KONSEP DESAIN BAB 4. Skala Ukuran yang relatif dari suatu objek jika dibandingkan dengan objek atau elemen lain tidak diketahui ukurannya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP DESAIN BAB 4. Skala Ukuran yang relatif dari suatu objek jika dibandingkan dengan objek atau elemen lain tidak diketahui ukurannya."

Transkripsi

1 1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual Desain pada dasarnya adalah penyusunan atau komposisi yang didalamanya terdapat unsur visual berikut emosionalmya dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain yang dituangkan didalam satu komposisi yang harmonis. Komposisi dalam bahasa latin yaitu componer yang artinya penggabungan dari banyak menjadi suatu komposisi yang serasi. Prinsip prinsip Desain yang ada antara lain : o Keseimbangan Keseimbangan adalah hal terpenting dalam sebuah komposisi. Keseimbangan merupakan suatu kualitas nyata dari setiap objek dimana perhatian visual 2 sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama. o o o o o Kesatuan Unity atau kesatuan adalah keterpaduan, yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang dominan akan membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih disusun untuk mendukung tema. Rhythm / Irama Pola berulang yang dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk visual ritme. Proporsi Pembagian anatomi yang sesuai dalam merancang suatu desain, baik dalam illustrasi maupun dalam pembagian format suatu desain. Skala Ukuran yang relatif dari suatu objek jika dibandingkan dengan objek atau elemen lain tidak diketahui ukurannya. Keserasian Suatu usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen elemen lainnya yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi agar nyaman dipandang Teori Komunikasi Komunikasi diambil dari kata 'communication', yang dalam bahasa latin 'communicatio', dari kata communis yang berarti 'sama' dalam arti sama makna. Komunikasi merupakan penyampaian pemikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam wujud simbol 'pikiran'. Unsur - unsur dalam komunikasi yaitu : Sumber (Komunikator) Orang yang menyampaikan pesan kepada Komunikan Pesan (Massage) Hal yang ingin disampaikan kepada Komunikator Penerima (Komunikan) Orang yang menerima Pesan Saluran (Channel) Sarana untuk menyampaikan pesan Hasil (Feedback) Reaksi dari pesan yang disampaikan Prinsip utama komunikasi visual 1. Ruang Kosong (White Space) Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada

2 2 sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. Ruang kosong penting dalam desain karena sering digunakan untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk kejelasan pembacaan dan sekaligus memberikan kesan, seperti kesan profesinal dan sederhana. Gambar 1.2 Ruang Kosong (White space) 2. Kejelasan (Clarity) Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda. Gambar 1.3 Kejelasan (Clarity) 3. Kesederhanaan (Simplicity) Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh. Gambar 1.4 Kesederhanaan (simplicity) 4. Emphasis (Point of Interest) Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistik. Gambar 1.5 Emphasis (Point of Interest) Dari beberapa prinsip yang dijabarkan diatas, dalam tugas akhir ini penulis menggunakan prinsip Emphasis (Point of Interest) sebagai pola berfikir penulis dalam pembuatan film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno. Penggunan warna, depth of field menjadi pengaplikasian dari prinsip emphasis.

3 Prinsip prinsip dasar seni rupa 1. Kesatuan (Unity) Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai. Gambar 1.6 Kesatuan (Unity) 2. Keseimbangan (Balance) Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani. Gambar 1.7 Keseimbangan (Balance) 3. Proporsi (Proportion) Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan Perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman. Gambar 1.8 Proporsi (Proportion) 4. Irama (Rhythm) Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan

4 4 semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk bentuk unsur rupa. Gambar 1.9 Irama (Rhythm) 5. Dominasi (Domination) Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Biasanya ditengarahi dengan emphasis. Gambar 1.10 Dominasi (Domination) Dari beberapa prinsip yang dijabarkan diatas, dalam tugas akhir ini penulis menggunakan prinsip Dominasi (domination) sebagai pola berfikir penulis dalam pembuatan film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno. Penggunan bentuk dan warna menjadi center of interest Teori Film Dokumenter Ada empat kriteria yang menerangkan bahwa dokumenter adalah film non fiksi ; 1. Setiap adegan dalam dokumenter merupakan kejadian yang sebenarnya, tanpa interprentasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi. Bila pada film fiksi latar belakang (setting) adegan dirancang, pada dokumenter latar belakang harus spontan otentik dengan situasi dan kondisi asli ( apa adanya). 2. Yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa nyata (realita), sedangkan pada film fiksi isi cerita berdasarkan karangan (imajinatif), maka dalam film fiksi yang dimiliki adalah interprentasi imajinatif. 3. Sebagai sebuah film non fiksi, sutradara melakukan observasi pada suatu peristiwa nyata, lalu melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya, ini merupakan bagian dari riset. 4. Apabila struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan Bentuk-bentuk film dokumenter 1. Expository Dokumenter dalam kategori ini, menampilkan pesannya kepada penonton secara langsung, baik melalui presenter ataupun dalam bentuk narasi. Pesan atau point of view dari expository lebih pada sound track ketimbang visual. Pada dokumenter yang berbentuk expository, gambar disusun sebagai penunjang

5 5 argumentasi yang disampaikan oleh narasi atau komentar presenter. Itu sebabnya, gambar disusun berdasarkan narasi yang sudah dibuat dengan prioritas tertentu. Argumentasi yang dibangun dalam expository umumnya memaparkan informasi secara langsung kepada penonton, bahkan mampu mempertanyakan baik-buruk suatu fenomena berdasarkan pijakan moral tertentu dan umumnya mengarahkan penontonpada satu kesimpulan secara langsung. 2. Observatory/Direct Cinema Pendekatan yang bersifat observasi ini utamanya ingin merekam kejadian secara spontan, natural dan tidak dibuat-buat. Itu sebabnya, pendekatan inimenekankan pada kegiatan shooting yang informal tanpa tata lampu khusus ataupun persiapanpersiapan yang telah dirancang sebelumnya. 3. Reflexive/Cinéma Vérité cinéma vérité justru secara aktif melakukan intervensi dan menggunakan kamera sebagai alat pemicu untuk memunculkan krisis. Dalam aliran ini, pembuat film cenderung secara sengaja memprovokasi untuk memunculkan kejadian-kejadian tak terduga. Dari beberapa bentuk-bentuk film dokumenter diatas, dalam tugas akhir ini penulis mencoba mengangkat tema animasi dokumenter Fatmawati Sukarno dengan bentuk film animasi dokumenter yaitu Expository dengan memaparkan gambar-gambar berdasarkan narasi yang sudah dibuat dengan prioritas tertentu. Dan langsung mengarahkan penonton pada satu kesimpulan secara langsung Unsur-unsur dokumenter Unsur Visual : 1. Observasionalisme Reaktif Pembuatan film dokumenter dengan bahan yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan. Hal ini berhubungan dengan ketepatan observasi oleh operator kamera/sutradara. 2. Observasionalisme Proaktif Pembuatan film dokumenter dengan memilih materi film secara khusus sehubungan dengan observasi terdahulu oleh operator kamera/sutradara. 3. Mode Ilustratif Pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh narator/voice over. 4. Mode Asosiatif Pendekatan dalam dunia dokumenter yang berusaha menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai cara. Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada pada informasi harafiah dalam film,dapat terwakili. Dari point-point Unsur Visual tersebut, dalam tugas akhir ini Penulis memilih mode ilustratif dan mode asosiatif. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai komunikasi yang maksimal kepada penonton Bentuk Bertutur Film Dokumenter Beberapa contoh bentuk bertutur dalam film dokumenter antara lain adalah : 1. Laporan Perjalanan Penuturan model laporan perjalanan mendokumentasikan pengalaman yang didapat selama melakukan perjalanan jauh. 2. Sejarah Merepresentasikan fakta sejarah sesuai dengan periode (waktu peristiwa sejarah), tempat (lokasi peristiewa sejarah) dan pelaku sejarah. 3. Potret/Biografi. Representasi kisah pengalaman hidup seorang tokoh terkenal ataupun anggota masyarakat biasa yang riwayat hidupnya dianggap hebat, menarik,unik, atau menyedihkan. 4. Perbandingan. Mengetengahkan perbedaan situasi atau kondisi, dari satu objek/subjek dengan yang lainnya. 5. Kontradiksi. Dari sisi bentuk maupun isi, tipe ini memiliki kemiripan dengan tipe perbandingan; hanya saja tipe kontradiksi cenderung lebih kritis dan radikal alam mengupas permasalahan.

6 6 6. Ilmu Pengetahuan Menyampaikan informasi mengenai suatu teori, system,berdasarkan disiplin ilmu tertentu. 7. Nostalgia Mengangkat suatu kisah kilas-balik. 8. Rekonstruksi Pecahan-pecahan atau bagian-bagian peristiwa masa lampau maupun masa kini disususun atau direkonstruksi berdasarkan fakta sejarah. 9. Investigasi Mengetengahkan adegan-adegan terhadap sebuah persitiwa yang coba diungkap karena masih menjadi misteri atau tidak pernah terungkap jelas. 10. Association Picture Story Disebut sebagai film eksperimen atau film seni. Gabungan gambar, music dan suara atmosfer (noise) secara artisitik menjadi unsur utama. 11. Buku Harian Penuturannya sama seperti catatan pengalaman hidup sehari-hari dalam buku harian pribadi. 12. Dokudrama Rekonstruksi suatu peristiwa atau potret mengenai seseorang yang direpresentasikan secara kreatif, dalam tipe ini subjek yang berperan adalah artis film karena gaya bertutur ini memiliki motivasi komersial Teori Struktur plot 1. Act I : Awal dari cerita Biasanya dimulai dengan pengenalan akan karakter dan set yang dipilih. 2. Act II : Pertengahan dari cerita Berisikan tentang karakter dan tindakannya terhadap masalah yang ada dimana klimaksnya ada pada di bagian ini juga. 3. Act III : Akhir dari cerita Berisikan kesimpulan dari cerita baik diakhiri dengan senang, sedih atau perasaan lainnya Teori warna Henry Dreyfuss mengatakan bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs.Mansyur tentang warna sebagai berikut : Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis danturut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka. Berikut adalah arti warna yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu : 1. Cool color (calming) : Biru, hijau,turquoise, perak. 2. Color (Exciting) : Merah, oranye, kuning, emas 3. Mixed color/warm color : Ungu, lavender, hijau 4. Neutral color (unifying) : Cokelat, beige, ivory, abu-abu, hitam Teori Nirmana Nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi pada sebuah bentuk. nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya. Ruang Maya adalah ruang tiga dimensi semu, yakni ruang datar dua dimensi tetapi bentuk raut yang menempati ruang tersebut direka sedemikian rupa sehingga terlihat seperti tiga dimensi. Dalam konteks tersebut, dalam tugas akhir ini penulis mengaplikasikan Nirmana Ruang Maya dalam film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno. Penulis memilih konsep tersebut, dimaksudkan untuk melahirkan ide yang imajinatif dan emosional agar mencapai komunikasi yang maksimal kepada penonton.

7 Bentuk berupa garis Dua pengertian mengenai garis, sebagai berikut : 1. Suatu hasil goresan yang disebut garis nyata atau kaligrafi 2. Batas atau limit suatu benda, batas sudut ruang, batas warna, bentuk massa, rangkaian massa, dan lain-lain yang disebut garus semu atau maya Teksture Teksture adalah nilai atau ciri khas suatu permukaan atau raut. Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini termasuk karya seni mesti memiliki permukaan atau raut. Teksture dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu 1. Teksture Nyata Teksture nyata dapat berwujud teksture alam dan teksture buatan. Teksture nyata dapat difungsikan sebagai dominasi atau daya tarik untuk memperoleh keindahan. Teksture nyata amat berguna untuk membantu memperoleh keindahan terpadu dengan kekuatan. 2. Teksture Semu Teksture yang kekasaran rautnya bersifat semu, artinya kasar tetapi jika diraba halus. 3. Teksture halus Teksture yang dilihat halus, diraba pun halus. Teksture halus merupakan permukaan yang biasa terlihat sehari-hari pada berbagai objek, sehingga kurang diperhitungkan nilai keindahannya. Dari point diatas, penulis mengaplikasikan Teksture Nyata dalam film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno. dimaksudkan untuk memperoleh keindahan dan daya tarik pada film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno Illustrasi Illustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Menurut Otto Kleppners metode-metode yang efektif untuk memvisualisasikan illustrasi adalah 1. Dramatization of a single situation Illustrasi yang ditampilkan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga dapat memperlihatkan suatu keadaan tertentu. 2. Dramatization of evidence Illustrasi yang menunjukkan atau membuktikan fakta-fakta. 3. Continuity strip dramatitation of a sequence Illustrasi yang menunjukkan urutan suatu cerita ataupun pengalaman seseoarang, pada sebuah bingkai gambar secara berurutan. Dalam tugas akhir ini penulis mengaplikasikan illustrasi pada film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno. Diharapkan dengan bantuan visual illustrasi, film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno mudah dipahami dan mempunyai daya tarik kepada generasi muda Metode Pipeline Film Animasi Dokumenter Dalam tahap ini, akan menjabarkan proses pembuatan yang dilakukan dalam pembuatan film animasi dokumenter, dengan urutan sebagai berikut : A. Tahap Pra Produksi 1. Brainstorming dan Mind Mapping Proses pembentukan ide yang maksimal terhadap isu yang hendak didokumentasikan, mind mapping digunakan untuk memperoleh kreatif akan isu yang akan diangkat. Ditahap ini akan terbentuk satu tema yang akan diangkat dan memfokuskan dalam pengembangan keseluruhan cerita yang ingin diangkat. 2. Riset Mengumpulkan data atau informasi melalui observasi mendalam mengenai tema yang akan diangkat. 3. Treatment Menentukan jalan cerita dan pembentukan visual, narasi dari yang akan dibuat.

8 8 4. Penulisan Naskah Menuliskan pembuatan cerita dari hasil riset sehingga menjadi sebuah alur cerita yang menarik dalam sebuah film animasi dokumenter. 5. Storyboard Menggambarkan visual awal dari tiap adegan, sesuai dengan alur cerita yang telah di buat. B. Tahap Produksi 1. Character Design dan Visual Element Production Membuat karakter-karakter yang terkait dengan film animasi dokumenter, serta pembuatan setting, perancangan judul, teks dan mood. Dalam film animasi dokumenter ini pengerjaan akan menggunakan Adobe Photoshop. 2. Voice Over Proses perekaman suara narator yang akan menjadi pedoman dalam melakukan animasi. 3. Animasi tahap awal Proses animasi dari gerakan-gerakan karakter serta elemen visual lainnya yang terdapat dalam film animasi dokumenter. Pengerjaan menggunakan Adobe AfterEffect dan Autodesk 3ds Max untuk pengerjaan camera mapping. C. Tahap Pasca Produksi 1. Compositing dan Editing Gambar-gambar visual mulai dari karakter dan environment yang telah dibuat, kemudian dicompose untuk menjadi satu kesatuan animasi yang bercerita. Setelah itu dilakukan editing untuk membentuk alur cerita sesuai storyboard yang telah dibuat. Proses dilakukan dengan Adobe After Effects dan Adobe Premier Pro. 2. Sound Editing Melakukan editing terhadap elemen-elemen suara yang akan dimasukan ke dalam film animasi dokumenter, serta menambahkan elemen-elemen suara lain untuk mendukung mood dalam film animasi dokumenter. 3. Final render Hasil render terakhir dan film sudah layak tayang. 4.2 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Melihat tema Fatmawati Sukarno yang diangkat merupakan tema sejarah, penulis membuat strategi komunikasi dengan cara bertutur seperti buku harian, sehingga penonton dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Fatmawati Sukarno Fakta Kunci 1. Fatmawati Sukarno adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia sekaligus Ibu Negara Pertama RI. 2. Fatmawati Sukarno mengarahkan ke lima anaknya agar mencintai seni kebudayaan Indonesia. Salah satunya mempelajari tari tradisional sejak kecil. 3. Fatmawati Sukarno lebih memilih hidup dalam kesederhanaan di rumah yang ia bangun tanpa campur tangan siapapun. 4. Fatmawati Sukarno keluar dari Istana Merdeka karena prinsip antipoligaminya Masalah yang Dikomunikasikan Masalah yang dikomunikasikan adalah sosok Fatmawati Sukarno dalam berpegang teguh pada prinsip nasionalis, hidup sederhana dan menjunjung tinggi emansipasi wanita yang dapat dijadikan contoh teladan generasi muda Tujuan Komunikasi 1. Membuka wawasan masyarakat tentang pandangan nasionalis, hidup sederhana dan menjunjung tinggi emansipasi wanita. 2. Menginformasikan audiens bahwa ada nilai-nilai yang terkandung dalam tindakan Fatmawati Sukarno 3. Meningkatkan rasa nasionalis, hidup sederhana dan menjunjung tinggi emansipasi wanita di kalangan generasi muda Profil Target Audiens A. Targer Primer 1. Demografi a. Usia : b. Jenis kelamin : Perempuan maupun laki-laki

9 9 c. Kelas ekonomi : Menengah keatas d. Status : Pelajar (SMA atau Perguruan Tinggi) 2. Psikografi Kurang memiliki ketertarikan di bidang sejarah. 3. Geografis Berada di kota-kota besar seperti Jakarta Judul Film Judul film yang penulis gunakan adalah Teratai Anggun dari Bengkulu. TerataiAnggun dari Bengkulu adalah julukan yang dikenal untuk Fatmawati Sukarno. Filosofi Teratai : Teratai hidup di kolam yang keruh dan kotor, namun dirinya tetap indah Dimanapun bunga teratai dan di air apapun bunga teratai hidup, pasti ia akan tetap anggun, cantik rupawan, molek dan indah dipandang mata Teratai masih tegar berdiri diatas air yang kotor sekalipun Teratai personifikasi dari Fatmawati Sukarno Fatmawati Sukarno yang mendambakan kebahagiaan berumur panjang, namun realitas kehidupan, harapan, sering kali berbeda dengan kenyataan Sinopsis Cerita Fatmawati Sukarno adalah sang First Lady Indonesia yang perannya mendampingi Presiden Sukarno, namun jasanya tidak kalah pentingnya dengan orang no.1 Indonesia. Fatmawati Sukarno adalah wanita yang low profile, perasaan Fatmawati Sukarno gampang tersentuh oleh kesusahan hidup yang dialami orang lain. Sensitifitas itulah yang antara lain membuat batin Fatmawati Sukarno dekat dengan kaum dhuafa. Dan itu terlihat ketika ia mengunjungi kampung-kampung untuk melihat dari dekat kehidupan masyarakat pinggiran, termasuk berbagai persoalan yang menindihnya. Fatmawati Sukarno adalah first lady Indonesia, namun kehidupannya jauh dari kemewahan. Beliau adalah wanita yang bersahaja, dengan penampilan tanpa balutan busana mewah atau perhiasan melimpah. Rasa Nasionalis beliau yang begitu tinggi, ia terapkan mulai dari koleksi kain-kain asli budaya Indonesia, suara nya yang merdu ia mempopulerkan lagu-lagu daerah yang menjadi kekayaan bumi pertiwi. Lagu angin mamiri adalah salah satu lagu favoritenya yang kemudian menjadi popular, ia juga mengajarkan kepada ke lima anaknya untuk mencintai kebudayaan Indonesia, dengan mengajarkan mereka beberapa tarian asli Indonesia. Beliau adalah wanita yang memiliki pendirian kuat. Dalam hidup berumah tangga, pendirian beliau tegas yakni hanya ada satu suami dengan satu istri. Maka ketika bung Karno meminta izin untuk menikah kembali, dengan perasaan yang sedih, kaget dan sikap tenang, beliau pergi meninggalkan istana merdeka. Perjalanan panjang dan berliku yang diakibatkan oleh kekukuhan Fatmawati Sukarno dalam berprinsip poligami, membuat ke lima anaknya harus menghadapi kenyataan ayah dan ibunya hidup berjauhan Treatment Untuk memudahkan pemahaman penonton, penulis menggunakan alur maju yang linear, dengan klimaks yang terdapat pada akhir chapter menjunjung tinggi emansipasi wanita. Penulis membagi cerita film animasi dokumenter menjadi 3 chapter, dimana masing-masing chapter akan memiliki pembahasan tersendiri, yaitu 1. Nasionalisme. Pada bagian ini adalah kumpulan-kumpulan cerita bagaimana cara Fatmawati Sukarno dalam menjalankan prinsip nasionalisnya, melalui musik tradisional, baju adat, menanam jiwa nasionalis kepada ke-5 anaknya, yang kemudian diakhiri dengan quote Fatmawati Sukarno tentang nasionalis. 2. Hidup Sederhana. Fatmawati Sukarno yang kehidupan nya jauh dari kemewahan, mulai dari rumahnya yang sederhana, bercengkrama dengan kaum dhuafa dan yatim piatu, yang kemudian diakhiri dengan quote Fatmawati Sukarno tentang hidup sederhana. 3. Menjunjung Tinggi Emansipasi Wanita. Menjelaskan tentang bagaimana cara Fatmawati Sukarno dalam mempertahankan prinsip antipoligami, mulai dari kumpulan-kumpulan foto bahagia beliau bersama bung Karno, memangkas rambut sebagai wujud kekecewaan dia terhadap bung Karno, keluar

10 10 dari istana demi mempertahankan prinsip antipoligaminya, hingga bung karno menutup usia, beliau menuliskan Tjintamu menjiwai rakyat, tjinta fat. 4. Ending Muncul tulisan Fatmawati Sukarno Diagram tensi cerita per Chapter Diagram Strategi Desain Animasi dokumenter ini menggunakan sisi visual narasi sebagai tonggak utama dalam strategi penceritaan sehingga membutuhkan komposisi dan koordinasi yang berkesinambungan antara visualisasi (visual style dan motion style) yang bertutur seperti buku harian Perancangan Look/mood Visual A. Pemilihan style atau gaya gambar Dalam film ini penulis menggunakan gaya penggambaran illustrasi dengan acuan visual yang digunakan dalam film yang berjudul Nelson Mandela, Waltz with Bashir dan The Ronin Style untuk karakter utama dalam film Waltz with Bashir Gambar 1.11 Contoh karakter dalam film waltz with bashir Style Untuk Karakter Figuran dalam film Nelson Mandela Gambar 1.12 Contoh karakter figuran dalam film Nelson Mandela

11 11 Style untuk Environment The Ronin Gambar 1.13 Contoh environment dalam film The Ronin Pemilihan warna Warna-warna yang digunakan dalam film animasi dokumenter Fatmawati Sukarno, yaitu 1. Merah Semangat, Kuat, Aktif, Berani, Marah Gambar 1.14 Pallet Warna Merah 2. Coklat Warna natural, Bijaksana, Sopan, Hemat, Kehormatan Gambar 1.15 Pallet Warna Coklat 3. Ungu Duka cita, sakit Gambar 1.16 Pallet Warna Ungu Pemilihan Typeface Jenis huruf yang dipilih ada tiga, yaitu Veteran Typewriter akan diaplikasikan untuk quote dari setiap akhir chapter.

12 12 Gambar 1.17 Contoh font Veteran Typewriter Acorn Swash Altern akan diaplikasikan untuk teks Judul Teratai Anggun dari Bengkulu Gambar 1.18 Contoh font Acorn Swash Altern Font King akan diaplikasikan untuk teks sub-judul Gambar 1.19 Contoh font King Ketiga pemilihan typeface diatas untuk mencerminkan sifat klasik, anggun, kuat, bersahaja dan mood font sesuai dengan tema yang berhubungan dengan sejarah Perancangan Motion Style Penulis menggunakan elemen 2d sebagai penyampain pesan dan gambar, namun menggunakan 3d space, teknik kamera layer 3d, dan depth sebagai penyampaian mood yang dipadukan dengan narasi sebagai orang pertama dalam penyampain bahasa.

13 13

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 04FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM 1 of 5 11/5/2010 7:37 AM Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori Komunikasi Unsur-unsur dalam komunikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori Komunikasi Unsur-unsur dalam komunikasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi diambil dari kata communication, yang dalam bahasa latin Communicatio, dari kata communis yang berarti sama. Sama disini

Lebih terperinci

SMAN 1 Garut DASAR DASAR NIRMANA SENI RUPA. XI IPA 6 Kelompok 4

SMAN 1 Garut DASAR DASAR NIRMANA SENI RUPA. XI IPA 6 Kelompok 4 SMAN 1 Garut SENI RUPA DASAR DASAR NIRMANA XI IPA 6 Kelompok 4 Prakata Alhamdullilah ya, Subhannalah Sekali, Kelompok kamu selesai mengerjakan Tugas Membuat Buku tentang Dasar Dasar Nirmana Tidak lupa

Lebih terperinci

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah Elemen Desain Elemen elemen tata rupa dapat dikelompokan menjadi 5 bagian Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut

Lebih terperinci

BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis

BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis A. Prinsip Seni Grafis Ilmu Grafis Tutorial Desain Prinsip-Prinsip dalam Tata Rupa & Desain Grafis berkaitan dengan Nirmana. Meski nirmana dipahami sebagai sebuah

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER TERATAI ANGGUN DARI BENGKULU

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER TERATAI ANGGUN DARI BENGKULU PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER TERATAI ANGGUN DARI BENGKULU YUNISHA AGUSTINA Desain Komunikasi Visual Animasi, Jl. Mawar Jingga Blok J/21,Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara 085782188398,

Lebih terperinci

Media Komunikasi 3 Dimensi, Karya Seni Rupa yang Mampu Menyampaikan Pesan

Media Komunikasi 3 Dimensi, Karya Seni Rupa yang Mampu Menyampaikan Pesan Paper Media Komunikasi 3 Dimensi, Karya Seni Rupa yang Mampu Menyampaikan Pesan Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Desain Media 3 Dimensi I Disusun oleh : GUNAWAN SUJANA NIM. 8410118053

Lebih terperinci

Dasar Dasar Desain 1

Dasar Dasar Desain 1 MODUL PERKULIAHAN Dasar Dasar Desain 1 Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan dan

Lebih terperinci

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Dokumenter Episode ke 3 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta Rasa INGIN

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis A. Estetika Dalam Grafis Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925).

John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925). John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925). Dia mengacu pada kemampuan suatu media untuk menghasilkan dokumen visual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005

Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 Pengertian Nirmana Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan dasar perancangan media iklan dan komunikasi visual, yang meliputi;

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT.

Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT. Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT. Fenomena ~ Wayang adalah wahana untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia menjadi

Lebih terperinci

Pengertian Program Dokumenter Televisi

Pengertian Program Dokumenter Televisi Pengertian Program Dokumenter Televisi Modul ke: 01 Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter TV Merupakan Dasar Produksi Program Televisi ; 1. Dapat diproduksi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 1.1 Landasan Teori 4.1.1 Tipografi dan Layout 1.1.1.1 Tipografi Menurut Jefkins (1996, p248), tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

27 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Di harapkan dengan film documenter Bisnis Ilegal 2x1 ini akan membuka mata masyarakat tentang realita yang sebenarnya terjadi di seluk beluk pemakaman

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Landasan teori pemasaran yang digunakan adalah pemasaran jasa (Booms dan

BAB 4 KONSEP. Landasan teori pemasaran yang digunakan adalah pemasaran jasa (Booms dan BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Landasan Teori Pemasaran Landasan teori pemasaran yang digunakan adalah pemasaran jasa (Booms dan Bitner,1981) yaitu: produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai agar data yang dikirim oleh pengirim bisa sampai ke penerima. Media yang dipakai bisa melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Visual BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Visual Dalam buku Illustration, A Theoritical and Contextual Perspective karya Alan Male (2007) dikatakan bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Modul ke: Program Dokumenter Drama Fakultas 12FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter Drama Dokumentasi drama (drama dokumenter), yakni suatu film atau drama televisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1. Peranan Praktikan Selama pelaksanaan kerja praktek, praktikan ditempatkan pada divisi Casting dan Desain Promosi. Proses kerja di divisi casting ini ditugaskan sebagai kameramen

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Landasan utama dalam penyutradaraan film dokumenter dengan tipe gaya interaktif, sutradara harus melakukan pendekatan yang lebih intim kepada subjek agar mendapatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY George Martinus Utomo 08PFU/1301032883 Harapan Jaya 2 Blok E/5, Jl. Sungai Citarum Bekasi Utara icecreamsyndrom3@gmail.com Dibimbing

Lebih terperinci

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5 FEATURE-DOKUMENTER RISET OBSERVASI Pertemuan 5 1 Vincent Monnikendam Sineas Belanda, pembuat film dokumenter Mother Dao. Membutuhkan waktu dua tahun lebih untuk mengumpulkan dan menyeleksi materi yang

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Pada tahun 1926 Robert Grierson menjabarkan definisi atau kriteria film

BAB 4 KONSEP DESAIN. Pada tahun 1926 Robert Grierson menjabarkan definisi atau kriteria film BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Film Dokumenter Pada tahun 1926 Robert Grierson menjabarkan definisi atau kriteria film documenter yaitu Karya film dokumenter merupakan sebuah laporan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan untuk dapat melanjutkan generasi manusia secara turun-temurun. Untuk itu, antara

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 54 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam film ini meliputi warna-warna cokelat, biru, kuning, merah, hitam dan putih. Warna cokelat, kuning,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS Referensi DOKUMENTER dari Ide sampai ProduksI Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS DOKUMENTER PERTEMUAN 1 Dokumentaris Umumnya sineas dokumenter merangkap beberapa posisi : produser, sutradara, penulis

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teoritis Definisi Publikasi Teori Buku Jenis-jenis Buku Fiksi Non-fiksi

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teoritis Definisi Publikasi Teori Buku Jenis-jenis Buku Fiksi Non-fiksi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teoritis 4.1.1 Definisi Publikasi Menurut Timothy Samara dalam bukunya Publication Design Workbook: A Real-World Design Guide, publishing adalah untuk menyatakan ide atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA A. PERWUJUDAN KARYA Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Pada dasarnya pengerjaan karya ilustrasi ini dibuat dengan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan adalah seni yang merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat tua keberadaannya. Salah satu bentuk kesusastraan yang sudah lama ada di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak. 1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1 Landasan Teori Animasi Pendidikan ini akan bercerita tentang seorang anak remaja dan ibu pekerja. Pendidikan ini akan memperlihatkan seorang ibu yang sibuk bekerja dan mengurus

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa mudah di sampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah rekaman peristiwa yang diambil dari penyajian fakta atau sungguh-sungguh terjadi. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum kita terjun ke lapangan untuk melakukan suatu penelitian, kita harus mempersiapkan metode atau cara apa yang akan kita lakukan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API Kevin Immanuel Jalan Gambir Anom G4/18 021-4517324 immanuelkevin@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk membuat visualisasi dalam bentuk komik

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi Animasi. Deddy Award Widya Laksana. Animasi Dalam Berbagai Media. Pengenalan Sinematografi

Pengantar Teknologi Informasi Animasi. Deddy Award Widya Laksana. Animasi Dalam Berbagai Media. Pengenalan Sinematografi Pengantar Teknologi Informasi Animasi Deddy Award Widya Laksana Pengenalan Sinematografi Animasi Dalam Berbagai Media 1 PENGENALAN SINEMATOGRAFI Sinematografi berasal dari bahasa Yunani, Kinema yang berti

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang populer di Indonesia adalah legenda. Cerita rakyat atau legenda merupakan cerita pada

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci