LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI"

Transkripsi

1 LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2017 INSPEKTORAT BADAN POM

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya Laporan Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun Pada tahun 2012, Kementerian PAN dan RB telah menetapkan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri (self-assessment). Sejalan dengan perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi, agar penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan objektif, Kementerian PAN dan RB pada tahun 2014 telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintahan. Sebagai tindak lanjut implementasi atas peraturan tersebut Badan POM telah melaksanakan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Badan POM pada bulan Maret dan April 2017 dan telah melakukan input ke dalam portal PMPRB online Kementerian PAN dan RB pada tanggal 28 April Laporan ini disampaikan untuk memberikan gambaran pelaksanaan PMPRB tahun 2017 dan langkah perbaikan yang diperlukan untuk peningkatan kinerja reformasi birokrasi di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan di masa mendatang. Semoga bermanfaat. Jakarta, Mei 2017 Inspektur Badan POM selaku Koordinator PMPRB Badan POM RI Dra.Zulaimah, Apt., M.Si i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Umum 1 B. Dasar Hukum 1 C. Maksud dan Tujuan 2 D. Ruang Lingkup 2 BAB II TATA CARA DAN MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN 2 A. Metodologi Penilaian 2 B. Teknik Penilaian 2 C. Pengorganisasian dan Jadwal Pelaksanaan 3 D. Penilaian Mandiri atas Kemajuan Pelaksanaan RB 3 BAB III PELAKSANAAN 5 A. Tahap Persiapan 5 B. Teknik Pelaksanaan 5 BAB IV URAIAN HASIL 6 A. Komponen Proses 7 B. Komponen Hasil 9 BAB V RENCANA TINDAK LANJUT 10 Komponen Pengungkit: 10 A. Manajemen Perubahan 10 B. Penataan Per-UU 10 C. Penguatan Organisasi 11 D. Penataan Tatalaksana 11 E. Penataan Sistem Manajemen SDM 12 F. Penguatan Akuntabilitas 13 G. Penguatan Pengawasan 14 H. Peningkatan Kualitas Layanan Publik 14 Komponen Hasil 16 BAB VI PENUTUP 16 ii

4 LAPORAN KEGIATAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Reformasi Birokrasi merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan dalam rangka menjawab tuntutan era reformasi, dimana masyarakat Indonesia menghendaki adanya perubahan secara total di segala bidang penyelenggaraan negara. 2. Pelaksanaan reformasi birokrasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi , yang menegaskan akan pentingnya penerapan clean government dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dengan program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur negara melalui penerapan reformasi birokrasi. 3. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan evaluasi reformasi birokrasi Badan POM tersebut disusun laporan pelaksanaannya guna menentukan rencana tindak lanjutnya. B. Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintahan. 2. Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan POM tahun Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK tahun 2017 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan POM. 1

5 C. Maksud dan Tujuan A. Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk memberikan gambaran dan masukan kepada pimpinan tentang pelaksanaan kegiatan PMPRB di Badan POM. B. Tujuan disusun laporan ini untuk menentukan langkah-langkah tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan PMPRB di lingkungan Badan POM dan kebijakan pimpinan yang segera dilaksanakan. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup laporan pelaksanana PMPRB di lingkungan Badan POM tahun 2017 meliputi pelaksanaan kegiatan, hasil yang dicapai, dan rencana tindak lanjut yang telah disusun. II. TATA CARA DAN MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN A. Metodologi Penilaian Metodologi yang diguanakan untuk melakukan penilaian pada komponen pengungkit adalah teknik criteria referrence test dengan cara menilai setiap komponen dengan kriteria penilaian dari masing-masing komponen yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk melakukan penilaian komponen hasil, antara lain menggunakan nilai akuntabilitas kinerja, nilai kapasitas organisasi (survei internal), nilai persepsi korupsi, dan opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ata Laporan Keuangan. PMPRB dilaksanakan oleh tim asesor PMPRB bersama dengan tim pelaksana RB, dengan mengacu pada kriteria penilaian yang tertuang dalam Lembar Kerja Evaluasi (LKE) reformasi birokrasi. Nilai akhir, kesimpulan, dan rencana aksi tindak lanjut diperoleh berdasarkan konsensus atau kesepakatan antara tim asesor PMPRB dan tim pelaksana reformasi birokrasi Badan POM. B. Teknik Penilaian Teknik penilaian pada dasarnya merupakan cara/metode/alat yang digunakan untuk pengumpulan dan analisis data. Berbagai Teknik penilaian dapat dipilih untuk mendukung metode penilaian yang telah ditetapkan sehingga mampu menjawab tujuan dilakukannya penilaian ini. Teknik yang digunakan antara lain 2

6 kuesioner, wawancara, studi dokumentasi, atau kombinasi beberapa teknik tersebut. C. Pengorganisasian dan Jadwal Pelaksanaan PMPRB Pengorganisasian dan penetapan jadwal pelaksanaan PMPRB dilaksanakan oleh Inspektur Badan POM selaku koordinator tim asesor PMPRB. Hasil penilaian mandiri dilaporkan kepada Kementerian PAN dan RB secara online pada tanggal 28 April D. Penilaian Mandiri atas Kemajuan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 1. Penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi tidak hanya difokuskan pada data yang tertuang pada dokumen formal semata, tetapi juga dari sumber lain yang akurat dan relevan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi. 2. Penilaian dan penyimpulan hasil penilaian atas kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi adalah sebagai berikut: a. Penilaian harus menyimpulkan hasil penilaian atas fakta objektif instansi pemerintah dalam melaksanakan program reformasi birokrasi sesuai dengan kriteria masing-masing komponen yang ada dalam Lembar Kerja Evaluasi. b. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut: 1) Dalam melakukan penilaian, terdapat tiga variable yaitu: (i) komponen, (ii) sub-komponen, dan (iii) kriteria. 2) Setiap komponen dan sub-komponen penilaian diberikan alokasi nilai sebagai berikut: No Komponen Bobot Sub-Komponen 1 Komponen 60% a. Manajemen Perubahan (5%) Pengungkit b. Penataan Peraturan Perundang-undangan (5%) c. Penataan dan Penguatan Organisasi (6%) d. Penataan Tatalaksana (5%) e. Penataan Sistem Manajemen SDM (15%) f. Penguatan Akuntabilitas (6%) g. Penguatan Pengawasan (12%) h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6%) 3

7 No Komponen Bobot Sub-Komponen 2 Komponen Hasil 40% a. Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20%) b. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (10%) c. Kualitas Pelayanan Publik (10%) 3) Setiap sub-komponen pada komponen pengungkit dibagi ke dalam beberapa pernyataan sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan/pernyataan akan dijawab dengan ya/tidak atau a/b/c atau a/b/c/d/e. Jawaban ya/tidak diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan yang langsung dapat dijawab ya atau tidak. 4) Setiap jawabannya Ya akan diberikan nilai 1 sedangkan jawaban Tidak maka akan diberikan nilai 0. 5) Dalam memberikan penilaian ya atau tidak maupun a/b/c/d/e, asesor harus menggunakan professional judgement-nya dengan mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi pada setiap kriteria. 6) Setiap sub-komponen pada komponen hasil akan dibagi ke dalam beberapa pernyataan sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan/pernyataan akan dijawab dengan angka nominal. 3. Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan atas hasil PMPRB dilakukan dengan menjumlahkan angka tertimbang drai masingmasing komponen. Nilai akhir dari penjumlahan komponen-komponen digunakan untuk menentukan tingkat pelaksanaan reformasi birokrasi, dengan kategori sebagai berikut: No Kategori Nilai Angka Interpretasi 1 AA > Memuaskan 2 A >80-90 Istimewa 3 BB >70-80 Sangat baik 4 B >60-70 Baik, perlu sedikit perbaikan 5 CC >50-60 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar 6 C >30-60 Kurang, perlu banyak perbaikan dan perubahan yang mendasar 4

8 No Kategori Nilai Angka Interpretasi 7 D 0-30 Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar III. PELAKSANAAN Tahapan Penilaian Mandiri Pelakasanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan Badan POM dibagi dalam 2 (dua) tahapan besar sebagai berikut : A. Tahap Persiapan Tahap persiapan telah dimulai pada minggu kedua hingga akhir bulan Maret Pada tahapan ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan seperti pembentukan Tim PMPRB Badan POM, Briefing Pelaksanaan Kerja Tim PMPRB Badan POM dan Bimbingan Teknis PMPRB Badan POM bagi Tim Asessor PMPRB dan Tim Pelaksana RB Badan POM. B. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan PMPRB Badan POM mulai dilakukan mulai minggu ketiga bulan Maret 2017 hingga akhir tenggat waktu pengiriman secara online kepada Kementerian PAN dan RB pada tanggal 28 April Pada tahapan ini telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain : 1. Survey Kapasitas Organisasi. Survei ini mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran nyata mengenai pengembangan kapasitas organisasi Badan POM dalam menjalankan tugasnya. Survei dilaksanakan pada tanggal 13 s.d. 24 Maret 2017 di tingkat pusat terhadap 23 unit kerja di lingkungan Sekretariat Utama, Pusat-Pusat, Kedeputian Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza, Kedeputian Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, serta Kedeputian Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Survei 2. Penilaian offline. Pada tahapan ini asesor PMPRB Badan POM bersama dengan tim pelaksana RB melakukan penilaian mandiri pelaksanaan RB Badan POM dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi RB yang merupakan format dari Kementerian PAN dan RB. Penilaian ini dilaksanakan tanggal 27 Maret s.d. 13 April

9 3. Finalisasi Evaluasi Pelaksanaan RB pada tanggal 17 s.d. 21 April Pada tahapan ini dilakukan pembahasan final atas Lembar Kerja Evaluasi RB. 4. Reviu LKE RB. Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan finalisasi evaluasi pelaksanaan RB. Pada tahapan ini Lembar Kerja Evaluasi RB yang telah diisi oleh Tim Asesor direviu oleh tim PMPRB Inspektorat. Reviu ini untuk melihat kesesuaian antara data dukung dengan hasil penilaian RB yang dilakukan oleh Tim Asesor PMPRB dan Tim Pelaksana RB. 5. Penandatanganan Berita Acara Konsensus pada tanggal 28 April Pada tahapan ini Tim Asessor PMPRB, Tim Pelaksana RB, bersama dengan seluruh jajaran Eselon I Badan POM melakukan penandatanganan Berita Acara Konsensus PMPRB sebelum diinput dan dikirimkan secara online kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 6. Penilaian online. Pada tahapan ini hasil penilaian offline yang telah dilakukan oleh Tim Asesor PMPRB diinput ke dalam aplikasi online PMPRB Kementerian PAN dan RB 7. Pengiriman Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB kepada Kementerian PAN dan RB melalui aplikasi PMPRB online. Pada tahapan ini seluruh hasil penilaian PMPRB yang telah diinput ke dalam aplikasi online dikirimkan ke Kementerian dimana Tim Asesor PMPRB dan Tim Pelaksana RB telah memaparkan Lembar Kerja Evaluasi masing-masing area perubahan untuk menyamakan persepsi dalam menilai implementasi RB di Badan POM dan kesesuaian data dukungnya. IV. URAIAN HASIL Pelaksanaan PMPRB sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Penilaian Mandiri Program Reformasi Birokrasi dilakukan dengan melihat dua komponen yaitu Proses dan Hasil. Komponen Proses diisi oleh Tim Assesor bersama dengan Tim Pelaksana masing-masing area perubahan Penilaian komponen Hasil berdasarkan hasil survei dan pendapat institusi eksternal Badan POM. Komponen tersebut meliputi beberapa aspek antara lain Nilai Kapasitas Organisasi, Nilai Akuntabilitas Kinerja dari Kementerian PAN dan RB, Nilai hasil Survei Persepsi Korupsi, Opini atas 6

10 Laporan Keuangan oleh BPK, dan Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan berdasarkan Survei Eksternal oleh Ombudsman. Nilai akhir pencapaian komponen pengungkit dan hasil pada PMPRB Badan POM Tahun 2017 sebesar 88,70 dengan rincian sebagai berikut: No Komponen/Sub Komponen Hasil PMPRB Nilai % Komponen Pengungkit/Proses 1 Manajemen Perubahan (5) 4,81 96,13 2 Penataan Peraturan Perundang-undangan (5) 4,38 87,50 3 Penataan dan Penguatan Organisasi (6) Penataan Tatalaksana (5) 4,59 91,70 5 Penataan Sistem Manajemen SDM (15) 14,64 97,58 6 Penguatan Akuntabilitas (6) 5,54 92,27 7 Penguatan Pengawasan (12) 11,05 92,05 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) 5,37 89,57 Total Proses (60) 56,36 93,93 Komponen Hasil 1 Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20) 15,38 76,91 2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (10) 8,58 85,83 3 Kualitas Pelayanan Publik (10) 8,38 83,75 Total Hasil (40) 32,34 80,85 Indeks RB 88,70 A. Komponen Proses Komponen Proses dinilai berdasarkan penilaian terhadap 8 (delapan) area perubahan yang telah dilakukan oleh Tim Assesor Internal Badan POM. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tools yang telah disusun oleh Kementerian PAN dan RB. Delapan area perubahan yang dinilai tersebut adalah Manajemen Perubahan, Penataan Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tata Laksana, Penataaan Sistem Manajamen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, serta Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 1. Manajemen Perubahan Keberhasilan manajemen perubahan dalam melakukan reformasi internal diukur dari empat indikator, yaitu pembentukan Tim Reformasi Birokrasi, Road Map, Pemantauan dan Evaluasi, serta Perubahan pola pikir dan budaya 7

11 kerja. Hasil Penilaian Mandiri Tim Asessor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 4,81 (96,13%). 2. Penataan Peraturan Perundang- Undangan Penilaian untuk area perubahan Penataan Peraturan Perundangundangan dilihat dari dua indikator yaitu Harmonisasi dan Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan. Hasil Penilaian Mandiri Tim Asessor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 4,38 (87,50%). 3. Penataan dan Penguatan Organisasi Penataan dan penguatan organisasi dilihat dari dua indikator, yaitu evaluasi dan penataan. Hasil Penilaian Mandiri Tim Asessor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 6 (100%). 4. Penataan Tata Laksana Penataan Tata Laksana memiliki indikator antara lain Proses bisnis dan prosedur, e-government, Keterbukaan Informasi Publik. Hasil Penilaian Mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area ini perubahan ini sebesar 4,59 (91,7 %). 5. Penataan Sistem Manajemen SDM Penataan Sistem Manajemen SDM memiliki beberapa indikator antara lain Perencanaan kebutuhan pegawai, Proses penerimaan pegawai, Pengembangan pegawai berbasis kompetensi, Promosi jabatan dilakukan secara terbuka, Penetapan kinerja individu, Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai, Pelaksanaan evaluasi jabatan, Sistem Informasi Kepegawaian. Hasil Penilaian Mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 14,64 (97,58%). 6. Penguatan Akuntabilitas Penilaian pada area Penguatan Akuntabilitas meliputi 2 (dua) indikator antara lain Keterlibatan pimpinan dan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja. Hasil penilaian mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 5,54 (92,27%). 7. Penguatan Pengawasan Penilaian pada area Penguatan Pengawasan meliputi beberapa indikator antara lain Gratifikasi, Penerapan SPIP, Pengaduan Masyarakat, Whistle-Blowing 8

12 System, Penanganan Benturan Kepentingan, Pembangunan Zona Integritas, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Hasil penilaian mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 11,05 (92,05%). 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Penilaian pada area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik meliputi beberapa indikator antara lain Standar Pelayanan, Budaya Pelayanan Prima, Pengelolaan Pengaduan, Penilaian kepuasan terhadap pelayanan, Pemanfaatan Teknologi Informasi Hasil penilaian mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 5,37 (89,57%). B. Komponen Hasil a. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi - Nilai Akuntabilitas Kinerja sebesar 10,28 (73,44%) Nilai ini berasal dari hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Badan POM tahun 2016 yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB yaitu sebesar 73,44 (BB). - Nilai Kapasitas Organisasi sebesar 5,10 (85,0%) Survei Kapasitas Organisasi tahun 2017 telah dilakukan terhadap 300 responden yang berasal dari unit kerja tingkat pusat. Hasil survey kapasitas organisasi Badan POM yaitu sebesar 3,40 (skala 4) atau 5,10 (skala 6) b. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN - Nilai Persepsi Korupsi sebesar 5,59 (79,85%) Nilai ini berasal dari nilai Indeks Persepsi Anti Korupsi Badan POM yang diperoleh melalui Survei Kepuasan Masyarakat tahun 2016 sebesar 79,85 (skala 100) atau 5,59 (skala 7). - Opini BPK sebesar 3,00 (100%) Opini BPK atas Laporan Keuangan Badan POM tahun 2015 yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) c. Kualitas Pelayanan Publik (Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan) Berasal dari Nilai Kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Standar Pelayanan Publik sesuai UU No. 25 Tahun 2009 tentang 9

13 Pelayanan Publik Tahun 2016 pada BPOM dengan periode observasi Mei - Agustus 2016 yang dilakukan oleh Ombudsman. Nilai yang diperoleh 8,36 (83,64%) V. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut disusun setelah diperoleh nilai akhir (Indeks RB unevaluated). Rencana tindak lanjut tersebut menjadi komitmen masing-masing pihak manajemen.penanggng jawab area perubahan untuk menjamin perbaikan reformasi birokrasi di lingkungan Badan POM pada periode berikutnya. Rencana tindak lanjut pada masing-masing area perubahan antara lain yaitu: KOMPONEN PENGUNGKIT A. Manajemen Perubahan Sosialisasi / internalisasi RB secara terus menerus / berkala B. Penataan Peraturan Perundang-Undangan 1. Melakukan identifikasi dan analisis kembali untuk pemutakhiran pemetaan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron setiap tahun secara berkelanjutan sesuai dengan perubahan lingkungan strategis terkait pengawasan di bidang obat dan makanan. 2. Melakukan perencanaan penyusunan peraturan perundang-undangan berdasarkan hasil identifikasi, analisis dan pemetaan peraturan perundangundangan yang tidak harmonis/tidak sinkron yang terbaru sesuai tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan asas transparansi melalui pelaksanaan konsultasi publik dan/atau notifikasi ke WTO sesuai dengan jenis materi peraturan. 3. Melakukan simplifikasi peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan obat dan makanan baik dari aspek jumlah maupun dari aspek penyederhanaan persyaratan maupun peningkatan pelayanan. 4. Melakukan reviu Road Map RB tahun bidang penataan peraturan perundang-undangan berdasarkan kebijakan strategi nasional reformasi regulasi (simplifikasi regulasi dan kebijakan e-planing peraturan perundangundangan). 10

14 5. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi (routing slip/verbal). C. Penataan dan Penguatan Organisasi Penguatan kelembagaan BPOM melalui Perpres tentang BPOM difokuskan pada pembentukan Deputi Bidang Pencegahan, Investigasi, dan Penyidikan, penguatan fungsi APIP melalui pengembangan Inspektorat menjadi Inspektorat Utama, serta rencana pembentukan UPT Khusus BPOM di seluruh provinsi (setingkat eselon II) dan BPOM di Kabupaten/Kota tertentu (setingkat eselon III) secara bertahap dengan mempertimbangkan kebutuhan pengawasan. D. Penataan Tatalaksana 1. Melakukan reviu terhadap SOP Mikro 2. Implementasi Master plan TIK serta monitoring dan evaluasi 3. Pengembangan manajemen cockpit 4. Implementasi re-desain SIPT modul sampling dan pengujian 5. Persiapan implementasi sistem kelola di Unit lain 6. Pelaksanaan roadmap Manajemen Data dan Informasi 7. Integrasi SISDIKPOM ke dalam SIPT 8. Implementasi SIMKA 9. Aplikasi Export consultation desk 10. Uji coba implementasi e-payment Surat Keterangan Impor Obat dan Makanan bagi 15 importir 11. Implementasi Aplikasi SAS Online 12. Implementasi e-payment untuk ASROT 13. Implementasi penuh SKE Online untuk komoditi Pangan (unit Pusat dan Balai) 14. Implementasi SKE Online untuk komoditi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen 15. Implementasi SIDABBO, e-ppub 16. Implementasi SILABONIK 17. Keputusan Kepala Badan POM terkait pelaksanaan SOP Layanan Informasi dan Pengaduan 11

15 18. Melakukan pemutakhiran data dan informasi publik 19. Membangun sistem monitoring PPID antara lain melalui rapat berkala membahas monitoring dan evaluasi E. Penataan Sistem Manajemen SDM 1. Dilakukan review secara terus menerus terkait Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja sebagai upaya perbaikan secara berkelanjutan. 2. Review penghitungan kebutuhan pegawai dilakukan secara berkala sebagai upaya perbaikan secara berkelanjutan. 3. Redistribusi pegawai akan dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Sekretaris Utama Badan POM Nomor KP Tahun 2015 tanggal 11 Mei 2015 tentang Proyeksi Kebutuhan dan Rencana Redistribusi Pegawai Badan POM Tahun Dalam rangka reorganisasi memerlukan tambahan pegawai maka akan dilakukan upaya redistribusi pegawai dari K/L lain sebagaimana Surat Kepala Badan POM yang ditujukan kepada Menteri PANRB Nomor B- KP tanggal 3 April 2017 perihal Usulan Penambahan Pegawai dan Formasi Khusus Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun Anggaran Akan dilakukan update tentang Proyeksi Kebutuhan Pegawai Badan POM Tahun dan disampaikan ke KemenPANRB. 6. Review penghitungan formasi dilakukan secara berkala sebagai upaya perbaikan secara berkelanjutan. 7. Melakukan koordinasi intensif dengan KemenPANRB terkait dengan formasi CPNS dan pelaksanaan pengadaan CPNS untuk Badan POM. 8. Akan dilakukan review terhadap Keputusan Kepala Badan POM Nomor OR Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Jabatan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan POM. 9. Sedang disusun Standar Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional PFM. 10. Direncanakan akan dikembangkan Modul dan Kurikulum Soft Kompetensi. 11. Akan disusun Pedoman Uji Kompetensi Teknis PFM di Lingkungan Badan POM. 12. Penilaian kompetensi akan dilanjutkan setiap tahun untuk pegawai yang belum direviu penilaian kompetensinya. 12

16 13. Reviu pedoman penilaian kompetensi 14. Analisis kebutuhan pengembangan kompetensi disusun berdasarkan periode Renstra. 15. Membuat usulan kebutuhan anggaran peningkatan kompetensi yang memadai untuk seluruh pegawai Badan POM. 16. Melakukan koordinasi dengan unit kerja tentang kesepakatan penetapan tanggung jawab pelaksanaan pengembangan kompetensi. 17. Melakukan koordinasi yang efektif dengan Kementerian Keuangan, DPR, LAN, dan Bappenas. 18. Akan dilakukan Pengembangan Kompetensi untuk seluruh pegawai Badan POM, sesuai dengan rencana kebutuhan Pengembangan Kompetensi. 19. Akan disusun Pedoman Pelaksanaan Coaching dan Mentoring Pegawai ASN di Lingkungan Badan POM. 20. Membuat aplikasi seleksi terbuka secara online. 21. Keputusan Penetapan Panitia Seleksi Terbuka untuk Jabatan Kepala Balai Besar POM di Bandar Lampung dan Balai Besar POM di Palembang 22. Pelaksanaan Workshop SDM. 23. Pemanfaatan sistem informasi kepegawaian. 24. Melakukan reviu hasil evaluasi penilaian kinerja oleh Tim Penilai. 25. Mengembangkan aplikasi penilaian kinerja individu berbasis web dan melakukan penilaian secara Triwulan. 26. SKP akan dilakukan secara berkala. 27. Monev akan dilakukan secara berkala. 28. Akan disusun Surat Edaran Sestama untuk masing-masing unit melakukan monev secara berkala. F. Penguatan Akuntabilitas 1. Pembahasan Grand Design pengawasan Obat dan Makanan tahun 2018 sd. Tahun Pengembangan e-performance 13

17 G. Penguatan Pengawasan 1. Mengembangkan Aplikasi Pelaporan gratifikasi secara online. 2. Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Pelaksanaan Manajemen Risiko di Lingkungan Badan POM 3. Revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang WBS 4. Akan disusun media poster, banner dsb untuk sosialisasi WBS 5. Update aplikasi WBS 6. Akan dilakukan monev WBS triwulanan 7. Finalisasi revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan 8. Pelaporan benturan kepentingan secara online 9. Teguran dan pemberian hukuman bagi PNS yang masih bekerja di sarana yang menjadi obyek pengawasan Badan POM sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku 10. Surat usulan penetapan unit kerja menuju WBK/WBBM: a. BBPOM di Yogyakarta b. BBPOM di Denpasar c. Dit. Pengawasan Produksi PT & PKRT d. Dit. Insert OT, Kos, SM e. PPOMN H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1. Membuat channel youtube Humas Badan POM terkait informasi pelayanan publik. 2. Pengembangan sistem informasi sertifikasi CDOB dan inspeksi surveilan (sitiflan), aplikasi GKPD online, aplikasi kader keamanan pangan android, e- notifikasi keamanan pangan android PJAS, aplikasi pindai kesegaran buah dan sayur, aplikasi e-standarpangan, subsite SIPAMAN dan Smiley (Dit. Penilaian OT). 3. Usulan ke depan dari Badan POM terkait kasus vaksin palsu agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. a. Penguatan kelembagaan Badan POM melalui RUU Bidang Pengawasan Obat dan Makanan, sehingga terdapat dasar hukum yang jelas terkait 14

18 dalam pelaksanaan pengawasan di bidang Obat dan Makanan oleh Badan POM. b. Penataan kelembagaan melalui restrukturisasi Badan POM untuk menunjang kegiatan pengawasan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan, termasuk pembentukan Badan POM ditingkat Kota/Kabupaten untuk perluasan cakupan pengawasan. c. Peningkatan koordinasi dengan POLRI dan Kejaksaan dalam kerangka Criminal Justice System (CJS) terkait proses hukum termasuk pemberkasan tersangka serta pemberian sanksi hukum yang tegas dan memberikan efek jera. d. Pengembangan strategi pengawasan melalui refocusing target pengawasan sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian. e. Peningkatan jejaring pengawasan vaksin dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas Dinas Kesehatan dan tenaga pengelola kefarmasian dalam mendukung pelaksanaan pengawasan sarana pelayanan kefarmasian. 4. Usulan pembuatan informasi pelayanan pengujian dalam media elektronik interaktif yang disediakan melalui PC di ruang lobby PPOMN. 5. Usulan informasi pelayanan pengujian melalui subsite Badan POM 6. Meningkatkan pelayanan pengujian melaui kemudahan akses informasi layanan pengujian dalam bentuk usulan pembuatan media interaktif (PC) yang ditempatkan di ruang lobby PPOMN ataupun usulan penyampaian informasi palayanan pengujian melalui subsite Badan POM 7. Rencana usulan penyiapan media informasi melalui PC interatif yang diletakkan di ruang penerima sampel, gedung PPOMN. Dan usulan penyampaian informasi pelayanan pengujian dalam subsite Badan POM ke bagian Pusat Informasi Obat dan Makanan 15

19 KOMPONEN HASIL A. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 1. Melakukan reviu terhadap Renstra 2. Meningkatkan kualitas cascade indikator kinerja tingkat lembaga pada unit di bawahnya sampai pada tingkat Balai dan individu pegawai (SKP) 3. Meningkatkan kualitas evaluasi program yang fokus pada analisis pada capaian kinerja dan keterkaitan kausalitas antara kegiatan-kegiatan dengan sasaran strategis lembaga dan sasaran program yang akan dicapai oleh organisasi 4. Mengoptimalkan implementasi e-performance 5. Memanfaatkan hasil monitoring dan evaluasi pertanggungjawaban kinerja sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian Kinerja untuk memberikan penghargaan dan pengakuan atas capaian kinerja 6. Terus mendorong upaya peningkatan kualitas penerapan SAKIP di seluruh unit kerja pusat maupun balai melalui evaluasi maupun bimbingan teknis akuntabilitas kinerja. B. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN Meningkatkan kepatuhan dan efektivitas pengelolaan keuangan Badan POM C. Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pemenuhan standar pelayanan VI. PENUTUP PMPRB di lingkungan Badan POM tahun 2017 telah selesai dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 14 tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Berdasarkan hasil PMPRB, kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi di Badan POM sudah berjalan sangat baik dengan memperoleh nilai 88,70. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan PMPRB adalah adanya komitmen yang kuat dari pimpinan dan penanggung jawab area perubahan untuk melaksanakan seluruh rencana aksi yang telah ditetapkan sehingga kinerja Badan POM terus meningkat pada masa yang akan datang. 16

20 Demikian Laporan PMPRB ini disusun sebagai laporan dan pertanggungjawaban Inspekorat Badan POM selaku Koordinator Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Badan POM RI. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di lingkungan Badan POM. 17

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 1 LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2016 2 KATA PENGANTAR Dalam

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 3,46 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 0,78 a. Tim Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.0

Lebih terperinci

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016 PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.00 100.00% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1.00 100.00% a. Tim

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.00 100.00% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1.00 100.00% a.

Lebih terperinci

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pertemuan Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dilaksanakan

Lebih terperinci

Hasil Laporan Evaluasi

Hasil Laporan Evaluasi Hasil Laporan Evaluasi Instansi : Badan Narkotika Nasional Nama Inspektur : IRTAMA BNN Waktu Pengisian : 2015-04-21 14:10 Waktu Pengevaluasian : Tahap : Tahap 3 *) Penilaian Penjelasan Jawaban Nilai Presentase

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah 1 Sesuai PP 81/2010 ttg Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025 dan PerMenPAN RB 11/2015 ttg Road Map RB 2015-2019, Tim Kementerian PAN RB telah melakukan Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SOSIALISASI ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN

Lebih terperinci

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini. - 2 - Pasal 1 Menetapkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 2015 2019. Pasal 2 Road Map Reformasi

Lebih terperinci

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Sesuai PP 81/2010 ttg Grand Design Reformasi

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017 REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017 DAFTAR ISI LATAR BELAKANG DASAR HUKUM PROGRAM RB REVIEW KEG RB 2015/2016 KEGIATAN RB 2016/2017

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 1 SURAT KEPUTUSAN KEPALA BNN KEANGGOTAAN REFORMASI BIROKRASI 1. Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor : KEP/146/IV/2013/BNN tanggal

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Disampaikan Oleh: ADI SETIADI, SH KEPALA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANG BIDANG BINDA MARGA DAN PIW KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016 PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016 SASARAN REFORMASI BIROKRASI Maraknya KKN Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Buruknya Pelayanan Publik 8 Area Perubahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1249, 2015 BNP2TKI. Zona Integritas. Pembangunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nganjuk. 03 Maret 2017 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. SYAIFUL HEJA, M. H. NIP

KATA PENGANTAR. Nganjuk. 03 Maret 2017 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. SYAIFUL HEJA, M. H. NIP KATA PENGANTAR Sebagai bagian dari implementasi kebijakan nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019, dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PERMEN-KP/2017 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.710, 2015 LEMSANEG. Zona Integritas. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH

Lebih terperinci

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2017 KEMEN-DPDTT. Road Map. 2017-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ROAD

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DASAR HUKUM ARAH KEBIJAKAN 1. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR A. DASAR 1. Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Sosialisasi Road Map dan PMPRB Pejabat Eselon II dan III Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0058 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai 1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam

Lebih terperinci

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI OLEH : MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI JAKARTA, 14 FEBRUARI 2012

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI KECAMATAN CICURUG Jalan Siliwangi Nomor 111 Telepon (0266) 731002 Faksimil (0266) 731002 Website: sidikcicurug@yahoo.com email: cicurug.marema@gmail.com CICURUG 43359 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH A. DASAR HUKUM Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM Jakarta, Mei 2015 DAFTAR ISI Halaman Pengertian.... 2 Syarat Penetapan WBK/WBBM. 3 Komponen Pengungkit dan Hasil. 3 I. Komponen Pengungkit... 3 II. Komponen

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

Lebih terperinci

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN Gambar 1. Tampilan Subsite LPSE PENGUATAN PENGAWASAN Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun, untuk

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar..... i Daftar Isi..... ii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN Road Map Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2014, meliputi 4 (empat) area perubahan : Meningkatnya kepatuhan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI A. DASAR HUKUM Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI BIROKRASI 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM RB BPOM

SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM RB BPOM LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.04.1.22.03.18.1314 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH 2018-2019 OLEH: DR. BUDI UTOMO, S.IP., M.Si. KEPALA BAGIAN REFORMASI BIROKRASI PADA BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN 2015-2019 Jakarta, 1 Desember 2015 LANDASAN PENYUSUNAN ROAD MAP BNN 2015-2019 1. Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010); 2.

Lebih terperinci

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT 1 INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK) Posisi Indonesia

Lebih terperinci

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, karena korupsi berakibat secara signifikan terhadap segala aspek kehidupan, khususnya aspek sosial dan ekonomi.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 215 TENTANG PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI NEGARA KEPALA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2015

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2015 PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2015 1 Dirangkum dan disajikan oleh: Jeanny HV Hutauruk, S.E., M.M., Ak., C.A. Ketua Tim Sekretariat

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 11 Februari 2016

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 11 Februari 2016 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN 2015-2019 Jakarta, 11 Februari 2016 GRAND DESIGN & ROAD MAP RB 2010-2025 PERPRES NO. 81 TAHUN 2010 GRAND DESIGN RB 2010-2025 ROAD MAP RB 2010-2014 RMRB 2015-2019 RMRB 2020-2024

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEMESTER I TAHUN 2015 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1 Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Page 1 Indeks Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal DPR RI tahun 2015 adalah 65,99 atau Kategori B Evaluasi PMPRB adalah Menilai kemajuan

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM LAMPIRAN I KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHANUMUM PEDOMAN EVALUASI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSEVASI LAUT NOMOR PER. IOI.9 IBALITBANG KP.3.1/BPOL/RC.31O11112016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR

ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR ZONA INTEGRITAS KEMENTRIAN AGAMA KOTA DENPASAR Jl. Gatot Subroto VI/J Denpasar, Telp. 0361 415498 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Gambaran Umum Kantor Kementrian Agama Kota Denpasar 1. Visi dan

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT

UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT Komite Advokasi Nasional Antikorupsi Sektor Kesehatan UPAYA PERBAIKAN TATA KELOLA PERIZINAN OBAT Togi J. Hutadjulu Direktur Penilaian Obat dan Produk Biologi 1. PENDAHULUAN 2. PELAYANAN PUBLIK BADAN POM

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1 LEMBAR KERJA EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WBK/WBBM UNIT ORGANISASI : SATKER/SATFUNG : POLDA NTB TAHUN :2016 PENILAIAN Pilihan Jawaban Jawaban Nilai % Keterangan A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN

Lebih terperinci

PENERAPAN QMS ISO 9001:2015 BPOM

PENERAPAN QMS ISO 9001:2015 BPOM PENERAPAN QMS ISO 9001:2015 BPOM DASAR HUKUM KETATALAKSANAAN K/L 2 DASAR HUKUM KETATALAKSANAAN K/L (2) 3 DASAR HUKUM KETATALAKSANAAN K/L (3) 4 DASAR HUKUM KETATALAKSANAAN K/L (4) DASAR HUKUM KETATALAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama DISAMPAIKAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAYANAN PUBLIK PPVT DAN PERIZINAN PERTANIAN Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Guna mengurangi penyalahgunaan dalam pengelolaan kekuasaan, perlu penerapan tata kelola pemerintahan yang baik

Lebih terperinci

PETA BISNIS PROSES. Registrasi Obat dan Produk Biologi, Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan POM-02. Evaluasi Produk dan Administrasi

PETA BISNIS PROSES. Registrasi Obat dan Produk Biologi, Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan POM-02. Evaluasi Produk dan Administrasi PETA BISNIS PROSES Pemerintah Registrasi Obat dan Produk Biologi, Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Pembentukan Undang-undang Perundangundangan dan POM-02 Evaluasi Produk dan Administrasi

Lebih terperinci

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016 BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB I. SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan Surat Tugas Inspektur

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU KABUPATEN

Lebih terperinci

HASIL PENILAIAN MANDIRI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN Jakarta, 26 April 2016

HASIL PENILAIAN MANDIRI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN Jakarta, 26 April 2016 HASIL PENILAIAN MANDIRI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2016 Jakarta, 26 April 2016 TAHAPAN PMPRB YANG TELAH DILAKSANAKAN A. PERSIAPAN Pembentukan Tim Pelaksana PMPRB

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI SOPPENG BUPATI SOPPENG,

BUPATI SOPPENG BUPATI SOPPENG, BUPATI SOPPENG PERATURAN BUPATI SOPPENG NOMOR : 35 TAHUN 2017 TAHUN TENTANG PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG DENGAN

Lebih terperinci