BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa dengan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil Observasi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa dengan jumlah peserta didik yang dijadikan subyek penelitian 26 orang. Sebelum peneliti melaksanakan tindakan kelas terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk melihat masalah yang paling urgen di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran diketahui bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk materi mengidentifikasi unsur intrinsik drama pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa diketahui bahwa dari 26 peserta didik diketahui bahwa hanya 10 orang (38%) yang mampu untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama yang meliputi tokoh, alur, dan percakapan dalam drama. Rendahnya kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa pada umumnya adalah (1) peserta didik kesulitan dalam menentukan tema drama, (2) pada pelaksanaan pembelajaran mengidentifikasi drama yang dilakukan guru belum melibatkan peserta didik untuk berfikir kritis karena peserta didik hanya ditugaskan menjawab soal sesuai buku pelajaran, (3) hasil mengidentifikasi drama masih dari latihan yang dikembangkan terbatas pada satu buku, (4) kegiatan yang dilakukan oleh guru belum menggunakan 27

2 metode yang tepat dalam proses pembelajaran drama, (5) media yang digunakan kurang bervariasi dan berkisar pada media yang ada dalam buku teks pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII (6) metode yang dipakai guru seperti metode penugasan, ceramah, diskusi dan tanya jawab kurang merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Berikut ini akan digambarkan dalam tabel data peserta didik tentang kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa saat observasi awal. Tabel 4.1 Hasil Observasi Awal Kemampuan Peserta Didik Untuk Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa Kategori Nilai Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca Jumlah Rata-Rata Persentase 38% 23% 38% Berdasarkan data pada tabel 4.1 diketahui bahwa kemampuan peserta didik untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa yang dinilai dari 3 (tiga) aspek yakni kemampuan menentukan drama terdapat 10 peserta didik (38%) yang mampu, peserta didik yang kurang mampu berjumlah 6 orang (23%) dan yang belum mampu berjumlah 10 orang (38%).

3 4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 November 2012 yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru pengajar dan guru mitra bertindak sebagai guru pengamat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun dan disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Peserta didik yang hadir pada kegiatan tindakan kelas siklus I berjumlah 19 orang sesuai dengan jumlah yang tercatat dalam daftar hadir peserta didik kelas VIII. Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi pengamatan kegiatan belajar mengajar dan peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada peserta didik. a. Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar siklus I diperoleh data sebagai berikut.

4 Tabel 4.2 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Pada Siklus I No I II A. B. Persiapan (RPP) Aspek yang diamati 1. Ketepatan perumusan kompetensi dasar 2. Kesesuaian KD dengan indikator 3. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran 4. Kejelasan materi pembelajaran 5. Ketepatan metode pembelajaran 6. Kesistimatisan urutan kegiatan pembelajaran 7. Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran 8. Ketepatan teknik penilaian Pelaksanaan KBM Pendahuluan 1. Mengadakan apersepsi 2. Membangun motivasi belajar siswa 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Meminta siswa duduk dalam kelompok 2. Membagikan siswa teks drama 3. Meminta siswa membacakan teks drama. 4. Meminta siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinstik teks drama. Hasil Pengamatan Dilaksanakan Ya Tidak

5 5. Meminta siswa memberikan warna pada setiap unsur intrinstik teks drama 6. Meminta siswa menuliskan unsur intrinstik teks drama yang sudah diwarnai ke dalam peta konsep C. 7. Meminta siswa mempresentasikan hasil identifikasi unsur intrinstik teks drama Penutup 1. Menyampaikan simpulan pembelajaran dengan jelas 2. Melaksanakan evaluasi 3. Memberikan refleksi dan penutup pembelajaran 4. Ketepatan penggunaan waktu Jumlah 22 0 Mencermati data tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dari 22 tahapan kegiatan belajar mengajar peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa yang diamati nampak bahwa semuanya sudah dilaksanakan. b. Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus I Berdasarkan pengamatan hasil belajar peserta didik pada kegiatan tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan peserta didik mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

6 Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII B Peserta Didik SMP Negeri 1 Suwawa Kategori Nilai Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca Jumlah Rata-Rata Persentase 69% 15% 15% Mencermati data pada tabel 4.3 diketahui bahwa kemampuan peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Kemampuan menentukan alur drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu

7 berjumlah 4 peserta didik (15%). Sedangkan kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus I Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII B Peserta Didik SMP Negeri 1 Suwawa No N a m a Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca M KM TM M KM M KM T M T M 1. ABD KADIR KASIRA 2. ADE AMELIA MADANG 3. AGUS DWIYANTO LASULIKA 4. DESI PERDANA NOHO 5. FEBRIANISA Y.URIAN 6. FIKRAN ANWAR 7. FIKRI ONGE 8. FRANSISKI NASIR 9. GISCA SEPTIAWATI

8 TOWU 10. JUWITA KADIR 11. KRIS SULTAN BOTUTIHE 12. KARMILA THALIB 13. MOH.FEBRIANTO KOMENDANGI 14. MOH. UMARUDIN INOMBI 15. NURLAILA DAUD 16. MARDIANI D. MUTALA 17. RAHMAT INOMBI 18. REYNARD Y. RUNTUWENE 19. SESILIA KAI 20. SYAFIRA B MAKSUD 21. WAHYUDI R UNJILA 22. YODI PERNIAWAN DETI 23. ZEWENTA KADIR 24. ZULFAIN SANGI 25. SABRIN BOTUTIHE 26. SAHRIL INDRAWAN USMAN Jumlah Persentase Memperhatikan hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan hasil belajar peserta didik pada siklus I, maka peneliti dan guru mitra melakukan

9 refleksi dengan menghasilkan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya yakni: 1) Guru harus dapat mengendalikan proses belajar mengajar dan dapat menjelaskan unsur-unsur drama dengan lebih rinci. 2) Guru harus mampu menjelaskan tentang fakta yang penting untuk dipelajari peserta didik. 3) Guru harus bisa menjelaskan cara mengidentifikasi unsur intrinsik drama Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II Kegiatan tindakan kelas siklus II sama dengan kegiatan tindakan kelas siklus I yang dilaksanakan sebelumnya. Tujuan yang akan dicapai juga sama yakni meningkatkan kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa. Hasil penilaian tetap dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun dan disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Kegiatan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012 yang dihadiri oleh 26 peserta didik. Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik. a. Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II

10 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra dapat dijelaskan bahwa kemampuan peneliti selaku guru dalam menerapkan metode peta konsep untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa telah menunjukan peningkatan yang signifikan. Berikut ini akan diuraikan hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar siklus II. Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Pada Siklus II No I II A. Persiapan (RPP) Aspek yang diamati 1. Ketepatan perumusan kompetensi dasar 2. Kesesuaian KD dengan indikator 3. Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran 4. Kejelasan materi pembelajaran 5. Ketepatan metode pembelajaran 6. Kesistimatisan urutan kegiatan pembelajaran 7. Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran 8. Ketepatan teknik penilaian Pelaksanaan KBM Pendahuluan 1. Mengadakan apersepsi 2. Membangun motivasi belajar siswa 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Hasil Pengamatan Dilaksanakan Ya Tidak

11 B. C. Kegiatan Inti 1. Meminta siswa duduk dalam kelompok 2. Membagikan siswa teks drama 3. Meminta siswa membacakan teks drama. 4. Meminta siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinstik teks drama. 5. Meminta siswa memberikan warna pada setiap unsur intrinstik teks drama 6. Meminta siswa menuliskan unsur intrinstik teks drama yang sudah diwarnai ke dalam peta konsep 7. Meminta siswa mempresentasikan hasil identifikasi unsur intrinstik teks drama Penutup 1. Menyampaikan simpulan pembelajaran dengan jelas 2. Melaksanakan evaluasi 3. Memberikan refleksi dan penutup pembelajaran 4. Ketepatan penggunaan waktu Jumlah 22 0 Berdasarkan data hasil pengamatan kegiatan guru diketahui bahwa 22 tahapan kegiatan belajar mengajar peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak ada langkah-langkah yang terlewati. b. Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus I

12 Dari hasil pengamatan kegiatan tindakan kelas siklus I untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa menunjukkan peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus II Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII B Peserta Didik SMP Negeri 1 Suwawa Kategori Nilai Aspek yang diamati Mampu Kurang Mampu Belum Mampu Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca Jumlah Rata-Rata Persentase 88% 12% 0% Berdasarkan hasil observasi kegiatan tindakan kelas siklus II tentang kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa meningkat lagi dari hasil tindakan kelas siklus I. Peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik teks drama ditinjau dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi.

13 Penerapan metode peta konsep memang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menentukan unsur intrinsik drama, hal ini dilihat pada indikator terhkhir yang dinilai yakni kemampuan menentukan alur drama yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama ditinaju dari kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga mengalami peningkatan yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Di bawah ini akan diuraikan tabel data hasil penilaian peningkatan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep di kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa pada siklus II.

14 No Tabel 4.7 Hasil Penilaian Siklus II Tentang Kemampuan Peserta didik Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama Melalui Metode Peta Konsep di Kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa N a m a Kemampuan menentukan tema drama Kemampuan menentukan alur drama M KM M KM T M T M 1. ABD KADIR KASIRA 2. ADE AMELIA MADANG 3. AGUS DWIYANTO LASULIKA 4. DESI PERDANA NOHO 5. FEBRIANISA Y.URIAN 6. FIKRAN ANWAR 7. FIKRI ONGE 8. FRANSISKI NASIR 9. GISCA SEPTIAWATI TOWU 10. JUWITA KADIR 11. KRIS SULTAN BOTUTIHE 12. KARMILA THALIB 13. MOH.FEBRIANTO KOMENDANGI Kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca M KM TM

15 14. MOH. UMARUDIN INOMBI 15. NURLAILA DAUD 16. MARDIANI D. MUTALA 17. RAHMAT INOMBI 18. REYNARD Y. RUNTUWENE 19. SESILIA KAI 20. SYAFIRA B MAKSUD 21. WAHYUDI R UNJILA 22. YODI PERNIAWAN DETI 23. ZEWENTA KADIR 24. ZULFAIN SANGI 25. SABRIN BOTUTIHE 26. SAHRIL INDRAWAN USMAN Jumlah Persentase Mencermati data hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan hasil belajar peserta didik pada siklus II, peneliti dan guru mitra tetap melakukan refleksi dengan menghasilkan beberapa hal berikut. 1) Penelitian tindakan kelas ini sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan namun masih ada 3 peserta didik (12%) yang tergolong kurang mampu untuk dibimbing.

16 2) Penelitian tindakan kelas ini tidak akan dilanjutkan lagi ke siklus berikut karena peserta didik yang memperoleh nilai minimal 70 telah melebihi 19 orang atau 75% dari 26 orang peserta didik yang ditetapkan pada indikator kinerja. 4.2 Pembahasan Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada 26 orang peserta didik SMP Negeri 1 Suwawa diketahui bahwa hanya 10 orang (38%) yang mampu untuk mengidentifikasi unsur intrinsik drama yang meliputi tokoh, alur, dan percakapan dalam drama. Setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I melalui penerapan metode peta konsep, kemampuan menulis kreatif puisi pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa mengalami peningkatan sebab metode peta konsep ini dapat membantu guru memahami macam-macam konsep yang terdapat dalam topik yang akan diajarkan dan memperoleh wawasan baru, membantu dalam menghindari miskonsep oleh peserta didik, dapat mengidentifikasi konsep-konsep sebelum membuat peta konsep, guru dapat menemukan topik-topik secara jelas, sehingga dapat membantu untuk menemukan topik-topik yang perlu dipelajari dan dapat membantu guru untuk mengorganisasi urutan kegiatan belajar mengajar dikelas. Setelah dilakukan kegiatan tindakan kelas siklus I nampak bahwa peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Suwawa yang mampu mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama melalui metode peta konsep ditinjadu dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang

17 mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Ditinjau dari kemampuan menentukan alur drama terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%) dan ditinjau dari kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga terdapat 18 peserta didik (69%) yang mampu, terdapat 4 peserta didik (15%) yang kurang mampu dan yang belum mampu berjumlah 4 peserta didik (15%). Pelaksanaan tindakan kelas siklus I ini belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada tindakan kelas siklus II kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama melalui metode peta konsep pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa meningkat lagi dan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik teks drama ditinjau dari kemampuan menentukan tema drama terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Ditinjau dari kemampuan peserta didik dalam menentukan unsur intrinsik drama, hal ini dilihat pada indikator terhkhir yang dinilai yakni kemampuan menentukan alur drama yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Sedangkan kemampuan

18 mengidentifikasi unsur intrinsik drama ditinaju dari kemampuan menentukan dialog pada drama yang dibaca juga mengalami peningkatan yakni dari 26 orang terdapat 23 peserta didik (88%) yang mampu. Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang mampu berjumlah 3 peserta didik (12%) sedangkan yang belum mampu tidak ada lagi. Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus I dan II ternyata dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 1 Suwawa dapat ditingkatkan melalui metode peta konsep.

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Suwawa. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Drama merupakan karya sastra yang dalam penulisan teksnya berisikan dialog-dialog dan isinya membentangkan sebuah alur. Seperti fiksi, drama berpusat pada satu

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Alasan pemilihan loksai ini karena peneliti adalah guru pengajar mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 11 Tabongo Kabupaten Gorontalo dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis

Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis Hasil Penilaian Instrumen Penelitian Tesis No. Komponen yang dinilai Skala yang dinilai SS S CS TS STS 1 3 5 1. Kesesuaian materi dengan yang terdapat di dalam instrumen (isi instrumen). Kesesuaian materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 137 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan metode Problem

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII. Yulianti Setyorini Wahono. BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i

BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII. Yulianti Setyorini Wahono. BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII Yulianti Setyorini Wahono BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII - i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian diantaranya model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian dan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada peserta didik kelas VII.3 SMP Negeri 1 Bonepantai. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang

Lebih terperinci

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pikiran, ide, ataupun pendapat kepada orang lain. Melalui bahasa manusia dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. menulis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam menulis puisi bebas di kelas V SDN Surawangi I pada awalnya teridentifikasi belum terlaksana secara optimal.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan menulis. Kemampuan menulis dapat diaplikasikan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki seseorang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 Sekolah : SMA Titian Teras Jambi Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Tahun pelajaran : 2009/2010 A. STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan

Lebih terperinci

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu. Sekolah : SMP/MTs... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/ Silabus Standar Kompetensi : Mendengarkan Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari berbagai komponen, mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada evaluasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari keterampilan menulis sastra. Keterampilan menulis naskah drama tidak datang dengan sendirinya,

Lebih terperinci

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM Tari Asdiati 1 & Agusfianuddin 2 1 Pemerhati Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini penelitian yang dilakukan dilingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN TEKNIK CIRC SISWA KELAS VII.D SMPN 1 TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR

PENINGKATAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN TEKNIK CIRC SISWA KELAS VII.D SMPN 1 TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR PENINGKATAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG DENGAN TEKNIK CIRC SISWA KELAS VII.D SMPN 1 TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR Oleh: Lisa Silvia Sari 1, Nursaid 2, Yasnur Asri 3 Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGIDENTIFIKASI UNSUR - UNSUR DRAMA MELALUI MODEL JIGSAW DI KELAS V SDN II SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGIDENTIFIKASI UNSUR - UNSUR DRAMA MELALUI MODEL JIGSAW DI KELAS V SDN II SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGIDENTIFIKASI UNSUR - UNSUR DRAMA MELALUI MODEL JIGSAW DI KELAS V SDN II SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh : USMAN AS. ALI Pembimbing I : Dr. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pasundan IV Bandung. Sekolah tersebut berada di jalan Kebon Jati No. 31 Bandung. Dalam penelitian ini, penulis melihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, menulis merupakan keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Cerpen dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jati diri atau

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian adalah siswa di SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

ISSN Vol.VII No.3 April 2016

ISSN Vol.VII No.3 April 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI PRESENTASI KELAS Oleh:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dijadikan sebagai alat untuk memonitor perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 145 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa simpulan berikut ini. Pertama, perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan

Lebih terperinci

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan Standar si : 9. Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 9.1. Merangkum isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan siswa serta merupakan penunjang keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas V SDN Gulangpongge 01 kabupaten Pati.

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa di dunia yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia digunakan dalam interaksi belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial selalu berbahasa. Bahasa senantiasa digunakan manusia dalam komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang

Lebih terperinci

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA PADA SISWA KELAS VI A SDN TANGGUL WETAN 02 KECAMATAN TANGGUL JEMBER Suhirman

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS X AK 1 SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR TAHUN DIKLAT 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu keterampilan menyimak,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakter (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Penulis: Listiya Susilawati SMP Negeri 161 Jakarta Jenis Sekolah : SMP Bentuk Soal : Pilihan Ganda + Uraian Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA PADA SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share. Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Isthifa Kemal 1 ABSTRAK Penelitian ini mengkaji masalah yaitu 1) bagaimana peningkatan

Lebih terperinci

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA KELAS IV SD N KENDAYAAN BLORA TAHUN AJAR 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

Prakata. iii. Bandung, September Penulis Prakata Bahasa tidak dapat dipisahkan kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual, sosial, dan emosional. Selain itu, pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun dapat dirinci beberapa kesimpulan berikut ini. Perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura Sustri Do embana SDN 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud, 1999:20 dan

BAB I PENDAHULUAN. secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud, 1999:20 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Materi pembelajaran sastra di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa dan sastra dilaksanakan secara seimbang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK Metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart. Pertimbangan yang mendasari penelitian metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelumnya tim yakni peneliti

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik peta pemikiran didukung oleh guru sebagai fasilitator, motivator, evaluator,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang ruang lingkupnya

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 29 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIT 5 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ ceramah/ khotbah yang didengar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas 15.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan, 2000:69). Drama dapat

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan, 2000:69). Drama dapat BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Drama Kata drama berasal dari bahasa Greek, tegasnya dan kata kerja Dran yang berarti berbuat, to act atau to do (Morris dalam taringan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Menggunakan Model Sugestopedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hasil dengan menggunakan metode sugestopedia.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Menggunakan Model Sugestopedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hasil dengan menggunakan metode sugestopedia. 132 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Sugestopedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN. III SD Negeri 017 Tampan Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berjumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 30 orang, 14 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan dan guru kelas

Lebih terperinci