TINJAUAN PUSTAKA. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), atau asam keping merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), atau asam keping merupakan"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA Asam gelugur Sejarah Asam Gelugur Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), atau asam keping merupakan sejenis pokok nadir yang dipercayai berasal dari semenanjung Malaysia. Pokok ini telah disebarkan ke negara-negara jiran seperti di Thailand, Indonesia, Filipina dan juga India. Maklumat berkaitan keluasan tanaman asam gelugor tidak ada yang dicatitkan oleh Jabatan Pertanian Malaysia kerana kebanyakannya di tanam atau tumbuh di kebun secara bercampur dengan tanaman buah-buahan lain. Antara negeri-negeri semenanjung yang didapati mempunyai banyak jumlah pokok ini ialah seperti di Perak, Kelantan, Terengganu, Negeri Sembilan, Pahang dan Kedah. Terdapat juga pokok asam gelugor di kawasan hutan dan buahnya dikutip secara berkala oleh penduduk kampung berhampiran. Rasa daun dan bunga dalah lemak-lemak, sedikit manis, sedikit kemasaman dan kelat. Manakala buahnya pula rasa masam jika dimakan. Buah dan pucuknya bersifat sejuk. (Anonimous, 2014 ). Asam gelugur adalah asam yang terbuat dari sejenis mangga hutan yang berwarna merah kekuningan ketika masih segar. Umumnya dijual dalam keadaan yang sudah dikeringkan, bentuknya bulat seperti buah jeruk yang sudah dikuliti. Dipakai sebagai penyadap rasa dan pemberi rasa terutama untuk sayuran dan gulai hasil laut. Masakan sumatera sering kali memakai asam gelugur. Jika sudah didapat atau tidak ada bias digantikan dengan asam kandis (terbuat dari mangga hutan yang sangat asam atau asam jawa) ( Anonimous, 2014). 4

2 5 Botani Tanaman Menurut,( 2014) klasifikasi tanaman asam gelugur adalah : Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Guttiferales : Guttiferae : Garcinia : Garcinia atroviridis Grift. Asam Gelulur (Garcinia atroviridis Griff), adalah pohon yang tumbuh pada ketinggian lebih dari m dan memiliki batang panjang, warna abu-abu, memiliki kulit kayu yang halus. Dan memiliki ciri adanya getah yang berwarna kuning, putih, atau transparan (Anonimous, 2014). Daun berseling berhadapan, umumnya daun muda berwarna merah muda dan daun dewasa berwarna hijau, mengkilap, panjang dan sempit dengan ujung runcing dan tepi terbalik (Anonimous, 2014). Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff), tergolong dikotiledon tetapi bijinya tidak memiliki kotiledon. Ini merupakan salah satu ciri khas tanaman ini. Embrionya merupakan massa yang padat dan pada setiap biji terdapat lebih dari satu embrio (poliembrionik). Bijinya terbentuk secara apomiksis, yaitu bersal dari jaringan nusellus (Anonimous, 2014).

3 6 Syarat Tumbuh Iklim Tanaman jenis (Garcinia atroviridis Griff), dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dengan ketinggian 600 m di atas permukaan laut dan suhu antara C. Daerah dengan curah hujan tinggi, antara mm, dan merata sepanjang tahun merupakan tempat tumbuh yang disukainya (Anonimous, 2014). Suhu optimal antara siang dan malam hari adalah antara C. tanaman ini dapat berbunga pada daerah yang memiliki hutan hujan tropis (Anonimous, 2014). Tanah Tanaman asam gelugur sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Namun demikian untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, tanaman ini harus ditanam pada jenis tanah yang subur, gembur, aerasi dan drainasenya baik, serta mengandung pasir (misalnya tanah latosol) (Anonimous, 2014). Manfaat Asam Gelugur Tahun 2010 ditemukanlah suatu formula yang cukup signifikan yang telah diuji coba secara infitro dan pre klinik. Setelah diujicoba pada hewan coba, ternyata dalam 12 hari ditemukan penurunan bobot badan sebesar 11%. Formula ini kini sedang dalam proses akan diproduksi. Nantinya, penelitian ini akan diuji secara klinik sehingga diketahui secara persis bagaimana kualitas dan kuantitasnya dalam menurunkan bobot badan. Namun walaupun tanpa uji klinik pun, Badan POM sudah mempunyai kriteria ekstrak terstandar. Kalau sudah diuji

4 7 secara pre klinik, berarti memang sudah bisa dikonsumsi oleh manusia, kata Dyah pada siaran radio yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi beberapa waktu lalu. Formula ini bekerja dengan menghambat enzim lipase pancreas yang berperan dalam absobsi asam lemak dalam permukaan usus. Jika absobsi sangat cepat maka berpotensi cepat terjadinya penggemukan sehingga harus dihambat. Formula ini juga memiliki antioksidan yang tinggi dan dapat diminum sehari 2 kali sebelum makan. Manfaat lainnya dari formula ini yaitu mencegah timbulnya penyakit lebih lanjut yang menyertai kegemukan, dengan efek samping yang minimal sehingga kualitas hidup penderita obesitas dapat diperbaiki (Wijayanti, 2010). Buah asam gelugur banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembuatan manisan, minuman, dan sebagai bumbu masakan. Kandungan asam gelugur terdiri dari asam sitrat, asam tatrat, asam melat dan asam askorbat yang mempunyai suatu aktivitas antioksida ( Anthoni, 1999). Gambar contoh mesin

5 8 Komponen Alat Pemotong Asam Gelugur Motor listrik Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listri menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Setiap mesin sesudah dirakit, porosnya menonjol melalui ujung penutup (lubang pelindung) pada sekurang-kurangnya satu sisi supaya dapat dilengkapi dengan sebuah pully atau sebuah generator ke suatu mesin yang digerakkan (Daryanto, 2002). Poros Poros pada umumnya berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran. Bentuk pada poros adalah selinder baik pejal maupun berongga. Namun ukuran diameter tidak selalu sama, biasanya pada pemesinan, poros dibuat bertangga/step agar bantalan, roda gigi maupun pully mempunyai dudukan dan penahan agar dapat diperoleh ketelitian mekanisme (Stolk dan Kross, 1993). Menurut pembebannya, poros dibedakan atas tiga jenis, yaitu : a. Poros transmisi Poros ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran. Hal ini menyebabkan poros mendapatkan momen bending/beban lentur dan momen torsi/beban punter. Data yang ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, pully maupun dengan sproket. b. Spindle Spindel berfungsi sebagai poros transmisi. Namun, beban yang diterima poros ini hanya beban punter. Contoh dari poros ini adalah spindel pada mesin

6 9 perkakas, dimana ukurannya relatif pendek. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil, bentuk serta ukurannya harus teliti. c. Gandar Poros ini berfungsi menyangga suatu mekanisme. Beban yang diterima poros ini adalah lentur, tidak terjadi putaran pada poros (Sularso dan Suga, 2004). Poros digunakan pada setiap mesin dan peralatan mesin. Poros dibebani dengan beban yang berubah yaitu kombinasi dari lenturan dan puntiran dengan berbagai tingkat konsentrasi tegangan (Nababan, 2005). Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros berbeban sehingga gerakan bolak-balik dapat berlangsung dengan halus, aman, dan tahan lama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros dan elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh system akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi, bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada gedung (Stolk dan Kross, 1993). Bantalan dalam usaha tani diperlukan untuk menahan berbagai suku pemindah daya tetap ditempatnya. Bantalan yang tepat untuk digunakan ditentukan oleh besarnya keausan, kecepatan putar poros, beban yang harus didukung, dan besarnya daya dorong akhir (Smith dan Wilkes, 1990). Menurut Sularso dan Suga (2004), bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Berdasarkan gerak bantalan terhadap poros

7 10 Pada bantalan ini terjadi gerak luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantara lapisan pelumas. b. Bantalan gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau jarum, dan rol bulat. c. Berdasarkan arah beban terhadap poros 1. Bantalan radial Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros. 2. Bantalan aksial Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. 3. Bantalan gelinding khusus Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus pada sumbu poros. Puli (pulley) Syarat yang harus dipenuhi untuk bahan sabuk adalah kekuatan dan kelembutan yang berguna untuk bertahan terhadap kelengkungan yang berulang kali disekeliling pulley. Selanjutnya yang penting ialah kooefisien gesek antara sabuk dan pully, masaa setiap satuan panjang dan ketahanan terhadap pengaruh luar seperti uap lembab, kalor, dabu, dan sebagainya (Stolk dan Kross, 1993). Menurut Daryanto (1986), ada beberapa jenis tipe pully yang digunakan untuk sabuk penggerak yaitu : 1. Puli mendatar

8 11 Puli ini kebanyakan dibuat dari besi dan juga dari baja dalam bentuk yang bervariasi. 2. Puli mahkota Puli ini lebih efektif dari puli datar karena sabuknya sedikit menyudut sehingga untuk slip relatif sukar, dan derajat ketirusannya bermacammacam menurut kegunaannya. 3. Tipe lain Puli ini harus mempunyai kisar celah yang sama denga kisar celah urat pada sabuk penggeraknya. Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda tranmisi, putaran tranmisi penggerakdikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda tranmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya. SD(penggerak) = SD(yang digerakkan) (2) Dimana S adalah kecepatan putar pully (rpm) dan D adalah diameter pully (mm) (Smith dan Wilkes, 1990). Adapun faktor yang menentukan kemampuan sabuk untuk menyalurkan tenaga tergantung dari : 1. Regangan sabuk pada pully. 2. Gesekan antara sabuk dan pully. 3. Lengkung persinggungan antara sabuk dan pully. 4. Kecepatan sabuk. (Pratomo dan Irwanto, 1986).

9 12 Sabuk-V Sabuk-V mempunyai penampang trapezium yang terbuat dari karet, tenunan atau semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membaea tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan di sekeliling alur puli yang berbentuk V. selain kooefisien gesek dan kekuatannya, harganya relatif murah membuat sabuk-v lebih sering di pakai oleh pengguna yang banyak (Sularso dan Suga, 2004). Adapun kelebihan sabuk-v adalah sebagai berikut : - Rasio kecepatan yang tepat tidak pernah dipertahankan - Slip yang terjadi tidak lebih dari 1-2 % - Efesien penyaluran daya (dengan mengabaikan kehilangan daya pada bantalan shaft) berkisar 97-99% - Mampu meredam beban memdadak - Dapat dioprasikan pada kecepatan linier lebih dari 5000 rpm Sedangkan kelemahan dari sabuk-v adalah sebagai berikut : - Tidak dapat digunakan pada jarak yang panjang - Tidak cocok untuk beban yang berat pada kecepatan rendah (Daywin dkk, 2008) Adapun faktor yang menentukan kemampuan sabuk untuk menyalurkan tenaga tergantung dari : 1. Regangan sabuk pada pully 2. Gesekan antara sabuk dan pully 3. Lengkungan persinggungan antara sabuk dan pully 4. Kecepatan sabuk (Pratomo dan Irwanto, 1983)

10 13 Mata Pisau Mata pisau berfungsi untuk mencacah bahan menjadi potongan-potongan kecil. Pemotong yang baik harus menggunakan mata pisau yang tajam. Hal ini dapat mempercepat pemotongan bahan dan membutuhkan tenaga yang lebih kecil. Desain rangkaian mata pisau pemotong memungkinkan mesin pemotong mampu mengolah jenis bahan yang lunak maupun bahan yang kasar. Pada mesin konvesional, yang memiliki rangkaian parallel, biasanya kerap macat jika bahan dimasukkan sekaligus. Rangkaian mata pisau terbuat dari baja yang kokoh. Desain rangkaian pisau sengaja dibuat berjejer secara spiral, tidak parallel, agar cakupan gerakannya lebih luas dan daya potongnya lebih kuat. (Pratomo dan Irwanto, 1983). Logam yang Digunakan Baja tahan karat Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam tiga kelompok dasar, yakni : 1. Baja Tahan Karat Ferit Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan. 2. Baja Tahan Karat Austenit

11 14 Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah. 3. Baja Tahan Karat Martensit Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan. (Amanto dan Haryanto, 1999). Besi Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya Magnetite (Fe 3 O 4 ), Hermanite (Fe 2 O 3 ), Siderite (FeCO 3 ), Pirite (FeS 2 ) (Anonimous, 2010). Aluminium Aluminium adalah logam yang sangat ringan (berat jenis aluminium,65 atau 1/3 berat jenis tembaga). Tahanan jenis 2,8 x 10-8 atau 1,25 x tahanan jenis tembaga. Sifat tahan tarik maksimum dalam keadaan dingin kg//mm 2. Oleh sebab itu aluminium hanya dapat dipakai untuk lebar tegangan yang pendek. Untuk tegangan yayng panjang dipakai kabel aluminium (beberapa kawat yang dipilin) dengan kawat baja sebagai intinya (Sumanto, 1994).

12 15 Mekanisme Pembuatan Alat Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin-mesin perkakas, antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1984). Pemotongan produk hasil pertanian, dilakukan dengan alat atau mesin pemotong dengan menggunakan mata pisau pada landasan. Ukuran produk pemotongan dapat diseragamkan dengan mengatur kecepatan laju pemotongan atau menempatkan pembatas pada landasan pemotong atau pada dudukan pisaunya. Untuk mencegah kerusakan struktur bahan yang dipotong baik dengan menggunakan mesin atau manual, arah gerakan pemotongan biasanya membentuk sedut dengan arah poros bahan yang dipotong. Terutama pemotongan bahan yang lunak (Wiraatmadja, 1995). Kekuatan keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Dalam pembuatannya terdapat kecenderungan konstruksi peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dengan menekan biaya membuat mesin dengan jumlah yang besar. Keberhasilah atau kegagalan alat sering kali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990)

13 16 Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian Menurut Daywin, dkk., 2008, kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dokonversikan menjadi satuan produk per kw per jam, bila alat/mesin itu menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi : Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut : Kapasitas Alat = Produk yang dihasilkan Waktu... (3) Persentase kerusakan hasil pemotongan (%) Persentase kerusakan hasil potongan dihitung dengan membagikan berat asam gelugur hasil potongan yang rusak terhadap berat asam gelugur yang dipotong. Pers.Kerus.Hasil potongan = berat asam gelugur terpotong yang rusak berat asam gelugur yang dipotong x100%... (4) Analisis Ekonomi 1. Biaya pemotongan asam gelugur Perhitungan biaya pemotongan asam gelugur dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya pokok. a. Biaya tetap 1. Biaya penyusutan (metode sinking fund) Metode ini memungkinkan untuk memperkirakan penyusutan yang lebih mendekati dengan penyusutan yang aktual terjadi bagi mesin/alat pada tiap tahun umurnya.

14 17 Dt = (P-S) (A/F, i%, N) (F/P, i%, t-1)...(5) Dimana: Dt = biaya penyusutan pada tahun ke-t (Rp/tahun) P S N t = nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) alsin(rp) = nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp) = perkiraan ukur ekonomis (tahun) = tahun ke-t i = tingkat bunga modal ( 6% tahun ) 2. Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan besarnya: I = i(p)(n+1) 2n Dimana:... (6) i = total persentase bunga modal dan asuransi (17% per tahun) 3. Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin-mesin dan peralatan pertanian, bahwa beberapa literatur menganjurkan bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar 2% per tahun dari nilai awalnya. 4. Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 1 %, rata-rata diperhitungkan 1% nilai awal (P) per tahun. b. Biaya tidak tetap Biaya tetap terdiri dari: 1. Biaya perbaikan untuk motor litrik sebagi sumber tenaga penggerak. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan: Biaya reperasi = 1,2%(P-S) 1000 jam... (7)

15 18 2. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya 3. Biaya listrik adalah pengeluaran untuk biaya listrik ( Rp/Kwh) 1 Hp = 0, 75 Kwh (Darun, 2002). 2. Break Even Point ( BEP ) Break even point (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (Self financing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila pendapatan dari produksi berada disebelah kiri titik impas maka kegiatanusaha akan menderita kerugian, sebaiknya bila disebelah kanan titik impas akan memperoleh keuntungan. Analisis titik impas juga digunakan untuk: 1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternative kegiatan usahan. 2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetepkan tambahan investasi untuk peralatan produksi. 3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternative usulan investasi (Waldyono, 2008). Manfaat perhitungan titik impas (break even point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masi layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tan ada keuntungan.

16 19 Untuk mengetahui produksi titik (BEP) maka dapat digunakan rumus sebagai berikut: F N =... (8) (R-V) Dimana: N = jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg) F = biaya tetap pertahun (rupiah) R = penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (Rupiah) V = biaya tidak tetap per unit produksi (Darun, 2002). Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada out put yang dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan dan biaya yang digunakan akan semkin besar juga. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan (Soeharno, 2007). Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubahubah sesuai dengan aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total akan berubah sesuai dengan volume produksi (Halim, 2009). Net Present Value (NPV) Net Present value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi nilai sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan dating. Identivikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dengan kriteria investasi. Net Present Value adalah kriteria yang

17 20 digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Secara singkat dapat dirumuskan: CIF COF 0... (9) Dimana : CIF = cash inflow COF = cash outflow Sementera itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan : Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n). Criteria NPV yaitu : - NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan - NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan - NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan (Darun, 2002). Internal Rate of Return (IRR) Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % perode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi (Giatman, 2006).

18 21 Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana : IRR = i 1 NPV1 (NPV2-NPV1) (i 1 i 2 )... (10) i 1 i 2 = suku bunga bank paling atraktif = suku bunga coba-coba NPV 1 = NPV awal pada i 1 NPV 2 = NPV pada i 2 (Kastaman, 2006).

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) Design and Construction of Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff.) Slicer Alvario Kesturi 1,2, Saipul Bahri Daulay 1, Lukman Adlin

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Singkong yang biasa disebut ubi kayu, atau ketela pohon berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Singkong yang biasa disebut ubi kayu, atau ketela pohon berasal dari TINJAUAN PUSTAKA Singkong Singkong yang biasa disebut ubi kayu, atau ketela pohon berasal dari negara Brazil. Tanaman ini sudah dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-16, namun baru menyebar di Indonesia

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran Secara ideal, proses pencampuran dimulai dengan mengelompokkan masingmasing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama lain dalam bentuk

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang 50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kertas terdiri dari 2 bagian kelompok besar yaitu proses pembuatan pulp dan

TINJAUAN PUSTAKA. kertas terdiri dari 2 bagian kelompok besar yaitu proses pembuatan pulp dan TINJAUAN PUSTAKA Kertas Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose yaitu tanaman, mineral, bulu binatang, serat sintesis.umumnya proses pembuatan kertas terdiri dari 2 bagian

Lebih terperinci

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat. 42 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dirancang bentuk alat Digambar dan ditentukan ukuran alat Dipilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan. 43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan mengamati pembudidayaan tanaman di daerah-daerah

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan mengamati pembudidayaan tanaman di daerah-daerah TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Kelapa Dengan mengamati pembudidayaan tanaman di daerah-daerah berperadaban tertua di dunia, dimana di Philipina dan Srilanka telah dikenal sejak 300 tahun sebelum Masehi dan di

Lebih terperinci

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai 47 b a Pengujian alat tidak Uji kelayakan ya Pengukuran parameter Analisis data selesai 48 Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose

TINJAUAN PUSTAKA. Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose TINJAUAN PUSTAKA Kertas Kertas adalah suatu bahan yang disusun terutama oleh serat-serat sellulose yaitu tanaman, mineral, bulu binatang, serat sintesis. Umumnya proses pembuatan kertas terdiri dari 2

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai Mesin penghancur kedelai dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp, mengapa lebih memilih memekai motor listrik 0,5 Hp karena industri yang di

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan 41 Lampiran 1. flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk Alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Persiapan bahan dan alat Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kayu, etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamat, dan tepung aromatik. Ubi. Gambar 3. Singkong

TINJAUAN PUSTAKA. kayu, etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamat, dan tepung aromatik. Ubi. Gambar 3. Singkong TINJAUAN PUSTAKA Singkong Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman pangan dan perdagangan (cash crop). Sebagai tanaman perdagangan, ubi kayu menghasilkan gaplek, tepung ubi kayu, etanol, gula cair, sorbitol,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. digunakan pada zaman yang lampau (Lubis, 1999).

TINJAUAN PUSTAKA. digunakan pada zaman yang lampau (Lubis, 1999). TINJAUAN PUSTAKA Sabun Cair Sabun telah ditemukan oleh orang Mesir Kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Teknik pembuatan sabun dilupakan orang dalam zaman kedelapan, namun ditemukan kembali selama zaman

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut dan dikikir bahan yang

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 40 Lampiran 1.Flowchart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang akan dirangkai Merangkai

Lebih terperinci

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut Lampiran 1. Data Pemarutan Singkong Tabel 1. Data penelitian Ulangan Berat Bahan Waktu Bahan Terparut Bahan Tidak Terparut (Kg) (menit) (Kg) (Kg) I 10 16,46 8,6 0,7 II 10 16,02 9,2 0,4 III 10 16,52 9,1

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia yang merupakan negara tropis dengan banyaknya pulau merupa

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia yang merupakan negara tropis dengan banyaknya pulau merupa TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Kelapa Indonesia yang merupakan negara tropis dengan banyaknya pulau merupa kan negara produsen kelapa utama di dunia. Hal ini terjadi karena kelapa umumnya tumbuh di kawasan pantai.

Lebih terperinci

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Perancangan bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Pengukuran bahan yang akan digunakan Dipotong, dibubut, dan dikikir bahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki TINJAUAN PUSTAKA Kakao Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki prospek cukup cerah sebab permintaan di dalam negeri juga semakin kuat dengan semakin berkembangnya sektor agroindustri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alat Pencacah plastik Alat pencacah plastik polipropelen ( PP ) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1.Flowchart penelitian Mulai Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan yang akan digunakan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong dan dihaluskan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tanah Lempung Tanah lempung dan mineral lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan TINJAUAN PUSTAKA Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Observasi desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol pada literatur Penyusunan desain dan rancangan Alat Destilasi bioetanol Pemilihan bahan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar 39 Lampiran 1. Flowchart pengerjaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. udang laut yang dikategorikan memiliki nilai ekonomis penting antara lain

TINJAUAN PUSTAKA. udang laut yang dikategorikan memiliki nilai ekonomis penting antara lain TINJAUAN PUSTAKA Udang Rebon Udang diklasifikasikan ke dalam filum Arthopoda, kelas Crustacea, dan bangsa Decapoda. Setiap udang kemudian dibagi kembali atas suku, marga, dan jenis yang berbeda-beda. Udang

Lebih terperinci

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

MESIN PERUNCING TUSUK SATE MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan 45 Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan Merangkai alat Pengelasan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang BAB II TEORI DASAR A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah sejenis makanan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang kemudian ditambahkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Serabut Kelapa Sebagai Negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Menurut

Lebih terperinci

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB VI POROS DAN PASAK BAB VI POROS DAN PASAK Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersamasama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Poros Poros merupakan bagian yang terpenting dari suatu mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga dan putarannya melalui poros. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS RANCANG BANGUN AAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS (Design and construction of mechanical onion slicing machine) Anthoni umbantobing 1*, Saipul Bahri Daulay 1, dan Sulastri Panggabean 1 1 Program Studi Keteknikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan sisa harus disingkirkan dari lingkungan agar tidak mengganggu atau

TINJAUAN PUSTAKA. dan sisa harus disingkirkan dari lingkungan agar tidak mengganggu atau 5 TINJAUAN PUSTAKA Proses hidup dan kegiatan kehidupan selalu menghasilkan limbah dan sampah serta meninggalkan sisa yang dibuang ke lingkungan. Limbah, sampah dan sisa harus disingkirkan dari lingkungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinovel (Turki) + pada tahun 1550.Selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKA. Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinovel (Turki) + pada tahun 1550.Selanjutnya TINJAUAN PUSTAKA Kopi Sejarah Negara pemakai kopi pertama adalah Arabiya (pertengahan abad XV).Akhirnya minuman kopi tersebar luas di negara Timur Tengah, seperti di Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinovel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu semenanjung Malaysia, Thailand, Myanmar dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis,

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, BAB II TEORI DASAR A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG SINGKONG

MESIN PERAJANG SINGKONG PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT PAKAN IKAN MAS DAN IKAN LELE BENTUK PELET

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT PAKAN IKAN MAS DAN IKAN LELE BENTUK PELET RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT PAKAN IKAN MAS DAN IKAN LELE BENTUK PELET SKRIPSI Oleh : ADRIAN SYAHPUTRA 050308001/TEKNIK PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tergolong dalam kelompok pupuk organik alami benar benar langsung diambil

TINJAUAN PUSTAKA. tergolong dalam kelompok pupuk organik alami benar benar langsung diambil TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Berdasarkan cara pembentukannya, pupuk organik terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : Pupuk organik alami dan pupuk organik buatan. Jenis pupuk yang tergolong dalam kelompok

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan Mengukur bahan yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah daerah tropis dan dapat juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mesin Gerinda Batu Akik Sebagian pengrajin batu akik menggunakan mesin gerinda untuk membentuk batu akik dengan sistem manual. Batu gerinda diputar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Secara ekonomis, rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai

TINJAUAN PUSTAKA. Secara ekonomis, rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai TINJAUAN PUSTAKA Jahe Secara ekonomis, rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dalam bentuk jahe segar maupun jahe olahan. Jahe segar sering digunakan sebagai rempah dan berbagai keperluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-dasar Pemilihan Bahan Setiap perencanaan rancang bangun memerlukan pertimbanganpertimbangan bahan agar bahan yang digunakan sesuai dengan yang direncanakan. Hal-hal penting

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) SKRIPSI RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.) SKRIPSI OLEH : ALVARIO KESTURI 100308077 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS (Design And Construction of Pulp Maker) Jerry Simanjuntak 1,2), Saipul Bahri Daulay 1), Achwil Putra Munir 1) 1) Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota genus Cocos

TINJAUAN PUSTAKA. pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota genus Cocos TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Kelapa Ada 3 teori menyatakan tentang daerah asal tanaman kelapa. Teori pertama memperkirakan bahwa kelapa adalah salah satu anggota genus Cocos seperti yang tumbuh di Amerika,

Lebih terperinci

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan Di dalam merencanakan suatu alat perlu sekali memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah bahan tersebut sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator 48 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Menyiapkan alat dan bahan Mengambil data anthropometri 10 orang operator Mengambil data dimensi alat Menguji kapasitas efektif alat Menganalisis hasil

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS Mesin fris melepaskan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong berputar seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Operasi fris sederhana. Pemotong

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Alat Penggiling Daging Alat penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan daging. Alat penggiling ini di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dan menjadi komoditi andalan mata pencaharian masyarakat setempat. Proses

PENDAHULUAN. dan menjadi komoditi andalan mata pencaharian masyarakat setempat. Proses PENDAHULUAN Latar Belakang Industri keripik pisang banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan menjadi komoditi andalan mata pencaharian masyarakat setempat. Proses pembuatan keripik pisang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gasket Gasket adalah perapat statis untuk menahan cairan, benda padat, dan gas pada seluruh jenis mesin, bejana dan sistem perpipaan. Gasket normalnya ditempatkan

Lebih terperinci

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016 RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS TEMPE (Design and Construction of Tempeh Slicer) Fauzan Luhfi 1*, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,

TINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail, TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Burung Puyuh Perkembangan burung puyuh di Indonesia Sejarah singkat burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Singkat Tentang Produk 1. Singkong Singkong dikenal juga dengan nama Cassava, Ubi Kayu, Ketela Pohon, Telo Puhung atau Telo Jendal adalah pohon tahunan tropika

Lebih terperinci

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI Prosman - 04 Learning Outcomes PROSES PERMESINAN Mahasiswa dapat menerangkan prinsip kerja mesin bor dan gurdi PROSES PERMESINAN (Part 2) Outline Materi Proses Pemesinan dengan Mesin Bor dan Gurdi Proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Alat Penggiling Daging Alat penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan daging. Alat penggiling ini di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang

Lebih terperinci