NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Transkripsi

1 NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ari Handayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) unsur intrinsik dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh Karya Kartini Nainggolan, (2) nilai moral dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh Karya Kartini Nainggolan, dan (3) skenario pembelajaran nilai moral dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh Karya Kartini Nainggolan di Kelas XI SMA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh, yaitu (a) temanya adalah keteguhan seorang wanita dalam menghadapi segala cobaannya, (b) tokoh dan penokohannya meliputi tokoh utama (Nisa) dan tambahan (Ibu Nisa, Adit, Fauzi, dan Uut), tokoh protagonis (Nisa), dan antagonis (Ais), dan tokoh datar (Bapak Nisa) dan bulat (Nisa dan Ais), (c) alurnya maju, (d) latar meliputi latar tempat (di Yogyakarta, di Kamar Nisa, di Rumah Sakit dan di Kamar Kos), latar waktu (pukul empat sore, sabtu sore, dan hari senin minggu pertama di bulan September) yang disajikan secara utuh sehingga menimbulkan imajinasi pembaca, dan latar sosial (lingkungan keluarga yang islami), dan (e) sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama aku ; (2) nilai moral dalam novel ini meliputi hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi salat, berdoa, membaca Alquran, ibadah, bersyukur, iklas, dan sabar; hubungan manusia dengan manusia meliputi persahabatan, memberi semangat, dan peduli terhadap orang lain; hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi bijaksana, rela berkorban, dan berpendirian; dan hubungan manusia dengan alam sekitar, yaitu mengagumi keindahan lingkungan sekitar; dan (3) skenario pembelajaran nilai moral dalam novel ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan pemberian tugas. Kata kunci: nilai moral, novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh, dan skenario pembelajaran. PENDAHULUAN Merebaknya isu moral di kalangan remaja seperti pergaulan bebas, penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, tawuran pelajar dan lain-lain merupakan masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Salah satu gambaran kehidupan tersebut seperti pada novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh. Dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh merupakan gambaran seseorang yang hidupnya susah

2 dan terjerumus dalam perbuatan yang melanggar nilai moral. Tokoh utamanya telah mendapatkan cobaan berat dalam hidupnya. Sejak saat itulah Nisa tersesat dalam pergaulan yang menyesatkan. Nisa mulai suka memeras orang tuanya, menyelewengkan uang kuliah untuk berhura-hura. Kondisi inilah yang sangat memprihatinkan masyarakat khususnya para orang tua dan para pendidik sebab pelaku-pelaku beserta korbannya adalah kaum remaja, terutama pelajar. Menurut Budiningsih (2008: 5), seseorang bermoral apabila tindakannya disertai dengan keyakinan dan pemahaman akan kebaikan yang tertanam dalam tindakan tersebut. Moral sering disinonimkan dengan istilah etika, maksudnya nilai moral merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang dianggap penting dan bermanfaat dalam pembentukan sikap, akhlak, dan budi pekerti yang mulia. Pendidikan moral mempunyai peranan penting di sekolah, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam mendidik peserta didik. Sekolah dijadikan sarana pendidikan formal untuk memberikan pembinaan nilai moral dan kemanusiaan di lingkungan pelajar. Salah satunya adalah melalui kegiatan pembelajaran sastra di SMA.Pembelajaran sastra (novel) di SMA sangat perlu apalagi dengan mengidentifikasi nilai moral yang terkandung dalam cerita. Sastra diajarkan di sekolah dengan tujuan membentuk keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan cipta rasa, serta menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 16). Selain itu, tujuan pembelajaran sastra di sekolah secara umum adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan daya apresiasi peserta didik. Oleh karena itu, pendidik sastra dapat melakukan berbagai usaha dalam meningkatkan kemampuan apresiasi sastra di sekolah kepada peserta didik sehingga pendidik bahasa dan sastra hendaknya memperhatikan pembelajaran yang menjadi acuan yaitu peserta didik mampu memahami, menghayati, dan menggali nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan.

3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan. Fokus penelitian ini adalah nilai moral pada novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah narasi berupa kalimat, paragraf, serta peristiwa yang terdapat pada novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan. Instrumen yang digunakan untuk penyediaan data dalam penelitian ini adalah penulis sendiri selaku peneliti dengan alat bantu berupa kartu data. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi, yakni menafsirkan baik secara semantis maupun pragmatis. Hasil analisis data disajikan dengtan teknik informal. HASIL DAN PEMBAHASAN DATA Hasil penelitian ini meliputi unsur intrinsik dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan, nilai moral dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan, dan skenario pembelajaran nilai moral novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan di Kelas XI SMA. Unsur intrinsik novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolanyang terdiri dari (a) tema yang terdiri dari tema mayor dan minor. Tema mayor merupakan makna pokok yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu, sedangkan tema minor merupakan makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita dan diidentifikasikan sebagai makna bagian atau makna tambahan (Nurgiyantoro, 2012: 82-83). Jadi, tema mayor dalam novel ini adalah keteguhan seorang wanita dalam menghadapi segala cobaannya, sedangkan tema minor dalam novel ini meliputi dua masalah, yaitu masalah keluarga dan percintaan. masalah keluarga dalam novel ini, yaitu Nisa termasuk keluarga yang sederhana dan memiliki saudara yang banyak. Akan tetapi, ekonomi keluarganya sedang mengalami kesulitan sehingga keinginan Nisa untuk bekerja bertentangan dengan keinginan orang tuanya terutama Bapaknya yang menginginkan Nisa untuk meneruskan kuliah di Yogyakarta sedangkan masalah percintaan ini diceritakan, Nisa termasuk gadis yang baik dan lugu, tetapi setelah difitnah, Nisa mulai berubah. Nisa mulai terlibat percintaan dengan Adit dan Fauzi padahal Adit sudah mempunyai pacar yaitu Uut. Batin Nisa sangat tertekan

4 karena itu semua sebenarnya hanya pelampiasan kemarahan Nisa; (b) tokoh dan penokohan meliputi tokoh utama dan tambahan, tokoh protagonis dan antagonis, serta tokoh datar dan bulat. Tokoh utama dalam novel ini adalah Nisa, sedangkan tokoh tambahannya terdiri dari Ibu Nisa, Irsyad, Adit, Fauzi dan Uut. Selanjutnya,tokoh protagonis dalam novel ini, yaitu Nisa, sedangkan tokoh antagonisnya, yaitu Ais. Kemudian tokoh datar dalam novel ini, yaitu Bapak Nisa, sedangkan tokoh bulat terdiri dari Nisa dan Ais; (c) alurnya adalah alur maju yang diceritakan dari awal sampai akhir secara urutan yang meliputi beberapa tahap, yaitu tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimaks, dan tahap penyelesaian; (d) latar yang digunakan dalam novel ini, yaitu latar tempat (di Kamar Kos) yang disajikan secara utuh oleh pengarang sehingga menimbulkan imajinasi pembaca, sedangkan latar tempat (di Kota Yogyakarta, di Lobi Fakultas, di Masjid Nurrahmah, di Rumah Sakit) hanya disebutkan tempatnya saja; latar waktu (pukul empat sore, sabtu sore, dan hari senin minggu pertama di bulan September) tidak disajikan secara utuh, tetapi hanya waktu kejadiannya saja; dan latar sosial (lingkungan keluarga yang islami); dan (e) sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama, yaitu aku. Nilai moral yang terdapat dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan mencakup empat aspek, meliputi (a) hubungan manusia dengan Tuhan, merupakan wujud keterikatan batin manusia dengan Tuhan-Nya dimulai dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Hubungan seseorang dengan Allah Swt. dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengingat-nya dengan cara zikir kepada Allah Swt. sehingga dirasakan akan erat, hubungan manusia dengan Tuhan dalam Novel initerdiri dari: salat, berdoa, membaca Alquran, ibadah, bersyukur, iklas, dan sabar; (b) hubungan manusia dengan manusia, merupakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial dan masyarakat ini berhubungan erat dengan rasa ingin bersatu dan rasa rindu yang mencakup bagaimana seseorang memperlakukan orang lain dengan baik, kesadaran untuk menyumbang sesuatu yang berguna bagi sesama dan masyarakatnya, menolong sesama manusia yang memerlukan bantuan dan pertolongan, serta sikap dan perbuatan kepedulian sosial yang lainnya, meliputi: persahabatan, memberi semangat, dan peduli terhadap orang lain; (c) hubungan manusia dengan diri sendiri, merupakan hubungan manusia dengan diri sendiri, meliputi: bijaksana, rela

5 berkorban, dan berpendirian; dan (d) hubungan manusia dengan alam sekitar adalah mengagumi keindahan alam. Skenario pembelajaran novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan, penulis menggunakan metode ceramah, diskusi dan pemberian tugas dengan langkah-langkah berikut: (a) pendidik membuka pembelajaran dengan salam dan doa; (b) pendidik menjelaskan KI, KD 2.4 mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra dan tujuan pembelajaran; (c) pendidik menjelaskan cakupan materi tentang Unsur Intrinsik dan ekstrinsik khususnya nilai moral; (d) pendidik memberikan gambaran novel yang digunakan untuk bahan pembelajaran; (e) pendidik memberikan tugas di rumah untuk membaca novel yang telah ditentukan serta menganalisis novel tersebut; (f) pada pertemuan selanjutnya peserta didik membentuk kelompok diskusi untuk membahas tugas analisis novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan; (g) setelah selesai pembelajaran, peserta didik dan pendidik menyimpulkan hasil diskusi dan pembelajaran; dan (h) selanjutnya pendidik melakukan evaluasi atau penilaian atas pembelajaran yang sudah dipelajari. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini, meliputi (1) unsur intrinsik novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan yang terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang; (2) nilai moral dalam novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitar; dan (3) skenario pembelajaran novel Sujud Nisa di Kaki Tahajud Subuh karya Kartini Nainggolan di Kelas XI SMA, yaitu (a) kegiatan awal peserta didik dan pendidik mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa; (b) tahap inti, meliputi tahap mengamati, menanyakan, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan; (c) penutup, pendidik memberikan evaluasi dan dilanjutkan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidik, peserta didik, pembaca, dan peneliti selanjutnya. Nilai moral yang terdapat dalam novel ini diharapkan dapat member nilai tambahan peserta didik. Penelitian ini juga diharapkan dapat

6 menambah wawasan mengenai unsur intrinsic karya sastra dan nilai religius yang terkandung di dalamnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Budiningsih, Asri, C Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahmanto Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.