Aisyah Yulita Universitas Bina Nusantara Pembimbing: Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aisyah Yulita Universitas Bina Nusantara Pembimbing: Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom ABSTRACT"

Transkripsi

1 WEBSITE INSITE SEBAGAI MEDIA INTERNAL PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI DI KALANGAN KARYAWAN PT. TELEKOMUNIKASI SELULER (Studi Pada: Divisi Corporate Affair Kantor Pusat Telkomsel) Aisyah Yulita Universitas Bina Nusantara Pembimbing: Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom ABSTRACT This study aims to determine the role of website insite as an internal media in fulfillment of information needs among employees PT. Telekomunikasi Seluler. This study used qualitative research approach with the type of descriptive research, and descriptive qualitative research methods. The data collection was conducted through in-depth interview, and observation. Data analysis is performed through three steps of data reduction, data presentation, and make conclusions. Results of the study revealed that website insite serves as a means to fulfillment of information needs among employees. Information contained in the insite associated with the company policy to employees, employees activities, and information related to employees. website insite served as a media of information, education, entertainment, and give emotional values. In addition, the division website insite content has been adapted to the needs of employees, such adjustments are appropriate sentence core of information, interspersed also support in the form of pictures or illustrations, the use of language that is easily understood, and the content is updated everyday. Socialization was done a firm s corporate form of culture values such as confidence to be the best companies. Then the basic principles that SOLID, SPEED dan SMART, interactions made by employees through insite can be done through sharing knowledge container, where in the container through the existence of feedback on employee opinions expressed in order to achievt the objective of a project company. Sharing knowledge was formed as a forum to interact both as a leader and as an employee. (A) (Keywords: Internal Media, Website InSite, Information, Employee) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari website insite sebagai media internal pemenuhan kebutuhan informasi di kalangan karyawan Telkomsel. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif, dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yakni mereduksi data, menyajikan data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa website insite berperan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Informasi yang terdapat di dalam InSite berkaitan dengan perusahaan, kebijakan untuk karyawan, kegiatan karyawan, dan informasi yang berkaitan dengan karyawan. Website insite berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan memberikan nilai emosional. Selain itu, pembagian content website insite telah disesuaikan dengan kebutuhan

2 karyawan, seperti penyesuaian kalimat yang sesuai inti dari informasi, diselingi juga penunjang berupa gambar atau ilustrasi, penggunaan bahasa yang mudah di pahami, dan isi konten yang terupdate setiap harinya. Sosialisasi yang dilakukan oleh perusahaan berupa penanaman nilai budaya perusahaan seperti keyakinan untuk menjadi Insan Terbaik. Kemudian prinsip-prinsip dasar yaitu SOLID, SPEED dan SMART, interaksi yang di lakukan karyawan melalui insite dapat di lakukan melalui wadah sharing knowledge, dimana melalui wadah tersebut akan adanya feedback terhadap pendapat yang disampaikan karyawan untuk mencapai tujuan suatu project perusahaan. Sharing knowledge di bentuk sebagai wadah untuk berinteraksi baik sebagai pimpinan maupun karyawan. (A) Kata Kunci : Media Internal, Website InSite, Informasi, Karyawan PENDAHULUAN Agar lebih efesien dalam penyebaran informasi bagi kalangan publik internal, perusahaan memerlukan media komunikasi. Media internal adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media internal adalah bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk membangun hubungan dan menciptakan loyalitas terhadap perusahaan (Canggara, 2000, hal. 131). PT. Telkomsel sebagai perusahaan Telekomunikasi yang besar tentunya berusaha sebaik mungkin memproduksi sebuah media yang ditujukan untuk dikonsumsi oeh para karyawannya, yang bertujuan untuk membantu para karyawan memenuhi kebutuhan informasi mengenai perusahaan dan menjalin hubungan baik antara pimpinan maupun para karyawannya. Media internal merupakan fasilitas komunikasi internal dan media penyebaran berita yang dilakukan di PT. Telkomsel. Sehingga, baik manajemen atas maupun karyawan mengetahui dan dapat mengambil tindakan ketika ada hal-hal internal yang perlu dibenahi atau dibicarakan. PT. Telkomsel memiliki anak cabang di area Jabodetabek, Bali, Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan), dan Sumatera. Dengan jarak antara kantor pusat dengan kantor cabang yang terletak berjauhan, tidak dipungkiri akan banyak terjadi gangguan komunikasi. Maka, untuk memudahkan karyawan Telkomsel yang berada di kantor pusat atau sekitar Jakarta berkomunikasi atau berinteraksi, Telkomsel menyediakan media internal website insite. Dari media internal tersebut karyawan akan menerima beberapa informasi seperti pergantian logo baru, budaya perusahaan, event yang dilakukan oleh Telkomsel, peresmian tower BTS baru, dan memberitakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan telkomsel yang berada di luar daerah. Alasan digunakannya website insite sebagai salah satu media internal di PT. Telkomsel adalah dengan adanya pertimbangan praktis dan intranet, terutama dalam menjangkau jumlah karyawan yang luas dalam waktu sekejap dengan berbasis teknologi, namun tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan. Maka dari itu terdapat tiga pertanyaan penelitian 1. Bagaimana fungsi website insite sebagai media internal PT. Telkomsel? 2. Bagaimana content website insite dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan?. 3. Bagaimana sosialisasi dan interaksi yang terjadi melalui website insite? Seperti yang dikatakan dalam penelitian sebelumnya oleh Melly Maulin Purwaningwulan bahwa semakin tinggi intensitas, semakin baik desain web dan isi web maka semakin tinggi tingkat ketertarikan karyawan secara interpersonal satu sama lain, ketertarikan karyawan pada kegiatan dan fungsi perusahaannya dan pemenuhan kebutuhan personal karyawan. (Purwaningwulan, 2012). Sedangkan menurut Poppy Aprillopa, Fatoni, dan Kurniawan, Pusat Layanan Internet pada PT. Semen Baturaja bertujuan untuk mendukung perluasan pelayanan akses internet bagi karyawan pada PT. Semen Baturaja dan mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatan kerja dan kesejahteraan karyawan. (Aprillopa, Fatoni, & Kurniawan, 2010). Dengan melakukan penelitian ini, maka diharapkan agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat terjawab dan mendapatkan hasil yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui fungsi website insite sebagai media internal PT. Telkomsel, untuk mengetahui content website insite dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan, dan untuk mengetahui sosialisasi dan interaksi yang terjadi melalui website insite

3 Penelitian ini menggunakan teori informasi organisasi yang dikemukakan oleh Karl Weick (1995). Karl Weick mengembangkan sebuah pendekatan untuk menggambarkan proses dimana organisasi mengumpulkan, mengelola dan menggunakan informasi yang diterimanya (Morrisan, 2009, hal. 32). Lyn Smith menyatakan dalam bukunya, Effective Internal Communication (Smith, 2008, p. 2) bahwa perusahaan perlu menjalankan komunikasi internal karena tenaga kerja yang terinformasi dan terhubung memberikan hasil yang lebih baik bagi perusahaan. Hal ini karena karyawan yang terinformasi dan terhubung satu sama lain, akan memiliki perasaan saling memiliki, pengertian, dan jelas akan tujuan perusahaan. Sehingga mereka dapat berjalan seirama dan memberikan hasil yang lebih maksimal bagi perusahaan. Komunikasi internal tidak hanya sebagai komunikasi dua arah, tetapi dapat menempatkan kualitas hubungan yang menjadi sumber utama kekuatan perusahaan. Melalui komunikasi dan informasi yang efektif, kualitas hubungan antara semua komponen dari tatanan yang tertinggi hingga terendah dapat terjalin dengan harmonis. Publik Internal suatu perusahaan merupakan sekumpulan khalayak yang mempunyai peran dalam suatu kegiatan organisasi atau instansi itu sendiri. Media Internal adalah media yang dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan nonkomersial, serta lazim digunakan dalam aktivitas public relations (Ardianto & Soemirat, 2009, hal. 74). Menurut Rhenald Kasali sebuah media komunikasi yang baik setidaknya memilki empat nilai strategi didalamnya, yaitu (Kasali, 2013, hal. 28): 1. Nilai informasi 2. Nilai Pendidikan 3. Nilai Hiburan 4. Nilai emosional METODE PENELITIAN Penelitian mengenai Website InSite sebagai Media Internal Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Karyawan PT. Telkomsel ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teknik Praktis Riset Komunikasi, riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya, tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling yang digunakan Kriyantono, 2010, hal ). Tipe atau jenis penelitian ini ialah deskriptif. Jenis riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Tipe atau jenis penelitian deskritip menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variable (Kriyantono, 2010, hal. 69). Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif-kualitatif. Metode penelitian deskriptif-kualitatif merupakan metode yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah, memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang (Moleong, 2005, hal. 5). Penelitian ini menggunakan model pengumpulan data berupa observasi, dan wawancara. Informan kunci dalam penelitian ini adalah K N yang merupakan Head of Internal Media Channels Selain itu, informan pendukung dalam penelitian ini ialah karyawan pada divisi Corporate Affair kantor pusat telkomsel. Pemilihan informan tentunya telah melalui pertimbangan tertentu, mereka merupakan orang yang sangat berpengetahuan dan bisa menyampaikan gagasan yang dapat membantu untuk memahami apa yang sedang terjadi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles and Huberman, analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, mendeskripsikan data dan membuat kesimpulan. Mereduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus permasalahan. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan semua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk di kelompokkan (Sugiyono, 2009, hal. 247). Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Dimana, penelitian ini akan membandingkan hasil pengamatan dan ketika telah melakukan wawancara; membandingkan apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi

4 HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada divisi Corporate Affair dengan menganalisis teori informasi organisasi terkait peran website insite sebagai media internal pemenuhan kebutuhan informasi dimana teori informasi organisasi mengembangkan sebuah pendekatan untuk menggambarkan proses dimana organisasi mengumpulkan, mengelola dan menggunakan informasi yang mereka terima. Fokus utama dalam teori informasi organisasi adalah pada pertukaran informasi yang terjadi dalam organisasi dan bagaimana anggota mengambil langkah untuk memahami hal ini. Weick percaya bahwa organisasi berbicara pada dirinya sendiri. Maksud dari pernyataan tersebut adalah anggota-anggota organisasi adalah penting dalam penciptaan dan pemeliharaan makna pesan. Weick melihat organisasi sebagai sebuah sistem yang mengambil sebuah informasi yang membingungkan atau ambigu dari lingkungannya dan membuat informasi tersebut menjadi masuk akal. Inti dari teori informasi organisasi adalah pengkomunikasian informasi yang penting bagi suksesnya sebuah orgainsasi. Sangat jarang bahwa seseorang atau satu departemen dalam sebuah organisasi mempunyai semua informasi penting untuk menyelesaikan suatu proyek. Tugas pemprosesan informasi tidak dilaksankan hanya dengan melakukan perolehan informasi, bagian tersulit adalah dalam mengartikan dan mendistribusikan informasi yang didapatkan (Morrisan, 2009, hal ). Karyawan pada Corporate Affair PT. Telkomsel telah mengumpulkan informasi yang mereka perlukan dengan cara memilah-milah informasi yang mereka butuhkan, salah satu contohnya ialah ketika karyawan membutuhkan informasi mengenai korporat, maka karyawan memilah-milah seluruh informasi yang terkait dengan korporat tersebut, seperti kebijakan korporat, peraturan korporat, dan kegiatan korporat. Kemudian karyawan juga mengelola informasi yang dikomunikasikan melalui insite, seperti ketika akan melakukan running terhadap suatu project, maka karyawan akan menggunakan informasi yang terdapat di dalam insite. Website insite telah menyediakan sebuah wadah sharing knowledge yang di peruntukan bagi karyawan PT. Telkomsel untuk melakukan pertukaran informasi. Tujuan adanya wadah sharing knowledge di dalam insite ialah untuk mempermudah perusahaan menerima pendapat, saran, masukan, dan informasi dari karyawan ketika perusahaan akan melakukan suatu project tertentu. Melalui wadah tersebut karyawan dapat memberikan pendapatnya masing-masing terkait dengan project yang akan dijalankan oleh perusahaan. Tentunya dengan adanya wadah sharing knowledge ini karyawan secara tidak sadar telah melakukan pertukaran informasi dan karyawan dapat mengambil langkah untuk memahami pertukaran informasi yang terjadi. Melalui website insite, karyawan lah yang menentukan bagaimana mereka memaknai pesan yang di terima sehingga pesan tersebut menjadi berguna dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini terlihat berjalannya empat fungsi komunikasi dalam organisasi, yakni (Rohim, 2009, hal ): 1. Fungsi Informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemprosesan informasi. Seluruh anggota di dalam suatu organisasi berharap mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu. Hal ini telah di lakukan website insite sebagai suatu sistem yang di gunakan oleh organisasi dalam menyebarkan informasi yang lengkap bagi karyawan dengan baik, dan tepat waktu. 2. Fungsi regulatif Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Setiap karyawan membutuhkan seluruh informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Untuk memberikan kepastian mengenai peraturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh di laksanakan oleh karyawan, website insite memuat seluruh ketentuan-ketentuan yang berlaku di perusahaan, sehingga untuk mengetahui mengenai peraturan-peraturan yang berlaku di dalam perusahaan, karyawan dapat membuka insite. 3. Fungsi persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan, dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Hal ini menjadi strategi tersendiri bagi organisasi untuk mempersuasif karyawan melalui beberapa program yang di informasikan melalui insite.

5 4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Website insite merupakan media internal berbasis teknologi yang di ciptakan oleh Telkomsel untuk mempermudah pekerjaan karyawan dalam mencari informasi. Menurut Rhenald kasali sebuah media komunikasi yang baik memiliki 4 nilai strategi di dalamnya, yaitu (Kasali, 2013, hal. 28): 1. Nilai Informasi Website insite memberikan nilai informasi yang bermutu dan berguna bagi karyawan. Salah satu contoh nya seperti informasi mengenai korporat, dengan adanya informasi mengenai korporat tersebut, karyawan akan mengetahui seluruh informasi yang berkaitan dengan korporat, seperti kebijakan korporat, peraturan korporat terbaru, yang tentunya berguna dan dapat mempermudah pekerjaan karyawan. Pembagian konten di dalam website insite juga memiliki nilai informasi tersendiri di setiap kontennya. Hal tersebut disesuaikan dengan apa yang karyawan butuhkan. 2. Nilai Pembelajaran Website insite merupakan media edukasi bagi karyawan khususnya di dalam memberikan pengetahuan. Isi dari insite terkait dengan profil perusahaan, tolak ukur kinerja seluruh unit kerja, wadah untuk sharing knowledge, peningkatan efisiensi kerja karyawan dari waktu ke waktu, dokumen-dokumen perusahaan, kebijakan perusahaan, ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku dalam melakukan pekerjaan, program pelatihan dan pendidikan, serta program penghargaan bagi karyawan yang berprestasi maupun cukup lama masa pengabdiannya. 3. Nilai Hiburan Isi dari insite tidak selalu berupa informasi maupun pembelajaran, namun juga terdapat hiburan di dalamnya. Seperti adanya aplikasi gallery berupa foto-foto kegiatan karyawan, atau event-event yang telah perusahaan lakukan, bahkan wadah sharing knowledge untuk beberapa karyawan di anggap memiliki nilai hiburan tersendiri. 4. Nilai Emosional Beberapa isi informasi yang terdapat di dalam insite dapat menggugah perasaan karyawan, salah satu contohnya ialah informasi mengenai program penghargaan, informasi tersebut dapat menggugah perasaan karyawan untuk lebih meningkatan kinerja agar dapat mencapai penghargaan tersebut. Dengan adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan akan meningkat. Pada dasarnya peranan teknologi ingormasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal tersebut di sebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan lainnya (Subekhi & Jauhar, 2013, hal. 213). Pada saat seseorang menyadari terjadi kesenjangan antara struktur pengetahuan yang di miliki dengan yang di butuhkan, maka seseorang akan berusaha untuk mencari apa yang di butuhkannya tersebut. Setelah seseorang merasakan bahwa dirinya membutuhkan informasi, maka selanjutnya ia akan berusaha mencari informasi yang diinginkannya pada sumber-sumber informasi yang tersedia. Dalam proses pemenuhan kebutuhan informasi, untuk memenuhi kebutuhan informasinya, karyawan dapat menggunakan website insite sebagai sumber dan saluran informasi yang tersedia di dalam perusahaan. Penyebaran informasi melalui InSite kepada karyawan dilakukan secara lebih cepat, mudah, dan efisien. Website insite digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi karyawan, isi dari insite mencakup berita internal perusahaan, kebijakan perusahaan, isu-isu umum mengenai perusahaan, penyampai kegiatan atau program kerja serta meminta umpan balik atau saran dan kritik dari para karyawan. jika ditinjau dari isinya, website insite buka saja hanya dapat mempermudah arus komunikasi dalam perusahaan akan tetapi website insite juga sangat informatif, artinya karyawan dapat berkomunikasi baik antar karyawan ataupun dengan atasannya. Selain itu,

6 melalui InSite karyawan dapat mengakses fitur-fitur yang dapat memberikan informasi mengenai perusahaan baik yang menyangkut dengan pekerjaannya ataupun informasi lain yang di butuhkan. Lyn Smith menyatakan dalam bukunya, Effective Internal Communication (Smith, 2008, hal. 2) bahwa perusahaan perlu menjalankan komunikasi internal karena tenaga kerja yang terinformasi dan terhubung memberikan hasil yang lebih baik bagi perusahaan. Dengan menyadari pentingnya sarana komunikasi antara perusahaan dan karyawan, PT. Telkomsel membuat website insite sebagai salah satu sarana komunikasi internal bagi karyawan. Seluruh informasi yang di komunikasikan oleh insite mampu menghubungkan perusahaan dengan karyawan. Berdasarkan dari hasil wawancara, melalui sharing knowledge yang terdapat di dalam insite maka akan tercipta komunikasi dua arah di dalamnya, sehingga interaksi di dalam InSite berjalan sesuai dengan tujuan yang khendak dicapai oleh masing-masing karyawan. Selain itu karyawan juga dapat berinteraksi melalu site coment dari setiap informasi yang di komunikasikan melalui insite. Meletakan site coment di setiap informasi yang di komunikasikan melalui insite merupakan strategi Telkomsel agar interaksi secara informal antar sesama karyawan dapat berlangsung seperti interaksi yang terjadi secara formal di dalam wadah sharing knowledge. Sosialisasi yang dilakukan oleh perusahaan berupa penanaman nilai budaya perusahaan seperti keyakinan untuk menjadi Insan Terbaik. Kemudian prinsip-prinsip dasar yaitu SOLID, SPEED dan SMART. Nilai-nilai inti ini akan membentuk pola pikir karyawannya yang mampu menyusun Great Strategy dan pada akhirnya menciptakan Great Innovation. Sosialisasi yang di lakukan oleh perusahaan kepada karyawan juga terkait peraturan-peraturan yang berlaku di dalam perusahaan seperti, cara berpakaian, jam kerja, istirahat, maupun pulang, cara mengisi daftar hadir dan lain sebagainya. Seluruhnya telah di sosialisasikan oleh perusahaan melalui insite. Melalui wadah sharing knowledge, Interaksi di lakukan secara formal, karna akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Di dalam wadah sharing knowledge tersebut para karyawan saling memberikan pendapat mengenai pengetahuan yang mereka miliki terkait project yang akan di jalankan oleh perusahaan yang kemudian akan adanya feedback yang diberikan oleh karyawan terhadap pendapat yang telah disampaikan melalui wadah sharing knowledge tersebut. Sharing knowledge di bentuk sebagai wadah untuk berinteraksi baik sebagai pimpinan maupun karyawan dan berlangsung diskusi yang bersifat formal di dalamnya. Gambar 1 Homepage Website InSite Sumber: Website InSite

7 SIMPULAN DAN SARAN Website insite berfugsi sebagai media informasi, dimana website insite memberikan nilai informasi yang bermutu dan berguna bagi karyawan. Salah satu contoh nya seperti informasi mengenai korporat, dengan adanya informasi mengenai korporat tersebut, karyawan akan mengetahui seluruh informasi yang berkaitan dengan korporat, seperti kebijakan korporat, peraturan korporat terbaru, yang tentunya berguna dan dapat mempermudah pekerjaan karyawan. Pembagian konten di dalam website insite juga memiliki nilai informasi tersendiri di setiap kontennya. Hal tersebut disesuaikan dengan apa yang karyawan butuhkan. Kemudian website insite berfungsi sebagai media pembelajaran, dimana website insite merupakan media edukasi bagi karyawan khususnya di dalam memberikan pengetahuan. Dari hasil wawancara dengan key informan dari divisi Internal Media Channels juga telah memaparkan bahwa isi dari insite terkait dengan profil perusahaan, tolak ukur kinerja seluruh unit kerja, wadah untuk sharing knowladge, peningkatan efisiensi kerja karyawan dari waktu ke waktu, dokumen-dokumen perusahaan, kebijakan perusahaan, ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku dalam melakukan pekerjaan, program pelatihan dan pendidikan, serta program penghargaan bagi karyawan yang berprestasi maupun cukup lama masa pengabdiannya. Selain itu, wesbite insite berfungsi sebagai media hiburan, dimana isi dari insite tidak selalu berupa informasi maupun pembelajaran, namun juga terdapat hiburan di dalamnya. Seperti adanya aplikasi gallery berupa foto-foto kegiatan karyawan, atau event-event yang telah perusahaan lakukan, bahkan wadah sharing knowladge untuk beberapa karyawan di anggap memiliki nilai hiburan tersendiri. Dan website insite berfungsi sebagai media yang memberikan nilai emosional, dimana beberapa isi informasi yang terdapat di dalam InSite dapat menggugah perasaan karyawan, salah satu contohnya ialah informasi mengenai program penghargaan, informasi tersebut dapat menggugah perasaan karyawan untuk lebih meningkatan kinerja agar dapat mencapai penghargaan tersebut. Konten InSite sengaja di buat singkat, padat, dan jelas. Informasi dibuat sesimple mungkin kemudian diberikan link untuk lebih detailnya. Konten di dalam InSite dibuat semenarik mungkin, dan kalimat juga disesuaikan agar karyawan dalam waktu yang singkat tetap dapat memahami garis besar informasi yang di sampaikan. Selain itu adanya penunjang berupa foto atau ilustrasi, sehingga tanpa membaca pun karyawan dapat mengetahui inti dari infromasi yang di sampaikan dan menjadi tertarik untuk mendalami. Konten dalam InSite menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan mudah ditelaah karyawan. Konten dalam InSite selalu up to date setiap harinya, sehingga karyawan mendapat manfaat dan informasi terbaru setiap kali mengakses InSite. Konten website InSite terdiri dari korporat, direktorat, e-service, berita lifestyle and career, manajemen, produk dan layanan, CSR, gallery, HCM, transformasi, tranformation, Area yang tediri dari Jabodetabek, Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Bali, dan Sumatera. Site untuk coment, forum, dan sharing knowladge. Pembagian konten di dalam website InSite sengaja di atur sesuai dengan kebutuhan informasi yang di perlukan oleh karyawan. Pembagian konten hingga saat ini belum di perbarui, hanya isi dari konten tersebut yang di update setiap harinya. Pada konten home page atau halaman utama InSite dapat dilihat beberapa informasi yang menarik yang di buat se-short mungkin dan di beri link di dalamnya, serta beberapa potongan gambar yang menarik untuk dilihat. Seluruh kalimat telah di tata dengan rapi dengan size yang enak dan dapat mudah dibaca. InSite di manfaatkan oleh perusahaan untuk mensosialisasikan kebijakan perusahaan, mengangkat isu-isu umum mengenai masalah perusahaan, serta sebagai penyampai kegiatan atau program kerja yang sedang dan telah dilakukan oleh perusahaan. Sosialisasi yang dilakukan oleh perusahaan berupa penanaman nilai budaya perusahaan seperti keyakinan untuk menjadi Insan Terbaik. Kemudian prinsip-prinsip dasar yaitu SOLID, SPEED dan SMART. Interaksi yang di lakukan karyawan melalui insite dapat di lakukan melalui wadah sharing knowledge. Melalui wadah sharing knowledge, Interaksi di lakukan secara formal, yang nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas perusahaan. Di dalam wadah sharing knowledge tersebut para karyawan saling memberikan pendapat mengenai pengetahuan yang mereka miliki terkait project yang akan di jalankan oleh perusahaan dan kemudian akan adanya feedback yang diberikan oleh karyawan terhadap pendapat yang telah disampaikan melalui wadah sharing knowledge tersebut. Sharing knowledge di bentuk sebagai wadah untuk berinteraksi baik sebagai pimpinan maupun karyawan dan berlangsung diskusi yang bersifat formal di dalamnya. Interaksi dapat di lakukan melalui wadah komunikasi yang terdapat di InSite, seperti wadah sharing knowladge, site coment yang terdapat di setiap informasi, dan wadah untuk diskusi di dalam sebuah forum. Namun, interaksi yang terjadi di dalam forum, tidak berjalan dengan efektif.

8 Saran yang diberikan dari penelitian yang sudah dilakukan diharapkan dapat menjadi masukan dan pelajaran untuk penelitian lanjutan terutama yang berhubungan dengan peran media internal perusahaan dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi karyawan. Selain itu juga bagi pihak divisi Internal Media Channels agar lebih meningkatkan koordinasi dengan unit-unit yang bertanggungjawab terhadap media internal perusahaan, khususnya website insite. Seperti merefresh kembali tampilan dalam insite, agar dapat menjadi daya tarik bagi karyawan untuk selalu mengakses insite dan memenuhi kebutuhan informasi mereka melalui media internal yang telah disediakan oleh perusahaan. REFERENSI Buku Adrianto, E., & Soemirat, S. (2009). Dasar-Dasar Public Relations. PT Remaja Rosdakarya. Cangara, Hafied. (2000). Pengertian Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo. Kasali, R. (2013). Camera Branding. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kriyantono, R. (2010). Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Moleong, L. J. (2005). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Morrisan, M. A. (2009). Teori Komunikasi Organisasi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Smith, Lyn. (2008). Appendix 3: Setting up an Internal Communications Function Things To Consider. Kogan Page LTD. Subekhi, Akhmad., & Jauhar Mohammad. (2012). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prestasi Pustaka Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Jurnal Melly, M. P. (2010). Hubungan Penggunaan Intranet Sebagai Media CYBER-PR Dengan Tingkat Kohevisitas Karyawan. Ilmiah Unikom: Bidang Humaniora. 7 (2): 1-10 Poppy Aprillopa, Fatoni, & Kurniawan. (2010). Analisis Kualitas Layanan Server Intranet Pada PT. Semen Baturaja (PERSERO). Ilmu Sistem Informasi. 2 (1): 1-10 RIWAYAT PENULIS Aisyah Yulita. lahir di Jakarta pada tanggal 15 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Public Relations pada tahun 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media internal dalam suatu institusi atau perusahaan mempunyai peran yang penting sebagai sarana mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunaan metode Deskriptif. Menurut Robert K Yin dalam bukunya Studi Kasus Desain dan Metode mengatakan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data-data yang diperlukan dan dapat dipertanggung jawabkan, dalam penelitian ini 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, sebab metode merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan. Dan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii. KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii. KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman JUDUL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii

DAFTAR ISI Halaman JUDUL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI Halaman JUDUL KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Batasan Masalah... 5 1.4 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran 82 BAB V Kesimpulan dan Saran V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada sub bab sebelumnya mengenai Motif karyawan PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DIVRE V di Ketintang dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau description research adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Latar Deskripsi Penelitian 3.1.1 Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mandiri (persero) Tbk yang berupa program komunikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mandiri (persero) Tbk yang berupa program komunikasi. 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam permasalahan, studi ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dimana akan mencoba untuk mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini yaitu paradigma postpositifisme. Menurut Sugiyono 1 paradigma post-positifisme merupakan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Type penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Rakhmat 38 penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi. Menurut Marshall

Lebih terperinci

FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA

FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENEMPATAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HUMAN TECH INDONESIA 1 Ahmad Yani Kosali 1 Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang ABSTRACT This study was conducted

Lebih terperinci

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia 1 Gya Adinda Sonia, 2 Riza Hernawati 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian Aktivitas Public Relations dalam Memberikan Informasi Mengenai TVRI sebagai TV Publik, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

PEMANFAATAN FORUM OFF-LINE OLEH KOMUNITAS ON-LINE (STUDI KUALITATIF KOMUNITAS PENGUSAHA MUDA JOGJA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA)

PEMANFAATAN FORUM OFF-LINE OLEH KOMUNITAS ON-LINE (STUDI KUALITATIF KOMUNITAS PENGUSAHA MUDA JOGJA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA) PEMANFAATAN FORUM OFF-LINE OLEH KOMUNITAS ON-LINE (STUDI KUALITATIF KOMUNITAS PENGUSAHA MUDA JOGJA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA) Naskah Publikasi Disusun oleh : Prita Widyastuti L100070034 tha_magenta@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Tipe Penelitian

BAB III METODOLOGI Tipe Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mempertanyakan makna suatu objek secara mendalam dan tuntas. Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis reformasi pelayanan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis reformasi pelayanan III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis reformasi pelayanan publik di PT. Pelindo II Cabang Panjang, sehingga penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

BAB III MEDOTOLOGI PENELITIAN

BAB III MEDOTOLOGI PENELITIAN BAB III MEDOTOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dimana menurut Isaac dan Michael, penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Perolehan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan memaparkan tentang wawancara mendalam dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interpretasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, yaitu memberikan gambaran dari gejala sosial tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting, karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu tekhnik dan alat untuk mempermudah dalam mengakses suatu informasi. Dengan kemajuan tekhnologi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain 36 BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Kaskus merupakan sebuah website yang dikelola oleh Andrew Darwis sebagai pendiri Kaskus, yang membangun forum komunitas sosial

Lebih terperinci

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi) 174 PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA DI BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Penulis 1: Tusri Suharyadi Penulis 2: Muhyadi Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarakan analisis mengenai pembahasan strategi media relations yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, Tbk DIVRE V Jawa Timur, dimana analisis dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari komunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain karena aktifitas dasar manusia adalah

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan mengenai metode-metode ilmiah untuk melakukan suatu penelitian (Waluya, 2007:61). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi sekarang ini seorang public relations dibutuhkan oleh sebuah. sampai perusahaan terkenal di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi sekarang ini seorang public relations dibutuhkan oleh sebuah. sampai perusahaan terkenal di seluruh dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Public Relations adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuannya berasal dari ilmu komunikasi. Dimana hubungan antara satu individu suatu kelompok atau kumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat di perlukan untuk menjembatani hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua belah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH)

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) Nama Penulis: Martinus Agung Budyatma Nama Dosen: Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.Comm., MIB Abstract The

Lebih terperinci

Strategi Badan Pelayanan Dan Perizinan Terpadu Kota Bandung Dalam Mengefektifkan Hay.U Bandung

Strategi Badan Pelayanan Dan Perizinan Terpadu Kota Bandung Dalam Mengefektifkan Hay.U Bandung Strategi Badan Pelayanan Dan Perizinan Terpadu Kota Bandung Dalam Mengefektifkan Hay.U Bandung Abstrak Muhammad Arief 1, Dini Turipanam Alamanda 2 12 Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kuhn dalam The Structure Of Scientific Revolutions mendefinisikan paradigma ilmah sebagai contoh yang diterima tentang praktek ilmiah sebenarnya. 1 Dari definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah media komunikasi dan sistem

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan. 41 BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Adapun sifat penelitian yang digunakan oleh penulis adalah bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau deskripsi keadaan yang

Lebih terperinci