APP SUSTAINABILITY ROADMAP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APP SUSTAINABILITY ROADMAP"

Transkripsi

1 APP SUSTAINABILITY ROADMAP VISI 2020 LAPORAN KEMAJUAN TRIWULAN KEDUA 5 FEBRUARI 2013

2 Pokok-pokok penting di dalam roadmap tersebut adalah: 1. LATAR BELAKANG Pada tahun 2015, APP akan memiliki kemampuan untuk mendapatkan Pada tanggal 5 Juni 2012, Asia Pulp & Paper Grup (APP) mengumumkan target-target keberlanjutannya untuk dekade berikutnya dan seterusnya. Target tersebut dituangkan dalam Sustainability Roadmap Visi Tujuan roadmap APP ini adalah untuk melindungi hutan alam dan menggunakan serat dari hutan tanaman industri sebagai bahan baku APP. bahan baku yang berasal sepenuhnya dari Hutan Tanaman Industri (HTI). Pada tahun 2015, seluruh pemasok kayu pulp APP yang ada saat ini akan beroperasi sesuai standar-standar untuk Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF), yang akan memberikan perlindungan yang lebih ketat lagi terhadap keanekaragaman hayati, ekosistem langka, dan hak-hak masyarakat lokal. Salah satu aspek terpenting dari Sustainability Roadmap ini adalah proses penilaian Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF) terhadap keseluruhan operasi APP. Penilaian HCVF dimulai dengan penilaian awal HCV yang dipimpin oleh ahli independen HCV Loy Jones dari Asia Pacific Certification Services. Saat peluncuran roadmap, 6 pemasok APP telah berkomitmen untuk melakukan penilaian HCVF. Dalam laporan kemajuan roadmap pertama yang diselenggarakan pada tanggal 5 September 2012, APP mengumumkan tiga pencapaian utama: 1. Kemajuan yang baik dalam mengurangi penggunaan Kayu Campuran (MTH) 2. Dua pemasok kayu pulp berkomitmen untuk mengadopsi penilaian HCVF 3 bulan lebih awal dari targetnya 3. Pembaharuan Responsible and Sustainable Business Declaration APP Sejak laporan kemajuan roadmap terakhir, APP telah mengintensifikasi usahanya untuk bekerja sama dengan semua pemasok kayu pulpnya dalam mempercepat pencapaian target-target roadmap. Pada laporan triwulan kedua di 5 Februari 2013, APP menyampaikan laporan kemajuan roadmapnya yang terakhir dan mengumumkan sebuah perkembangan baru di dalam Sustainability Roadmap APP

3 2. LAPORAN KEMAJUAN TRIWULAN KEDUA 2.1. APP GRUP Kebijakan Konservasi Hutan APP Dalam implementasi roadmap APP di triwulan kedua, APP menerbitkan kebijakan baru yang sekarang menjadi bagian dari Sustainability Roadmap Visi KEBIJAKAN KONSERVASI HUTAN YANG BARU INI ADALAH KEBIJAKAN YANG DIRANCANG UNTUK MELINDUNGI SEMUA HUTAN ALAM DALAM RANTAI PASOKAN APP. Berdasarkan kebijakan tersebut, hutan alam didefinisikan sebagai hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi, termasuk hutan gambut, dan atau hutan Stok Karbon Tinggi. Kebijakan Konservasi Hutan ini mempunyai 4 komitmen yang mencakup: 1. Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF) dan hutan Stok Karbon Tinggi (HCS) 2. Praktek terbaik manajemen gambut 3. Keterlibatan Sosial dan Masyarakat 4. Pemasok kayu lainnya I. HUTAN BERNILAI KONSERVASI TINGGI (HCVF) DAN HUTAN STOK KARBON TINGGI (HCS) APP memajukan batas akhir bagi pemasoknya untuk mengadopsi prinsip HCVF sebanyak 2 tahun. APP dan seluruh pemasoknya hanya akan mengembangkan area yang bukan merupakan lahan hutan, sesuai dengan hasil identifikasi dalam penilaian HCVF dan HCS secara independen. Hal-hal penting dalam komitmen kebijakan pertama meliputi: Sejak 1 Februari 2013, seluruh pembukaan hutan alam telah dihentikan sementara hingga selesainya penilaian HCVF dan HCS. APP telah melakukan penilaian awal terhadap keseluruhan rantai pasokannya. APP telah memprioritaskan penilaian HCV/HCS pada daerah-daerah konsesi yang hingga sekarang masih memasok kayu alam kepada perusahaan. 1. APP Grup mengacu pada APP Indonesia and APP China 3 4.

4 Penilaian HCS telah dimulai dengan mengidentifikasi area dan kualitas dari tutupan hutan. Analisa satelit, didukung dengan pekerjaan di lapangan, akan mengidentifikasi area yang akan dilindungi dan juga area dengan stok karbon rendah yang dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman industri. Setiap pengembangan hutan tanaman industri hanya akan dilakukan setelah penilaian HCV/HCS diselesaikan, dan hanya di daerah yang diidentifikasi sebagai bukan hutan. Berdasarkan pengumuman ini, semua hutan alam, yang akan diidentifikasikan melalui penilaian HCV dan HCS, di seluruh rantai pasokan APP akan disisihkan. APP bekerja sama dengan TFT dalam melakukan komitmen ini. Untuk mengidentifikasi kawasan hutan, APP akan menggunakan kombinasi data dari analisa pemetaan satelit dan kunjungan lapangan. II. PRAKTEK TERBAIK MANAJEMEN GAMBUT APP berkomitmen untuk melindungi hutan gambut diseluruh rantai pasokannya. APP akan mendukung strategi dan target Pemerintah Indonesia untuk pengembangan rendah emisi dan penurunan gas rumah kaca. Hal ini akan dicapai dengan cara: Memastikan bahwa hutan lahan gambut dilindungi sebagai bagian dari komitmennya untuk melindungi hutan bernilai konservasi tinggi dan hutan dengan stok karbon tinggi. Melakukan praktek manajemen terbaik untuk mengurangi dan menghindari emisi gas rumah kaca dalam lanskap lahan gambut. Sebagai bagian dalam usaha mencapai hal ini, tidak akan ada aktifitas pembangunan kanal atau infrastruktur di area konsesi lahan gambut tidak berhutan yang belum dikembangkan, hingga proses penilaian HCVF, termasuk masukan dari ahli gambut, telah selesai dilakukan

5 III. KETERLIBATAN SOSIAL DAN MASYARAKAT APP akan berkonsultasi dengan LSM dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa protocol dan prosedur FPIC dan pemecahan konflik sesuai dengan praktek terbaik internasional. Dalam pemecahan konflik sosial pada seluruh rantai pasokan, APP akan secara aktif meminta dan mengikut sertakan saran dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat sipil, untuk menerapkan prinsip-prinsip berikut: Free, Prior and Informed Consent (FPIC) dari masyarakat asli dan komunitas lokal Penanganan keluhan yang bertanggung jawab Pemecahan konflik yang bertanggung jawab Dialog yang terbuka dan konstruktif dengan para pemangku kepentingan lokal, nasional dan internasional Pemberdayaan masyarakat Penghormatan terhadap hak asasi manusia Dimana ada pengajuan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang baru, APP akan menghormati hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal, termasuk juga pengakuan terhadap hak atas tanah adat. APP telah berkomitmen terhadap penilaian HCVF yang independen sebagai bagian dari komitmen ini dan dengan konsultasi dengan para pemangku kepentingan, akan mengembangkan langkah-langkah lanjutan untuk menerapkan FPIC. Mengakui dan menghormati hak-hak karyawannya Kepatuhan terhadap hukum, prinsip dan criteria sertifikasi bertaraf internasional yang relevan

6 KEBIJAKAN YANG DIUMUMKAN APP HARI INI JUGA AKAN DITERAPKAN PADA SELURUH EKSPANSI DI MASA DATANG. APP Indonesia & China - Penggunaan Kayu Campuran (MTH) IV. PEMASOK KAYU LAINNYA Sumber serat kayu APP datang dari seluruh penjuru dunia dan saat ini APP sedang mengembangkan prosedur untuk memastikan bahwa pasokan ini mendukung prinsip manajemen hutan yang bertanggung jawab. Kebijakan Hutan Konservasi yang baru ini memberikan panduan menyeluruh terhadap praktek pemasok kayu APP di Indonesia. APP juga memasok serat dari seluruh dunia, dan para pemasok ini juga diwajibkan untuk mematuhi kebijakan APP untuk memasok bahan baku dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab % 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% Target Realisasi (per Des 2012) Gambar 1. Target APP Grup untuk menurunkan konsumsi serat hutan alam Kayu campuran (MTH) hanya dapat diterima dari: Area yang dikonversi sebelum tanggal 1 Februari 2013 Kayu yang sudah diverifikasi sebagai non-hcvf dan non-hcs Kayu impor yang bersertifikasi Serat daur ulang 10.

7 Bisnis Jangka Panjang yang Berkelanjutan Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari operasi APP, penilaian independen telah dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan baku untuk proyeksi kebutuhan jangka panjang pabrik-pabrik APP. Penilaian difokuskan pada pertumbuhan dan hasil tanaman pemasok kayu APP. Selain penilaian internal perusahaan, dua penilaian tambahan dilakukan. Penilaian pertama telah dilakukan oleh The Forest Trust (TFT), dan penilaian kedua telah dilakukan oleh ahli independen yang mempunyai spesialisasi dalam inventarisasi hutan, modelling pertumbuhan dan hasil tanaman, serta proyeksi pasokan kayu. Semua proyeksi menunjukkan bahwa APP akan mempunyai akses yang cukup kepada serat hutan tanaman untuk memenuhi komitmen konservasi hutannya, bahkan dengan kapasitas rencana ekspansi. APP menggunakan proyeksi pertumbuhan dan hasil tanaman yang paling konservatif dalam perencanaannya. APP terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut dengan para pemangku kepentingan yang ingin mendengar lebih lanjut mengenai metodologi yang digunakan untuk menilai pertumbuhan dan hasil tanaman tersebut

8 Forest Conservation Policy Monitoring and Verification To provide guidance for APP s suppliers who have committed to implement moratorium on clearing natural forests in their concession areas, APP has a series of key protocols on: Moratorium and Implementation Grievance Independent observer Social and community engagement New area development With The Forest Trust, APP will conduct aerial surveillance and ground checks regularly to verify the implementation of the moratorium. APP is committed to transparency and has asked for third party NGOs to participate in this process as observers. Details of the protocols will be made available on APP s corporate website APP INDONESIA Kemajuan Pencapaian Komitmen HCVF Seperti yang telah dilaporkan di bulan September 2012, 6 pemasok APP di 4 propinsi sedang melakukan penilaian preliminary HCVF, sementara 2 pemasok lainnya telah berkomitmen untuk mengadopsi dan telah dijadwalkan untuk segera memulai penilaian HCVF. Penilaian preliminary HCVF di 4 propinsi telah diselesaikan di kuartal keempat 2012, lebih cepat dari target yang ditetapkan di Roadmap. Laporan penilaian preliminary tersebut memberikan peta indikasi HCVF di seluruh area konsesi dan akan digunakan sebagai panduan penilaian penuh HCVF yang akan dilakukan sebagai langkah berikut. Penilaian penuh HCVF akan difokuskan pada area yang berpotensi memiliki satu atau lebih nilai konservasi tinggi. Tim penilai HCV telah memulai penilaian penuh HCV pada 6 pemasok yang dimiliki APP dan 2 pemasok lainnya di Jambi (TMA dan RHM Jambi) HCVF assessment timeline for 8 suppliers DEC JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP 1. Preliminary HCVF Assessment completed 2. Full HCVF Assessment Process design & development Public consultation on national, provincial, and district level Data collection and ground verification on environmental and social aspect Data analysis and HCV report development Public stakeholder consultation HCV report peer review by expert panel Final HCV report received by APP COMPLETED ON PROGRESS TARGET SCHEDULE Gambar 2. Jadwal Penilaian HCVF untuk 8 Pemasok APP

9 Keterlibatan Sosial dan Masyarakat Dalam aspek keterlibatan sosial dan masyarakat, APP dapat melaporkan kemajuan pada 3 aktivitas utama: Dengan diumumkannya Kebijakan Perlindungan Hutan, APP telah mempercepat target komitmen HCVF di seluruh pemasoknya sebanyak hampir 2 tahun. Untuk mendukung penilaian HCVF di seluruh rantai pasokannya, APP akan bekerja sama dengan tim penilai tambahan yang dipimpin oleh Neville Kemp dari Ekologika. Penilaian rantai pasokan keseluruhan ini dijadwalkan akan dimulai pada kuartal pertama 2013, dengan memprioritaskan area yang masih memiliki hutan alam. 1. Pemetaan dan Pemecahan Konflik Proyek percobaan pada 6 distrik yang diidentifikasi memiliki isu social dengan skala prioritas tinggi Selesainya pemetaan konflik 2. Perbaikan Kebijakan dan Prosedur Memperbarui kebijakan social APP dan Sinar Mas Forestry Selesainya peninjauan kembali prosedur social dari semua pemasok (lebih dari 645 prosedur ditinjau) 3. Pembangunan Kapasitas Finalisasi panduan dan modul untuk pemetaan konflik Pelatihan akan dimulai pada Februari

10 Penilaian Stok Karbon Tinggi Di bulan Juni 2012, APP mengumumkan sebuah inisiatif untuk memulai keterlibatan multi pihak yang independen dalam hal Stok Karbon Tinggi (HCS) dan penerapannya pada hutan tanaman industri. Dengan bekerja sama dengan The Forest Trust, APP menggunakan gambar satelit untuk menganalisa tutupan hutan di seluruh daerah konsesi para pemasoknya. Diharapkan studi ini akan selesai pada kuartal ketiga APP CHINA TFT telah memulai peninjauan pendahuluan atas kebijakan perusahaan, prosedur standar operasional (SOP) dan instruksi kerja. Tinjauan ini meliputi operasi dari APP China dan APP China Forestry. Hasil dari proses peninjauan ini telah memungkinkan dimulainya pekerjaan untuk merevisi dan memperbaiki dokumentasi yang ada, terutama dalam aspek sosial dan lingkungan. Di kantor pusat APP China Forestry di Hainan, penyesuaian struktur organisasi telah dilakukan untuk memfasilitasi pengkategorian aktivitas sesuai dengan tujuan sosial dan lingkungan, dan menangani isu yang ada dalam perjalanan menuju pengelolaan hutan lestari. Kunjungan penilaian yang dilakukan tim TFT dan APP telah selesai dilakukan di propinsi Hainan, yang difokuskan pada aspek sosial. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan mencatat resiko potensial yang berhubungan dengan kepemilikan lahan dan legalitas, dan untuk memulai pemetaan area konflik sosial. Penilaian pasokan dari pihak ketiga telah dilakukan bersama oleh APP dan TFT melalui kunjungan penilaian awal pada pemasok independen di Vietnam. Laporan gap assessment telah difinalisasikan dan diterbitkan. Rencana aksi lokal sedang dalam tahap penyusunan. Untuk pemetaan rantai pasokan di China, pabrik Jinhai dan Jingui telah diberikan penjelasan untuk memulai pemetaan dan membangun database untuk memungkinkan transparansi terhadap barang barang yang dibeli. AKHIR LAPORAN KEMAJUAN

11 APPENDIX A KEBIJAKAN KONSERVASI HUTAN APP Kebijakan ini berlaku dimulai dari tanggal 1 Februari 2013, dan akan diberlakukan kepada: 1. APP dan seluruh pemasok kayunya di Indonesia 2. Seluruh serat kayu yang berasal dari Indonesia dan dipergunakan oleh pabrik APP di Indonesia dan China 3. Ekspansi di masa depan. Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF) dan hutan Stok Karbon Tinggi (HCS): Kebijakan Komitmen 1: APP dan seluruh pemasoknya hanya akan mengembangkan area yang bukan merupakan lahan hutan, sesuai dengan hasil identifikasi dalam penilaian HCVF dan HCS secara independen: Sejak 1 Februari 2013, seluruh pembukaan hutan alam telah dihentikan sementara hingga selesainya penilaian HCVF dan HCS. Tidak ada pembukaan lahan yang teridentifikasi sebagai hutan alam. APP telah melakukan penilaian awal terhadap keseluruhan rantai pasokannya. APP telah memprioritaskan penilaian HCV dan HCS di daerah-daerah konsesi yang hingga sekarang masih memasok kayu alam. Area dengan HCV dan HCS akan dilindungi. Penilaian HCS telah dimulai dengan mengidentifikasi area dan kualitas dari tutupan hutan. Analisa satelit, didukung dengan pekerjaan di lapangan, akan mengidentifikasi area yang akan dilindungi dan juga area dengan stok karbon rendah yang dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman industri. Penilaian HCS akan membedakan hutan alam dari daerah terdegradasi, yaitu daerah yang hanya memiliki pohon kecil, semak belukar dan rerumputan. Pendekatan ini akan mengkategorikan tumbuhan ke dalam enam kelas (stratifikasi) melalui kombinasi antara analisa gambar satelit dan petak di lapangan. Di Indonesia, keenam kelas ini dikenal sebagai: Hutan Kerapatan Tinggi (HK3), Hutan Kerapatan Rendah (HK2), Hutan Kerapatan Sangat Rendah (HK1), Belukar Tua (BT), Belukar Muda (BM) dan Lahan Terbuka (LT). Ambang batas APP untuk HCS akan didefinisikan, menyusul analisa lapangan, di dalam kategori Belukar Tua (BT). Kayu alam (MTH) yang saat ini telah berada di dalam rantai pasokan APP dan dipotong sebelum 1 Februari 2013, contohnya kayu di dalam tumpukan kayu pabrik, akan tetap dipakai oleh pabrik dalam proses produksi. Kayu-kayu yang berasal dari daerah yang bukan hutan, seperti daerah belukar, juga akan digunakan oleh pabrik pulp. APP akan mengakhiri perjanjian pembelian maupun perjanjian lainnya dengan pemasok yang tidak memenuhi komitmen APP. Komitmen APP ini akan dipantau oleh The Forest Trust. APP menyambut pengamat pihak ketiga yang independen untuk melakukan verifikasi implementasi komitmen tersebut. Komitmen manajemen gambut: Kebijakan Komitmen 2: APP akan mendukung strategi dan target Pemerintah Indonesia untuk pengembangan rendah emisi dan penurunan gas rumah kaca. Hal ini akan dicapai dengan cara: Memastikan bahwa hutan lahan gambut dilindungi sebagai bagian dari komitmennya untuk melindungi hutan bernilai konservasi tinggi dan hutan dengan stok karbon tinggi. Melakukan praktek manajemen terbaik untuk mengurangi dan menghindari emisi gas rumah kaca dalam lanskap lahan gambut. Sebagai bagian dalam usaha mencapai hal ini, tidak akan ada aktivitas pembangunan kanal atau infrastruktur di area konsesi lahan gambut tidak berhutan yang belum dikembangkan, hingga proses penilaian HCVF, termasuk masukan dari ahli lahan gambut, telah selesai dilakukan. Keterlibatan sosial dan masyarakat Kebijakan Komitmen 3: Untuk menghindari maupun menyelesaikan konflik sosial di keseluruhan rantai pasokannya, APP akan secara aktif meminta dan mengikut sertakan saran dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat sipil, untuk menerapkan prinsip-prinsip berikut : Free, Prior and Informed Consent (FPIC) dari masyarakat asli dan komunitas lokal Penanganan keluhan yang bertanggung jawab Pemecahan konflik yang bertanggung jawab Dialog yang terbuka dan konstruktif dengan para pemangku kepentingan lokal, nasional dan internasional

12 Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Penghormatan terhadap hak asasi manusia Mengakui dan menghormati hak-hak karyawannya Kepatuhan terhadap hukum, prinsip dan kriteria sertifikasi bertaraf internasional yang relevan Dimana ada pengajuan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang baru, APP akan menghormati hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal, termasuk juga pengakuan terhadap hak atas tanah adat. APP telah berkomitmen terhadap penilaian HCVF yang independen sebagai bagian dari komitmen ini dan dengan konsultasi dengan para pemangku kepentingan, akan mengembangkan langkah-langkah lanjutan untuk menerapkan FPIC. APP akan berkonsultasi dengan LSM dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa protokol dan prosedur FPIC dan resolusi konflik yang dimilikinya telah sesuai dengan praktik terbaik internasional. APPENDIX B Alamat Penyampaian Keluhan dan Pemantauan APP Berkaitan dengan pelaksanaan komitmen APP yang baru tentang Kebijakan Konservasi Hutan dan untuk menjamin transparansi dan juga untuk mengatasi isu yang muncul, APP mengundang para pengamat independen dan para pemangku kepentingan untuk menyampaikan keluhan dan pemantauan pada alamat dibawah ini: Telepon: (Sementara) Nomor Bebas Pulsa: Fax: PO Box-: 6604/JKPWK, Jakarta 10350c sustainability@app.co.id Pemasok kayu lainnya Kebijakan Komitmen 4: Sumber serat kayu APP datang dari seluruh penjuru dunia dan saat ini APP sedang mengembangkan prosedur untuk memastikan bahwa pasokan ini mendukung prinsip manajemen hutan yang bertanggung jawab. Asia Pulp & Paper Group adalah nama dagang dari sejumlah perusahaan manufaktur pulp dan kertas di Indonesia dan di China. APP Group merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terdepan di dunia dan tercatat sebagai salah satu produsen pulp dan kertas yang terintegrasi secara vertikal terbesar di dunia. Pertumbuhan dan hasil dari HTI yang telah ada saat ini Penilaian terbaru yang dilakukan secara independen terhadap pertumbuhan dan area HTI yang dikelola para pemasok APP memastikan bahwa APP memiliki sumber daya HTI yang cukup untuk memenuhi perkiraan kebutuhan pabrik pulpnya hingga masa depan

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 21 Maret 2013 Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, 5 Februari 2013 mungkin merupakan hari paling penting dalam sejarah APP. Pada tanggal tersebut kami mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan, dengan

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut Jakarta, 12 November 2015 Asia Pulp & Paper Group (APP) menyambut baik instruksi Presiden Indonesia untuk perbaikan pengelolaan lahan gambut,

Lebih terperinci

Indikator Kinerja untuk Evaluasi APP FCP dan Komitmen Tambahan Version 2.0, 12 Mei 2014

Indikator Kinerja untuk Evaluasi APP FCP dan Komitmen Tambahan Version 2.0, 12 Mei 2014 Indikator Kinerja untuk Evaluasi APP FCP dan Komitmen Tambahan Version 2.0, 12 Mei 2014 Performance Indicators: APP Forest Conservation Policy Evaluation, v2.0 12 Mei 2014 1 Dokumen ini merumuskan Indikator

Lebih terperinci

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015

Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Juni 2015 Kebijakan APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 3 Juni 2015 APRIL Group (APRIL) berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di seluruh areal kerja perusahaan dengan menerapkan praktik-praktik

Lebih terperinci

Forest Stewardship Council

Forest Stewardship Council Forest Stewardship Council Roadmap menuju diakhirinya dis-asosiasi dari APP DRAF 6 Disetujui dengan syarat pada tanggal 9 Februari 2017 Di bulan Oktober 2007, Forest Stewardship Council (FSC) melakukan

Lebih terperinci

Kebijakan Asosiasi. Tanggal Berlaku PfA berlaku secara efektif sejak menerima dukungan dari Stakeholder Advisory Committee (SAC)

Kebijakan Asosiasi. Tanggal Berlaku PfA berlaku secara efektif sejak menerima dukungan dari Stakeholder Advisory Committee (SAC) Kebijakan Asosiasi Tujuan Pada bulan Juni 2015, APRIL telah menerapkan Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan ("SFMP") 2.0 1 yang menyatakan komitmen Grup APRIL untuk: mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan

Lebih terperinci

Bagian 1: Sekilas kegiatan utama dalam periode pelaporan

Bagian 1: Sekilas kegiatan utama dalam periode pelaporan Laporan Kemajuan TFT mengenai Komitmen Kebijakan Konservasi Hutan Asia Pulp & Paper Group (APP) Periode Pelaporan: Oktober, November dan Desember 2013. Tanggal: 20 Desember 2013 Ini merupakan laporan kemajuan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI Laporan ini berisi Kata Pengantar dan Ringkasan Eksekutif. Terjemahan lengkap laporan dalam Bahasa Indonesia akan diterbitkan pada waktunya. LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI Pendefinisian

Lebih terperinci

Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final

Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final Rencana Aksi Kepatuhan Jumlah Rencana Aksi 3 Ketidaksesuaian 7 Peluang untuk Perbaikan 7 Peluang untuk Perbaikan 14 Peluang untuk Perbaikan Status Selesai

Lebih terperinci

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA)

Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC (Policy for Association / PfA) 6 March 2016 1. APP akan meningkatkan kegiatan pengelolaan hutannya untuk memenuhi standard FSC

Lebih terperinci

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan Untuk diterbitkan segera Siaran Pers Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan Jakarta, Singapura, 9 Februari 2011 Golden Agri Resources Limited (GAR) dan anakanak

Lebih terperinci

Indikator SFMP

Indikator SFMP Indikator SFMP 2.0 2018 Pertemuan Pemangku Kepentingan October 2017 Draft Indikator Verifikasi SFMP 2.0 untuk 2018 Draft indikator awal untuk pertemuan publik yang dikembangkan oleh Komite Penasihat Pemangku

Lebih terperinci

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Peta Jalan Lahan Gambut APRIL-IPEWG Versi 3.2, Juni 2017 Kelompok Ahli Gambut Independen (Independent Peatland Expert Working Group/IPEWG) dibentuk untuk membantu

Lebih terperinci

(APP) (5 2013) RENCANA EVALUASI TANGGAL DIKELUARKAN:

(APP) (5 2013) RENCANA EVALUASI TANGGAL DIKELUARKAN: Evaluasi Independen terhadap Perkembangan Pemenuhan Komitmen Asia Pulp and Paper (APP) sesuai Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy/FCP) Perusahaan (5 Februari 2013) RENCANA EVALUASI TANGGAL

Lebih terperinci

9/1/2014. Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan?

9/1/2014. Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan? 9/1/2014 Pelanggaran yang dirancang sebelum FCP APP diluncurkan? Satu Pelanggaran yang dirancang sebelum Forest Conservation Policy APP/SMG diluncurkan ke Publik SENARAI Pada 5 Februari 2013, Sinar Mas

Lebih terperinci

Sustainability Policy

Sustainability Policy Sustainability Policy Progress Report 4 Dec 2014-31 Mar 2015 Komitmen Kelestarian Kebijakan Kelestarian Musim Mas Membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Laporan Triwulan terhadap Perkembangan Kebijakan

Lebih terperinci

Stakeholder Advisory Committee (SAC) untuk Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) APRIL

Stakeholder Advisory Committee (SAC) untuk Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) APRIL Stakeholder Advisory Committee (SAC) untuk Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP 2.0) APRIL Pertemuan SAC ke-9 di Jakarta - Indonesia, 1-3 Maret 2017 ANGGOTA SAC HADIR 1. Joe Lawson (Ketua) 2.

Lebih terperinci

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL

Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL Rapat SAC ke-10 di Pangkalan Kerinci, Riau - Indonesia, 23-25 Mei 2017 ANGGOTA SAC TURUT

Lebih terperinci

Latar Belakang. Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. pada lanskap lahan gambut. Di lahan gambut, ini berarti bahwa semua drainase

Latar Belakang. Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. pada lanskap lahan gambut. Di lahan gambut, ini berarti bahwa semua drainase 1 2 Latar Belakang Gambar 1. Lahan gambut yang terbakar. Banyak lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan telah terbakar dalam beberapa tahun terakhir ini. Kebakaran gambut sangat mudah menyebar di areaarea

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran *Contoh Kasus RAPP dan IKPP Ringkasan Sampai akhir Desember 27 realisasi pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) hanya 33,34 persen dari total 1.37 juta

Lebih terperinci

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA

INDUSTRI PENGGUNA HARUS MEMBERSIHKAN RANTAI PASOKAN MEREKA SOLUSI Masa depan perdagangan internasional Indonesia tidak harus bergantung pada deforestasi. Sinar Mas Group adalah pemain terbesar dalam sektor-sektor pulp dan kelapa sawit, dan dapat memotori pembangunan

Lebih terperinci

Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015:

Perkembangan Insiden di Wirakarya Sakti (WKS) di Jambi, posting pada 23 Mei 2015: pada 23 Mei 2015: Pada hari Sabtu, 23 Mei 2015, perwakilan APP dan WKS berpartisipasi dalam doa bersama dan upacara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat di desa Lubuk Mandarsah di Jambi.

Lebih terperinci

LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI

LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI OKTOBER 2014 1. Latar Belakang Pada tanggal 1 Februari 2013, APP, melalui Kebijakan Konservasi Hutannya

Lebih terperinci

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO

Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO Konsultasi Publik Prosedur Remediasi & Kompensasi RSPO 14 th Sept 2015 Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta PREPARED BY: kompensasi Task Force Prosedur Remediasi and Kompensasi RSPO terkait Pembukaan Lahan

Lebih terperinci

Studi Hutan SKT. dipresentasikan di. Seminar REDD+ Task Force. Arief Muria Perkasa Program Manager TFT

Studi Hutan SKT. dipresentasikan di. Seminar REDD+ Task Force. Arief Muria Perkasa Program Manager TFT Studi Hutan SKT dipresentasikan di Seminar REDD+ Task Force Seminar sehari dunia bisnis dan REDD+ di Indonesia "Green Practices untuk mengurangi emisi karbon pada industri berbasis lahan" Jakarta, 5 Juni

Lebih terperinci

GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak

GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan minyak sawit terkemuka dengan lahan tertanam total seluas 485,606 hektar (termasuk perkebunan plasma) pada 31 Desember 2015, berlokasi di Indonesia. Perusahaan

Lebih terperinci

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy)

KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD. PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy) KUALA LUMPUR KEPONG BERHAD PELATIHAN MENGENAI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN KLK (KLK Sustainability Policy) 1 1.Kebijakan Lingkungan 1.1 Dilarang Deforestasi Tidak akan ada pengembangan baru di kawasan stok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca

BAB V KESIMPULAN & SARAN. pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca BAB V KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan Perlindungan terhadap hutan tentunya menjadi sebuah perioritas di era pemanasan global ini. Cuaca bumi sekarang ini tidak lagi se-stabil dahulu. Cuaca di beberapa

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai Para Peserta) Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ini dibuat oleh Center for Internasional Forestry Research (CIFOR) dan tidak bisa dianggap sebagai terjemahan resmi. CIFOR tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan

Lebih terperinci

KINERJA APP TERKAIT KOMITMEN TANGGUNGJAWAB SOSIAL

KINERJA APP TERKAIT KOMITMEN TANGGUNGJAWAB SOSIAL KINERJA APP TERKAIT KOMITMEN TANGGUNGJAWAB SOSIAL MASUKAN MASYARAKAT SIPIL TERKAIT KINERJA APP DALAM ISU-ISU SOSIAL, KEPADA RAINFOREST ALLIANCE YANG MELAKUKAN EVALUASI INDEPENDEN TERHADAP PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

APRIL menebangi hutan bernilai konservasi tinggi di Semenanjung Kampar, melanggar komitmennya sendiri

APRIL menebangi hutan bernilai konservasi tinggi di Semenanjung Kampar, melanggar komitmennya sendiri www.eyesontheforest.or.id APRIL menebangi hutan bernilai konservasi tinggi di Semenanjung Kampar, melanggar komitmennya sendiri Laporan Investigatif Eyes on the Forest April 2014 Eyes on the Forest (EoF)

Lebih terperinci

Rangkuman dari isu isu yang dijabarkan dalam laporan studi tersebut dalam kaitannya dengan komitmen kebijakan FCP APP adalah:

Rangkuman dari isu isu yang dijabarkan dalam laporan studi tersebut dalam kaitannya dengan komitmen kebijakan FCP APP adalah: Laporan Verifikasi Keluhan melalui Laporan yang dibuat oleh FPP, Scale UP & Walhi Jambi berjudul Pelajaran dari Konflik, Negosiasi dan Kesepakatan antara Masyarakat Senyerang dengan PT Wirakarya Sakti

Lebih terperinci

Kebijakan Konservasi Kehutanan APP

Kebijakan Konservasi Kehutanan APP Kebijakan Konservasi Kehutanan APP Kajian Perkembangan oleh Greenpeace Oktober 2013 1 Greenpeace memberi peringatan bahwa setiap perusahaan yang ingin melanjutkan perdagangan jenis apapun dengan APP harus

Lebih terperinci

BAB IV. Proses Terbentuknya Output (Kebijakan Deforestasi Hutan) Oleh. Perusahaan Asia Pulp and Paper

BAB IV. Proses Terbentuknya Output (Kebijakan Deforestasi Hutan) Oleh. Perusahaan Asia Pulp and Paper BAB IV Proses Terbentuknya Output (Kebijakan Deforestasi Hutan) Oleh Perusahaan Asia Pulp and Paper Setelah dijelaskan di bab sebelumnya mengenai inputs support, maka di bab ini akan di bahas mengenai

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework/Kerangka Kerja Akuntabilitas (AFi) adalah suatu upaya kolaboratif untuk membantu perusahaan memenuhi komitmen rantai pasokan etis mereka terhadap rantai pasokan pertanian

Lebih terperinci

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN Di sela-sela pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang ke-13 di Kuala Lumpur baru-baru ini,

Lebih terperinci

Evaluasi Perkembangan Implementasi Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy) APP Oleh Rainforest Alliance

Evaluasi Perkembangan Implementasi Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy) APP Oleh Rainforest Alliance Evaluasi Perkembangan Implementasi Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy) APP Oleh Rainforest Alliance Lita Natasastra Bali, Indonesia 25 April 2014 2009 Rainforest Alliance TUJUAN BRIEFING

Lebih terperinci

Webinar. Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC

Webinar. Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC Webinar Komitmen APP dalam Roadmap menuju kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC 20 April 2016 FSC Interna?onal, Quality Assurance Unit FSC Indonesia FSC F000100 FSC A.C. All rights reserved Tujuan

Lebih terperinci

Golden Agri-Resources Ltd

Golden Agri-Resources Ltd Golden Agri-Resources Ltd Intisari Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) 2015 Agus Purnomo Managing Director Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement Bambang Chriswanto Head of National

Lebih terperinci

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep No.149, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN. Badan Pengelola. Penurunan. Emisi Gas Rumah Kaca. Kelembagaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PROXSIS Training Schedule Tahun 2014

PROXSIS Training Schedule Tahun 2014 Food Safety and Quality Training List Code MD *Price Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Penerapan Sistem HACCP (Hazzard Analysis and FA.002 2 3,250 5-6 3-4 2-22 4-5 22-23 26-27 Critical Control

Lebih terperinci

HELP A B C. PRINSIP CRITERIA INDIKATOR Prinsip 1. Kepatuhan hukum dan konsistensi dengan program kehutanan nasional

HELP A B C. PRINSIP CRITERIA INDIKATOR Prinsip 1. Kepatuhan hukum dan konsistensi dengan program kehutanan nasional 1 2 5 6 Prinsip 1. Kepatuhan hukum dan konsistensi dengan program kehutanan nasional mengikuti peraturan pemerintah dan konvensi/persetujuan internasional yang diratifikasi secara nasional mengikuti, dan

Lebih terperinci

"Pada 8 April 2013 EoF menemukan bahwa terdapat sekitar 7 alat berat yang menebang hutan alam... di dalam areal konsesi PT. RIA"

Pada 8 April 2013 EoF menemukan bahwa terdapat sekitar 7 alat berat yang menebang hutan alam... di dalam areal konsesi PT. RIA Aida Greenbury MD Sustainability & Stakeholder Engagement Asia Pulp and Paper Group (APP) aida_greenbury@app.co.id Sinar Mas Land Plaza JI.MH Thamrin 51 Jakarta Indonesia Yth. Para Pemangku Kepentingan,

Lebih terperinci

HIGH CARBON STOCK (HCS) Sejarah, Kebijakan dan Identifikasi

HIGH CARBON STOCK (HCS) Sejarah, Kebijakan dan Identifikasi HIGH CARBON STOCK (HCS) Sejarah, Kebijakan dan Identifikasi Oleh : The Forest Trust Indonesia Latar Belakang : seruan dari konsumen di seluruh dunia yang memiliki kepedulian terkait dengan Nihil Deforestasi

Lebih terperinci

Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru

Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru RSPO secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada: i. Para Anggota dari Kelompok Kerja Pengurangan Emisi RSPO ii. Perusahaan anggota RSPO yang ikut serta

Lebih terperinci

Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO

Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO LATAR BELAKANG Sebaran Areal Tanaman Kelapa Sawit di Indonesia Sumber: Statistik Perkebunan Indonesia, 2014 Ekstensifikasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGELOLA PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI, DEGRADASI HUTAN DAN LAHAN GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan No. Dokumen ID : AGRO-SFM-002-PR Tanggal Terbit Sebelumnya : N/A Halaman : 1 dari 11 1.0 LATAR BELAKANG Grup APRIL ("APRIL") telah mengumumkan Kebijakan APRIL Grup dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Lebih terperinci

4 Januari, Linda Wijaya, Asia Pulp and Paper Jl. M.H. Thamarin 51 BII Plaza Tower II Jakarta, Kepada Ibu Wijaya,

4 Januari, Linda Wijaya, Asia Pulp and Paper Jl. M.H. Thamarin 51 BII Plaza Tower II Jakarta, Kepada Ibu Wijaya, 4 Januari, 2013 Linda Wijaya, Asia Pulp and Paper Jl. M.H. Thamarin 51 BII Plaza Tower II Jakarta, 10350 Kepada Ibu Wijaya, Terima kasih atas surat yang Anda kirim pada tanggal 12 Oktober, yang merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+ MENTERI KEHUTANAN LETTER OF INTENT (LOI) ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH NORWEGIA TENTANG KERJASAMA PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI KEHUTANAN JAKARTA,

Lebih terperinci

Laporan Investigatif Eyes on the Forest Desember 2015

Laporan Investigatif Eyes on the Forest Desember 2015 Penebangan hutan alam gambut oleh PT. Muara Sungai Landak mengancam ekosistem dan habitat Orangutan Laporan Investigatif Eyes on the Forest Desember 2015 Eyes on the Forest (EoF) adalah koalisi LSM Lingkungan

Lebih terperinci

EKSPANSI PERKEBUNAN KAYU YANG MENGHILANGKAN HUTAN ALAM DAN MENIMBULKAN KONFLIK SOSIAL (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara dan Riau) PRESS BRIEFING

EKSPANSI PERKEBUNAN KAYU YANG MENGHILANGKAN HUTAN ALAM DAN MENIMBULKAN KONFLIK SOSIAL (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara dan Riau) PRESS BRIEFING EKSPANSI PERKEBUNAN KAYU YANG MENGHILANGKAN HUTAN ALAM DAN MENIMBULKAN KONFLIK SOSIAL (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara dan Riau) PRESS BRIEFING PENDAHULUAN Masih terjadinya deforestasi di dalam area

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

Laporan Interim atas Implementasi Kebijakan. 2.0) oleh Grup APRIL. Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 (SFMP

Laporan Interim atas Implementasi Kebijakan. 2.0) oleh Grup APRIL. Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 (SFMP Laporan Interim atas Implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 (SFMP 2.0) oleh Grup APRIL KPMG Performance Registrar Inc. 1100 777 Dunsmuir Street Vancouver BC Canada October 2017 Laporan

Lebih terperinci

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA 4.1. Landasan Berfikir Pengembangan SRAP REDD+ Provinsi Papua Landasan berpikir untuk pengembangan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ di Provinsi

Lebih terperinci

Bekerja sama untuk konservasi hutan

Bekerja sama untuk konservasi hutan Bekerja sama untuk konservasi hutan 1 Presentasi ini dikeluarkan oleh Golden Agri-Resources Ltd ( GAR atau Perusahaan ) guna keperluan pemberian informasi. Presentasi ini memuat pernyataan-pernyataan,

Lebih terperinci

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (FAQ) Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru

Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (FAQ) Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan (FAQ) Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru 1 November 2016 Judul Dokumen: Kode Dokumen: Lingkup: Jenis Dokumen: FAQ Prosedur Penilaian GHG untuk Penanaman Baru

Lebih terperinci

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Desi Kusumadewi Senior Program Manager Landscape & Commodities IDH, The Sustainable Trade Initiative

Lebih terperinci

KITA, HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM

KITA, HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM KITA, HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM Peningkatan Kapasitas Akar Rumput untuk REDD+ di kawasan Asia Pasifik Maret 2012 RECOFTC - The Center for People and Forests adalah satusatunya organisasi nirlaba internasional

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure

Standard Operating Procedure Halaman : 1 of 7 01. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan FPIC/Padiatapa (Pesertujuan di Awal Tampa Paksaan) sebagai penghormatan hak-hak masyarakat atas tanah/hutan adatnya. 02. RUANG LINGKUP Prosedur

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NOL DEFORESTASI, NOL GAMBUT, NOL EKSPLOITASI

KEBIJAKAN NOL DEFORESTASI, NOL GAMBUT, NOL EKSPLOITASI KEBIJAKAN NOL DEFORESTASI, NOL GAMBUT, NOL EKSPLOITASI 5 DESEMBER 2013 Tujuan: Wilmar Internasional mengakui bahwa sementara pembangunan perkebunan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

Lebih terperinci

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC PRESS RELEASE Jakarta, 11 Desember 2014 Pada 1 Oktober 2014, Skema Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari IFCC* secara resmi telah mendapatkan endorsement dari sistem sertifikasi terdepan dan terpercaya

Lebih terperinci

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi

Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi ID Dokumen BAHASA INDONESIA Prosedur dan Daftar Periksa Kajian Sejawat Laporan Penilaian Nilai Konservasi Tinggi Kelompok Pakar Sejawat, Skema Lisensi Penilai (ALS) HCV Resource Network (HCVRN) Prosedur

Lebih terperinci

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia www.greenomics.org MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia 5 Desember 2011 HPH PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa -- yang beroperasi di Provinsi Riau -- melakukan land-clearing hutan

Lebih terperinci

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan

GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan Untuk diterbitkan segera GAR dan SMART Meluncurkan Kebijakan Peningkatan Produktivitas untuk Mengurangi Dampak pada Lahan Jakarta, Singapura, 15 Februari 2012 - Golden Agri-Resources Limited (GAR) dan

Lebih terperinci

Kebijakan konservasi hutan APP dan deforestasi

Kebijakan konservasi hutan APP dan deforestasi Kebijakan konservasi hutan APP dan deforestasi Operasi Asia Pulp & Paper (APP) Indonesia telah lama berfokus di pulau Sumatera yang mana dua pabrik pulp besarnya beroperasi dan memiliki sebagian besar

Lebih terperinci

Kode Etik Pemasok 1/11

Kode Etik Pemasok 1/11 1/11 Kami akan memimpin sebuah gerakan yang akan menjadikan cokelat berkelanjutan sebagai norma, sehingga cokelat yang kita semua cintai akan selalu hadir untuk generasi yang akan datang. Pengantar Sebagai

Lebih terperinci

PANDUAN PELAPORAN UNTUK SAWIT YANG BERTANGGUNG JAWAB

PANDUAN PELAPORAN UNTUK SAWIT YANG BERTANGGUNG JAWAB PANDUAN PELAPORAN UNTUK SAWIT YANG BERTANGGUNG JAWAB Januari 2017 Photo: James Morgan - WWF International Panduan ini dikembangkan secara kolaboratif oleh organisasi-organisasi di bawah ini dengan masukan

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI HUTAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR

Lebih terperinci

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon Platform Bersama Masyarakat Sipil Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia dan Iklim Global Kami adalah Koalisi Masyarakat Sipil untuk Penyelamatan Hutan

Lebih terperinci

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat. Mamasa, 15 Oktober 2015

PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat. Mamasa, 15 Oktober 2015 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Mamasa, 15 Oktober 2015 Tujuan Program Hibah PSDABM 1) Meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) KEGIATAN Kode Activity Sistem Procurement Lokasi Dana Fasilitasi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Komponen 1, Output

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PIHAK TERKAIT

PENYAMPAIAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PIHAK TERKAIT Halaman: 1 dari 8 DAN KOMUNIKASI TERHADAP Dibuat oleh, Direview oleh, Disahkan oleh 1 Halaman: 2 dari 8 Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh 2 Halaman: 3 dari 8 Daftar Isi 1. Tujuan...4

Lebih terperinci

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE

Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE Masalah untuk Konsultasi Tahap 3 Pendahuluan CODE Pada tanggal 1 Juli 2015, the Komite Keefektifan Pembangunan (Committee on Development Effectiveness/CODE) membahas draf kedua dari Tinjauan dan Pembaruan

Lebih terperinci

Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline. Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan)

Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline. Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan) Bumitama Agri Ltd. Excellence Through Discipline Sustainability Policy (Kebijakan Berkelanjutan) 13 Agustus 2015 Pengantar Bumitama Agri Ltd. adalah kelompok perusahaan perkebunan kelapa sawit Indonesia

Lebih terperinci

KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan

KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan KERTAS POSISI Kelompok Masyarakat Sipil Region Sulawesi Sistem Sertifikasi Bukan Sekedar Label Sawit Berkelanjutan INDUSTRI PERKEBUNAN SAWIT merambah Sulawesi sejak tahun 1980 an dan ekspansinya tetap

Lebih terperinci

Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF

Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF 10 Juli 2013 Pengecekan lapangan lokasi kebakaran foto dirilis di database online EoF Warta EoF (PEKANBARU) Eyes on the hari ini menerbitkan foto-foto perjalanan verifikasi lapangan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF Halaman: 1 dari 7 MAPPING (PM) ATAU Dibuat Oleh Direview Oleh Disahkan Oleh 1 Halaman: 2 dari 7 Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh 2 Halaman: 3 dari 7 Daftar Isi 1. Tujuan... 4

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Studi Bersama Persamaan dan Perbedaan Sistem Sertifikasi ISPO dan RSPO

RINGKASAN EKSEKUTIF. Studi Bersama Persamaan dan Perbedaan Sistem Sertifikasi ISPO dan RSPO RINGKASAN EKSEKUTIF Studi Bersama Persamaan dan Perbedaan Sistem Sertifikasi ISPO dan RSPO Dipublikasikan bersama oleh: Kementerian Pertanian Republik Indonesia Sekretariat Komisi Indonesian Sustainable

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan lingkungan telah mendorong kesadaran publik terhadap isu-isu mengenai pentingnya transformasi paradigma

Lebih terperinci

LAPORAN VERIFIKASI LAPANGAN ATAS LAPORAN Forest Peoples Programme (FPP) DI DESA RIDING, SUNGAI RASAU DAN JADIMULYA. Disusun oleh: Tim Verifikasi

LAPORAN VERIFIKASI LAPANGAN ATAS LAPORAN Forest Peoples Programme (FPP) DI DESA RIDING, SUNGAI RASAU DAN JADIMULYA. Disusun oleh: Tim Verifikasi LAPORAN VERIFIKASI LAPANGAN ATAS LAPORAN Forest Peoples Programme (FPP) DI DESA RIDING, SUNGAI RASAU DAN JADIMULYA Disusun oleh: Tim Verifikasi DESEMBER 2013 1. LATAR BELAKANG Asia Pulp and Paper (APP)

Lebih terperinci

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP Laporan No.: Nama Proyek Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor Lingkungan dan Pedesaan ID

Lebih terperinci

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal Kemajuan Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal Ringkasan Eksekutif November 2015 www.forestdeclaration.org An electronic copy of the full report is available

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

Prinsip Kriteria Indikator APPS (Dokumen/ Bukti Pelaksanaan) ya/ tidak 1) Jika tidak/belum, apa alasannya 3) Keterangan 2)

Prinsip Kriteria Indikator APPS (Dokumen/ Bukti Pelaksanaan) ya/ tidak 1) Jika tidak/belum, apa alasannya 3) Keterangan 2) PTabel Cara Penilaian Pelaksanaan Safeguards dengan menggunakan Alat Penilai Pelaksanaan Safeguards (APPS) berdasar Keputusan COP-16 dalam Sistem Informasi Safeguards (SIS) REDD+ di Indonesia Prinsip Kriteria

Lebih terperinci

Sintesis Pengaman Sosial dan Lingkungan (SES) TFCA Kalimantan

Sintesis Pengaman Sosial dan Lingkungan (SES) TFCA Kalimantan TFCA Kalimantan Sintesis Pengaman Sosial dan Lingkungan (SES) TFCA Kalimantan FCA 5.2.12: Setiap penerima hibah harus memiliki praktik terbaik, standar, dan kebijakan pengaman sosial dan lingkungan. Praktik

Lebih terperinci

Perspektif Industri THE FORESTS DIALOGUE. MARCH 2007 Jouko Virta. President, APRIL Global Fiber Supply

Perspektif Industri THE FORESTS DIALOGUE. MARCH 2007 Jouko Virta. President, APRIL Global Fiber Supply Hutan Tanaman Yang Dikelola Intensif Perspektif Industri THE FORESTS DIALOGUE MARCH 2007 Jouko Virta President, APRIL Global Fiber Supply Membangun kemampuan Jangan Biarkan Hutan Menjadi Tinggal Kenangan

Lebih terperinci

LAPORAN VERIFIKASI INSIDEN DI WILAYAH DISTRIK 8 DI AREA KONSESI PT WIRAKARYA SAKTI - JAMBI TIM VERIFIKASI

LAPORAN VERIFIKASI INSIDEN DI WILAYAH DISTRIK 8 DI AREA KONSESI PT WIRAKARYA SAKTI - JAMBI TIM VERIFIKASI LAPORAN VERIFIKASI INSIDEN DI WILAYAH DISTRIK 8 DI AREA KONSESI PT WIRAKARYA SAKTI - JAMBI TIM VERIFIKASI APRIL 2015 1. Latar Belakang Pada tanggal 1 Februari 2013, APP, melalui Kebijakan Konservasi Hutannya

Lebih terperinci

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO

PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO RSPO NPP (NPP 2015) PROSEDUR PENANAMAN BARU RSPO Disahkan oleh Dewan Gubernur pada tanggal 20 November 2015 1 Nama dokumen: Prosedur Penanaman Baru RSPO Kode referensi dokumen: Cakupan geografis: Internasional

Lebih terperinci

Strategi Nasional REDD+

Strategi Nasional REDD+ DIREKTORAT JENDRAL PLANOLOGI KEMENTERIAN KEHUTANAN Strategi Nasional REDD+ REDD+ di Indonesia Fenomena Deforestasi dan Degradasi Hutan Badan Tata Kelola REDD+ Lembaga dan Instrumen Pendanaan REDD+ Monitoring,

Lebih terperinci

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBANGUN DASAR KERANGKA PENGAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Apa» Kemitraan dengan Ratah

Lebih terperinci

TFD IMPF III Ringkasan Co-chairs. Pekanbaru 5 8 Maret 2007

TFD IMPF III Ringkasan Co-chairs. Pekanbaru 5 8 Maret 2007 TFD IMPF III Ringkasan Co-chairs Pekanbaru 5 8 Maret 2007 Kesimpulan Gland / Beihai IMPFs tidaklah baik secara alamiah, tidak juga buruk Pengarah eksternal membentuk IMPF s sering di luar kendali sektor

Lebih terperinci

GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi

GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi Untuk didistribusikan segera GAR dan SMART melaksanakan proyek pilot konservasi hutan stok karbon tinggi Proyek pilot akan menjadi katalis bagi proses pelibatan para pemangku kepentingan untuk mencari

Lebih terperinci

TITIAN SAMPAN. 19 April Linda Wijaya, Asia Pulp and Paper Jl. M.H. Thamrin 51 BII Plaza Tower I Jakarta. Dengan Hormat,

TITIAN SAMPAN. 19 April Linda Wijaya, Asia Pulp and Paper Jl. M.H. Thamrin 51 BII Plaza Tower I Jakarta. Dengan Hormat, TITIAN SAMPAN JPIK Focal Point Kalbar 19 April 2013 Linda Wijaya, Asia Pulp and Paper Jl. M.H. Thamrin 51 BII Plaza Tower I Jakarta Dengan Hormat, Kami mengapresiasi kebijakan baru Forest Conservation

Lebih terperinci