BAB I PENDAHULUAN. Indonesia-Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak pembukaan hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral Indonesia-Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini terlihat pada peningkatan pesat kerjasama dalam lima tahun terakhir yang tercermin dari semakin bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang mencakup politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) pada triwulan I tahun investasi Korea Selatan di Indonesia dibidang ekonomi mencapai (US$ 0,8 miliar) dan menjadi urutan ketiga dalam hal investasi asing yang bergerak dalam bidang ekonomi di Indonesia. Mayoritas investasi Korea Selatan di Indonesia bertumpu pada bidang industri manufaktur padat karya, seperti bidang industri garmen, tekstil, dan lain sebagainya. Semakin banyak perusahaan industri manufaktur Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, maka mendorong setiap perusahaan untuk mengembangkan kemampuan bersaing dan memilih strategi yang paling tepat agar kegiatan 1 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) pada triwulan I tahun 2013, diakses dari pada tanggal 12 Desember

2 2 manufaktur pada perusahaan dapat terus berjalan lancar yaitu dengan strategi perencanaan bahan baku. Strategi perencanaan baku merupakan hal terpenting dalam proses produksi, karena dapat mempengaruhi hasil dan kualitas produk yang telah dibuat. Selain itu, dengan melakukan perencanaan persediaan bahan baku maka perusahaan akan mampu merencanakan kebutuhan bahan baku dengan baik. Dalam merencanakan kebutuhan bahan baku, perusahaan membutuhkan kemampuan manajemen operasi dan sistem yang tepat untuk mengatur persediaan bahan baku agar sesuai dengan kuantitas dan waktu yang telah ditentukan. Persediaan bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan harus dikontrol dengan baik, karena bisa memengaruhi jalannya proses produksi dan biaya-biaya seperti biaya produksi dan biaya penyimpanan. Apabila perusahaan mengalami kekurangan persediaan bahan baku, maka proses produksi akan terhambat, sebaliknya apabila perusahaan mengalami kelebihan persediaan bahan baku maka akan membawa dampak yakni meningkatkan pengeluaran biaya pengeluaran perusahaan. (Heizer, Jay dan Barry Render: 2001) Metode Material Requirement Planning merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengelola persediaan bahan baku. Menurut Heizer dan Render (2005 : 160) Material Requirement Planning adalah sebuah teknik permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk untuk menentukan perencanaan persediaan dan penjadwalan bahan baku pada proses produksi agar bisa meminimalisasi biayabiaya penyimpanan dan mengurangi kerusakan bahan baku di perusahaan.

3 3 Salah satu perusahaan manufaktur dari Korea Selatan di Yogyakarta yang mengelola perencanaan bahan baku atau Material Requirement Planning adalah PT.Komitrando Emporio. Metode perencanaan bahan baku atau Material Requirement Planning di PT.Komitrando Emporio biasa disingkat menjadi MRP. Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi tas. Dalam memproduksi tas, PT.Komitrando menerima order pemesanan tas Adidas dari Vietnam yaitu Pung Kook Vietnam. Semua bahan baku pembuatan tas dikirim dari Pung Kook Vietnam, sedangkan seluruh hasil produk tas Adidas yang diproduksi di PT.Komitrando Emporio diekspor ke luar negeri terutama ke negara-negara benua Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika. Sampai bulan Januari 2014 PT.Komitrando Emporio telah memproduksi tas dengan berbagai macam style antara lain FIBA1012, F2BA1403, S2BA1110, FIBA1011, F1315, F2BA1401 dan S3BA1012. Jenis tas yang paling banyak dipesan pada bulan Januari 2014 oleh beberapa negara di empat benua tersebut ialah tas adidas FIBA Tas Adidas FIBA1011 adalah sebuah tas backpack. Bahan baku yang digunakan pun sedikit berbeda dibandingkan tas Adidas lainnya yang diproduksi oleh PT.Komitrando Emporio yaitu adanya tambahan pada aksesoris tempat laptop (foam laptop). Selain itu, bahan baku dan komponen tas yang digunakan antara lain slider, zipper, bayes, webbing, elastic band, lader lock, foam handle, foam laptop, printing handle, dan PU. Tas backpack ini juga hanya 2 Data diperoleh dari bagian Produksi pada 28 Desember 2013

4 4 diproduksi sampai bulan April 2014, karena PT.Komitrando Emporio akan mengganti jenis style Adidas FIBA1011 dengan style lainnya. Setiap menerima order (pemesanan) dalam jumlah yang cukup banyak PT.Komitrando masih mengalami beberapa kendala dalam hal persediaan bahan baku, penjadwalan, dan penentuan kebutuhan komponen dalam hal proses produksi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut dapat menghambat kelancaran dan ketepatan waktu penyelesaian produk yang dihasilkan. Dengan latar belakang tersebut maka penulisan tugas akhir ini diberi judul Pembuatan Perencanaan Bahan Baku atau MRP (Material Requirement Produk) dan Kendala pada Produksi Tas Adidas FIBA1011 Bulan Januari 2014 di PT.Komitrando Emporio Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah Pada penelitian ini dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, antara lain: 1. Bagaimana proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) pada produksi tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta? 2. Kendala apa yang dihadapi oleh PT.Komitrando Emporio dalam proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) pada produksi tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta?

5 5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan akhir yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut: 1. Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) pada produksi tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta. 2. Mengetahui kendala yang dihadapi dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh PT. Komitrando Emporio dalam proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) pada tas adidas style FIBA1011 Bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta. 1.4 Batasan Masalah Permasalahan yang diajukan dalam penelitian tentang Pembuatan Perencanaan Bahan Baku atau MRP (Material Requirement Planning) dan Kendala pada Produksi Tas Adidas FIBA1011 Bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta agar lebih terarah dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam penafsiran maka perlu adanya pembatasan. Dalam hal ini penelitian dibatasi pada: 1. Penelitian ini akan membahas proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta. Khususnya perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) bahan baku dalam pembuatan tas bermerk Adidas FIBA 1011 di PT. Komitrando Empirio Yogyakarta.

6 6 2. Kendala yang dihadapi dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh PT. Komitrando Emporio dalam proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) pada tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak sebagai berikut: 1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) pada produksi tas Adidas FIBA1011 di PT.Komitrando Emporio, bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. 2. Dapat dijadikan sebagai pedoman atau referensi perusahaan dalam proses pembuatan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning), khususnya bagi PT.Komitrando Emporio. 3. Dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan pembanding untuk peneliti di masa mendatang. 1.6 Metode Penelitian a. Observasi Bentuk observasi yang dilakukan adalah dengan cara mengamati dan mempelajari proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) di bagian PPIC (Production Planning and Inventory Control) dan produksi PT. Komitrando Emporio. Selain itu, pengamatan

7 7 dilakukan dengan cara meminta ijin langsung kepada PT. Komitrando Emporio yang merupakan lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. b. Wawancara Dalam bentuk percakapan langsung melalui pengajuan pertanyaan berkaitan dengan rumusan masalah yang telah disusun yaitu mengenai proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) dan kendala pada produksi tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 di bagian kepala PPIC (Production Planning and Inventory Control) dan bagian produksi PT. Komitrando Emporio, melalui wawancara yang dilakukan akan diperoleh informasi sebagai bahan pembahasan penelitian. b. Studi Pustaka Selain teknik observasi dan wawancara, dilakukan juga teknik studi pustaka untuk melengkapi data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan adalah laporan-laporan yang berupa informasi tentang proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning). 1.7 Tinjauan Pustaka Penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan meninjau tugas akhir karya Yuni Wachid Asrori dan Linda Yunifa yang berjudul Proses Produksi Wig di PT. Dongan Kreasi Indonesia (2006). Penelitian tersebut membahas tentang langkahlangkah produksi wig di PT. Dongan Kreasi Indonesia secara singkat.

8 8 Berbeda dengan penelitian diatas, penelitian ini mengambil judul Pembuatan Perencanaan Bahan Baku atau MRP (Material Requirement Produk) dan Kendala pada Produksi Tas Adidas FIBA1011 Bulan Januari 2014 di PT.Komitrando Emporio Yogyakarta. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Produk) yang diterapkan PT.Komitrando Emporio dan kendala yang dihadapi untuk mengatur bahan baku pembuatan tas Adidas khususnya tas Adidas FIBA1011 pada bulan Januari Sistematika Penelitian Penelitian tentang proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) dan kendala pada produksi tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 disajikan dalam empat bab. Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penelitian. Bab II mengulas tentang profil perusahaan yang berisi tentang sejarah, gambaran umum perusahaan, lokasi, kontak, visi, misi, logo, dan struktur organisasi. Bab III membahas tentang proses pembuatan perencanaan bahan baku atau MRP (Material Requirement Planning) dan kendala pada produksi tas Adidas FIBA1011 bulan Januari 2014 di PT. Komitrando Emporio Yogyakarta. Bab IV berupa kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.