BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Ida Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalah yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan pengumpulan teori dasar guna memperkuat landasan dari setiap variable. Selanjutnya dilakukan penyusunan metode dalam pengumpulan data, pengumpulan instrument, sampai dengan teknik pengujian yang dilakukan. Waktu proses penelitian ini dimulai sejak bulan September sampai dengan November 2015 dan berlokasi di wilayah Jakarta Barat. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kausal.menurut Sugiyono (2009) berpendapat bahwa desain analisis kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat di mana terdapat variable bebas (variable yang mempengaruhi) dan variable terikat (variable yang dipengaruhi).penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap kepedulian lingkungan, perilaku konservasi, dan perilaku pembelian terhadap skeptisisme pada green advertising.pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Noor (2011), pendekatan kuantitaif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variable. Variable-variabel ini diukur (biasanya dengan 55
2 56 instrument penelitian) sehingga data terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Variable (Sugiyono, 2009) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, atau bias ditarik sebagai suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua jenis variable dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Variabel Bebas ( Variabel Eksogen ) merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat. Dalam SEM ( Structural Equation Modeling ) variable independen disebut sebagai variable eksogen (Sugiyono, 2009). Variable eksogen pada penelitian ini yaitu : a. Sikap Kepedulian Lingkungan, Menurut Kalafatis, Pollard, et al, dalam Aman (2012) dijelaskan kepedulian lingkungan sebagai kebangkitan dan kesadaran konsumen pada kenyataan bahwa lingkungan dalam bahaya dan bahwa sumber daya alam terbatas.
3 57 b. Perilaku Konservasi, Pickeet, Kangun dan Grove (2013) menyatakan bahwa untuk mempelajari implikasi dari konsumen yang melestarikan untuk kebijakan public, mengembangkan kebijakan difokuskan pada kegiatan konservasi. c. Perilaku Pembelian, Menurut Kotler (2005) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis. 2) Variabel Terikat ( Variabel Endogen ) merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variable bebas. Dalam SEM variable dependen disebut sebagai variable endogen. Variable endogen pada penelitian ini yaitu skeptisisme pada green advertising. 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variable agar daoat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indicator) dari suatu konsep/variable (Noor, 2011). Dimensi (indicator) dapat berupa : perilaku, aspek, atau sifat/ karakteristik (Sekaran dalam Noor, 2011 ). Dengan demikian, definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi konseptual. Definisi operasional variable yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
4 58 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Sikap peduli terhadap kebersihan Ordinal - Sikap peduli terhadap kesehatan Sikap peduli terhadap keluarga Sikap peduli terhadap kerindangan Sikap peduli terhadap keamanan Sikap peduli terhadap keindahan Sikap Kepedulian Lingkungan Sumber : Priyanto, et at (2013) Perilaku Konservasi Aktivitas Disposisional Daur ulang barang tahan lama dan kemasan Pelestarian sumber daya Sikap terhadap kemasan Pembuangan limbah Pemisahan sumber kota, rumah kompos, menyumbangkan pakaian lama dan peralatan Pencegahan limbah awal Mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer dan meningkatkan kualitas udara Tagihan bulanan konsumen dan perusahaan Hindari pemakaian kelebihan kemasan/paket Ordinal Perilaku Pembelian Sumber : Ishaswini dan Datta ; dan Hoang dalam Abid dan Latif (2015) Sumber : Pickett, Kangun, and Sumber : Pickett, Kangen, and Grove Grove dalam dalam Paco (2013) Reis (2012) Konsumen membeli produk ramah - lingkungan Konsumen tidak membeli produk yang berpotensi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan Konsumen lebih tertarik pada produk green labels Probabilitas membeli produk green labels tinggi Konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk produk hijau Berlebihan yang Karena klaim lingkungan yang Ordinal Ordinal
5 59 Skeptisisme Green Advertising sumber : Mohr, Eroglu, and Ellen dalam Paco dan Reis (2012) dirasakan Informasi membingungkan Persepsi kebenaran dalam iklan dan packages berlebihan, konsumen akan lebih baik tidak membeli jika klaim tersebut pada paket label tidak dapat di sosialisasikan Kebanyakan klaim lingkungan pada paket label atau dalam iklan dimaksudkan untuk menyesatkan daripada menginformasikan konsumen Kebanyakan klaim lingkungan pada paket label atau dalam iklan adalah benar D. Pengukuran Variabel Pengukuran variable (Noor, 2011) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pernyataan yang telah dirumuskan dalam suatu kuesioner.skala pengukuran yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala likert.skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelonpok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2011). Instrument skala likert dapat dilihat pada table 3.2 berikut :
6 60 TABEL 3.2 Instrument Skala Likert No Jawaban Bobot 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Netral 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Jumlah populasi konsumen yang mengkonsumsi AMDK 600 ml merek ADES tidak diketahui secara terperinci oleh peneliti. Jadi populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang mengkonsumsi ADES di wilayah Jakarta Barat. 2. Sampel Sugiyono (2009) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan eneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
7 61 menggunakan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik Convenience Sampling (Cara Dipermudah). Convenience Sampling adalah sampel dengan pertimbangan kemudahan merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kemudahan atau kebetulan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan atau dijadikan sampel. Dikarenakan peneliti tidak mengetahui jumlah populasi terperinci, Noor (2011), menyatakan bahwa ukuran sampel yang sesuai dalam metode persamaan SEM adalah sampel, dan bergantung pada jumlah parameter yang di estimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali parameter yang di estimasi. Ukuran sampel yang digunakan adalah 185 sampel, berdasarkan jumlah indikator dikalikan 5 (25 x 5 = 125). Namun di penelitian ini peneliti mengambil sampel 130 untuk hasil analisis data yang lebih akurat. Dan perhitungan jumlah sampel tersebut juga disesuaikan dengan rekomendasi dari Hair et al (2014). F. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner (angket) Sugiyono, 2011, dalam Sugiyono (2014:230), memaparkan Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member
8 62 seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulias kepada responden untuk dijawabnya. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini ialah berupa kuisioner yang berisi daftar pertanyaan. Dan metode pengumpulan kuisioner pada penelitian ini yakni dengan menggunakan metode personally administrated qustonnnaries, yang berarti bahwa peneliti menyampaikan sendiri kuisioner kepada responden dan mengambil sendiri kuisioner yang telah diisi oleh responden. Alasan peneliti menggunakan metode tersebut ialah supaya tingkat pengembalian kuisioner dapat terjaga didalam periode waktu yang relatif pendek. 2. Wawancara Sugiyono (2014:224), mendefinisikan wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data ) dalam mengumpulkan data menngajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, an juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil atau sedikit. 3. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur-literatur, jurnal, bukku dan laiinya yang memiliki kaitan dengan permasalahn yang
9 63 sedang dibahas. Tujuannya ialah untuk mengetahui landasan teoritis mengenai permasalahan yang dibahas. G. Jenis Data Penelitian Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan data primer.data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya (Dachlan, 2014).Contoh dari data primer adalah data yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi langsung dilapangan, dan melalui eksperimen.dalam penelitian ini data primer yang digunakan dengan melakukan surveri yang menggunakan alat yaitu kuesioner. H. Metode Analisis 1. Uji Validitas Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanyak ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011).Sebelum dilakukan pengolahan data, maka perlu dilakukan pengujian data terhadap variable tersebut. Uji validitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat mengukur variable yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan menggunakan analisis konfirmatori. Dalam analisis konfirmatori, variable laten dianggap sebagai variable penyebab yang mendasari indicator-indikator (Ghozali, 2008) dasar pengambilan keputusan uji validitas ini adalah jika Loading factor 0,50 maka item tersebut dikatakan valid.
10 64 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran menganai konsistensi internal dari indicator sebuah variable yang menunjukan derajat masing-masing indicator itu mengindikasikan sebuah konstruk/factor laten yang umum. Pengujian reliabilitas instrument bertujuan untuk mengetahui konsistensi suatu isntrumen alat ukur. Langkah selanjutnya adalah menghitung loadings dan menilai signifikasi statistic setiap indicator. Jika terbukti tidak signifikan, maka indikator harus dibuang atau mentransformasikannya menjadi fit untuk variable laten (Noor, 2011). Menurut Sanusi (2011), nilai reliabilitas dapat dicari dengan rumus berikut ini : ( Loading Baku)² Construct Realibility= ( Loading Baku) 2 + ej Dimana : a. Std. Loading diperoleh langsung dari Standardize Loading untuk tiap-tiap indikator. b. Ej adalah measurement error dari tiap-tiap indikator. Nilai batas yang digunakan untuk menilai atau menguji apakah setiap variable dapat dipercaya, handal dan akurat dipergunakan koefisien Alpha Cronbach. Variable dapat dikatakan reliable apabila koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Artinya tingkat reliabilitas yang kedua adalah Variance Extract, yang
11 65 menunjukan jumlah varians yang indikator-indikator yang diekstraksi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract yang tinggi menunjukkan bahwa indikatorindikator itu telah mewakili secara baik konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract yang tinggi menunjukan bahwa indikator-indikator itu telah mewakili secara baik konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract ini direkomendasikan pada tingkat palingh sedikit 0,50. Variance Extract diperoleh dari rumus berikut ini ( Loading Baku)² Variance Extract= ( Loading Baku) 2 + ej 3. Metode Statistik Metode Statistik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Model Persamaan Struktural ( Structural Equation Modelling SEM ). SEM adalah generasi kedua teknik analisi multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variable yang kompleks baik recursive maupun non-recurcive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengani keseluruhan model (Ghozali, 2005). Menurut Noor (2011) SEM merupakan teknik analisis yang memungkinakn pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan.hubungan ini dibangun antara satu atau beberapa variable indipenden dengan satu atau beberapa variable dependen.
12 66 Menurut Noor (2011), analisis SEM menggabungkan dua buah model yaitu : 1) Model struktur ( Structural Model ), yang terdiri dari variable laten eksogen dan variable laten endogen. 2) Model pengukuran ( Measurement Model ), yang merupakan indikator dari variable laten eksogen dan endogen. Variabel laten adalah variable yang tidak bias diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikatir sebagai produksinya. LISREL ( Linear Structural Relationship ) adalah salah satu software SEM yang beredar dipasaran. LISRE adalah satusatunya program SEM yang paling banyak digunakan dan dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah pada berbagai disiplin ilmu (Austin & Calderon; Bryne dalam Ghozali & Fuad, 2005). Hal tersebut karena LISREL adalah satu-satunya program SEM yang tercanggih dan dapat mengestimasi berbagai masalah SEM yang bahkan nyaris tidak dilakukan oleh program lain. 4. Tahap-Tahap Dalam SEM Menurut Ghozali &Fuad (2005), mendeskripsikan tahap-tahap dalam SEM sebagai berikut : 1) Konseptualisasi Model Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori) sebagai dasar dalam menghubungkan variable
13 67 laten dengan variable laten lainnya, dan juga dengan indikatorindikatornya. Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi kita mengenai bagaimana variable laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang kita peroleh dari disiplin ilmu kita. Konseptual model harus merefleksikan pengukuran variable laten melalui berbagai indikator yang dapat diukur. Konseptualisasi model megharuskan tiga hal yang harus dilakukan yaitu : a. Hubungan yang dihipotesiskan antara variable laten harus ditentukan. Tahap pengembangan model ini berfokus pada model structural dan harus mempresentasikan kerangka teoris untuk di uji. Disini, kita harus dapat membedakan dengan jelas, mana yang variable eksogen dan endogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, variable eksogen selalu merupakan variable independen sehingga tidak dipengaruhi variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model. Sedangkan variabel endogen adalah variabel lain dalam suatu model. Meskipun variabel endogen selalu merupakan variabel independen, namun variabel endogen ini uga daoat menjadi variabel independen yang mempengaruhi variabel endogen lain dalam suatu model, dengan kata lain, variabel endogen ini adalah variable intervening. Karena variabel endogen
14 68 tidak secara sempurna dipengaruhi oleh variabel yang dihipotesiskan (masih terdapat kemungkinan variabel endogen tersebut dipengaruhi oleh variabel selain yang dihipotesiskan), maka error tern ( atau residual ) juga dihipotesiskan mempengaruhi variabel endogen dalam suatu model. b. Memutuskan arah (positif atau negative) dan jumlah hubungan variabel-variabel eksogen dan anara eksogen dan variabel endogen. Disini, peran teori dan hasil penelitian sebelumnya sangat berperan. Meskipun hal tersebut tidak berarti bahwa kita tidak boleh melengkapi teori yang ada dengan logika pikiran kita, tetapi untuk menekankan bahwa teori merupakan unsur yang sangat penting dalam pembangunan suatu model pemikirannya. c. Pengukuran model dan menghubungkan dengan operasionalisasi variabel laten. Sehingga dikenal beberapa indikator ( manifest variable ) yang digunakan untuk mengukur variabel laten tersebut. Variabel manifest adalah indikator-indikator yang dapat diukur, variabel manifest dalam LISREL biasanya menggunakan reflective indicator (juga disebut effect indicator). Indikakator reflektif berarti bahan konstruk laten dianggap mempengaruhi variable observed.
15 69 2) Penyusunan diagram alur ( Path Diagram ) Tahap ini akan memudahkan kita dalam memvisualisasi hipotesis yang telah kita ajukan dalam konsptualisasi model. Visualisasi model akan mengurangi tingkat kesalahan dalam pembangunan suatu model pada LISREL. Path diagram merupakan representasi grafis mengenai bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubungan satu sama lain, yang memberikan suatu pandangan menyeluruh menganai struktur model. 3) Spesifikasi model Spesifikasi model menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi; analisis data tidak dapat dilakukan sampai tahap ini selesai.program LISREL memiliki dua bahasa yang digunakan, yaitu bahasa pemograman LISREL dan SIMPLIS.Pada bahasa pemograman LISREL, kita harus sangat berate-hati dalam memastikan bahwa model yang kita susun telah direpresentasikan dalam model matematis. Sedangkan bahasa perintah SIMPLIS (terdapat pada program LISREL versi 8.0 dan lebih), tidak menggunakan model matematis yang kompleks dan memungkinkan kita untuk menulis nama variabel dan menentukan hubungan dengan menggunakan tulisan symbol matematika dasar, seperti sama dengan (=) dan tanda panah ( ).
16 70 4) Identifikasi model Informasi yang diperoleh dari data diuji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model.disini, kita harus dapat memperoleh nilai yang unik untuk seluruh parameter dari data yang telah kita peroleh.jika hal ini, tidak dapat dilakukan, maka modifikasi model mungkin harus dilakukan untuk dapat diidentifikasi sebelum melakukan estimasi parameter. 5) Estimasi parameter Pada tahapan ini estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data karena program LISREL maupun AMOS berusaha untuk menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya.uji signifikasi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol. 6) Penilaian model fit Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah sama dengan kovarians matriks data. Model fit dapat dinilai berdasarkan dengan menguji berbagai index fit yang diperoleh dari LISREL seperti pada table 3.4 dibawah ini.
17 71 TABEL 3.3 Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index Cut-off Value X² - Chi Square Diharapkan kecil RMSEA 0,08 GFI 0,90 AGFI 0,90 NFI 0,90 NNFI 0,90 CFI 0,90 IFI 0,90 RFI 0,90 Sumber: Wijanto, 2008 Uraian masing-masing darigoodness of fit index dapat dijelaskan sebagai berikut : a. x 2 Chi Square. Nilai statistic Chi-Square digunakan untuk mengukur overall fit sebuah model. Model yang dievaluasi akan dipandang baik apabila Chi-Square kecil; semakin kecil nilai Chi-Square, maka baik sebuah model. Uji beda Chi-Square diharapkan menerima hipotesis nol denga significance probability 0,05. b. The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). Karena x 2 Chi-Square sangat sensitive
18 72 terhadap ukuran sampel (terlalu besar atau terlalu kecil). Kriteria RMSEA digunakan untuk mengompensasi Chi- Square dengan sampel besar. Nilai RMSEA 0,08 direkomendasikan sebagai pedoman untuk menyatakan model dapat diterima. c. Goodness-of-Fit Index (GFI). Indeks ini menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan dengan rentang nilai antara nol hingga satu. Semakin mendekati satu nilai GFI ( 0,90) maka semakin baik model tersebut. d. Adjusted Goodnes Of Fit (AGFI). AGFI adalah analog R 2 dalam regresi beranda. Fit Indeks ini dapat disesuaikan terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk menguji diterima atau ditolaknya model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila nilai AGFI 0,90. GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam suatu matriks kovarians sampel. Nilai 0,95 dapat diinterpestasikan sebagai tingkat yang baik ( good overall model fit ), sedangkan 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup (aequate fit).
19 73 e. Tucker Lewis Index (TLI) atau Non-Nomed Fit Index (NNFI). Kriteria ini digunakan dengan membandingkan antara model yang diuji dengan baseline model. Model TLI atau NNFI 0,90 direkomendasikan untuk menerima sebuah model yang diuji. f. Comparative Fit Index (CFI). Berbeda dengan x 2 - Chi- Square, indeks ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian. Nilai CFI 0,90 menunjukkan model yang baik bahkan jika mendekati satu menunjukkan a very good fit. 7) Modifikasi model Pengujian model penelitian untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam.namun harus diperhatikan bahwa segala modifikasi (walaupun sangat sedikit), harus berdasarkan teori yang mendukung. Dengan kata lain, modifikasi model seharusnya tidak dilakukan hanya semata-mata untuk mencapai model yang fit. 8) Validasi silang model Pengujian atas fit tidaknya model terhadap suatu data baru. Validasi silang ini penting apabila terdapat modifikasi subtansial yang dilakukan terhadap model asli yang dilakukan pada langkah keenam.
20 74 5. Pengujian Hipotesis Dalam LISREL tidak terdapat nilai signifikansi yang langsung dapat memberi tahu apakah hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya adalah signifikan. Pada setiap estimasi dalam lisrel, terdapat tiga informasi yang sangat berguna ; yaitu koefisien regresi, standar error dan nilai t. standar error digunakan untuk mengukur ketepatan dari setiap estimasi parameter. Di bawah standar error adalah nilai t yang diperoleh melalu perbandingan antara nilai estimasi dengan standar error. nilai t = nilai estimasi standar error Untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan antar variabel, maka nilai t harus lebih besar dari t-tabel pada level tertentu yang tergantung dari ukuran sampel dan level signifikansi, tetapi umumnya level signifikansi adalah 1%, 5% dan 10%. Pada jumlah sampel besar (lebih besar 150), jika nilai t yang dihasilkan oleh LISREL lebih besar daripada nilai t table pada level 5%, yaitu ±1,960, maka hubungan antara variabel adalah signifikan.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Meruya Selatan Jakarta Barat. Agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan maka peneliti membatasi ruang lingkup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, penulis melakukan survei pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada sampel yang diambil secara acak pada masyarakat di Meruya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan
Lebih terperinciBAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai Agustus 2016. Sedangkan objek penelitan adalah konsumen taxi Bluebird diwilayah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang di ambil peneliti dalam penelitian ini. Didalam bab ini juga dijelaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. setiap variabel. Selanjutnya dilakukan penyusunan metode dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan
Lebih terperinci49 pengaruh satu atau lebih variabel bebas (variabel eksogen) terhadap variabel terikat (variabel endogen). Variabel independen atau variabel eksogen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1) Waktu Penelitian ini tentang pengaruh ketidakpuasan konsumen dan promosi penjualan pesaing terhadap minat untuk berpindah merek dan mencari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, dimana masyarakat
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilakukan penulis yaitu pada bulan Maret sampai Juni 2016. Tempat penelitian yang dipilih sebagai objek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengaruh faktor budaya dan faktor sosial terhadap pengambilan keputusan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang mediasi faktor motivasi dan persepsi pada pengaruh faktor budaya dan faktor sosial terhadap pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan penelitian dilakukan berdasarkan ciri-ciri keilmuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laboratorium klinik dan optik, dengan konsep One Stop Health Care. Keluarga Kimia Farma (YKKKF) 0.01%.
BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan tempat penelitian PT Kimia Farma Apotek.Tbk (KFA) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan berdasarkan akta pendirian tanggal 4 Januari 2003. Sejak tahun 2011.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Pada penellitian ini waktu penelitian yang dimaksud adalah jangka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan TempatPenelitian 1. WaktuPenelitian Pada penelitian ini waktu penelitian yang dimaksud adalah jangka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel
3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya
Lebih terperinciBAB 3 DESAIN PENELITIAN
BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu
3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Proses penelitian ini diawalai dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menyebar kuesioner kepada pelanggan Strawberry Café Tanjung
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini tentang pengaruh citra merek, preferensi merek, kepuasan konsumen dan minat beli kembali dalam membangun word of mouth.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh persepsi negara asal, interaksi audiens, komunitas merek, personalitas merek, citra merek, terhadap kepuasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Jumlah perokok dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan. Meskipun regulasi pengendalian masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan dan komitmen dalam membangun loyalitas pelanggan. Data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian
Lebih terperinciVIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS
VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam
Lebih terperinciVITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM
Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek penelitian Objek penelitian yang akan digunakan penulis yaitu produk makanan organik, yang bertujuan untuk mengetahui perilaku pembelian produk ramah lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek /Subyek Penelitian Menurut Husein Umar (2005) pengertian obyek penelitian adalah sebagai berikut : Obyek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu
BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh sikap konsumen dan citra merek terhadap minat beli telepon seluler lumia. Subjek yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan
BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol
Lebih terperinciBab 3. Metode Penelitian
Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.
Lebih terperinci24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sejarah ipad ipad adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc. (AI). ipad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan ipod Touch dan iphone, hanya saja ukurannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,
Lebih terperinciVIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)
VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian ini subyek yang di pilih adalah konsumen yang merupakan masyarakat D.I Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 di PT Asuransi AXA Indonesia dan VFS Global
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivism,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi
Lebih terperinci59
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan
Lebih terperinci