IKTISAR EKSEKUTIF. a. Akuntabilitas, bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IKTISAR EKSEKUTIF. a. Akuntabilitas, bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan."

Transkripsi

1

2 IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good governance) merupakan syarat yang mutlak bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dalam mencapai cita-cita dan tujuan berbangsa dan bernegara. Terdapat tiga pilar utama dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good governce) yaitu : a. Akuntabilitas, bahwa dalam rangka penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan. b. Transparasi, dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintah harus memiliki mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada semua pihak. c. Demokrasi dan partisipasi, dimana fungsi-fungsi pemerintah diselenggarakan tanpa mengabaikan kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta sebagai bagian dari pilar utama kekuatan Negara. Untuk menyelenggarakan pemerintah yang baik tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan system pelaporan yang dapat dipertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut diatas pemerintah Kabupaten Merangin harus memiliki Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan tepat untuk mencapai tujuan dan sasaranya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sehingga nantinya harus mempertanggung jawabkan kinerjanya sebagaimana dimanahkan oleh PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Rencana pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Merangin Tahun , yang memberikan kejelasan arah dan garis-garis besar kebijakan pelaksanaan IKTISAR EKSEKUTIF V

3 pembangunan dearah untuk tahun , Visi Pemerintah Kabupaten Merangin untuk 5 (lima) tahun ke depan yaitu : BERBENAH menuju Merangin EMAS. Untuk mewujutkan Visi tersebut ditetapkan Misi yaitu : 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Birokrasi dengan Mengedepankan Transparansi, Efisiensi, Efektif Dan Akuntabilitas. 2. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Pelayanan Dasar. 3. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Dan Kesehatan. 4. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pertanian dan UMKM. 5. Meningkatkan Prestasi Generasi Muda Dan Kesetaraan Gender. 6. Meningkatkan pengelolaan dan Perlindungan Hutan, Sumber Daya Alam (SDA) dan Mineral yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berdasarkan misi-misi tersebut di atas maka tujuan pembangunan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan adalah: 1. Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas melalui tata kelola pemerintahan yang baik. 2. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah melalui rekrutmen yang baik dan peningkatan kesejahteraan 3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar yang merata dan berkualitas 4. Mengembangkan kawasan sentra produksi, kawasan ekonomi strategis dan perumahan yang berkualitas 5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berbasis pada pendidikan yang berkualitas dan tenaga kerja yang berkompetensi 6. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berbasis pada pelayanan kesehatan yang berkualitas 7. Meningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui peningkatan daya saing investasi, ketengakerjaan dan kinerja BUMD IKTISAR EKSEKUTIF VI

4 8. Meningkatkan pendayagunaan, potensi agrowisata dan pengelolaan sumberdaya pertanian untuk kesejahteran petani dan peningkatan pendapatan daerah 9. Meningkatkan daya saing UMKM dan Koperasi serta mengurangi kesenjangan pembangunan melalui ekonomi kerakyatan 10. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur olahraga dan pembinaan atlit berprestasi 11. Meningkatkan prestasi pemuda dan kesetaraan gender dalam pembangunan daerah 12. Meningkatkan penataan zona dan melestarikan kawasan hutan lindungan, cagar budaya tradisional melayu sebagai pusat penelitian dan, wisata alam & budaya. Secara spesifik tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang ditetapkan pula cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam bentuk kebijaksanaan, program kegiatan yang bersifat strategis yang merupakan target TAPKIN (PK) dan tertuang dalam Laporan Kinerja Pemerintah (LKj). Berdasarkan hal diatas, maka ditetapkan sasaran-sasarannya yaitu : 1. Penataan organisasi pemerintahan daerah yang efektif dan efisien untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. 2. Penataan dan implementasi sistem pengelolaan keuangan dan anggaran yang transparan berbasis e-planning, e-budget dan e-audit. 3. Penataan administrasi dan birokrasi Kecamatan dan desa/kelurahan 4. Peningkatan sistem pelayanan publik terpadu yang bebas KKN dan berkinerja baik. 5. Peningkatan sistem perekrutan CPNS dan pegawai kontrak/ honorer yang bebas KKN dan memberikan perhatian khusus untuk putra-putri MERANGIN. 6. Peningkatan kesejahteraan bagi penyelenggara pemerintahan dan pembangunan 7. Peningkatan insentif untuk pegawai SARA (Imam, Balai, Khatib dan Guru Ngaji). 8. Perbaikan dan pembangunan jalan mulai dari jalan desa, desa ke kecamatan, dari kecamatan ke kabupaten dan ke Propinsi 9. Perluasan jangkauan jaringan aliran lisrik dan air bersih dengan mengoptimalkan anggaran daerah secara merata dan berkeadilan di setiap desa. 10. Peningkatan dan pembangunan irigasi terutama di kawasan sentra produksi pertanian. IKTISAR EKSEKUTIF VII

5 11. Penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan bagi seluruh masyarakat teruma masyarakat yang tidak mampu. 12. Peningkatan kualitas pendidikan melalui penyediaan pendidikan gratis berkualitas, fasilitas pendidikan, kesejahteraan tenaga pendidik. 13. Peningkatan tenaga kerja yang terampil dan siap bekerja 14. Peningkatan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin yang mudah dijangkau serta berkualitas. 15. Peningkatan ketersediaan peralatan medis, obat-obatan, tenaga medis, dokter umum dan dokter spesialis dengan jumlah yang memadai untuk Rumah Sakit Umum dan Puskesmas rawat inap 16. Peningkatan ketersediaan peralatan, obat-obatan dan tenaga medis dan dokter umum dengan jumlah yang memadai untuk Puskesmas. 17. Peningkatan pelayanan dan perlindungan kesehatan keluarga, ibu dan anak. 18. Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaab birokrasi dan penyediaan infrastruktur berdaya saing, 19. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemandirian fiscal daerah. 20. Peningkatan perbaikan iklim ketenaga kerjaan dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran melalui perluasan kesempatan kerja, 21. Pengembangan potensi agrowisata dan kawasan agrowisata melalui kawasan ekonomi strategis. 22. Peningkatan produksi pertanian guna terwujudnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarga 23. Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi. 24. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kesenjangan pembangunan antar daerah melalui ekonomi kerakyatan 25. Peningkatan pemuda berprestasi tingkat provinsi dan tingkat nasional 26. Peningkatan Kesetaraan Gender yang proporsional dalam pembangunan daerah yang berorientasi pada profesionalisme 27. Peningkatan kesadaran para stakeholder tentang pelestarian alam dan lingkungan hidup khususnya kawasan konservasi dan perlindungan. IKTISAR EKSEKUTIF VIII

6 Pada tahun 2013 Kabupaten Merangin telah melaksanakan perencanaan strategisnya tahun pertama. Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisir dengan baik (mencapai Keberhasilan) sesuai dengan perencanaan. Dalam Kontek manajemen modern dinyatakan bahwa pelaporan merupakan fase terakhir sebagai alat untuk mengevaluasi pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dapat digunakan untuk perbaikan di masa mendatang. Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk menggambarkan suatu tugas dan tanggung jawab tertentu berdasarkan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas tersebut. Pelaporan tersebut dalam bentuk LKj sesuai dengan PERMENPAN-RB Nomor 53 Tahun Untuk merealisasikan pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan APBD tahun 2014 sebagai implementasi dari LKj tersebut Pemerintah Kabupaten Merangin menggunakan pendekatan perencanaan kinerja dan pengukuran kinerja sebagai dasar untuk melakukan analisis tentang tingkat capaian kinerja instansi dalam rangka pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Merangin dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata sasaran diperoleh angka sebesar dengan kategori sangat berhasil. hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2014 sudah dilaksanakan dengan baik. Akan tetapi masih ada sasaran yang nilai capaianya belum optimal dikarenakan dalam pelasanaanya mengalami kendala/ hambatan. Dalam pelaporan LKj Kabupaten Merangin disamping mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan mengenai kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut 1. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat Pada Tahun 2014 Kabupaten Merangin memiliki target sebanyak 373 PNS yang mengikuti Diklat, namun hanya terealisasi sebanyak 371 PNS yang mengikuti diklat atau nilai capaian sebesar 99,47% dengan kategori sangat berhasil, ini dikarenakan ada himbauan/edaran dari BKD agar PNS yang belum mengikuti diklat untuk dapat mengikuti diklat tersebut. adapun diklat- diklat yang diikuti yaitu diklat Pim Tingat II dimana rencana peserta 2 orang realisasi 1 orang, diklat Pim III dengan target 24 IKTISAR EKSEKUTIF IX

7 peserta yang dikirim dan terealisasi sebanyak 24 Orang yang mengikuti, diklat prajabatan CPNS Honorer kategori I target sebanyak 286 orang dan terealisasi sebanyak 286 yang mengikuti diklat prajabatan. Bimbingan teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan dengan target 8 peserta dan terealisasi sebanyak 7 peserta yang mengikuti. Bimbingan teknis Sasaran Kinerja pegawai sesuai peraturan pemerintah No. 46 Tahun 2011 dengan target peserta 60 PNS dan terealisasi sebanyak 60 Orang PNS yang menikuti. Tujuan dari diklat dan bimbingan teknis tersebut sebagai peningkatan Sumber Daya manusia Aparatur. 2. Meningkatnya pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah Target Tahun 2014 sebanyak 5 kali pembinaan, terealisasi sebanyak 5 kali pembinaan atau nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. Dimana kegiatan pembinaan tersebut berupa Bintek Kebendaharaan sebanyak 1 (satu) kali, Sosialisasi SAP berbasis akrual sebanyak 1 (satu) kali dan bintek Implementasi Simda Keuangan sebany ak 3 (tiga) kali. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan Smber Daya Manusia (SDM) dibidang pengelolaan keuangan. Indicator ini berhasil disebabkan oeleh komitmen pemerintah Daerah Kabupaten Merangin untuk meningkatkan pengelolaan keuangan daerah serta adanya kerjasama yang baik antara pihak yang berkaitan. 3. Fasilitasi pelaksanaan pembinaan dan penilaian aparatur Kecamatan Target Tahun 2014 sebanyak 24 Kecamatan terealisasi 24 kecamatan nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. Adapun kegiatan ini sebagai berikut Pembinaan dan pembenahan administrasi kecamatan dan kelurahan khususnya dalam pengerjaan buku-buku administrasi kecamatan sebanyak 30 (tiga puluh) buah buku dan Pembinaan disiplin kepegawaian, pengisiaan kelengkapan papan data, diantaranya (Data PKK, kesehatan, kepegawaian, perkoperasian dan UKM, trantib, kependudukan, PBB, Rencana Kerja, Rapat kerja, Waskat, produk hukum, pemuda ) ; IKTISAR EKSEKUTIF X

8 4. Pengelolaan dan pengembangan pengadaan secara eletronik. Target tahun 2014 sebanyak 1 Kegiatan terealisasi 1 Kegiatan nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. kegiatan ini merupakan fasilitas untuk SKPD dalam hal mengumumkan rencana umum pengadan (RUP). Sebagai pelayanan pengadaan barang dan jasa diperlukan adanya sarana dan prasarana pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Merangin. Kegiatan LPSE ini dilaksanakan untuk melayani SKPD dalam rangka mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan Sistim Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Dalam pelaksanaan LPSE juga melakukan pelatihan bagi Admin dan Sub Admin RUP di masingmasing SKPD di Kabupaten Merangin. 5. Pemberian insentif guru Target Tahun 2014 sebanyak 1357 guru dan terealisasi sebanyak 750 guru yang mendapatkan kenaikan insentif atau nilai capaian sebesar 55% dengan kategori cukup berhasil dan masih ada 45% guru PAUD yang belum mendapat insentif disebabkan masih kekurangan anggaran demikian juga halnya guru SD, SMP, SMA dan SMK belum dialokasikan dan untuk insentif karena anggaran belum tersedia. 6. Prosentase jalan dalam kondisi baik Target tahun 2014 sebesar 66,8% terealisasi kegiatan sebesar 14,98% dengan nilai capaian 22,42% dengan kategori Tidak Berhasil. Penyediaan jalan dalam kondisi baik hanya dibeberapa luas jalan saja, diantaranya peningkatan jalan simp. Talang kawopulau rengas sepanjang 12,6 Km, peningkatan jalan jalur dua kodim talang kawo 6,14 Km, peningkatan jalan simp. Sikancing- desa baru Tiang Pumpung sepanjang 13 Km, Peningkatan jalan Sei Kapas- Bukit Bungkul sepanjang 6 Km, Peningkatan jalan Simpang Loging-Bukit Beringin sepanjang 8 Km, Jalan kungkai Sebrang-Sungai Putih+1 Unit Jembatan sepanjang 7 KM, jalan Muara Panco Talang Segegah sepanjang 2,9 Km, Jalan Simpang Pulau Layang-Telun-Aurduri sepanjang 6 Km, Jalan Simpang Danau Pauh-Rantau Kermas-Tanjung sepanjang 28,5 Km, jalan Simpang Rantau Suli-Pematang Pauh-beringin Tinggi sepanjang 13 Km, jalan Sungai Kapas-Sungai Putih sepanjang 8,0 Km dan jalan Obyek Wisata (Batu Purba) sepanjang 1,2 Km. Presentase IKTISAR EKSEKUTIF jalan XI

9 Kabupaten dalam kondisi baik belum dapat dimaksimalkan, hal ini dikarenakan masih terbatasnya anggaran yang tersedia. 7. Jumlah Desa masuk listrik. Listrik masuk desa Tahun 2014 ditargetkan sebanyak 215 Desa, namun terealisasi sebanyak 208 desa atau nilai capaian 97.74% dengan kategori sangat berhasil, masih ada 7 Desa yang belum berlistrik yaitu Desa sungai Pinang di kec. Sungai Manau, desa Lubuk Beringin dan Desa pulau Bayur di Kec. Muara Siau, Desa baru Bukit Punjung, Desa Sungai Sungkai, Desa Rantau Limau Kapas di Kec. Tiang Pumpung dan desa Koto Rawang Kec. Jangkat. 8. Pembangunan jaringan irigrasi Target tahun 2014 sebanyak 49 paket terealisasi 49 paket nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. Dimana pembangunan irigrasi ini dibeberapa kecamatan di Kabupaten Merangin dengan hasil M jaringan irigrasi baru terbangun. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan produksi padi sawah dan komoditas pertanian lainya. 9. Jumlah Kawasan Perumahan Terbangun. Target Tahun 2014 sebanyak 21 Kawasan dengan realisasi 1 kawasan, nilai capaian indikator ini sebesar 5% dengan kategori tidak berhasil. pada tahun 2014 hanya satu kawasan yaitu terletak di Kecamatan Nalo Tantan yaitu perumahan Zahdan Residence sebanyak 454 Unit dengan luas M 1 (10 H 1 ) dan perumahan koto mandiri sebanyak 248 unit dengan luas wilayah sebesar M 1 (4 H 1 ). Hambatan yang ditemui pada indikator ini berupa harga yang masih terlalu tinggi dan minat masyarakat yang masih kurang sehinga masih lambatnya jumlah kawasan yang tebangun. 10. Angka melek huruf Target tahun 2014 sebesar 87,68% terealisasi 98,50% dimana nilai capaian 100,84% dengan kategori sangat berhasil. Pada indikator ini menggunakan data tahun 2013 IKTISAR EKSEKUTIF XII

10 untuk Tahun 2014 belum adanya data dari BPS. Angka ini dapat dijelaskan bahwa dari jumlah penduduk usia 15 tahun keatas dapat membaca tulis (223,947,013) orang dibagi jumlah penduduk 15 tahun keatas (227,352)x ,5% kegiatan yang dilaksanakan pada indikator ini yaitu penyelenggaraan program keaksaraan fungsional dan Paket A setara SD. Maksud dilaksanakan pengukuran indikator ini adalah untuk mengetahui banyaknya penduduk yang melek huruf atau pemberantasan buta huruf di Kabupaten Merangin 11. Jumlah Peserta Pelatihan Di BLK Pertahun Target Tahun 2014 sebanyak 368 peserta dengan realisasi 400 peserta pelatihan atau nilai capaian 113% dengan kategori sangat berhasil, dimana pelatihan tersebut dibagi menjadi 25 sub kejuruan pendidikan dan pelatihan yaitu sub kejuruan sepeda motor Kec. Pamenang (SAMISAKE 2014), kejuruan sepeda motor, sub kejuruan pakan ternak sapi Kec. Tabir Lintas (SAMISAKE 2014), sub kejuruan Pengrajin anyaman Bambu Kec. Bangko Barat (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda motor Kec. Bt. Masumai (SAMISAKE 2014), sub kejuruan Pengrajin anyaman Bambu Kec. Nalo Tantan (SAMISAKE 2014), sub kejuruan menjahit Kec Pamenang (SAMISAKE 2014), sub kejuruan pengrajin Batu Alam (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda motor Kec. Pamenang (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda motor Kec. Ma.Siau (SAMISAKE 2014), sub kejuruan sepeda Motor Kec. Lembah Masurai (SAMISAKE 2014), sub Kejuruan menjahit Kec. Jangkat (SAMISAKE 2014), Sub. Kejuruan sepeda Motor Kec. Sungai Tenang (SAMISAKE 2014), sub Kejuruan Anyaman Bambu Kec. Tabir (SAMISAKE 2014), Sub Kejuruan menjahit Kec. Tabir Ilir (SAMISAKE 2014), sub. Kejuruan sepeda Motor Kec. Tabir Ulu (SAMISAKE 2014), sub kejuruan Kursi Bambu Kec. Tabir Barat (SAMISAKE 2014), Sub Kejuruan sepeda motor Kec. Bangko (SAMISAKE 2014),sub kejuruan keripik Pisang dan ubi Kec. Margo Tabir (SAMISAKE 2014), Sub Kejuruan Penggemukan sapi Kec. Tabir Selatan (S AMISAKE 2014), sub. Kejuruan pembuatan kompos Kec. Tabir Timur (SAMISAKE 2014), Sub. Kejuruan Teknisi HP Kec. Sungai manau (SAMISAKE 2014), sub Kejuruan Bordir Kec. Renah pembarap (SAMISAKE 2014), IKTISAR EKSEKUTIF XIII

11 Sub kejuruan Elektronik TV Kec. Pangkalan Jambu (SAMISAKE 2 014) dan sub Kejuruan Sepeda Motor Kec. Tiang Pumpung (SAMISAKE 2014). Tujuan dari kegiatan ini yaitu menciptakan calon tenaga kerja yang mendapatkan tambahan ilmu, meningkatkan ketrampilan angkatan kerja serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 12. Persentase keluarga miskin mendapat jaminan kesehatan Target tahun 2014 sebesar 65% terealisasi sebersar 88,49% maka nilai capaian ini sebesar 136% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendasari keberhasilan dari indikator sasaran ini adalah karena adanya kerja sama yang baik dari berbagai lintas sektor yang ada di Desa, Puskesmas pembantu, Puskesmas sampai dengan di kabupaten ( Tim Pengelola Jamkesmas/Jamkesda). Kegiatan untuk mendukung indikator diatas adalah : a. pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya dari pelayanan dasar di Puskesmas sampai pelayanan rujukan ke Propinsi atau pusat jika di perlukan. 1) Bantuan biaya pendamping pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin yang dirawat di RSUD Provinsi 2) Bantuan biaya pendamping pasien miskin miskin yang dirawat di Puskesmas dan RSU Kabupaten. 3) Bantuan transport rujukan bagi petugas pendamping. 4) Bantuan biaya/santunan kematian bagi peserta jamkesmas/jamkesda melalui Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin b. Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat 13. Angka Kematian Ibu (AKI) IKTISAR EKSEKUTIF XIV

12 pada indikator kinerja ini kabupaten merangin mengalami penurunan dari tahun 2013 kabupaten mampu menurunkan jumlah kematian ibu menjadi 4, sedangkan pada tahun 2014 mampu menurunkan jumlah kematian ibu berjumlah 8 dari target Tahun 2014 sebanyak 16 atau besar nilai capaian 175% dengan kategori sangat berhasil, ini menggambarkan bahwa Kabupaten Merangin berhasil dalam menekan angka kematian Ibu. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Merangin yaitu meningkatkan kualitas Yankes KIA sesuai dengan standar di Puskesmas dan di Desa dan memastikan bidan bertempat tinggal didesa. 14. Angka Kematian Bayi Target tahun 2014 sebanyak 14 terealisasi dengan penurunan kematian bayi sebanyak 10 bayi nilai capaian 130% dengan kategori sangat berhasil. dimana bayi dan balita merupakan golongan masyarakat yang dianggap paling rentan dari aspek kesehatan. Penyebab dari kematian bayi di kabupaten Merangin lebih disebabkan pada masalah kejang, kelainan darah dan masalah laktasi. Angka kematian bayi ini tidak saja merefleksi besarnya masalah kesehatan yang berpengaruh langsung pada kematian tetapi juga mencerminkan kesehatan ibu, tingkat pelayanan prenatal dan postnatal ibu dan anak, kebijakan keluarga berencana, keadaan kesehatan lingkungan dan keadaan kesehatan lingkungan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya meningkat dan menurunnya angka kematian bayi merupakan yang paling penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat. 15. Produktivitas Padi Target tahun 2014 sebanyak 41,55 kwtl/ha terealisasi 43, 55 Kwtl/ha atau nilai capaian 105% dengan kategori sangat berhasil dimana pada tahun 2014 produksi padi mengalami peningkatan produktivitas, disebabkan beberapa Faktor antara lain dampak positif kegiatan SL-PTT padi sawah, kegiatan penangkaran padi sawah, bantuan benih pada tahun 2014, petani telah banyak yang mengerti dengan system pertanian yang terpadu dan adanya perbaikan teknologi berupa peningkatan IKTISAR EKSEKUTIF XV

13 penggunaan benih unggul bermutu, penggunaan pupuk organic, pemanfaatan agen hayati sebagai alternative adanya kekurangan pupuk pada saat musim tanam tiba serta perbaikan sarana prasarana pertanian air seperti pembangun irigrasi perpipaan dan perbaikan jaringan irigrasi/saluran irigrasi tersier. 16. Jumlah koperasi unggulan Target Tahun 2014 sebanya 15 koperasi dan tercapai sebanyak 15 koperasi unggulan yang ada dikabupaten merangin. nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil, dimana koperasi koperasi tersebut yaitu :KUD Sumber Makmur di desa Sei Bulian Tabir Timur, KUD Sumber Jaya Desa Rasau Renah Pamenang, KUD Sumber Rejeki Desa Sei Putih Bangko Barat, koperasi bangun setia Rantau Panjang, KSP Sarana Makmur Sungai Sahut Tabir Selatan, Koperasi Sembilang Desa Seling Tabir, Koperasi Mitra Mandiri Desa Muara delang Tabir Selatan, Koperasi Segar Tani Desa Sei Udang Pamenang, Koperasi Swakerta Raharjo Pematang Kandis bangko, KUD Hitam Jaya Desa Bungo Antoi Tabir Selatan, Koperasi Tani Tekat Maju Bersama Kato Jadi Margo Tabir, Koperasi Graha Sejahtera Desa Karang Anyar, Koperasi Merangi Jaya Abadi Kec. Pamenang, Koperasi Kartika Putra Sarko Mandiri Bangko, KOPWAN usaha Sepakat Bangko. Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator ini adalah tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi bagaimana pentingnya sebuah koperasi dan fungsi- fungsi koperasi ditengah masyarakat. 17. Terlaksananya pembinaan administrasi PNPM-MP Kabupaten Merangin Target Tahun 2014 sebanyak 12 kali pembinaan dan terealisasi sebanyak 12 kali atau nilai capaian 100% dengan kategori sangat berhasil. pelaksanaan pembinaan pada 12 kecamatan yaitu kec. Jangkat, kec. Siau. Kec. Tiang pumpung. Kec. Sungai manau. Kec. Tabir. Kec. Tabir Lintas, kec. Tabir Ulu, Kec. Tabir barat, Kec. Pamenang, Kec. Pamenang Selatan, Kec. Pamenang Barat. IKTISAR EKSEKUTIF XVI

14 Faktor yang mendukung keberhasilan indikator ini adalah komitmen yang tinggi untuk melaksanakan pembinaan administrasi PNPM-MP di kabupaten Merangin. Maksud dari pengukuran indikator ini yaitu untuk mengukur tingkat penyelesaian dan pelaksanaan program PNPM-MP. 18. Angka Kesempatan Kerja Target tahun 2014 sebanyak orang dan terealisasi sebanyak 134 orang atau nilai capaian sebesar 1,49% dengan kategori tidak berhasil. tujuan diukurnya indikator ini adalah untuk melihat berapa besar tingkat kesempatan kerja di Kabupaten Merangin. Faktor penyebab tidak tercapaianya indikator pada sasaran ini adalah masih sedikitnya lowongan kerja yang ada di Kabupaten Merangin. ` IKTISAR EKSEKUTIF XVII

15 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Kinerja Pemerintah telah dapat disusun tepat waktu, sebagai wujud implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Laporan Kinerja Pemerintah (LK j) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin dibuat secara periodik, memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberikan amanah atau pihak yang mendelegasikan wewenang. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten telah mempedomani Peraturan perundang undangan dan kebijakan daerah, serta memperhatikan prinsip prinsip demokrasi, transparansi, akuntabel, supremasi hukum, peran serta masyarakat serta pemerataan dan keadilan untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (L Kj) disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKj Tahun 2014 disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Gubernur. Materi LKj tahun 2014 mengandung analisis pencapaian sasaran serta pengukuran atas kegiatan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana kinerja untuk tahun yang bersangkutan. LKj juga memuat informasi mengenai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Merangin dalam mencapai tujuan dan sasaran untuk digunakan dalam memperbaiki kinerja pemerintah Kabupaten Merangin yang akan datang. DPRD dan masyarakat menuntut keterbukaan dan akuntabilitas yang penuh terhadap manajemen pemerintah Kabupaten Merangin. Akuntabilitas tersebut menuntut agar pengelolaan berbagai program benar - benar efektif, tidak hanya KATA PENGANTAR Page i

16 output dari program saja, akan tetapi juga outcome atau bahkan manfaat dan dampak dari program itu harus dapat diwujudkan. Namun demikian, keterbukaan penyajian informasi dalam LKj ini tentunya tidak digunakan untuk mencari kelemahan penyelenggaraan pemerintah, tetapi untuk perbaikan pada masa mendatang. Kami sangat menyadari bahwa pelaksanaannya belumlah sesuai dengan apa yang diharapkan karena faktor internal berupa masih terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki serta faktor eksternal yang bersifat uncontrollable dimana keberhasilan suatu kegiatan atau sasaran bukan ditentukan oleh intansi namun dari berbagai pihak sebagai stakeholdersnya. Perbaikan yang terus menerus (continuous improvement) akan terus kami lanjutkan seperti pengembangan sistem pengukuran kinerja, peningkatan SDM, Pengembangan Anggaran Berbasis Kinerja dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu meridhoi segala upaya kita dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. Bangko, Maret 2015 BUPATI MERANGIN H. AL HARIS, SH, MH KATA PENGANTAR Page ii

17 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. i - ii DAFTAR ISI... iii-iv IKHTISAR EKSEKUTIF... v-xvii DAFTAR TABEL xviii-xix DAFTAR GAMBAR xx DAFTAR GRAFIK... xxi BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Kondisi Demografis Kondisi Ekonomi B. Potensi Unggulan Daerah Pertanian Pariwisata C. Pertumbuhan Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto Inflasi Distribusi Pendapatan D. Organisasi Perangkat Daerah BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Rencana Strategis Visi Misi Tujuan dan Sasaran B. Indikator Kinerja Utama BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 4 A. Pengukuran Kinerja Kerangka Pengukuran Kinerja Motode Penyimpulan Kinerja DAFTAR ISI B. Evaluasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama, Pencapaian Penetapan Kinerja iii

18 dan Analisis Kinerja Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran C. Akuntabilitas Keuangan Pendapatan Daerah Belanja Daerah BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN DAFTAR ISI iv

19 DAFTAR GAMBAR Gambar I - 1 Peta Administrasi Kabupaten Merangin.. 4 DAFTAR GAMBAR xxi

20 DAFTAR GRAFIK Grafik III - 1 Proporsi PAD dalam APBD. 1 Grafik III - 2 Proporsi sumber dana Perimbangan dalam APBD Kabupaten Merangin Tahun 2014 Grafik III - 3 Proporsi sumber dana Lain-Lain Yang Sahdalam APBD Kabupaten Merangin Tahun 2014 Grafik III - 4 Proporsi Belanja Belanja Kabupaten Merangin DAFTAR GRAFIK xxi

21 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran umum 1. Kondisi Geografis Secara geografis, Kabupaten Merangin terletak pada titik koordinat antara Bujur Timur dan Lintang Selatan, dengan luas 7.679Km 2.Dalam mendukung jalannya roda pemerintahan, pusat pemerintahan Kabupaten Merangin berada di Kota Bangko dengan jarak ± 265 dari Kota Jambi. Secara administrasi wilayah Kabupaten Merangin berbatasan dengan : Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun; Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kerinci; Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Tebo; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lebong (Provinsi Bengkulu); Secara Administrasi Pemerintahan, Kabupaten Merangin meliputi 24 wilayah pemerintahan Kecamatan. Untuk meningkatkan peran pemerintah kecamatan, pemerintah Kabupaten Merangin juga telah menetapkan kebijakan peningkatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pelayanan tingkat desa sebanyak 215 desa dan tingkat kelurahan sebanyak 10 kelurahan.upaya pemekaran Kecamatan yang juga diiringi dengan pemekaran desa ini diharapkan mampu memperpendek rentang kendali dan mempercepat dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Deskripsi tentang kecamatan dan jumlah desa Kabupaten Merangin dimuat pada tabel dibawah ini: Tabel I-1 Nama Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Merangin sampai dengan Tahun 2013 No Kecamatan JUMLAH DESA/KELURAHAN Luas Wilayah (Km 2 ) ( % ) PENDAHULUAN 1

22 Jangkat ,23 12,60 2. Sungai Tenang ,56 7,73 3. Muara Siau ,06 8,53 4. Lembah Masurai ,99 8,97 5. Tiang Pumpung 6 274,86 3,58 6. Pamenang ,54 4,51 7. Pamenang Barat 8 199,55 2,60 8. Renah Pamenang 4 107,58 1,40 9. Pamenang Selatan 4 167,47 2, Bangko 8 168,39 2, Bangko Barat 6 196,47 2, Batang Mesumai ,34 1, Nalo Tantan 7 206,58 2, Sungai Manau ,50 3, Renah Pembarap ,86 3, Pangkalan Jambu 8 427,05 5, Tabir ,33 4, Tabir Ulu 6 219,64 2, Tabir Selatan 8 196,25 2, Tabir Ilir 7 158,92 2, Tabir Timur 4 108,75 1, Tabir Lintas 5 115,38 1, Margo Tabir 6 127,30 1, Tabir Barat ,50 9,63 JUMLAH , Sumber Data : Merangin Dalam Angka Tahun 2014 Berdasarkan jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan yang paling jauh adalah Ibu Kota Kecamatan Sungai Tenang yaitu Rantau Suli sejauh 157 KM, sedangkan Ibu Kota Kecamatan paling dekat adalah Ibu Kota Kecamatan Nalo Tantan yaitu Sungai Ulak dengan jarak 5 KM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini : PENDAHULUAN 2

23 Tabel I-2 Nama Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan dan Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Kota Bangko No Kecamatan Ibu Kota Kecamatan JARAK (Km) Jangkat Muara Madras Sungai Tenang Rantau Suli Muara Siau Pasar Muara Siau Lembah Masurai Pasar Masurai Tiang Pumpung Sekancing Pamenang Pamenang Pamenang Barat Simpang Limbur Merangin Renah Pamenang Meranti Pamenang Selatan Tambang Emas Bangko Pasar Atas Bangko Bangko Barat Pulau Rengas Ulu Batang Mesumai Lubuk Gaung Nalo Tantan Sungai Ulak Sungai Manau Sungai Manau Renah Pembarap Simpang Parit Pangkalan Jambu Sungai Jering Tabir Pasar Rantau Panjang Tabir Ulu Muara Jernih Tabir Selatan Rawa Jaya Tabir Ilir Rantau Limau Manis Tabir Timur Sungai Bulian Tabir Lintas Mensango Margo Tabir Tanjung Rejo Tabir Barat Muara Kibul 58 Sumber Data : Merangin Dalam Angka Tahun 2013 PENDAHULUAN 3

24 Gambar I-1 Peta Administrasi Kabupaten Merangin Kondisi geologi Kabupaten Merangin berdasarkan formasi geologi terdiri dari endapan permukaan, batuan sedimen, batuan metamorf, batuan gunung api, batuan terobosan. Menurut analisis geologis Penekoek (1969), Kabupaten Merangin termasuk dalam kategori cekungan semangko. Oleh karena itu, di kabupaten Merangin banyak terdapat deposit endapan bahan tambang, baik yang berupa golongan A, B, maupun C. Jenis bahan tambang tersebut adalah minyak bumi, air raksa, emas, bentonit, marmer, dan sebagainya. Bahan tambang tersebut sampai saat ini belum semuanya dieksplorasi. Khusus bahan tambang emas, secara umum telah dilakukan pengolahan secara tradisional oleh penduduk. Kegiatan ini dilakukan melalui prosess pendulangan, baik pada kawasan sungai maupun melalui penggalian yang dianggap mempunyai sediment bahan tersebut. Kondisi ini terlilhat disepanjang sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin, dimana pada setiap musim kemarau selalu terdapat pendulangan Emas secara tradisional. Kegiatan pendulangan emas tersebut dapat berdampak kepada penambahan PENDAHULUAN 4

25 pendapatan penduduk dan merupakan lapangan pekerjaan yang bersifat musiman dalam menambah pendapatan keluarga. Kondisi topografi Kabupaten Merangin secara umum terbagi dalam 3 bagian, yaitu dataran tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Adapun gambaran ketinggian tempat di atas permukaan laut Kabupaten Merangin yaitu pada tabel berikut ini: NO Tabel I-3 Tinggi Dataran Kecamatan Dalam Kabupaten Merangin Di Atas Permukaan Laut KECAMATAN TINGGI DI ATAS PERMUKAAN LAUT (M DPL) 1 Jangkat Sungai Tenang Muara Siau Lembah Masurai Tiang Pumpung Pamenang 51 7 Pamenang Barat 60 8 Renah Pamenang 65 9 Pamenang Selatan Bangko Bangko Barat Batang Mesumai Nalo Tantan Sungai Manau Renah Pembarap Pangkalan Jambu Tabir Tabir Ulu Tabir Selatan Tabir Ilir Tabir Timur Tabir Lintas Margo Tabir Tabir Barat 138 Sumber Data : Merangin Dalam Anggka Tahun 2014 Berdasarkan kemiringan lereng /wilayah, Kabupaten Merangin terbagi dalam 4 kategori yaitu: 1) Kemiringan lereng 0 2 % dari jumlah 10,15 % dari luas wilayah Kabupaten Merangin. Klasifikasi kemiringan ini sebagian besar Kecamatan Tabir, Tabir PENDAHULUAN 5

26 Timur, Tabir Ilir, Tabir Selatan, Bangko, Batang Mesumai, Bangko Barat, Pamenang, Pamenang Barat, Renah Pembarap, Pangkalan Jambu dan Sungai Manau. 2) Kemiringan Lereng 2 15 % berjumlah % dari luas Kabupaten Merangin yang sebagian besar Kecamatan Bangko, Bangko Barat, Batang Mesumai, Nalo Tantan, Pamenang, Pamenang Barat, Tabir, Tabir Timur, Tabir Ilir, Renah Pembarap, Pangkalan jambu dan Sungai Manau serta Muara Siau. 3) Kemiringan Lereng % lebih kurang 22,31 % dari luas Kabupaten Merangin dengan penyebaran hamparan ke seluruh wilayah kecamatan, akan tetapi yang paling dominan di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Lembah Masurai, Muara Siau, Renah Pembarap, Sungai Manau, Pangkalan Jambu, Tabir Ulu dan Bangko serta Bangko Barat. 4) Kemiringan Lereng > 40 % merupakan persentase terbesar yaitu berkisar 35,93 % dari luas Kabupaten Merangin, penyebarannya terdapat di Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Pangkalan Jambu, Sungai Manau, Muara Siau dan Tabir Ulu. Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan September sampai Juni Tahun berikutnya. Musim Kemarau berkisar antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Di bagian timur dan utara kabupaten merupakan daratan rendah dengan temperatur 30 o C. Sedangkan bagian barat adalah termasuk dalam deretan pegunungan Bukit Barisan yang temperaturnya maksimum 28 o C. Iklim Kabupaten Merangin bertipe A (Smitch Ferguson) dengan curah hujan pada daratan rendah berkisar antara mm sampai mm, sedangkan pada daerah perbukitan curah hujan antara mm sampai mm per tahun. Wilayah Kabupaten Merangin, banyak dialiri sejumlah sungai kecil, sedang dan besar di berbagai penjuru. Arah alirannya rata-rata menuju ke sebelah Timur.Sedangkan daerah hulu sungai biasanya berada di bagian (pegunungan) ke arah Barat (daerah rendah) yang merupakan daerah hilir.akhirnya bermuara ke Sungai Batang Hari.Sungai Batanghari merupakan muara dari sungai-sungai diwilayah bagian barat yang merupakan hulu sungai sekaligus sebagai daerah pegunungan atau dataran tinggi. Sungai Besar antara lain sungai PENDAHULUAN 6

27 Batang Tabir, Batang Merangin, Batang Mesumai, Batang Telentam, Batang Tembesi. Disamping sungai terdapat pula Danau dan Rawa yang memiliki kekayaan hayati, seperti Danau Pauh dan Danau Depati Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat. Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam) jenis tanah yaitu podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek latusol dan litosol dan untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: (a) Podsolik. Untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara m dari permukaan laut, bersolum dalam dan tekstur halus.daerah ini masih berupa hutan, tanaman perkebunan, pertanian tanah kering, semak, kebun campuran dan sebagian sudah diusahakan menjadi sawah. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah podsolik adalah Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Kecamatan Pamenang. (b) Latosol. Untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara m dari permukaan laut bahan induk dan batuan beku, tanah bersolum dalam, tekstur remah dan konsistensi gembur. Daerah ini sebagian besar ditutupi hutan lebat dan sebagian pertanian tanah kering. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah latosol adalah Ha yang tersebar pada seluruh wilayah Kabupaten Merangin. (c) Andosol. Bentuk wilayah sebagian besar berbukit dan bergelombang dengan ketinggian m dari permukaan laut, bahan induk dari batuan beku, tanah bersolum dalam (lebih dari 90 cm), tekstur sedang, struktur remah dan konsisten gembur, jenis tanah inilah yang subur, daerah ini selain masih berupa hutan sedah banyak dijadikan tegalan dan perkebunan kulit manis dan kopi. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah andosol adalah Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Kecamatan Jangkat. (d) Organosol. Bentuk wilayah datar (landai) berawa, tebal gambut berkisar 1 3 m bahkan ada yang sampai 6 m, tanah ini tanpa tekstur, tanpa solum dengan warna coklat kehitaman pada daerah yang sudah dibuka lebih 10 tahun tebal PENDAHULUAN 7

28 [ Laporan Kinerja Instansi Pemerintah gambutnya berkisar cm. Pada daerah ini solum masih berupa hutan sebagian sudah dijadikan perkebunan kelapa sawit dan persawahan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah organosol adalah Ha yang hanya ada pada Kecamatan Tabir Ulu dan Kecamatan Pamenang. (e) Gli humus. Bentuk wilayah datar berawa, tebal bahan organiknya adalah cm dengan warna hitam hitam kecoklatan, tekstur sedang dan drainase jelek. Daerah ini sebagian sudah dijadikan persawahan dan perkebunan kelapa sawit. Di Kabupaten Merangin (f) luas jenis tanah Gli Humus adalah Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir. (g) Komplek Latosol dan Litosol. Bentuk wilayah bergelombang badan induk dari batuan beku.daerah ini sebagian besar masih berupa hutan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah Komplek Latosol dan Litosol adalah Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir Ulu. Tekstur tanah di Kabupaten Merangin terdiri dari tekstur tanah halus, tersebar di Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Sungai Manau, Muara Siau, Lembah Masurai, Jangkat dan Kecamatan Pamenang. Untuk tekstur sedang terdapat hampir diseluruh wilayah Kabupaten Merangin. Sedangkan tanah gambut hanya terdapat di Kecamatan Tabir, Pamenang, dan Tabir Ulu. Kedalaman efektif tanah akan membatasi perkembangan dan kebebasan perakaran tanaman dan menentukan pertumbuhan serta produktifitas tanaman. Kedalaman efektifitas tanah dibagi dalam 4 (empat) kelas yaitu < 30 cm, cm, cm dan 90 cm. Kedalaman efektif kurang dari 30 cm hanya dapat digunakan untuk rumput-rumputan atau tidak diusahakan, sedangkan pada kedalaman efektif cm, terbatas hanya untuk tanaman semusim yang berakar pendek (palawija dan padipadian) untuk tanaman keras tidak cocok karena akan menyebabkan pertumbuhan yang kerdil penetrasi akar akan terhalang. Tanah gambut tahap kedalaman efektif hanya dibedakan tebalan gambutnya. Di Kabupaten Merangin sebagian besar kedalaman efektif tanahnya lebih dari 90 cm dan tersebar disetiap Kecamatan. PENDAHULUAN 8

29 2. Kondisi Demografi Kependudukan di Kabupaten Merangin selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Jumlah penduduk di Kabupaten Merangin mengalami penambahan sebanyak jiwa. Yaitu dari jiwa pada tahun 2008, menjadi jiwa pada akhir tahun Bertambahnya penduduk ini dapat diakibatkan oleh pertumbuhan alami maupun pengaruh migrasi.sebagai muaranya dari penambahan itu,maka jumlah penduduk terus mengalami penambahan setiap tahunnya.adapun distribusi penduduk berdasarkan komposisi menurut tahunnya dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel I-4 Jumlah Penduduk dan Sex Rasio di Kabupaten Merangin sampai dengan Tahun 2013 Jenis Kelamin NO Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio Jangkat Sungai Tenang Muara Siau Lembah Masurai Tiang Pumpung Pamenang Pamenang Barat Renah Pamenang Pamenang Selatan Bangko Bangko Barat Batang Mesumai Nalo Tantan Sungai Manau Renah Pembarap Pangkalan Jambu Tabir Tabir Ulu Tabir Selatan Tabir Ilir Tabir Timur Tabir Lintas PENDAHULUAN 9

30 23 Margo Tabir Tabir Barat MERANGIN Jumlah Tahun Jumlah Tahun Jumlah Tahun Jumlah Tahun Jumlah Tahun Sumber : Merangin Dalam Angka Tahun 2014 Ket: * Angka Sementara Jumlah penduduk Kabupaten Merangin pada tahun 2008 tercatat sebanyak jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, sehingga memiliki sex ratio sebesar 105. Tahun 2012 Jumlah Penduduk Kabupaten Merangin sebanyak Jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, sehingga memiliki sex ratio sebesar 105.Berarti, sex artio selama 5 tahun tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 105. Untuk Distribusi jumlah penduduk Kabupaten Merangin berdasarkan kelompok umur untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel I-5 Distribusi Penduduk menurut Kelompok Umur di Kabupaten Merangin tahun 2014 NO Kelompok Umur Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah/Total Jumlah Jumlah Jumlah PENDAHULUAN 10

31 Jumlah Jumlah Sumber : Merangin Dalam Angka Tahun 2014 Ket: * Angka Sementara Dari tabel diatas terlihat jumlah penduduk menurut kelompok umur pada tahun 2012 yang mendominasi pada umur 0-4 Tahun dengan komposisi jiwa penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Sedangkan yang terendah jumlah penduduk pada kelompok umur 75 Tahun keatas dengan komposisi 1.539penduduk laki-laki dan 1.609penduduk perempuan.untuk melihat perkembangan Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Merangin dari tahun 2008 hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel I-6 Perkembangan Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Merangin No Tahun Tahun 2009 s/d Tahun 2013 Penduduk (Jiwa) Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km) Pertumbuhan Penduduk (%) , , , , Sumber: Merangin Dalam Angka Tahun 2014 Tabel di atas memperlihatkan dengan bertambah jumlah penduduk di Kabupaten Merangin mempengaruhi kepadatan penduduk.tahun 2008 kepadatan penduduk di Kabupaten Merangin sebesar 37 Jiwa/Km, kemudian pada tahun 2012 meningkat menjadi 46 Jiwa/Km. Jika dibandingkan dengan luas Kabupaten Merangin yang mencapai Km2. Penduduk Kabupaten Merangin masih terasa luas untuk lahan pertanian dan pemukiman. Namun apabila hal ini tidak mendapat perhatian akan dapat menyebabkan dampak-dampak lain akan muncul dari meningkatnya tingkat kepadatan penduduk seperti berkurangnya ketersediaan lahan, menurunnya udara bersih, Kerusakan Lingkungan, berkurangnya air bersih, kekurangan makanan dan lain sebagainya. PENDAHULUAN 11

32 3. Kondisi Ekonomi 3.1. Potensi Pengembangan Sumberdaya Alam Wilayah Kabupaten Merangin memiliki potensi sumberdaya yang cukup melimpah, baik dalam bentuk potensi sumberdaya yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui.potensi unggulan dari sumberdaya yang dapat diperbaharui, berupa non kayu maupun kayu-kayuan serta hasil hutan. Sedangkan untuk komoditi berbagai jenis kayu, sekarang ini telah mengalami penurunan yang cukup drastis. Ini diakibatkan oleh potensi yang ada semakin terbatas dari tahun ke tahun. Adapun komoditi unggulan di Kabupaten Merangin yang termasuk dalam kategori non kayu, dapat dibagi dalam; komoditi unggulan tanaman pangan, komoditi unggulan perkebunan, komoditi unggulan peternakan dan komoditi unggulan perikanan.sedangkan untuk komoditi perkebunan, Kabupaten Merangin memiliki komoditas unggulan seperti karet, kelapa sawit, kopi dan Nilam. Dalam bidang Pariwisata Kabupaten Merangin dianugerahi berbagai objek dan daya tarik wisata yang alami serta didukung oleh budaya dan kesenian daerah yang memiliki kekhasan. Salah satu pontensi wisata Kabupaten Merangin adalah keunikan geologi yaitu geodiversity yang berada di Sungai Nanung (Anak Sungai Merangin) yang terlampaui dengan track kering pada zona inti di Desa Air Batu. Sepanjang track kering dapat mengamati berbagai biodiversity dan cultural diversity. Adapun lokasinya terletak di kawasan Batang Sungai Merangin antara Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap, Desa Biuku Tanjung (Teluk Wang Sakti) Sampai dengan Ujung Tanjung Kecamatan Bangko. Geodiversity Kabupaten Merangin sampai saat ini masih dalam tahap penelitian guna pembuatan dokumen untuk diajukan menjadikan Geopark Merangin / Global Geopark Network (GGN) UNESCO. Bentuk keunikan tersebut berupa diketemukannya Fosil Tree stums (Araucaryoxillon), Macralethopterid, Pecopterid, Cordaites, Calamites, plant remains ber lokasi di Muara Sungai Karing, Sungai Merangin. Fosil kayu yang juga masih terdapat di sungai merangin tepatnya pada titik koordinat S ,11 dan E ,8. Potensi wisata unggulan baik yang telah dikembangkan maupun yang belum/sedang dikembangkan dapat dilihat padatabel berikut ini: PENDAHULUAN 12

33 Tabel I-7 Daftar Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Merangin NO Nama Obyek Wisata Lokasi 1. Taman Wisata Arboretum Rio Alif Desa Langling Kecamatan Bangko 2. Dam Betuk Kecamatan Tabir Lintas 3. Jam Gento Kota Bangko Kec. Bangko 4. Goa Sengayau Desa Sungai Pinang Kec. Sungai Manau 5. Teluk Wang Sakti Desa Biuku Tanjung Kec. Bangko Barat 6. Taman Rekreasi Bukit Tiung Kota Bangko Kecamatan Bangko 7. Wisata alam Danau Pauh Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat 8. Wisata Alam Gunung Masurai KecmatanLembah Masurai 9. Wisata Alam Air Panas / Grow Desa Renah Kemumu Kec. Jangkat 10. Wisata Budaya Perkampungan Rumah Kelurahan Kampung Baruh Kec. Tabir Tuo 11. Benda Cagar Budaya Batu Bertulis Desa Karang Birahi Kec. Pamenang Barat Karang Birahi 12 Benda Cagar Budaya Batu larung atau Desa Tuo Kecamatan Lembah Masurai batu persembahan dusun tuo 13. Benda Cagar Budaya Batu larung Nilo Desa Nilo Dingin Kec. Lembah Masurai dingin 14. Benda Cagar Budaya Batu larung Desa Gedang Desa Gedang Kecamatan Sungai Tenang 15. Benda Cagar Budaya Batu larung Desa Lubuk Mentilin Kecamatan Sungai Lubuk Mentilin Tenang 16. Wisata Alam Air Terjun Segirincing dan Air Terjun Tepian Dukun Bertuah Kecamatan Lembah Masurai dan Kecamatan Sungai Tenang 17. Agro Wisata Kecamatan Sungai Manau 18. Wisata Alam Telun Air Batu Desa Bukit Perentak Kecamatan Pangkalan Jambu 19. Wisata Keunikan Geologi (Geopark) Kawasan Batang Sungai Merangin antara Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap, Desa Biuku Tanjung (Teluk Wang Sakti) Sampai dengan Ujung Tanjung Kecamatan Bangko Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata,pemuda dan Olah Raga Kab. Merangin Tahun 2014 Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Lembah Tenang Kabupaten Merangin merupakan salah satu kawasan strategis Kabupaten Merangin yang ditetapkan berdasarkan amanat PNPM-PISEW sejak tahun Dalam PNPM-PISEW, Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dibatasi pada sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi khususnya pada bidang Agribisnis. Berdasarkan konsepsi tersebut, ditetapkan Kecamatan Lembah Masurai dan kecamatan Sungai Tenang sebagai kawasan strategis kabupaten yang memiliki komoditi unggulan lokal yaitu Kopi, Kentang dan Nilam. PENDAHULUAN 13

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ` BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 5.1 Visi Daerah Visi Daerah adalah BERBENAH menuju Merangin EMAS. BANGUN EKONOMI RAKYAT: Mengartikan bahwa hal yang utama dilakukan oleh aparatur pemerintah daerah

Lebih terperinci

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin Bab 2: Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Secara geografis, wilayah Kabupaten Merangin terletak pada titik koordinat antara 101º32 11-102º50 00 Bujur

Lebih terperinci

BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI

BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BANGKO

Lebih terperinci

Lampiran: Matriks Area Berisiko Sanitasi Kabupaten Merangin

Lampiran: Matriks Area Berisiko Sanitasi Kabupaten Merangin Lampiran: Matriks Area Berisiko Sanitasi Kabupaten Merangin Kecamatan Skor Skor Skor Skor Skor Skor JANGKAT MUARA MADRAS 3 2 4 3.14 4 3 3 LUBUK PUNGGUK 3 3 4 3.34 4 2 2 PULAU TENGAH 3 3 4 3.34 4 4 RENAH

Lebih terperinci

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin Bab 2: Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Secara geografis, wilayah Kabupaten Merangin terletak pada titik koordinat antara 101º32 11-102º50 00 Bujur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

BAB VI. Strategi dan Arah Kebijakan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Tahun

BAB VI. Strategi dan Arah Kebijakan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Tahun BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan 6.1 Strategi Pembangunan Daerah Strategi pembangunan daerah berisikan program indikatif guna mewujudkan visi dan misi dari kepala daerah yang terpilih. Strategi tersebut

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah. 2.1 Aspek Geografi dan Demografi Kondisi Geografi

BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah. 2.1 Aspek Geografi dan Demografi Kondisi Geografi Tahun 24-28 BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah 2. Aspek Geografi dan Demografi 2.. Kondisi Geografi Secara geografis, terletak pada titik koordinat antara 32 39 2 38 35 Bujur Timur dan 39 23 2 46 9 Lintang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

Guru. 1 Bangko

Guru. 1 Bangko ampiran: Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi di Sekolah (Tingkat Sekolah: SD /SM/SMA) (Toilet dan Tempat Cuci Tangan) Kabupaten Merangin 2012 No Tingkat Sekolah Jumlah Siswa Jumlah 1 Bangko 3211 3332

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

KABUPATEN MERANGIN. Data Agregat per Kecamatan

KABUPATEN MERANGIN. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN MERANGIN Data Agregat per Kecamatan Jumlah penduduk Merangin berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 336.050 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,83 persen per tahun Sekapur Sirih Laporan Ekseku

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

P E N G U M U M A N RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengguna Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin, Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Km.2 Bangko, dengan ini mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan 2015 Ringkasan dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan Calon Bupati dan Wakil Tahun 2016-2021 Visi-Misi Bupati Luwu Timur Periode IR. H. MUH. THORIG HUSLER IRWAN BACHRI SYAM,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

5.1. Area Berisiko Sanitasi

5.1. Area Berisiko Sanitasi Bab 5: Indikasi Permasalahan Dan Posisi Pengelolaan Sanitasi 5.1. Area Berisiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA PERATURAN NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014-2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : KERINCI 15.01 KERINCI 122.288 121.30 244.018 1 15.01.01 GUNUNG RAYA 5.335 5.128 10.463 2 15.01.02 DANAU KERINCI 9.838 9.889 19.2 3 15.01.04 SITINJAU LAUT.345.544 14.889 4 15.01.05 AIR

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. keempat pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Solok Tahun

KATA PENGANTAR. keempat pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Solok Tahun KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya, alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Solok telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Instansi Pemerintah se - Kabupaten Ponorogo, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

VISI MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PONOROGO. PROF.Dr.MISRANTO,S.H.,M.Hum - ISNEN SUPRIYONO, S.Pd.,M.MPd.

VISI MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PONOROGO. PROF.Dr.MISRANTO,S.H.,M.Hum - ISNEN SUPRIYONO, S.Pd.,M.MPd. VISI MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI PONOROGO PROF.Dr.MISRANTO,S.H.,M.Hum - ISNEN SUPRIYONO, S.Pd.,M.MPd. Mewujudkan Bumi Reog Wibowo Makmur Sejahtera Penjelasan Visi tersebut adalah : 1. Ponorogo yang

Lebih terperinci

Lampiran I.15 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.15 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.5 : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 97/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

Lebih terperinci

Lampiran I.15 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.15 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.5 : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 97/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING VISI DAN MISI MARKUS WARAN, ST DAN WEMPI WELLY RENGKUNG, SE CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PILKADA 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang 33 BAB III OBYEK LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 3.1.1 Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sukabumi terletak antara 106 derajat 49 sampai 107 derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 ini dapat diselesaikan. Laporan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Dasar Hukum 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Hukum Provinsi Jambi merupakan salah satu Provinsi di wilayah Sumatera yang dibentuk berdasakan Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, tentang Pembentukan

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 0200.502020 SUNGAI TENANG DALAM ANGKA TAHUN 204 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN SUNGAI TENANG DALAM ANGKA TAHUN 204 ISBN : 9786027099968 Nomor Publikasi : 5020.406 Katalog BPS

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km. IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi BAB III ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Pembangunan 3.1.1 Permasalahan Kebutuhan Dasar Pemenuhan kebutuhan dasar khususnya pendidikan dan kesehatan masih diharapkan pada permasalahan. Adapun

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN MERANGIN

ANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN MERANGIN ANALISIS PENENTUAN URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN MERANGIN Yunico Handhian 1, Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D 2 dan Ir. Wahyu Herijanto, MS 3 1 Mahasiswa Magister Manajemen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUNGAI BAHAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARO JAMBI, Menimbang :

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 dapat diselesaikan,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci