Sub-Tema: Tumbuh Bersama Dalam Berteologi Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba, Indonesia Peduli, Indonesia Sejahtera.

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN Konsultasi Nasional Mahasiswa Teologi Indonesia (KNMTI) 2017 Tema: Narkoba dan Dunia Malam Sebagai Sebuah Fenomena Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang (Yeremia 29:7a) Sub-Tema: Tumbuh Bersama Dalam Berteologi Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba, Indonesia Peduli, Indonesia Sejahtera. I. DASAR PEMIKIRAN I.1. Latar Belakang Sejak berdirinya tahun 1963, PERSETIA telah melaksanakan studi dan konsultasi teologi untuk mengembangkan pemikiran teologi kontekstual di Indonesia. Semula kegiatan tersebut melibatkan para dosen saja, tetapi kemudian menyentuh dan melibatkan para mahasiswa. Sejak tahun 1967 kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan menghimpun Senat Mahasiswa Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia dan tahun 1969 terbentuk Ikatan Persekutuan Mahasiswa Theologia di Indonesia (IPERMASTHI). Berbagai kegiatan dilaksanakan antara lain seminar, konsultasi dan kegiatan pembinaan spiritualitas. Untuk menghidupkan keseimbangan antara akademik, spiritual dan ministerial formation, maka PERSETIA menyelenggarakan studi tentang Spiritual Formation pada tahun 1983 dan Kegiatan yang bersifat internal ini makin lama merambat keluar kampus dan menyentuh tematema kemasyarakatan. Peranan mahasiswa dalam mengembangkan berbagai isu kemasyarakatan sesungguhnya telah dimulai tahun Pembahasan tentang tema-tema kemasyarakatan sekaligus sebagai latihan untuk berteologi kontekstual semakin diintensifkan sejak demam reformasi melanda kehidupan masyarakat dan bangsa. Tema-tema yang berhubungan dengan lingkungan hidup, pluralisme, peranan agama dan bagaimana mengelola keberagaman semakin didalami oleh peserta Konsultasi Mahasiswa. Sejak 1986 pula, konsultasi-konsultasi teologi bagi mahasiswa Sekolah Anggota PERSETIA dilaksanakan setiap tahun. Dan pada tahun 2017 ini pembahasan topik Tumbuh Bersama Dalam Berteologi Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba, Indonesia Peduli, Indonesia Sejahtera. I.2. Beberapa Pandangan untuk Mendasari Tema a. Pandangan Umum dan Hukum Kenyataan bahwa Indonesia saat ini merupakan negara yang ada dalam status darurat narkoba tidak dapat dihindari lagi. Status tersebut dilekatkan pada bangsa dan negara Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pengguna dan kasus penyalahgunaan narkoba yang tinggi. Berdasarkan Laporan Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun anggaran 2014, jumlah penyalahgunaan narkoba diperkirakan ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah memakai narkoba dalam setahun terakhir (current users) pada kelompok usia tahun di tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar 1 dari 44 sampai 48 orang berusia tahun masih atau pernah menggunakan narkoba pada tahun Angka tersebut terus meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes UI dan

2 diperkirakan pengguna narkoba dengan jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta jiwa pada tahun Tingginya pengguna narkoba di Indonesia tentu menarik para gembong dan bandar narkoba untuk terus datang dan memasarkan barang dagangannya (narkoba) ke pasar Indonesia. Beberapa jenis narkoba kita kenal antara lain ganja, shabu, dan ekstasi. Dalam hal penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan penyebarannya di wilayah Indonesia, pemerintah Indonesia telah mengaturnya melalui Undang-Undang yang ada, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Bagi siapa saja yang kedapatan menggunakan, menyebarkan atau memproduksi segala bentuk yang termasuk di dalam jenis narkoba akan diproses sesuai dengan hukum dan aturan yang ada. Namun meskipun hukuman yang ditetapkan di dalam UU tersebut sangat berat, bahkan hukuman mati, peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia masih sangat marak. Tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia, salah satu faktor penyebabnya adalah gaya hidup manusianya yang merindukan kebebasan. Gaya hidup di Dunia Malam seolah menawarkan kebebasan yang dirindu-rindukan oleh banyak orang itu. Dunia malam menawarkan aturan yang membebaskan orang untuk tidak pulang kerumah, meskipun hari sudah larut malam. Bahkan Dunia Malam justru memberikan berbagai macam hiburan dan kesibukan yang disediakan bagi mereka yang masih enggan mengistirahatkan tubuhnya. Ada banyak hal yang bisa kita temui dalam Dunia Malam: hiburan, pesta, musik, kuliner, dan sebagainya. Di kota-kota besar (sebenarnya bukan hanya kota-kota besar saja), kehidupan dunia malam adalah kehidupan yang begitu dekat dengan masyarakatnya, itu sebabnya seringkali kota-kota besar dikatakan sebagai kota yang tak pernah tertidur. Di dalam kebebasan yang ditawarkan oleh Dunia Malam itulah seringkali (sebagai salah satu cara) narkoba hadir dengan dalih memberikan sensasi yang berbeda bagi para penikmatnya. Oleh sebab itu tidak dapat dipugkiri bahwa kehidupan Dunia Malam dan narkoba adalah hal yang sangat berdekatan dan terus mengintai untuk mencoba menawarkan kebebasan yang sesaat itu. Fenomena narkoba dan Dunia Malam adalah sebuah fenomena yang dekat dengan kehidupan kita, yang tidak dapat dihindarkan lagi dalam kehidupan kita saat ini. Fenomena narkoba dan Dunia Malam perlahan akan menjelma menjadi konteks kahidupan sebagaian besar masyarakat Indonesia, dan bisa jadi akan dianggap sebagai sebuah hal yang biasa dan wajar. b. Pandangan Kekristenan Berdasarkan Alkitab Di dalam kehidupan ini, kita tidak mungkin dapat terlepas dari apa yang di sebut dengan pergumulan dan pencobaan. Kedua hal itu pasti akan silih berganti di dalam kehidupan kita, namun bukan berarti juga bahwa kita hanya bisa pasrah dan berdiam diri, tidak melakukan apa-apa. Setiap kita diminta untuk menjadi lebih peka dan berinisiatif untu melakukan sesuatu, ketika pencobaan dan pergumulan hadir di dalam hidup pribadi kita, hidup keluarga, atau pun hidup berbangsa. Berdasarkan tema yang diangkat di dalam Konsultasi tahun 2017 ini, kita akan belajar semagat seorang tokoh Perjanjian Lama yang di dalam hidup memberitakan Firman Tuhan menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan. Yeremia adalah seorang tokoh di dalam Perjanjian Lama yang tindakan dan pemikirannya dapat kita jadikan panutan sesuai dengan tema konsultasi kita. Yeremia yang hidup di dalam keadaan sosial yang tidak begitu baik tetap mampu berjuang dan tetap berusaha untuk memberitakan perintah Tuhan bagi bagsa Israel. Meski sulit dan berat tantangan yang dihadapinya, Yeremia tidak patah semangat. Pesan Yeremia sebagai seorang nabi kepada bangsanya sangat pesimis sekaligus sangat optimis. Ketika 1

3 ia memamndang keadaan hidup bangsanya, ia begitu pesimis. Namun ketika ia memandang Allah Israel yang begitu sabar, ia penuh dengan optimisme. Sebuah ungkapan yang terdapat dalam Yeremia 29:7a, rasanya menjadi begitu hidup jika kita perhadapkan dengan tema konsultasi kita pada tahun ini. Melalaui ungkapan itu ada dorongan dan sebuah tanggung jawab yang diberikan untuk setiap kita, bahwa setiap kita memang punya tanggung jawab untuk dapat mengusahakan kesejahteraan kota yang menjadi tempat keberadaan kita. Tentu hal ini dapat juga kita beri makna bukan hanya kota melainkan juga negara, Indonesia, tempat dimana kita hidup. Ketika bangsa kita mengalami suatu pergumulan, maka setiap kita diajak untuk dapat memberikan sumbangan yang berarti demi mengusahakan kesejahteraan bangsa kita. II. TEMA KEGIATAN Tema Konsultasi Nasional Mahasiswa Teologi Indonesia tahun 2017 : Narkoba Dan Dunia Malam Sebagai Sebuah Fenomena Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang (Yeremia 29:7a) Mahasiswa teologi di Indonesia diajak juga untuk bersama-sama menyadari dan menggumuli berbagai persoalan yang ada di dalam bangsa dan negara kita Indonesia, salah satunya adalah persoalan yang terkait penyalahgunaan narkoba dan gaya kehidupan dunia malam. Melalui tema Narkoba Dan Dunia Malam Sebagai Sebuah Fenomena, mahasiswa teologi di Indonesia juga diajak untuk menunjukan dan mengungkapkan rasa cintanya kepada bangsa dan negara dengan melahirkan pemikiran-pemikiran yang dapat diwujudnyatakan di dalam kehidupan mereka dalam berteologi di Indonesia. Dari tema tersebut diangkat juga isu-isu terkait sebagai berikut: a. Hukum dan Undang-undang yang berlaku di dalam menghadapi maraknya penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini. Apakah sudah dijalankan dan dilaksanakan dengan baik? b. Kehidupan Dunia Malam, sebatas gaya hidup atau bertentangan dengan norma-norma kehidupan? c. Apa dan bagaimana pemahaman agama Kristen terkait persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia saat ini, khususnya yang terkait dengan tema? d. Apa dan bagaimana sumbangan dan peranan agama-agama dan kepercayaan/budaya dalam mewujudkan Indonesia bebas Narkoba, Indonesia yang peduli, Indonesia yang sejahtera, Indonesia yang merdeka? III. TUJUAN KEGIATAN Konsultasi Mahasiswa ini dilaksanakan dengan tujuan agar peserta: 1. Mendalami secara bersama arti dan makna rasa cinta kita terhadap bangsa dan negara kita Indonesia. 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman bersama dalam mengidentifikasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia (khususnya terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan gaya hidup dunia malam) guna mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia yang seutuhnya. 3. Mengembangkan pengetahuan teologis dalam memahami peran diri sebagai seorang teolog-teolog muda Indonesia dalam mememberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan pemahaman terkait tema.

4 4. Merumuskan bersama kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan secara bersama di wilayah masing-masing sebagai upaya berteologi kontekstual di Indonesia khususnya dalam emmerangi Narkoba, untuk Indonesia yang bebas narkoba. IV. BENTUK DAN METODE KEGIATAN 1. Kegiatan ini mengambil bentuk Konsultasi, didalamnya dilakukan kegiatan-kegiatan: ceramah, seminar, panel diskusi serta perumusan hasil. 2. Metode yang dipergunakan adalah sharing sehingga peserta juga merupakan fasilitator. Dalam hubungan ini utusan-utusan dari setiap sekolah/fakultas mempersiapkan kertas kerja atau paper kecil tentang pengalaman di wilayahnya mengenai persoalan terkait dengan tema. Paling kurang paper-paper kecil itu membuat pemetaan masalah yang membantu upaya identifikasi masalah yang akan dilakukan oleh Konsultasi. V. WAKTU DAN PELAKSANAAN Waktu : November 2017 (21 November Registrasi ulang, 25 November Check out) Tempat : Kampus STT Nazarene Indonesia, Yogyakarta. Jl. Kadisoka Kalasan, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta VI. JADWAL KEGIATAN (terpisah) VII. PESERTA 1. Setiap Sekolah Anggota PERSETIA mengutus 2 (dua) orang mahasiswa: putra dan putri. 2. Setiap Sekolah Calon Anggota dan Bakal Calon Anggota mengutus 1 (satu) orang mahasiswa/i. 3. Jumlah seluruhnya sekitar orang mahasiswa. Beberapa himbauan kepada Peserta KNMTI 2016 : a. Setiap sekolah diwajibkan membuat dan membawa sebuah paper, dengan ketentuan sebagai berikut: - Paper yang dimaksud adalah tulisan tentang permasalahan yang berkaitan dengan tema KNMTI Atas permasalahan yang telah dideskripsikan, harus disertakan analisa serta pemahaman teologis apa yang sekiranya dianggap cocok untuk dibangun dan menjadi kontribusi bagi pemikiran teologis yang bermanfaat bagi sekolah teologi, gereja dan masysrakat. - Paper 3-5 halaman (kertas A4), Font: Times New Roman 12 pt, Spasi 1,5 - Untuk memudahkan proses dokumentasi mohon membawa file (soft-copy) dari paper tersebut. b. Setiap utusan sekolah diwajibkan membawa kostum/perlengkapan yang mewakili budaya daerah sekolah masing-masing yang akan ditampilkan dalam malam budaya KNMTI 2017.

5 VII. PEMBIMBING AKADEMIK Pembimbing Akademik KNMTI 2017 adalah Petrus Bimo S. C. Pamungkas, S.Si.Teol (Anggota Pengurus Persetia-Alumni Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta.) VIII. PEMBIAYAAN a. STT Nazarene Indonesia sebagai HOST bertanggungjawab untuk akomodasi, konsumsi dan sekretariat. b. PERSETIA : Honor dan Transport Narasumber serta Subsidi untuk HOST. c. PESERTA : - Perjalanan p.p. ke dan dari Yogyakarta ditanggung lembaga Pengutus. - Kontribusi pendaftaran bagi utusan dari sekolah anggota (calon/bakal calon anggota) PERSETIA sebagai berikut : Biaya Pendaftaran Kategori Peserta Early Bird (1-31 Sept) 1-31 Okt Nov& Bayar on the Spot Sekolah Anggota Rp Rp Rp Calon/Bakal Calon Rp Rp Rp **Biaya Pendaftaran ditransfer ke no Rekening BNI an Sekolah Tinggi Theologia Nazarene Indonesia. IX. PENANGGUNGJAWAB DAN PELAKSANA a. Penanggungjawab: Pengurus PERSETIA, dalam hal ini dilaksanakan oleh Pembimbing Akademik b. Pelaksana: Ketua STT Nazarene Indonesia dalam hal ini dipercayakan kepada Panitia Pelaksana berkoordinasi dengan Direktur Pelaksana PERSETIA. Jakarta, Agustus 2017 Pengurus PERSETIA