BAB II PT PYOJOON MOLD INDONESIA
|
|
- Sudomo Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PT PYOJOON MOLD INDONESIA 2.1 Sejarah PT Pyojoon Mold Indonesia PT Pyojoon Mold Indonesia merupakan perusahaan manufacturing swasta lokal yang membuat molding baik untuk komponen elektronik,otomotif maupun peralatan yang lain. Pembuatan molding yang ada di PT Pyojoon Mold Indonesia biasanya dilakukan berdasarkan pesanan dari konsumen (system order) sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan.pt Pyojoon Mold Indonesia mampu membuat molding 365set lebih dalam satu tahun dengan spesifikasi mold elektronik. PT Pyojoon Mold Indonesia pertama kali dibangun pada 8 Agustus 2005,dengan kondisi bangaunan sewa selama 5tahun.Pada awal berdiri PT Pyojoon Mold Indonesia memperoleh order yang disuplai dari head office yang ada di Korea Selatan.Setelah satu tahun berdiri PT Pyojoon Mold Indonesia mendapatkan kepercayaan dari LG Electronics Indonesia untuk membuat berbagai jenis molding audio,video dan speaker yang diproduksi LG. Untuk meningkatkan kinerja yang ada dan memperluas hubungan dengan customer baru, pada 26 Mei 2008 PT Pyojoon Mold Indonesia memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari badan sertifikasi SGS.Dengan adanya sertifikasi ISO PT Pyojoon Mold Indonesia jadi lebih mudah memperoleh kepercayaan dari customer-customer yang akan bekerjasama dengan PT Pyojoon Mold Indonesia. Pada tahun 2009 PT Pyojoon Mold Indonesia berhasil bekerjasama dengan PT Epson Indonesia.Dengan bertambahnya customer maka pada tahun 2009 PT KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 5
2 Pyojoon membeli lahan dan membangun pabrik sendiri.pada tgl 1 Juli 2010 PT Pyojoon Mold Indonesia pindah ke pabrik baru yang lebih luas dan lebih bagus.dengan kinerja yang baik PT Pyojoon Mold Indonesia memperoleh respon yang positif dari customer,pada 31 Mei 2011 PT Pyojoon memperoleh penghargaan dari Epson sebagai Vendor terbaik Epson pada ajang Vendor Award PT Pyojoon Mold Indonesia terus mengalami perkembangan yang positif dalam industri mold maker.dengan bekal tersebut PT Pyojoon Mold Indonesia memutuskan untuk memperluas bidang usahanya ke arah Injection Molding.Pada 30 Mei 2012 PT Pyojoon Mold Indonesia mendatangkan 3 unit mesin injection molding dari Korea.Pada bulan Mei 2014 PT Pyojoon kembali mendatangkan 3 unit mesin injection dengan berbagai spesifikasi yang berbeda.kondisi sekarang mesin injection yang ada digunakan untuk keperluan trial saja.target PT Pyojoon Mold Indonesia tahun 2015 mampu menambah lagi mesin injection dan mampu beroperasi untuk keperluan mass production. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 6
3 2.2 Tata Letak PT Pyojoon Mold Indonesia PT Pyojoon Mold Indonesia terletak dikawasan industry Cikarang yang digunakan sebagai kantor dan tempat proes produksi molding. Alamat ketika awal berdiri : Kawasan Industri Jababeka II Block RR no.2a Pasir Sari,Cikarang Selatan,Bekasi 17520,Indonesia Alamat sekarang Kawasan Industri Jababeka II Block RR no.10a Pasir Sari,Cikarang Selatan,Bekasi 17520,Indonesia Telepon : (+62-21) ~71 Fax : (+62-21) Gambar 2.1 Peta Lokasi PT Pyojoon Mold Indonesia Sumber : Arsip HRD PT Pyojoon Mold Indonesia KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 7
4 2.3 Profil PT Pyojoon Mold Indonesia Dalam kebijakan mutunya,pt Pyojoon Mold Indonesia memiliki misi yaitu PT Pyojoon Mold Indonesia Berkomitmen Menghasilkan Produk yang Bermutu dan Meningkatkan Efisiensi Terus-Menerus demi Tercapainya Kepuasan Pelanggan di Pasar Global. Gambar 2.2 Logo PT Pyojoon Mold Indonesia Sumber : Arsip HRD PT Pyojoon Mold Indonesia Untuk mencapai misi tersebut perusahaan memenuhi kepuasan pelanggan dengan memegang komitmen kuat secara terus-menerus terhadap kualitas,pelayanan, dan efisiensi sesuai dengan perkembangan dan inovasi.di sisi lain,pt Pyojoon Mold Indonesia terus-menerus mengembangkan perusahaannya dengan upaya-upaya sebagai berikut. 1. Mendedikasikan pengembangan produk molding baru (precision mold & lighting molding) serta peningkatan kualitas produk yang telah ada. 2. Mengembangkan bisnis lebih jauh lagi ke arah Injection Molding. 3. Menjaga perkembangan perusahaan agar seimbang baik di Indonesia maupun dalam persaingan Internasional. 4. Secara terus-menerus memperkuat manajemen perusahaan agar dapat menjadi yang terbaik. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 8
5 2.4 Struktur Organisasi Di PT Pyojoon Mold Indonesia diterapkan adanya struktur organisasi agar jalur komando dapat berjalan dengan teratur.struktur organisasi perusahaan ini sesuai dengan Gambar 2.3 Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT Pyojoon Mold Indonesia Sumber : Arsip HRD PT Pyojoon Mold Indonesia Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa setiap plant manager bertanggung jawab terhadap direktur operasi yang selanjutnya dapat disampaikan pertanggjawaban tersebut ke presiden direktur.setiap plant manager di PT Pyojoon Mold Indonesia memiliki beberapa unit.unit-unit ini dikepalai oleh supervisor.tiap unit memiliki sub-unit yang diatur oleh operator dengan mempertanggungjawabkan kepada group leader. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 9
6 2.5 Keselematan dan Kesehatan Kerja Di PT Pyojoon Mold Indonesia,terdapat peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peraturan dan tata tertib K3 berupa ketentuan bahaya secara tertulis, ketentuan pemakaian alat keamanan yang disediakan pabrik, dan juga penempatan ramburambu dan tanda bahaya di area vital. Semua orang yang berada di dalam lokasi pabrik harus menaati peraturan tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Standar K3 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2. 2 Standar K3 PT Pyojoon Mold Indonesia NO ITEM STANDAR Syarat pemasangan: Dipasang di tempat yang mudah terlihat dan terjangkau. Tabung alat pemadam api ringan tidak diperbolehkan ditaruh langsung di atas lantai. Dipasang dengan digantung dengan penguat sengkang pada ketinggian minimal 1 ALAT PEMADAM API RINGAN 10 cm dari lantai atau bagian paling tinggi tidak boleh melebihi 120 cm. Pada tiap jarak sekurangkurangnya 15 m terpasang satu buah tabung alat pemadam api ringan. Pemasangan dilengkapi dengan tanda pemasangan berupa segitiga merah bertuliskan APAR atau APK (alat pemadam kebakaran). Alat pemadam api ringan harus terbebas dari barang-barang yang menghalanginya. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 10
7 Standar perawatan: Kondisi tabung dipelihara dalam kondisi bersih, bebas dari debu dan karat. Tabung dibolak-balik untuk menjaga dan memastikan agar serbuk pemadam atau isinya tidak menggumpal. Harus dapat dipastikan bahwa tekanan dalam tabung cukup. Harus dipastikan bahwa selang pemadam tidak tersumbat. Syarat pemasangan: Dipasang di tempat yang mudah terlihat dan terjangkau. Tidak terhalang 2 HIDRAN barang-barang atau terbebas dari tempat penyimpanan barang-barang. Selang hidran dapat menjangkau ke seluruh ruangan / wilayah yang dilindungi. Standar penempatan: Dipasang di tempat yang mudah terlihat dan terjangkau. Tidak terhalang barang-barang. Tidak terkunci, atau jika terkunci pada kotak bagian depannya harus terbuat dari bahan yang mudah untuk dipecahkan dalam kondisi 3 KOTAK P3K darurat. Diberi tanda pemasangan yang jelas. Standar isi kotak P3K: Isi minimal untuk kotak P3K adalah: obat merah / obat luka; kassa steril; kapas steril; plester ; verband; obat diarrhea; balsem untuk luka memar dan untuk merangsang kesadaran korban pingsan; gunting stainless serta alkohol 70 KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 11
8 %. Isi tambahan disesuaikan dengan faktor resiko kecelakaan di tempat kerja masing-masing, misalnya salep luka bakar. Standar perawatan: Harus dipastikan obat-obatan yang disimpan tidak kadaluarsa. Kondisi kotak, peralatan dan isi selalu dalam keadaan bersih, bebas dari debu. 4 ALAT PELINDUNG DIRI : Standar: dapat melindungi kepala dari benturan, Alat pelindung kepala. jatuhnya benda keras, tetesan bahan kimia cair yang berbahaya; benda-benda yang melayang dan sebagainya. Standar: dapat melindungi mata atau wajah dari Alat pelindung mata dan pelindung wajah percikan bahan kimia atau debu-debu berbahaya, benda-benda yang melayang ; sinar yang terlalu kuat seperti ultra violet atau infra merah dan sebagainya. Standar: dapat melindungi wajah dari percikan Alat pelindung wajah bahan kimia, percikan logam atau kayu atau debudebu berbahaya, benda-benda yang melayang / terlempar dan sebagainya. Alat pelindung pernapasan Standar: Dapat melindungi pernapasan dari debu, asap, gas atau uap bahan kimia yang berbahaya. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 12
9 Standar: Dapat melindungi pendengaran dari Alat pelindung pendengaran kebisingan dengan intensitas tinggi. Nilai ambang batas kebisingan di tempat kerja adalah 85 db (decibell) untuk 8 jam kerja per hari. Standar: Dapat melindungi tubuh / badan dari debu, Pakaian pelindung hujan, panas api, percikan benda melayang seperti percikan api las, tumpahan bahan kimia cair yang berbahaya dan sebagainya. Standar: Dapat melindungi tangan dari benda yang Pelindung tangan panas, tajam, debu atau bahan berbahaya, bahan cair berbahaya, bahaya sentuhan listrik dan sebagainya. Standar: Dapat melindungi tubuh / badan dari Sabuk keselamatan kemungkinan terjatuh dari ketinggian, atau kemungkinan terlempar dari suatu pengurangan atau penghentian kecepatan yang mendadak. Standar: Dapat melindungi kaki dari benda tajam, Sepatu keselamatan panas, jatuhnya benda berat, permukaan yang licin, bahan atau tumpahan bahan cair berbahaya, bahaya 5 PENGAMAN MESIN listrik dan sebagainya. Dapat melindungi atau mengamankan hingga bagian yang paling kecil dari tubuh seperti jari kelingking atau untaian rambut masuk ke dalam area bahaya dari mesin yang bergerak/berputar, bagian mesin yang tajam, panas, dapat KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 13
10 6 7 PANEL LISTRIK / KELISTRIKAN LIFT; HOIST / ALAT ANGKAT mengamankan dari bahaya terpotong, tertusuk, tergencet, terjepit, tergilas, tergerus, terpental serpihan, tersentuh bagian panas atau bertegangan listrik dan sebagainya. Konstruksi: kuat / kokoh, stabil terpasang, memerlukan peralatan untuk membukanya, tidak mengganggu kelancaran proses produksi, tidak mengganggu dalam perawatan mesin dan tidak menimbulkan bahaya baru. Isolasi atau tutup yang baik, dapat mengamankan dari bahaya tersentuh bagian yang bertegangan listrik, terdapat tanda peringatan bahaya pada pintu panel, bisa dikunci atau diisolasikan untuk membatasi akses. Pembumian (grounding) baik. Kait pengangkat mempunyai kunci pengaman yang baik, sling (rantai baja) dalam keadaan baik dan terawat (cukup pelumasan), ruang luncur tertutup atau mempunyai pagar yang kuat, pintu dilengkapi pengaman, aman dari masuknya orang, konstruksi sangkar lift kokoh, dipasang tanda-tanda peringatan bahaya yang diperlukan (beban maksimum dan tanda-tanda peringatan lainnya) serta lulus uji sertifikasi dari badan yang berwenang. Perawatan: dirawat dan diperiksa secara teratur sesuai peraturan yang berlaku. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 14
11 8 KENDARAAN / ALAT ANGKUT Tidak ada karat pada badan kendaraan, tertera beban maksimum yang diizinkan, perlengkapan keselamatan lengkap di antaranya rem, kopling, lampu-lampu sign kiri kanan, rem, kaca spion lengkap, sabuk pengaman serta alarm mundur berfungsi dengan baik. Ban dalam kondisi baik, tekanan ban sesuai petunjuk dari pabrik pembuat. Indikator petunjuk berfungsi baik seperti speedometer, indikator bahan bakar, minyak pelumas, air accu serta panel-panel visual lainnya. Dirawat dan diperiksa secara teratur. Juga harus lulus uji sertifikasi dari badan yang berwenang. Katup keselamatan (safety valve) dan peluit tanda bahaya berfungsi dengan baik. Indikator tekanan 9 BOILER berfungsi dengan baik, diperiksa secara rutin / 10 TABUNG / TANGKI / BEJANA BERTEKANAN berkala. Lulus uji sertifikasi dari badan yang berwenang. Ditempatkan di tempat yang jauh dari sumber panas, tidak ditempatkan langsung di atas lantai, posisi stabil, aman dari bahaya roboh atau benturan, indikator tekanan berfungsi dengan baik, dilengkapi dengan regulator tekanan. Isi tabung / tangki / bejana dituliskan sebagai label pada badan tabung. Lulus uji sertifikasi dari badan yang berwenang jika KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 15
12 dipersyaratkan. Tidak ada kebocoran, tidak ada karat, sambungan kuat dilengkapi dengan perekat anti bocor, pipa 11 PIPA panas dibungkus dengan bahan peredam panas, pemasangan tidak merintangi jalan / gang. Dilapisi zat anti karat (cat). Ruang penyimpanan cukup memadai, terdapat tanda kapasitas maksimum untuk penyimpanan barang, 12 GUDANG batas yang jelas untuk jalan / gang dan tempat penyimpanan, serta dilengkapi tanda-tanda peringatan bahaya yang diperlukan. Diberi tanda yang jelas, dilengkapi lampu penerangan dan lampu darurat (emergency lamp), 13 PINTU KELUAR selalu tidak terkunci pada jam kerja, jumlah pintu keluar minimal dua atau dapat mengosongkan penghuni dalam 3 menit saat kejadian darurat. Pintu membuka ke arah luar. Minimal 15 % dari luas lantai bangunan / ruangan. 14 VENTILASI Dapat mengendalikan uap atau bau-bauan di tempat 15 PENERANGAN DI TEMPAT KERJA kerja. Merujuk pada Peraturan Menteri Perburuhan no. 7 tahun Sumber : P2K3-5R PT Pyojoon Mold Indonesia KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 16
13 2.6 Budaya Kerja Selain menjaga keselamatan karyawan sebagai asset terpenting suatu perusahaan, PT Pyojoon Mold Indonesia menetapkan peraturan mengenai keselamatan dan landasan kerja. Peraturan dan landasan kerja yang ada senantiasa harus diikuti oleh setiap karyawan, tanpa terkecuali.upaya yang dilakukan PT Pyojoon Mold Indonesia untuk menjaga keselamatan kerja : 1. Keselamatan kerja dilakukan melalui program P2K3-5R (Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) yang bertujuan untuk mengondisikan perusahaan agar berjalan baik sesuai landasan kerja 5R. Landasan 5R adalah R1 : Ringkas Tidak ada item yang tidak diperlukan masih berada di area kerja. Tidak ada item yang berlebihan jumlahnya. Ada usaha menurunkan jumlah stok dengan berkesinambungan dan R2 : Rapi meluas ke semua item. Setiap item yang masih diperlukan dalam pekerjaan, tersedia tempatnya dan jelas status keberadaannya (sering, kadang, atau jarang digunakan). Setiap item dan tempat penyimpanannya mempunyai nama atau kode R3 : Resik identifikasi yang distandarkan. Menghilangkan sumber penyebab kotor. Mengupayakan kondisi area kerja tetap optimum. Mengidentifikasi keabnormalan secara dini. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 17
14 R4 : Rawat Melaksanakan standarisasi penerapan ringkas, rapi, dan resik di tempat kerja. Mempertahankan kondisi optimum. Mewujudkan tempat kerja yang bebas kesalahan. R5 : Rajin Terbiasa merawat ringkas, rapi, dan resik. Terbiasa melaksanakan standard kerja. Mengembangkan kebiasaan positif seperti, keteladanan pimpinan, kreativitas, dan mendukung. Program P2K3-5R ini diketuai langsung oleh plant manager dan organisasi yang terstruktur. Gambar 2.4 Struktur Organisasi Program P2K3-5R Sumber : P2K3-5R PT Pyojoon Mold Indonesia 2. Memberikan materi mengenai Dasar Keselamatan Kerja,bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 3. Menyediakan sarana dan prasarana dalam keselamatan kerja. KP RASWAN RUDIYADI UNIVERSITAS MERCUBUANA Hal 18
PT TIMURAYA TUNGGAL TIMURAYA TUNGGAL
TIMURAYA TUNGGAL BAB II PT PT TIMURAYA TUNGGAL 2.1 Sejarah PT Timuraya Tunggal PT. Timuraya Tunggal merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam tiga bidang utama, yaitu industri kimia,
Lebih terperinciSecara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENTANG PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Nomor : 384 / KPTS / M / 2004 Tanggal : 18 Oktober 2004
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Audit Keselamatan Kebakaran Gedung PT. X Jakarta Tahun 2009 DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Data Umum Gedung a. Nama bangunan : b. Alamat
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07
Lebih terperinciSOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TUJUAN Memelihara lingkungan kerja yang sehat. Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja. Mencegah dan mengobati
Lebih terperinciBAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciHandling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet
Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga ke Outlet 1 Urgensi Memelihara Tabung ELPIJI Gas ELPIJI terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar, sehingga kebocoran pada peralatan ELPIJI beresiko
Lebih terperinciHandling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga
Sub chapter # 1 Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga ke Outlet 1 Urgensi Memelihara Tabung ELPIJI Gas ELPIJI terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar, sehingga kebocoran pada peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan industri digunakan berbagai tingkat teknologi sederhana atau tradisional sampai teknologi maju dan sangat maju. Semakin tinggi teknologi yang digunakan
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts
Lebih terperinciABSTRAK. Laporan Tugas Akhir
ABSTRAK. Pada bagian proses produksi mochi kacang, pemilik pabrik ingin meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya dengan cara memperbaiki kondisi di pabrik. Pada pabrik mochi ini terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciKumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian
Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian Institut Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dewan Eksekutif Yuan Berdasarkan data 5 tahun terakhir dari pemeriksaan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4
1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA
PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA Bagian 5 dari 5 Pedoman PEDOMAN
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 56/M-IND/PER/5/2009 TANGGAL : 28 Mei 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Tahap ini meliputi: 1. Survei pendahuluan lokasi untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciKONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION
STANDAR APAR MENURUT NFPA 10/ No. Per 04/Men/1980 Terdapat APAR yang sesuai dengan jenis kebakaran Tedapat label penempatan APAR Penempatan APAR mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah digunakan pada saat
Lebih terperinciKata Pengantar. Daftar Isi
Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat
Lebih terperinciSTANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA Kantor Pusat : Wisma Nugraha Lt. 4 Jl. Raden Saleh No. 6 Jakarta Pusat Telepon (021)31904328 Fax (021)31904329 Kantor Perwakilan : Jl Yos Sudarso No.88
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciStandard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)
KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini digunakan pada saat akan memasukkan atau menggunakan kendaraan sarana (light vehicle) di seluruh area kerja PT ABB TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan
Lebih terperinciStandard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)
1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw
Lebih terperinciKeselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciMODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA
MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. INFILTRACO MURNI merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang pemasok atau distributor utama filter udara untuk HVAC
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Lebih terperinciKOP SURAT BADAN USAHA
KOP SURAT BADAN USAHA...,... Nomor Lampiran Perihal : : 1 (satu) berkas : Laporan Berkala Periode Tahun 20.. Kepada Yth. Gubernur Kalimantan Barat Cq. Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Lebih terperinciPujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015
Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan
Lebih terperinciPROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api. Gambar 1. Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair maupun gas. Bahan
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA
PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA Bagian 5 dari 5 Pedoman PEDOMAN TEKNIS INSTALASI PENGISIAN, PENANGANAN DAN PENGGUNAAN SERTA PEMERIKSAAN BERKALA LIQUEFIED
Lebih terperinciPENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN Pencegahan Kebakaran
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.
BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciTujuan penggunaan ambulance
pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.
Lebih terperinciANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA
Nomor dan Nama Pekerjaan Nomor dan Nama Jabatan 068 & Memeriksa Alat pemadam api ringan (APAR) Tanggal 28 Desember 2008 No JSA : JSA/SHE/068 Safety Officer Disusun Oleh Tanda tangan No Revisi 0 Seksi/Departemen
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada PT BMC, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA
MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA Nama : Fidhini Nurfidiah Firanti NPM : 33413439 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Asep Mohamad Noor, MT. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut : Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas Fisik saat ini yang ada pada ruangan motion capture adalah: Meja komputer Kursi komputer Pintu ruangan Kondisi fasilitas fisik yang tidak ergonomis
Lebih terperinciNama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Tinjauan Pelaksanaan Program Tanggap Darurat Kebakaran di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan Tahun 2013 Nama : Bekerja di
Lebih terperinciBIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN F.45...... 01 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.
BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.
Lebih terperinciPelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.
PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, 24-26 Maret 2015 Oleh: Fariz M. Rizanulhaq Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) TUJUAN DAN SASARAN Peserta memahami berbagai macam alat proteksi
Lebih terperinci189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik
Ducting Standard : 67. Duct harus diatur sehingga uap tidak berkondensasi dan mengendap di dasar duct. Dalam kebanyakan kasus sebaiknya saluran ventilasi diakhiri dengan : Setidaknya 3 meter di atas level
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA
MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA Nama : Indah Wulandari NPM : 34413373 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Stephanus Benedictus Bera
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan
Lebih terperinciPengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017
Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak. sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang)
BAB V PEMBAHASAN Gambaran 5S di area welding 1. Kategori Seiri/Ringkas a. Komponen part yang tidak digunakan (barang yang tidak berguna/tidak sesuai kegunaannya harus disingkirkan atau dibuang) Terdapat
Lebih terperinciHirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3
ALAT PELINDUNG DIRI DEFINISI APD adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID
9239331_HF6W_2_id.fm Page 1 Thursday, April 28, 2005 9:41 AM Buku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID 9239331_HF6W_2_id.fm Page 2 Thursday, April 28, 2005 9:41 AM PERNYATAAN
Lebih terperinciWorking Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training)
Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Kecil dan Menengah dengan Metode Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement In Small and Medium
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803. Edisi 1
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-803 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-89W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya
Lebih terperinciPERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP 1. Ruang lingkup
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA
BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Kebutuhan dan Syarat APD Dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan penulis di Instalasi Laundry Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta, dalam
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk LD- 4W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI
Page 1 of 7 KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 84 Universitas Kristen Maranatha 85 Universitas Kristen Maranatha 86 Universitas Kristen Maranatha 87 Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM Alat Pelindung Diri adalah salah satu alat yang harus tersedia di laboratorium. Digunakan untuk perlindungan badan, mata, pernapasan dan kaki. Peralatan dan
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-503 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-95W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait
Lebih terperinciLEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S 1 RINGKAS 1.1 Komponen atau bahan kerja (office: kertas kerja, file dokumen; lapangan : oli, spare part, dll ;fasos-fasum : gula,
Lebih terperinciNokia Bluetooth Headset BH-101. Edisi 1
Nokia Bluetooth Headset BH-101 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 10 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-94W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tingginya tingkat kecelakaan kerja dan rendahnya tingkat derajat kesehatan kerja di indonesia disebabkan minimnya kesadaran pengusaha untuk menerapkan Kesehatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Spesifikasi. Secara Wajib. Kompor Gas. Usaha Mikro. Pemberlakuan.
No.125, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Spesifikasi. Secara Wajib. Kompor Gas. Usaha Mikro. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 56/M-IND/PER/5/2009
Lebih terperinciFORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN
FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN Area Renovasi : Tanggal pemantauan : KELAS III N O KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN 1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi
Lebih terperinciAnalisis Kecelakaan Kerja di Stasiun Pengisian Tabung LPG
Analisis Kecelakaan Kerja di Stasiun Pengisian Tabung LPG Afan Kurniawan Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta pakafan@gmail.com
Lebih terperinciPanduan penggunamu. NOKIA HF-300
Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk NOKIA HF-300. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada NOKIA HF-300 di manual user (informasi,
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Bagaimana Antropometri Anak Pada TK Cempaka Data antropometri anak pada TK. Cempaka dapat dilihat pada tabel 4.23. 7.1.2 Fasilitas Fisik Pada Saat Ini
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH
BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinci1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi
1.1 ISOLASI 1.1.1 Gagal Mengisolasi Sebuah pompa sedang dipreteli untuk perbaikan. Ketika tutupnya dibuka, minyak panas di atas temperatur nyala-otomatis, menyembur dan terbakar. Tiga orang terbunuh, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:
Lebih terperinciAQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER
Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak
Lebih terperinciAlat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW)
Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW) Sebelum alat pengangkat beban ini pertama kali dipakai harap membaca pedoman pemakaian ini dengan saksama. Anda akan memperoleh petunjuk penting
Lebih terperinciDefinisi dan Tujuan keselamatan kerja
Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara
Lebih terperincikondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-504
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Stereo Headset BH-504 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-123W telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya sesuai
Lebih terperinciBuku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-900
Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-900 Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bertanggung jawab bahwa produk HS-25W sudah sesuai dengan ketentuan Petunjuk Dewan: 1999/5/EC.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Sinar Sanata Electronic Industry secara garis besar dapat dilihat
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciAlat Pelindung Diri Kuliah 8
Alat Pelindung Diri Kuliah 8 Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration i i Personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
Lebih terperinci