Muhammad Saiful H. Achmad Uzaimi, SE.Ak., Msi NIDN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Muhammad Saiful H. Achmad Uzaimi, SE.Ak., Msi NIDN :"

Transkripsi

1 Deteksi Financial Statement Fraud Dengan Analisis Fraud Triangle Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Muhammad Saiful H. Achmad Uzaimi, SE.Ak., Msi NIDN : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang. muhammadsaiful8828@gmail.com ABSTRACT Muhammad Saiful, 2017: Detection Financial Statement Fraud With Analysis Fraud Triangle On Various Industry Company Listed in Indonesia Stock Exchange The aim of this research is to analyze the factors that influence its implications to financial statement fraud. The stage is a multiple linear regression to test the influence of the analyze the factors that affect financial statement fraud. The population of this research was the financial reporting of various industry company's listed on the Indonesia Stock Exchange in The sampling technique is purposive sampling method which results for 13 samples in The results of this research indicated that in the first regression model showed variable of pressure is financial leverage, financial target, and capital has affect to financial statement fraud. Meanwhile, variable of pressure is financial stability, variable of opportunity is nature of industry, and effective monitoring, variable of rationalizatition is opinion audit do not affect financial statement fraud on company s. Keywords : Financial Stability, Financial Leverage, Financial Target, Capital Turn Over, Nature of Industry, Efective Monitoring, Audit Opini, Pressure, Opportunity, Rationalization, Financial Statement Fraud.

2 Pendahuluan Selama hampir satu dekade belakangan ini terdapat dua jenis kejahatan yang menggemparkan dunia. Dua jenis kejahatan tersebut adalah terorisme dan kejahatan keuangan berupa fraud (kecendrungan kecurangan akuntansi). Salah satu kejahatan fraud (kecendrungan kecurangan akuntansi) yang sangat dikenal yaitu kasus Enron Inc (symbol saham New York Stock Exchange) pada tahun Kebangkitan dan kemajuan Enron dapat dikatakan sangat cepat, secepat pula dengan kejatuhannya karena melakukan tindak fraud yang membawa kerugian kepada pemegang saham Enron, kreditur, pegawai dan rekan Enron serta pula menjatuhkan Arthur Andersen yang menjadi Auditor Independen atas laporan keuangan Enron yang sebenarnya Andersen saat itu merupakan kantor akuntan publik terbesar didunia. Selain kasus Enron Inc pada tahun 2011 terjadi pula Fraud yang dilakukan Sino-forest Corp di Cina perusahaan ini berdiri tahun Tahun 2011 dituduh melakukan fraud dan diselidiki oleh Royal Canadian Mounted Police dan Ontarino Securities Commision. 30 Maret 2012 Sino-forest mengajukan bangkrut di Kanada karena Sino go public di Kanada dan mengumumkan akan dijual atau direstrukturisasi dengan hasilnya untuk membayar kreditur. Pemicunya adalah kejatuhan harga saham Sino Juni 2011 akibat terbitnya laporan yang negatif oleh Carson Block of Muddy Research, yang menuduh Sino-forest fraud dengan meninggikan aset dan laba, serta penggelapan yang substansial. Laporan keuangan diterbitkan untuk memberikan informasi keuangan mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perusahaan yang akan membantu bagi pihak pemegang kepentingan untuk membuat suatu keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang tidak memberikan informasi dengan benar dan akurat akan menyesatkan para pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan. Akan tetapi, beberapa pihak pelaku bisnis melakukan

3 fraud atau kecurangan dalam laporan keuangan untuk menampilkan gambaran kondisi keuangan yang terbaik sehingga dapat menarik keuntungan bagi perusahaan tersebut. Penerbitan laporan keuangan secara umum bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Pelaporan keuangan bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber- sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Ikatan Akuntan Indonesia 2007). Oleh karena itu pelaku bisnis harus dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan serta terbebas dari adanya kecurangan (fraud) yang akan menyesatkan para pengguna laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan. Kecurangan (fraud) merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara disengaja dan itu dilakukan untuk tujuan pribadi atau orang lain, dimana tindakan tersebut adalah telah menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu atau institusi tertentu. Kecurangan ini merupakan suatu tindakan yang sudah berada diluar koridor prinsip akuntansi yang berterima umum. Kecurangan mencakup tindakan ilegal yang sengaja dilakukan, lalu disembunyikan, dan memperoleh manfaat dengan melakukan pengubahan bentuk menjadi uang, kas, atau barang berharga lainnya. Tindakan ini dilakukan baik secara internal maupun eksternal, secara sengaja, dan disembunyikan. Berkaitan dengan pelaporan keuangan, kecurangan diartikan sebagai tindakan yang sengaja dilakukan yang mengakibatkan salah saji materil dalam pelaporan keuangan (Generally Accepted Auditing Standard- GAAS, 2006 dikutip dalam Priantara 2013). Salah saji yang terdapat dalam laporan keuangan yang curang merupakan salah saji yang disengaja untuk

4 menipu para pengguna laporan keuangan. Sumber dari salah saji ini meliputi manipulasi atau pemalsuan catatan akuntansi, salah saji atau penghilang yang disengaja dari laporan keuangan, dan/atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi. Kecurangan pada laporan keuangan di satu sisi dapat memberikan keuntungan bagi para pelaku bisnis karena mereka dapat melebih- lebihkan hasil usaha (overstated) dan kondisi keuangan mereka sehingga laporan keuangan mereka terlihat baik dalam pandangan publik. Akan tetapi, meningkatnya kecurangan laporan keuangan laporan juga sangat merugikan publik yang sangat menggantungkan pengambilan keputusan mereka berdasarkan laporan keuangan tersebut. Bagaimana permainan angka laporan keuangan dapat dicurangkan, dalam aktivitasnya perusahaan sudah dipastikan ingin mencapai tujuannya dengan sebaik- baiknya. Segala cara mungkin dilakukan manjemen perusahaan agar tujuannya dapat tercapai. Tujuan perusahaan yang utama tentunya adalah mencapai keuntungan yang maksimal dengan sumber daya yang terbatas. Pada perjalanannya tujuan perusahaan mungkin tidak tercapai dengan baik, bahkan perusahaan mungkin jadi bangkrut. Manajemen perusahaan dengan segala cara menginginkan kinerjanya dinilai baik. Kondisi perusahaan yang tidak sehat sering kali oleh manajemen ditutupi dengan menampilkan atau melaporkan kinerja keuangannya tetap baik. Akibat dari kondisi ini lah manajemen berkolusi dengan akuntan agar kinerjanya tetap bisa dinilai baik oleh para calon investor, pemilik atau pihak lain yang berkepentingan dengan kinerja perusahaan yang baik. Akuntan yang diminta oleh manajemen seringkali melakukan permainan angka yang akan membawa pembaca laporan keuangan menilai laporan keuangannya baik. Terjadinya kecurangan yang tidak dapat terdeteksi, dapat memberikan efek yang merugikan dan cacat bagi proses pelaporan keuangan. Adanya kecurangan berakibat serius dan membawa banyak kerugian. Konsekuensinya adalah deteksi terhadap kecurangan menjadi isu

5 penting. Kemampuan untuk melakukan indentifikasi kecurangan secara cepat menjadi suatu kebutuhan. Namun pendeteksian terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi (fraud) tidak selalu mendapat titik terang karena berbagai motivasi yang mendasarinya serta banyaknya metode untuk menilai adanya kecurangan tersebut. Secara umum, kecurangan akan selalu terjadi jika tidak ada pencegahan dan pendeteksian. Menurut teori Cressey (dikutip oleh Priantara et al., 2013), terdapat tiga kondisi yang selalu hadir dalam tindakan fraud yaitu pressure, opportunity, dan rationalization yang disebut sebagai fraud triangle. Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Deteksi Financial Statement Fraud Dengan Analisis Fraud Triangle Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan penelitian- penelitian terdahulu yang mendukung variabel- variabel yang telah dirumuskan, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Financial Stability berpengaruh terhadap financial statement fraud? 2. Apakah Financial Leverage berpengaruh terhadap financial statement fraud? 3. Apakah Financial target berpengaruh terhadap financial statement fraud? 4. Apakah Capital berpengaruh terhadap financial statement fraud? 5. Apakah Nature of industry berpengaruh terhadap financial statement fraud? 6. Apakah Effective monitoring berpengaruh terhadap financial statement fraud?

6 7. Apakah Opini audit berpengaruh terhadap financial statement fraud? 8. Apakah Financial Stability, Financial Leverage, Financial Target, Capital, Nature Of Industry, Effective monitoring, Opini Audit berpengaruh terhadap financial statement fraud? KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Pengertian Fraud (kecurangan) Dalam literature akuntansi dan auditing, fraud diterjemahkan sebagai praktik kecurangan dan fraud sering diartikan sebagai irregularity atau ketidak teraturan dan penyimpangan. Terdapat banyak definisi dan pengertian fraud. Salah satunya adalah definisi menurut Black Law dalam Priantara et al, (2013) yaitu : The intentional use of deceit, a trick or some dishonest means to deprive another of his money, property or legal right, eithers as a cause of action or as a fatal element in the action itself. Definisi fraud tersebut dapat diterjemahkan dan diartikan sebagai berikut: Suatu perbuatan sengaja untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara- cara yang tidak jujur untuk mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik orang lain baik- baik karena suatu tindakan atau dampak yang fatal dari tindakan itu sendiri. Sedangkan fraud menurut standar the institute of internal auditors tahun 2013, yaitu : Any illegal act characterized by deceit, concealment, or violation of trust. These acts are not dependent upon the threat of violence or physical force. Frauds are perpetrated by parties and organizations to obtain : money, property, or services; to advoid payment or loss of services; or to secure personal or business advantage. Yang dapat diartikan sebagai segala perbuatan yang dicirikan dengan pengelabuan atau pelanggaran kepercayaan untuk mendapatkan uang, aset, jasa atau mencegah pembayaran atau

7 kerugian atau untuk menjamin keuntungan/ manfaat pribadi dan bisnis. Perbuatan ini tidak tergantung pada ancaman kekerasan oleh pelaku terhadap orang lain. Fraud itu sendiri sebenarnya merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang- orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Ada pula yang mendefinisikan fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan, mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah aset/ kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan dirinya. Dengan demikian perbuatan yang dilakukannya adalah untuk menyembunyikan, menutupi, atau dengan cara tidak jujur lainnya melibatkan atau meniadakan suatu perbuatan atau membuat pernyataan yang salah dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dibidang keuangan atau keuntungan lainnya atau meniadakan suatu kewajiban bagi dirinyadan mengabaikan hak orang lain. Fraud Triangle (Segita Fraud) Konsep segitiga fraud (fraud triangle) saat ini digunakan secara luas dalam praktik Akuntan publik pada Statement of Auditing Standard (SAS) No. 99. Konsep ini bertumpu pada riset Donald Cressey (1953) dalam Diaz Priantara (2013) yang menyimpulkan bahwa fraud mempunya tiga sifat umum.

8 Cressey tertarik pada pelanggar kepercayaan yakni mereka yang melanggar kepercayaan atau amanah yang ditipkan kepada mereka. Cresseey secara khusus tertarik kepada godaan, karena alasan itu dalam penelitiannya, ia tidak menyertakan mereka yang memang mencari pekerjaan dengan tujuan mencuri. Dalam perkembangan selanjutnya hipotesa ini lebih dikenal sebagai fraud triangle. a. Incentive/ pressure (Tekanan) Sisi pertama dari segitiga diberi judul pressure yang merupakan dorongan orang untuk melakukan fraud. Pada umumnya tekanan muncul karena kebutuhan atau masalah finansial, tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan. Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya bermula dari suatu tekanan kebutuhan keuangan yang mendesaknya yang menghimpit hidupnya. Adapun Cressey menemukan enam kelompok yang menyebabkan tekanan : 1. Violation of ascribed obligation, suatu kedudukan atau jabatan dengan tanggung jawab keuangan, membawa konsekuensi tertentu bagi yang bersangkutan dan juga menjadi harapan atasan atau majikannya 2. Problems resulting from personal failure, kegagalan pribadi juga menerapkan situasi yang dipersepsikan oleh orang yang mempunyai kedudukan yang dipercaya dalam bidang keuangan, sebagai kesalahannya menggunakan akal sehatnya, dank arena itu menjadi tanggung jawab pribadinya. 3. Business reversals, Cressey menyimpulkan bahwa kegagalan bisnis merupakan kelompok situasi yang juga mengarah kepada timbulnya tekanan. 4. Physical isolation, secara bebas situasi ini dapat diterjemahkan sebagai keterpurukan dalam kesendirian.

9 5. Status gaining, kebiasaan buruk yang tidak ingin mengalah. 6. Employer- employee relation, kekesalan seorang pegawai yang menduduki jabatan yang dipegangnya namun di sisi lain ia merasa tidak memiliki pilihan. b. Opportunity (Peluang/ Kesempatan) Opportunity adalah peluang yang memungkinkan terjadinya fraud. Para pelaku fraud percaya bahwa aktivitas mereka tidak akan terdeteksi. Pada dasarnya ada dua faktor yang dapat meningkatkan adanya peluang atau kesempatan seseorang berbuat fraud yaitu : 1. Sistem pengendalian intern yang lemah, misal kurang atau tidak ada audit trail (jejak audit) sehingga tidak dapat dilakukan penelusuran, ketidak cukupan dan ketidak efektifan aktivas pengendalian pada area dan proses bisnis yang berisiko, sistem dan kompetensi sumber daya manusia tidak mengimbangi kompleksitas organisasi, kebijakan daan prosedur SDM yang kurang kondusif. Termasuk ketidaak efektifan pengendalian adalah adanya kepercayaan berlebih yang diterima pelaku fraud dari atasan atau pemilik perusahaan atau atasan tidak disiplin menjalankan pengawasan. 2. Tata kelola organisasi buruk seperti tidak ada komitmen yang tinggi dari suri tauladan yang baik dari lapisan manajemen, sikap manajemen yang lalai, apatis, atau acuh tak acuh dan gagal mendisiplinkan atau memberikan sanksi pada pelaku fraud atau pembiaran terhadap pelaku tidak etis atau fraud, tidak mampu menilai kualitas kinerja karena tidak punya alat atau kriteria pengukurannya, pengawasan dewan komisaris dan komite audit tidak berjalan semestinya atau tidak berjalan semestinya atau tidak independensi dan objektif, kode etik, regulasi, standar prosedur internal ada namun hanya hiasan.

10 Dari ketiga elemen fraud triangle, kesempatan mengendalikan fraud terbesar adalah opportunity. Organisasi seharusnya peduli serta mampu untuk membangun sebuah proses, prosedur, dan kontrol serta tata kelola yang membuat semua personil dalam organisasi tidak memiliki kesempatan melakukan fraud dan yang efektif dapat mendeteksi fraud jika hal itu terjadi. Namun opportunity sangat berkaitan dengan integritas seseorang. Jika karyawan daalam perusahaan memiliki integritas yang rendah dan perusahaan tidak menerapkan pengendalian intern yang kuat sehinggga memunculkan kesempatan melakukan fraud maka risiko terjadinya fraud dalam perusahaan tersebut akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. c. Rationalization (Rasionalisasi) Rationalization terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung farud. Para pelaku fraud meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan suatu fraud tetapi adalah sesuatu yang memang merupakan haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak untuk organisasi. Teori lain tentang penyebab fraud dikenal dengan teori GONE oleh G. Jack Bologna dalam Priantara (2013). Teori ini menggambarkan empat factor pendorong seseorang melakukan fraud, yaitu greed (keserakahan), opportunity (kesempatan), need (kebutuhan), exposure (pengungkapan). Teori MCP merupakan singkatan dari tiga faktor yang dianggap dapat mendukung atau memicu terjadinya fraud dalam organisasi. Teori MCP terdiri dari motives (motivasi dan motif yang mendorong seseorang melakukan fraud), capabilities (kemampuan yang dimiliki seseorang yang memungkinkan melakukan fraud), dan possibility of exposure (kemungkinan tindakan

11 fraud akan terungkap atau diketahui oleh pihak berwenang dan mendapatkan sanksi) dalam Priantara (2013). Faktor- Faktor Risiko Fraud Priantara (2013), segitiga fraud dari Cressey menjadi rujukan bagi profesi Akuntan Publik untuk merevisi pendekatan mengidentifikasi risiko dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan. Konsep segitiga fraud dipakai untuk menjelaskan faktor risiko fraud. Faktorfaktor risiko yang berkaitan dengan penyajian secara salah laporan keuangan dalam nilai material atau signifikan. a. Insentif atau Tekanan, stabilitas keuangan atau keuntungan terancam oleh situasi dan kondisi ekonomi, industri, politik, dan lain- lain termasuk terancam oleh situasi dan kondisi bisnis entitas yang bersangkutan seperti atau yang diindikasikan oleh tingkat kompetisi usaha yang sengit atau pasar berada pada titik jenuh yang diikuti oleh penurunan marjin keuntungan, penurunan yang signifikan pada permintaan pasar, arus kas negatif yang berulang- ulang dari operasi dan ketidak mampuan menghasilkan arus kas dari operasi sementara entitas melaporkan keuntungan atau pertumbuhan laba. Tekanan yang berlebihan terhadap manajemen untuk memenuhi persyaratan dan harapan pihak ketiga. Informasi yang tersedia menunujukan bahwa situasi finansial pribadi dewan pengarah atau manajemen terancam oleh kinerja kinerja keuangan entitas. Adanya tekanan yang berlebihan kepada manajemen atau pegawai. b. Peluang atau Kesempatan, sifat industri atau sifat operasionalnya entitas memberikan peluang untuk terlibat dalam fraudulent financial reporting, pemantauan manajemen yang tidak efektif, terdapat struktur organisasi yang tidak stabil atau kompleks, komponen pengendalian intern kurang memadai.

12 c. Sikap atau Rasionalitas, factor sikap factor sikap atau rasionalitas manajemen senior, anggota dewan pengarah (board of directors), atau pegawai yang menyebabkan mereka terlibat atau menjustifikasi fraudulent financial reporting, mungkin merupakan hal yang sulit atau yang tidak dapat dicurigai dengan mudah atau tidak mudah diobservasi oleh auditor. The M- Score Beneish (1999) M-Score adalah model matematika yang merumuskan beberapa rasio analisis dan terdiri dari delapan variabel untuk mengidentifikasi terjadinya penipuan keuangan atau kecenderungan untuk terlibat dalam mendapatkan manipulasi. Dan telah diperoleh hasil perhitungan Beneish M Score yang telah kekal (robust), dengan indikasi jika lebih dari -2,22 diklasifikasikan sebagai perusahaan manipulator, bila kurang dari -2,22 diklasifikasikan sebagai perusahaan non-manipulator. Beneish (Financial Analysist Journal, 1999) telah mengembangkan sebuah model untuk mengklasifikasikan perusahaan menjadi manipulator dan non manipulator. Model ini mencakup delapan variabel. Output dari model adalah M-score (M singkatan dari "manipulation of earnings"), yang dapat dikonversi menjadi probabilitas bahwa laporan keuangan mengandung penipuan. Menurut Beneish (1999) delapan variabel yang digunakan dalam Beneish M-Score diantaranya: 1. Days Sales in Receivables Index (DSRI) Jumlah yang besar dalam days sales in receivables dapat berarti akibat dari perubahan kebijakan kredit untuk memacu penjualan dalam menghadapi persaingan yang meningkat, tetapi peningkatan yang tidak proporsional dalam piutang juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Jadi,

13 peningkatan besar dalam DSRI berkaitan dengan kemungkinan bahwa pendapatan dan penghasilan yang dibesar-besarkan. 2. Gross Margin Index (GMI) Ketika GMI lebih besar dari 1, margin kotor telah memburuk. Lev dan Thiagarajan dalam Beneish (1999) menyatakan bahwa margin kotor yang buruk adalah sinyal negatif tentang prospek perusahaan. Jadi jika perusahaan dengan prospek yang buruk lebih memungkinkan untuk terlibat dalam manipulasi laba. 3. Asset Quality Index (AQI) Jika nilai AQI lebih besar dari 1 mengindikasikan perusahaan memiliki kompetensi untuk meningkatkan biaya tangguhan atau meningkatkan aset tidak berwujud dan memanipulasi pendapatan. Jadi semakin besar AQI, mengindikasikan penurunan kualitas aset, semakin besar kemungkinan manipulasi pendapatan. 4. Sales Growth Index (SGI) Hasil yang lebih besar dari 1 mengindikasikan bahwa penjualan meningkat dari tahun sebelumnya. SGI bukan merupakan indikasi manipulasi pendapatan, tetapi perusahaan yang mengalami pertumbuhan penjualan lebih cenderung untuk melakukan manipulasi pendapatan. 5. Depreciation Index (DEPI), Apabila DEPI lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa tingkat di mana aset yang disusutkan berkurang-meningkatkan kemungkinan bahwa perusahaan telah merevisi perkiraan umur manfaat aset atau mengadopsi metode baru yang meningkatkan pendapatan. 6. Sales, General and Administration Expenses Index (SGAI)

14 Menurut Lev dan Thiagarajan dalam Beneish (1999) jika terjadi peningkatan yang tidak proporsional dalam penjualan akan memberikan indikasi negatif mengenai prospek perusahaan masa mendatang. 7. Total Acrual to Total Assets (TATA) Akrual memberikan kesempatan secara konsisten untuk melakukan kecurangan. Jadi, hasil positif yang lebih besar berkaitan dengan potensi manipulasi laba. 8. Leverage Index (LEVI) LVGI adalah rasio total hutang terhadap total aset pada tahun t terhadap rasio sehubungan di tahun t - 1. LVGI lebih besar dari 1 menunjukkan peningkatan leverage. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki kenaikan pada leverage lebih rentan terhadap manipulasi pendapatan. Kerangka Pemikiran FINANCIAL STABILITY (ACHANGE) FINANCIAL LEVERAGE (LEV) FINANCIAL TARGET (ROA) CAPITAL (CATO) NATURE OF INDUSTRY (RECEIVABLE) EFFECTIVE MONITORING (IND) AUDIT CHANGE (AUDCHANGE) H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 FINANCIAL STATEMENT FRAUD (FRAUD) H8

15 Pengembangan Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dari penelitian maka pengembangan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Financial Stability (Stabilitas Keuangan) dan Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan) Stabilitas keuangan merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dari kondisi stabil. Menurut SAS No. 99, ketika stabilitas keuangan (financial stability) terancam oleh keadaan ekonomi, industri, dan situasi entitas yang beroperasi, manajer menghadapi tekanan untuk melakukan financial statement fraud. Stabilitas keuangan diproksi dengan tingkat perubahan total aset perusahaan (ACHANGE). Aset merupakan cerminan kekayaan perusahaan yang dapat menunjukkan outlook dari suatu perusahaan. Sebuah perusahaan dikatakan besar atau kecil dapat dilihat dari total asetnya. Semakin banyak aset yang dimiliki, maka perusahaan itu termasuk perusahaan yang besar dan memiliki citra yang baik. Hal tersebut tentunya menjadi daya tarik bagi para investor, kreditur, maupun pengambil keputusan lainnya. Sebaliknya, apabila tingkat perubahan total aset perusahaan semakin kecil atau bahkan negatif, maka hal tersebut menandakan bahwa kondisi keuangan perusahaan tidak stabil dan dianggap tidak mampu beroperasi dengan baik. Manajemen seringkali mendapat tekanan untuk menunjukkan bahwa perusahaan itu telah mampu mengelola aktiva dengan baik sehingga laba yang dihasilkannya pun juga banyak dan nanti pada akhirnya akan meningkatkan bonus yang diterimanya dan akan menghasilkan return yang tinggi pula untuk para investor. Karena alasan

16 itulah, manajemen memanfaatkan laporan keuangan sebagai alat untuk menutupi kondisi stabilitas keuangan yang buruk dengan melakukan fraud. Penelitian yang dilakukan Tiffani et.al (2014) menunujukan bahwa persentase perubahan total aset (ACHANGE) berpengaruh terhadap financial statement fraud. Financial Leverage (Leverage Keuangan) dan Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan) Leverage merupakan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk mendapatkan pinjaman atau hutang dari pihak ketiga. Saat tekanan berlebihan dari pihak eksternal terjadi, maka terdapat resiko kecurangan terhadap laporan keuangan. Menurut Arthur et al (2010) financial leverage adalah praktek pendanaan sebagian aktiva perusahaan dengan sekuritas yang menanggung beban pengembalian akhir bagi pemegang saham. Perusahaan yang menggunakan leverage keuangan terjadi ketika mendanai sebagian aktivanya dengan sekuritas yang mengandung pengembalian tetap. Hadirnya hutang dan atau saham preferen dalam struktur keuangan perusahaan berarti ada leverage keuangan. Financial leverage dapat mempengaruhi terjadinya kecurangan pelaporan keuangan. Dimana kondisi financial leverage suatu perusahaan menjadi tekanan bagi pihak manajemen, karena ketika perusahaan memiliki rasio leverage yang besar maka direksi dan manajemen perusahaan akan memilih untuk menggunakan metode akuntansi yang akan mengecilkan rasio leverage perusahaan dengan cara menggeser laba periode mendatang ke periode saat ini. Hal ini dilakukan karena kreditur selalu mensyaratkan untuk mempertahankan atau mematuhi tingkat rasio leverage. Oleh karena itu, untuk menghindari kreditur tidak memberikan pinjaman lagi atau perusahaan (debitur) dibatasi dalam memberikan deviden terhadap pemegang saham, maka direksi memilih metode akuntansi yang akan memperkecil rasio leverage perusahaan. Selain itu

17 tindakan untuk memperkecil rasio leverage dipengaruhi karena manajer merasakan adanya tekanan sebagai akibat dari kebutuhan dalam mendapatkan tambahan hutang atau pembiayaan ekuitas dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Sebagai contoh, pendanaan yang akan digunakan untuk meningkatkan biaya riset dan pengembanganan atau untuk perluasan pabrik dan fasilitas produksi. Christie (1990) mengatakan bahwa leverage memiliki korelasi dengan kecenderungan perusahaan untuk melakukan manipulasi laba. Pernyataan dari Christie (1990) tersebut didukung oleh Jones (2004) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi tidak lagi menggunakan pinjaman sebagai sumber dananya dan akan beralih ke equity financing. Oleh karena itu, ketika suatu perusahaan memiliki rasio leverage yang besar maka akan menciptakan kemungkinan untuk terjadinya kecurangan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh direksi dan manajemen perusahaan. Financial leverage yang besar menunjukan besarnya aktivitas perusahaan yang dibebankan kepada pihak external ataupun entitas untuk kelangsungan berjalannya aktivitas perusahaan yang mana akan meningkatkan risiko terjadinya financial statement fraud. Manurung et.al (2013) menyatakan bahwa Financial Leverage berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, pernyataan tersebut didukung pula oleh penelitian yang dilakukan Yudhanti et.al. Financial Target (Target Keuangan) dan Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan) SAS No.99, financial target adalah risiko adanya tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen, termasuk tujuan- tujuan penerimaan insentif dari penjualan maupun keuntungan.

18 Dalam menjalankan kinerjanya, manajer perusahaan dituntut untuk melakukan performa terbaik dalam pencapaian target yang telah direncakan. ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Skousen et al., 2008). ROA sering digunakan dalam menilai kinerja manajer dan dalam menentukan bonus, kenaikan upah, dan lain-lain. Oleh karena itu, ROA digunakan sebagai proksi variabel financial targets. ROA digunakan untuk mengukur manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba secara keseluruhan. Perusahaan yang dapat menghasilkan ROA yang tinggi disertai dengan peningkatan ROA dari periode ke periode selanjutnya menunjukkan kinerja perusahaan tersebut semakin baik dari segi penggunaan asetnya. Hal ini meningkatkan daya tarik investor terhadap saham perusahaan, sehingga harga saham meningkat. Analisis ROA diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan dalam menghasilan laba pada masa lalu. Laba masa lalu kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang (Skousen et al., 2009). Berdasarkan dalam hasil penelitian yang dilakukan Manurung et.al (2013) menyatakan bahwa financial target berpengaruh terhadap terjadinya financial statement fraud. Capital (Modal) dan Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan) Capital menggambarkan tingkat kemampuan penjualan dibandingkan dengan aset perusahaan. Persons (1999) menyatakan bahwa capital mengukur kemampuan manajemen dalam menghadapi persaingan usaha. Persons juga menyatakan bahwa manajer dari perusahaan yang melakukan kecurangan biasanya kurang bisa bersaing dibandingkan dengan manajer perusahaan yang tidak melakukan kecurangan dalam memanfaatkan aset perusahaan untuk menghasilkan

19 pendapatan. Hal ini memberikan insentif bagi manajer tersebut untuk melakukan kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian Soselisa dan Mukhlasin (2008) ditemukan bukti empiris bahwa variabel capital turnover secara signifikan berpengaruh terhadap kcenderungan kecurangan akuntansi. Dalam penelitian Kara et al. (2013) menyatakan bahwa Capital Turn Over memiliki hubungan yang berpengaruh terhadap fraudlent fianancial statement. Nature Of Industry (Keadaan Ideal Industri) dan Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan) Nature of industry merupakaan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri. Pada laporan keuangan terdapat akun- akun tertentu yang besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan berdasarkan suatu estimasi, misalnya akun piutang tak tertagih. Arthur et.al (2010) mencatat ukuran investasi dalam piutang dagang tergantung pada tiga faktor : persentase penjualan kredit terhadap penjualan total, tingkat penjualan dan kebijakan kredit serta penagihan. Namun demikian, hanya variabel kebijakan kredit dan penagihan yang terbuka bagi manajer keuangan. Penilaian estimasi seperti persediaan yang sudah usang dan piutang tak tertagih memungkinkan manajemen untuk melakukan manipulasi, seperti memanipulasi umur ekonomis aset. Hal ini sesuai dengan pendapat Summers dan Sweeney (1998, dalam Skousen et al., 2008) akun persediaan dan piutang dapat digunakan untuk mengidentifikasi manipulasi laporan ke uangan. Loebbecke et al., (1989 dalam Skousen et al., 2008) mengamati sejumlah penipuan melibatkan piutang dan inventaris. Penelitian yang dilakukan oleh Yudhanti et.al (2016) menunjukan nature of industry memiliki pengaruh positif terhadap fraud dalam pelaporan keuangan. Piutang tak tertagih pada

20 perusahaan memberikan kesempatan kepada pelaku untuk melakukan kecurangan pada laporan keuangan perusahaan. Effective Monitoring (Keefektifan Pengawasan) dan Financial Statement Fraud (Kecurangan Laporan Keuangan) Priantara (2013) fraud dapat diminimalkan salah satunya dengan mekanisme pengawasan yang baik. Dewan komisaris dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pengawasan perusahaan. Sehubungan dengan keharusan bagi perusahaan untuk memiliki dewan komisaris didalam perusahaan, maka pengukuran dewan komisaris tidak lagi diukur dengan ada tidaknya dewan komisaris tetapi dengan proporsi perbandingan anggota dewan komisaris independen terhadap jumlah anggota dewan komisaris secara keseluruhan. Oleh sebab itu, effective monitoring diproksikan dengan proporsi anggota dewan komisaris independen (IND). Berdasarkan surat edaran Bapepam nomor SE- 03/PM/2002 dinyatakan bahwa dewan komisaris terdiri dari dua orang satu diantaranya adalah komisaris independen. Dewan komisaris meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan melalui: (1) pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, dan memberi nasihat kepada direksi ; (2) menyelenggarakan RUPS ; (3) melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati- hatian; (4) membentuk komite audit dan komite lainnya untuk membantu tugas dewan komisaris; (5) melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

21 Hasilnya mengidikasikan bahwa adanya dewan komisaris memiliki konsekuensi pada laporan keuangan yaitu: (a) berkurangnya pengukuran akuntansi yang tidak tepat; (b) berkurangnya tindakan kecurangan manajemen dan tindakan ilegal. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris dapat mengurangi aktivitas earning management salah satu bentuk kecurangan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan Tiffani (2014) menunjukan bahwa effective monitoring (IND) berpengaruh terhadap financial statement fraud. Fraud dapat diminimalkan salah satunya dengan mekanisme pengawasan yang baik. Dewan komisaris dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pengawasan perusahaan. Artinya semakin besar proporsi dewan komisaris independen, maka proses pengawasan yang dilakukannya akan semakin efektif sehingga akan menurunkan potensi manajemen untuk melakukan kecurangan laporan keuangan. Opini Audit dan Financial Statement Fraud(Kecurangan Laporan Keuangan) Rasionalisasi adalah bagaimana membenarkan pikirannya dalam melakukan tindakan kejahatan. Menurut Skousen et al. (2008) rasionalisasi adalah faktor yang sulit untuk diukur untuk mendeteksi kecurangan seperti manajemen laba. Manajemen laba adalah proses pembuatan keputusan manajemen yang membuka jalan terhadap dorongan atau pemahaman manajemen atas istilah yang mungkin menuntun pada kecurangan laporan keuangan (Skousen et al., 2009). Hanya saja auditor lebih mentolerir usaha klien untuk mengelola laba dari waktu ke waktu. Hal ini didukung oleh pernyataan Sukirman dan Sari (2013) yaitu pihak auditor eksternal perlu mengidentifikasi dan mempertimbangkan faktor faktor risiko yang menyebabkan klien audit mereka melakukan tindakan kecurangan.

22 Auditor dapat memberikan beberapa opini atas perusahaan yang diauditnya sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Salah satu opini auditor yang diberikan adalah wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Opini tersebut merupakan bentuk tolerir dari auditor atas manajemen laba. Hal ini memungkinkan manajemen untuk bersikap rasionalisasi atau menganggap kesalahan yang dibuatnya tidaklah salah, dikarenakan telah ditolerir oleh auditor melalui bahasa penjelas tersebut dalam opininya. Penelitian yang dilakukan Anisya et.al, (2016) menunujukan Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas berpengaruh positif terhadap Fraudulent Financial Statement. Financial Stability (ACHANGE), Financial Leverage (LEV), Financial Target (ROA), Capital (CATO), Nature Of Industry (RECEIVABLE), Effective Monitoring (IND), Opini Audit (OPINI) berpengaruh terhadap financial statement fraud. METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Dan Pengukuran Data Variabel Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial statement fraud (kecurangan laporan keuangan) yang diukur dengan menggunakan model Beneish M-Score. Beneish M-Score diukur dengan menggunakan 8 (delapan) rasio keuangan untuk mengidentifikasikan apakah perusahaan memiliki indikasi untuk memanipulasi pendapatan dalam laporan keuangan (Beneish, 1999).

23 Setelah dilakukan perhitungan kedelapan rasio tersebut, kemudian diformulasikan kedalam rumus Beneish M Score Model : M Score = *DSRI *GMI *AQI *SGI *DEPI 0.172*SGAI *TATA 0.327*LEVI 1. Days Sales in Receivables Index (DSRI) 2. Gross Margin Index (GMI) 3. Asset Quality Index (AQI) ) 4. Sales Growth Index (SGI) 5. Depreciation Index (DEPI), 6.Sales, General and Administration Expenses Index (SGAI) 7. Total Acrual to Total Assets (TATA) 8. Leverage Index (LEVI)=

24 Jika Benesih M-Score lebih besar dari -2.22, dikategorikan sebagai perusahaan yang melakukan fraud. Sedangkan jika skor lebih kecil dari -2.22, dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak melakukan fraud (non fraud). Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini merupakan variabel yang dikembangkan dari ketiga komponen fraud triangle, yaitu (1) Pressure, (2) Opportunity dan (3) Rationalization. Variabel independen dan pengukurannya disajikan sebagai berikut : Pressure (Tekanan) Komponen Pressure (Tekanan) diukur melalui variabel- variabel berikut: 1. Financial Stability (Stabilitas Keuangan) Financial Stability adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dari kondisi stabil. Menurut SAS No. 99, ketika stabilitas keuangan (financial stability) terancam oleh keadaan ekonomi, industri, dan situasi entitas yang beroperasi, manajer menghadapi tekanan untuk melakukan financial statement fraud. Dalam penelitian ini, stabilitas keuangan diproksikan dengan rasio perubahan total aset (ACHANGE), Aset merupakan cerminan kekayaan perusahaan yang dapat menunjukkan outlook dari suatu perusahaan. Sebuah perusahaan dikatakan besar atau kecil dapat dilihat dari total asetnya. Semakin banyak aset yang dimiliki, maka perusahaan itu termasuk perusahaan yang besar dan memiliki citra yang baik. Hal tersebut tentunya menjadi daya tarik bagi para investor, kreditur, maupun pengambil keputusan lainnya. Dalam riset ini sebagaimana Skousen et.al (2008) melakukan perhitungan atas perubahan total aset degan rumus berikut:

25 2. Financial Leverage (Leverage Keuangan) Salah satu tekanan yang sering kali dialami manajemen perusahaan adalah kebutuhan untuk mendapatkan tambahan utang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif. Besarnya nilai financial leverage menunjukan pihak eksternal mendanai aktivitas perusahaan, semakin besar nilai leverage menunjukan perusahaan mampu mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal untuk tetap berkompetitif sehingga menjauhi manajemen dalam melakukan financial statement fraud. Dalam riset ini sebagaimana Skousen et al (2008) untuk menghitung leverage menggunakan formula sebagai berikut : 3. Financial Target (Target Keuangan) Return on Asset menurut Kamus Besar Akuntansi untuk mengukur produktivitas aktivaaktiva dan sering digunakan dalam menilai kinerja manajer dan dalam menentukan bonus, kenaikan upah, dan lain- lain. Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan akan menargetkan besaran tingkat laba yang harus diperoleh atas usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba tersebut, kondisi inilah yang dinamakan financial targets. Salah satu pengukuran untuk menilai tingkat laba yang diperoleh perusahaan atas usaha yang dikeluarkan adalah dengan menggunakan ROA

26 karena ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. dalam riset ini sebagaimana Skousen et.al (2008) melakukan perhitungan ROA dengan rumus sebagai berikut: 4. Capital (Modal) Persons (1999) menyatakan bahwa Capital Turn Over (perputaran modal) mengukur kemampuan manajemen dalam mengahadapi persaingan usaha selain itu Capital Turnover juga menggambarkan tingkat kemampuan penjualan dibandingkan dengan aset perusahaan. Manajer dari perusahaan yang melakukan kecurangan biasanya kurang bisa bersaing dibandingkan dengan manajer perusahaan yang tidak melakukan kecurangan dalam memanfaatkan aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Dalam riset ini sebagaimana Soselisa et al. (2008) mengukur besarnya Capital Turn Over suatu perusahaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Opportunity (Peluang/ Kesempatan) Komponen Opportunity diukur melalui variabel- variabel berikut : 1. Nature of Industry (Keadaan Ideal Industri)

27 Nature of Industry merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam industri. Summers dan Sweeney (1998 dalam Skousen et al., 2008) mencatat bahwa akun piutang dan persediaan memerlukan penilaian subjektif dalam memper kirakan tidak tertagihnya piutang. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Rasio Total Receivable untuk proksi Nature Receivable. Akun piutang memerlukan penilaian subjektif dalam memperkirakan tidak tertagihnya piutang. Dalam riset ini sebagaimana Skousen et.al (2008) menggunakan formulasi sebagai berikut untuk mengitung akun receivable untuk proxy Nature of Industry : 2. Effective Monitoring (Keefektifan Pengawasan) Ineffective monitoring merupakaan keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang efektif memantau kinerja perusahaan. Kasus kecurangan atau fraud dapat diminalkan dengan adanya mekanisme pengawasan yang baik. Dewan komisaris independen dipercaya dapat meningkatkan efektifitas pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan dan pengendalian internal dan sejenisnya. Proporsi anggota dewan komisaris independen lebih besar memiliki tingkatan yang rendah dalam terjadinya fraud Beasly et al. (2002) dalam Skousen et al. (2009). Hal ini membuktikan bahwa proporsi anggota dewan komisaris independen mempengaruhi tingkatan fraud pada perusahaan. Effective monitoring diproksikan dengan IND. Financial Statement Fraud dapat diminimalkan salah satunya dengan mekanisme pengawasan yang baik. Dalam riset ini sebagaimana Skousen et al (2008) menggunakan formula berikut untuk menghitung independensi komite audit yang di proxy kan untuk Effective Monitoring adalah:

28 Rationalization (Rasionalisasi) 1. Opini Audit Auditor dapat memberikan beberapa opini atas perusahaan yang diauditnya sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Salah satu opini auditor yang diberikan adalah wajar tanpa pengecualian dengan bahasa pen jelas. Opini tersebut merupakan bentuk tolerir dari auditor atas manajemen laba. Hal ini memungkinkan manajemen untuk bersikap rasionalisasi atau menganggap kesalahan yang dibuatnya tidaklah salah, dikarenakan telah ditolerir oleh auditor melalui bahasa penjelas tersebut dalam opini nya. Apabila perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas selama periode maka diberi kode 1, dan apabila per usahaan yang mendapat selain opini tersebut maka diberi kode 0. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan aneka industri yang listing di Bursa Efek Indonesia periode Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu sampling dimana elemen- elemen untuk menjadi anggota

29 sampel berdasarkan pada pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif Siregar (2013). Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Kriteria Purposive Sampling KRITERIA SAMPEL JUMLAH PERUSAHAAN Perusahaan aneka industry yang 41 terdaftar di BEI berturut- turut selama tahun Laporan keuangan dinyatakan tidak (13) dalam rupiah Perusahaan tidak mengeluarkan annual (7) report secara berturut- turut selama tahun pegamatan Prusahaan yang melakukan fraud (8) selama masa penelitian TOTAL SAMPEL 13 TOTAL DATA (n) = 13 x 4 PERIODE = 52 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Pada Model Regresi

30 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One- Sample Kolmogrov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 52 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.214 Positive.105 Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed).017 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber Output SPSS Tabel diatas menunjukan bahwa nilai residual terdistribusi secara tidak normal dengan nilai signifikansi yakni < Sehingga membuktikan bahwa analisis data tidak dapat dilanjutkan karena residual tidak terdistribusi normal. Ini berarti menolak Hₒ dan menerima Hₐ karena data residual tidak berdistribusi normal. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka digunakan data outlier, (Ghozali, 2013) deteksi terhadap unvariate outlier dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara mengkonversi nilai data kedalam score standardized atau yang biasa disebut z-score, yang memiliki nilai means (rata- rata) sama dengan nol dan standar deviasi sama dengan satu. Menurut Hair (1998) dalam Ghozali (2013) untuk kasus sampel kecil (kurang dari 80), maka standar skor dengan nilai 2.5 dinyatakan outlier.

31 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One Sample Kolmogrov- Smirnov Test dengan Data Outlier Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.110 Positive.110 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.739 Asymp. Sig. (2-tailed).646 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber output SPSS Tabel diatas menunjukan bahwa nilai residual terdistribusi secara normal setelah dilakukan outlier pada 7 data dengan nilai signifikansi yakni > Sehingga membuktikan bahwa analisis data dapat dilanjutkan karena nilai residual terdistribusi normal setelah dilakukan data outlier. Ini berarti menolak Hₐ dan menerima Hₒ karena data residual berdistribusi normal. Hasil Uji Multikolonieritas pada model Regresi Tabel dibawah menunjukan bahwa variabel financial stability (ACHANGE) dengan nilai tolerance dan nilai VIF 1.123, variabel financial leverage (LEV) dengan nilai tolerance dan nilai VIF 1.938, variabel financial target (ROA) dengan nilai tolerance dan nilai VIF 2.314, variabel capital dengan nilai tolerance (CATO) dan nilai VIF 2.436, variabel nature of industry (RECEIVABLE) dengan nilai tolerance dan nilai VIF 1.116, variabel effective monitoring (IND) dengan nilai tolerance dan nilai VIF 1.240, variabel opini auditor (OPINI) dengan nilai tolerance dan nilai VIF Hal ini menunjukan bahwa

32 nilai tolerance masing- masing variabel lebih dari atau sama dengan 0.10 dan nilai VIF kurang dari atau sama dengan 10, sehingga analisis data dapat dilanjutkan karena tidak terjadi multikolonieritas. Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics 1 (Constant) Tolerance VIF X X X X X X X a. Dependent Variable: Y Sumber output SPSS Hasil Uji Autokorelasi pada Model Regresi Hasil output SPSS menunjukan bahwa Nilai test adalah dengan probabilitas tidak signifikan pada 0.05 yang berarti hipotesis nol diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa residual random (acak) atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual dan penelitian dapat dilanjutkan.

33 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a Cases < Test Value 22 Cases >= Test Value 23 Total Cases 45 Number of Runs 26 Z.607 Asymp. Sig. (2-tailed).544 a. Median Sumber output SPSS Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Model Regresi Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model 1 (Constan t) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig X X X X X X X a. Dependent Variable: Lnu2i Sumber Output SPSS

34 Hasil tampilan output SPSS tabel diatas dengan jelas menunjukan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen nilai Ln U2i (Ln ). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat signifikan Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas sehingga analisis dapat dilanjutkan. Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan Tabel dibawah Menunjukan secara parsial financial stability memiliki tingkat signifikansi yakni > 0.05 dan nilai < sehingga Hₐ ditolak dan menerima Hₒ. Maka dapat disimpulkan financial stability tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan Tabel Menunjukan secara parsial financial leverage memiliki tingkat signifikansi yakni < 0.05 dan nilai > sehingga Hₒ ditolak dan menerima Hₐ. maka dapat disimpulkan financial leverage berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan Tabel Menunjukan secara parsial financial target memiliki tingkat signifikansi yakni < 0.05 dan nilai > sehingga Hₒ ditolak dan menerima Hₐ. Maka dapat disimpulkan financial target berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan Tabel Menunjukan secara parsial capital memiliki tingkat signifikansi yakni < 0.05 dan nilai > sehingga Hₐ. diterima dan menolak Hₒ maka dapat disimpulkan capital berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud.

35 Berdasarkan Tabel Menunjukan secara parsial nature of industry memiliki tingkat signifikansi yakni > 0.05 dan nilai < sehingga Hₒ diterima dan menolak Hₐ. maka dapat disimpulkan nature of industry tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan Tabel Menunjukan secara parsial effective monitoring memiliki tingkat signifikansi yakni > 0.05 dan nilai < sehingga Hₒ diterima dan menolak Hₐ. maka dapat disimpulkan financial target tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. Berdasarkan Tabel Menunjukan secara parsial opini auditor memiliki tingkat signifikansi yakni > 0.05 dan nilai < sehingga Hₒ diterima dan menolak Hₐ. maka dapat disimpulkan financial target tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial statement fraud. Hasil Uji t Coefficients a Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. (Constant) X X X X X X X a. Dependent Variable: Y Sumber Output SPSS

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan berkewajiban melaporkan aktivitasnya dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi perusahaan ke dalam sebuah media tertulis yang dinamakan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2003). Menurut Sugiyono (1998)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada setiap periode akuntansi, perusahaan akan mengungkapkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan catatan atas informasi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pada penelitian Kusumawardhani (2015) menyebutkan bahwa secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit ditujukan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan. Selain itu, auditor juga diwajibkan untuk mendeteksi adanya fraud dalam suatu perusahaan.

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan manfaatnya sebagai salah satu sarana untuk mengambil keputusan. Mengkomunikasikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sesuai dengan yang. dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sesuai dengan yang. dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan berfungsi untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Agency Theory Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kewajiban untuk melaporkan laporan keuangannya secara berkala sebagai wujud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi (CPA/BVA), Keputusan Pendanaan (DER), Kebijakan Dividen (DPR),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur dan jasa yang berpartisipasi dalam penilaian CGPI periode 2010-2013 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa LKPD Tahun 2011 dan 2012 yang telah diaudit oleh BPK, data bezzeting auditor BPK,

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Berikut ini disajikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

saji yang material akibat dari kecurangan adalah sebagai berikut:

saji yang material akibat dari kecurangan adalah sebagai berikut: 2.2.5 Imbalan Pelaku Kecurangan Imbalan yang diharapkan bagi para pelaku kecurangan beragam jenis. Menurut Mulford (2010) berbagai imbalan dibagi menjadi beberapa kategori berikut ini : Tabel 2.2 Imbalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan suatu gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan digilib.uns.ac.id 38 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap luas pengungkapan CSR pada perbankan konvensional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor perbankan dipilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Penelitian ini menggunakan 287 data pooled yang diperoleh secara purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen, 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nama : Dhony

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat komunikasi informasi antara manajer dengan bawahan serta kepada pihak luar perusahaan. Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi sebagai mana yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan berperan memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut. Laporan keuangan bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian terakhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS 22.0 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS 22.0 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan suatu gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan media yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna. Menurut PSAK no 1, laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada bawahannya serta kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan alat bagi pihak manajemen untuk menginformasikan kondisi keuangan dan aktivitas oprasional perusahaan kepada para pengguna laporan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang terdaftar ke dalam kelompok perusahaan foods and baverages tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) Sampel pengambilan data pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi antara pemilik dan pemegang saham (principal) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi antara pemilik dan pemegang saham (principal) dengan 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori agensi (agency theory) yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling dalam Ratmono (2014) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendirisendiri.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variable independen, yaitu nilai buku ekuitas, laba akuntansi dan opini audit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TbK BUNGA HARYANI FARIDA 2C214968

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TbK BUNGA HARYANI FARIDA 2C214968 PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TbK BUNGA HARYANI FARIDA 2C214968 LATAR BELAKANG Profitabilitas merupakan suatu hal yang penting untuk mengukur kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1Analisis Data 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk peramalan memenuhi asumsi-asumsi dalam regresi berganda. Tahap pengujian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Hubungan keagenan yakni dimana agent dan principal atau manajer dengan pemilik memiliki sebuah kontrak kerja sama atau sebagainya (Jensen dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelsakan gambaran tentang hasil penelitian beserta hipotesis denagn pembahasan pada bagian akhir bab ini. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang III.METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur serta telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 yang laporan keuangannya telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan cermin kondisi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Perkembangan perusahaan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Daftar Efek Syariah tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada penelitian ini sebelumnya dijelaskan pada bab 3 bahwa populasi sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan dalam 5 tahun yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kecurangan (Fraud) Berbagai literatur mendefinisikan tentang fraud. Defenisi fraud secara harfiah diartikan sebagai kecurangan. Menurut the Association of Certified Fraud Examiners

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual Capital Intensive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 50,0174,3480,166018,0794598 DER 50,1536 2,6783,631622,5626124

Lebih terperinci