PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI BOLA VOLI DITINJAU DARI ASPEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA. Oleh: Ngadenan Dosen UT UPBJJ Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI BOLA VOLI DITINJAU DARI ASPEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA. Oleh: Ngadenan Dosen UT UPBJJ Malang"

Transkripsi

1 PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI BOLA VOLI DITINJAU DARI ASPEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA Oleh: Ngadenan Dosen UT UPBJJ Malang Abstrak Dengan memahami "Kinesiologi" (ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia, maka para pelatih akan dapat melatih otot-otot atlit untuk meningkatkan kemampuan fungsinya sebagai alat mekanisme gerak yang aktif. Alat-alat mekanisme gerak lainnya (sendi, tulang, dan saraf) membantu menyempurnakan terjadinya gerakan di dalam tubuh manusia. Dengan memahami "Biomekanika" (ilmu yang m empelajari gerakan pada manusia) yang menerapkan hukum-hukum fisika, utamanya mekanika, maka para pelatih akan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan tubuh manusia. Informasi biomekanika dapat diterapkan di dalam perencanaan program olahraga dan aktivitas yang lebih aman, terutama dalam memperhitungkan prinsip-prinsip energi. Hal itu dapat juga digunakan dalam mengerjakan beberapa analisis dasar kualitatif dari ketangkasan olahraga (sport skills). Kata Kunci: kinesiologi, biomekanika Pendahuluan Berjalan, berlari, melompat, melempar, memukul, memanjat, dan berenang adalah merupakan gerakan dasar manusia. Dengan memahami "Kinesiologi" (ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia, maka para pelatih akan dapat melatih otot-otot atlit untuk meningkatkan kemampuan fungsinya sebagai alat mekanisme gerak yang aktif. Alat-alat mekanisme gerak lainnya (sendi, tulang, dan saraf) membantu menyempurnakan terjadinya gerakan di dalam tubuh manusia. Untuk dapat melatih otot-otot yang diperlukan dalam olahraga bola voli, para pelatih perlu memahami: 1. Otot-otot apa saja yang perlu dilatih 2. Di mana tempatnya otot-otot tersebut dalam tubuh 3. Apa fungsi otot-otot tersebut 4. Bagaimana cara melatihnya Aktivitas yang terjadi pada waktu bermain bola voli adalah berjalan, berlari, melompat, dan memukul. Aktivitas itu dapat ditingkatkan dengan melatih otot-otot sesuai dengan fungsinya. Dengan memahami "Biomekanika" (ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia) yang menerapkan hukum-hukum fisika, utamanya mekanika, maka para pelatih akan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan tubuh manusia, misalnya: 1. Gaya tarik bumi (gravitasi) 2. Arah dan sudut gerakan 3. Kekuatan dan kecepatan yang digunakan 4. Tahanan yang menghambat gerakan. Gerakan-gerakan dalam olahraga harus efisien dan efektif. 39

2 Ngadenan 40 Pembahasan Analisis Bola Voli Untuk memudahkan analisis ada tiga teknik dasar dilibatkan dalam bola voli, yaitu "the serve, the pass, and the spake" (Bunn, 1972: 290). a. Servis (the serve) Dua jenis servis yang umumnya digunakan, tangan di bawah dan tangan di atas. Servis tangan di bawah biasanya dibuat dengan kepalan tangan atau tumit tangan dengan ayunan lengan yang pendek. Bola dipukul tanpa putaran (spin), yang menyebabkan bola berkolakkolak ( zigzag), karena spin menahan bola pada perjalannya. Jenis servis ini tidak dipertimbangkan sebagai servis serangan. Gambar 1 memperlihatkan servis tangan di bawah. Servis serangan adalah servis lewat kepala dan adalah sama dengan servis tennis. Dengan servis lewat kepala, bola dapat dipukul dengan kekuatan ( force) yang lebih besar daripada yang dimungkinkan dengan cara tangan di bawah. Lengan diayunkan melalui busur yang lebih besar dan kecepatan yang lebih besar dapat digerakkan. Bola mungkin memberikan suatu irisan yang akan melengkung ke sebelah kanan atau kiri. Atau bola mungkin diberi perputaran ke atas (top spin), yang akan menyebabkan bola jatuh cepat sesudahnya bola melalui net. Untuk suatu irisan, kepalan tangan atau tumit tangan melalui bola, memberikan bola spin ke arah samping yang menambah kekuatan kea rah depan. Resultan dari dua arah menyebabkan bola melengkung. Besarnya lengkungan tergantung pada kecepatan di mana spin-spin bola dalam hubungannya dengan kecepatan gerakannya ke arah depan. Karena bola voli sangat ringan, bola sangat sensitif pada spin dan dengan sedikit usaha bola dapat dibuat melengkung secara tajam. Untuk topspin, yang menyebabkan bola jatuh secara tajam, bola dipukul sewaktu kepalan tangan atau tumit tangan sedang bergerak ke arah atas. Bola berada di atas kepala dan penyervis (server) bersandar ke belakang sejauh mungkin. Untuk servis mengiris, bola berada di depan badan dan tidak begitu tinggi seperti dalam tennis. Bola tidak dilemparkan (tossed) setinggi seperti untuk mengiris pada topspin. Untuk memperoleh tingginya dan posisi bola yang benar pada kedua jenis spin sangat diperlukan latihan, dan belajar untuk melakukan hal itu adalah kunci untuk servis yang berhasil. Gambar 3 memperlihatkan prinsip-prinsip yang dilibatkan dalam servis lewat kepala. Untuk memperoleh bola melewati net, bola harus dipukul lebih tinggi dari net sehingga bola akan melewati net. Hal itu harus diingat bahwa pada saat bola meninggalkan penyervis, kekuatan garvitasi mulai mempengaruhi bola. Untuk alasan ini, biasanya lebih baik mencoba mencapai bagian belakang lapangan daripada puncaknya. b. Melewatkan (the pass) Melewatkan ada dua jenis, tamparan tangan di bawah dan memperoleh kembali dan melewatkan lewat kepala. Dalam hal ini juga yang melewatkan harus bergerak sedemikian rupa sehingga ia berada dekat pada bola dan tidak harus mengulurkan tangan untuk mengambil bola. Dengan cara ini ia berada dalam posisi untuk memukul bola ke atas dan dapat mengontrol arahnya lebih efektif. Bola harus dilewatkan tanpa banyak spin sehingga bola tidak akan melengkung dan penerbangannya akan benar. Tangan-tangan harus dibuat kaku atau bola harus dipukul oleh kepalan tangan (fista) dengan pukulan yang tajam untuk mencegah pelanggaran membawa bola. Gambar 4 memperlihatkan melewatkan tangan di bawah. Untuk melewatkan lewat kepala yang melewatkan (the passer) harus secara langsung memperoleh bola di bawah. Dengan cara ini sudut penerbangan dapat ditentukan secara

3 Ngadenan 41 lebih cermat. Kedua tangan disebarkan sedikit lebar dan jari-jari tangan disebarkan agak lebar. Jari-jari tangan harus dikakukan pada perkenaan agar mencegah lompatan (recoil) dan kelihatan menangkap bola. Dalam melewatkan pada net, bola harus dipukul tinggi ± 3.6 meter (12 feet) atau lebih dari lantai. Ini mengizinkan penerima (receiver) memperoleh posisi di bawah bo la. Suatu set-up pass harus berada pada sekurang-kurangnya 1.8 meter (16 feet) di atas net dan 0.9 meter jauhnya dari net. Ini mengizinkan gerakan menentukan bola, memperoleh posisi tanpa hukuman, dan mencapai titik tertinggi dari lompatannya sebelum memukul bola. Gambar memperlihatkan cara melewatkan lewat kepala (overhead pass). c. Menghentikan (the spake) Pemberhenti ( spiker) bergerak ke depan seperti yang dilakukan pelompat tinggi. Gerakan memberikan momentum pada badan dan mengizinkan spiker mengetukkan kaki dengan tajam pada lantai untuk memperoleh kekuatan maksimum pada lompatan (Hukum Newton ketiga). Adalah sangat penting bahwa lompatan merupakan lompat tinggi dan bukan lompat jauh untuk mencegah mengiris garis net. Spiker harus mewaktui lompatannya dengan penerbangan bola sehingga ia memukul bola sewaktu ia berada pada puncak lompatannya. Spiker biasanya berusaha memukul bola dengan kekuatan yang besar, sehingga ia berusaha menempatkan ayunan lengan dan kekuatan yang paling memungkinkan terhadap bola, begitu setelah berbuat. Sebagai konsekuensinya, ia harus sudah menarik lengannya ke belakang sejauh mungkin sebelumnya gerakan spiking dimulai. Arah kekuatannya harus berada pada sudut ke arah lantai untuk menjaga bola di dalam pantulan. Karena bola berada di atas net ketika bola sudut dibutuhkan untuk melewati net. Gambar 3 memperlihatkan spiker dalam bermacam-macam tingkatan dari gerakannya. Analisis Gerakan Semua pelatih dan guru pendidikan jasmani disangkutkan, pada suatu saat, dengan analisis gerakan dan beberapa penerapan biomekanika. Ada kalanya titik perhatian (fokus) adalah pada pengawasan penampilan yang baik untuk menentukan apa yang membuat hal itu baik. Lebih sering, perhatian guru pada pelaksanaan yang jelek dan dengan demikian kegagalan-kegagalan mungkin dikoreksi. Guru-guru dan pelatih akan menggunakan prinsip-prinsip kinesiologi atau biomekanika yang mereka kenal karena terkait pada olahraga yang menjadi perhatiannya. Informasi biomekanika dapat diterapkan di dalam perencanaan program olahraga dan aktivitas yang lebih aman, terutama dalam memperhitungkan prinsip-prinsip energi. Hal itu dapat juga digunakan dalam mengerjakan beberapa analisis dasar kualitatif dari ketangkasan olahraga (sport skills). a. Jenis-jenis analisis Dalam menerapkan prinsip-prinsip biomekanika pada masalah-masalah olahraga dapat diperluas. Apakah seseorang menggunakan istilah mekanika dalam mengajar ketangkasan atau mengerjakan penelitian di laboratorium, tujuannya adalah mempelajari atau memperbaik gerakan manusia. Pengklasifikasian pendekatan untuk maksud-maksud analisis biomekanika mungkin berguna. b. Analisis kinesiologi Analisis kinesiologi adalah untuk mengenali sendi-sendi, otot-otot, dan tuas-tuas tulang yang digunakan dalam ketangkasan. Informasi ini dapat diperoleh dari studi electromyographic yang dilakukan pada ketangkasan dari pelatih yang berpengalaman dan mengenal baik anatomi (ilmu urai) yang berhubungan dengan olahraganya.

4 Ngadenan 42 Memahami kinesiologi penting untuk dapat memeriksa analisis anatomi gerak, karena otot yang terlibat tidak selalu nampak logik. Analisis anatomi dapat dilakukan dalam latihan yang diperlukan untuk mengembangkan otot-otot utama untuk olahraga atau untuk memperbaiki fleksibilitas sendi atlit. c. Analisis biomekanika Analisis biomekanika dapat dimulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, tergantung pada masalah, tujuan analisis, dan kemampuan analisis. Hal itu akan membantu atlit mengurangi sedikit waktu penampilan. Juga dapat menambah jarak penampilan. Guru atau pelatih dapat menggunakannya untuk memperluas pengertian ketangkasan olahraga. Ada tiga kategori dari analisis emkanika: 1) Analisis kualitatif meliputi observasi visual dan photographic yang biasanya menghasilkan atau menentukan titik kebaikan dan kelemahan dari penampilan yang ada. Diperlukan keahlian pelatih dan biaya yang mahal. 2) Analisis kuantitatif meliputi pengukuran dan pencatatan data tentang gerakan dan penekanannya pada instrumental. 3) Pemikiran biomekanika, sementara bkan dalam metode analisisnya itu sendiri, harus didasarkan pada pengertian mekanika dan anatomi dan dapat digunakan oleh seseorang yang ahli dalam olahraga. Pemikiran ini diperlukan dengan mengubah peraturan yang menyarankan suatu kebutuhan untuk berubah atau menyesuaikan pada teknik yang berlaku, atau dengan memperkenalkan perlengkapan baru seperti fiber glass pole. Dalam hal lain beberapa pemikiran oleh para ahli dalam olahraga yang memiliki latihan biomekanika harus disesuaikan pada peraturan atau perlengkapan baru. Penerapan pada Olahraga a. Melompat Ada beberapa jenis perbedaan tentang melompat, dan masing-masing dapat digunakan dalam satu cara atau lebih. Lompat tegak (vertikal) dapat dibuat dengan atau tanpa suatu pendekatan lari. Lompat jauh dapat dibuat dari posisi diam atau sesudahnya lari. Menumpu (takeoff) boleh dari satu atau dua kaki. Itu boleh digunakan mengatasi rintangan atau melompat melewati tali. Suatu lompatan adalah melompat pendek ke udara sebagai hasil dari gerak otot tungkai bawah. Otot-otot lompat yang prinsip adalah kelompok hamstrings dan gluteus maximus, yang meluruskan pangguk; quadriceps femoris, yang meluruskan tungkai bawah pada lutut; dan gastrocnemius dan soleus, yang membengkokkan telapak kaki pada ankle. Akan tetapi melompat rendah, pendek, tinggi, atau jauh adalah studi dalam gerak proyektul. Kecuali kalau lompatan adalah vertikal, ada dua komponen kecepatan dipertimbangkan, horizontal dan vertikal. Waktu di udara adalah fungsi dari komponen kecepatan vertikal (T = 2 Vy/g). Tingginya yang dicapai dihubungkan pada kecepatan vertikal dan waktu (S = 1/2 gt2 atau Vy2/2g). jaraknya adalah dari kecepatan horizontal dan waktu di udara (d = V x t). Kemampuan pelompat atau gaya dapat dibatasi dengan peraturan dari olahraga atau oleh hukum fisika. Dari beberapa hukum yang diterapkan, hukum Newton kedua adalah umum untuk semua lompatan, dan ia menyatakan bahwa percepatan sama dengan kekuatan (force) dibagi oleh manusia. Karena itu, di mana dua atlit memiliki kekuatan yang sama, yang menghasilkan potensi di dalam tungkai bawahnya. Orang yang lebih ringan akan mengalami percepatan yang lebih tinggi, dan yang lain-lainnya tetap sama. Percepatan yang lebih tinggi ini akan berarti

5 Ngadenan 43 suatu kecepatan takeoff yang lebih tinggi dan karenanya lompatannya lebih tinggi atau lebih jauh. Latihan beban untuk tungkai bawah dapat meningkatkan kekuatan yang berguna dan teknik yang memadai harus menghasilkan penambahan yang efisien dari beberapa kekuatan. Lompat Vertikal Kemampuan untuk melompat secara vertikal adalah diperlukan dalam beberapa cabang olahraga. Takeoff dengan satu kaki digunakan dalam tembakan lay up bola baseket. Takeoff dengan dua kaki digunakan dalam bola basket untuk lompat di tengah-tengah dan memantulkan; dalam bola voli memblok dan spiking. Sementara penggunaan yang efektif dari lengan-lengan dapat menambah beberapa cm pada tingginya lompatan, prioritas harus diberikan untuk memposisikan lengan-lengan dan tangan-tangan untuk gerakan yang utama misalnya seperti memblok, spiking, menangkap, atau memantulkan bola (Gambar 7). Sebuah ayunan ke atas yang ku at dari lengan-lengan diikuti oleh perlambatannya yang cepat akan mengizinkan untuk memindahkan momentum pada seluruh badan dan akan mengurangi banyaknya tahanan kelembaman pada kekuatan mengangkat tungkai bawah. Menurut Margaria (1976, p. 119), tungkai ba wah dapat menggunakan kekuatan yang lebih besar dalam lompat vertikal jika ada pantulan yang mendahului untuk menempatkan otot-otot di bawah regangan dan "membebani" mereka dengan energi yang elastis. Ini adalah teknik yang umum dalam bola basket dan bola voli, di mana tingginya yang maksimum sering diperlukan. Permainan Bola a. Macam-macam bola Prinsip-prinsip dasar ilmiah yang sama diterapkan pada semua bola, akan tetapi kita perlu mengingat bahwa ada banyak perbedaan dalam bagaimana bola dibuat, baik besarnya maupun massanya, bagaimana bola menunjukkan reaksi yang disebabkan dengan tepat dari apa bola dibuat, apakah bola berlubang (cekung) atau padat, dan bagaimana macam permukaan yang dimilikinya. Data sederhana pada besar dan massa bola-bola biasa diberikan. Bola Masa (g) Diameter (cm) Cricet Golf Hockey Rugby Soccer Squash Table-tennis Tennis Volley ball b. Pantulan Salah satu ciri-ciri yang paling penting dari sebuah bola adalah besarnya pantulan. Membayangkan sebuah football dengan pantulan dari sebuah golf ball atau bermain tabletennis dengan bola squash.

6 Ngadenan 44 Jika sebuah bola menyentuh permukaan, maka sesuatu harus diberikan. Ini mungkin bolanya, permukaannya, atau dua-duanya. Biasanya bola dari nilainya untuk bola yang utama dapat diketemukan sangat mudah: 1) Kelamkan (kepitkan) penggaris meteran secara vertikal 2) Pegang bola dengan bagian bawahnya pada tanda 1 meter 3) Jatuhkan bola 4) Catat tingginya di mana bola memantul, lihat lagi pada bagian bawah bola. 5) Ulangi untuk tingginya yang lain 6) Gambarkan grafiknya. Sebuah bola tidak pernah memantul setinggi seperti ia jatuh. Ini disebabkan beberapa energi yang digunakan dalam meremaskan bola menghilang. Energi ini diubah ke dalam panas. Untuk satu pantulan, ia merupakan jumlah yang sangat kecil, tetapi untuk pantulanpantulan yang diulangi ia menjadi sangat nyata. Dalam squash, panas ini adalah sangat penting karena bola panas memantul lebih baik daripada bola dingin. Beberapa energi juga dapat dihilangkan dalam landasan squashing. Beberapa permainan bola mempunyai aturanaturan tentang pantulan bola. Sebagai contoh, sebuah bola basket yang dijatuhkan dari 2 m di atas lantai keras harus memantul di antara 1.2 dan 1.4 m. Permukaan Bermain Jika anda mengulangi percobaan memantulkan, dengan menggunakan bola yang sama di atas permukan yang berbeda, anda akan memperoleh beberapa konsep tentang pengaruh yang dimiliki oleh permukaan. Tabel berikut memberikan gambaran untuk pantulan dari sebuah bola voli di atas permukaan yang berbeda. Permukaan e Permukaan e Wood floor Uniturf Concrete Thin mat (23 mm) Otot-otot Utama yang Aktif pada Pemain Bola Voli Trapezius Triceps Latisimus dorsi Hamatringa Deltoid Gastrocnemius Recta abdominus Brachialis Quadriceps extensor External oblique. Gravel Grass Thick mat (200 m) Latihan dengan menggunakan "Universal Gym Machine": a. Leg Press Station Kelompok otot utama: quadriceps (thigh, kenee extensors) termasuk rectus femoris, vastus lateralis, vastus intermedius, vastus medialis. Kelompok psoas (hip flexor) termasuk psoas major dan minor, dan iliacus. Leg press station di sebelah atas termasuk kelompok otot yang didaftarkan di atas dan kelompok oleh gluteal. Instruksi umum: sit up lurus, punggulng sebelah bawah menekan ke belakang tempat duduk, genggam pegangan pada samping kursi (untuk menjaga dari tergelincir). Gerakan: menarik nafas tinggi dalam dada, tahan nafas-dorong beratnya ke atas, mengeluarkan nafas begitu beratnya mendekati puncak.

7 Ngadenan 45 1) Regural Leg Press (kaki sebelah bawah dalam posisi pedals) Instruksi: dorong beratnya ke atas, posisi seperti di atas, tekan 70% beratnya maksimum. Gerakan:luruskan tungkai sepenuhnya dapat sendi lutut, sejah mungkin, kembali ke posisi starting dengan mengontrol beratnya. 2) Upper Leg Press (yang baru lebih atau dalam posisi sederhana) Instruksi:posisi seperti diberikan di atas, dorong beratnya ke atas, tekan beratnya maksimum. Gerakan :luruskan tungkai sepenuhnya dapat sendi lutut dari kedua panggul, kembali ke posisi starting dengan mengontrol beratnya. 3) Cal, Ankle, Arch Press (pedals sebelah bawah) Tambahan kelompok otot: gastrocnemius (calf), solius, tendon achilles, ankle, dan otot-otot kaki untuk fleksbilitas. Instruksi:posisi seperti diberikan di atas, tekan dengan mata kaki, keda tangan diluruskan. Gerakan :tekan beratnya ke belakang seperempat dengan gerakan pelurusan yang cepat menekan melalui busur. Biarkan kaki kembali sejauh mungkin, luruskan kaki sejauh mungkin ketika menekan dengan ibu jari kaki. b. Chest Press Station Kelompok-kelompok otot utama: pectorals (chest), deltoids (shoulder), tricepts (arm - extensor sikut). Instruksi umum: bangku dan posisi-posisi berdiri diubah-ubah dengan latihan. Imbangi untuk tangan kanan atau kiri yang dominan dengan menggerakkan tangan yang lemah 1 sampai 2 cm pada handles. Gerakan: Tarik nafas tinggi dalam dada, tahan nafas dan gerakan beratnya ke atas dengan kedua lengan, keluarkan nafas dengan tajam begitu mendekati puncak. Tarik nafas ke bawah dan ulangi. Pikiran konsentrasikan pada kelompok otot yang dilibatkan. 1) Bench Prees-otot-otot: Perctorals, deltoid, triceps Instruksi:berbaring di atas bangku, kepala dekat pada mesin tekukkan handels di atas dada, kedua kaki di atas lantai. Perempuan: miringkan bangku, gengam sedang sapai luas bernafas sama. Tempatkan kedua kaki rata pada bangku dengan lutut membengkok atau silangkan tungkai dan tarik kedua lutut ke perut (jagalah punggung rapa pada bangku dan mencegah punggung sebelah bawah tegang). Gerakan: tekan beratnya ke atas dan keluarkan nafas dengan tajam, kembalikan beratnya ke bawah dengan dikontrol. 2) Squat cleasn (laki -laki)-otot-otot: Trapezius, deltoids, triceps, spinal erectors (punggung sebelah bawah), quadriceps (ex ternsor paha dan lutut), gluteus maximus (panggul). Instruksi:menghadap mesin, genggam sempit, kepala di atas, punggung rata. Gerakan :tarik dengan kedua lengan dan dengan cepat jongkok di bawah palang. Berdiri tegak, jatuhkan beratnya ke panjangnya lengan, tarik dan ulangi. 3) Calf Raise on Blocks-otot-otot: Gastrocnemius (calf), otot -otot calf, tungkai, ankle, dan kaki.

8 Ngadenan 46 Instruksi: berdiri tegak menghadap mesin, genggam sempit, lemparkan bahu ke belakang. Tekan balok kayu (tingginya minimum 7 cm) segaris de ngan handles, berdiri dengan bola kaki di atas permukana depan balok. Gerakan : angkat tumit setinggi mungkin, regangkan ke arah bawah untuk mengembalikan tumit pada lantai, bernafas tidak penting. c. Shoulder Press Station Kelompok otot utama: Deltoids (shoulders), triceps (lengan). Otot-otot kecil: trapezius (belakang). 1) Forward Shoulder Press-otot-otot: Deltoid, triceps Instruksi:duduk menghadap mesin, kedua bahu seluruhnya menyentuh handles, letakkan kedua kaki di bagian dalam anak kursi dari tempat duduk, jadi tidak seperti mendorong dengan kedua tungai. Gerakan: ambil nafas tinggi dalam dada, ambil nafas waktu ke atas, keluarkan nafas waktu kembali turun (dorong beratnya ke atas). Awasi beratnya melalui tekanan-jagalah punggung rata. Tekan 70% dari maksimum. 2) Calf Raise-otot-otot: Gastrocnemius, soleus (tungkai sebelah bawah), Achilles tendon, ankle, dan otot-otot kaki untuk fleksibilitas. Instruksi:tiga macam posisi kaki sementara berdiri di atas balok 7 cm (minimum), luruskan tepi ke arah orang untuk jatuh. a) Kedua kaki diluruskan ke atas mengembangkan pemisahan di dalam otototot. b) Ibu-ibu jari diputar ke keluar-menggenggam otot-otot sebelah dalam. c) Ibu-ibu jari diputar ke dalam-menggenggam otot-otot sebelah luar. Gunakan tiga macam posisi untuk mengembangkan seluruh kelompok otot. Gerakan : tekan beratnya lurus setinggi mungkin, lutut dijaga sedikit terkunci. Bola kaki di atas tepi balok, kembalikan dan sentuhkan tumit pada lantai. d. Low Pulley Station Quad and Dead Lift Station Boleh memilih: gunakan handles pemijak kaki atau multi-curl bar, tali pegangan ankle dan mempergunakan kepala. 1) Double Arm Curl (palang atau handles) otot-otot: Biceps, bachialis. Instruksi: berdiri tegak, badan diperkuat ke arah belakang. Genggam sempit telapak tangan menghadap ke arah depan. Gerakan : lingkaran (curl) telapak tangan ke arah bahu, bengkokkan sikut bawah palang (bar) membusur ke dada -ambil nafas ke atas, keluarkan nafas ke bawah (dorongkan beratnya ke bawah). 2) Pull-over (palang atau hand les)-otot-otot: Latissimus dorsi, pectorals, serratus anterior (magnus), intercostals. Instruksi: posisi berbaring, punggung di atas lantai dengan tungkai bawah diluruskan, kepala ke arah mesin, lengan diluruskan lewat kepala. Genggaman selebar bahu. Gerakan : belokkan kepala ke satu sisi, tarik palang dalam busur ke pinggang. Keluarkan nafas pada akhir tarikan, tarik nafas sementara lengan yang kembali memulai kembali. 3) Side Bend (palang atau handles) otot -otot: external dan internal oblique, intercostale, spinal erectors.

9 Ngadenan 47 Instruksi: berdiri dengan menyampingi mesin, genggam palang dengan satu tangan di samping, jagalah lengan lurus. Bengkokkan lengan yang bebas dan tempatkan tangan di belakang kepala, berdiri tegak dengan kedua kaki selebar bahu. Gerakan: bengkokkan keluar sejauh mungkin, kontrol beratnya ke atas dan ke bawah. e. Hip Flexor Station Kelompok otot utama: hip flexors, intercostals, lower abdominals rectus abdominis. 1) Hip flexor lebih sukar Instruksi:menghadap membelakangi mesin, lompat ke atas dan menggenggam handles, bengkokkan lengan untuk menjaga dari ayunan. Gerakan: tarik lulut ke dada, konrol gerakan baik ke atas maupun ke bawah. Tarik nafas begitu kedua tungkai dijatuhkan ke bawah, keluarkan nafas begitu kedua lutut datang ke dada. f. Abdominal Board Kelompok otot utama: rectus abdominus, external obliquae, internal oblique, psoas major dan minor, illiacus, intercostalis, spinal erector, quadriceps, lower abdominal. Instruksi umum: kecocokan tingginya tergantung pada kekuatan dan kemampuan pemakai. Penting bahwa yang harus memulai tidak melakukan berlebih-lebihan. 1) Straight Sit Up-otot-otot: rectus, abdominus, hip fexors, dan intercostalis. Instruksi:berbaring pada punggung, sangkutkan kaki di bawah rollers, bengkokkan lutut, tiga posisi tangan lengan: di atas kepala (yang termudah), lengan di samping atau menyeberang di muka dada (agak sukar), lengan di belakang kepala (paling sukar). Gerakan: putarkan dagu ke arah lutut. Keluarkan nafas dan kelengkapan (puncak) dari sit up, kontraksikan otot-otot abdominal dengan kuat. Ambil nafas pada jalan turun ke start. Ulangi, bengkokkan sejauh mungkin ke depan. g. Thigh nad Knee Machine 1) Double leg extension-otot-otot: quadriceps femoris (rectue femoris, vastus lateralis, vastus intermedius, vastus medialis) dari depan di atas tungkai sebelah atas, vastus internus sartorius (thigh), patella tendon. Instruksi:duduk tegak di atas meja, tempatkan puncak kaki di bawah rollers, raih ke belakang dan pegang pada meja dengan kedua tangan. Gerakan: angkat kedua tungkai bersama-sama, pada kelengkapan ekstensi bengkokkan kedua tungkai-keras. Rendahkan beratnya di bawah kontrol pada posisi start dan ulangi. 2) Double Leg Curl-otot-otot: hamstringe (biceps femoris, gemimb ranosus dari bagian belakang tungka sebelah atas), gluteus maximus. Instruksi:berbaring di atas perut pada meja, tempatkan tumit di bawah rollers, dengan lutut segaris dengan engael atau peniti. Jagalah panggul rata, dada turunkan, kepala turunkan, pegang pada kedua tungkai dari meja dengan tangan. Jika panggul naik pemakai ditangani begitu banyak beratnya. Gerakan :tarik tumit sejauh mungkin ke arah panggul, kontrol beratnya pada titik starting dan ulangi.

10 Ngadenan 48 Catatan: 35% lainnya dari kekuatan lutut diselesaikan melalui latihan ini. Kekuatan yang memadai ada hubungan dengan hamstrings dan quadriceps harus mendekati 62,5% quadriceps dan 35,5% hamstrings. h. Wrist Roller Station Otot-otot besar yang dilibatkan: Abdoctor pollicie longus, externsor carpi radialis brevis, extersor carpi radialis longus, flexor carpi radialis, flexor digitorum profundus, pronstor quadratus-semua flexor, extensor dan abductors dari tangan dan lengan bawah. Penutup Pekerjaan pelatih membantu atlit untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan olahraga yang diminainya. Pelatih perlu memiliki wawasan yang luas tentang faktor-faktor yang ada di dalam dan di luar badan si atlit yang dapat mempengaruhi penampilan. Faktor-faktor yang dilibatkan dalam memperoleh prestasi olahraga adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan gerak 2. Pemeliharaan kondisi fisiologis 3. Pengembangan gerak yang spesifik 4. Penerapan yang benar tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang mempengaruhi semua penampilan gerak. 5. Pemeliharaan sikap yang positif (faktor psikologis). Daftar Pustaka Ateng, H. A. Dkk Rumusan Hasil Lokakarya Standar Kompetensi Projesi Di Bidang Olahraga. Bogor, tanggal 30 September - 2 Oktober Lutan, Rusli. 19%. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Mangoenprasodjo, A.Setiono AnakMasa Depan dengan Multi Integensi. Yogyakarta: Pradipta. Sodono, Anggani Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo. Soebroto, Moch Asas-Asas Pengetahuan Umum Olah Raga. Jakarta: Depdikbud. Soejoedi, Imam Permainan dan Metodik. Jakarta. Depdikbud. Suranto, Heru Pengetahuan Umum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jakarta: Penerbit UT. Depdikbud. Syarifuddin, Aip dan Muliadi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Tim Bina Karya guru, Pendidikan Jasmani unluk Sekolah DasarKelasll. Jakarta: Erlangga.

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin

Lebih terperinci

Mendapatkan Tubuh Ideal

Mendapatkan Tubuh Ideal Mendapatkan Tubuh Ideal Anda mendambakan tubuh padat berotot tanpa lemak? Tidak bisa dipungkiri lagi, baik pria maupun wanita mendambakan tubuh ideal. Pria pada umumnya menginginkan tubuh yang padat dengan

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Tipe Tubuh Manusia Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Namun pada ebook kali ini akan membahas mengenai cara menambah berat

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY)

TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) TITIK BERAT TITIK BERAT DAN STABILITAS (CENTER OF GRAVITY DAN STABILITY) Definisi titik berat Lokasi titik berat pada manusia STABILITAS DAN EQUILIBRIUM Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas Prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Lari Jarak Pendek (Sprint) 100 Meter a. Definisi Lari 1) Dalam bukunya Yoyo Bahagia (2000:11) menyatakan bahwa lari adalah gerakan tubuh dimana kedua

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Kamus Besar

Lebih terperinci

MODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan

MODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan MODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak digemari orang di seluruh dunia. Sampai sekarang pertandinganpertandingan tingkat internasional sering digelar di berbagai

Lebih terperinci

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

TENIS MODUL 3. Pendahuluan MODUL 3 TENIS Pendahuluan Dalam permainan tenis pada saat sekarang ini, teknik dianggap sebagai fungsi dari prinsip-prinsip biomekanika dan sebagai alat untuk menggunakan taktik secara lebih efisien. Teknik

Lebih terperinci

MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL. Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI

MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL. Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI MEKANISME GERAK SISTEM MUSKULOSKELETAL Sasanthy Kusumaningtyas Departemen Anatomi FKUI 1 ILMU GERAK KINESIOLOGI : Adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. Beberapa disiplin

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK 53 BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK Pengantar Dalam olahraga panahan, penguasaan teknik memanah yang baik memegang peranan penting dalam pelaksanaan memanah. Teknik yang salah dan dilakukan secara terus

Lebih terperinci

3. Duduk memutar badan (Windmill sitting) Tujuan : Peregangan punggung, hamtring dan pemanasan Sasaran : Lingkar perut dan bahu

3. Duduk memutar badan (Windmill sitting) Tujuan : Peregangan punggung, hamtring dan pemanasan Sasaran : Lingkar perut dan bahu 40 MACAM LATIHAN AKTIVITAS FISIK UNTUK KONDISI KHUSUS Penjelasan 40 macam latihan 1. Peregangan terlentang (supine stretch) Tujuan : Kelentukan dan peregangan seluruh tubuh Sasaran : Lengkungan samping

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga voli merupakan salah satu cabang olahraga yang memasyarakat di Indonesia. Permainan ini sudah sangat populer dan digemari oleh masyarakat, dapat dibuktikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah

Lebih terperinci

Suharjana FIK UNY. Suharjana

Suharjana FIK UNY. Suharjana Suharjana Beban disimpan didada, dorong keatas sehingga lenga lurus, kemudian kembalikan lagi beban kedada. Sikap kedua kaki sejajar dan terbuka kira-kira selebar bahu. Demikian pula kedua tangan memegang

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester ----------Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester 5---------- Tenis Lapangan A. Pengertian dan Sejarah Tenis Lapangan Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket untuk memukul bola melewati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Ketepatan Service 2.1.1 Pengertian Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi deuce court dan penerima adalah pemain yang

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar

Lebih terperinci

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra LOMPAT JANGKIT Definisi lompat jangkit : Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat

Lebih terperinci

Meningkatkan Kebugaran Jasmani Jamaah Haji dengan Latihan Beban. Ahmad Nasrulloh FIK UNY

Meningkatkan Kebugaran Jasmani Jamaah Haji dengan Latihan Beban. Ahmad Nasrulloh FIK UNY Meningkatkan Kebugaran Jasmani Jamaah Haji dengan Latihan Beban Ahmad Nasrulloh FIK UNY Syarat, Rukun, dan Wajib Haji Syarat; Islam, Berakal, Baligh, Merdeka dan Mampu. Rukun; Ihram, Wukuf, Tawaf Ifadah,

Lebih terperinci

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola

Lebih terperinci

RUNNING SKILLS. Skill highlights

RUNNING SKILLS. Skill highlights RUNNING SKILLS Skill highlights 1. Waktu yg ditempuh atlet pada jarak tertentu ditentukan oleh panjang langkah (stride length) dan frekuensi langkah (stride frequency) Panjang tungkai atlet dan dorongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas olahraga; jika olahraga mempunyai peran yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 KAJIAN TEORITIS 2.1.1. Hakikat Smash Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik kebawah dalam suatu penyerangan. Sedangkan

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA

ANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA ANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA Tantangan Pelatih : Mengamati penampilan atlet Memutuskan aspek keterampilan yang perlu dikoreksi Tak ada perencanaan yg baik, dihadapkan pada: Kompleksitas Kecepatan

Lebih terperinci

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH 18 BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH Pengantar Menembak (shooting) dalam olahraga panahan sangat memerlukan konsistensi (keajegan) dan stabilitas yang tinggi, sehingga dengan adanya konsistensi dan stabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Atletik merupakan istilah dalam olahraga yang berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Stroke Tungkai Stroke tungkai atau gerakan tungkai merupakan gerakan tungkai ke atas dan bawah secara bergantian dan terus menerus. Gerakan tungkai gaya

Lebih terperinci

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Tipe Tubuh Manusia Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Namun pada ebook kali ini akan membahas mengenai cara menambah berat

Lebih terperinci

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan A. Otot Manusia Pada kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari materi yang masih berkaitan dengan alat gerak. Bila tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif maka

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainanyang cukup populer di masyarakat, sehingga permainan bola voli ini banyak dimainkan oleh masyarakat, mulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan

Lebih terperinci

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha)

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha) 86 Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha) M. tensor fascia latae M. biceps femoris M. gluteus medius M. vastus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika manusia. Sudut pandang manusia telah menyoroti perkembangan olahraga dengan pemanfaatan ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu olahraga yang paling terkenal di dunia. Olahraga ini dapat menarik perhatian banyak penonton, memiliki sisi tontonan atau hiburan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai prestasi yang optimal. Prestasi yang optimal tidaklah mungkin dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai prestasi yang optimal. Prestasi yang optimal tidaklah mungkin dapat 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Permainan Bola Voli 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Setiap cabang olahraga memiliki karakteristik sesuai dengan jenis ketrampilan yang terdapat dalam permainan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam segi fisik, penunjang untuk memperoleh kesehatan yang prima adalah dengan berolahraga. Olahraga tentu tidak hanya sebatas pada olahraga lari sekian ratus meter,

Lebih terperinci

Baseball Batting. Mekanika. Teknik

Baseball Batting. Mekanika. Teknik Baseball Batting Teknik 1. Dlm baseball, pemukul (batter) menghadap ke arah datangnya bola yg melayang berputar (spinning) dengan kecepatan (velocity) dan arah (direction) yg bervariasi. Bat baseball bentuknya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

: LANTAI PERINGKAT 1

: LANTAI PERINGKAT 1 : LANTAI PERINGKAT 1 1. Roll belakang dengan lengan dan kaki bengkok berakhir di posisi berdiri kangkang, badan horisontal dengan kedua lengan horisontal ke samping. Tahan 2 detik. 2. Tempatkan kedua tangan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN Kadek Dian Vanagosi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43 Bola voli merupakan olah raga permainan dimana sekelompok orang yang tergabung dalam sebuah tim bekerja sama bersaing melawan tim musuh untuk merebut sebuah poin. Untuk itu, kita coba ngulik fungsi para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, sehingga membuat manusia menjadi kurang bergerak (hypokinetic),

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, sehingga membuat manusia menjadi kurang bergerak (hypokinetic), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini tehnologi sudah sangat berkembang sehingga memudahkan semua kegiatan, sehingga membuat manusia menjadi kurang bergerak (hypokinetic), seperti contohnya tehnologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso Abstrak Ada banyak bentuk-bentuk latihan kebugaran yang dapat dipilih oleh seorang atlet. Bantuk-bentuk latihan diperlukan untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

- - Peganglah chinning bar dengan telapak tangan menghadap keluar dengan pegangan lebar.

- - Peganglah chinning bar dengan telapak tangan menghadap keluar dengan pegangan lebar. Otot punggung terdiri dari beberapa bagian yaitu dari otot punggung bagian atas (otot sayap dan otot punggung bagian tengah) dan otot punggung bagian bawah. Otot punggung sebaiknya dilatih secara seimbang

Lebih terperinci

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang pemain. Permainan ini menggunakan batas berupa lapangan yang berukuran 18 x

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu William G. Morgan yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk yang utuh dan unik, dikatakan utuh karena manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena setiap manusia memiliki

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan May Sumarya Eso Suwarso Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 Untuk Sekolah Dasar Kelas II i Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

www.dennysantoso.com www.sportindo.com www.duniafitnes.com KATA PENGANTAR 1. Barbell Row with Smith Machine rogram latihan fitnes yang benar dan efektif adalah penting bagi atlit atau setiap orang yang

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH BAHAN AJAR 10 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH Slipped Disc Salah satu lokasi rasa sakit yang sering membuat para atlet, khususnya pemainpemain bulutangkis, tenis lapangan dan atlet selancar angin mengeluh

Lebih terperinci

MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan

MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan Badminton merupakan sebuah permainan yang menuntut pemain untuk memiliki ketepatan timing yang tinggi, hal ini disebabkan karena keunikan dari dari melayangnya shuttlecock

Lebih terperinci

Palang Bertingkat Untuk Pemula Pos Waktu Istirahat Untuk Menunjang Gerakan Glide: Angkat tungkai ke depan (Prone Leg Lifts)

Palang Bertingkat Untuk Pemula Pos Waktu Istirahat Untuk Menunjang Gerakan Glide: Angkat tungkai ke depan (Prone Leg Lifts) Palang Bertingkat Untuk Pemula Oleh: John Geddert, Klub Senam Twistars, USA, Region 5 JOPC Salah satu bagian yang paling membuat pelatih frustasi dalam melatih palang bertingkat adalah berkaitan dengan

Lebih terperinci

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump) LOMPAT JANGKIT A. Sejarah Lompat Jangkit Triple melompat, atau paling tidak melibatkan tiga varian melompat satu demi satu, berakar pada Olimpiade Yunani Kuno, dengan catatan yang menunjukkan para atlet

Lebih terperinci

Modul 6 Pola Gerak Dalam Alat

Modul 6 Pola Gerak Dalam Alat Modul 6 Pola Gerak Dalam Alat Pendahuluan Keterampilan senam di luar alat lantai, umumnya disebut sebagai senam alat. Artinya, gerakan-gerakan senam tersebut dilakukan pada alat seperti Kuda Pelana, Gelang-Gelang,

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan

Lebih terperinci

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang dewasa

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! 1. Pada waktu menggiring bola, pergelangan kaki ditahan ke atas saat mendorongkan bola, sedangkan posisi kaki juga di atas

Lebih terperinci

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA A. Deskriptif Teori BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA 1. Pengertian Permainan Bolavoli Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang menuntut adanya kerjasama dan saling pengertian dari masing-masing

Lebih terperinci

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI TEKNIK LANJUT BOLAVOLI Oleh: Sb Pranatahadi. M.Kes. AIFO. JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Teknik lanjut sebaiknya dilatihkan setelah menguasai teknik

Lebih terperinci

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

Alat permainan. 1. Lapangan permainan Bola voli Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masingmasing grup

Lebih terperinci

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se CARA MEMPELAJARI KETERAMPILAN MOTORIK PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun semua cara mampu

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

PUSAT PERBUKUAN. Kementerian Pendidikan Nasional

PUSAT PERBUKUAN. Kementerian Pendidikan Nasional PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Senang Belajar Pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan sikap atau posisi tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut Oxendine dalam Harsono (1988:223)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci