LAPORAN PENELITIAN APLIKASI DCS HONEYWELL CONTROL ROOM PADA PRESSURE PLANT. Nama Tim :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENELITIAN APLIKASI DCS HONEYWELL CONTROL ROOM PADA PRESSURE PLANT. Nama Tim :"

Transkripsi

1 LAPORAN PENELITIAN APLIKASI DCS HONEYWELL CONTROL ROOM PADA PRESSURE PLANT Nama Tim : Nurpadmi ( ) Wasis Waskito Adi ( ) Agus Sugiharto ( ) Luita Yusniawati D. ( ) Muh Subur ( ) Ali Supriyadi ( ) PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MINERAL MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL CEPU, OKTOBER 2016 i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian Aplikasi DCS Honeywell Control Room pada Pressure Plant tepat waktu dan tanpa ada halangan yang berarti. Penelitian ini disusun menggunakan mata anggaran tahun 2016, yang dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 s/d November Pada kesempatan ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penelitian ini. Terima kasih kepada seluruh anggota tim dan semua kolega atas kerja sama dan dukungan moral, tenaga yang telah diberikan. Dengan menyadari atas terbatasnya ilmu yang dimiliki seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak begitu pula dalam penulisan laporan penelitian ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat bagi PPSDM Migas, khususnya bagi profesi instrumentasi dan produksi serta bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Cepu, Oktober 2016 Tim Penyusun ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v ABSTRAK... vii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Sistematika Laporan... 7 II. LANDASAN TEORI Sistem pengendalian (control system) Pengertian DCS DCS Honeywell Control Room Pressure Plant Penelitian sebelumnya III. PERANCANGAN SISTEM Tinjauan literatur Perancangan sistem a. Perancangan software b. Perancangan hardware IV. IMPLEMENTASI DAN HASIL Implementasi Software Implementasi Software Hasil dan Pengujian V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran iii

4 DAFTAR PUSTAKA iv

5 DAFTAR GAMBAR Gambar Loop Kontrol... 8 Gambar Sistem Konfigurasi DCS Gambar Operator Station Gambar Field control station (FCS) Gambar Enclosed and Open Display Style HIS tipe Console Gambar HIS tipe Desktop Gambar Operation Keyboard Gambar Bentuk EWS (Honeywell manual, 2014) Gambar 2. 9 Sistem Arsitektur DCS Honeywell Control Room Gambar FCS kontroler dengan demo kid Gambar Server dan Operator station Gambar Sistem Pressure mini plant Gambar Status System Running Gambar Koneksi jaringan Gambar Software control builder Gambar Contoh program di control builder Gambar Contoh grafik pada configuration studio Gambar Sistem konfigurasi rancangan penelitian Gambar Rancangan P & ID Gambar Rancangan Loop kontrol Gambar Software program aplikasi untuk DCS Honeywell Experion Gambar Configure Process control strategies Gambar Membuat project baru Gambar Mengisi nama kontroler Gambar Membuat konfigurasi I/O Modul Gambar Hasil Konfigurasi kontroler C300_PT dan I/O Modul Gambar Download Hasil Konfigurasi kontroler C300_PT Gambar Hasil download C300_PT berwarna hijau Gambar Membuka windows Control Module Gambar Membuat Blok DACA pada Control Module Gambar Membuat Blok PIDA pada Control Module Gambar Membuat Blok AI chanel 01 pada Control Module Gambar Memberi nama AICHANEL_ Gambar Membuat Blok AO chanel 01 pada Control Module v

6 Gambar Memberi nama AOCHANEL_ Gambar Menghubungkan blok dalam 1 loop Gambar Menyimpan blok diagram Gambar Merubah nama CM Gambar Assignment CM Gambar PIC101 masuk di CEEC300_PT Gambar Membuat grafik display baru Gambar Windows untuk menggambar grafik display Gambar Shape gallery Gambar Membuat gambar pada HMIWeb Display Builder Gambar Gambar P & ID sesuai dengan rancangan Gambar Pembuatan grafik display Gambar Layout posisi DCS Honeywell dan Pressure Plant Gambar Rancangan wiring dan terminasi Gambar Wiring instalasi Gambar Hasil Konfigurasi Controller C300_PT dan I/O Gambar Download CM Complete/berhasil Gambar Hasil Download CM Gambar Hasil grafik display Gambar Pengujian dengan DP Transmitter Gambar Pengujian dengan DP Transmitter vi

7 OPTIMALISASI PEMANFAATAN DCS - HONEYWELL "CONTROL ROOM" Nurpadmi ABSTRAK DCS - Honeywell "Control Room" didesain untuk mensimulasikan proses produksi migas offshore dan onshore bagi peserta diklat operator produksi migas. Namun pada kenyataannnya, simulator DCS tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh operator produksi, karena hanya terhubung dengan tombol, lampu, potensio dan display 7-segmen, tidak ada proses yang terhubung. Sementara simulasi proses dapat terjadi apabila ada peralatan/engine yang didesain untuk menghitung proses atau terhubung dengan suatu proses riil. Hal ini menyebabkan peralatan yang canggih dan modern tersebut sejak pengadaan tahun 2010 sampai hari ini tidak dimanfaatkan. Kondisi ini menggugah kami untuk meneliti aplikasi DCS Honeywell "Control Room" pada pressure plant sebagai media dan sarana diklat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan, peralatan DCS tersebut dapat dimanfaatkan baik untuk operator produksi maupun teknisi instrumentasi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang terdiri dari tinjauan literatur, perancangan alat, implementasi perancangan, pengukuran dan pengujian, serta analisa terhadap hasil pengukuran tersebut. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa DCS Honeywell "Control Room" - OTS dapat dimanfaatkan untuk mengontrol riil plant yang ada di PPSDM Migas sebagai contoh aplikasi yang sudah dikembangkan pada penelitian ini adalah aplikasi DCS Honeywell "Control Room" - OTS untuk mengendalikan Pressure plant yang ada di laboratorium instrumentasi. Kata kunci : Distributed Control System (DCS), Pressure, Plant, Simulasi, Eksperimen. vii

8 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai pusat pengembangan kompetensi dan skill Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya bidang minyak dan gas bumi, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menerapkan sistem diklat yang tidak hanya secara teoritis di dalam kelas, namum juga dilengkapi dengan praktek baik di dalam laboratorium maupun praktek lapangan. Untuk menunjang pelaksanaan diklat tersebut, kebutuhan sarana dan prasarana diklat mutlak diperlukan terutama sarana dan fasilitas praktek. Sarana penunjang diklat yang dimiliki PPSDM Migas cukup lengkap mulai dari bidang hulu, hilir, dan penunjang kegiatan migas. Jenis peralatan praktek di bidang tersebut cukup bervariasi dan selalu mengikuti perkembangan teknologi. PPSDM Migas juga memiliki peralatan praktek yang cukup canggih dan modern yaitu Distributed Control System (DCS). DCS merupakan perangkat sistem kendali yang digunakan untuk mengontrol dan menjaga peralatan dan hampir dipergunakan di setiap lapangan produksi migas. Salah satu DCS yang dimiliki PPSDM Migas adalah DCS Honeywell Control Room. DCS Honeywell ini didesain untuk memberikan gambaran dan simulasi mengenai proses produksi migas offshore dan onshore. Dengan adanya simulasi proses produksi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sarana praktek peserta diklat operator produksi migas. Namun pada kenyataannya, simulator DCS tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh 1

9 operator produksi, karena hanya terhubung dengan tombol, lampu, potensio dan display 7-segmen, tidak ada proses yang terhubung, dan perubahan dapat terjadi hanya apabila tombol, lampu dan potensio tersebut di rubah secara manual. Sementara simulasi proses dapat terjadi apabila ada peralatan/engine yang didesain untuk menghitung proses atau terhubung dengan suatu proses tertentu. Hal ini menyebabkan peralatan yang canggih dan modern tersebut sejak pengadaan tahun 2010 sampai hari ini tidak dimanfaatkan. Jika dilihat dengan investasi yang sangat besar untuk pengadaan peralatan ini, dan tidak dapat digunakan sampai sekarang maka kondisi ini sangat menyalahi azas kebermanfaatan. Sementara, diluar sana bagi perguruan tinggi dan dunia industri, peralatan tersebut merupakan peralatan canggih dan langka, tidak banyak perguruan tinggi yang mampu membeli peralatan DCS, bahkan didunia industri, hanya industri besar dan industri penting yang benar benar membutuhkan kehandalan sistem saja yang menggunakan DCS. Hal ini terjadi karena investasi dana yang dibutuhkan untuk pengadaan DCS memang sangatlah mahal. Kondisi ini menggugah kami untuk meneliti optimalisasi penggunaan DCS Honeywell dengan mengaplikasikan DCS Honeywell pada pressure plant sebagai media dan sarana diklat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan, peralatan DCS tersebut dapat dimanfaatkan baik untuk operator produksi maupun teknisi instrumentasi sehingga mampu meningkatkan nilai jual PPSDM Migas dalam melakukan diklat industri (PNBP). 2

10 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka timbul beberapa pertanyaan sebagai rumusan masalah dari penelitian ini yang antara lain sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat aplikasi DCS pada pressure plant untuk meningkatkan nilai guna DCS Honeywell Control Room, sebagai media praktikum untuk menunjang kegiatan diklat di PPSDM Migas? 2. Bagaimana cara merancang software sistem kontrol pressure plant yang dilakukan dari DCS Honeywell Control Room? 3. Bagaimana langkah langkah membuat sistem installasi untuk menghubungkan DCS Honeywell Control Room dengan pressure plant yang ada di laboratorium Instrument? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain : a. Salah satu DCS yang dimiliki Pusdiklat Migas, DCS Honeywell Control Room Model yang didesain untuk simulasi mengenai proses produksi migas offshore dan onshore, sejak pengadaan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan, karena tidak ada proses yang terhubung dengan DCS tersebut, dan perubahan/simulasi yang terjadi hanya apabila tombol, lampu, 7-segmen, dan potensio yang terpasang di rubah secara manual. b. DCS Honeywell Control Room Model dianggap tidak dapat dimanfaatkan untuk profesi tertentu yang ada di Pusdiklat Migas, 3

11 sehingga tidak satupun profesi yang mau mengakomodir peralatan tersebut. c. Belum ada pegawai yang mampu menguasai penggunaan DCS Honeywell Control Room Model 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini adalah terbatas pada DCS Honeywell Control Room dan fokus pada pembuatan aplikasi DCS Honeywell pada plant yang sudah ada yaitu pressure plant yang ada di Laboratorium instrumentasi. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui cara pembuatan aplikasi DCS pada pressure plant untuk meningkatkan nilai guna DCS Honeywell Control Room, khususnya sebagai media praktikum untuk menunjang kegiatan diklat di PPSDM Migas. 2. Mengetahui cara merancang software sistem kontrol pressure plant yang dilakukan dari DCS Honeywell Control Room 3. Mengetahui langkah langkah membuat sistem installasi untuk menghubungkan DCS Honeywell Control Room dengan pressure plant yang ada di laboratorium Instrument. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Meningkatkan nilai guna DCS Honeywell Control Room 4

12 2. DCS Honeywell Control Room dapat dipergunakan sebagai sarana praktek untuk diklat operator produksi migas dan teknisi instrumentasi tingkat 1 dan Meningkatkan nilai jual Pusdiklat Migas untuk melaksanakan diklat Industri (PNBP) bidang Migas. Setiap kurikulum diklat industri untuk operator produksi dan teknisi instrumentasi, selalu ada mata diklat DCS (Distributed Control System) dan PLC (Programmable Logic Controller). Bahkan, beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengirimkan karyawannya untuk diklat di PPSDM Migas, seperti ENI muara bakau, Conochophilips, dan Exxon MCL, ada permintaan khusus, untuk materi DCS agar diberikan materi DCS Honeywell karena disesuaikan dengan peralatan yang terpasang di plant mereka. 4. Membuka peluang baru untuk menyelenggarakan diklat industri (PNBP) kerjasama dengan instansi lain seperti perguruan tinggi atau sekolah tinggi. Berdasar pengalaman, kami sering mengalami kesulitan untuk mencari diklat/training DCS, PLC dan SCADA sampai tahap aplikasi/praktek dengan alat riil. Sampai saat ini, diklat tersebut hanya sebatas teori dan cerita sharing pengalaman, belum ada lembaga diklat yang mampu menyediakan DCS dan SCADA riil untuk praktek, kalaupun ada praktek sebatas simulasi software. Untuk diklat DCS dan SCADA sampai aplikasi praktek hanya dapat dilakukan dengan mengikuti diklat yang diselenggarakan vendor DCS dan SCADA tersebut, dan membutuhkan biaya yang sangat mahal. Hal ini membuka peluang bagi PPSDM Migas untuk menyelenggarakan diklat khusus DCS, PLC dan SCADA sampai tahap praktek menggunakan peralatan 5

13 riil. Diklat ini dapat diikuti oleh peserta dari pengajar SMK, Dosen dan praktisi industri baik dari industri migas maupun industri selain migas. Kerjasama diklat dengan industri lain selain sektor migas perlu dilakukan untuk mengatasi dampak melemahnya industri migas beberapa tahun terakhir ini. 1.7 Metodologi Terdapat beberapa metode dalam merealisasikan penelitian ini, antara lain: 1. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan beberapa pengumpulan materi mengenai prinsip kerja DCS Honeywell, control action dan kaitannya dengan proses baik melalui internet, dokumentasi manual peralatan ataupun buku-buku penunjang. Teori-teori tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah terkait realisasi penelitian ini. 2. Perancangan Pada tahap ini ditentukan simulasi sistem yang akan disimulasikan, perancangan control action pada software yang digunakan.. 3. Implementasi Tahap realisasi perancangan bertujuan untuk mewujudkan hasil dari perancangan sehingga menghasilkan suatu alat atau sistem yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 4. Pengukuran dan Pengujian Tahap pengukuran dan pengujian ini meliputi pengujian pada masingmasing sub blok sistem berupa pengujian hardware dan software. Parameter-parameter yang dianggap perlu akan didata dan direkam 6

14 untuk mengetahui nilai-nilai pengukuran yang diperoleh dari alat sehingga dapat dianalisis dan diperbaiki. 5. Analisis Tahap ini diperlukan untuk mengevaluasi kerja dan kehandalan sistem di lapangan meliputi identifikasi parameter-parameter penting dengan melakukan uji coba dan apabila diperoleh beberapa kendala yang menjadi penyebab kegagalan dalam proses kerja alat, maka kendalakendala tersebut dianalisa dan diperbaiki. 6. Perbaikan dan Penyempurnaan Apabila masih terdapat kesalahan (error) yang masih dapat diperbaiki, maka dilakukan proses perbaikan dan penyempurnaan. 7. Pembuatan Laporan Tahap ini dilakukan seiringan dengan tahap-tahap yang lainnya. Pembuatan laporan ini merupakan bukti tertulis dari sistem yang telah dibuat yang merupakan hasil dari perancangan dan analisis sistem. 1.8 Sistematika Laporan Laporan Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1. BAB I Pendahuluan 2. BAB II Landasan Teori 3. BAB III Rancangan Sistem 4. BAB IV Pengujian dan Analisa 5. BAB V Penutup 7

15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengendalian (Control System) Dalam mengendalikan suatu proses atau disebut control proses, terdapat 4 langkah (Sudaryanto, 2012) yaitu; 1. Mengukur 2. Membandingkan 3. Menghitung 4. Mengkoreksi Gambar 2. 1 Loop Control Sedangkan tujuan dari sistem pengendalian adalah; 1. Agar proses mendapat kestabilan. 2. Menjaga agar ouput atau produk sesuai dengan yang kita inginkan. 3. Meningkatkan performansi sistem (respon cepat, error dan osilasi minimum). 4. Menekan pengaruh gangguan / perubahan beban. Elemen Elemen Control System Dalam suatu system control terdapat 5 macam elemen utama yang membentuk system control dari suatu proses yaitu : 8

16 1. Sensing element (Sensor) adalah elemen yang pertama kali merasakan adanva variable proses dan kemudian merubahnya ke dalam bentuk gerakan mekanik atau sinyal electric yang sesuai dengan besarnya varibel yang dideteksinya. 2. Proses adalah sebutan variabel proses yang dikontrol/ dikendalikan. 3. Transmitter berfungsi untuk merubah nilai variabel proses yang dirasakan oleh sensor menjadi bentuk signal standard yaitu, yaitu 4-20 ma atau 1-5 Vdc (untuk transmitter elektrik) atau 3-15 psi (untuk transmitter pneumatic) dan ditransmisikan ke instrument lainnya. 4. Elemen Pengatur (Controller) adalah elemen pengatur memanfaatkan signal error yang dihasilkan untuk kemudian digunakan sebagai dasar untuk memberikan memberikan perintah perbaikan yang akan dilakukan oleh elemen pengontrol akhir (final control element). 5. Elemen Kontrol Akhir (Final Control Element) Dapat berupa control valve, motor, pompa yang menerima dan melaksanakan signal instruksi yang diberikan oleh controller untuk mempertahankan nilai variabel proses pada nilai setpoint-nya. Aksi Kontrol (Control Action) Output Controller pada suatu pengendalian proses tergantung kepada: 1. Aksi Kontrol (Control action). 2. Mode Kontrol (Control Mode). 9

17 Control action adalah merupakan aksi dari controller yang dapat diubah - ubah dari Direct menjadi Reverse atau sebaliknya dan ditetukan sesuai dengan kebutuhannya untuk membentuk metode loop pengaturan menjadi sistem tertutup dengan Feedback negative. 1. Direct Action Merupakan action controller yang apabila tejadi kenaikan sinyal pengukuran (PV), maka menyebabkan kenaikan sinyal output (MV). Sedangkan apabila terjadi kenaikan Set Point (SV), maka output akan turun dengan menghasilkan kesalahan (Error) sebesar PV-SV. 2. Reverse Action Merupakan aksi controller yang apabila tejadi kenaikan sinyal pengukuran (PV), maka menyebabkan penurunan sinyal output (MV). Sedangkan apabila terjadi kenaikan Set Point (SV), maka output akan naik dengan menghasilkan kesalahan (Error) sebesar SV-PV. 2.2 Pengertian DCS Distributed Control System (DCS) merupakan suatu sistem yang mendistribusikan berbagai fungsi yang digunakan untuk mengendalikan variabel proses dan unit operasi proses menjadi suatu pengendalian yang terpusat pada suatu control room dengan berbagai fungsi pengendalian, monitoring dan optimasi (Miraclesphysics, 2012). Distributed Control System (DCS) mulai dikenalkan tahun 1975 dan sudah dipergunakan secara luas di industri kimia, listrik, pembuatan kertas, industri baja dan industri lainnya (Wang, 2006). Alat ini dapat digunakan untuk mengontrol proses dalam skala menengah sampai besar. Proses 10

18 yang dikontrol dapat berupa proses yang berjalan secara kontinyu atau proses yang berjalan secara diskrit Distributed Control System (DCS) adalah suatu pengembangan system control dengan menggunakan komputer dan alat elektronik lainnya agar didapat pengontrol suatu loop system yang lebih terpadu dan dapat dikendalikan oleh semua orang dengan cepat dan mudah. Alat ini dapat digunakan untuk mengontrol proses dalam skala menengah sampai besar. Proses yang dicontrol dapat berupa proses yang berjalan secara kontinyu atau proses yang berjalan secara batching. Distributed control system (DCS) digunakan dalam industri untuk memonitor dan mengontrol peralatan yang tersebar dengan atau tanpa campur tangan manusia. Sebuah DCS biasanya menggunakan komputer sebagai controller dan menggunakan propietary interconections dan protokol untuk komunikasi. Modul input dan output membentuk part komponen untuk DCS, Prosesor menerima informasi dari modul input dan mengirim informasi ke modul output. Modul input menerima informasi dari instrumentasi input dalam sistem dan modul output mengirim ke instrumen output pada sistem. Bus komputer menghubungkan kontroller yang tersebar dengan sentral kontroller dan akhirnya terhubung ke Human machine Interface (HMI) atau panel kontrol. DCS adalah sistem yang terintegrasi ditujukan untuk mengontrol proses manufakturing yang kontinyu atau batch-oriented, seperti oil refining, petrochemical, central station dan pembuatan kertas. DCS dihubungkan dengan sensor dan aktuator dan menggunakan set poin kontrol untuk mengatur aliran material ke pabrik. Contoh yang paling umum adalah set 11

19 point kontrol loop yang terdiri dari sensor tekanan, kontroler, dan control valve. Pengukuran tekanan atau aliran cairan ditransmisikan kepada kontroler, biasanya melalui bantuan sebuah alat sinyal kondisi Input/Output (I/O). Saat variabel yang diukur mencapai titik tertentu, kontroler akan memerintahkan valve atau aktuator untuk membuka atau menutup sampai proses aliran cairan mencapai titik yang ditentukan. Pengolahan minyak yang besar menggunakan ribuan I/O dan menggunakan DCS yang sangat besar. Proses tidak dibatasi untuk mengatur aliran cairan melalui pipa saja tetapi juga termasuk mesin kertas, kontrol variasi kecepatan motor, mesin semen, operasi penambangan dan hal-hal lainnya. DCS secara umum terdiri dari digital controller terdistribusi yang mampu melakukan proses pengaturan loop atau lebih dalam satu control box. Peralatan I/O dapat diletakkan menyatu dengan controller atau dapat juga diletakkan secara terpisah kemudian dihubungkan dengan jaringan. Saat ini, controller memiliki kemampuan komputasional yang lebih luas. Selain control PID, controller dapat juga melakukan pengaturan logic dan sekuensial. DCS modern juga mendukung aplikasi fuzzy dan neural network. Sistem DCS dirancang dengan prosesor redundant untuk meningkatkan kehandalan sistem. Untuk mempermudah dalam penggunaan, DCS sudah menyertakan tampilan / grafis kepada user dan software untuk konfigurasi control. Hal ini akan memudahkan user dalam perancangan aplikasi. DCS dapat bekerja untuk satu atau lebih workstation dan dapat dikonfigurasi di workstation atau dari PC secara offline. 12

20 Komunikasi lokal dapat dilakukan melewati jaringan melalui kabel atau fiber optic. Gambar System Configuration of DCS Gambar diatas menunjukan konfigurasi systems dari DCS yang terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: Human Interface Station (HIS). Field Control Station (FCS). Vnet/IP atau Control Network. Fungsi DCS DCS berfungsi sebagai alat untuk melakukan control suatu loop system dimana satu loop dapat mengerjakan beberapa proses control. 13

21 Berfungsi sebagai pengganti alat control manual dan otomatis yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan sehingga lebih mudah untuk pemeliharaan dan penggunaanya. Sarana pengumpul dan pengolah data agar didapat output proses yang tepat Cara Kerja DCS DCS digunakan sebagai alat control suatu proses. Untuk mempelajari suatu sistem control dengan DCS, harus dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan loop system, dimana pada suatu loop system terdiri dari : 1. Alat pengukur ( Sensor Equipment) 2. Alat control untuk pengaturan proses (Controller) 3. Alat untuk aktualisasi ( Actuator) DCS terhubung dengan sensor dan actuator serta menggunakan setpoint untuk mengatur aliran material dalam sebuah plant / proses. Sebagai contoh adalah pengaturan setpoint control loop yang terdiri dari sensor tekanan, controller, dan control valve. Pengukuran tekanan atau aliran ditransmisikan ke controller melalui I/O device. Ketika pengukuran variable tidak sesuai dengan set point (melebihi atau kurang dari setpoint), controller memerintahkan actuator untuk membuka atau menutup sampai aliran proses mencapai set point yang diinginkan. Kelebihan DCS Kegagalan pada satu loop control tidak mempengaruhi loop control lainnya. 14

22 Fungsi control terdistribusi diantara FCS Sistem redundancy tersedia di setiap level Modifikasi sangat mudah dan fleksible Informasi variable proses dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan user Maintenance dan troubleshooting menjadi lebih mudah Mengurangi jumlah wiring di field Komponen DCS Secara umum komponen DCS dapat dibagi menjadi 3 bagian diantaranya: a. Human Interface Station (HIS) Operator Station digunakan untuk melakukan monitoring terpusat proses dari control room, menyajikan informasi plant terkini kepada operator melalui graphical user interface (GUI), sehingga operator dapat melakukan fungsi operasi, maintenance dan troubleshooting, Pengembangan variable proses, parameter kontrol, alarm, dll. Gambar Operator Station [2] b. Field control station (FCS) 15

23 Station ini Digunakan sebagai control unit untuk mengendalikan variabel variabel yang dikendalikan pada proses. Control station dikenal pula dengan istilah Field Control Station (FCS). Berikut adalah komponen dari FCS: Central Processor Unit (CPU) Catu daya (Power Supply Unit,PSU) Sistem komunikasi Modul masukan/keluaran (I/O modules,iom) FCS adalah otak dari DCS yang menghitung dan mengeksekusi kontrol kontrol di lapangan. Gambar Gambar Bentuk fisik FCS c. Sistem Komunikasi Sarana pertukaran data antara operator station, control station dan proses. Sarana komunikasi ini juga dapat digunakan untuk menghubungkan DCS dengan sistem lain seperti PLC (Programmable Logic Control), 16

24 SCADA system (Supervisory Control and Acquisition Data), Asset Management. Human Interface Station (HIS) Operator Station digunakan untuk melakukan monitoring terpusat proses dari control room, menyajikan informasi plant terkini kepada operator melalui graphical user interface (GUI), sehingga operator dapat melakukan fungsi operasi, maintenance, troubleshooting, dan engineering. Pengembangan variable proses, parameter control, alarm, dll. Seorang operator dapat menginstal dan menjalankan fungsi operasi dan monitoring bersama-sama dengan fungsi engineering dalam HIS yang sama atau berbeda. Dalam aplikasinya, terdapat 2 jenis HIS, yaitu: HIS tipe console HIS tipe desktop Pada HIS tipe console terdapat fungsi touch panel dan ada tombol yang mempersiapkan untuk mengoperasikan delapan loop atau 16 loop dalam ukuran kecil dan kontak I / O lainnya. 1. HIS tipe Console HIS tipe console adalah jenis baru dari Human Machine Interface yang dapat memanfaatkan teknologi PC terbaru. HIS jenis ini dapat terdiri dari LCD ganda ditumpuk, fungsi panel sentuh, keyboard operasi delapan-control-key, dan tambahan control I/O. Pada HIS tipe console terdapat 2 pilihan, yaitu enclosed display dan open display. Pemilihan 2 tipe ini tergantung dari kebutuhan di 17

25 lapangan setiap industry itu sendiri. Berikut adalah wujud dari Enclosed Display Style HIS tipe Console dan Open Display Style HIS tipe Console. Gambar Enclosed and Open Display Style HIS tipe Console 2. HIS tipe Desktop HIS jenis ini menggunakan general purpose PC. HIS tipe Desktop mempunyai operation keyboard yang membantu operator atau user untuk memberikan input ke PC. Gambar HIS tipe Desktop 18

26 Operation keyboard yang anti debu dan tumpahan ini mempunyai tombol flat atau flat keys yang hanya memberikan operasi satu kali sentuh (one-touch operation). Gambar Operation Keyboard Field Control Station (FCS) Komponen ini dapat dikatakan bagian utama dari DCS itu sendiri. FCS adalah central control atau disebut juga sebagai mastermind dari kontrol keseluruhan DCS. FCS berfungsi sebagai pusat yang menghubungkan input atau output dari instrumen lapangan yang dapat dipantau atau dikontrol melalui HIS. FCS memiliki beberapa komponen yang disimpan dalam cabinet atau rak besar dan dapat ditemukan di controlroom. Akan tetapi terdapat pula FCS yang disimpan di field, seperti FCS milik vendor Yokogawa dengan tipe Remote Input Output (RIO). Berikut adalah beberapa komponen dari FCS: 1. CPU Komponen ini adalah Central Processing Unit yang melakukan perhitungan dan fungsi control. CPU memiliki kinerja tinggi dan mikroprosesor ganda. Dalam CPU juga terdapat baterai untuk pensuplai cadangan untuk memori database dalam prosesor selama 19

27 listrik mati /apabila terjadi ganguan listrik/mati lampu. Maksimum waktu back-up sampai 72 jam. 2. Power Supply Power supply berfungsi memberikan power pada FCS. 3. Nodes (Remote I/O Units) Node menghubungkan sinyal I / O dari lapangan, melakukan konversi sinyal, dan berkomunikasi dengan FCU melalui bus RIO. Node terdiri dari I / O unit yang terhubung ke sinyal lapangan dan subsistem, serta node interface units yang berfungsi berkomunikasi dengan FCU. 4. I/O Units I/O unit terdiri dari I / O modul. I/O modul memproses sinyal dari lapangan baik dari atau ke FCU. 5. Analog I/O Modules Modul-modul analog ini dapat memproses sinyal I / O ke atau dari berbagai sumber. Module module ini adalah modul dengan tingkat keandalan tinggi, dengan masing-masing modul didedikasikan untuk memproses sinyal tunggal, untuk high system availability. 6. Digital I/O Modules Selain dapat memproses status atau digital I / O biasa, modul ini mampu menghitung Input pulse, memberikan pulse-width outputs. Modul input mengkonversi input sinyal proses analog menjadi data digital sehingga FCS dapat memprosesnya. Modul output mengkonversi data digital dari FCS menjadi sinyal analog dan sinyal contact lalu menghasilkan output data. 20

28 7. Communications Modules Modul komunikasi ini dapat mensupport RS-232C, RS-422/485, Vnet, Ethernet, dan juga lainnya, serta protocol untuk berkomunikasi dengan subsystems seperti PLC, dapat di download ke modul tersebut. 8. Fieldbus Communications Modules Modul ini berfungsi sebagai interface dengan komunikasi fieldbus. Fieldbus adalah komunikasi digital, bidirectional dan multi-drop dimana langsung terhubung dari field devices ke control systems, dan juga menggantikan komunikasi konvensional 4-20 ma. Spesifikasi komunikasi fieldbus yang digunakan di industri, telah distandarkan oleh fieldbus foundation. FCS berfungsi untuk mengontrol plant. Berdasarkan perbedaan I/O modul yang digunakan, maka FCS dibagi menjadi 2 yaitu; Engineering PC /Engineering Work Station (EWS). PC ini digunakan untuk melakukan modifikasi dari sistem yang sudah ada, juga untuk melakukan kegiatan maintenance dari sistem DCS. Bentuk fisiknya sama seperti HIS, yang membedakan dengan HIS adalah software didalamnya. EWS dilengkapi dengan BUILDER sebagai window untuk modifikasi. Selama pekerjaan engineering tidak dilakukan, EWS dapat berfungsi sebagai HIS dan EWS juga dapat melakukan emulasi/ tes fungsi secara virtual. 21

29 Gambar Bentuk EWS (Honeywell manual, 2014) 2.3 DCS Honeywell Control Room a. Sistem Arsitektur Sistem arsitektur dari DCS Honeywell Control Room adalah terdiri dari dua buah server, dimana 1 server untuk engineering dan satu server untuk ACE. Pada desain awal, server ACE akan digunakan untuk simulator, namun saat ini server ACE di buat sama dengan server engineering. Disamping dua buah server, juga terdapat 4 buah komputer operator station sebagai Human Interface Station (HIS) untuk monitoring dan menampilkan grafik proses. Field Control Station (FCS) pada sistem ini menggunakan controller Experion C300 Honeywell dengan sistem redundand, dimana apabila ada salah satu sistem yang gagal maka sistem yang lain akan langsung mem-backup. Pada sistem redundand ini terdapat 2 buah Power supply, 2 buah controller, 2 buah communication (FTE A dan FTE B). Sistem ini juga dilengkapi monitor plasma

30 Gambar 2.9 Sistem Arsitektur DCS Honeywell Control Room b. Field Control Station (FCS) Merupakan kontroler dengan sistem redundand dan dilengkapi dengan demo kid untuk tujuan simulasi baik untuk simulasi Analog Input, Analog Output, Digital Input, dan Digital Output. Gambar 2.10 FCS kontroler dengan demo kid 23

31 c. Server dan Operator Station Server yang digunakan adalah Server - DELL T160, yang digunakan untuk Engineering, Data Base, Station Supervision (Client Application). Operator station yang digunakan adalah DELL T5500, yang digunakan untuk Station Supervision (Client Application), HMI Web Engineering, dan Remote Logic Development (EWS). Gambar 2.11 Server dan Operator station 2.4 Pressure Plant Pressure plant merupakan suatu sistem pressure mini plant yang digunakan untuk praktikum kontrol tekanan. Sistem ini berguna untuk eksperimen stabilitas sistem kontrol sederhana. 24

32 Gambar Sistem Pressure mini plant Sistem ini dapat digunakan untuk praktikum instrumentasi dan untuk operator simulasi proses variabel tekanan, serta dapat digunakan untuk simulasi kontrol kaskade aliran dan tekanan, dengan cara disambungkan dengan sistem tambahan yaitu sistem Aliran Proses (flow process plant). Bagian utama dari Sistem Pressure Plant ini adalah: kontroler dengan auto-tune chart recorder Dua-channel I/P converter Gauge pressure transmitter Kontrol valve Pneumatic Akumulator Tekanan Pompa Tiga kecepatan Penampung air Untuk melakukan eksperimen, peserta diklat mengisi penampung air dengan air bersih. Kemudian mengatur controller untuk mengatur aliran air 25

33 dengan menggunakan pneumatik valve. Hal ini akan mengubah tekanan di akumulator. Pressure transmitter akan mengukur tekanan akumulator dan memberikan umpan balik ke controller. Tekanan yang terukur merupakan tekanan realistis, karena peralatan tersebut telah menggunakan standar industri instrumentasi. Peralatan tersebut mempunyai dua valve. Satu kontrol valve pada aliran output (drain) akumulator, dan satu valve pada aliran bypass. Sebuah chart recorder akan merekam perubahan variabel proses (tekanan) dan controller output. Chart recorder tersebut adalah paperless, sehingga perlu komputer dan printer warna jika diperlu untuk mencetak hard copy dari grafik tersebut. 2.5 Penelitian Sebelumnya Penelitian sistem kontrol khususnya kontrol terdistribusi sudah dimulai sejak lama. Pada tahun 1988, Yau S. Stephen, dan Hong Wonmo melakukan analisis aliran kontrol, antara komponen software yang merupakan software DCS dan mampu menguji dengan mengetahui toleransi kesalahan suatu perangkat lunak. Selanjutnya Prime A., 1989 memahami DCS memperkenalkan sistem yang kompleks yang dipecah menjadi potongan kecil untuk menyederhanakan instalasi, dan untuk mengatur biaya menjadi lebih efektif. Aplikasi DCS di dunia industri pun semakin dikembangkan, Huang, 2010 mengembangkan penelitian aplikasi DCS pada proses produksi pembuatan kertas dan dibuktikan bahwa, sistem DCS yang diaplikasikan pada proses produksi kertas dapat berjalan secara otomatis, aman, presisi dengan performa tinggi, serta dapat mengurangi biaya konstruksi dan instalasi dengan signifikan, seperti halnya biaya maintenance. 26

34 Goncalves, 2015 mengembangkan aplikasi display tampilan grafik DCS 2.5D / 3D, dan mampu menciptakan pandangan penuh /gambaran seluruh proses manufaktur, sehingga meningkatkan jumlah dan kualitas informasi yang diberikan kepada operator dan mencegah tampilan operasi yang tidak diperlukan. 27

35 III. PERANCANGAN SISTEM Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen yang meliputi membuat rancangan sistem, mengimplementasikan dan menguji hasil implementasi tersebut. Tahapan dalam perancangan sistem tersebut adalah sebagai berikut : 3.1 Tinjauan literatur Teknik yang digunakan tinjauan ini antara lain : 1. Studi Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan berbagi macam literatur mengenai DCS Honeywell dan pressure plant, baik berupa manual dokumen, as built document yang berupa dokumen instalasi, spesifikasi teknis, kontrol narasi, dan dokumen gambar. 2. Observasi dan testing yaitu dengan kunjungan ke lapangan secara langsung melihat peralatan yang akan di teliti, dilakukan pengetesan dan di jalankan/start up. 3.2 Perancangan sistem Pada tahap ini dilakukan desain aplikasi DCS baik berupa perancangan software untuk DCS Honeywell Experion C300R, dan perancangan hardware yang berupa instalasi koneksi dari DCS Honeywell ke pressure plant yang ada di laboratorium Instrument. 28

36 a. Perancangan Software Pada tahap tinjauan sebelumnya telah dilakukan observasi dan testing, dan harus dipastikan bahwa sistem DCS Honeywell Control room secara software baik software server dan software aplikasi yang berupa control builder, configuration studio telah terinstall dengan baik. Sebelum membuat program, Server dan Hardware Controller DCS harus tersambung, dan semua software aplikasi harus running. Hal ini dapat dilihat pada status system running yang menunjukkan keseluruhan software, hardware dan koneksi jaringan dalam kondisi baik dan jalan. Gambar 3.1 Status System Running Gambar 3.2 koneksi jaringan antara server dan kontroler 29

37 Software yang akan digunakan pada perancangan DCS Honeywell Experion C300R adalah software khusus dari vendor Honeywell yaitu Experion PKS. Untuk membuat program kontrol diagram blok menggunakan control builder dan untuk menampilkan grafik proses menggunakan configuration studio. Kedua software ini merupakan software aplikasi dan saling berkaitan / link. Software diagram blok yang sudah dibuat di control builder dapat ditampilkan di configuration studio apabila diberikan alamat yang sama pada alamat link-nya. Gambar 3.3 software control builder dan configuration studio Gambar 3.4 contoh program kontrol diagram blok di control builder 30

38 Gambar 3.5 contoh grafik proses pada configuration studio b. Perancangan Hardware Sistem konfigurasi dari penelitian yang akan dilakukan adalah seperti pada gambar 3.6 dibawah. Sistem ini terdiri dari dua buah server yaitu server Experion dan server ACE. Kedua server ini berfungsi sebagai engineering station, yaitu suatu komputer yang berguna untuk mengendalikan semua station, komputer untuk mendesain dan membuat program serta garfik proses. Disamping server, penelitian ini juga menggunakan sebuah operator station untuk menampilkan dan melihat simulasi proses dalam bentuk grafik simulasi yang sudah di desain di server. Disamping itu juga terdapat Field Control Station (FCS) yang terdiri dari DCS Controller, Input Output (I/O) analog dan digital, Switch komunikasi, dan power supply. FCS inilah nanti yang akan di sambungkan dengan peralatan lapangan, yang dalam hal ini disambungkan dengan Pressure Plant yang berada di laboratorium instrumentasi. Sistem ini juga dilengkapi dengan monitor LED

39 Gambar 3.6 Sistem konfigurasi rancangan penelitian Gambar 3.7 Rancangan P & ID dari sistem pressure plant Dari gambar piping and instrument drawing P & ID dari sistem pressure plant (gambar 3.7) dapat dilihat bahwa, pressure transmitter PT101 sebagai peralatan yang mendeteksi tekanan sistem pressure plant berupa sinyal pneumatik. Output pressure transmitter PT101 sebagai Proses value (PV) 32

40 berupa sinyal elektrik 4 20 ma dan dikirimkan ke kontroler DCS melalui chanel analog input. Didalam kontroler DCS, sinyal elektrik PV tersebut dibandingkan dengan nilai Set Value (SV) dan dihitung, selanjutnya akan menghasilkan nilai output kontroler berupa Manipulated Value (MV). Sinyal MV dari kontroler tersebut dikeluarkan ke lapangan melalui analog output chanel dan dipergunakan untuk mengatur bukaan valve. Gambar 3.8 Rancangan Loop Kontrol Dari gambar rancangan loop kontrol, terlihat bahwa output pressure transmitter PT101 (PV) yang berupa sinyal elektrik 4 20 ma, akan dikirimkan ke kontroler PIC101 melalui terminal blok JB AI 01 nomer 01 dan 02. Kontroler PIC101 tersebut akan disambungkan dengan alamat Analog Input 01 (AI 01) pada chanel 01. Sementara output PIC101 yang berupa sinyal elektrik 4 20 ma, akan dikeluarkan melalui analog output 01 (AO 01) dan disambungkan pada terminal blok JB AO 01 nomer 01 dan 02. Selanjutnya sinyal elektrik tersebut akan disambungkan dengan I/P converter pada terminal (+) dan (-). Sinyal elektrik 4 20 ma tersebut akan dirubah menjadi sinyal pneumatik 3 15 psi untuk menggerakkan kontrol valve PCV

41 IV. IMPLEMENTASI DAN HASIL Merupakan implementasi/aplikasi dari desain dan rancangan software dan hardware yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap implementasi ini dilakukan pembuatan shoftware program dan dilakukan instalasi untuk menyambungkan sistem DCS tersebut dengan Pressure Plant. 4.1 Implementasi Software Kontrol Modul Kontrol module merupakan software untuk yang didesain dan dibuat untuk membaca data, mengolah dan mengontrol peralatan yang ada dilapangan. Pada sistem ini, peralatan yang akan dibaca datanya adalah Pressure Transmitter dari sistem pressure plant. Selanjutnya data tersebut diolah dalam software sistem dan dipergunakan untuk mengatur bukaan kontrol valve yang terpasang dalam sistem pressure plant. Adapun langkah pembuatan software tersebut adalah sebagai berikut : 1. Membuka program aplikasi Configuration Studio Gambar 4.1 Software program aplikasi untuk DCS Honeywell Experion 34

42 2. Membuka link windows untuk membuat kontrol modul (control builder project - assignment) dengan mengklik Configure process control strategies Gambar 4.2 Configure Process control strategies 3. Membuat kontroler baru dengan mengklik new controllers C300 controller Gambar 4.3 Membuat project baru 35

43 Gambar 4.4 Mengisi nama kontroler Gambar 4.5 Membuat konfigurasi I/O Modul Pada penelitian ini dibuat projek baru dengan nama kontroler C300_PT dan konfigurasi I/O yang dipakai diberi nama AI_HART_PT dan AO_HART_PT. Dengan tampilan pada windows seperti gambar

44 Kontroler C300_PT Gambar 4.6 Hasil Konfigurasi kontroler C300_PT dan I/O Modul 4. Download hasil konfigurasi kontroler C300_PT dan I/O Modul Untuk memastikan apakah konfigurasi kita berhasil ataukah tidak, dapat didownload terlebih dahulu ke Controller C300 Experion dengan cara seperti gambar 4.7. Apabila download berhasil dan tidak ada error, maka kontroler akan berwarna hijau. Gambar 4.7 Download Hasil Konfigurasi kontroler C300_PT 37

45 Gambar 4.8 Hasil download C300_PT berwarna hijau 5. Membuat Control Module Control Module berisi blok diagram dari suatu program untuk mengontrol peralatan dilapangan. Langkah untuk membuat blok diagram tersebut adalah sebagai berikut : Gambar 4.9 Membuka windows Control Module Didalam Control Module (CM) dapat dibuat program kontrol yang berupa blok diagram. Dalam blok diagram tersebut terdiri dari blok DACA, PIDA, input dari transmitter yang masuk ke chanel Analog Input (AI), dan output ke control valve melalui chanel AO. 38

46 6. Membuat Blok DACA pada Control Module Blok DACA berguna sebagai Data Acquisitions, yaitu sebagai pengkondisi sinyal dari lapangan. Cara membuat blok DACA tersebut dengan membuka library DATAACQ, selanjutnya blok yang ada didalam library tersebut didrag dan di drop di windows CM (Control Module). Gambar 4.10 Membuat Blok DACA pada Control Module 7. Membuat Blok PIDA pada Control Module Sama seperti DCS dan kontroller yang lain, metode kontrol yang digunakan dalam DCS Honeywell Experion adalah Proporsional, Integral, dan Derivatif (PID). Untuk membuat blok PID, dapat dilakukan dengan membuka library REGCTL PID. Sama seperti DACA, blok PIDA dapat di drag dan drop di windows CM. Langkah tersebut dapat dilihat pada gambar

47 Gambar 4.11 Membuat Blok PIDA pada Control Module 8. Membuat Input dari chanel Analog Input pada Control Module Untuk membaca data dari transmitter yang tersambung pada chanel 0 Analog Input, dapat dilakukan dengan membuka project C300_PT IOLINK_PTA AI_HART_PT AICHANEL_01 Gambar 4.12 Membuat Blok AI chanel 01 pada Control Module 40

48 Selanjutnya jangan lupa untuk mengubah nama AICHANEL_01 tersebut sesuai dengan nama identitas peralatan yang tersambung pada Analog input chanel tersebut. Sebagai contoh pada penelitian ini, chanel AI tersebut tersambung dengan pressure transmitter, sehingga diberi nama PT101. Pengubahan nama tersebut dapat dilakukan dengan melakukan double klik pada blok AICHANEL_01 dan pada windows yang muncul dilakukan pengisian nama dan deskripsi sebagaimana pada gambar Gambar 4.13 Memberi nama AICHANEL_01 9. Membuat Output dari chanel Analog Output pada CM Untuk mengirim data ke lapangan misalnya untuk mengontrol kontrol valve yang telah tersambung pada chanel 01 Analog Output, dapat dibuat blok diagram dengan membuka project C300_PT IOLINK_PTA AO_HART_PT AOCHANEL_01 41

49 Gambar 4.14 Membuat Blok AO chanel 01 pada Control Module Seperti halnya pada AICHANEL_01, nama identitas peralatan yang tersambung pada Analog output chanel tersebut harus disesuaikan dengan peralatan lapangan. Sebagai contoh pada penelitian ini, chanel AO tersebut tersambung dengan Control valve pada pressure plant, sehingga diberi nama PCV101. Pengubahan nama dapat dilakukan dengan mengisi nama dan deskripsi seperti pada gambar Gambar 4.15 Memberi nama AOCHANEL_01 42

50 10. Menghubungkan blok dalam satu loop Supaya blok blok yang sudah kita buat dapat membentuk 1 loop kontrol maka blok blok tersebut harus kita hubungkan dengan cara melakukan double klik pada blok sebelumnya dan melakukan 1 klik pada blok selanjutnya. Double Klik 1 Klik Gambar 4.16 Menghubungkan blok dalam 1 loop Gambar 4.17 Menyimpan blok diagram 43

51 Setelah Control Module (CM 545) tersebut disimpan, maka file tersebut akan masuk dalam Unassigned dan kita dapat melakukan rename terhadap CM 545 untuk dirubah nama menjadi PIC101. Gambar 4.18 Merubah nama CM Gambar 4.19 Assignment CM 44

52 Selanjutnya kita lakukan assignment terhadap control module PIC101, dengan menekan icon = pada toolbar. Sehingga akan muncul windows list CM yang dapat di assignment. Kita dapat memilih CM PIC101 dan dapat di assign ke CEEC300_PT. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.18 diatas. Dengan di assign ke CEEC300_PT, CM PIC101 yang semula di unassigned sekarang di CEEC300_PT. Gambar PIC101 masuk di CEEC300_PT Display Untuk membuat grafik display pada DCS Honeywell C300 ini dilakukan pada HMIWeb Display Builder. Langkah langkah pembuatan grafik pada HMIWeb Display Builder tersebut adalah sebagai berikut : 45

53 1. Membuat display baru Untuk membuat display baru dapat dilakukan langkah langkah : pada Configuration studio, buka configuration explorer display Create new normal display Gambar 4.21 Membuat grafik display baru Selanjutnya muncul windows untuk menggambar display sbb : Gambar 4.22 Windows untuk menggambar grafik display 46

54 Didalam windows tersebut terdapat beberapa bentuk shape yang dapat kita pakai untuk membuat desain grafik sesaui dengan kondisi riil sistem yang dikontrol. Selain itu juga ada shape gallery yang menyediakan beberapa gambar untuk tujuan tertentu. Untuk menampilkan bentuk shape yang kita pilih, dapat dilakukan dengan melakukan klik kanan pada bentuk tersebut dan pilih Insert Into Display. Maka bentuk tersebut akan tampil pada HMIWeb Display Builder, seperti gambar 4.24 dibawah. Gambar 4.23 Shape gallery Setelah gambar dari shape gallery muncul, kita dapat melengkapi gambar tersebut dengan nama berupa text, dan dapat diatur warna background, ukuran, dan asesories yang lain. 47

55 Gambar 4.24 Membuat gambar pada HMIWeb Display Builder 2. Membuat display Pressure Plant Setelah mengetahui cara membuat display yang baru, selanjutnya membuat display untuk pressure plant, sesuai dengan sistem riil yang dikontrol. Beberapa komponen utama pada display yang dibuat adalah display plant, yang terdiri dari Penampung air, Pompa Tiga kecepatan, Akumulator Tekanan, Kontrol valve Pneumatic, Gauge pressure transmitter, dan I/P converter dan loop kontrol pressure yang meliputi pressure transmitter, kontroler dan kontrol valve. Untuk display plant, dibuat fix dan tetap, sementara untuk loop kontrol dapat menampilkan nilai riil yang terbaca oleh sensor /transmitter. 48

56 Gambar 4.25 Gambar P & ID sesuai dengan rancangan Gambar 4.26 Pembuatan grafik display 4.2 Implementasi Hardware Pada implementasi hardware ini, dilakukan wiring, pemasangan koneksi dari terminal input output analog pada panel DCS dihubungkan dengan pressure transmitter dan I/P converter yang terhubung dengan Pressure control Valve pada pressure plant yang ada di laboratorium instrumentasi. Lokasi penelitian ini berada di lingkungan PPSDM Migas Cepu, yaitu di 49

57 ruang OTS Control Room yaitu di Gedung Widyaiswara lantai 2 karena DCS Honeywell tersebut saat ini berada di ruang tersebut. Sementara itu, pressure plant berada di ruang simulator di gedung Laboratorium Instrumentasi. Dan kedua gedung tersebut berjarak kurang lebih 50 m, seperti terlihat dari gambar 4.27, sehingga kebutuhan kabel untuk penelitian ini sekitar 50 m. Gambar 4.27 Layout posisi DCS Honeywell dan Pressure Plant Untuk keperluan instalasi dari I/O DCS di lantai 2 gedung Widyaiswara ke Presure plant tersebut diperlukan bahan sebagai berikut: Tabel 1. Bahan Implementasi Penelitian No. Bahan dan Peralatan Penelitian Volume 1. Kabel UTP ( 1 roll) 50 m 2. Terminal, Connector 10 buah Pada desain awal, direncanakan menggunakan kabel etherna NYY 3 x 2.5 sepanjang 50 m x 2 untuk input dari transmitter ke Analog Input DCS dan dari Analog Output DCS ke I/P Converter dan Control valve. Namun karena kendala pengadaan kabel NYY 3 x 2.5 yang agak lama (indent), kami ganti dengan kabel 50

58 UTP 50 m, sudah sekaligus untuk input dan output. Disamping itu, pada saat pelaksanaan pemasangan kabel, lebih mudah dan praktis karena untuk input dan output tersebut cukup dengan 1 gelondong kabel. Untuk teknik instalasinya disesuaikan dengan disain awal yaitu sesuai dengan gambar rancangan wiring dan terminasi. Gambar 4.28 Rancangan wiring dan terminasi Dari gambar rancangan tersebut, terlihat bahwa output pressure transmitter PT101 (PV) yang berupa sinyal elektrik 4 20 ma, akan dikirimkan ke kontroler PIC101 melalui terminal blok JB AI 01 nomer 01 dan 02. Kontroler PIC101 tersebut akan disambungkan dengan alamat Analog Input 01 (AI 01) pada chanel 01. Sementara output PIC101 yang berupa sinyal elektrik 4 20 ma, akan dikeluarkan melalui analog output 01 (AO 01) dan disambungkan pada terminal blok JB AO 01 nomer 01 dan 02. Selanjutnya sinyal elektrik tersebut akan disambungkan dengan I/P converter pada terminal (+) dan (-). Sinyal elektrik 4 20 ma tersebut akan dirubah menjadi sinyal pneumatik 3 15 psi untuk menggerakkan kontrol valve PCV101. Gambar 4.29 berikut merupakan koneksi yang telah dilakukan pada penelitian ini. Untuk chanel AI 01 sebelumnya terhubung dengan demo kid potensio di pintu panel, selanjutnya dilepas untuk dikoneksikan dengan transmitter. Demikian juga untuk AO chanel 01, yang semula terhubung dengan 7- segmen dilepas untuk dihubungkan dengan I/P converter dan control valve. 51

59 Gambar 4.29 Wiring instalasi 4.3 Hasil dan Pengujian Hasil dan pengujian dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi, pertama dari software berupa hasil implementasi software dan pengujiannya. Yang kedua adalah hasil dari implementasi hardware yang berupa hasil installasi hardware dan pengambilan data Software Dari implementasi pembuatan software control modul (CM) dan display diperoleh hasil bahwa konfigurasi controller C300_PT dan Input Output Modul (AI_HART_PT dan AO_HART_PT) telah berhasil dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil download konfigurasi tersebut menunjukkan indikator warna hijau sebagai tanda bahwa download hasil konfigurasi tidak ada error dan berhasil. Setelah konfigurasi berhasil, dilanjutkan dengan pengujian terhadap Control Module (CM). Pada pengujian control module dilakukan dengan melakukan download dan diperoleh hasil bahwa server load complete (gambar 4.31) yang menunjukkan bahwa CM telah berhasil. 52

60 Konfigurasi berhasil Gambar 4.30 Hasil Konfigurasi Controller C300_PT dan I/O Gambar 4.31 Download CM Complete/berhasil Hasil control module tersebut dapat dilihat di Monitoring dan akan terlihat kode warna hijau yang menunjukkan download CM telah berhasil (gambar 4.32). 53

61 Control Module (CM) berhasil Gambar 4.32 Hasil Download CM Untuk mempermudah operator dalam mengoperasikan sistem, grafik display dibuat hampir sama dengan plant riil. Hasil dari grafik display tersebut seperti gambar Gambar 4.33 Hasil grafik display Hardware Hasil implementasi pembuatan software control modul dan instalasi hardware dapat dilakukan pengujian dengan menginjeksi arus 4 54

62 20 ma, dan menunjukkan hasil bahwa pembacaan PT101 di software mempunyai range antara 0 100, dan tampilan DACA menunjukkan nilai 0 15 Volt. Selain pengetesan menggunakan injektor arus 4 20 ma, pengujian juga dilakukan dengan menggunakan DP Transmitter Yokogawa, dan input 3,9 ma dari DP Transmitter dapat diterima oleh software yang dibuat. Gambar 4.34 Pengujian dengan DP Transmitter Setelah pengujian dengan DP Transmitter telah berhasil, pengujian selanjutnya dilakukan dengan Pressure Plant, dan dapat diambil data sebagai berikut. No MV (CR) PV (CR) CV PV (Transmiter) 1 0 % 8, % 0,284 Bar 2 25% 8,52 75% 0,283 Bar 3 50% 8,51 50% 0,282 Bar 4 75% 8,50 25% 0,281 Bar 55

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KONSEP DASAR SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KOMPONEN DASAR DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB IV KOMPONEN DASAR DCS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Krakatau Steel merupakan suatu perusahaan yang memproduksi baja dengan produk yang dihasilkan berupa Hot Roll Coil, Cold Roll Coil dan Wire Rod. Dalam prosesnya,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek Distributed Control Sistem (DCS) dan Sistem Kontrol pada CO 2 Removal Plant

Makalah Seminar Kerja Praktek Distributed Control Sistem (DCS) dan Sistem Kontrol pada CO 2 Removal Plant Makalah Seminar Kerja Praktek Distributed Control Sistem (DCS) dan Sistem Kontrol pada CO 2 Removal Plant Oleh : Arsyad (L2F008107) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS

Presentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS Presentasi Tugas Akhir Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - ITS INTEGRASI PLC SIEMENS S7 Lite300DAN DCS CENTUM CS 3000 UNTUK IMPLEMENTASI PENGATURAN CONTROL VALVE Samsul Rajab

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek

Makalah Seminar Kerja Praktek A-1 Makalah Seminar Kerja Praktek PENGENDALIAN LEVEL AIR PADA BOILER DRUM SIMULATOR MENGGUNAKAN DCS YOKOGAWA CENTUM VP DI LABORATORIUM INSTRUMENTASI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Ebtian Apriantoro [1], Wahyudi,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL TERDISTRIBUSI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL TERDISTRIBUSI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KONTROL TERDISTRIBUSI DCS Yokogawa CS3000 Department Poly CP3 PT. Indorama Synthetics Tanggal 27-30 Oktober 2015 Disusun Oleh : Fahmi Ahmad Husaeni (201302025) Dosen Pengampu :

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangnya teknologi, berbagai penemuan terbaru yang digunakan

Lebih terperinci

Desain dan Realisasi Sistem Kontrol Proses Melalui Jaringan Menggunakan Distributed Control System Centum CS 3000

Desain dan Realisasi Sistem Kontrol Proses Melalui Jaringan Menggunakan Distributed Control System Centum CS 3000 Desain dan Realisasi Sistem Kontrol Proses Melalui Jaringan Menggunakan Distributed Control System Centum CS 3000 D I S U S U N O L E H : F a t w a C a h y o K u s u m o 2 2 0 6. 1 0 0. 1 3 7 DOSEN PEMBIMBING:

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III PERENCANAAN, REALISASI, DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan dan realisasi dari otomatisasi platform secara elektrikal. Selain itu, akan dibahas juga jenis

Lebih terperinci

DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS)

DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS) Nama : Emha Rofiqi Hasyim NIM : 09501241034 DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM (DCS) A. Pemahaman Dasar & Sejarah Perkembangan DCS DCS (Distributed Control System) adalah suatu pengembangan sistem kontrol dengan

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KOMPONEN DASAR DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB III KOMPONEN DASAR DCS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KONSEP DASAR SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB

Lebih terperinci

Sistem Kontrol - 12 Computer Aided Control System. Dimas Firmanda Al Riza

Sistem Kontrol - 12 Computer Aided Control System. Dimas Firmanda Al Riza Sistem Kontrol - 12 Computer Aided Control System Dimas Firmanda Al Riza Materi setelah UTS MBH Dasar sistem kontrol Dasar kontrol PID Fuzzy DFA Elemen2 Sistem Instrumentasi dan Kontrol Computer Aided

Lebih terperinci

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC

Pertemuan ke-2. Pengantar PLC Pertemuan ke-2 Pengantar PLC Mengetahui sejarah perkembangan PLC Mengetahui pengontrolan dengan Relay Prinsip dasar operasi PLC Mengetahui informasi umum mengenai PLC Sasaran Pelatihan Sejarah Singkat

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI FUNGSI DAN CARA KERJA DCS Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB III FUNGSI DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Politeknik Negeri Sriwijaya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi SCADA SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI KONSEP DASAR SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 BAB

Lebih terperinci

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3 RANCANG BANGUN MINIATUR PENGATURAN DAN MONITORING PENGISIAN MINK PELUMAS MENUJU MULTI-BANKER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (Sub judul : Pemrograman PLC Omron CS1W) Ir. Sutedjo.MT 1, Rusiana. S.T

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktik APLIKASI DCS HARMONAS DEO UNTUK OTOMATISASI MEDIAFILTER PT.AZBIL BERCA INDONESIA

Makalah Seminar Kerja Praktik APLIKASI DCS HARMONAS DEO UNTUK OTOMATISASI MEDIAFILTER PT.AZBIL BERCA INDONESIA Makalah Seminar Kerja Praktik APLIKASI DCS HARMONAS DEO UNTUK OTOMATISASI MEDIAFILTER PT.AZBIL BERCA INDONESIA Mulkan Azizi [1], Dr. Aris Triwiyatno, ST, MT [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM KONTROL DCS

APLIKASI SISTEM KONTROL DCS APLIKASI SISTEM KONTROL DCS Disampaikan oleh: ADI PUTRANTO UPTD BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DEMAK - JAWA TENGAH Presentation Objective Pengertian DCS Fungsi Utama DCS Konstruksi DCS Hardware DCS Sistem Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan perusahaan terhadap suatu teknologi yang mampu menangani masalah teknis operasional berskala besar dan secara otomatis mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

IX Strategi Kendali Proses

IX Strategi Kendali Proses 1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dengan YIN, Yang Sekaligus disini mengetahui Sistematika sebuah project perusahaan otomatisasi.

LANDASAN TEORI. dengan YIN, Yang Sekaligus disini mengetahui Sistematika sebuah project perusahaan otomatisasi. PENINGKATAN DCS DENGAN SOFTWARE CENTUM VP PADA PT. CHEVRON GEOTHERMAL SALAK OLEH PT.YOKOGAWA INDONESIA Causa Prima Wijaya 1),Ir Kodrat Iman satoto 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA Nama : Agus Santoso NPM : 20411379 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue

BAB IV PEMBAHASAN. PT Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue 43 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah PT Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue operasional, yang artinya pabrik tersebut bekerja secara terus-menerus selama 24 jam.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON 162 ISSN 0216-3128 I. Wayan Widiana, dkk. RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON I. Wayan Widiana, Cahyana a., Artadi Heru

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,

Lebih terperinci

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol Tujuan Instruksional Khusus (TIK): Mengerti filosopi sistem control dan aplikasinya serta memahami istilahistilah/terminology yang digunakan dalam system control

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP Rika Sustika P2 Informatika-LIPI rika@informatika.lipi.go.id Oka Mahendra P2 Informatika-LIPI oka@informatika.lipi.go.id

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu pabrik yang menerapkan continue operasional, yang artinya pabrik tersebut bekerja secara 24 jam dan tidak ada jeda waktu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SISTEM MONITORING PARAMETER UTAMA GENERATOR DAN BOILER DI POWER PLANT PT. DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk. SERANG BERBASIS CLIENT SERVER Diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

Hardware Description DCS Centum VP

Hardware Description DCS Centum VP Hardware Description DCS Centum VP Training Services Center - SVD Prepared by: Nico Nyoto Raharjo PT. Yokogawa Indonesia Wisma Aldiron Dirgantara 2 nd floor, suite 22-29 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.72

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP Yudhi Gunardi 1, Muhendrik Fakhrudin Arrozi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro,Universitas

Lebih terperinci

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3.

Gambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3. xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar Pernyataan Keaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Perancangan sistem merupakan tahapan penting yang perlu diperhatikan sebelum memasuki tahapan merakit suatu sistem, baik pernagkat keras (hardware) maupun

Lebih terperinci

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC Fitri Nagasari Email : fi3na_gasari@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller

Programmable Logic Controller Control Systems Service Center Jurusan Teknik Elektro ITS Pengantar Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Analisa Kebutuhan SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH LAJU ALIRAN, TEKANAN, AIR DAN DEBU TERHADAP PENGUKURAN SPECIFIC GRAVITY GAS PROSES PRODUKSI DI AREA DIRECT REDUCTION PLANT

ANALISA PENGARUH LAJU ALIRAN, TEKANAN, AIR DAN DEBU TERHADAP PENGUKURAN SPECIFIC GRAVITY GAS PROSES PRODUKSI DI AREA DIRECT REDUCTION PLANT LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH LAJU ALIRAN, TEKANAN, AIR DAN DEBU TERHADAP PENGUKURAN SPECIFIC GRAVITY GAS PROSES PRODUKSI DI AREA DIRECT REDUCTION PLANT Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi

BAB III DASAR TEORI. pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi 18 BAB III DASAR TEORI 3.1 Tinjauan Umum Sistem SCADATEL Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chevron Corporation merupakan salah satu perusahaan dunia yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas yang berpusat di California, Amerika Serikat. Di Indonesia

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan suatu kebutuhan yang sangat primer bagi manusia, kapan saja dan dimana saja manusia pasti membutuhkan air. Air menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM Helmi Fauzi R, Antonio Gogo, Supriyono, Purwanta Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Email: helmi_fauzi@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI DIGITAL

SISTEM KENDALI DIGITAL SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan sistem PLC web server sebagai sistem kontrol coal crushing plant merupakan sistem yang mampu mengontrol dan memberikan informasi keadaan plant secara real-time,

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA 4.1 Halaman Monitoring Untuk Water Level Kontrol diantaranya : Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting Halaman monitoring plant.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di belahan dunia saat ini tidak terlepas dari pemanfaatan mesin-mesin industri sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat. Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi dan merupakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani 14 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ABSTRACT Nowadays, as the industry grows bigger in the world, there are large numbers of industry machines and variations of people s need that has been increasing all the time. A process control needs

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN:

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: SISTEM MONITORING SUHU MELALUI SISTEM KOMUNIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TO PERSONAL COMPUTER Triyanto Pangaribowo, Hibnu Yulianda Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum TE145462 SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum Ver. 3. Laboratorium PLC Departemen Teknik Elektro Otomasi Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat

Lebih terperinci

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131

Lebih terperinci

Penerapan Fitur Web Server PLC SIMATIC S Untuk Monitoring dan Kontrol Pada Studi Kasus Simulasi Caramel Cooker Process ABSTRAK

Penerapan Fitur Web Server PLC SIMATIC S Untuk Monitoring dan Kontrol Pada Studi Kasus Simulasi Caramel Cooker Process ABSTRAK Penerapan Fitur Web Server PLC SIMATIC S7-1200 Untuk Monitoring dan Kontrol Pada Studi Kasus Simulasi Caramel Cooker Process Disusun Oleh : Tanti Lestari (0822093) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,

Lebih terperinci

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1. Topik bahasan : Permbangan kontrol proses Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa mengetahui permbangan kontrol proses di industri 1 dapat 1. permbangan menceritakan permbangan kontrol proses kontrol

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengenalan Alat Ukur Permukaan Cairan / Level Setiap alat instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukan tinggi permukaan cairan disebut sebagai alat ukur level, baik

Lebih terperinci

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum

TE SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum TE145462 SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) Petunjuk Praktikum Ver. 3. Laboratorium PLC Program Studi D3 Teknik Elektro Pelaksanaan Praktikum: 1. Harap hadir 5 menit sebelum dimulai. Terlambat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.

PENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri saat ini, teknologi yang digunakan sudah beralih dari yang sebelumnya manual dan membutuhkan banyak tenaga kerja menjadi serba otomatis. Otomasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) Arvanida Feizal Permana 1, Sabar Pramono, BSEE., M.Eng. 2, Ir. Edi Rakhman,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diterangkan secara detail mengenai perancangan trainer simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu perancangan hardware

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3. Oleh: NIM : NIM :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3. Oleh: NIM : NIM : LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGONTROLAN DAN PEMONITORAN LAMPU PENERANGAN, AIR CONDITIONER DAN PROYEKTOR RUANG LAB EK DAYA MENGGUNAKAN TOUCHSCREEN BERBASIS PLC Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

VIII Sistem Kendali Proses 7.1 VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Pengantar Perancangan System Pada bab ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan Alat Sistem Monitoring Volume dan Kejernihan Air pada Tangki Air Berbasis

Lebih terperinci