BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undangundang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undangundang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undangundang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tujuan Nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut, diperlukan adanya sistem administrasi negara yang terencana dan tertata dengan baik dan berkesinambungan. Administrasi negara merupakan salah satu dari proses pemerintah menjalankan pemerintahan dalam mencapai tujuan organisasi ke arah yang lebih baik untuk perkembangan kemajuan negara dan bangsa. Agar sistem administrasi negara berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, maka dibutuhkanlah administrator-administrator yang mampu menjalankan proses pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini administrator-administrator tersebut adalah Pegawai Negeri Sipil. Penyelenggaraan pemerintahan memerlukan orang-orang yang selalu mampu untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta tanggung jawabnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan secara berdayaguna dan berhasilguna. Undangundang No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.43 Tahun 1999 yang dalam penjelasannya menyatakan bahwa kelancaran

2 penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat bergantung kepada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil merupakan Sumber Daya Aparatur Negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil di Indonesia dirasakan semakin penting untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam upaya mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan MSDM secara efektif merupakan jalan bagi suatu organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kekuatan organisasi ditentukan oleh orang-orang yang mendukung organisasi tersebut, baik pada tingkat Top, Middle, maupun Lower. Pada dasarnya organisasi bukan saja mengharapkan MSDM yang mampu, cakap, dan terampil, namun yang terpenting mereka mau bekerja giat berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan dalam MSDM tidak ada artinya bagi organisasi, jika Sumber Daya Manusianya sendiri tidak mau bekerja dengan keras menggunakan kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan yang dimilikinya. Apabila manusia tersebut bekerja secara profesional sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang mampu menciptakan prestasi kerja, maka organisasi akan mencapai tujuannya dan akan berkembang pesat. Ini berarti diperlukan adanya suatu prestasi kerja yang baik agar tujuan organisasi tercapai dengan baik pula. Pengertian prestasi kerja menurut Dharma(2000: 1) yaitu :

3 Prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan dalam bentuk produk /jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok. Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih menggambarkan pada prestasi dalam bahasa Inggris yaitu kata achievement. Tetapi karena kata tersebut berasal dari kata to achieve yang berarti mencapai, maka dalam bahasa Indonesia sering diartikan menjadi pencapaian atau apa yang dicapai. Menurut Sadili Samsudin (2010:159) prestasi kerja adalah : Prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Rahmanto (Samsudin,2010:163) menyebutkan mengenai prestasi kerja atau kinerja yaitu : Prestasi kerja atau kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi, dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasanbatasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa prestasi kerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dihasilkan/dicapai oleh seseorang/kelompok untuk seseorang/kelomkpok lain dengan menggunakan kemampuan yang ada dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan hasil yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Agar dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan baik, maka pegawai harus memiliki prestasi kerja yang tinggi. Untuk itu, setiap organisasi harus selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja yang tertanam pada diri setiap pegawainya. Sebagaimana kondisi yang ada di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon yang diharapkan terciptanya suatu prestasi kerja yang baik dalam tugas dan pekerjaannya diantaranya yakni dalam pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang tak lain adalah untuk mendapat hasil kerja yang diharapkan dan mencapai prestasi kerja yang baik.

4 Agar prestasi kerja tercapai dengan baik maka diperlukan adanya suatu dorongan, dorongan itu tak lain adalah motivasi. Beberapa pengertian motivasi seperti di bawah ini : Pengertian motivasi menurut Hasibuan (2008:95) yaitu : Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Pengertian motivasi menurut Wayne F. Cascio (Hasibuan,2008:95) yaitu : Motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseoramg untuk memuaskan kebutuhannya (misalnya : rasa lapar, haus, dan, bermasyarakat). Menurut Sondang P. Siagian (Purnomo Soleh,2004:36) yaitu : Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi adalah pendorong agar seseorang memiliki kegairahan dalam melakukan suatu kegiatan dengan senang dan mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi kerja dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi kerja sehingga melebihi prestasi kerja normal. Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh motivasi merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih giat. Inilah yang perlu dilakukan oleh Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon sebagai Top Management, dimana diharapkan adanya motivasi dari camat

5 kepada para pegawainya agar para pegawai mampu manghasilkan suatu prestasi kerja yang baik. Bila dalam bekerja para pegawai tidak diberi motivasi oleh camat, mungkin kegiatan pekerjaan akan berkurang, hal ini akan mengakibatkan berkurangnya prestasi kerja para pegawai. Agar prestasi kerja tercapai, maka motivasi harus selalu dilakukan secara berulang-ulang.pegawaipegawai termasuk camat di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon adalah aparatur pemerintah yang bekerja untuk kepentingan rakyat atau warga dalam urusan administrasi negara di wilayah Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Berdasarkan pengamatan dan wawancara sementara yang dilakukan penulis di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, didapat keterangan bahwa dalam pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) menemukan adanya masalah. Pembuatan KK dan KTP yang seharusnya 14 hari kerja sudah bisa menghasilkan antara 15 sampai 20 lembar KK dan KTP, namun pada kenyataannya hanya menghasilkan antara 3 sampai 5 KK dan KTP saja. Hal ini bisa dikatakan bahwa pegawai-pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon belum mampu menghasilkan prestasi kerja yang baik dalam pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dikarenakan kurangnya motivasi dari camat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, menurut hasil pengamatan penulis bahwa prestasi kerja di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon belum tercapai. Masalah tersebut dikarenakan kurangnya motivasi oleh Camat, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi Oleh Camat Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. 1.2 Rumusan Masalah

6 Bertitik tolak pada permasalahan di atas, selanjutnya dirumuskan masalah dalam bentuk pernyataan masalah yaitu Prestasi kerja pegawai di kantor camat kecamatan Gunung Jati kabupaten Cirebon belum tercapai, diduga karena motivasi yang dilakukan oleh camat belum optimal Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan motivasi di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon? 2. Bagaimana prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon? 3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon? 4. Hambatan-hambatan apa saja yang mempengaruhi motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon? 1.4. Tujuan Penelitian Sebagaimana ruang lingkup permasalahan yang dirumuskan di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara empiris mengenai hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tentang pengaruh motivasi di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. 2. Untuk mengetahui prestasi kerja pegawai di Kantor Camat kecamatan Gunung Jati kabupaten Cirebon.

7 3. Untuk megetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. 4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang mempengaruhi motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua macam manfaat sebagai berikut : Kegunaan Teoritis a. Untuk Mengembangkan ilmu administrasi negara yang berkaitan dengan motivasi dan prestasi kerja pegawai. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis, khususnya tentang pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan instansi Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon khususnya dalam upaya meningkatkan kembali prestasi kerja pegawai di masa mendatang Kerangka Pemikiran Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama dengan unsur lainnya seperti teknologi diubah melalui proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

8 Unsur manusia dalam organisasi merupakan salah satu kekuatan organisasi tersebut. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam suatu organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan organisasi tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif sumber daya manusia meskipun alat-alat yang dimiliki organissi canggih. Untuk mewujudkan peran aktif sumber daya manusia itu, maka diperlukan manajemen sumber manusia yang efektif. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia obyek dan subyeknya adalah manusia sebagai pekerja di lingkungan sebuah organisasi/instansi. Pekerja sebagai manusia tersebut mempunyai hakikat sebagai mahluk individual, sosial, dan normatif. Hakikat individualistis menunjuk bahwa di samping memiliki kesamaan fisik dan fsikologis, ternyata setiap manusia juga memiliki pula perbedaan dalam kedua subtansi yang bersatu itu, sehingga menjadi individu yang tidak sama satu sama lain. Sedang hakikat sosialitas menunjuk pada realisasi dan aktualisasi diri setiap manusia sebagai individu yang membutuhkan dan tidak dapat melepaskan diri antara satu dengan yang lainnya. Kondisi saling membutuhkan dan saling memiliki ketergantungan itu menjadikan manusia sebagai mahluk sosial, yang memerlukan kehidupan bersama dalam kebersamaan untuk dapat hidup secara manusiawi. Kehidupan bersama dalam kebersamaan itu disebut masyarakat. Pelaksanaan kerja para pegawai di lingkungan sebuah instansi yakni di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, pada dasarnya berlangsung dalam kondisi pekerja sebagai manusia. Suasana batin/psikologis seorang pekerja sebagai individu dalam organisasi yang menjadi lingkungan kerjanya, sangat besar pengaruhnya pada pelaksanaan pekerjaannya. Suasana batin itu terlihat dalam gairah kerja yang menghasilkan kegiatan prestasi kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi tempatnya bekerja. Dari segi psikologis kenyataan menunjukkan bahwa gairah seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya,

9 sangat dipengaruhi oleh motivasi yang mendorongnya. Dengan kata lain setiap pegawai memerlukan motivasi yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan dengan baik, sehingga prestasi kerja bisa tercapai sesuai dengan tujuan organisasi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manusia bukan hanya sebagai obyek, tetapi juga sebagai subyek pelaksanaan pekerjaan di sebuah organisasi baik itu di instansi maupun organisasi. Walaupun manusia sebagai makhluk individualis, namun manusia juga memerlukan orang lain sebagai sebuah kebutuhan, oleh karena itu pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon juga sebagai makhluk sosialis yang memerlukan dorongan agar prestasi kerja dapat tercapai sesuai tujuan organisasi, dorongan itu bisa dari dalam maupun dari luar. Pendorong itu tidak lain adalah sebuah motivasi, karena motivasi adalah faktor yang sangat penting dalam menyelesaiakan pekerjaan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan tercapainya prestasi kerja dengan baik. Pendapat para ahli mengemukakan definisi motivasi sebagai berikut: Pengertian motivasi menurut Wayne F. Cascio (Hasibuan,2008:95) yaitu : Motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseoramg untuk memuaskan kebutuhannya (misalnya : rasa lapar, haus, dan, bermasyarakat). Menurut Sondang P. Siagian (Purnomo Soleh,2004:36) yaitu : Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga,

10 dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarn organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sadili Samsudin (2010:281) bahwa motivasi yaitu : motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Menurut Liang Gie (Samsudin,2010:281) menyatakan bahwa motivasi adalah : motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh menejer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya, untuk mengambil tindakantindakan tertentu. Menurut McClelland (Hasibuan,2008:112) mengemukakan teori bahwa : motivasi erat hubungannya dengan konsep belajar. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan diperoleh dari kebudayaan. Pengertian motivasi menurut Hasibuan (2008:95) yaitu : Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Pelaksanaan motivasi yang efektif didasarkan pada asas-asas motivasi. Hasibuan (2008:98) mengemukakan asas-asas motivasi yaitu : 1. Asas Mengikutsertakan 2. Asas Komunikasi 3. Asas Pengakuan 4. Asas Wewenang 5. Asas Adil dan Layak 6. Asas Perhatian Timbal-Balik Penjelasan dari tiap-tiap asas motivasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Asas Mengikutsertakan

11 Mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. 2. Asas Komunikasi Menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya, dan kendala-kendala yang dihadapi. 3. Asas Pengakuan Memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya. 4. Asas Wewenang yang didelegasikan Memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreativitasnya ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik. Misalnya: ini tugasmu dan saya berharap Anda mampu mengerjakannya. 5. Asas Adil dan Layak Alat dan jenis motivasi yang diberikan harus berdasarkan atas asas keadilan dan kelayakan terhadap semua karyawan. Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus adil dan layak kalau masalahnya sama. 6. Asas Perhatian Timbal-Balik Bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Kebutuhan-kebutuhan di atas jika diberikan dengan baik oleh atasan maka akan menciptakan prestasi kerja yang baik sesuai tujuan organisasi. Pada hakikatnya pegawai mempunyai kemampuan untuk berprestasi di atas kemampuan pegawai lain dengan didorong adanya suatu motivasi untuk memenuhi kebutuhannya sebagai pegawai, kebutuhan tersebut mendorong pegawai untuk meningkatkan prestasi kerja. Jika kebutuhan pegawai terpenuhi, maka prestasi kerja pun meningkat dan bisa tercapai secara optimal. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan yang mendesak membuat orang berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut, untuk memenuhi kebutuhannya tersebut maka perlu adanya dorongan motivasi agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Upaya untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai perlu dilakukan suatu motivasi yang berulang-ulang, karena sering kali motivasi yang dilakukan hanya sekali saja tidak cukup dan kadang bisa berkurang nilai motivasinya.

12 Menurut Sadili Samsudin (2010:159) prestasi kerja adalah : Prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Pengertian prestasi kerja Sunyoto (2012:18) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan, menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sedangkan menurut Nasrudin (2010:105) prestasi kerja yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang. Prestasi kerja itu diartikan sebagai prestasi yang dicapai oleh seseorang pada jangka waktu tertentu. Pengertian prestasi kerja menurut Dharma(2000: 1) yaitu : Prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan dalam bentuk produk /jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok. Kemudian Menurut Dharma (2000:55) menjelaskan tentang pengukuran-pengukuran prestasi kerja sebagai berikut : 1. Kuantitas (jumlah yang harus diselesaikan) 2. Kualitas (mutu yang dihasilkan) 3. Ketepatan waktu (sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan). Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Hal ini berkaitan dengan soal jumlah keluaran yang dihasilkan. Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan, yaitu seberapa baik penyelesainnya. Hal ini berkaitan dengan bentuk keluaran. Sedangkan pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

13 Prestasi kerja pegawai akan dapat terwujud apabila pegawai benar-benar memiliki ketiga hal di atas sesuai dengan yang diharapkan, karena pada hakikatnya prestasi kerja merupakan perwujudan dari hasil kerja pegawai. Sebagai contoh, bagi suatu pekerjaan administrasi dapat mengukur : jumlah formulir yang diselesaikan (kuantitatif), ketepatan dalam mengisi formulir yang diselesaikan (kualitatif), dan jarak waktu antara diterimanya formulir dengan penyelesainnya (ketepatan waktu). Prestasi kerja tidak semata-mata ada begitu saja, namun perlu adanya sesuatu pendorong agar para pegawai mampu menghasilkan prestasi kerja yang baik. Pendorong itu tidak lain adalah motivasi, karena motivasi mampu memberikan gairah para pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Pemberian motivasi yang baik oleh atasan akan mengasilkan prestasi kerja yang baik pula oleh para pegawai. Berdasarkan uraian di atas disusunlah satu konsep kerangka pemikiran Pengaruh Motivasi Oleh Camat Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunug Jati Kabupaten Cirebon sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Motivasi Pekerjaan Dilaksanakan dengan baik Prestasi kerja baik Pekerjaan Tidak dilaksanakan Prestasi kerja kurang baik

14 Atas dasar kerangka pemikiran di atas penulis mencoba membuat paradigma penelitian sebagai berikut : Gambar 1.2 Paradigma penelitian tentang Pengaruh Motivasi Oleh Camat Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Motivasi (Variabel X) Prestasi Kerja (Variabel Y) 1. Asas Mengikutsertakan 2. Asas Komunikasi 3. Asas Pengakuan 4. Asas Wewenang yang Didelegasikan 5. Asas Adil dan Layak 6. Asas Perhatian Timbal Balik 1. Kuantitas (jumlah yang harus diselesaikan) 2. Kualitas (mutu yang dihasilkan) 3. Ketepatan waktu (sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan). Hasibuan (2008:98) Agus Dharma (2000:55)

15 1.7. Hipotesis Penelitian Menurut Sugiono (2008:07) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan pendapat di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis Alternatif (H1) Ґѕ ɧ itung > Ґѕ tabel: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. 2. Hipotesis Nol (H0) Ґѕ ɧ itung < Ґѕ tabel maka rumusan masalah : Tidak Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dai motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Definisi Dan Operasional Variabel Definisi

16 A. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu baik orang maupun benda yang ikut membentuk dan mempengaruhi sifat, perbuatan, keparcayaan, atau perbuatan. B. Motivasi adalah variabel bebas, pendorong agar seseorang memiliki kegairahan dalam melakukan suatu kegiatan dengan senang dan mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi kerja dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi kerja sehingga melebihi prestasi kerja normal. Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh motivasi merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih giat C. Sub variabel bebas adalah asas-asas motivasi terdiri dari : a. Asas Mengikutsertakan b. Asas Komunikasi c. Asas Pengakuan d. Asas Wewenang yang Didelegasikan e. Asas Adil dan Layak f. Asas Perhatian Timbal Balik D. Prestasi kerja adalah variabel terikat, sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Prestasi kerja merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja SDM, penampilan hasil kerja tidak terbatas pada pemangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada seluruh jajaran SDM dalam suatu organisasi. E. Sub variabel terikat adalah pengukuran-pengukuran prestasi kerja sebagai berikut :

17 1. Kuantitas (jumlah yang harus diselesaikan). 2. Kualitas (mutu yang dihasilkan). 3. Ketepatan waktu (sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan). F. Pegawai adalah orang yang melaksanakan suatu pekerjaan untuk mendapatkan upah atau gaji sebagai aparatur pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsinya. G. Hubungan yang positif adalah suatu hubungan yang berbanding lurus, artinya jika variabel bebas ditingkatkan maka variabel terikat juga akan meningkat, jika variabel bebas diturunkan maka variabel terikat juga menurun. Sedangkan hubungan yang signifikan adalah hubungan yang bermakna sehingga kesimpulan dari penelitian pada sampel dapat digenerelisasikan untuk populasi Operasional variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu apabila landasan teoritisnya suatu penelitian berbeda, maka akan berbeda pula variabelnya. Kerlinger (Sugiyono,2008:38) mengemukakan bahwa Variabel penelitian adalah konstruk atau sifat yang akan dipekajari. Di bagian lain menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Kidder (Sugiyono,2008:39) mengemukakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

18 Sugiyono (2008:39) merumuskan disni bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 1) Variabel Independent Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen ( terikat ). 2) Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahsa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis mengkaji pengaruh antara dua variabel dalam operasional variabel penelitian sebagai berikut yaitu variabel X (Motivasi) sebagai variabel independent atau variabel bebas. Variabel Y (Prestasi Kerja) sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Tabel 1.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Variabel No. Item

19 A. Asas Mengikutsertakan B. Asas Komunikasi 1. Mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan 2. Mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah 1. Komunikasi dilaksanakan dari atasan pada bawahan. 2. Komunikasi dilaksanakan melalui pelaporan C. Asas Pengakuan 1. Pemberian penghargaan atas prestasi yang telah dicapai. 5 Motivasi (Hasibuan, 2008:98) (Variabel X) D. Asas Wewenang yang Didelegasikan 2. Pemberian pengakuan yang tepat dengan memberikan pujian 1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk pelaksanaan tugas Pelimpahan wewenang untuk membuat keputusan 8 E. Asas Adil dan layak 1. Pemberian kesempatan dan hukuman secara adil terhadap semua pegawai 9 2. Pemberian insentif yang layak sesuai dengan keahlian 10 F. Asas Perhatian Timbal Balik 1. Adanya kerjasama antara pimpinan dan bawahan Perhatian dan diakuinya loyalitas dari pegawai 12 Prestasi Kerja A. Kuantitas (jumlah yang harus diselesaikan) 1. Kesesuaian penyelesaian pekerjaan dengan jumlah pekerjaan 2. Kesesuaiaan penyelesaian pekerjaan dengan beban tugas B. Kualitas (mutu 1. Penyelesaian pekerjaan tanpa

20 (Agus Dharma, 2000:55) (Variabel Y) yang dihasilkan) C. Ketepatan waktu (sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan). adanya kesalahan 2. Penyelesaian pekerjaan sesuai rencana dengan tidak melakukan kesalahan 1. Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan waktu yang direncanakan 2. Kesesuaian penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang direncanakan Metode Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Jujun S.Suriasumantri (Sugiyono,2002:1) metode keilmuan ini merupakan gabungan antara pendekatan rasional empiris. Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis. Sedangkan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran. Sugiyono (2008 :1) metode kuantitatif itu metodel penelitian yang berdasarkan pada ciriciri keilmuan yaitu Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan dan data yang diperoleh mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Sistematis adalah proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

21 Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode Survey ini pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Kerlinger (Sugiyono,2008:7) mengemukakan bahwa : Metode penelitian survey adalah metode penelitian yang dilakkukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis Populasi Dan Teknik Penarikan Sampel Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan langkah penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang merupakan elemen-elemen dalam objek penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Dalam pengumpulan data tersebut peneliti berhadapan dengan objek yang diteliti berupa benda, manusia dan aktivitasnya atau peristiwa yang terjadi. Sugiyono (2008:90) mengemukakan bahwa : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan dasar untuk menjawab masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Camat Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon yang berjumlah 16 orang (tidak termasuk Camat Kecamatan Gunung Jati) yang Terdiri dari : 1. Pegawai golongan IV : 1 orang 2. Pegawai golongan III : 7 orang

22 3. Pegawai golongan II : 7 orang 4. Pegawai golongan I : 1 orang Sugiyono (2008:91) mengemukakan bahwa : Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dengan berbagai pertimbangan biaya, tenaga dan waktu untuk memperoleh akurasi data yang kuat, penelitian dilaksanakan dengan menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu pengembalian sampel sebagian dari populasi secara acak sebanyak 16 orang (n=16) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dalam berbagai setting,berbagai sumber,dan berbagai cara lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang penulis teliti. 2. Studi Lapangan Studi lapangan ini dilakukan dengan teknik, meliputi : a. Interview (wawancara), yaitu teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

23 dan jumlah respondennya sedikit atau kecil yang terkait, meliputi para pegawai kantor kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak struktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. b. Kuisioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya yang terkait, meliputi para pegawai kantor kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Kuisioner ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. c. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Tabel 1.2 Alternatif Jawaban dan Skor Dalam Angket Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Antara Setuju dan Tidak Setuju (AS/TS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Skor / Nilai Dalam Angket Teknik Pengujian Instrumen Penelitian Uji Validitas Instrumen Penelitian

24 Uji validitas merupakan suatu uji keabsahan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel. Agar instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengumpulkan data maka butir-butir item pernyataan diuji validitasnya. Uji validitas instrumen dilakukan dengan membagi angket kepada 10 orang responden kemudian hasilnya diuji dengan merumuskan koefisien kolerasi rank sperman. Keterangan : rs (Siegel, 2000:256) = Koefisien kolerasi rank sperman = Jumlah nilai pengamatan item kuadrat = Jumlah nilai pengamatan total kuadrat = Beda antara dua pengamatan berpasangan melalui perhitungan setelah merangking Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan instrumen penelitian. Agar butir-butir pernyataan dalam angket benar-benar reliabel untuk digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Sama halnya dengan uji validitas maka instrumen penelitian juga harus diuji reliabilitasnya. Instrumen dapat diuji menggunakan teknik Split Half (belah dua) yaitu mengkolerasikan skor total item ganjil dengan skor item genap dengan rumus Sperman Brown sebagai berikut : Sugiono : 153

25 Keterangan : ri rb = Koefisien reliabilitas internal = Nilai Koefisien kolerasi sperman Hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut akan diketahui reliabilitasnya Teknik Analisis Data Dalam metode penelitian kuantitatif, analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Sugiyono (2008:169) analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabuasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Statistis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis kuantitatif yaitu analisis data hasil penelitian dengan melakukan uji hipotesis dalam hal ini penulis menggunakan alat uji koefisien kolerasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : (Siegel, 2000:256)

26 rs = Koefisien kolerasi rank sperman = Jumlah nilai pengamatan item kuadrat = Jumlah nilai pengamatan total kuadrat = Jumlah kuadrat dari selisih antara dua variabel Cara-cara perhitungannya adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut : Langkah-langkah itu dapat dihitung dengan Statistical Package For Social Science (SPSS). a. Menentukan signifikasi hubungan antara variabel X dan Y ditentukan dengan membandingkan antara hitung dengan 0. b. Menentukan tingkat keeratan kolerasi variabel X dan Variabel Y digunakan tabel intepretasi koefisien kolerasi. c. Menghitung besarnya pengaruh di hitung dengan rumus koefisien determinasi (KD). KD = rs² x 100% Lokasi Dan Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian skripsi ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di kantor kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon (Jalan Raya Sunan Gunung Jati No. 203 Klayan Kabupaten Cirebon). Adapun alasan pengambilan lokasi penelitian skripsi ini yaitu sebagai berikut : a. Adanya permasalahan b. Tempat lokasi yang terjangkau c. Adanya data yang mendukung pelaksanaan penelitian

27 Jadwal penelitian ini berjalan dari bulan Februari sampai dengan Mei tahun 2013 Tabel 1.3 Jadwal Penelitian No. Tahun 2013 Jenis Kegiatan Bulan Februari Maret April Mei Minggu I. TAHAP PERSIAPAN 1. Penjajakan 2. Pengamatan 3. Penyusunan dan Bimbingan Proposal 4. Seminar proposal II. TAHAP PELAKSANAAN 1. Penelitian 2. Wawancara 3. Pengolahan data 4. Penyusunan dan bimbingan draft skripsi III. TAHAP AKHIR 1. Seminar skripsi 2. Sidang skripsi

28

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu konsekuensi dari Negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. Sebagaimana yang

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI OLEH CAMAT TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT KECAMATAN GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON

PENGARUH MOTIVASI OLEH CAMAT TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT KECAMATAN GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON 1 PENGARUH MOTIVASI OLEH CAMAT TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT KECAMATAN GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON Oleh Mukhamad Makhrus Heriyani Agustina Rahmat Hidayat Abstract Research by the author

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang selanjutnya berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (2014). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Surat dan Paket pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:2). Jenis metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan sumber daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan, dibandingkan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan variabel terikat (Y). Menurut Kerlinger (1973) Consuelo dkk

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan variabel terikat (Y). Menurut Kerlinger (1973) Consuelo dkk BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Disiplin kerja yang merupakan variabel bebas (X), dan produktivitas yang merupakan variabel terikat (Y). Menurut Kerlinger (1973) Consuelo dkk (1993:21)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Metode Deskriftif Kualitatif yaitu mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitiatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. Kereta Api (Persero) Daop II Bandung Adapun Variabel-variabel yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON PENGARH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RMAH SAKIT PAR PROVINSI JAWA BARAT DI KABPATEN CIREBON Oleh : MOCHAMMAD GNAWAN Dosen Fakultas Ekonomi NTAG Cirebon ABSTRAKSI Kedisiplinan merupakan kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitan Yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan serta kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki kedudukan yang penting dalam suatu penelitian agar dapat memberikan gambaran kepada peneliti tentang masalah yang hendak diungkap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013, h. 3) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang merupakan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kompensasi sebagai variabel bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y (dependent

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti (PPS, 008:0). Menurut Sugiyono (1999:3) variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat peneliti melakukan penelitian yaitu di SMK 45 (Jalan Barulaksana No 186 Jayagiri Kab. Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal 41 BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (2014). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata 70 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata Hotel sebanyak 19 orang yang terletak di Leumahneundeut No. 7 Sarijadi Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional (Pusdiklat Pegawai Kemdiknas). Dalam hubungan ini,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian untuk mengkaji populasi untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini guna mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan suatu metode yang tepat. Dengan demikian, maka peneliti membuat suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bernegara, demi terwujudnya Program Pembangunan Daerah(Propeda) yang terencana,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bernegara, demi terwujudnya Program Pembangunan Daerah(Propeda) yang terencana, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembangunan daerah merupakan suatu bentuk keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan tujuan bernegara, demi terwujudnya Program Pembangunan Daerah(Propeda)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional karena penelitian ini berusaha menyelidiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan dari orang-orang yang memberikan sumbangan usahanya, saling bekerjasama, terjalin kewenangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan : PT Satya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan memberi jawabannya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Salah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannnya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan atau mengorganisasikan, menganalisis serta menginterprestasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Hasibuan (2004:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungna dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), mengatakan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total Quality Management yang dimoderasi oleh sistem penghargaan sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona M otivasi adalah suatu aktivitas memberikan dorongan pada sese orang supaya timbul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (008) obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui survei, yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada responden. Metode survei dalam penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan

BAB III METODE PENELITIAN. Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini sendiri menguji tingkat hubungan

Lebih terperinci