DAFTAR GAMBAR. No. Gambar Judul Gambar Halaman. Bab I Skema Pengurangan Berat Batuan Pelindung Selama Penanganan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR GAMBAR. No. Gambar Judul Gambar Halaman. Bab I Skema Pengurangan Berat Batuan Pelindung Selama Penanganan"

Johan Susman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Gambar Halaman Bab I Gambar 1.1 Skema Pengurangan Berat Batuan Pelindung Selama Penanganan 2 Bab II Gambar 2.1 Pengaruh Relatif Tinggi Puncak terhadap Stabilitas 20 Gambar 2.2 Pengaruh Peningkatan Kedalaman Puncak 21 (Submergence Depth) terhadap Pengurangan Kecepatan Horisontal Gambar 2.3 Stabilitas Pemecah Gelombang Tipe Low-Crested 24 Pada Gelombang Reguler dan Irreguler Gambar 2.4 Hubungan antara Damage Ratio dengan Jumlah 25 Gelombang Gambar 2.5 Pengaruh Kemiringan terhadap Faktor Curling (λ) 26 Gambar 2.6 Axial Ratio 27 Gambar 2.7 Koefisien Blockiness 28 Gambar 2.8 Potongan Penampang Model Fisik Sand-Filled 30 Submerged Breakwater Gambar 2.9 Hubungan Bilangan stabilitas Ns terhadap 32 parameter surf similarity ξ 0 pada Uji Model Skala Besar Gambar 2.10 Dimensi Kantong Pada Persamaan Recio 33 Gambar 2.11 Turbidity Curtain 35 Gambar 2.12 Jarak Settling Horisontal 36 Bab III Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Spektrum Tunggal Merupakan Karakter Gelombang Reguler Spektrum Gelombang, Karakter Keacakan Gelombang, dilihat pada Lebar Spectrum Definisi Tinggi dan Periode Gelombang menurut Analisa Zero-Down Crossing xi

2 Gambar 3.4 Contoh hubungan antara H 1/3 terhadap H 40 Gambar 3.5 Contoh Gelombang Irreguler Sebagai Penjumlahan 41 Dari Beberapa Gelombang Sinusoidal Gambar 3.6 (a) Spektrum Varians, (b) Spektrum Varians 42 Kontinyu Gambar 3.7 Spektrum Varians Kontinyu 42 Gambar 3.8 Variasi Tipe Gelombang Pecah, Dipengaruhi Oleh 47 Kemiringan Pantai dan Karakter Gelombang Gambar 3.9 Variasi Dissipasi Energi Terhadap Parameter 47 Kecuraman Gelombang Gambar 3.10 Pengaruh Pemecah Gelombang Submerged 49 Gambar 3.11 Skema Gaya Hidrodinamis Gelombang 50 Gambar 3.12 Variabel dalam Pengujian Transmisi Gelombang 54 Bab IV Gambar 4.1 Detail Flume, Posisi Model dan Penempatan Wave 61 Probe Gambar 4.2 Bentuk Kantong Pasir 62 Gambar 4.3 Variasi Susunan Kantong 63 Gambar 4.4 Hubungan antara Fetch dan Tinggi Gelombang 66 Gambar 4.5 Hubungan antara Fetch dan Periode Gelombang 66 Gambar 4.6 Skema Kolam Gelombang 69 Gambar 4.7 Pengukur Tinggi Gelombang 69 Gambar 4.8 Contoh Hasil Kalibrasi 71 Gambar 4.9 Pengaruh Perendaman terhadap Kerusakan Susunan, Tinggi Gelombang Uji H, 14cm, Tipe Susunan B2-SK2-S Bab V Gambar 5.1 Gambar 5.2 Pengaruh Periode dan Tinggi Gelombang pada Freeboard Besar Pengaruh Tinggi dan Periode Gelombang pada Freeboard Kecil xii

3 Gambar 5.3 Pengaruh Kedalaman Relatif terhadap Kt 82 Gambar 5.4 Pengaruh Lebar Puncak terhadap Kt 83 Gambar 5.5 Pengaruh Kemiringan terhadap Kt 84 Gambar 5.6 Pengaruh Susunan Kantong Terhadap Kt 84 Gambar 5.7 Pengaruh Bentuk Kantong Terhadap Kt 85 Gambar 5.8 Spektrum gelombang irreguler, Bw20cm, Fb0cm, 86 T1.2detik, H70mm Gambar 5.9 Spektrum gelombang reguler, Bw20cm, Fb0cm, 87 T1.2detik, H70mm Gambar 5.10 Spektrum gelombang irreguler, Bw100 Fb0cm, T detik, H70mm Gambar 5.11 Spektrum gelombang irreguler, Bw100cm, 88 Fb10cm, T1.2detik, H70mm Gambar 5.12 Penggunaan Model van der Meer (1991) untuk 89 Menentukan Koefisien Transmisi Gelombang Susunan Kantong Pasir Gambar 5.13 Penggunaan Model d Angelmont (van der Meer, ) untuk Menentukan Koefisien Transmisi Gelombang Susunan Kantong Pasir Gambar 5.14 Penggunaan Model Seabrok dan Hall (1998) 90 untuk Menentukan Koefisien Transmisi Gelombang Susunan Kantong Pasir Gambar 5.15 Penggunaan Model Tipe 3 Armono (2003) untuk 91 Menentukan Koefisien Transmisi Gelombang Susunan Kantong Pasir Gambar 5.16 Perbandingan Kt ukur terhadap Kt hitung pada Uji 95 Gelombang Reguler Gambar 5.17 Normal Probabilitas Sisa pada Gelombang Reguler 96 Gambar 5.18 Sensitivitas Persamaan Model Koefisien Transmisi 97 Gelombang Irreguler Gambar 5.19 Sensitivitas Persamaan Model Koefisien Transmisi Gelombang Reguler 97 xiii

4 Gambar 5.20 Perbandingan Penerapan Persamaan Model 99 Gelombang Reguler dan Gelombang Irreguler Gambar 5.21 Faktor Koreksi, Y, pada Model Irreguler 100 Gambar 5.22 Hubungan Kt ukur dan Kt hitung irreguler pada Model 101 Irreguler terhadap Data Reguler Sebelum Dikoreksi dan Setelah Dikoreksi Gambar 5.23 Diagram Alir Penerapan Model Transmisi 102 Gelombang Irreguler Terhadap Gelombang Reguler Gambar 5.24 Sensitivitas Faktor Koreksi, Y, pada Model 103 Irreguler Gambar 5.25 Faktor Koreksi, Y, pada Model Reguler 103 Gambar 5.26 Hubungan Kt ukur dan Kt hitung reguler pada Model 104 Reguler terhadap Data Irreguler Sebelum Dikoreksi dan Setelah Dikoreksi Gambar 5.27 Diagram Alir Penerapan Model Transmisi 105 Gelombang Reguler Terhadap Gelombang Irreguler Gambar 5.28 Sensitivitas Faktor Koreksi, Y, pada Model Reguler 106 Bab VI Gambar 6.1 Contoh Hubungan Tinggi Gelombang terhadap 111 Tingkat Kerusakan Susunan Kantong Pasir Gambar 6.2 Fenomena Up-Rush Sebagai Penyebab 113 Terlepasnya Kantong Pasir dari Susunannya Gambar 6.3 Pergerakan Kantong Pasir pada Puncak Susunan 113 Gambar 6.4 Skema Gaya Lateral Kantong Pasir pada Puncak 114 Struktur Gambar 6.5 Pengaruh Bentuk Kantong terhadap Jumlah 115 Kantong Pasir Jatuh pada Puncak Struktur Gambar 6.6 Pengaruh Kemiringan Susunan terhadap Jumlah Kantong Pasir Jatuh pada Puncak Struktur 116 xiv

5 Gambar 6.7 Skema Zona Kontak antar Kantong Pasir 117 Gambar 6.8 Skema Pergerakan Kantong Pasir Akibat Gaya 117 Gelombang Gambar 6.9 Perilaku Kantong Pasir pada saat Menerima Gaya 118 Gelombang Gambar 6.10 Pergerakan Kantong Pasir Dimulai Pada Lapisan 119 Kantong Di bawah Gelombang Pecah Gambar 6.11 Hubungan Tinggi Gelombang terhadap Tingkat 120 Kerusakan pada Jenis Susunan dan Kemiringan Struktur Gambar 6.12 Pengaruh Tinggi Gelombang terhadap Tingkat 120 Kerusakan Susunan Kantong Pasir. Gambar 6.13 Pengaruh Kemiringan terhadap Tingkat Kerusakan 122 Susunan Kantong Pasir. Gambar 6.14 Pengaruh Jenis Susunan terhadap Tingkat 123 Kerusakan Susunan Kantong Pasir Gambar 6.15 Pengaruh Jumlah Gelombang terhadap Tingkat 124 Kerusakan Susunan Kantong Pasir Gambar 6.16 Perbandingan Nilai K D, Untuk Batuan (Hudson, ) dan Kantong Pasir Untuk Tingkat Kerusakan S = 5.00%. Gambar 6.17 Harga Koefisien Stabilitas K D untuk Tetrapod, 127 Kubus dan A-jack, d/h = 0.95, m=2 (kiri). Kantong pasir B1 dan B2, d/h=1.00, S1.5 dan S2.0 (kanan) Gambar 6.18 Penggunaan Permodelan Wouters (1998) terhadap 128 Data Uji Stabilitas Susunan kantong Pasir untuk tingkat kerusakan S 5.00%. Gambar 6.19 Penggunaan Oumeraci (2002) terhadap Data Uji 129 Stabilitas Susunan kantong Pasir untuk tingkat kerusakan S 5.00%. Gambar 6.20 Hubungan Parameter Surf Similarity terhadap Tingkat Kerusakan Susunan Kantong Pasir. 130 xv

6 Gambar 6.21 Gambar 6.22 Gambar 6.23 Perbandingan (H/ D) ukur terhadap (H/ D) hitung pada Usulan Model Stabilitas Susunan Kantong Pasir. Contoh Normal Probabilitas Sisa Analisa Regressi Stabilitas Susunan Kantong Pasir B1 Contoh Sensitivitas Persamaan Model Stabilitas Susunan Kantong Pasir Bab VII xvi

dokumen-dokumen yang mirip

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Pada studi ini telah dilakukan pengkajian mengenai perilaku transmisi gelombang dan stabilitas susunan kantong pasir. Pengaruh beberapa parameter terhadap transmisi