KHOLIDIN CH & FAHRUR ROZI ASWAJA NU CENTER BOJONEGORO
|
|
- Sudirman Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KHOLIDIN CH & FAHRUR ROZI ASWAJA NU CENTER BOJONEGORO
2 KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ULAMA NOMOR: 02/Munas/VII/2006 TENTANG BAHTSUL MASAIL MAUDLU IYYAH FIKRAH NAHDLIYAH
3 Pembentukan Jam'iyah Nahdlatul Ulama dilatarbelakangai oleh dua faktor dominan; pertama, adanya kekhawatiran dari sebagian umat Islam yang berbasis pesanten terhadap gerakan kaum modernis yang meminggirkan mereka. Kedua, sebagai respons ulama-ulama berbasis pesantren terhadap pertarungan ideologis yang terjadi di dunia Islam pasca penghapusan kekhilafahan Turki, munculnya gagasan Pan- Islamisme yang dipelopori oleh Jamaluddin Al Afghani dan gerakan kaum Wahabi di Hijaz. Gerakan kaum reformis yang mengusung isu-isu pembaruan dan purifikasi membuat ulama-ulama yang berbasis pesantren melakukan konsolidasi untuk melindungi dan memelihara nilai-nilai tradisonal yang telah menjadi karakteristik kehidupan mereka. Gerakan ulama yang berbasis pesantren semakin kental dan nyata terlihat mulai terbentuknya organisasi pendidikan dan dakwah, seperti Nahdlatul Wathan dan Tashwirul Afkar. Puncaknya adalah munculnya Komite Hijaz. Kemudian pada tanggal 31 Januari 1926 M (16 Rajab 1344 H.) para ulama yang berbasis pesantren memutuskan untuk membentuk organisasi kemasyarakatan Islam ala Ahlussunnah wal Jama'ah yang bernama Nahdlotoel Oelama' yang bertujuan untuk mengimbangi gerakan kaum reformis yang seringkali tidak meperhatikan tradisi-tradisi yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
4 Perjalanan waktu membawa Nahdlatul Ulama berinteraksi dengan organisasiorganiasai lain yang memiliki karakter dan cara berpikir berbeda. Akibatnya, warga NU sendiri banyak yang kehilangan identitas ke-nu-annya. Banyak orang yang secara formal masih mengatasnamakan warga Nahdliyyin, tetapi cara berpikirnya tidak lagi mencerminkan karakteristik Nahdlatul Ulama. Hal ini salah satunya disebabkan oleh belum adanya fikrah nahdyiyah yang seharusnya menjadi landasan bagi setiap nahdliyyin di dalam bersikap dan bertindak. Oleh karena itu, untuk menjaga nilai-nilai historis dan tetap meneguhkan Nahdlatul Ulama pada garis-garis perjuangannya (khiththah) serta menjaga konsistensi warga nahdliyiin berada pada koridor yang telah ditetapkan, Nahdlatul Ulama perlu membuat fikrah nahdliyah.
5 Nahdlatul Ulama memiliki metode berpikir sebagai berikut: Yang dimaksud dengan Fikrah Nahdliyah adalah kerangka berpikir yang didasarkan pada ajaran Ahlussunnah wal Jama ah yang dijadikan landasan berpikir Nahdlatul Ulama (khiththah nahdliyah) untuk menentukan arah perjuangan dalam rangka islah alummah (perbaikan umat).
6 Dalam merespon persoalan, baik yang berkenaan dengan persaoalan keagamaan maupun kemasyarakatan, Nahdlatul Ulama memiliki manhaj Ahli sunnah wal Jama ah sebagai berikut: 1. Dalam bidang Aqidah/teologi, Nahdlatul Ulama mengikuti manhaj dan pemikiran Abu Hasan Al- Asy ari dan Abu Mansur Al-Maturidi. 2. Dalam Bidang Fiqih/Hukum Islam, Nahdlatul Ulama bermazhab secaraqaul i dan manhaji kepada salah satu Al-Madzahib Al- Arba ah (Hanafi, Maliki, Syafi i dan Hanbali) 3. Dalam bidang Tasawuf, Nahdlatul Ulama mengikuti Imam al Junaid al Baghdadi (w.297h.) dan Abu Hamid al Ghazali ( H./ M.).
7 Fikrah tawassuthiyyah (pola pikir moderat), artinya Nahdlatul Ulama senantiasa bersikap tawazun (seimbang) dan i ti dal (moderat) dalam menyikapi berbagai persoalan. Nahdlatul Ulama tidak tafrith atau ifrath. 2.Fikrah tasamuhiyah (pola pikir toleran), artinya Nahdlatul Ulama dapat hidup berdampingan secara damai dengan pihak lain walaupun aqidah, cara pikir, dan budayanya berbeda. 3.Fikrah Ishlahiyyah (pola pikir reformatif), artinya Nahdlatul Ulama senantiasa mengupayakan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik (al-ishlah ila ma huwa al-ashlah). 4.Fikrah Tathowwuriyah (pola pikir dinamis), artinya Nahdlatul Ulama senantiasa melakukan kontekstualisasi dalam merespon berbagai persoalan. 5.Fikrah Manhajiyah (pola pikir metodologis), artinya Nahdlatul Ulama senantiasa menggunakan kerangka berpikir yang mengacu kepadamanhaj yang telah ditetapkan oleh Nahdlatul Ulama.
8 Ada 2 tantangan eksternal dan internal. Eksternal Ada 2 fikrah tatharrufyah yang menjadi tantangan fikrah nahdlyah: 1. Tatharruf tasyaddudi ( fundamintalis) baik tataharruf fikri, siyasi atau haraki 2. Tatharruf tasahuli ( liberal ) yang berlandasan pada ilgha al manhaj wa ilgha al hukm
9 Tantangan internal warga nahdlyyin, diantaranya: 1. Lemahnya pemahaman terhadap fikrah nahdlyah 2. Bergesernya orientasi perjuangan sebagian warga nahdlyiin 3. Kurangnya uswah hasanah dari sebagian tokoh NU dalam implmentasi fikrah nahdlyah 4. Kurang perduli terhadap ancaman pemahman firgah lain 5. Lemahnya kaderisasi pembela fikrah nahdliyah
10 1. Intensifkasi amaliyah nahdliyah di berbagai tempat dan kesempatan 2. Kaderisasi pembela aswaja dikalangan remaja 3. Peningkatan dari pembiasaan, pemahaman sampai ke pembelaan dengan wadah aswaja NU center 4. Koordinasi dengan semua warga nahdliyin diberbagai profesi baik kultural atau struktural 5. Kerjasama dengan berbagai orgamnisasi yang se-faham dengan fikrah nahdliyah
11 Wallahuaa lam bisshawab.. Bojonegoro, 17 November 2013
12 1. goegle banyak dari mereka. Caranya? 2. kerjasama dg ormas lain kurang tertarik 1. Kadresasi pembela sawaja di klgn remaja.?? Bagaimana dg IPNU/ dimasjid? Maarif? Gunung anyar: NU gak laku? Cukup dengan nama islam
yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan
I Sunni atau Ahl al-sunnah Wa al- Jama ah atau terkadang juga dikenal dengan sebutan ASWAJA merupakan paham yang berdasarkan pada tradisi Nabi Muhammad SAW, di samping berdasar pada Al Qur an sebagai sumber
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam mengkontruks Ahl al - Sunnah wal Al Jama ah, oleh karena itu perlu disimpulkan pemikiran Nahdlatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang berbeda. Muhammadiyah yang menampilkan diri sebagai organisasi. kehidupan serta sumber ajaran. Pada sisi ini, Muhammadiyah banyak
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Metode pehamanan hadis Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memahami hadis ada beberapa sisi persamaan dan perbedaan. Secara garis besar antara Muhammadiyah dan NU menggunakan
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN (RAPEM) MATA KULIAH AGAMA 2 (AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH) TAHUN AKADEMIK 2015/2016
RANCANGAN PEMBELAJARAN (RAPEM) MATA KULIAH AGAMA 2 (AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH) TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Sem/Kode : II/UNIS 14105 Progdi : Semua Prodi UNISNU Fakultas : Semua Fakultas UNISNU SKS : 3 KOMPETENSI
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Lebih terperinciNegara dengan penduduk yang sangat majemuk. masyarakatnya, sebagai contohnya di Indonesia terdapat organisasi-organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara dengan penduduk yang sangat majemuk. Kemajemukan Indonesia terlihat dari berbagai bidang kehidupan sosial masyarakatnya, sebagai contohnya di
Lebih terperinciLampiran: Keputusan Kongres XIV GP Ansor Tahun 2011 No. 06/K-XIV/P5/ I/2011. PERATURAN DASAR DAN PERATURAN RUMAH TANGGA Surabaya, 16 Januari 2011
Lampiran: Keputusan Kongres XIV GP Ansor Tahun 2011 No. 06/K-XIV/P5/ I/2011 PERATURAN DASAR DAN PERATURAN RUMAH TANGGA Surabaya, 16 Januari 2011 PERATURAN DASAR GERAKAN PEMUDA ANSOR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya
Lebih terperinciItulah hakikat khittah NU yang kemudian dirumuskan dalam Khittah NU oleh Muktamar ke-27 tahun 1984 di Situbondo.
KHITTAH NAHDHIYAH A. Pengertian Khittah Nahdhiyah Khittah artinya garis yang diikuti, garis yang biasa atau selalu ditempuh. Kalau kata khittah dirangkai dengan Nahdhatul Ulama (selanjutnya disingkat NU),
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PROGRAM PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA JOMBANG MASA KHIDMAT
POKOK-POKOK PROGRAM PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA JOMBANG MASA KHIDMAT 2017-2022 A. Pendahuluan Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Bab XXI pasal 79 bahwa, Konferensi
Lebih terperinciKEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012
KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012 PENGESAHAN PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR TENTANG LEMBAGA MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT RIJALUL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Indonesia adalah salah satu negara multikltural terbesar di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan
Lebih terperinciPENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT
PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.
Lebih terperinciAHLUSSUNNAH WALJAMA AH MENURUT NAHDLATUL ULAMA. Oleh : Mashum Nuralim (Dekan Fakultas Ushuluddin Surabaya IAIN Sunan Ampel)
AHLUSSUNNAH WALJAMA AH MENURUT NAHDLATUL ULAMA Oleh : Mashum Nuralim (Dekan Fakultas Ushuluddin Surabaya IAIN Sunan Ampel) A. Pendahuluan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan hamba-nya
Lebih terperinciMEMBINCANG MANHAJ FIKR NU
Tashwir: MEMBINCANG MANHAJ FIKR NU Ahmad Fawaid Sjadzili Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah. Kini sedang menyelesaikan pendidikannya di Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Redaktur Pelaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kaderisasi merupakan sebuah proses pencarian bakat atau pencarian sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan sebuah organisasi tidak bisa dilepaskan dari kaderisasi. Kaderisasi merupakan sebuah proses pencarian bakat atau pencarian sumber daya manusia yang handal
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007. Abdusshomad, Muhyiddin. Hujjah NU: Aqidah-Amaliah-Tradisi, Surabaya: Khalista, 2009. Ahmad, M. dkk, Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ahli keislaman, kebanyakan berada dalam prespektif hubungan Negara dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Studi-studi teoritis tentang hubungan Islam dan politik yang dilakukan para ahli keislaman, kebanyakan berada dalam prespektif hubungan Negara dan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs. Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek a) Penyusunan Kurikulum dan perangkat pembelajaran Muatan Lokal
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. lainnya yang cenderung bersikap reaktif dan keras terhadap kasus-kasus. 1. Pandangan/Pemikiran yang berkembang di Nahdlatul Ulama
KESIMPULAN BAB IV PENUTUP Mengapa Nahdlatul Ulama yang notabene merupaka Ormas terbesar di Indonesia memiliki sikap yang berbeda dengan ormas Islam lainnya yang cenderung bersikap reaktif dan keras terhadap
Lebih terperinciRANCANGAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA NAHDLATUL ULAMA
RANCANGAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA NAHDLATUL ULAMA Daftar isi Mukadimah - BAB I Nama, Kedudukan dan Status - BAB II Pedoman, Aqidah dan Asas - BAB III Bendera dan Lambang - BAB IV Tujuan dan Usaha
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs As
BAB V PEMBAHASAN 1. Perencanaan Pembelajaran Muatan Lokal Aswaja/Ke-NU-an di MTs As Syafi iyah Pogalan, Trenggalek Nahdlatul Ulama adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh para Ulama dengan tujuan
Lebih terperinciGuru Madrasah Aljunied PIAGAM KESEDERHANAAN DALAM BERAGAMA Berikut adalah pendirian yang perlu diambil bagi menjamin kesederhanaan dalam dakwah: 1. Kita beriltizam untuk menghormati prinsip-prinsip
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN JOMBANG
VISI: 1 Memperkuat 11 kelembagaan 12 jamiyyah Nahdlatul 13 Ulama Jombang melalui 14 pengembangan sistem KERANGKA KERJA LOGIS PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN JOMBANG 2012-2017 Terwujudnya Nahdlatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asy ary. Nahdlatul ulama berkiprah di pentas Nasional sebagai organisasi sosial keagamaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nahdlatul Ulama yang lebih di kenal dengan sebutan NU, didirikan di Surabaya oleh sekelompok ulama pesantren pada tanggal 31 Januari 1926, yang di pimpin oleh
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN JOMBANG
VISI: KERANGKA KERJA LOGIS PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN JOMBANG 2012-2017 Terwujudnya Nahdlatul Ulama Sebagai Jamiyah Diniyyah Ijtimaiyah Ahlussunnah Wal Jamaah Yang Maslahah Bagi Umat Menuju
Lebih terperinciREVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Pengantar Diskusi REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: Muhammad Purwana PENGERTIAN 1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
Lebih terperinciPengembangan Nilai-nilai Aswaja dan Tantangannya Dewasa Ini
Pengembangan Nilai-nilai Aswaja dan Tantangannya Dewasa Ini Oleh: DR. H. Achmad Muhibbin Zuhri, MA 1 Pengantar: Perjalanan Aswaja sebagai Ideologi Perjalanan panjang Ahlussunnah wal-jama ah sebagai suatu
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2015/2016
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2015/2016 Mata Kuliah AGAMA 2 (AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH) Kode : UNIS 14105 Disusun oleh: Tim Kurikulum Agama 2 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Kesimpulan pada bagian penutup ini berkaitan dengan rumusan masalah
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan pada bagian penutup ini berkaitan dengan rumusan masalah yang telah ditentukan dalam bab sebelumnya. Artinya, kesimpulan adalah rangkuman atau resume hasil rangkaian
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Adanya penyelewengan terhadap pelaksanaan khittah Tarbiyah yang lebih
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Adanya penyelewengan terhadap pelaksanaan khittah Tarbiyah yang lebih cenderung melakukan ijtihad politik praktis ketimbang menjalankan perjuangan triologi khtitah Tarbiyah
Lebih terperinciBAB IV PEMIKIRAN KH. ABDUL WAHAB CHASBULLAH DAN PERANANNYA DALAM TASWIRUL AFKAR A. PEMIKIRAN KH. ABDUL WAHAB CHASBULLAH
55 BAB IV PEMIKIRAN KH. ABDUL WAHAB CHASBULLAH DAN PERANANNYA DALAM TASWIRUL AFKAR A. PEMIKIRAN KH. ABDUL WAHAB CHASBULLAH 1. Bidang Keagamaan Semenjak kecil KH. Abdul Wahab Chasbullah sudah mengenyam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksistensinya harus diakui oleh konstitusi. Pengakuan tersebut harus harus tetap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia eksistensinya harus diakui oleh konstitusi. Pengakuan tersebut harus harus tetap dipertahankan oleh
Lebih terperinciBAB III PANDANGAN PARA AKTIVIS NU TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA DI NEGARA INDONESIA A. Toleransi Inter Umat Beragama 1. Membangun Sikap Toleransi Dan
BAB III PANDANGAN PARA AKTIVIS NU TERHADAP TOLERANSI BERAGAMA DI NEGARA INDONESIA A. Toleransi Inter Umat Beragama 1. Membangun Sikap Toleransi Dan Cara Mengatasi Intoleran Dalam mengembangkan sikap toleransi
Lebih terperinci`BAB I A. LATAR BELAKANG
`BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasib menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Hal ini tidak terlepas dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Di Negara Malaysia banyak sekali orang Indonesia yang mengadu nasib menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Hal ini tidak terlepas dari sulitnya mencari pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda. Organisasi adalah sebuah wadah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah organisasi sudah dikenalkan sejak tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Organisasi itu disebut organisasi siswa intra sekolah (OSIS). Di kehidupan
Lebih terperinciBAB IV PELUANG DAN TANTANGAN NU SIDOARJO DALAM USAHA PEMBERDAYAAN CIVIL SOCIETY
BAB IV PELUANG DAN TANTANGAN NU SIDOARJO DALAM USAHA PEMBERDAYAAN CIVIL SOCIETY A. Peluang NU cabang Sidoarjo dalam mewujudkan civil society Dilihat Secara analisis obyektif, Peluang NU dalam pemberdayaan
Lebih terperinciMAKALAH AGAMA 2A (ASWAJA)
MAKALAH AGAMA 2A (ASWAJA) "Hubungan Aswaja Dengan Organisasi Nahdlatul Ulama" DISUSUN OLEH 1. DAMAS FAHMI ASSENA : 161240000500 KELAS TEKNIK INFORMATIKA R2 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Hisoris Kemampuan keilmuan dan intelektualitasya K.H. Hasyim Asy ari merupakan hasil dari belajar keras selama waktu yang tidak pendek. Hal ini menyebabkan beliau dihargai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pengaruh pembaharuan Islam yang dilakukan oleh umat Islam di Saudi Arabia, Mesir, dan India
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TERKAIT ASWAJA 1. Pengertian Aswaja Ahlu Sunnah Wa al-jamaah atau yang biasa disingkat dengan ASWAJA secara bahasa berasal dari kata Ahlun yang artinya keluarga, golongan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah istilah kunci yang paling paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses,
Lebih terperinciBAHTSUL MASAIL NU (Sebuah Kritik Metodologi) Nurotun Mumtahanah Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hikmah Tuban
BAHTSUL MASAIL NU (Sebuah Kritik Metodologi) Nurotun Mumtahanah Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hikmah Tuban e-mail: ningmumun74@gmail.com Abstract: It has long been known that to deal with various religious
Lebih terperinciMat Solikhin. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
GERAKAN PEMIKIRAN DAN PERAN TIGA ULAMA NU DALAM MENEGAKKAN AHL AL-SUNNAH WA L-JAMĀ AH AL-NAHḌIYYAH DI JAWA TAHUN 1926 1971: Kajian terhadap Pemikiran K.H. Hasyim Asy ari, K.H.R. Asnawi, K.H. Wahhab Hasbullah
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik
BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah institusi yang mutlak diperlukan dalam dunia demokrasi, apabila sudah memilih sistem demokrasi dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan perkembangan Islam di Timur Tengah. Jaringan ulama yang terbentuk sejak abad ke-17 dan ke-18
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diniyah Islamiyah yang berarti Organisasi Keagamaan Islam. Sejak berdirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nahdlatul Ulama disingkat NU, 1 yang merupakan suatu jam iyah Diniyah Islamiyah yang berarti Organisasi Keagamaan Islam. Sejak berdirinya sudah menjadikan faham Ahlussunnah
Lebih terperinciAD ART NU terbaru ( Download )Under arsip:next post : data post:edition of : 203 / download AD ART NU terbaruad ART NU terbaru
Ad Art Nu Terbaru ( Download ) Perkuliahancom Karena kuliah saja tidak cukup!!mar312012 AD ART NU terbaru ( Download )Under arsip:next post : data post:edition of : 203 / download AD ART NU terbaruad ART
Lebih terperinciKEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 03/KONBES-XVIII/VI/2012
KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 03/KONBES-XVIII/VI/2012 PENGESAHAN PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR TENTANG LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN Bismillahirrohmanirrohim
Lebih terperinciBAB III SEJARAH SINGKAT MAJELIS ULAMA INDOSESIA. pada masa itu, 10 orang ulama yang merupakan unsur dari ormas-ormas Islam
BAB III SEJARAH SINGKAT MAJELIS ULAMA INDOSESIA A. Sekilas Tentang Berdirinya MUI 1. Sejarah Berdirinya MUI MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama, cendekiawan dan zu ama yang
Lebih terperinciTATA TERTIB KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA JOMBANG TAHUN 2017
TATA TERTIB KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA JOMBANG TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Yang dimaksud dengan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Jombang adalah Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama
Lebih terperinciKarenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.
Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme. Mantan Wakil Presiden RI beberapa waktu lalu mengatakan bahwa saat ini tidak ada bedanya antara partai politik nasionalis sekuler
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI, cetakan ke-1. yang memuat pendapat Muhammad bin Abd wahab.
123 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Usaha deradikalisasi dalam pendidikan, hususnya pada jenjang Sekolah Menengah Atas baik Negeri ataupun Swasta sangat diperlukan peran Guru Pendidikan Agama Islam dan pihak
Lebih terperinciAHLUSSUNNAH WAL JAMA AH; SOLUSI KESESATAN AKIDAH. Oleh : Ahmad Khusairi. Seiring dengan perkembangan mesin waktu yang akhirnya mengantarkan
AHLUSSUNNAH WAL JAMA AH; SOLUSI KESESATAN AKIDAH Oleh : Ahmad Khusairi a. Problematika umat islam saat ini Seiring dengan perkembangan mesin waktu yang akhirnya mengantarkan pada sebuah istilah globalisasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan
201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak
Lebih terperinci1. AHLUSSUNAH WAL JAMA AH
1. AHLUSSUNAH WAL JAMA AH A. Pendahuluan Islam sebagai agama terakhir yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW dalam sejarah perkembangannya pada zaman Rosulullah SAW. Relatif tidak mengalami goncangan dan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan organisasi politik namun sepanjang
Lebih terperinciBAB IV PERAN NAHDLATUL ULAMA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN
BAB IV PERAN NAHDLATUL ULAMA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2005-2015 Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang sukses dalam menyelenggarakan Pilkada di
Lebih terperinci1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir
100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa hal yang penulis simpulkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Tahapan segmentasi jama ah Majelis Dzikir Walisongo a. Mencari hubungan Jama ah Majelis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA (PCNU) KABUPATEN KUDUS PERIODE
BAB IV ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA (PCNU) KABUPATEN KUDUS PERIODE 2013-2018 Aktivitas dakwah dikatakan berjalan secara efektif yang menjadi tujuan benar-benar dapat
Lebih terperincisekretariat tim kartanu 2015 komplek ketintang regency no 17-19, telp surabaya jawa timur
media promosi sekretariat tim kartanu 2015 komplek ketintang regency no 17-19, telp 031 8276067 surabaya jawa timur No : 026/KD/09/2015 Perihal : Proposal Kerjasama Program Diskon dalam Mensukseskan Fungsi
Lebih terperinciKABUPATEN SIDOARJO. menganalisis ragam pandangan tokoh agama kecamatan Taman tentang. benda wakaf yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan
BAB IV TIPOLOGI MANHĀJ TOKOH AGAMA KECAMATAN TAMAN TENTANG RUISLAG BENDA WAKAF MASJID SABILUN NAJAH BEBEKAN TIMUR KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Hukum Positif Tentang Ruislag Benda Wakaf Dan Pandangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Diskripsi Teori 1. ASWAJA a) Pengertian ASWAJA Ahlussunnah Wal Jamaah atau yang biasa disingkat dengan ASWAJA secara bahasa berasal dari kata Ahlun yang artinya keluarga, golongan
Lebih terperinciFIKRAH NAHDLIYAH SEBAGAI PONDASI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Rijal Mumazziq Zionis 1
Rijal Mumazziq Zionis FIKRAH NAHDLIYAH SEBAGAI PONDASI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Rijal Mumazziq Zionis 1 Abstract: Nahdhatul Ulama (NU) as social organization has contributed and proved its existence
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Data Tentang Implementasi Nilai-nilai ASWAJA dalam Pembelajaran. Pendidikan Agama Islam di MA NU TBS Kudus
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Data Tentang Implementasi Nilai-nilai ASWAJA dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MA NU TBS Kudus Madrasah Aliyah NU TBS Kudus adalah lembaga pendidikan di
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19
DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS PROGRAM PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN JOMBANG
VISI: 1 Memperkuat 1.1 kelembagaan 1.2 jamiyyah 1.3 Nahdlatul Ulama Jombang melalui 1.4 pengembangan sistem 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.1 1.1 2 Menciptakan 2.1 kader-kader 2.2 jamiyyah yang memiliki
Lebih terperinciyang mungkin selama ini belum banyak yang membaca pertarungan wacana semacam ini sebagai sebuah fenomena politis. Kontribusi Teoritik
119 BAB 5 Kesimpulan Nahdlatul Ulama sebuah organisasi keagamaan yang selama ini kental dengan kesan tradisional dan konservatif dengan atsmosfer keagamaan yang cenderung tenang dan statis ternyata memiliki
Lebih terperinciJURNAL. Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret
JURNAL GAYA KOMUNIKASI ANTAR WARGA ORMAS ISLAM (Studi Pada Gaya Komunikasi Antara Warga Ormas NU dan Warga Ormas Muhammadiyah Di Desa Ambulu, Jember, Jawa Timur) Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciISLAM DI INDONESIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER
ISLAM DI INDONESIA Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Modul ke: Pendidikan Agama Islam Islam di Indonesia Fakultas Tehnik Ust. H. Lathif Hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... Program Studi Tehnik Mesin www.mercubuana.ac.id TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS A. Menjelaskan
Lebih terperinciIslam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.
Islam dan Demokrasi Disusun oleh : AL-RHAZALI 07230054 MITRA ANUGRAH F 07230068 FEBRIAN DELI 201010050311070 NOVELIAWATI C. 201010050311085 MUSLIM DEMOKRAT Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik
Lebih terperinciHADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA: Studi atas Pemahaman Hadis Lajnah Bahtsul Masa il
Hadis dalam Tradisi Nahdlatul Ulama: ADDIN, Vol. 7, No. 2, Agustus 2013 HADIS DALAM TRADISI NAHDLATUL ULAMA: Studi atas Pemahaman Hadis Lajnah Bahtsul Masa il Salsabila Firdaus Universitas Islam Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk ciptaan-nya. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berfalsafah Pancasila sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersumber kepada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan-nya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang di negeri ini diperkirakan di sekitar abad ke-13 dan 14 Masehi. Pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam. Agama Islam masuk dan berkembang di negeri ini diperkirakan di sekitar abad ke-13 dan 14 Masehi. Pada abad ini Islam
Lebih terperinciSumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan
c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Institut Agama Islam Negeri Antasari atau yang lebih dikenal dengan sebutan IAIN Antasari Banjarmasin berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km. 4,5 Kota Banjarmasin
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda 1. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda a. Sejarah Berdirinya MTs NU Nurul Huda Madrasah Tsanawiyah NU Nurul Huda Mangkangkulon Tugu Kota
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas Tunggal Pancasila oleh Nahdlatul Ulama : Latar Belakang dan Proses 1983-1985 yang menjadi bahan
Lebih terperinciBAB III IDENTITAS ISLAM DALAM PANDANGAN NU DAN UPAYA MEMPERBAIKI CITRA ISLAM
BAB III IDENTITAS ISLAM DALAM PANDANGAN NU DAN UPAYA MEMPERBAIKI CITRA ISLAM Dalam bab ini berisi tentang mengapa NU mengambil langkah aktif dalam menangkal radikalisme. Di antaranya ada beberapa alasan,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam
BAB V KESIMPULAN Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor politik dan faktor sosial. Ditinjau dari aspek politik, perselisihan antara
Lebih terperinciPERLUKAH PERGURUAN TINGGI PASCA PESANTREN. Disusun oleh : Azwan Lutfi Pembina Ponpes As ad Jambi
PERLUKAH PERGURUAN TINGGI PASCA PESANTREN Disusun oleh : Azwan Lutfi Pembina Ponpes As ad Jambi 1.1 Latar Belakang Pondok Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam, dakwah dan pengabdian masyarakat yang
Lebih terperinciJABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA
TADZKIROH DEWAN SYARIAH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 08/TK/K/DSP-PKS/II/1430 TENTANG JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA ( ) Memasuki era mihwar muassasi, interaksi dan komunikasi kader, anggota
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. sunnah waljamaah tokoh-tokoh yang ikut berperan diantaranya K.H.
BAB II KAJIAN TEORI A. Nahdlatul Ulama 1. Sejarah Lahirnya Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama lahir pada tanggal 31 Januari 1926 sebagai reprensentatif dari ulama tradisionalis, dengan haluan ideologi ahlus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan pembahasan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA HUBUNGAN SOSIAL DAN PENGARUH ALIRAN KEAGAMAAN ISLAM DI KECAMATAN SOLOKURO TERHADAP MASYARAKAT
BAB IV DINAMIKA HUBUNGAN SOSIAL DAN PENGARUH ALIRAN KEAGAMAAN ISLAM DI KECAMATAN SOLOKURO TERHADAP MASYARAKAT A. Dinamika hubungan sosial antar aliran keagamaan Islam di Kecamatan Solokuro Masyarakat Solokuro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melaksanakan proses pendidikan. Karena menurut ajaran Islam,
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Agama Islam merupakan agama yang bersifat universal, yaitu agama yang mengajarkan kepada umat manusia tentang aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak
PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak 1. Bagaimana menyikapi perbedaan keyakinan diantara minoritas Syi ah dan mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak 2. Adakah program untuk
Lebih terperinciBAB III SEJARAH,PROFIL DAN IDEOLOGI ASWAJA NU CENTER JAWA TIMUR. A. Sejarah Terbentuknya Aswaja NU Center Jawa Timur
52 BAB III SEJARAH,PROFIL DAN IDEOLOGI ASWAJA NU CENTER JAWA TIMUR A. Sejarah Terbentuknya Aswaja NU Center Jawa Timur Peran Nahdlatul ulama yang sudah tidak diragukan lagi sebagai organisasi agama sosial
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani
Lebih terperinciPETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU
PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU BAB I NAMA, STATUS, FAHAM, TEMPAT, DAN WAKTU SAKO MA ARIF NU Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Satuan Komunitas Pramuka Lembaga Pendidikan Ma arif Nahdatul
Lebih terperinciDINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU
DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU i Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. ii iii Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. Dr. H. Moch. Tolchah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan kedua dari abad IX M. Aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi. Kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran Maturidiah. Aliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini terjadi fenomena yang menarik di Indonesia dari gerakan keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin hari semakin mendarah daging
Lebih terperinciPROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I
PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I Sekretariat : Jalan Tengku Sulung Gg. Amaliyah RT. 009 Kampung Muda Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai
Lebih terperinciKRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.
KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbeda diantara fakta dan interprestasi, di mana fakta yang akan selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah suatu hal yang persis berdiri di persimpangan jalan, yang berbeda diantara fakta dan interprestasi, di mana fakta yang akan selalu bersifat objektif,
Lebih terperinci