METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat"

Transkripsi

1 20 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu dari 8 Februari sampai 21 Juni 2006 meliputi dua kegiatan. Percobaan I secara In-Vitro dilakukan di Laboratorium Fisiologi Nutrisi Balai Penelitian Ternak, Bogor. Percobaan II secara In-Vivo dilakukan di kandang percobaan Ruminansia Besar Balai Penelitian Ternak Ciawi dengan Lokasi Cicadas, Kecamatan Gunung Putri Bogor. Analisis proksimat pakan konsentrat dan rumput gajah dilakukan di Laboratorium Kimia Pakan Balai Penelitian Ternak Ciawi - Bogor, sedangkan analisis glukosa darah dan hormon triiodotironine (T3) serta tetraiodotironine (T4) dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam percobaan I (in-vitro) adalah pakan konsentrat yang terdiri atas bungkil kelapa, dedak padi, polard, bungkil kelapa sawit, onggok, garam, kapur, campuran mineral, kromium pikolinat murni dan rumput gajah (Tabel 1). Untuk mengetahui tingkat fermentabilitas ransum yang disuplementasi mineral kromium pikolinat murni digunakan cairan rumen sapi perah. Ternak yang digunakan untuk percobaan II (in-vivo) adalah 12 ekor sapi dara peranakan Fries Holstein (PFH) umur 12 bulan dengan bobot badan kg (rataan kg). Peralatan yang digunakan untuk menguji kualitas pakan, kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCB0) dan fermentabilitas ransum (VFA dan NH 3 ) dalam rumen (percobaan I / in-vitro) adalah timbangan elektrik, oven pengering, waterbath, botol gelas, isolatif, biuret, cawan petri dan pipet tetes. Alat yang digunakan pada percobaan II (in-vivo) meliputi kandang individu berukuran 250 x 175 cm, tempat pakan dan air minum individu berukuran 40 x 60 x 40 cm terbuat dari semen, timbangan sapi elektronik merk Allflex FX 1 dengan kapasitas 2000 kg dan kepekaan 1 kg, timbangan konsentrat (Yamato, Shanghai) dengan kapasitas 5 kg, timbangan rumput gajah kapasitas 50 kg, thermometer tubuh (Safety Vivid Yellow Line Clinical Thermometer) untuk mengukur suhu rektal dan hygrometer / thermometer bola basah dan bola kering (Dray-Wet, Shanghai) untuk mengukur kelembaban (%RH) lokasi penelitian, pengukur waktu / Stop Watch (Eurochron, Jerman), stetoscope (Stetoscope, Japan) untuk mengukur denyut

2 21 jantung, alat pengambil dan penampung darah serta kit T3 dan T4 berlebel 125 I (Diagnostic Products Corporation, Los Angeles, CA). Metode Percobaan I : In - Vitro Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat fermentabilitas ransum yang disuplementasi kromium pikolinat murni dalam rumen. Percobaan in-vitro dilakukan dengan metode Tilley and Terry (1963) menggunakan rumen sapi perah. Ransum basal terdiri atas rumput gajah dan konsentrat dengan kandungan protein 15% dan TDN 67%. Komponen dan nilai nutrisi ransum perlakuan yang diuji dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Komposisi dan Nilai Gizi Pakan Konsentrat dan Rumput Gajah. No Bahan Pakan Komposisi Konsentrat Cr-Pic 0 Cr-Pic 1.5 Cr-Pic 3.0 Cr-Pic Bungkil Kelapa (%) Dedal Padi (%) Pollard (%) Bgl Klp Sawit (%) Onggok (%) Garam (%) Kapur (%) Camp. Mineral (%) Cr-Pic murni (ppm) No Nilai Gizi Pakan Komposisi Cr-Pic 0 Cr-Pic 1.5 Cr-Pic 3.0 Cr-Pic 4.5 Rumput Gajah(%BK) 1 Bahan Kering (%) Protein (%) Serat Kasar (%) Lamak (%) A b u (%) Phospor (%) Calsium (%) K a l i u m * (%) Natrium * (%) C h l o r * (ppm) Cr-Pic ** (ppm) T D N (%) G E (kcal/kg) Sumber : Hasil analisa Laboratorium Kimia Pakan Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor. * Hasil analisa Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia Pusat Antar Universitas (PAU) IPB. ** Hasil analisa Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

3 22 Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan pakan dan 3 ulangan (Steel & Torrie 1993). Empat macam ransum perlakuan yang diuji adalah : Cr-Pic 0 = Ransum Basal Balitnak Ciawi (Kontrol). Cr-Pic 1.5 = Ransum Cr-Pic ppm Cr-pikolinat murni. Cr-Pic 3.0 = Ransum Cr-Pic ppm Cr-pikolinat murni. Cr-Pic 4.5 = Ransum Cr-Pic ppm Cr-pikolinat murni. Parameter yang diukur meliputi kecernaan bahan kering (KCBA) dan kecernaan bahan organik (KCBO) dengan metoda Tilley and Terry 1963, VFA total dengan metoda Kromatografi gas (AOAC 1980), dan NH 3 dengan metoda Mikrodifusi Conway (General Laboratory 1966). Kecernaan Bahan Kering (KCBK) dan Bahan Organik (KCBO) Pengukuran kecernaan bahan kering (KCBK) dan bahan organik (KCBO) dilakukan dengan metode Tilley and Terry (1963). Tahap pertama yaitu kecernaan yang dilakukan oleh mikroba rumen dengan menggunakan saliva buatan Mac Dougall yang dicampur dengan cairan rumen sapi perah. Kecernaan microba berjalan selama 48 jam dalam waterbath pada suhu 39 0 C. Setelah periode fermentasi larutan ph 6-8 dilanjutkan dengan kecernaan enzimatik. Uji kecernaan menggunakan sampel bahan pakan (konsentrat dan rumput gajah) dimasukan ke dalam tabung fermentor, lalu ditambah dengan larutan saliva Mac Dougall sebanyak 12 ml pada suhu 39 0 C dan ph dan cairan rumen 8 ml, kemudian diinkubasi secara an-aerob selam 24 jam dalam waterbath. Setelah 24 jam tabung penutup fermentor dibuka dan ditambahkan HgCl 2 jenuh sebanyak 0.2 ml untuk mematikan mikroba. Selanjutnya tabung disentrifius dengan kecepatan rpm selama 10 menit. Supernatan dibuang dan endapan ditambah 20 ml larutan pepsin 0.2 % dalam suasana asam. Inkubasi dalam suasana an-aerob selama 24 jam. Endapan disaring dengan kertas saring Nomor 41, kemudian dianalisis kadar bahan kering dan organiknya dengan analisis proksimat (AOAC 1980). Sabagai blanko digunakan cairan rumen tanpa perlakuan. Koefisien cerna bahan kering dan bahan organik dihitung dengan rumus :

4 23 BK Awal - (BK residu - BK blanko) KCBK = X 100%. BK Awal BK Awal - (BO residu - BO blanko) KCBO = X 100%. BO Awal dimana : KCBK = kecernaan bahan kering KCBO = kecernaan bahan organik B K B O = bahan kering = bahan organik Pengukuran Kadar VFA Total Analisis VFA total dilakukan dengan teknik destilasi uap (Sutardi 1994). Sebanyak 5 ml supernatan dimasukan ke dalam tabung destilasi Markham lalu ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 15% dan tabung segera ditutup. Proses desitilasi dilakukan dengan cara menghubungkan tabung dengan labu yang berisi air mendidih. Destilat ditampung dalam erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0.5 N sampai volumenya mencapai 300 ml. Setelah itu ditambahkan indikator sebanyak 2-3 tetes dan kemudian dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai warna berubah dari merah jambu menjadi bening. Produksi VFA total (mm) dihitung dengan rumus : VFA Total (mm) = (ml titran blanko ml titran sampel) X N-HCl X 1000/5 mm. Pengukuran Kadar N - NH 3. Digunakan teknik mikrodifusi Conway (General Laboratory Procedure 1966). Termos berisi air panas (suhu 40 0 C) sebanyak 250 ml, lalu cairan rumen sapi perah sebanyak 75 ml dengan menggunakan stomach tube yang ditampung dalam termos yang air panasnya telah dibuang. Satu gram sample yang akan diperiksa dimasukan ke dalam tabung fermentasi (dibuat duplo), kemudian ditambahkan larutan Mac Dougall sebanyak 12 ml (suhu 39 0 C dan ph ), selanjutnya ditambahkan cairan rumen sebanyak 8 ml (suhu 39 0 C), lalu dialirkan gas CO 2 selama 30 detik dan ditutup dengan prop karet yang berventilasi. Selanjutnya tabung fermentasi tadi dimasukan ke dalam waterbath yang bersuhu C dan difermentasi selama 1 jam. Tutup prop dibuka untuk menambahkan HgCl 2,

5 24 kemudian disentrifius berpendingin ( 4 0 C) pada rpm. Supernatan yang diperoleh ditampung untuk dianalisa terhadap kandungan N-NH 3. Cawan Conway yang diolesi vaselin pada bibirnya dan supernatan Conway dimasukan 1 ml Na 2 CO 3 jenuh pada alur cawan Conway yang bersebelahan dengan supernatan, ke dua bahan tersebut tidak boleh bercampur. Kemudian diletakkan 1 ml larutan asam borat (HBO 3 ) berindikator dalam cawan kecil yang terletak di tengah cawan Conway, kemudian ditutup rapat dengan isolasi. Selanjutnya cawan Conway digoyang-goyang dan dimiringkan agar Na 2 CO 3 dan supernatan tercampur merata, lalu dibiarkan selama 24 jam pada suhu kamar. Selanjutnya tutup dibuka, asam borat berindikator dititrasi dengan HCl N sampai warna berubah menjadi kemerahan. Prosedur ini juga dilakukan pada contoh fermentasi blanko (cairan rumen ditambah 12 ml larutan Mac Dougall, tanpa contoh pakan). Kadar N-NH 3 dapat dihitung dengan rumus : N-NH 3 (mm) = ( Va Vo) X N HCl X dimana Va = volume titrasi sampel. Vo = volema titrasi sampel cairan rumen tanpa sampel (blanko). Analisis Data Keragaman semua data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model matematika dari Rancanagn Acak Lengkap (RAL) menurut Steel and Torrie (1993) adalah : Y ij = µ + t i + S ij. dimana : Yij µ t i S ij i j = Nilai pengamatan ke i, j. = Nilai tengah umum. = Pengaruh faktor ransum percobaan pada taraf ke i. = Pengaruh sisa pada satuan percobaan yang mendapat perlakuan taraf ke i. = Cr-Pic 0; Cr-Pic 1.5; Cr-Pic 3.0 dan 4.5 Cr-Pic. = Ulangan 1, 2 dan 3.

6 25 Percobaan II : In Vivo Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui suplementasi mineral kromium pikolinat murni yang terbaik dalam ransum dan pengaruhnya terhadap kondisi fisiologis (suhu rektal, pernafasan dan denyut jantung) serta kadar glukosa darah, hormon triiodotironine (T3) dan hormon tetraiodotironine (T4) yang mampu mendukung pertumbuhan sapi perah dara secara optimal. Percobaan menggunakan sapi dara peranakan Fries Holstein (PFH) umur 12 bulan dengan bobot badan kg (rataan kg) sebanyak 12 ekor, masing-masing diikat didekat tempat pakan. Sapi-sapi tersebut dibagi secara acak menjadi 4 kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari 3 ekor dengan rataan bobot badan kg (Cr- Pic 0/kontrol); kg (Cr-Pic 1.5); kg (Cr-Pic 3.0) dan kg (Cr-Pic 4.5). Pakan yang diberikan terdiri dari rumput gajah dan konsentrat produksi Program Ruminansia Besar Balai Penelitian Ternak Ciawi, sedangkan hijauan rumput gajah diperoleh dari kebun rumput sekitar lokasi penelitian. Pakan hijauan rumput gajah sebanyak 30 kg/ekor/hari diberikan dua kali sehari yaitu pada jam dan 16.00, sedangkan konsentrat diberikan 1 kali dalam sehari sebanyak 2.5 kg pada jam pagi. Pakan rumput gajah dan konsentrat sebelum diberikan, terlebih dahulu ditimbang, begitu juga dengan sisanya setelah 24 jam dari pemberian awal, guna mengetahui jumlah pakan yang dikonsumsi oleh masing-masing sapi perah penelitian. Pemberian air minum ad libitum. Sebagai perlakuan diberikan mineral kromium pikolinate murni produksi Altech, Inc. Biotechnolog Center, Kentucky USA, sebanyak : 0 ppm (Cr-Pic 0 /Kontrol); 1.5 ppm (Cr-Pic 1.5); 3.0 ppm (Cr-Pic 3.0) dan 4,5 ppm (Cr-Pic 4.5). Komposisi dan nilai gizi pakan konsentrat dan rumput gajah yang diberikan sama dengan ransum percobaan I. Kandang yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kandang individu tanpa dinding berukuran 250 x 175 cm. Lantai kandang terbuat dari semen dan atap genteng. Tempat pakan individu berukuran 40 x 60 x 40 cm terbuat dari semen, begitu juga dengan tempat air minum individu berukuran sama dengan tempat pakan. Pemberian pakan perlakuan dilakukan selama 12 minggu dengan terlebih dahulu diawali dengan masa preliminari selama 1 minggu. Jumlah pakan yang diberikan dihitung berdasarkan bobot badan pada minggu sebelumnya ditambah

7 26 2 kg (chaleng feed regim). Cara ini dilakukan agar ternak tidak kurangan pakan dan dapat menampilkan produksi maksimal sesuai genetiknya. Air minum diberikan ad libitum. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (Steel & Torrie 1993). Empat macam perlakuan yang diuji sama dengan percobaan I. Parameter yang diamati selama penelitian meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum, kondisi fisiologis ternak (suhu rektal, pernafasan dan denyut jantung), perubahan glucosa darah, kadar hormon T3 dan T4 pada waktu temperatur kandang terendah (jam pagi) dan tertinggi (jam siang). Pencatatan data fisiologis dilakukan setiap hari selama 7 hari masa percobaan pencernaan pakan yaitu pada pagi hari jam dan siang hari jam 14.00, penimbangan sapi dilakukan pada minggu ke 0; 3; 6; 9 dan 12 yang dilakukan pada jam sebelum sapi diberi pakan. Pakan ditimbang setiap hari pada jam Untuk mengetahui perubahan glukosa dan hormon dilakukan pengambilan darah pada pertengahan minggu kolekting pada pagi hari jam dan siang hari jam Bobot Badan Penimbangan bobot badan sapi dilakukan tiga minggu sekali, yaitu pada minggu ke 0 (bobot badan awal), minggu ke 3; 6; 9 dan minggu ke 12 (bobot badan akhir). Penimbangan dilakukan pada jam sebelum sapi diberi makan. Rumus pengukuran pertambahan bobot badan : PBBH = W 2 W 1 dimana : PBB W 2 W 1 t 2 t 1 t 2 t 1 = pertambahan bobot badan perhari. = bobot badan sapi pada akhir penelitian (g) = bobot badan pada awal penelitian (g). = waktu akhir penelitian. = waktu awal penelitian.

8 27 Konsumsi Ransum Rataan konsumsi bahan kering ransum per ekor per hari diperoleh dengan jalan menimbang pakan segar yang diberikan dikalikan dengan kandungan bahan keringnya, kemudian dikurangi sisa pakan dan dikalikan dengan bahan kering sisa pakan tersebut. Konversi Ransum Konversi ransum adalah perbandingan antara ransum yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan yang dihasilkan, dengan rumus sebagai berikut : Jumlah ransum yang dikonsumsi (g) Konversi ransum = X 100%. Analisa Kadar Glukosa Darah Pertambahan bobot badan (g) Analisis kadar glukosa dilakukan dengan menggunakan metode GOD-PAP, sesuai petunjuk kerja KIT nomer katalog (Mannheim 1998) yang diukur melalui spectronic 21 spectrophotometer. Plasma darah dipipet ke dalam tabung sentrifuge 0.1 ml dan 1 ml URAC, diaduk kemudian disentrifuse pada kecepatan 2500 rpm selama 15 menit. Supernatan yang jernih diambil 0.1 ml untuk dianalisis. Dibuat larutan reagen dengan mencelupkan satu batang reagen strip ke dalam larutan penyangga selama 5 menit, lalu dikeluarkan dan dibuang reagen strip tersebut. Larutan baku (standard) dimasukkan ke dalam kuvet berdiameter 1 cm sebanyak 0.1 ml dan ditambahkan 2 ml larutan reagen, kemudian dicampur secara homogen dan dibiarkan selama 30 menit pada suhu kamar (27 C). Kuvet dimasukkan ke dalam spectrophotometer untuk mengukur absorbannya. Larutan sampel (supernatan) dimasukkan ke dalam kuvet berdiameter 1 cm sebanyak 0.1 ml dan ditambahkan 2 ml larutan reagen, kemudian dicampur secara homogen dan dibiarkan selama 30 menit pada suhu kamar (27 C). Kuvet dimasukkan ke dalam spectrophotometer dan absorban diukur pada panjang gelombang 510 nm. Kadar glukosa darah diperoleh dengan membandingkan nilai absorban standard dikalikan 100 (Mannheim 1998), yang dapat dituliskan sebagai berikut :

9 28 A sampel C = X 100 A standar dimana : C A sampel A standar = kadar glukosa darah. = nilai absorban sampel. = nilai absorban standard. Analisa Hormon Triiodotironine (T3) Tabung-tabung polypropylene yang telah mengandung anti boda dan mampu mengikat 125 I diberi label dengan jelas untuk total count (total 125 I yang diikat antibodi), NSB (non specific bounding), standar dan sampel yang akan dianalisis. Tabung total count, NSB dan standar dibuat duplo, sedang untuk sampel dibuat tunggal. Setelah pelabelan, tiap-tiap tabung ditambahkan 100 µ l calibrator (kontrol 0 ng/dl) ke dalam tabung NSB dan standar 0 ng/dl, demikian pula untuk standar yang lain, kemudian ditambahkan 100 µ l sampel serum darah. Tiap-tiap tabung standar dan tabung sampel yang akan diukur (kecuali tabung NSB) ditambah 1 ml 125 I, kemudian diaduk dengan vortex + 1 menit. Setelah selesai, semua tabung diinkubasikan ke dalam inkubator bersuhu 37 0 C selama 120 menit, kemudian semua cairan di dalam tabung dibuang, kecuali tabung total count dan dikeringkan selama 2 3 menit. Endapan yang ada dicacah dengan menggunakan pencacah Gamma counter ARC-500 selama 1 menit yang hasilnya dicetak pada printer Canon Canola SX-320. Untuk menghitung konsentrasi T3, hasil cacahan radio aktivitas standar diolah untuk mendapatkan grafik standar, sedangkan hasil pencacahan sampel dihitung berdasarkan persamaan regresi linier dari standar yang didapatkan. Analisa Hormon Tetraiodotironine ( T4 ) Tabung-tabung polypropylene yang telah mengandung anti bodi dan mampu mengikat 125 I diberi lebel dengan jelas untuk total count total 125 I yang diikat antibodi), NSB (non specific bounding), standar dan sampel yang akan dianalisis. Tabung total count, NSB dan standar dibuat duplo, sedang untuk sampel dibuat tunggal. Setelah pelabelan, tiap-tiap tabung ditambahkan 25 µ l calibrator (kontrol 0 µ g/dl) ke dalam tabung NSB dan standar 0 µ g/dl, demikian pula untuk standarstandar yang lain, kemudian ditambahkan 25 µ l sampel serum darah. Tiap-tiap

10 29 tabung standar dan tabung-tabung sample yang akan diukur (kecuali tabung NSB) ditambahkan 1 ml 125 I kemudian diaduk dengan vortex + 1 menit. Setelah selesai semua tabung diinkubasikan ke dalam inkubator bersuhu 37 0 C selama 60 menit, kemudian semua cairan di dalam tabung dibuang, kecuali tabung total count dan dikeringkan selama 2 3 menit. Endapan yang ada dicacah dengan menggunakan pencacah Gamma counter ARC-500 selama 1 menit yang hasilnya dicetak pada printer Canon Canola SX-320. Untuk menghitung konsentrasi hormon tetraiodotironine (T4), hasil cacahan radio aktivitas standar diolah untuk mendapatkan grafik standar, sedangkan hasil pencacahan sampel dihitung berdasarkan persamaan regresi linier dari standar yang didapatkan. Suhu Rektal Suhu rectal diukur dengan cara memasukkan termometer tubuh ke dalam rektal/anus sedalam 4-5 cm selama 5-10 menit. Alat yang digunakan adalah termometer tubuh. Pengukuran dilakukan dua kali sehari yaitu pagi pada jam dan siang jam Denyut Jantung Pengukuran frekuensi denyut jantung dilakukan dengan memakai Stetoskop di bagian dada kiri selama satu menit. Pengukuran dilakukan dua kali sehari yaitu pagi pada jam dan siang jam Pernafasan Pengukuran frekuensi pernafasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu rektal, yaitu dengan menghitung pernafasan dimulut sapi setiap menitnya. Pengukuran pernafasan dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi jam dan siang jam Analisis Data Keragaman semua data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model matematika dari Rancanagn Acak Lengkap (RAL) menurut Steel and Torrie (1993) adalah : Y ij = µ + t i + S ij.

11 30 dimana : Yij µ t i S ij i j = Nilai pengamatan ke i, j. = Nilai tengah umum. = Pengaruh faktor ransum percobaan pada taraf ke i. = Pengaruh sisa pada satuan percobaan yang mendapat perlakuan taraf ke i. = Cr-Pic 0; Cr-Pic 1.5; Cr-Pic 3.0 dan Cr-Pic 4.5. = Ulangan 1, 2 dan 3.

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2010 sampai Februari 2011 di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi untuk tahap pembuatan biomineral,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai Fermentabilitas Pakan Komplit dengan Berbagai Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November 2015 di Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Kambing Perah, Laboratorium Industri Pakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2008 sampai dengan Maret 2010 di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan 19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai kecernanan dan fermentabilitas tanaman orok-orok secara in vitro sebagai bahan pakan yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis dilaksanakan pada

Lebih terperinci

METODE. Materi. Alat. Rancangan

METODE. Materi. Alat. Rancangan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,

Lebih terperinci

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah serta Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Kambing Perah, Laboratorium Industri Pakan, dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah (Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat 10 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan. Bahan penelitian berupa hasil samping produksi karagenan diperoleh dari PT. Araminta Sidhakarya, Tangerang. Fermentasi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan selama 5 bulan (November 2011-Maret 2012). Lokasi pengamatan dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Departemen INTP, Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Januari sampai dengan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai Maret 2012 di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea terhadap ketersediaan NH3, volatile fatty acids dan protein total secara in vitro dilaksanakan pada tanggal

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI DAN METODE. Prosedur MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2011 sampai Maret 2012. Pemeliharaan, pengamatan bobot badan, penyembelihan dan pengamatan sifat non karkas landak dilakukan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan Protein Total Fodder Jagung Hidroponik pada Umur Panen Berbeda Secara In Vitro telah dilaksanakan pada

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan 20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Singkong Villa Indah Mustika Ratu Ciawi-Bogor untuk penanaman tanaman singkong, sedangkan pembuatan silase dan pengujian kualitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitan dengan judul Tampilan Protein Darah Laktosa dan Urea Susu akibat Pemberian Asam Lemak Tidak Jenuh Terproteksi dan Suplementasi Urea pada Ransum Sapi FH dilakukan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Metode MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah dan Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 30 September 2015. Kegiatan penelitian ini bertempat di P.T. Naksatra Kejora Peternakan Sapi

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder jagung hidroponik dengan media perendaman dan penggunaan dosis pupuk yang berbeda dilakukan pada tanggal

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan Penelitian.. Bahan Pakan Biji Sorgum Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum (Sorghum bicolor) dengan tipe grain sorghum sebanyak 5 kg

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat 36 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu mulai 8 Maret sampai 21 Agustus 2007 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012 26 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea 9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea serta Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Lepas Lambat secara In Vitro dilaksanakan pada 14 Desember 2015-9

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian (1) Kulit Pisang Nangka Matang Kulit pisang Nangka matang diperoleh dari tiga tempat yang berbeda, yaitu Pasar Tanjungsari Sumedang, Pasar Gede Bage

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum 9 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Materi Penelitian.. Bahan Penelitian a. Biji Sorgum (Sorghum bicolor) Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum sebanyak 5 kg dengan umur panen yang

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan 12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Kegiatan penelitian ini berlangsung pada

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Kandang Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Kandang Penelitian MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu pada bulan November 2009 sampai dengan Maret 2010, bertempat di kandang A, kandang sapi perah Fakultas Peternakan, Institut

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di 9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di Laboratorium Teknologi Pakan serta Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro jerami tanaman kedelai yang ditanam dengan penyiraman air laut dan mulsa eceng gondok dilaksanakan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian lapangan dilaksanakan pada enam kawasan yaitu Nagerawe, Ndora, Lambo, Ratedao, Rendu dan Munde, yang terdiri dari sembilan desa yaitu Desa Dhereisa, Bidoa,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1. 21 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai Januari 2010. Pemeliharaan ternak di Laboratorium Lapang, kandang blok B sapi perah bagian IPT Perah Departemen

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian 17 MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada 11 Maret hingga 5 Juni 011. Waktu penelitan dibagi menjadi enam periode, setiap periode perlakuan dilaksanakan selama 14 hari. Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper. Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper Ditimbang Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak 8 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian keluaran kreatinin pada urin sapi Madura yang mendapat pakan dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Kambing Perah milik Yayasan Pesantren Darul Falah Ciampea dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah dan Laboratorium Ilmu dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung Madu Plantation Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember 13 BAB III MATERI DAN METODE Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman di rumah kaca (green house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember 2014. Penanaman kedelai dilaksanakan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang (Kandang) B Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai Oktober 2011 di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis. - Sampel harus representatif atau mewakili data - Sampel harus segera diproses agar tidak terjadi kerusakan - Timbangan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian 11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April 2015. Pelaksanaan penelitian pembuatan pelet calf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Farm dan Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Jambi, pada tanggal 28 September sampai tanggal 28 November 2016.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada 8 Mei - 24 Juli 2015 dan penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan 14 METODE PENELITIAN Penelitian ini dibagi menjadi dua percobaan yaitu 1) Percobaan mengenai evaluasi kualitas nutrisi ransum komplit yang mengandung limbah taoge kacang hijau pada ternak domba dan 2)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Bogor mulai dari pertengahan bulan Maret 2006 sampai akhir November 2007. Berdasarkan data dari Badan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B dan analisis plasma di Laboratorium Nutrisi Ternak Kerja dan Olahraga Unit

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Rumput gajah diperoleh berasal dari kebun rumput di sekitar kandang sapi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Rumput gajah diperoleh berasal dari kebun rumput di sekitar kandang sapi 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.3.1 Bahan Pakan Bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum penelitian sebagai berikut : 1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Rumput gajah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2011. Pemeliharaan ternak prapemotongan dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal jantan yang diberi pakan jerami padi perlakuan menggunakan urin dan urea dilaksanakan pada bulan Juni

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penyusunan ransum bertempat di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Pembuatan pakan bertempat di Indofeed. Pemeliharaan kelinci dilakukan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 6 bulan. Analisa kualitas susu

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat Bahan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat Bahan MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Departemen Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6 12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6 Maret 2016 di Kelompok Tani Ternak Wahyu Agung, Desa Sumogawe, Kecamatan

Lebih terperinci

METODE. Materi. Metode

METODE. Materi. Metode METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Desa Cibungbulang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 62 hari dari bulan September

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Lokasi Pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah 21 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian untuk Ensilase a. Jerami jagung Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah pemanenan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2010 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga 20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan selama 45 hari mulai pada Desember 2014 hingga Januari 2015 di kandang peternakan Koperasi Gunung Madu Plantation,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak 10 BAB III MATERI DAN METODE Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda 23 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang kandungan gula pereduksi dan total asam pada silase complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan suplementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan suplementasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan suplementasi tepung kaki ayam broiler terhadap ketebalan kerabang, kadar protein dalam

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kandang B, Laboratorium Biologi Hewan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Laboratorium Terpadu Departemen Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan (UP3) Jonggol, Laboratorium Biologi Hewan Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pelaksanaan penelitian mulai bulan Februari 2012 sampai dengan bulan April 2012. Pembuatan pakan dilaksanakan di CV. Indofeed. Analisis Laboratorium dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Metode

MATERI DAN METODE. Metode MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Peternakan Kambing Perah Bangun Karso Farm yang terletak di Babakan Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Analisis pakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2011. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Kandang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada bulan Juni sampai September 2011 bertempat di Peternakan Kambing Darul Fallah - Ciampea Bogor; Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas daging ayam kampung super dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2015 sampai dengan 3 Maret 2016

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dengan melakukan persiapan dan pembuatan ransum di Laboratorium Industri Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembuatan pellet dilakukan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN 23 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Bahan Pembuatan Media Agar 1. Lactobacillus plantarum a. 7 g nutrien agar sebagai media tumbuhnya mikroba b. 2,5 g KH2PO4 c. Aquades sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata) dan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi terhadap produktivitas,

Lebih terperinci

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16 METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Ilmu Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 21 METODELOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Ruminansia Besar, Laboratorium Lapang Kandang sapi potong, Fakultas Peternakan IPB, Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan Peternakan, analisis silase dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi Kandungan nutrien biomineral tanpa proteksi dan yang diproteksi serta mineral mix dapat dilihat pada Tabel 7. Kandungan nutrien biomineral

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni Agustus 2016 di kandang Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)= LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis ph H 2 O dengan ph Meter 1. Timbang 10 gram tanah, masukkan ke dalam botol kocok. 2. Tambahkan air destilata 10 ml. 3. Kocok selama 30 menit dengan mesin pengocok.

Lebih terperinci

Bab III Bahan dan Metode

Bab III Bahan dan Metode Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kemudian, analisis kandungan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September 16 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September 2012 yang bertempat di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Analisis

Lebih terperinci

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2011 di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16 16 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16-50 Hari dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium 8 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah 30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2010 hingga April 2011 di peternakan sapi rakyat Desa Tanjung, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, dan di Departemen Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci