Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN"

Transkripsi

1 Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2015

2 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LEMBAR PENGESAHAN

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan... 3 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan Sasaran Unit Kerja Prinsip Nilai BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama Arah Kebijakan dan Strategi Pusdiklat Program dan Kegiatan BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN Target Kinerja Kerangka Pendanaan BAB V PENUTUP Lampiran 1. Matriks Sasaran Program dan Keterkaitannya dengan Kinerja Pusdiklat Lampiran 2. Matriks Kinerja dan Pendanaan Pusdiklat

4 KATA PENGANTAR Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) adalah unit kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang bertanggung jawab dalam pembinaan sumber daya manusia (SDM) untuk melaksanakan misi BATAN dalam mencapai visi: BATAN unggul di tingkat regional, berperan dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa. Berdasarkan Perka Nomor 14 Tahun 2013, Pusdiklat memiliki tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN. Kegiatan Pusdiklat dapat terlaksana secara optimal apabila direncanakan dengan baik dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra). Renstra Pusat Pendidikan dan Pelatihan tahun disusun mengacu pada Renstra Sekretariat Utama tahun , khususnya terkait dengan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BATAN. Renstra ini disusun dalam rangka perencanaan kegiatan Pusdiklat untuk lima tahun mendatang dan menjadi acuan bagi Bidang, Bagian atau Unit di Pusdiklat dalam menyusun kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Partisipasi pegawai Pusdiklat dalam penyusunan Renstra ini sangat berharga dalam rangka pelibatan pegawai dalam menentukan arah kegiatan Pusdiklat ke depan. Selain itu, keterlibatan dan komitmen pegawai menentukan keberhasilan terlaksananya semua program dan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada anggota Tim Penyusun Rencana Strategis tahun Pusat Pendidikan dan Pelatihan atas segala upaya dan gagasan untuk kemajuan Pusdiklat. Jakarta, Oktober 2015 Kepala Pusdiklat, Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M.Eng.

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BATAN adalah Pusat setingkat eselon II BATAN yang melaksanakan fungsi pembinaan pendidikan dan pelatihan mengacu pada Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN. Pusdiklat yang berlokasi di Kawasan Nuklir Pasar Jumat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BATAN dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama BATAN. Dalam melaksanakan fungsi pembinaan pendidikan dan pelatihan, Pusdiklat perlu mempertimbangkan beberapa isu strategi: Persaingan global yang menuntut kemampuan SDM berkualitas tinggi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, khususnya untuk program unggulan BATAN di bidang pengembangan dan pengoperasian Reaktor Daya Eksperimental (RDE), pengembangan jabatan fungsional nuklir, dan mengurangi kesenjangan kompetensi. Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan atau birokrasi yang bersih, kompeten dan melayani. Pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan sumber daya untuk pelaksanaan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien dengan sistem manajemen mutu dan sistem K3. Pemanfaatan sumber daya dari luar Pusdiklat, luar BATAN atau organisasi lain dalam dan luar negeri melalui program kerja sama. Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan Jabatan fungsional yang berada dibawah pembinaan BATAN. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklat menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan; b. pelaksanaan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan; Renstra Pusdiklat

6 c. penyelenggaraan pelatihan; d. pengembangan Jabatan fungsional nuklir dan kerja sama pendidikan dan pelatihan; dan e. pelaksanaan jaminan mutu. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Pusdiklat mempunyai susunan organisasi yang terdiri atas : a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Program dan Evaluasi; c. Bidang Penyelenggaraan; d. Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan; e. Unit Jaminan Mutu; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusdiklat Renstra Pusdiklat

7 Hasil yang telah dicapai tahun Hasil yang dicapai berdasarkan program Pusdiklat lima tahunan periode dapat diuraikanpada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Hasil Kegiatan Pusdiklat periode NO. HASIL KEGIATAN KETERANGAN 1. Meningkatnya Kualitas SDM Iptek Nuklir Melalui Pendidikan: Jumlah Kelulusan Dalam Negeri Jumlah Kelulusan Luar Negeri S S S D Meningkatnya Kualitas SDM Iptek Nuklir Melalui Pelatihan: Jumlah Pelatihan Jumlah Orang Kompetensi Kenukliran Kompetensi Penunjang Coaching Prajabatan 5 96 Kepemimpinan Manajemen Perubahan Layanan Jasa Iptek Nuklir Meningkatnya Kualitas Layanan Iptek Nuklir Nilai Indeks Indeks Kepuasan Masyarakat 3, Potensi dan Permasalahan Potensi Pusdiklat BATAN memiliki potensi yang besar dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pelatihan kenukliran, baik untuk pegawai BATAN maupun untuk masyarakat pengguna Iptek nuklir. Potensi ini terdapat dalam unsur SDM, sarana dan prasarana, sistem manajemen, dan jejaring. Ekonomi nasional yang terus bertumbuh menciptakan kebutuhan yang semakin bertambah terhadap pemanfaatan Iptek nuklir. Hal ini menjadi peluang bagi Pusdiklat untuk melaksanakan pelatihan bagi pegawai BATAN dan juga untuk masyarakat secara luas. BATAN sebagai satu-satunya instansi pemerintah yang bergerak di bidang pengembangan dan penerapan Iptek nuklir menciptakan peluang yang besar juga bagi Pusdiklat BATAN untuk memenuhi kebutuhan pelatihan SDM. Renstra Pusdiklat

8 Kompetensi Sumber Daya Manusia SDM di Pusdiklat terdiri dari 80 orang yang tersebar di 3 Bidang, 1 Bagian, 1 Unit Jaminan Mutu, dan 1 kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara. SDM Pusdiklat memiliki kompetensi dengan berbagai bidang keahlian yang merupakan potensi kekuatan Pusdiklat. Jumlah SDM Pusdiklat berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam Tabel 1.2. Tabel 1.2 Jumlah SDM Pusdiklat berdasarkan pendidikan Bidang/ Bagian/Kelompok SMP/SMA <=D3 S1/D4 S2 S3 Jumlah TU PE Penyelenggaraan PK UJM Widyaiswara (1)* - 4 JUMLAH *) dipekerjakan di BAPETEN Selain itu, Pusdiklat dapat melibatkan Sumber Daya Manusia dari Unit kerja lain dalam pelaksanaan pelatihan tertentu Sarana dan Prasarana Diklat Pusdiklat BATAN, yang terletak di kawasan Nuklir Pasar Jumat, mempunyai prasarana fisik yang memadai sebagai sarana pelatihan yang merupakan potensi kekuatan Pusdiklat. Prasarana fisik berupa sebuah gedung 4 lantai terdiri dari ruang kelas, laboratorium, ruang rapat, ruang tunggu pengajar, dan perpustakaan, dengan rincian sebagai berikut: 1) Ruang kelas: terdapat 1 ruang kelas dengan kapasitas 20 orang, 4 ruang kelas dengan kapasitas 30 orang, dan 1 ruang kelas dengan kapasitas 60 orang yang dapat digunakan sebagai ruang pelatihan/seminar. Setiap ruang Renstra Pusdiklat

9 kelas dilengkapi dengan alat bantu pengajaran berbasis komputer, dan ruang makan untuk peserta pelatihan tersedia di tiap lantai. 2) Laboratorium: Pusdiklat memiliki beberapa laboratorium pelatihan di bidang nuklir, laboratorium pelatihan komputer, dan laboratorium bahasa, dengan penggunaan sebagai berikut: Laboratorium Proteksi Radiasi untuk menerapkan konsep proteksi radiasi di lapangan serta penanganan sumber radiasi terbungkus; Laboratorium Instrumentasi dan Spektroskopi Nuklir untuk melakukan pengukuran radiasi dengan berbagai jenis alat ukur, analisis sampel, serta melakukan perawatan dan pengembangan instrumentasi nuklir; Laboratorium Radiokimia untuk melakukan preparasi sampel radioaktif, analisis sampel dengan teknik radiokimia, dan penanganan zat radioaktif terbuka; Laboratorium Radiografi Industri untuk melakukan uji tak rusak (NDT) dengan teknik radiografi menggunakan zat radioaktif maupun pesawat sinar-x; Laboratorium Radiografi Kesehatan/Medik untuk melakukan kegiatan radiografi medik/radiodiagnostik menggunakan pesawat sinar-x; Laboratorium Bahasa untuk pelaksanaantest of English as a Foreign Language (TOEFL); Laboratorium Komputer untuk melatih penggunaan komputer baik di bidang administrasi, pengolahan data maupun komputasi. 3) Ruang Tunggu Pengajar: Pusdiklat memiliki 2 ruang tunggu pengajar dan 1 ruang panitia pelaksana pelatihan. 4) Ruang Rapat: Pusdiklat memiliki 1 ruang rapat dengan kapasitas 20 orang dan 1 ruang rapat dengan kapasitas 30 orang. 5) Perpustakaan: Pusdiklat menyediakan bahan pendukung materi pengajaran yang diperlukan oleh peserta dan pengajar pelatihan. Perpustakaan mempunyai koleksi berbagai literatur baik berupa perpustakaan digital, buku, jurnal, majalah maupun tugas akhir (skripsi, tesis, dan disertasi) pegawai BATAN yang berhasil menyelesaikan pendidikan formalnya di perguruan tinggi. Renstra Pusdiklat

10 Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Selain potensi kekuatan SDM dan sarana prasarana, Pusdiklat juga telah menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu sejak tahun 1992, dan mendapatkan sertifikasi berdasarkan persyaratan sistem manajemen mutu SB dan SNI dengan ruang lingkup pelaksanaan pelatihan dari Pusat Standarisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN ) - BATAN pada tahun Pada tahun 2009 Pusdiklat mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 dari SAI Global Indonesia, dan tahun 2012 telah diresertifikasi dengan ruang lingkup pelaksanaan pelatihan di Pusdiklat. Pengakuan dari pihak eksternal ini juga merupakan potensi kekuatan Pusdiklat. Pada bulan Oktober 2015, Pusdiklat berhasil mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 setelah melalui proses audit resertifikasi dari SAI Global. Pusdiklat juga telah disertifikasi oleh PSMN pada tahun 2013 berdasarkan persyaratan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) SB 006- OHSAS 18001:2008 dengan ruang lingkup pelaksanaan K3. Pada tanggal 14 Mei 2014 Pusdiklat mendapatkan sertifikasi SMK3 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) untuk masa tiga tahun Jejaring Kerja Untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan telah membangun jejaring kerja dengan institusi sejenis, baik lokal, regional maupun internasional. Jejaring lokal terdiri dari institusi pendidikan antara lain Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran, serta Institut Pertanian Bogor (IPB); institusi pelatihan antara lain Lembaga Administrasi Negara (LAN), Pusdiklat - Kementerian Pendidikan Nasional, Pusdiklat Kementerian Pertanian, Pusdiklat Kementerian Keuangan, Pusdiklat KEBT Kementerian ESDM, serta Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT), serta BAPETEN. Pada tahun 2013 Pusdiklat juga telah melakukan kerja sama dengan ATRO Bali, dan tahun 2014 dengan Universitas Airlangga dalam hal supervisi pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Bidang Medik Tk. 2. Jejaring internasional maupun regional, meliputi kerja sama dengan IAEA khususnya dalam kegiatan jejaring keselamatan nuklir Asia (Asian Nuclear Safety Renstra Pusdiklat

11 Network, ANSN) di kelompok pengembangan sumber daya manusia dan jejaring Asia untuk pendidikan di bidang Teknologi Nuklir (Asian Network for Education in Nuclear Technology, ANENT), kerja sama dengan JAEA (Jepang), serta berpartisipasi aktif dalam forum kerja sama nuklir Asia di bidang pembinaan sumber daya manusia (Forum for Nuclear Cooperation in Asia, FNCA). Hal ini merupakan peluang besar bagi Pusdiklat dalam rangka mencapai terwujudnya visi Pusdiklat, yaitu menjadi pusat pendidikan dan pelatihan bidang nuklir yang unggul di tingkat regional Permasalahan Pengembangan SDM Kenukliran Berbeda dengan bidang keilmuan yang lain, ilmu kenukliran relatif kurang dikenal oleh masyarakat, bahkan pada saat ini tidak ada satupun perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai fakultas, departemen atau jurusan kenukliran. Hanya ada beberapa perguruan tinggi yang mempunyai program studi kenukliran dan biasanya di bawah jurusan atau departemen Fisika, hal ini merupakan kelemahan untuk mendapatkan SDM nuklir yang siap pakai. Di sisi lain, penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek nuklir di berbagai bidang sudah berkembang dengan pesat, sehingga dibutuhkan SDM yang kompeten di bidang keahlian tersebut, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan radiasi. Selain kelemahan untuk mendapatkan SDM nuklir yang siap pakai, juga ada hambatan karena adanya kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembatasan penerimaan pegawai baru ( zero growth policy ), sehingga jumlah SDM BATAN yang mempunyai kompetensi bidang kenukliran tertentu akan berkurang secara signifikan. Di lain pihak pengembangan SDM untuk melaksanakan litbang kenukliran membutuhkan waktu yang panjang, melalui jenjang pendidikan dan berbagai pelatihan dan on the job training. Oleh karena itu diperlukan langkahlangkah yang intensif untuk melakukan preservasi kompetensi kenukliran tersebut serta perlu dilakukannya akselerasi proses pengembangan kompetensi kenukliran bagi SDM yang masih muda. Dengan meningkatnya jumlah pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BATAN, maka diperlukan penambahan SDM seperti widyaiswara, tenaga administrasi, serta fasilitas dan anggaran agar penyelenggaraan pelatihan berjalan dengan baik. Renstra Pusdiklat

12 Persyaratan Izin Pemanfaatan Peraturan pemerintah mensyaratkan bahwa setiap perusahaan atau instansi yang memanfaatkan zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya, baik di bidang industri, kesehatan, maupun litbang, harus memiliki seorang Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan/atau personel dengan kualifikasi keahlian tertentu. Dalam rangka pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) / Reaktor Daya Eksperimental (RDE) pertama kali di Indonesia yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2020, mulai dari pembangunan sampai pengoperasian dan pemeliharaan PLTN / RDE dibutuhkan personel yang mempunyai persyaratan kompetensi kenukliran tertentu. Oleh sebab itu, penyiapan dan penyediaan SDM yang mempunyai kompetensi di bidang kenukliran yang siap berpartisipasi dalam berbagai penerapan teknologi nuklir untuk kesejahteraan masyarakat menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Bila tenaga kerja Indonesia yang kompeten tidak tersedia maka posisi-posisi tersebut sangat mungkin akan diisi oleh tenaga kerja asing. Hal ini merupakan hambatan dalam mendukung peran BATAN dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa Penuaan Peralatan Salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah penuaan alat untuk pelaksanaan praktikum. Hal ini akan menjadi salah satu hambatan dalam peningkatan pelayanan pelatihan. Selain itu, perlengkapan dalam laboratorium bahasa perlu peningkatan. Renstra Pusdiklat

13 BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 2.1. Visi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusdiklat mendukung visi BATAN, yaitu: BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa. Visi BATAN ini dapat dikaitkan dan mendukung tercapainya visi dan misi (Nawacita) pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk periode Melalui penguasaan teknologi dan pemanfaatan energi nuklir, BATAN berkontribusi, antara lain, untuk tercapainya target daulat energi dan daulat pangan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang lebih berkualitas, maju dan sejahtera, serta memiliki daya saing. Tercapainya visi BATAN untuk menjadi institusi unggul di tingkat regional akan menjadi salah satu bukti terwujudnya bangsa yang memiliki daya saing. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan, dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN. Sebagai salah satu satuan kerja di BATAN, Pusdiklat BATAN menjadi salah satu alat untuk merealisasikan visi dan misi BATAN di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan SDM Unggul Misi Pusdiklat mendukung misi ketiga Sekretariat Utama yaitu Meningkatkan layanan di bidang SDM, pendidikan dan pelatihan, serta preservasi pengetahuan di bidang Iptek nuklir, maka Pusdiklat mempunyai misi sebagai berikut: Meningkatkan kompetensi SDM di bidang Iptek nuklir. Meningkatkan layanan pendidikan dan pelatihan sesuai standar SMM dan SMK3. Meningkatkan peran kerjasama pengembangan SDM di tingkat nasional maupun regional. Renstra Pusdiklat

14 2.3. Tujuan Pusdiklat mendukung 2 (dua) tujuan BATAN sebagai berikut: 1. Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan Iptek nuklir di tingkat regional. 2. Peningkatan peran Iptek nuklir dalam mendukung pembangunan nasional menuju kemandirian bangsa. Untuk mendukung tujuan BATAN, maka disusun Renstra Pusdiklat sebagai acuan pelaksanaan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten baik dari segi kualitas maupun kuantitas, melalui pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan Sasaran Unit Kerja Sasaran unit kerja Pusdiklat BATAN adalah meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang Iptek nuklir dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai berikut : 1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir, 2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE, 3. Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya, 4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN / RDE, 5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek nuklir, 6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3, 7. Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar, 8. Jumlah sarana, prasarana dan fasilitas litbang iptek nuklir yang direvitalisasi, 9. Jumlah laporan dukungan administrasi layanan perkantoran, 10. Indeks kepuasan pelanggan, 11. Jumlah bulan layanan perkantoran. Renstra Pusdiklat

15 Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Pusdiklat pada tahun dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1.Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sasaran Program (Outcome) Sasaran Kegiatan (Output) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Meningkatnya kualitas SDM Iptek nuklir Meningkatnya kualitas layanan BATAN Laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir Dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE Pelatihan teknis berbasis Kompetensi Laporan pengelolaan pendidikan Program S2/S3 Laporan sarana, prasarana, dan fasilitas litbang iptek nuklir yang direvitalisasi Laporan dukungan administrasi layanan perkantoran Layanan perkantoran Laporan layanan jasa Iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP) Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE Jumlah sdm iptek nuklir yang meningkat kompetensinya Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN / RDE Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S- 2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek nuklir Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3 Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar Jumlah laporan sarana, prasarana dan fasilitas litbang iptek nuklir yang direvitalisasi Jumlah laporan dukungan administrasi layanan perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Indeks kepuasan pelanggan Renstra Pusdiklat

16 2.5. Prinsip Seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan secara konsisten berdasarkan prinsip BATAN adalah segenap kegiatan Iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan damai dan diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup yang didukung dengan keterlibatan seluruh unsur sumber daya BATAN secara sinergis (BATAN Incorporated) Nilai Seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan dilandasi nilai-nilai BATAN yaitu Akuntabilitas, Disiplin, Keunggulan, Integritas, Kolaborasi, Kompetensi dan Inovatif. Akuntabilitas Siap menerima tanggung jawab dan melakukan tanggung jawab itu dengan baik seperti yang ditugaskan. Disiplin Bertindak sesuai peraturan, prosedur, tata tertib, tepat waktu dan tepat sasaran dengan tetap mempertahankan efisiensi dan efektivitas waktu dan anggaran. Keunggulan Memiliki sikap dan motivasi untuk senantiasa berusaha mencapai hasil yang lebih baik daripada yang lain. Integritas Menjunjung tinggi dan mendasarkan setiap sikap dan tindakan pada prinsip dan nilai-nilai moral, etika, peraturan perundangan termasuk menjauhkan dari kecenderungan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme. Kolaborasi Mengutamakan kerja sama, mengembangkan jejaring kerja dengan pihak eksternal dan mengedepankan kerja tim untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Kompetensi Menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan kualifikasi kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan. Inovatif Meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan pembaharuan dalam setiap hasil penelitian dan pengembangan. Renstra Pusdiklat

17 Pusdiklat akan melakukan fasilitasi melalui pelatihan agar nilai-nilai ini dapat diinternalisasi oleh pegawai BATAN dalam rentang tahun rencana strategis Dalam penerapan nilai-nilai ini, Pusdiklat menyusun suatu semboyan: Pusdiklat PRIMA, Sumber Daya Manusia UNGGUL. PRIMA dan UNGGUL merupakan akronim dari pernyataan berikut ini. PRIMA: P: Pelayanan terbaik senantiasa R: Ramah bertutur sapa I: Integritas tinggi dalam berkarya M: Membagi pengetahuan amalan diri A: Aman dan selamat menjadi tekad UNGGUL: U: Utamakan mutu dan karya terbaik (IQ) N: Nurani terjaga dalam berkarya (SQ) G: Giat gigih gerakkan potensi kreatif inovatif (PQ) G: Gairah tinggi tak takut hadapi tantangan (EQ) U: Ulet mendisiplin diri mencari solusi (PQ) L: Latih diri meraih kompetensi (IQ). Pernyataan dalam UNGGUL dapat diterapkan untuk SDM seluruh BATAN dan disusun berdasarkan kategori ranah pengetahuan menurut Steven Covey: IQ: Intelligence Quotient SQ: Spiritual Quotient EQ: Emotional Quotient PQ: Physical Quotient. Renstra Pusdiklat

18 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama Pusdiklat dalam membuat arah kebijakan mengacu pada arah kebijakan dan strategi Sekretaris Utama. Sekretariat Utama memiliki tugas, fungsi dan kewenangan untuk memberikan dukungan pada semua unit organisasi di BATAN, khususnya di bidang kelembagaan. Arah kebijakan dasar Sekretariat Utama yang dijabarkan dalam kegiatan Unit Kerja di Sekretariat Utama adalah: 1. Membuka kesempatan bagi SDM BATAN dan masyarakat untuk meningkatkan keahlian di bidang nuklir dalam rangka preservasi pengetahuan Iptek nuklir, 2. Mendorong litbang BATAN untuk memenuhi standar mutu yang ditetapkan baik secara nasional maupun internasional, 3. Mendorong produk litbang BATAN untuk memiliki paten dan bernilai komersial, 4. Menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BATAN secara terus menerus. Berdasarkan arah kebijakan dan misi yang diemban oleh Sekretariat Utama, maka setiap unit kerja mempunyai peran masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam mencapai program Sekretariat Utama. Kegiatan kelembagaan yang dilaksanakan dalam mendukung kegiatan semua organisasi di Batan difokuskan: a. Pengelolaan SDM dan peningkatan kompetensi SDM serta preservasi pengetahuan Iptek nuklir. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan, salah satunya dipengaruhi oleh SDM yang berkualitas. Dalam rangka pengelolaan peningkatan dan preservasi pengetahuan Iptek nuklir maka unit kerja yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah BSDMO, Pusdiklat, BP, dan STTN. b. Perencanaan, pemantauan, pengawasan, dan keuangan. c. Standardisasi dan Manajemen. d. Layanan bidang hukum, hubungan masyarakat, dan kerjasama. Pada tahun Sekretariat Utama BATAN akan melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, yang terdiri atas 8 kegiatan, yaitu: Renstra Pusdiklat

19 1. Penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan aparatur; 2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan BATAN; 3. Perencanaan program, penyusunan anggaran, dan evaluasi program; 4. Pengembangan SDM dan administrasi kepegawaian, organisasi, dan tata laksana; 5. Pengelolaan keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan ketatausahaan; 6. Penyelenggaraan bantuan hukum, humas, kerja sama, pengamanan, dan penyusunan peraturan perundangan; 7. Penyelenggaraan pendidikan teknologi nuklir; 8. Pelaksanaan standardisasi, jaminan mutu nuklir, akreditasi, dan sertifikasi Arah Kebijakan dan Strategi Pusdiklat Arah Kebijakan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusdiklat BATAN berupaya untuk menjadi institusi pendidikan dan pelatihan unggul di tingkat regional yang andal, tangguh, dan menjadi pelopor dalam upaya pembinaan SDM melalui pelatihan untuk penguasaan Iptek nuklir yang diarahkan secara luas kepada masyarakat untuk memenuhi persyaratan kompetensi personel di instansi yang memanfaatkan zat radioaktif dengan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Pusdiklat dengan komitmen penuh melaksanakan pelatihan yang berpedoman pada sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001: 2008 dan SMK3. Dalam rangka menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan bidang nuklir yang unggul di tingkat regional guna mendukung peran BATAN dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa, Pusdiklat BATAN menerapkan langkah sebagai berikut: Penerapan sistem manajemen mutu pelatihan yang efektif secara berkesinambungan, mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelatihan; Penerapan sistem manajemen K3 dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan; Penerapan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan; Peningkatan kerjasama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pemanfaatan sumber daya, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional; Renstra Pusdiklat

20 Peningkatan kemampuan para staf teknis dan administratif, baik sebagai tenaga pengajar dan instruktur pelatihan maupun tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan pelatihan; Peningkatan kualitas sarana pelatihan yang meliputi prasarana fisik, fasilitas laboratorium, dan alat bantu pengajaran berbasis komputer Strategi Pusdiklat Faktor penentu keberhasilan berperan untuk lebih menfokuskan strategi organisasi dalam rangka pelaksanaan misi organisasi Pusdiklat. Faktor penentu keberhasilan pelaksanaan Renstra Pusdiklat BATAN adalah sebagai berikut: 1. Ketersediaan SDM dan program untuk pembinaan dan jabatan fungsional ketenaganukliran; 2. Ketersediaan SDM Pusdiklat yang berkompeten dalam pembelajaran Iptek nuklir; 3. Ketersediaan fasilitas pelatihan dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai; 4. Ketersediaan program pelatihan tahunan yang bervariasi, berkualitas, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna; 5. Ketersediaan bahan ajar yang lengkap ditunjang dengan alat bantu pelatihan berbasis komputer yang mutakhir; 6. Terjalinnya kerjasama dengan mitra kerja internal BATAN; 7. Terjalinnya kerja sama dengan mitra kerja di luar negeri, antara lain: IAEA, JAEA, ANSN, FNCA, ICTP, Rosatom, United States Department of Energy (US DoE), United States Department of State (US DoS). 8. Kemampuan manajemen Pusdiklat dalam memberikan pelayanan prima; 9. Ketersediaan sistem manajemen mutu dan SMK3 yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pelatihan; 10. Adanya kegiatan evaluasi pemanfaatan pelatihan (post training evaluation) yang berkelanjutan sebagai bahan masukan bagi perbaikan dan peningkatan mutu serta peningkatan efektivitas program pelatihan Program dan Kegiatan Melalui program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BATAN, kegiatan Pusdiklat BATAN difokuskan pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Aparatur Negara dan masyarakat pengguna Iptek nuklir yang memerlukan sertifikasi kompetensi. Meskipun demikian, Pusdiklat juga menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk tenaga pengajar dan mahasiswa perguruan tinggi yang Renstra Pusdiklat

21 memiliki kerja sama dengan BATAN, guru dan masyarakat lain dalam kerangka diseminasi informasi dan preservasi Iptek nuklir. Pusdiklat juga melakukan pelatihan dari luar negeri dalam rangka pelaksanaan kerja sama dengan IAEA, ANSN, FNCA, ICTP, United States Department of Energy, dan United States Department of State. Kegiatan lima tahunan Pusdiklat BATAN meliputi: Penyelenggaraan pendidikan gelar dengan jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) di institusi pendidikan di dalam dan di luar negeri. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) BATAN. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Pimpinan bagi pejabat atau calon pejabat eselon I, II, III, dan IV BATAN. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional bagi SDM BATAN. Penyelenggaraan layanan pendidikan dan pelatihan masyarakat pengguna Iptek nuklir. Iptek nuklir bagi Renstra Pusdiklat

22 BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Target Kinerja Target kinerja Renstra tahun Pusat Pendidikan dan Pelatihan adalah sasaran yang ingin dicapai dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1. Target Kinerja Pusdiklat Sasaran Kegiatan (Output) Laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir Dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE Pelatihan teknis berbasis kompetensi Laporan Pengelolaan Pendidikan Program S2/S3 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE Jumlah SDM nasional dan regional yang mengikuti pelatihan Iptek nuklir Jumlah peserta yang mengikuti Workshop terkait dengan PLTN / RDE Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S- 2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek nuklir Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3 Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar Target s.d laporan 5 dokumen 8224 orang 200 orang 63 orang 5 laporan 47 orang Laporan dukungan administrasi layanan perkantoran Layanan perkantoran Laporan layanan jasa Iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP) Jumlah laporan dukungan administrasi layanan perkantoran Jumlah bulan layanan perkantoran Indeks kepuasan pelanggan 3,2 24 laporan 60 bulan layanan Renstra Pusdiklat

23 Dengan sumber daya manusia yang dimiliki dan dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada, Pusdiklat bertekad untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan pada Renstra periode tahun Kerangka Pendanaan Untuk memenuhi capaian target kinerja kegiatan tahun , Pusdiklat memerlukan dukungan anggaran sebesar Rp Anggaran ini akan digunakan secara efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan dengan rincian sebagaimana dalam matriks kinerja dan pendanaan (lampiran 2). Adapun kerangka pendanaannya adalah sebagai berikut : 1. Pembiayaan yang bersumber dari APBN digunakan untuk kegiatan rutin, pembayaran gaji, revitalisasi, dan operasional serta biaya pelatihan non pelatihan PNBP. 2. Pembiayaan yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) digunakan untuk semua kegiatan pelatihan layanan jasa iptek nuklir untuk Masyarakat (pelatihan PNBP). 3. Pembiayaan yang bersumber dari Grand atau sponsor beasiswa tugas belajar dari lembaga lain dalam negeri atau dari negara lain. Renstra Pusdiklat

24 BAB V PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Pusat Pendidikan dan Pelatihan tahun merupakan penjabaran dari Renstra Sekretariat Utama tahun bidang pengembangan sumber daya manusia. Tujuan Renstra Pusdiklat untuk memberikan dukungan nyata terhadap program pemerintah di bidang Iptek nuklir, khususnya dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten di Bidang Iptek nuklir, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, melalui pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan, diperlukan dukungan sistem pemantauan serta pengawasan yang efektif dengan cara audit internal dan eksternal, serta Tinjauan Manajemen. Dokumen Renstra Pusdiklat ini akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kegiatan tahunan Pusdiklat, yang meliputi pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan Aparatur Sipil Negara, pelatihan teknis Iptek nuklir bagi karyawan BATAN maupun masyarakat umum, serta kegiatan pengembangan pelatihan. Dokumen Renstra ini merupakan dokumen dinamis yang dapat diubah sesuai dengan perkembangan peraturan dan perundang-undangan. Renstra Pusdiklat

25 Lampiran 1. Matriks Sasaran Program dan Keterkaitannya dengan Kinerja Pusdiklat Program Sasaran Program (Outcome) / Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Target Meningkatnya Kualitas SDM Iptek Nuklir Jumlah SDM Nasional dan Regional yang Mengikuti Pelatihan di Bidang Nuklir 1370 (1420) 1392 (1114) 1391 (1165) 1391 (1195) 1391 (1280) Jumlah SDM BATAN yang Meningkat Keahlian dan Kompetensinya 12 (12) 8 (8) 9 (9) 9 (9) 9 (9) 2. Meningkatnya kualitas layanan BATAN Indeks kepuasan masyarakat (IKM) layanan pendidikan, pelatihan dan standarisasi. 3,15 (3,15) 3,17 (3,17) 3,19 (3,19) 3,21 (3,21) 3,25 (3,25) Renstra Pusdiklat

26 Lampiran 2. Matriks Kinerja dan Pendanaan Pusdiklat Sasaran Kegiatan (Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan Target Anggaran (Juta Rupiah) Kegiatan : Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BATAN 26,659 31,506 28,537 26,615 28,309 Prioritas Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional Nuklir Laporan Jumlah Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional Nuklir Laporan Laporan Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir Jumlah Dokumen Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir Laporan Dokumen UK Jumlah Laporan Sosialisasi Jabatan Fungsional Nuklir Laporan Jumlah Penilaian Jabatan Fungsional Nuklir Laporan Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir untuk Masyarakat (PNBP) Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir Untuk Masyarakat (PNBP) Dokumen Pengembangan SDM PLTN / RDE Dokumen Pengembangan SDM PLTN / RDE Pelatihan Teknis Berbasis Kompetensi Jumlah peserta yang mengikuti layanan jasa iptek nuklir (PNBP) Laporan ,122 3,494 4,618 4,618 4,618 Laporan UK Orang ,122 3,494 4,618 4,618 4,618 Indeks kepuasan pelanggan Indeks 3,15 3,17 3,19 3,21 3,25 UK Jumlah Dokumen Pengembangan SDM PLTN / RDE Dokumen Dokumen Dokumen B Orang ,104 4,431 4,738 4,953 5,402 Renstra Pusdiklat

27 Sasaran Kegiatan (Output)/Sub Output Pelatihan Pemagangan (On The Job Training) Pelatihan Berbasis Kompetensi Kenukliran Pelatihan Berbasis Kompetensi Penunjang Indikator Kinerja Jumlah SDM Iptek Nuklir yang meningkat kompetensinya Jumlah Peserta Pelatihan Pemagangan (On The Job Training) Jumlah Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi Kenukliran Jumlah Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi Penunjang Satuan Target Anggaran (Juta Rupiah) Orang Prioritas Orang UK Orang Orang ,482 1,482 1,495 1,495 B Orang Orang UK Orang Pelatihan Kepemimpinan Orang UK Jumlah Peserta Pelatihan Kepemimpinan Orang Pelatihan Perilaku Kerja Orang UK Jumlah Peserta Pelatihan PerilakuKerja Orang Pelatihan Pra Jabatan Orang UK Jumlah Peserta Pelatihan PraJabatan Orang Pelatihan Kerjasama Regional Orang UK Jumlah Peserta Pelatihan Kerjassama Regional Orang Laporan Pengelolaan Pendidikan Program S-2/S-3 Orang ,629 1,708 1,809 1,874 2,022 Renstra Pusdiklat

28 Sasaran Kegiatan (Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan Target Anggaran (Juta Rupiah) Prioritas Jumlah Pegawai yang melanjutkan pendidikan S- 2/S-3 menuju kepakaran bidang iptek nuklir Orang Jumlah Laporan Pengelolaan Pendidikan Jenjang S-2/S-3 Laporan Pegawai BATAN yang mengikuti Pendidikan Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar Jumlah pegawai BATAN yang mengikuti pendidikan Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar Jumlah Laporan Pengelolaan Pendidikan Jenjang S-2/S-3 Jumlah Laporan Dukungan Administrasi Perkantoran Orang Orang ,629 1,708 1,809 1,874 2,022 UK Orang Orang Laporan Laporan Laporan Laporan Pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Jumlah Laporan Pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Laporan UK Laporan Laporan Pengelolaan Keuangan Laporan UK Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan Laporan Renstra Pusdiklat

29 Sasaran Kegiatan (Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan Target Anggaran (Juta Rupiah) Prioritas Laporan Pengelolaan Perlengkapan Laporan UK Jumlah Laporan Pengelolaan Perlengkapan Laporan Laporan Pengelolaan Jaminan Mutu Laporan UK Jumlah Laporan Pengelolaan Jaminan Mutu Laporan Revitalisasi peralatan dan mesin Laporan Jumlah revitalisasi peralatan dan mesin Paket , ,24 UK Layanan Perkantoran Bulan Layanan ,814 12,525 13,2 13,8 14,5 Layanan Perkantoran Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Bulan Layanan Bulan Layanan ,814 12,525 13,2 13,8 14,5 UK Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Bulan Layanan Pembangunan gedung sarana pelatihan Laporan ,15 3, ,24 Pembangunan gedung sarana pelatihan Jumlah prasarana fasilitas pelatihan Jumlah prasarana fasilitas pelatihan Laporan Laporan ,4 UK Paket 1 1 Renstra Pusdiklat

LAPORAN KINERJA 2015

LAPORAN KINERJA 2015 LAPORAN KINERJA 2015 2015 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jalan Lebak Bulus Raya No.9, Pasar Jumat, Jakarta Telepon: 021-7659409-10, Faksimile: 021-7659408 Homepage: www.batan.go.id/pusdiklat/ Email: pusdiklat@batan.go.id

Lebih terperinci

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS RENSTRA BHHK 2015 2019 BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA Prima dalam layanan hukum, informasi, kerjasama, dan keamanan nuklir BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jln. Kuningan Barat, Mampang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PELATIHAN PPR INDUSTRI TK. 1, TK.2 DAN MEDIK TK.1 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

STANDAR PELAYANAN PELATIHAN PPR INDUSTRI TK. 1, TK.2 DAN MEDIK TK.1 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN STANDAR PELAYANAN PELATIHAN PPR INDUSTRI TK. 1, TK.2 DAN MEDIK TK.1 1 Dasar Hukum 1. Perka BATAN No. 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2. Keputusan Kepala LAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PELATIHAN RADIOGRAFI LEVEL I PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

STANDAR PELAYANAN PELATIHAN RADIOGRAFI LEVEL I PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN STANDAR PELAYANAN PELATIHAN RADIOGRAFI LEVEL I 1 Dasar Hukum 1. Perka BATAN No. 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2. Keputusan Kepala LAN Nomor 7 Tahun 2003

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 LAP IKM IV/ LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A 1 LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN I. Pendahuluan Pusdiklat BATAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 2014 SEKRETARIAT UTAMA Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta Pusat 10120, Telp. (+62-21) 63858269-70, 6302164, 630 2485 Fax. (+62-21) 6385 8275 Po.Box. 4005 Jkt 10040 Perijinan Kesehatan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

POLA BLENDED LEARNING & DEVELOPMENTAL ASSIGNMENT SEBAGAI MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI SDM

POLA BLENDED LEARNING & DEVELOPMENTAL ASSIGNMENT SEBAGAI MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI SDM POLA BLENDED LEARNING & DEVELOPMENTAL ASSIGNMENT SEBAGAI MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI SDM Dr. Ir. Sudi Ariyanto, M.Eng. Presentasi di Workshop KPTF 1-2 April 2016 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pendahuluan

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2OI7 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JA DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA KELAS JA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

PENGANTAR. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Dr. Bambang Winarji, M.Pd NIP

PENGANTAR. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Dr. Bambang Winarji, M.Pd NIP PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklat Pegawai Kemendikbud 2015-2019 disusun sebagai upaya mengonsolidasikan kekuatan dan mengatasi kelemahan organisasi untuk mendayagunakan peluang yang tersedia

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYETARAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA JABATAN DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Organisasi Tahun 1954 1957 : Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktif: Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktif dilatarbelakangi oleh adanya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SMK3 di KRT-LPNK. Oleh: Dr. Ir. Anny Sulaswatty, M.Eng Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Riset dan Teknologi

IMPLEMENTASI SMK3 di KRT-LPNK. Oleh: Dr. Ir. Anny Sulaswatty, M.Eng Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Riset dan Teknologi IMPLEMENTASI SMK3 di KRT-LPNK Oleh: Dr. Ir. Anny Sulaswatty, M.Eng Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Riset dan Teknologi SEMINAR NASIONAL K3 TAHUN 2011 Hotel Bumikarsa, 28 April 2011 1 DASAR HUKUM

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN Dalam rangka menunjang terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan yang lebih berdaya dan berhasil guna serta bertanggungjawab, maka

Lebih terperinci

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa Badan Tenaga Nuklir

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2. VISI : 3. MISI : 4. Sasaran Strategis

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2014 ADMINISTRASI. Sumber Daya Manusia. Metereologi. Klimatologi. Geofisika. Pengembangan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PEMBEKALAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) WISNU SARDJONO SOENARSO KEPALA

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta No.43, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. PPNPN. Tata Cara. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai lembaga penyelenggara manajemen kepegawaian negara berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan sistem manajemen kepegawaian

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Pusdiklat Teknis Fungsional Pertahanan (Tekfunghan) merupakan unsur pelaksana sebagian tugas Badiklat Kemhan, yang tugas

Lebih terperinci

Program Reformasi Birokrasi di BATAN

Program Reformasi Birokrasi di BATAN Program Reformasi Birokrasi di BATAN Tupoksi BATAN Undang Undang No. 10 tahun 1997 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir Visi Terwujudnya iptek

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A 1 LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN I. Pendahuluan Pusdiklat BATAN adalah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) merupakan salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di bawah deputi bidang

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Sosialisasi SMK3 dan SITP

Sosialisasi SMK3 dan SITP Sosialisasi dan SITP dalam kerangka di 21 Juni 2012 Outline Reformasi Birokrasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja () Sistem Informasi Tata Persuratan Elektronik (SITP) 2 Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN RENCANA STRATEGIS BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI 1. VISI Badan Daerah Kabupaten Wonogiri sebagai Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat terbatas, oleh karenanya Jepang melakukan terobosan inovasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat terbatas, oleh karenanya Jepang melakukan terobosan inovasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan industri pada suatu negara tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya energi yang memadai, Jepang misalnya memiliki sumber daya alam yang sangat

Lebih terperinci