Konsumsi suplemen kapsul serbuk daun Torbangun (tinggi serat, K, vit.c dan antioksidan) Konsumsi makanan sehari-hari. - Usia - Jenis - Kelamin
|
|
- Dewi Devi Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KERANGKA PEMIKIRAN Penyakit jantung dan pembuluh darah masih merupakan penyakit mematikan yang utama di Indonesia. Hipertensi dan kolesterol merupakan faktor resiko pemicu terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmhg dan tekanan diastolik di atas 90 mmhg (Smeltzer & Bare 2001). Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal. Jadi tekanan di atas dapat diartikan sebagai peningkatan secara abnormal dan terus menerus pada tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Hayens 2003). Menurut Siswono (2006), kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80 % kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Tekanan darah dan kolesterol dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya terdapat faktor-faktor yang tidak dapat diubah dan faktor-faktor yang dapat diubah. Faktor resiko yang tidak dapat diubah yaitu usia, jenis kelamin dan genetik. Sedangkan faktor-faktor yang dapat diubah diantaranya kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktifitas fisik. Selain itu ada pula faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi gaya hidup. Sedangkan stress merupakan faktor perancu tekanan darah dan kolesterol, namun sulit untuk diukur. Tingginya kejadian penyakit-penyakit degeneratif di masyarakat, ditambah lagi dengan adanya isu back to nature, maka tanaman obat banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Tanaman torbangun (Coleus amboinicus Lour) merupakan tanaman obat di kalangan suku Batak Provinsi Sumatera Utara yang mengandung serat tinggi, terutama serat larut air. Selain mengandung serat
2 25 juga kaya akan kandungan zat gizi mikro seperti magnesium, besi, zink, kalsium, α-tocopherol dan β-karoten. Selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain fenol, karvakrol, isopropyl okresol dan sinerol serta zat aktif seperti flavonoid dan glikosida yang berguna sebagai antioksidan (Batubara 2004). Beberapa kandungan zat gizi tersebut dapat membantu mempertahankan tekanan darah dan total kolesterol. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Konsumsi suplemen kapsul serbuk daun Torbangun (tinggi serat, K, vit.c dan antioksidan) Konsumsi makanan sehari-hari - Usia - Jenis - Kelamin Konsumsi zat gizi (serat, K,vit.C dan antioksidan) - Aktifitas fisik status gizi & sosial ekonomi Angka Tekanan darah dan Total kolesterol Stress Penyakit jantung dan Pembuluh darah Keterangan: : diamati : tidak diamati Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
3 26 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental semu. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test with control design. Penelitian dilakukan di pemukiman sekitar kampus IPB Baranang Siang, Bogor dan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan Ethical Clearance nomor: KE.01.05/EC/298/2011 dari Balitbangkes Departemen Kesehatan, Jakarta. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah mahasiswa program ekstensi IPB Bogor yang memiliki kecendrungan pola makan yang tidak teratur akibat jadwal perkuliahan yang didominasi pada sore hari (14.00) hingga malam hari (21.00 WIB). Subjek yang digunakan belum bekerja dan termasuk dalam kategori usia dewasa yaitu berusia lebih dari 18 tahun tahun. Jumlah subjek yang digunakan dihitung berdasarkan rumus Supranto J (2000) dengan formulasi sebagai berikut. (t-1) (r-1) > 15 dimana : t = banyaknya kelompok perlakuan r = jumlah replikasi (jumlah anggota dalam satu kelompok) Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah subjek yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 orang bagi satu kelompok perlakuan. Kemudian ditambah estimasi 20% yaitu sekitar 4 orang sehingga total subjek yang diperlukan dalam satu perlakuan adalah sebanyak 20 orang. Namun karena penelitian ini melakukan proses pengambilan darah dan jumlah subjek yang memenuhi syarat kriteria inklusi penelitian masih tersedia, maka jumlah subjek penelitian dalam setiap kelompok perlakuan yang digunakan adalah sebanyak 26 orang. Sehingga total subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 52 orang yang terbagi menjadi dua kelompok secara random (26 perlakuan kapsul serbuk daun torbangun dan 26 kontrol). Subjek yang digunakan (perlakuan maupun kontrol) harus memenuhi persyaratan kriteria inklusi maupun eksklusi.
4 27 Kriteria inkslusi yang perlu dipenuhi oleh subjek adalah sebagai berikut: 1) berusia lebih dari 18 tahun serta memiliki tingkat tekanan darah normal (110/70 hingga 120/80 mmhg) hingga at risk (<140/90 mmhg) dan total kolesterol normal (<200 mg/dl). 2) tidak dalam keadaan sakit dan tidak mengkonsumsi obat-obatan secara rutin. 3) bagi wanita, memiliki siklus haid yang teratur (30 hari) dan tanggal haid yang berdekatan (maksimal jadwal haid antar subjek perempuan selisih 5 hari). 4) tidak dan belum menerima intervensi yang serupa sebelumnya. 5) bersedia mengisi informed concern. Adapun kriteria ekslusi bagi subjek pada penelitian ini diantaranya: 1) menderita sakit dan harus mengkonsumsi obat-obatan secara rutin. 2) dalam keadaan hamil. 3) pindah atau berada di luar lokasi dalam jangka waktu yang lama, sehingga tidak dapat mengikuti pemeriksaan serta pemeriksaan tekanan darah dan total kolesterol pada saat penelitian. 2.3 Jenis dan Cara Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan meliputi data karakteristik subjek (umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan). Kemudian terdapat data tekanan darah dan total kolesterol yang diukur sebanyak enam kali. Selain itu digunakan juga data tingkat konsumsi dan tingkat aktivitas yang diukur dengan melakukan record selama 7 hari. Sementara data kandungan gizi serbuk daun torbangun merupakan data sekunder. Jenis dan cara pengambilan data dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jenis dan Cara Pemangambilan Data Data Skala Kategori Waktu Cara Pengambilan Pengambilan Karakteristik: - Umur - Jenis kelamin - Status gizi (BB dan TB) Tekanan darah Total kolesterol Tingk.konsumsi Tingk.aktivitas (PAL) Rasio Nominal Ordinal Rasio Rasio Ordinal Ordinal - Laki-laki, Perempuan Kurus, normal, gemuk, obese - - Kurang, cukup Sangat ringan, ringan, aktif dan sangat aktif 1 kali 1 kali 1 kali 6 kali 6 kali 1 kali 1 kali Kuesioner Kuesioner Kuesioner Pengukuran Pengukuran Record Record
5 Analisa Data Analisa data dilakukan dengan cara bertahap mulai dari data yang terkumpul di lapangan sampai data siap untuk dianalisis. Data yang dikumpulkan di lapangan dilakukan tahap editing, coding kemudian entry. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak microsoft excel dan SPSS 16. Data karakteristik, tingkat konsumsi dan aktivitas subjek serta tekanan darah dan total kolesterol subjek disajikan secara deskriptif. Hubungan antar variabel diuji dengan analisis hubungan sesuai skala data yang digunakan. Untuk variabel data yang berskala nominal akan dianalisa dengan menggunakan chi-square, variabel data ordinal dianalisa dengan menggunakan uji Spearman, dan untuk variabel data rasio dianalisa dengan uji Pearson. Pengaruh berbagai macam variabel terhadap tekanan darah dan total kolesterol dianalisa dengan menggunakan regresi linier berganda. Sedangkan perbedaan dampak pemberian kapsul serbuk daun torbangun sebagai suplemen serta kontrol terhadap angka tekanan darah dan total kolesterol dianalisa dengan menggunakan uji beda. 2.5 Prosedur Penelitian Pembuatan Serbuk dan Pengkapsulan Tahap pembuatan kapsul diawali dengan pembuatan serbuk torbangun. Tanaman torbangun yang digunakan diambil dari kebun budidaya di daerah Bogor. Tanaman torbangun yang dijadikan bahan pembuatan kapsul, adalah tanaman yang berusia 2,5 bulan. Pembuatan serbuk torbangun menggunakan bagian daun dan batang dari tanaman torbangun. Daun dan batang-batang lunak tanaman torbangun yang masih segar dipilih, dicuci kemudian digiling dengan menggunakan drum dryer. Satu kilo gram tanaman torbangun segar akan menghasilkan 100 g serbuk daun torbangun yang telah di drum dryer. Setelah dilakukan proses drum dryer tanaman torbangun kemudian dihaluskan kembali dengan cara digiling menggunakan alat grinder. Setelah mengalami proses penggilingan, kandungan air dalam serbuk daun torbangun akan berkurang menjadi <5 %. Hal tersebut akan menjaga kualitas serbuk daun torbangun dan menjadi lebih awet pada saat penyimpanan kapsul selama intervensi. Serbuk torbangun kemudian akan dimasukkan ke dalam kapsul ukuran 0 (nol), dengan dosis 250 mg per kapsul (Devi 2009). Kontrol yang digunakan
6 29 adalah amilum, karena jika dikonsumsi dalam jumlah kecil amilum tidak akan memberikan efek samping. Alur proses pembuatan kapsul serbuk daun torbangun dapat dilihat pada Gambar 3. Daun torbangun Digiling dengan drum dryer Dihaluskan dengan grinder Serbuk torbangun Dimasukkan ke dalam kapsul (250 mg serbuk daun torbangun per kapsul) Dikemas dan diberi kode perlakuan Gambar 3 Alur pembuatan kapsul serbuk daun torbangun Analisa Zat Gizi Kapsul Serbuk Daun Torbangun Torbangun selain kaya akan serat juga kaya akan kandungan zat gizi mikro seperti magnesium, besi, zink, kalsium, α-tocopherol dan β-karoten, minyak atsiri antara lain fenol, karvakrol, isopropyl okresol dan sinerol serta zat aktif seperti flavonoid dan glikosida yang berguna sebagai antioksidan (Batubara 2004). Kapsul serbuk daun torbangun terlebih dahulu dianalisa angka zat gizi makronya, yaitu serat, karbohidrat, protein total dan lemak total. Selain itu dianalisa pula zat gizi mikro vitamin (vit. C), mineral (Fe, Ca, K, Na) serta antioksidan. Analisis angka zat gizi dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ekologi Manusia, IPB Bogor. a. Kadar serat kasar diukur dengan metode hidrolisis dengan asam atau alkali mendidih (Sudarmadji et al. 1997). b. Kadar karbohidrat total diukur dengan metode proksimat. c. Kadar lemak diukur dengan metode ekstraksi soxhlet dan kadar protein total diukur dengan metode Kjehdahl-Mikro. Metode ini tepat dilakukan untuk
7 30 semua jenis pangan, relatif sederhana, tidak mahal, dan keakuratannya tinggi (Apriyantono et al. 1988; Nielsen 1999). d. Kadar Vitamin (vit. C) dan mineral (Kalium) serta antioksidan (metode DPPH dengan satuan µg/g AEAC atau Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity) (AOAC 1995) Tahap 3 Intervensi kapsul Tahap intervensi kapsul dilakukan selama 2 x 14 hari. Setelah intervensi selama 14 hari kemudian diselingi dengan 10 hari (saat haid) tanpa pemberian kapsul sebagai masa istirahat. Pemberhentian intervensi selama 10 hari dilakukan untuk menghindari masa haid pada subjek wanita, karena pemberian daun torbangun pada saat haid dapat menyebabkan bleeding akibat dari rangsangan hormon oksitosin untuk melakukan kontraksi pada uterus. Selain itu masa istirahat 10 hari dilakukan agar subjek sudah beradaptasi terlebih dahulu dengan perlakuan intervensi yang dilakukan sebelumnya. Intervensi diulang pada 14 hari berikutnya, setelah masa istirahat 10 hari. Tahap intervensi subjek laki-laki mengikuti tahap intervensi wanita dalam setiap kelompok perlakuan. Keakuratan dan validitas data pada saat intervensi dilakukan dengan cara double blind. Artinya peneliti dan subjek sama-sama tidak mengetahui apakah kapsul yang diintervensikan kepada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol adalah jenis kapsul serbuk daun torbangun sebagai suplemen atau kontrol. Kapsul yang digunakan sebagai intervensi dan dibuat di Liza Herbal Internasional Bogor. Setelah dikemas kemudian diberi kode perlakuan dan kontrol pada masing-masing kemasan kapsul. Contoh kapsul dari masing-masing kapsul perlakuan dan kontrol (masing-masing 1 kapsul) akan disimpan dan akan dibuka isi kapsulnya setelah selesai penelitian. Hal ini dilakukan agar tidak ada rekayasa hasil terhadap dampak konsumsi kapsul serbuk daun torbangun sebagai suplemen maupun kontrol yang diakibatkan oleh penilaian subjektif dari peneliti maupun subjek penelitian. Penentuan kelompok subjek penelitian yang mendapatkan intervensi kapsul daun torbangun sebagai suplemen maupun kontrol untuk masing-masing subjek dilakukan secara random (laki-laki dan perempuan untuk masing-masing kelompok subjek penelitian). Kapsul dengan mg
8 31 dikomsumsi sebanyak 3x1 sehari (pagi, siang dan malam setelah makan). Kepatuhan konsumsi kapsul dikontrol 3 hari sekali. Alur proses pemberian intervensi dapat dilihat pada Gambar 4. Diukur tekanan darah dan kolesterol awal Dikelompokkan secara random 26 orang kelompok kapsul torbangun (13 laki-laki dan 13 perempuan) 26 orang kelompok placebo (13 laki-laki dan 13 perempuan) - Diukur tekanan darah dan total kolesterol - Tidak diberi perlakuan selama 10 hari - Diukur tekanan darah dan total kolesterol akhir Gambar 4 Alur pemeriksaan tekanan darah dan total kolesterol darah Pengukuran tekanan darah dan total kolesterol dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran digital. Kalibrasi alat pengukur tekanan darah dilakukan dengan cara di terra (di nol-kan). Posisi yang disarankan untuk pengukuran tekanan darah adalah duduk di kursi dengan sandaran punggung untuk menyangga, kaki menapak di lantai, lengan dijulurkan setinggi jantung di atas meja. Posisi tersebut memiliki tingkat akurasi lebih baik dari pada berbaring atau duduk di dipan pemeriksaan atau dengan lengan ditekuk ke samping. Angka tekanan darah sistol sangat sensitif terhadap perubahan gerakan tubuh. Oleh karena itu jika hasil pengukuran pertama dan kedua tidak jauh berbeda (5-10 mmhg), maka angka tekanan darah akan dirata-ratakan. Sedangkan bila hasil pengukuran pertama dan kedua berbeda nyata (>10 mmhg), maka akan diulang dengan posisi pengukuran yang benar. Kolesterol darah puasa juga diperiksa dari darah perifer dengan alat Accutrend GC dan strip kolesterol serta strip kalibrasi. Penggunaan metode reflectance photometry untuk pembacaannya membutuhkan waktu 180 detik. Hasil pengukuran kolesterol darah minimal maksimal adalah 150 mg/dl sampai dengan 300 mg/dl (Siswanto dan Handayani 2004). Data kolesterol berasal dari
9 32 subjek yang berpuasa selama 8 jam sebelum pengambilan darah yang diambil sebanyak 1-2 ul (2 tetes). Subjek disarankan berpuasa selama kurang 8 jam agar hasil pemeriksaan kolesterol lebih akurat dan tidak dipengaruhi oleh asupan berlemak (seperti makanan yang diolah dengan cara ditumis maupun digoreng). Pelatihan (uji coba) penggunaan alat pengukuran tekanan darah dan total kolesterol dilakukan selama 2 (dua) hari sebelum pengukuran terhadap subjek oleh paramedis yang membantu dalam penelitian. Alat-alat yang digunakan untuk memperoleh biodata awal serta pemeriksaan tekanan darah dan total kolesterol subjek dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat Intervensi serta Pengukuran Data Jumlah Alat Biodata awal dan data 1 x 60 subjek Kuesioner kesehatan subjek Tekanan darah 6 x 60 subjek Tensi meter omron. Total kolesterol 6 x 60 subjek - Alat tes kolesterol accutrend - Kit total kolesterol Proses pemberian intervensi kapsul akan bersamaan dengan proses pengukuran tekanan darah dan total kolesterol darah. Skema pola intervensi serta pengukuran tekanan darah dan total kolesterol darah, dapat dilihat pada Gambar ( hari intervensi 10 hari istirahat 14 hari intervensi Keterangan: = pengukuran tekanan darah (TD) dan total kolesterol Gambar 5 Skema pola intervensi dan pengukuran
10 33 Definisi Operasional Aktivitas Fisik didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energy (WHO 2011). Hipertensi adalah tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmhg dan tekanan diastolik di atas 90 mmhg (Smeltzer & Bare, 2001). Intervensi adalah pemberian perlakuan dalam bentuk kapsul torbangun kepada subjek penelitian. Kapsul Torbangun adalah jenis intervensi yang diberikan kepada subjek penelitian dalam bentuk kapsul yang di isi dengan serbuk daun torbangun. Mahasiswa program ekstensi adalah mahasiswa S1 IPB yang melakukan kegiatan perkuliahan di luar jadwal mahasiswa S1 reguler dan digunakan sebagai subjek penelitian dalam penelitian. Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat (Smeltzer & Bare 2001). Tingkat Konsumsi adalah persentase nilai kandungan gizi asupan subjek penelitian dibandingkan dengan angka kebutuhan gizi. makanan Total Kolesterol adalah angka hasil pengukuran kadar total kolesterol darah pada subjek penelitian.
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain studi Penelitian ini merupakan penelitian yang memanfaatkan penelitian sebelumnya mengenai Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans terhadap Profil Lipid Darah yang dilakukan
Lebih terperinciMitos dan Fakta Kolesterol
Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang harus diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah >140 mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Masyarakat terutama yang tinggal di kota-kota besar cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat karena sering mengkonsumsi makanan siap saji, hal ini meningkatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross sectional, yaitu mencari hubungan tingkat konsumsi rokok dengan tekanan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.
BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Faktor risiko dan etiologi: - Faktor lingkungan - Faktor neurogenik - Faktor hormonal - Faktor genetik Overweight dan obesitas Body Mass Index
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan eksplanatory reseach dimana menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang mematikan. Hipertensi dijuluki sebagai silent killer, karena klien sering tidak merasakan adanya gejala dan baru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: IKSAN ISMANTO J300003 PROGRAM STUDI GIZI DIII FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia (Khomsan, 2013). Menurut Undang-Undang No.13/1998
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial antara lain meningkatnya angka rata-rata usia harapan hidup penduduk
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain penelitian Cross Sectional (belah lintang) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada
Lebih terperinciKonsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol
15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO (2011) secara global hampir mencapai satu milyar orang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) dan dua pertiga ada di negara berkembang. Hipertensi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi atau anak yang optimal. Sejak lahir bayi hanya diberikan ASI hingga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN
PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN TABLET Fe DAN BUAH KURMA PADA MAHASISWI DI JURUSAN KEBIDANAN TANJUNGKARANG Nora Isa Tri Novadela*, Riyanti Imron* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang E_mail :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tidak ada gejala yang
Lebih terperincisebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek
BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 di instalasi rawat jalan Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengambilan subyek penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciPENGARUH KONSUMSI JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
PENGARUH KONSUMSI JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Darsini Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang Email : darsiniwidyanto4@gmail.com
Lebih terperinciCalcium Softgel Cegah Osteoporosis
Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium softgel mampu mencegah terjadinya Osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat: SMA Negeri 9 Semarang Waktu: April - Mei 2016 3.3 Jenis dan Rancangan
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini pada 7Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Kota Pangkalpinang, yaitu SMA St. Yosef, SMKN I, SMK Sore, SMAN 3, SMAN 4,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga yang sehat merupakan kebahagian bagi kehidupan manusia. Hal ini memang menjadi tujuan pokok dalam kehidupan. Soal kesehatan ditentukan oleh makanan
Lebih terperinciSARI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) SEBAGAI SUPLEMEN NUTRISI UNTUK MENAMBAH KADAR HAEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH BETINA (RATUS NORVEGICUS)
SARI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) SEBAGAI SUPLEMEN NUTRISI UNTUK MENAMBAH KADAR HAEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH BETINA (RATUS NORVEGICUS) Setyo mahanani Nugroho 1, Masruroh 2, Lenna Maydianasari 3 setyomahanani@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hipertensi dikatakan sebagai pembunuh diam-diam atau the silent killer karena pada umumnya terjadi tanpa gejala, sebagian besar orang tidak merasakan apa pun, walau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
28 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah: Variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kolesterol merupakan salah satu kata yang sering diucapkan oleh masyarakat umum terutama bila menyangkut masalah kesehatan, biasanya dengan konotasi yang negatif. Sesungguhnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
18 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD Tugurejo Semarang dahulu merupakan rumah sakit khusus kusta di semarang pada tahun 1952. Pada tanggal 30 Mei 1996 mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.
1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat penelitian : Laboratorium Biologi Universitas Negeri
Lebih terperinciMETODE. Desain, Waktu dan Tempat
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antara satu faktor risiko dengan faktor risiko lain yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berikut: Variabel bebas yaitu faktor-faktor pemicu hipertensi sesuai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel-variabel penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut: Variabel bebas yaitu faktor-faktor pemicu hipertensi sesuai teori Deihl (1990) dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengaitkan aspek paparan (sebab) dengan efek. Pendekatan yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bersifat analitik, karena penelitian ini akan mengaitkan aspek
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia. Tekanan darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi industri. Salah satu karakteristik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Presentase penduduk lansia Indonesia telah mencapai angka diatas 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur usia tua atau lansia. Derajat kesehatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP. kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata tekanan darah sistolik
BAB V PEMBAHASAN A. PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 20 responden pada kelompok kontrol pemberian pisang ambon, rata-rata
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian nefrologi. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang lingkup tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Dislipidemia 1. Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi diet tinggi lemak dan fruktosa di masyarakat saat ini mulai meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya konsumsi junk food dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hipertensi a. Pengertian Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmhg dan tekanan diastolik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan manusia di seluruh dunia saat ini ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain, demografi penuaan, urbanisasi yang cepat, dan gaya hidup tidak sehat. Salah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain penelitian Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post test design sehingga dapat diketahui perubahan yang terjadi akibat perlakuan. Perubahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan pretest post-test dengan kelompok kontrol (pre-test post-test with control group).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga dan patut dipelihara. Gaya hidup sehat harus diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara agar kesehatan
Lebih terperinciNutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati
Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMETODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan
METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, Laboratorium Biokimia Zat Gizi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan prepost test with control design (Bhisma 2003), karena analisis dilakukan sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu gangguan fungsi jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan karena adanya penyempitan pembuluh
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu gizi, khususnya bidang antropometri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Penelitian mengambil tempat di dalam ruangan kerja karyawan kantor dan ruang guru di sekolah-sekolah negeri. Responden dalam penelitian ini terdiri
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula peningkatan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.
A. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta. B. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai Maret sampai dengan April 2016. C. Tatalaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kecenderungan pola makan yang serba praktis dan instant seperti makanan cepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kecenderungan pola makan yang serba praktis dan instant seperti makanan cepat saji dan makanan awetan telah berkembang dengan pesat di masyarakat. Semua makanan
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia (Soenarta,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan antara variabel bebas, yaitu gilir jaga malam, variabel terikat, yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciHERNAWAN TRI SAPUTRO J
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG HIPERTENSI DENGAN SIKAP KEPATUHAN DALAM MENJALANKAN DIIT HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS ANDONG KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari
Lebih terperinci