BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. memproduksi MCB (Mini Circuit Breaker). PT ABC berproduksi selama lima hari
|
|
- Sucianty Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT ABC Indonesia merupakan suatu industri PMA milik Jerman yang memproduksi MCB (Mini Circuit Breaker). PT ABC berproduksi selama lima hari dalam satu minggu dengan jam kerja dari pukul sampai termasuk jam istirahat selama 1 jam. PT ABC memproduksi tiga macam tipe MCB yaitu tipe 1160, 1658, dan Di mana masing-masing tipe terdiri dari berbagai macam produk yang berbeda amperenya. Untuk tipe 1160 dan 1658 hanya diproduksi di PT ABC Indonesia sedangkan untuk tipe 8340 diproduksi di negara lain. Ada empat segmen produksi yang ada di PT ABC yaitu segmen produksi 1160, 1168, 8340, dan plastik. Pada Tugas Akhir ini dipilih segmen produksi plastik karena segmen produksi plastik memproduksi komponen rakitan untuk ketiga segmen yang lain. Oleh karena itu, penanganan perawatan diutamakan pada segmen produksi plastik Filosofi dan Tujuan Perusahaan Filosofi dan tujuan perusahaan adalah sebagai berikut, Produk ABC memberikan kontribusi vital untuk keselamatan operasi peralatan serta sebaik pelayanan perlindungan pada kehidupan manusia. Pencapaian keselamatan dan 28
2 29 kehandalan dengan standar tertinggi adalah bagian yang mendasar dari budaya perusahaan kami. Tantangan persaingan yang dihadapi hari ini adalah meningkatkan baik secara lokal dan produsen-produsen di seluruh dunia. Kualitas produk, waktu pengiriman yang cepat, pelayanan kelas utama dan penetapan harga dengan biaya yang efektif akan menjadi pembeda yang akan meyakinkan sudut kompetitif kami di dalam cepatnya pergerakan pasar global baik sekarang maupun yang akan datang. PT ABC mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu, melalui komitmen sebagai rezim ZERO DEFECT, PT ABC akan menjaga dan bahkan meningkatkan memimpin pasar yang berbasis kualitas yang telah dibangun pada semua sektor industri yang dilayani. (Company Philosophy PT ABC Indonesia, 2007) Key Strategies PT ABC Strategi utama PT ABC yaitu, Tanggung jawab untuk mencapai dan menjaga standar kualitas dilakukan oleh semua komponen karyawan di dalam perusahaan. Perusahaan akan menjamin lingkungan kerja, program training, dan pengembangan yang selaras dengan tujuan perusahaan seperti halnya individu yang akan dilengkapi kecakapannya untuk mengambil alih tanggung jawab dan kewajiban mereka yang berhubungan dengan kualitas. Manajemen akanmengarahkan sebagai contoh, mendukung sistem kualitas yang terdokumentasi yang mencerminkan kekayaan dari kumpulan pengalaman anggota perusahaan. Tujuan perusahaan yang terutama adalah mencapai kepuasan pelanggan, kriteria yang dibangun dengan dialog bersama konsumen. PT ABC mengenali bahwa konsumen adalah semua yang menerima produk dan servis, baik sebagai perusahaan yang membeli produk, kolega atau departemen lain. Perusahaan juga
3 30 menjadi yang akurat dalam mendefinisikan permintaan yang diset untuk supplier PT ABC. Kualitas yang sempurna dicapai dengan desain yang sempurna, komponen yang berkualitas serta proses yang optimal. Komponen, produk, dan proses adalah bahan untuk tinjauan serta perbaikan yang berkelanjutan. Perusahaan meletakkan perhatian pada penghindaran kerusakan di atas pengerjaan ulang dan aktifitas memperbaiki. Setiap ketidaksesuaian akan diinvestigasi dan digunakan sebagai kesempatan untuk mengidentifikasi kelemahan. Pengambilan tindakan perbaikan yang cepat serta permanen dengan disiplin akan diambil dengan tepat dan solusi yang sukses akan didistribusikan pada bagian yang relevan. Kualitas mutu akan dapat diukur untuk menjamin kesuksesan yang berkelanjutan dalam hal kepuasan pelanggan secara keseluruhan, kesesuaian dengan standar internasional dan peningkatan efektifitas organisasi. (KeyStrategies PT ABC Indonesia, 2007) 4.2 Mesin Mould di Segmen produksi Plastik dan Proses Produksinya Terdapat tiga mesin mould di segmen produksi plastik yaitu mesin mould jenis Arburg Allrounder 370 C, Arburg Allrounder 221 U dan Allrounder 221 KS Umur ketiga mesin ini 12 tahun. Ketiga mesin ini bekerja dengan tenaga penggerak hidrolik dan mempunyai komponen pemanas (heater) yang disebut duze. Mesin Arburg ini dijalankan secara otomatis. Proses moulding yang terjadi diawali dengan termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) kemudian dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi.
4 31 Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan (mould), selanjutnya turun secara otomatis karena gaya gravitasi. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan kembali ke cetakan. Ketiga mesin injection moulding tersebut memiliki empat bagian yangmempunyai peran fungsi utama, yaitu: a. Control system yaitu komponen mesin yang berfungsi untuk mengontrol prosesyang terjadi. Contohnya SELOGICA control system yaitu sistem processingmodular dan grafik. b. Machine base and hydraulic system yaitu komponen mesin dan sistem hidrolissebagai tenaga penggerak mesin. c. Clamping unit yaitu bagian dari mesin injeksi yang berfungsi untuk mencekammould pada saat penginjeksian material ke dalam cetakan sekaligusmenyediakan mekanisme pengeluaran produk dari mould. Mould adalah bagiandari mesin injection molding dimana plastik leleh dicetak dan didinginkan. d. Injection unit yaitu komponen mesin bagian dari mesin injection molding yang berfungsi untuk melelehkan material plastik, terdiri dari hopper, barrel danscrew.
5 Pengolahan Data Selang Kerusakan Perhitungan selang penggantian komponen dilakukan pada kerusakan komponen yang sering mengalami penggantian yaitu komponen: a. Pen insert diganti waktu pen patah. b. Selang hidrolik. Penggantian selang hidrolik dilakukan ketika selang bocor atau pecah. c. Duze. Duze diganti jika duze sudah aus. d. Screw diganti waktu sudah aus. e. Kompresor. Penggantian dilakukan jika kompresor rusak. f. Heater mould. Penggantian heater mould dilakukan ketika heater sudah aus. g. Seal. Penggantian seal dilakukan jika seal mengalami aus dan mengakibatkan kebocoran. h. Relay. Penggantian relay dilakukan ketika relay aus. Komponen-komponen di atas adalah komponen kritis dari ketiga mesininjection moulding yang ada di segmen produksi plastik PT ABC. Data selangwaktu antar kerusakan tiap-tiap mesin tersebut dapat dilihat pada Lampiran Analisis Pola Distribusi Waktu antar Kerusakan Ketiga Mesin Analisis distribusi pola selang waktu antar kerusakan dilakukan untukmelihat apakah semua mesin memiliki pola distribusi selang waktu antarkerusakan yang sama sehingga jadwal preventive maintenance yang optimal dapatberlaku untuk semua mesin pada segmen produksi plastik. Pada pengujian inidilakukan perbandingan waktu kerusakan dari ketiga mesin tersebut. Poladistribusi selang waktu antar kerusakan masing-masing komponen ketiga mesintersebut dapat dilihat
6 33 pada Lampiran 2 sampai Lampiran 9. Pada Lampiran 2sampai Lampiran 9, dapat dilihat bahwa pada semua tabel nilai frekuensi tertinggi berada dalam selang waktu yang sama dan data tersebar dari nilai pada rangeyang sama. Ini berarti data waktu antar kerusakan tiap-tiap komponen ketigamesin tersebut mempunyai pola distribusi yang sama Pemilihan Satu Mesin Sebagai Objek Percontohan Setelah diketahui bahwa pola distribusi selang waktu antar kerusakanmesin yang satu sama dengan yang lain, maka dipilih satu mesin sebagai objekpercontohan yaitu mesin Arburg 370 C. Pemilihan dilakukan denganberkonsultasi dengan Facility and Change Manager mesin mana yang sebaiknyadipilih untuk menjadi objek percontohan Analisis Distribusi Statistik Data Waktu Antar Kerusakan Mesin Arburg 370 C Setelah dipilih mesin Arburg 370 C sebagai objek percontohan,dilakukan pengumpulan data selang waktu kerusakan masing-masing komponenkritis dari mesin Arburg 370 C. Lalu dilakukan uji distribusi statistik untuk tiapkomponen tersebut. Uji statistik ini dilakukan untuk mengetahui distribusimanakah yang paling cocok dengan bantuan software Statfit. P-value dandistribusi untuk masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
7 34 Tabel 4.1. Uji Distribusi Statistik Data Selang Waktu Kerusakan Uji distribusi statistik yang dilakukan yaitu dengan melihat P valueterbesar. Distribusi yang memiliki P value terbesar adalah distribusi yang palingcocok. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa P value terbesar pada semuakomponen adalah P value distribusi normal. Jadi data waktu antar kerusakansemua komponen pada mesin Arburg 370 C tersebut berdistribusi normal Penentuan Parameter Distribusi Parameter distribusi yang digunakan untuk kerusakan yang berdistribusinormal adalah mean dan standard deviasi. Nilai mean dan standard deviasi masingmasingkomponen dapat dilihat pada nilai yang tertera pada grafik plot distribusinormal data waktu selang kerusakan masing-masing komponen (Lampiran 10).Berikut ini adalah tabel mean dan standard deviasi masing-masing komponen.
8 35 Tabel 4.2. Mean dan Standard Deviasi Masing-masing Komponen Penentuan Mean Time To Failure (MTTF) MTTF untuk kerusakan yang berdistribusi normal adalah sama denganmean masing-masing komponen. MTTF untuk distribusi normal sama dengannilai meannya. Berikut ini adalah tabel MTTF masing-masing komponen. Tabel 4.3. MTTF masing-masing komponen 4.4 Pengolahan Data Biaya Biaya Komponen Setiap Penggantian Biaya komponen setiap penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk tiap komponen dalam satu kali perawatan yang dilakukan yaitu perkalian antara
9 36 jumlah komponen yang diganti dengan harga komponen yang diganti saat dilakukannya perawatan. Di bawah ini adalah tabel biaya komponen. Tabel 4.4. Biaya Komponen Biaya Kehilangan Produksi Biaya kehilangan produksi adalah biaya yang timbul karena adanya waktu produksi yang terbuang akibat kegiatan perawatan atau perbaikan yang dilakukan pada saat produksi berjalan. Perhitungan biaya kehilangan produksi ini didasarkan pada jumlah unit yang terbuang selama perawatan dilakukan. Perhitungan biaya kehilangan produksi ini dengan mengalikan waktu perawatan dengan kerugian produksi. Kerugian produksi sama dengan potential profit yang hilang ditambah biaya tenaga kerja per jam. Potential profit dihitung dari laba per unit dikali output per jam. Laba per unit yaitu = Rp. 2120,00 dan output per jamnya yaitu 150 unit. Jadi potential profit yang hilang per jamnya adalah Rp ,00. Biaya tenaga kerja per jamnya yaitu Rp. 5780,00. Biaya kehilangan produksi yang hilang sama dengan potensial profit yang hilang ditambah biaya tenaga kerja yaitu sebesar Rp ,00.
10 Perhitungan Biaya Failure Replacement Biaya failure replacement adalah biaya yang dikeluarkan ketika mesinmengalami kerusakan. Berikut ini tabel biaya failure replacement. Tabel 4.5. Biaya Failure Replacement * (3) = nilai rata-rata dari data lama waktu perbaikan (Lampiran 4) ** (4) = (3) x Rp ,00 *** (5) = (2) + (4) Failure Time dihitung dari nilai rata-rata data lama waktu perbaikan yang dapat dilihat pada Lampiran Perhitungan Biaya Preventive Replacement Biaya preventive maintenance adalah biaya yang dikeluarkan ketikamesin mengalami penggantian komponen sebelum terjadi kerusakan. Pada kondisiaktual, PT ABC masih belum menerapkan preventive maintenance untuk komponenkomponen tersebut sehingga penentuan waktu dilakukannya preventive maintenance
11 38 diasumsikan oleh penulis dan berkonsultasi dengan Production Facility Manager. Berikut ini tabel biaya preventive replacement. Tabel 4.6. Biaya preventive Replacement * (4) = (3) x Rp ,00 ** (5) = (2) + (4) Perhitungan Total Biaya Harapan Dalam Selang (0,tp) PDF dari masing-masing komponen dihitung dengan rumus 2.2 yaitu: ( ) Sedangkan CDF dari masing-masing komponen dihitung dengan rumus 2.3: ( ) ( ) Perhitungan total biaya harapan (Tc(tp)) dengan menggunakan bantuansoftware Microsoft Excel dengan menggunakan rumus 2.20 yaitu: ( ) ( ) ( ( )) ( ) ( )
12 39 Hasil perhitungan total biaya harapan setiap komponen dapat dilihat pada Lampiran 12 sampai dengan Lampiran Perhitungan Selang Penggantian yang Optimal Berdasarkan Biaya Harapan Paling Minimum Total biaya yang paling minimum dari semua total biaya harapan yangada dipilih untuk mencari selang waktu penggantian komponen yang optimal.range selang penggantian untuk komponen-komponen yang kritis diambil dariselang waktu sebelum MTTF hingga sesudah MTTF. Berikut ini tabel hasilperhitungan selang penggantian yang optimal dalam rangka meminimumkan totalbiaya harapan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 12 sampailampiran 27. Tabel 4.7. Selang Penggantian Optimal Berdasarkan Biaya Paling Minimum Selang Waktu Penggantian Gabungan yang Optimal Selang waktu penggantian gabungan merupakan selang waktu gabugandari komponen-komponen yang mempunyai selang waktu penggantian optimalyang berdekatan sehingga tindakan preventive dapat dilakukan bersama-sama.toleransi yang diberikan untuk waktu preventive adalah 3 hari atau 72 jam dariwaktu preventive sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk dapat menentukan selangwaktu
13 40 penggantian gabungan yang optimal. Berikut ini adalah tabel hasilperhitungan toleransi waktu perawatan. Tabel 4.8. Toleransi Waktu Perawatan Berdasarkan tabel di atas diketahui komponen pen insert, screw, dan seal mempunyai waktu penggantian yang berdekatan dan dapat digabungkan. Selainitu, selang waktu penggantian kompresor dan heater mould juga dapatdigabungkan. Dari selang waktu toleransi penggantian komponen gabungan kemudiandipilih total biaya harapan paling minimum. Hasil perhitungan total biaya harapankomponen gabungan dapat dilihat pada Lampiran 28 sampai 31. Sedangkan untuk selang waktu penggantian komponen gabungan yang optimal berdasarkanperhitungan di Lampiran 28 sampai 31 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.9. Selang Penggantian Gabungan yang Optimal Berdasarkan Total Biaya Harapan Paling Minimum
BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 5.1 Rancangan dan Analisis Selang Waktu Penggantian Komponen
BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Rancangan dan Analisis Selang Waktu Penggantian Komponen Selang waktu penggantian komponen yang optimal didapatkan dari perhitungan total biaya harapan paling minimum dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.
Lebih terperinciBAB V RANCANGAN DAN EVALUASI PERANCANGAN
BAB V RANCANGAN DAN EVALUASI PERANCANGAN 5.1 Rancangan dan Analisis Selang Waktu Penggantian Komponen Selang waktu penggantian komponen yang optimal didapatkan dari perhitungan total biaya harapan paling
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah terdiri dari empat langkah yaitu : latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta studiliteratur.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, dunia industri di Indonesia terasa semakin meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global, terutama persaingan dalam hal menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian digunakan untuk mempersempit permasalahan yang diteliti, sehingga dapat membahas dan menjelaskan permasalahan secara tepat. Pada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengumpulan Data Kerusakan Mesin Dalam penelitian ini, penulis meneliti kerusakan pada mesin kempa yang merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 11 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian Untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan
81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa
Lebih terperinciOPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE
OPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE Yuni Hermawan Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik - Universitas Jember Email: yunikaka@yahoo.co.id
Lebih terperinciAnalisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang
JATI UNIK, 07, Vol., No., Hal. 4-9 ISSN : 597-657 (Print) ISSN : 597-7946 (Online) Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang Hariyanto *, Sri Rahayuningsih,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Sebelum melakukan perancangan mould untuk Tutup Botol ini, penulis menetapkan beberapa tahapan kerja sesuai dengan literatur yang ada dan berdasarkan pengalaman para pembuat
Lebih terperinciUSULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Mold Review Mold lama yang digunakan dalam memproduksi Bobbin A K25G adalah jenis injection molding. Mold lama ini menggunakan system hot runner. Mold ini sendiri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan plastik padat, didirikan pertama kali oleh Bapak Hardyanto
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES INJEKSI PLASTIK Gambar 4.1 Proses pencetakan pada mesin injeksi 29 Pada Proses Injeksi Plastik (Plastic Injection Molding Process) terdapat 2 bagian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 1, JUNI 001: 18-5 IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA Tanti Octavia Ronald E. Stok Dosen Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Yasunli Abadi Utama Plastic berdiri di Tangerang, 8 Juli 1980. Adalah suatu perusahaan yang awalnya berspesialisasi dalam memproduksi peralatanperalatan elektronik
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era kompetisi global dan industrialisasi yang semakin canggih,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era kompetisi global dan industrialisasi yang semakin canggih, penuh dengan innovasi dan sistematik saat ini, banyak perusahaan mencari alternatif unggulan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam industri manufaktur. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas baik Harga pantas Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
21 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PERAWATAN Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Organisasi PT. Golden Tempo Clock Industry ( Perusahaan ) adalah salah satu perusahaan manufakur berskala kecil menengah yang bergerak
Lebih terperinciPENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)
Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju
Lebih terperinciStudi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force
Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force Jurusan Teknik Mesin, Universitas Kristen Petra E-mail: amelia@petra.ac.id, ninukj@petra.ac.id T E K N O S I M
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas
Lebih terperinciMICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK
TUGAS AKHIR LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK AJUN HAKIKI 2105 100 147 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciAnalisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 2, No. 1, April 2000 : 50 61 Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciPREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION
PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION Agus Dwi Anggono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura, 57102 E-mail : agusda@indosat-m3.net
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Persiapan Sebelum melakukan penelitian ada beberapa tahapan yang harus dilakukan diantaranya: 1. Studi pustaka mengenai mesin injeksi, metode DoE, material plastik,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi serta semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metodologi penelitian secara umum adalah metode yang menjelaskan bagaimana urutan suatu penelitian yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan alat ukur dan lanngkah
Lebih terperinciPengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line pada Produk SP 04 Haemonetics
Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 48-52 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Pengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Industri manufaktur dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini disebabkan adanya perubahan yang dinamis sehingga kompetisi antara perusahaan
Lebih terperinciNelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *
OPTIMASI JADWAL PEMELIHARAAN SCREW PRESS PEMERAS DAGING BUAH KELAPA SAWIT DENGAN METODE TIME BASED MAINTENANCE (Studi Kasus di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Aek Nabara Selatan) Nelson Manurung 1* 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan barang atau pekerjaan yang membentuk antrian panjang yang belum tentu dapat diselesaikan
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP
Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK
BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK 3.1. Proses produksi mesin pellet biji plastic Proses kerja mesin pellet biji plastik ini adalah dengan cara menggiling plastik recycle yang masih berupa botolan
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST
PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST PENULISAN ILMIAH Nama : Dede Kurniadi NPM : 21410739 Program Studi : Teknik Mesin Pembimbing
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENGERTIAN MOLD Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Tabel I.1 Total Jumlah Produksi pada Tahun 2011
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Persaingan global yang semakin ketat, secara tidak langsung, menuntut para pelaku usaha untuk selalu menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciPROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :
PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR Nama : Achmad Muttaqin NPM : 20410081 Jurusan : Teknik mesin ABTRAKSI Pada umumnya, di PT. Suzuki Indomobil Motor
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai keperluan seperti untuk medical, textiles,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebelum mengambil keputusan. Baik keputusan untuk mengganti atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut adanya suatu analisa dan evaluasi yang baik, serta penggunaan waktu yang efisien sebelum mengambil
Lebih terperinciCindy Puspita Sari / 4ID01
Mempelajari Manajemen Perawatan Mesin Injeksi Plastik pada Produksi Kaca Spion Tipe KZRA di PT Astra Komponen Indonesia Cindy Puspita Sari 31413929 / 4ID01 Latar Belakang Permasalahan Solusi Penyelesaian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai penerapan sistem Preventive Maintenance di departemen 440/441 men summer shoes pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, terutama dapat dilihat melalui kondisi masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Cahyadi (2010) penelitian yang berjudul Analisis Parameter Operasi pada Proses Plastik Injection Molding untuk Pengendalian Cacat Produk meneliti
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang (Assauri, 2004:1) Assauri (2004:95) Tampubolon (2004:251)
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Di dalam suatu organisasi perusahaan tentunya memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian injection molding adalah proses pembentukan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Injection Molding 2.1.1. Pengertian Dasar Secara umum pengertian injection molding adalah proses pembentukan suatu benda atau produk dari material plastik dengan bentuk dan ukuran
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Data Perbaikan Mesin Salah satu data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data penggantian komponen mesin. Data kerusakan ini diambil
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8
PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir yang mencakup tahapan-tahapan yang dimulai dari menentukan masalah, melakukan pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klaim merupakan salah satu permasalahan yang sangat serius bagi perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING
PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata Satu pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciRELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen
Lebih terperinciShrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No.1, Novemberi 2010 65 Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik Toto Rusianto, Ellyawan, S.A. & Arif Rahmanto Jurusan Teknik Mesin, Institut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan isi uraian tentang jenis data, metode pengambilan data, metode pengolahan data, metode analisis data dan langkah langkah penelitian. 3.1 Diagram Alir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Injection molding merupakan metode pembentukan material termoplastik dimana material yang dilelehkan berdasarkan proses pemanasan. Biji plastik yang meleleh
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING
PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING Edi Sunarto 1), Ir. Estu Prayogi M.KKK 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri sering diidentik dengan semua kegiatan manusia yang mengolah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sering diidentik dengan semua kegiatan manusia yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Dalam pengertian yang lebih luas industri dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciPERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR
PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR Yugowati Praharsi 1, Iphov Kumala Sriwana 2, Dewi Maya Sari 3 Abstract: PT. Artha Prima Sukses Makmur memiliki lima mesin
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST. NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : KELAS : 4IC04
PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : 23410668 KELAS : 4IC04 ABSTRAKSI Salah satu pembuatan produk botol oli di PT. Dynaplast ini adalah
Lebih terperinciMenghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus
PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat PT. BDI. PT. BDI yang didirikan tanggal 23 Februari 2006 dan operasi komersil di tahun 1949 sebagai perusahaan pendukung, yang bergerak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menunjukkan korelasi yang sebanding dengan output perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri di era global saat ini meningkat sangat pesat. Persaingan ini timbul sebagai salah satu konsekuensi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Persaingan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 3 Metodologi Penelitian
BAB 3 Metodologi Penelitian Penelitian yang baik didukung metodologi yang baik selain latar belakang dan penjelasan mengenai pentingnya masalah yang diteliti. Penelitian dilakukan secara benar dan cermat
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
32 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitiaan fokus pada penentuan interval pemeliharaan mesin Oven Botol di PT.Pharos Indonesia. 3.2 Langkah-langkah Penelitian Langkah Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciProses Pembuatan Botol Surgery 200 ml Dengan Mesin Autom Blow Molding. Disusun Oleh: Nama : M.Candra Sadam NPM :
Proses Pembuatan Botol Surgery 200 ml Dengan Mesin Autom Blow Molding Disusun Oleh: Nama : M.Candra Sadam NPM : 24410652 Jurusan : Teknik Mesin Latar Belakang Di era globalisasi dan modernisasi sekarang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
68 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut ini flowchart diagaram alir metodologi penelitian untuk menganalisa terjadinya breakdown dan cara meminimasinya
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN MOLDING DAN PROSES TRIAL NEW MOLD
BAB III RANCANGAN MOLDING DAN PROSES TRIAL NEW MOLD 3.1 Deskripsi Molding Injection Pada proses pencetakan product plastik, dalam hal ini thermoplastic, disamping mesin molding, bahan baku plastic dll,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan dunia usaha industri di Indonesia saat ini berlangsung dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan
Lebih terperinciKeterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan
Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Lini Produksi Kritis Pada pengolahan data tahap ini dilakukan perbandingan total kerusakan yang terjadi pada ketiga lini produksi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang
51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL EKSPERIMEN. Tiga Gemilang selama ini memproses produk plastik dengan menggunakan
BAB V ANALISIS HASIL EKSPERIMEN 5. Analisis Keadaan Industri Kecil Tiga Gemilang selama ini memproses produk plastik dengan menggunakan mesin injeksi konvensional. Seperti kebanyakan industri kecil pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Waktu pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2016 yang bertempat di Pabrik Kelapa Sawit 3.2 Rancangan penelitian Adapun
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan proses pengumpulan data dan pengolahannya diperoleh data dalam bentuk diagram pareto, dari diagram pareto tersebut dapat diketahui bahwa orhanisasi/perusahaan
Lebih terperinciPengantar Analisis Bisnis
Modul ke: Pengantar Analisis Bisnis Fakultas FASILKOM Winarsih, S.Si., MMSI Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Sejarah Analisis Bisnis Perkembangan TI memungkinkan organisasi untuk membangun
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. orang yang berumur tahun menempati peringkat paling tinggi yaitu sebesar
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Kuesioner 4.1.1 Data Kuesioner Bagian I Data usia responden yang menggunakan printer menunjukkan bahwa orang yang berumur 15-25 tahun menempati peringkat paling tinggi
Lebih terperinciFida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *
Penjadwalan Preventive Maintenance Multi-Subsistem Mesin Cyril Bath menggunakan Mixed Integer Non Linear Programming (Studi Kasus di PT.Dirgantara Indonesia) Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut Gambar 3.1: Gambar 3.1 Diagram Alir 11 12 Gambar 3.2 Diagram Alir (Lanjutan) 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG
PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG Nama : Mokhammad Roiful Anis NPM : 24411599 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Doddi Yuniardi, ST., MT. Latar Belakang Saat ini
Lebih terperinci