BAB II LANDASAN TEORITIS
|
|
- Yanti Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang agar bersedia mengikuti bimbingannya atau ajakannya dalam mengambil keputusan tertentu (Larson, 2009). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orangorang ke arah pencapain tujuan organisasi (Yulk, 1998). Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi kelompok kearah pencapaian tujuan oraganisasi (Mulyasa, 2004). Dalam teori kepemimpinan, Larson (2009) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah produk dari interaksi diantara individu-individu dalam kelompok dan bukan status atau posisi dari idividu. Dari empat definisi tersebut, ide pokoknya ialah: 1) kepemimpinan merupakan suatu kegiatan atau proses; 2) kepemimpinan mengadung konsep pengaruh, dalam arti pengikutnya akan taat, dan mengikuti apa yang dikehendaki pemimpinnya; 3) pegaruhnya dapat berupa perintah, arahan, persuasi, atau stimulasi; 4) terdapat dua pelaku, yaitu pemimpin dan pengikut; 11
2 5) prosesnya diarahkan ke suatu hasil, yaitu pencapaian tujuan, dan 6) kegiatan kepemimpinan berada dalam variabel situasional. Dari bebeapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan selalu melibatkan unsur pemimpin, pengikut, dan konteks. Ketiadaan salah satu dari ketiga unsur tersebut akan menghilangkan esensi wacana kepemimpinan, yang adanya akhirnya ketiadaan esensi pemimpin itu sendiri. Sementara Locke (1997) dalam Harsiwi (2003) melukiskan kepemimpinan sebagai suatu proses membujuk (inducing) orang-orang lain menuju sasaran bersama. Definisi tersebut mencakup tiga elemen berikut: 1) Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relation concept) Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan orang lain (para pengikut). Apabila tidak ada pengikut, maka tidak ada pemimpin. Tersirat dalam definisi ini adalah premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi dan berrelasi dengan para pengikut mereka. 2) Kepemimpinan merupakan suatu proses Agar bisa memimpin, pemimpin harus melakukan sesuatu. Seperti telah di observasi oleh John Gerdner ( ), kepemimpinan lebih dari 12
3 sekedar menduduki suatu otoritas. Kendati posisi otoritas yang diformalkan mungkin sangat mendorong proses kepemimpinan, namun sekedar menduduki posisi itu tidak menandai sesorang untuk menjadi pemimpin. 3) Kepemimpinan harus membujuk orang-orang lain untuk mengambil tindakan Pemimpin membujuk pengikutnya melalui berbagai cara, seperti menggunkan otoritas yang terlegitimasi, meciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukum, restrukturisasi organisasi, dan mengkomunikasikan visi Kepemimpinan transformasional Tipe kepemimpinan transformasional ini mulamula digagas oleh Burn yang diterapkan olehnya dalam konteks politik. Selanjutnya, kepemimpinan transformasional ini diterapkan oleh Bass ke dalam konteks organisasi (Eisenbach, et al., 1999) dalam Harsiwi (2003). Kepemimpinan transformasional didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam organisasi. Kepemimpinan ini membutuhkan tindakan motivasi bawahannya agar bersedia bekerja demi sasaran-sasaran tingkat tinggi yang dianggap melampaui kepentingan pribadinya pada saat itu (Bass, 1985 dalam Harsiwi 2003). 13
4 Yukl (1998) menyimpulkan esensi kepemimpinan tranformasional adalah memberdayakan para pengikutnya untuk berkinerja secara efektif dengan membangun komitmen mereka terhadap nilai-nilai baru, mengembangkan keterampilan dan kepercayaan mereka, menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangannya inovasi dan kreativitas. House dkk (1996) dalam Suyanto (2003) dan Crowford (2002) menyatakan bahwa pemimpin yang transformasional memotivasi bawahannya untuk berkinerja di atas dan melebihi panggilan tugasnya. Esensi kepemimpinan transformasional adalah sharing of power dengan melibatkan bawahan secara bersama-sama untuk melakukan perubahan. ( diambil tanggal 20 Maret 2005). Kepemimpinan transformasional menurut pendapat Seidman & McCauley (2011) merupakan hal utama tentang kebutuhan nyata untuk memotivasi orang lain dalam organisasi untuk melakukan perubahan dengan meningkatkan performa kerja mereka. Hal ini menyeluruh dan bergantung pada stimulan intrinsik motivasi dari para pengikut. Kepemimpinan transformasional membutuhkan keseimbangan akan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman beragam yang relatif dimiliki oleh beberapa orang. Mengapa kepemimpinan transformasional penting bagi suatu organisasi? Kepemimpinan 14
5 transformasional secara langsung berkorelasi pada kinerja tinggi jangka panjang. Bass (1985) (transformasional leadership) yang dibangun atas gagasan yang lebih awal dari Burns (1978). Para pengikut seorang pemimpin transformasional merasa adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan hormat terhadap pemimpin tersebut, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan terhadap mereka. Secara ringkas pemimpin tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikutnya untuk sadar akan pentingnya hasil suatu pekerjaan, dengan demikian maka usaha yang perlu dilakukan adalah perubahan pemikiran bahwa kepentingan organisasi menjadi prioritas utama dibandingkan kepentingan diri sendiri. Formulasi asli dari teori Bass di atas mencakup tiga komponen kepemimpinan transformasional yaitu, (a) Karisma. Karisma didefinisikan sebagi sebuah proses yang padanya seorang pemimpin mempengaruhi para pengikut dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat dan identifikasi dengan pemimpin tersebut. (b) Stimulasi intelektual (intellectual stimulation), adalah sebuah proses yang padanya pemimpin meningkatkan kesadaran para pengikut terhadap masalah-masalah dan mempengaruhi para pengikut untuk memandang masalah-masalah dari sebuah perspektif yang baru. (c) perhatian yang diindividualisasi (individualized consideration) termasuk memberi dukungan, 15
6 membesarkan hati, dan memberi pengalamanpengalaman tentang pembangunan kepada para pengikut. Sebuah revisi dari teori Bass tersebut menambahkan perilaku transformasional lain yang disebut inspirasi (motivasi inspirasional), yang didefinisikan sebagai sejauh mana seorang pemimpin mengkomunikasikan sebuah visi yang menarik menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan usaha-usaha bawahan, dan memodelkan perilakuperilaku yang sesuai (Bass & Aviola, 1990). Perilakuperilaku komponen dari kepemimpinan transformasional saling berhubungan untuk mempengaruhi perubahan-perubahan pada para pengikut, dan efek-efek yang dikombinasikan membedakan antara kepemimpinan tranformasional dan karismatik. Luthans (1995) dalam Suyanto (2001) menyampaikan ciri-ciri seorang pemimpin yang telah berhasil menerapkan tipe kepemimpinan transformasional adalah memposisikan diri sebagai agen perubahan didukung oleh dedikasi yang tinggi, bijaksana, visioner, dan terus menerus meningkatkan kemampuan dirinya seiring dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekeliling. Selanjutnya, Bass dan Avolio (1994:2) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional berhubungan erat dengan peningkatan budaya kerja 16
7 pengikut. Pernyataan tersebut ditampakkan oleh kepemimpinan transformasional ketika pemimpin: Stimulate interest among collogues and followers to view their work from new perspectives, generate awareness of the mission or vision of the team and organization, develop collgues and followers to higher levels of ability and potential, and motivate collgues and follwers to look beyond their own interests toward those that will benfit group. Konseptual kepemimpinan transformasional (tranformasional leadership), menurut Bass (1990, 1997) dan Bas dan Avolio (1994, 1995) dalam Eeden, dkk (2008) memiliki empat dimensi, yaitu: 1) Idealized influence (pengaruh ideal), yang merupakan gambaran bahwa perilaku pemimpin yang membuat para bawahannya mengagumi, menghormati dan sekaligus mempercayainya, 2) Inspirational motivation (motivasi inspirasi), yang menggambarkan bahwa seorang pemimpin mampu mengartikulasikan penggarapan yang jelas terhadap prestasi bawahan, melaksanakan komitmennya terhadap tujuan organisasi, mampu memotivasi tim dalam organisasi, 3) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual), yang menggambarkan bahwa seorang pemimpin mampu menumbuhkan ide-ide baru, memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan yang dihadapi bawahan, 17
8 4) Individualized consideration (konsiderasi individu), yang menggambarkan bahwa seorang pemimpin mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan dari bawahan dan secara khusus mau memperhatikan kebutuhan bahwa dalam pengembangan karir. Kepemimpinan transformasional dinyatakan sukses bila pemimpin dapat mengajarkan ke lima keterampilan kepada orang lain (Anderson, 1998), yaitu; bagaimana seorang pemimpin mampu untuk memanage diri sendiri yang didukung oleh kemampuan interpersonal komunikasi untuk membangun kepercayaan bagi orang lain dan mampu mengelola konflik yang berkembang dilingkungan sekitarnya. Pengembangan organisasi berkesinambungan ke depan merupakan tugas dari seorang pemimpin melalui pengelolaan sumber daya yang ada, terutama sumber daya manusia. Agar mampu mencapai hal tersebut maka penting bagi seorang pemimpin memiliki gaya yang luwes, memiliki peran nyata dalam setiap tahap perkembangan organisasi, dan terampil dalam berbagai fasilitasi. Keterampilan-keterampilan inilah yang membentuk dasar untuk membangun sebuah organisasi kepemimpinan. Anderson (1998) menyatakan seorang pemimpin dapat meningkatkan nilai perilaku kepemimpinan dengan cara mempelajari dan menerapakan langkah-langkah perilaku kepemimpinan transforming. 18
9 2.3. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Sementara krisis saat ini dalam kepemimpinan berpotensi mengancam baik pada tingkat sekolah dan system (Harris & Townsend, 2007; Burnham, 2003), juga memberi kesempatan untuk merefleksikan apa jenis sekolah sesuai dengan struktur kepemimpinan terbaik di abad kedua puluh ini. Hal ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan kembali apa bentuk kepemimpinan yang paling mungkin untuk menghasilkan perubahan positif dalam belajar siswa dan kinerja sekolah dan apa perubahan struktural yang diperlukan untuk memfasilitasi bentuk kepemimpinan. Untuk meningkatkan kualitas sekolah, perlu adanya perubahan model kepemimpinan ke arah transformasional. Seperti yang diutarakan oleh Larson & Jerry (2009), ketika datang untuk mengukur keunggulan organisasi, konsultan manajemen Jim Collins dan kelompok penelitiannya menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan jenis tertentu sebagai komponen kunci tentang bagaimana II dari perusahaan kelompok yang diteliti membuat lompatan dari "baik ke besar." Penelitian tambahan menunjukkan bahwa kepemimpinan tersebut juga ternyata menjadi komponen kunci dalam keberhasilan sektor sosial. Secara khusus, Collins dan timnya sangat menekankan pada konsep "Level 5" eksekutif, yang akan membangun keagungan melalui campuran paradoks 19
10 antara kerendahan hati dan profesionalitas. Collins memuji karakteristik para pemimpin, menunjukkan bahwa, berbeda dengan kehidupan para CEO, Pemimpin Level 5 bertindak dengan tenang, tekad tenang, terutama mengandalkan prinsip pada standar, bukan karisma, untuk memotivasi. Pekerjaan saya dengan pengurus dan komunitas sekolah telah menunjukkan bahwa "karisma dan kehadiran" sering dianggap kualitas yang sangat diinginkan dalam pemimpin sekolah, terutama kepada kepala sekolah. Tapi Collins mendiskripsikan karakteristik ini hanya untuk seorang pemimpin Level 4, pemimpin yang efektif, bukan seorang pemimpin benar-benar hebat. Karisma dan inspirasi adalah aset berharga, tetapi untuk menjadi sekolah yang besar saat ini membutuhkan eksekutif yang lebih dari efektif; mereka memerlukan pemimpin Level 5 plus, atau apa yang diutarakan oleh pemenang Hadiah Pulitzer James McGregor Burns dalam bukunya, Kepemimpinan, sebagai transformasional pemimpin. Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Gaya kepemimpinannya akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua. Dari segi kepemimpinan, seorang kepala sekolah mungkin perlu mengadopsi gaya kepemimpinan 20
11 transformasional agar semua potensi yang ada di sekolah dapat difungsikan secara optimal (Suyanto, 2001). Kepemimpinan transformasional mengutamakan memberi kesempatan dan mendorong semua unsur yang ada di sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values system) yang luhur sehingga semua unsur yang ada di sekolah yaitu guru, siswa, pegawai, orang tua siswa dan masyarakat serta pihak lain yang terkait tersedia, tanpa merasa dipaksa untuk berpartisipasi secara maksimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah. Menurut Liontos dalam Tacoh (2006), bahwa kepemimpinan transformasional membantu memelihara pengembangan profesional dan kolaboratif, dan rencana pengembangan guru serta penanganan masalah secara lebih efektif. Hasil penelitian Stone seperti yang dikutip oleh Tacoh (2006) menyimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional membantu siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Umaedi, 1999). Agar tujuan yang telah ditetapkan berhasil dengan baik, kepemimpinan transformasional perlu diberdayakan. Pemberdayaan berarti peningkatan kemampuan secara fungsional sehingga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan tugas kewenang dan tanggungjawabnya. Pemimpin transformasional berusaha mengembangkan orang lain dengan bekerja untuk memahami motivasi intrinsik dan berfokus pada perspektif jangka panjang. Mereka mungkin 21
12 menginspirasi melalui karisma dan visi, tetapi mereka juga menanggapi kebutuhan orang lain dengan menyelaraskan tujuan individu, tujuan, dan nilai-nilai dengan orang-orang dalam organisasi. Mereka memotivasi individu untuk mencari tingkat yang lebih tinggi dari kinerja dalam nama misi sekolah dan, dengan demikian, mencapai kepuasan yang melebihi harapan (Larson & Jerry, 2009). Kemudian dikemukakan bahwa pemimpin kependidikan dalam hal ini kepala sekolah adalah semua orang yang bertanggung jawab dalam proses peningkatan mutu pada semua tingkatan dan satuan orga-nisasi lembaga pendidikan. Menstimulasi dan meningkatkan intelektual guru dalam menyelesaikan masalah, dan juga mendorong guru untuk melihat tantangan-tantangan dalam kebijakan dan praktis yang berlaku di sekolah. Studi lain dilakukan Femke, Geijsel, Peter Sleegers, Kenneth, Leithwood, Dorsi Jantzi, 2003 (dalam Suyanto, 2007) mengambil suatu kesimpulan bahwa dimensi kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap komitmen dan upaya ekstra para guru. Penelitian Barnett, Cormick, Conners (2001) dalam Suyanto (2007) menghasilkan kesimpulan bahwa perilaku kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan hasil yang diminta dari guru yaitu kepuasan kerja, upaya ekstra, dan persepsi efektivitas seorang pemimpin. Danim (2003) mengatakan kepala sekolah dikatakan telah menerapkan gaya kepemimpinan 22
13 transformasional, jika kepala sekolah itu mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi mengubah energi yang ada dalam diri guru, dari laten menjadi manifes, dari potensial menjadi aktual, dari minimal menjadi optimal. Di sisi lain, sebagai pemimpin transformasional, kepala sekolah penting memperluas kerjasama dengan masyarakat. Seperti yang dinyatakan oleh Larson & Jerry (2009) dari hasil penelitiannya bahwa bekerja dengan para pemimpin sekolah dan tim mereka, saya mulai memelihara keadaan fundamental dari kepemimpinan transformasional dengan mendorong para pemimpin untuk kembali fokus pada misi sekolah masing-masing, filosofi, dan nilai-nilai inti - dan bagaimana proses ini dapat membantu memperjelas visi dari apa sekolah dapat dan harus di masa depan, dalam terang dari lanskap budaya berubah. Dalam banyak komunitas, misalnya, kepala sekolah dan tim kepemimpinan mereka berfokus tidak hanya pada proses mendefinisikan dan hasil yang diharapkan bagi individu karyawan, tetapi juga pada pembangunan hubungan yang baik untuk menciptakan iklim dan budaya sekolah yang positif dalam sekolah dan membangun hubungan berharga dengan komunitas di luar sekolah. Misalnya, secara aktif terlibat dalam kelompok masyarakat, termasuk program pada keragaman dan inklusi serta kepemimpinan masyarakat. Individu ini juga mendorong orang lain di sekolah untuk menjangkau kelompok masyarakat. 23
14 Tujuannya adalah secara independen untuk menyoroti tujuan umum sekolah untuk masyarakat luas, sementara juga membawa masyarakat ke sekolah untuk apa, jika dilakukan dengan benar, akan menjadi hubungan simbiosis yang menguntungkan semua orang dan membangun fondasi yang kuat untuk memahami masa depan. Dalam penelitian tipe kepemimpinan tranformasional dalam kaitannya dengan mempengaruhi perubahan sekolah. Dove and Freeley (2011) mengidentifikasi pandangan yang saling bersaing untuk memajukan inisiatif reformasi sekolah. Diantara pendekatan bersaing utama adalah sebagai berikut: 1) Pendekatan birokrasi untuk manajemen sekolah dan mengubah mencari solusi yang dapat diberikan secara terpusat dan hierarkis. 2) Pendekatan profesional berusaha untuk berinvestasi dalam praktisi berpengetahuan yang dapat membuat keputusan tentang bagaimana membentuk pendidikan untuk klien khusus yang mereka layani. 3) Pendekatan pasar melihat pilihan dan persaingan sekolah sebagai upaya membawa pada reformasi pendidikan. 4) Pendekatan demokratis berusaha untuk melibatkan siswa, orang tua, anggota masyarakat, dan guru dalam membangun sekolah yang responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan siswa, serta visi pendidikan. (Hammond, 2009) 24
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Responden yang menjadi sampel dari penelitian ini di kelompokkan dalam dua kategori yaitu responden dari SD Negeri Poncoruso sebagai SD Inti dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap bangsa memiliki kebutuhan untuk berkembang, termasuk bangsa Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi
Ulas Balik (Review) 1 KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi (Leadership in Organization: Theory and Methodology Perspectives) Oleh/By Suci Wulandari Peneliti pada Puslitbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bentuk usaha baik profit maupun nonprofit memerlukan seorang pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. Kebijaksanaan dan keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal Indonesia menyatakan dirinya sebagai negara demokrasi sebagaimana terlihat dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, dimana pemerintahannya berbentuk Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja sekolah merupakan representasi dari kinerja semua sumber daya yang ada di sekolah dalam melaksanakan tugas sebagai upaya mewujudkan tujuan sekolah. Kinerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Kinerja 1. Pengertian Efektivitas (efectiveness) secara umum dapat diartikan melakukan sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,
Lebih terperinciBAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL
BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling komprehensif berkaitan dengan kepemimpinan adalah teori kepemimpinan transformasional,..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi akhir-akhir ini telah memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Belakangan ini, lingkunagn bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, libealisasi perdagangan, dan kemajuan teknologi informasi menciptakan realitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik organisasi nirlaba atau yang berorientasi laba, berkepentingan untuk memajukan organisasi terutama dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin bukan semata-mata sebagai
Lebih terperinciHOW TO LEAD? Pelatihan KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Bagi Para Kepala Sekolah SD. Yogyakarta, Juli 2009
HOW TO LEAD? Pelatihan KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Bagi Para Kepala Sekolah SD Yogyakarta, Juli 2009 Dwi Esti Andriani, M. Pd. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY Kepemimpinan 1. Sebuah aktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka merupakan kerangka acuan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari penelitian ini. Kajian pustaka memberikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Komitmen organisasional Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah semacam ikatan antara karyawan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan persaingan bisnis menjadi semakin kompetitif sehingga mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis dan organisasi berjalan sangat cepat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah khalifah yang menjadi penguasa dan pengelola di muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana, namun sebagai seorang manusia tentu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang strategi dari organisasi. Manajemen sumber daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan era globalisasi dimana pertumbuhan perusahaan semakin cepat dan semakin maju dalam persaingan bisnis, sehingga perusahaan harus bersikap lebih
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel (eceran) merupakan bagian yang penting dalam kehidupan perokonomian suatu negara, terutama dalam proses distribusi barang dan jasa dari produsen ke
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kepemimpinan 1.1 Pengertian Kepemimpinan Untuk lebih memahami arti Kepemimpinan, maka berikut ini dikutip pendapat dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan sebagai sebuah konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yanga selalu diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja pegawai banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada berbagai aspek dalam organisasi, manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan harus mampu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kinerja Guru 2.1.1 Pengertian Kinerja Guru Kinerja atau performance merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini berkembang begitu pesat dari waktu ke waktu, sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di masa lalu.
Lebih terperinciInstrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)
Lampiran 1 Instrumen Kepemimpinan Transformasional (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ) Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner merupaan pernyataan deskriptif yang memberikan gamabaran seorang pemimpin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance). Tata kelola kepemerintahan yang baik (Good
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi Birokrasi menuntut adanya tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance). Tata kelola kepemerintahan yang baik (Good Governance) mensyaratkan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menghadapi suatu perubahan lingkungan seperti yang tersurat dalam Cetak Biru Pembaharuan Peradilan tahun 2010-2035. MA sebagai salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat sekarang, apapun bentuk usaha atau organisasi akan mengalami persaingan. Untuk bersaing di lingkungan perusahaan yang ketat, perusahaan harus memiliki sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kita dapat mencermati berbagai macam organisasi, baik swasta maupun pemerintahan yang gagal atau tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults) 2001 tentang pendidikan, Indonesia menempati urutan terakhir dari 12 negara di Asia. Dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja Karyawan Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu mengoptimalkan laba.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini kita hidup di era globalisasi, suatu era yang membuat persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing secara terbuka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin Menurut Tjiptono (2001:79) pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Tanggung jawab yang seimbang:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan pada dasarnya sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori jalur-tujuan (path-goal) Teori jalur-tujuan (path-goal) adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi atau perusahaan, karena segala kebijakan dan keputusan yang dibuatnya akan sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek seperti demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak globalisasi, mengharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling berharga (Shah, 2012), karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka organisasi tidak akan bertahan
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Kesehatan mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun 2011. Tujuan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah menciptakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Kepemimpinan Transformasional. Menurut Rivai (2008) definisi gaya kepemimpinan secara luas meliputi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Kepemimpinan Transformasional 1. Definisi Gaya Kepemimpinan Menurut Rivai (2008) definisi gaya kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO
PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas-tugas dan prioritas Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena diperlukannya penyesuaian kondisi yang ada dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah suatu hal yang fundamental di dalam suatu organisasi. Kepemimipinan dilaksanakan untuk membangkitkan, melibatkan dan memotivasi pengikutnya (Bass & Avolio,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu permasalahan agar dapat diterima kebenarannya oleh masyarakat.fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan sumber yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi lingkungan bisnis terkini tengah membutuhkan sumber daya manusia handal yang menguasai lingkup kompetensi kerja secara profesional. Hal tersebut diperlukan
Lebih terperinciKUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)
KUESIONER Kuesioner ini disusun untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa PT. Bravo Satria Perkasa adalah perusahaan jasa penyedia tenaga kerja di bidang pengamanan yang bertugas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian 1. Konsep kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi perilaku orang-orang agar bekerja bersama-sama menuju suatu tujuan tertentu yang
Lebih terperinciBABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik
BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara cenderung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sesuai dengan tujuannya yaitu untuk menguji pengaruh perilaku kepemimpinan transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, organisasi birokrasi dituntut untuk dapat menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan aset masa depan bangsa, yang senantiasa harus dijadikan prioritas utama dalam menuju citacitanya. Sebab tanpa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. masyarakat sekitar dan lainnya) untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values
BAB II KAJIAN TEORI A. Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional menurut para ahli didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan yang mendorong semua
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B. Subyek dan Obyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat perhatian serius bagi setiap perusahaan agar dapat tetap terus berkarya dan berkembang. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja guru menjadi bagian kunci kesuksesan pencapaian tujuan pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan proses belajar mengajar tidak dapat terlepas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Responden adalah karyawan tetap di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa yang berpusat di Jakarta TImur yang berjumlah 55 orang. Terdiri dari 44 karyawan lakilaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. performa organisasi. Menurut Mangkuprawira (2007), kinerja adalah hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi merupakan suatu kesatuan komplek yang mengalokasikan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan. Apabila suatu organisasi mampu mencapai tujuan yang telah
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan
43 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut ini. 1. Penggunaan gaya kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan bukan sesuatu yang mudah. Meskipun beberapa pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya jalan seorang pemimpin senantiasa penuh
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN Terbit online :
JURNAL MANAJEMEN Terbit online : http://jurnalfe.ustjogja.ac.id PENGARUH ELEMEN-ELEMEN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU MELALUI KOMITMEN AFEKTIF PADA PEKERJAAN SEBAGAI VARIABEL
Lebih terperinciEFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan teori-teori yang ada, hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pada setiap penelitian, diperlukan teori teori untuk mendukung dan mempermudah proses pengerjaan penelitian tersebut. Berikut adalah teori teori yang digunakan penulis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan ekonomi global pada era ini telah menjadi lebih dinamis dan
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Lingkungan ekonomi global pada era ini telah menjadi lebih dinamis dan kompetitif. Teknologi baru dan perubahan model organisasi yang cepat dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang, yang menuntut masyarakat Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha bisnis di era jaman sekarang diharuskan untuk dapat bersaing dengan pesaingnya dengan berbagai macam cara atau metode untuk dapat bertahan di masyarakat dan mengikuti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Kinerja Kepala Sekolah Hallinger (1988) menyatakan bahwa kinerja manajerial kepala sekolah adalah kepala sekolah yang memiliki dan menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk efisien dan efektif dalam setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk efisien dan efektif dalam setiap aktivitas bisnisnya guna menghadapi persaingan dan perubahan di dunia
Lebih terperinciGAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti *
GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti * Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro octawirastowo@gmail.com, Unika_prihatsanti@undip.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan transformasional ialah kemampuan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan yang ditargetkan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gaya Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi, tidak dapat dibantah merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan data penelitian tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam abad informasi dan teknologi seperti sekarang ini, modernisasi dan globalisasi adalah hal yang tidak dapat terelakan lagi dalam semua aspek kehidupan,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Yohanes Hendro Pranyoto 1
IMPLEMENTASI MODEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Yohanes Hendro Pranyoto 1 Abstrak Kepemimpinan adalah faktor kunci penentu keberhasilan suatu organisasi atau institusi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar manajemen menyatakan bahwa kinerja sumber daya insani merupakan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian bagi praktisi dan akademisi, waktu dan lokasi penelitian, serta sistematika penulisan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, kegunaan penelitian, model penelitian, waktu penelitian, serta sistematika penulisan laporan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan perusahaan terus bertambah, sehingga persaingan antar perusahaan tidak dapat dihindari. Melihat iklim persaingan
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1
Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang teori dan tipe kepemimpinan SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari Bab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada jaman penjajahan Belanda, Pos Indonesia telah ada. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van
Lebih terperinciMasih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan
organisasi seperti rendahnya kepuasan, tingginya tingkat stres, dan rendahnya komitmen karyawan. Al-Ababneh (2010) menyatakan bahwa, menentukan hubungan langsung antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inovasi merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan untuk mengembangkan organisasi menjadi lebih baik, tidak terkecuali pada organisasi non profit seperti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu
Lebih terperinci