Bagian-bagian agama yang dianutnya kepala silinder

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bagian-bagian agama yang dianutnya kepala silinder"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran Lampiran 1.1 Peta Kompetensi KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR TEMA 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 3.9 Bagian-bagian agama yang dianutnya Menjelaskan cara kerja Utama Sepeda kepala silinder Motor 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.9 Melaksanakan overhaul kepala sislinder 3.10 Mengoverhoul blok motor 4.10 Mengoverhoul blok motor 111

2 Lampiran 1.2 Silabus SILABUS PEMBELAJARAN PPMO Sekolah : SMK PIRI Sleman Mata Pelajaran : PPMO Kelas/ Semester : XI/Gasal Tema : Bagian-bagian Utama Sepeda Motor Kompetensi Inti : K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya K2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia K3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran* Penilaian Alokasi Sumber Belajar Waktu 3.9 Menjelaskan cara kerja kepala silinder Fungsi dan cara kerja mekanisme mesin Mengamati Membuat daftar (tabel) Tes tulis 3 x 45 - Buku bacaan (contoh : Buku Pedoman 112

3 4.9 Melaksanakan overhaul kepala silinder Identifikasi komponen Diagnosa kerusakan Pengukuran komponen mesin Diagnosa kerusakan Pengukuran komponen mesin komponen mekanisme kepala silinder yang perlu di periksa secara periodik, termasuk mengamati daftar komponen kepala silinder yang perlu diperiksa sesuai dengan buku pedoman reparasi sepeda motor ( 3 JP ) Reparasi (manual service) Sepedamotor, Buku Sekolah elektronik (Ebook) untuk SMK, dll) Sumber lain yang relevan. Overhoul kepala silinder Menanya Mendiskusikan peralatan dan alat ukur yang digunakan serta langkah-langkah dalam melaksanakan overhaul kepala silinder sesuai dengan SOP, termasuk aspek K3 Eksperimen/explore Melakukan overhaul kepala silinder sekaligus memeriksa kondisi kepala silinder sesuai dengan SOP. Asosiasi Mengolah data hasil 113

4 pemeriksaan dan dalam bentuk penyajian data, menginterpretasi data serta menyimpulkan hasil interpretasi data Komunikasi Membuat laporan tertulis 3.10 Mengoverhoul blok motor 4.10 Melaksanakan overhoul blok motor Fungsi dan cara kerja mekanisme mesin Identifikasi komponen Diagnosa kerusakan Pengukuran komponen mesin Diagnosa kerusakan Pengukuran komponen mesin Mengamati Membuat daftar (tabel) komponen system pengapian yang perlu di periksa secara periodik, termasuk mengamati daftar komponen pengapian yang perlu diperiksa sesuai dengan buku pedoman reparasi sepedamotor Mengamati beberapa peralatan dan alat ukur yang di gunakan dalam melaksanakan perawatan system pengapian Tes tulis 3 x 45 ( 3 JP ) - Buku bacaan (contoh : Buku Paket, Buku Pedoman Reparasi (manual service) Sepedamotor, Buku Sekolah elektronik (Ebook) untuk SMK, dll) - Sumber lain yang relevan. 114

5 Overhoul blok motor Menanya Mendiskusikan cara atau langkah-langkah dalam melaksanakan perawatan system pengapian sesuai dengan SOP, termasuk aspek K3 Eksperimen/explore Melakukan pemeriksaan mekanisme (cara kerja ) system pengapian sesuai dengan SOP, memeriksa kondisi busi, menyetel celah busi dan memeriksa sambungan (konektor) kabel system pengapian Asosiasi Mengolah data hasil pemeriksaan dan penyetelan (diberikan oleh guru) dalam bentuk penyajian data, 115

6 menginterpretasi data, serta menyimpulkan hasil interpretasi data Komunikasi Membuat laporan tertulis Yogyakarta,... Peneliti, Khoirul Anwar NIM

7 Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PPMO DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF I. IDENTITAS Sekolah : SMK PIRI Sleman Kelas / Semester : XI SM B / Gasal Mata Pelajaran : PPMO Tema : Bagian-bagian Utama Sepeda Motor Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (2 x pertemuan) II. KOMPETENSI A. Kompetensi Inti K1 K2 K3 K4 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 117

8 B. Kompetensi Dasar 3.9 Menjelaskan cara kerja kepala silinder 4.9 Melaksanakan overhaul kepala sislinder 3.10 Mengoverhoul blok mot 4.10 Melaksanakan overhoul blok motor C. Indikator Mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan Mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul kepala silinder Mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan Mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul blok sepeda motor D. Tujuan 1. Siswa dapat mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan 2. Siswa dapat mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul kepala silinder 3. Siswa dapat mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan 4. Siswa dapat mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul blok sepeda motor 118

9 E. MATERI PEMBELAJARAN BAGIAN BAGIAN UTAMA SEPEDA MOTOR Mesin sepeda motor berfungsi untuk menghasilkan tenaga dan memindah tenaga tersebut untuk menggerakkan roda. Pada mesin sepeda motor unit penghasil tenaga yaitu motor, sedangkan pemindah tenaga yaitu kopling dan transmisi. A. Kepala Silinder (Cylinder Head ) Kepala silinder terletak pada bagian atas mesin dengan fungsi utama sebagai pembentuk ruang bakar dan sebagai tempat terpasangnya busi. Komponen ini terbuat dari bahan paduan aluminium untuk menahan tekanan hasil pembakaran dan kompresi, juga dapat membuang panas dengan lebih baik untuk pendinginan mesin. Pada mesin 4 tak terdapat katup buang dan hisap serta mekanisme penggerak seperti cam shaft, rocker arm, dan tuasnya serta gear cam shaft. Untuk mesin dua tak pada silinder umumnya hanya terdapat busi dengan konstruksi yang lebih sederhana. Pada motor 2 tak konstruksi kepala silinder lebih sederhana dibandingkan dengan motor 4 tak. Kepala silinder motor 2 tak terdapat busi dan sirip pendingin, sedangkan pada motor 4 tak terdapat katup, roker arm, poros nok, busi dan saluran pelumas poros nok dan katup. Melepas kepala silinder motor 2 tak cukup melepas baut pengikatnya, sedangkan pada motor 4 tak harus melepas rantai penggerak nok (timing cains). 119

10 Gambar 1. Perbedaan Konstruksi Kepala Silinder 2 Tak Dengan 4 Tak Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemasangannya adalah ketelitian terutama dalam pemasangan gasket sehingga tidak terjadi kebocoran baik berupa gas kompresi maupun kebocoran oli untuk motor 4 tak. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada kepala silinder adalah pemeriksaan kerataan permukaan, keretakan dan keausan lubang busi. Batas servis kerataan yang diijinkan adalah 0,05 0,10 mm. Gambar 2. Pemeriksaan Kerataan Permukaan Kepala Silinder Volume silinder ditentukan oleh diameter silinder dan panjang langkah piston. Besar volume silinder dapat dihitung dengan rumus: π 2 VL D L (1) 4 VL = Volume langkah.. cc D = Diameter silinder cm L = Pangjang langkah.. cm B. Silinder Blok (Cylinder Block) Bersama-sama dengan kepala silinder,blok silinder membentuk ruang bakar sehingga proses pembakaran bahan bakar dan udara dapat berlangsung. Pada 120

11 cylinder block inilah piston bekerja. Akibat adanya tekanan tinggi dan gesekan piston dan ring piston maka pembuatannya haruslah telti dan halus. Pada umumnya silinder dibuat dari bahan baja tuang pada mesin besar dan pada mesin kecil (sepeda motor) terbuat dari paduan aluminium yang di bagian dalamnya dipasangkan tabung dari bahan baja tempat bergeraknya piston. Jenis sepeda motor yang menggunakan sistem pendinginan udara, pada bagian luar silindernya terdapat sirip-sirip untuk mempertinggi efisiensi pendinginan. Pada mesin 4 langkah, dinding silindernya rata dan polos, sedangkan pada mesin 2 langkah terdapat rongga-rongga bilas dan rongga pembuangan. Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan dinding silinder terhadap goresan dan keausan. Ukur dan catat diameter dalam silinder pada tiga tempat dan ketinggian pada poros x dan y. Kemudian disesuaikan dengan standar pada buku manualnya. Selain itu perlu juga diperiksa kerataan permukaan silinder. Kapasitas silinder dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu : a. Diameter silinder b. Panjang langkah c. Jumlah silinder Rumus: Kapasitas Silinder = π/4 x D 2 x L x K... (2) D = Diameter silinder cm L = Panjang langkah. Cm K = Jumlah silinder Dari rumus di atas, maka kapasitas silinder merupakan volume langkah kali jumlah silinder. Kapasitas Silinder = VL x K...(3) 121

12 Volume kompresi jarang ditentukan, untuk mencari volume kompresi dapat dilakukan menggunakan rumus: VL VC... (4) E 1 E = Perbandingan kompresi VL = Volume langkah.. cc VC = Volume kompresi cc Pemeriksaan Blok Silinder Pemeriksaan blok silinder meliputi pemeriksaan kerataan permukaan dan keausan silinder. Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan keausan adalah straight adge dan feeler gauge. Langkah pemeriksaan adalah: 1. Bersihkan permukaan silinder 2. Letakan straight adge pada permukaan blok silinder. Periksa, apakah terdapat celah antara straight adge dengan permukaan blok silinder 3. Sisipkan feeler gauge diantara straight adge dengan permukaan blok silinder, catat tebal feeler yang dapat masuk. 4. Lakukan pada beberapa posisi seperti gambar, bandingkan hasil pemeriksaan dengan spesifikasi. Bila melebihi sepesifikasi ratakan permukaan dengan cara dibubut atau di skrap. Spesifikasi kerataan sebesar 0,05 mm atau feeler 5. Gambar 3. Pemeriksaan kerataan permukaan 122

13 Pemeriksaan keausan blok silinder menggunakan alat cylinder gauge. Langkah pemeriksaan adalah sebagai berikut: 1. Bersihkan blok silinder dari kotoran 2. Lihat pada buku pedoman standard diameter silinder, misalkan motor Honda NSR 150R spesifikasi diameter blok silinder adalah: 59,000 59,005 mm. 3. Pasang batang ukur sehingga kondisi awal 60,00 mm, periksa menggunakan micrometer untuk memastikan pasisi awal tepat 60,00 mm. 4. Masukkan cylinder gauge ke silinder di tiga tempat pada sumbuh x dan y. Goyang alat sampai penyimpangan maksimal. 5. Catat hasil pengukuran analisa datanya. Mengukur blok silinder Model keausan normal Gambar 4.Pembacaan keausan maximum silinder Contoh: hasil pengukuran dan analisanya Bagian blok Standard Hasil pengukuran X Y Selisih Atas 59,35 59,30 0,05 Tengah 59,005 59,26 59,23 0,03 Bawah 59,20 59,20 0 Keausan = hasil pengukuran terbesar Standard 123

14 = 59,35 59,005 = 0, 345 mm Bentuk keausan adalah oval dan tirus. Keovalan maksimal di bagian atas yaitu sebesar 0,05 mm dan ketirusan sebesar 0,15 mm. Berdasarkan data tersebut berarti keausan 0,345 mm, sehingga perlu over size 50, artinya diameter silinder diperbesar 0,50 mm dari diameter standard. Piston dan ring piston juga harus diganti dengan oversize 50. Ukuran silinder setelah di over size 50 adalah sebesar 59, ,50 mm = 59,505 mm. Ukuran over size piston dan ring piston yang dipasarkan adalah 25, 50, 75 dan 100. Tanda oversize terletak pada kepala piston dan sisi atas ring piston. Guna mengatasi kelemahan tersebut selain informasi diameter silinder beberapa buku pedoman telah memuat ukuran toleransi atau celah silinder dengan piston sebagai referensi menentukan keausan silinder. Contoh beberapa ukuran toleransi piston dan silinder adalah sebagai berikut. Tabel 1. Toleransi piston dengan silinder No Merk/ Tipe motor Toleransi 1 Honda Karisma 0,005 0,054 2 Honda NSR150R 0,065 0,080 3 Suzuki Shogun 0,03-0,04 4 Suzuki Tornado 0,035 0,045 5 Yamaha F1ZR 0,055 0,060 6 Yamaha α IIR 0,040 0,045 7 Yamaha Jupiter R 0,02 0,025 Dari penelitian di bengkel 60 % keausan piston dan silinder berbentuk goresan. Bentuk keausan ini disebabkan oleh pelumasan kurang sempurna atau debu yang masuk ke dalam silinder akibat filter dilepas. Sistem pelumas yang kurang baik 124

15 karena pemilik kurang taat dalam penggantian oli, adanya kebocoran silinder dan seal sehingga jumlah oli sangat kurang bahkan habis. Selain itu terdapat 5 % disebabkan karena kesalahan proses kolter saat oversize, sehingga celah antara piston dengan dinding silinder terlalu besar. C. Piston Piston berfungsi untuk membentuk ruang bakar, dan mentransfer tekanan hasil pembakaran ke pena piston, batang piston (connecting rod) dan poros engkol. Gerak piston bolak balik dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang piston. Pada motor 2 tak piston juga berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup saluran bilas dan saluran buang. Bagian-bagian piston 1. Kepala piston Kepala piston merupakan bagian yang paling mendapat beban temperature dan tekanan tinggi, sehingga kepala piston harus kuat dan tahan panas. Bentuk kepala piston ada bermacam-macam diantaranya bentuk datar, cembung maupun cekung. Bentuk kepala piston tergantung disain ruang bakar. Gambar 5. Piston Dan Ring Motor 4 Tak Pada kepala piston terdapat tanda pemasangan maupun ukuran oversize silinder. Tanda pemasangan dapat berupa tanda panah, coakan, maupun hurup F atau IN sedangkan ukuran oversize berupa angka 25, 50, 75 maupun

16 2. Alur ring piston (ring groove) Alur ring piston merupakan tempat ring piston bekerja. Alur ring piston antara motor 4 tak berbeda dengan motor 2 tak. a. Motor 4 tak terdapat 2 jenis alur yaitu alur ring kompresi dan alur ring oli. Jumlah alur ring kompresi biasanya ada 2 alur, sedangkan ring oli 1 alur. Pada alur ring oli terdapat lubang pengembali oli. Gambar 6. Ring Piston Pada Alurnya b. Motor 2 tak hanya mempunyai satu jenis alur, yaitu alur ring kompresi. Pada alur terdapat pin kecil (nok) yang berfungsi sebagai tempat sambungan ring, dan mencegah ring berputar saat bekerja. Bila sambungan ring piston berputar dan sambungan berada di saluran bilas maupun saluran buang maka kemungkinan besar ring piston akan patah saat melintasi lubang. Patahnya ring akan menimbulkan goresan yang dalam pada dinding silinder, sehingga blok harus di oversize ukuran besar yaitu 100, atau diganti silinder liner baru. Gambar 7. Piston Dan Ring Motor 2 Tak 126

17 3. Dinding piston (piston skirt) Dinding piston merupakan bagian yang menderita beban gesek, sehingga bila pelumasan piston kurang baik bagian ini menjadi cepat aus dan tergores. Tergoresnya piston dan dinding silinder akan meyebabkan kompresi bocor. Guna mengatasi hal tersebut pada beberapa produsen motor melapisi dinding piston dengan teflon. 4. Lubang pena piston Lubang pena piston merupakan tempat menyambung piston dengan batang piston. Terdapat 3 tipe hubungan antara piston dengan batang piston, yaitu: a. Fixed type : pena dan piston diikat mati menggunakan suaian sesak atau baut pengikat. Bagian pena dengan batang piston bergerak bebas. b. Semi floating type: pena dan piston bergerak bebas, sedangkan pena piston dengan batang piston diikat mati menggunakan baut maupun suaian sesak. c. Full floating type: hubungan piston, pena piston dan batang piston bebas, untuk menjamin pena tidak keluar digunakan klip pengunci yang dipasang pada lubang pena piston. Gambar 8. Hubungan Piston, Pena Piston dan Batang Piston Piston menderita beban tekan dan temperatur pembakaran yang tinggi dan piston bergerak bolak-balik selama proses kerja motor, oleh karena itu bahan piston harus: a. Tahan tekanan tinggi b. Tahan temperature tinggi 127

18 c. Koefisien pemuaian kecil d. Ringan Besi tuang mempunyai keungulan a-c, namun bobot piston menjadi berat, untuk itu piston banyak terbuat dari paduan almunium. Kelemahan paduan almunium adalah koefisien pemuaian besar, untuk mengatasi kelemahan tersebut maka: a. Mengikat ring baja pada ujung piston (jenis autothermic piston). b. Pada diding piston diberikan potongan berbentuk U atau T untuk melokalisir pemuaian (jenis Split piston). c. Diameter piston pada bagian yang sejajar dengan pena piston lebih kecil dibandingkan dengan bagian tegak lurus dengan lubang pena piston, hal ini karena dinding piston yang sejajar dengan pena lebih tebal dibandingkan dinding yang tegak lurus (bentuk piston oval). d. Diameter piston bagian atas lebih kecil dibandingkan bagian bawah, karena pada bagian atas temperatur lebih tinggi, sehingga pemuaian lebih besar (bentuk piston tirus). e. Bagian bawah lubang pena piston dipotong guna mengurangi bobot piston. Pemeriksaan piston Sebelum melakukan pemeriksaan kondisi piston, maka piston harus bersih dari kotoran dan karbon yang menempel. Gambar 9. Membersihkan Piston 128

19 Pemeriksaan piston meliputi pemeriksaan visual dan pengukuran. Pemeriksaan visual antara lain: a. Jenis piston, tanda pemasangan, tanda oversize b. Goresan pada dinding piston dan dinding silinder Bila pemeriksaan visual menunjukkan piston telah tergores berlebihan, maka ganti piston. Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pemeriksaan celah antara piston dengan dinding silinder. Langkah menentukan celah adalah sebagai berikut: a. Ukur diameter silinder 10 mm dari bawah b. Ukur diameter silinder c. Cari celah dengan mengurangi dimeter silinder dengan diameter piston Gambar 10. Mengukur diameter piston Mengukur celah juga dapat menggunakan feller gauge dengan cara: a. Bersihkan silider dan piston b. Masukkan piston ke dalam silinder c. Ukur celah menggunakan feller gauge 129

20 Gambar 11. Celah piston Kerusakan piston antara lain : a. Kotoran karbon pada dinding piston maupun alur piston b. Dinding piston tergores c. Celah antara silinder dengan piston berlebihan karena kesalahan saat kolter silinder dan aus Penyebab kerusakan: a. Usia pemakaian b. Sistem pelumas kurang sempurna (pompa oli rusak, jumlah oli kurang, kualitas oli rendah, penggantian oli tidak tertib) c. Debu masuk ke silinder akibat filter dilepas d. Cara pengendaraan kurang baik e. Overheating Gambar 12. Melepas ring piston 130

21 5. Ring Piston Ring piston ada dua jenis, yaitu: a. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder. b. Ring oli berfungsi untuk mengoleskan oli ke dinding silinder saat piston bergerak dari TMB menuju TMA dan mengkikis oli di dinding silinder saat piston dari TMA ke TMB. Motor 2 tak hanya memiliki 1 jenis ring piston yaitu ring kompresi. Jumlah ring kompresi ada 2 buah, yaitu: a. Ring atas (top ring) berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi dan tekanan akhir pembakaran, menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder. b. Ring kedua (second ring) berfungsi menahan kebocoran yang berhasil menerobos ring atas dan mengoleskan oli untuk membentuk oil film pada dinding silinder serta mengkikis oli saat piston bergerak ke TMB. Pemasangan ring kompresi tidak boleh terbalik atau tertukar. Agar pemasangan tidak terbalik maka pada bagian atas ring terdapat tulisan oversize ring yaitu STD atau 25, 50, 75, 100, sedangkan untuk mencegah ring tidak tertukar maka ring atas biasanya model plain ring sedangkan ring kedua model keystone ring. Pada beberapa model model sepeda motor ring kedua dilingkapi rangka pendorong (expander ring). Expander ring berfungsi untuk menambah tegangan ring kompresi dan mengurangi suara ring (ring noise). Ujung ring piston tidak boleh berputar sehingga pada ujung ring ditahan oleh nok. Terdapat dua model nok penahan yaitu: a. Upper side knock type : lokasi pin sebagai nok penahan berada disisi bagian atas alur ring piston (piston groove). b. Inner side knock type: lokasi pin sebagai nok penahan berada disisi bagian dalam alur ring piston (piston groove). 131

22 Gambar 13. Ring Kompresi Motor 2 Tak Motor 4 tak memiliki 2 ring kompresi dan 1 ring oli. Konstruksi ring kompresi sedikit berbeda dengan ring kompresi motor 2 tak, perbedaan terletak pada ujung ring pada motor 4 tak tidak ada lokasi untuk nok. Konstruksi ring oli ada 2 macam, yaitu: Gambar 14. Jenis Ring Oli PEMERIKSAAN RING PISTON a. Secara visual Periksa bagian ring yang bergesekan dengan dinding silinder dari keausan atau goresan. Periksa bagian yang bergesekan dengan alur ring, 132

23 dengan cara dirabah dengan jari, bila aus maka terasa ada bagian yang menonjol Gambar 15. Bentuk Keausan Ring Piston b. Pemeriksaan dengan alat ukur yaitu feller gauge, yaitu: 1) Pemeriksaan celah samping yang mengukur celah antara ring dengan alur ring menggunakan feller gauge. Spesifikasi celah top ring 0,03-0,07, second ring 0,02-0,06 dengan limit 0,12 mm. 2) Pemeriksaan celah ujung dengan cara masukan ring piston ke dalam silinder. Dorong ring piston menggunakan piston pada jarak 40 mm dari bawah. Ukur celah menggunakan feller gauge. Spesifikasi celah 0,1-0,25 dengan limit 0,4 mm. Gambar 16. Memeriksa Ring Piston 133

24 Celah samping yang berlebihan akan menyebabkan suara ring piston berlebihan (ring noise), dan kebocoran. Celah ujung yang berlebihan sebagai indikasi keausan ring yang bergesekan dengan dinding silinder berlebihan, gaya pegas lemah kompresi bocor. F. Batang Piston (Connecting Rod) Batang piston berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros engkol, meneruskan tenaga dari tekanan pembakaran yang mendorong piston untuk memutar poros engkol, mengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putar poros engkol. Batang piston terbuat dari besi tuang dengan profil I. Bagian yang berhubungan dengan piston disebut small end dan bagian yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Terdapat dua tipe batang piston yaitu: 1. Intergret type : big end menyatu dengan poros engkol, untuk melepas batang piston dengan cara melepas pena engkol (crank pin). Pemasangan pena engkol menggunakan suaian sesak, untuk melepas pena engkol dengan hydrolic press. Jenis batang piston ini banyak digunakan untuk motor satu silinder. 2. Separated type: big end dapat dipisahkan dengan poros engkol, untuk melepas batang piston dengan cara melepas baut pengikat big end. Poros engkol menjadi satu kesatuan sehingga pena engkol tidak dapat dilepas. Jenis batang piston ini banyak digunakan untuk motor silinder dua atau lebih. Gambar 17. Tipe batang piston. 134

25 Gambar 18. Batang piston dan bagian-bagiannya G. Poros Engkol Poros engkol adalah bagian yang mengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerakan berputar melalui perantara batang piston dan pena piston. Poros engkol pada umumnya terbuat dari bahan baja. Poros engkol terbuat dari baja karbon, proses pembuatan melalui pengecoran. Bagian poros engkol antara laian: 1. Pena engkol (Crank pin), yaitu bagian yang berhubungan dengan batang piston, terdapat dua tipe pena engkol yaitu tipe terpisah untuk motor satu silinder dan tipe menyatu untuk motor multi silinder. Pada pena engkol tipe terpisah antara pena engkol dengan batang piston dipasang bearing tipe jarum (needle bearing), sedangan pada pena engkol tipe menyatu menggunakan metal (insert type bearing). 2. Jurnal (crank journal), yaitu bagian yang berhubungan dengan bak engkol (crank case). Pada tipe pena engkol terpisah crank journal ditumpu oleh bearing (ball bearing), sedangkan tipe pena engkol menyatu ditumpu dengan metal (insert type bearing). 3. Bobot balance (counterbalance weight), merupakan bagian yang berfungsi untuk menyeimbangkan fluktuasi gaya yang yang bekerja pada poros engkol, selama poros engkol putaran atau mesin hidup. Penyebab getaran yang terjadi pada mesin terutama disebabkan gerak naik turun piston. Saat di TMA kecepatan piston nol, demikian pula saat di TMB, kecepatan maksimal piston berada sekitar pertengahan langkah. Perubahan kecepatan piston menyebabkan adanya percepatan dan perlambatan, adanya percepatan dan perlambatan menyebabkan gaya inersia dengan arah yang bervariasi. 135

26 Gambar 19. Poros Engkol dan bagiannya H. Roda Gila (Fly-Wheel) Gaya putar yang dihasilkan dari proses pembakaran yaitu pada langkah usaha yang diteruskan ke poros engkol dan dilanjutkan oleh komponen yang lain hingga ke roda. Karena dalam satu siklus menghasilkan satu kali usaha dan dalam satu siklus terdapat langkah lainnya, maka poros engkol membutuhkan tenaga untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Untuk itu dipasangkan roda gila yang memanfaatkan energi kinetis hasil usaha untuk menggerakkan mesin agar memiliki tenaga untuk menjalankan siklus berikutnya. Dengan memanfaatkan putaran dari hasil langkah usaha dan berat yang dimiliki, roda gila akan dapat menjamin kelangsungan putaran mesin hingga dapat bekerja secara kontinyu. Pada sepeda motor, roda gila juga dimanfaatkan sebagai generator listrik dengan memasang magnet di dalamnya dan menjadi sumber listrik untuk kepentingan kendaraan. Biasanya komponen ini berada di bak mesin sebelah kiri. 136

27 Gambar 20. Roda gila (Fly Wheel) I. Bak Engkol (Crank Case) Bak engkol merupakan bagian utama motor yang menyangga semua komponen mesin. Bak engkol terbuat dari bahan paduan almunium, proses pembuatannya menggunakan teknik pengecoran. Terdapat dua tipe bak engkol ditinjau dari metode memisahkan bak engkol, yaitu: 1. Herizontally split type crank case 2. Vertically split type crank case Gambar 21. Tipe Bak Engkol Konstruksi bak engkol motor 4 tak berbeda dengan motor 2 tak, pada motor 4 tak bak engkol menjadi tempat penampung oli mesin, ruang engkol berhubungan dengan bak transmisi, sedangkan pada motor 2 tak bak engkol dijadikan pompa bilas, sehingga bak engkol harus benar-benar rapat. 137

28 J. Mekanisme Katup 1. Katup (valve) Katup berfungsi untuk membuka dan menutup. Katup hisap digunakan untuk membuka dan menutup saluran hisap atau saluran masuk dan katup buang digunakan untuk membuka dan menutup saluran buang. Membukanya katup akibat gerakan atau tekanan poros nok, sedangkan menutupnya katup akibat gaya pegas. Katup dipasang di kepala silinder dengan susunan sebagai berikut: Gambar 22. Susunan Pemasangan Katup 2. Bos Katup (valve guide) Bos katup berfungsi sebagai penghantar katup saat bekerja bolak-balik untuk membuka dan menutup, dengan adanya bos katup memungkinkan katup dapat menutup pada posisi yang tepat dan stabil. Celah antara katup dengan lubang bos katup sangat presisi yaitu 0,010-0,035 mm, dengan celah yang sempit bila pelumasan kurang baik maka bos katup maupun batang katup akan cepas aus. Keausan batang katup maupun bos katup menyebabkan penutupan katup tidak stabil karena katup bergetar, selain itu oli pelumas dari kepala silinder dapat melewati celah antara katup dengan batang katup masuk ke selinder maupun ke kenalpot, sehingga menimbulkan endapan pada batang katup dan asap putih pada knalpot. 138

29 3. Pegas katup (valve spring) Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat katup terbuka akibat tertekan poros nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan rapat. Gambar 23. Posisi Valve Guide Dan Contoh Dampak Kebocoran Valve Guide 4. Poros nok (cam shaft) Poros nok merupakan komponen yang berfungsi untuk merubah gerak putar menjadi gerak bolak-balik untuk membuka katup. Bagian poros nok yang menyebabkan gerak bolak-balik adalah bagian yang menonjol atau nok. Terdapat dua nok yaitu nok untuk katup masuk dan nok untuk katup buang. Poros nok berputar ditumpuh oleh bantalan (bos), agar poros dapat bekerja pada putaran tinggi dan koefisien gesek kecil pada saat ini digunakan laker (bearing). Gambar 24. Konstruksi Dan Posisi Poros Nok Honda Megapro 5. Pelatuk (rocker arm) Pelatuk (roker arm) berfungsi sebagai tuas pengungkit, dimana bila salah satu ujungnya mendapat tekanan nok maka ujung yang lain akan 139

30 menekan katup. Roker arm selalu bergesekan dengan poros nok, sehingga roker arm dan poros nok cepat aus. Keausan pada begian tersebut menyebabkan celah katup membesar dan suara mesin berisik. Upaya mengatasi perubahan celah dengan cara menyetel katup secara periodik, sedangkan untuk mencegah cepat aus maka bagian roker arm yang bergesekan dikeraskan dan pelumasan komponen yang baik. Gambar 25. Roker Arm Gambar 26. Perbedaan Bak Engkol Motor 2 Tak Dengan 4 Tak Kerapatan bak engkol pada motor 2 tak sangat besar pengaruhnya pada kinerja motor, sebab kebocoran kecil saja menyebabkan proses pemasukan campuran bahan bakar tidak sempurna karena pompa bilas tidak berfungsi dengan baik. Penyebab kebocoran bak engkol antara lain: 140

31 1. Seal poros engkol sudah rusak atau keras. 2. Pengencangan kurang sempurna, atau retak akibat salah pengencangan. 3. Terdapat luka pada bagian bak akibat dari pemisahan bak engkol dengan cara diungkit menggunakan obeng atau benda keras lainnya. 4. Terganjal kotoran saat memasang. 5. Kualitas perapat (sealer) yang digunakan kurang baik. F. METODE DAN MEDIA A. Metode : Diskusi kelompok, observasi/ pengamatan, presentasi tanya jawab. B. Media : LCD Proyektor, bahan materi, kertas karton G. LANGKAH PEMBELAJARAN 1. SIKLUS 1 Tahap Kegiatan Pembelajaran Generatif Pendahuluan Tahap Eksplorasi Tahap Kegiatan Inti Pemfokusan Deskripsi Kegiatan - Membuka, dengan salam pembuka - Mengabsen siswa - Preetest - Pemberian stimulus berupa aktivitas yang dapat menunjukkan data dan fakta terkait dengan konsepsi yang akan dipelajari - Guru mengajak nendiskusikan masalah yang diberikan. - Penyampaian tema dan tujuan pembelajaran - Pembagian kelompok (membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang heterogen dimana satu kelompok terdiri dari 2-4 siswa) - Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok menyelesaikan tugas-tugas - Pembagian materi kepada masing- Alokasi waktu

32 masing kelompok - Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok mempresentasikan temuannya Tahap Tantangan melalui diskusi kelas 35 - Memfasilitasi dan sebagai mediator jalannya diskusi - Meminta masing-masing kelompok Tahap Penerapan memecahkan masalah dengan konsep baru atau benar 25 - Menyimpulkan materi pembelajaran - Guru memberikan soal posttest pada siswa untuk mengetahui keterserapan Penutupan Evaluasi materi 20 - Guru menutup pertemuan dengan do a dan salam 2. SIKLUS 2 Kegiatan Tahap Pembelajaran Generatif Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu - Membuka, dengan salam pembuka - Mengabsen siswa - Preetest - Pemberian stimulus berupa aktivitas yang dapat menunjukkan data dan fakta Pendahuluan Tahap Eksplorasi terkait dengan konsepsi yang akan 30 dipelajari - Guru mengajak nendiskusikan masalah yang diberikan. - Penyampaian tema dan tujuan pembelajaran - Pembagian kelompok (membagi siswa Kegiatan Inti Tahap Pemfokusan ke dalam kelompok kecil yang heterogen dimana satu kelompok terdiri dari 2-4 siswa) 25 - Pengarahan kepada siswa untuk setiap 142

33 kelompok menyelesaikan tugas-tugas - Pembagian materi kepada masingmasing kelompok - Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok mempresentasikan temuannya Tahap Tantangan melalui diskusi kelas 35 - Memfasilitasi dan sebagai mediator jalannya diskusi - Meminta masing-masing kelompok Tahap Penerapan memecahkan masalah dengan konsep baru atau benar 25 - Menyimpulkan materi pembelajaran - Guru memberikan soal posttest pada siswa untuk mengetahui keterserapan Penutupan Evaluasi materi 25 - Guru menutup pertemuan dengan do a dan salam H. Evaluasi Teknik Bentuk instrument : tes tertulis : pilihan ganda dan uraian Yogykarta, Peneliti Khoirul Anwar NIM

34 Lampiran 2. Instrumen Penelitian Lampiran 2.1 Kisi-kisi Lembar Observasi keterlaksanaan Model Pembelajaran Generatif No Langkah Pembelajaran 1. Tahap Eksplorasi 2. Tahap Pemfokusan 3. Tahap Tantangan 4. Tahap Penerapan 5. Evaluasi Penjabaran langkah pembelajaran yang dapat diobservasi - Pemberian stimulus berupa aktivitas yang dapat menunjukkan data dan fakta terkait dengan konsepsi yang akan dipelajari - guru mengajak nendiskusikan masalah yang diberikan. - Penyampaian tema dan tujuan pembelajaran - Pembagian siswa ke dalam kelompok kecil dua sampai empat siswa - Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok menyelesaikan tugas-tugas - Pembagian materi kepada masingmasing kelompok - Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok mempresentasikan temuannya melalui diskusi kelas - memfasilitasi dan sebagai mediator jalannya diskusi - Meminta masing-masing kelompok memecahkan masalah dengan konsep baru atau benar. - Menyimpulkan materi pembelajaran - Menilai kembali kerangka berpikir siswa - Pemberian posttest 144

35 No. Petunjuk : Lampiran 2.2 Lembar Observasi keterlaksanaan Model Pembelajaran Generatif LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM PEMBELAJARAN Sekolah : SMK PIRI Sleman Tema : Bagian-bagian Utama Sepeda Motor Sub Materi : PPMO Nama Observer : Siklus ke : Hari/ Tanggal : Berilah tanda ( ) pada kolom Ya jika aspek yang diamati terlaksana, dan beri tanda ( ) pada kolom Tidak jika aspek yang diamati tidak terlaksana. Kemudian deskripsikan apa yang terjadi di kelas sesuai dengan aspek yang diamati. 1. Tahap Eksplorasi Aspek yang diamati Pemberian stimulus berupa aktivitas yang dapat menunjukkan data dan fakta terkait dengan konsepsi yang akan dipelajari Baik Ya Pelaksanaan Kurang Tidak Guru mengajak nendiskusikan masalah yang diberikan. Penyampaian tema dan tujuan pembelajaran 2. Tahap Pemfokusan Pembagian kelompok (membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang heterogen dimana satu kelompok terdiri dari 2-4 siswa) Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok menyelesaikan tugas-tugas Pembagian LKS kepada masing-masing kelompok 3. Tahap Tantangan Pengarahan kepada siswa untuk setiap kelompok mempresentasikan temuannya melalui diskusi kelas 145

36 Memfasilitasi dan sebagai mediator jalannya diskusi 4. Tahap Penerapan Meminta masing-masing kelompok memecahkan masalah dengan konsep baru atau benar Menyimpulkan materi pembelajaran 5. Evaluasi Menilai kembali kerangka berpikir siswa Pemberian posttest individu sebagai evaluasi belajar Hambatan-hambatan : Catatan : Yogyakarta, Observer

37 Lampiran 2.3 Kisi-kisi Lembar Angket Respon Siswa Indikator Nomor Tujuan pembelajaran diungkapkan dengan jelas 1 Proses kerja motor yang dipelajari berkaitan dengan 2 benda/fenomena sekitar Pembelajaran menarik dan menyenangkan 3 Pembelajaran melibatkan semua faktor yang mempengaruhi KBM 4 Pembelajaran melatih mengaitkan pengetahuan yang diperoleh 5 Pelaksanaan pembelajaran membuat lebih mudah memahami 6 materi Pelaksanaan pembelajaran membuat lebih mudah mengingat suatu 7 konsep pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran meningkatkan rasa ingin tahu 8 Pelaksanaan pembelajaran sesuai untuk materi yang sedang 9 berlangsung Pelaksanaan pembelajaran perlu diaplikasikan untuk materi yang 10 lain Pelaksanaan pembelajaran membuat bersemangat dalam belajar 11 PPMO Pelaksanaan pembelajaran mempermudah belajar di luar kelas 12 Pelaksanaan pembelajaran meningkatkan kerjasama dengan teman 13 Pelaksanaan pembelajaran membuat tertarik untuk memperdalam 14 pelajaran PPMO Sepeda Motor Pelaksanaan pembelajaran mempermudah dalam menganalisis dan 15 menarik kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh berguna 16 Pelaksanaan pembelajaran mempermudah dalam mengerjakan soal 17 Pelaksanaan pembelajaran membuat lebih berani bertanya 18 Pelaksanaan pembelajaran membuat lebih berani 19 mengkomunikasikan masalah Refleksi yang diberikan membantu saat belajar di luar kelas

38 Lampiran 2.4 Lembar Angket Respon Siswa ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PPMO DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF Nama : No. Absen : Petunjuk : 1. Tulislah identitas Anda ditempat yang telah disediakan 2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan sebelum memberikan jawaban 3. Berilah penilaian dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dengan apa yang anda rasakan selama mengikuti pembelajaran PPMO dengan model Pembelajaran Generatif. 4. Tidak ada jawaban yang salah ataupun benar dan berikan tanda pada seluruh pertanyaan. 5. Periksa kembali jawaban Anda sebelum angket ini diserahkan 6. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar Anda Keterangan : SS S : Sangat Setuju : Setuju TS STS : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju No. Pernyataan SS S TS STS 1. Tujuan pembelajaran diungkapkan dengan jelas 2. Proses kerja motor yang dipelajari berkaitan dengan benda/fenomena sekitar Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model pembelajaran generatif menarik dan menyenangkan Pembelajaran dengan model pembelajaran generatif melibatkan semua faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar Pembelajaran dengan model pembelajaran generatif melatih saya untuk mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dengan benda/fenomena disekitar kita Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model pembelajaran generatif membuat saya lebih mudah memahami materi pelajaran 148

39 Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif mempermudah saya mengingat suatu konsep pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif meningkatkan rasa ingin tahu saya Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif sesuai untuk materi yang sedang berlangsung Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif perlu diaplikasikan untuk materi yang lain Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya bersemangat belajar PPMO Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya lebih mudah belajar diluar kelas Pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dapat meningkatkan kerja sama dengan teman dalam diskusi maupun praktikum Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya tertarik untuk memperdalam pelajaran PPMO Sepeda Motor Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya mudah dalam menganalisis dan menarik kesimpulan 16. Kesimpulan yang diperoleh berguna bagi saya Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya mudah dalam mengerjakan soal secara terstruktur Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya lebih berani bertanya di dalam kelas Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif membuat saya lebih berani mengkomunikasikan masalah dengan orang lain Refleksi yang dilakukan disetiap akhir kegiatan 149

40 Lampiran 2.5 Kisi-Kisi Soal Posttest Siklus I dan II KISI-KISI SOAL POSTTEST SIKLUS 1 Kelas : XI SM B Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 10 Waktu : 10 menit Kompentensi Dasar Materi Indikator Kategori Penilaian Pemahaman Konsep (Jenjang C2) Bentuk Soal No. Soal Pretest No. Soal Posttest menafsirkan (interpreting) 1 5 Menjelaskan cara kerja kepala silinder 4.9 Melaksanakan overhaul kepala sislinder Cara kerja dan overhaul kepala silinder Mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan Mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul kepala silinder mengklasifikasikan (classifying) 2 8 memberikan contoh (exemplifying) 3 1 menarik inferensi (infering) mengklasifikasikan (classifying) Pilihan Ganda mengklasifikasikan (classifying) 6 4 menarik inferensi (infering) 7 2 menafsirkan (interpreting)

41 menjelaskan (explaning) 9 10 mengklasifikasikan (classifying)

42 Kelas : XI SM B Bentuk Soal : Uraian Jumlah Soal : 2 Waktu : 10 menit Kompetensi Dasar Materi Indikator Kategori Penilaian No. Soal Pretest No Soal Posttest Menjelaskan (explaning) 1 2 Menjelaskan cara kerja kepala silinder Mengidentifikasi komponen, 4.9 Melaksanakan Cara kerja dan fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, overhaul kepala sislinder overhaul kepala silinder mendiagnosa kerusakan Mengidentifikasi dan Menafsirkan (interpreting) 2 1 melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul kepala silinder 152

43 KISI-KISI SOAL POSTTEST SIKLUS 2 Kelas : XI SM B Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 10 (PG) Waktu :10 menit Kompentensi Dasar Materi Indikator Kategori Penilaian Pemahaman Konsep (Jenjang C2) Bentuk Soal No. Soal Pretest No. Soal Posttest 3.10 Mengoverhoul blok motor 4.10 Mengoverhoul blok motor Cara kerja dan overhaul blok sepeda motor Mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan menafsirkan (interpreting) 1 5 mengklasifikasikan (classifying) 2 8 memberikan contoh (exemplifying) Pilihan 3 1 menarik inferensi (infering) Ganda 4 7 mengklasifikasikan (classifying) mengklasifikasikan (classifying) 6 4 Mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul blok sepeda motor menarik inferensi (infering) 7 2 menafsirkan (interpreting) 8 3 Menjelaskan (explaning)

44 mengklasifikasikan (classifying) 10 9 Kelas : XI SM B Bentuk Soal : Uraian Jumlah Soal : 2 Waktu : 10 menit Kompetensi Dasar Materi Indikator Kategori Penilaian No Soal pretest No Soal Posttest 3.10 Mengoverhoul blok motor 4.10 Mengoverhoul blok motor Cara kerja dan overhaul blok sepeda motor Menjelaskan (explaning) 1 2 Mengidentifikasi komponen, fungsi dan cara kerja mekanisme mesin, mendiagnosa kerusakan Mengidentifikasi dan melakukan pengukuran komponen mesin, overhaul blok sepeda motor Menjelaskan (explaning)

45 Lampiran 2.6 Lembar Soal Posttest Siklus I dan II Nama : No. Absen : Petunjuk : SOAL POSTTEST SIKLUS 1 Cara Kerja dan Overhaul Kepala Slinder 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 2. Bacalah soal dengan teliti dan cermat. 3. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk pilihan jawaban yang tepat. 4. Tidak boleh membuka buku refefrensi dan meminta jawaban kepada teman. 5. pada soal uraian jawablah soal pada kertas yg telah disediakan. Soal Pilihan Ganda 1. Bahan utama pada kepala silinder yang memiliki sifat untuk menahan tekanan hasil pembakaran dan kompresi dan juga dapat membuang panas dengan lebih baik untuk pendiginan mesin adalah.... a. kuningan b. baja c. besi d. aluminium 2. Dalam pemeriksaan kepala silinder, perlu diperiksa mengenai kerataan permukaan, keretakan dan keausan lubang busi. Batas servis yang diijinkan untuk kerataan kepala silinder adalah.... a. 0,025-0,05 mm b. 0,05-0,10 mm 3. Perhatikan gambar di bawah ini. c. 0,75-0,15 mm d. 0,15-0,20 mm bagian-bagian pada gambar diatas yang ditunjukan oleh nomor 1, 3, 5 adalah

46 a. valve cotter, pegas, dudukan katup c. valve cotter, pegas, seal katup b. penahan pegas, pegas, dudukan d. penahan pegas, pegas, seal katup katup 4. Di antara penyebab kerusakan pada mesin sepeda motor berikut: 1. pengencangan kurang sempurna, atau retak akibat salah pengencangan 2. cara pengendaraan kurang baik 3. seal poros engkol sudah rusak atau keras 4. terganjal kotoran alat memasang 5. celah antara silinder dengan piston berlebihan yang merupakan penyebab kerusakan pada bak engkol (Crank Case) adalah.... a. 1, 4. 3 c. 2, 4, 5 b. 2, 3, 4 d. 1, 4, 5 5. Komponen ini berfungsi untuk merubah gerak putar menjadi gerak bolak-balik untuk membuka katup. komponen tersebut adalah.... a. pegas katup (valve spring) c. poros nok (cam shaft) b. bos katup (valve guide) d. pelatuk (rocker arm) 6. Pada komponen sepeda motor 2 tak dan 4 tak berbeda, pada sepeda motor 2 tak konstruksi serta komponen lebih sederhana sehingga fungsi komponen pun berbeda. pada kendaraan 2 tak bak engkol (crank case) memiliki funsi sebagai sebagai berikut... a. berfungsi sebagai saluran tempat katup masuk dan katup buang b. berfungsi sebagi penghantar katup saat bekerja bolak balik c. berfungsi sebagai tempat penampungan oli mesin saja d. berfungsi sebagai tempat pompa bilas 7. Perhatikan gambar berikut ini. Gambar disamping ini adalah salah satu pemeriksaan pada bagian sepeda motor, pemeriksaan yang dilakukan seseorang pada gambar adalah.... a. pemeriksaan keausan pada dinding silinder 156

47 b. pemeriksaan keausan pada bantalan bearing poros nok c. pemeriksaan kerataan pada kepala silinder d. pemeriksaan kertaan pada bak engkol 8. pada sepeda motor salah satu faktor besar kecilnya energi yang dihasilkan oleh suatu mesin adalah volume slinder, besarnya volume silnder ditentukan oleh.... a. diameter silinder & bukaan katup c. langkah piston & besar bak engkol b. diameter silinder & langkah piston d. bukaan katup & langkah piston 9. komponen-komponen dibawah ini adalah komponen yang terdapat pada sepeda motor. 1. kepala silinder (cylinder head) 2. cam shaft 3. bak engkol (crank case) 4. blok silider (cylinde block) 5. poros nok (cam shaft) komponen diatas yang terdapat pada motor 2 tak maupun 4 tak adalah.... a. 1, 2, 4 b. 2, 3, 4 c. 1, 3, 4 d. 3, 4, Pernyataan di bawah ini yang tepat adalah.... a. bos katup berfungsi sebagai penghantar katup saat bekerja bolak-balik untuk membuka dan menutup b. katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat terbuka akibat tertekan poros nok dan menjaga agar ketup tertutup rapat c. poros nok berfungsi sebagai tuas pengungkit, diamana bila salah satu ujungnya mendapat tekanan maka ujung yang lain akan menekan katup d. pegas katup berfungsi sebagai komponen yang merubah gerakan putar menjadi gerakan bolak balik Soal Uraian 1. pada motor 4 tak proses pembakaran (proses masuk dan keluarnya bahan bakar) dikontrol oleh mekanisme katup. sebutkan komponen yang meliputi mekanisme katup serta jelaskan fungsinya.! 2. Tentukan volume langkah sepeda motor Honda Astrea Grand bila diketahui diameter silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5 mm. 157

48 SOAL POSTTEST SIKLUS II Cara Kerja dan Overhaul Blok Sepeda Motor Nama : No. Absen : Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 2. Bacalah soal dengan teliti dan cermat. 3. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk pilihan jawaban yang tepat. 4. Tidak boleh membuka buku refefrensi dan meminta jawaban kepada teman. 5. pada soal uraian jawablah soal pada kertas yg telah disediakan. Soal Pilihan Ganda 1. Perhatikan gambar di bawah ini. Bagian-bagian pada gambar diatas yang ditunjukan oleh nomor 1, 3, 5 adalah.... a. pin piston, bearing pin piston, ring piston b. bearing pin piston, klip pin piston, ring piston c. bearing pin piston, pin piston, ring piston d. piston, pin piston bearing pin piston 2. Poros engkol adalah bagian yang mengubah gerak bolak balik piston menjadi gerakan berputar melalui perantara batang piston dan pena piston, pada umumnya bahan yang digunakan untuk membuata poros engkol adalah.... a. alumunium c. baja b. besi d. kuningan 3. Perhatikan gambar berikut ini. 158

49 Gambar diatas adalah gambar batang piston yang berfungsi menhubungkan piston dengan poros engkol meneruskan tenaga dari tekanan pembakaran yang mendorog piston untuk memutar poros engkol, mengubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar, dan merupakan jenis intregret type, dibwah ini yang merupakan ciri dari batang piston type intregret type kecuali.... a. pemasangan pena engkol dengan menggunkan suaian sesak b. big end menyatu dengan poros engkol c. jenis batang piston ini bnyak digunakan untuk motor satu silinder d. poros engkol menjadi satu kesatuan sehingga pena engkol tidak dapat di lepas 4. Pada kendaraan motor 2 tak hanya memiliki 1 jenis ring piston yaitu ring kompresi. jumlah ring kompresi ada 2 buah yaitu ring atas (top ring) dan ring kedua (second ring). fungsi dari second ring pada kendaraan motor 2 tak adalah... a. berfungsi sebagai tekanan akhir pembakaran b. berfungsi sebagi penyalur panas dari piston ke dinding silinder c. berfungsi sebagai mengoleskan oli untuk memebentuk oil film di dinding silinder d. berfungsi sebagai pencegah kebocoran kompresi 5. Berfungsi untuk membentuk ruang bakar, mentransfer tekanan hasil pembakaran ke pena piston, batang piston (conecting rod) dan poros engkol, adalah fungsi dari.... a. piston b. cylinder block c. batang piston (conecting rod) d. cylinder head 6. Lubang pena piston merupakan tempat menyambung piston dengan batang piston, terdapat 3 type hubungan anatara piston dengan batang piston yaitu.... a. fixed type, semi fixed type, full floating type b. semi foating type, fixed type, full floating type 159

50 c. floating type, semi floating type, full floating type d. fixed type, semi fixed type, full fixed typey 7. Pada umumnya keausan piston dan blok silinder berbentuk goresan. bentuk keausan itu disebabkan beberapa hal dibawah ini, kecuali.... a. piston menerima beban tekan yang berlebihan b. pelumasan yang kurang baik karena pemilik kurang rutin menganti oli pelumas c. kebocoran pada silinder dan seal sehingga jumlah oli kurang bahkan habis d. kesalahan pada saat proses kolter saat oversize 8. Di bawah ini bagian pada mesin sepeda motor berikut: 1. kepala piston 2. lubang pena piston 3. poros engkol 4. ring piston 5. batang piston Dari bagian-bagian yang disebutkan diatas yang merupakan bagian-bagian dari piston adalah..... a. 1, 3, 4 b. 1, 4, 5 c. 2, 4, 5 d. 1, 2, 4 9. Dibawah ini adalah langkah pemerikaaan kerataan permukaan pada blok silinder. 1. letakkan sraight adge pada permukaan blok silinder 2. bersihkan permukaan silinder 3. lakukan pada beberapa posisi dan bandingkan hasil dengan spesifiksi 4. sisipkan feeler gauge diantara straight adge dengan permukaan blok slinder urutan yang benar pemeriksaan blok silinder adalah.... a. 2, 1, 4, 3 b. 1, 4, 3, 2 c. 4, 1, 3, 2 d. 1, 3, 4, pada sepeda motor salah satu faktor besar kecilnya energi berdasarkan faktor blok silinder yang dihasilkan oleh suatu mesin adalah kapasitas silinder, besarnya kapasitas silinder ditentukan oleh.... a. diameter silinder, panjang silinder, jumlah silinder 160

51 b. panjang langkah, diameter silinder, jumlah silinder c. panjang silinder, panjang langkah, diameter silinder d. jumlah silinder, diameter langkah, panjang silinder Soal Uraian 1. Tentukan volume kompresi sepeda motor Honda Astrea Grand bila diketahui diameter silinder 50 mm dan panjang langkah piston 49,5 mm, perbandingan kompresi 8,8 : 1 2. poros engkol adalah bagian yang mengubah gerak bolak balik piston menjadi gerakan berputar melalui perantara batang piston dan pena piston. sebutkan bagian poros engkol dan jelaskan 161

52 Lampiran 3. Hasil Penelitian Lampiran 3.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Generatif Siklus I 162

53 163

54 164

55 165

56 Siklus II 166

57 167

58 168

59 169

60 Lampiran 3.2 Analisis Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Generatif Observer I Siklus I a. Tahap Ekplorasi P = f N 100% P = 1 100% = 8,33 % 12 b. Tahap Pemfokusan P = f N 100% P = 3 100% = 25 % 12 c. Tahap Tantangan P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 d. Tahap Penerapan P = f N 100% P = 1 100% = 8,33 % 12 e. Evaluasi P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 Observer II a. Tahap Ekplorasi P = f 100% N P = 3 100% = 25 % 12 b. Tahap Pemfokusan P = f N 100% P = 3 100% = 25 % 12 c. Tahap Tantangan P = f N 100% 170

61 P = 2 100% = 16,66 % 12 d. Tahap Penerapan P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 e. Evaluasi P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 %

62 OBSERVER 1 OBSERVER 2 PELAKSANAAN PELAKSANAAN No ASPEK/ Indikator YA YA TIDAK TIDAK Baik Kurang Baik Kurang 1. Tahap eksplorasi Tahap Pemfokusan Tahap Tantangan Tahap Penerapan Evaluasi Persentase (%)

63 Siklus II Observer I a. Tahap Ekplorasi P = f N 100% P = 3 100% = 25 % 12 b. Tahap Pemfokusan P = f N 100% P = 3 100% = 25 % 12 c. Tahap Tantangan P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 d. Tahap Penerapan P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 e. Evaluasi P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 Observer II a. Tahap Ekplorasi P = f 100% N P = 3 100% = 25 % 12 b. Tahap Pemfokusan P = f N 100% P = 3 100% = 25 % 12 c. Tahap Tantangan P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 %

64 d. Tahap Penerapan P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 % 12 e. Evaluasi P = f N 100% P = 2 100% = 16,66 %

65 OBSERVER 1 OBSERVER 2 PELAKSANAAN PELAKSANAAN No ASPEK/ Indikator YA YA TIDAK TIDAK Baik Kurang Baik Kurang 1. Tahap eksplorasi Tahap Pemfokusan Tahap Tantangan Tahap Penerapan Evaluasi Persentase (%)

66 Lampiran 3.3 Hasil Tes Siklus I dan II 1. Tes Pilihan Ganda a) Siklus I Nilai = skor yang diperoleh siswa skor maksimal Selanjutnya, untuk mengukur ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus sebagai berikut: jumlah siswa yang mendapat nilai 70 %Nilai = 100% jumlah siswa No Nama Siswa Pretest Posttest Ketuntasan Gain Score 1 UC TUNTAS 0, UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 UC 14 UC 15 UC 16 UC 17 UC BELUM TUNTAS 0, TUNTAS 0, TUNTAS 0, TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0, TUNTAS 0, TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0, TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0, TUNTAS 0, TUNTAS 0, BELUM TUNTAS 0,20 BELUM TUNTAS 0,00 Rerata 53,53 67,06 0,29 Persentase Ketercapaian KKM 50,00% 176

67 b) Siklus II No Nama Siswa Pretest Posttest Ketuntasan Gain Score 1 UC TUNTAS 0,40 2 UC TUNTAS 0,25 3 UC BELUM TUNTAS 0,33 4 UC TUNTAS 0,25 5 UC TUNTAS 1,00 6 UC BELUM TUNTAS 0,20 7 UC TUNTAS 0,71 8 UC TUNTAS 0,40 9 UC TUNTAS 0,57 10 UC TUNTAS 0,40 11 UC TUNTAS 0,40 12 UC TUNTAS 0,50 13 UC TUNTAS 0,57 14 UC TUNTAS 0,50 15 UC BELUM TUNTAS 0,50 16 UC TUNTAS 0,25 17 UC TUNTAS 0,40 18 UC BELUM TUNTAS 0,33 Rerata 45,00 70,00 0,44 Persentase Ketercapaian KKM 77,78% Gainscore yang dihitung berupa gain ternormalisasi yang diperoleh dengan menggunakan rumus menurut Hake (2007: 8-9): G = (T 2 T 1 ) (I s T 1 ) Keterangan: T1 = nilai pretest T2 = nilai posttest = skor maksimal pretest atau postest Is 177

68 2. Tes Uraian a) Siklus I No Nama Siswa Pretest Posttest 1 UC 01 1,5 2 2 UC ,5 3 UC 03 0,5 1 4 UC 04 1,5 2 5 UC UC UC UC UC 09 0, UC 10 1, UC 11 0, UC 12 0,5 0,5 13 UC 13 0, UC 14 0,5 0,5 15 UC UC UC UC 18 TOTAL 15,5 22,5 178

69 b) Siklus II No Nama Siswa Pretest Posttest 1 UC 01 1,5 2 2 UC UC ,5 4 UC 04 1,5 2 5 UC UC ,5 7 UC UC ,5 9 UC 09 1,5 1,5 10 UC UC ,5 12 UC 12 0, UC ,5 14 UC ,5 15 UC 15 1,5 1,5 16 UC 16 1, UC UC 18 0,5 1 TOTAL 20,

70 Lampiran 3.4 Analisis Hasil Tes Siklus I dan II Rata-Rata Nilai Tes Pilihan Ganda Siklus I Rerata Skor = jumlah skor yang diperoleh siswa jumlah siswa Rerata Skor = Rerata Skor = 67,06 Rata-Rata Nilai Tes Pilihan Ganda Siklus II Rerata Skor = jumlah skor yang diperoleh siswa jumlah siswa Rerata Skor = Rerata Skor = 70 Persentase Ketuntasan Siklus I %Ketuntasan = jumlah siswa yang mendapat skor 70 jumlah siswa 100% %Ketuntasan = %Ketuntasan = 50% 180

71 Persentase Ketuntasan Siklus II %Ketuntasan = jumlah siswa yang mendapat skor 70 jumlah siswa 100% %Ketuntasan = %Ketuntasan = 77,78% Persentase Rerata Gain Score Siklus I Rerata skor = jumlah gain score yang diperoleh siswa jumlah siswa Rerata skor = 5,16 17 Rerata skor = 5,16 17 = 0,29 Persentase Rerata Gain Score Siklus II Rerata skor = jumlah gain score yang diperoleh siswa jumlah siswa Rerata skor = 7,97 18 Rerata skor = 7,97 36 = 0,44 181

72 Persentase Rerata Skor Tes Uraian Siklus I Rerata skor (%) = jumlah skor yang diperoleh siswa skor maksimal x jumlah siswa 100 Rerata skor (%) = 22,5 2 x Rerata skor (%) = 22,5 34 Persentase Rerata Nilai Tes Uraian Siklus II Rerata skor (%) = 100 = 66,18 jumlah skor yang diperoleh siswa skor maksimal x jumlah siswa 100 Rerata skor (%) = 29 2 x Rerata skor (%) = = 80,56 36 Persentase rerata skor masing-masing aspek pada tes uraian 1. Siklus I a. Menjelaskan Rerata skor (%) = jumlah skor yang diperoleh siswa skor maksimal x jumlah siswa 100 Rerata skor (%) = 11,47 1 x = 67,47 b. Menafsirkan Rerata skor (%) = jumlah skor yang diperoleh siswa skor maksimal x jumlah siswa

73 2. Siklus II Rerata skor (%) = 10,03 1 x 17 a. Menjelaskan Rerata skor (%) = 100 = 59 jumlah skor yang diperoleh siswa skor maksimal x jumlah siswa 100 Rerata skor (%) = 13,82 1 x = 76,77 b. Menafsirkan Rerata skor (%) = jumlah skor yang diperoleh siswa skor maksimal x jumlah siswa 100 Rerata skor (%) = 15,12 1 x =

74 Lampiran 3.5 Analisis Hasil Angket Respon Siswa No Nama UC 01 UC 02 UC 03 UC 04 UC 05 UC 06 UC 07 UC 08 UC 09 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 UC 14 UC 15 Pernyataan Total Skor Kategori Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif 184

75 UC 16 UC 17 UC Sangat positif Sangat positif Positif 185

76 Lampiran 4. Dokumentasi dan Surat-surat Lampiran 4.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I Pemberian stimulus Proses pembagian kelompok Pendampingan proses diskusi Proses presentasi dan tanya jawab Menyimpulkan materi dan menilai kembali kerangka berpikir siswa 186

77 Siklus II Pemberian stimulus Proses pembagian kelompok Pendampingan proses diskusi Proses presentasi dan tanya jawab Menyimpulkan materi dan menilai kembali kerangka berpikir siswa 187

78 Lampiran 4.2 Daftar Nilai Mid Semester Gasal XI SM B PPMO Tahun Pelajaran 2014/

79 Lampiran 4.3 Surat Izin Penelitian dari FT 189

80 Lampiran 4.4 Surat Izin Penelitian dari PEMDA DIY 190

81 Lampiran 4.5 Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Sleman 191

82 Lampiran 4.6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 192

83 Lampiran 4.7 Surat Pernyataan Validasi Instrumen 193

84 194

85 195

86 196

87 Lampiran 4.8 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Skripsi 197

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

Lebih terperinci

SILABUS KOMPETENSI INTI

SILABUS KOMPETENSI INTI SILABUS BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR MATA PELAJARAN : PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR KELAS : XI KOMPETENSI

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi. Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) / MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK) : PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) / MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK) : PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) / MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK) PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN MATA PELAJARAN KELAS : TEKNIK OTOMOTIF : TEKNIK SEPEDA MOTOR : PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan ini dilakukan tehadap sejumlah siswa dalam satu kelas. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

:PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR

:PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN MATA PELAJARAN KELAS :TEKNIK OTOMOTIF :TEKNIK SEPEDA MOTOR :PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR :XII KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM) Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM) Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

SILABUS KOMPETENSI INTI. K1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

SILABUS KOMPETENSI INTI. K1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya SILABUS BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR MATA PELAJARAN : PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR KELAS : XI KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan. Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Topik Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit : SMK : Teknik Gambar Mesin : Menggunakan alat alat gambar, Garis, Huruf

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 3 (tiga) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN

SILABUS MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN SILABUS MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Geometri Ruang 1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 2 (dua) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 1 (satu) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 4 (empat) A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

contoh makalah teknik mesin

contoh makalah teknik mesin contoh makalah teknik mesin KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Lebih terperinci

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot) Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.

Lebih terperinci

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi 2008.43.0022 FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Menjelaskan konsep mesin konversi energi Kelas / Semester : X / 1 Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Standar Kompetensi : Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Program Studi Mata Pelajaran : SMK Negeri 1 Sleman : X (Ganjil) : Teknik Fabrikasi Logam : Gambar Teknik Pertemuan Ke - : 5-8 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Umum : Hubungan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 6 (enam) A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Transformasi 1

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0 130 RPM, kebanyakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KD 1 : MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA ENGINE URAIAN Suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Mesin Secara umum, mesin merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi (air, panas, listril, dll) menjadi sebuah tenaga penggerak (mekanik). Mesin motor termasuk mesin

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Lingkaran 1 Alokasi

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com 2. Kegiatan Belajar 2 : Pengetahuan Dasar Motor Bakar a. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini peserta diklat diharapkan mampu : 1) Menjelaskan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Program Keahlian : Teknik Mesin Paket Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Mata Pelajaran : Gambar Teknik Kelas : XI smt 1 dan 2 : 72 Jam Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : MIPA Materi Pokok : Lingkaran 2 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 2 (dua) : Matematika : Umum : Limit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 3 (tiga) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Peluang 1 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 132 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Kompetensi Kejuruan Topik : Limbah di Lingkungan Kerja Kelas/Semester :

Lebih terperinci

Lampiran 01. RPP PDTO

Lampiran 01. RPP PDTO Lampiran 01. RPP PDTO 108 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Nasional Berbah Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif Kompetensis keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : Fisika : X / Ganjil : MIA : Besaran dan Satuan : 2 x 3 JP A. Kompetensi Inti (KI) 1 : Menghayati

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 1 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 154 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Kompetensi Kejuruan Topik : Limbah di Lingkungan Kerja Kelas/Semester :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Matriks 3 Alokasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Umum : Persamaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Teknik Mesin Oleh : FAUZY HUDAYA NIM D 200 940 169 NIRM 9461060303050169 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE) ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik FAISAL RIZA.SURBAKTI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Geometri Ruang

Lebih terperinci

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Untuk mengetahui pengaruh pemakaian camshaft standar dan camshaft modifikasi terhadap konsumsi bahan bakar perlu melakukan pengujian mesin.. Oleh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 1 (satu) : Matematika : Umum : Komposisi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi

Lebih terperinci

RPP 3 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP 3 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Pertemuan 3 RPP 3 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Getaran Harmonik XI SMA kurikulum 2013 Sub Materi 3: Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang 15B08019 dhy [Type the PPS company UNM name] 2016

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Observasi terhadap mekanisme katup, sistem kerja mesin 4 langkah, analisis pengaruh modifikasi chamsaft dan mencari referensi dari beberapa

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 3 (tiga) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Matriks 2 Alokasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : X / 1 (satu) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

Lebih terperinci

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016

RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 2016 RPP VEKTOR KELAS X SMA MUH. AMRAN SHIDIK 11/13/2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu : SMA NEGERI 1 PALLANGGA : FISIKA : X : 3 X 45 Menit

Lebih terperinci