Gambar 1.1 Presentase produksi minyak dunia (BP statistical review of global energy).

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perminyakan di Indonesia dimulai sejak jaman penjajahan Belanda dengan laporan penemuan minyak bumi oleh Corps of the Mining Engineers, institusi milik Belanda pada 1885 di Sumatera Utara. Sampai dengan saat ini Industri minyak dalam negeri telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan dari data terakhir BP statistical review of global energy, produksi minyak di indonesia pada tahun 2012 menyentuh angka 3,6 milyar barel per tahun dan menduduki peringkat ke-20 sebagai negara pemroduksi minyak terbesar dunia dengan sumbangsih 1,1% dari produksi dunia. Gambar 1.1 Presentase produksi minyak dunia (BP statistical review of global energy). 1

2 Mengacu pada kondisi akhir-akhir ini dimana permintaan energi global khususnya di negeri ini yang terus meningkat dan diprediksi akan terus melejit seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Kita harus melihat kenyataan bahwa Indonesia telah berubah dari negara eksportir menjadi importir pada akhir tahun 2004 sejalan dengan terjadinya overlap dari kebutuhan minyak nasional terhadap ketersediaannya. Dengan fakta tersebut, sudah sekiranya kita mulai melirik sumber daya lainya guna menyikapi situasi ini. Untungnya, Indonesia berada di posisi yang lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya dalam menekan ketergantungan pada minyak karena Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya energi alternatif. Salah satu contohnya adalah gas alam, yang terbukti dapat menjadi penyelamat dalam situasi minyak saat ini. Gambar 1.2 Grafik perbandingan produksi dan konsumsi minyak Indonesia (BP statistical review of global energy). PT. Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah sekitar million standard cubic feet per day (mmscfd) untuk gas. Dengan tantangan yang menunggu di depan, Pertamiana EP Pendopo Field, terus berinovasi dalam usahanya menaikkan produksi gas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan akan dibangun fasilitas kompresor untuk menaikkan produksi gas dari Musi Timur. Dengan dibangunnya fasilitas kompresor tersebut, target produksi 2

3 gas dari Musi timur dengan beroperasinya kompresor direncanakan sebesar 150 mmscfd. Dalam membangun fasilitas gas, diperlukan perhitungan yang matang untuk memperoleh sebuah sistem yang dapat beroperasi dengan baik. Pada sistem jaringan perpipaan, gas mengalir melalui pipa dan berbagai elemen seperti regulator dan katup. Tekanan gas berkurang terutama akibat gesekan dengan dinding pipa dan transfer panas ke lingkungan. Oleh karena itulah, dalam sebuah sistem biasanya dipasang sebuah kompresor untuk meningkatkan tekanan dan menjaga supaya gas tetap mengalir ke tempat tujuan. Sehingga kompresor merupakan peralatan penting untuk membangkitkan energi dari gas yang dialirkan, dan perancangan kompresor yang tepat menjadi sangat penting untuk diperhitungkan. Tugas akhir ini membahas mengenai perancangan kompresor gas di fasilitas gas. Studi kasus yang digunakan adalah perancangan kompresor pada fasilitas Gas Compressor Musi Timur (GCMT) milik PT. Pertamina EP Asset 2 Palembang di lapangan Pendopo. 1.2 Rumusan Masalah Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi akan gas alam. Dalam membangun fasilitas gas, diperlukan perhitungan yang matang untuk memperoleh sebuah sistem yang efisien terutama jika dilihat dari sudut pandang keteknikan. Dalam jaringan perpipaan gas, kompressor merupakan elemen kunci untuk membangkitkan energi dari gas yang dialirkan, sehingga perancangan kompressor yang tepat menjadi sangat penting untuk dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Analisa hidraulik dari jalur perpipaan dari MP Scrubber menuju Gas Compressor kemudian menuju ke After Cooler pada fasilitas Gas Compressor Musi Barat milik PT. Pertamina EP di lapangan 3

4 Pendopo, sesuai dengan data proses dan gambar isometrik jalur perpipaan. 2. Perancangan kompresor yang dapat memenuhi kebutuhan tinggi tekan dan kapasitas dari sistem, yang meliputi penentuan jenis dan spesifikasi dari kompresor maupun komponen-komponen utamanya. Perancangan ini dilakukan berdasarkan dari hasil analisis hidraulis terhadap jaringan perpipaan yang dilakukan pada poin sebelumnya. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah: 1. Analisa hidraulik jaringan perpipaan ini dilakukan dengan asumsi bahwa gas mengalir dalam pipa dengan kondisi stady state dan berada pada kondisi subsonic serta kondisi gas yang mengalir pada saluran masuk kompresor diasumsikan sama dengan kondisi gas pada MP Scrubber. Analisa hidraulik dilakukan berdasarkan jalur perpipaan yang menghubungkan MP Scrubber menuju Gas Compressor kemudian menuju ke After Cooler yang terletak di fasilitas Gas Compressor Musi Timur (GCMT) milik PT. Pertamina EP di lapangan Pendopo dengan kondisi lapangan sesuai dengan keterangan pada gambar 3D isometrik jalur perpipaan dan datasheet perancangan. 2. Kompresor yang akan dirancang adalah kompresor yang akan digunakan pada jalur pipa yang mengalirkan gas dari MP Scrubber menuju Gas Compressor kemudian menuju ke After Cooler yang terletak di fasilitas Gas Compressor Musi Timur (GCMT) milik PT. Pertamina EP. Parameter perancangan kompresor tersebut didapatkan dari hasil analisa hidraulis yang dilakukan sebelumnya pada jalur pipa yang sama. 4

5 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kondisi gas, berupa tinggi tekan dan kecepatan pada saluran masuk dan keluar yang sesuai sebagai design basis dalam perancangan kompresor. 2. Melakukan pemilihan, perhitungan ukuran komponen kompresor, dan membuat detil rancangan kompresor yang akan digunakan di fasilitas Gas Compressor Musi Timur milik PT. Pertamina EP di lapangan Pendopo. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Memberikan rekomendasi kepada PT. Pertamina EP dalam perancangan kompresor pada fasilitas Gas Compressor Musi Timur yang terletak di lapangan Pendopo. 2. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai perancangan kompresor yang bermanfaat bagi perkembangan teknologi dan industri di Indonesia. 5