Efektivitas Peranan Camat dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan e-ktp di Kecamatan Wanea. Oleh : Jons. F. Langi
|
|
- Glenna Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Efektivitas Peranan Camat dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan e-ktp di Kecamatan Wanea Oleh : Jons. F. Langi Abstrak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 126 ayat 1 dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintahan. Hal ini menegaskan bahwa Camat adalah pimpinan di tingkat Kecamatan. Adapun dalam menjalankan perannya, Camat juga melaksanakan berbagai urusan administrasi kependudukan dan perizinan atau dalam pembuatan e-ktp. Peran Camat dalam meningkatkan pelayanan pembuatan e-ktp baik secara horisontal maupun secara vertikal telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun faktor pendukung adalah adanya loyalitas dan kerjasama semua komponen dan sumber daya manusia yang terlibat didalam proses pelayanan e-ktp, juga adanya perhatian dan pendampingan yang diberikan oleh pemerintah kota Manado dan instansi yang terkait yang dalam hal ini adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan faktor penghambatnya adalah dari segi sarana dan prasarana pendukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas seorang Camat dalam meningkatkan kualitas pelayanan e-ktp di kecamatan Wanea Kota Manado. Peran kepemimpinan camat dapat dilihat dari kepemimpinan, efektivitas. dan kemampuan menyesuaikan diri. Kata kunci: Camat, Efektivitas, Pelayanan, e-ktp Latar Belakang Dalam pelaksanaan pemerintahan kecamatan, peranan camat selaku aparatur pemerintah kecamatan dalam manajemen pemerintahan yang bersih di wilayah kecamatan sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu bagi camat selaku pemerintah sangat dituntut kemampuan yang optimal dalam arti harus mampu memenej pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan kepada publik. 1
2 Camat sebagai seorang pemimpin yang melaksanakan fungsi manajemen pemerintahan harus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan yang bersih untuk pelayanan publik. Dengan adanya tuntutan permintaan pelayanan masyarakat dilaksanakan secara lebih baik, maka tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah kecamatan harus perlu terus dilaksanakan secara efektif. Untuk itu perlu terus dilakukan pembinaan aparatur pemerintah kecamatan dalam meningkatkan motivasi kerja, sehingga efektivitas pelaksanaan-pelaksanaan pemerintahan dapat terlaksana secara maksimal. Era pemikiran mengenai Efektivitas pada akhir-akhir ini lebih memusatkan pada aspek sosio manusiawi dalam sistem produksi. Penjabaran dari pemikiran ini dapat dilakukan melalui pendekatan pengawasan di dalam membentuk kultur kerja produktif. Fungsi pengawasan juga sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan pendayagunaan aparatur pemerintah dalam memasuki proses pelaksanaan pembangunan di era globalisasi. Dalam suatu organisasi pemerintahan, pengawasan diperlukan agar organisasi pemerintahan itu dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan maupun pembangunan. Dalam hal ini peran aktif dari figur seorang Camat sangat diharapkan terutama dalam pengawasan karena pengawasan merupakan salah satu unsur penting dalam rangka meningkatkan pendayagunaan aparatur negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan terutama dalam pelayan kepada publik demi menuju terwujudnya 2
3 pemerintahan yang bersih dan berwibawa, karena melalui pelaksanaan fungsi ini semua bentuk penyimpangan dan penyelewengan dapat dihindari. Konsep Peran Camat Ada beberapa para ahli yang mengutarakan tentang pengertian peran yang dimana salah satunya menurut Rivai peran dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Jadi, jika dikaitkan dengan peranan sebuah instansi atau kantor maka dapat diartikan sebagai perangkat perilaku yang diharapkan dan dilakukan oleh instansi, sesuai dengan posisi dan kemampuan instansi atau kantor tersebut. Sedangkan menurut Katz dalam Mifta Thoha merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang, dengan pengertian lain peranan dapat diartikan sebagai perilaku seseorang dalam menjalankan semua aturan dan wewenang sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan. Selanjutnya peranan melekat pada individu-individu dalam masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut : Peranan harus dilaksanakan jika ingin mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat. Peranan melekat individu-individu yang mampu melaksanakannya. Belum tentu semua orang dapat melaksanakan perannya. Baik karena terbentur dengan kepentingan-kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain. 3
4 Konsep Efektivitas Kerja Konsep efesiensi dan efektifitas mempunyai pengertian yang berbeda. Efesiensi lebih menitik beratkan dalam pencapaian hasil yang besar dengan pengorbanan yang sekecil mungkin, sedangkan pengertian efektif lebih terarah pada tujuan yang dicapai, tanpa mementingkan pengerbonan yang dikeluarkan. Kata efektif berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan. Kata efektif berarti berhasil, tepat, manjur. Jadi efektivitas adalah sesuatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan perbuatan dengan maksud tertentu atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki, maka orang tersebut dikatakan efektif. Efektif dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti dapat membawa hasil, berhasil guna. Handoko berpendapat efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Konsep Pelayanan Publik Pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga. Dasar teoritis pelayanan publik yang ideal menurut paradigma new publik service yaitu pelayanan publik harus meresponsif terhadap berbagai kepentingan dan nilai-nilai publik. Tugas pemerintah melakukan negosiasi dan mengelaborasi berbagai kepentingan warga Negara dan kelompok komunitas. Dengan demikian karakteristik dan nilai yang terkandung di dalam pelayanan publik tersebut harus berisi nilai-nilai yang ada dalam 4
5 masyarakat. Karena Masyarakat bersifat dinamis, maka karakter pelayanan publik juga harus selalu berubah mengikuti perkembangan masyarakat. Pelayanan publik model baru harus bersifat non-diskriminatif sebagaimana yang dimaksud oleh dasar teoritis yang digunakan, yaitu teori demokrasi yang menjamin adanya persamaan warga tanpa membedakan asal usul, suku, ras, etnik, agama, dan latar belakang kepartaian. Artinya setiap warga negara diperlakukan secara sama ketika berhadapan dengan birokrasi publik dalam menerima layanan sepanjang syarat yang ditentukan terpenuhi. Konsep Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006, Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat e-ktp adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksanaan yang berlaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara itu menurut Peraturan Daerah Kabupaten Paser No. 13 Tahun 2010 dijelaskan bahwa Kartu Tanda Penduduk dapat dikatakan sebagai dokumen security yang harus dimiliki oleh setiap warga Negara Indonesia (WNI) ataupun warga Negara asing (WNA) yang tinggal dan menetap di Indonesia sebagai tanda bukti diri atau legitimasi, sehingga pengelolaanya perlu diatur secara terpadu. Jadi yang dimaksud dengan e-ktp ialah Kartu Tanda Penduduk yang dibuat secara elektronik yang berfungsi secara komputerisasi dan memiliki spesifikasi dan format KTP Nasional yang dilindungi dengan system 5
6 pengamanan khusus sebagai identitas resmi penduduk yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota. Hasil dan Pembahasan Pada dasarnya setiap aparatur pemerintah dituntut mempunyai profesionalisme sesuai dengan tugas dan jabatannya. Melaksanakan setiap bidang kerja sesuai dengan tugas dan fungsi secara struktural organisasi yang kredibel menjadi salah satu tugas dan kewajiban jabatan yang harus dilaksanakan dengan amanah dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Peningkatan kinerja aparatur merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia aparatur. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam sesuatu organisasi. Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memilki keterkaitan yang sangat erat untuk tercapainya tujuan organisasi, sumber daya yang di gerakan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya pencapaian tujuan organisasi tersebut. Dalam bagian ini, akan dianalisis semua data yang telah diperoleh dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan pada bagian terdahulu. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis data yang bersifat induktif/kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil innterpertasi data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara dengan warga masyarakat maupun catatan-catatan penulis sewaktu melakukan penelitian dilapangan, selama dua minggu maka dapat diberikan 6
7 analisis tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Kecamatan Dalam Pelayanan E-KTP. Menurut peneliti Kinerja Aparat Pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat mengenai proses E-KTP merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena menyangkut dengan kegiatan mengukur dan menilai dengan sistematis pelaksanaan pelayanan secara kuantitatif dan kualitatif. Menilai dan mengukur kinerja Aparat Pemerintah Kecamatan Wanea dalam pelayanan E-KTP ada banyak indikator pendukung menyangkut hal ini, dan peneliti mengunakan lima (5) indikator menurut Dwiyanto (2008:50), yaitu: 1. Produktivitas Yaitu tidak hanya mengukur efisiensi, tetapi juga mengukur efektivitas pelayanan.produktivitas pada umumnya dipahami sebagai ratio antsara input dan output. Kantor Camat merupakan salah satu lembaga pemerintah yang mempuyai fungsi tersendiri dalam melaksanakan fungsi tersebut selayaknya memiliki insaneinsan yang inovatif dan kreatif dalam rangka mewujudkan lembaga pemerintah yang produktif. 2. Kualitas Pelayanan Kualitas Pelayanan cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan public. Banyak pandangan negative yang terbentuk mengenai organisasi public karena ketidakpuasan publik terhadap kualitas. Salah satu hal penting dalam menciptakan produk peraturan aparat pemerintah adalah kualitas pelayanan. Dalam hal ini adalah kinerja pemerintah kecamatan yang bermutu dan dapat dipahami oleh masyarakat Kecamatan Wanea. 7
8 3. Responsivitas Yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan aspirasi masyarakat. Resposivitas dimaksud sebagai salah satu indicator kinerja, karena responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan birokrasi public dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang renda ditunjukan dengan ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan birokrasi publik. 4. Responsibilitas Yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public itu dilakukan dengan prinsip-prinsipadministrasi yang benar dengan kebijakan birokrasi. Baik yang eksplisit maupun implicit (Lenvine:1990) Berd asarka informasi dari 9 informan menyatakan bahwa Aparat Pemerintah Kecamatan Wanea sudah bekerja secara baik dan maksimal meskipun masih ada kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini pelayanan mengenai e-ktp tidak mendapat masalah yang berarti masyarakat menyambut baik akan adanya program pemerintah ini. Mereka dapat memahami jika di temukan adanya kesalahan atau kekliruan dalam pelayanan yang mereka berikan. 5. Akuntabilitas 8
9 Menunjukan pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi public tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Berdasarkan informasi dari 9 informan yang ada, menyatakan bahwa adanya hambatan yang menjadi kendala dalam pembuatan e-ktp yaitu (1) Prosedur Pelayanan, seperti pernyataan informan 1 dan 3 berpendapat : Sebenarnya antusias masyarakat untuk melakukan pembuatan e- KTP sangat baik, tapi karena adanya keterbatasan dalam jadwal pembuatan (per-link) membuat minat masyarakat berkurang. (2) Sosialisasi, seperti pernyataan informan 5 dan 6 berpendapat bahwa : Sosialisasi sangat berpengaruh dalam menunjang program pemerintah ini (e -KTP), tapi sayangnya beberapa aparat pemerintah masih mengabaikan akan hal ini. Sehingga tidak heran jika masyarakat belum memahami bahkan tidak mengetahui, waktu dan fungsi dari e-ktp itu sendiri. (3) Sarana dan Prasarana Pembuatan, seperti pernyataan informan 9 berpendapat bahwa : Meskipun pembuatan e-ktp sudah menggunakan alat modern tapi masi sering di jumpai beberapa hambatan seperti, kerusakan pada mesin perekaman, apalagi jika mesin yang digunakan hanya dalam jumlah yang terbatas. Berdasarkan beberapa hambatan diatas terlihat bahwa pemaksimalan program pemerintah khususnya dalam masa pembuatan e- KTP belum berjalan dengan baik, masih didapati adanya kekurangan. Atau dengan kata lain harapan dari masyarakat belum sepenuhnya terpenuhi. 9
10 Kesimpulan dan Saran 1. Cukup baiknya efektivitas kerja di Kantor Kecamatan Wanea; menyebabkan pelayanan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dapat dimungkinkan karena adanya pelaksanaan fungsi pengawasan dalam manajemen pemerintahan yang bersih sehingga tercipta efektivitas kerja yang baik di Kantor Kecamatan Wanea. 2. Baiknya pelaksanaan pengawasan melekat dalam pelaksanaan pekerjaan di Kantor Kecamatan Wanea menyebabkan efektivitas kerja pegawai dapat meningkat dengan baik sehingga akan tercipta pelaksanaan pekerjaan di Kantor Kecamatan Wanea berjalan dengan baik. Saran Perlu adanya peningkatan pelayanan agar kinerja pelayanan publik (e -KTP) pemerintahan menjadi lebih baik, peningkatan pelayanan publik diprioritaskan pada faktor factor yang mempengaruhi pelayanan publik tersebut yakni : 1. Adanya peralatan yang baik dalam menunjang program pemerintah dalam menjawab kemudahan masyarakat selama proses pembuatan e-ktp. 2. Adanya kepastian waktu penyelesaiaan urusan sesuai waktu yang telahdijanjikan. Adanya kejelasan dalam hal persyaratan teknis dan administratif yang diberikan oleh pegawai sehingga masyarakat pengguna menjadi jelas dan mengerti. Pegawai sebaiknya berkomitmen dan berkompeten dalam menyelesaikan urusan sesuai dengan yang dikehendaki pengguna pelayanan. DAFTAR PUSTAKA 10
11 Gibson, dkk, 1989, Organisasi (terjemahan), Wahid Djobram, Erlangga, Jakarta. Handayaningrat S, (1983), Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung Agung. Jakarta. Hasibuan, H.M.S.P, 2001, Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Efektivitas, Jakarta, Bumi Aksara. Imawan, Riswanda, 2002, Desentralisasi, demokratisasi, dan Pembentukan Good governance, Makalah, Jakarta. Indrawijaya Ibrahim Adam, Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru. Kaho, Riwu Josef, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Rajawali. Jakarta. Komite Anti Korupsi (KoAK), 2002, Panduan Rakyat Memberantas Korupsi, Cetakan Pertama, Penerbit Komite Anti Korupsi (KoAk), Bandar Lampung. Malayu, H. (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, (Edisi Revisi), Burnt Aksara, Jakarta. Moelyono, M. 1993, Penerapan Efektivitas dalam Organisasi, Jakarta, Bumu Aksara. Moleong, L, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Nawawi, H, 2001, Metode Penelitian di Bidang Sosial, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Pamudji S., Perbandingan Pemerintahan, Bina Aksara, Jakarta. Saparin Sumber, Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa, Ghalia Indonesia, Jakarta. Siagian Sondang P. 1994, Filsafat Administrasi, Jakarta. Haji Mas Agung Manajemen Sumber Daya Manusia, LAN, Jakarta. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta. Winardi, Asas-asas Manajemen, Mandar Maju, Bandung. Sumber-sumber Lain : - Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan. - Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989, tentang Pengawasan Melekat. Keputusan Menpan No. 93 Tahun 1989, tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat. 11
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN E-KTP (Suatu studi dikecamatan Malalayang Kota Manado )
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN E-KTP (Suatu studi dikecamatan Malalayang Kota Manado ) YUNITA KUNDIMAN ABSTRAKSI Permasalahan utama pelayanan publik
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN E-KTP. (Suatu Studi Kecamatan Malalayang Kota Manado) OLEH ;
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN E-KTP (Suatu Studi Kecamatan Malalayang Kota Manado) OLEH ; YUNITA KUNDIMAN Abstrak Seiring dengan perkembangan teknologi
Lebih terperinciKINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga
KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga Abstraksi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Halmahera
Lebih terperinciKINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH DALAM PELAKSANAAN PROMOSI JABATAN DI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh. Mohamad Septian Mokodompit.
KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH DALAM PELAKSANAAN PROMOSI JABATAN DI KOTA KOTAMOBAGU Oleh Mohamad Septian Mokodompit Abstrak Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan aparatur pemerintah guna mengefektifkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,
Lebih terperinciKebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum
emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,
Lebih terperinciPENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT
PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT Muhammad Rakhmat 2 ; Aji Abdul wahid 2 1 Kelurahan Sukagalih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti perubahan lingkungan yang mempengaruhinya. Seperti studi yang sistematis yang dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak reformasi yang terjadi di Indonesia ditinjau dari segi politik dan ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem pemerintahan yang bercorak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus mampu menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai hal yang melekat di dalamnya seperti kartu tanda penduduk atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kependudukan Banyak hal yang terkait bilamana kita akan membahas topik kependudukan terlebih pada wilayah administrasi kependudukan dengan berbagai hal yang melekat di dalamnya
Lebih terperinciASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGUJIAN BAHAN JALAN DAN BETON (Studi pada UPTD Laboratorium dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ciamis) ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data kependudukan sebagai data dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada sejumlah masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan tata cara dan aturan pokok yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGAWASAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA FISIK DI KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG
EFEKTIFITAS PENGAWASAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA FISIK DI KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG Oleh : Eki Purwanto BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Oleh sebab itu, organisasi yang baik tidak akan pernah
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA
ejournal Administrasi Publik, Volume 5, Nomor 1, 2017 : 5253-5264 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN
ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (3): 364-372 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu Administrasi Negara di Indonesia, masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Belanja Daerah (APBD). Dampak dari sistem Orde Baru menyebabkan. pemerintah daerah tidak responsif dan kurang peka terhadap aspirasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama masa Orde Baru, harapan yang besar dari pemerintah daerah untuk dapat membangun daerah berdasarkan kemampuan dan kehendak sendiri ternyata semakin jauh dari kenyataan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orangorang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara
DAFTAR PUSTAKA Ambar T. Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka melayani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan merupakan salah satu tugas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka melayani masyarakat umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rue (dalam Tjandra 2005:38) didefenisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu hasil dari pelaksanaan otonomi daerah adalah menghasilkan birokrasi yang handal, profesional, efisien dan produktif yang mampu memberikan pelayanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi
Lebih terperinciKINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA
KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA OFIN NIWI LINGAWE PATAR RUMAMPEA SALMIN DENGO ABSTRAK Kebijakan otonomi daerah diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis karena di dalamnya berlangsung interaksi yang cukup intensif antara warga negara dengan pemerintah.
Lebih terperinciPROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH di BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Oleh : Elvis Laoh ABSTRAK
PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH di BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh : Elvis Laoh ABSTRAK Dalam memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat aparatur pemerintah daerah dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dengan adanya perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara harus memiliki Good Governance (Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik). Untuk mencapai Good Governance tersebut harus dimulai dari terwujudnya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daerah memiliki perangkat masing-masing baik di tingkat provinsi maupu di
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perangkat Daerah Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam ketentuannya mengatur tentang perangkat daerah. Pasal 120 menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja aparatur pemerintah di masa lalu pada umumnya diukur dari kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paradigma demikian tidak
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan pemerintahannya menekankan asas desentralisasi yang secara utuh dilaksanakan di daerah kota/kabupaten
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerbitan Penerbitan adalah proses pencatatan diri seseorang atau harta bendanya menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak pendaftaran sampai penandatanganan/pengesahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan negara tidak lepas dari peran birokrasi sebagai penggerak utama berjalannya roda pemerintah. Peran birokrasi selain melakukan pengelolaan pelayanan, juga
Lebih terperinciPelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado
Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Oliviani Y. Mokodaser 090813272 Abstrak Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Aparatur Pemerintah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di lembaga tempat dia bekerja. Dengan demikian
Lebih terperinciKINERJA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (STUDI TENTANG KARTU KELUARGA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO) Oleh : Jaqlin A.
KINERJA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (STUDI TENTANG KARTU KELUARGA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO) Oleh : Jaqlin A. Mona ABSTRAKSI Di era pemerintah yang modern ini,fungsi pokok birokrasi
Lebih terperinciBAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN
BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih, dan berwibawa. Agenda tersebut merupakan upaya untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan yang dihadapi dewasa ini dan di masa mendatang mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan, pembaruan sistem kelembagaan, peningkatan kompetensi
Lebih terperinciPelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah satu tujuan dari penerapan otonomi daerah. Kondisi ini memerlukan dukungan dan kesiapan para aparat
Lebih terperinciKINERJA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA. Frian Gar. Andea
KINERJA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DI KABUPATEN HALMAHERA UTARA Frian Gar. Andea PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya Otonomi dan desentralisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 18 Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa pembagian daerah-daerah di Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahnya ditetapkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciKINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT
ejournal llmu Administrasi Negara, 4 (2) 2014 : 1172-1181 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola yang baik (good governance) adalah suatu sistem manajemen pemerintah yang dapat merespon aspirasi masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ada kecenderungan bahwa beberapa indikator aparatur didalam sebuah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada kecenderungan bahwa beberapa indikator aparatur didalam sebuah birokrasi lebih berjaya hidup di dunia barat dari pada di dunia timur. Hal ini dapat dipahami,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan permasalahan penelitian, pertanyaan riset, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan jadwal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, teknologi dan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh pada pola kehidupan manusia untuk secara terus menerus mengembangkan diri.
Lebih terperinciDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG
SOP 2013 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG Gedung Perkantoran Terpadu (Block Office) Jl. Mayjen Sungkono Malang KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan
Lebih terperinciKINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Michael S. Mantiri 1
KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Michael S. Mantiri 1 Abstrak Kebijakan otonomi desa diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGAWASAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN WENANG KOTA MANADO (StudiTentangPelayananRekam Data e-ktp)
EFEKTIVITAS PENGAWASAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN WENANG KOTA MANADO (StudiTentangPelayananRekam Data e-ktp) Oleh : Clauwdya M. Lampah Abstrak Wacana pelayanan publik yang baik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Publik Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerah yang dibagi atas perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota. Perangkat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan Daerah terdiri dari pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten/kota dan pemerintahan desa yang tersirat dalam Pasal 18 ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945. Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu program kerja Kementerian Dalam Negeri adalah memperbaharui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu program kerja Kementerian Dalam Negeri adalah memperbaharui Kartu Tanda Penduduk (KTP) Konvensional, menjadi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka di bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah satu perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara dengan laju pertumbuhan penduduk sangat pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut Undang-undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangannya pelayanan publik menjadi bagian dari administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan kepuasan masyarakat dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan perubahan sering ditujukan kepada aparatur pemerintah menyangkut pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Satu hal yang hingga saat ini seringkali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surabaya yang merupakan Ibukota Jawa Timur dengan penduduk metropolisnya mencapai 3 juta jiwa menurut pemerintah kota Surabaya untuk dapat mengatur dan mengelola
Lebih terperinciJurnal Administratie
Jurnal Administratie Edisi 1. September 213 Vol. 1 Jurnal Administratie http://ojs.unsimar.ac.id/index.php/administratie PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DI KANTOR CAMAT PAMONA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia telah berjalan selama tujuh belas tahun, berbagai usaha dan inovasi telah dilakukan untuk mencari model yang lebih efektif dalam mewujudkan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan tanggapan dan respon secara aktif terhadap kebutuhan,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan otonomi daerah akan terus digalakkan hingga terwujudnya otonomi daerah yang diharapkan yakni otonomi daerah yang mandiri, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut segala aspek kehidupan yang sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semangat para Penyelenggara Negara dan pemimpin pemerintahan. 1 Penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan citacita perjuangan bangsa. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Penjelasan Undang- Undang Dasar Negara
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciOleh : LIDYA CHRISTINE MONTUNG NIM ABSTRAKSI. sebut pemenuhan kebutuhan akan sebuah layanan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah
EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG KEPENDUDUKAN (STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN KTP DI KELURAHAN MANEMBO- NEMBO ATAS, KECAMATAN MATUARI, KOTA BITUNG Oleh : LIDYA CHRISTINE MONTUNG NIM 100813063
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN DISIPLIN PNS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN DI KANTOR KECAMATAN TOMOHON UTARA MERRY POLINA TIRIE
EFEKTIVITAS PENERAPAN DISIPLIN PNS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN DI KANTOR KECAMATAN TOMOHON UTARA MERRY POLINA TIRIE 090814005 ABSTRACT Efektivitas kinerja pelayanan pemerintah adalah penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini salah satu tantangan besar oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma good governance muncul sekitar tahun 1990 atau akhir 1980-an. Paradigma tersebut muncul karena adanya anggapan dari Bank Dunia bahwa apapun dan berapapun bantuan
Lebih terperinciKINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP
KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP ABSTRAK Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan program pelatihan keterampilan institusional, dan kendala yang dihadapi UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPerilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe
Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe Oleh: Eko Susanto Abstrak Dalam suatu organisasi terdapat beberapa individu dalam
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN
IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN Arpi R. Rondonuwu Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi
Lebih terperinciYusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak
PENGARUH PELAKSANAAN KEBIJAKAN ANGGARAN TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK MEWUJUDKAN KUALITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN KABUPATEN GARUT Yusup Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wewenang, sampai dengan kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta dalam rangka mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna memerlukan adanya pembagian kerja, pelimpahan
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SISTEMATIKA (JUMLAH BAB: 13 JUMLAH PASAL: 89 ) BAB I KETENTUAN UMUM BAB II JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN Bagian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21,
DAFTAR PUSTAKA Buku Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21, Kompas, Adisasmita, Raharjo, 2011, Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Derah, Graha Ilmu, Yogyakarta. Asshiddiqie,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI FUNGSI KOORDINASI PEMERINTAHAN PADA KANTOR DISTRIK ALAMA KABUPATEN MIMIKA. Oleh : Eneas Mulugol 1 Arpi.R.Rondonuwu 2 Ventje Kasenda 3
IMPLEMENTASI FUNGSI KOORDINASI PEMERINTAHAN PADA KANTOR DISTRIK ALAMA KABUPATEN MIMIKA Oleh : Eneas Mulugol 1 Arpi.R.Rondonuwu 2 Ventje Kasenda 3 Abstrak Implementasi Fungsi Koordinasi Pemerintahan Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan salah satu upaya guna menciptakan keteraturan dan kesinambungan dalam sistem tata pemerintahan.
Lebih terperinciRenstra Kantor Kec. Bulik Timur Kab. Lamandau Tahun BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Bulik Timur Tahun 2013-2018, merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggara setiap organisasi dalam melakukan kegiatan keijasama untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang mendukungnya, yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat (pelayanan. demokratis sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah meletakkan titik berat otonomi pada daerah kabupaten dan daerah kota dengan tujuan untuk lebih mendekatkan
Lebih terperinciKata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa
Oleh: Rahmawati Halim ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tugas Camat terhadap evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Adapun populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era tahun 2000-an. Pemerintahan yang baik diperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan khususnya penyelenggaraan pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan khususnya penyelenggaraan pemerintahan daerah, instrumen pemerintahan memegang peran yang sangat penting dan vital guna melancarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu di era globalisasi saat ini sangat maju, hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu di era globalisasi saat ini sangat maju, hal ini memungkinkan memacu perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama teknologi peralatan
Lebih terperinci