KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA"

Transkripsi

1 KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Skripsi Oleh: TONI SETIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

2 KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ii

3 HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Persetujuan Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Drs. Suhardi HW, M.T NIP: Drs. H. Wardoyo NIP: iii

4 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada hari : Kamis Tanggal : 28 Januari 2010 Nama Terang Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan Ketua : Drs. Suwachid, M.Pd, M.T ( ) Sekretaris : Ir. Husin Bugis, M.Si ( ) Penguji I : Drs. Suhardi HW, M.T ( ) Penguji II : Drs. H. Wardoyo ( ) Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP iv

5 ABSTRAK TONI SETIAWAN. KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). 2) Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan desain penelitian studi kasus yang dilakukan di SMK Negeri 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen RPP guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 2) Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen catatan atau print out materi dari dari guru yang diberikan pada siswa, 3) Observasi mengajar guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 4) Tes soal yang diberikan kepada seluruh siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 5) Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen catatan atau print out materi kelas X hingga kelas XII dari siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 6) Wawancara kepada siswa XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori tinggi. Bedasarkan hasil penelitian sebagai berikut: a. Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen RPP mengajar dapat diketahui semua guru menyamapaikan materi sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP. v

6 b. Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen catatan atau print out materi dari guru yang diberikan pada siswa dapat diketahui semua guru menyamapaikan materi sesuai yang diajarkan. c. Berdasarkan observasi guru mengajar di kelas dapat diketahui bahwa guru menyampaiakan seluruh materi sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP dan guru mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang positif, menampilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, dan sebagian guru menggunakan media power point. 2. Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori tinggi. Bedasarkan hasil penelitian sebagai berikut: a. Rata-rata kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dilihat dari hasil soal tes berdsarkan 20 standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan adalah sebesar 85 %. Dari pengerjaan soal tes tersebut didapat hasil nilai semua peserta tes lulus ujian dengan rata-rata nilai yang didapat siswa dalam skala 100 adalah 7,57. b. Berdasarkan pengumpulan dokumen berupa catatan siswa dari kelas X hingga kelas XII berdasarkan 20 Standar Kompetensi Lulusan yang diujikan dalam Ujian Ujian Teori Kejuruan dapat diketahui bahwa semua materi sudah didapat siswa. c. Bedasarkan wawancara mendalam dengan 4 sampel siswa dapat diketahui sebagian besar guru telah memberikan materi kepada siswa dan sebagian besar siswa telah mendapatkan materi dari 20 Standar Kompetensi Lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan dengan rata-rata materi yang didapat siswa sebesar 85%. vi

7 MOTTO Semangat berasal dari ketiadaan (Penulis) vii

8 PERSEMBAHAN Teriring rasa syukur kepada Allah SWT, dengan segala kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada: Ibu dan Bapak tercinta Kakak-kakakku Diri saya sendiri PTM 2006 viii

9 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Kesiapan Guru dan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Teori Kejuruan Progam Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Studi Kasus di SMK N 2 Surakarta. Perjuangan dalam menyelesaikan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana yang melelahkan, penuh dengan perasaan suka dan duka, kembang kempisnya semangat, diiringi dengan doa orang-orang terdekat dan disertai doa tulus orang tua tercinta menjadi bagian hidup penting dalam sejarah hidup penulis. Apalagi skripsi ini menjadi syarat akhir dari rangkaian yang panjang selama menempuh studi di Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak baik yang berupa tenaga maupun pikiran. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Suwachid, M.Pd, M.T Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. C. Sudibyo, M.T Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. Suhardi HW, M.T Pembimbing I yang telah membantu pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. ix

10 5. Bapak Drs. H. Wardoyo Pembimbing II yang telah membantu pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. 6. Bapak Drs. Susanta, M.M Kepala Sekolah SMK N 2 Surakarta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian disekolahnya. 7. Keluarga besar PTM Tidak ada kebenaran yang mutlak dari manusia, kebenaran mutlak hanya datang dari Allah SWT, maka penulis menyadari banyak kekurangan baik secara kualitas ataupun aspek lainnya walaupun penulis telah berusaha secara optimal. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat umumnya. Sukoharjo, Januari 2010 Penulis x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN ABSTRAK... v HALAMAN MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Ujian Teori Kejuruan... 6 a. Pengertian Ujian... 6 b. Pengertian Teori Kejuruan... 7 c. Ujian Teori Kejuruan... 7 d. Analisis Kajian Isi Soal Ujian Teori Kejuruan Tahun Kesiapan Guru Kesiapan Siswa B. Kerangka Berpikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian xi

12 2. Waktu Penelitian B. Bentuk dan Strategi Penelitian C. SumberData D. Teknik Sampling E. Teknik Pengumpulan Data Tes Soal Dokumenter Wawancara Observasi F. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data Hasil Tes Soal Teknik Analisis Data Hasil Pengumpulan Dokumen Teknik Analisis Data Hasil Wawancara Teknik Analisis Data Hasil Observasi G. Validitas Data H. Prosedur Penelitian BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian B. Deskripsi Permasalahan Penelitian C. Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori Hasil Analisis Metode Dokumenter Hasil Analisis Hasil Observasi Hasil Analisis Tes Soal Hasil Pengumpulan Dokumen Siswa Hasil Analisis Wawancara Siswa BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Gambar 2. Analsisis Data Model Interaktif Gambar 3. Grafik Histogram Pencapaian Dari Setiap Standar Kompetensi Lulusan xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tingkat Kesukaran Butir Soal Tabel 2. Hasil Uji Validitas Butir Soal Instrumen Tabel 3. Hasil Tes Soal Ujian Teori Kejuruan Tabel 4. Hasil Wawancara Dengan Siswa xiv

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-Kisi dan soal UTK Lampiran 2. Ksisi-Kisi UTK 2010 dan Uji Coba Instrumen Soal Lampiran 3. Hasil Output ITEMAN Lampiran 4. Instrumen Soal Lampiran 5. RPP Guru Lampiran 6. Materi guru Lampiran 7. Hasil Observasi guru Lampiran 8. Nilai Siswa Hasil Tes UTK Lampiran 9. Hasil Wawancara Siswa Lampiran 10. Perijinan Skripsi xv

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan antar bangsa yang begitu ketat dalam era globalisasi ini menuntut kemajuan dalam berbagai bidang. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), ekonomi, pertahanan keamanan, pendidikan, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan bangsa Indonesia harus mampu mengikuti dan memenuhi tuntutan zaman serta mengambil peran dalam percaturan dunia demi mempertahankan kelangsungan bangsa. Dipercepatnya Millenium Development Goals atau era pasar bebas yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015 juga semakin menuntut manusia Indonesia pada khususnya dalam menyongsong era tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi yang diharapkan ikut andil dalam persaingan dan percaturan dunia ini. Upaya-upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah semestinya di usahakan setiap bangsa. Pendidikan merupakan pilar utama bangsa dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Dengan pendidikan, diharapkan SDM yang tinggi yang mampu membawa perubahan yang lebih baik pada bangsa Indonesia ini. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yang menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Ada beberapa macam jenis pendidikan di Indonesia, seperti tercantum dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 15 menyatakan: Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Jenis pendidikan kejuruan di 1

17 2 Indonesia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan wahana pendidikan di Indonesia yang yang mencetak lulusan tenaga siap pakai serta memiliki keahlian dan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyiapkan siswanya menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) pada jenis pekerjaan tertentu. Sebagai landasannya adalah PP 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah Bab I Pasal 1 poin 3 yang menyatakan Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Sampai saat ini pemerintah telah melaksanakan berbagai macam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai upaya tersebut antara lain, pengembangan kurikulum, perbaikan kompetensi guru, sertifikasi guru dan dosen, peningkatan kualitas lulusan dengan menaikkan standar kelulusan dan lain sebagainya. Pada jenis pendidikan kejuruan atau SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan selain dengan menaikkan nilai standar kelulusan juga menambah jumlah mata pelajaran dalam Ujian Nasional (UN). Pada tahun 2008, ada 4 mata pelajaran yang diujikan secara nasioanal, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan ujian praktek kejuruan atau Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Akan tetapi, pada tahun 2009 ada tambahan mata pelajaran,yakni Ujian Teori Kejuruan (UTK). Ujian Teori Kejuruan (UTK) merupakan upaya pemerintah dalam menaikkan kompetensi lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) agar lebih siap pakai dalam dunia kerja. Untuk melaksanakan praktek siswa juga harus menguasai teori. Furqon, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), menjelaskan adanya tambahan ujian dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMK, yakni Teori Kejuruan sudah merupakan keputusan BSNP dan Direktorat SMK Depdiknas. Pasalnya, dalam standar kelulusan yang ada, penguasaan teori kejuruan harus dipahami betul oleh siswa, bukan sekadar praktik sebagaimana dikutip dari Dalam penilaian, Ujian Teori Kejuruan (UTK) terpisah dengan nilai ujian praktek kejuruan, tidak ada penggabungan nilai teori

18 3 dan praktik kejuruan. Karena itu, penguasaan kompetensi keahlian baik secara teori dan praktik bagi siswa SMK sama pentingnya. Ujian Teori Kejuruan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lulusan siswa SMK. Tanpa adanya ujian kejuruan tidak akan mengena tujuan pembelajaran, jika hanya 3 mata pelajaran yang diujikan untuk siswa SMK dalam Ujian Nasional (UN) yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matenatika maka output SMK tidak akan diketahui kemampuan tekniknya berdasarkan kejuruan masing-masing. Ketiga mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN) tersebut hanya mengukur kemampuan output SMK dalam bidang umum. PP 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah Bab I Pasal 1 poin 3 menyatakan Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu, oleh karena itu perlu adanya suatu evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melaksanakan jenis pekerjaan tertentu dalam bidangnya masin-masing sesuai kejuruan, sehingga adanya Ujian Teori Kejuruan merupakan langkah pemerintah yang tepat untuk meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, dengan adanya Ujian Kompetensi Keahlian khususnya Ujian Teori Kejuruan maka dapat dilihat seberapa tinggi kualitas lulusan SMK dalam bidang teknik sesuai kejuruan masing-masing dan menambah mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam menyiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK), guru harus mampu memberikan materi dan wawasan yang luas mengenai teori dari mata pelajran produktif dan menyampaikan semua materi berdasarkan standar kompetensi lulusan yang ada serta memberikan referensi-referensi yang akurat dan terbaru. Penguasan materi oleh siswa sebagian besar ditentukan oleh andil guru. Disisi lain, dari faktor siswa juga harus siap. Penguasaan materi sangat penting bagi siswa dalam praktek maupun dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). Seiring bertambahnya tugas guru tersebut dan bertambahnya beban siswa maka praktis guru dan siswa harus memiliki kesiapan yang tinggi dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

19 4 Kualitas guru di Indonesia belum merata pada masing-masing daerah. Apalagi Ujian Teori Kejuruan (UTK) baru menjadi ujian nasional pada tahun Intinya sekolah swasta di kabupaten atau daerah-daerah terpencil tentunya akan tertinggal dari segi kualitas guru, alat praktek, dan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran khususnya pembelajaran otomotif, sehingga pemberian materi otomotifnya kurang yang berkenaan dengan Ujian Teori Kejuruan. Berbeda dengan kabupaten atau daerah maju, dalam hal ini sebagai misal adalah karesidenan Surakarta, yaitu SMK Negeri 2 Surakarta dimana kualitas, alat praktek, dan sarana prasarananya sangat lengkap dan mendukung pembelajaran otomotif khususnya, sehingga pemberian materi otomotif yang berkenaan dengan Ujian Teori Kejuruan akan dapat memadai dan lebih dapat mempersiapkan siswanya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan. Memang dapat diakui bahwa Ujian Teori Kejuruan (UTK) memiliki maksud dan tujuan yang baik demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, tetapi perlu juga diperhatikan bagaimanakah kesiapan guru dan siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kesiapan guru dan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan. Berdasarkan dari uraian diatas, maka diangkat judul penelitian sebagai berikut: Kesiapan Guru dan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Teori Kejuruan Progam Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Studi Kasus di SMK N 2 Surakarta. B. Perumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang masalah tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK)? 2. Bagaimanakah kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK)?

20 5 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). 2. Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis: a. Bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Surakarta, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang kesiapan guru dan siswa progam keahlian teknik mekanik otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). b. Bagi guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta, penelitian ini diharapkan mampu memberikan evaluasi terhadap hal-hal yang telah diusahakan oleh guru dalam mempersiapkan siswanya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). c. Bagi siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta, penelitian ini diharapkan mampu memberikan evaluasi terhadap hal-hal yang telah diusahakan oleh siswa dalam mempersiapkan dirinya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). 2. Manfaat Teoretis: a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis dan relevan. b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Progam Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

21 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Ujian Teori Kejuruan a. Pengertian Ujian Ujian merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Istilah lain dari ujian dalam dunia pendidikan adalah evaluasi. Evaluasi dijadikan dasar penilaian dalam mengukur suatu keberhasilan suatu pembelajaran. Terdapat beberapa tafsiran evaluasi menurut Roestiyah sebagaimana dikutip dari Slameto (1988:6) berikut: 1. Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan. 2. Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalamdalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. 3. Dalam rangka pengembangan sistem instruksional, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan. 4. Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan. Di dalam evaluasi terdapat beberapa ciri-ciri seperti yang diungkapkan Slameto (1988:5) berikut: 1. Mengukur perubahan. 2. Adanya bukti yang dikumpulkan sebagai dasar penilaian dan evaluasinya. 3. Pengukuran terhadap bukti-bukti yang dideskripsikan itu. Pengukuran ini bersifat kauntitatif. Hasil pengukuran ini disebut skor (score). Ujian berasal dari kata uji yang mendapat akhiran an. Uji adalah cobaan 6

22 7 untuk mengetahui kualitas sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1989). Dalam KBBI ujian mempunyai arti sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kecakapan, hasil belajar, dsb). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ujian adalah evaluasi akhir untuk memperoleh hasil dari proses pembelajaran sebagai pengukuran berhasil dan tidaknya proses pembelajaran, serta untuk menentukan apakah tujuan pendidikan telah tercapai seperti apa yang diharapkan. b. Pengertian Teori Kejuruan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teori mempunyai arti pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. Kejuruan mempunyai arti kepandaian khusus atau keterampilan. Dalam dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pengertian dari Teori Kejuruan ialah teori atau mata pelajaran teori yang bersifat kejuruan atau mata pelajaran produktif. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teori kejuruan adalah mata pelajaran teori yang bersifat kejuruan dimana pelajaran ini mendukung praktek keahlian kejuruan. c. Ujian Teori Kejuruan Dalam dunia pendidikan SMK terdapat Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Dalam UKK tersebut terdapat dua ujian,yakni Ujian Praktik Kejuruan dan Ujian Teori Kejuruan. Ujian Teori Kejuruan (UTK) merupakan ujian baru bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). UTK ini diberlakukan secara nasional mulai tahun ajaran Palaksanaan UTK beriringan dengan Ujian Praktik Kejuruan karena keduanya masih dalam bingkai Uji Kompetensi Kejuruan (UKK). Ujian Teori Kejuruan (UTK) dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Ujian ini sudah menjadi keputusan BSNP dan direktorat SMK Depdiknas. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Ujian Teori Kejuruan adalah Ujian Nasional yang di khususkan untuk SMK, ujian ini menjadi salah satu penentu kelulusan dalam Ujian Nasional.

23 8 d. Analisis Kajian Isi Soal Ujian Teori Kejuruan Tahun 2009 Untuk mengetahui kompetensi yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan tahun 2009 maka dilakukan analisis terhadap butir soal dari soal ujian tersebut berdasarkan kisi-kisi UTK tahun Untuk kisi-kisi dan soal UTK tahun 2009 terlampir dalam lampiran 1. Berikut adalah hasil kajian dari 40 butir soal tersebut: Butir soal nomor 1 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem suspensi. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi pegas suspensi. Kemampuan yang diujikan pada soal ini ialah menjelaskan fungsi pegas suspensi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi pegas suspensi. Butir soal nomor 2 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem suspensi. Materi pokok dalam soal ini adalah menyebutkan nama-nama komponen suspensi depan. Kemampuan yang diujikan adalah menjelaskan komponen-komponen suspensi depan, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan nama-nama komponen suspensi depan. Butir soal nomor 3 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem pendingin. Materi pokok dalam soal ini adalah alat pengukur tegangan tali kipas radiator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan alat pemeriksa tegangan tali kipas radiator, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan alat pemeriksa tegangan tali kipas radiator. Butir soal nomor 4 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem bahan bakar motor bensin. Materi pokok dalam soal ini adalah saluran bahan bakar kecepatan menengah/tinggi pada karburator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan saluran bahan bakar kecepatan menengah/tinggi pada karburator, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan saluran bahan bakar kecepatan menengah/tinggi pada karburator. Butir soal nomor 5 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis geometri roda. Materi pokok dalam soal ini adalah pembacaan kode ban. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan pembacaan kode ban, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pembacaan kode ban.

24 9 Butir soal nomor 6 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis geometri roda. Materi pokok dalam soal ini adalah sudut camber pada Front Wheel Alignment (FWA). Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan sudut camber pada Front Wheel Alignment (FWA), indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan sudut camber pada Front Wheel Alignment (FWA). Butir soal nomor 7 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem pendingin. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi vacum valve pada tutup radiator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi vacuum valve pada tutup radiator, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi vacum valve pada radiator. Butir soal nomor 8 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis poros penggerak roda. Materi pokok dalam soal ini adalah poros penggerak roda belakang tipe semi floating. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan jenis poros penggerak roda belakang tipe semi floating, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan poros penggerak roda belakang tipe semi floating. Butir soal nomor 9 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem bahan bakar motor diesel. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi plunger pada pompa injeksi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi plunger pada pompa injeksi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi plunger pada pompa injeksi. Butir soal nomor 10 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis unit kopling dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah nama komponen-komponen rumah kopling. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan nama komponen-komponen rumah kopling, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan nama komponenkomponen rumah kopling. Butir soal nomor 11 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan menguji, memelihara/menservis baterai. Materi pokok dalam soal ini adalah penghitungan kapasitas baterai. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

25 10 menjelaskan penghitungan kapasitas baterai, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan penghitungan kapasitas baterai. Butir soal nomor 12 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara sistem pengapian konvensional. Materi pokok dalam soal ini adalah rangkaian sistem pengapian konvensional Kompetensi yang diujikan adalah menjelaskan rangkaian sistem pengapian konvensional, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan rangkaian sistem pengapian konvensional. Butir soal nomor 13 merupakan soal dengan kompetensi lulusan memelihara sistem pengapiam konvensional. Materi pokok dalam soal ini adalah cara mengatasi pengapian lebih lambat dari spesifikasi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan cara mengatasi pengapian lambat, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara mengatasi pengapian lambat. Butir soal nomor 14 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara rangkaian sistem kelistrikan bodi. Materi pokok dalam soal ini adalah cara menghitung kuat arus pada rangkaian kelistrikan. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan cara menghitung kuat arus pada rangkaian kelistrikan, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara menghitung kuat arus pada rangkaian kelistrikan. Butir soal nomor 15 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem starter. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen pada motor starter. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen pada motor starter, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen pada motor starter. Butir soal nomor 16 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan body. Materi pokok dalam soal ini adalah rangkaian lampu kepala. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan rangkaian lampu kepala, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara merangkai lampu kepala yang benar. Butir soal nomor 17 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem starter. Materi pokok dalam soal ini adalah cara pemerikasaan komponen motor starter. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

26 11 adalah menjelaskan cara pemerikasaan komponen motor starter, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara pemerikasaan komponen motor starter. Butir soal nomor 18 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem Air Condition (AC) mobil. Materi pokoknya adalah fungsi kerja komponen sistem AC. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC. Butir soal nomor 19 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem Air Condition (AC) mobil. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi kerja komponen sistem AC. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC. Butir soal nomor 20 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah mendiagnosa mesin lambat mencapai suhu normal. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah mendiagnosa mesin lambat mencapai suhu normal, indikatornya adalah siswa dapat mendiagnosa mesin lambat mencapai suhu normal. Butir soal nomor 21 merupakan soal dengan satandar kompetensi lulusan memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah proses kerja langkah torak pada pada motor 4 tak. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan proses kerja langkah torak pada pada motor 4 tak, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan proses kerja langkah torak pada pada motor 4 tak. Butir soal nomor 22 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem pengisian. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen altenator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen altenator, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen altenator. Butir soal nomor 23 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem bahan bakar motor bensin. Materi pokok dalam soal

27 12 ini adalah sistem tenaga (power circuit) pada karburator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan sistem tenaga (power circuit) pada karburator, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan sistem tenaga (power circuit) pada karburator. Butir soal nomor 24 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah alat pengukur kerataan kepala silinder. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan alat pengukur kerataan kepala silinder, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan alat pengukur kerataan kepala silinder. Butir soal nomor 25 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah cara mengukur keovalan poros engkol. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan cara mengukur keovalan poros engkol, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara mengukur keovalan poros engkol. Butir soal nomor 26 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI). Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi oxygen sensor. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi oxygen sensor, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi oxygen sensor. Butir soal nomor 27 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI). Materi pokok dalam soal ini adalah komponen pendeteksi jumlah udara masuk pada EFI tipe D. Kemampuan yang diuji dalam soal ini adalah menjelaskan komponen pendeteksi jumlah udara masuk pada EFI tipe D, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen pendeteksi jumlah udara masuk pada EFI tipe D. Butir soal nomor 28 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis unit kopling dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah penyetelan tuas pembebas (release lever). Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan penyetelan tuas pembebas

28 13 (release lever), indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan penyetelan tuas pembebas (release lever). Butir soal nomor 29 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis unit kopling dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah prinsip kerja kopling hidrolik. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan prinsip kerja kopling hidrolik, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan prinsip kerja kopling hidrolik. Butir soal nomor 30 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem bahan bakar motor diesel. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen pengatur pemajuan waktu injeksi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen pengatur pemajuan waktu injeksi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen pengatur pemajuan waktu injeksi. Butir soal nomor 31 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem bahan bakar motor diesel. Materi pokok dalam soal ini adalah alur kerja aliran bahan bakar pada motor diesel. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan alur kerja aliran bahan bakar pada motor diesel, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan alur kerja aliran bahan bakar pada motor diesel. Butir soal nomor 32 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis transmisi manual. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen-komponen roda gigi syncronmess. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen-komponen roda gigi syncronmess, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen-komponen roda gigi syncronmess. Butir soal nomor 33 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis transmisi manual. Materi pokok dalam soal ini adalah perbandingan putaran roda gigi transmisi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan perbandingan putaran roda gigi transmisi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan perbandingan putaran roda gigi transmisi.

29 14 Butir soal nomor 34 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis unit final drive/differential (garden). Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen pada differential. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen pada differential, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen pada differential. Butir soal nomor 35 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis unit final drive/differential (gardan). Materi pokok dalam soal ini adalah pemeriksaan roda gigi differential. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan pemeriksaan roda gigi differential, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pemeriksaan roda gigi differential. Butir soal nomor 36 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem rem dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen sistem rem cakram. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen sistem rem cakram, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen sistem rem cakram. Butir soal nomor 37 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem rem dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi sistem rem. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi sistem rem, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi sistem rem. Butir soal nomor 38 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem kemudi dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah prinsip kerja sistem hidrolik pada power steering. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan prinsip kerja sistem hidrolik pada power steering, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan prinsip kerja sistem hidrolik pada power steering. Butir soal nomor 39 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis sistem kemudi dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen-komponen steering linkage. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen-komponen steering

30 15 linkage, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen-komponen steering linkage. Butir soal nomor 40 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal ini adalah cara overhaul batang torak. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan cara overhaul batang torak, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara overhaul batang torak. 2. Kesiapan Guru Guru merupakan faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan pembelajaran dan hasil ujian. Apabila guru tidak melaksanakan tugasnya dengan baik maka tidak akan diperoleh hasil yang memuaskan. Oemar Hamalik (2003: 43) berpendapat bahwa Para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Kendatipun dewasa ini konsep CBSA telah banyak dikumandangkan dan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di sekolah, namun guru tetap menempati kedudukan tersendiri. Pada hakikatnya para siswa hanya mungkin belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi mereka untuk belajar. Khusus untuk guru pada sekolah kejuruan, yakni otomotif harus memiliki kemampuan atau kompeten dalam bidang praktek, bagaimanapun juga teori tidak akan lepas dari praktek. Jika guru menguasai praktek tentunya akan lebih mudah menyampaikan materi pada peserta didiknya, akan lebih mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang berkenaan dengan teori kejuruan dan akan lebih mudah memberikan pemahaman kepada siswa termasuk mengulas materimateri dasar sebagai bahan dasar teori kejuruan agar siswanya lebih siap dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan. Menurut Mulyasa (2004: 138) Kesiapan (readness) yaitu suatu kemampuan untuk berformasi dalam melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapi. Slameto (2003: 113) juga menerangkan Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuat siap untuk memberikan respon/jawaban didalam cara-cara tertentu terhadap suatu situasi. Seseorang akan mampu untuk menjawab dan memberikan respon dalam kondisi

31 16 tertentu jika ia dalam keadaan siap. Dengan demikian, agar Ujian Teori Kejuruan dapat berhasil dengan baik maka diperlukan peran dan andil besar dari guru selaku tokoh yang langsung berhubungan dengan siswa. Agar siap dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan guru SMK khususnya guru otomotif harus menyampaikan semua materi yang berkenaan dengan Ujian Teori Kejuruan. Disamping itu guru otomotif harus pandai-pandai mengkondisikan proses belajar mengajar agar siswa juga dapat menerima pelajaran dengan baik, memberi semangat dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar materi yang berkanaan dengan Ujian Nasional khususnya Ujian Teori Kejuruan. Guru yang siap adalah guru yang sudah menyampaikan semua Standar Kompetensi Lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan kepada siswa. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru adalah kesiapan dalam menyampaikan seluruh materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan dan mampu menciptakan kondisi proses belajar mengajar yang positif. 3. Kesiapan Siswa Siswa merupakan subyek pelaksana dari Ujian Teori Kejuruan (UTK). Penentu keberhasilan UTK adalah siswa itu sendiri. Oleh karena itu, siwa harus memiliki kesiapan yang tinggi baik sebelum pelaksanaan UTK maupun pada saat ujian berlangsung. Kesiapan siswa dipengaruhi kesiapan guru yang berperan sebagai fasilitator dalam belajar. Keduanya saling berkaitan dalam keberhasilan UTK. Untuk dapat mengerjakan soal-soal Ujian Teori Kejuruan siswa harus mempunyai kesiapan dari segi materi. Materi yang dimaksud adalah materi mata pelajaran produktif Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif berdasarkan standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujain Teori Kejuruan. Berikut adalah 20 standar kompetensi lulusan tersebut: 1. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools). 2. Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen komponennya.

32 17 3. Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin. 4. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel. 5. Memelihara/servis engine dan komponen-komponennya. 6. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian. 7. Memelihara transmisi. 8. Memelihara unit final drive/gardan. 9. Memperbaiki poros penggerak roda. 10. Memperbaiki roda dan ban. 11. Memperbaiki sistem rem. 12. Memperbaiki sistem kemudi. 13. Memperbaiki sistem suspensi. 14. Memelihara baterai. 15. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman dan kelengkapan tambahan. 16. Memperbaiki sistem pengapian. 17. Memperbaiki sistem starter. 18. Memperbaiki sistem pengisian. 19. Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner). 20. Merawat/servis ringan mesin EFI. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan siswa adalah kesiapan dari segi materi berdasarkan standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan. B. Kerangka Berpikir Ujian terbaru yang dikeluarkan pemerintah untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah Ujian Teori Kejuruan (UTK). UTK sebagai bagian dari UKK (Uji Kompetensi Kejuruan) menjadi Ujian Nasional mulai tahun ajaran Dalam proses belajar mengajar terutama dalam menyiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) diperlukan kesinergisan antar berbagai komponen antara lain, guru, proses pembelajaran, dan siswa. Kompone-

33 18 komponen tersebut harus saling mendukung demi tercapainya hasil yang memuaskan dalam UTK. Dalam kurikulum terbaru yakni KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pembelajaran dipusatkan kepada siswa dan guru lebih bertindak sebagai fasilitator pembelajaran yang memberi kemudahan bagi siswa dalam belajar. Pembelajaran yang dilakukan harus melibatkan peserta didik dengan intensitas yang lebih tinggi demi tercapainya kompetensi bagi masing-masing peserta didik. Guru merupakan perangkat yang dijadikan fasilitator dalam proses pembelajaran dan merupakan tokoh utama yang berhubungan langsung dengan siswa. Siswa merupakan subyek pelaksana dalam Ujian Teori Kejuruan. Berhasil dan tidaknya UTK tersebut berpangkal pada siswa kerena sesungguhnya guru hanya menyiapkan siswa agar mampu menghadapi UTK, disamping siswa sendiri harus siap menghadapi UTK tersebut. Materi yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan cukup banyak yakni dari kelas X sampai dengan kelas XII maka guru perlu mengungkap atau mengulas kembali serta melakukan pendalaman materi-materi yang terdahulu maupun materi yang sedang diajarkan sekarang untuk menyiapkan siswanya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dan menyampakan setidaknya semua materi berdasarkan standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan kepada siswa baik materi praktek maupun materi teori kejuruan. Disamping itu siswa juga harus mempelajari materi yang telah diajarkan maupun materi yang sedang diajarkan, melengkapi materi yang diberikan oleh guru, dan belajar lebih dini bahan materi pelajaran yang digunakan dalam Ujian Teori Kejuruan. Mengingat tugas dan beban guru tersebut maka guru progam keahlian teknik mekanik otomotif dituntut untuk menyampaikan seluruh materi setidaknya materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan. Guru dituntut untuk dapat berpikir kreatif, berinovasi, dan berkreasi untuk menciptakan hal baru dalam mendukung siswa belajar aktif. Siswa juga dituntut untuk lebih kreatif dan mandiri dalam belajar. Oleh karena itu, penulis

34 19 merasa perlu untuk mengetahui bagaimanakah kesiapan guru dan siswa progam keahlian teknik mekanik otomotif dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). Keberhasilan Ujian Teori Kejuruan terletak pada guru dan siswa, guru dilihat dari kesiapannya yakni sejauh mana materi kompetensi kejuruan disampaiakan dan siswa dilihat dari sampai mana materi kompetensi kejuruan di dperoleh. Hasil dari Ujian Teori Kejuruan ini dikatakan berhasil jika hasilnya memenuhi target, yakni semua siswa lulus Ujian Nasioanal khususnya Ujian Teori Kejuruan. Jika hasil dari Ujian Teori Kejuruan ialah non-target maka hasil ini dapat dikatakan tidak berhasil, untuk itu dapat ditinjau kembali dimana kekurangan atau letak kesalahannya, dapat ditinjau dari kesiapan guru atau kesiapan siswa, dapat ditinjau dari faktor guru atau siswa sendiri, dan dapat juga ditinjau dari Ujian Teori Kejuruan itu sendiri. Untuk keperluan penelitian, perlu digambarkan skema / kerangka berpikir sebagai berikut:

35 GURU KESIAPAN GURU TARGET UJIAN TEORI KEJURUAN (UTK) HASIL SISWA KESIAPAN SISWA NON TARGET Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir 20

36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakaukan di SMK Negeri 2 Surakarta yang berdomisili di Jalan L.U. Adi Sucipto Nomor 33 Surakarta. Adapun subjek penelitiannya adalah guru produktif program keahlian teknik mekanik otomotif dan siswa kelas XII program keahlian teknik mekanik otomotif dari sekolah tersebut. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2009 sampai dengan Januari Rincian alokasi waktu kegiatan penelitian adalah sebagai berikut: Seminar proposal : 21 Agustus 2009 Perijinan : 9 September 3 Oktober 2009 Penelitian : 3 Oktober Januari 2010 B. Bentuk Dan Strategi Penelitian Penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 95) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau persepektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak wawancara, di observasi, dimintai memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan, dan melalui penguraian pemaknaan partisipan tentang situasisituasi dan peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi perasaan, keyakinan, ideide, pemkiran dan kegiatan dari partisipan. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 72) menyatakan bahwa Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendekripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenonema yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Fenomena dalam hal ini adalah adanya Ujian Teori Kejuruan, karena Ujian Teori Kejuruan menjadi 21

37 22 Ujian Nasional mulai tahun Sesuai dalam penelitian ini partisipannya adalah guru dan siswa, karena guru dan siswa merupakan subyek yang berhubungan langsung dengan Ujian Teori Kejuruan, guru mempersiapkan siswanya dan siswa mempersiapkan dirinya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan tersebut. Penelitian ini mengungkap sampai manakah kesiapan guru dan kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dilihat dari persepektif guru dan siswa yang dalam hal ini sebagai partisipan. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 61) mengemukakan bahwa Penelitin kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Penelitian ini bermaksud untuk melakukan penyelidikan dengan menggambarkan dan memaparkan keadaan subjek peneliti pada saat sekarang. Penelitian ini akan menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) kesiapan guru dan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan pada saat sekarang berdasarkan fakta yang ditemukan serta mengungkap dan menjelaskan (to describe and explain) apa saja temuan lain dalam penelitian ini hubungannya dengan Ujian Teori Kejuruan berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya yang akan di deskripsikan dalam bentuk kata-kata sebagaimana. Lexy J. Moleong (2007 : 4)...Bogdan dan Taylor (1975: 5) mendefinisikan metodologi kualitataif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 77) mendefinisikan bahwa Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu dijadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan karena keunggulan atau keberhasilannya. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 99) juga mengemukakan bahwa Penelitian kulitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Strategi atau desain dalam penelitian ini menggunakan desain studi kasus, studi kasus di

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK 268 STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK Rian O. Firmansyah 1, Inu H. Kusumah 2, Nana Sumarna 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Umum...6 2. Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI PEMELAJARAN...11 1.

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : PURWANTO K

Skripsi. Oleh : PURWANTO K UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS INTEGRAL MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK II MELALUI PEMBELAJARAN MODEL KONSTRUKTIVISME MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN ANGKATAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (OTO-TSM) JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MATA PELAJARAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (OTO-TSM) JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MATA PELAJARAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR (OTO-TSM) JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Komp. Guru 1. Menguasai 1.1. Mengindentifikasi bekal karakteristik peserta ajar awal peserta didik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...6 1. Kompetensi Umum...6 2. Kompetensi Kejuruan...7 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10 SUBSTANSI

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KEAHLIAN PPG SMK PRODUKTIF PRODI TEKNIK OTOMOTIF

KISI-KISI SOAL UJI KEAHLIAN PPG SMK PRODUKTIF PRODI TEKNIK OTOMOTIF KISI-KISI SOAL UJI KEAHLIAN PPG SMK PRODUKTIF PRODI TEKNIK OTOMOTIF A. KISI-KISI BIDANG PEDAGOGIK OTOMOTIF Standar Memahami konsep pengembangan profesionalisme guru Menerapkan media dalam pembelajaran

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK SEPEDA MOTOR No Standar Guru (SKG) Inti Guru Guru Mata 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN No Inti Guru (KI) Standar Guru (SKG) Guru Mata 1. Pedagogik Menguasai karakteristik peserta 2. Menguasai karakteristik peserta 3. Menguasai

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN KERJA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRESTASI KERJA MEKANIK BENGKEL SUZUKI INDOSOLO MOTOR GEMILANG JAJAR SURAKARTA SKRIPSI

KONDISI LINGKUNGAN KERJA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRESTASI KERJA MEKANIK BENGKEL SUZUKI INDOSOLO MOTOR GEMILANG JAJAR SURAKARTA SKRIPSI KONDISI LINGKUNGAN KERJA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRESTASI KERJA MEKANIK BENGKEL SUZUKI INDOSOLO MOTOR GEMILANG JAJAR SURAKARTA SKRIPSI Oleh: ROSYID KHOIRUDIN NIM K2504048 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 83 EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Indra Kustiawan 1, Wahid Munawar 2, Sriyono 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya, SDM mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan bangsa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Teknik Mesin Oleh : FAUZY HUDAYA NIM D 200 940 169 NIRM 9461060303050169 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: i PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN VARIASI METODE MENGAJAR DOSEN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PKn FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

AKHMAD MUSTOLIH NIM : X

AKHMAD MUSTOLIH NIM : X PENGGUNAAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang menjadi tujuan nasional. Tujuan Nasional ini tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu peradaban, manusia merupakan unsur terpenting didalamnya. Maka wajar jika suatu bangsa ingin maju maka hal utama yang harus diperhatikan adalah mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi.

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Teknik sepeda Motor Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Teknik Alat Berat Teknik Ototronik Kompetensi Utama

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SENGON PRAMBANAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SENGON PRAMBANAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 3 SENGON PRAMBANAN, KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan integritas yang tinggi. Suatu bangsa akan maju apabila memiliki insan

BAB I PENDAHULUAN. dan integritas yang tinggi. Suatu bangsa akan maju apabila memiliki insan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER i PENERAPAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN PERMAINAN LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODEL BENDA BERDIAMETER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

STUDI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA KELAS XI

STUDI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA KELAS XI STUDI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Arif Rahmad Saleh K 3303021 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan tenaga-tenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta berkompeten di bidangnya masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun

Lebih terperinci

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN 247 EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN Saeful M. Hidayat 1, Wowo S. Kuswana 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman yang sudah memasuki abad millenium ini, seluruh masyarakat dunia dituntut untuk dapat menguasai Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) agar dapat bersaing

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MAKALAH DASAR-DASAR mesin MAKALAH DASAR-DASAR mesin Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Disusun Oleh: B cex KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana fungsi pendidikan nasional

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU SMK TEKNIK OTOMOTIF DI KABUPATEN SLEMAN. Oleh: Lilik Chaerul Yuswono dkk

KOMPETENSI GURU SMK TEKNIK OTOMOTIF DI KABUPATEN SLEMAN. Oleh: Lilik Chaerul Yuswono dkk KOMPETENSI GURU SMK TEKNIK OTOMOTIF DI KABUPATEN SLEMAN Oleh: Lilik Chaerul Yuswono dkk ABSTRAK Tujuan penelitian pengajaran ini adalah untuk: (1) Mengetahui kompetensi pedagogik guru SMK Teknik Kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu diantara kebutuhan pokok manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan perubahan pemahaman,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI DI JURUSAN BANGUNAN SMK NEGERI 2 KLATEN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI DI JURUSAN BANGUNAN SMK NEGERI 2 KLATEN EFEKTIVITAS PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI DI JURUSAN BANGUNAN SMK NEGERI 2 KLATEN Skripsi Oleh: SIGIT SUGIARTO NIM. K 1505032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan kini sedang dalam kondisi kritis dan memprihatinkan. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga ketiadaan visi serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Apalagi dengan program pemerintah yang mempercepat pencanangan era pasar bebas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 29 tahun 1990 bab I pasal 1 ayat 3 tentang pendidikan menengah dimana dijelaskan bahwa Pendidikan menengah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PENGARUH PERSEPSI MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA DAN MOTIVASI MENGIKUTI PERKULIAHAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA (STUDI KASUS) SKRIPSI. Oleh: Agus Yuliyanto K

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA (STUDI KASUS) SKRIPSI. Oleh: Agus Yuliyanto K IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA (STUDI KASUS) SKRIPSI Oleh: Agus Yuliyanto K1210003 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar

Lebih terperinci

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PENERAPAN MODEL PAKEM DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) BAGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mentransfer kebudayaan manusia dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Kebudayaan ini akan terus berkembang secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika. PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2014 / 2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT No Guru Mata (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009

ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009 ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : HERMAN SUWITO K 2509030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG SKRIPSI Oleh: IVA KAFITA SARI K4609053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB II PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB II PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAFTAR ISI hal BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah...... 1 B. Identifikasi Masalah... 23 C. Perumusan Masalah...... 27 D. Pembatasan Masalah...... 29 E. Pertanyaan Penelitian...... 32 F. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan manusia agar menjadi pribadi yang mulia, cerdas, dan mandiri yang dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2013/2014 SKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI V BERO KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh antar variabel penelitian

Lebih terperinci

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang sekolah menengah yang mengembangkan kemampuan siswanya pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (C3)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (C3) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN Bidang Keahlian Program Keahlian Kompetensi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa : Teknik Otomotif : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Kasus Pada Guru Di Sekolah SMA Muhammadiyah 4 Kartasura) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc

TUGAS AKHIR. PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI IV GENUKHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUWARDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting untuk menunjang kemajuan suatu bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari penyelenggaraan pendidikan yang diadakan

Lebih terperinci

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNAGRAHITA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNAGRAHITA - 1161 - E. KOMPETENSI INTI DAN PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNAGRAHITA KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai, 0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas, dengan begitu perkembangan

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNADAKSA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNADAKSA - 1605 - G. KOMPETENSI INTI DAN PERBENGKELAN SEPEDA MOTOR SMALB TUNADAKSA KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Matapelajaran (Kompetensi Dasar)

KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Matapelajaran (Kompetensi Dasar) KISI KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang Kompetensi Guru Materi Pokok : Teknik Otomotif : SMK/MAK : PEDAGOGIG : Guru Produktif Otomotif NO Kompetensi Inti Guru

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MATERI POKOK INDERA PENDENGARAN DAN SISTEM SONAR PADA MAKHLUK HIDUP PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII I SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 KUPANG TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE PADA MATA PELAJARAN LISTRIK OTOMOTIF Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : RIZA RIZANDO K2510056 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang

Lebih terperinci

ANALISIS RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI TEKNIK KENDARAAN RINGAN PADA KURIKULUM SMK DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI JASA OTOMOTIF

ANALISIS RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI TEKNIK KENDARAAN RINGAN PADA KURIKULUM SMK DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI JASA OTOMOTIF ANALISIS RELEVANSI STANDAR KOMPETENSI TEKNIK KENDARAAN RINGAN PADA KURIKULUM SMK DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI JASA OTOMOTIF ( Studi di SMKN I Kebonsari Kabupaten Madiun ) TESIS Usulan memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Tanpa adanya pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia

BAB I PENDAHULUAN. produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industrialisasi, pada derajad tertentu, mengimplikasikan pergeseran proses produksi dari laboring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Berbicara tentang proses

Lebih terperinci

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED

EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED PENGEMBANGAN E-MODUL EKOSISTEM BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA SUB POKOK BAHASAN ALIRAN ENERGI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ISMA AZIZ FAKHRUDIN K4310044 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan perkembangan zaman. Era kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan merupakan salah satu pilar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

: MARINDA MEGA NURFITRIANI K

: MARINDA MEGA NURFITRIANI K KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DISERTAI MIND MAP SKRIPSI Oleh : MARINDA MEGA

Lebih terperinci

SKRIPSI MUHDI NIM. X

SKRIPSI MUHDI NIM. X PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS D2 SLB-C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 SKRIPSI MUHDI NIM. X5107556 FAKULTAS

Lebih terperinci

IMANUEL DALAPANG K

IMANUEL DALAPANG K HALAMAN JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGELASAN LAS LISTRIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM PADA SISWA KELAS X TPM II SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh setiap orang dan merupakan suatu kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia

Lebih terperinci

Oleh : Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap

Oleh : Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap minat berwiraswasta siswa kelas II Rumpun Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta Oleh : Adit Priyadi NIM. K2502017 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut sumber daya manusaia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PERISTIWA PROKLAMASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARIBAYA 01 KRAMAT TEGAL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan IKA RIZKA ANNISA S

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan IKA RIZKA ANNISA S PENGARUH PENERAPAN METODE PEER TEACHING DAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN INSTALASI SOUND SYSTEM DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS

PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dengan disertai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), menuntut manusia untuk menguasai berbagai bidang yang ada di kehidupan.

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BEDUG 03 KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: TRIO SASONGKO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Kualitas pendidikan suatu negara merupakan indikator keberhasilan dari maju tidaknya

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci