BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Yanti Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Settlement Bekerjanya tegangan terhadap tanah-tanah erutir halu yang jenuh dan hampir jenuh akan menghailkan regangan-regangan yang tergantung kepada waktu. Penurunan yang dihailkan akan tergantung juga kepada waktu dan dieut konolidai (Bowle, 1979). Da (2011) menjelakan ean pada tanah jenuh meningkat, tekanan pori dalam tanah akan ikut meningkat. Karena nilai permeailita tanah rendah, air yang keluar dari pori tanah memutuhkan waktu yang relatif lama. Maka tekanan air pori akan erkurang ertahap eramaan dengan keluarnya air dari pori tanah. Peruahan volume tanah ecara ertahap akiat keluarnya air tanah dari pori tanah dieut konolidai. Pemampatan tanah karena peruahan volume pada aat erlangungnya konolidai dieut ettlement. Tanah lempung memiliki nilai permeailita yang rendah, ehingga ettlement akiat konolidai yang terjadi pada tanah lempung memutuhkan waktu yang lama. Ada dua jeni ettlement, yaitu : 1. Elatic ettlement. Terjadi karena adanya elatik deformai pada tanah tanpa adanya peruahan pada volume tanah. Terjadi egitu tanah mendapatkan peningkatan ean. 4
2 5 2. Conolidation ettlement. Terjadi karena adanya peruahan volume pada tanah akiat keluarnya air dari pori tanah. Settlement akiat konolidai adalah perpindahan vertikal permukaan tanah ehuungan dengan peruahan volume pada uatu tingkat dalam proe konolidai (Craig, 1974). Elatic ettlement terjadi relatif leih cepat dari pada conolidation ettlement. Pada tanah erpair keduanya terjadi relatif eramaan karena nilai permeailita pair yang tinggi. Namun untuk tanah lempung elatic ettlement terjadi langung egitu ada peningkatan jumlah ean, edangkan conolidation ettlement terjadi ecara ertahap dan diperlukan waktu yang leih lama. Settlement akiat konolidai pada tanah lempung, walaupun memutuhkan waktu yang relatif lama dampak yang dihailkan cukup ear. Peramaan yang akan digunakan untuk mencari ear ettlement adalah : S C ch o log 1 e 0 o (2-1) S C c e 0 = ettlement = compreion index = void ratio 2.2 Negative Skin Friction Tomlinon (1963) pada aat tiang dipancang di tanah kompreif yang memungkinkan terjadinya konolidai ata erat endiri, ean yang ekerja akan ditranmiikan pada tiang melalui lekatan yaitu negative kin friction.
3 6 Bowle (1982) menjelakan, pada aat urugan ditamahkan di ata tanah kompreif, akan terjadi konolidai pada agian kompreif tereut. Pondai yang dipancang melewati (atau pada) daerah kompreif (eelum atau etelah pengurugan) eelum konolidai eleai, akan mengalami dampak akiat tanah yang maih turun. Pergerakan yang mementuk kin friction antara tiang dan tanah yang ergerak dieut negative kin friction. Negative kin friction adalah gaya eret ke awah pada tiang, pergerakan antara tiang dan tanah di ekitarnya (Teng, 1981). Bowle (1982) mengemukakan ada eerapa kondii yang memungkinkan terjadinya negative kin friction, eerapa diantaranya : 1. Urugan tak erkohei yang ditempatkan di ata endapan koheif yang kompreiel. 2. Dengan merendahkan (menurunkan) muka air tanah (groundwater tale) dari penurunan tamang tanah (ground uidence) yang dihailkan. Negative kin friction terjadi pada lapian tanah yang ifatnya kompreif, tanah lunak yang terdiri dari ilt dan clay. Adanya peningkatan tekanan pada permukaan akan menyeakan konolidai. Settlement akiat konolidai inilah yang menyeakan gaya eret ke awah. Tanah yang erentuhan langung dengan tiang akan eruah dari yang emula menerima ean menjadi menarik tiang ke awah dan memeri ean tamahan.
4 7 Gamar 2.1 Negative kin friction Akiat Urugan Gamar 2.1 menggamarkan keadaan pada aat terjadinya negative kin friction akiat tanah urug. Kondii pertama (I) menggamarkan keadaan etelah pemancangan. Bean akan diterima oleh perlawanan tanah kera pada ujung tiang dan lekatan pada elimut tiang. u endearing friction (2-2) Kondii kedua (II) permukaan tanah dieri lapian urugan. u endearing friction (2-3) Kondii ketiga (III) tanah pada compreile layer mengalami ettlement akiat mendapat ean dari tanah urugan. u endearing friction negativefriction (2-4)
5 8 Gamar 2.2 Perumuan Negative Skin Friction (umer: Bowle, 1982) Gamar 2.2 Berat tanah urugan memerikan ean pada tanah diawahnya ( q ) pada etiap kedalaman (z). Negative kin friction terjadi pada kedalaman (z) diepanjang teal lapian tanah compreile (H). Peramaan yang digunakan untuk menghitung nilai negative kin friction dimil dari metode Da n 0 H f pk f tan zdz (2-5) Maka ear n, n pk H f 2 f z tan (2-6) n = gaya eret keawat total K = koef tekanan tanah 1-in ϕ
6 9 = udut geek tanah tiang 0,5 0,7 ϕ p = keliling elimut tiang 2.3 Daya Dukung Tiang Metode Meyerhoff Perhitungan daya dukung metode Meyerhoff. N. A. N. A ult (2-7) ult Daya dukung ultimit tiang Koef. ujung tiang (40) Koef. Lekatan elimut tiang (0,2) Metode Schmertmann ult p (2-8) ult Daya dukung ultimit tiang Perhitungan metode Schmertmann p q 1 q 2 2 (2-9) p q1 Daya dukung ujung tiang nilai qc rata-rata dari ujung tiang hingga 8D di ata ujung tiang q nilai qc rata-rata 2D dan 4D di awah ujung tiang 2 K( f. A 0,5. f. A) (2-10) Daya dukung elimut tiang
7 10 f Lekatan amping A Lua elimut tiang Gamar 2.3 Grafik Nilai K (umer: Da, 2011)
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang
Lebih terperinciBAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
BAB III PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN 3.1 PRINSIP PERENCANAAN Pada daarna didalam perencanaan komponen truktur ang dieani lentur, akial atau kominai ean lentur dan akial haru dipenuhi ketentuan ang tertera
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika
K1 Revii Antiremed Kela 11 Matematika Bari dan Deret Latihan Soal 1 Do. Name: RK1AR11MATWJB0601 Verion : 016-11 halaman 1 01. Suku ke-n pada arian, 6, 10, 14,. Bia dinyatakan dengan. (A) Un = n-1 (B) Un
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Matematika
Antiremed Kela 1 Matematika Bari dan Deret Matda Latihan Soal - 1 Do. Name: AR1MAT0799 Verion : 01-11 halaman 1 01. Suku ke-n pada arian, 6, 10, 14,. Bia dinyatakan dengan. (A) Un = n-1 (B) Un = 6n - 4
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
ANALISIS NEGATIVE SKIN FRICTION AKIBAT URUGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG POLI SUB SPESIALIS RSUD ULIN BANJARMASIN Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas
Lebih terperinciSTUDI EXPERIMENTAL PERILAKU INELASTIK ELEMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN BAJA LUNAK DAN BAJA MUTU TINGGI AKIBAT BEBAN SIKLIK
STUDI EXPERIMENTAL PERILAKU INELASTIK ELEMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN BAJA LUNAK DAN BAJA MUTU TINGGI AKIBAT BEBAN SIKLIK K. Budi Hatono Program Studi Teknik Sipil Univerita Dr. Soetomo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinciMETODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING
METODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING Oleh : Siti Malihah Fakulta Ilmu Tariyah dan Keguruan Univerita Ilam Negeri Waliongo Email : ratik0@yahoo.com Atrak Variael keputuan dalam penyeleaian maalah
Lebih terperinciPERKUATAN STRUKTUR BETON AKIBAT ALIH FUNGSI BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN BAJA STRIP
PERKUATAN STRUKTUR BETON AKIBAT ALIH FUNGSI BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN BAJA STRIP Ratna Widawati 1 1. PS Teknik Sipil, Juruan Teknik Sipil FT Univerita Lampung, Bandar Lampung, 35145 Email : ratnawidawati@unila.a.id
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kata kunci: reklamasi, shore protection, sheet pile, pengerukan.
PERENCANAAN DETAIL REKLAMASI DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL HASIL KERUKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERMINAL PETI KEMAS TANJUNG PERAK DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA Nama Mahaiwa : Nelon Panjaitan NRP : 3106.100.138
Lebih terperinciTEKNOLOGI BETON Sifat Fisik dan Mekanik
TEKNOLOGI BETON Sifat Fiik dan Mekanik Beton, ejak dulu dikenal ebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduki ecara lokal, relatif kaku, dan ekonomi. Agar menghailkan
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. dimana rancangan yang tertulis dalam dokumen desain akan memperoleh kondisi
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Umum Faktor utama yang menjadi bahan ertimbangan untuk emilihan ondai adalah biaya dan keandalannya. Keandalan diini diartikan keyakinan dari ahli ondai dimana rancangan yang tertuli
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Umum Pile a meruakan alah atu elemen enting dari uatu truktur. Hal ini dikarenakan ile a memiliki eranan enting dalam enditribuian beban truktur ke tiang anang untuk kemudian
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: Stator Terbuka, Torsi, Kecepatan. 1. Pendahuluan. 2. Motor induksi Tiga Fasa
ANALSA PENGARUH SATU FASA STATOR TERBUKA TERHADAP TORS DAN KECEPATAN MOTOR NDUKS TGA FASA (Aplikai pada Laoratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Fauzi, A. Rachman Haiuan Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciPENGUJIAN PEMILIHAN LOKASI PABRIK PT. MESKOM AGRO SARIMAS BENGKALIS DENGAN METODE BOBOT NILAI/SCORING VALUE
LPPM Politeknik engkali PENGUJIAN PEMILIHAN LOAI PARI PT. MEOM AGRO ARIMAENGALI DENGAN METODE OOT NILAI/CORING VALUE Yunelly Ara & Ilin uhana Adminitrai ini Politeknik engkali Jl. athin Alam, eialam engkali
Lebih terperinciBAB VI DEFLEKSI BALOK
VI DEFEKSI OK.. Pendahuluan Semua alok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apaila tereani. Dalam struktur angunan, seperti : alok dan plat lantai tidak oleh melentur terlalu erleihan untuk
Lebih terperinciI. Kombinasi momen lentur dengan gaya aksial tarik
VII. BALOK KOLOM Komponen struktur seringkali menderita kominasi eerapa macam gaya secara ersama-sama, salah satu contohnya adalah komponen struktur alok-kolom. Pada alok-kolom, dua macam gaya ekerja secara
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciLentur Pada Balok Persegi
Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Kriptografi a. Definii Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan eni untuk menjaga pean agar aman. ( Cryptography i the art and cience of keeping meage ecure). Crypto erarti
Lebih terperinciANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI
U k a r s t - V o l. 1 N o. 1 A p r i l 2 0 1 7 63 ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI Agata Iwan Candra Dosen, Teknik Sipil, Universitas Kadiri
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciPERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF
PERANCANGAN BALOK BETON PROFIL RINGAN UNTUK PEMASANGAN LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT YANG EFEKTIF Jamiatul Akmal 1, a *, Ofik Taufik Purwadi 2,, Joko Pransytio 3, c 1,3) Jurusan Teknik Mesin, UNILA, Bandar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciBAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF
Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibaha mengenai perancangan dan realiai dari kripi meliputi gambaran alat, cara kerja ytem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara kerja
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciTopi petani itu berbentuk kerucut. Dalam matematika, kerucut tersebut digambarkan seperti Gambar 2.8 di bawah ini.
2.2 Apa yang akan kamu pelajari? Menyatakan lua ii Menghitung lua ii Menyatakan volume Menghitung volume prima. Kata Kunci: Kerucut Lua ii Kerucut Selimut Volume Tinggi P Lua Sii Kerucut ernahkah kamu
Lebih terperinci7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK
7. FLUID Materi Kuliah: - Fluida dan Fenomena - Massa Jenis - Tekanan - Prinsip Pascal - Prinsip rchimedes FLUID Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering diseut seagai zat alir. Fasa
Lebih terperinciGanter Bridge, 1980, Swiss STRUKTUR BETON BERTULANG
Ganter Brige, 980, Swi STRUKTUR BETON BERTULANG Komponen Struktur Beton Bertulang Diagram Tegangan Regangan BAJA Diagram σ-ε ilinier a o ε ε ε ε oa = elati Jika : ε < ε ; = ε. E a = leleh ε ε ; = = train
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK
ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita
Lebih terperinciPERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR
PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PENGARU ABU SABUT KELAPA TERADAP KOEFISIEN KONSOLIDASI TANA LEMPUNG Arifin B. * Abtract The objective of the reearch wa to explain the influence of the addition the Coconut
Lebih terperinciHITUNGAN TRANSPOR SEDIMEN
Hitungan Tranpor Sedimen 1 HTUNGAN TRANSPOR SEDMEN 1. PENDAHULUAN ntenita tranpor edimen (T) pada uatu tampang lintang ungai/aluran adalah banyaknya edimen yang lewat tampang lintang terebut tiap atuan
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi
BAB IV PERENCANAAN PONDASI Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor dengan material beton bertulang. Pondasi tersebut akan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA
BAB MOTOR NDUKS SATU HASA.. KONSTRUKS MOTOR NDUKS SATU HASA Kontruki motor induki atu phaa hampir ama dengan motor induki phaa banyak, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu tator dan rotor. Keduanya
Lebih terperinciSoal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi
Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi 1. Fase Tanah (1) Sebuah contoh tanah memiliki berat volume 19.62 kn/m 3 dan berat volume kering 17.66 kn/m 3. Bila berat jenis dari butiran tanah tersebut
Lebih terperinciSET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.
MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru
Lebih terperincia home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13
Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 SKS : 3 SKS Samungan Baut Pertemuan - 13 TIU : Mahasiswa dapat merencanakan kekuatan elemen struktur aja eserta alat samungnya TIK : Mahasiswa mampu
Lebih terperinciSOLUSI EKSAK BALOK BETON BERTULANGAN RANGKAP DENGAN RASIO TULANGAN DESAK TERHADAP TULANGAN TARIK TERTENTU
Knfereni Nainal Teknik Sipil (KNTekS ) Jakarta, 6 7 Mei 009 SOLUSI EKSK BLOK BETON BERTULNGN RNGKP DENGN RSIO TULNGN DESK TERHDP TULNGN TRIK TERTENTU Yng rfiai Prgram Stui Teknik Sipil, Univerita tma Jaa
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciTOPIK: HUKUM GERAK NEWTON. Sebuah bola karet dijatuhkan ke atas lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bola itu memantul?
SOAL-SOAL KONSEP TOPIK: HUKUM GERAK NEWTON Sebuah bla karet dijatuhkan ke ata lantai. Gaya apakah yang menyebabkan bla itu memantul? Mlekul-mlekul pada lantai melawan/menlak bla aat menumbuk lantai dan
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN TERHADAP PENURUNAN PADA PONDASI JALUR
Analia Keandalan terhadap enurunan pada ondai Jalur ANALIA KANDALAN TRHADA NURUNAN ADA ONDAI JALUR Juruan Teknik ipil UU Abtrak: erencanaan ecara tradiional dari pondai jalur (trip footing) untuk tanah
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI STRUKTUR
BAB IV ESTIMASI STRUKTUR 4.1 Perancangan Balok Perancangan alok induk dan alok anak perlu memperhatikan eanean pada agian luasan yang didukung (triutary area) oleh komponen struktur terseeut. Balok Anak
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd
ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,
Lebih terperinciTOPIK: ENERGI DAN TRANSFER ENERGI
TOPIK: ENERGI DN TRNSFER ENERGI SOL-SOL KONSEP: 1 Ketika ebuah partikel berotai (berputar terhadap uatu umbu putar tertentu) dalam uatu lingkaran, ebuah gaya bekerja padanya mengarah menuju puat rotai.
Lebih terperinciSurat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 10/SE/M/2010. tentang
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 10/SE/M/2010 tentang Pemberlakukan Pedoman Penyambungan Tiang Pancang Beton Pracetak Untuk Fondai Jembatan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Jakarta, 05 Mei 2010 Kepada
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tiang Di dalam rekayasa pondasi dikenal beberapa klasifikasi pondasi tiang, pembagian klasifikasi tiang ini dibuat berdasarkan jenis material yang digunakan kekakuan
Lebih terperinciIV PENYELESAIAN MASALAH PENETAPAN BLOK PADA REL PELANGSIRAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM
22 {, } {, } x, S, K (2) y, B (22) Tuuan dari fungi oetif (8) adalah meminimuman ongo dari aignmentaignment yang fiiel erta meminimuman anyanya lo yang tida diparir pada rel pelangiran. Kendala (9) menyataan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daya Dukung Pondasi Tiang Pondasi tiang adalah pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciModul 3 Akuisisi data gravitasi
Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
KORELASI ANTARA KEPADATAN RELATIF TANAH PASIR TERHADAP KAPASITAS TEKAN DAN TINGGI SUMBAT PADA MODEL PONDASI TIANG PANCANG PIPA TERBUKA DENGAN DIAMETER TERTENTU YANWARD M R K NRP : 0521026 Pembimbing :
Lebih terperinciPOLARISASI TE DAN TM BERDASARKAN STRUKTUR PANDU GELOMBANG RIB DENGAN MENGGUNAKAN METODA INDEKS EFEKTIF
POLARISASI T DAN BRDASARKAN STRUKTUR PANDU GLOMBANG RIB DNGAN MNGGUNAKAN MTODA INDKS FKTIF Suwati Broto Program Studi Teknik lektro, Fakulta Teknik, Univerita Budi Luhur, Jakarta, 16 e-mail: uwati.roto@udiluhur.a.id
Lebih terperinciV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE-LUAS MOMEN
V. DEFEKSI BOK ESTIS: METODE-US MOMEN Defleksi alok diperoleh dengan memanfaatkan sifat diagram luas momen lentur. Cara ini cocok untuk lendutan dan putaran sudut pada suatu titik sudut saja, karena kita
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI
FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi
Lebih terperinciANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT
ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL Handali, S 1), Gea, O 2) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail
Lebih terperinciSimulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L
F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi
Lebih terperinciBM-506 KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM
BM-506 KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM 04 Metaolime & Spektrofotometri Donny Nauphar & M.Anwar TUJUAN Mahaiwa memahami cara penggunaan pektrofotometri dan prinip daar-daar tehnik dari
Lebih terperinciANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN. John Tri Hatmoko 1)
ANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN John Tri Hatmoko 1) 1) Program Studi Teknik Sipil, Univerita Atma Jaya Yogyakarta,Jln. Babarari No. 44 Yogyakarta E-mail: john@uajy.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciRekayasa Pondasi. Achmad Muchtar.,ST.,MT UnNar
Pondasi Dalam Pondasi Tiang Pancang DATA GEOTEKNIK Pengujian geoteknik sangat diperlukan untuk memperhitungkan besar daya dukung tiang pancang. Banyak macam pengujian geoteknik untuk mendesign tiang pancang
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciVol 2 Nomor 1. Januari-Juni 2014
Vol 2 omor 1. Janari-Jni 2014 Jrnal Fropil AALISIS DAYA DUKUG PODASI TIAG PACAG DIVERIFIKASI DEGA HASIL UJI PILE DRIVIG AALYZER TEST DA CAPWAP (Stdi Ka Proyek Pemangnan Gedng Kantor Bank Smel Bael di Pangkalpinang)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lebar Jalan Rel Lebar jalan rel adalah jarak minimum kedua ii kepala rel yang diukur pada 0-14 mm dibawah permukaan terata rel. Berdaarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciPertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang
ahan jar Statika Mulyati, ST., MT ertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka atang VI. endahuluan Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan esar, yaitu erupa suatu Rangka atang. Rangka
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional
Lebih terperinciTINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)
TIJAUA DAYA DUKUG PODASI TIAG PAAG PADA TAAH ERLAPIS ERDASARKA HASIL UJI PEETRASI STADAR (SPT) (Studi Kasus Lokasi Pembangunan Jembatan Lahar aha) Roski R.I. Legrans Sesty Imbar ASTRAK Pengujian Penetrasi
Lebih terperinciJawaban UAS Teknik Pondasi (Waktu 120 menit) Tanggal : 18 Juni 2012
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIKK Jawaban UAS Teknik Pondasi (Waktu 10 menit) Tanggal : 18 Juni 01 Soal no 1. P1050kN m γ 19,8 kn / m Pasir 1,5 m B m φ 6 o γ sat 0,8kN / m a. Kontrol daya dukung.
Lebih terperinciW = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar
Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak
Lebih terperinciDaya Dukung Pondasi Dalam
Daya Dukung Pondasi Dalam Kapasitas pile statis dapat dihitung dengan persamaan berikut Pu = Ppu + Psi Tu = Psi + W (compression) (tension) Pu = ultimate (max) pile capacity in compression Tu = ultimate
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciALAT-ALAT OPTIK 1 ALAT ALAT OPTIK. Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik,
ALAT ALAT OPTIK. 8.4.1 MATA DAN KACA MATA. M A T A Kegunaan dari peralatan optik adalah untuk memperoleh penglihatan lebih baik, karena mata dapat dipandang ebagai alat optik maka pembahaan kita tentang
Lebih terperinciHUBUNGAN SUDUT TIKUNGAN TERHADAP DEBIT SEDIMEN PADA SALURAN SEGIEMPAT DAN DINDING TETAP
HUBUNGAN SUDUT TIKUNGAN TERHADAP DEBIT SEDIMEN PADA SALURAN SEGIEMPAT DAN DINDING TETAP Darwizal Daoed Laboratorium Hidrolika Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Unand ABSTRAK Sudut belokan di ungai angat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Umum Secara garis besar, struktur bangunan dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu struktur bangunan di dalam tanah dan struktur bangunan di atas tanah. Struktur bangunan di dalam tanah
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciD4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Klasifikasi Tiang Di dalam rekayasa pondasi dikenal beberapa klasifikasi pondasi tiang. Pembagian klasifikasi pondasi tiang ini dibuat berdasarkan jenis material yang digunakan,
Lebih terperinciMetode Transfer Beban untuk Analisis Pondasi Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Fellenius (2002) Studi Kasus Tiang Bor Berintrumentasi
Proiding Seminar Naional Kowil4, Vol.1, Juli 2006 ISSN : 0216-9681, halaman.d Metode Tranfer Beban untuk Analii Pondai Dalam - Tinjauan Tegangan Efektif dengan Metode Felleniu (2002) Studi Kau Tiang Bor
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciKASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH
TEORI KONSOLIDASI DEFINISI & ANALOGI KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH PENYEBAB PROSES KELUARNYA AIR
Lebih terperinciTEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
KORELASI BESAR DIAMETER PONDASI MODEL TIANG PANCANG PIPA TERBUKA TERHADAP KAPASITAS TEKAN DAN TINGGI SUMBAT DALAM TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF TERTENTU DAVID SULASTRO NRP : 0521018 Pembimbing :
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI
a BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, kami menggunakan software PLAXIS 3D Tunnel 1.2 dan Group 5.0 sebagai alat bantu perhitungan. Kedua hasil perhitungan software ini akan dibandingkan
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciOleh : DWI DEDY ARIYANTO ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Untung
Oleh : DWI DEDY ARIYANTO (311 0106 001) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Untung Pendahuluan Pondasi adalah bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban akibat berat struktur secara langsung ke
Lebih terperinciBAB XII GAYA DAN TEKANAN
BAB XII GAYA DAN TEKANAN 1. Bagaimanakah huungan antara gaya dan tekanan?. Faktor apakah yang mempengaruhi tekanan di dalam zat cair? 3. Apakah yang dimaksud dengan hukum Pascal? 4. Apakah yang dimasudkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... x Daftar Gambar...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan.... ii Kata Pengantar..... iii Abstrak.......... iv Daftar Isi.... v Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...... 1
Lebih terperinciBAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN
BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL MINI PILE UKURAN 20X20 CM MENGGUNAKAN BERBAGAI FORMULA DINAMIK BERDASARKAN DATA PEMANCANGAN TIANG
STUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL MINI PILE UKURAN 20X20 CM MENGGUNAKAN BERBAGAI FORMULA DINAMIK BERDASARKAN DATA PEMANCANGAN TIANG YUSRI RURAN NRP : 0621053 Pembimbing : Ir. Herianto Wibowo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN
NLISIS KONSENTRSI TEGNGN PD GELGR BERLUBNG MENGGUNKN PEMODELN DN EKSPERIMEN khmad aizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com strak Belum diketahuinya
Lebih terperinciOleh: Kelompok IV CICI NARTIKA RELA SEPTIANI RIKA OCTALISA ULPA ARISANDI RIRIN BRILLIANTI
Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA 759 RELA SEPTIANI 7433 RIKA OCTALISA 7447 ULPA ARISANDI 745 RIRIN BRILLIANTI 7467 KELAS : 6.L MATA KULIAH : MATEMATIKA LANJUTAN DOSEN PENGASUH : FADLI, S.Si FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam uatu truktur bangunan beton bertulang khuunya pada kolom akan terjadi momen lentur dan gaya akial yang bekerja ecara berama ama. Momen - momen ini yang diakibatkan
Lebih terperinci