DEDE ATING MA Intisari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEDE ATING MA Intisari"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN TENTANG BERHUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS BIDAN S KELURAHAN CIMULU KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA DEDE ATING MA Intisari Hubungan seksual antar manusia ditunjukan untuk dapat mempertahankan keturunan manusia disamping kenikmatan. Keinginan untuk melakukan hubungan seksual sewaktu hamil berbeda dengan sebelum hamil. Kondisi kehamilan tersebut pada umumnya membuat istri khawatir dan cemas akan keguguran. Sehingga sebagian suami memilih untuk menghentikan hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini adalah kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami ibu hamil berjumlah 80 orang. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan suami dalam melakukan hubungan seksual selama kehamilan ada pada kategori kurang sebanyak 12 orang (40%), sedangkan suami yang mengalami tingkat kecemasan dalam melakukan hubungan seksual selama kehamilan pada kategori berat sebanyak 12 orang (40%). Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh p value 0,008. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan. Sehingga perlu adanya upaya untuk penyuluhan tentang kecemasan yang terjadi pada suami saat berhubungan seksual selama kehamilan. Kata Kunci : pengetahun, tingkat kecemasan, hubungan seksual

2 Latar Belakang Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan dihitung dari hari pertama haid terakhir). Kehamilan dibagi dalam tiga trimester, pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester dua dari 12 minggu sampai 24 minggu, trimester tiga dari 24 minggu sampai 40 minggu. (Prawirohardjo, 2009). Selama beberapa trimester ini dapat terjadi beberapa perubahan dari aspek fisik, psikologis, dan seksualitas. Pada trimester 1 perubahan fisik yang dapat dilihat seperti perdarahan sedikit spooting sekitar 11 hari setelah konsepsi, pembesaran payudara. Perubahan psikologis seperti kelelahan yang kronis/menetap, kecemasan, dan ke tidak nyamanan. Perubahan seksual mengalami penurunan gairah untuk berhubungan seksual (Pantikawati, 2010). Perubahan yang terjadi pada trimester 2 meliputi fisik seperti kenaikan berat badan, uterus berada di pertengahan sympisis pubis dan pusat, payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Perubahan fsikologis seperti merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman, dan meningkatnya gairah seksual (Pantikawati, 2010). Pada trimester 3 terjadi perubahan fisik seperti berat badan meningkat, pegal di punggung, dan nafas lebih sesak karena janin mendesak dada dan lambung. Perubahan psikologis merasa cemas karena akan menghadapi proses persalinan. Perubahan seksual mengalami penurunan dikarenakan merasa tidak nyaman (Pantikawati, 2010). Keinginan untuk melakukan hubungan seksual waktu hamil berbeda dari wanita satu dengan wanita yang lain. Pada sebagian wanita keinginan itu bertambah, sementara pada wanita lain berkurang. Pada pasangan yang sehat boleh meneruskan hubungan seksual mereka sampai enam bulan pertama kehamilan. Apabila rahim sudah membesar, hubungan seksual dapat dilakukan dengan memiringkan badan ke satu sisi untuk menghindari tekanan ke atas perut ibu (Hardinge, 2006). Hubungan seksual selama kehamilan masih menjadi hal yang menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menyetujui dan melakukannya, namun ada juga yang menghindari sama sekali. Bagi yang melakukannya berpendapat kalau wanita hamil juga berhak mendapat kepuasan dari hubungan seksual. Bagi mereka yang menghindari hubungan seksual selama hamil, disebabkan karena kekhawatiran dan kecemasaan bahwa seksual selama hamil akan menyebabkan keguguran, menyakiti janin, kelahiran prematur, pertumbuhan janin terganggu, dan infeksi (Irianto, 2010). Menurut Boyke dalam Maulana (2009), dorongan seksual atau libido pada pasangan suami istri dimulai dari otak. Pada masa kehamilan muda, gairah suami dapat meningkat drastis karena pada saat itu istri mengalami perubahan fisik. Jika otak berpikir positif, hubungan seksual saat hamil dapat dinikmati bersama suami. Namun jika otak berpikir negatif, hubungan seksual saat hamil tidak akan membuat pasangan senang. Tingkat kecemasaan suami pada hal ini seperti takut akan mengganggu kenyamanan ibu, takut untuk melakukan hubungan atau menolaknya dan takut untuk di sentuh pun. Hasil penelitian Pratiwi (2009) di BPS Lejar Supendah Mijen Kota Semarang tentang tingkat kecemasan suami pada ibu hamil dalam berhubungan seksual dengan populasi 20 diperoleh hasil kecemasan ringan yaitu ada 14 orang (70%) dari total responden. Berikutnya kecemasan sedang 6 orang (30%) dan kecemasan berat 0. Pada umumnya tidak ada responden yang mendapatkan informasi tentang hubungan seksual. Pengetahuan suami tentang posisi yang aman saat berhubungan seksual dan kapan suami dilarang untuk berhubungan seksual dapat mengurangi kecemasan yang ibu alami. Menurut Stoppard (2011) beberapa pasangan akan mengalami penurunan kenikmatan dan gairah seksual 21% yang tidak mengalami kenikmatan sebelum kehamilan. Persentasi suami yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat

3 menjadi 41% pada minggu ke 12 kehamilan dan 59% memasuki bulan kehamilan. Demikian pula pada minggu ke 12 kehamilan, kira kira satu dari 10 pasangan sama sekali tidak melakukan hubungan seksual, memasuki bulan kesembilan sepertinganya menjadi pantang seksual. Tetapi ada juga wanita yang dapat melakukan hubungan seksual selama kehamilan tanpa ada masalah. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret di BPS bidan N didapatkan dari hasil kuesioner yang di bagikan pada 5 suami ibu hamil yang mengantar pemeriksaan ada 2 orang yang merasa cemas, di BPS bidan E dari 5 suami ada 1 orang yang merasa cemas dan di BPS bidan S didapatkan dari 10 ada 6 orang merasa cemas dan khawatir untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya. Tujuan Penelitian Tujuan Umum dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya. Sedangkan Tujuan khususnya adalah; Kesatu : Mendapatkan gambaran pengetahuan suami tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya. Kedua : Mendapatkan gambaran tingkat kecemasan suami tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya. Ketiga : Menganalisa hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kolerasi merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh objek penelitian yang diteliti (Notoatmodjo,2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami ibu hamil yang datang ke BPS bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya yang berjumlah 80 orang. Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling, yaitu sampel yang di dapatkan secara kebetulan ada atau tersedia. Dilakukan di BPS bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsri Kota Tasikmalaya dimulai dari tanggal 01 Mei 2015 sampai 17 Mei 2015 yang berjumlah 20 orang. Teknik Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil secara langsung dari responden. Sebelum di data suami yang mengantar ibu hamil ke BPS di

4 persilahkan masuk dan duduk, langsung informend consent akan diteliti, setelah responden bersedia maka langsung diberi lembar kuesioner untuk diisi. Kuesioner tersebut telah di uji validitaskan kepada semua suami ibu hamil sebanyak 20 responden di BPS bidan N dikarenakan banyaknya ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya ke bidan tersebut sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian. Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner terkait dengan pengetahuan suami terdiri dari 15 soal. Kuesioner tingkat kecemasan terdiri dari 10 soal yang terdiri dari 6 pernyataan favorable pada no 2,5,6,7,9,10 dan pernyataan unfavorable ada 4 pada no 1,3,4,8. Untuk mengetahui validitas kuesioner dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada r tabel r dengan df= n-2 (n= jumlah responden/sampel). Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan didapatkan angka r tabel. Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada kolom Corrected item-total correlation. Hasil uji validitas masing-masing pernyataan/ pertanyaan dibandingkan nilai r hasil/output dengan nilai r tabel, bila r hasil > r tabel, maka pernyataan tersebut valid. Jumlah nilai n (jumlah/rsponden) dalam penelitian ini sebanyak 20 responden maka nilai r tabel dengan tingkat kemaknaan 5%. Nilai r hasil dalam pada penelitian ini lebih> r tabel, didapatkan nilai r hasil yaitu 0,864 dan nilai r tabel 0,444 maka pernyataan tersebut valid. Berikut langkah-langkah uji validitas dengan SPSS : 1. Isi variabel view, klik data view kemudian masukan data secara manual. 2. Klik analyse, scale 3. Klik reliability analysis, pindahkan data ke intem klik stasiistic 4. Klik descriptive for : item, scale dan scale if item deleted 5. Klik continue, klik ok 6. Maka akan tampil hasil output SPSS Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan Data a. Editing Merupakan tahap pengelompokan data yang telah terkumpul baik cara pengisian, kesalahan pengisian konsistensi dari hasil pengumpulan data yang terdapat pada kuesioner. b. Coding Untuk mengklasifikasikan jawaban responden dan pemberian kode untuk memudahkan langkah-langkah berikutnya. Coding dalam penelitian ini adalah mengubah dalam bentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Penggunaan coding dalam penelitian ini untuk mempermudah pada saat analisa dan entri data. Kode untuk pengetahuan responden tentang berhubungan seksual jika kategori benar diberi nilai 1 dan jika kategori salah diberi nilai 0 dan kode kecemasan tentang berhubungan seksual diberi kategori selalu 4, sering 3, kadangkadang 2 dan tidak pernah 1. c. Tabulating Adalah tahap penilaian dan perhitungan jawaban responden. Setiap pertanyaan diberi skor dan dipindahkan ke dalam mastel tabel. 2. Analisa data a. Analisa Univariat 1) Pengetahuan Menganalisis hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan. Teknik pengolahan data yang peneliti gunakan ialah dengan cara perhitungan

5 persentase caranya dengan membagi distribusi responden berdasarkan ketegori (n) dengan jumlah sampel (N) dan dikalikan 100%. Dengan rumus : P = n x 100% N Keterangan : P = persentase n = kategori soal yang benar N= jumlah sampel /soal Dari rumus diatas maka dikategorikan menjadi baik jika ( %), cukup jika (56-75%) dan kurang jika (<56%). 2) Tingkat Kecemasan Pada variabel tingkat kecemasan suami diukur dengan skala likert, jawaban setiap item yang digunakan dalam skala likert ini mempunyai pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung atau memihak objek penelitian, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung ataun tidak memihak. Tabel 4.1 Skor Tingkat Kecemasan Pernyataan Skor SL SR KD TP Favorable Unfavorable Dari skor diatas sesuai dengan Akhmad (2008) maka peneliti membuat kategori seperti dibawah ini : a) Kategori ringan jika b) Kategori sedang jika c) Kategori berat jika b. Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2003). Dengan menggunakan rumus menurut Arikunto (2002). Rumus chi-square yaitu : X 2 = (f 0 fh) 2 Fh Keterangan: X 2 = nilai chi-square fh = frekuensi yang diharapkan f 0 = frekuensi berdasarkan data Interpensi hasil : 1) Bila p value lebih kecil dari alpha (a= 0,05) berarti Ha diterima, artinya ada hubungan antara kedua variable tersebut atau X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel. 2) Bila p value lebih besar dari alpha (a= 0,05) berarti Ha ditolak, artinya tidak hubungan antara kedua variable tersebut atau X 2 hitung lebih kecil dari X 2 tabel.

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan telah dilaksanakan di BPS bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari KotaTasikmalaya. Pada tanggal 01 Mei 2015 sampai dengan tanggal 17 Mei 2015 sebanyak 20 orang hasil penelitian dianalisis dengan cara analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian disajikan sebagai berikut: 1. Analisis Univariat a. Pengetahuan Suami Tentang Berhubungan Seksual Selama Kehamilan Pengetahuan suami tentang pengetahuan seksual selama kehamilan di BPS bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya 2015 dapat dilihat pada tabel 5.1 Tabel 5.1 Pengetahuan Suami Tentang Berhubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 No Pengetahuan Suami F Persen (%) 1 Baik 4 13,3 2 Cukup 4 13,3 3 Kurang Jumlah Dari tabel 5.1 dapat dilihat, bahwa frekuensi tertinggi pada pengetahuan suami tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 yaituberdasarkankategorikurangyaknisebanyak 12 orang (40%). b. Tingkat KecemasanSuami Tentang Berhubungan Seksual Tingkat kecemasan suami tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.2 Tabel 5.2 Tingkat Kecemasan Suami Tentang Berhubungan Seksual Selama Kehamilandi BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 No Tingkat Kecemasan F Persen (%) Suami 1 Ringan Sedang 5 16,7 3 Berat Jumlah Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa Tingkat Kecemasan Suami Tentang Berhubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 sangat tinggi, berdasarkanpadakategori kecemasan berat yaitu sebanyak 12orang (40%).

7 2. Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan Suami dengan Tingkat Kecemasan Tentang Berhubungan Seksual di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Tabulasi Silang Pengetahuan SuamiTentang Tingkat Kecemasan Tentang Berhubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 Tingkat Kecemasan Pengetahuan Total Ringan Sedang Berat suami F % F % F % F % Baik Cukup Kurang Jumlah ρ value 0,008 Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 20 orang responden, suami yang memiliki pengetahuan baik dengankecemasan sedang sebanyak 2 orang (10%),pengetahuan yang kurang dengan tingkat kecemasan berat sebanyak 11 orang (55%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan 0,05 diperoleh ρ value 0,008 nilai tersebut <0,05 maka H a diterima artinya terdapat hubungan pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan. Pembahasaan 1. Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa frekuensi tertinggi pengetahuan suami adalah kategori kurang sebanyak 12orang (40%) dan kategori terendah adalahkategori baik dan cukup sebanyak 4 orang (13,3%). Menurut analisa peneliti pengetahuan suami tentang hubungan seksual selama kehamilan dengan frekuensi tertinggi adalah kategori kurang, hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya interaksi suami pada pelayanan kesehatan. Terbukti pada saat penelitian kebanyakan suami tidak mendampingi istrinya saat kunjungan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengetahuan tersebut disebabkan karena kurangnya akses terhadap informasi dan kurangnya interaksi terhadap pelayanan kesehatan. 2. Tingkat Kecemasan Suami Berdasarkan hasil penelitian pada 20 orang suami tentang tingkat kecemasan suami dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sedang hamil Di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 yang mengalami kecemasan berat sebanyak 12 orang (40%), yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 3 orang (10%) dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 5 orang (16,7%). Hal ini menunjukan bahwa sangat banyak suami yang mengalami kecemasan dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sedang hamil. Hal tersebut sesuai menurut Irianto (2010), bahwahubungan seksual selama kehamilan masih menjadi hal yang menimbulkan pro dan kontra. Ada yang

8 menyetujui dan melakukannya, namun ada juga yang menghindari sama sekali. Bagi yang melakukannya berpendapat kalau wanita hamil juga berhak mendapat kepuasan dari hubungan seksual. Bagi mereka yang menghindari hubungan seksual selama hamil, disebabkan karena kekhawatiran dan kecemasaan bahwa seksual selama hamil akan menyebabkan keguguran, menyakiti janin, kelahiran prematur, pertumbuhan janin terganggu, dan infeksi. 3. Hubungan Pengetahuan Suami dengan Tingkat Kecemasan Tentang Berhubungan Seksual Selama Kehamilan Terdapat hubungan antara pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan suami tentang berhubungan seksual selama kehamilan, berdasarkan hasil analisis Chisquareyang telah dilakukan menunjukan ρ value < 0,05. Sehingga keinginan suami untuk berhubungan seksual menurun berarti hubungan positif. Tingkat pendidikan dan pengetahuan merupakan pendukung dari timbulnya kecemasan suami dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sedang hamil, sehingga dengan pengetahuan yang baik maka akan memperkecil kemungkinan terjadinya kecemasan pada suami. Analisa penelitian diatas sesuai pernyataan Arikunto, (2006), yaitu: dengan semakin banyaknya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang maka seseorang tersebut akan lebih siap dalam menghadapi sesuatu dan dapat mengurangi kecemasan. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun 2015, mengenai Pengetahuan Suami dengan Tingkat Kecemasan Tentang Berhubungan Seksual selama kehamilan. Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Pengetahuan pada suami di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 paling banyak adalah kategori pengetahuan kurang yaitu sebanyak 12 orang (40%) 2. Tingkat Kecemasan pada suami di BPS Bidan S Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 paling banyak adalah kategori berat sebanyak 12 orang (40%) 3. Ada hubungan antara pengetahuan suami dengan tingkat kecemasan tentang berhubungan seksual selama kehamilan di BPS Bidan S di Kelurahan Cimulu Kecamatan Tawangsari Kota Tasikmalaya Tahun 2015 dengan hasil p value = 0,008.

9 DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddart Faktor Kecemasan. repository.usu.ac.id/bitstream/ /34713/4/Chapter%20II.pdf. Diunduh tanggal 11 Maret 2015 Hardinge, Shryock. (2006). Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Edisi 2. EGC : Jakarta Irianto. (2010). Statistika Konsep, Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Niven Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan. digilib.unimus.ac.id/ download.php?id=2508. Diunduh tanggal 11 Maret 2015 Pantiawati dkk Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep dan Praktik. Jakarta: EGC Prawirohardjo, S Ilmu Kebidanan. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Prawirohardjo Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : P.T Bina. Pustaka Sarwono Prawirohardjo Pratiwi Karya Tulis Ilmiah. digilib.unimus.ac.id/download.php?id=7000. Diunduh tanggal 11 Maret 2015 Stoppard Seksual dalam Rumah Tangga. repository.unand.ac.id/20420/1/ JURNALmanda.pdf. Diunduh tanggal 11 Maret 2015 Wiknjosastro, Hanifa Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina. Pustaka Sarwono Prawirohardjo

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI Latar Belakang : Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan menganalisis untuk mencari hubungan antar variabel melalui pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yaitu penelitian untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ISTRI SELAMA HAMIL DITINJAU DARI DARI PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN SUAMI TENTANG KEHAMILAN DI POLINDES SAKURA DESA LAM GEU EU KECAMATAN PEUKAN BADA ACEH

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10) BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang 3.1) Desain Penelitian, 3.2) Kerangka Operasional, 3.3) Populasi, Sampel, dan Sampling, 3.4) Kriteria Sampel, 3.5) Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah analitik observasional (Setiawan dan Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA Oleh: NOVIANI NIM. MA0712018 ABSTRAK Motivasi belajar merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari hubungan pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RS. KIA KOTA BANDUNG BULAN SEPTEMBER 2011 Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena jenis penelitian yang menggunakan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara status gizi balita dengan kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke belakang/masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor pengetahuan tentang ANC dan Paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian penjelasan yaitu menjelaskan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan analitik,adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.(

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan

Lebih terperinci

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan case-control. Studi kasus kontrol adalah rancangan epidemiologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Jenis penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan desain penelitian analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi dimana akan menggali persepsi mengenai hemodialisis dengan tingkat kecemasan. Pendekatan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang diarahkan mencari hubungan antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Suatu peristiwa yang dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai keluarnya hasil konsepsi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN 2012 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) 1) Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK GAMBARAN SIKAP IBU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory research karena variabel dijelaskan melalui pengujian hipotesis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. Cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian studi survei analitik yaitu meneliti hal yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menentukan pada waktu pengukuran/observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah studi korelasi merupakan penelitian atau hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

Lebih terperinci