PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS"

Transkripsi

1

2 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS Revisi dari tahun Kementerian Kesehatan RI ii PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

3 DAFTAR ISI PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS iii

4

5 PENDAHULUAN Sistem pencatatan dan pelaporan perawatan HIV/ART penting bagi program maupun klinisi. Bagi program, sistem ini dapat menjadi dasar untuk membuat perencanaan kegiatan, pengadaan maupun distribusi obat, reagen dan sebagainya. Sedangkan bagi klinisi, sistem ini akan mempermudah dalam melakukan follow-up seumur hidup tanpa perlu membuka rekam medis yang tebal. Perangkat pencatatan perawatan HIV terdiri dari 7 formulir/buku: 1. Ikhtisar perawatan HIV termasuk ART 2. Kartu pasien 3. Register pra-art 4. Register ART 5. Register pemberian obat ARV 6. Register stok obat ARV 7. Formulir rujukan Perangkat pelaporan perawatan HIV termasuk ART terdiri dari 2 laporan: 1. Laporan Bulanan perawatan HIV/ART 2. Laporan Kohort dampak ART Dengan menerapkan sistem pencatatan dan pelaporan perawatan HIV/ART ini diharapkan kita dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada orang terinfeksi HIV dan AIDS (Odha). Dengan adanya buku petunjuk teknis ini, petugas yang terkait dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan dapat merujuknya jika terdapat kesulitan dalam pengisian formulir pencatatan maupun pelaporan. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 1

6 1. Petunjuk Pengisian Ikhtisar Perawatan HIV dan ART 1.1 Untuk apa Ikhtisar Perawatan pasien HIV dan ART? Perawatan HIV yang berlangsung seumur hidup yang efektif, termasuk ART, memerlukan penyimpanan rekam medis pasien pada saat pertama kali, perawatan follow-up dan riwayat pengobatannya. Setiap pemberi layanan kesehatan dalam tim medis (seperti dokter, perawat, konselor, psikolog) perlu mengetahui rincian data klinisnya dan apa yang dilakukan pada kunjungan yang lalu. Dalam hal ini Ikhtisar perawatan pasien HIV dan ART harus disimpan di kiinik dan diperbaharui pada setiap kunjungan pasien. Ikhtisar ini dirancang untuk digunakan dari saat pembuatan nomor register pasien HIV positif sampai seumur hidup, dengan mengabaikan apakah ia perlu ART atau tidak pada saat datang. Ikhtisar perawatan pasien HIV dan ART berisi informasi pasien yang dicatat secara seragam untuk semua pasien yang terdaftar (lihat lampiran 1). Ikhtisar perawatan pasien HIV dan ART mempunyai dua halaman untuk mengisi informasi penting: Halaman 1 merupakan ringkasan identifikasi penting, informasi sosio-demografi, klinis dan pengobatan. Kebanyakan informasi yang diisi dalam halaman ini hanya satu kali. Halaman 2 adalah tabel untuk kunjungan follow-up, yang setiap baris diisi untuk setiap kali kunjungan. 1.2 Siapa yang harus mengisi Ikhtisar perawatan Pasien HIV dan ART? Perawatan HIV diberikan oleh satu tim yang meliputi perawat, konselor, dan dokter. Oleh karena itu, hal-hal tertentu dalam ikhtisar tersebut harus diisi oleh anggota tim. Misalnya, data identifikasi dapat diisi oleh perawat, data sosial oleh konselor dan data klinis oleh dokter. 1.3 Kapan Ikhtisar Perawatan Pasien HIV dan ART harus dibuat? Jika seorang pasien HIV positif, apakah bergejala atau tidak, ia harus dicatat dalam ikhtisar perawatan pasien HIV dan ART tersebut. Ini disebut sebagai masuknya orang terinfeksi HIV ke dalam perawatan HIV. Pasien perlu mengerti bahwa perawatan HIV menunjukkan keinginan dirawat terus menerus yang disertai dengan follow-up. 2 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

7 1.4 Informasi yang harus dicatat? Halaman 1: Ringkasan informasi Ringkasan 1. DATA IDENTITAS PASIEN 1. Data Identitas Pasien No. Reg. Nas: - NIK: Riwayat Alergi Obat Jenis kelamin: L P Tanggal Lahir / Umur: _._ - _._ - _._._._ /.. tahun/bulan Nama Ibu Kandung: Alamat dan No. Telp. Pasien: Nama Pengawas Minum Obat (PMO): Hubungannya dgn pasien: Alamat dan no. Telp. PMO: Tanggal konfirmasi tes HIV +: Tempat: Entry point : 1-KIA (lingkari 2-Rawat Jalan (TB, Anak, Penyakit Dalam, IMS, lainnya.), salah satu) 3-Rawat Inap, 4-Praktek Swasta, 5-Jangkauan (Penasun, WPS, LSL,...), 6-LSM, 7-Datang sendiri 8-Lainnya, uraikan Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Nama pasien Tuliskan nama lengkap pasien Kunjungan Perawat pertama Nomor Rekam Tuliskan nomor rekam medis Kunjungan Perawat Medis pertama Nomor Register Tuliskan nomor registrasi yang diberikan kepada pasien baru. Kunjungan pertama Perawat Nasional 11 digit pertama diisi menurut kode puskesmas 8 digit pertama diisi menurut kode klinik 7 digit pertama menurut kode rumah sakit yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, sedangkan 4 digit berikutnya adalah nomor urut pasien yang masuk ke dalam perawatan HIV. Untuk pasien rujuk masuk (RM) dengan atau tanpa ART dari klinik lain, nomor register nasional tidak boleh diganti dan harus sama dengan di klinik sebelumnya. Jika pasien sudah ART, namun datang tanpa keterangan, maka hubungi layanan PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 3

8 PDP sebelumnya. Dan, jika pasien RM tidak memiliki nomor register nasional dari klinik sebelumnya, maka berikan nomor registrasi nasional dari klinik baru. Jadi nomor register nasional ini hanya diberikan sekali untuk satu pasien HIV selama hidupnya, dimanapun ia berobat di Indonesia. Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa NIK Diisi Nomor Induk Kependudukan sesuai Kunjungan Perawat yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) pertama Riwayat Alergi Obat Perawat/ Dokter Jenis kelamin Tanggal lahir/ Umur Nama ibu kandung Alamat dan nomor telepon pasien Nama, alamat dan nomor telepon PMO, serta hubungannya dengan pasien Tanggal dan tempat konfirmasi tes HIV+ Catat nama obat yang menimbulkan reaksi alergi pada pasien ketika menggunakannya Berikan tanda x untuk jenis kelamin yang sesuai Tuliskan tanggal lahir dan umur pasien pada saat masuk perawatan HIV Tuliskan nama ibu kandung pasien Tuliskan alamat jelas dan nomor telepon pasien. Jika pasien memberikan nomor telepon bergerak (HP), tanyakan apakah nomor Hpnya tidak berubah pada setiap kunjungan Tuliskan nama, alamat dan nomor telepon Pengawas/Pendamping Minum Obat (PMO). PMO sebaiknya adalah keluarga dekat yang dihormati oleh ODHA, yang akan berperan dalam mendukung pengobatan, misalnya mengingatkan minum pil, datang mengambil obat jika pasien berhalangan datang ke klinik sesuai dengan rencana follow-up. Variabel ini diisi segera setelah pasien masuk perawatan kronis HIV dan mendapat terapi ARV (ART). Tulis tanggal konfirmasi tes HIV + dan tempat dilakukannya tes tersebut (bukti tertulis hasil pemeriksaan laboratorium/ surat rujukan). Jika pasien tidak dapat menunjukkan bukti tertulis, maka untuk konfirmasi perlu dilakukan rapid test ulang. Untuk bayi <18 bulan dinyatakan positif jika: Hasil pemeriksaan PCR positif Kunjungan pertama atau setiap kunjungan Kunjungan pertama Kunjungan pertama Kunjungan pertama Kunjungan pertama atau setiap kunjungan Kunjungan ketika mendapat ART Kunjungan pertama Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat 4 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

9 Entry point (Lingkari salah satu) Jika hasil tes antibodi (ELISA, rapid test) reaktif disertai gejala dan tanda infeksi oportunistik (IO). Tes antibodi konfirmasi harus dilakukan setelah berumur 18 bulan. Diagnosis presumtif (jika tidak ada pemeriksaan PCR DNA maupun RNA) Beri tanda lingkaran untuk entry point (tempat layanan yang mengirim pasien untuk tes HIV atau ke layanan konseling dan testing) yang sesuai. Bagi pasien baru sangat penting untuk mengetahui dari layanan apa pengiriman pasien tersebut berasal. Untuk lainnya, uraikan lebih lanjut. Kunjungan pertama Perawat Ringkasan 2. RIWAYAT PRIBADI 2. Riwayat Pribadi Pendidikan Pekerjaan Faktor Risiko (boleh diisi >1) 0-Tidak sekolah 1-SD 2-SMP 3-SMU 4-Akademi/PT 0 - Tidak bekerja 1 - Bekerja (Sebutkan).. 1-Seks Vaginal Berisiko 2-Seks Anal Berisiko 3-Perinatal 4-Transfusi Darah 5-NAPZA suntik 6-Lain2,uraikan.. Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Pendidikan Lingkari salah satu untuk tingkat pendidikan yang pernah atau sedang dijalani. Pekerjaan Beri tanda lingkaran untuk pekerjaan yang sesuai. Untuk pekerja harian, dianggap tidak bekerja jika ia tidak Faktor Risiko (boleh diisi >1) menerima penghasilan > 1 bulan Beri tanda lingkaran untuk faktor risiko yang sesuai (bisa lebih dari satu). Kunjungan pertama Kunjungan pertama Kunjungan pertama Perawat Perawat Perawat/ Konselor PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 5

10 Ringkasan 3. RIWAYAT KELUARGA/MITRA SEKSUAL/MITRA PENASUN 3. Riwayat Keluarga / Mitra Seksual / Mitra Penasun Status pernikahan Menikah Belum Menikah Janda/Duda Nama Hub Umur HIV +/- ART Y/T NoRegNas Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Status pernikahan Nama Beri tanda x untuk status pernikahan yang sesuai. Tuliskan nama orang yang merupakan mitra seksualnya, anak-anak dari ibu yang mengidap HIV, atau mitra sharing needle. Baris ini diisi jika pasien mau mengungkapkan mitranya, sehingga dengan demikian dapat dilakukan konseling pasangan, konseling keluarga dsb., yang selanjutnya dapat mengetahui status HIV mitranya dan dapat dilakukan pencegahan dan perawatan selanjutnya Kunjungan pertama atau setiap kunjungan Setiap saat kunjungan Perawat/ Konselor Perawat/ Konselor Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Hub. Tuliskan hubungan risiko penularan HIV, misalnya: anak, pasangan seks tetap, Setiap saat kunjungan Perawat/ Konselor pasangan penasun tetap. Umur Sebaiknya dicatat tanggal kelahiran, karena Setiap saat Perawat/ HIV +/- ART Y/T No.Reg.Nas umur sifatnya dinamis. Jika status HIVnya sudah diketahui, maka tuliskan + atau -; jika status HIVnya belum diketahui, maka kolom ini dibiarkan kosong Jika mitra pasien sudah diketahui status HIVnya dan hasilnya +, maka kolom ini dapat ditulis Y jika sudah menerima ART, dan T jika belum menerima ART. Jika status mitra pasien hasilnya -, maka kolom ini ditulis T. Jika status HIVnya belum diketahui, maka kolom ini dibiarkan kosong Jika mitra pasien sudah diketahui status HIVnya dan hasilnya +, dan sudah mendapat No.Reg.Nasional, maka tuliskan kunjungan Setiap saat kunjungan Setiap saat kunjungan Kunjungan pertama Konselor Perawat/ Konselor Perawat/ Konselor Perawat/ Konselor 6 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

11 nomornya. Jika status mitra pasien hasilnya -, maka kolom ini dikosongkan. Jika status HIVnya belum diketahui, maka kolom ini juga dibiarkan kosong Ringkasan 4. RIWAYAT TERAPI ANTIRETROVIRAL 4. Riwayat Terapi Antiretroviral Pernah menerima ART? 1.Ya 2.Tidak Jika ya: 1.PPIA 2.ART 3.PPP Nama, dosis ARV & lama penggunaannya: Tempat ART dulu: 1.RS Pem 2.RS Swasta 3.PKM Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Pernah menerima ART? Nama, dosis ARV dan lama penggunaanny a Tempat ART dulu Beri lingkaran pada pernyataan yang sesuai, dan jika ya beri tanda lingkaran untuk yang sesuai: PPIA, berarti ibu mendapat ARV untuk mencegah transmisi ibu ke anaknya ART, berarti pasien telah menerima ARV pada pengobatan sebelumnya, baik dirujuk masuk maupun datang sendiri. PPP, berarti pernah mendapat profilaksis pasca pajanan Bagi pasien yang pernah mendapat ART, tuliskan nama obat, kalau dapat disertai dosisnya dan sudah berapa lama diberikan (tgl/bulan/tahun pemberian) Beri tanda lingkaran untuk tempat yang sesuai. Ringkasan 5. PEMERIKSAAN KLINIS DAN LABORATORIUM Kunjunga n pertama Kunjunga n pertama Kunjunga n pertama Dokter/ Perawat Dokter/ Perawat Dokter/ Perawat Kunjungan pertama Memenuhi syarat medis utk ART Saat mulai ART Setelah 6 bulan ART Setelah 12 bulan ART Setelah 24 bulan ART 5. Pemeriksaan Klinis dan Laboratorium Status Jumlah Tanggal Stad. Fungsional CD4 (CD4 BB (hh/bb/tt) 1 = Kerja, Klinis % pd 2 = Ambulatori, 3 =Baring anak 2 ) Lain-Lain PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 7

12 Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Tanggal kunjungan pertama di klinik adalah Kunjunga Perawat tanggal setelah ia mendapatkan hasil tes HIV n yang positif dan bertemu dengan dokter yang pertama akan merawatnya. Bagi pasien RM, tanggal kunjungan pertama adalah tanggal kedatangan pertamanya di klinik yang baru, yang sama dengan tanggal pada ringkasan 9 (perihal rujuk masuk), sedangkan perawatan yang diperoleh sebelumnya adalah mengikuti ikhtisar yang disampaikan bersama dengan formulir rujukan. Kunjungan pertama Memenuhi syarat medis untuk ART Saat mulai ART Setelah 6 bulan ART Setelah 12 bulan ART Setelah 24 bulan ART Stadium klinis BB Badan) (Berat Memenuhi syarat untuk ART berarti sesuai dengan kriteria medis (stadium klinis, jumlah CD4) atau pedoman nasional, termasuk kelompok populasi kunci dan populasi khusus tanpa mempertimbangkan kesiapan psikologis pasien. Memenuhi syarat medis untuk ART tidak berarti bahwa pasien harus mendapat ART pada saat tersebut. Tulis tanggal mulai diberikan ART. Bagi pasien RM dengan ART, diisi dengan tanggal pertama kali pasien mulai mendapat ART Tulis tanggal bulan ke-6, segera setelah pasien mendapat ART pertama kali (sebagai pengingat). Tulis tanggal bulan ke-12, segera setelah pasien mendapat ART pertama kali (sebagai pengingat). Tulis tanggal bulan ke-24, segera setelah pasien mendapat ART pertama kali (sebagai pengingat). Tulis 1, 2, 3, atau 4 sesuai stadium klinis menurut Pedoman Nasional ART. 1 = asimptomatik 2 = gejala ringan 3 = gejala sedang 4 = AIDS Tuliskan berat badan pada setiap baris kunjungan yang sesuai dalam kg. Untuk bayi/anak juga dicatat tinggi badan dalam cm. Sesuai indikasi Pada saat mulai ART Setelah 6 bulan ART Setelah 12 bulan ART Setelah 24 bulan ART Kunjunga n pertama dan setelah 6, 12, 24 bulan ART Kunjunga n pertama dan setelah 6, 12, 24 bulan ART Dokter/ Perawat Perawat /Dokter Perawat Perawat Perawat Dokter Perawat 8 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

13 Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Status Fungsional Jumlah CD4 Tulis 1, 2, atau 3 sesuai kondisi fisik pasien. 1 = kerja, artinya mampu beraktivitas secara normal 2 = ambulatori, artinya pasien tidak mampu beraktivitas secara normal, dan < 50% aktivitasnya berbaring 3 = baring, artinya pasien terus-menerus (atau > 50%) berada di tempat tidur Tuliskan hasil pemeriksaan jumlah CD4 pada baris kunjungan yang sesuai. Jika pemeriksaan CD4 tidak bisa tepat waktu, dapat diisikan hasil pemeriksaan maksimal 3 bulan sebelum atau sesudahnya pada monitoring 6 bulan sesudah ART, dan maksimal 6 bulan sebelum atau sesudahnya pada monitoring 12 bulan atau setiap tahunnya setelah ART. Kunjunga n pertama dan setelah 6, 12, 24 bulan ART Kunjunga n pertama dan setelah 6, 12, 24 bulan ART Perawat / Dokter Perawat / Dokter Pada anak-anak (sampai dengan umur 5 tahun) atau ibu hamil, tuliskan jumlah CD4 dalam %. Lain-lain Kolom ini dapat diisi dengan hasil pemeriksaan Kunjunga Perawat laboratorium lainnya, seperti: n / BTA (Basil Tahan Asam): +/- pertama Dokter Hepatitis B: +/- dan jika Viral Load diperluka Ureum n Kreatinin Lainnya Jika ada pemeriksaan lain, selain yang sudah disebutkan diatas. Catatan: Untuk melihat dampak ART setelah 36 bulan dst, lembar ikhtisar ini diganti dengan lembar baru. Ringkasan 6. TERAPI ANTIRETROVIRAL 6. Terapi Antiretroviral (ART) Nama Paduan ART Orisinal 1- TDF+3TC+EFV 2- TDF+FTC+EFV 3- TDF+3TC+NVP 4- TDF+FTC+NVP 5- AZT+3TC+EFV 6- AZT+3TC+NVP Tanggal SUBSTITUSI dalam lini-1, SWITCH ke lini -2, STOP Substitusi Switch Stop Restart Alasan Nama Paduan Baru Alasan SUBSTITUSI/SWITCH: 1-Toksisitas/efek samping, 2-Hamil, 3-Risiko hamil, 4-TB baru, 5-Ada obat baru, 6-Stok obat habis, 7-Alasan lain (uraikan) Alasan hanya untuk SWITCH: 8-Gagal pengobatan secara klinis, 9-Gagal imunologis, 10-Gagal virologist Alasan STOP: 1-Toksisitas/efek samping, 2-Hamil, 3-Gagal pengobatan, 4-Adherens buruk, 5-Sakit/MRS, 6-Stok obat habis, 7-Kekurangan biaya, 8-Keputusan pasien lainnya, 9-Lain-lain PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 9

14 Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Beri tanda lingkaran untuk paduan ART Tangal Dokter orisinal yang sesuai. Jika paduan ART mulai orisinal tidak ada pada daftar 1 6, maka ART ditulis pada angka 7, misalnya ABC + 3TC + NVP. Nama paduan ART orisinal Substitusi Switch Substitusi berarti mengganti paduan dalam obat lini-1 yang dianjurkan. Tuliskan tanggal substitusi, beri tanda x di bawah subtitusi, tuliskan alasannya sesuai dengan kode petunjuk (angka) di bawahnya dan tuliskan juga nama paduan baru (lihat Pedoman ART). Switch berarti beralih dari paduan lini-1 yang dianjurkan ke paduan lini-2. Tuliskan tanggal switch, beri tanda x di bawah switch, tuliskan alasannya sesuai dengan kode petunjuk (angka) di bawahnya dan tuliskan juga nama rejimen baru (lihat Pedoman ART). Stop Stop berarti keputusan medis atau keputusan pasien untuk menghentikan ART pada kunjungan pasien, berapapun lama pengobatan dan apakah pasien akan memulai kembali (restart) di kemudian hari. Tuliskan tanggal stop, beri tanda x di bawah stop, tuliskan alasannya sesuai dengan kode petunjuk (angka) di bawahnya (lihat Pedoman ART). Jika stop ART sudah berlangsung > 3 bulan, maka pasien dianggap sudah gagal follow-up. Restart Jika ART dimulai lagi (restart) setelah berhenti menggunakan ARV, maka tuliskan tanggal restart, beri tanda x di bawah restart dan tuliskan juga nama paduan ARV-nya. Beri tanda (x) pada substitusi apabila menggunakan paduan ARV baru pada lini- 1, dan tuliskan alasannya. Tanggal substitusi obat ARV lini-1 Tanggal switch ke obat lini-2 Tanggal stop Tanggal restart Dokter Dokter Dokter Dokter 10 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

15 Ringkasan 7. PENGOBATAN TUBERKULOSIS SELAMA PERAWATAN HIV Bagian ini merupakan pengobatan TB pada saat masuk perawatan HIV atau selama follow-up. Jangan dicatat disini jika ada riwayat TB sebelum dilakukan follow-up di klinik. 7. Pengobatan TB selama perawatan HIV Klasifikasi TB (pilih) 1. TB paru 2. TB ekstra paru: lokasi. Tipe TB 1. Baru 2. Kambuh 3. Default 4. Gagal Paduan TB Tempat pengobatan TB: 1. Kategori I Kabupaten: 2. Kategori II 3. Kategori anak Nama sarana kesehatan: 4. OAT lini 2 (MDR) No Reg.TB Kabupaten/Kota: Tgl. mulai terapi TB : (hh/bb/tt) Tgl. Selesai terapi TB: (hh/bb/tt) Variabel Petunjuk pencatatan Kapan Siapa Klasifikasi TB Lingkari pilihan klasifikasi TB yang sesuai. 1. TB paru Tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura 2. TB ekstra paru Setelah didiagnosis TB Dokter Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya: pleura, kelenjar getah bening, selaput otak, perikardium, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain. Jika klasifikasinya termasuk TB ekstra paru, catat lokasinya. Tipe TB Lingkari pilihan tipe TB yang sesuai. 1. Baru Pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT (Obat Anti TB) atau sudah pernah minum OAT < 1 bulan. 2. Kambuh Pasien TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan dengan OAT dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian datang kembali berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA (+). 3. Default atau drop out Pasien yang tidak mengambil obat Kunjungan pertama / Diagnosis TB Dokter PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 11

16 Paduan TB Tempat pengobatan TB selama 2 bulan berturut-turut atau lebih, sebelum masa pengobatannya selesai. 4. Gagal Pasien BTA (+) yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 (1 bulan sebelum akhir pengobatan); atau Pasien dengan hasil BTA (-) gambaran radiologi positif menjadi BTA (+) pada akhir bulan ke-2 pengobatan. Beri lingkaran pada angka yang sesuai, meskipun pengobatannya di tempat lain. Tuliskan nama tempat pengobatan TB: Nama kabupaten/kota Nama sarana atau klinik kesehatan tempat pengobatan TB Nomor register TB kabupaten/kota (jika ada) Kunjungan pertama / Diagnosis TB Kunjungan pertama / Diagnosis TB Dokter Perawat / Dokter Tanggal mulai terapi TB Tanggal selesai terapi TB Tuliskan tanggal (hh/bb/tt) mulai pengobatan TB: Dapat sebelum kunjungan pertama di klinik, jika pasien sedang mendapat pengobatan TB Dapat selama follow-up di klinik ini, yaitu jika TB didiagnosis selama perawatan HIV/follow-up ART. Jangan catat riwayat TB, jika sebelum masuk perawatan HIV pengobatan TBnya sudah selesai. Tuliskan tanggal selesai pengobatan TB. Kunjungan pertama / Diagnosis TB Akhir pengobata n TB Perawat / Dokter Perawat / Dokter 12 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

17 Ringkasan 8. INDIKASI INISIASI ART 8. Indikasi Inisiasi ART (Pilih salah satu) Penasun LSL Pasien Ko-Infeksi TB-HIV Lainnya (CD4<350 / Stadium WPS Waria Pasien Ko-Infeksi Hepatitis B-HIV Klinis 3 atau 4 / Ibu Hamil) ODHA dengan pasangan negatif Lingkari salah satu Indikasi Inisiasi ART, dengan prioritas adalah populasi kunci (Penasun, WPS, LSL, Waria), kemudian populasi khusus (Koinfeksi TB-HIV, Koinfeksi HBV-HIV, ODHA dengan pasangan negatif). Halaman 2: Informasi Follow-Up Ringkasan 9. FOLLOW-UP PERAWATAN PASIEN HIV & TERAPI ANTIRETROVIRAL Tanggal Kunjungan (Follow- Up) Rencana Tanggal Kunjungan y.a.d. Y/T Pasien Rujuk Masuk Dengan ART Y/T Jika Y, Nama Klinik Sebelumnya BB (kg) & TB untuk anak Status Fungsional 1. Kerja, 2. Ambulatori 3. Baring Stad. Klinis Hamil (Lihat Petunjuk dan Kode) atau metode KB (jika tidak hamil Infeksi Oportunistik (Lihat Petunjuk dan Kode) Obat untuk IO Status TB (Lihat Petunjuk dan Kode) Baris pertama lembar ini berisi sejumlah informasi yang sesuai dengan kunjungan pertama. Variabel Petunjuk pencatatan Siapa Tanggal followup Tulis tanggal kunjungan pasien ke klinik atau tanggal pengambilan obat, pada baris pertama ditulis sesuai dengan tanggal kunjungan pertama di klinik tersebut, dan untuk kunjungan berikutnya tulis pada baris di bawahnya. Perawat Rencana tanggal kunjungan y.a.d. Pasien rujuk masuk Berat Badan Tulis tanggal yang sudah dijadwalkan untuk kunjungan yang akan datang. Untuk mengurangi jumlah pasien yang gagal follow-up sebaiknya dibuatkan buku bantu. Tuliskan nama pasien/noregnas pada buku bantu (buku perjanjian) lembar tanggal yang sesuai tanggal yang dijadwalkan di atas. Ditulis apakah pasien rujuk masuknya dengan ART atau tidak, bila Ya tulis nama klinik yang merujuknya. Pada setiap pasien rujuk masuk hendaknya disertai dengan salinan ikhtisar perawatan HIV/ART dari klinik yang merujuk untuk melihat kesinambungan perawatan. Tuliskan berat badan pada setiap baris kunjungan yang sesuai dalam kg. Untuk bayi/anak juga dicatat tinggi badan dalam cm. Perawat Perawat Perawat PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 13

18 Status Fungsional Stadium Klinis Hamil atau metode KB Infeksi oportunistik (IO) Tuliskan status fungsional pasien menurut 3 kategori pada setiap kunjungan: 1 (Kerja) berati mampu bekerja normal 2 (Ambulatori) berati pasien tidak mampu bekerja normal, dan < 50% dalam keadaan berbaring 3 (Baring) berarti pasien terus menerus (atau > 50%) berada di tempat tidur Jangan lupa mengisi informasi ini juga pada ringkasan 5, pada saat kunjungan pertama, pada saat memenuhi syarat ART, mulai ART, ART setelah 6, 12 dan 24 bulan. Tulis stadium klinis pada setiap kunjungan. 1 - asimptomatik 2 - gejala ringan 3 - gejala sedang 4 - AIDS Jangan lupa mengisi informasi ini juga pada ringkasan 5, pada saat kunjungan pertama, pada saat memenuhi syarat ART, mulai ART, ART setelah 6, 12 dan 24 bulan. Untuk perempuan usia subur, tuliskan secara sistematis pada setiap kunjungan : Status kehamilan [Kolom 7] : 1. Kehamilan baru; 2. Kehamilan lama; 3. Tidak hamil Jika tdk hamil, tulis metode KB yang digunakan. Tuliskan kode IO yang ada pada saat kunjungan. Gunakan kode seperti petunjuk yang terdapat di bagian bawah, bisa lebih dari 1 IO. Perawat Dokter Dokter Perawat Dokter Dokter Obat untuk IO Tuliskan obat yang diberikan sesuai dengan IO-nya Dokter Status TB Tuliskan 1, 2, 3, atau 4 sesuai keadaan pada saat kunjungan. Gunakan kode seperti petunjuk yang terdapat di bagian bawah. Dokter/ Perawat / Petugas RR Pengobatan Pencegahan PPK Y/T Diberikan Kondom Adherence Y/T/TT Sisa ART *TT = Obat ARV 1. (>95%) Efek Samping Tidak Sebelum 2. (80-95%) ART Tersedia nya 3. (<80%) Hasil Lab PP INH Y/T Obat ARV dan Dosis yang Diberikan (dalam tablet) (Lihat Petunjuk dan Kode) (Lihat Petunjuk dan Kode) Jumlah CD4 Jika Y, Tulis Jumlahnya Rujuk ke Spesialis atau Masuk Rumah Sakit (MRS) Akhir Follow-Up (Lihat Petunjuk dan Kode) Variabel Petunjuk pencatatan Siapa Pengobatan Tuliskan obat yang diberikan untuk profilaksis IO-nya Dokter/ Pencegahan (primer atau sekunder). Perawat 14 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

19 Obat ARV dan dosis yang diberikan Sisa Jumlah Obat ARV Sebelumnya Adherence ART Efek ART samping Jumlah CD4 Hasil lab Diberikan kondom Rujuk ke spesialis atau MRS Akhir follow-up Jika Odha mendapat profilaksis kotrimoksasol, maka tulis Y di dalam kolom PPK dan dosisnya. Jika Odha mendapat profilaksis isoniazid (INH), maka tulis Y di dalam kolom PP INH dan dosisnya. Untuk kepentingan pembuatan laporan bulanan, sebaiknya dibuat satu buku bantu tentang profilaksis kotrimoksazol maupun PP INH. Tulis paduan ARV yang diberikan beserta dengan dosis pemberian dan lama pemberiannya Jika stop, substitusi, switch, atau restart, maka tuliskan di ringkasan 6 halaman 1. Tuliskan jumlah sisa obat ARV pada saat kunjungan. Tuliskan >95%, 80 95%, atau <80% sesuai perhitungan sisa obat pada saat kunjungan. Gunakan kode seperti petunjuk yang terdapat di bagian bawah. Tuliskan kode efek samping ART sesuai dengan tanda dan gejalanya. Gunakan kode seperti petunjuk yang terdapat di bagian bawah, bisa lebih dari 1. Tuliskan hasil pemeriksaan jumlah CD4 pada baris kunjungan yang sesuai. Diisi dengan hasil pemeriksaan lab yang tersedia, seperti: VL, SGPT, SGOT, dll. Jika hasil pemeriksaan tersebut banyak, maka dapat digunakan baris di bawahnya, sehingga untuk kunjungan berikut, dicatat pada baris berikutnya. Tulis Y/T/TT, jika Y, tulis jumlahnya. Apabila rujuk ke spesialis atau MRS (masuk rumah sakit untuk rawat inap) tulis nama poliklinik atau Rumah Sakit Tuliskan M, jika meninggal dunia atau LFU, jika gagal follow-up atau RK, jika rujuk keluar. Ikuti petunjuk dan kode. Dokter Konselo r Dokter Perawat Dokter Perawat Dokter Perawat /Konsel or Dokter Perawat Untuk mengurangi jumlah gagal follow-up, dianjurkan untuk membuat buku bantu yang berisi jadwal kunjungan berikutnya yang direncanakan. Contoh Buku Agenda Kunjungan Bulan:... Tanggal:... No. Nama Alamat/No. Telepon PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 15

20 Buku bantu ini diisi setiap kali setelah pasien selesai berkunjung, yaitu dengan mencatat jadwal kunjungan berikutnya pada bulan dan tanggal yang sesuai. Paling baik jika menggunakan buku agenda harian. Dan setiap hari, petugas dapat meneliti pasien yang tidak hadir sesuai dengan jadwal kunjungan, selanjutnya dapat menghubungi pasien tersebut melalui telepon atau sarana lain (misalnya, kunjungan rumah). Demikian juga Odha yang belum mendapat ART harus dicatat dalam buku ini. Dengan demikian pada akhir periode bulan pelaporan dapat diketahui berapa orang yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut (indikator 1.9 pada Laporan Bulanan Perawatan HIV dan ART). 16 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

21 2. Petunjuk Pengisian Kartu Pasien 2.1 Untuk apa kartu pasien? Kartu pasien adalah kartu yang diberikan kepada pasien yang berisi sejumlah informasi penting mengenai pengobatan antiretroviral yang diberikan kepadanya, profilaksis dan terapi infeksi oportunistik, selain itu juga berisi keterangan mengenai hasil pemeriksan klinis dan laboratorium (lihat lampiran 2). Kartu ini harus senantiasa dibawa ketika pasien mengunjungi sarana layanan kesehatan untuk berobat. Di dalam kartu pasien juga terdapat nomor register nasional, yang menunjukkan bahwa kartu ini berlaku secara nasional. Hal ini terutama penting jika pasien melakukan perjalanan ke luar daerah dan tidak membawa obat ARV, dan dengan menunjukkan kartu tersebut, permintaan obat bagi pasien tersebut dapat dilayani sebatas jumlah hari ia berada di luar daerah tersebut. 2.2 Siapa yang harus mengisi kartu pasien? Kartu pasien dapat diisi oleh konselor maupun perawat sebagai satu tim perawatan HIV. 2.3 Kapan kartu pasien harus diisi? Kartu pasien diisi dan diberikan kepada pasien ketika ia masuk dalam perawatan HIV dan mendapat terapi antiretroviral. Karena di dalam kartu pasien juga terdapat jadwal kunjungan pasien dan rencana kunjungan yang akan datang, sehingga pasien dapat melihat melalui buku tersebut kapan ia harus datang ke kliniknya. 2.4 Informasi apa yang harus dicatat? Sesi ini menjelaskan bagaimana mengisi kartu pasien (kartu pasien terdapat dalam lampiran 2). variabel dan informasi mengenai kapan dan siapa yang harus mengisi 9 ringkasan ikhtisar tersebut (formulir Ikhtisar Perawatan Pasien HIV/ART terdapat dalam lampiran 1). No. Rekam Medis No. Register Nasional Nama lengkap Tulis nomor rekam medis pasien di sarana layanan kesehatan tersebut Tuliskan nomor register nasional yang diberikan kepada pasien baru Untuk pasien rujuk masuk dengan ART dari klinik lain, nomor register nasionalnya sama dengan di klinik sebelumnya Sudah jelas. Jika belum jelas ditambah nama ayah pasien. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 17

22 Alamat dan no. telepon Jenis kelamin Umur Pemeriksaan Klinis dan Laboratorium Tanggal kunjungan Paduan dan jumlah obat ARV Efek samping ARV/IO/profilaksis IO Rencana tanggal kunjungan y.a.d. Catatan penting Jika pasien berkeberatan untuk diisi namanya, boleh ditulis singkatannya. Sudah jelas Beri tanda x untuk pilihan yang sesuai Tuliskan umur dalam tahun, untuk bayi ditulis dalam bulan (sebaiknya juga ditulis tanggal lahirnya). Untuk pengisiannya, dapat menyalin dari Ikhtisar perawatan HIV termasuk ART Ringkasan 5 mengenai Pemeriksaan Klinis dan Laboratorium (halaman 7 9) Tulis tanggal kedatangan pasien ke sarana layanan kesehatan tersebut Tuliskan nama paduan obat ARV jika diberikan, dan tuliskan sisa obat ARV jika ada. Hal ini untuk monitoring adherence pengobatan. Tuliskan efek samping ARV jika ada, demikian pula jika dijumpai infeksi oportunistik disertai pengobatannya. Jika diberikan profilaksis IO tuliskan nama obat dan dosisnya, misalnya profilaksis kotrimoksasol. Tulis tanggal kunjungan menurut jadwal yang telah ditetapkan oleh petugas medis dengan persetujuan pasien Catatan ini ditulis oleh dokter atau perawat jika terdapat halhal yang penting, misalnya jika terjadi efek samping yang mengancam jiwa. 18 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

23 3. Petunjuk Pengisian Register Pra-ART dan Register ART 3.1 Untuk apa Register Pra-ART dan ART? Pada sistem monitoring manual, register merupakan perlengkapan yang tepat untuk memudahkan mengumpulkan informasi pasien dari ikhtisar perawatan pasien HIV/ART untuk memperoleh indikator program. Tanpa register, setiap rekam medis pasien harus diperiksa satu demi satu untuk menghitung indikator yang akan dilaporkan yang membutuhkan waktu yang lama. Register digunakan untuk mencatat informasi penting (dalam bentuk kolom) untuk pasien (satu baris untuk satu pasien) dari ikhtisar perawatan pasien HIV/ART. Selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menyusun Laporan Bulanan dan Laporan Analisis Kohort. Register tidak berisi semua informasi yang dicatat pada ikhtisar perawatan pasien HIV/ART, tetapi hanya sedikit variabel yang dipilih untuk monitoring program. 3.2 Kapan register harus diisi? Register harus diisi tepat waktu, yang ideal ialah segera setelah kunjungan pasien (oleh dokter, perawat maupun konselor) atau sebelum Ikhtisar perawatan Pasien HIV/ART disimpan (oleh petugas terlatih). Penting untuk memperbaharui register pada waktunya agar dapat menelusuri pasien (untuk mengidentifikasi siapa yang tidak datang) dan untuk memastikan ketepatan indikator bulanan 3.3 Entri awal dalam register Di dalam register, pasien dicatat: menurut tanggal kunjungan pertama di klinik (masuk perawatan HIV) pada register Pra-ART, dan menurut tanggal mulai ART pada register ART. Di dalam kedua register, dianjurkan untuk memisahkan kelompok pasien menurut bulan dimana mereka masuk perawatan HIV (Register Pra-ART) atau memulai ART (Register ART), ini disebut kohort bulanan. Hal ini dapat dilakukan dengan memulai halaman baru setiap bulan (walaupun dalam 1 bulan tidak berisi 1 pasienpun), dengan maksud jika ada pasien rujuk masuk, maka pasien itu dicatat dalam register ART sesuai dengan bulan pertama kali ia mendapat ART. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 19

24 Dengan pendekatan ini, pasien diregister menurut bulan dimana mereka masuk perawatan HIV atau memulai ART (kohort bulanan) yang akan memudahkan dalam menganalisis dampak ART. 3.4 Register Pra-ART (lihat Lampiran 3) Maksud register Pra-ART adalah untuk mencatat: Indikator kinerja rutin Kumulatif yang masuk perawatan HIV menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah kumulatif yang memenuhi syarat medis untuk ART tetapi belum memulai ART menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi Jumlah ODHA yang diskrining TB selama bulan berjalan, jumlah kumulatif koinfeksi TB-HIV (bersama register ART) menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah ODHA yang mendapat profilaksis kotrimoksasol dan jumlah orang yang sedang mendapat kotrimoksasol selama periode tersebut (bersama register ART) menurut jenis kelamin, kelompok umur dan dan kelompok populasi. Register Pra-ART harus diisi dengan benar: Pada kunjungan pertama bagi kebanyakan informasi (kolom 1 8), Pada saat mulai terjadinya infeksi oportunistik, pengobatan TB dan pencegahan dengan kotrimoksasol (kolom 9), Pada saat memenuhi syarat secara medis untuk ART dan alasannya sera jumlah CD4 (kolom 10-12), Pada saat memulai ART (kolom 13), Kapanpun jika follow-up berakhir sebelum memulai ART (kolom 14-16). Bagi pasien yang memulai ART, register Pra-ART tidak digunakan lagi sejak tanggal mulai ART telah dicatat; semua informasinya mulai saat itu akan dicatat di dalam register ART. Untuk pasien rujuk masuk dan belum mendapat ART, pengisian register pra-art dicatat pada saat ia dirujuk masuk di klinik, tetapi data 2 lain, misalnya infeksi oportunistik, termasuk pengobatan TB, profilaksis kotrimoksasol (jika diberikan) tetap harus dicatat. Demi kepentingan sinkronisasi dalam pembuatan laporan bulanan, semua pasien yang masuk mulai tanggal 26 bulan sebelumnya sampai tanggal 25 bulan sekarang akan dimasukkan dalam kohort bulanan sekarang. Contoh pasien yang masuk tgl 26 Oktober 2014 s/d 25 November 2014 akan masuk dalam kohort bulan November 2014, yang akan dilaporkan dalam laporan bulanan November PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

25 Pada kunjungan pertama 1. Tanggal kunjungan pertama Perolehan variabel Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5 2. Nomor Register Seperti pada ikhtisar perawatan Nasional dan HIV dan ART ringkasan 1, untuk Nomor Rekam Nomor Rekam Medis dicatat di Medis bawah Nomor Register Nasional 3. Nama dan alamat Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1 4. Umur Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1 5. Jenis kelamin Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1 6. Tanggal dan Seperti pada ikhtisar perawatan tempat konfirmasi HIV dan ART ringkasan 1 tes HIV + 7. Entry point Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1. Tuliskan kode (angka) seperti tertera di bawah setiap lembaran. 8. Kelompok Seperti pada ikhtisar perawatan Populasi 9. Infeksi Oportunistik yang terjadi (IO) HIV dan ART ringkasan 8. Tuliskan IO yang terjadi. Gunakan kode sesuai petunjuk di bawah dan tulis tanggalnya pada kolom sebelahnya. Pada saat memenuhi syarat secara medis untuk ART 10. Tanggal memenuhi syarat medis untuk ART 11. Alasan memenuhi syarat medis utk ART Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5 Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5 Lingkari stadium klinis menurut WHO, dan/atau tuliskan jumlah CD4 12. Jumlah CD4 Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5 Cara pengisian / algoritma penarikan pada aplikasi SIHA Dihitung dari tanggal kunjungan antara tanggal 26 bulan lalu dari laporan dipilih sampai dengan tanggal 25 bulan laporan saat ini. Tahun sesuai dengan pilihan tahun laporan Diambil dari nomor register nasional untuk mulai ART dan nomor rekam medis untuk semua pasien. Diisi dengan nama dan alamat dari pasien Dihitung dari tahun lahir pasien Diambil dari jenis kelamin pasien Diisi dengan tanggal konfirmasi tes dan tempat tes HIV pasien pada bulan dan tahun periode laporan yang dipilih Diisi dengan entry poin dari pasien Diisi dengan kelompok populasi pasien Diisi dengan infeksi oportunistik pasien sesuai bulan kunjungan Diisi dengan tanggal pasien memenuhi syarat medis ART. Diisi dengan alasan pasien memenuhi syarat medis. Diisi dengan nilai CD4 dari pasien.bila pada satu periode laporan terdapat beberapa nilai CD4 yang berbeda, diambil nilai CD4 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 21

26 yang paling akhir pada periode laporan tersebut. Pada saat memulai ART 13. Tanggal mulai ART Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5 Diisi dengan tanggal pasien mulai mendapat obat ARV Jika dipergunakan Akhir followup sebelum memulai ART (meninggal, gagal follow up, atau rujuk keluar) 17. Kunjungan bulanan Keterangan pasien Tuliskan tanggal meninggal dunia atau gagal follow-up atau dirujuk keluar seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 9 kolom 3 (hanya untuk pasien yang belum memulai ART). Jika setelah diberi tanggal kunjungan terakhir pada gagal follow-up kemudian pasien datang kembali, maka tanggalnya diberikan coretan satu garis di tengah (aaaaa), sedangkan jika meninggal dunia, maka pada gagal follow up diberi coretan sedangkan pada kolom meninggal dunia dicatat tanggal meninggalnya. Pada kotak kiri atas tulis status pasien pada saat berkunjung. Untuk mengisi bagian ini perlu memeriksa agenda kunjungan dan ringkasan 9 (kolom akhir follow-up) V, berarti pasien datang berkunjung Diisi dengan status akhir follow up pasien sebelum memulai ART. Apakah meninggal, ggal follow up atau rujuk keluar. Diisi dengan status pasien setiap bulan kunjungan. T berarti pasien berkunjung, A berarti pasien Alpha, RK berarti pasien rujuk keluar, RM berarti pasien rujuk masuk atau M berarti pasien meninggal. A, berarti pasien tidak datang berkunjung RK, jika pasien sudah pasti dirujuk ke klinik lain setelah kunjungan ini RM, jika pasien dirujuk dari klinik lain, untuk itu tuliskan tanggalnya M, jika pasien dilaporkan 22 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

27 meninggal dunia Status TB PPK PPINH Pada kotak kanan atas tulis status TB sesuai dengan kode angka seperti tertera di bawah setiap lembaran, yaitu: 1. Tidak ada gejala/tanda TB 2. Suspek TB (dirujuk ke klinik DOTS) 3. Dalam terapi TB 4. Tidak diskrining Pada kotak kiri bawah tulis Y jika menerima profilaksis kotrimoksasol Pada kotak kanan bawah tulis Y jika menerima profilaksis INH Diisi dengan status TB pasien setiap kali dilakukan pemeriksaan disaat datang berkunjung sesuai dengan bulan kunjungan Diisi dengan status PPK pasien setiap bulan kunjungan. Diisi dengan Y untuk status PPK = Ya dan diisi dendan T untuk status PPK = Tidak Diisi dengan status PP INH pasien setiap bulan kunjungan. Diisi dengan Y untuk status PP INH = Ya dan diisi dendan T untuk status PP INH = Tidak 3.5 Register ART (lihat Lampiran 4) Maksud register ART adalah untuk mencatat: Indikator kinerja rutin Jumlah yang memulai ART selama periode tersebut menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah kumulatif yang pernah memulai ART menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah kumulatif sedang dalam pengobatan menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Titik waktu dampak dari kohort pasien yang memulai ART (berhenti, gagal followup, rujuk keluar, meninggal dunia) menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah kumulatif yang substitusi dalam rejimen lini pertama menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah kumulatif switch ke rejimen lini kedua menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Jumlah ODHA yang diskrining TB selama bulan berjalan, jumlah kumulatif koinfeksi TB-HIV dan jumlah kasus baru TB-HIV yang mendapat terapi TB dan ART (bersama register pra-art) menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 23

28 Jumlah ODHA yang mendapat profilaksis kotrimoksasol dan jumlah orang yang sedang mendapat kotrimoksasol selama periode tersebut (bersama register pra- ART) menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Rejimen (paduan ARV) yang diberikan pada akhir periode menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Proporsi orang dengan adherence lebih dari 95% menurut jenis kelamin, kelompok umur dan kelompok populasi. Proporsi orang yang hidup dan sedang dalam pengobatan setelah 6, 12 dan 24 bulan setelah memulai terapi Perubahan jumlah CD4 setelah 6,12, 24 bulan dengan ART atau proporsi CD4 < 100 sel/ul; 100 < 200 sel/ul, < 350 sel/ul dan > 350 sel/ul. Proporsi orang dengan status fungsional setelah 6, 12, 24 bulan adalah Kerja Register ART harus diisi dengan benar bagi semua pasien yang memulai ART, selama seluruh kunjugan follow-up bulanan sejak tanggal memulai ART sampai akhir follow-up dengan ART. Demi kepentingan sinkronisasi dalam pembuatan laporan bulanan, semua pasien yang masuk mulai tanggal 26 bulan sebelumnya sampai tanggal 25 bulan sekarang akan dimasukkan dalam kohort bulanan sekarang. Contoh pasien yang masuk tgl 26 Oktober 2014 s/d 25 November 2014 akan masuk dalam periode laporan bulan November Setiap lembar bulan dalam register ART berisi kelompok Odha yang memulai ARTnya pada bulan yang sama. Jika dalam periode bulan tersebut tidak ada pasien yang mulai ART, maka lembar tersebut dibiarkan kosong untuk menjaga kemungkinan suatu waktu ada Odha yang dirujuk masuk dan mulai ARTnya pada bulan tersebut. 24 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

29 Perolehan variabel Pada saat mulai ART 1.Tanggal Seperti pada ikhtisar perawatan mulai ART HIV dan ART ringkasan 5 Cara pengisian / algoritma penarikan pada aplikasi SIHA Diisi dengan tanggal mulai ART pasien sesuai dengan periode bulan dan tahun laporan yang dipilih. Dihitung dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 31 bulan laporan yang dipilih. 2. Nomor Register Nasional dan Nomor Rekam Medis Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1, untuk Nomor Rekam Medis dicatat di bawah Nomor Register Nasional Diisi dengan nomor rekam medis dan nomor register nasional pasien 3. Nama Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1 4. Umur Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1 5. Jenis Seperti pada ikhtisar perawatan kelamin HIV dan ART ringkasan 1 6. Alamat Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 1 7. Nama Seperti pada ikhtisar perawatan PMO dan HIV dan ART ringkasan 1 nomor telepon 8. Seperti pada ikhtisar perawatan Kelompok HIV dan ART ringkasan 8 populasi khusus Menerima ARV sebelumnya Dari ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 4: Y jika PPIA atau ARV sebelumnya, T tidak. Untuk pasien rujuk masuk dengan ART : Tetap menggunakan nomor register nasional dari klinik sebelumnya. Lengkapi sebanyak mungkin variabel dalam register ART sesuai dengan informasi yang ada (jika pasien dirujuk dengan salinan ikhtisar perawatan pasien HIV/ART) pada lembar follow-upnya dengan ART. Catat pasien ini di kohort bulanan sejak ia mulai ART di klinik Diisi dengan nama pasien Diisi dengan umur pasien, dihitung dari tahun lahir Diisi dengan jenis kelamin pasien Diisi dengan alamat pasien Diisi dengan nama pendamping minum obat dan nomor telepon PMO pasien Diisi dengan kelompok populasi khusus pasien Diisi dengan kondisi ARV bila pasien adalah RM dari klinik sebelumnya. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 25

30 11. Stadium klinis pada saat mulai ART 12. Status fungsional 13. Berat badan sebelumnya, bukan bulan ia dirujuk (misalnya: pasien mulai ART bulan Juni 2014, dirujuk masuk dengan ART pada bulan Januari 2015, harus dicatat dengan kelompok pasien yang memulai ART bulan Juni 2014 dan tidak dengan kelompok pasien yang memulai ART bulan Januari 2015). JANGAN mengubah tanggal memulai ART yang dicatat di klinik sebelumnya. Catat cara masuk di register ART pada bulan kedatangannya sebagai rujuk masuk (kode RM) dan tanggal kunjungan pertamanya di klinik baru yang merupakan tanggal rujuk masuk. Catat tanggal memulai ART dan semua informasi yang berkaitan dengan dampak setelah 6, 12 bulan (berapapun lamanya follow-up ART) terutama adherencenya. Pertimbangkan kunjungan pertamanya di klinik baru sebagai follow-up dengan ART dan lengkapi kunjungan bulanan (misalnya: seperti contoh di atas, kunjungan pertamanya di klinik baru adalah setelah 3 bulan follow-up), Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5. Lingkari angka yang sesuai Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5. Tulis angkanya pada sel yang sesuai. Pada saat 6 bulan, 12 bulan sesudah ART: Catat hasil penilaian status fungsional pada sel yang tertera kalimat: pada 6 bulan, pada 12 bulan. Untuk selanjutnya dilakukan pencatatan setiap 12 bulan. Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5. Catat Diisi dengan stadium klinis pasien Diisi dengan status fungsional pasien Diisi dengan berat badan pasien 26 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

31 14. Jumlah CD4 (jika ada) 15. Jumlah Viral Load (jika ada) Setiap saat setelah ART 16. Pemberian PP INH 17. Nama paduan ART orisinal nilainya pada sel yang sesuai. Pada saat 6 bulan, 12 bulan sesudah ART: Catat hasil pengukuran berat badan pada sel yang tertera kalimat: pada 6 bulan, pada 12 bulan. Untuk selanjutnya dilakukan pencatatan setiap 12 bulan. Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5, untuk anak (< 5 tahun) laporkan hasilnya dalam %. Catat nilainya pada sel yang sesuai. Pada saat 6 bulan, 12 bulan sesudah ART: Catat hasil jumlah CD4 (jika ada), pada sel yang tertera kalimat: pada 6 bulan, pada 12 bulan. Untuk selanjutnya dilakukan pencatatan setiap 12 bulan. Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 5 (lainlain). Pada saat 6 bulan, 12 bulan sesudah ART: Catat hasil jumlah Viral Load (jika ada), pada sel yang tertera kalimat: pada 6 bulan, pada 12 bulan. Untuk selanjutnya dilakukan pencatatan setiap 12 bulan. Jika diberikan PP INH beri tanda pada bulan yang diberikan dan unuk hasil akhirnya tulis kodenya: 1. Berobat 2. Gagal selama pemberian IPT 3. Pindah 4. Meninggal 5. Efek samping Berat Seperti pada ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 6 (tuliskan nama kombinasi obat ARV) Pada setiap substitusi atau switch dalam rejimen ART Terapi substitusi dalam lini ke-1 atau Terapi switch Tulis tanggal, alasan (masukkan kode angka), dan rejimen baru seperti dalam ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 6 Diisi dengan CD4 pasien Diisi dengan jumlah viral load pasien Diisi Ya bila PP INH diisi Y, atau T jika PP INH diisi T Diisi dengan paduan ART orisinal Diisi dengan paduan ART substitusi PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 27

32 dengan lini ke-2 Terdapat 2 baris untuk substitusi dan 2 baris untuk switch (lini ke-1 dan lini ke- 2) di dalam register ini Untuk pasien yang restart setelah berhenti, isi pada kunjungan follow-up bulanan seperti tersebut di atas (S) pada saat kunjungan ketika ART dihentikan dan pada kunjungan selanjutnya dengan terapi (T). Jika pasien restart dengan rejimen yang berlainan, tulis switch/ substitusi pada bagian ini. Tanggal switch/substitusi adalah tanggal pada saat pasien restart. 21. Pada akhir follow-up dengan ART Tanggal meninggal dunia Tanggal yang pasti Tanggal follow-up stop gagal Tuliskan tanggal meninggal dunia ketika menerima informasi tersebut, seperti dalam ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 9 (kolom akhir follow-up). Hanya jika yakin bahwa ART pasti dihentikan, tulis tanggal berhenti. Jangan tulis disini untuk interupsi sementara akibat efek samping atau pengobatan IO. Perbaiki informasi ini (dengan memberi tanda coretan satu garis di tengah, misalnya aaaa) jika pasien selanjutnya restart ART. Jika stop ART lebih dari 3 bulan maka sebaiknya pasien dimasukkan ke dalam gagal follow-up. Jika pasien tidak datang lebih dari 3 bulan, tulis tanggal kunjungan terakhirnya sebagai tanggal gagal followup, seperti dalam ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 9 (kolom akhir follow-up). Perbaiki informasi ini (dengan Diisi dengan tanggal meninggal pasien bila pasien status akhir kunjungannya meninggal Diisi dengan tanggal kunjungan pasien saat status ART adalah stop Diisi dengan tanggal kunjungan saat kondisi pasien 3 kali berturut turut adalah alpha. 28 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

33 Tanggal keluar ART rujuk dengan memberi tanda coretan satu garis di tengah) jika pasien datang kembali dan restart ART, demikian juga jika pasien meninggal dunia. Tulis tanggal rujuk keluar, seperti dalam ikhtisar perawatan HIV dan ART ringkasan 9 (kolom akhir follow-up). Pada setiap kunjungan follow-up bulanan sampai 12 bulan Minggu ke-2 Bulan 1 Bulan 2, dst Keterangan: Adherence Keterangan pasien Diisi dengan tanggal rujuk keluar pasien setelah ART Dihitung 2 minggu setelah pasien mulai ART. Contoh: Jika pasien memulai ART tanggal 1 Januari 2015 dan diberikan obat untuk 2 minggu, maka pada kunjungan minggu ke-2 dapat diisi keterangan variabelnya. Namun, jika pasien tersebut diberikan obat untuk 1 bulan, maka minggu ke-2 tidak perlu diisi. Dihitung 1 bulan setelah pasien mulai ART Contoh: Jika pasien memulai ART tanggal 1 Januari 2015, dan diberikan obat untuk 2 minggu, lalu pada tanggal 15 Februari 2015 pasien berkunjung kembali dan menerima obat untuk 2 minggu berikutnya, maka pada kunjungan bulan ke-1 dapat diisi keterangan variabelnya. Namun, jika pasien tersebut berkunjung kembali tanggal 15 Februari 2015 dan menerima obat untuk 1 bulan berikutnya, maka pada kunjungan bulan ke-1nya tetap dapat diisi, karena masih dalam periode pelaporan bulan Februari 2015 (meskipun rentang waktunya >1 bulan setelah mulai ART). Dihitung 2 bulan, dan seterusnya setelah pasien mulai ART Jika pasien datang >1x pada 1 periode pelaporan, maka kunjungan yang dipindahkan ke register ART adalah kunjungan terakhir (yang mendekati periode pelaporan) Pada kotak kiri atas tulis tingkat adherence ART dengan angka seperti dalam tabel follow-up pada ikhtisar perawatan HIV dan ART (kolom adherence ART). Pada kotak kanan atas tulis status pasien pada saat berkunjung. Untuk mengisi bagian ini perlu memeriksa tabel kunjungan (kolom obat ARV dan dosis yang diberikan atau dihentikan) dan ringkasan 9 (kolom akhir follow-up) Diisi dengan keterangan pasien dari setiap kunjungan sesuai dengan klasifikasi hitungan minggu atau bulan Diisi dengan nilai adherence dari setiap kunjungan sesuai dengan klasifikasi hitungan minggu atau bulan Diisi dengan keterangan dari setiap kunjungan sesuai dengan klasifikasi hitungan minggu atau PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 29

34 Status TB PPK Dengan terapi (T) berarti pasien masih melanjutkan ART dalam kunjungan tersebut (bagi pasien yang yang restart ART dalam kunjungan ini setelah stop, tuliskan saja dengan terapi) Stop (S) berarti pasien datang tetapi tidak menerima ART karena ART dihentikan pada kunjungan ini atau pada kunjungan sebelumnya dan masih belum restart (misalnya untuk pengobatan TB) Tidak berkunjung (absen/alpa-a) berarti pasien tidak datang pada bulan ini sesuai jadwal (perhatikan bahwa pasien dianggap gagal follow-up setelah 3 bulan tidak berkunjung) Meninggal dunia (M) jika pasien dilaporkan meninggal dunia, Rujuk Keluar (RK) jika pasien sudah pasti dirujuk ke klinik lain setelah kunjungan ini Rujuk Masuk (RM) jika pasien dirujuk dari klinik lain, untuk itu tuliskan tanggalnya. Pada kotak kiri bawah tulis status TB selama mendapat ART sesuai dengan kode angka seperti tertera di bawah setiap lembaran, yaitu: 1. Tidak ada gejala/tanda TB 2. Suspek TB (dirujuk ke klinik DOTS) 3. Dalam terapi TB 4. Tidak diskrining Pada kotak kanan bawah tulis Y jika mendapat profilaksis kotrimoksasol bulan. Bila pasien Terapi maka diisi T, jika pasien Stop maka diisi S, jika pasien Alpha maka diisi A, jika pasien Rujuk masuk maka diisi RM, jika pasien Rujuk keluar maka diisi RK, jika pasien meninggal maka diisi M Diisi dengan status TB pasien. Diisi dengan status PPK pasien. Diisi dengan Y jika status PPK pasien = Ya, diisi T jika status PPK pasien = Tidak 30 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

35 3.6 Pasien rujuk masuk Kadang-kadang pasien yang difollow-up untuk perawatan HIV pada satu klinik sebagai bagian dari program nasional dapat pindah dan dirujuk ke klinik lain yang juga di bawah program nasional. Pasien tersebut disebut sebagai rujuk keluar dari klinik lama dan rujuk masuk di klinik yang baru. Ikhtisar Perawatan Pasien HIV/ART juga harus disertakan bersama-sama dengan pasien ke klinik baru sehingga ikhtisar yang sama dapat digunakan untuk menjamin perawatan berkesinambungan pada klinik baru. Jika Ikhtisar tidak dikirim bersama-sama dengan pasien jika ia pindah, bisa membuat ikhtisar baru dengan nomor register nasional yang baru pula (kecuali jika ia memiliki kartu pasien). Namun sebaiknya hal ini dihindari. Jika pasien belum memulai ART ketika ia pindah, lebih mudah untuk membuat register dan mempertimbangkannya sebagai pasien baru di klinik baru. Jika pasien dengan ART pada saat pindah, anda harus mempertahankan riwayat ART orisinalnya melalui: Tetap menggunakan nomor register nasional dari klinik sebelumnya. Lengkapi sebanyak mungkin variabel dalam register ART sesuai dengan informasi yang ada (jika pasien dirujuk dengan salinan ikhtisar perawatan pasien HIV/ART) pada lembar follow-upnya dengan ART. Catat pasien ini di kohort bulanan sejak ia mulai ART di klinik sebelumnya, bukan bulan ia dirujuk (misalnya: pasien mulai ART bulan Juni 2014, dirujuk masuk dengan ART pada bulan Januari 2015, harus dicatat dengan kelompok pasien yang memulai ART bulan Juni 2014 dan tidak dengan kelompok pasien yang memulai ART bulan Januari 2015). JANGAN mengubah tanggal memulai ART yang dicatat di klinik sebelumnya. Catat cara masuk di register ART pada bulan kedatangannya sebagai rujuk masuk (kode RM) dan tanggal kunjungan pertamanya di klinik baru yang merupakan tanggal rujuk masuk. Catat tanggal memulai ART dan semua informasi yang berkaitan dengan dampak setelah 6, 12 bulan (berapapun lamanya follow-up ART) terutama adherencenya. Pertimbangkan kunjungan pertamanya di klinik baru sebagai follow-up dengan ART dan lengkapi kunjungan bulanan (misalnya: seperti contoh di atas, kunjungan pertamanya di klinik baru adalah setelah 3 bulan follow-up), PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 31

36 4. Petunjuk Pengisian Register Pemberian Obat ARV dan Register Stok Obat Pra-ART dan Register ART 4.1 Tujuan tatalaksana pemberian obat dan stok obat Tujuan monitoring pemberian obat dan catatan stok adalah: untuk mencatat rejimen yang diresepkan kepada pasien dan jumlah tablet yang diberikan pada setiap kunjungan follow-up. untuk menjamin supplai obat yang tidak terputus dengan mencatat dan mengelola stok obat yang adekuat. 4.2 Maksud register pemberian obat dan stok obat Untuk memonitor dua register tatalaksana pemberian obat dan stok obat yang dilakukan di instalasi farmasi. Register Pemberian Obat ARV untuk mencatat jumlah tablet dari tiap-tiap obat diberikan kepada pasien pada setiap kunjungan follow-up, Register Stok Obat ARV untuk mencatat penerimaan, konsumsi, persediaan obat ARV setiap hari. Dari dua register ini, indikator dapat diambil dan dilaporkan setiap bulan pada Laporan Bulanan Perawatan HIV-AIDS (LBPHA). Angka 10 dari Laporan Bulanan mencatat paduan obat yang diberikan dan stok obat. Dua indikator akan dapat dihasilkan dari angka 10 ini. 1. Paduan ARV pada akhir bulan akan menjelaskan distribusi pasien sesuai dengan jenis rejimen yang mereka terima selama bulan tersebut (penulisan resep terakhir). Hal ini memberikan informasi tentang resep yang tersering digunakan dan akan mengidentifikasi pasien yang sudah mendapat rejimen lini kedua. 2. Stok obat akan menjelaskan penerimaan, konsumsi, dan persediaan tiaptiap obat selama bulan tersebut. 4.3 Register Pemberian Obat ARV (Lampiran 5) Register harus dicatat oleh apoteker/pemberi obat dalam sarana perawatan HIV /ART. Maksud Register ini ada dua, yaitu: Untuk mendokumentasikan dan mencatat setiap tablet dari masing-masing obat melalui tanda tangan pasien terhadap jumlah tablet yang diberikan. Untuk menghitung konsumsi (pengeluaran) masing-masing obat setiap hari. Pengisian dimulai dari tanggal 26 bulan lalu s/d 25 bulan berjalan, yang akan dihitung untuk masuk dalam laporan bulan berjalan. Setelah menulis nomor 32 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

37 register nasional dan nama pasien, tulislah pada kolom yang terkait jumlah obat yang diberikan. Misalnya: jika pasien diberikan Duviral dan Neviral selama satu bulan, tuliskan 60 di bawah Duviral dan 60 di bawah Neviral. Biarkan kolom lainnya kosong. Minta pasien untuk menanda-tanganinya atau memberi cap jempol jika buta aksara. Pada hari berikutnya bukalah halaman yang baru. Jika jumlah pasien sedikit dapat membuka halaman baru setiap minggu. Pada akhir hari tersebut, jumlahkan tablet yang sudah diberi menurut jenis obat. Hal ini mencerminkan konsumsi (pengeluaran) sehari dari masing-masing obat. Gunakan informasi ini untuk mengisi Register Stok Obat ARV (dengan cara memindahkannya). Register ini berisi informasi mengenai pasien dengan ART dan diberlakukan syarat yang sama (segi kerahasiaan) sebagaimana pada Register Pra-ART dan ART: Akses kepada Register Pemberian Obat ARV harus dibatasi hanya kepada petugas yang bertanggung jawab. Semua orang yang mengakses Register Pemberian Obat ARV, termasuk petugas administrasi (misalnya untuk mendukung pengumpulan statistik), harus mematuhi kode perofesional untuk melaksanakan proteksi terhadap kerahasiaan pasien. Hanya satu salinan Register yang harus dibuat langsung di bawah tanggung jawab kepala instalasi farmasi. Register Pemberian Obat ARV harus disimpan dalam lemari terkunci jika kantor farmasi tutup. Catatan: a. Orang yang mendapat obat untuk profilaksis pasca pajanan juga harus dicatat pada register pemberian obat ARV, walaupun status HIVnya belum diketahui. b. ODHA yang melakukan perjalanan dan kebetulan obat ARVnya tertinggal atau kurang, dapat diberikan dan dicatat dalam register pemberian obat ARV. 4.4 Register Stok Obat ARV Register ini harus dikelola oleh apoteker/petugas pemberi obat di sarana perawatan HIV/ART. Bagilah Register ini ke dalam bagian-bagian yang berlainan, dimana satu bagian adalah untuk satu macam obat, dan satu bagian terdiri dari paling sedikit 12 halaman. Upayakan agar setiap halaman memuat data rincian stok selama satu bulan dan tuliskan pada bagian atasnya bulan dan tahun pencatatan, sehingga satu bagian memuat rincian stok obat dari 1 macam obat selama 1 tahun. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 33

38 Nama obat: Tuliskan nama obat, misalnya Duviral. Semua rincian dalam halaman ini harus berkaitan dengan Duviral. Tanggal: Tuliskan tanggal menurut hh/bb/tt. Stok awal (A): Tuliskan jumlah tablet yang tersedia pada awal hari tersebut. Stok penerimaan (B): Jika ada stok baru yang diterima, tuliskan jumlah tablet dan asal obat yang diterima, jika tidak ada tuliskan 0. Stok pengeluaran (C): Tuliskan jumlah tablet yang diberikan kepada pasien selama hari tersebut. Ambillah informasi ini dari Register Pemberian Obat ARV. Stok daluwarsa (D): Tuliskan jumlah tablet yang sudah kedaluwarsa atau dimusnahkan karena alasan apapun dan buatkan catatan tanggal daluwarsa (terutama yang akan kedaluwarsa dalam 3 bulan ke depan). Stok akhir: Hitung jumlah stok akhir tablet tersebut pada akhir hari tersebut dengan menggunakan rumus: Stok akhir = (A+B) (C+D). Pengisian dimulai dari tanggal 26 bulan lalu s/d 25 bulan berjalan, yang akan dihitung untuk masuk dalam laporan bulan berjalan. Pada akhir tiap bulan (tanggal 25 bulan berjalan), lengkapi ringkasan bulanan. Gunakan ringkasan ini untuk mempersiapkan Laporan Bulanan. Catatan: ODHA yang karena mengalami substitusi atau meninggal dunia, maka sisa obat ARV yang ada dan dikembalikan ke fasilitas layanan kesehatan harus dicatat dalam register stok obat ARV dengan sejumlah keterangan, mislanya: dari pasien. 34 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

39 5. Petunjuk Pengisian Laporan Bulanan 5.1 Untuk apa Laporan Bulanan? Laporan Bulanan Perawatan HIV/AIDS (LBPHA) mendokumentasikan indikator utama untuk mengakses perawatan HIV, akses ke ART dan kesinambungan ART. Indikator inti berikut ini dianjurkan secara internasional pada tingkat sarana layanan kesehatan dan diperoleh dari laporan ini (termasuk ibu hamil). 1. Jumlah kumulatif yang masuk ke dalam perawatan HIV 2. Jumlah yang memulai ART selama periode pelaporan 3. Jumlah kumulatif yang pernah memulai ART 4. Jumlah yang secara medis memenuhi syarat untuk ART tetapi belum memulainya 5. Jumlah kumulatif yang sedang dengan ART 6. Jumlah kumulatif dengan substitusi dalam rejimen lini pertama 7. Jumlah kumulatif dengan switch ke rejimen lini kedua 8. Proporsi orang dengan adherence lebih dari 95% 9. Jumlah ODHA yang diskrining TB selama bulan berjalan, jumlah kumulatif koinfeksi TB-HIV dan jumlah kasus baru TB-HIV yang mendapat terapi TB dan ART 10. Jumlah ODHA yang mendapat profilaksis kotrimoksasol dan jumlah orang yang sedang mendapat kotrimoksasol selama periode tersebut Laporan Bulanan merupakan pendekatan cross-section untuk mendokumentasikan kinerja program. Cross-section berarti bahwa indikator dihimpun pada satu titik waktu tertentu (pada akhir bulan) tanpa mengingat lamanya follow-up. Indikator jumlah kumulatif dengan ART, menunjukkan berapa banyak pasien yang melanjutkan dan memulai ART pada akhir bulan, tetapi tidak menunjukkan berapa lama pasien dengan ART. Follow-up ART merupakan proses dinamik seumur hidup. Itulah sebabnya mengapa bermanfaat untuk mendapatkan indikator longitudinal (misalnya informasi selama satu periode waktu), dengan mengingat akan lamanya followup, seperti berapa banyak pasien yang sudah dapat pengobatan selama 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan dst. Hal ini terdapat dalam Laporan Analisis Kohort. Indikator cross-sectional hanya memerlukan penghitungan pada satu titik waktu tertentu dan lebih mudah menghitungnya daripada indikator longitudinal yang akan memerlukan penghitungan selama periode waktu tertentu (6 bulan, 12 bulan, 24 bulan atau lebih). PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 35

40 5.2 Kapan dan bagaimana Laporan Bulanan diisi? Laporan Bulanan harus diisi setiap bulan pada akhir bulan periode laporan (tanggal 26 30/31), dan harus dikirim tepat waktu ke penanggung jawab program di kabupaten/kota, provinsi dan pusat (misalnya: laporan bulanan untuk bulan Januari 2015 akan diisi indikator sejak tgl 26 Desember Januari 2015 dan dikirim mulai tgl Januari 2015). Contoh : Laporan Bulanan Januari 2015 memuat data pasien dan rincian stok obat dari periode pelaporan tanggal 26 Desember 2014 sampai 25 Januari Periode pengiriman Laporan adalah antara tanggal 26 Januari 2011 sampai 31 Januari Laporan Bulanan akan diisi oleh petugas terlatih di bawah supervisi ketua tim pelayanan HIV (Pokja HIV-AIDS). Pengisian LBPHA ini dimulai dengan mengisi nama UPK (Unit Pelayanan Kesehatan), Kabupaten/Kota, Provinsi, Bulan dan Tahun periode laporan, dan Nama Penanggung Jawab Unit Perawatan (Tim HIV, Pokja HIV AIDS). Dokumen yang diperlukan untuk mengisi Laporan Bulanan adalah: Laporan Bulanan periode bulan sebelumnya (misalnya untuk laporan bulan Januari 2015 perlu laporan bulan Desember 2014), Register Pra-ART dan Register ART yang sudah diperbaharui setiap hari sampai dengan akhir bulan (semua pasien baru diregister dan semua informasi seperlunya dari pasien dicatat). Register Pemberian Obat ARV dan Register Stok Obat ARV. Sejumlah buku bantu. Tidak semua indikator perlu dihitung setiap bulan; beberapa telah dilaporkan pada laporan sebelumnya dan hanya menambah informasi dari bulan berjalan. Contoh: jumlah kumulatif orang yang masuk perawatan HIV pada akhir bulan adalah sama dengan jumlah total dari bulan sebelumnya ditambah pasien baru yang masuk perawatan HIV selama bulan tersebut (termasuk rujuk masuk). 5.3 Bagaimana menghitung indikator? Indikator yang dihitung setiap bulan diberi tanda dengan huruf tebal. Indikator lain akan diperoleh dari Laporan Bulanan sebelumnya atau dengan penambahan. Indikator masuk perawatan HIV, memenuhi syarat secara medis untuk ART, memulai ART, dampak ART, adherence pengobatan, koinfeksi TB-HIV, pengobatan pencegahan kotrimoksazol, dan kondisi pasien sebelum ART (bagian 1 11 dari laporan bulanan) harus dihitung terpisah menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan kelompok populasi. 36 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

41 Catatan: 1. Buatlah buku bantu mengenai koinfeksi TB-HIV, karena seringkali sulit untuk mencari/menghitung Odha yang dinilai status TBnya pada register pra-art maupun register ART, terutama jika jumlah Odha yang ditangani di fasyankes tersebut jumlahnya cukup banyak dan sudah cukup lama berobat. Buatlah beberapa kolom a.l. yang diskrining TB, yang mendapat koinfeksi TB-HIV dan yang mendapatkan terapi TB dan ART selama periode berjalan. Buku bantu koinfeksi TB-HIV Keterangan: Skrining TB adalah pasien yang dilakukan pemeriksaan gejala/tanda TB. Hal ini harus dilakukan setiap bulan walaupun tidak terdapat gejala/tanda TB. Koinfeksi TB-HIV adalah ODHA yang juga diketahui menderita TB, baik belum mendapat pengobatan maupun telah mendapat pengobatan TB. ART dan OAT, artinya pasien dengan koinfeksi TB-HIV yang mendapat terapi ARV dan TB. Berikan tanda pada kolom yang sesuai dari setiap pasien dan pada akhir bulan jumlahkanlah serta masukkan ke dalam laporan bulanan. 2. Buatlah buku bantu mengenai profilaksis kotrimoksasol, karena kemungkinan besar tidak akan tercatat pada register pra-art. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 37

42 Buku bantu profilaksis kotrimoksazol Bulan:... Tahun:... No. Tanggal Nama Kotrimoksazol yang baru diberikan Kotrimoksazol yang sedang diberikan Keterangan: Kotrimoksazol yang baru diberikan adalah ODHA yang baru pertama kali diberikan profilaksis kotrimoksazol, berarti juga termasuk kotri yang sedang diberikan. Kotrimoksazol yang sedang diberikan adalah ODHA yang sudah pernah mendapat profilaksis kotrimoksazol dan bulan ini juga melanjutkan penggunaan kotrimoksazolnya. Berikan tanda pada kolom yang sesuai dari setiap pasien dan pada akhir bulan jumlahkanlah serta masukkan ke dalam laporan bulanan bersama dengan pencatatan profilaksis kotrimoksazol pada ibu hamil. 3. Buat buku bantu ibu hamil, karena tidak akan tercatat pada register pra- ART maupun ART. 4. Buat buku bantu Pemberian Kondom, karena tidak akan tercatat pada register pra-art maupun ART. Semua buku bantu tersebut dicatat mulai tgl. 26 bulan lalu sampai dengan 25 bulan berjalan. 38 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

43 Buku bantu ibu hamil Bulan:... Tahun:... No. Tgl Nama ODHA hamil yg baru termasuk rujuk masuk ODHA hamil yg rujuk keluar perawatan HIV ODHA hamil yg baru termasuk rujuk masuk dan memenuhi syarat medis ART ODHA hamil yg baru yg rujuk keluar dan memenuhi syarat medis ART ODHA hamil yg baru dan memulai ART ODHA hamil dgn ART yg meninggal dunia ODHA hamil dgn ART yg menghentik an ART ODHA hamil dgn ART yg tidak hadir dan gagal follow-up ODHA hamil dgn ART yg dirujuk keluar ODHA hamil dgn ART rejimen lini pertama ODHA hamil dgn ART rejimen lini kedua Buku bantu Pemberian Kondom Tanggal Nama Odha (inisial) Laki-laki Perempuan Jumlah kondom diberikan Penasun PS Waria LSL Sero-discordant Ps TB Ps Hepatitis Sub Total Total PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 39

44 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN BULANAN PERAWATAN HIV & ART (LBPHA) No. Indikator Indikator Bagian 1. Masuk dalam perawatan HIV 1.1 Jumlah kumulatif orang yang pernah masuk perawatan HIV s/d akhir bulan lalu 1.2 Jumlah orang baru yang masuk perawatan HIV (termasuk rujuk masuk) selama bulan ini Darimana asal informasi? Laporan bulanan sebelumnya, indikator 1.4 Register Pra-ART, kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus, kolom tanggal kunjungan pertama Angkanya sama dengan indikator 1.4 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif orang yang pernah masuk perawatan HIV s/d akhir bulan ini). Misalnya, untuk Jan.15 ambil angka nomor 1.4 dari laporan Des.14. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelaminnya dan kelompok populasi khusus. Jumlah pada Kelompok populasi khusus merupakan bagian dari jumlah total. Misal: jumlah total kumulatif orang yang masuk perawatan HIV 15 orang, dan kelompok populasi khusus merupakan bagian dari 15 orang tersebut. Diambil dari pasien yang berkunjung sampai dengan akhir bulan lalu.nilai yang muncul sesuai dengan laporan bulan terakhir. Bila bulan terakhir adalah angka isian di angka awal cut off laporan (initial value), maka yang muncul pada laporan sesuai dengan angka initial value. Jenis kelamin, umur dan kelompok resiko menyesuaikan. Periksa Register Pra-ART bagi mereka yang mempunyai tanggal kunjungan pertama dalam bulan berjalan. Karena pasien dicatat secara kronologis, kita dengan mudah mendapatkannya dengan memeriksa halaman terakhir bulan tersebut. Sebagai contoh, dalam laporan Jan.15, hal tersebut adalah semua pasien yang mempunyai tanggal kunjungan pertama antara 26 Des 2014 dan 25 Jan Bagi kasus rujuk masuk ke klinik baru, tambahkan jumlah kasus rujuk masuk tersebut. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok 40 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

45 umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 1.3 Jumlah orang yang rujuk keluar perawatan HIV selama bulan ini 1.4 Jumlah kumulatif orang yang pernah masuk perawatan HIV s/d akhir bulan ini Register Pra-ART, kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus, kolom tanggal rujuk keluar Hitung Dihitung dari jumlah pasien yang memiliki kunjungan pertama pada bulan laporan yang dipilih. Jenis kelamin, umur dan kelompok resiko menyesuaikan. Bagi kasus rujuk keluar dari suatu klinik, jumlah perawatan HIV di klinik tersebut harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Dihitung dari jumlah pasien yang status kunjungan terakhirnya adalah rujuk keluar pada bulan laporan. Umur, jenis kelamin dan kelompok resiko menyesuaikan. Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Angka ini akan dilaporkan lagi pada laporan bulan mendatang pada bagian 1.1. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Dihitung dengan menggunakan rumus kolom yang sama pada indikator 1.1 ditambah kolom yang sama pada indikator 1.2 dikurangi kolom yang sama pada indikator Jumlah kumulatif ibu hamil yang pernah Laporan bulanan PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 41

46 masuk perawatan HIV s/d akhir bulan lalu 1.6 Jumlah ibu hamil baru yang masuk perawatan HIV (termasuk rujuk masuk) selama bulan ini 1.7 Jumlah ibu hamil yang rujuk keluar perawatan HIV selama bulan ini sebelumnya, indikator 1.8 Buku bantu ibu hamil Buku bantu ibu hamil Angkanya sama dengan indikator 1.8 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif ibu hamil yang pernah masuk perawatan HIV s/d akhir bulan ini). Misalnya, untuk Jan.15 ambil angka nomor 1.8 dari laporan Des.14. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Jumlah ibu hamil merupakan bagian dari jumlah keseluruhan Odha. Misal jumlah Odha 20, sedangkan yang hamil 2, berarti 2 adalah merupakan bagian dari 20, dan setelah ibu tersebut melahirkan berarti jumlah Odha tetap 20 (jika tidak ada pasien baru) dan ibu hamilnya 0. Diisi dengan nilai indikator 1.8 pada angka bulan laporan sebelumnya. Umur, jenis kelamin dan kelompok resiko menyesuaikan. Perlu dibuatkan buku bantu mengenai kasus ibu hamil yang terinfeksi HIV, sehingga kita dengan mudah akan mendapatkan jumlahnya termasuk kasus ibu hamil terinfeksi HIV yang dirujuk masuk (ditambahkan jumlahnya). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Dihitung dari jumlah ibu yang pada isian follow up status kehamilan = ya di kunjungan pertama saat hamil dan kunjungan tersebut masuk pada bulan laporan yang dipilih dengan status rujukan tidak diisi ataupun diisi. Umur, kelompok resiko menyesuaikan. Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV yang dirujuk keluar dari suatu klinik, untuk itu jumlahnya harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 42 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

47 1.8 Jumlah kumulatif ibu hamil yang pernah masuk perawatan HIV s/d akhir bulan ini Hitung Dihitung dari jumlah ibu dengan status kehamilan = ya dan status akhir follow up adalah Rujuk keluar pada tanggal kunjungan di bulan laporan. Umur menyesuaikan. Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Angka ini akan dilaporkan lagi pada laporan bulan mendatang pada bagian 1.5. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Dihitung dengan menggunakan rumus kolom yang sama pada indikator 1.5 ditambah kolom yang sama pada indikator 1.6 dikurangi kolom yang sama pada indikator Jumlah orang yang berkunjung ke perawatan HIV (termasuk ibu hamil) selama bulan ini Buku Kunjungan Agenda Perlu dibuat buku bantu Agenda Kunjungan yang berisi semua Odha yang berkunjung selama periode bulan tersebut, baik yang belum mendapat ART maupun yang sudah mendapat ART. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Dihitung dari jumlah orang yang tanggal kunjungan = bulan laporan. yang status akhirnya bukan meninggal dan RK Bagian 2. Memenuhi syarat secara medis untuk ART PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 43

48 No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 2.1 Jumlah kumulatif orang yang memenuhi syarat medis untuk ART s/d akhir bulan lalu Laporan sebelumnya, indikator 2.4 bulanan Angkanya sama dengan indikator 2.4 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif ODHA yang memenuhi syarat untuk ART s/d akhir bulan ini). Contoh: Untuk Jan.15 mengambil angka 2.4 dari laporan Des.14. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Mengambil nilai indikator 2.4 pada laporan bulan sebelumnya.umur dan jenis kelamin menyesuaikan 2.2 Jumlah orang baru yang memenuhi syarat medis untuk ART (termasuk rujuk masuk) selama bulan ini Register Pra-ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom tanggal memenuhi syarat secara medis untuk ART Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom kunjungan bulanan tercatat rujuk masuk Informasi ini terdapat pada register pra-art dan register ART. Pada register pra-art periksa kolom tanggal memenuhi syarat secara medis untuk ART, hitung jumlah pasien yang tanggal memenuhi syarat secara medisnya adalah selama bulan pelaporan. Pada register ART periksa kolom kunjungan bulanan rujuk masuk, hitung jumlah pasien yang tanggal memenuhi syarat secara medisnya adalah selama bulan pelaporan. Contoh: untuk laporan Januari 15, adalah semua pasien dalam register pra-art yang tanggal memenuhi syaratnya antara 26/12/14 dan 25/1/15 dan jumlah rujuk masuk. Perhatikan bahwa anda harus cepat memeriksa semua register pra- ART karena pasien diregister menurut tanggal kunjungan pertama dan bukan menurut tanggal memenuhi syarat ART. Artinya pasien lama yang masuk perawatan HIV 1 tahun lalu dengan stadium rendah (1 atau 2) mungkin sekarang memenuhi syarat karena evolusi klinis. Pasien akan terdapat pada halaman pertama register. Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien memenuhi syarat selama 1 bulan, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal memenuhi syarat. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak 44 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

49 2.3. Jumlah orang yang rujuk keluar yang memenuhi syarat untuk ART selama bulan ini 2.4 Jumlah kumulatif orang yang memenuhi syarat medis untuk ART s/d Register pra ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom rujuk keluar dan memenuhi syarat secara medis untuk ART Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom kunjungan bulanan rujuk keluar Hitung dilaporkan sebagai memenuhi syarat. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Diambil dari jumlah (kunjungan pertama yang indikasi inisiasi ART nya diiisi, atau stadium klinisnya 3 atau 4, atau jumlah CD4-nya <= 350) dan (kunjungan pertama pasien rujuk masuk dengan ART) dan (kunjungan paling pertama pasien dengan stadium klinisnya 3 atau 4, atau jumlah CD4-nya <= 350) pada bulan dan tahun pelaporan. Umur dan jenis kelamin menyesuaikan. Pada register pra-art periksa kolom memenuhi syarat secara medis untuk ART dan rujuk keluar, hitung jumlah pasien yang memenuhi kriteria tersebut selama bulan pelaporan. Pada register ART periksa kolom kunjungan bulanan rujuk keluar, hitung jumlah yang rujuk keluar. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Diambil dari jumlah pasien yang ((indikasi inisiasi ART nya diiisi), atau (stadium klinisnya 3 atau 4), atau (jumlah CD4-nya <= 350)) yang status akhirnya rujuk keluar pada bulan dan tahun pelaporan. Umur dan jenis kelamin menyesuaikan. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 45

50 akhir bulan ini Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Angka ini juga akan dilaporkan pada laporan bulan berikutnya bagian Jumlah kumulatif orang yang memenuhi syarat untuk ART tetapi belum memulai ART s/d akhir bulan ini Hitung Diambil dari kolom dikurangi 2.3. Umur dan jenis kelamin menyesuaikan sesuai dengan kolom. Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Diambil dari jumlah kolom 2.4 dikurangi 3.4 ditambah 4.4. Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. 2.6 Jumlah kumulatif ibu hamil yang memenuhi syarat medis untuk ART s/d akhir bulan lalu Laporan sebelumnya Indikator 2.9 bulanan Angkanya sama dengan indikator 2.9 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif ibu hamil yang memenuhi syarat untuk ART s/d akhir bulan ini). Contoh: Untuk Jan.15 mengambil angka 2.4 dari laporan Des.14. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 46 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

51 2.7. Jumlah ibu hamil baru yang memenuhi syarat untuk ART (termasuk rujuk masuk) selama bulan ini Buku bantu ibu hamil Diambil dari nilai indikator kolom 2.9 bulan sebelumnya. Perlu dibuatkan buku bantu mengenai kasus ibu hamil yang terinfeksi HIV, sehingga kita dengan mudah akan mendapatkan jumlah ibu hamil terinfeksi HIV rujuk masuk yang memenuhi syarat secara medis untuk ART (ditambahkan jumlahnya). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 2.8 Jumlah ibu hamil rujuk keluar yang memenuhi syarat untuk ART selama bulan ini Buku bantu ibu hamil Diambil dari jumlah (indikasi inisiasi ART-nya diiisi Ibu Hamil ) atau (kunjungan pertama yang status kehamilannya = Ya ) atau (kunjungan pertama pasien rujuk masuk dengan atau tanpa ART yang status kehamilannya = Ya ) pada bulan dan tahun pelaporan. Umur menyesuaikan. Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV rujuk keluar yang memenuhi syarat secara medis untuk ART dari suatu klinik, untuk itu jumlahnya harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 47

52 2.9 Jumlah kumulatif ibu hamil yang memenuhi syarat medis untuk ART s/d akhir bulan ini Hitung Dihitung dari jumlah ibu yang status kehamilannya = Ya dan status akhir follow-upnya adalah Rujuk Keluar pada tanggal kunjungan di bulan laporan. Umur menyesuaikan. Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Angka ini juga akan dilaporkan pada laporan bulan berikutnya bagian 2.6. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya Jumlah kumulatif ibu hamil yang memenuhi syarat untuk ART tetapi belum memulai ART s/d akhir bulan ini Hitung Dihitung dari kolom indikator 2.6 ditambah kolom 2.7 dikurangi kolom 2.8 Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 48 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

53 Bagian 3. Masuk dengan ART No. Indikator Indikator 3.1 Jumlah kumulatif orang yang pernah memulai ART s/d akhir bulan lalu Darimana asal informasi? Laporan bulanan sebelumnya Indikator 3.4 Dihitung dari kolom 2.9 dikurangi 3.8 Angkanya sama dengan indikator 3.4 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif ODHA yang pernah memulai ART pada akhir bulan). Contoh: Untuk Jan.15 ambil angka 3.4 dari laporan Des.14. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 3.2 Jumlah orang baru yang memulai ART (termasuk rujuk masuk) selama bulan ini Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kolom tanggal memulai ART dan kunjungan bulanan rujuk masuk, kelompok populasi khusus. Periksa kembali dengan register Pra- ART kolom tanggal mulai ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok Diambil dari kolom 3.4 bulan sebelumnya. Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. Informasi ini terdapat pada register ART, dengan memeriksa tanggal mulai ART dan kunjungan bulanan rujuk masuk. Hitung jumlah pasien yang tanggal mulai ARTnya adalah selama bulan pelaporan termasuk rujuk masuk. Contoh: untuk laporan Januari 15, adalah semua pasien yang tanggal ARTnya antara 26/12/14 dan 25/1/15. Periksa kembali informasi ini dengan register Pra-ART, kolom tanggal mulai ART, untuk memeriksa bahwa kedua register telah diperbaharui. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 49

54 populasi khusus. 3.3 Jumlah orang dengan ART dirujuk masuk bulan ini Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom kunjungan bulanan rujuk masuk Dihitung dari jumlah pasien yang mendapatkan ART pertama kali dan jumlah pasien dengan status rujuk masuk dengan ART pada bulan dan tahun pelaporan. Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. Periksa register ART dan hitung jumlah pasien yang dirujuk masuk dengan ART yang tercatat pada kolom kunjungan bulanan rujuk masuk. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Diambil dari jumlah pasien dengan status rujuk masuk dengan ART pada bulan dan tahun pelaporan Jumlah kumulatif ODHA yang pernah memulai ART s/d akhir bulan ini Tambahkan Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Angka ini akan dilaporkan lagi pada laporan bulan mendatang pada bagian PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

55 Dihitung dari kolom indikator 3.1 ditambah dengan kolom indikator 3.2 ditambah dengan kolom indikator Jumlah kumulatif ibu hamil yang pernah memulai ART s/d akhir bulan lalu Laporan sebelumnya, indikator 3.8 bulanan Angkanya sama dengan indikator 3.8 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif ibu hamil yang pernah memulai ART pada akhir bulan). Contoh: Untuk Jan.15 ambil angka 3.8 dari laporan Des.14. Diambil dari indikator 3.8 bulan sebelumnya. 3.6 Jumlah ibu hamil baru yang memulai ART selama bulan ini Buku bantu ibu hamil Perlu dibuatkan buku bantu mengenai kasus ibu hamil yang terinfeksi HIV, sehingga kita dengan mudah akan mendapatkan jumlah ibu hamil terinfeksi HIV yang pernah memulai ART (ditambahkan jumlahnya). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 51

56 3.7 Jumlah ibu hamil dengan ART yang dirujuk masuk selama bulan ini Buku bantu ibu hamil Diambil dari jumlah pasien dengan (kunjungan pertama mendapat ART dengan indikasi inisiasi ART-nya diiisi Ibu Hamil ) atau (kunjungan pertama yang status kehamilannya = Ya ) dan mendapat ART pada bulan dan tahun pelaporan Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV rujuk masuk dengan ART, untuk itu jumlahnya harus ditambah. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Diambil dari jumlah pasien dengan status kehamilan = Ya dan status rujuk masuk dengan ART pada bulan dan tahun pelaporan. 3.8 Jumlah kumulatif ibu hamil yang pernah memulai ART s/d akhir bulan ini Hitung Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Angka ini akan dilaporkan lagi pada laporan bulan mendatang pada bagian 3.5. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 52 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

57 Bagian 4. Dampak ART No. Indikator Indikator 4.1 Jumlah kumulatif yang dilaporkan meninggal dunia s/d akhir bulan ini Darimana asal informasi? Register ART, kelompok populasi khusus, kolom akhir follow-up dengan ART dan tanggal kematian Dihitung dari kolom indikator 3.5 ditambah kolom pada indikator 3.6 ditambah dengan indikator pada kolom 3.7 Hitung jumlah kematian yang tercatat. Periksalah semua bulan pada register ART. Hati-hati, informasi ini tidak selalu terdapat pada waktu pelaporan. Mungkin kita diberitahu beberapa bulan berikutnya, bahwa pasien yang tidak datang telah meninggal dunia beberapa minggu setelah kunjungan terakhirnya. Dengan informasi ini, pasien sudah tidak dianggap sebagai gagal follow-up tetapi meninggal dunia. Oleh karena itu perlu memeriksa semua register setiap bulan untuk laporan baru kematian. Jika perlu dapat dibuat buku bantu mengenai jumlah yang meninggal dunia setiap bulannya. Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien meninggal dunia, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal kematiannya. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak dilaporkan lagi sebagai meninggal dunia. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.1. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 53

58 4.2 Jumlah kumulatif orang yang pasti menghentikan ART s/d akhir bulan ini Register ART, kelompok populasi khusus, kolom Akhir Follow-up dengan ART, tanggal pasti berhenti Diambil dari kolom 4.1 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dan status akhir kunjungannya = Meninggal pada bulan dan tahun pelaporan. Hitung jumlah yang berhenti ART secara pasti yang tercatat. Periksalah semua register, yaitu semua pasien yang tidak dilaporkan meninggal dunia (tidak ada tanggal kematian) yang secara pasti menghentikan ART selama satu kunjungan. Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien berhenti, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal berhentinya. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak dilaporkan sebagai berhenti. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.2. Jika ada pasien yang menghentikan ART pada bulan lalu dan pada bulan ini memulai kembali ART, jumlah kumulatifnya harus dikurangi. Jika Odha menghentikan ART > 3 bulan berturut-turut, maka dianggap sebagai gagal follow-up. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Diambil dari kolom 4.2 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dan status akhir kunjungannya = Stop pada bulan dan tahun pelaporan. 54 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

59 4.3 Jumlah kumulatif pasien yang tidak hadir dan gagal follow-up selama 3 bulan atau lebih s/d akhir bulan ini Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom Akhir Followup dengan ART, tanggal gagal followup Hitung jumlah pasien gagal folow-up yang tercatat. Periksalah semua register, yaitu semua pasien yang tidak dilaporkan meninggal dunia (tidak ada tanggal kematian), yang secara pasti tidak menghentikan ART (tidak ada tanggal menghentikan secara pasti), yang gagal followup selama lebih dari 3 bulan (termasuk yang tidak hadir pada bulan ini). Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien gagal follow-up, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal gaga follow-upnya. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak dilaporkan sebagai gagal folow-up. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.3. Jika ada pasien yang dilaporkan tidak hadir pada bulan lalu atau gagal follow-up kemudian datang kembali, jumlah kumulatifnya harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 4.4 Jumlah kumulatif pasien yang dirujuk keluar dengan ART Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok Diambil dari kolom 4.3 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dan status akhir kunjungannya = Alpha/Tidak Hadir atau Gagal Follow-Up pada bulan dan tahun pelaporan PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 55

60 s/d akhir bulan ini populasi khusus, kolom Akhir Followup dengan ART, tanggal rujuk keluar Hitung jumlah pasien yang rujuk keluar dengan ART yang tercatat. Periksalah semua register. Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien rujuk keluar, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal rujuk keluarnya. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak dilaporkan sebagai rujuk keluar. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.4. Jika ada pasien rujuk keluar dengan ART kemudian masuk kembali ke klinik ini, jumlah kumulatifnya harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 4.5 Jumlah kumulatif orang hidup dengan ART s/d akhir bulan ini Perhitungan dari indikator di atas Hitung ( ) Diambil dari kolom 4.4 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dan status akhir kunjungannya = Rujuk Keluar pada bulan dan tahun pelaporan Jumlah kumulatif orang hidup dengan ART pada akhir bulan adalah kumulatif yang pernah memulai ART dikurangi dengan yang mengakhiri follow-up sebagaimana di atas = ( ) Periksalah juga register ART, kunjungan bulanan. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 56 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

61 Di antara mereka, jumlah dengan rejimen lini ke-1 orisinal Dengan perhitungan indikator di bawah Dihitung dari kolom indikator 3.4 dikurangi dengan penjumlahan kolom indikator Indikator ini dapat diperoleh dengan perhitungan jika jumlah substitusi pada baris ke-1 dan baris ke-2 sudah diketahui = 4.5 ( ). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus Jumlah yang substitusi dalam rejimen lini ke-1 Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom Substitusi dalam ARV lini ke-1 Dihitung dari kolom pada indikator 4.5 dikurangi dengan total penjumlahan Hitung jumlah yang substitusi dalam rejimen lini ke-1. Periksa semua register. Perhatikan bahwa kolom switch dengan ARV lini ke-2 harus kosong (kecuali pasien ada dalam lini ke-2 dan harus dihitung pada indikator di bawah) Juga perhatikan bahwa kolom akhir folow-up dengan ART kosong (pasien tersebut tidak menerima terapi lagi dan tidak dimasukkan dalam statistik ini). PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 57

62 Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien substitusi, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal substitusinya. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak dilaporkan sebagai substitusi. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus Jumlah switch ke rejimen lini ke-2 Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, kolom Switch dengan ARV lini ke- 2 Diambil dari jumlah pasien yang mendapat ARV dengan keterangan pada input obat ARV = Substitusi pada tanggal kunjungan di bulan dan tahun pelaporan Hitung jumlah yang switch ke rejimen lini ke-2. Periksa semua register. Perhatikan bahwa kolom akhir folow-up dengan ART kosong (pasien tersebut tidak menerima terapi lagi dan tidak dimasukkan dalam statistik ini). Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien switch, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal switchnya. Sehingga pada waktu mendatang secara cepat akan diketahui bahwa pasien tidak dilaporkan lagi sebagai switch. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 58 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

63 4.6. Jumlah kumulatif ibu hamil yang dilaporkan meninggal dunia s/d akhir bulan ini Buku bantu ibu hamil Diambil dari jumlah pasien yang mendapat ARV dengan keterangan pada input obat ARV = Switch pada tanggal kunjungan di bulan dan tahun pelaporan Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV dan pernah mendapat ART yang meninggal dunia. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.6. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 4.7 Jumlah kumulatif ibu hamil yang pasti menghentikan ART s/d akhir bulan ini Buku bantu ibu hamil Diambil dari kolom 4.6 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dengan status kehamilan Ya, dan status akhir kunjungannya = Meninggal pada bulan dan tahun pelaporan. Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV dan pernah mendapat ART yang menghentikan ARTnya. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.7. Jika ada ibu hamil yang menghentikan ART pada PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 59

64 bulan lalu dan pada bulan ini memulai kembali ART, jumlah kumulatifnya harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 4.8 Jumlah kumulatif ibu hamil yang tidak hadir dan gagal follow-up selama 3 bulan atau lebih s/d akhir bulan ini Buku bantu ibu hamil Diambil dari kolom 4.7 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dengan status kehamilan Ya, dan status akhir kunjungannya = Stop pada bulan dan tahun pelaporan Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV dan pernah mendapat ART yang meninggal dunia. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.7. Jika ada ibu hamil yang menghentikan ART pada bulan lalu dan pada bulan ini memulai kembali ART, jumlah kumulatifnya harus dikurangi. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Diambil dari kolom 4.8 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dengan status kehamilan Ya, dan status akhir kunjungannya = Alpha/Tidak Hadir atau Gagal Follow-Up pada bulan dan tahun pelaporan 60 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

65 4.9 Jumlah kumulatif ibu hamil yang dirujuk keluar dengan ART (termasuk melahirkan) s/d akhir bulan ini Buku bantu ibu hamil Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV yang dirujuk keluar. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya pada 4.7. Jika ada ibu hamil yang telah melahirkan, maka ditambahkan pada indikator ini, JANGAN PADA INDIKATOR 4.7. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya Jumlah kumulatif ibu hamil hidup dengan ART s/d akhir bulan ini Perhitungan dari indikator di atas Hitung ( ) Diambil dari kolom 4.8 di inisial value ditambah dengan jumlah pasien yang sudah ART dengan status kehamilan Ya, dan status akhir kunjungannya = Rujuk Keluar pada bulan dan tahun pelaporan Jumlah kumulatif ibu hamil hidup dengan ART pada akhir bulan adalah kumulatif ibu hamil yang pernah memulai ART dikurangi dengan yang mengakhiri follow-up sebagaimana di atas = ( ). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Dihitung dari kolom pada indikator 3.8 dikurangi dengan total penjumlahan PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 61

66 Di antara mereka, jumlah dengan rejimen lini ke-1 orisinal (ibu hamil) Buku bantu ibu hamil Untuk memudahkan pencatatan, indikator ini dapat diperoleh dengan perhitungan jika jumlah substitusi pada baris ke-1 dan baris ke-2 sudah diketahui = 4.10 ( ). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya Jumlah yang substitusi dalam rejimen lini ke-1 (ibu hamil) Buku bantu ibu hamil Dihitung dari kolom pada indikator 4.10 dikurangi dengan total penjumlahan Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV yang mendapat ART. Hitung jumlah yang substitusi dalam rejimen lini ke-1. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 62 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

67 Jumlah switch ke rejimen lini ke-2 (ibu hamil) Buku bantu ibu hamil Diambil dari jumlah pasien yang mendapat ARV dengan status kehamilan Ya dan keterangan pada input obat ARV = Substitusi pada tanggal kunjungan di bulan dan tahun pelaporan Buku bantu ibu hamil terinfeksi HIV juga berisi ibu hamil terinfeksi HIV yang mendapat ART. Hitung jumlah yang switch ke lini ke-2. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Bagian 5. Adherence pengobatan 5.1 Jumlah pasien yang dinilai adherencenya selama bulan ini Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, kelompok populasi khusus, baris pertama kunjungan bulanan sebelah kiri Diambil dari jumlah pasien yang mendapat ARV dengan status kehamilan Ya dan keterangan pada input obat ARV = Switch pada tanggal kunjungan di bulan dan tahun pelaporan Pada tabel kunjungan bulanan, hitung berapa banyak yang mempunyai catatan adherence TERAKHIR. Untuk memudahkan penghitungan, setiap bulan beri tanda x pada catatan adherence TERAKHIRnya. Sehingga bulan berikutnya secara cepat akan diketahui bahwa pasien mana dengan catatan adherence terakhir. Angka ini biasanya sama dengan jumlah kumulatif hidup dengan ART PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 63

68 s/d akhir bulan lalu (dikurangi yang menghentikan ARTnya untuk sementara). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 5.2 Tingkat adherencenya pada akhir bulan ini: >95% % <80% Register ART, kelompok populasi khusus, baris ke-1 kunjungan bulanan sebelah kiri (kiri atas) Dihitung jumlah pasien yang adherence-nya diisi pada bulan dan tahun laporan. Di antara mereka yang mempunyai catatan adherence terakhir, hitung dan laporkan berapa banyak 1 (>95%), 2 (80-95%), dan 3 (<80%). Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Bagian 6. Koinfeksi TB-HIV Dihitung jumlah pasien yang adherence-nya diisi >95%; 80 95%; atau <80% pada bulan dan tahun laporan No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 64 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

69 6.1 Jumlah ODHA yang diskrining status TB selama bulan ini Register Pra-ART, kelompok populasi khusus, baris ke-1 kolom kunjungan bulanan sebelah kanan (kanan atas) Register ART, kelompok populasi khusus, baris ke-2 kolom kunjungan bulanan sebelah kiri (kiri bawah) Buku bantu koinfeksi TB-HIV Hitung jumlah Odha yang diskrining status TBnya apapun hasilnya (1, 2, 3 atau 4) pada Register Pra-ART kolom kunjungan bulanan baris ke-1 sebelah kanan (status TB) dan pada Register ART kolom kunjungan bulanan baris ke-2 sebelah kiri (kiri bawah) selama periode bulan pelaporan. Untuk memudahkan penghitungan, setiap kali pernah menghitung beri tanda x dalam sel tersebut, sehingga pada waktu mendatang tidak dilaporkan kembali. Atau dengan melihat buku bantu koinfeksi TB-HIV, yaitu jumlah semua Odha yang diskrining selama bulan berjalan. Hitung dan catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Dihitung dari seluruh pasien dengan status TB terisi 1, 2, atau 3. Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. 6.2 Jumlah kumulatif orang dengan koinfeksi TB- HIV s/d akhir bulan lalu Laporan sebelumnya, indikator 6.4 bulanan Angkanya sama dengan indikator 6.4 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif ODHA yang pernah memulai ART pada akhir bulan). Contoh: Untuk Jan.15 ambil angka 6.4 dari laporan Des.14. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 65

70 6.3 Jumlah kasus baru orang dengan koinfeksi TB-HIV selama bulan ini Register Pra-ART, kelompok populasi khusus, baris ke-1 kolom kunjungan bulanan sebelah kanan (kanan atas) Register ART, kelompok populasi khusus, baris ke-2 kolom kunjungan bulanan sebelah kiri (kiri bawah) Buku bantu koinfeksi TB-HIV Diisi dengan angka yang sama dengan indikator 6.4 bulan sebelumnya atau inisial value. Hitung jumlah Odha yang diskrining status TBnya dengan hasil 3 pada Register Pra-ART kolom kunjungan bulanan baris ke-1 sebelah kanan (status TB) dan pada Register ART kolom kunjungan bulanan baris ke- 2 sebelah kiri (kiri bawah) selama periode bulan pelaporan. Untuk memudahkan penghitungan, setiap kali pernah menghitung beri tanda x dalam sel tersebut, sehingga pada waktu mendatang tidak dilaporkan kembali. Atau dengan melihat buku bantu koinfeksi TB-HIV, yaitu jumlah Odha dengan TB paru baik sputum BTA (+) maupun BTA (-) selama bulan berjalan. Hitung dan catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 6.4 Jumlah kumulatif orang dengan koinfeksi TB- HIV s/d akhir bulan ini Hitung Diambil dari jumlah pasien yang status TB-nya adalah Dalam terapi TB dan hasil labnya adalah BTA positif atau negatif dan klasifikasi TB-nya adalah TB paru dan tipe TB-nya adalah Baru pada bulan dan tahun pelaporan. 66 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

71 Jumlahkan Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 6.5 Jumlah kasus baru orang dengan koinfeksi TB-HIV dan mendapatkan terapi TB dan ARV selama bulan ini Register ART, kelompok populasi khusus, baris ke-2 kolom kunjungan bulanan sebelah kiri (kiri bawah) Buku bantu koinfeksi TB-HIV Dihitung dari jumlah kolom pada indikator 6.2 ditambah 6.3. Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. Hitung jumlah Odha yang diskrining status TBnya dengan hasil 3 pada Register ART kolom kunjungan bulanan baris ke-2 sebelah kiri (kiri bawah) selama periode bulan pelaporan. Untuk memudahkan penghitungan, setiap kali pernah menghitung beri tanda x dalam sel tersebut, sehingga pada waktu mendatang tidak dilaporkan kembali. Atau dengan melihat buku bantu koinfeksi TB-HIV, yaitu jumlah Odha dengan kasus baru TB dan setelah mendapat terapi TB selama 3 bulan ia juga mendapat ART selama bulan berjalan. Catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Diambil dari jumlah pasien yang status TB-nya adalah Dalam terapi TB dan tipe TB-nya adalah Baru dan mendapat ART pada bulan dan tahun pelaporan. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 67

72 Bagian 7. Pengobatan Pencegahan Kotrimoksazol (PPK) No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 7.1 Jumlah kumulatif orang dengan profilaksis kotrimoksazol s/d akhir bulan lalu Laporan sebelumnya, indikator 7.3 bulanan Angkanya sama dengan indikator 7.3. bulan sebelumnya (jumlah kumulatif orang dengan profilaksis kotrimoksazol s/d akhir bulan ini). Misalnya, untuk Jan.15 ambil angka nomor 12.3 dari laporan Des Jumlah orang yang baru mendapat profilaksis kotrimoksazol selama bulan ini Register Pra-ART, kelompok populasi khusus, baris ke-2 kolom kunjungan bulanan sebelah kiri (kiri bawah) Register ART, kelompok populasi khusus, baris ke-2 kolom kunjungan bulanan sebelah kanan (kanan bawah) Disamakan dengan angka pada indikator 7.3 pada laporan bulan sebelumnya. Hitung jumlah kasus baru dengan profilaksis kotrimoksazol pada Register Pra-ART kolom kunjungan bulanan baris ke-2 sebelah kiri (PPK) dan pada Register ART kolom kunjungan bulanan baris ke-2 sebelah kanan (kanan bawah) selama periode bulan pelaporan. Untuk memudahkan penghitungan, setiap kali pernah menghitung beri tanda x dalam sel tersebut, sehingga pada waktu mendatang tidak dilaporkan kembali. Atau dengan melihat buku bantu kotri, catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 68 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

73 Buku bantu kotri 7.3 Jumlah kumulatif orang dengan profilaksis kotrimoksazol s/d akhir bulan ini Jumlahkan Diambil dari jumlah pasien yang status PPK pertama kali adalah Ya pada bulan dan tahun pelaporan. Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Angka ini akan dilaporkan lagi pada laporan bulan mendatang pada bagian 7.1. Dihitung dari jumlah kolom 7.1 ditambah Jumlah kumulatif ibu hamil dengan profilaksis kotrimoksazol s/d akhir bulan lalu Laporan sebelumnya, indikator 7.6 bulanan Angkanya sama dengan indikator 7.6 bulan sebelumnya (jumlah kumulatif orang dengan profilaksis kotrimoksazol s/d akhir bulan ini). Misalnya, untuk Jan.05 ambil angka nomor 7.6 dari laporan Des.04. Catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 69

74 Dihitung dari jumlah indikator 7.6 pada laporan bulan sebelumnya. 7.5 Jumlah ibu hamil yang baru mendapat profilaksis kotrimoksazol selama bulan ini Buku bantu kotri Hitung dan catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. 7.6 Jumlah kumulatif orang dengan profilaksis kotrimoksazol s/d akhir bulan ini Jumlahkan Diambil dari jumlah pasien yang status kehamilannya adalah Ya dan status PPK pertama kali adalah Ya pada bulan dan tahun pelaporan Jumlah kumulatif adalah penjumlahan Catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Angka ini akan dilaporkan lagi pada laporan bulan mendatang pada bagian PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

75 7.7 Jumlah orang yang sedang mendapat profilaksis kotrimoksazol selama bulan ini Buku bantu kotri Dihitung dari total jumlah kolom pada indikator 7.4 ditambah kolom indikator 7.5 Hitung dan catat pada kolom yang sesuai dengan kelompok umurnya. Diambil dari jumlah pasien yang status PPK-nya adalah Ya pada bulan dan tahun pelaporan. Bagian 8. Jumlah kondom yang diberikan ke klien No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 8 Jumlah kondom yang diberikan ke klien Buku bantu Pemberian Kondom Salinlah subtotal jumlah kondom yang diberikan ke klien menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan kelompok populasi khusus. Selanjutnya jumlahkan semua subtotal jumlah kondom yang diberikan ke klien menurut jenis kelamin, kelompok umur sebagai jumlah total. Jumlah subtotal kondom yang diberikan ke klien dengan populasi khusus adalah bagian dari jumlah total. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 71

76 Dihitung dari jumlah kondom yang diberikan kepada pasien yang berkunjung pada bulan dan tahun laporan. Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. Bagian 9. Pengobatan Pencegahan INH (PPINH) No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 9.1 Jumlah yang memenuhi syarat untuk INH selama bulan ini Buku bantu PP INH Buatlah buku bantu PP INH yang berisi nama orang (inisial), jenis kelamin, kelompok umur, dan kelompok populasi khusus yang memenuhi syarat mendapat PP INH seperti pada pembuatan buku bantu pemberian kondom. 9.2 Jumlah ODHA yang memulai PP INH selama bulan ini (ODHA baru masuk perawatan dan sedang dalam perawatan) Register Pra-ART, kelompok populasi khusus, baris ke-2 kolom kunjungan bulanan sebelah kanan (kanan bawah) Register ART, kelompok populasi Dihitung dari jumlah pasien yang dan status PP INH belum pernah diisi ya dan status tb nya tidak ada gejala. memiliki kunjungan pada bulan dan tahun laporan Umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus menyesuaikan. Hitung jumlah kasus pasien baru dan lama (dengan atau tanpa ART) dengan PP INH pada Register Pra-ART kolom kunjungan bulanan baris ke-2 sebelah kanan (PP INH) dan pada Register ART kolom pemberian INH saat mulai ART selama periode bulan pelaporan menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan kelompok populasi khusus. 72 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

77 khusus, kolom pemberian INH saat mulai ART Untuk memudahkan penghitungan, setiap kali pernah menghitung beri tanda x dalam sel tersebut, sehingga pada waktu mendatang tidak dilaporkan kembali Jumlah yang memulai PP INH di antara ODHA yang baru masuk perawatan bulan ini Register ART, kelompok populasi khusus, kolom pemberian INH saat mulai ART Dihitung dari jumlah orang yang status PP INH pada kunjungan yang paling pertama adalah Ya pada bulan dan tahun pelaporan. Hitung jumlah kasus baru dengan PP INH pada Register Pra-ART kolom kunjungan bulanan baris ke-2 sebelah kanan (PP INH) dan pada Register ART kolom pemberian INH saat mulai ART selama periode bulan pelaporan menurut jenis kelamin, kelompok umur, dan kelompok populasi khusus. Untuk memudahkan penghitungan, setiap kali pernah menghitung beri tanda x dalam sel tersebut, sehingga pada waktu mendatang tidak dilaporkan kembali. Diisikan dengan jumlah pasien yang status PP INH pada kunjungan pertamannya adalah Ya dan bukan rujuk masuk pada bulan dan tahun pelaporan. Bagian 10. Jumlah CD4 saat mulai pengobatan ARV PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 73

78 No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? Jumlah Kumulatif Odha dengan jumlah CD4 < 200 Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus, kolom jumlah CD4 saat mulai ARV Hitung jumlah Odha dengan jumlah CD4 < 200 pada saat mulai pengobatan ARV pada kolom jumlah CD4. Untuk bulan selanjutnya, tambahkan jumlah kasus baru dengan jumlah CD4 < 200 pada bulan sebelumnya, sehingga akan diperoleh jumlah kumulatif. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus Jumlah Kumulatif Odha dengan jumlah CD Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus, kolom jumlah CD4 saat mulai ARV Dihitung dari kolom inisial value pada indikator 10.1 ditambah dengan pasien yang nilai CD4-nya < 200 saat mulai pengobatan pada bulan dan tahun pelaporan. Hitung jumlah Odha dengan jumlah CD pada saat mulai engobatan ARV pada kolom jumlah CD4. Untuk bulan selanjutnya, tambahkan jumlah kasus baru dengan jumlah CD pada bulan sebelumnya, sehingga akan diperoleh jumlah kumulatif. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. 74 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

79 Dihitung dari kolom inisial value pada indikator 10.1 ditambah dengan pasien yang nilai CD4-nya antara 200 s.d 350 saat mulai pengobatan pada bulan dan tahun pelaporan Jumlah Kumulatif Odha dengan jumlah CD4 > 350 Register ART, kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus, kolom jumlah CD4 saat mulai ARV Hitung jumlah Odha dengan jumlah CD4 > 350 pada saat mulai pengobatan ARV pada kolom jumlah CD4. Untuk bulan selanjutnya, tambahkan jumlah kasus baru dengan jumlah CD4 > 350 pada bulan sebelumnya, sehingga akan diperoleh jumlah kumulatif. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Bagian 11. Kondisi pasien sebelum ART Dihitung dari kolom inisial value pada indikator 10.1 ditambah dengan pasien yang nilai CD4-nya >350 saat mulai pengobatan pada bulan dan tahun pelaporan No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 11.1 Jumlah pasien alpa pada bulan ini Register pra-art, kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus, kolom akhir follow-up dan kunjungan bulanan (tidak hadir) Hitung jumlah Odha yang belum mendapat pengobatan ARV yang tidak datang berkunjung sesuai dengan jadwal kunjungan pada periode bulan ini. Jumlah 11.2 ini ditambahkan dengan 11.1 bulan lalu untuk mendapatkan 11.1 bulan ini. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 75

80 11.2 Jumlah kumulatif pasien meninggal sampai dengan bulan ini Register pra-art, kelompok umur, jenis kelamin, dan kelompok populasi khusus, kolom akhir follow-up dan kunjungan bulanan (meninggal dunia) Dihitung dari jumlah pasien yang status akhir kunjungannya adalah Alpha dan belum minum obat pada bulan dan tahun pelaporan. Hitung jumlah Odha yang meninggal dunia sebelum mendapat pengobatan ARV pada kolom akhir follow-up atau kunjungan bulanan. Periksalah semua register pra-art, yaitu semua pasien yang dilaporkan meninggal dunia. Untuk memudahkan penghitungan setiap bulan, sekali pernah menghitung pasien berhenti, berilah tanda x dalam sel yang sesuai dengan tanggal meninggal dunianya. Tambahkan angka ini kepada jumlah kumulatif yang dilaporkan pada bulan sebelumnya. Catatlah pada kolom yang sesuai dengan kelompok umur, jenis kelamin dan kelompok populasi khusus. Dihitung dari inisial value kolom 11.2 ditambah dengan pasien yang status akhir kunjungannya adalah Meninggal dan belum minum obat pada bulan dan tahun pelaporan. 76 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

81 Bagian 12. Rejimen ART dewasa dan anak sampai dengan akhir bulan No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 12.a. Rejimen ART Lini I, Pediatrik, Alternatif/Lini II Register Pemberian Obat Semua lembar pemberian obat setiap hari dalam bulan pelaporan tersebut Dalam Register Pemberian Obat, periksa semua halaman yang terkait dengan periode bulan pelaporan tersebut, dan catat jumlahnya pada rejimen yang sesuai. Jika pasien datang dua kali dan diberikan ART dua kali dalam sebulan (misalnya kunjungan 2 minggu) hitung pasien tersebut dan rejimen yang diberikan hanya satu kali pada kunjungan terakhirnya selama bulan tersebut. Jumlah total rejimen yang diberikan, yaitu indikator 10.a dan 10.b (total kolom dewasa dan anak) harus sama dengan jumlah pasien dengan ART sampai dengan akhir bulan (indikator 4.5) 12.b Rejimen Lain Register Pemberian Obat Semua lembar pemberian obat setiap hari dalam bulan pelaporan tersebut Hitung jumlah rejimen yang berlainan yang diberikan dan laporkan dalam tabel ini baik untuk dewasa maupun untuk anak-anak. Tambahkan baris sebanyak jumlah rejimen ART yang berlainan yang diberikan. Catatan: Batasi pemberian rejimen lain karena bukan merupakan rejimen yang sesuai pedoman nasional yang standar. 12.c. Keterangan penggunaan FDC Register Obat Pemberian PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 77

82 junior Semua lembar pemberian obat setiap hari dalam bulan tersebut Dalam Register Pemberian Obat, periksa semua halaman yang terkait dengan bulan tersebut. Catat jumlah anak yang menggunakan FDC pediatrik sesuai dengan berat badannya, sehingga dengan otomatis dapat diketahui jumlah tablet (triple FDC junior maupun dual FDC junior) yang diperlukan selama bulan tersebut. Jika anak menggunakan rejimen dewasa catat jumlahnya dan secara otomatis akan tertulis jumlah tablet yang diperlukan untuk stok 3 bulan. Selain itu, catat jumlah kasus baru anak yang mendapat dual FDC junior selama bulan ini. Bagian 13. Stok obat ARV No. Indikator Indikator Darimana asal informasi? 13. Nama obat ARV dan mereknya Register Stok Obat Semua lembaran obat-bulan Pindahkan dan catat ringkasan konsumsi tiap-tiap obat ARV setiap bulan pada Register Stok Obat. Ganti sediaan obat ARV yang diberikan dalam jumlah tablet menjadi jumlah botol. Untuk perkiraan kasar jumlah obat yang diminta (J) adalah untuk persediaan stok penyangga 3 bulan, Jadi perkiraan obat yang diminta adalah 3 x jumlah obat yang dikeluarkan selama bulan ini (C) dikurangi stok obat pada akhir bulan (F). Jika ada permintaan khusus untuk penambahan jumlah obat, tulislah di kolom K dengan keterangan di kolom sebelah kanannya. Setelah selesai mengisi LBPHA ini, petugas pembuat RR dan farmasi menuliskan nama, nomor HP dan alamat nya. Dan selanjutnya LBPHA ini ditanda tangani oleh Pimpinan UPK atau Ketua Tim HIV. 78 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

83 6. Petunjuk Pengisian Laporan Kohort 6.1 Untuk apa Laporan Analisis Kohort? Baik cross-sectional maupun analisis kohort berguna dalam memonitor peningkatan ART yang cepat. Analisis kohort biasanya lebih baik sebagai indikator program dibandingkan cross-sectional atau analisis kumulatif. Kohort harus dibentuk ketika pasien memulai ART, bukan ketika mereka masuk perawatan HIV. Kohort dapat dibentuk sesuai dengan bulan/tahun pasien memulai ART. Laporan Analisis Kohort membandingkan ciri klinis pada basis selama 1 bulan (kohort bulanan) dengan statusnya setelah 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun. Indikator penting bagi tim klinik dan kabupaten/kota untuk melihat seberapa baik program berjalan, seperti proporsi pasien yang masih dengan paduan ARV lini pertama atau dengan status fungsional Kerja setelah 6 dan 12 bulan, dihitung dengan menggunakan laporan ini. Hal ini dapat membuat tim untuk membandingkan keberhasilan setelah 6 dan 12 bulan dengan ART dengan kohort sebelumnya atau selanjutnya, atau dengan kabupaten/kota lain. Analisis kohort merupakan pendekatan monitoring penting menggunakan strategi DOTS. Hal ini dilakukan secara rutin dan perlu untuk melacak trend dalam kemajuan program dan menentukan pengobatan bagi pasien yang diberikan terapi tetap selama biasanya 6 9 bulan. Meskipun ART diberikan seumur hidup, pendekatan analisis kohort yang sama dapat diterapkan kepada monitoring ART. Analisis kohort dapat membandingkan kelompok pasien yang telah mendapat ART dalam waktu yang sama. Pada program TB, tugas pembuatan analisis kohort pada umumnya telah dirancang untuk dilakukan oleh koordinator kabupaten/kota, demikian pula pedoman monitoring perawatan pasien HIV/ART mendorong desentralisasi register kepada seseorang di tim klinis pada lokasi ART. Dengan supervisi koordinator kabupaten/kota atau provinsi, Laporan Analisis Kohort yang disederhanakan dapat diisi di tingkat sarana layanan kesehatan dengan analisis dan supervisi lebih lanjut oleh koordinator kabupaten/kota pada saat kunjungan ke sarana layanan kesehatan. Laporan Analisis Kohort mendukung analisis berikut ini setelah 6 dan 12 bulan dengan ART, dan selanjutnya setiap tahun: Proporsi masih dengan paduan ARV lini pertama orisinal, substitusi ke paduan ARV lini pertama lain, switch ke rejimen lini kedua Proporsi pasien dengan status fungsional Kerja, Ambulatori (berbaring di tempat tidur < 50%), Berbaring (berbaring di tempat tidur >50%), Proporsi pasien yang mengambil obat ARVnya 6/6 bulan (setiap bulan selama 6 bulan) atau 12/12 bulan, PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 79

84 Pilihan: proporsi jumlah CD4 <200; dan > 350 sel/mm 3 Pilihan: proporsi viral load < 1000 copies/ml) 6.2 Kapan Laporan Analisis Kohort diisi? Laporan ini diisi setiap bulan (kohort bulanan), tetapi pengirimannya dapat dilakukan setiap 6 bulan. 6.3 Bagaimana menghitung indikator? Untuk menghimpun Laporan Analisis Kohort anda hanya memerlukan Register ART. Semua pasien (bahkan yang dirujuk masuk setelah memulai ART di tempat lain) dicatat menurut bulan/tahun ketika mereka mulai (kohort bulanan) dan dikelompokkan pada halaman yang sama dari Register ART. Untuk setiap kohort bulanan anda perlu memeriksa dan melaporkan: Berapa jumlah pasien yang masuk dalam kohort bulanan yang disebut kohort orisinal, yaitu jumlah Odha yang mendapat ART di tempat awal? Berapa jumlah pasien setelah 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun, yaitu dengan menambahkan jumlah kohort orisinal dengan rujuk masuk dan dikurangi rujuk keluar dalam waktu 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun? Berapa jumlah kohort hidup setelah 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun, yaitu dengan mengurangi jumlah kohort sekarang dengan jumlah yang stop ART, gagal follow-up dan meninggal dunia dalam waktu 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun. Berapa jumlah kohort hidup (retensi ART) setelah 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun dengan rejimen (paduan ARV) orisinal, substitusi dan switch? Apa dampaknya setelah 6, 12 bulan dan selanjutnya setiap tahun? o Proporsi pasien dengan status fungsional Kerja, Ambulatori (berbaring di tempat tidur < 50%), Berbaring (berbaring di tempat tidur >50%) o Proporsi kategori jumlah CD4 <200; dan > 350 sel/mm 3 o Proporsi viral load < 1000 copies/ml o Proporsi pasien yang mengambil obat ARVnya 6/6 bulan (setiap bulan selama 6 bulan) atau 12/12 bulan. Penghitungan proporsi kategori jumlah CD4 dan Viral Load (VL) adalah jumlah Odha dengan jumlah kategori CD4 dan VL < 1000 copies/ml dibagi dengan jumlah Odha yang melakukan pemeriksaan CD4 maupun VL. 80 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

85 Selanjutnya kohort bulanan dalam tahun yang sama dapat dijumlahkan menjadi kohort tahunan, sehingga akan diperoleh indikator seperti tersebut di atas. PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN KOHORT DAMPAK PENGOBATAN ARV No. Variable Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Kabupaten/Kota Provinsi Bulan Tahun Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) Diisi dengan nama UPK yang memberikan pelayanan ART Jelas Jelas Jelas Jelas 1 Kohort adalah rekapitulasi kelompok ODHA yang memulai ART dalam satu bulan tertentu, diikuti tingkat kepatuhan, status fungsional dan konversi CD4 nya pada bulan k e 6, 12, 24, dan bulan ke 48. Kelompok kohort tersebut merupakan cluster observasional yang dinilai tingkat kepatuhannya sesudah 6, 12, 24, dan 48bulan untuk melihat kualitas layanan ART. Laporan Kohort dibuat dan dilaporkan ke KoordinatorLayanan ART dan atasan langsung untuk melihat aksesibilitas, tingkat kepatuhan/kualitas layanan ART. Laporan Kohort dibuat baik ditingkat UPK, Kabupaten/Kota dan Propinsi sesuai dengan jenjang masing-masing dengan menggunakan data agregat disesuaikan tingkat kebutuhan analisis yang diinginkan. (misalnya; untuk tingkat Kabupaten/Kota dapat pelihat dan membandingkan untuk setiap layanan UPK atau agregat secara keseluruhan layanan di wilayah kerjanya.) 2 Periode kohort Periode kohort adalah periode dimana kohort dinilai. Dalam hal ini periode kohort adalah 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan, 36 bulan dan 48 bulan. Titik-titik diisi dengan nama bulan. Misalnya : Kohort mulai Januari, titik-titik dalam 6 bulan diisi dengan Juni, titik-titik dalam 12 bulan PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 81

86 No. Variable 3 Jumlah orang memulai ART di klinik ini/kohort orisinal (M) 4 Jumlah Rujuk Masuk (RM) 5 Jumlah Rujuk Keluar (RK) 6 Jumlah kohort sekarang (S) 7 Jumlah orang dengan rejimen lini Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) diisi dengan Desember, dan seterusnya Diisi dengan jumlah ODHA di Klinik ART tersebut dengan pengobatan ARV orisinal lini pertama pada bulan yang sama. Misalnya selama bulan Januari 2008, di RS X terdapat 50 ODHA yang memulai ART orisinal lini pertama. Maka kohort Januari 2008 adalah 50 Diisi dengan jumlah ODHA yang masuk dari suatu RS/Fasilitas Kesehatan ke RS/Fasilitas kesehatan pelapor. Contoh: Pasien A masuk ke RS X pada bulan Mei Dari dokumen yang dibawa dari RS sebelumnya tercatat bahwa Pasien A memulai ART pada bulan Januari Maka Pasien A dimasukkan pada kohort bulan Januari 2008 dan bukan kohort Mei Diisi dengan jumlah ODHA yang menggunakan ART dirujuk keluar dari RS/Fasilitas Kesehatan Pelapor ke RS/Fasilitas kesehatan yang lain. Contoh: Pasien B dan C memulai ART Januari 2008 di RS X, akan belajar di kota lain pada bulan Maret. Oleh Dokter RS X dia dirujuk keluar ke RS di kota tujuan. Maka B akan keluar dari kohort Januari 2008 dan bukan Maret Diisi dengan jumlah ODHA yang benar-benar ada pada periode kohort setelah memperhatikan rujuk masuk dan rujuk keluar. Sebagai lanjutan kasus di atas, maka jumlah kohort sekarang adalah jumlah ODHA yang memulai ART pada bulan itu ditambahkan dengan jumlah ODHA yang memulai ART pada bulan yang sama dan dikurangi dengan jumlah ODHA yang memulai ART pada bulan yang sama. Perhitungannya: S = M + RM - RK Contoh: di RS X pada bulan Januari 2008 terdapat 50 orang memulai ART, pada bulan Mei 2008 mendapat 1 orang rujuk masuk yang memulai ART pada bulan Januari 2008 di RS sebelumnya dan 2 orang keluar ke RS lain. Maka formula jumlah kohort sekarang adalah = = 49 Diisi dengan jumlah ODHA yang masih tetap menggunakan ARV rejimen pertama sampai dengan akhir bulan pelaporan. 82 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

87 No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) pertama orisinal (H) Perhitungannya: H = S - I - J - stop - meninggal - lolos follow up Contoh: dari 49 orang tersebut di atas, berapa orang yang tetap menggunakan obat ARV rejimen lini pertama dan belum pernah ada penggantian dengan ARV lainnya. 8 Jumlah orang dengan rejimen lini pertama lain (Substitusi) (I) 9 Jumlah orang dengan rejimen lini ke-2 (Switch) (J) 10 Jumlah orang yang Stop 11 Jumlah yang meninggal dunia 12 Jumlah orang yang lolos dari Follow-up 13 Persen kohort yang hidup dan dengan ART 14 Jumlah orang yang melakukan tes CD4 A. Jumlah dengan CD4 <200 B. Jumlah dengan CD C. Jumlah dengan CD4 >350 D. Proporsi orang dengan CD4 <200 Diisi dengan jumlah ODHA pada kelompok Kohort dimana salah satu obatnyadiganti dengan obat ARV lain tapi masih pada kelompok lini pertama yang original. Diisi dengan jumlah ODHA pada kelompok Kohort dengan ARV lini pertama orisinal, dimana 1 atau 2 jenis obatnyadiganti dengan obat ARV lini-2 pada periode tersebut. Diisi dengan jumlah ODHA yang dihentikan pemberian ARV nya atas anjuran dokter. Diisi dengan jumlah ODHA yang menerima ARV yang meninggal dunia selama periode kohort. Diisi dengan jumlah ODHA yang tidak datang sebanyak 3 bulan berturut-turut dari waktu yang dijadualkan ke klinik selama periode kohort. Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort tersebut yang masih hidup dan mendapatkan ARV dibagi dengan jumlah orang yang memulai ART pada periode kohor tersebut. Perhitungannya: (H + I + J) / (S) *100 Diisi dengan jumlah pasien yang dites CD4 selama periode kohort. Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 kurang dari 200 selama periode kohort. Diisi dengan jumlah pasien dengan CD selama periode kohort. Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 > 350 selama periode kohort. Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 < 200 (atau >15% pada anak) / jumlah orang yang dites CD4 *100 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 83

88 No. Variable E. Proporsi orang dengan CD F. Proporsi orang dengan CD4 > Jumlah orang yang melakukan tes viral load A. Jumlah orang dengan viral load 1000 kopi/ml B. Proporsi orang dengan viral load 1000 kopi/ml 16 Jumlah yang Status fungsional Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) Diisi dengan jumlah pasien dengan CD (atau >15% pada anak) / jumlah orang yang dites CD4 *100 Diisi dengan jumlah pasien dengan CD4 naik > 350 (atau >15% pada anak) / jumlah orang yang dites CD4 *100 Diisi dengan jumlah pasien yang dites viral load selama periode kohort Diisi dengan jumlah pasien dengan tes viral load 1000 kopi/ml selama periode kohort Diisi dengan jumlah pasien dengan tes viral load 1000 kopi/ml / jumlah orang yang dites viral load *100 Status fungsional adalah status ODHA yang dinilai dari 3 jenis yang dinilai yaitu fungsi kerja, ambulatori dan berbaring selama periode kohort. A. Jumlah kerja Diisi dengan pasien yang status fungsionalnya kerja selama periode kohort B. Jumlah ambulatori C. Jumlah berbaring D. Proporsi Kerja E. Proporsi Ambulatori Diisi dengan pasien yang status fungsionalnya ambulatori selama periode kohort Diisi dengan pasien yang status fungsionalnya berbaring selama periode kohort Diisi dengan proporsi ODHA yang mendapatkan ART yang tetap atau sudah bekerja setelah mendapat pengobatan ART pada periode kohort dari jumlah orang yang memulai ARV pada periode kohort tersebut. Yaitu: jumlah ODHA yang bekerja / (S) Diisi dengan proporsi ODHA yang mendapatkan ART selama periode kohort yang rawat jalan dan dapat merawat dirinya sendiri namun tidak dapat bekerja sebagaimana layaknya orang biasa dari jumlah orang yang memulai ARV pada periode kohor tersebut. Yaitu: jumlah ODHA`yang Ambulatori / (S) F. Proporsi Diisi dengan jumlah ODHA yang mengambil 84 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

89 No. Variable Cara pengisian pada aplikasi exel Rekap kohort (ARK) Berbaring ART yang berbaring dan tidak dapat melakukan melakukan kegiatan umum seperti mandi, berjalan dll selama periode kohort dari jumlah orang yang memulai ARV pada periode kohor tersebut. Yaitu: jumlah ODHA yang Berbaring/ (S) 17 Jumlah orang yang mengambil ARV setiap bulan selama 6 bulan 18 Jumlah orang yang mengambil ARV setiap bulan selama 12 bulan 19 Jumlah orang yang mengambil ARV setiap bulan selama 24 bulan Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort yang mengambil obat ARV selama 6 bulan berturut-turut. Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort yang mengambil obat ARV selama 12 bulan berturut-turut. Diisi dengan jumlah ODHA pada periode kohort yang mengambil obat ARV selama 24 bulan berturut-turut. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 85

90 7. Petunjuk Pengisian Formulir Rujukan Uraian Nama instansi pengirim Nama instansi penerima Nama pasien Umur/jenis kelamin Nomor rekam medis Nomor register nasional Tanggal dan tempat konfirmasi tes HIV + Stadium klinis WHO Berat badan Status fungsional Rejimen yang diberikan IO yang terjadi/terapi Penjelasan Tuliskan nama sarana layanan kesehatan asal rujukan Tuliskan nama sarana layanan kesehatan yang dituju Tuliskan nama lengkap pasien Tuliskan umurnya dalam tahun (untuk bayi dalam bulan), dan jenis kelaminnya Tuliskan nomor rekam medis pasien pada sarana layanan kesehatan asal rujukan Tuliskan nomor register nasional pasien sesuai dengan yang terdapat dalam ikhtisar perawatan HIV dan ART Tuliskan tanggal konfirmasi tes HIV + dan tempat dilakukannya tes tersebut Tuliskan stadium klinis WHO pada saat merujuk pasien Tuliskan berat badan pasien dalam kg pada saat merujuk Tuliskan status fungsional pasien pada saat merujuk. K berarti dapat bekerja, Amb berarti tidak dapat bekerja, serta Bar berarti lebih banyak berada di tempat tidur Tulis nama obat ARV yang diberikan pada saat merujuk (jika diberikan) Sebutkan nama infeksi oportunistik pada saat merujuk pasien dan disertai pengobatan beserta dosisnya. Hal ini juga berlaku untuk profilaksis IO Dan jangan lupa untuk menyertakan salinan ikhtisar perawatan HIV dan ART kepada sarana layanan kesehatan yang dituju. Selanjutnya, sarana layanan kesehatan yang menerima rujukan ini wajib untuk mengembalikan balasan rujukan kepada sarana layanan kesehatan yang mengirim. 86 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

91 8. Alur data dan menggunakan data di tiap-tiap tingkat 8.1. Alur Data Ikhtisar Perawatan Pasien HIV/ART dan Register Pra-ART dan ART harus disimpan di klinik pada Instalasi Rekam Medis. Semuanya dapat digunakan selama tinjauan program di tingkat sarana layanan kesehatan untuk memperoleh indikator tambahan. Laporan Analisis Kohort tidak dikirim ke tingkat lebih tinggi setiap bulan. Namun pengirimannya dilakukan sekaligus setiap 6 bulan. Laporan Bulanan harus dikirim ke tingkat lebih tinggi tepat waktu pada akhir bulan pelaporan, yang ditujukan tergantung kepada pola distribusi ARV (pusat, desentralisasi provinsi atau desentralisasi kabupaten/kota), yaitu: 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (desentralisasi kabupaten/kota) 2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (desentralisasi provinsi) 3. Direktur Jenderal PP & PL cq. Kasubdit AIDS & PMS (pusat) Di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional, LBPHA dari semua fasyankes (UPK) dikumpulkan, dimasukkan dalam formulir satu baris per sarana layanan kesehatan dan selanjutnya dijumlahkan Penggunaan data Di tingkat kabupaten/kota atau provinsi dan nasional, Laporan Bulanan dari berbagai sarana layanan kesehatan dikumpulkan dan dijumlahkan. Indikator penting harus dipilih untuk analisis. Indikator penting yang dihimpun per sarana layanan kesehatan dan dijumlahkan serta dianalisis setiap bulan adalah sebagai berikut: Kelengkapan laporan bulanan: jumlah sarana layanan kesehatan yang diharapkan melapor / jumlah laporan yang diterima Jumlah kumulatif pasien yang masuk perawatan HIV sampai dengan akhir bulan, menurut jenis kelamin, umur dan kelompok populasi Jumlah pasien yang memenuhi syarat untuk ART dan belum memulai ART sampai dengan akhir bulan, menurut jenis kelamin, umur dan kelompok populasi Jumlah kumulatif pasien yang pernah memulai ART sampai dengan akhir bulan, menurut jenis kelamin, umur dan kelompok populasi Jumlah kematian yang dilaporkan sampai dengan akhir bulan Jumlah pasien dengan ART sampai dengan akhir bulan PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 87

92 Jumlah pasien dengan substitusi dalam paduan ARV lini pertama lain sampai dengan akhir bulan Jumlah pasien yang switch ke paduan ARV lini kedua sampai dengan akhir bulan Jumlah pasien yang adherence dinilai dan jumlah dengan adherence >95% bulan ini Apakah stok obat ARV habis bulan ini Ya/Tidak Apakah stok obat IO habis bulan ini Ya/Tidak. Untuk semua sarana layanan kesehatan, grafik yang sama dapat dibuat sesuai dengan pasal 6.5. (bagaimana menganalisis laporan bulanan) untuk menganalisis trend program dari waktu ke waktu. Di bawah ini diberikan contoh pengumpulan lembar bulanan. Sistem pemasukan data yang sederhana (Excel-EpiInfo) dapat dibuat untuk mengkomputerisasi laporan bulanan dari berbagai sarana layanan kesehatan (1 baris per sarana layanan kesehatan laporan bulanan). Hal ini akan memudahkan dalam membandingkan kinerja dari berbagai sarana layanan kesehatan dan juga memonitor trend dari waktu ke waktu. 88 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

93 Kehabisan stok obat utk IO bulan ini (Y/T) Kehabisan stok obat ARV bulan ini (Y/T) Jumlah pasien dengan adherence >95% Jumlah pasien yang dinilai adherence selama bulan ini Jumlah pasien yg switch ke rejimen lini ke- 2 pd akhir bulan Jumlah pasien yg substitusi dalam rejimen lini ke-1 pada akhir bulan Jumlah pasien dengan ART pada akhir bulan Jumlah kumulatif kematian yg dilaporkan pada akhir bulan Jumlah pasien Jumlah anak-anak Jumlah orang dewasa perempuan Jumlah orang deasa laki-laki Jumlah pasien Jumlah anak-anak Jumlah orang dewasa perempuan Jumlah orang deasa laki-laki Jumlah pasien Jumlah anak-anak Jumlah orang dewasa perempuan Jumlah orang dewasa laki-laki Program perawatan HIV/ART: Formulir kompilasi bulanan untuk laporan bulanan dari rumah sakit rujukan ARV Bulan: Tahun: Berapa banyak rumah sakit yg diharapkan melapor bulan ini? / Berapa banyak rumah sakit yg melapor? / Jumlah kumulatif yg pernah masuk perawatan HIV pada akhir bulan Jumlah yang memenuhi syarat ART tetapi belum memulai ART pada akhir bulan Jumlah kumulatif yang pernah memulai ART pada akhir bulan Nama rumah sakit rujukan ARV Kabupaten Propinsi TOTAL PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 89

94 90 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS LAMPIRAN - LAMPIRAN

95 Lampiran1 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 91

96 92 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

97 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 93

98 Lampiran 2 No. Rekam Medis No. Register Nasional NIK Nama :... Alamat Lengkap :... No. Telepon :... Jenis kelamin : L P Umur:... Tgl lahir :.../.../... Nama Ibu Kandung :... Nama PMO :... Alamat PMO :... No. telepon :.. Pemeriksaan Klinis dan Laboratorium KARTU PASIEN Tanggal Kunjungan Tanggal Perjanjian Mengambil Obat, Konsultasi Dokter, Pemeriksaan lain Rejimen dan jumlah obat ARV yang sisa Jumlah INH yang sisa Jumlah INH yang diberikan untuk bulan berikutnya Efek samping ARV/IO/ profilaksis IO Rencana tgl. Kunjung an y.a.d Tanggal hh/bb/tt Stad Klinis BB Status fungsional (K,Amb,B) Jumlah CD4 Lainlain Kunjungan pertama Memenuhi syarat medis ART Saat mulai ART Setelah 6 bulan ART Saat 12 bulan ART Saat 24 bulan ART Saat 36 bulan ART Saat 48 bulan ART Saat 60 bulan ART CATATAN: 1. Simpanlah kartu ini di rumah dan bawalah bila datang ke Unit Pengobatan 2. Anda dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit bila mengikuti aturan pengobatan dengan menelan obat secara teratur Bila kartu ini sudah penuh dapat diganti dengan kartu baru Catatan Penting: oleh Dokter atau Perawat PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

99 Lampiran 3 REGISTER PRA-ART (1) PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 95

100 Lampiran 3 (lanjutan) REGISTER PRA-ART (2) 96 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

101 Lampiran 4 REGISTER ART (1) PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 97

102 Lampiran 4 (lanjutan) REGISTER ART (2) 98 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

103 Lampiran 5 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 99

104 Lampiran PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

105 Lampiran 7 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS 101

106 Lampiran 7 (lanjutan) 102 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN HIV/AIDS

Buku Manual. Aplikasi Sistem Informasi HIV-AIDS dan IMS (SIHA) Versi 1.7

Buku Manual. Aplikasi Sistem Informasi HIV-AIDS dan IMS (SIHA) Versi 1.7 Buku Manual Aplikasi Sistem Informasi HIV-AIDS dan IMS (SIHA) Versi 1.7 Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016 Buku Manual Aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV

BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV Bimtek pencatatan dan pelaporan TB-HIV Material: TB: TB 06 (termasuk pemeriksaan untuk Xpert), TB 01, TB 03, 4 (empat) triwulan terakhir, dan (untuk akses

Lebih terperinci

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Lecture Series Pusat Penelitian HIV/AIDS UNIKA ATMAJAYA: Peranan Bidan dalam Mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari HIV/AIDS. (1) Saat ini

Lebih terperinci

Terapi antiretroviral untuk infeksi HIV pada bayi dan anak:

Terapi antiretroviral untuk infeksi HIV pada bayi dan anak: Terapi antiretroviral untuk infeksi HIV pada bayi dan anak: Menuju akses universal Oleh: WHO, 10 Juni 2010 Ringkasan eksekutif usulan. Versi awal untuk perencanaan program, 2010 Ringkasan eksekutif Ada

Lebih terperinci

KOLABORASI TB-HIV PELATIHAN BAGI PETUGAS KTS DAN PDP MODUL G:

KOLABORASI TB-HIV PELATIHAN BAGI PETUGAS KTS DAN PDP MODUL G: KOLABORASI TB-HIV PELATIHAN BAGI PETUGAS KTS DAN PDP MODUL G: MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN KOLABORASI TB-HIV DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Lebih terperinci

XII. Pertimbangan untuk bayi dan anak koinfeksi TB dan HIV

XII. Pertimbangan untuk bayi dan anak koinfeksi TB dan HIV ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) XII. Pertimbangan untuk bayi dan anak koinfeksi TB dan HIV Tuberkulosis (TB) mewakili ancaman yang bermakna pada kesehatan

Lebih terperinci

Infeksi HIV pada Anak. Nia Kurniati

Infeksi HIV pada Anak. Nia Kurniati Infeksi HIV pada Anak Nia Kurniati Topik Transmisi Diagnosis Manajemen Transmisi Vertikal Kehamilan Persalinan Laktasi Horisontal Sama seperti penularan pada orang dewasa Case 1 Seorang anak perempuan,

Lebih terperinci

MATERI INTI 1 INFORMASI TENTANG TB, HIV DAN KOINFEKSI TB-HIV

MATERI INTI 1 INFORMASI TENTANG TB, HIV DAN KOINFEKSI TB-HIV MATERI INTI 1 INFORMASI TENTANG TB, HIV DAN KOINFEKSI TB-HIV POKOK BAHASAN 1 INFORMASI TB BEBAN PERMASALAHAN TB DI INDONESIA 2016* 5 Indikator Tingkat Jumlah Rate /100.000 Insidensi (pertahun) Global

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM

PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP OPERASION AL dr, Elviera Darmayanti, MM PENGERTIAN Pengambilan dahak sebagai penunjang penegakan diagnosa TB dengan pemeriksaan 3 spesimen Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan

Lebih terperinci

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e.

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e. Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

HIV dan Anak. Prakata. Bagaimana bayi menjadi terinfeksi? Tes HIV untuk bayi. Tes antibodi

HIV dan Anak. Prakata. Bagaimana bayi menjadi terinfeksi? Tes HIV untuk bayi. Tes antibodi Prakata Dengan semakin banyak perempuan di Indonesia yang terinfeksi HIV, semakin banyak anak juga terlahir dengan HIV. Walaupun ada cara untuk mencegah penularan HIV dari ibu-ke-bayi (PMTCT), intervensi

Lebih terperinci

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP Pemberian ARV pada PMTCT Dr. Janto G. Lingga,SpP Terapi & Profilaksis ARV Terapi ARV Penggunaan obat antiretroviral jangka panjang untuk mengobati perempuan hamil HIV positif dan mencegah MTCT Profilaksis

Lebih terperinci

sebuah tinjauan strategi dr. Abednego Dani N Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul PROGRAM PENGENDALIAN HIV&AIDS KABUPATEN BANTUL

sebuah tinjauan strategi dr. Abednego Dani N Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul PROGRAM PENGENDALIAN HIV&AIDS KABUPATEN BANTUL PROGRAM PENGENDALIAN HIV&AIDS KABUPATEN BANTUL sebuah tinjauan strategi dr. Abednego Dani N Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Disampaikan di hadapan: Workshop P2 HIV&AIDS di Kabupaten Bantul 30 Mei 2011

Lebih terperinci

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi Konseling & VCT Dr. Alix Muljani Budi Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan klien utk memberikan dukungan mentalemosinal kepada klien mencakup upaya-upaya yang spesifik, terjangkau dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkolusis 1. Definisi Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang paling sering (sekitar 80%) terjadi di paru-paru. Penyebabnya adalah suatu basil gram positif tahan asam

Lebih terperinci

Dasar Determinasi Pasien TB

Dasar Determinasi Pasien TB Dasar Determinasi Pasien TB K-12 DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI FK USU Klasifikasi penyakit dan tipe pasien Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB memerlukan defenisi kasus yang meliputi 4 hal, yaitu:

Lebih terperinci

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:

Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah: SOP PENATALAKSANAAN TB PARU 1. Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. 2. Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah

Lebih terperinci

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV

BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV BIMBINGAN TEKNIS PENCATATAN DAN PELAPORAN TB-HIV Bimtek pencatatan dan pelaporan TB-HIV Material: TB: TB 06 (termasuk pemeriksaan untuk Xpert), TB 01, TB

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PRGRAM HIV AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL I. PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health

Lebih terperinci

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala. oleh adanya infeksi oleh virus yang disebut Human Immuno-deficiency Virus

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala. oleh adanya infeksi oleh virus yang disebut Human Immuno-deficiency Virus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh adanya infeksi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1

PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1 PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1 RUMAH SAKIT PERLU DOTS? Selama ini strategi DOTS hanya ada di semua puskesmas. Kasus TBC DI RS Banyak, SETIDAKNYA 10 BESAR penyakit, TETAPI tidak

Lebih terperinci

Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV

Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) IV. Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV Bagian ini merangkum usulan WHO untuk menentukan adanya infeksi HIV (i) agar memastikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang masih menjadi masalah di Dunia. Hal ini terbukti dengan masuknya perhatian terhadap penanganan TB dalam MDGs.

Lebih terperinci

SOSIALISASI APLIKASI SISTIM INFORMASI HIV-AIDS & IMS (SIHA) HARTAWAN Pengelola Program PMS dan HIV

SOSIALISASI APLIKASI SISTIM INFORMASI HIV-AIDS & IMS (SIHA) HARTAWAN Pengelola Program PMS dan HIV SOSIALISASI APLIKASI SISTIM INFORMASI HIV-AIDS & IMS (SIHA) HARTAWAN Pengelola Program PMS dan HIV LATAR BELAKANG DATA DAN INFORMASI LENGKAP, AKURAT, TEPAT WAKTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN BUKTI

Lebih terperinci

CURRENT DIAGNOSIS & THERAPY HIV. Dhani Redhono Tim CST VCT RS dr. Moewardi

CURRENT DIAGNOSIS & THERAPY HIV. Dhani Redhono Tim CST VCT RS dr. Moewardi CURRENT DIAGNOSIS & THERAPY HIV Dhani Redhono Tim CST VCT RS dr. Moewardi Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada kelompok orang berperilaku risiko tinggi tertular HIV

Lebih terperinci

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS TAMBAR KEMBAREN Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU 1 PENGENALAN HIV(Human Immunodeficiency Virus) ad alah virus yang menyerang SISTEM KEKEBALAN tubuh

Lebih terperinci

LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014

LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014 LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014 1. Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tahun, dengan puncak peringatan pada tanggal 1 Desember. 2. Panitia peringatan Hari AIDS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV (human immunodeficiancy virus) yang berkembang paling cepat menurut data UNAIDS (United Nations

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB HIV

KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB HIV KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB HIV disampaikan oleh : Kasi Resisten obat Nurjannah, SKM M Kes Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI Epidemilogi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV/AIDS.

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN LABORATORIUM INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS PADA BAYI DAN ANAK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS PADA BAYI DAN ANAK PEMERIKSAAN LABORATORIUM INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS PADA BAYI DAN ANAK Endang Retnowati Departemen/Instalasi Patologi Klinik Tim Medik HIV FK Unair-RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 15 16 Juli 2011

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pasien ART Rendahnya imunitas dan beratnya keadaan klinis pasien saat memulai ART mempengaruhi lamanya proses perbaikan imunologis maupun klinis pasien. Tabel 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Epidemi HIV/AIDS sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan secara global 34 juta, jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Epidemi HIV/AIDS di Indonesia Epidemi HIV di Indonesia telah berlangsung selama 25 tahun dan sejak tahun 2000 sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi

Lebih terperinci

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016 PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DADI KELUARGA Jl. Sultan Agung No.8A Purwokerto Tahun 2016 BAB I DEFINISI Sampai saat ini, Rumah Sakit di luar negeri termasuk di

Lebih terperinci

SUFA (Strategic Use of ARV) di Kabupaten Jember ; Capaian dan Kendala

SUFA (Strategic Use of ARV) di Kabupaten Jember ; Capaian dan Kendala 2014 SUFA (Strategic Use of ARV) di Kabupaten Jember ; Capaian dan Kendala Irma Prasetyowati 1, Hariyati 2, Mirza Khoirotul Fauziah 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember dan KPA Kab Jember

Lebih terperinci

X. Perubahan rejimen ARV pada bayi dan anak: kegagalan terapi

X. Perubahan rejimen ARV pada bayi dan anak: kegagalan terapi ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) X. Perubahan rejimen ARV pada bayi dan anak: kegagalan terapi Kepatuhan yang kurang, tingkat obat yang tidak cukup, resistansi

Lebih terperinci

Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba

Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba Pemutakhiran Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Ba Dr. Muh. Ilhamy, SpOG Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Kesmas, Depkes RI Pertemuan Update Pedoman Nasional PMTCT Bogor, 4

Lebih terperinci

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4 PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Edwin 102012096 C4 Skenario 1 Bapak M ( 45 tahun ) memiliki seorang istri ( 43 tahun ) dan 5 orang anak. Istri Bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etiologi dan Patogenesis Tuberkulosis Paru Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

Lebih terperinci

PERAN LSM/KOMUNITAS DALAM KOLABORASI TB-HIV

PERAN LSM/KOMUNITAS DALAM KOLABORASI TB-HIV PERAN LSM/KOMUNITAS DALAM KOLABORASI TB-HIV Direktorat PPML Kementrian Kesehatan RI Forum Nasional VI Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Padang, 26 Agustus 2015 Kita tidak bisa melawan AIDS kecuali

Lebih terperinci

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di 1 BAB II PENDAHULUANN 1.1 Latar Belakangg Humann Immunodeficiencyy Viruss (HIV) / Acquired Immuno Deficiency Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di dunia, dimana jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human

BAB I PENDAHULUAN. hangat dibahas dalam masa sekarang ini adalah penyakit HIV/AIDS (Human 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan masalah kesehatan global yang menjadi perbincangan masyarakat di seluruh

Lebih terperinci

Perangkat untuk memperkirakan biaya yang dikeluarkan pasien

Perangkat untuk memperkirakan biaya yang dikeluarkan pasien Annex 2 Definitive version of adapted Tool to Estimate Patient Costs in Bahasa Indonesia Perangkat untuk memperkirakan biaya yang dikeluarkan pasien Kuesioner Nama Pewawancara : No Registrasi Pasien di

Lebih terperinci

Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS

Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR072010031 Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS Asuhan Keperawatan Wanita Dan Anak Dengan HIV/AIDS 1. Pencegahan Penularan HIV pada Wanita dan

Lebih terperinci

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS Astrid Wiratna Psikologi dan HIV-AIDS HIV-AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV Virus HIV bisa menginfeksi tubuh seseorang karena perilakunya Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu jenis retrovirus yang memiliki envelope, yang mengandung RNA dan mengakibatkan gangguan sistem imun karena menginfeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus ribonucleic acid (RNA) yang termasuk family retroviridae dan genus lentivirus yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Accquired Immunodeficiency Syndrom) adalah stadium akhir pada serangkaian abnormalitas imunologis dan klinis yang dikenal sebagai spektrum infeksi Human Immunodificiency

Lebih terperinci

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2016 SERI B.25 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KOLABORASI TB-HIV (TUBERKULOSIS-HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) KABUPATEN

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS INFORMASI TENTANG HIV/AIDS Ints.PKRS ( Promosi Kesehatan Rumah Sakit ) RSUP H.ADAM MALIK MEDAN & TIM PUSYANSUS HIV/AIDS? HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari 1. Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sampel pada penelitian ini sebanyak 126 pasien. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari Juni

Lebih terperinci

S T O P T U B E R K U L O S I S

S T O P T U B E R K U L O S I S PERKUMPULAN PELITA INDONESIA helping people to help themselves * D I V I S I K E S E H A T A N * S T O P T U B E R K U L O S I S INGAT 4M : 1. MENGETAHUI 2. MENCEGAH 3. MENGOBATI 4. MEMBERANTAS PROGRAM

Lebih terperinci

Peran ISTC dalam Pencegahan MDR. Erlina Burhan Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan

Peran ISTC dalam Pencegahan MDR. Erlina Burhan Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan Peran ISTC dalam Pencegahan MDR Erlina Burhan Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan TB MDR Man-made phenomenon Akibat pengobatan TB tidak adekuat: Penyedia pelayanan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Form PIO 209

Lampiran 1 Form PIO 209 Lampiran 1 Form PIO 209 Lampiran 2 Form MESO LEMBAR MESO INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA Pasien Ruangan/Klinik Rawat Inap Rawat Jalan IGD No. RM Nama : No Resep : Jenis Kelamin P/L Bila

Lebih terperinci

Pengobatan TB pada keadaan khusus. Kuliah EPPIT 15 Departemen Mikrobiologi FK USU

Pengobatan TB pada keadaan khusus. Kuliah EPPIT 15 Departemen Mikrobiologi FK USU Pengobatan TB pada keadaan khusus Kuliah EPPIT 15 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 a. TB pada Kehamilan Pada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya. Menurut

Lebih terperinci

Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Petunjuk Teknis

Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Petunjuk Teknis Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Petunjuk Teknis 2016 Petunjuk Teknis Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kementerian

Lebih terperinci

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan HIV AIDS 1. Singkatan dan Arti Kata HIV WINDOW PERIOD AIDS STIGMA ODHA OHIDHA VCT DISKRIMINASI 2. Mulai Ditemukan 1981 1987 1993 3. Cara Infeksi - Sex yang tidak aman - Napza suntik 4. Cara Pencegahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS). iv ABSTRAK HIV positif merupakan kondisi ketika terdapat infeksi Human Immunodeficiency Virus di dalam darah seseorang. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Tuberkulosis A.1 Definisi Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert

Lebih terperinci

Dasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU

Dasar Determinasi Kasus TB. EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU Dasar Determinasi Kasus TB EPPIT 12 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Klasifikasi Penyakit dan Tipe Pasien Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB memerlukan defenisi kasus yang meliputi 4 hal,

Lebih terperinci

Panduan Pengisian Formulir Laporan Kegiatan

Panduan Pengisian Formulir Laporan Kegiatan Panduan Pengisian Formulir Laporan Kegiatan (Revisi Februari 2018) Pendahuluan Program pencegahan dan penanggulangan yang dijalankan PR Spiritia bersama mitra SR, SSR dan IU dari awal tahun 2016, masih

Lebih terperinci

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS (Aquired Immune Deficiency Sindrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang mengurangi kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering mengenai organ paru-paru. Tuberkulosis paru merupakan

Lebih terperinci

Pelatihan Pendidik Pengobatan

Pelatihan Pendidik Pengobatan Yayasan Spiritia Pelatihan Pendidik Pengobatan Latar Belakang Kami di Spiritia sering diminta menjadi penyelenggara pelatihan Pendidik Pengobatan untuk kelompok dukungan sebaya atau organisasi lain. Walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS Apakah HIV itu? HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus Penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PUSKESMAS LAYANAN SATU ATAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

OUT-OF-POCKET PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA TAHUN 2012

OUT-OF-POCKET PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA TAHUN 2012 OUT-OF-POCKET PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA TAHUN 2012 Zaki Dinul, Kurnia Sari, Mardiati Nadjib Universitas Indonesia Outline 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah

Lebih terperinci

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan spiritia

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan spiritia SERI BUKU KECIL HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan spiritia HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan Buku ini adalah terjemahan dan penyesuaian dari HIV, Pregnancy

Lebih terperinci

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Edy Bachrun (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Kepatuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) , PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) 322460, Email : kpakabmimika@.yahoo.co.id LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM HIV/AIDS DAN IMS PERIODE JULI S/D SEPTEMBER

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 110 Lampiran 2 111 112 Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE)

Lebih terperinci

TB.03 PROGRAM TB NASIONAL REGISTER TB KABUPATEN / KOTA. Kab/Kota No. Kode Kab/Kota : Tahun : KLASI FIKASI PENYAKIT (PARU / EKSTRA PARU)

TB.03 PROGRAM TB NASIONAL REGISTER TB KABUPATEN / KOTA. Kab/Kota No. Kode Kab/Kota : Tahun : KLASI FIKASI PENYAKIT (PARU / EKSTRA PARU) PROGRAM TB NASIONAL REGISTER TB KABUPATEN / KOTA Kab/Kota No. Kode Kab/Kota : Tahun : TB.03 TGL. REGIS TRASI No. REG LAB NAMA LENGKAP JENIS KELA UMUR MIN (L/P) ALAMAT LENGKAP NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian yang dipilih adalah rancangan studi potong lintang (Cross Sectional). Pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Joint United National Program on

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Joint United National Program on BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) saat ini merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia. Berdasarkan data yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB/HIV

KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB/HIV KEBIJAKAN NASIONAL KOLABORASI TB/HIV edisi pertama Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2007 1 Kebijakan Nasional Kolaborasi TB-HIV di Indonesia Departemen Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia 2 SURAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAA 2.1 Epidemiologi HIV/AIDS Secara global Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan kasusa HIV tertinggi dia Asia sejumlah 380.000 kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di berbagai negara di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang TB Paru adalah salah satu masalah kesehatan yang harus dihadapi masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta kematian, dan diperkirakan saat

Lebih terperinci

V. Kapan mulai terapi antiretroviral pada bayi dan anak

V. Kapan mulai terapi antiretroviral pada bayi dan anak ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) V. Kapan mulai terapi antiretroviral pada bayi dan anak Proses pengambilan keputusan untuk mulai ART pada bayi dan anak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengawas Menelan Obat (PMO) Salah satu komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short- Course) dalam stategi penanggulangan tuberkulosis paru adalah pengobatan paduan OAT jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. masalah dunia karena melanda di seluruh negara di dunia (Widoyono, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang mengkhawatirkan masyarakat karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin untuk pencegahan, penyakit ini juga memiliki

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS

PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS TB DOTS 2016 KEMENTRIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RSUD Palabuhanratu Jln.Ahmad Yani No. 2 Palabuhanratu Sukabumi Email rsud_plr@hotmail.com PERATURAN

Lebih terperinci

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA WIHARDI TRIMAN, dr.,mqih MT-TB Jakarta HP : 0812 660 9475 Email : wihardi_t@yahoo.com LATAR BELAKANG Thn.1995, P2TB mengadopsi Strategi

Lebih terperinci

Interactive clinical Case Family. Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, KAI, dyah a. waluyo

Interactive clinical Case Family. Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, KAI, dyah a. waluyo Interactive clinical Case Family Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, KAI, dyah a. waluyo HIV dalam Keluarga Seorang laki-laki berumur 32 tahun masuk ke rumah sakit dalam keadaan sesak berat. Berat

Lebih terperinci

A. Formulir Pelacakan Kasus AFP

A. Formulir Pelacakan Kasus AFP Format 7.1 FP1 A. Formulir Pelacakan Kasus AFP Kabupaten/kota: Propinsi: Nomor EPID: Laporan dari : 1. RS:... Tanggal laporan diterima: I. Identitas Penderita 3. Dokter praktek : 2. Puskesmas:... 4. Lainnya

Lebih terperinci

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan SERI BUKU KECIL HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: (021) 422 5163, 422 5168, Fax: (021) 4287 1866, E-mail: info@spiritia.or.id, Situs

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr. BAB IV METODE PENELITIAN 2.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. 2.2 Tempat dan waktu penelitian Dilaksanakan

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus: Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah

Lebih terperinci