BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
|
|
- Hadi Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis Pengertian Penguasaan Penguasaan berasal dari kata kuasa yang berarti cara, perbuatan menguasai, pemilikan atas sesuatu, pemahaman untuk menggunakan kepandaian atau pengetahuan. (Zul Fajri, 2008:493). Pengertian penguasaan yang dimaksud pada penelitian ini adalah cara siswa menguasai materi kosakata bahasa Inggris materi Numbers Kosakata (Vocabulary) Mempelajari suatu bahasa tidak akan lepas dari mempelajari kosakata (vocabulary) yang membentuk bahasa itu sendiri. Menurut Hornby (2000:1331) bahwa vocabulary adalah sebuah daftar dari kata kata dalam sebuah bahasa dengan maknanya sekaligus. Salah satu bahasa yang disepakati untuk menjadi bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Dengan demikian, perlu adanya pemahaman dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tersebut. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, salah satu hal dasar yang penting untuk dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris adalah tentang pengetahuan kosakata/pembendaharaan kata. Semakin banyak kosakata dalam bahasa Inggris yang dikuasai, maka akan semakin mudah pula dipelajari dan dipahami
2 bahasa asing tersebut. Dalam hal ini, bahasa Inggris mempunyai kedudukan sebagai bahasa kedua, yang mana bahasa pertamanya adalah bahasa Indonesia. Kosakata adalah perbendaharaan kata (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa 2002:527) Kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis, kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis. Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata. Wikipedia, (2001:65) Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif. Wikipedia, (2001:87).
3 Menguasai kosakata bukanlah suatu hal yang mudah. Berapapun yang kita pelajari akan mudah kita lupakan dalam waktu yang singkat. Terlebih lagi jika kita tidak mempraktekkan apa yang telah kita pelajari itu. Beberapa penelitian mengungkapkan apa saja yang perlu dilakukan agar kosakata yang telah dipelajari dapat terus diingat (Thornbury, 2002:24). Berikut diantaranya: (1) Pengulangan: Jika sebuah kata diulang beberapa kali dalam satu bacaan, bisa dipastikan bahwa kata itu akan lebih diingat daripada kata yang lain; (2) Gunakan: Selalu gunakan kosakata yang telah dipelajari. Penggunaan kata itu bisa dalam bentuk penulisan kalimat atau menggunakannya dalam berbicara; (3) Menggambarkan: Cara terbaik untuk mengingat sebuah kata adalah dengan menggambarkannya dalam pikiran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kata yang mudah untuk digambarkan secara mental, lebih mudah diingat daripada kata yang sulit untuk digambarkan; (4) Motivasi: Hanya dengan memiliki keinginan untuk mempelajari kosakata tidak berarti kosakata itu kemudian mudah untuk diingat. Motivasi memungkinkan seorang pembelajar untuk melunumbersn lebih banyak waktu untuk mengulang dan mempraktekkan apa yang telah dipelajari; (5) Perhatian: Kata yang lebih memicu respon emosional akan lebih mudah diingat daripada kata yang tidak memicu respon emosional. Ada dua jenis kosakata yang dipelajari anak yakni kosakata umum dan kosakata khusus. Menurut Hurlock (2001:187), kosakata umum terdiri dari kata yang dapat digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda: seperti manusia, baik, dan pergi. Sebaliknya kosa kata khusus terdiri atas kata
4 dengan arti spesifik yang hanya dapat digunakan dalam situasi tertentu. Karena kata-kata dalam kosakata umum paling banyak digunakan pada setiap jenjang umur dibandingkan dengan kosakata khusus. Menurut Tarigan (2011:6), ada beberapa jenis kosakata yakni kosakata dasar. Kosakata dasar atau basic vocabulary adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain, yang termasuk kosakata dasar adalah: a. Istilah kekerabatan: ayah, ibu, anak, adik, kakak, nenek, kakek, paman, bibi. b. Nama-nama bagian tubuh: kepala, rambut, mata telinga, hidung, mulut, bibir, gigi, lidah, pipi, leher, dagu, bahu, tangan, jari, dada, perut, pinggang, paha, kaki, betis, telapak, punggung, darah, nafas. c. Kata ganti (diri, penunjuk) saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sini, situ, sana. d. Kata bilangan pokok: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, dua puluh, sebelas, dua belas, seratus, dua ratus, seribu, dua ribu, sejuta, dua juta. e. Kata kerja pokok: makan, minum, tidur, bangun, berbicara, melihat, mendengar, menggigit, berjalan, bekerja, mengambil, mennumbersp, lari. f. Kata keadaan pokok: suka, duka, senang, susah, lapar, kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor, jauh, dekat, cepat, lambat, besar, kecil,
5 banyak, sedikit, terang, gelap, siang, malam, rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, mati. g. Benda-benda universal: tanah, air, api, udara, langit, bulan, bintang, matahari, binatang, tumbuh-tumbuhan. Kunci belajar bahasa Inggris yang mudah, cepat dan efektif adalah membaca dan menghafalkan kosakata (vocabulary) yang sering dipakai lalu menggunakannya dalam bentuk lain. (Ongkosaputro, 2008:iii) Numbers (Numbers) Numbers termasuk perbendaraan kata yang perlu dipelajari saat awal belajar bahasa asing. Ketika berkomunikasi dengan bahasa Inggris, kita bisa menggunakan jari untuk mengungkapkan Numbers 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga), sampai dengan 10 (sepuluh) tetapi cukup sulit menggunakan jari untuk mengatakan 11 (sebelas), 12 (duabelas), dan Numbers lain yang lebih besar. Karena itu sangat penting untuk belajar dan menguasai perbendaharaan kata tentang Numbers atau bilangan dalam bahasa Inggris. Secara umum Numbers atau bilangan dalam bahasa Inggris dibedakan atas dua yaitu bilangan biasa (cardinal numbers) dan bilangan bertingkat (ordinal numbers). Inilah contoh cardinal number dalam bahasa inggris: 0 = Zero 1 = One 2 = Two 3 = Three
6 4 = Four 5 = Five 6 = Six 7 = Seven 8 = Eight 9 = Nine 10 = Ten 11 = Eleven 12 = Twelve 13 = Thirteen 14 = Fourteen 15 = Fifteen 16 = Sixteen 17 = Seventeen 18 = Eighteen 19 = Nineteen 20 = Twenty 30 = Thirty 60 = Sixty 100 = One Hundred 101 = One Hundred and One 1000 = One Thousand
7 1 + 3 = 4 (One Plus three equals four) 7 6 = 1 (Seven minus six equals one) 3 x 5 = 15 (Three times five equals fifteen) 20 : 4 = 5 (twenty is devided by four equals five) Contoh ordinal number: Kesatu/Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam Ketujuh Kedelapan Kesembilan Kesepuluh Keduapuluh Keduapuluh satu Keduapuluh dua Keduapuluh tiga Juara Pertama Juara Kedua Meja ketiga = first = second = third = fourth = fifth = sixth = seventh = eighth = ninth = tenth = twentieth = twenty first = twenty second = twenty third = The First Winner = The second winner = The third table
8 Kosakata tentang Numbers (vocabulary of numbers) dari 1-20 yang akan dipelajari siswa adalah : Indonesia Inggris Lafal Nol Zero zero Satu One wan Dua Two tuw Tiga Three tri Empat Four for Lima Five faif Enam Six siks Tujuh Seven sefen Delapan Eight eit Sembilan Nine nain Sepuluh Ten ten Sebelas Eleven ilefen dua belas Twelve tuelef tiga belas thirteen tertin empat belas Fourteen fortin lima belas Fifteen fiftin enam belas Sixteen sikstin tujuh belas Seventeen sefentin
9 delapan belas Eighteen eitin sembilan belas Nineteen naintin dua puluh Twenty tuenti Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) a. Hakikat Pembelajaran Menurut Sagala pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sednumbersn belajar dilakukan oleh peserta didik mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran. Peserta didik belajar untuk mengembangkan kemampuan konseptual ilmu pengetahuan maupun mengembangkan sikap pribadi yang dapat digunakan mengembangkan dirinya. Dalam pembelajaran peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses berpikir, mencari, mengolah, dan mengurai, menggabungkan menyimpulkan dan menyesuaikan masalah. (Sagala,2011:164). Menurut Soetomo (2005:120), pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula.
10 Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Komalasari, 2010:3). b. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Pemerintah secara khusus memberikan perhatian pada pembelajaran bahasa Inggris untuk sekolah dasar dengan memberlakukan kurikulum 2004 dengan berbasis elaborasi yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang standar proses. Implikasinya pengajaran yang diberikan perlu sangat dibatasi sehingga sebagian waktu digunakan untuk melatih kompetensi komunitatif dan berinteraksi dalam konteks sekolah (Chodidjah, 2007: 8). Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu bila ditinjau dari segi tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, ataupun materi yang dipelajari dalam Numbers menunjang tercapainya kompetensi tersebut. Ditinjau dari segi tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, mata pelajaran bahasa Inggris ini menekankan pada aspek keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan berbahasa lisan dan tulis, baik reseptif maupun produktif. Rayner (2001:xxv) mengemukakan bahwa: bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional sehingga menjadi bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Kita dapat melihat posisi bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan adanya penutur anglofon (penutur bahasa Inggris) yang tersebar di lima Benua. Bahasa Inggris tidak hanya digunakan oleh penutur anglofon, tetapi digunakan oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat yang cenderung modern. Hal ini juga disebabkan adanya berbagai keunggulan dalam bahasa Inggris, antara lain yakni dalam kekayaan idiom-nya (ungkapan khusus), yang lebih bervariasi dan selalu berkembang daripada bahasa eropa lainnya.
11 Rayner (2001) juga menyebutkan bahwa banyak unsur yang baik dari lingkungan kebudayaan berbagai bahasa diserap oleh bahasa Inggris. Pengaruhnya menerobos ke segala segi kehidupan; yaitu di bidang ilmiah, politik, ekonomi, kebudayaan populer, perfilman, sampai ke terobosan terakhir, yaitu dalam dunia internet. Mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengurangi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah. b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global Hakikat Metode Talking Stick a. Pengertian Metode Talking Stick (Tongkat Berbicara) Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku), sebagaimana dikemukakan Carol Locust berikut ini. The talking stick has been used for centuries by many Indian tribes as a means of just and impartial hearing. The talking stick was commonly used in council circles to decide who had the right to speak. When matters of great concern would come before the council, the leading elder would hold the talking stick, and begin the discussion. When he would finish what he had to say, he would hold out the talking stick, and whoever would speak after him would take it. In this manner, the stick would be passed from one individual to
12 another until all who wanted to speak had done so. The stick was then passed back to the elder for safe keeping. Artinya: Talking stick telah digunakan selama berabad-abad oleh suku suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak. Tongkat berbicara sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat berbicara. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa talking stick dipakai sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian. Menurut Suprijono (2009:109) pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. b. Langkah langkah Pembelajaran Metode Talking Stick Langkah langkah pembelajaran metode talking stick menurut Suprijono (2009: ) adalah sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan sebuah tongkat. 2. Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari kemudian guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/buku paketnya.
13 3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru mempersilahkan peserta didik untuk menutup bukunya. 4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu peserta didik, setelah itu guru memberi pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan dari guru demikian seterusnya. 5. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya sebaiknya diiringi musik dan lagu. 6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. 7. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik. 8. Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan. c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick Metode cooperative learning tipe talking stick juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari talking stick antara lain (1) menguji kesiapan siswa, (2) melatih membaca dan memahami lebih cepat, (3) agar lebih giat dalam belajar. Di samping kelebihan-kelebihan di atas, metode ini juga memiliki kekurangan, yakni membuat senam jantung. 2.2 Kajian Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan, yaitu penelitian dengan menggunakan model kooperatif yang sama yaitu talking stick yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ferdi S. Dunggio pada tahun 2013 dengan judul penelitian Meningkatkan
14 Kemampuan Menjumlah Pecahan Campuran dengan Menggunakan Model Kooperatif Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Inpres Bumi Bahari Kecamatan Popayato kabupaten Pohuwato Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ferdi S. Dunggio dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah Ferdi S. Dunggio menggunakan model kooperatif talking stick untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjumlah pecahan campuran, sedangkan penulis menggunakan metode talking stick untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa materi Numbers. 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kernumbers berpikir di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: Jika menggunakan metode talking stick maka penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa materi Numbers di kelas I SDN 11 Limboto Barat akan meningkat. 2.4 Indikator Kinerja Sebagai indikator kinerja keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah terjadi peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa materi Numbers pada siswa kelas I SDN 11 Limboto Barat. Penguasaan siswa diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: a. Guru mampu mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick. b. Apabila terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa mengikuti proses pembelajaran yang ditandai dengan pengucapan Numbers dan jumlah
15 c. Apabila 70% siswa mengalami ketuntasan belajar dalam menguasai kosakata bahasa Inggris materi Numbers yang diberikan guru selama pembelajaran.
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA MATERI NUMBERS
1 MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA MATERI NUMBERS MELALUI METODE TALKING STICK DI KELAS I SDN 11 LIMBOTO BARAT Oleh Heni Payuyu ABSTRAK Heni Payuyu, 2013. Meningkatkan Penguasaan Kosakata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill), terampil berbicara
Lebih terperinciEnglish Numbers Numbers Indonesian
Indonesian Numbers ------------------------------------------------------- ------------------- English Indonesian English Numbers Numbers Indonesian ----------------------- -------------------------- ---------
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain
Lebih terperinciUNIT 8 SAYING MATHEMATICAL SYMBOLS AND TERMS
UNIT 8 SAYING MATHEMATICAL SYMBOLS AND TERMS A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada Unit 6 ini, diharapkan mahasiswa dapat membaca dan memahami istilah-istilah serta simbol-simbol matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna di muka bumi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna di muka bumi. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini telah dianugerahi oleh Tuhan dengan pancaindera yang berfungsi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB II MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI SUMBER DAYA ALAM. 1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick
BAB II MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATERI SUMBER DAYA ALAM A. Model Pembelajaran Talking Stick 1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick Talking stick (tongkat berbicara)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut Pargito 2010:50 (dalam Daryanto, 2014: 64) pendidikan IPS di SD adalah mata pelajaran/bidang kajian konsep dasar ilmu sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latifah Nurfauziah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia untuk berinteraksi sosial. Mengingat pentingnya bahasa maka seseorang harus mempelajari bahasa untuk
Lebih terperinciKAJIAN FONETIS KOSAKATA DASAR BAHASA MELAYU BALI. Umiliyah SMA Situbondo. Abstrak
KAJIAN FONETIS KOSAKATA DASAR BAHASA MELAYU BALI Umiliyah SMA Situbondo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penulisan kosakata dasar bahasa Melayu Bali secara fonetis dan bentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 KAJIAN TEORI Model Pembelajaran Kooperatif
7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan system yang memberikan kesempatan pada anak didik untuk bekerjasama dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Hasil Belajar 2.1.1 Definisi Belajar Untuk mengawali pembahasan mengenai hasil belajar maka paparan pertama yang akan dijelaskan adalah pengertian dari belajar. apa yang
Lebih terperinciPenggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Dan Tipe Talking Stick Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture Dan Tipe Talking Stick Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrosfer Rangers
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hakikat IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas,
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK BERCERITA MELALUI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK DALAM BERBAHASA
KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK BERCERITA MELALUI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK DALAM BERBAHASA (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok B PAUD SAKURA Kota Lubuklinggau) Oleh : ROMLAH NPM
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. untuk memahami hal hal yang ada dalam penelitian. Konsep dipandang sebagai
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep dijadikan sebagai dasar pengembangan penulisan selanjutnya untuk memahami hal hal yang ada dalam penelitian. Konsep dipandang sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. item jawaban pertanyaan penelitian sebelumnya untuk mendapatkan hasil jawaban
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan kajian teori pada bab II berikut merupakan deskripsi jawaban daripada pertanyaan penelitian yang telah dilakukan penelitian terhadap
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teoretis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi, (1). Bahasa Indonesia, (2). Metode Talking Stick, (3). Hasil belajar. 2.1.1. Bahasa Indonesia Pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI Kooperatif Learning Menurut Johnson(2010:4) Kooperasi berarti kegiatan bekerja secara bersamasama untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Kooperatif Learning Menurut Johnson(2010:4) Kooperasi berarti kegiatan bekerja secara bersamasama untuk mencapai sebuah tujuan bersama pada kelompoknya masing-masing.
Lebih terperinciKumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Dengan Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Sawan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 I Gusti
Lebih terperinciEVALUASI TEMATIK. Satuan Pendidikan : SD/ MI Kelas/ Semester : I/ 1 : DIRI SENDIRI. Lembar Penilaian (LP) 1
EVALUASI TEMATIK Satuan Pendidikan : SD/ MI Kelas/ Semester : I/ Tema : DIRI SENDIRI Lembar Penilaian (LP) Daftar Pertanyaan untuk tes lisan:. Sebutkan data dirimu, yaitu nama, kelas, sekolah, dan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang yang terpelajar dan berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi sudah pasti ingin memiliki kemampuan berbicara Bahasa Inggris
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK ALJABAR
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK ALJABAR skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS LAMBANG BILANGAN BAHASA INGGRIS MELALUI DIRECT METHOD
KEMAMPUAN MENULIS LAMBANG BILANGAN BAHASA INGGRIS MELALUI DIRECT METHOD Wiwy T. Pulukadang, Abdul Rahmat, Sity Rohmawaty Universitas Negeri Gorontalo wiwy_pulukadang@ung.ac.id Abstract The problem statement
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Berikut ini akan dijelaskan mengenai kajian teori yang digunakan pada penelitian ini diantaranya Bahasa Indonesia di SD, tujuan Bahasa Indonesia di SD, mendengarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global sekarang ini bahasa asing sangat dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat penting untuk
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK Oktavia Indriani 1), M. Shaifuddin 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERNYANYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERNYANYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH STELLA DESTIOLINA OLA TARIGAS F06110006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciSeratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Ribu Rupiah Terbilang :
Dalam bahasa Indonesia Masukan Angka di sini 199,695,000.00 0 0 1 Satu 0 0 2 Dua 199 199 3 Tiga 199,695 695 4 Empat 199,695,000 0 5 Lima 0 6 Enam 0 7 Tujuh 1 Seratus 8 Delapan 6 Enam Ratus 9 Sembilan 0
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Soemantri (dalam Winataputra, 2009: 21), istilah kewarganegaraan merupakan terjemahan dari Civis yang merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK Muhammad Fathan Al Farizi 1), St. Y. Slamet 2), Kuswadi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi
Lebih terperinciMENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING DI KELAS IV MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT
1 MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING DI KELAS IV MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT SAHRUN MAYANG Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing I : Dra.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Wonosari Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/semester : VII/1 (satu) Materi Pokok : Teks lisan dan tulis menyebutkan dan menanyakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
WacanaAkademikaVolume 1 No 2 Tahun 2017 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Cahya Ayu Astuti PGSD Universitas Kristen Satya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Keterampilan Berbicara. manusia yang berbeda-beda antara satu manusia dengan yang lainnya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Keterampilan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap manusia yang berbeda-beda antara satu manusia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 05)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 05) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP Negeri 1 Klaten : Bahasa Inggris : VII/Satu : Dates and Hours (Tanggal dan Jam) : Pertemuan
Lebih terperinciMeningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick pada Anak Kelompok A3 TK Tarbiyatul Banin II Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2013/ 2014 Hertiana Yuni Kharismawati 1 Samidi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi fonologi, gramatikal, dan semantik kemampuan seorang anak dalam memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Belajar dan Pembelajaran Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, merupakan bahasa asing pertama yang harus diajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar. Hal ini ditegaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Menurut
Lebih terperincibab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema
bab 1 tema aku dan keluargaku lingkunganku bilangan namaku bayu rumahku di jalan pemuda nomor 1 aku sangat sayang kepada ayah dan ibu saudaraku 2 orang kakakku bernama salfa adikku bernama gagah aku juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, dari sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan oleh seluruh manusia di dunia, hanya beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi penyampai gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan. Di zaman modern, suatu masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, suatu bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Musik adalah aktivitas budaya yang sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam berbagai bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sudah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda, walaupun pada saat itu hanya orang-orang tertentu saja yang berhak mempelajarinya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. a. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 1) Pengertian Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian tentang Model Pembelajaran IPS a. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 1) Pengertian Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) Robert
Lebih terperinciMATERI KELAS 1. B. Indonesia
MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua di Indonesia setelah Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang
Lebih terperinciHint: Start with December, because there is only one. tatu must be three. Jumamosi must be Saturday.
Swahili Solution _f tarehe tatu Disemba jumamosi Three December day-one (Saturday) _d tarehe pili Aprili jumanne Two April day-four (Tuesday) _e tarehe nne Aprili jumanne Four April day-four (Tuesday)
Lebih terperinciPENERAPAN DISKUSI KELOMPOK
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA SKRIPSI Oleh : ANI SUGIHARTI NIM. K 4305002 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. permasalahan yang akan dihadapi. Selama ini proses pembelajaran PKn di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat,
Lebih terperinciVideo A. Introduction
A. Introduction T (teacher): Good morning 1B! Ss (students): Good morning Ms. T: How are you today? Ss: I m fine thank you. T: 1B masih ingat tidak? One two eyes on me! Ss: One two eyes one you! T: Do
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar, untuk berani mengemukakan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Talking Stick Model Talking Stick merupakan salah satu model yang menekankan pada keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar, untuk berani mengemukakan
Lebih terperinciLayil Safitri PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara
Postprints Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan ISSN 2527-5259 Vol.1, No.1, Desember 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Layil Safitri PGSD
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. makhluk sosial, manusia akan berkomunikasi dengan. dan ide untuk disampaikan (didengar) orang lain 6. Berbicara merupakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Berbicara merupakan tuntutan kebutuhan hidup manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berkomunikasi dengan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa verbal/lisan atau berbicara. Manusia bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran Sebelum proses pembelajaran guru mempesiapkan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran pada dasarnya guru menerapkan
Lebih terperinciPLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016
Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk. ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Definisi Kemampuan Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang
15 BAB II KAJIAN TEORI A. Vocabulary (Kosa Kata). Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan mempelajari Bahasa Inggris, Pengertian vocabulary (kosa kata), Sifat vocabulary (kosa
Lebih terperinci134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV
Bilangan Bulat 133 134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 5 Bilangan Bulat Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Bilangan Bulat 135 136 Ayo Belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru sebagai pengajar, yang dalam kegiatan ini berlangsung interaksi hubungan antara guru
Lebih terperinciBAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit
BAB I BILANGAN Skema Bilangan Bilangan Kompleks Bilangan Real Bilangan Imajiner Bilangan Rasional Bilangan Irasional Bilangan Bulat Bilangan Pecahan Bilangan Cacah Bilangan Bulat Negatif Bilangan Asli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran kosa kata atau vocabulary memegang peranan sangat penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pengajaran kosa kata diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
Lebih terperinciEnglish Book Elementary School Grade 1
http://tatiannaeasynfunenglish.blogspot.co.id English Book Elementary School Grade 1 2016 h t t p : / / m a u t i d a k m a u h a r u s m a u. b l o g s p o t. c o. i d / Table of Content Table of Content
Lebih terperinci57 Lampiran - Lampiran
Lampiran - Lampiran 57 58 59 60 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus Sekolah : SD Negeri Dukuh 03 Satuan Pendidikan Tema Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : Sekolah Dasar : Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD
UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO KATA BERGAMBAR SISWA KELAS V SD Puji Mar Atul Khasanah 1, Chamdani 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbaikan dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas bagi siswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pendidikan selama dekade ini, perbaikan dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas bagi siswa perlu terus dikembangkan.
Lebih terperinciTIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d
Materi #13 Elektronika Digital 2 Elektronika digital telah menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam industri, baik dalam industri elektronika maupun industri yang lain. Beberapa tahun silam, aplikasi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.
MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH Oleh: Imas Nurjanah 0. 043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1. Kajian teori 1.1.1. Hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahaan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek tersebut,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1 Sikap Kejujuran Secara teori semua orang mengajarkan untuk hidup jujur, akan tetapi realitanya dalam dunia justru cenderung menolak
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Ketut Gede Suartha Jaya Dana Sadu, I Made Danu Budhiarta, I Ketut Semarayasa Jurusan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar. belajar dan berpikir. Allah telah berfirman dalam surat Al-Fathir (35) ayat
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kerangka Teoretis 1. Pemahaman Konsep Matematika Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar. Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Hasil Belajar Menurut Slameto (2010:2) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. membaca merupakan Salah satu cara pembelajaran, Masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di madrasah, kegiatan belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di madrasah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak dapat dipisahkan. Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam hidup, walaupun lazimnya
Lebih terperinciOleh : Iin Septi Anggraeni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Berhuruf Jawa Menggunakan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII B SMP Purnama Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2015/2016 Oleh : Iin Septi Anggraeni
Lebih terperinciBAB II Kajian Pustaka
BAB II Kajian Pustaka 2.1 Kajian Teori Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, pembahasan landasan teori dalam penelitian ini berisi tinjauan pustaka yang merupakan variabel dari penelitian ini. Kajian
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 2 1 KEPALA SEKOLAH PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : I (Satu) / 2 (dua) Standar
Lebih terperinciVISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016
INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK DAN PEMULASARAN JENAZAH RUMAH SAKIT DR. KARIADI Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang. Telp. (024) 8413993 PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016 Atas permintaan tertulis
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA Khusna Maulida 1), Siti Istiyati 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciKompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
I. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN A. KELAS VII Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
2 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Lebih terperinci