BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan
|
|
- Liana Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara produsen dan konsumen terjadi secara langsung. Aplikasi kualitas pelayanan sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan salah satu bagian utama dari strategi perusahaan dalam meraih keunggulan yang berkesinambungan. Baik sebagai pemimpin pasar atau sebagai strategi untuk terus berkembang dan meningkatkan mutu kualitas pelayanan menjadi hal utama yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Meningkatkan kualitas pelayanan didorong untuk mendapatkan pelanggan baru dan memelihara pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dengan kualitas pelayanan kita akan berbagi kepuasan dengan produsen atau penyedia jasa, bahkan pelanggan yang puas dengan kualitas pelayanan akan berbagi rasa dan pengalaman dengan pelanggan lain. Berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dibidang jasa dalam meningkatkan kualitas pelayanan antara lain dengan menyediakan call center atau customer service untuk menghubungkan perusahaan dengan
2 pelanggan. Call center sendiri merupakan salah satu unit suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, dalam hal ini menempatkan call center sebagai distribution-channel, dalam arti memberikan pelayanan yang dapat menjangkau seluruh pelanggan tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang. 1 Dalam sudut pandang bisnis perusahaan, operasional call center merupakan kombinasi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi serta kemampuan pelayanan yang diciptakan, sehingga memungkinkan bagi manajemen perusahaan untuk melaksanakan strategi pengembangan usaha atau menjalankan pelayanan pelanggan untuk lebih dekat dan mengetahui apa kebutuhan dan keiinginan para palanggannya. Call center ini diharapkan dapat menurunkan biaya pelayanan pelanggan, meningkatkan potensi pendapatan perusahaan, sekaligus mempertahankan pelanggan (retention) guna memelihara pelanggan yang telah ada dengan cara meningkatkan hubungan yang baik dengan semua pihak yang membeli produk atau jasa dari perusahaan. Untuk itu peran call center menjadi pusat komunikasi bisnis dalam sebuah perusahaan. Dalam pelaksanaannya call center dibentuk untuk memudahkan pelanggan mendapatkan komunikasi dengan perusahaan. Call center adalah jembatan bagi pelanggan dengan perusahaan untuk berkomunikasi secara real-time, baik untuk mendapatkan pelayanan informasi, mendapatkan penyelesaian dari masalah yang 1 Andi Anugerah. Sukses Mengelola Call center. Jakarta, Hal : 13
3 dihadapi, menyampaikan keluhan atas masalah produk, menyampaikan saran maupun melakukan transaksi pembelian produk atau jasa. 2 Call center adalah pusat pelayanan jarak jauh yang dilakukan melalui media komunikasi telepon, dimana pelanggan dapat berkomunikasi secara realtime dengan petugas pelayanan. Biasanya pelayanan yang dibutuhkan dalam komunikasi tersebut adalah memberikan informasi atau penjelelasan suatu produk atau mengajukan complain atas masalah produk yang terjadi. Bahkan seiring dengan perkembangannya, pelayanan call center digunakan untuk melakukan pemesanan barang atau pembelian barang. 3 Sebagai unit yang berhubungan langsung dengan pelanggan, call center memegang peranan penting dalam memberikan kenyamanan pelanggan. Kenyamanan tersebut dapat tercapai bila permintaan dan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, aksesibilitas dan kualitas pelayanan call center harus selalu diperhatikan. Untuk menjaga aksesibilitas dan kualitas pelayanan, pihak manajemen harus selalu melakukan control terhadap ketersediaan call center. Ketersediaan call center merupakan sumber daya informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam memberikan pelayanan dari sebuah perusahaan kepada pelanggan untuk meningkatkan dan memelihara pelanggan. 4 Ketidaknyamanan yang timbul dalam suatu pelayanan call center, baik berupa kesulitan untuk menghubungi call center, kesulitan untuk mendapatkan 2 Ibid, Hal : 14 3 Andi Anugerah. Sukses Mengelola Call Center. Jakarta, Hal :16 4 Ibid, hal:17
4 informasi tentang produk atau jasa hingga perlakuan agen yang kurang sopan akan memberikan dampak buruk terhadap citra perusahaan. Untuk itu pelayanan call center pada sebuah perusahaan diperlukan pelatihan khusus sesuai standart dan pelayanan dalam sebuah perusahaan. Pada perkembangan bisnis yang semakin maju dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus terus mampu melayani pelanggan yang ada harus diretensi dengan baik agar tidak berpindah kepada pesaing, oleh sebab itu ketersediaan call center juga perlu diperhatikan dalam proses pelayanan kepada pelanggan. Apabila call center dapat melayani lebih banyak pelanggan, dalam arti jumlah call yang diterima semakin besar banyaknya call yang masuk, sehingga semakin banyak pelayanan yang seharusnya diberikan dikantor cabang dapat diselesaikan di call center. Dilain pihak divisi call center juga harus menyakinkan bahwa seiring dengan peningkatan jumlah pelayanan yang diberikan melalui call center, maka operasional call center dapat berjalan dengan cost perusahaan seefisien mungkin dibandingkan dengan pelayanan tersebut yang diberikan melalui kantor cabang. Karena itu pelayanan call center tidak lagi hanya sekedar memberikan informasi, melayani keluhan atau memberi bimbingan purna jual kepada pelanggan, tetapi lebih terarah untuk membangun relationship antara perusahaan dengan pelanggannya dalam memelihara pelanggan menjadi pelanggan loyal. Dengan demikian, call center dengan fungsinya menjadi bagian yang tidak bisa diabaikan dalam proses perencanaan strategi perusahaan. Dalam
5 melaksanakan fungsinya call center harus dapat ditinjau kinerjanya dan menjadi faktor keberhasilan operasional call center sebagai bagian dari strategi perusahaan. 5 Faktor-faktor tersebut dapat digunakan sebagai acuan keberhasilan operasional call center, akan memberikan fokus perhatian divisi call center dalam menunjukan kinerjanya. Misalnya call center dituntut untuk memberikan pelayanan sehingga pelayanan pada kantor cabang lebih ringan dan murah, maka call center akan dipantau jumlah call yang dilayani, jenis pelayanannya dan cost per call dari pelayananannya. 6 Seperti pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari atau yang sering disebut juga dengan PT. APL pada penelitian ini, yaitu sebuah perusahaan distributor farmasi yang mana salah satu dalam mengkomunikasikan pemasarannya menggunakan Call center sebagai salah satu proses penjualan langsung kepada pelanggan. Proses penjualan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari (PT. APL) adalah salah satunya dengan tersedianya sekitar 50 orang Sales Service yang tersebar disetiap cabang-cabang perusahaan untuk melayani pelanggan, sebelum terbentuknya Call center yang ada seperti saat ini, Sales Service merupakan perantara antara perusahaan dengan pelanggan, kemudian seiiring berjalannya waktu dan kebutuhan perusahaan dalam melayani pelanggan dan meretensi pelanggan yang ada hingga saat ini perusahaan menggunakan Call Center sebagai salah satu bentuk strategi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. 5 Ibid, hal 25 6 Ibid, hal
6 Adapun Call Center PT. APL yang ada saat ini sekitar 50 orang agent Call Center yang tersedia dan tersentralisasi dikantor pusat yaitu di Jakarta, dengan pelanggan PT. APL berkisar pelanggan yang tersebar seluruh Indonesia. Sejalan dengan perkembangan PT. Anugerah Pharmindo Lestari pada tahun 2014 memiliki perencanaan untuk meretensi pelanggan yang ada dengan cara menjangkau semua incoming call yang masuk dari pelanggan kepada Call Centre, hal ini disebabkan ketersediaan call center yang dirasa kurang memenuhi telepon yang masuk dari luar kedalam (incoming call), sehingga dapat menurunkan service level pada perusahaan. Peninjauan ini didapat dari hasil teknologi perusahaan pada manajemen operasional Cal Center, terrnyata setelah ditinjau lebih mendalam oleh system pengukuran Call Center terdapat jam-jam tertentu dimana lonjakan telepon yang masuk dan padat dalam antrian call yang datang tidak dapat terpenuhi / diterima oleh Call Center, hasil penelitian saat ini, menunjukkan bahwa lonjakan incoming call terjadi pada pukul Wib hingga Wib, dimana antrian pada Call Center melonjak masuk dari pelanggan begitu padat dan tidak bisa terlayani semua oleh Call Center, dan ini dapat membuat pelanggan merasa kecewa terhadap pelayanan call center yang kurang bagus, karena ketika konsumen ingin menelepon harus mendapati antrian yang cukup lama. Berikut ini gambaran interval service level pada bulan Januari 2014, dimana service level sebuah perusahaan dapat turun apabila pelayanan pada call center tidak dapat menjangkau semua incoming call yang masuk dari pelanggan
7 pada jam-jam tertentu, seperti pada PT. APL dimana pelanggan kebanyakan menghubungi call center pada jam hingga Average of SL TIME Total 06: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Tabel 1.1 Interval Service Level Dampak ini membuat pelanggan PT. APL merasa kecewa dengan pelayananya adalah karena kebutuhan obat-obatan harus terus dapat dilayani secara cepat dan tepat, dan sebagian besar obat-obatan yang dijual oleh PT. APL adalah untuk apotik dan rumah sakit. Sedangkan untuk pemesanannya sendiri, PT. APL juga memiliki target delivery, yaitu untuk pemesanan akan diantar langsung
8 dalam hari yang sama apabila proses dalam pemfakturan telah selesai paling lambat pukul Wib, pelanggan akan menerima pesanannya dihari yang sama dan apabila diatas pukul Wib dan bagian luar kota dalam cabang-cabang PT. APL akan dikirimkan pada keesokan harinya atau H+1 dan H+2. Hal ini merupakan bagian dari pelayanan PT. APL kepada pelanggan agar melakukan order dipagi hari untuk produk-produk tertentu seperti obat Live Saving dan kebutuhan mendesak lainnya. Pelanggan APL adalah Rumah Sakit (RS),Bidan, Puskesmas, Apotik, Rumah Bersalin (RB), Dokter, Pedagang Besar Farmasi (PBF),Perseroan Terbatas, Modern supermarket dan lain-lain sebagainya, dimana pelanggan dengan kebutuhan produk harus dapat dilayani dengan cepat dan tepat, dan ada beberapa produk yang harus dikirim dengan segera seperti obat-obatan dengan katagori Live Saving, dimana obat ini dipakai pasien secara terus menerus dan tidak boleh terputus dalam pemakaiannya. Oleh sebab itu produk tersebut di khususkan dalam hal pengiriman barang, yaitu didahulukan pengirimannya. Produk-produk yang dijual oleh PT. APL seperti multi vitamin, alat kesehatan, obat-obatan keras, Vaksin, sampai Psikotropika pada tingkat pelayanannya pun dibedakan, dengan mengikuti peraturan yang ada pada Balai Pom Indonesia, sehingga pelayanan yang diberikan oleh PT. APL diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terbaik sesuai peraturan pemerintah serta pelayanan dari sebuah usaha perusahaan yang bergerak dibidang jasa.
9 Seperti pernyataan sebelumnya diatas, bahwa sebelum ada Call Center ada Sales Service yang tersedia diseluruh cabang-cabang PT. APL dan masih bervarian jumlah Sales Servicenya. Seperti contoh cabang-cabang dengan kotakota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, dll memiliki 4 sales service atau bahkan bisa lebih dari 4 orang Sales Service dalam 1 cabang, dan minimal ada 2 Sales Service dalam 1 cabang, yaitu dibagi menjadi 1 Sales Service untuk divisi pharmasi (obat-obatan) dan 1 Sales Service untuk divisi multiline (obat bebas & alat kesehatan), sedangkan Call Center yang ada dipusat berkisar 50 orang dan terbagi 2 yaitu untuk Call Center (penerimaan pesanan) dan untuk Customer Service (pelayanan pelanggan (pelayanan keluhan pelanggan dan informasi kebutuhan pelanggan). Fungsi Sales Service sendiri adalah melayani transaksi order dari salesman yang berada dilapangan, penjualan dari salesman tidak dapat langsung dimasukan kedalam SAP (system input pemesanan diperusahaan). Salesman harus memberikan data penjualan pelanggan dengan Sales Service dicabang atau dapat langsung menelepon Call Center pusat di Jakarta, selain itu Sales Service juga melayani pelanggan dalam keluhan seperti pelayanan salesman, produk retur, tagihan dan lain sebagainya. Dengan begitu Sales Service dan Call Center secara fungsional diharapkan sama dalam hal melayani pelanggan, baik penerimaan pesanan, keluhan pelanggan dan informasi 1 arah yang sama. Disini PT.APL berusaha untuk menyeragamkan pola pelayanan yang diberikan dari Sales Service dan Call
10 Center kepada para pelanggan. Dengan begitu Perusahaan berupaya sejak pertengahan tahun 2014 untuk membuat konsep yang sama dalam melayani pelanggan dengan penerapan service quality dalam pelayanan untuk meretensi pelanggan yang ada saat ini terhadap permasalah yang ada untuk membangun kembali kenyamanan pelanggan dalam bertransaksi dengan Call Center, yaitu dengan fungsional Sales service seperti Call Center yang sudah ada saat ini bersama menerapkan konsep dimensi service quality. Adapun salah satu cara yang dilakukan oleh PT. APL adalah memulainya dengan menyiapkan komponen alatalat Call Center, sampai dengan mengidentifikasi Call Center kedalam setiap Sales Service cabang-cabang PT. APL, seperti membuat pelatihan / training kepada seluruh Sales Service yang ada hingga menjalankan tugas dan tanggung jawab operasional sebagai Call Center dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa memang cukup padat sekali terhadap incoming call pada jam-jam tertentu yang sudah ditinjau oleh perusahaan dan banyaknya proses pemesanan melalui call center, maka diperlukan tambahan sumber daya manusia untuk melayani semua pemesanan pelanggan PT.APL atau memberikan pelayan yang mudah bagi pelanggan dalam melakukakan pemesanan produk atau jasa yang ditawarkan oleh PT. APL. Hal ini akan memberikan kenyamanan terhadap pelanggan dengan memilih cara pemesanan yang disukai oleh pelanggan.
11 Saat ini proses penerimaan pesanan melalui call center APL dapat melalui telepon, fax, , b2b. Sejalan dengan fungsional sales service disejajarkan dengan call center, maka kegiatan rutinitas call center dalam melayani pelanggan dapat terbantu dengan fungsional sales service yang menjadi call center atau sering disebut dengan call center cabang. Maka jumlah call yang ada pada jamjam tertentu tidak lagi padat dan antrian call yang panjang diminimalkan tidak terjadi lagi. Sejalan dengan fungsional Sales Service menjadi Call Center cabang ini PT. APL membuat solusi kembali dalam meretensi pelanggan, yaitu dengan cara menyusun sms call back program CTI baru-baru ini, dimana sms call back ini adalah penerimaan pesanan pelanggan dari salesman kepada call center, sms call back dengan system CTI (Computer Telephoni Intregation) bertujuan untuk meningkatkan hubungan baik dan pelayanan kepada customer, pola sms call back ini adalah dengan menyediakan 3 nomor yang diberikan kepada seluruh salesman, salesman akan sms kesalah satu nomor yang disediakan dan akan diterima oleh call center kemudian masuk dalam system CTI (Computer Telephoni Integration) dalam antrian call center. Call center akan membaca tiap sms call back dan akan ditelepon kembali kepada salesman yang mengirim sms tadi. Dalam hal ini adalah proses pelayanan PT. APL dalam meretensi pelanggan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam memilih transaksi yang ada dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.
12 Dengan menyadari pentingnya pelayanan bagi pelanggan, penelitian ini berangkat dari rasa ingin tahu bagaimana pelayanan yang ada pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari (APL) sebagai salah satu distributor farmasi terbesar di Indonesia dalam menjaga, memelihara dan memberikan pelayanan yang berkualitas melalui dimensi service quality pada project fungsional sales service menjadi Call center. Dalam hal ini peneliti ingin mempelajari lebih jauh tentang pentingnya kualitas pelayanan atau service quality yang dikonsepkan oleh Valerie A. Zethamel, Parasurman dan leonard barry untuk menganalisis kualitas pelayanan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Pelayanan menjadi lebih penting bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, karena pelayanan itu sendiri merupakan cerminan dari perusahaan, dan dapat dikatakan bagi sebuah perusahaan jasa, pelayanan yang diberikan kepada para pelanggan merupakan nilai jual utama bagi perusahaan jasa tersebut. 7 Penerapan service quality dalam penelitian ini dikaitkan dengan upaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada, sehingga dapat dikatakan pelayanan dalam penelitian ini adalah sebagai alat untuk meretensi para pelanggan dari project fungsional sales service menjadi call center dalam memberikan pelayanan pelanggan dijangka panjang. 7 Kerta Jaya, Hermawan. Seri 9 Elemen marketing: On Service. Bandung: Mizan Media Utama ( MMU), hal : 40-41
13 1.2 Fokus Penelitian Agar pembahasan sebuah penelitian tidak meluas, maka di butuhkan fokus penelitian, fokus penelitian ini dimana menjabarkan penerapan dimensi service quality seperti Tangible, Realibility, Responsiveness, Assurance, dan empathy didalam perusahaan jasa yang bergerak pada distributor pharmasi, untuk itu fokus penelitiannya adalah Bagaimana Penerapan service quality dalam pelayanan project fungsional Sales Service menjadi Call center untuk meretensi pelanggan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari (PT. APL) tahun 2014? 1.3 Identifikasi Masalah Bagaimana kualitas pelayanan yang dilakukan oleh Call center dalam meretensi para pelanggan project fungsional Sales Service menjadi Call center dalam penerapan service quality. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dimensi service quality dalam pelayanan untuk meretensi pelanggan pada project fungsional sales service menjadi Call center tahun 2014.
14 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan bidang studi komunikasi pemasaran mengenai konsep Customer Retention Marketing di bidang jasa layanan informasi pada umumnya, dan kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi ServQual pada khususnya Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau informasi kepada PT. APL mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh Call center dalam meretensi para pelanggan, terutama berkaitan dengan kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi Service Quality yaitu tangible, realibility, responsiveness, assurance, dan empathy. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan dan meningkatkan kinerja Call center sebagai ujung tombak PT. APL dalam menjaga hubungan yang harmonis dan bersifat jangka panjang dengan para pelanggan pada project fungsional sales service menjadi Call center.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibangun oleh Bapak Biantoro Wanandi. PT. APL sendiri merupakan member
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Anugerah Pharmindo Lestari (PT. APL) adalah sebuah perusahaan distributor farmasi yang sudah ada sejak tahun 1985 yang dibangun
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN
MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Pendahuluan Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat Pemasar harus berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, suatu perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai dan memberi kepuasan kepada pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus menerus untuk meningkatkan nilai dari produk dan jasa, perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Semua orang menginginkan kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan
Lebih terperinciBab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Bab II Landasan Teori 2.1. Definisi 2.1.1. Definisi Konsumen Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia sia barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini dunia bisnis dihadapkan pada persaingan global dengan salah satu ciri yang menonjol adalah berkembangnya teknologi informasi yang sangat cepat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan era persaingan bisnis bagi perusahaan, baik di pasar domestik maupun internasional. Dalam rangka memenangkan persaingan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PERSI 1995 mengutip pendapat Ohmae (1992) menyebutkan bahwa perubahan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi telah mendorong perubahan di segala bidang termasuk perubahan paradigma di bidang jasa kesehatan. Kerangka acuan seminar nasional PERSI 1995 mengutip
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memilih barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan mereka. Perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan persaingan bisnis produk dan jasa semakin ketat. Dari berbagai jenis barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 6.1.1 Faktor-faktor keunggulan dan kelemahan Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis penerapan..., Anita Firawati, FE UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi pelayanan dalam industri perbankan telah menjadi competitive advantage sebuah Bank dalam usahanya memenangkan persaingan. Dengan jenis produk yang hampir
Lebih terperinciC R M. Customer Relationship Management
C R M Customer Relationship Management CRM CRM Singkatan dari Customer Relationship Management / Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dalam pendidikan, perekonomian yang lebih makmur, perubahan sosial budaya masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang melakukan pembangunan perekonomian, serta Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan lingkungan bisnis yang baru yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. setidaknya lebih dari 6 tahun. Awal mula CV MJS berdiri karena pemilik melihat
BAB II HASIL SURVEY 2. Gambaran Umum CV. Maju Jaya Selalu CV Maju Jaya Selalu (MJS) adalah perusahaan di Kota Surabaya yang bergerak dalam bidang pendistribusian obat herbal. Perusahaan ini telah berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan setiap insan di seluruh dunia. Setiap orang mempunyai hak dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha
Lebih terperinciCustomer Relationship Management. Pertemuan 9
Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinciobjek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi perkembangan dunia bisnis di seluruh dunia. Pasar terbuka luas dan peluang menjadi semakin lebar, namun sebaliknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan membuat sales order berdasarkan purchase order dan menyerahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Bahtera Citra Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa untuk keperluan dan penjualan produk IT. Produk IT itu berupa produk
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI
TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Pada saat ini terjadi kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat sehingga memicu terjadinya arus ekonomi global. Ini terbukti dengan ditandai dengan semakin tipisnya batas geografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mendapatkan pelanggan atau pasien di era globalisasi semakin kuat. Oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar Rumah Sakit di Jawa Tengah dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan atau pasien di era globalisasi semakin kuat. Oleh karena itulah,
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak
Lebih terperinciSkripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PASIEN UNTUK MENGGUNAKAN ULANG JASA PELAYANAN KESEHATAN DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi ini Disusun
Lebih terperincikewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR
33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan bisnis perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi farmasi saat ini semakin ketat. Peran perusahaan distributor dalam industri farmasi sangat penting, karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah Badan Usaha Milik Negara dengan status penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. PT Infomedia
Lebih terperinciBAB IV GAMBARA UMUM PERUSAHAAN. ORIFLAME adalah suatu perusahaan yang telah beroperasi di 60 negara
BAB IV GAMBARA UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ORIFLAME adalah suatu perusahaan yang telah beroperasi di 60 negara diseluruh dunia yang telah berdiri pada tahun 1967, dengan 3000 karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi orang lain. Akan tetapi, tidaklah mudah mencari padanan kata dalam bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara sederhana, istilah service bisa diartikan sebagai melakukan sesuatu bagi orang lain. Akan tetapi, tidaklah mudah mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman modern sekarang ini, suatu perusahaan di bidang jasa maupun manufaktur harus mampu memberikan pelayanan yang cepat serta terbaik sesuai dengan keinginan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :
12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis data yang mengacu pada rumusan masalah dan tujuan penelitian pada Bab 1, diperoleh hasil temuan penelitian yang dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belanja merupakan aktivitas keseharian masyarakat, setiap orang perlu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer (kebutuhan pokok atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, era teknologi semakin berkembang dengan pesat terutama teknologi informasi. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan diharapkan mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar negeri, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situasi ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu berpengaruh pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Situasi ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu berpengaruh pada industri properti. Dengan melihat peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan tempat tinggal, membuat
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
BABl PENDAHULUAN BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap perusahaan selalu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam menjalankan usahanya, baik perusahaan industri maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. konsumen melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, suatu perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai dan memberi kepuasan kepada
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN
1 1 PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan kekuatan kompetensi pada posisi ke 38 dari 144 negara dalam Global Competitiveness Index 2013, yang diselenggarakan oleh World
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan penyedia jasa provider dengan berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat ini menyebabkan kemajuan hampir di segala bidang, termasuk bidang telekomunikasi. Salah satu hasil dari perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Ditandai dengan. berkurangnya keluhan (complaint). Dalam memperoleh kepuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasai ini persaingan bisnis semakin ketat. Dengan semakin ketatnya persaingan perusahaan dituntuk untuk memaksimalkan, mewujudkan kepuasan pelanggan
Lebih terperinciGlobalisasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini di. Indonesia bukan lagi wacana tetapi telah menjadi suatu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini di Indonesia bukan lagi wacana tetapi telah menjadi suatu hal yang nyata di depan mata. Hal ini dapat dilihat dengan
Lebih terperinciB. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM
A. Pemahaman CRM CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis sangat kompetitif, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk memenangkan persaingan,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan.
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara dengan Bapak Soetopo selaku direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan. 1. PT. Surya Terang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar domestik (nasional) maupun pasar internasional (global). Rumah sakit sebagai salah satu bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan membangun kepuasan nasabah dengan melalui kualitas pelayanan menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis jasa yang termasuk berkembang dengan pesat walapun banyak persaingan antara jasa service resmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perkembangan di sektor telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang pesat pula. Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang berbisnis tidak lagi hanya mengandalkan pertemuan dari tatap muka, namun juga bisa melalui berbagai macam media seperti telepon, sms (short
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia dan pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan pelanggan.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat kualitas pelayanan yang baik agar pelanggan merasa puas dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, pesaingan didunia bisnis di masa sekarang ini sangat ketat. Untuk meraih kesuksesan dalam persaingan, perusahaan harus mampu
Lebih terperinci1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan. 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini?
LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini? Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan obat-obatan kesehatan. 2. Apa saja barang-barang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil analisis diperoleh bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia bisnis saat ini sebuah perusahaan tidak hanya cukup dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau pemberian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT TIKI JNE Komp. Ruko
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT TIKI JNE Komp. Ruko Setrasari Mall Blok C 1 # 49 Bandung dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis
122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia jasa keuangan syariah mengalami perkembangan yang pesat dan semakin berada pada kondisi persaingan yang semakin ketat. Salah satu trend yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelanggan merupakan public eksternal perusahaan yang memiliki kedudukan penting bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Pada prinsipnya kesehatan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Distributor farmasi adalah suatu perusahaan distribusi produk-produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Distributor farmasi adalah suatu perusahaan distribusi produk-produk farmasi yang dipercayakan oleh beberapa pabrik farmasi (principle) untuk mendistribusikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mengamati fenomena global saat ini dimana setiap individu cenderung menyukai halhal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengamati fenomena global saat ini dimana setiap individu cenderung menyukai halhal yang instan. Bermula dari foto cetak yang langsung jadi dalam beberapa menit, hingga
Lebih terperinciKUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)
KUESIONER TERTUTUP PENGANTAR PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk menyelesaikan Tesis sebagai persyaratan Ujian Magister Teknik Industri. Judul penelitian ini adalah: Evaluasi dan Perancangan Perbaikan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RIYADI PALACE SALA TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RIYADI PALACE SALA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pasca Sarjana pada Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan terhadap nasabah adalah suatu hal yang mutlak untuk dikedepankan. Karena hal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat semakin menuntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi berkembang dengan sangat cepat. Dengan perkembangan yang cepat ini dipermudah untuk mendapatkannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang sangat pesat dibandingkan pada dekade sebelumnya. Perkembangan yang terjadi pada sektor jasa
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).
BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis dimasa sekarang sangat pesat. Perusahaan saling berlomba untuk memberikan kualitas yang terbaik, sehingga memungkinkan terjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Product Quality Product Quality adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu, kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan rumah sakit di Indonesia saat ini telah semakin membaik, hal ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal perkembangannya,
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa adalah proses atau aktivitas yang tidak berwujud dan menunjukkan interaksi antar-manusia, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak menyadarinya. Namun hasil dari
Lebih terperinci