RENDY SUEZTRA CANALDHY, SIP., MPA
|
|
- Erlin Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENDY SUEZTRA CANALDHY, SIP., MPA
2 Pokok-pokok Bahasan Perkuliahan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Pengajaran Pengantar Studi Kebijakan Publik Model, Teori, Aktor dan Instrument Kebijakan Publik Silabus, Perkuliahan dan Penilaian Latar Belakang Studi Kebijakan Publik Pengertian Kebijakan Publik Mengapa Kebijakan Publik Penting? Tipe-tipe Kebijakan Publik Pendekatan-pendekatan dalam Studi Kebijakan Publik Model & Teori Kebijakan Publik Lingkungan Kebijakan Publik Aktor dan Instrumen Kebijakan Publik Ceramah Tanya Jawab
3 Pokok-pokok Bahasan Perkuliahan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Pengajaran Policy Process dan Agenda Setting Policy Formulation dan Policy Adoption Policy Implementation Policy Evaluation Riset Kebijakan Pengertian Proses Kebijakan Agenda Setting Konsep Non Decisions Pengertian Policy Formulation dan Policy Adoption Policy Communities dan Policy Networks Models of Decision-Making Pengertian Policy Implementation Kerangka Analisis Implementasi Kebijakan Pengertian Policy Evaluation Tipe-tipe Evaluasi Kebijakan Aspek Politik Evaluasi Kebijakan Agenda Setting Policy Communities & Policy Networks Aktor & Instrumen Kebijakan Policy Implementation Policy Evaluation Ceramah Tanya Jawab Tugas Penelitian Lapangan
4 Studi Kebijakan Publik Eksis sejak adanya Pemerintah dan pemerintahan - Keberadaan advisers yang memberikan masukan kepada penguasa tentang bagaimana mengatasi permasalahan-permasalahan publik - Intellectual founders dalam studi kebijakan: Plato dengan The Republic; Machiavelli dengan The Prince. -Political thinkers: Thomas Hobbes, John Lock, James Madison, Adam Smith, John Stuart Mill, dll.
5 Fokus intellectual founders dan political thinkers : apa yang dilakukan dan tidak dilakukan pemerintah; apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana melakukannya; menilai apa dampak tindakan pemerintah atas permasalahan yang terjadi di masyarakat.
6 Kebijakan Publik Sebagai Sebuah Disiplin Ilmu Kajian kebijakan sebagai sebuah studi baru muncul pasca Perang Dunia II, ketika kajian Ilmu Politik mencari pemahaman-pemahaman baru tentang hubungan pemerintah/negara dengan warganya. Dimensi baru atas hubungan antara pemerintah dengan warganya terutama menyangkut apa yang secara actual dilakukan oleh pemerintah (Howlett & Ramesh 1995). Pelopor: Harold Lasswell, Aaron Wildavsky, Thomas R Dye
7 Formal kajian diawali oleh karya Harold Laswell (1950s) yang memberikan dasardasar policy sciences Policy Sciences merupakan blended knowledge berbagai disiplin ilmu: politik dan ilmu sosial lain termasuk hukum, administrasi publik, dsb Dekade 60-an: Fokus para ahli Ilmu Politik: menggambarkan, menganalisa dan menjelaskan berbagai sebab dan akibat dari berbagai kebijakan.
8 Studi Kebijakan Publik Thomas R Dye: Kajian utama study kebijakan public terdiri dari gambaran tentang isi kebijakan public; sebuah analisis atas pengaruh social, ekonomi dan kekuatan-keuatan politik terhadap isi kebijakan public; sebuah penelusuran tentang pengaruh berbagai penataan kelembagaan dan prosesproses politik terhadap kebijakan public; dan sebuah evaluasi atas beragam konsekuensi dari kebijakan public terhadap masyarakat, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan)
9 Pertanyaan-pertanyaan dalam studi Kebijakan Publik Apa efek dari urbanisasi dan insdustrialisasi terhadap kebijakan public tentang kesejahteraan masyarakat? Bagaimana peran lembaga legislative dalam merumuskan kebijakan pertanian atau kebijakan yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat? Apa peran kelompok-kelopok kepentingan dalam membentuk kebijakan tentang lingkungan hidup? Apa isi dari kebijakan tentang antitrust policy? Siapa yang beruntung dan siapa yang merugi sebagai akibat diberlakukannya kebijakan perpajakan? Apa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program pemusnahan sampah-sampah berbahaya?
10 Karakteristik Ilmu Kebijakan Menurut Laswell 1. Problem Oriented - Ilmu kebijakan diarahkan kepada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. - Orientasi utama dari para ilmuwan kebijakan bukanlah pada tahapan proses pembuatan kebijakan, tetapi kepada permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah (what should we do to best address the problem? How should we do it? How do we know what we have done?)
11 2. Multidisciplinary - Ilmu kebijakan merupakan multidisiplin ilmu yang model-modelnya, metode-metdenya dan temuan-temuannya diarahkan kepada upaya mengatasi permasalahan yang diahadapi oleh pemerintah. 3. Methodologically sophisticated - Laswell melihat bahwa kontribusi berbagai ilmu social kepada kebijakan public ketika masa PD II merupakan refleksi dari metodologinya yang mumpuni. Kemajuan berbagai ilmu social telah membantu pemerintah dalam membuat beragam kebijakan yang efektif.
12 4. Theoretically sophisticated - Dalam upaya membantu pemerintah mengatasi berbagai persoalan, para ahli kebijakan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas untuk dapat memahami dan menjelaskan berbagai fenomena kehidupan masyarakat. Dan untuk itu, ilmu kebijakan harus memiliki model-model teoretik yang mumpuni. 5. Value oriented -Yang terpenting, Laswell tidak hanya sekedar membangun ilmu kebijakan, tetapi membangun policy sciences of democracy. Maksudnya adalah bahwa ilmu kebijakan memiliki sebuah orientasi nilai: tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan nilai-nilai demokrasi. Dalam kata-kata Laswell the special emphasis is on the policy sciences of democracy, in which the ultimate goal is the realization of human dignity in theory and fact.
13 Mengapa study tentang kebijakan public? Alasan-alasan Ilmiah (Scientific Reasons) - untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang asal mulanya, prosedur-prosedur perumusan dan pelaksanaanya, atau konsekuensi-konsekuensinya terhadap masyarakat. - study kebijakan public merupakan study tentang kebijakan public yang dilakukan dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perilaku politik dan proses pemerintahan.
14 Alasan Profesional (Professional Reasons) - bermaksud menerapkan pengetahuan ilmiah tersebut untuk mengatasi berbagai persoalanpersoalan social. - Digunakan oleh para analis kebijakan yang memiliki orientasi penerapan (applied orientation) atas berbagai pengetahuan tentang kebijakan public dan yang berupaya untuk menyusun kebijakan public alternative yang lebih efisien dalam mengatasi sebuah permasalahan social. - Dari perspektif ini, upaya memperoleh pengetahuan tentang perilaku dan proses politik merupakan sebuah secondary consideration.
15 Alasan Politis (Political Reasons) - diarahkan pada upaya membantu pemerintah untuk mengadopsi kebijakan-kebijakan public dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang benar. Dengan demikian, study kebijakan tidak lagi netral atau value-free. - Para politisi mempelajari kebijakan public dalam rangka terlibat dalam proses advokasi sebuah kebijakan yang dianggap benar atau tepat untuk mengatasi persoalan-persoalan social kemasyarakatan. - Penelitian kebijakan yang didasarkan pada argument seperti ini biasanya diarahkan pada upaya untuk membangun bukti-bukti yang mendukung argumentargumen para politisi (partial policy research).
16 Pendekatan ilmiah dalam study kebijakan menurut Anderson memiliki tiga tujuan utama, yaitu: 1. menjelaskan pengadopsian sebuah kebijakan ketimbang mengidentifikasi atau menyarankan sebuah kebijakan yang baik (proper policy). Analisis ketimbang advokasi, itulah gaya utama pendekatan ini; 2. mencari penyebab dan konsekuensi-konsekuensi dari berbagai kebijakan public dengan menggunakan metodologi ilmiah. Pada gilirannya, proses ini menghendaki peneliti yang rasional, empiric dan objektif; 3. membangun teori-teori yang reliable (dapat diandalkan) tentang kebijakan public dan proses-proses politiknya.
17 Beragam Pemaknaan Kebijakan Publik (Turner & Hulme) a) As a label for a field of activity (sebuah penamaan atas serangkaian aktivitas). Ex. kebijakan ekonomi, kebijakan industry, atau hukum b) As an expression of general purpose or desired state of affairs (sebuah ekspresi tentang keinginan yang umum atau urusan tertentu yang diinginkan) Ex.. untuk meneyediakan lapangan pekerjaan yang sebayak-banyaknya, untuk mempromosikan demokratisasi melalui desentralisasi, untuk mengatasi akar dari kemiskinan. c) As decisions of government (sebagai keputusankeputusan pemerintah). Keputusan kebijakan sebagaimana diumumkan dalam lembaga legislative atau oleh Presiden
18 d) As formal authorization (sebagai otorisasi formal) e) As a program (sebagai sebuah program) Ex. program kesehatan perempuan f) As output (sebagai output) apa yang secara actual diberikan, seperti jumlah lahan yang dibagikan, jumlah uang yang dihasilkan. g) As outcome (sebagai outcome) Ex. apa yang sesungguhnya dicapai, seperti misalnya efek bantuan pemerintah terhadap kemandirian petani, standar hidup.
19 h) As a theory or model (sebagai sebuah teori atau model), jika pemerintah meningkatkan insentif kepada para pedagang, maka output perdagangan akan meningkat. i) As process (sebagai proses) sebuah rangkaian proses, mulai dari sebuah permasalahan, lalu berlanjut kepada perumusan tujuan, pembuatan keputusan, dan selanjutnya pelaksanaan dan evaluasi
20 Definisi Kebijakan Publik Menurut Para Ahli Thomas R Dye: Anything a government chooses to do or not to do Howlett dan Ramesh: definisi Dye terlalu simpel dan tidak menjelaskan konsep kebijakan publik denga jelas. Dua aspek penting dalam definisi Dye: a) agen pembuatan kebijakan public adalah pemerintah, bukan institusi-institusi privat. Kebijakan publik merupakan aktivitas pemerintah. b) kebijakan public melibatkan sebuah pilihan yang mendasar oleh pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (nondecisions: tidak melakukan tindakan apapun, tidak membuat program, atau mempertahankan status quo).
21 Kebijakan juga penting karena kebijakan menyangkut: kewajiban (obligation) untuk menggunkan kewenangan manajemen public (termasuk kewenangan pengaturan, keuangan, mempengaruhi, menginformasikan, dll) yang tersedia untuk lembaga-lembaga Negara yang berwenang secara konstitusional untuk mengatasi sebuah permasalahan. kesempatan (opportunity) untuk menciptakan nilai public (public value) dengan melakukan pemikiran-pemikiran strategis memecahkan permasalahan-permasalahan dengan memanfaatkan sumberdaya public sebaikbaiknya.
22 Kajian studi kebijakan termasuk di dalamnya adalah beragam aktivitas (subfields), seperti 1) policy evaluation 2) policy analysis 3) policy process.
23 Dimensi analisis kebiakan Dimensi keilmuan : analisis kebijakan dilakukan untuk meneliti suatu kebijakan yang sudah dibuat dan dilaksanakan, memahami hubungan antar bagian, menemukan makna kebijakan dari analisis tersebut Dimensi Praktik : analisis kebijakan dibuat sebagai sebuah upaya awal untuk membuat kebijakan
24 Kenapa perlu dianalisis Tindakan yang diperlukan untuk membuat suatu kebijakan, baik kebijakan yang baru atau kebijakan yang baru sebagai konskuensi dari kebijakan yang sudah ada Analisis kebijakan berbeda dengan riset kebijakan. Analisis kebijakan bekerja dalam sebuah lingkungan yang serba terbatas : waktu, informasi, bahkan pengetahuan.
25 Analisis kebijakan adalah profesi yang sangat diperlukan oleh setiap pemimpin puncak. Di negara maju para kepala negara biasanya didampingi oleh analis-analis kebijakan yang exccellent, yang memungkinkan mereka mengambil keputusan/kebijakan secara cepat dan efektif. Di Indonesia, analis kebijakan masih dianggap kurang penting bahkan mereka sering diidentikkan dengan PAKAR sehingga yang diambil sebagai analis kebijakan adalah para profesor dari perguruan tinggi yang tidak semuanya menguasai analisis kebijakan, melainkan hanya riset kebijakan
26 Riset kebijakan menuntut waktu yang lama dan kondisi-kondisi yang nyaman, oleh karena itu dapat disadari kenapa sebagian besar kebijakan di Indonesia dibuat amat lama dan ketika dibuat sudah tidak relevan lagi karena tantangannya sudah berbeda. Peran analisis kebijakan adalah memastikan bahwa kebijakan yang hendak diambil benarbenar dilandaskan atas manfaat optimal yang akan diterima publik dan bukan asal menguntungkan pengambil kebijakan.
27 Kecakapan-kecakapan harus dimiliki oleh analis kebijakan Mampu mengambil fokus dengan cepat pada kriteria keputusan yang paling sentral. Mampu melakukan analisis multi-disiplin. Jika pun tidak, mampu mengakses sumber pengetahuan diluar disiplin yang dikuasainya. Mampu memikirkan jenis-jenis tindakan kebijakan yang dapat diambil. Mampu menggunakan metode yang paling sederhana, namun tepat dan menggunakan logika untuk mendesain metode jika metode yang dikehendaki memang tidak tersedia.
28 Mampu mengatasi ketidakpastian Mampu mengemukakan dengan angka (tidak hanya asumsi-asumsi kualitatif) Mampu membuat rumusan analisis yang sederhana dan jelas. Mampu mengecek fakta-fakta yang diperlukan. Mampu menempatkan diri dalam posisi orang lain. Mampu tidak saja mengatakan ya dan Tidak pada ususlan yang masuk, namu juga mampu memberikan definisi dan analisis dari usulan tersebut.
29 Perumusan, Implementasi dan Evaluasi Analisis kebijakan merupakan kegiatan pokok dalam perumusan kebijakan, karena memberikan pijakan awal mengapa sebuah kebijakan harus dibuat. Analisis kebijakan lebih fokus pada perumusan, namun tidak terlalu ditekankan pada implementasi kebijakan dan lingkungan kebijakan. Pada implementasi kebijakan dan lingkungan biasanya dilakukan EVALUASI.
30 Namun evaluasi kebijakan merupakan bagian dari analisis kebijakan yang lebih bersifat berkenaan prosedur dan manfaat dari kebijakan. Pada prinsipnya analisis kebijakan pasti mencakup evaluasi kebijakan karena analisis kebijakan menjangkau proses kebijakan sejak awal yaitu menemukan isu kebijakan, menganalisis faktor pendukung kebijakan, implementasi kebijakan, evaluasi dan kondisi lingkungan kebijakan.
31 Pengembangan alternatif kebijakan
32 Rekomendasi kebijakan
33 Model-Model Implementasi Kebijakan Model Teori George C. Edwards III (faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi kebijakan) Komunikasi : keberhasilan implementasi kebijakan menisyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditranmisikan kepada kelompok sasaran (target Group) sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas/tidak diketahui kelompok sasaran maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.
34 Sumber daya : kompetensi implementor, sumber daya finansial. Disposisi ; watak (ex: Kejujuran) dan karakteristik yang dimiliki impelementor, seperti komitmen, kejujuran. Apabila disposisi implementor yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diharapkan. Ketika implementor memiliki sikap/persfektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan menjadi tidak efektif
35 Struktur birokrasi : Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Aspek struktur yang penting adalah SOP. SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak. Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks dan pada akhirnya tidak fleksibel
36 Model Implementasi Teori Merilee S. Grindle Ada dua variabel besar : Isi Kebijakan : Kepentingan kelompok sasaran, tipe manfaat, derajat perubahan yang diinginkan, letak pengambilan keputusan, pelaksanaan program, sumber daya yang dilibatkan. Lingkungan Implementasi : kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik lembaga dan penguasa, kepatuhan dan daya tanggap
37 Van meter dan Van Horn Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur maka akan terjadi multiinterpretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara agen implementasi Sumber daya : perlu didukung sumber daya manusia maupun non manusia Hubungan antar organisasi : diperlukan koordinasi dan kerja sama antar instansi bagi keberhasilan suatu program.
38 Karakteristik agen pelaksana : mencangkup struktur organisasi, norma-norma dan polapola hubungan yang terjadi dalam birokrasi Kondisi sosial politik ekonomi : variabel ini mencangkup sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan. Sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan, karakter partisipan yakni mendukung/menolak, bagaimana sifat opini publik yang ada dilingkungan, dan apakah elit politik mendukung impelentasi kebijakan.
39 Disposisi implementor : mencangkup 3 hal penting yakni respon implementor terhadap kebijakan, yang akan mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan kebijakan, kognisi yakni pemahaman terhadap kebijakan, intensitas disposisi implementor yakni preferensi nilai yang dimiliki ileh impelementor.
40 Monitoring kebijakan Dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang diimplementasikan Diperlukan agar kesalahankesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan sehingga mengurangi resiko yang lebih besar.
41 Tujuan Monitoring Menjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran. Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi resiko yang lebih besar Melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan apabila hasil monitoring mengharuskan untuk itu.
42 Data dan Informasi untuk Monitoring Metode Dokumentasi yakni dari berbagai laporan kegiatan seperti laporan tahunan/smester/bulanan. Metode survey tentang implementasi kebijakan. Meliputi seperangkat instrumen pertanyaan dipersiapkan sebelum survey. Tujuan survey adalah untuk menjaring data dari pada stakeholder, terutama kelompok sasaran. Metode observasi lapangan, mengamati data empiris dilapangan dan bertujuan untuk meyakinkan dalam membuat penilaian tentang proses dari kebijakan.
43 Metode wawancara dengan para stakeholders Metode campuran; metode dokumentasi dan survey/ metode survey dan observasi. FGD dengan stakeholders
44 Jenis - jenis Monitoring Kepatuhan : jenis monitoring untuk menentukan tingkat kepatuhan implementor terhadap SOP yang ditetapkan Pemeriksaan : untuk melihat sejauh mana sumber daya dan pelayanan sampai kepada kelompok sasaran Akuntansi/ing : mengkalkulasi perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi setelah dimplementasikan suatu kebijakan Eksplanasi : menjelaskan adanya perbedaan antara hasil dan tujuan kebijakan
45 Pendekatan dalam Monitoring Akuntansi sistem sosial : mengetahui perubahan kondisi sosial yang objektif dan subjektif dari waktu-kewaktu. Unsur utama dalam pendekatan ini perlu ditetapkan indikator sosial : di bidang pendapatan maka indikator sosialnya adalah persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. di bidang pendidikan berapa besar angka buta huruf di suatu negara
46 Eksperimen Sosial Mengetahui perubahan sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok eksperimen dengan cara membandingkan dengan kelompok kontrol Kelompok eksperimen : yg dikenai kebijakan/program (target grup) Kelompok kontrol : masyarakat yang tidak mendapat program
47 Akuntansi sosial Pendekatan yang berusaha untuk mengetahui hubungan antara input, proses, output, outcomes dan impact.
48 Sintesis riset dan praktik Pendekatan monitoring yang menerapkan kompilasi, perbandingan dan pengujian secara sistematis terhadap hasil-hasil dari implementasi kebijakan publik masa lampau. dalam hal ini ada kajian-kajian kritis dari penelitian penelitian tentang proses dan hasil kebijakan masa lalu : studi kasus formulasi dan impelemntasi kebijakan dan laporan-laporan yang membahas hubungan antara tindakan dan hasil kebijakan
49 PENDEKATAN JENIS PENGENDALIAN JENIS INFORMASI YANG DIBUTUHKAN AKUNTANSI SISTEM SOSIAL KUANTITATIF INFORMASI LAMA DAN BARU EKSPERIMEN SOSIAL MANIPULASI LANGSUNG INFORMASI BARU AKUNTANSI SOSIAL KUANTITATIF DAN/KUALITATIF INFORMASI BARU SINTESIS RISET DAN PRAKTIK KUANTITATIF DAN/KUALITATIF INFORMASI LAMA
50
II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Konsep Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
Lebih terperinciPerspektif Kebijakan Publik
Perspektif Kebijakan Publik What is Public Policy? Policy is: Whatever governments choose to do or not to do (apapun yang dipilih untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah) (Dye, 1975). jalan
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika
Lebih terperinciTopik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik
Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik What is public policy? Keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah publik (pattern
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education
Lebih terperinciKuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. 3/7/2016 Marlan Hutahaean
Kuliah-1 KONSEP DASAR ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK 1 KNOWLEDGE POLICY - ACTION SCIENTIFIC RESEARCH SCIENTIFIC INFORMATION POLICY ANALYSIS POLICY ACTION POLICY INFORMATION 2 Rational Policy Making Process
Lebih terperinciatas beberapa konsep yang terjalin dalam bentuk hubungan sebab-akibat. Adapun Chandler dan Plano (1988:107) berpendapat bahwa kebijakan publik adalah
II.1 Kerangka Teori Teori merupakan seperangkat proposisi yang menggambarkan suatu gejala terjadi seperti itu. Proposisi-proposisi yang dikandung dan yang membentuk teori terdiri atas beberapa konsep yang
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN POLICY BERBEDA DENGAN WISDOM KAJIAN UTAMA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN ADALAH ADALAH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN (PUBLIC POLICY) KEBIJAKAN ADALAH WHATEVER GOVERMENT CHOOSE TO DO OR NOT TO
Lebih terperincimanusia sehingga dapat mengoptimalkan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dapat berjalan dengan maksimal.
manusia sehingga dapat mengoptimalkan implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dapat berjalan dengan maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Implementasi Kebijakan Publik. a. Konsep Implementasi:
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Implementasi Kebijakan Publik a. Konsep Implementasi: Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Tidak
Lebih terperinciPOLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN )
ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN ( MIKM UNDIP ) POLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN ) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes Ongkos transportasi naik? Pembatasan energi tertentu? Barang barang konsumsi lenyap?
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan objek studi ilmu yang bersangkutan. Dengan kata lain metodologi itu menjelaskan tata cara dan
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Publik ASROPI, SIP, MSi asropimsi@yahoo.com Pusat Kajian Manajemen Lembaga Administrasi Negara 2010 Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pengertian Publik (policy) Policy means plan of action,
Lebih terperinciBAB II DIMENSI KEBIJAKAN
BAB II DIMENSI KEBIJAKAN Untuk memproses sebuah keputusan yang benar tidak terlepas dari serangkaian prinsip yang mengacu kepada rasionilistis dan politik, maka dalam hal ini perlu adanya dimensi kebijakan
Lebih terperinciPengantar Ilmu Kebijakan. Retno Muninggar, S.Pi. ME
Pengantar Ilmu Kebijakan Retno Muninggar, S.Pi. ME DEFINISI Kebijakan Sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh perilaku konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang terkena kebijakan
Lebih terperinciModel van Horn & van Metter dan Marlee S. Grindle
Kuliah Ke-10 Model Implementasi Kebijakan : Model van Horn & van Metter dan Marlee S. Grindle 1 Model Implementasi Kebijakan Model van Horn dan van Metter Model Marlee S. Grindle Model Mazmanian dan Sabatier
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM RASKIN ( Beras Rakyat. karena kemiskinan menyebabkan terjadinya kerentanan, ketidakberdayaan,
NAMA NIM : RISKI PUTRI AMALIA : D2A604045 JURUSAN : ADMINISTRASI PUBLIK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM RASKIN ( Beras Rakyat Miskin) DI KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS. Kemiskinan dapat menjadi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena ternyata tidak sesuai dengan apa yang
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Banyak kebijakan Pemerintah terutama dalam hal pelayanan publik yang dikeluhkan oleh masyarakat karena ternyata tidak sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Pemerintah,
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Pangan TIP FTP UB Pergeseran Paradigma Kebijakan Publik ASPEK GOVERNMENT GOVERNANCE Proses Perumusan Pemerintah Pemerintah Stakeholder Analis Kebijakan Pemikir Independen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. secara umum memberikan penafsiran yang berbeda-beda akan tetapi ada juga yang
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik 1. Pengertian Kebijakan Publik Penafsiran para ahli administrasi publik terkait dengan definisi kebijakan publik, secara umum memberikan penafsiran
Lebih terperinciKuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi
Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi What Ever Happened to Policy Implementation? An Alternative Approach By Peter and Linda deleon Journal of Public Policy Administration Research
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1 PROSES KEBIJAKAN PUBLIK Proses kebijakan publik merupakan proses yg amat rumit dan kompleks. Oleh karenanya untuk mengkajinya para ahli kemudian membagi
Lebih terperinciKabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011
DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten
Lebih terperinciKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik Pelatihan Analisis Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan 26 September 2017 Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id
Lebih terperinciPANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : KEBIJAKAN PEMERINTAH JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ III HARI/ TANGGAL : SELASA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi 2.1.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, bahkan kinerja pendidikan yaitu gabungan angka partisipasi
Lebih terperinciTahap penyusunan agenda Tahap formulasi kebijakan Tahap adopsi kebijakan Tahap implementasi kebijakan Tahap evaluasi kebijakan
Tahap penyusunan agenda Tahap formulasi kebijakan Tahap adopsi kebijakan Tahap implementasi kebijakan Tahap evaluasi kebijakan Tahap penyusunan agenda Masalah kebijakan sebelumnya berkompetisi terlebih
Lebih terperinciInformasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik. Nurjati Widodo, S.AP, M.AP
Informasi dan Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik Nurjati Widodo, S.AP, M.AP Cakupan Bahasan: Informasi Apa yang dilakukan manajer publik Manajemen Publik pada sisi Sistem Informasi Kebijakan Publik:
Lebih terperinciKuliah 5. Dimensi Kebijakan. Marlan Hutahaean 1
Kuliah 5 Dimensi Kebijakan Marlan Hutahaean 1 Pendahuluan - Ibarat tubuh manusia, dimensi kebijakan dianalogikan sebagai fungsi otak yang selalu memutuskan apa yg hendak dikerjakan agar jantung (dimensi
Lebih terperinciTeori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D
Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PUBLIK. Kebijakan Pangan TIP FTP UB
KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Pangan TIP FTP UB PENGERTIAN, JENIS-JENIS, DAN TINGKAT-TINGKAT KEBIJAKAN PUBLIK 1. Pengertian Kebijakan Publik a. Thomas R. Dye Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah
Lebih terperinciBentuk-bentuk Analisis Kebijakan
Kuliah 4 Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan 1 Pengantar Hubungan antara komponen-komponen informasi yang relevan dengan kebijakan dan metode-metode analisis kebijakan memberikan landasan untuk membedakan
Lebih terperinciManajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA
Manajemen Strategis Novia Kencana, S.IP., MPA Analisa Kekuatan dan Kelemahan Pertanyaan analisa lingkungan internal : 1. Isu-isu apa sajakah yang lebih kuat/unggul? 2. Siapa yang memiliki kepemimpinan
Lebih terperinciKebijakan Sebagai Proses. Darmawan Senin, 24 September 2012
Kebijakan Sebagai Proses Darmawan Senin, 24 September 2012 Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami proses kegiatan penyusunan kebijakan Proses
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kebijakan Publik. 1. Definisi Kebijakan. Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan arti
BAB II KAJIAN TEORI A. Kebijakan Publik 1. Definisi Kebijakan Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan arti kebijakan. Zainal Abidin megutip dari Thomas Dye menyebutkan kebijakan sebagai
Lebih terperinciPengantar: Kebijakan Berbasis Bukti
Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti 1 Kebijakan Publik dan Penelitian Sosial Proses Kebijakan: Anggapan bahwa proses kebijakan merupakan suatu chaos tujuan dan kecelakaan. Sama sekali bukan persoalan pelaksanaan
Lebih terperinciPEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
LAMPIRAN I KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHANUMUM PEDOMAN EVALUASI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. diamati/diteliti. Berbagai teori yang dipaparkan dalam kajian teori ini
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori Teori merupakan seperangkat konsep atau konstruksi, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan dan disusun secara sistematis sebagai hasil penulisan ilmiah terdahulu
Lebih terperinciPenelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.
Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,
Lebih terperinciKAITAN ANTARA POLITIK, PEMERINTAHAN DAN NEGARA
KAITAN ANTARA POLITIK, PEMERINTAHAN DAN NEGARA 1. Politik sebagai seni memerintah 2. Politik sebagai urusan kemasyarakatan (public affairs) 3. Politik sebagai pergulatan kekuasaan dan sumberdaya. POLITIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan tuntutan zaman dewasa ini menempatkan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan tuntutan zaman dewasa ini menempatkan pendidikan pada suatu posisi yang sangat penting dan harus dipenuhi. Dengan adanya pendidikan, akan terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menjalankan sebuah program pemberadayaan masyarakat dibutuhkan perencanaan yang sistematis, perencanaan yang baik akan terlihat dari singkronisasi antara
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0058 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2013 DENGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum 0 Membahas tentang ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan Reference 0 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009
Lebih terperinciD I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A
KEBIJAK AN DAN MANA JEMEN PEL AYANAN KESEHATAN D I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Membahas tentang ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan REFERENCE
Lebih terperinciBatasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik
Kuliah 3 Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Batasan Kebijakan dan Kebijakan Publik. Ragam Istilah Kebijakan - Graycar menyebutkan 4 penggunaan istilah kebijakan : 1) kebijakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK AMAL ILMIAH YAPIS WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA
93 PENGEMBANGAN DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK AMAL ILMIAH YAPIS WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA Oleh : Nur Aini *) ABSTRACT Implementation of development policies carried
Lebih terperinciB A B II TINJAUAN PUSTAKA
9 B A B II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Publik 2.1.1. Pengertian Kebijakan Publik Quade (1975) mengemukakan bahwa setiap jenis analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi dapat menjadi dasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari bab-bab yang lainnya. Konsep merupakan bagian integral dari penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian, kerangka konsep tidak berdiri sendiri dan terpisah dari bab-bab yang lainnya. Konsep merupakan bagian integral dari penelitian yang bertujuan untuk memahami masalah
Lebih terperinciThe Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)
The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) Tujuan utama buku ini adalah untuk menjawab tentang peran teori terkait permasalahan administrasi publik. Sebagaimana diketahui, tujuan utama
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. hipotesis untuk membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, membuat
BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini, disajikan teori sebagai kerangka berpikir untuk menjawab rumusan masalah yang dirumuskan pada bab sebelumnya. Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial.
Lebih terperinciKAPITA SELEKTA KOMUNIKASI : OPINI PUBLIK. Pengantar
KOMUNIKASI : OPINI PUBLIK Pengantar Opini publik, atau beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai pendapat umum, dikenal dalam ranah komunikasi politik sebagai salah satu bentuk partisipasi politik. Sebaliknya,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka merespon tuntutan masyarakat menuju good governance,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka merespon tuntutan masyarakat menuju good governance, pemerintah telah bertekad untuk menerapkan prinsip akuntabilitas dengan mempertanggungjawabkan amanah
Lebih terperinciSri Yuliani FISIP UNS
Sri Yuliani FISIP UNS Model Implementasi Implementasi kebijakan atau program pada dasarnya secara sengaja dilaksanakan untuk meraih kinerja yang tinggi, dimana selama proses itu berlangsung dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin bertindak untuk mengambil sebuah kebijakan. mengakibatkan muculnya berbagai permasalahan-permasalahan kependudukan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya sangat besar. Sebagai negara kepulauan, penduduk Indonesia memiliki persebaran yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi pelembagaan partisipasi perempuan dalam perencanaan dan penganggaran daerah adalah pertama munculnya kesadaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN. Disarikan dari berbagai sumber yg relevan
METODE PENELITIAN Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN Disarikan dari berbagai sumber yg relevan Jenis Penelitian Penelitian dapat digolongkan berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh : Basic Research (Penelitian
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh
Lebih terperinciSilabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana
Silabus MATA KULIAH KEBIJAKAN PEMERINTAH Program Studi Ilmu an Fisipol Universitas Warmadewa Dosen Pengampu: I Wayan Gede Suacana Deskripsi: Mata kuliah ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
Lebih terperinci: Prof. Said Zainal Abidin, Ph.D., MPIA
MATA KULIAH DOSEN : KEBIJAKAN PUBLIK : Prof. Said Zainal Abidin, Ph.D., MPIA Soal Ujian Tengah Semester Gasal STIA-LAN RI 1. Apa yang menentukan suatu kebijakan dianggap berkualitas dan mampu diimplementasikan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian
Lebih terperinciBAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun
BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan uraian pada Bab I sampai dengan Bab VI, disusun simpulan dan rekomendasi berikut ini: 7.1. Simpulan Kebijakan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Lebih terperinciStrategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula
Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula Latar belakang Amandemen Keempat UUD NRI 1945 Tidak ada GBHN Pemilihan Presiden secara langsung Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis UU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak disiplin ilmu seperti ilmu politik, sosial, ekonomi, dan psikologi. Studi
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Pengertian Kebijakan Publik Kebijakan publik merupakan suatu ilmu multidisipliner karena melibatkan banyak disiplin ilmu seperti ilmu politik, sosial, ekonomi,
Lebih terperinciKERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN DESKRIPSI UMUM Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan
Lebih terperinci1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;
Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam
Lebih terperinciTATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto
TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintahan didalam suatu negara merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.
Lebih terperinciUntuk memenuhi salah satu syarat ujian Mata kuliah Teori Analisis dan Proses Kebijakan Publik
TUGAS MATA KULIAH TEORI ANALISIS DAN PROSES KEBIJAKAN PUBLIK ADAKAH PRODUK KEBIJAKAN PUBLIK DI PROVINSI PAPUA YANG TIDAK MEMERLUKAN PARTISIPASI PUBLIK Oleh Kelompok II : 1. ADDEN SIAGIAN NIM : 20151011025058
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Browne dan Wildavsky (Usman, 2004:7) mengemukakan bahwa implementasi
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Implementasi 2.1.1 Pengertian Impelementasi Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Browne dan Wildavsky (Usman, 2004:7) mengemukakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keputusan atau usulan-usulan dari para pembuat kebijakan. Para ahli administrasi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik 1. Definisi Kebijakan Publik Dewasa ini, kebijakan publik menjadi suatu hal yang tidak asing lagi bahkan di kalangan masyarakat awam. Setiap saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good governance (Bappenas,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia pada akhir abad 20 tidak dapat dilepaskan dari kegagalan pemerintah dalam mengembangkan sistem manajemen pemerintahan
Lebih terperinciInternational IDEA, Strömsborg, Stockholm, Sweden Phone , Fax: Web:
Extracted from Democratic Accountability in Service Delivery: A practical guide to identify improvements through assessment (Bahasa Indonesia) International Institute for Democracy and Electoral Assistance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin bertindak untuk mengambil sebuah kebijakan. dengan kependudukan di Indonesia. Berbagai permasalahan ini mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya sangat besar. Sebagai negara kepulauan, penduduk Indonesia memiliki persebaran yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. administration atau to administear yang berarti mengelola (to manage) atau. usaha seperti tulis menulis, surat menyurat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka a. Administrasi dan Administrasi Negara Administrasi secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris yaitu administration atau to administear yang berarti mengelola
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju globalisasi yang berkembang semakin cepat ini menuntut kebutuhan manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa mungkin tersaji dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang berkelanjutan, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 jo Undang-Undang
Lebih terperinciSOAL DAN TUGAS. Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Alam Dosen : Prof. Dr. Bambang Heru, M.S DISUSUN OLEH : IID MOH. ABDUL WAHID
SOAL DAN TUGAS Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Alam Dosen : Prof. Dr. Bambang Heru, M.S DISUSUN OLEH : IID MOH. ABDUL WAHID 250120140017 MAGISTER ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJAJARAN 2014 SOAL-SOAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Publik Menurut Chandler dan Plano dalam Tangkilisan (2003:1) bahwa kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk
Lebih terperinciEVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan (public policy is whatever
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Kebijakan Publik Kebijakan publik menurut Thomas Dye(1981:1) adalah apa pun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan (public policy is whatever governments
Lebih terperinciTujuan pembelajaran:
Tujuan pembelajaran: 1. Mengidentifikasi konsep-konsep teori manajemen dan memahami bagaimana konsep-konsep dapat membantu pemimpin dan manajer menjadi lebih baik 2. Mengelola olahraga, mendefinisikan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Semarang. Implementasi kebijakan penjaminan mutu pada perguruan tinggi swasta di Kota Semarang
Lebih terperinciSilabus. Standar Kompetensi
Silabus Nama Mata Kuliah : Formulasi dan Implementasi Kode MK/SKS : /3 SKS Dosen Pembina : Drs. Karjuni Dt. Maani, M.Si Drs. Suryanef, M.Si Rahmadani Yusran, S.Sos, M.Si Standar Kompetensi : Mata kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rakyat saat ini menjadi isu kebijakan yang semakin strategis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan rakyat saat ini menjadi isu kebijakan yang semakin strategis, karena perbaikan pelayanan publik di Indonesia cenderung berjalan di tempat. Sementara
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir
123 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Tantangan organisasi saat ini dan ke depan adalah situasi perubahan yang semakin terbuka dan kadang tak terduga terjadinya. Disamping itu, sistem informasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang adanya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan reformasi sektor publik yang begitu dinamis saat ini tidak dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin maju mensyaratkan para pekerja yang cakap, profesional dan terampil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Problem tenaga kerja di Indonesia sangatlah kompleks. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang. Jumlah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya,
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Implementasi kebijakan standar kompetensi guru SMA Negeri di kota Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi,
Lebih terperinciKEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciKuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK
Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK Agenda PENGERTIAN DAN KRITERIA EVALUASI INDIKATOR EVALUASI KENDALA DALAM EVALUASI I. Pengertian dan Kriteria Evaluasi EVALUASI KEBIJAKAN MERUPAKAN TAHAPAN PROSES PEMBUATAN
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinci