Kajian Moral Dalam Novel Katresnan Kang Angker Karya Pĕni

Transkripsi

1 Kajian Moral Dalam Novel Katresnan Kang Angker Karya Pĕni Oleh: Khoirul Makhin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mendeskripsikan nilai moral yang terkandung dalam Novel Katresnan Kang Angker. (2) Untuk mendeskripsi-kan nilai moral dalam Novel Katresnan Kang Angker. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Novel Katresnan Kang Angker Karya Pĕni, objeknya berupa nilai moral yang terkandung dalam Novel Katresnan Kang Angker Karya Pĕni. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, buku pencatat, bolpoint, serta bukubuku yang relevan yang dapat mendukung sebagai bahan acuan. Teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi, teknik pustaka dan teknik catat. Teknik keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi. Teknik analisis data menggunakan content analysis atau analisis isi. Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) nilai moral yang terdapat dalam Novel Katresnan Kang Angker Karya Pĕni yaitu nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan diri sendiri. (a) nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan yaitu: berserah diri kepada Tuhan, mengerti sifat-sifat Allah, percaya adanya Allah, berlindung kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, berdo a dan tekun berusaha, rajin beribadah, tawakal, dan ketaqwaan. (b) nilai moral hubungan manusia dengan manusia yaitu: menghormati, pemaaf, penolong, berpekerti luhur, peduli, rendah hati. (c) nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri yaitu: jujur, percaya diri, bijaksana, pemberani, sabar. Kata kunci: Nilai Moral Novel Katresnan Kang Angker Pendahuluan Karya sastra adalah sebuah struktur yang sangat komplek. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari akar masyarakatnya. Kehidupan yang dituangkan dalam karya sastra mencakup hubungan manusia dengan lingkungan dan masyarakat, hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Novel merupakan salah satu sarana dalam pelestarian kebudayaan khususnya novel bahasa jawa yang akan dikaji oleh penulis. Secara etimologi novel berasal dari bahasa Italia, yaitu sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Alasan penulis mengambil novel Katresnan Kang Angker karya Péni sebagai objek penelitian, antara lain : Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 102

2 Manggambarkan relevansi kehidupan masyarakat sekarang, novel Katresnan Kang Angker karya Péni ini mencerminkan moralitas tiap tokohnya, sehingga pembaca dapat mengambil hikmahnya dari moralitas tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Dalam hal ini Pembaca kurang bias memahami mengenai isi novel tersebut. Maka, peneliti ingin mengungkkannya untuk menbantu mempermudah pembaca dalam memahami isi novel tersebut. Novel Katresnan Kang Angker karya Péni merupakan novel terbaru cetakan pertama novel ini diterbitkan pada bulan Juni tahun 2014 yang belum pernah ada yang mengkaji terutama dalam nilai moralnya Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut jenisnya untuk memperoleh suatu kesimpulan (Ismawati, 2011: 112). Penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat membantu memperoleh informasi yang akurat dalam penelitian tentang makna moral yang terkandung dalam novel. Katresnan Kang Angker karya Péni. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode (Arikunto, 1993:121).Instrumen utama dalam suatu penelitian adalah penelitian itu sendiri.instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Untuk instrument penunjangnya dalam penelitian ini adalah bukubuku yang berkaitan dengan nilai moral, digunakan untuk membahas penelitian ini Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, antara lain: Teknik observasi adalah suatu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2010: 272). Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, diperlukan cara pengumpulan data atau teknik pengumpulan data. Teknik Pustaka menurut Subroto (1992:42) yaitu menggunakan sumber-sumber tertulis guna memperoleh data. Penelitian ini menggunakan novel katresnan kang angker karya Péni sumber tertulis berupa buku-buku tentang struktural sastra, buku-buku tentang teori sastra pembelajaran, dan penelitian kualitatif. Teknik Catat menurut Subroto (1992:41-42) yaitu melakukan pencatatan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 103

3 terhadap data yang relevan atau sesuai dengan sasaran atau objek yang diteliti. Dapat diperjelas bahwa teknik catat adalah teknik mencatat berdasarkan hasil pengamatan terhadap objek yang sudah dikelompokkan sesuai dengan unsur-unsur kata yang terjadi. Dalam penelitian ini, setelah data dikumpulkan, selanjutnya data dicatat sesuai dengan jenisnya agar mudah dipahami oleh pembaca. Teknik catat dapat dilakukan dengan alat tulis yang sudah dipersiapkan penulis. Hasil penelitian Hubungan manusia dengan diri sendiri dapat berhubungan dengan masalah eksistensi diri, harga diri, rasa percaya diri, takut, rindu, dendam, kesepian, berani, sabar, selalu berusaha, jujur, rajin, dan lain sebagainya. Hal itu tampak pada kutipan sebagai berikut. Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Hal itu tampak pada kutipan sebagai berikut. Alah, jaritan ya ben. Kene niyate rak dadi tamu, tamu nonton thok, ora ditonton. Seje karo sing duwe gawe, penganggo kudu diabani. Lah ya biarkan. Disini kan niatnya menjadi tamu, hanya nonton, bukan ditonton. Berbeda dengan yang memiliki acara, pakaiannya harus diperhatikan. Kutipan di atas menjelaskan bahwa Neni merasa sangat percaya diri dengan dandanannya untuk pergi bersama dengan sahabat-sahabatnya ke pssar malam. Dia menganggap kalau dia datang untuk menonton, bukan ditonton. Kalau yang ditonton itulah yang harus benar-benar diperhatikan. Hubungan manusia dengan manusia antara lain dapat berwujud bersikap menghormati, sopan, tepat janji, berbakti kepada orang tua, persahabatan, kesetiaan, tolong menolong, saling mengingatkan. Hal ini tampak pada kutipan sebagai berikut. Menghormati adalah rasa hormat, sopan santun yang dilakukan seseorang untuk menghargai sesamanya, untuk saling menjaga perasaan baik yang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 104

4 muda kepada yang tua atau yang tua ke yang muda. Hal ini tampak pada kutipan sebagai berikut. Jam pitu aku lan Abi budhal saka mgomah. Abi kesusu mulih wae. Jare wedi bapak. Pancen dheweke mau krungu wanti-wantine bapak, lung aja bengi-bengi mulihe Jam tujuh aku dan Abi pergi dari rumah. Abi terburu-buru pulang terus. Katanya takut dengan bapak. Memang tadi dia mendengar ucapannya bapak, kalau pergi jangan pulang larut malam. Kutipan di atas menjelaskan bahwa Abimanyu menghormati orangtua Neni yang mengizinkan anaknya pergi dengan syarat tidak pulang terlalu malam, walaupun Neni meminta untuk pulang lebih malam Abi menolaknya. Hubugan manusia dengan alam merupakan wujud sikap manusia terhadap alam. Wujud nilai moral hubungan manusia dengan alam dapat berwujud menjaga alam, menyayangi binatang, melestarikan alam, dan lain sebagainya. Hal ini tampak pada kutipan sebagai berikut. aku durung tau weruh umahe Pitarta ya lagek nalika dheweke nawani omah kuwi aku mrana. Omah sing ditawakake daktontoni karo Mas Tamardikin, pernahe mlebu gang cilik samburine omahe Pitarta. Kok cocog. Sewane samurwat karo pemetune Mas Tamar mulang, ana listrike, ana sumure, dene banyu omben, masak bisa tuku blekblekan. saya belum pernah melihat rumahnya Pitarta, ketika dia menawari rumah dan aku melihatnya bersama Mas Tamardikin barulah aku kesana, rumahnya masuk gang kecil dibelakang rumahnya Pitarta. Kok pas. Sewanya juga pas dengan pendapatan Mas Tamar mengajar, ada listriknya, ada sumurnya, sedangkan air untuk memasak nanti bisa beli. Kutipan di atas menjelaskan bahwa Neni mencintai lingkunganbarunya, dia merasa nyaman kalau bisa menempati tempat baru tersebut. Selain rumahnya yang memang sesuai dengan keinginannya, harga sewanya juga pas dengan pendapatan suaminya. Kesenanganya bertambah lagi ketika mengetahui rumah tersebut juga sudah dilengkapi dengan listrik dan sumur. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 105

5 Hubungan manusia dengan Tuhan antara lain dapat berwujud selalu bersyukur, beribadah, selalu menyebut nama Tuhan saat sedang dalam keadaan senang maupun sedih, dan lain sebagainya. Dalam kitab suci AL-quran Tuhan menganjurkan mintalah pada-ku, maka akan Aku kabulkan. Ingatlah pada-ku maka Aku akan ingat padamu. Jadi berdoa kepada Tuhan adalah ibadah sehingga orang yang tidah mau ber doa adalah termasuk orang-orang yang sombong. Hal ini tampak pada kutipan sebagai berikut. Pitarta, Pitarta kekasihku kang lagek wae daktemu, digawa lunga wong-wong mau. Pitarta kang dikondhangangake berbudi dadi wargane kampung, kaloka sinubya-subya dening warga kutha Surabaya marga wis gawe cerita-cerita edipeni lan kapuji luhure budine marga wis napihi kenya kawirangan, saiki diirid wong akeh kadidene durjana! Gusti Allah kang maha wenang pancen gampang malik kartu lelakone umat manungsane!. Pitarta, Pitarta kekasihku yang baru saja kutemukan, dibawa pergi oleh orang-orang tadi. Pitarta yang terkenal berbudi menjadi warga desa, yang dipuja-puja karena sudah membuat cerita-cerita indah dan terpuji di kota Surabaya dan terpuji budinya karena sudah mau menolong perempuan yang dilanda musibah, sekarang digiring orang banyak karena berbuat jahat! Allah yang maha kuasa memang mudah membalikkan kartu kehidupan manusianya. Kutipan di atas menjelaskan bahwa tangis kesedihan yang dialami oleh Neni karena ternyata cinta yang selama ini dia inginkan tidak jauh dari dirinya dan baru dia sadari setelah semuanya berakhir, dia semakin sadar akan kebesaran Allah SWT yang dengan mudahnya bisa membolak-balikan hati umatnya. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 106

6 Simpulan Unsur- unsur novel Katresnan Kang Angker karya Péni meliputi: (a) tema dalam novel Katresnan Kang Angker karya Péni adalah cinta yang penuh pengorbanan; (b) alur cerita dalam novel Katresnan Kang Angker karya Péni meliputi tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap klimaks, dan tahap penyelesaian; (c) tokoh utama dalam novel Katresnan Kang Angker karya Péni adalah Dyah Meineni, Tamardikin, Pitarta, Abimanyu dan Tanti Suwandi sedangkan tokoh tambahannya yaitu ibunya Neni, Retni, Parta, dan kak Martinjung; (d) latar tempat dalam novel Katresnan Kang Angker karya Pèni tersebut terjadi di kamar Neni, pelabuhan Tanjung perak, depan rumah, Rumah setan, Kaliurang dan rumah, latar waktunya yaitu jam enam, jam tujuh, hari Selasa, hari rabu, jam setengah sepuluh malam, dan suatu hari diwaktu siang sedangkan latar alnya yaitu Tamardikin dan Pitarta memiliki status sosial rendah sedangkan Dyah Meineni dan Abimanyu berstatus sosial tinggi. Nilai moralitas yang terkandung dalam novel Katresnan Kang Angker karya Pèni meliputi: (a) hubungan manusia dengan diri sendiri seperti sikap percaya diri, bijaksana, sedih, putus asa, penuh harap, pemberani, kecewa, tidak sabaran, cemburu, marah dan sabar; (b) hubungan manusiamenghormati, cinta, kecewa, dan benci;(c) hubungan manusia dengan lingkungan seperti mencintai lingkungan; (d) hubungan manusia dengan Tuhan seperti sadar akan kebesaran Alloh Swt. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Brata, Suparto Katresnan Kang Angker. Yogyakarta: Elmatera. Ismawati, Esti Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Subroto, Edi, dkk Tata Bahasa Deskriptip Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 107