DAFTAR PUSTAKA. (2006). Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.
|
|
- Suryadi Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 94 DAFTAR PUSTAKA Ahimsa-Putra, Heddy Shri (1994/1995). "Analisis Struktural dan Makna Mitos Orang Bajo". Laporan Penelitian Fakultas Sastra UGM, (2006). Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press. (2012). 'Baik' dan 'Buruk' dalam Budaya Jawa: "Sketsa Tafsir Nilai- Nilai Budaya Jawa". Patrawidya XIII (3), Alviza, Dhio. (2014). "Makna Simbolis Tameng Suku Dayak pada Koleksi Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat". Skripsi Sarjana Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Ariefianto, M. (1994). "Ragam Hias Benda Perunggu Prasejarah Koleksi Museum Nasional Indonesia". Skripsi Sarjana Mahasiswa Universitas Indonesia, Jakarta. Armstrong, Karen (2001). Sejarah Tuhan: Kisah Tahun Pencarian Tuhan dalam Agama-Agama Manusia. Diterjemahkan oleh Zainal Am. Bandung: Penerbit Mizam. Arndt, Paul (1932). Die Megalithenkultur des Nad'a. Antrophos 27, Asmara, Adhy. (1980). Mengenal Irian: Mutiara Hitam Indonesia. Yogyakarta: CV, Nur Cahaya. Bahn, Paul and Collin Renfrew. (1991). Archaeology: Theory, Methods, and Practice. London: Thames and Hudson Ltd. Bartling, C. (1954). Vierzahl, Kreus and Mandala in Asien. Amsterdam. Bintarti, D.D. (1985). "Seni Hias Prasejarah: Suatu Studi Etnografi". Diskusi Ilmiah Arkeologi II (hal ). Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Cassier, Ernest. (1987). Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esai tentang Manusia Terj. A. Nugroho. Jakarta: Gramedia Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lainlain. Jakarta: PT. Grafiti Press.
2 95 Driyanti, Astuti. (2011). "Makna Simbolik Tato bagi Manusia Dayak dalam Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur". Progam Studi Magister Filsafat Universitas Indonesia, Depok. Eliade, Mircea. (2002). Sakral dan Profan: Menyingkap Hakikat Agama. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru. Fadillah, Moh. Ali. (2001). "Mitos 'Gunung Suci' Pulosari di Pandeglang, Banten: Sebuah Kontemplasi Arkeologis". Dalam Manusia dan Lingkungan: Keberagaman Budaya dalam Kajian Arkeologi (hal ). Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Fox, James. J. (1986). Bahasa, Sastra, dan Sejarah: Kumpulan Karangan Mengenai Masyarakat Pulau Roti. Jakarta: Djambatan. Hadiwiyono, Harun. (1985). Religi Suku Murba di Indonesia. Jakarta Pusat: BPK. Gunung Mulia. Hauser, Arnold. (1959). The Philosophy of Art History. London: Routledge & Keegan Paul. Heekeren, H.R.van. (1958). The Bronze-Iron Age of Indonesia. The Hague: Martin Nijhoff. Hoed, Benny. (2008). Semiotika dan Dinamika Budaya. Depok: Komunitas Bambu. Hoop, A. N. J. Th. ᾱ. Th. v (1941). Catalogus der Praehistorische Verzameling. Bandoeng: Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. (1949). Indonesische Siermotiven (Indonesia Ornamental Design). Jakarta: Konnklijk Bataviaasch Genootschap van Hunstan en Wetenschappen. Juynboll, H.H. (1909). Catalogus van's Rijks Etnographisch Museum, vol V: Javaanscheoudheden. Leiden: Brill. Kempers, A.J.Bernet. (1959). Ancient Indonesian Art. Harvard University Press.. (1988). The Kettledrums of Southeast Asia : A Bronze Age World and Its Aftermath. Rotterdam: A.A.Balkena Publishers. Kusumawati, Ayu. (1997). "Kedok Muka Nekara Manikliyu, Kintamani Bangli: Tinjauan Religi dan Nilai Seni". Forum Arkeologi No II/97-98,
3 96 Levi-Strauss, Claude. (2005). Mitos dan Makna: Membongkar Kode-Kode Budaya. Tangerang: Marjin Kiri. Magetsari, Noerhadi. (1995). "Metode Penelitian Agama dalam Arkeologi". Seminar Nasional Metodologi Riset Arkeologi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Tidak Diterbitkan. Mahaviranata, Purusa. (2002). "Relief Manusia Kangkang pada Sarkofagus Selat Buleleng". Forum Arkeologi II/2002, Maulita, A. (2011). "Sistem Religi Masyarakat Nias dalam Novel Manusia Langit Karya J.A. Sonjaya: Sebuah Analisis Sosiologis". Skripsi Sarjana Mahasiswa Universitas Indonesia, Depok. Meilena, D. (2009). "Ritual Ziarah di Gua Maria Marganingsih Dusun Ngaren Paseban Bayat Klaten". Skripsi Sarjana Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Meinsma, J.H.(ed) (. (1941). Poenika Serat Babad Tanah Djawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemoegi ing Tahun s'gravenhange: Martinus Nijhoff. Mulyana, Asep. (1999). "Ragam Hias Geometris sebagai Sumber Ide dalam Pembuatan Karya Seni". Skripsi Sarjana ISI, Nurani, Indah Asikin. (1999). "Analisis Struktural dan Makna Lukisan Dinding Gua di Sulewesi Selatan". Berkala Arkeologi XIX (1), Palekahelu, Dharmaputra. T. (2010). "Marapu: Kekuatan di Balik Kekeringan Potret Masyarakat Wunga Kabupaten Sumba Timur Provinsi NTT". Disertasi Program Doktor Studi Pembangunan Program Pascasarjana UKSW, Salatiga. Parimo, Ratan. (1982). "Life of Buddha in India Sculpture (Ashta-Maha- Pratiharya): An Iconological Analysis". Michigan: Kanak Pasaribu, H. (2011). "Analisis Perbandingan Mitologi Masyarakat Jepang dan Masyarakat Batak Toba Tentang Asal-usul Manusia". Skripsi Sarjana Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Medan. Poesponegoro, Marwati Djoened (ed). (2009). Sejarah Nasional Indonesia I edisi pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka. Pritchard, Evans. (1984). Teori-Teori tentang Agama Primitif. Yogyakarta: Pusat Latihan, Penelitian, dan Pengembangan Masyarakat.
4 97 Priyadi, Sugeng. (1995). "Tedhakan Serat Babad Banyumas: Suntingan Teks dan Fungsi Genealogi dalam Kerangka Struktur Naratif". Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Purwadi. (2012). "Marapu: Agama dan Identitas Budaya Orang Umalulu, Sumba Timur". Disertasi Doktor Universitas Indonesia, Depok. Rumphius, G.E. (1705). D'Amboinsche Rariteitkamer. Amsterdam: Folio ed. Sedyawati, Edy. (1985). "Peranan Arkeologi dalam Studi Sejarah Kesenian". Diskusi Ilmiah Arkeologi II: Estetika dalam Arkeologi Indonesia (hal 1-13). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sektiadi. (1998). "Representasi Binatang dan Pembentukan Simbol pada Arsitektur Kraton Yogyakarta". Skripsi Sarjana Universitas Gadjah Mada, Soejono, R.P (1977). "Sistim-Sistim Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali". Disertasi Doktor Universitas Indonesia, Jakarta. (1980). "The Distribution of Types of Bronze Axes in Indonesia". The Diffusion of Material Culture: 28th International Congress of Orientalist (hal ). Canbera, Australia: University of Hawaii. Spencer, Herbert. (1921). The Principles of Sociology Vol 1. Michigan: D. Appleton. Sthapati.V.Ganapati.. (2002). Indian Sculpture and Iconography: Forms and Measurements. Pondicherry: Sri Aurobindo Society. Subagya, Rachmat. (1981). Agama Asli Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan. Sudarmadi, Tular. (1994). "Kajian Ulang Situs Megalithik Terjan: Tinjauan Aspek Simbolis". Jejak-Jejak Budaya (hal ). Yogyakarta: Asosiasi Prehistori Indonesia Rayon II. Sudibyo. (2000). "Mistifikasi dan Pengagungan Kekuasaan dalam Babad dan Hikayat: Kontinuitas Dalam Sistem Kekuasaan Indonesia Modern". Humaniora 2 /2000,
5 98 Sukendar, Haris. (1985). "Konsep-konsep Keindahan pada Peninggalan Megalitik". Diskusi Ilmiah Arkeologi II (hal ). Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Haris, Sukendar (1988). "Pola-pola Hias Topeng (Kedok), Suatu Kajian Fungsional". Berkala Arkeologi IX (2), Sulistiyanto, Bambang. (1989). "Proses Perkembangan Kesenian Perubahan Kebudayaan". Berkala Arkeologi X (2), dalam Sumardjo, Jacob. (2002). Arkeologi Budaya Indonesia: Pelacakan Hermeneutis- Historis terhadap Artefak-artefak Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Qalam Sumijati, AS. (1993). "Kendi Situs Melolo Sumba Timur: Suatu Artefak Seni Bermakna Simbolis". Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada,. (1998). "Antropomorfik dan Zoomorfik dalam Seni Rupa Suku Bangsa Sumba Timur". Humaniora 9 /1998, Sunarningsih. (2001). "Fungsi Situs Tutari, Irian Jaya: Tinjauan Aspek Simbolik". Berkala Arkeologi (1), Tanudirjo, Daud Aris. (1986). "Gejala Pleonasme dalam Kesenian Kuno Indonesia". Artefak IV/III/1986, ( ). "Ragam Metode Arkeologi". Laporan Penelitian Fakultas Sastra UGM, Yogyakarta:. Taylor, E.B. (1873). Primitive Culture. London: John Murray, Albermarle Street. Winangun, Y.Wartaya. (1990). Masyarakat Bebas Struktur: Liminalitas dan Komunitas menurut Victor Turner. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Yonathan, Anggara. (1993). "Klasifikasi Kapak Perunggu Indonesia: Suatu Evaluasi Hasil Penelitian". Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta. Zoest, Art van. (1993). Semiotika. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.
BAB I PENDAHULUAN. pada penggunaan lambang suatu kerajaan (Zoest, 1993, hal. 6). Simbol
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Simbol merupakan tanda yang muncul dari kesepakatan sosial, misal pada penggunaan lambang suatu kerajaan (Zoest, 1993, hal. 6). Simbol sangat erat dengan kehidupan
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) A. IDENTITAS MATA KULIAH Judul Mata Kuliah : SEJARAH SENI RUPA BARAT Kode Mata Kuliah : RK151 / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Seni Rupa Jenjang : S1 Status
Lebih terperinciSILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 SILABUS Fakultas : Ilmu Sosial Ekonomi Jurusan/Program Studi : Pendidikan Sejarah/Ilmu Sejarah Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur. Di pulau ini ditemukan banyak tinggalan arkeologis yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pulau Alor merupakan salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara Timur. Di pulau ini ditemukan banyak tinggalan arkeologis yang diperkirakan berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan masyarakat masa lampau merupakan catatan sejarah yang sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan hidup bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi
BAB II DATA DAN ANALISA 2. 1 Data dan Literatur Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh dari: 1. Media elektronik: Internet 2. Literatur: Koran, Buku 3. Pengamatan langsung
Lebih terperinciKONTRAK KULIAH Tanggal Terbit 1 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN
KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah Nomor Kode MK/SKS Dosen Jurusan / Program Studi Semester : Pengantar Ilmu Budaya : B0004001 /2 SKS : Drs. Agus Yuwana, M.Si., M.Pd. : Bahasa dan Sastra Jawa/ Pend. Bhs dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dikemukakan beberapa simpulan hasil analisis sastra asal novel ML karya Jajang
5.1 Simpulan BAB V PENUTUP Memperhatikan ulasan bab hasil penelitian dan pembahasan maka dapatlah dikemukakan beberapa simpulan hasil analisis sastra asal novel ML karya Jajang Agus Sonjaya sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah pikiran yang dapat berbentuk fisik (tangible) dan non-fisik (intangible). Tinggalan fisik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Masyarakat Kabupaten Brebes mayoritas beragama Islam, kekayaan folklor yang dimiliki daerah tersebut adalah CRJP. Tokoh Jaka Poleng bekerja sebagai pengurus kuda bupati K.A.Arya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kajian pustaka merupakan suatu pustaka yang dijadikan pedoman dalam melakukan suatu penelitian yang sering disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketentuan dalam pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
Lebih terperinciSEKILAS MENGENAI BUKU SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA SIAP UNTUK DILUNCURKAN 2009
SEKILAS MENGENAI BUKU SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA SIAP UNTUK DILUNCURKAN 2009 Sebuah seri buku Sejarah Kebudayaan Indonesia telah terbit dalam tahun 2009 ini, dan terdiri atas delapan jilid. Penerbitnya
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Sumber Buku : DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Achmad, Kasim. (1981). Mengenal Teater Tradisional Di Indonesia. Jakarta: Dewan Kesenian
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Atmosudiro, Sumijati Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah.
70 Daftar Pustaka Atmosudiro, Sumijati. 2001. Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah. Ayatrohaedi. 1978. Kamus Istilah Arkeologi. Jakarta. Bakker S.J.,J.W.M. 1972. Ilmu Prasasti Indonesia.
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KODE : MKK-05204 MATA KULIAH/SKS : Ornamen SEMESTER/PROG. STUDI : 1 / Batik JURUSAN / FAKULTAS : Kriya / FSRD ISI Surakarta DOSEN PENGAMPU : Drs. Subandi, M.Hum. dan Drs. Agus
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pada Bab IV yaitu analisis kebudayaan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada Bab IV yaitu analisis kebudayaan masyarakat Nias, mengacu pada sebuah Hoho yang menceritakan tentang leluhur masyarakat Nias, implementasinya terhadap
Lebih terperinciJEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH
JEJAK MIGRASI PENGHUNI PULAU MISOOL MASA PRASEJARAH Klementin Fairyo (Balai Arkeologi Jayapura) Abstrack Humans and the environment are interrelated and inseparable. Environment provides everything and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan kreatif yang objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,1989:8).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS Pada BAB ini akan menjelaskan mengenai pengenalan totem yang dipakai berdasarkan pemahaman dari Emile Durkheim dan Mircea Eliade. Pemahaman mereka mengenai totem beserta dengan fungsinya,
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH SASTRA NUSANTARA IN 109 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SILABUS MATAKULIAH SASTRA NUSANTARA IN 109 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 SILABUS 1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Pengertian Megalitik telah banyak disinggung oleh para ahli sebagai suatu tradisi yang menghasilkan batu-batu besar, mengacu pada etimologinya yaitu mega berarti
Lebih terperinciSILABUS. : Bahasa dan Seni (FBS) : Pendidikan Bahasa Jawa. Jumlah SKS % Kode : 2 SKS PBJ 230
SILABUS Fakultas : Bahasa Seni (FBS) Prodi : Pendidikan Bahasa Mata Kuliah : Prosa Modern Jumlah SKS % Kode : 2 SKS PBJ 230 Semester : III (tiga) Mata Kuliah Prasarat & Kode : - Dosen : Drs. Afendy Widayat
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan
: 2 Pertemuan : 1 1. Mengidentifikasi silabus perkuliahan 2. Mengidentifikasi peranan pelaut Nusantara dalam menjalin hubungan dengan Asia dan Afrika pada zaman kuno. 1. Silabus Perkuliahan 2. peranan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan pustaka yang berkaitan dengan topik yang
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah Satuan kredit semester Jml Jam Kuliah dalam seminggu Jml jam kegiatan laboratorium Deskripsi Mata Kuliah : A14.17302 /SEJARAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa kebudayaan diantaranya dimulai pada masa prasejarah yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak
BAB V PENUTUP Kesimpulan Karya seni merupakan perwujudan dari ide, imajinasi, kreatifitas diri, dan luapan emosi jiwa manusia yang dicapai melalui proses penciptaan karya seni. Tidak mudah bagi manusia
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciChristie, Jan Wisseman Register of the Inscriptions of Java A. D. I-II (The Inscriptions of Mataram). Working Draft 9 Juli 1999
DAFTAR PUSTAKA Afriono, Rizky. 2011. Identifikasi Komponen-komponen Bangunan Berundak Kepurbakalaan Situs Gunung Argopuro. Skripsi. Depok: FIB-UI Ardana, I Gusti. 1986. Local Genius dalam Kehidupan Beragama.
Lebih terperinciBudaya Banten Tingkat Awal
XIX. Budaya Banten Tingkat Awal Penelusuran sejarah kebudayaan manusia sangat diperlukan sebagai rekam jejak untuk mengetahui tingkat peradaan suatu bangsa. Asal usul manusia yang tinggal di wilayah tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya Allah di
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada
BAB V PENUTUP Kesimpulan Kegigihan dan karakteristik seorang perempuan menjadi tema dalam karya ini yang disajikan dalam bentuk lukisan Dekora Pop. Tema tersebut diolah dari proses transformasi puisi-puisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logam tertentu. Kemampuan ini sangat mengagumkan dan revolusioner. Sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berubahnya teknologi batu ke teknologi logam, kehidupan manusia dalam segala aspek sosial, politik, maupun ekonomi menjadi semakin maju (Haryono, 2001: 1).
Lebih terperinciBIODATA PENULIS. Rr. Triwurjani
BIODATA PENULIS Rr. Triwurjani Lahir di Jakarta, tanggal 29 Juni 1963. Beliau menyelesaikan pendidikan Doktoral Arkeologi pada tahun 2015 di Universitas Indonesia, Jakarta dengan judul disertasi Arca-arca
Lebih terperinciMERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN
RESENSI BUKU MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN Asep Rahmat Hidayat Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 085220508085, Posel: kang.abu2@gmail.com Naskah
Lebih terperinciSILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH KODE : KAJIAN DRAMA INDONESIA : IN211 Dr. SUMIYADI, M.Hum. RUDI A. NUGROHO, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 1 2013 SILABUS 1.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : SASTRA NUSANTARA KODE : IN 109 Dr. Tedi Permadi, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 Tujuan Pembelajaran Khusus Pertemuan ke-1: Pertemuan ke-2:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa menunjukkan bangsa. Bahasa yang digunakan seseorang. menunjukkan asal negara atau asal daerahnya. Manusia di seluruh dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa menunjukkan bangsa. Bahasa yang digunakan seseorang menunjukkan asal negara atau asal daerahnya. Manusia di seluruh dunia menggunakan bahasa sebagai alat
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH KAJIAN SASTRA LISAN IN 426 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SILABUS MATAKULIAH KAJIAN SASTRA LISAN IN 426 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 SILABUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tinggalan manusia masa lampau merupakan gambaran gagasan yang tercipta karena adanya jaringan ingatan, pengalaman, dan pengetahuan yang diaktualisasikan ke
Lebih terperinci1 dari 1. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar. Pengertian apresiasi
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id September 22 Fakultas : Jurusan/Prodi : Matakuliah : Kode Matakuliah : SKS : Standar Kompetensi
Lebih terperinciSIMBOLISME KEPURBAKALAAN MEGALITIK DI WILAYAH PAGAR ALAM, SUMATERA SELATAN
SIMBOLISME KEPURBAKALAAN MEGALITIK DI WILAYAH PAGAR ALAM, SUMATERA SELATAN AGUS ARIS MUNANDAR Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Disampaikan dalam Seminar Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad. Salah satu dari buku yang popular
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan
7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini diuraikan beberapa konsep yang dapat dijadikan
Lebih terperinciMUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII
MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII Oleh : Luthfan Alfarizi, Titien Woro Murtini, R. Siti Rukayah Museum merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu tonggak utama pembangun bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mengedepankan pendidikan bagi warga negaranya, karena dengan
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Program dokumenter merupakan program yang dapat mengantar penontonnya ke dalam perspektif realita yang sama sekali berbeda sesuai sudut pandang sang kreator. Realita
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah yang memilukan. Tidak sedikit yang harus dikorbankan dalam sebuah peperangan. Dengan peralatan yang begitu
Lebih terperinciHafiful Hadi Sunliensyar Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Ilmu Arkeologi, FIB, Universitas Gadjah Mada
Menggali Makna Hias Bejana Perunggu Nusantara: Pendekatan Strukturalisme Levi-Strauss Explore The Meaning of Nusantara Bronze Vessels Ornament: Levi-Strauss Structuralism Approach Hafiful Hadi Sunliensyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa perkembangan seni rupa Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut juga seni primitif.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang strategis terletak di antara benua Asia dan Australia, sehingga menyebabkan berbagai suku bangsa telah memasuki kepulauan nusantara mulai dari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. makna koleksi tersebut dalam konteks budaya tempat koleksi berasal. Perbedaan. koleksi epigrafi Jawa Kuno, dan koleksi etnik Aceh.
BAB V PENUTUP Setelah dilakukan penelitian secara cermat dan mendalam dapat diketahui bahwa pemaknaan koleksi di Pameran Asia Tenggara memiliki perbedaan dengan makna koleksi tersebut dalam konteks budaya
Lebih terperinciMATERI & TUGAS-TUGAS PERKULIAHAN ORNAMEN
MATERI & TUGAS-TUGAS PERKULIAHAN ORNAMEN Judul Mata Kuliah : Ornamen Nusantara Kode / SKS : MKK 12103 / 3 SKS Prodi /Jurusan : D.4 - Batik / Kriya Fakultas : FSRD ISI Surakarta Semester/Tahun : I / 2016-2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dunia ini banyak hal yang tidak terbaca karena selalu ada sesuatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini banyak hal yang tidak terbaca karena selalu ada sesuatu yang tidak bisa terungkap secara kasat mata. Untuk mengungkapkan sesuatu kadang tabu untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka mempunyai peranan penting dalam melakukan penelitian karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam
Lebih terperinciJEJAK-JEJAK PERADABAN KUNO DI DESA GETASAN Trails of Ancient Civilization in Getasan Village. I Nyoman Sunarya
JEJAK-JEJAK PERADABAN KUNO DI DESA GETASAN Trails of Ancient Civilization in Getasan illage Balai Arkeologi Denpasar Jl. Raya Sesetan No. 80, Denpasar 80223 Email: sunaryainyoman@gmail.com Naskah diterima:
Lebih terperinciBlasius Suprapta Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Malang
MAKNA PENGGAMBARAN "MUKA BINATANG" DAN MUKA MANUSIA PADA MASA PRASEJARAH DI INDONESIA: KAJIAN ARKEOLOGI POST PROSESSESUAL- PERSPEKTIF STRUKTURALISME "CLAUDE LÉVI-STRAUSS" Blasius Suprapta Jurusan Sejarah,
Lebih terperinciMAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA SMA MUHAMMADIYAH 2 TERAKREDITASI A SILABUS
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA SMA MUHAMMADIYAH 2 TERAKREDITASI A SILABUS MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Refly, Bahasa Etika Postmodernisme, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada, 2006), h. 53.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk yang pandai berkomunikasi. Salah satu sarana berkomunikasi manusia ialah bahasa. Manusia di segala penjuru dunia menggunakan bahasa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada sekitar abad IV sampai pada akhir abad XV M, telah meninggalkan begitu banyak peninggalan arkeologis.
Lebih terperinciTINJAUAN DESAIN. Rudi Irawanto
TINJAUAN DESAIN Rudi Irawanto Apakah TINJAUAN DESAIN itu? Apakah TINJAUAN DESAIN sama dengan SEJARAH DESAIN? Apakah yang disebut dengan DESAIN? Apakah DESAIN sama dengan SENI? Apa sajakah lingkup TINJAUAN
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata budaya terdiri dari dua kata yaitu budi dan daya. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak
Lebih terperinciContoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan
Seni Rupa Murni Daerah Seni Rupa Murni Daerah adalah Gagasan manusia yang berisi nilai nilai budaya daerah tertentu yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang,
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN. pencarian informasi oleh mahasiswa yang menjadi anggota Perpustakaan Fakultas
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penulis mencoba menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian yaitu gambaran tentang kebutuhan dan pencarian informasi oleh mahasiswa
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan.
DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdurahman, D. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Abdurahman, P. (1982). Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan. Alfian. (1985). Persepsi Manusia Tentang Kebudayaan.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa pengaruh islam dan masa pengaruh eropa. Bagian yang menandai masa prasejarah, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH
SILABUS Mata Kuliah : KAJIAN SENI RUPA NUSANTARA Kode Mata Kuliah : RUP 603 SKS : 3 Dosen : Drs. Harry Sulastianto, M.Sn. Prasyarat : Tidak ada Waktu Perkuliahan : Hari Selasa Pukul 07.00-09.30 Ruang P421
Lebih terperinciRPP KRIYA LOGAM III. Bahan Kajian. (materi ajar)
RPP KRIYA LOGAM III Program Studi Mata Kuliah : S I Kriya Seni. : Kriya Logam III. Smt, Sks : VI, Sks: 4. Kode Mata Kuliah MKKB 016202 MKK 13102. Dosen : Drs. Sumadi, M.Sn. AriSupriyanta., S.Sn, MA. Kompetensi
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Museum Bank Mandiri adalah salah satu museum perbankan yang memiliki nilai histori tinggi. Terletak di Area Cagar Budaya Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia
Lebih terperinciKetut Wiradnyana Balai Arkeologi Medan
PROSES PEMBUATAN MEGALITIK NIAS SEBAGAI BAGIAN SISTEM UPACARA OWASA (Studi Kasus Proses Sebagai Sebuah Sistem Upacara Owasa di Situs Megalitik Orahili Fau) Ketut Wiradnyana Balai Arkeologi Medan Abstract
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN
Mata kuliah/sks/smt Dosen Kompetensi : TINJAUAN INDONESIA/2/V : Ir. Dwi Susilastuti M.Ds : Mahasiswa dapat mengenal nilai-nilai yang dikandung pada suatu arsitektur vernakular sebagai inspirasi pelestarian
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA WAWACAN MAJAPAIT KARYA HAJI HASAN MUSTAPA: SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DISERTAI ANALISIS TEMA DAN FUNGSI
UNIVERSITAS INDONESIA WAWACAN MAJAPAIT KARYA HAJI HASAN MUSTAPA: SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DISERTAI ANALISIS TEMA DAN FUNGSI TESIS ASEP RAHMAT HIDAYAT 0706181896 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Simpulan Penelitian Sajen Peturon di desa Rowodadi, Kecamatan Grabag,
BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian Sajen Peturon di desa Rowodadi, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo yang bertujuan untuk mendeskripsikan asal-usul sajen peturon, prosesi sajen peturon, makna perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seni pada awalnya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRAK. ABSTRACT... DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN..
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 1.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian sangatlah penting, terutama untuk memperoleh pandangan-pandangan dan teori-teori
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa
Lebih terperinciPengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,
Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada
Lebih terperinciKUBUR TEMPAYAN DI KABUPATEN ALOR NUSA TENGGARA TIMUR Jar Burial at Alor Regency East Nusa Tenggara
KUBUR TEMPAYAN DI KABUPATEN ALOR NUSA TENGGARA TIMUR Jar Burial at Alor Regency East Nusa Tenggara Ati Rati Hidayah Balai Arkeologi Denpasar Jl. Raya Sesetan No. 80, Denpasar 80223 Email: hanie_satik@yahoo.com
Lebih terperinciSILABUS SASTRA ANAK INA221 PBSI / SMS VI
SILABUS SASTRA ANAK INA221 PBSI / SMS VI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASAN DAN SASTRA INDONESIA 1 SILABUS I. Identitas Mata
Lebih terperinciMAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA SMA MUHAMMADIYAH 2 TERAKREDITASI A SILABUS
Homepage E-mail Alamat : www.smuha-yog.sch.id : info@smuha-yog.sch.id : Jl. Kapas 7 Yogyakarta MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA SMA MUHAMMADIYAH 2 TERAKREDITASI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Faktor- faktor yang melatarbelakangi masyarakat mengikuti arisan motor
91 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Modal Sosial Arisan Motor CV Sehati di Dusun Plataran Desa Banyurejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Faktor-
Lebih terperinciBAB I. A. Pendahuluan. Museum, menurut International Council of Museums (ICOM), adalah
1 BAB I A. Pendahuluan Museum, menurut International Council of Museums (ICOM), adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum,
Lebih terperinciRagam Hias Tenun Ikat Nusantara
RAGAM HIAS TENUN IKAT NUSANTARA 125 Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari sejarah teknik tenun ikat pada saat mulai dikenal masyarakat Nusantara. Selain itu, akan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI UNSUR TRADISI DAN KEBUDAYAAN BATAK DENGAN PENDEKATAN MODERN DALAM PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM ULOS SUMATERA UTARA
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain IMPLEMENTASI UNSUR TRADISI DAN KEBUDAYAAN BATAK DENGAN PENDEKATAN MODERN DALAM PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM ULOS SUMATERA UTARA Feny Ambarsari Pembimbing:
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bloomfield, Leonard Language. New York: Henry Holt and Company
241 DAFTAR PUSTAKA Bloomfield, Leonard. 1958. Language. New York: Henry Holt and Company Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Colemen, Simon dan Watson Helen.
Lebih terperinciPENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN
PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN Pengertian dasar sejarah kebudayaan yang dimaksudkan di sini adalah pembahasan umum mencakup pembahasan mengenai istilah dan definisi kebudayan, perbedaan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Keberadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Museum selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Keberadaan museum berawal dari minat para bangsawan Eropa untuk mengumpulkan bendabenda unik dan langka maupun rampasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat
Lebih terperinci: Sejarah Kebudayaan Indonesia (History of Indonesian Cultural) Prasyarat : - Deskripsi MK :
Nama MK : Sejarah Kebudayaan Indonesia (History of Indonesian Cultural) Kode MK/SKS : BDU 1101 / 2 SKS Prasyarat : - Status MK : Wajib Deskripsi MK : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Lebih terperinciMITOS WANITA JAWA DALAM PROSA LIRIK PENGAKUAN PARIYEM KARYA LINUS SURYADI AG: Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss
MITOS WANITA JAWA DALAM PROSA LIRIK PENGAKUAN PARIYEM KARYA LINUS SURYADI AG: Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhuk sosial tidak terlepas dari berbagai objek maupun peristiwaperistiwa yang dapat berupa tanda. Tidak terlepas dari kebudayaan, berbagai
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh. Prana Nusa Putra C KRIYA TEKSTIL SURAKARTA
EKSPRESI ESTETIK KAIN NAMPAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni/ Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa Oleh Prana Nusa Putra
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Matakuliah 2. Deskripsi Perkuliahan 3. Tujuan Instruksional
1 KONTRAK PERKULIAHAN Judul Matakuliah : Seminar Tari I Kode Mata kuliah : MKK03103 Pengajar : Prof. Dr. Sri Rochana, W. : Hadi Subagyo, S.Kar.,M.Hum. Setya Widyawati, S. Kar., M. Hum. Semester : VI/ 2014/2015
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen
BAB II LANDASAN TEORI Cina adalah Negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis. Negara Cina memiliki banyak kebudayaan, namun salah satu kebudayaan yang paling terkenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (1947), wujud kebudayaan ada tiga macam: 1)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan kebiasaan lain. Menurut
Lebih terperinciRELIEF TANTRI DI PERTAPAAN GUNUNG KAWI BEBITRA DESA BITERA, GIANYAR. I Putu Yogi Sudiana Program Studi Arkeologi
1 RELIEF TANTRI DI PERTAPAAN GUNUNG KAWI BEBITRA DESA BITERA, GIANYAR I Putu Yogi Sudiana Program Studi Arkeologi Abstrak Relief of Tantri that is located in Pertapaan Gunung Kawi Bebitra. This area located
Lebih terperinci