ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP ATRIBUT KOMPENSASI (STUDI KASUS PADA KAMPOENG WISATA CINANGNENG) Oleh DEBYA YUANITA TARIGAN H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP ATRIBUT KOMPENSASI (STUDI KASUS PADA KAMPOENG WISATA CINANGNENG) Oleh DEBYA YUANITA TARIGAN H"

Transkripsi

1 ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP ATRIBUT KOMPENSASI (STUDI KASUS PADA KAMPOENG WISATA CINANGNENG) Oleh DEBYA YUANITA TARIGAN H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP ATRIBUT KOMPENSASI (STUDI KASUS PADA KAMPOENG WISATA CINANGNENG) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh DEBYA YUANITA TARIGAN H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

3 Judul Nama NIM : Analisis Hubungan Kepuasan Karyawan Terhadap Atribut Kompensasi (Studi Kasus pada Kampoeng Wisata Cinangneng) : Debya Yuanita Tarigan : H Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Anggraini Sukmawati, MM NIP : Mengetahui, Ketua Departemen Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc NIP : Tanggal Lulus :

4 RINGKASAN Debya Yuanita Tarigan H , Analisis Hubungan Kepuasan Karyawan Terhadap Atribut Kompensasi (Studi Kasus pada Kampoeng Wisata Cinangneng) Di bawah bimbingan Anggraini Sukmawati. Jawa Barat memiliki potensi alam dan budaya yang besar untuk dikembangkan. Keindahan dan keragaman seni dan budaya daerah merupakan modal bagi pengembangan agrowisata. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah perkembangan pariwisata berbasis pertanian di Jawa Barat dengan beragam tempat wisata. Ketatnya persaingan mengharuskan Kampoeng Wisata Cinangneng untuk memberikan pelayanan yang memuaskan konsumennya. Upaya upaya yang dilakukan untuk dapat menjaga kualitas dan kepuasan konsumen tersebut adalah dengan memiliki sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif untuk pencapaian tujuan perusahaan. Mempertahankan dan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas bukanlah hal yang mudah, dan cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawannya adalah dengan memberikan kompensasi yang sesuai dengan harapan karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengkaji kompensasi yang diterima oleh karyawan taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng, (2) Mempelajari kesesuaian Kompensasi yang diberikan dengan harapan karyawan taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng, (3) Menganalisis hubungan kepuasan dan kompensasi yang ditetapkan oleh taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng. Data yang diolah dalam penelitian ini terdiri atas data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan data dari Kampoeng Wisata Cinangneng. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Rank Spearman dan Analisis Kesenjangan (Gap Analysis). Identifikasi kompensasi yang diberikan oleh Kampoeng Wisata Cinangneng kepada karyawannya meliputi gaji, tunjangan, cuti, bonus, asuransi, fasilitas, lingkungan kerja yang nyaman dan rekreasi. Dari hasil uji Rank Spearman diperoleh bahwa atribut gaji memiliki hubungan yang kuat terhadap kepuasan karyawan sedangkan atribut yang tidak memiliki hubungan dengan kepuasan karyawan Kampoeng Wisata Cinangneng adalah tunjangan, bonus dan lingkungan kerja karena menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel. Berdasarkan hasil dari analisis Gap, atribut tunjangan transportasi belum memenuhi harapan karyawan karena terjadi tingkat kesenjangan yang cukup besar dengan nilai 1,04, sedangkan atribut kompensasi bonus dan gaji memiliki skor Gap yang positif, ini menunjukkan bahwa atribut bonus sudah sesuai dengan harapan karyawan, demikian pula halnya dengan atribut gaji.

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bukum, Medan Sumatera Utara pada tanggal 22 Maret Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak R.Tarigan dan Ibu R. Br Sembiring. Penulis memulai pendidikan di SDN Sukamakmur, Medan Sumatera Utara tahun 1992 dan lulus pada tahun Selanjutnya penulis masuk ke SLTP Swasta RK. Deli Murni Bandar Baru pada tahun 1998, kemudian pada tahun 2001 penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Kabanjahe dan lulus pada tahun Pada tahun 2004 penulis diterima sebagai mahasiswa Diploma III, Program Studi Agribisnis Peternakan, Departemen Sosial Ekonomi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun Penulis kemudian melanjutkan ke program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di berbagai kegiatan dan seminar yang diadakan di dalam kampus maupun diluar kampus. Untuk kegiatan non formal, penulis menjadi anggota pengurus Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) di Institut Pertanian Bogor.

6 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul Analisis Hubungan Kepuasan Karyawan Terhadap Atribut Kompensasi pada Kampoeng Wisata Cinangneng yang terletak di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing dan pihak-pihak lain yang sudah banyak memberikan bimbingan, arahan serta bantuannya didalam penyusunnan laporan kegiatan gladikarya ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunnan Skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapakan saran dan kritik demi penyempurnaan. Akhir kata, semoga apa yang telah penulis kerjakan dapat bermanfaat bagi penulis serta pihak lain. Bogor, Agustus 2010 Penulis

7 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Pihak Kampoeng Wisata Cinangneng, khususnya Ibu Rita yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan membantu selama penelitian sampai penyelesaian skripsi ini. 2. Ibu Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberikan banyak waktu, bimbingan, saran, pengarahan, dan motivasi yang bermanfaat selama penyelesaian skripsi ini 3. Ibu Ir. Erlin dan Bapak Ir. Abdul Kohar untuk kesediaannya untuk menjadi dosen penguji. 4. Ibu Mimin Aminah, Ibu Hardiana, Mas Deddy beserta seluruh dosen dan staf di Ekstensi Manajemen yang telah membantu penulis selama studi di Ekstensi Manajemen. 5. Bapak R. Tarigan dan Ibu R. Br Sembiring serta Adik-adiku tersayang Eldevia Tarigan, Minegia Tarigan, Ivindo Tarigan beserta keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan, semangat dan kasih sayang. 6. Pirdolin Ginting, yang telah membantu penulis baik dalam doa, semangat, motivasi dan kasih sayang. Semoga Tuhan menyertai kita. 7. Temen-teman kostku Dede, Anita, Koko, Frengki, Binsar, Barto, Chris dan Riris, terima kasih atas dukungan dan keceriaan bersama selama ini. Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan. Bogor, Agustus 2010 Penulis

8 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x I II III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup... 5 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Fungsi Manajemen Sumberdaya Manusia Kegiatan Manajemen Sumberdaya Manusia Konsep Kompensasi Kompensasi Tujuan Manajemen Kompensasi Atribut Kompensasi Kompensasi Finansial Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi Kepuasan Karyawan Desa Wisata (Kampoeng Wisata) Penelitian Terdahulu METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengambilan Sampel Metode Pengolahan dan Analisis Data... 21

9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Umum Perusahaan Visi Dan Misi Perusahaan Paket Wisata Fasilitas Sumberdaya manusia Struktur Organisasi Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Karakteristik Responden Jenis Kelamin Usia Karyawan Tingkat Pendidikan Status Pernikahan Jumlah Anak Lama Bekerja Besar Penghasilan Besar Pengeluaran Identifikasi Kompensasi Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Atribut Kompensasi Berdasarkan Karakteristik Karyawan Kesesuaian Kompensasi Analisis Kesenjangan Atribut Kompensasi Analisis Hubungan Kepuasan Karyawan Terhadap Atribut Kompensasi Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

10 No. DAFTAR TABEL Halaman 1 Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach Skala pengukuran Likert Persentase responden berdasarkan lama bekerja Persentase responden berdasarkan besar penghasilan Persentase responden berdasarkan besar pengeluaran Tingkat kepuasan karyawan terhadap atribut kompensasi berdasarkan karakteristik karyawan Hasil Uji Asosiasi Karakteristik Karyawan dengan Kepuasan Atribut Kompensasi Tingkat kesenjangan atribut kompensasi Hasil korelasi Rank Spearman... 51

11 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1 Kerangka pemikiran Struktur organisasi Kampoeng Wisata Cinangneng Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia Jumlah dan persentase responden berdasarkan status pernikahan... 39

12 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1 Hasil uji validitas dan reliabilitas kompensasi Hasil uji validitas dan reliabilitas atribut tingkat kepuasan Hasil uji validitas dan reliabilitas atribut tingkat kinerja Hasil uji validitas dan reliabilitas atribut tingkat harapan Kuesioner karakteristik responden Kuesioner kompensasi Bentuk kuesioner tingkat kepuasan, kinerja dan harapan Hasil uji Rank Spearman Crosstabs Hasil Uji Asosiasi Chi-Square Contoh Pengolahan Manual Rank Spearman... 82

13 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis dengan sumberdaya alam hayati yang sangat beragam. Kekayaan alam tersebut merupakan sebuah model potensial yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan dari kekayaan tersebut adalah keindahan alamnya yang dapat menunjang kegiatan pariwisata. Agrowisata merupakan suatu bentuk wisata minat khusus dan perpaduan antar usaha budidaya pertanian dan rekayasa dari objek pertanian untuk menjadikan objek wisata. Di Indonesia salah satu propinsi yang sedang giat mengembangkan konsep agrowisata adalah Jawa Barat. Jawa Barat memiliki potensi alam dan budaya yang besar untuk dikembangkan. Keindahan dan keragaman seni dan budaya daerah merupakan modal bagi pengembangan agrowisata. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah perkembangan pariwisata berbasis pertanian di Jawa Barat. Persaingan yang sangat ketat saat ini menghadapkan taman rekreasi atau tempat wisata untuk memberikan pelayanan yang lebih memuaskan pelanggan atau konsumen. Untuk menghadapi kondisi persaingan yang makin ketat ini, Kampoeng Wisata Cinangneng (KWC) harus meningkatkan upaya-upaya untuk semakin memuaskan konsumennya. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan apabila Kampoeng Wisata Cinangneng (KWC) memiliki sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif untuk pencapaian tujuan perusahaan. Wisatawan asing maupun domestic sangat tertarik sekali dengan kehidupan pedesaan yang unik dan penuh kesederhanaan. Selain itu, kampung yang asri dan sejuk, bunyi-bunyi gemercik aliran sungai Cinangneng serta pemandangan dengan hamparan sawah yang luas memberikan nilai tambah bagi Kampoeng Wisata Cinangneng. Lokasi penginapan yang menyatu dengan alam dengan pesona eksotis Gunung Salak, Sungai Cinangneng, sawah, masyarakat serta budaya membuat wisatawan tertarik untuk mencoba menginap di Kampoeng Wisata Cinangneng

14 Menghasilkan dan mempertahankan sumberdaya manusia yang berkualitas bukanlah suatu hal yang mudah dan sederhana karena melibatkan sistem sumberdaya manusia, serta partisipasi aktif sumberdaya manusia perusahaan. Cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan kepuasan karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Salah satu aspek yang dapat membentuk kepuasan kerja karyawan adalah kompensasi. Oleh karena itu seringkali jalan yang ditempuh departemen personalia untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja adalah melalui peningkatan kepuasan di aspek kompensasi. Memberikan kepuasan kerja bagi karyawan adalah kewajiban setiap pemimpin perusahaan, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi karyawan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya. Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat. Kompensasi merupakan salah satu fungsi operasional dari manajemen sumberdaya manusia. Pemberian kompensasi adalah balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan untuk sumbangan dan partisipasi karyawan kepada tujuan organisasi. Pemberian kompensasi merupakan kegiatan manajemen sumberdaya manusia yang paling sulit dan merupakan tugas yang paling rumit, karena hal ini menyangkut pemberian balas jasa dari perusahaan kepada karyawan atas kinerjanya kepada perusahaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Cara yang paling banyak diterapkan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan upah dan gaji yang cukup dan layak dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan keadilan. Selain itu juga perlu memberikan kesempatan karyawan untuk maju sehingga dengan demikian karyawan akan mendapatkan kepuasan tersendiri dalam bekerja. Semangat kerja timbul jika karyawan mempunyai keinginan untuk maju dan berkembang.

15 Pemberian kompensasi harus dapat memberikan kepuasan dan keadilan bagi semua pihak baik perusahaan maupun karyawan. Program program kompensasi karyawan dirancang untuk melakukan 3 hal: (1.) untuk menarik para karyawan yang cakap ke dalam organisasi (2.) untuk memotivasi mereka (karyawan) mencapai prestasi yang unggul, dan (3.) untuk menciptakan masa dinas yang panjang Rumusan Masalah Karyawan adalah sumberdaya yang telah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memberikan balas jasa yang sesuai dengan kontribusi mereka. Pada dasarnya, karyawan memasuki suatu perusahaan karena ketertarikan mereka terhadap balas jasa yang diberikan oleh perusahaan. Pemberian kompensasi diharapkan mampu menjadi alat yang tepat dan membawa dampak yang baik bagi karyawan dan perusahaan. Beberapa dampak dari pemberian kompensasi karyawan adalah meningkatkan motivasi kerja, produktivitas kerja, serta kepuasan kerja. Dampak pemberian kompensasi bagi perusahaan adalah rendahnya tingkat turnover karyawan, sehingga karyawan betah bekerja di perusahaan, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Kompensasi merupakan faktor yang demikian mempengaruhi motivasi dan produktivitas kerja. Namun, dengan kepuasan kerja karyawan kompensasi belum tentu dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu kondisi tempat kerja, hubungan dengan rekan kerja dan atasan, sarana dan prasarana yang mendukung terselesaikannya pekerjaan. Oleh karena itu masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem kompensasi yang diterapkan oleh taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng? 2. Bagaimana kesesuaian Kompensasi yang diberikan dengan harapan karyawan taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng? 3. Bagaimana hubungan atribut kompensasi dengan kepuasan karyawan taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng?

16 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji kompensasi yang diterima oleh karyawan taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng. 2. Mempelajari kesesuaian Kompensasi yang diberikan dengan harapan karyawan taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng. 3. Menganalisis hubungan kepuasan dengan atribut kompensasi yang ditetapkan oleh taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap beberapa pihak, diantaranya : 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mengetahui bagaimana hubungan kepuasan karyawan terhadap atribut kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu karya ilmiah yang layak dipercaya dan dapat menjadi bahan acuan maupun pertimbangan pembaca untuk dijadikan langkah awal bagi penulis karya ilmiah lainnya Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi, agar lebih terarah dan mudah dipahami. Penelitian ini meliputi bidang Manajemen Sumberdaya Manusia dengan topik hubungan kepuasan karyawan terhadap atribut kompensasi. Penelitian dilakukan di Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng. Penelitian ini difokuskan pada atribut kompensasi yang diberikan perusahaan dan hubungan kepuasan karyawan dengan atribut kompensasi tersebut.

17 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional, kreatif dan inovatif. Dalam menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya pengadaan program pendidikan dan pelatihan, pemberian upah atau gaji yang sesuai, kesehatan dan keselamatan kerja para Sumberdaya manusia merupakan salah satu komponen penting bagi kemajuan suatu perusahaan, tanpa manusia mesin pun tidak akan berfungsi dan perusahaan tidak akan beroperasi, sumberdaya manusia teramat penting artinya bagi sebuah perusahaan sehingga diperlukan tata cara untuk mengelola dan mengarahkannya. Menurut Mangkunegara (2002) manajemen sumberdaya manusia sebagai suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, penilaian, pengembangan, pemberian balas jasa bagi karyawan dalam perusahaan atau organisasi. Manajemen sumberdaya manusia terdiri dari serangkaian kebijakan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi orang-orang dan suatu organisasi. Menurut Hasibuan (2003) manajemen sumberdaya manusia adalah ilmu yang mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efesien membentuk terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Umar (2005), manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian dari manajemen pengorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia Fungsi Manajemen Sumberdaya Manusia Menurut Flippo (1992), manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi : 1. Fungsi Manajerial a. Perencanaan (Planning) Bagi manajer sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan program sumber daya manusia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu

18 b. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian berarti merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor faktor fisik. c. Pengarahan (directing) Pengarahan berarti menyuruh orang atau karyawan untuk bersedia bekerja secara efektif. d. Pengendalian (controlling) Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi. 2. Fungsi Operasional a. Pengadaan tenaga kerja (SDM) Pengadaan tenaga kerja (SDM) adalah fungsi operasional yang berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari sumber daya manusia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. b. Pengembangan Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. c. Kompensasi Fungsi ini dirumuskan srbagai balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi. d. Pengintegrasian Pengintegrasian merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan kepentingan perorangan (individu), masyarakat dan organisasi. e. Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan keadaan-keadaan yang sudah tercapai di perusahaan. f. Pemutusan hubungan kerja

19 Pemutusan hubungan kerja adalah fungsi operasional terakhir yang bertujuan untuk memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat Kegiatan Manajemen Sumberdaya Manusia Beberapa aktivitas spesifik yang terlibat dalam setiap fungsi manajemen sumberdaya manusia meliputi (Dessler, 2004) : 1. Perencanaan : Menentukan sasaran dan standar-standar; membuat aturan dan prosedur; menyusun rencana-rencana dan membuat perkiraan. 2. Pengorganisasian : Memberikan tugas apesifik kepada setiap bawahan; membuat divisi-divisi;mendeledasikan wewenang kepada bawahan; membuat jalur wewenang dan komunikasi; mengkoordinasikan pekerjaan bawahan. 3. Penyusunan staf: menentukan tipe orang yang harus dipekerjakan; merekrut calon karyawan; memilih karyawan; menetapkan standar prestasi; memberikan konseling kepada karyawan; memberikan kompensasi kepada karyawan; mengevaluasi prestasi; melatih dan mengembangkan karyawan. 4. Kepemimpinan : Mendorong orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan; mempertahankan semangat kerja; memotivasi bawahaan. 5. Pengendalian: Menetapkan standar seperti kuota penjualan,standar kualitas, atau tingkat produksi; memeriksa untuk melihat bagaimana prestasi yang dicapai dibandingkan dengan standar-standar ini;melakukan koreksi jika dibutuhkan. Kegiatan manajemen sumber daya manusia menurut Dessler (2004): 1.Melakukan analisis pekerjaan (menentukan pekerjaan setiap karyawan) 2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon karyawan 3. Memilih calon karyawan 4. Mengarahkan dan melatih karyawan-karyawan baru 5. Mengatur upah dan gaji(memberikan kompensasi kepada karyawan) 6. Memberikan insentif dan keuntungan 7. Menilai prestasi 8.Berekomendasi (mewawancarai,memberikan,konseling,mendisiplinkan) 9. Melatih dan mengembangkan para manajer 10. Membangun komitmen karyawan

20 2.2. Konsep Kompensasi Kompensasi Kompensasi berpotensi sebagai salah satu sarana terpenting dalam membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak organisasi mengabaikan potensi tersebut dengan suatu persepsi bahwa kompensasi tidak lebih dari sekedar a cost yang harus diminimisasi. Tanpa disadari beberapa organisasi yang mengabaikan potensi penting dan berpersepsi keliru telah menempatkan perilaku yang tidak produktif atau counter productive. Menurut Long (1998) dalam Althof (2008), sistem kompensasi yang paling efektif tidak didasari pada anggapan apa yang paling anda sukai melainkan apa yang sekiranya paling sesuai. Sehingga sistem kompensasi akan disebut efektif bila dapat memberi nilai tambah bagi organisasi setelah mempertimbangkan segi dana yang tersedia. Maka berarti bahwa sistem kompensasi yang dijalankan pada suatu perusahaan tidak sama dengan perusahaan lain tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan yang bersangkutan. Selain itu, agar sistem kompensasi yang dilakukan dapat efektif maka kompensasi yang diberikan harus adil. Hal ini harus dilakukan perusahaan karena dengan pemberian kompensasi yang adil akan didapat kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan. Menurut Davis dan Werther (1994) seperti yang dikutip oleh Mangkuprawira (2004), kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh,memelihara dan menjaga karyawan dengan baik Tujuan Manajemen Kompensasi Tujuan manajemen kompensasi efektif menurut Rivai (2004) : 1. Memperoleh SDM yang berkualitas Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada para pelamar 2. Mempertahankan karyawan yang ada

21 Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan semakin tinggi. 3. Menjamin keadilan Manajemen kompensasi selalu berupaya agar keadilan internal dan eksternal dapat terwujud. 4. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana kompensasi, efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-perilaku lainnya. 5. Mengendalikan biaya Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa manajemen kompensasi efektif, bias jadi pekerja dibayar di bawah atau di atas standar. 6. Mengikuti aturan hukum Sistem gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan. 7. Memfasilitasi pengertian Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi dan para karyawan Atribut Kompensasi Dalam perkembangannya kompensasi sendiri mempunyai tiga pokok yaitu a. Upah dasar (based-pay), merupakan komponen upah dasar bagi karyawan dan pada umumnya berdasarkan hitungan waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan atau per tahun. b. Upah berdasar kinerja (performance related-pay), berkaitan dengan monetary rewards dengan basis ukuran merupakan upah yang didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi.

22 c. Upah tidak langsung) (indirect pay ) dikenal sebagai employee benefit keuntungan bagi karyawan,terdiri dari barang-barang jasa non-cash item atau services yang secara langsung memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik karyawan, seperti jaminan keamanan pendapatan (income security) termasuk asuransi jiwa, perlindungan kesehatan (health protection) termasuk medical dan dental plan serta dana pensiun (retirement income). Menurut Rivai (2004), jenis-jenis kompensasi terdiri dari kompensasi finansial dan non-finansial. Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung. Kompensasi tidak langsung terdiri dari pembayaran dalam bentuk upah, gaji, bonus, atau komisi. Kompensasi tidak langsung terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung yang meliputi liburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak atau kepedulian keagaamaan dan sebagainya. Penghargaan non-finansial seperti pujian, menghargai diri sendiri dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan Kompensasi Finansial Menurut Rivai (2004) jenis kompensasi finansial terdiri dari langsung dan tidak langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran pokok yaitu gaji dan upah, pembayaran prestasi, pembayaran insentif, komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham,pembayaran tertangguh, tabungan hari tua, saham kumulatif. Kompensasi tidak langsung terdiri dari proteksi, asuransi, pesangon, sekolah anak, pensiun, kompensasi luar jam kerja, lembur, hari besar, cuti sakit, cuti hamil, fasilitas, rumah, kendaraan. Kompensasi non finansial terdiri dari karir, aman pada jabatan, peluang promosi, pengakuan karya, temuan baru, prestasi istimewa, lingkungan kerja, dapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas, menyenangkan dan kondusif Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi Faktor-faktor tertentu yang diakui sangat mempengaruhi keputusan akhir mengenai kompensai adalah sebagai berikut Flippo (1992): 1. Permintaan dan penawaran Adanya permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja akan mempengaruhi pemberian kompensasi.

23 2. Serikat buruh Serikat buruh dapat mempengaruhi penawaran terhadap tenaga kerja yang akan berpengaruh terhadap kompensasi. 3. Kemampuan untuk membayar Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar adalah seberapa besar perusahaan mampu untuk membayar kompensasi kepada karyawanya. 4. Produktivitas Kemampuan karyawan dalam bekerja juga akan mempengaruhi kompensasi. 5. Biaya hidup Besarnya kebutuhan hidup karyawan sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu Negara. Kompensasi yang diberikan diharapkan dapat memenuhi biaya hidup karyawannya. 6. Pemerintah Pemerintah mempengaruhi kompensasi dengan membuat peraturan peraturan yang mengatur besarnya upah yang diberikan Kepuasan Karyawan Kepuasan pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan ynag berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Menurut Robbins (2003) mendefenisikan bahwa seorang karyawan dengan tingkat kepuasan tinggi menunjukan sikap positif terhadap pekerjaanya, dan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaanya menunjukan sikap yang negatif. Kepuasan adalah perasaan yang menyokong atau tidak diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan sesame karyawan, penempatan kerja, jenis pekerjaan dan struktur organisasi perusahaan. Sedangkan perusahaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain adalah umur, kondisi kesehatan, pendidikan maupun kemampuan. Karyawan akan merasa puas apabila aspek-aspek pekerjaan dan

24 aspek-aspek dirinya mendukung dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak mendukung karyawan akan merasa tidak puas Mangkunegara (2002). Menurut Rivai (2004), kepuasan bias mengacu pada yang diberikan oleh perusahaan, termasuk gaji atau imbalan dan fasilitas kerja lainnya. Konteks puas dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu individu akan merasa puas apabila mengalami hal-hal : 1. Apabila hasil atau imbalan yang didapat tersebut lebih daripada yang diharapkan. 2. Apabila hasil yang didapat lebih besar dari standar yang ditetapkan. 3. Apabila yang didapat oleh karyawan sesuai dengan persyaratan yang diminta dan ditambah dengan ekstra yang menyenangkan konsisten untuk setiap saat serta dapat ditingkatkan setiap waktu Desa Wisata (Kampoeng Wisata) Menurut Nuryanti (1993) dalam Sihaloho (2009), desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Penekanan pada pola kehidupan tradisional merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan, mempersiapkan interaksi spontan antara masyarakat dan wisatawan tentang lingkungan dan kebudayaan setempat, selain memberikan rasa bangga masyarakat lokal terhadap kebudayaannya Penelitian Terdahulu Althof (2008) melakukan penelitian mengenai Analisis Kepuasan Karyawan Terhadap Skema Kompensasi Pada PT.Hanken Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga bagian sistem kompensasi yang diterapkan PT.Hanken Indonesia yaitu kompensasi finansial langsung, kompensasi finansial tidak langsung, dan kompensasi non finansial. Pemberian kompensasi yang baik finansial dan non finansial sudah sesuai dengan harapan karyawan PT.Hanken. Sophiadewi (2006) dengan penelitian mengenai Analisis Hubungan Sistem Kompensasi Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan pada Departemen Produksi PT. Coats Rejo Indonesia.

25 Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sistem kompensasi yang diterapkan PT. CRI cukup sesuai dengan harapan karyawan. Sistem kompensasi yang dimaksud adalah meliputi metode penetapan kompensasi, asas kompensasi dan kompensasi sendiri. Asyanna (2006) dalam penelitian mengenai Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di PT.Indofood Sumber Makmur, Tbl Bogasari Flour Mills Division menyimpulkan bahwa secara umum tingkat kepuasan kerja karyawan berada pada taraf puas, dimana kepuasan tertinggi berada pada lingkungan kerja sedangkan aspek kepuasan terendah adalah penghasilan dan kesejahtraan.

26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal perusahaan. Kebijakan yang akan di teliti pada taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng meliputi kebijakan sumber daya manusia (SDM). Kompensasi yang difokuskan dalam penelitian ini adalah atribut kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya dan bagaimana hubungan atribut kompensasi dengan kepuasan. Atribut kompensasi yang akan dibahas adalah kompensasi finansial baik finansial langsung maupun finansial tidak langsung dan kompensasi non-finansial. Pemberian kompensasi harus ditetapkan dengan asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku yaitu undang-undang no 13 tahun 2003 pasal 88 sampai pasal 101. prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya kompensasi yang diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan, baik kompensasi finansial maupun non-finansial. Kompensasi yang adil dan dapat memberikan kepuasan kepada karyawan dapat meningkatkan efektivitas sistem kompensasi. Kompensasi yang efektif dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan. Kompensasi yang efektif adalah bilamana suatu sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan dapat mencapai tujuan-tujuan kompensasi efektif. Kerangka pemikiran dijelaskan dalam Gambar 1 berikut:

27 Persaingan Globalisasi Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan Manajemen SDM Kampoeng Wisata Cinangneng Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin 2. Usia 3. Tingkat pendidikan 4. Status pernikahan 5. Jumlah anak 6. Lama bekerja 7. Besar penghasilan 8. Besar pengeluaran Kepuasan Karyawan 1. Atribut Kompensasi: a. Gaji b. Bonus c. Tunjangan d. Asuransi e. Lembur f. Fasilitas g. Cuti h. Lingkungan kerja Kompensasi: 1. Kompensasi Finansial Langsung: a. Gaji b. Bonus c. Tunjangan transportasi Tidak langsung: d. Tunjangan hari raya e. Cuti f. Asuransi g. Lembur h. Fasilitas 2. Kompensasi Non Finansial i. Lingkungan kerja j. Rekreasi Gambar 1. Kerangka Pemikiran

28 3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian Analisis hubungan kepuasan karyawan terhadap atribut kompensasi dilakukan di Kampoeng Wisata Cinangneng yang terletak di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi di Kampoeng Wisata Cinangneng dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kampoeng Wisata Cinangneng selain menawarkan keindahan lam pedesaan juga mempunyai sarana untuk mempelajari seni dan kebudayaan Jawa Barat Jenis Data dan Sumber Data Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder, data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Data primer diambil langsung dari perusahaan melalui: 1. Wawancara Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada bagian personalia yang mengerti tentang sistem kompensasi di taman rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng. 2. Kuesioner Survei, yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan. Survei digunakan untuk mengamati sikap, preferensi, perasaan atau pengetahuan responden Data sekunder didapatkan dari data internal perusahaan, buku, hasil penelitian terdahulu dan literatur-literatur lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

29 1. Uji Validitas Uji validitas menurut Umar (2005) adalah sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki validitas yang rendah. Uji validitas menurut Sugiyono (2003), yaitu mengukur apa yang diukur. Instrument dikatakan valid bila alat ukur yang digunakan untuk mengukur data seharusnya diukur. Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah : a. Mendefenisikan secara operasional konsep yang akan diukur dengan cara ; 1.) Mencari defenisi dan rumusan konsep dari literatur, bila sudah terdapat rumusan yang cukup operasional maka rumusan tersebut dapat langsung dipakai, sebaliknya bila rumusan tersebut belum operasional, maka peneliti harus merumuskan seoperasional mungkin. 2.) Jika dalam literatur tidak diperoleh defenisi konsep yang akan diukur maka peneliti harus mendiskusikannya dengan para ahli. 3.) Menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspekaspek yang akan diukur. Dari jawaban yang diperoleh, peneliti membuat kerangka konsep dan menyusun pertanyaan yang operasional. b. Melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah responden. c. Mempersiapkan Tabel tabulasi jawaban. d. Menghitung masing-masing pertanyaan dengan menggunakan rumus pearson product moment yaitu : r hitung = N( ( ) ( ) (1) Keterangan : r = Nilai Koefisien korelasi N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden.

30 e. Membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Bila nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah r (n-k ; ά). Untuk menghitung r tabel, dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Bhuono A, 2005) : keterangan: df = n k df : degree of freedom n : jumlah responden k : jumlah butir responden 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrument pengukuran (Umar, 2005). Pengujian reliabilitas yang digunakan yaitu teknik Cronbach. Teknik Cronbach digunakan untuk mencari reabilitas dengan instrument skala Likert (1 sampai 5). Umumnya instrument yang valid pasti reliable, namun instrument yang reliable belum tentu valid, oleh karena itu pengujian reliabilitas instrument perlu dilakukan. Rumus untuk menghitung koefisien realibilitas Alpha Cronbach (r i ) adalah sebagai berikut: r 11 k 1 k 1 2 b.. (2) 2 t r 11 k = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach = jumlah item pertanyaan Σ σ 2 t = jumlah varians item σ 2 t = varians total Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach s diukur berdasarkan skala 0 sampai 1 yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

31 Tabel 1. Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach s Alpha Tingkat Reabilitas 0,00 0,20 Kurang Reliabel >0,20 0,40 Agak Reliabel >0,40 0,60 Cukup Reliabel >0,60 0,80 Reliabel >0,80 1,00 Sangat Reliabel 3.4. Metode Pengambilan Sampel Menurut Sugiono (2003), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan seluruh karyawan yang bekerja di Kampoeng Wisata Cinangneng dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Ini dilakukan karena populasi yang ada pada Kampoeng Wisata Cinangneng tidak terlalu besar maka teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggota populasi dijadikan sampel Metode Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengidentifikasi jenis kompensasi yang diterima oleh karyawan Kampoeng Wisata Cinangneng.. Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi. Menurut Umar (2005), analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel yang lain dan Alat analisis kesenjangan yang digunakan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi antara tingkat harapan karyawan dengan tingkat kinerja atau membandingkan antar kondisi yang diterima dengan kondisi yang diharapkan Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden dalam kuesioner adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap variable penelitian yang terdapat dalam pertanyaan kuesioner. Penentuan skor nilai atas jawaban responden berdasarkan skala Likert 5 tingkat, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, kurang setuju dan sangat kurang setuju. Kelima penilaian tersebut diberi skor seperti pada Tabel 2.

32 Tabel 2. Skala pengukuran yang digunakan Skala Keterangan 1 Sangat Kurang Setuju (SKS) 2 Kurang Setuju (KS) 3 Cukup Setuju (CS) 4 Setuju (S) 5 Sangat Setuju (SS) Selanjutnya setiap jawaban responden diberikan bobot (skor rataan), cara untuk menghitung skor rataan menurut Durianto (2003) adalah sebagai berikut : X Keterangan : fi.wi fi x = rata-rata berbobot fi = frekuensi wi = bobot Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan rumus : R (bobot) Rs M Keterangan: R (bobot) = bobot terbesar bobot terkecil M.. (3).. (4) = banyaknya kategori bobot Korelasi Rank Spearman Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain berdasarkan rankingnya, termasuk dalam statistik non parametrik. Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi Rank Spearman antara kepuasan karyawan dengan atribut kompensasi (Pratisto, 2004). Rumus koefisien korelasi Rank Spearman yang digunakan adalah sebagai berikut : r s 1 6 n n i 1 3 di n 2.. (5)

33 Keterangan: r s = koefisien korelasi di = selisih peringkat n = jumlah pasangan data Untuk data yang sama maka rumus yang digunakan adalah : 3 2 N N x 12 T x 3 2 N N Y 12 T x (6) Faktor korelasi untuk angka-angka yang sama adalah : 3 t t Tx / y 12.. (7) Bila koreksi ini digunakan maka statistik uji berubah menjadi : rs 2 2 X y X Y D 2.. (8) Keterangan: r s = koefisien korelasi Tx = faktor koreksi X X = variabel bebas Ty = faktor koreksi Y Y = Variabel tidak bebas D = selisih antara Rank X dengan Rank Y Untuk dapat menentukan derajat kuat lemahnya koefesien korelasi digunakan batasan-batasan nilai korelasi menurut Champion (1998) yaitu: : No association, menunjukan tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y : Moderately low association, menunjukan hubungan yang agak lemah antara variabel X dengan variabel Y : Moderately high association, menunjukan hubungan yang agak kuat antara variabel X dengan variabel Y.

34 : High association, menunjukan hubungan yang kuat antara variabel X dengan variabel Y. Perumusan Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan antara atribut kompensasi dengan kepuasan karyawan H1 : Ada hubungan antara atribut kompensasi dengan kepuasan karyawan Untuk menguji hubungan hipotesis nol (Ho) kriterianya adalah : Tolak Ho : jika nilai peluang < nilai signifikan. Tolak H1 : jika nilai peluang > nilai signifikan. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 10% (0,1) karena angka ini dinilai cukup untuk mewakili hubungan antara dua variabel dan merupakan tingkat signifikasi yang sudah sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) Metode analisis kesenjangan digunakan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi antara tingkat harapan karyawan dengan tingkat kinerja atau membandingkan antar kondisi yang diterima dengan kondisi yang diharapkan (Rangkuti, 2006). Penilaian responden terhadap kondisi yang diharapkan dengan pelaksanaan yang dilakukan oleh perusahaan diukur dengan penggunaan skala untuk melihat kesenjangan yang terjadi berdasarkan penilaian responden dimana hasil yang diperoleh dinilai. Data yang digunakan merupakan hasil perhitungan skor tingkat kinerja dan skor tingkat harapan. Nilai Gap yang positif menunjukan bahwa atribut telah memenuhi kepuasan konsumen dan jika bernilai negatif menunjukkan atribut belum memenuhi kepuasan konsumen. Rumus yang digunakan untuk perhitungan analisis Gap yaitu : Gap = Kinerja - Harapan = Yi - Xi...(9) Tingkat kesesuaian dihitung dengan menggunakan rumus:

35 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum Kampoeng Wisata Cinangneng dapat dilihat melalui sejarah, visi dan misi, paket jasa yang ditawarkan, fasilitas dan sumberdaya manusia perusahaan. Adapun penjelasan dari gambaran umum tersebut adalah sebagai berikut: Sejarah Perusahaan Latar belakang didirikannya Kampoeng Wisata Cinangneng adalah bermula dari adanya tempat tinggal (rumah) dari Hester Basoeki di daerah Cinangneng Kabupaten Bogor. Rumah ini awalnya hanya digunakan sebagai tempat peristirahataan keluarga yang dibangun pada bulan Agustus tahun 1993 oleh pasangan Hester dan Willy Basoeki diatas tanah seluas 700m 2 dan diberi nama Kampoeng Wisata Cinangneng. Pemberian nama Kampoeng Wisata Cinangneng didasarkan kepada letak kampung yang dijadikan daerah yang dikunjungi dan dijadikan tujuan wisata oleh wisatawan. Dimana wisatawan dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal seperti: pertanian, kerajinan dan industri yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. Kampoeng Wisata Cinangneng, pada awalnya hanya terdapat satu rumah dengan dua kamar yang saat ini telah diberi nama Balai Kampung. Tempat ini mulai dikomersilkan oleh Hester Basoeki ketika tanpa sengaja menawarkan tempat peristirahatanya yang berada di Cinangneng kepada Wisatawan asal Amerika yang menginap di guest house miliknya yang terletak dikawasan Cilandak Jakarta Selatan. Lokasi penginapan yang menyatu dengan alam dengan pesona Gunung Salak, Sungai Cinangneng, sawah dan budaya masyarakat setempat membuat wisatawan tersebut langsung tertarik untuk mencoba menginap di rumah milik Hester yang berada di Bogor. Untuk menghilangkan rasa jenuh wisatawan tersebut. Hester juga menawarkan jalan-jalan ke pelosok kampung serta mengajarkan cara bercocok tanam padi,yang dibantu oleh petani setempat mendapat respon yang sangat baik dari

36 wisatawan tersebut. Hester sebagai pemilik mulai memikirkan bahwa tempat peristirahatannya tersebut dapat dikembangkan. Sejak saat itulah Hester mulai memberanikan diri untuk menawarkan rumahnya kepada wisatawan asing ataupun domestik sebagai tempat penginapan dengan menawarkan konsep wisata pulang kampung yang tidak dimiliki oleh tempat rekreasi lain. Pada tahun 1994, Hester membangun kembali kamar untuk menginap berjumlah tiga ruangan karena permintaan kamar yang terus meningkat dari wisatawan. Keberhasilan Hester Basoeki berkembang pesat, sehingga pada bulan Juli tahun 1998 Kampoeng Wisata Cinangneng mendapatkan perhatian dari Menteri Pariwisata Seni dan Budaya yang pada saat itu dijabat oleh Marzuki Usman, yang menyampatkan diri berkunjung ke Kampoeng Wisata Cinangneng dan sangat kagum dengan keberadaan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam memberikan pelatihan kepada pengunjung dalam hal pertanian dan budaya. Sejak saat itu Marzuki Usman selaku Menteri Pariwisata Seni dan Budaya memberikan nama lain dari tempat tersebut yang tadinya adalah penginapan milik Hester Basoeki menjadi Kampoeng Wisata Cinangneng. Berkembangnya Kampoeng Wisata Cinangneng juga tidak terlepas dari perhatian media massa. Liputan-liputan khusus mengenai Kampoeng Wisata Cinangneng sering kali ditampilkan dalam satu halaman penuh oleh Koran Kompas,Tempo, Radar Bogor, Majalah Nikita, Majalah Kartini, Majalah Bobo, Tabloid Nikita, Majalah Prospektif, Majalah Sedap, Majalah khusus objek petualangan yaitu krakatau hingga Majalah Autosport. Selain media cetak, ada juga media televise yang meliput tempat rekreasi ini seperti: TVRI, TPI, RCTI, ANTV, SCTV, TRANS TV, METRO TV DAN INDOSIAR. Media massa yang datang untuk meliput kawasan Kampoeng Wisata Cinangneng dilakukan atas dasar sukarela karena ketertarikan setelah melihat liputanliputan yang ditayangkan oleh beberapa media massa lainnya. Hal tersebut tentu saja memberikan keuntungan bagi Kampoeng Wisata Cinangneng karena memberikan angin segar bagi Kampoeng Wisata Cinangneng untuk memperkenalkan agrowisata melalui konsep kampung wisata kepada konsumen. Program wisata yang ditawarkan oleh Kampoeng Wisata Cinangneng banyak diminati oleh wisatawan, baik wisatawan

37 asing maupum domestik. Dari tahun ke tahun jumlah pengunjung Kampoeng Wisata Cinangneng terus mengalami peningkatan. Memasuki Tahun 2000 kegiatan bertani yang ditawarkan semakin beragam yang dikemas dalam paket pulang kampung. Paket wisata ini banyak diminati oleh wisatawan domestik. Kampoeng Wisata Cinangneng kemudian melakukan penambahan lahan dari 700m 2 menjadi 7000m 2. Total keseluruhan fasilitas kamar yang dimiliki Kampoeng Wisata Cinangneng adalah sebanyak 8 kamar tidur Visi Misi Perusahaan Kampoeng Wisata Cinangneng sebagai tempat wisata yang menawarkan konsep wisata budaya dan wisata agro sudah memiliki visi dan misi. Visi dari Kampoeng Wisata Cinangneng adalah: Menjadikan Kampoeng Wisata Cinangneng sebagai pusat kebudayaan Jawa Barat dan ikut melibatkan masyarakat baik dari segi kegiatan atau peran serta masyarakat itu sendiri dalam pengembangan Kampoeng Wisata Cinangneng. Sedangkan misi dari Kampoeng Wisata Cinangneng adalah: a. Memperkenalkan kondisi pedesaan dan kehidupan masyarakat setempat dalam kehidupan sehari-harinya b.menjalin hubungan kemitraan dengan masyarakat sebagai upaya dari pengembangan kampung wisata c.penduduk dan Wisatawan yang datang dapat mendapatkan keuntungan baik dari segi pengetahuan, pengalaman dan kebudayaan daerah, khususnya Jawa Barat. d.memperkenalkan keindahan alam dan kehidupan daerah pedesaan di Indonesia, e.memperluas kesempatan kerja, usaha agrowisata, seni dan budaya Paket Wisata yang Ditawarkan Kampoeng Wisata Cinangneng menawarkan 5 paket wisata yaitu paket A (paket menginap), paket B (paket menginap dan ronda kampung), paket C (paket tour pulang kampung), paket D (paket program pulang kampung), dan paket E (paket renang dan makan siang). Paket A atau lebih dikenal dengan paket Menginap, biaya yang harus di keluarkan adalah sebesar rp per kamar untuk dua orang pengunjung. Letak kamar untuk menginap dapat dipilih sesuai dengan keinginan

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia 2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004),

BAB II LANDASAN TEORI. bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Menurut Rivai (2004), 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum dimana meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG

IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG IDENTIFIKASI SEGMENTASI PENGUNJUNG WISATA AGRO STUDI KASUS KARAKTERISTIK PENGUNJUNG KAMPOENG WISATA CINANGNENG SKRIPSI HESTI FANNY AULIA SIHALOHO H34066060 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA BAHAN AJAR M S D M Oleh Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA 1 A. KOMPENSASI 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO

ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO SKRIPSI ARDIAN SURBAKTI H34076024 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG

HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV DINAR TANGERANG HARDINAL SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo HELFRIN TUKI PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK HELFRIN TUKI NIM 931 409

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatakan produktivitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kompensasi sebagai variabel bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y (dependent

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sumber Daya Manusia adalah unsur utama dalam mengelola organisasi maupun perusahaan yang merupakan penggerak untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial BAB II TINJAUAN TEORI A. Penelitian Terdahulu. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang) tahun 2014. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah The Green Forest Resort yang berada di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah The Green Forest Resort yang berada di Jalan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah The Green Forest Resort yang berada di Jalan Sersan Bajuri no.102 Cihideung Bandung, Jawa Barat.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Unipara Express. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti (PPS, 008:0). Menurut Sugiyono (1999:3) variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian penjelasan (Explanatory Research). Explanatory research adalah penelitian yang berusaha menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu program pemasaran, karena promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri pariwisata di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin banyaknya alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sudah mulai terasa saat ini memaksa setiap organisasi baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan elemen dasar yang

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya terletak di desa Karya Wangi RT 02/02 Kampung Nyampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Dina Lestari dan Sulastri Irbayuni Alumni Progdi Manajemen Dosen Progdi Manajemen FEB Email : lastree27@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci