PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA TELUK BUNGUS
|
|
- Teguh Sonny Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA TELUK BUNGUS Bangun Fiqri Utama Lubis 1 dan Prof. Dr. Ir Hang Tuah Salim, M.Oc.E 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung fiqri.lubis@gmail.com dan 2 hangtuahsalim@yahoo.com Abstrak: Potensi lestari perikanan Sumatera Bagian Barat saat ini mencapai ton setahun dengan tingkat pemanfaatan sebesar 37%. Agar produksi perikanan memenuhi potensi lestari tersebut dibutuhkan sebuah pelabuhan yang dapat menampung kapal perikanan yang lebih besar. Pelabuhan yang tersedia saat ini hanya dapat menampung kapal ukuran 60 GT. Selain itu pelabuhan juga harus dilengkapi fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung seluruh kegiatan di pelabuhan. Isi dari tulisan ini adalah perencanaan pelabuhan perikanan di Teluk Bungus. Perencanaan pelabuhan meliputi layout pelabuhan perikanan, desain revetment dan perencanaan dermaga pelabuhan. Perencanaan layout melputi perencanaan segala fasilitas pelabuhan. Desain revetment meliputi perencanaan dimensi, ukuran armor, tebal lapisan dan proteksi kaki dari revetment. Perencanaan dermaga meliputi perencanaan dimensi struktur dari dermaga dan fasilitasnya. Data yang digunakan untuk tulisan ini berupa data sekunder. Data tersebut adalah data perikanan dan data lingkungan yang berupa data gelombang, arus, angin dan tanah. Dari data perikananan, pelabuhan di desain sesuai dengan tipe yaitu pelabuhan perikanan tipe samudra. Selain itu, gelombang dari data lingkungan juga akan dimodelkan untuk menentukan tinggi gelombang rencana dari dermaga dan revetment menggunakan program Surface-water Modeling System (SMS) dengan modul STWAVE. Tulisan ini tidak merencanakan desain detail dari struktur dermaga, sehingga dimensi dari struktur dermaga diambil dari SNI dan pekerjaan lain yang sudah pernah dilakukan. Kata kunci: pelabuhan, perikanan, PENDAHULUAN Daerah sumatera bagian barat mempunyai potensi perikanan yang sangat potensial. Perairan Sumatera Barat secara geografis terletak di pantai Barat Sumatera dengan luas laut mencapai km² dan panjang garis pantai 440 km. Potensi lestari perikanan laut di pantai barat Sumatera termasuk Sumatera Barat adalah sebesar ton per tahun, sedangkan tingkat pemanfaatannya baru mencapai 37%. Untuk wilayah sumatera barat sendiri, potensi perikanannya adalah sebesar ton yang pemanfaatanya pada tahun 2009 hanya sekitar ton. Saat ini Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bungus sudah banyak disinggahi kapal ukuran 60 GT yang wilayah fishing groundnya adalah zona ZEEI di Samudra Hindia. Akan tetapi, untuk memenuhi tingkat pemanfaatan hingga 100%, diperlukan kapal yang lebih besar sehingga berimbas kepada kebutuhan pelabuhan yang lebih besar dan modern. METODOLOGI Perencanaan pelabuhan dimulai dengan pengumpulan data sekunder yang berupa data lingkungan, data kapal dan data perikanan. Data lingkungan berupa data pasang surut, angin, gelombang, arus dan data tanah. Data perikanan berupa data hasil produksi perikanan selama beberapa tahun terakhir. 1
2 Data gelombang (tabel 1) yang didapat terlebih dahulu dimodelkan dengan perangkat lunak komputer Surface-water Modeling System (SMS), dengan modul STWAVE. Modul ini mensimulasikan pemodelan gelombang pada laut dalam dan perairan transisi. Pemodelan gelombang juga termasuk refraksi-difraksi, shoaling, interaksi gelombang-arus, gelombang pecah dan wave growth. Hasil dari pemodelan adalah tinggi gelombang di sekitar dermaga dan revetment. Tinggi gelombang ini akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk menentukan elevasi dari dermaga dan revetment dari pelabuhan. Tabel 1 Data gelombang berdasarkan arah dan perioda ulang Arah Perioda SSW SW WSW W WNW NW NNW Ulang (tahun) Hs Tp Hs Tp Hs Tp Hs Tp Hs Tp Hs Tp Hs Tp (m) (s) (m) (s) (m) (s) (m) (s) (m) (s) (m) (s) (m) (s) Data pasang surut diperoleh dari hasil pengamatan di lokasi pekerjaan. Data pasang surut yang telah diolah akan berupa nilai dari elevasi penting. Data tersebut disajikan pada tabel 2. Tabel 2 Nilai elevasi penting di Teluk Bungus No Important Tidal Reference Elevation from 0 Tide Elevation (cm) 1 HWS Highest Water Spring MSL Mean Sea Level LWS Lowest Water Spring Data angin dan arus berguna untuk mendesain dermaga pelabuhan. Data tersebut digunakan untuk menentukan kapasitas dari bollard untuk pelabuhan. Selain itu data yang digunakan untuk perencanaan dermaga adalah data kapal. Data kapal digunakan untuk menentukan dimensi dermaga dan ukuran fender. Data tanah digunakan untuk menentukan kedalaman tiang pancang dermaga. Data perikanan dan data kapal digunakan sebagai dasar untuk menentukan kapasitas pelabuhan perikanan. Pelabuhan ini direncanakan untuk dapat menampung produksi perikanan sebesar ton/tahun atau 822 ton/hari. Kemudian ukuran dari setiap fasilitas pelabuhan dihitung berdasarkan kemampuan tersebut. Pelabuhan perikanan samudra teluk bungus direncanakan dengan berpedoman kriteria teknis yang terdapat pada keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : Per 16/Men/2006. Pelabuhan perikanan tipe samudra harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di wilayah laut teritorial, ZEEI, dan laut lepas; 2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan berukuran sekurangkurangnya 60 Gross Tonnage (GT); 2
3 3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya 300 m, dengan kedalaman kolam sekurang- kurangnya minus 3 m; 4. Mampu menampung sekurang-kurangnya 100 kapal perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya GT kapal perikanan sekaligus; 5. Ikan yang didaratkan sebagian untuk tujuan ekspor; 6. Terdapat industri perikanan. Revetment didesain mempunyai tiga buah lapisan, yaitu lapisan armor, lapisan filter dan lapisan inti. Diantara lapisan filter dan inti digunakan geotextile. Pada lapisan armor digunakan batu pecah ukuran besar sedangkan pada lapisan filter digunakan batu pecah ukuran yang lebih kecil. Lapisan inti berupa pasir hasil reklamasi. Untuk menghitung berat dari armor digunakan rumus Hudson yang dapat dilihat pada persamaan 1. Berat dari lapisan filter disesuaikan 1/15 hingga 1/10 dari berat armor. W = K D γ r H 3 γ r γ air laut 1 3 cot θ (1) Dermaga dan trestle pelabuhan direncanakan menggunakan struktur tipe deck on pile. Dermaga direncanakan terbagi atas dua zona, zona pendaratan dan perlengkapan. Zona pendaratan berfungsi untuk nelayan yang akan melakukan proses bongkar ikan. Zona perlengkapan berfungsi untuk nelayan yang melakukan aktivitas perlengkapan kebutuhan untuk melaut. Trestle pelabuhan direncanakan sebagai tempat bersandarnya kapal yang tidak melakukan aktivitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Data dari tabel 1 di simulasikan menggunakan program SMS dengan modul STWAVE. Hasil simulasi disajikan pada tabel 3. Tinggi gelombang perencanaan yang digunakan adalah tinggi gelombang terbesar yaitu dari arah barat daya. Tabel 3 Hasil simulasi gelombang menggunakan program STWAVE Input Arah = 0 o (Barat); T = 7,1 s ; Hs = 1,9 m Input : Arah = 22,5 o (Barat-Barat Daya); T = 5,5 s ; Hs = 1,3 m Input : Arah = 45 o (Barat Daya); T = 8,6 s ; Hs = 2,6 m Tinggi Gelombang STWAVE (m) Dermaga Revetment 0,50 0,50 0,50 0,41 1,00 1,00 Pelabuhan Perikanan Samudra Teluk Bungus direncanakan terdiri dari fasilitas laut dan darat. Fasilitas di laut berupa dermaga dan trestle. Dermaga pelabuhan ini terletak pada kedalaman -9,5 m (LWS) di lepas pantai. Dermaga ini terbagi atas dua area, yaitu dermaga pendaratan dan dermaga perlengkapan. Dermaga pendaratan adalah dermaga untuk mendaratkan hasil produksi perikanan, sedangkan dermaga perlengkapan adalah dermaga 3
4 untuk memuat perlengkapan nelayan sebelum melaut. Dermaga pelabuhan ini didesain untuk dapat menampung kapal ukuran 350 GT sebanyak 9 buah sekaligus, dimana enam buah kapal sekaligus pada dermaga pendaratan dan tiga buah kapal sekaligus pada dermaga perlengkapan. Dermaga didesain selebar 20 m untuk memfasilitasi kebutuhan ruang gerak dari kenderaan terutama crane dan truk. Selain itu pada dermaga juga terdapat jalan yang digunakan sebagai lalu lintas kenderaan. Untuk menghubungkan dermaga dengan daratan digunakan trestle sebanyak dua buah. Trestle direncanakan sepanjang 200 m sebagai tempat berlabuhnya kapal perikanan bagi nelayan yang sedang tidak melakukan aktivitas. Trestle selebar 16,5 m berfungsi untuk memudahkan ruang gerak kenderaan dan sebagai lalu lintas kenderaan. Fasilitas darat pada pelabuhan ini dihitung berdasarkan beberapa standar untuk merencakan pelabuhan perikanan. Dari hasil analisis perhitungan kebutuhan pelabuhan kemudian dibuat layout pelabuhan perikanan. Layout pelabuhan perikanan dibuat dengan mempertimbangkan letak dari setiap fasilitas pelabuhan agar kegiatan di pelabuhan dapat lebih efektif dan efisien. Layout pelabuhan perikanan dapat dilihat pada gambar 1. Luas areal darat sebesar m² disediakan untuk berbagai fasilitas. Lahan untuk fasilitas darat direklamasi menggunakan pasir hingga ketinggian +3,5 m LWS. Untuk penahan dari erosi digunakan revetment. Fasilitas pelelangan ikan terletak pada Gedung Pelelangan Ikan seluas 3750 m 2. Gedung pelelangan diletakkan sedekat mungkin dengan dermaga pendaratan agar mempercepat proses transportasi ikan. Kebutuhan air untuk gedung ini terutama untuk pembersihan ikan sangat banyak. Oleh karena itu, untuk penyediaan air digunakan air laut yang diambil dari tangki air laut yang sebelumnya diambil oleh water intake air laut. Untuk menambah nilai jual dari ikan pelabuhan ini dilengkapi dengan dua buah area industri yang nantinya akan diserahkan pengelolaannya kepada pihak swasta. Jalan pada pelabuhan ini berstandar III A dan III C. Jalan III A diperuntukkan bagi jalan yang dilalui truk. Jalan kelas III A mempunyai dua arah dengan masing-masing arah mempunyai dua lajur. Jalan kelas III C diperuntukkan untuk jalan di perumahan karyawan. Jalan kelas III C mempunyai dua arah dan dua lajur. Untuk perbaikan kapal, pelabuhan menyediakan tempat perbaikan kapal seluas 9000 m 2 dengan kapasitas empat buah kapal 350 GT. Fasilitas tempat perbaikan kapal diletakkan pada lokasi yang tidak menganggu aktivitas kapal di sekitar dermaga dan trestle. Untuk menarik kapal ke darat disediakan empat buah slipway dan empat buah rumah dari mesin penarik kapal. Untuk penyimpanan peralatan disediakan satu buah bengkel. Selain itu pelabuhan juga menyediakan fasilitas untuk perbaikan jaring. Fasilitas perbaikan jaring diletakan sedekat mungkin dengan trestle dan dermaga agar mempermudah nelayan. Pelabuhan mempunyai fasilitas untuk penyediaan kebutuhan nelayan selama melaut seperti air es dan bahan bakar. Untuk penyediaan es, pelabuhan mempunyai fasilitas pabrik es dan gudang es. Pabrik es pelabuhan mempunyai kapasitas 1300 ton/hari, sedangkan gudang es mempunyai kapasitas penampungan sebesar 2600 ton. Untuk fasilitas bahan bakar, pelabuhan menyediakan tangki bahan bakar dengan kapasitas total 300 ton. Fasilitas bahan bakar diletakkan dekat dengan dermaga perlengkapan untuk mempercepat proses transportasi. Untuk fasilitas air, pelabuhan menyediakan tangki air yang diletakkan sedikit lebih jauh dari dermaga perlengkapan dan bahan bakar untuk mencegah kemungkinan terkontaminasinya air. Untuk mengangkut jumlah produksi perikanan sebesar 840 ton/hari digunakan truk. Sebelum memuat hasil perikanan, truk akan terlebih dahulu parkir di area parkir. Area parkir di desain untuk dapat menampung hingga 48 truk sekaligus. Area parkir ini ditempatkan sedekat mungkin dengan Gedung Lelang dan Area Industri. Untuk mobil dan kenderaan lainnya disediakan fasilitas parkir berupa gedung parkir. Gedung parkir diletakkan sedekat 4
5 mungkin dengan bangunan yang padat dengan orang seperti gedung administrasi dan gedung pelelangan. 5
6 C C A A B B C Gambar 1 Layout Pelabuhan Perikanan Samudra Teluk Bungus 6
7 Revetment pada pelabuhan digunakan untuk menahan erosi dari lahan hasil reklamasi pelabuhan. Lapisan armor terdiri dari batu dengan berat 300 kg yang ditumpuk sebanyak dua lapis. Lapisan filter terdiri dari batu yang ditumpuk dengan berat kg sebanyak dua lapis. Sedangkan lapisan inti berupa pasir. Untuk menahan agar pasir tidak keluar dari lapisannya maka digunakan geotekstil. Hasil desain dari revetment dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2 Penampang melintang revetment (Potongan A-A) Dermaga pelabuhan ini dibuat sepanjang 350 m selebar 20 m dan trestle sepanjang 200 m selebar 16,5 m. Tipe struktur dermaga yang digunakan adalah sistem deck on pile. Struktur tipe ini mempunyai beberapa keuntungan seperti kemudahan pelaksanaan, kemudahan perawatan dan sudah umum digunakan di Indonesia. Struktur ini terdiri dari tiga buah komponen yaitu pelat balok dan tiang pancang. Ukuran tebal pelat dermaga direncanakan sebesar 25 cm dan balok dermaga direncanakan sebesar 0,4 m x 0,6 m. Struktur dermaga ditopang oleh tiang pancang baja berukuran diameter 0,4 m. Tiang pancang baja dipilih dikarenakn tiang pancang akan dipancang pada tanah keras. Panjang tiang pancang terbesar untuk pelabuhan ini adalah 53 m. Untuk fasilitas tambat, pada dermaga terdapat fender tipe AN 400 dari Fentek Marine System. Selain itu untuk penahan kapal saat tambat digunakan bollard dengan kapasitas 5 ton. Kapasitas yang besar direncanakan agar satu bollard dapat digunakan untuk dua atau lebih tali tambat kapal. Potongan memanjang dermaga dapat dilihat pada gambar 3. Tipe struktur dan dimensi dari komponen struktur pada dermaga sama dengan trestle. Perbedaannya adalah pada trestle digunakan fender tipe AN 500 dari Fentek Marine System. Potongan memanjang trestle dapat dilihat pada gambar 4. 7
8 Gambar 3 Potongan memanjang dermaga (Potongan B-B) KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 4 Potongan memanjang trestle (Potongan C-C) Gelombang terbesar datang dari arah barat daya dengan tinggi gelombang sebesar 2,6 m dan periode 8,6 s. Setelah dilakukan simulasi menggunakan program STWAVE, gelombang terbesar datang dari arah barat daya sebesar 1 m di sekitar dermaga dan 1 m di sekitar revetment. Tinggi gelombang terbesar ini dipakai sebagai dasar untuk merencanakan pelabuhan. Pelabuhan Perikanan Samudra Teluk Bungus mampu menampung produksi perikanan hingga ton/tahun. Untuk mendukung kapasitas produksi tersebut pelabuhan dilengkapi dengan berbagai fasilitas darat dan laut. Untuk fasilitas darat disediakan lahan seluas m 2. Fasilitas yang tersedia di darat dapat dilihat pada gambar 1. Revetment dibuat untuk mencegah terjadinya erosi terhadap timbunan reklamasi. Revetment terdiri dari lapisan armor seberat 300 kg, lapisan filter kg, geotekstil dan lapisan inti yang berupa pasir hasil reklamasi. Revetment dibangun sepanjang pelabuhan dengan total panjang sebesar 907 m. Untuk fasilitas laut disediakan dua buah trestle sepanjang 200 m dan satu buah dermaga sepanjang 350 m. Dermaga pelabuhan terbagi atas dua zona utama yaitu dermaga pendaratan dan dermaga perlengkapan. Tipe struktur yang digunakan untuk dermaga dan trestle adalah deck on pile. Untuk keperluan tambat pelabuhan dilengkapi dengan bollard berukuran 5 ton dan Arch Fender dari Fentek Marine System dengan tipe AN 400 untuk dermaga dan AN 500 untuk trestle. Adapun saran untuk perencanaan pelabuhan ini adalah : 1. Diperlukan lahan yang lebih luas dikarenakan lahan yang saat ini tidak memadai untuk perluasaan dan penambahan fasilitas. Fasilitas yang perlu penambahan seiring dengan perkembangan waktu adalah area industri, gedung pelelangan, dan fasilitas parkir. 2. Diperlukan perencanaan lebih lanjut untuk sistem penanganan sampah di darat dan laut. 3. Diperlukan metoda yang lebih efektif dan efisien untuk transportasi ikan dari dermaga pendaratan ke gedung pelelangan agar mengurangi risiko kerusakan ikan akibat transportasi. 4. Perhitungan stabilitas lereng pada revetment perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk kelayakan desain revetment yang ada pada tulisan ini. 5. Perhitungan struktur dermaga diperlukan lebih detail terutama perhitungan desain tulangan, kekuatan struktur dan optimasi ukuran komponen struktur seperti pelat, balok dan tiang pancang. 8
9 DAFTAR PUSTAKA Bruun, Per, Port Engineering Vol. 2, 4 th Edition, Gulf Publishing Company, Houston, Fentek Marine System, Fentek Marine Fendering System Catalogue, Indonesian Fishing Ports, Directorate General of Capture Fisheries, Manual Desain Bangunan Pengaman Pantai, Sea Defence Consultants, November Pedoman Teknis, Penyelenggaraan Fasilitas Parkir ( Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat 272/HK.105/DRJD/96). Sciortino, J.A, Fishing Harbour Planning, Construction and Management, Food And Agriculture Organization Of The United Nations, Rome, Standar Nasional Indonesia, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI ). Standar Nasional Indonesia, Standar Geometrik Jalan Perkotaan (RSNI T ). Tsinker, Gregory P. Port Engineering : Planning, Construction, Maintenance, and Security, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, Triadmojo, Bambang, Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta, Yuspardianto (2006). Studi Fasilitas Pelabuhan Perikanan Dalam Rangka Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Sumatera Barat. Mangrove dan Pesisir Vol VI No. 1/
Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok
Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok Julfikhsan Ahmad Mukhti Program Studi Sarjana Teknik Kelautan ITB, FTSL, ITB julfikhsan.am@gmail.com Kata
Lebih terperinciPERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM
PERENCANAAN LAYOUT DAN TIPE DERMAGA PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG SAUH, BATAM Refina Anandya Syahputri 1 dan Prof. Ir. Hangtuah Salim, MocE, Ph.D. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR
PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR Faris Muhammad Abdurrahim 1 Pembimbing : Andojo Wurjanto, Ph.D 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik
Lebih terperinciDiperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat
PROYEK AKHIR Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat menampung kapal tongkang pengangkut batubara
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,
Lebih terperinciTrestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang
BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP 8.1. KESIMPULAN Dari hasil Perencanaan Pembangunan Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarakan - Kalimantan Timur yang meliputi : analisa data, perhitungan reklamasi,
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN
PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN LOKASI STUDI PERUMUSAN MASALAH Diperlukannya dermaga umum Makasar untuk memperlancar jalur transportasi laut antar pulau Diperlukannya dermga
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciPerencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi
Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi Disampaikan Oleh : Habiby Zainul Muttaqin 3110100142 Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Iriani W, M.Sc Ir. Fuddoly,
Lebih terperinciPELABUHAN CPO DI LUBUK GAUNG
PERENCANAAN LAYOUT PELABUHAN CPO DI LUBUK GAUNG Jeffisa Delaosia Kosasih 1 dan Dr. Nita Yuanita, ST.MT 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciTATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA
TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA Perhitungan tiang pancang dermaga & trestle: Dimensi tiang pancang Berdasarkan dari Technical Spesification of Spiral Welded Pipe, Perusahaan Dagang dan Industri PT. Radjin,
Lebih terperinciPERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU
PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU Octareza Siahaan dan Prof. Hang Tuah Salim Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
225 BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan tata
Lebih terperinciPerencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri
Perencanaan Layout dan Penampang Breakwater untuk Dermaga Curah Wonogiri Oleh Hendry Pembimbing : Dr. Paramashanti, ST.MT. Program Studi Sarjana Teknik Kelautan, FTSL, ITB Hendry_kl_itb@live.com Kata Kunci:
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
OLEH : DHIMAS AKBAR DANAPARAMITA / 3108100091 DOSEN PEMBIMBING : IR. FUDDOLY M.SC. CAHYA BUANA ST.,MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciDESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG
DESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG Fathu Rofi 1 dan Dr.Ir. Syawaluddin Hutahaean, MT. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,
Lebih terperinciPerencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Bayuwangi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Bayuwangi Habiby Zainul M, Fuddoly Ir., M.Sc, Dyah Iriani Ir.,M.Sc. Jurusan
Lebih terperinciBeban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:
Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut: Gambar 5.34a Pemodelan Beban Pelat pada SAP 2000 untuk pengecekan balok Namun untuk mendapatkan gaya aksial pada tiang dan pile cap serta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Tanah Grogot berada di Kabupaten Grogot Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot dilaksanakan pada tahun 1992 kemudian dikembangkan
Lebih terperinciPerencanaan Detail Jetty LNG DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Detail Jetty LNG 30.000 DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban Niko Puspawardana, Dyah Iriani Ir.,M.Sc, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT
ANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT Daniel Rivandi Siahaan 1 dan Olga Pattipawaej 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria Sumatri,
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 5 Pemodelan SAP Bab 5 Pemodelan SAP Perancangan Dermaga dan Trestle
Lebih terperinciDESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA
DESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA Rida Desyani Program Studi Sarjana Teknik Kelautan FTSL, ITB ri_desyani@yahoo.com Kata Kunci : Dermaga,
Lebih terperinciKebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga
Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga pemanfaatannya LNG belum optimal khususnya di daerah
Lebih terperinci1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab
Bab 1 1 Pendahuluan Penanganan Kerusakan Dermaga Studi Kasus Dermaga A I Pelabuhan Palembang 1.1 Latar Belakang Pekerjaan terkait dengan bidang kepelabuhanan merupakan salah satu bidang kajian dalam Teknik
Lebih terperinciDesain Pelabuhan Penyeberangan di Desa Lumbi Lumbia, Kecamatan Buko Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No. x Vol. Xx Agustus 2015 Desain Pelabuhan Penyeberangan di Desa Lumbi Lumbia, Kecamatan Buko Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Lebih terperinci4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI
4. BAB IV KONDISI DAERAH STUDI 4.1 DESKRIPSI PPSC Gagasan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Cilacap diawali sejak dekade 1980-an oleh Ditjen Perikanan dengan mengembangkan PPI Sentolokawat, namun rencana
Lebih terperinciPerancangan Dermaga Pelabuhan
Perancangan Dermaga Pelabuhan PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kompetensi mahasiswa program sarjana Teknik Kelautan dalam perancangan dermaga pelabuhan Permasalahan konkret tentang aspek desain dan analisis
Lebih terperinciBAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR
Penyusunan RKS Perhitungan Analisa Harga Satuan dan RAB Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Akhir BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR 4.1 Data - Data Teknis Bentuk pintu air
Lebih terperinciTIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : 1. menaik turunkan penumpang dengan lancar, 2. mengangkut dan membongkar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi luas perairan 3,1 juta km 2, terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai ± 81.000 km. (Dishidros,1992).
Lebih terperinciEFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.
Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011) : 1-11 EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA Jonny Zain 1), Syaifuddin 1), Yudi Aditya 2) 1) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinci7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN
7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 7.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tempat pelelangan ikan (TPI) merupakan tempat untuk melelang hasil tangkapan, dimana terjadi pertemuan
Lebih terperinciOleh: Yulia Islamia
Oleh: Yulia Islamia 3109100310 Pendahuluan Kebutuhan global akan minyak bumi kian meningkat Produksi minyak mentah domestik makin menurun PT.Pertamina berencana untuk meningkatkan security energi Diperlukan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Umum Dalam studi kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini membutuhkan data teknis dan data ekonomi. Data-data teknis yang diperlukan adalah peta topografi, bathymetri,
Lebih terperinciPerhitungan momen pada pile cap tunggal juga dilakukan secara manual sebagai berikut: Perhitungan beban mati : Berat sendiri pilecap.
Perhitungan momen pada pile cap tunggal juga dilakukan secara manual sebagai berikut: Perhitungan beban mati : Berat sendiri pilecap. q = γ b h pilecap beton 3 qpilecap 2,4 ton / m 1,7m 1,7m q pilecap
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA KAPAL PERINTIS DI PULAU KURUDU, PAPUA
, 134-143 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN DERMAGA KAPAL PERINTIS DI PULAU KURUDU, PAPUA Agung Adyawardhana, Laras Atikasari, Priyo Nugroho P. 1, Ilham Nurhuda 1 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 16/MEN/2006 TENTANG PELABUHAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Pasal 41 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG
ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG Olga Catherina Pattipawaej 1, Edith Dwi Kurnia 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. drg. Suria
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinci4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN
BAB 4. FASILITAS PELABUHAN 4.1. DEFINISI DASAR Secara umum yang dimaksud sebagai fasilitas dasar atau infrastruktur pelabuhan adalah struktur konstruksi bangunan yang menunjang kegiatan pelabuhan yang
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.1.1 Pengertian, klasifikasi dan fungsi pelabuhan perikanan Pelabuhan perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP Kesimpulan
213 BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Baja Dermaga Batu Bara Meulaboh Aceh Barat provinsi DI Aceh, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelabuhan merupakan prasarana transportasi air tempat tambat dan bongkar muat kapal. Pelabuhan yang direncanakan dengan baik akan mendukung keberlangsungan pelaksanaan
Lebih terperincimelakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase di Desa Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat Andhika. Revi. Iriani. Dyah, dan
Lebih terperinciPERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG )
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN INFRASTRUKTUR REKLAMASI PANTAI MARINA SEMARANG ( DESIGN OF THE RECLAMATION INFRASTRUCTURE OF THE MARINA BAY IN SEMARANG ) Disusun oleh : Haspriyaldi L2A 000 081
Lebih terperinciGambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000
Beban Gelombang Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 Beban Gelombang pada Tiang Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton dan terdistribusi dengan bentuk segitiga dari seabed
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN KINERJA DAN PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN MORODEMAK JAWA TENGAH
127 BAB III 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus dilakukan dengan
Lebih terperinciDesain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan PLTU Cilacap 2X300 MW ditujukan selain untuk memenuhi kebutuhan listrik juga ditujukan untuk meningkatkan keandalan tegangan di
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FASILITAS KAWASAN TERPADU PELABUHAN SIKAKAP KABUPATEN MENTAWAI SUMATERA BARAT
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Nopember 2015 PENGEMBANGAN FASILITAS KAWASAN TERPADU PELABUHAN SIKAKAP KABUPATEN MENTAWAI SUMATERA BARAT M.
Lebih terperinciBeban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane.
Bab 4 Analisa Beban Pada Dermaga BAB 4 ANALISA BEBAN PADA DERMAGA 4.1. Dasar Teori Pembebanan Dermaga yang telah direncanakan bentuk dan jenisnya, harus ditentukan disain detailnya yang direncanakan dapat
Lebih terperinci3 Kondisi Fisik Lokasi Studi
Bab 3 3 Kondisi Fisik Lokasi Studi Sebelum pemodelan dilakukan, diperlukan data-data rinci mengenai kondisi fisik dari lokasi yang akan dimodelkan. Ketersediaan dan keakuratan data fisik yang digunakan
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi Pelabuhan Perikanan
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan menurut UU no. 45 tahun 2009 tentang Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batasbatas tertentu
Lebih terperinciPelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung
2. TINJAUAN PUSTAKA Pelabuhan secara umum adalah daerah yang terlindung dari badai atau ombak sehingga kapal dapat berputar (turning basin), bersandar atau membuang sauh sedemikian rupa sehingga bongkar
Lebih terperinciBAB II KONDISI LAPANGAN
BAB II KONDISI LAPANGAN 2.1. Tinjauan Umum Pada bab ini merupakan pengumpulan data-data yang telah dikompilasi seperti data angin, pasang surut, batrimetri, topografi, morfologi sungai, geoteknik, jumlah
Lebih terperinciNaskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh :
PERENCANAAN DERMAGA DAN PEMECAH GELOMBANG PELABUHAN PERIKANAN PARANGGUPITO WONOGIRI (Design of Dock and Breakwater at Wonogiri Paranggupito Fishery Port) Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciDESAIN STRUKTUR PERPANJANGAN DERMAGA B CURAH CAIR PELINDO I DI PELABUHAN DUMAI, RIAU
DESAIN STRUKTUR PERPANJANGAN DERMAGA B CURAH CAIR PELINDO I DI PELABUHAN DUMAI, RIAU Shinta Ayuningtyas Program Studi Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl.
Lebih terperinciPerencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Perencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah AJI SETIAWAN,
Lebih terperinciD3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan / maritim, peranan pelayaran adalah sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan / keamanan, dan sebagainya.
Lebih terperinciPerencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik
Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal 30.000 DWT di Wilayah Pengembangan PT Eka Prasetyaningtyas, Cahya Buana,Fuddoly, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendistribusikan hasil bumi dan kebutuhan lainnya. dermaga, gudang kantor pandu dan lain-lain sesuai peruntukannya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang mempunyai lebih dari 3.700 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km. Sebagai wilayah kepulauan, transportasi laut menjadi
Lebih terperinciKAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE
KAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE Arya Anandika 1 dan Andojo Wurjanto 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPerencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-280 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek Dzakia Amalia Karima dan Bambang Sarwono Jurusan
Lebih terperinci6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU
6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU 6.1 Tujuan Pembangunan Pelabuhan Tujuan pembangunan pelabuhan perikanan tercantum dalam pengertian pelabuhan perikanan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Lebih terperinciBerat sendiri balok. Total beban mati (DL) Total beban hidup (LL) Beban Ultimate. Tinjau freebody diagram berikut ini
Berat sendiri balok. q = γ b h balok beton 3 qbalok 2,4 ton / m 0,6 m 0,6 m q balok = = 0,864 ton / m Total beban mati (DL) DL = q + q + q balok pelat pilecap DL = 0,864 ton/ m + 1,632 ton / m + 6,936
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA Jori George Kherel Kastanya L. F. Kereh, M. R. E. Manoppo, T. K. Sendow Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinci6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE
76 6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE Fasilitas PPI Muara Angke terkait penanganan hasil tangkapan diantaranya adalah ruang lelang TPI, basket, air bersih, pabrik
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN
LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Lebih terperinciBab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas
Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Perencanaan Dermaga Data Lingkungan : 1. Data Topografi 2. Data Pasut 3. Data Batimetri 4. Data Kapal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP) mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan ekonomi perikanan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan
Lebih terperinci7 KAPASITAS FASILITAS
71 7 KAPASITAS FASILITAS 7.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di PPI Cituis sejak tahun 2000 hingga sekarang dikelola oleh KUD Mina Samudera. Proses lelang, pengelolaan, fasilitas,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa Pelabuhan Sunda Kelapa berlokasi di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara, pelabuhan secara geografis terletak pada 06 06' 30" LS,
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN
PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN NO. 0081T/Bt/1995 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA PRAKATA Sejalan dengan mekanisme perencanaan Proyek
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 1 Nama Mata Kuliah : Pelabuhan 2 Kode Mata Kuliah : TSS-4159 3 Semester : VII 4 (sks) : 2 5 Dosen Pengampu
Lebih terperinciPERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA
PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA 3107 100 044 LATAR BELAKANG Makin meningkatnya kebutuhan distribusi barang di Indonesia
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peranan sub sektor perikanan semakin penting, karena sub sektor perikanan merupakan salah satu penghasil devisa. Program ekspor hasil perikanan dapat dicapai antara
Lebih terperinci2 Pengantar. Bandung, Juni Penulis
1 Abstraksi Pelabuhan memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian suatu kawasan. Dermaga merupakan salah satu fasilitas penting yang harus dimiliki oleh suatu Pelabuhan. Seiring dengan waktu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Gambar 1.1 Pulau Obi, Maluku Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Salah satu kekayaan tersebut yaitu nikel. Nikel adalah hasil tambang yang bila diolah dengan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1298, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Pelabuhan Tegal. Jawa Tengah. Rencana Induk. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGAMANANAN PANTAI DARI BAHAYA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGAMANANAN PANTAI DARI BAHAYA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Berdasarkan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006, pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang... I-1 1.2. Permasalahan... I-2 1.3. Maksud dan tujuan... I-2 1.4. Lokasi studi... I-2 1.5. Sistematika penulisan... I-4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan
Lebih terperincitentang pembangunan struktur gedung melainkan banyak lagi;
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang konstruksi merupakan salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Banyak teknologi modern dikembangkan untuk mempermudah pekerjaan konstruksi.
Lebih terperinciJUSTIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN VOLUME PEKERJAAN
JUSTIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN VOLUME PEKERJAAN PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI JALA DAN PANTAI HU'U DI KABUPATEN DOMPU (0.54 Km) NO KONTRAK : IK.02.04 - AS/KONT-SK.SUPA-II/169/2013 TANGGAL : 20
Lebih terperinciJUSTIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN VOLUME PEKERJAAN
JUSTIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN VOLUME PEKERJAAN PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI JALA DAN PANTAI HU'U DI KABUPATEN DOMPU (0.54 Km) NO KONTRAK : IK.02.04 - AS/KONT-SK.SUPA-II/169/2013 TANGGAL : 20
Lebih terperinciPengembangan Pelabuhan Batu Panjang Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Pengembangan Pelabuhan Batu Panjang MUHAMMAD RIDHO YUWANDA, YATI MULIATI SADLI NURDIN, FACHRUL
Lebih terperinciBAB VI METODE PELAKSANAAN
BAB VI METODE PELAKSANAAN 6.1 UMUM Metode pelaksanaan yang akan diuraikan dalam bab ini, metode pelaksanaan dermaga. Dalam bab ini hanya akan membahas mengenai konsep dasar pelaksanaan dermaga, dan tidak
Lebih terperinciData dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun
LAMPIRAN 96 97 Lampiran 1 Data dan grafik produksi ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke tahun 2005-2009 Tahun Produktivitas Produksi Pertumbuhan Ratarata per Pertumbuhan ikan yang Rata-rata didaratkan
Lebih terperinciOPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea
Lebih terperinciPerencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik
Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal 30.000 DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik Eka Prasetyaningtyas 3109100074 Ir. Fuddoly M.Sc & Cahya Buana, ST, MT BAB I PENDAHULUAN KONDISI EKSISITING
Lebih terperinciSTUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR. Jonny Zain
LEmBRGn PEHELITinn STUDI TATA LETAK FASILITAS DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN PROPINSI JAWATIMUR Jonny Zain ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2008 di Pelabuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia baik dari segi luas wilayah maupun jumlah pulaunya (17.480), dengan garis pantai terpanjang ke empat (95.150 km)
Lebih terperinciPenulangan pelat Perencanaan Balok PerencanaanKonstruksiBawahDermaga (Lower Structure)... 29
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii ABSTRAK... iv HALAMAN MOTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 1193 1206 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG Rizqi Maulana Wijaya,
Lebih terperinciBAB VII ANALISA BIAYA
BAB VII ANALISA BIAYA 7.1 ANALISA BIAYA STRUKTUR DERMAGA 7.1.1 HARGA MATERIAL DAN UPAH Harga material dan upah diambil dari Harga Satuan Pokok Kegiatan Pemerintah Kota Surabaya Th 2005 dan Tugas Akhir
Lebih terperinciPERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN PERINTIS WINDESI KAB. KEPULAUAN YAPEN, PAPUA Riyan Aditya N., Ivan Kaleb S., Priyo Nugroho P. *), Purwanto *) Departemen
Lebih terperinci