Menanti Kerjasama Pariwisata Indonesia - Maroko (18/S) Oleh : I Made Rumadi Putra Senin, 02 Mei :12
|
|
- Djaja Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KOPI, Indonesia, salah satu Negara demokrasi yang berada di wilayah asia tenggara, bagian timur dari benua asia. Sedangkan Maroko adalah Negara kerajaan yang berada di wilayah afrika utara atau bagian barat dari benua Afrika yang sering disebut dengan Maghribi (negeri matahari terbenam). Jarak kedua Negara yang melebihi sekitar sepertiga lingkaran dunia tidak menghalangi hubungan kerjasama antara kedua Negara, bahkan hubungan tersebut telah dimulai sejak awal kemerdekaan kedua Negara tersebut. Maroko sering menyebut Indonesia sebagai "Akh Syaqiq"(Saudara kandung) dikarenakan kedekatan antara kedua Negara. Hubungan bilateral Indonesia Maroko telah berlangsung selama 50 tahun. Pada tahun 1965, Indonesia telah membuka KBRI di Rabat. Namun karena kondisi keuangan negara yang tidak memungkinkan, pada tahun 1967 KBRI Rabat ditutup sementara. Setelah melewati kurun waktu 19 tahun, KBRI Rabat dibuka kembali dan beroperasi penuh sejak tahun 1986 hingga kini. Adapun peluang untuk meningkatkan hubungan kedua negara cukup besar mengingat Indonesia dan Maroko sama-sama menganut kebijakan moderat dan merupakan anggota organisasi internasional seperti PBB, OKI, GNB, Kelompok-77 dan Komite Al-Quds. Selama ini Maroko selalu bersikap positif terhadap posisi Indonesia maupun dalam menyikapi setiap perkembangan yang terjadi di tanah air. Hal ini tentunya perlu terus dijaga melalui pendekatan secara berkesinambungan agar Maroko tetap mempertahankan sikap positifnya terhadap Indonesia. Usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Maroko senantiasa terus dilakukan dengan berbagai cara misalnya promosi budaya Indonesia, kerjasama bidang pendidikan, kebudayaan dan Pariwisata. Potensi alam maroko sangatlah indah seperti pemandangan Pegunungan Atlas, indahnya laut Mediterania dan menyimpan berbagai hasil peradaban Islam dan dijuluki Tanah Tuhan yang tentunya sangat megah dan sangat cocok digunakan sebagai salah satu tujuan wisata rohani. Negara yang terletak di belahan utara afrika dengan laut Atlantik dan Selat Gibraltar yang memisahkan benua afrika dan eropa, tentu sangat strategis digunakan sebagai jalur penerbangan pariwisata dari Indonesia-Maroko-Eropa, begitu pula sebaliknya. Sjachwien menjelaskan bahwa letak Maroko dengan Spanyol yang hanya dipisahkan oleh Selat Giblaltar, 1 / 5
2 bisa menjadi alternatif wisata dan pintu masuk ke benua Eropa. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Sjachwien "Perjalanan udara dari kota wisata Maroko, Casablanca, ke Madrid cuma satu jam penerbangan, atau ke Paris atau Amsterdam hanya memakan dua-tiga jam. Ini bisa dijadikan sebagai pintu masuk untuk Eropa," ujarnya. Sjachwien menambahkan Maroko telah memanfaatkan momentum Piala Dunia Afrika Selatan 2010 dengan membangun bandar udara di Casablanca sebagai hub atau penghubung antara Afrika dengan Eropa. Pada 2008, Qatar Airlines telah membuka jalur penerbangan antara Casablanca dan Denpasar dengan transit di Doha. Ini seharusnya diperhatikan, karena dengan adanya fasilitas tersebut, tidak hanya memajukan kedua kota tersebut tetapi juga diharapkan berpengaruh kepada kawasan di sekitarnya. Selain itu, yang menarik lagi yaitu, Indonesia mendapatkan perjanjian bebas visa dengan Kerajaan Maroko, karena hasil timbal balik dukungan pemerintah Indonesia terhadap kemerdekaan Maroko. Hal ini sangat menarik sekali, ini dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan Indonesia-Maroko untuk kerjasama pariwisata. Bila dilihat dari rute penerbangan yang sangat strategis yaitu bila wisatawan Indonesia hendak pergi ke Eropa, mereka bisa menggunakan rute yang teransit di Maroko. Di sana tidak ada salahnya mereka mengunjungi maroko setelah itu baru ke Eropa. Ataupun ke Eropa terlebih dahulu baru ke Maroko juga bisa, karena ada jalur penerbangan Casablanca-Madrid, Casablanca-Paris, yang tidak memakan waktu yang banyak, karena hanya dipisahkan Selat Gibraltar. Bagi orang Indonesia tidaklah sulit untuk pergi ke maroko. Kita ketahui maroko adalah salah satu tujuan mahasiswa Indonesia untuk mengenyam pendidikan Islam, sehingga sambil mengenyam pendidikan keluarganyapun dapat diajak berwisata ke maroko, misalnya wisata rohani. Sebab kita ketahui di Maroko banyak sekali hasil peradaban Islam, dan dijuluki sebagai Tanah Tuhan yang tentunya sangat cocok untuk wisata rohani. Dubes Tosari berharap, Universitas Al-Akhawayn dapat menjalin kerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Pihak Universitas berharap, KBRI dapat menghadirkan tokoh-tokoh dunia pendidikan dan pemikir Indonesia untuk memberikan kuliah umum atau seminar ke-indonesia-an bagi para mahasiswa. 2 / 5
3 Dengan adanya kerjasama ini maka akan banyak pula orang Indonesia yang berkunjung ke Maroko, misalnya dalam rangka study banding dan program pertukaran pelajar, di mana kegiatan ini dapat diselipkan kegiatan wisata pendidikan dan rohani keliling Negara Maroko untuk menikmati kereligiusan dan keindahan alam maupun budaya Negara tersebut. Dalam rangka peringatan ke-50 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Dr Ouaouicha mengharapkan promosi seni dan budaya Indonesia juga dapat ditampilkan di Universitas Al-Akhawayn. Dubes Tosari Widjaja berharap, dapat menggabungkan kegiatan ini dalam rangkaian penampilan budaya Indonesia di Vollubilis International Festival 2010 di Provinsi Meknes, Juli mendatang, sekaligus penyelenggaraan Soiree Culturel Indonesie 2010 di KBRI Rabat. Selain itu Indonesia turut berpartisipasi Dalam Rangka Festival Teatre International untuk Pemuda ke XI di Taza, Maroko, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, menampilkan Sendratari Ramayana dengan berbagai macam improvisasi alias sedikit menyimpang dari aslinya. Pertama dalam sejarah, kisah Ramayana dipagelarkan dalam bahasa Arab yang di pentaskan oleh Masyarakat Indonesia di Maroko, Sebagian besar pemainnya adalah mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam wadah PPI Maroko. Dengan adanya pegelaran seni dan budaya Indonesia di Maroko, tentunya dapat memberikan daya tarik wisatawan asal maroko untuk mengunjungi Indonesia, hal ini juga didukung dengan adanya rute penerbangan Casablanca-Denpasar yang transit di Doha, sehingga memudahkan wisatawan maroko untuk pergi ke Indonesia. Kerjasama pariwisata antara Indonesia dan Maroko bukan hanya semata-mata untuk berwisata biasa, tapi juga wisata budaya, dimana ini dapat dimanfaatkan sebagai media pemersatu antara Indonesia dan Maroko yang lebih dalam lagi. Dalam hubungan pariwisata ini ada satu hal yang harus lebih di prioritaskan dalam hubungan Indonesia dan Maroko, yaitu di bidang sektor budaya. Bagaimana rakyat Indonesia akan mengenal saudaranya yaitu Maroko apabila tidak ada sesuatu hal yang bisa diingat dan yang kita tahu tentang Maroko. Dan satu-satunya hal yang bisa saling mengingatkan hubungan kita adalah budaya dan kesenian. Dengan lebih memprioritaskan kebudayaan sebagai nomor satu dalam hubungan kerja sama kedua negara, niscaya hubungan persahabatan ini tidak hanya sekadar basa-basi politik dan konsumsi tingkat elit penguasa. Tidak hanya sebagai basa-basi protokoler tingkat tinggi, tapi persahabatan kedua negara ini bisa dirasakan langsung dalam hati rakyat kedua negara masing-masing. 3 / 5
4 Rakyat kedua negara tidak akan mengalami kesulitan dalam menerima kebudayaan dan kesenian, sebab banyak jenis-jenis kesenian yang bernuansa Islam di Indonesia. Kesenian yang ada di Indonesia sangat cocok untuk diperkenalkan kepada rakyat Maroko, karena kesenian yang ada di Indonesia berisi nilai-nilai dan norma-norma yang sangat arif dan bijaksana. Tidak sekadar tontonan tetapi dapat dijadikan tuntunan bagi kehidupan. Tuntunan itulah yang kelak akan membawa hubungan Indonesia dan Maroko semakin mesra. Dan dengan hal ini tentunya sangatlah tepat, yaitu kerjasama pariwisata digunakan sebagai media untuk mengenalkan budaya dan kesenian Indonesia kepada Maroko, begitu pula sebaliknya. Selain itu, dengan adanya hubungan pariwisata Indonesia dan Maroko, maka akan dapat meningkatkan produksi barang-barang seni baik di Indonesia maupun di Maroko, sebab dengan adanya wisatawan dari maroko ke Indonesia, maka permintaan terhadap barang seni di Indonesia pun akan meningkat. Seperti kita ketahui ekspor maupun konsumsi dalam negeri terhadap barang seni memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap devisa Negara Indonesia. Begitu pula dengan Maroko, sehingga kerjasama pariwisata ini merupakan sebuah urgensi yang harus dilakukan pemerintah Indonesia dan Maroko. Hal inipun juga akan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing Negara. Referensi : Biodata Penulis: Nama : I Made Rumadi Putra Tempat/tanggal lahir : Denpasar, 14 Maret 2011 Nama sekolah : SMA NEGERI 8 DENPASAR Alamat sekolah : Jl. Antasura Peguyangan Kaja Denpasar Bali Alamat rumah : Jl. Jaya Pangus No. 8 Peguyangan Kaja Denpasar Bali No.HP : / 5
5 Akun Facebook : rumadhyputra Alamat rumadhyputra@yahoo.co.id 5 / 5
Pendidikan di Indonesia dan Maroko (27/M) Oleh : Mar'atus Sholihah Minggu, 15 Mei :53
KOPI, Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Sebagai Negara yang sedang berkembang Indonesia berusaha untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan Negara tetangga guna menciptakan
Lebih terperinciDalam bidang ekonomi, krisis keuangan yang menimpa negara-negara Eropa seperti Portugal
KOPI, Permasalahan dunia kian hari kian sulit dan semakin kompleks, mulai dari kemiskinan, krisis ekonomi, pemanasan global, terorisme hingga epidemi penyakit baru. Permasalahan-permasalahan itu akan sangat
Lebih terperinciHarmonisasi Cinta Antarbangsa Lewat Budaya (121/M) Oleh : Illi Apriliyadi Selasa, 21 Juni :44
KOPI, Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta buddhayah. Kata ini merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Yang berarti, hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah
Lebih terperinciIndonesia-Maroko; Peluang Peningkatan Hubungan Bilateral melalui Kerjasama Ekonomi (533/M)
KOPI, Berbeda dengan Indonesia yang terletak di Asia tenggara, Maroko merupakan negara yang berada di wilayah afrika Utara. Maroko berbentuk monarki konstitusional dengan kepala negara yang dipimpin oleh
Lebih terperinciPendahuluan. Masa Perkembangan Islam
Pendahuluan KOPI, Hubungan diplomatis yang dilakukan oleh dua atau banyak negara merupakan suatu kebutuhan yang mutlak untuk dipenuhi, terutama di era globalisasi ini, yang menuntut setiap negara untuk
Lebih terperinciIndonesia-Maroko: Beberapa Langkah Lebih Dekat Melalui Seni Budaya (124/M)
KOPI, Ada banyak cara dalam mempromosikan suatu negara dan mempererat hubungan diplomatik antar dua negara, salah satunya adalah melalui seni dan budaya. Indonesia adalah negeri yang kaya akan tradisi,
Lebih terperinciPendidikan, Benang Merah Visi Indonesia-Maroko (260/S) Oleh : Iffah Atqa Rabu, 29 Juni :09
KOPI, Sebuah prolog abad ke-13 mengenai sang penjelajah samudera dari Maroko, mengawali roman persahabatan Indonesia dan Maroko yang indah penuh liku. Ibnu Batutah, sang musafir Maroko tersebut menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara Kepulauan dan pertumbuhan perekonomiannya terus berkembang secara pesat, memiliki beberapa transportasi dan jasa pengangkutan pilihan.
Lebih terperinciDEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA
DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden
Lebih terperinciPerkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia dan Maroko: Melihat Persamaan dari Berbagai Perbedaan. Oleh : Mutia Zata Yumni Senin, 20 Juni :42
KOPI, Dalam menghadapi tantangan global yang terjadi pada abad ke-21 ini, masyarakat atau negara dituntut untuk mampu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Konsep kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pariwisata, hal ini dilihat dari pertumbuhan sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015 VISI: "Terwujudnya diplomasi total, melalui peningkatan peran KBRI Rabat sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di Maroko
Lebih terperinciDenpasar, Juli 2012
Denpasar, 12-14 Juli 2012 1. Latar Belakang 2. Tujuan dan Sasaran 3. Perkembangan Kegiatan 4. Hasil Yang Diharapkan LATAR BELAKANG MP3EI antara lain menetapkan bahwa koridor ekonomi Bali Nusa Tenggara
Lebih terperinciPERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL
PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepariwisataan dunia telah mengalami peningkatan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi pendapatan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D
PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D 605 199 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri dari padatnya aktivitas sehari-hari. Pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan setiap hari membutuhkan konsentrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian Industri pariwisata merupakan sektor terpenting untuk setiap Negara karena dapat meningkatkan perekonomian dan devisa negara. Banyaknya penduduk disuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di Indonesia memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka kesempatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari latar belakang masalah atau gambrang singkat tentang apa yang akan diteliti,
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti menguraikan beberapa pokok persoalan yang terdiri dari latar belakang masalah atau gambrang singkat tentang apa yang akan diteliti, batasan masalah, tujuan penulisan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman memiliki beberapa bidang yang dijadikan sebagai kegiatan penggerak perekonomiannya, yaitu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RENZO PIANO)
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RENZO PIANO) Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang semakin berkembang telah menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang semakin berkembang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai aspek kehidupan terutama aspek ekonomi dan budaya. Dampak globalisasi
Lebih terperinciBAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
32 BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciHarmonisasi Antar Bangsa melalui Pendidikan (24/M) Oleh : Didi Rosiyadi Selasa, 10 Mei :08
KOPI, Banyak sumber-sumber yang mendefinisikan tentang pendidikan, apabila disimpulkan definisi pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan dan memupuk potensi diri dalam melahirkan individu-individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia memiliki banyak potensi untuk untuk dikembangkan baik dalam sektor pertanian, perkebunan,
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan sektor industri pariwisata di dunia saat ini sangat pesat dan memberi kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dasawarsa terakhir ini perhatian terhadap pariwisata sudah sangat meluas, mengingat bahwa pariwisata mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi negara yang menerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki 17.504 pulau dengan luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2, dan panjang pantai 95.181 Km. Juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancanagan. Latar belakang merupakan dasar pemikiran awal yang diambilnya judul Penataan Kawasan Obyek Wisata
Lebih terperinciDenpasar Tourism and Cultural Information Center BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional dan memanfaatkan peluang globalisasi, pada GBHN 1998-2003 ditetapkannya sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Pariwisata Dunia Industri pariwisata dunia pada tahun 2015 mengalami perkembangan yang mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional.
Lebih terperinciPOTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP
POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP Ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society (1990) adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA DI JIEXPO KEMAYORAN,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis terhadap survei pemasaran pariwisata Lampung dapat disimpulkan bahwa: 1. Destinasi-destinasi wisata di Lampung mulai menjadi
Lebih terperinciBeSmart Week 6 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN ALAT ATAU LAYANAN KOMUNIKASI MODERN PENUNJANG TRANSPORTASI.
BeSmart Week 6 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN ALAT ATAU LAYANAN KOMUNIKASI MODERN PENUNJANG TRANSPORTASI. Contents Dampak Positif... 3 Dampak Negatif... 5 Referensi... 6 Dampak Positif Kemajuan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. alternatif model dengan persentase kesalahan 8,9 persen. Sementara itu, satu
BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meramalkan permintaan pariwisata internasional di Indonesia dari Singapura dapat menggunakan dua alternatif model dengan persentase
Lebih terperinciKAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D
KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR Oleh: TUHONI ZEGA L2D 301 337 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat
Lebih terperinciPress Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017
Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Delegasi GKSB DPR-RI Parlemen Rumania telah melakukan kunjungan kerja persahabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata dewasa ini adalah sebuah mega bisnis. Jutaan orang mengeluarkan triliunan dollar Amerika, meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk memuaskan atau membahagiakan
Lebih terperinciJOKO PRAYITNO. Kementerian Pariwisata
JOKO PRAYITNO Kementerian Pariwisata " Tren Internasional menunjukkan bahwa desa wisata menjadi konsep yang semakin luas dan bahwa kebutuhan dan harapan dari permintaan domestik dan internasional menjadi
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal fashion di dunia ini. Sejak lahir fashion atau mode sudah ada dalam diri setiap insan. Mode berbusana atau fashion pada dasarnya tidak
Lebih terperinciREDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN TERMINAL PENUMPANG MINANGKABAU INTERNATIONAL AIRPORT Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan
Lebih terperinciMaroko [Jangan] Belajar Demokrasi dari Indonesia (583/M) Oleh : Ibnu Budiman Jumat, 01 Juli :34
KOPI, Hubungan Persahabatan RI-Maroko merupakan salah satu bentuk hubungan internasional yang sejatinya mencakup rentang isu yang luas, dari globalisasi dan dampak-dampaknya terhadap masyarakat-masyarakat
Lebih terperinciyang lebih luas1 Dari sarana transportasi udara tersebut, komunikasi dengan bangsa lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan bagian dari negara-negara di dunia yang tersusun dari banyak pulau yang tersebar. Untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut, transportasi udara merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari jaman dahulu kala. Dengan banyaknya kegiatan yang kita lakukan setiap hari akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. Lautan merupakan barang sumber daya milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tiga terbesar di dunia. Kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peluang kerjasama dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan dalam konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan meningkatkan hubungan
Lebih terperinciPASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH
TUGAS AKHIR 111 Periode April September 2010 LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH DI KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG Disusun untuk
Lebih terperinci2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Pariwisata dunia berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNWTO, World Tourism barometer pada tahun 2014 bahwa wilayah Asia Pasifik merupakan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN SINGKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN SINGKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang asing yang masuk wilayah negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata diposisikan sebagai sektor yang strategis dalam pembangunan nasional sekaligus menjadi salah satu sumber devisa. Sektor ini perlu dikembangkan karena
Lebih terperinciBAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan
Lebih terperinciTAMAN WISATA WADUK WADASLINTANG DI KABUPATEN WONOSOBO
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN WISATA WADUK WADASLINTANG DI KABUPATEN WONOSOBO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak diantara dua benua, yaitu Australia dan Asia, serta diantara dua samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Sebagai Negara kepulauan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.
BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN JORDANIA MENGENAI KERJASAMA KEBUDAYAAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Dalam konteks pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan
Lebih terperinciSAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015
SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 70 17 AGUSTUS 2015 Assalamu'alaikum Waarahmatulahi Wabarakatuh, Salam-sejahtera dan damai bagi kita
Lebih terperinciBENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR
BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR Oleh : MUKHAMAD LEO L2D 004 336 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata sudah merupakan bagian penting dari kebutuhan manusia. Pariwisata sendiri sebenarnya adalah sebuah kegiatan rekreasi atau liburan yang mana seseorang
Lebih terperinciVisit Indonesia 2008: Tantangan dan Peluang Kamis, 27 Maret 2008
Visit Indonesia 2008: Tantangan dan Peluang Kamis, 27 Maret 2008 Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia     Sebagaimana telah diketahui bersama, program nasional Visit Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata di Indonesia saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun lapangan kerja. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu industri yang bergerak di bidang jasa yang sampai saat ini sudah menjadi industri terbesar di dunia, khususnya di Negara Indonesia,
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI KAWASAN TAMAN PURBAKALA RATU BOKO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan jasmani maupun kebutuhan batin, hingga kesejahteraan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu ingin mencapai kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan jasmani maupun kebutuhan batin, hingga kesejahteraan manusia meningkat. Salah satu kebutuhan batin
Lebih terperinciTERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan negara dan daerah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan negara dan daerah, pengembangan destinasi baru pariwisata menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh daerah-daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu
Lebih terperincimenurut nama Raja Spanyol pada waktu itu, Philipe II. Megelhaens meninggal dunia di
NEGARA FILIPINA a. Profil Negara Nama internasional Luas wilayah Ibu kota Bentuk pemerintahan : Republic of The Philippines : ± 330.324 km2 : Manila : Republik Hari kemerdekaan : 12 Juni 1898 Kepala negara
Lebih terperinciHotel Wisata Etnik di Palangka Raya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang 1.1.1. Latarbelakang Pemilihan Tempat Kota Palangka Raya merupakan kota yang memiliki keunikan dengan letaknya yang berada di tengah pulau Kalimantan. Pembangunan kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota budaya dan juga pariwisata. Salah satu sektor yang berperan penting dalam pendapatan daerah
Lebih terperinciLatarbelakang I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latarbelakang Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia tenggara (ASEAN) Terbentuk Pada tahun 1967 oleh negara pemrakarsa yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Dan Thailand. Tujuannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun dimuka bumi yang tidak
Lebih terperinciPembangunan Pariwisata di Indonesia
Konsuler & Imigrasi Pembangunan Pariwisata di Indonesia Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI YANG AKAN BERTOLAK
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan industri jasa yang memiliki pertumbuhan paling pesat dan merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Pariwisata merupakan ujung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau untuk mencari suasana lain. Sebagai suatu aktivitas
Lebih terperinciGlobalisasi. 1. Pengertian Globalisasi
A. Globalisasi 1. Pengertian Globalisasi Globalisasi adalah proses mendunia atau menjadi satu dunia. Globalisasi berasal dari kata global yang artinya umum. Globalisasi berarti sesuatu hak yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata dapat diartikan sebagai seluruh kejadian dan hubungan yang timbul dari atraksi para wisatawan, penyalur jasa, pemerintah setempat, dan komunitas setempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian
Lebih terperinci