- PDF Free Download

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Inge Budiman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menja penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang.

Kanker payudara merupakan kanker yang derita wanita tertinggi kedua Indonesia dengan jumlah penderita sebanyak 61.682 orang.

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menja penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Pada penduduk perempuan, kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru kematian akibat kanker, yaitu sebesar 43,3% 12,9%(Hanifah, 2016). Kanker payudara merupakan kanker yang derita wanita tertinggi kedua Indonesia dengan jumlah penderita sebanyak orang. Pada tahun 2013 jumlah penderita kanker payudara paling banyak temukan Jawa Tengah yakni sebanyak orang (Hanifah, 2016). Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar orang, data tersebut olah berdasarkan data riskesdas 2013 (Kemenkes RI, 2015). Berdasarkan hasil survei awal RSUD Tugurejo Semarang penyakit kanker menempati peringkat ke-14 tahun Jumlah seluruh pasien rawat inap RSUD Tugurejo Semarang sebanyak orang, untuk jumlah seluruh pasien rawat inap penderita kanker RSUD Tugurejo tahun 2015 sebanyak 515 orang, ja prevalensi penderita kanker RSUD Tugurejo Tahun 2015 sebesar 2,23 %. Mengkonsumsi pangan berarti juga mengkonsumsi zat gizinya. Salah satu faktor penyebab terjanya kurang gizi adalah kurangnya intake zat gizi essensial karena yang konsumsi tidak cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. Bila keadaan ini terja pada penderita yang rawat rumah sakit, selain akan menurunkan status gizi penderita, juga akan memperpanjang hari rawat meningkatkan biaya perawatan (Nida, 2011). Menurut Djamaludn (2002) jenis kelamin, tingkat penkan, kelompok umur cita rasa pasien juga mempengaruhi seseorang dalam memilih makanaan yang konsumsi (Nida, 2011). Peningkatan kualitas cita rasa rumah sakit, harapkan bisa menja salah satu alternatif 1

2 2 pemecahan masalah rendahnya tingkat asupan konsumsi pasien (Andarwulan, 2014). Cita rasa timbulkan oleh terjanya rangsangan terhadap berbagai indera dalam tubuh manusia terutama indera penglihatan, indera pencium, indera pengecap. Makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi adalah yang sajukan dengan menarik, menyebarkan bau yang sedap memberikan rasa yang lezat (Moehyi, 1992). Cita rasa mencakup dua aspek utama, yaitu penampilan sewaktu higkan rasa waktu makan. Kedua aspek itu sama pentingnya untuk perhatikan agar betul-betul dapat menghasilkan yang memuaskan (Moehyi, 1992). Kepuasan pasien adalah inkator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan. Sejumlah pakar mendefinisikan kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan sebagai akibat dari respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang persepsikan antara harapan awal sebelum pembelian kinerja actual produk yang rasakan oleh pemakainya (Aliffianti, 2016). Masalah utama sebagai sebuah lembaga jasa pelayanan kesehatan adalah semakin banyaknya pesaing. Oleh karena itu, rumah sakit tuntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas cita rasa agar kepuasan konsumen dalam segi meningkat. Pihak rumah sakit perlu secara cermat menentukan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang berikan (Nova, 2010). Berdasarkan penelitian Chanzul Rija (2002) pada Rumah Sakit Islam Samarinda dari 35 responden 30,4% tidak dapat menerima biasa yang sajikan, padahal bila yang sajikan tidak habiskan, apalagi berlangsung dalam waktu lama, akan menyebabkan pasien mengalami defisiensi zat-zat gizi ini berarti pelayanan gizi tidak tercapai. Demikian juga dengan hasil penelitian Zulfah (2002), mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejaan malnutrisi rumah sakit RSU DR. Zainoel Abin Banda Aceh menyatakan pasien dengan intake yang tidak cukup

3 3 kemungkinan mempunyai resiko 6 kali lebih besar untuk terjanya malnutrisi rumah sakit banngkan dengan pasien yang intake nya cukup (Nida, 2011). Dari latar belakang tersebut atas, maka peneliti ingin mempelajari mengetahui hubungan tingkat kepuasan pelayanan dengan asupan energi, protein, zink pada pasien kanker payudara RSUD Tugurejo 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada hubungan tingkat kepuasan pelayanan dengan asupan energi, protein, zink pada pasien kanker payudara ruang rawat inap RSUD Tugurejo Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Berdasarkan latar belakang atas maka permasalahan yang akan kaji dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan tingkat kepuasan pelayanan dengan asupan energi, protein, zink pada pasien kanker payudara ruang rawat inap RSUD Tugurejo Tujuan Khusus a. Menskripsikan karakteristik pasien meliputi umur Indeks Massa Tubuh. b. Menskripsikan kepuasan pelayanan pasien kanker. c. Menskripsikan asupan energi pasien kanker. d. Menskripsikan asupan protein pasien kanker. e. Menskripsikan asupan zink pasien kanker. f. Menganalisa hubungan asupan energi pasien kanker dengan tingkat kepuasan pelayanan. g. Menganalisa hubungan asupan protein pasien kanker dengan tingkat kepuasan pelayanan. h. Menganalisa hubungan asupan zink pasien kanker dengan tingkat kepuasan pelayanan.

4 4 1.4 Manfaat Penelitian Bagi penulis Penulis dapat mengetahui hubungan tingkat kepuasan pelayanan dengan tingkat asupan energi, protein, zink pada pasien kanker payudara ruang rawat inap RSUD Tugurejo Bagi Institusi ( RSUD Tugurejo Semarang ) a. Sebagai bahan monitoring pemberian it pada pasien kanker payudara RSUD Tugurejo b. Memberikan informasi tentang hubungan tingkat kepuasan pelayanan dengan tingkat asupan energi, protein, zink pada pasien kanker payudara ruang rawat inap RSUD Tugurejo Bagi masyarakat a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit kanker payudara upaya pencegahannya. b. Memberikan informasi kepada penderita kanker payudara pada umumnya pasien kanker yang rawat RSUD Tugurejo Semarang pada khususnya, tentang pentingnya asupan energi, protein mempercepat bahan penyembuhan sumber zink, dalam mempertahankan rangka konsi kesehatan penderita. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Nama Peneliti 1 Hapsari Sulistya Kusuma, Maghfiroh, Sufiati Bintanah. 2 Rosma Aliffianti Judul Penelitian Hubungan Asupan Protein Dan Kadar Albumin pada Pasien Kanker Rumah Sakit Roemani Muhammayah Semarang Tingkat Kepuasan Pasien pada Pelayanan Makanan Tahun Variabel 2014 Variabel bebas Penelitian menyatakan bahwa hipotesis yang ajukan telah asupan protein uji dapat terima. Adapun hipotesis dalam Variable terikat penelitian ini adalah ada hubungan antara asupan kadar albumin protein dengan kadar albumin pasien kanker RS Roemani Muhammayah Variabel bebas Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan Pada agram kartesius pada titik X merupakan titik tengah 2015 Hasil Penelitian

5 5 Rumah Aisyiyah Purworejo 3 Hidayatus Sholehah, Agus Sartono, Mufnaetty Sakit Hubungan Daya 2015 Terima Makanan dengan Tingkat Kecukupan Energi Protein Taruna Asrama Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang Variable terikat kepuasan pasien Variabel bebas Daya terima Variabel terikat Tingkat kecukupan energi protein tingkat harapan dengan nilai 3.23 titik Y merupakan titik tengah kenyataan dengan nilai (1) Kepuasan pasien dari aspek Tangibles pada kuadran A sebanyak 11.54%, kuadran B sebanyak 61.53%, kuadran C sebanyak 11.54% pada kuadran D sebanyak 15.39%. (2) Kepuasan pasien dari aspek Reliability pada kuadran A C sebanyak 0%, kuadran B D masing- masing 50%. (3) Kepuasan pasien dari aspek inkator Responsiveness pada kuadran A, B C tidak ada yang mewakili pada kuadran D sebanyak 100%. (4) Kepuasan pasien dari incator Assurance pada kuadran A C tidak ada yang mewakili, kuadran B sebanyak 66.67%, pada kuadran D sebanyak 33.33%. (5) Kepuasan pasien pada aspek incator Empathy pada kuadran A C tidak ada yang mewakili, kuadran B sebanyak 66.67%, pada kuadran D sebanyak 33.33%. Dalam agram kartesius bahwa kuadran B memiliki prosentase nilai paling tinggi segkan kuadran A kuadran C memiliki prosentase nilai yang sama. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang adalah penkan tinggi negeri milik Departemen Perhubungan RI mengemban tugas menk melatih pemuda-pemu lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) big pelayaran, terletak Jl. Singosari 2A Jumlah keseluruhan taruna yang tinggal asrama saat ini adalah 363 orang yang terri dari 30

6 6 taruna perempuan 333 taruna laki-laki. Taruna hanya perbolehkan mengkonsumsi dari asrama saja. Penyelenggaraan asrama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi taruna. Penyelenggaraan asrama sudah menggunakan siklus menu 10 hari, dengan standar menu yang sudah ada. Makanan berikan dengan frekuaensi tiga kali utama satu kali selingan. Makanan selingan berikan bersamaan dengan salah satu jam makan utama. Perbedaan penelitian Hubungan Tingkat Kepuasan Pelayanan Makanan dengan Tingkat Asupan Energi, Protein, Zink pada Pasien Kanker Ruang Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang dengan penelitian yang tunjukkan oleh Tabel 1 adalah 1. Tempat Penelitian ini bertempat RSUD Tugurejo Penelitian Hapsari Sulistya Kusuma, Maghfiroh, Sufiati Bintanah bertempat RS Roemani Muhammayah Penelitian Rosma Alifianti bertempat RS Aisyiyah Purworejo. Segkan penelitian Hidayatus Sholehah, Agus Sartono, Mufnaetty bertempat Asrama Politeknik Ilmu Pelayaran 2. Waktu Penelitian ini laksanakan pada tahun Penelitian Hapsari Sulistya Kusuma, Maghfiroh, Sufiati Bintanah laksanakan tahun Penelitian Rosma Alifianti laksanakan tahun 2012 sampai dengan Segkan penelitian Hidayatus Sholehah, Agus Sartono, Mufnaetty laksanakan tahun 2014.

7 7 3. Variabel Penelitian ini memiliki variabel bebastingkat asupan energi, protein, zink, variabel terikatkepuasan pelayanan. Penelitian Hapsari Sulistya Kusuma, Maghfiroh, Sufiati Bintanah, memiliki variabel bebasasupan protein variabel terikatkadar albumin. Penelitian rosma alifianti, memiliki variabel bebaspelayanan variabel terikat kepuasan pasien. Segkan dalam penelitian Hidayatus Sholehah, Agus Sartono, Mufnaetty memiliki variabel bebas daya terima variabel terikat tingkat kecukupan energi protein.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, sehingga harus diperhatikan secara individual. Khususnya