BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Motor Besar Club (MBC) Perjalanan Motor Besar Club (MBC) tidak dapat dipisahkan dari proses konsumsi yang berada di sekitarnya. Pengendara motor besar selalu dikenali dengan ciri-ciri produk konsumsi yang dikenakannya, mulai dari jaket kulit, sepatu boot, sarung tangan, ikat pinggang dan rantai. Selain itu konsumsi yang dilakukan juga berkaitan dengan sepeda motornya seperti tangki yang telah dimodifikasi, jok yang unik atau ornamen-ornamen sepeda motor lainnya. Kepemilikan semua barang yang dikonsumsi tersebut, baik yang berkaitan dengan fisik sepeda motor maupun yang berkaitan dengan pengendaranya, seperti sudah menjadi kewajibban untuk menjadi seorang pengendara motor besar sejati. MBC merupakan suatu klub atau oganisasi automotif bagi penggila sepeda motor berkapasitas CC besar. Motor Besar Club (MBC) beranggotakan lebih dari 1000 member, dimana 425 diantaranya berada di Jakarta. Awalnya Kereta Setan begitu orang menyebut kendaraan bermotor pertama di dunia dengan ukuran besar. Dengan desir mesin yang menderu terus bersahutan. MBC salah satu komunitas motor besar di Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis motor besar yang ada didunia, terutama motor bekapasitas mesin diatas 400 CC. 42

2 43 Komunitas yang didirikan pada tanggal 21 Mei 1996 silam ini, pada awalnya sengaja dibentuk sebagai wadah untuk manampung aspirasi para pengguna motor besar dari berbagai merk dan negara. Motor Besar Club (MBC) dibentuk dengan tujuan untuk memberikan tempat bagi pecinta motor besar dengan mesin berkapasitas diatas 400 CC khusunya di seluruh Indonesia. Berawal dari kegemaran anak muda di dunia automotif yang belum terakomodasi dalam sebuah wadah, sehingga terbentuklah organisasi yang disebut Motor Besar Club (MBC). Sehingga diharapkan menjadi wadah dan dapat menaungi kegemaran dalam dunia automotif itu sendiri. Namun dalam perkembangannya untuk menaungi aspirasi anggota tidaklah mudah. Banyak rintangan-rintangan yang harus dihadapi pada tiap komunitas yang dibentuk. Setiap komunitas memiliki anggota dan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Sehingga dalam komunitas ini diharapkan bisa lebih menjadi suatu wadah komunikasi yang memiliki rasa nasional tinggi, tidak membeda-bedakan dan memiliki rasa kekeluargaan yang erat. Dan akhirnya meleburkan diri di dalam bagian Motor Besar Club Indonesia (MBCI). Tumbuhnya komunitas motor besar di Indonesia yang berkembang sampai saat ini, tidak lepas dari ciri khas yang dibawakannya masing-masing komunitas. Tidak ada perbedaan dalam komunitas motor besar karna semua komunitas motor besar adalah saudara yang biasa disebut dengan brotherhood. Hal tersebut terlihat dari beberapa acara yang dibuat komunitas motor, semua komunitas melebur menjadi satu.

3 44 Selain daripada itu, harapan organisasi tersebut nantinya akan bisa dijadikan ajang menyalurkan kesamaan hobi, saling tukar pengalaman atau sharing dan trik tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah kuda besi, atau hanya sebatas bersosialisasi dan menjalin relasi secara lebih luas lagi. Hubungan yang baik antara sesama anggota motor besar membuat komunitas motor besar dikenal dimasyarakat. Dan memperkuat tali silaturahmi di lingkungan motor besar seluruh Indonesia. Hubungan yang sangat akrab antara dua atau lebih individu, yang lebih banyak melibatkan keterbukaan dan saling berhubungan. Gambar 4.1 Touring Anggota MBC Gambar 4.2 MBC Memberi Bantuan Berbagai macam kegiatan positif yang dilakukan, seperti donor darah, menyantuni anak yatim piatu, dan bakti sosial lainnya. Atau melakukan kegiatan charity untuk memeriahkan bulan Ramadhan seperti, buka bersama, sahur on the road, berbagi Takjil, dan halal bihalal. Sehingga komunitas motor besar dinobatkan untuk menjadi Pelopor Keselamatan di Jalan Raya yang didukung sepenuhnya dari Dinas Kepolisian, Polisi Militer, dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR).

4 45 Biasanya kendaraan roda dua seperti motor besar umumnya digunakan di lingkungan instansi Militer dan Kepolisian sebagai kendaraan dinas untuk tugastugas pengawalan dan kurir. Namun saat ini dibutuhkan setiap individu sebagai gaya hidup (Lifestyle). Dalam proses penerimaan anggota baru, sudah ada tim yang dikhususkan bertugas menyeleksi. Mulai dari standarisasi kapasitas motor yang sesuai dengan peraturan dalam komunitas Motor Besar Club ini. Berbagai tipe kendaraan motor besar pada komunitas Motor Besar Club ini, mulai dari Honda Gold Wing, Harley Davidson, Ducati, Yamaha FJR1300 Police, Kawasaki Ninja, MV Agusta dan tipe motor besar lainnya. Umumnya pemilik motor besar adalah masuk dalam kelompok weekend bikers atau yang biasanya menggunakan motor besar mereka pada waktu-waktu tertentu saja dan bukan regular bikers, yang setiap harinya beraktivitas menggunakan motor besar Logo Motor Besar Club (MBC) Gambar 4.3 Logo Motor Besar Club (MBC)

5 Visi & Misi Motor Besar Club (MBC) Visi Motor Besar Club (MBC) Menjadikan MBC sebagai organisasi yang berbasis pada hobi berkendaraan motor besar yang terpandang dan memiliki reputasi yang baik di Indonesia maupun Mancanegara Misi Motor Besar Club (MBC) 1. Membantu mengembangkan kegiatan hobi di bidang automotif dan mempromosikan pariwisata Indonesia bekerjasama dengan lembaga atau instansi resmi yang ditunjuk oleh Pemerintahan (Ikatan Motor Indonesia - IMI). 2. Bertindak nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan khususnya dalam rangka kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu dan korban bencana alam. 3. Melaksanakan kegiatan touring dengan mengedepankan keamanan, keselamatan, dan ketertiban, serta kelancaran dalam perjalanan. Hal ini sesuai dengan Program Nasional berdasarkan resolusi yang dihasilkan PBB dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas di jalan. 4. Memelihara persatuan dan kesatuan sesama anggota MBC dan anggota komunitas penggemar motor besar lainnya serta masyarakat pada umumnya. 5. Menciptakan citra positif kepada masyarakat dimanapun MBC berada dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.

6 47 6. Menjaga dan melestarikan hobi berkendaraan motor besar yang sudah lama dikenal masyarakat dalam kegiatannya, khusus bagi anggotanya dan masyarakat pada umumnya. Dalam komunitas motor besar club terdiri dari sekumpulan individu dengan latar belakang yang berbeda namun disatukan oleh visi dan misi yang sama. Rasa persaudaraan yang erat membuat solidaritas dan loyalitas antar bikers semakin kuat Struktur Organisasi Motor Besar Club (MBC) KETUA UMUM BRO ( HANNY KUNCORO ) WAKIL KETUA BRO ( NELLYS SOEKIDI ) SEKRETARIS BRO ( ALFADIANSYAH ) BENDAHARA BRO ( TRIYOGA DARMAWAN ) KABID HUMAS BRO ( REZA ) Gambar 4.4 Struktur Organisasi MBC

7 48 Pada tiap-tiap jabatan yang didudukinya memiliki tugas-tugas sebagai berikut: 1. Ketua Umum Mempunyai wewenang memimpin anggota MBC dalam setiap kegiatan. Serta memiliki wewenang dalam mengambil keputusan yang sudah disepakati bersama. 2. Wakil Ketua Membantu Ketua dalam tugas-tugas yang dijalani Ketua Umum serta memperhatikan anggota komunitasnya. 3. Sekretaris Bertanggung jawab merawat Arsip maupun barang Inventaris MBC (Piagam, Banner, Stick Lamp, Plakat Pengahargaan) serta bertugas berwenang Pendokumentasian Memorandum berupa tulisan atau media dari semua kegiatan MBC. 4. Bendahara Bertanggung jawab atas pemengang Kas atau segala Iuran Administrasi MBC. Serta bertanggung jawab mengenai keuangan dengan menyertakan pembukuan administrasi berupa tulisan nominal serta wujud nyata nominal tersebut. 5. Kabid Humas Bertugas untuk menyampaikan berita masuk yang berupa pesan singkat (SMS, BBM, , MMS) atau membuat surat maupun lisan kepada seluruh anggota MBC. Dan juga menyampaikan berita keluar dari MBC kepada alamat yang dituju. Organisasi Motor Besar Club (MBC) lebih terfokus kepada penataan sebuah organisasi dan menyamakan motivasi guna meningkatkan rasa kebersamaan dalam persaudaraan sesama para anggotanya.

8 Job Description di Motor Besar Club (MBC) A. Penunjuk Perjalanan (Touring Guidance) Pada setiap turing atau berkendara bersama, ada beberapa petugas-petugas dalam penunjuk jalan (touring guidance) yang memilki tanggung jawab seperti berikut : 1. Kapten Jalan (Road Captain) 2. Petugas Keselamatan (Safety Officer) 3. Pemimpin Barisan (Voorijder) 4. Petugas Pengatur Barisan (Sweaper) 5. Petugas Teknis (Technical Officer) 6. Petugas Medis (Medical Officer) Dimana tugas dan tanggung jawabnya akan diuraikan sebagai berikut : 1. Kapten Jalan (Road Captain) Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perjalanan touring pulang pergi. Memimpin briefing, menentukan keputusan pada saat terjadinya keadaan darurat dengan melakukan koordinasi dengan petugas-petugas touring yang lainnya. 2. Petugas Keselamatan (Safety Officer - SO) Bertugas untuk memastikan jalur yang akan dilalui oleh bikers adalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui. Biasanya posisi SO berada paling depan dari rombongan dan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depan guna mengantisipasi keadaan.

9 50 3. Pemimpin Barisan (Voorijder - VO) Tugas utamanya adalah memimpin perjalanan rombongan dengan mengatur ritme kecepatan seluruh bikers selama perjalanan dengan dasar masukan dari SO, SW dan RC. Dan memberikan tanda-tanda (Hand & Foot Sign) guna keselamatan bikers dan wajib disampaikan secara berantai oleh seluruh bikers dibelakangnya. 4. Petugas Pengatur Barisan (Sweaper - SW) Pengawal atau Sweeper terbagi menjadi dua bagian yaitu Sweaper Tengah (Mid Sweaper) dan Sweeper Belakang (End Sweaper), bertugas untuk memastikan dan mengamankan seluruh anggota tetap pada posisinya masing-masing pada saat touring berlangsung. 5. Petugas Teknis (Technical Officer - TO) Bertugas mengkoordinir bantuan teknik, yang diharuskan mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraan guna mengantisipasi adanya trouble dari segi teknis pada kendaraan bermotor pada saat touring. Dan mempersiapkan alat-alat atau tool kit standard yang dibutuhkan pada saat keandaraan terkena trouble. 6. Petugas Medis (Medical Officer - MO) Memahami dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insiden kecelakaan terhadap bikers, dan mempersiapkan obat-obatan standard guna mengantisipasi adanya musibah kecelakaan yang terjadi pada peserta touring.

10 51 Pada setiap bikers wajib dan harus untuk mengikuti dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. Mulai dari berlangsungnya turing hingga turing itu berakhir Media Sosial Yang Digunakan Motor Besar Club (MBC) Media sosial merupakan hal yang paling penting bagi masyarakat saat ini. Sama halnya dengan tiap komunitas motor besar, salah satunya MBC. Media sosial digunakan sebagai wadah dimana banyak orang dapat saling berinteraksi. Dalam mengembangkan hobinya Motor Besar Club (MBC) memperkenalkan melalui berbagai cara, mulai dari media sosial sepeti facebook, twitter, majalah, internet, dan sebagainya. Fungsi media pada komunitas motor besar dapat berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut sangatlah membantu dan mempermudah mendapatkan calon anggota untuk bergabung di komunitas MBC ini.. Gambar 4.5 Akun Facebook Motor Besar Club (MBC)

11 52 Gambar 4.6 Akun Twitter Motor Besar Club (MBC) Komunitas MBC Sebagai Media Dalam pengertiannya sebuah media berawal dari kata medium yang berarti adalah tengah atau diantara. Maka dapat diposisikan bahwa MBC hadir ditengah tengah masyarakat sekarang ini dikarenakan adanya proses industrialisasi yang membentuk pikiran masyarakat (massa). Sehingga MBC tersebut menjadi sebuah gagasan yang diekspresikan melalui hal-hal yang bersifat idealism bagi suatu kelompok khususnya pemilik motor besar. Fungsi media pada komunitas Motor Besar Club (MBC) memunculkan sebuah representasi yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya kesan-kesan yang dimunculkan oleh kehadiran suatu Komunitas Motor Besar Club. Kesan-kesan tersebut membentuk pemikiran masyarakat yang menjadikan komunitas tersebut memiliki sisi positif dan sisi negatif.

12 53 Gambar 4.7 MBC On Magazine Hal ini tercermin dari adanya kesan negatif yakni arogransi dan brutal yang hadir dari image yang dihadirkan oleh cara berkendara dari komunitas tersebut. Akan tetapi arogansi dan kebrutalan tersebut memiliki kesan positif yang terdapat pada kesan kekompakan yang hadir dikarenakan oleh pencitraan komunitas tersebut yang sering berkendara secara berkelompok Syarat Menjadi Anggota Komunitas Motor Besar Club (MBC) Pada saat ini MBC telah memiliki anggota kurang lebih sebanyak 425 orang yang tersebar di seluruh Jakarta. Mereka berasal dari profesi yang berbedabeda, mulai dari pejabat, pengusaha, pengacara, artis bahkan politikus. Keberadaan komunitas MBC ini tidak semata-mata hanya ingin mencari image dan kebanggan semata, namun setiap anggota tertanam jiwa kepedulian sosial yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam menerima anggota baru MBC memiliki syarat dan standarisasi dari kendaraannya.

13 54 antara lain : Adapun hal yang menentukan setiap anggota baru akan diterima atau tidak 1. Personal Attitude Untuk menjadi anggota MBC, pertama kali yang dilihat adalah kepribadiannya dan attitude nya. Calon anggota baru haruslah memiliki sifat yang baik. Ini merupakan hal yang terpenting ketika anggota baru yang ingin bergabung dalam suatu komunitas. Selain itu kepribadian merupakan citra diri yang menggambarkan sifat da watak dari seorang bikers sesungguhnya. Biasanya calon anggota baru akan diajak berbincang lebih dekat sehingga tim seleksi mengetahui kepribadian dari calon anggota baru ini. 2. Latar Belakang / Background Untuk bergabung dalam komunitas MBC tentu ada persayaratan yang harus dipenuhi, salah satunya adalah latar belakang. Latar belakang yang akan diterima menjadi anggota baru adalah yang memiliki background baik selama hidupnya. Ini penting dilakukan karna tidak mungkin tim seleksi menerima anggota baru yang secara latar belakang atau dahulunya memiliki track record yang buruk karna akan membawa dampak buruk ke anggota lainnya. 3. Motor Besar Selain penampilan, kepribadian dan latar belakang, setiap anggota baru harus memiliki motor besar. Untuk bergabung dalam komunitas ini calon anggota baru wajib menyesuaikan standarisasi dari kapasitas mesinnya

14 55 yakni 400 CC. Setiap calon anggota baru juga harus bersedia untuk memodifikasi motor besarnya yang sesuai dengan peraturan didalam komunitas MBC ini. 4. Brand Dalam memenuhi kebutuhannya, tiap-tiap manusia memiliki target dan tingkat kecukupan yang berbeda. Untuk menunjang penampilan seharihari, brand merupakan indikator dari kemapanan. Untuk menjadi Komunitas Motor Besar (MBC), sejatinya calon anggota baru wajib untuk memiliki salah satu barang-barang bermerk, seperti: Tag Heur, Police, Harley Davidson, dan sebagainya. Brand-brand itulah yang biasanya menghiasi seluruh penampilan dari seorang bikers motor besar dari atas kepala hingga alas kaki, seperi : Jam tangan, Sepatu, Jaket, Kaca mata dan sebagainya. 5. Profesi Dalam penyeleksian yang terakhir adalah profesi sehari-hari yang digeluti oleh calon anggota baru. MBC memiliki kreteria dalam calon anggota. Untuk profesi calon anggota harus dari pengusaha yang sudah memiliki usaha yang mapan atau bos-bos besar di dalam perusahaan. Namun kebanyakan profesi yang ada di MBC berasal dari kalangan Pengusaha, Direktur, Artis bahkan Pejabat sekaligus.

15 Kegiatan Komunitas Motor Besar Club (MBC) Komunitas MBC memiliki banyak kegiatan yang rutin dilakukan pada tiap minggunya, sampai acara tahunan, seperti : a. Turing b. Memberikan santunan ke Panti c. Aksi donor darah d. Menyerukan safety riding di Jalan Raya e. Pesta f. Olahraga Golf g. Kopdar (Kopi Darat) h. Buka Bersama, Sahur On The Road, Halal Bihalal (Memeriahkan bulan Ramadhan) 4.2 Hasil Penelitian Deskripsi Penemuan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian yang memfokuskan pada data kualitatif. Dimana observasi dan wawancara menjadi pedoman utama bagi peneliti dalam mengumpulkan data-data penting yang dapat menjelaskan solusi dan fokus penelitian yang diangkat. Hasil yang didapat diantaranya :

16 Keseharian Anggota Komunitas MBC Selain hasil wawancara dari beberapa orang narasumber, peneliti juga mencatat beberapa catatan lapangan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Adapun catatan lapangan yang ditemukan antara lain : 1. Setiap sedang konvoi/turing mereka selalu ingin menjadi yang utama dan tidak menyukai ada yang mendahului mereka 2. Ketika berkumpul bersama mereka selalu menyempatkan untuk berfoto bersama teman-temannya ataupun foto dengan kendaraan mereka saat berkendara sekalipun 3. Pembicaraan yang mereka sering obrolkan ketika berkumpul mengenai bisnis dan automotif 4. Bikers motor besar paling tidak sabar, jika mereka harus menunggu makanan/minuman yang mereka pesan 5. Setiap anggota motor besar selalu update di media sosial ketika mereka melakukan sesuatu kegiatan 6. Hampir rata-rata anggota motor besar memiliki aksesoris merk brandbrand terkenal Tempat Kumpul Komunitas Motor Besar Club (MBC) Banyak hal positif yang dapat dilakukan ketika berkumpul bersama temanteman. Salah satu nya bagi pecinta motor besar, dimana mereka biasanya memiliki tempat-tempat favorit untuk mereka kunjungi. Biasanya mereka memilih tempattempat mewah atau kafe dan resto yang nyaman, diantaranya :

17 58 1. Kafe Excelso Coffee Tempat nongkrong dan komunitas adalah dua hal yang melekat. Kafe merupakan tren gaya hidup remaja dan eksekutif. Untuk melakukan banyak berbagai macam kegiatan dan acara, biasanya para bikers motor besar ataupun komunitas motor lainnya mencari tempat yang modern dan high class. Namun untuk MBC sendiri tempat yang dipilih beraneka ragam mulai dari kafe hingga restoran. Salah satunya adalah The Excelso yang berada di Mall daerah Jakarta selatan. Kafe ini bisa dibilang cukup mewah dan multi fungsi untuk berbagai acara. Gambar 4.8 Logo Excelso Cafe Gambar 4.9 Dining room Excelso Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit berkumpulnya para bikers sebelum atau sesudah touring, atau sekedar kumpul dan bersenda gurau. Kisaran harga makanan/minuman yang tidak terlalu bermasalah bagi komunitas motor besar. Dengan desain yang santai membuat para bikers merasa nyaman berada ditempat ini untuk berlama-lama. Selain konsep tempat dianggap sesuai dengan gaya hidup orang Indonesia, yang menjadi alasan utama komunitas motor memilih

18 59 nongkrong di kafe ini adalah akses wi-fi yang cepat semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung. Terdapat rasa yang berbeda ketika mereka memasuki dan makan di tempattempat yang identik dengan pangan elit. Tidak hanya rasa tetapi mereka membeli pola dan gaya hidup agar mereka menjadi orang modern. 2. Kafe Starbucks Coffee Komunitas motor dapat mengisi kegiatannya dengan berbagai hal positif dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Tidak hanya kumpul dan nongkrong untuk menyalurkan hobi. Dalam memenuhi kebutuhannya, tiap-tiap manusia memiliki target dan tingkat kecukupan yang berbeda. Di sisi lain, budaya nongkrong di kafe semakin banyak digemari untuk mengusir kepenatan. Sisi positifnya nongkrong di kafe juga sekaligus menjadi momen untuk bersoalisasi dengan orang lain. Gambar 5.0 Logo Starbucks Gambar 5.1 Dining room Starbucks Starbucks coffee menjadi salah satu alternatif pilihan untuk berkumpulnya anakanak komunitas MBC. Komunitas MBC memilih Starbucks karna selain kafe ini memiliki konsep yang menarik dan tempat yang nyaman bagi pengunjungnya juga karna notabene anggota motor besar tidak suka berlama-lama menunggu, kafe ini

19 60 menawarkan makanan/minuman yang disajikan dengan cepat. Selain daripada itu Komunitas MBC memandang bahwa jika budaya nongkrong adalah sebuah gaya hidup yang selalu mereka lalukan. Representasi dari simbol gaya hidup mewah komunitas motor besar yang semakin maju setara dengan perkembangan zaman saat ini. Kafe dipilih karna mereka ingin menunjukkan bahwa dalam komunitas motor besar terdapat simbol yang menggambarkan kemewahan di dalam komunitasnya. Jika menjadi komunitas motor sejati haruslah mengikuti trend dan zaman. Tidak heran jika untuk masyarakat kebawah hal tersebut sangatlah istimewa, karna hanya untuk meminum segelas kopi harus mengeluarkan budget yang lumayan. Berbeda dengan gaya hidup dahulu, biasanya mereka hanya berkumpul di basecamp mereka dan tidak memperdulikan harus ketempat-tempat mewah seperti saat ini Karakteristik Motor Besar Club (MBC) Komunitas Motor Besar dapat dibilang termasuk kaum Jetset yang memiliki karakter yang kuat dalam berinteraksi satu sama lain. Komunitas motor besar identik dengan barang-barang mewah, tidak hanya terlihat dari sepeda motor besarnya tetapi juga dengan barang-barang serta aksesoris unik yang bernilai tinggi yang menjadi bagian dari gaya hidup mereka, antara lain :

20 61 A. Aksesoris Komunitas Motor Besar Club (MBC) 1. Helm Helm yang digunakan berbeda dengan helm yang dikenakan pemotor lainnya. Khusus motor besar, mereka biasa menggunakan helm yang dilengkapi dengan alat komunikasi (headset) agar memudahkan mereka ketika berkomunikasi kepada sesama anggota motor lainnya ketika berinteraksi di jalan. Untuk tipe helm nya juga mereka selalu menggunakan tipe full face dan half face yang dilengkapi juga dengan kacamata ultraviolet. Hal tersebut digunakan selain untuk melindungi kepala mereka ketika terjadi kecelakaan benturan di kepala, kacamata yang sudah menyatu dengan helm nya pun melindungi bikers dari pancaran sinar matahari yang menyengat. Helm merupakan aksesoris untuk menjaga dan melindungi bagian kepala saat berkendara dengan sepeda motor. Gambar 5.2 Helm Tidak heran jika harga nya pun berbeda dengan helm kebanyakan. Harga satu helm yang dikhususkan untuk komunitas motor besar mencapai 3 juta rupiah. Harga yang fantastis untuk sebuah helm untuk berkendara di jalan raya. Helm itu juga dilengkapi dengan hadphone untuk komunikasi mereka ketika di jalan.

21 62 2. Jaket Kulit Jaket kulit menjadi seragam resmi bagi komunitas motor besar maupun pembalap motor, dan wajib menggunakan jaket ini. Jaket ini lebih kuat daripada jaket kain maupun kain sintesis lainnya. Jaket kulit lebih aman ketika berkendara, karna lapisannya memiliki tiga lapisan dan tebal yang melindungi bikers ketika pengendara motor terjatuh. Serta melindungi saat berada di jalan terkena air hujan, terpaan sinar matahari tetapi kualitas jaket ini tetap baik. Gambar 5.3 Jaket Kulit Hal ini juga dilakukan oleh mereka sebagai cara untuk menunjukkan identitas dan jati diri mereka sebagai bikers. Biasanya sebagian orang menggangap bahwa bikers belum lengkap jika tidak menggunakan jaket berbahan kulit ini. Selain itu untuk komunitas motor besar khususnya MBC, jaket juga sebagai penunjang performa fashion mereka. Berkendara dengan menggunakan dress code tertentu kadang membuat para bikers merasa fashionable. Harga yang ditawarkan pun tidak tangung-tangung, untuk 1 unit jaket kulit seharga 2 hingga 3 juta rupiah.

22 63 3. Pelindung Badan / Body Protector Berbagai macam pelindung badan (body protector) yang merupakan aksesoris pelengkap yang sering digunakan pada saat pengguna motor berkendara jarak jauh atau saaat turing berlangsung. Pelindung badan yang mereka kenakan terbuat dari bahan plastik solid yang dilapisi dengan kulit tebal sehingga dapat melindungi diri saat terjadinya kecelakaan dan meminimalisir luka. Dan juga bahan tersebut dapat meredam benturan yang terjadi dibagian dada dan punggung saat berkendara. Selain sebagai alat pelindung keselamatan, pelindung badan ini juga sebagai bagian dari gaya (fashion) saat berkendara. Tipe dan model yang sering digunakannya pun berwarna hitam polos yang mencerminkan kegagahan saat pengendara menggunakannya. Gambar 5.4 Pelindung Badan MBC juga mewajibkan para anggotanya untuk menggunakan aksesoris ini karna dengan menunggang motor yang super besar, para anggota harus lebih memperhatikan diri untuk keselamatan saat berkendara.

23 64 4. Sepatu Boots Sepatu merupakan satu komponen dalam safety riding yang memiliki fungsi sebagai alat pelindung kaki dari cidera. Hampir seluruh anggota motor besar menggunakan sepatu saat touring. Gambar 5.5 Sepatu Boot Sepatu boots merupakan alat pelindung pilihan untuk melindungi pergelangan kaki/angkle dan jari saat terjatuh. Berbeda dengan sepatu boot lainnya, komunitas motor untuk melindungi kaki mereka dari hal yang wajib digunakan untuk para bikers motor besar. Harga untuk satu set sepatu kulit sekitar 2 hingga 3 juta rupiah. 5. Sarung Tangan Sarung tangan sangan berperan penting dalam kegiatan berkendara dan touring karna memiliki fungsi dan manfaat yang nyata. Selain dapat melindungi tangan dari teriknya matahari dan debu. Sarung tangan dilengkapi dengan knuckle protector di bag punggung tangan menjadi alat pengaman saat berkendara bermotor dan membantu mencegah kerusakan

24 65 serius pada bagian tangan pada saat terjadi kecelakaan. Serta dilengkapi dengan belt atas sebagai pengunci presisi. Gambar 5.6 Sarung Tangan Biasanya bikers menggunakan sarung tangan ini untuk melindungi mereka dari sinar matahari dan ketika mereka berkendara. Selain sebagai aksesoris keselamatan, sarung tangan juga sebagai fashion saat berada diatas motor. Manfaat diatas sarung tangan juga bisa menambah style fashion berkendara, akan melengkapi kegagahan. Sarung tangan untuk para bikers motor besar sekitar 500 ribu rupiah. 6. Jam Tangan Mengenakan jam tangan mahal boleh jadi sudah menjadi bagian dari penampilan kalangan atas. Namun, bagi sebagian komunitas motor besar jam tangan merupakan aksesoris yang penting digunakan sehari-hari. Biasanya anggota komunitas motor besar menggunakan merk-merk yang terkenal dan berbentuk sport dengan harga yang fantastis yakni 3 juta hingga puluhan juta rupiah untuk satu unit jam tangan branded. Aksesoris ini digunakan untuk penunjang pelampilan bikers terkesan lebih elegan dan sporty.

25 66 Gambar 5.7 Jam Tangan Selain itu jam tangan yang dilengkapi oleh fitur pengukur kecepatan dengan pacuan off-road. Jam tangan juga tidak hanya sebagai penunjuk waktu saja, melainkan sebagai fashion aksesoris pelengkap dan simbol dari gaya hidup. 7. Kacamata (Sunglasses) Sebagai penunjang dalam tampilan, kacamata biasanya digunakan pada setiap anggota motor besar. Semua dilakukan semata untuk mendapatkan fashion statement pribadi dan membuat mereka terlihat tidak biasa dan agar terlihat lebih keren dan menarik. Merk yang banyak digunakan seperti : Police, Oaklay, dan sebagainya. Hal itu karna model nya yang sporty membuat banyak bikers motor besar menggunakan kacamata itu. Untuk harga satu unit kacamata branded sekitar 2 hingga 3 juta rupiah, tergantung dari jenis model dan bahan. Kacamata merupakan keharusan bagi bikers untuk menghindari dari paparan sinar matahari atau sekedar fashion penambah penampilan berkendaranya.

26 67 Gambar 5.8 Kacamata Tentu memakai kacamata memerlukan kepercayaan tingkat tinggi mengingat tak semua bentuk wajah cocok dengan wajah tiap pemakainya. Kebanyakan dari bikers menyukai bentuk kacamata berbentuk bulat. Tetapi memadukan kacamata dengan jaket kulit membuat tampilan seru ketika berkumpul dan touring Isyarat pada Touring Komunitas Motor Besar (MBC) Pada prinsipnya sebuah komunitas motor ataupun kumpulan motor lainnya ketika akan melakukan touring biasanya mereka sudah memiliki tata tertib maupun aturan main saat touring belangsung. Mereka tidak semena-mena hanya menjalankan touring tanpa adanya petunjuk dan pengarahan dari seorang leader (pimpinan). Komunitas motor besar selalu menetapkan prinsip safety riding (keamanan berkendara). Ketika sebuah komunitas motor besar melalukan touring, seluruh rangkaian touring diatur dengan profesional serta penuh dengan tanggung jawab dari para pengurusnya maupun dari seluruh anggota. Tanggung jawab ini merupakan harga diri dari sebuah nama komunitas yang tetap harus dijaga.

27 68 Terdapat Isyarat singkat yang diberikan pada saat touring berlangsung. Isyarat ini bentuk dari komunikasi dalam komunitas riding ketika berada di jalan raya. Isyarat ini penting untuk diketahui karna menyangkut keselamat para bikers motor besar. Berikut Isyarat singkat pada touring motor besar : 1. Isyarat Dimulainya Touring a. Mengacungkan ibu jari, berarti kondisi motor dan pengendara siap untuk memulai touring. b. Isyarat ini diawali oleh Voorijder, kemudian diikuti oleh seluruh peserta touring untuk menyatakan dirinya siap memulai touring. c. Kondisi siap berangkat adalah, perlengkapan pengendara telah selesai dipakai (sarung tangan, helm, jaket, dll), mesin motor telah hidup, lampu depan telah hidup, lampu hazard atau lampu sign kanan telah menyala. d. Kapten melakukan inspeksi hingga kebelakang barisan untuk memastikan semua anggota telah memberikan tanda siap (mengacungkan ibu jari). e. Setelah memastikan peserta siap, jumlah anggota sesuai rencana, urutan anggota telah sesuai dan petugas touring telah siap, maka kapten kembali keposisinya kemudian memberikan isyarat keberangkatan kepada Voorijder dengan tanda mengancungkan ibu jari tangan.

28 69 2. Isyarat Selama Touring f. Menggangkat tangan dan mengayunkan ke arah depan, adalah tanda bahwa konvoi begerak lurus. Isyarat ini disampaikan Voorijder dan harus diikuti oleh semua bikers. Gambar 5.9 Follow Me g. Mengayunkan tangan ke arah bawah, adalah tanda untuk memperlambat kecepatan dan berhati-hati. Isyarat ini disampaikan oleh Voorijder, Safety Office serta Sweaper dan harus diikuti oleh seluruh bikers. Gambar 6.0 Slow Down

29 70 h. Mengarahkan tangan ke arah kanan atau kiri, adalah tanda untuk konvoi berbelok ke arah kanan atau kiri. Isyarat ini disampaikan oleh Voorijder, dan diikuti oleh semua bikers. Gambar 6.1 Right Turn i. Mengangkat tangan sambil mengepalkan jari tangan, adalah tanda untuk berhenti. Isyarat ini disampaikan oleh Voorijder, Safety Officer, Sweaper dan diikuti seluruh bikers. Gambar 6.2 Left Turn

30 71 j. Bahaya di Jalan / Hazard in Roadway - Menurunkan kaki kiri atau kanan, adalah isyarat adanya hambatan atau halangan di sisi kiri atau di sisi kanan. Seperti: lubang, jalan rusak, pembatas jalan yang membahayakan, dan lain-lain. Gambar 6.3 Hazard In Roadway k. Menurunkan kedua kaki kiri dan kanan adalah isyarat adanya hambatan atau halangan. Seperti : lubang, jalan rusak, polisi tidur, perbatasan jembatan, rel kereta api, dan lain-lain. Gambar 6.4 Hazard In Twoway Tidak ketinggalan juga untuk formasi, formasi adalah bentuk susunan pengendara motor dalam barisan selama perjalanan touring. Dalam berkendara motor saat konvoi berlangsung, ada 2 tipe yakni formasi 1 & formasi 2.

31 72 a. Formasi 1 adalah berbaris 1 kebelakang dengan urutan Voorijder di depan, para anggota, kapten konvoi serta Safey Officer, Technical Officer, paling belakang adalah Sweaper. Jarak antara pengendara 1 2 meter. Dengan simbol, mengangkat satu jari telunjuk tangan ke arah atas. b. Formasi 2 adalah berbaris 2 kebelakang dengan posisi selang-seling. Jika anggota berjumlah ganjil, maka Sweaper berada di belakang tengah barisan. Dengan simbol mengangkat jari posisi menunjukkan angka 2. Gambar 6.5 Formasi Safety riding tidak hanya meliputi perkengkapan bagi bikers. Terdapat 3 bagian meliputi safety riding yakni : 1. Safety riding pada pengendara 2. Safety riding pada kendaraan 3. Safety riding pad lingkungan (jalan dan kondisi saat berkendara)

32 Sisi Sosial Komunitas Motor Besar Club (MBC) Reinterpretasi gaya hidup komunitas motor besar khususnya di Jakarta tidak dapat dihindarkan dari banyaknya media baik cetak maupun elektronik yang menyebabkan meningkatnya rasa eksistensi komunitas motor besar untuk selalu tampil diberbagai media. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan oleh beberapa komunitas motor besar mulai dari yayasan sosial, melakukan bakti sosial, dan sebagainya. Dari awal berdirinya Motor Besar Club (MBC), sudah memiliki tujuan mulia yakni dengan mengumpulkan uang yang didapat dari anggota dan donator untuk disumbangkan ke beberapa individu maupun yayasan yang membutuhkannya antara lain : a. Donasi kepada korban bencana alam (seperti banjir, gempa bumi, longsong, dan sebagainya) b. Donasi kepada anak Yatim Piatu di Yayasan c. Mendirikan stand untuk Program Donor Darah d. Membagikan makanan untuk Sahur, Buka puasa (kegiatan Ramadhan) Kegiatan sosial yang dilakukan oleh beberapa komunitas ini juga hampir debanding dengan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas motor besar yakni touring ke luar kota atau luar negri, berbelanja bahkan minum kopi bareng. Kegiatan seperti ini bisa dilakukan oleh para komunitas motor besar hampir setiap minggunya dan cukup menghabiskan uang yang banyak. Gaya hidup yang dimiliki oleh komunitas motor besar memang terbilang membuat sebagian besar orang merasa iri, sebab mereka adalah orang-orang dari kalangan atas yang

33 74 segelintir dari mereka tidak perlu merasakan bekerja sangat keras dan berkeringat dibawah sinar matahari. Kehadiran mereka dipuja dan dielu-elukan saat meraka berada di jalan raya maupun di tempat-tempat umum lainya. Begitu juga dengan aktifitas dan gaya hidup komunitas motor besar dapat diamati secara aritektural. Karna tidak semua tempat dapat digunakan oleh sebuah komunitas untuk beraktifitas. Selain melakukan aktifitas nya di jalan raya, tempattempat untuk nongkrong pun menjadi ruang untuk mereka berkumpul satu sama lain. Ruang publik dan jalan menjadi ruang yang dalam kegiatannya dapat dilihat oleh banyak orang. Dalam melakukan wawancara dengan key informan yang terkait seperti Ketua MBC, Wakil Ketua, Anggota serta masyarakat biasa, peneliti menghimpun data-data yang tersebut kedalam transkrip wawancara. Dari hasil wawancara mengenai pertanyaan-pertanyaan mengenai kegiatan penelitian yang diajukan, antara lain : Bapak Hanny Kuncoro atau yang biasa disapa dengan Bro Hanny ini adalah laki-laki berusia 40 tahun yang berstatus sudah menikah dan bekerja sebagai pegusaha. Awal mula ia tertarik untuk bergabung di MBC karna pertama dekat dengan tempat tinggalnya dan beberapa teman-teman nya juga sudah bergabung di komunitas ini. Menurut Bro Hanny, MBC merupakan Komunitas motor besar yang sudah terbesar di seluruh Indonesia. Adapun criteria khusus untuk dapat bergabung dalam komunitas ini yakni memiliki motor besar dengan minimal berkapasitas mesin motor 400 CC. Tujuan awal bergabung dalam

34 75 komunitas MBC ini karna ia ingin mencari banyak teman dan relasi yang nantinya dapat menyambung kedepannya. Ketika di dapuk menjadi ketua MBC bro Hanny memiliki tantangan tersendiri dalam menjalankan tugasnya tersebut. Kesulitan yang datang dapat ia hadapi dengan baik dan bijak. Menurutnya dalam berorganisasi pastinya banyak masalah yang datang, pro dan kontra dari masyarakat pun datang kepada komunitas mereka. Banyak pula yang beranggapan bahwa komunitas motor besar bersifat arogan namun bagi bro Hanny semua itu tidak benar. Mungkin karna motor yang mereka kendarai memiliki suara yang besar dan terkesan menggeretak ketika di jalan raya. Hal tersebut tidak menjadi halangan bagi bro Hanny untuk tetap eksis didalam komunitasnya dan ia merasa tidak terganggu dengan pendapat masyarakat. Banyak pula yang beranggapan ketika masuk atau terjun dalam komunitas motor besar, pasti memiliki perubahan gaya hidup yang sangat dignifikan. Namun menurut bro Hanny, itu semua harus menyesuaikan saja, karna sudah menjadi konsekuensi ketika bergabung di komunitas. Begitu juga dengan perubahan prilaku, bagi bro Hanny, sikap sebelum dan sesudah masuk komunitas motor besar, ia tetaplah seperti yang awal. Tidak ada perbedaan. Karna ketika seseorang masuk kedalam komunitas motor besar, banyak hal-hal positif yang dilakukan bukan hanya sekedar gaya hidup mewah. Berbeda dengan Bapak Yusuf Haikal atau yang biasa disapa Bro Haikal ini adalah laki-laki berusia 32 tahun yang memiliki pekerjaan sebagai pengacara. Beliau sudah menyukai motor besar sejak dibangku SMA. Kala itu ia menilai bahwa orang yang mengendarai motor besar identik dengan keren. Banyak yang dapat dilakukan komunitas motor besar dalam kegiatannya sehari-hari. Mereka

35 76 sering mengadakan bakti sosial dan turing bersama. Ia berpendapat bahwa jika ada masyarakat yang berpendapat bahwa komunitas motor besar arogan, bagi dia itu menjadi urusan masyarakat sendiri. Ia hanya ingin mencerminkan menjadi bikers yang baik. Dan bagi dia, tidak hanya motor besar yang harus di anggap arogan di jalan, tetapi juga dengan kendaraan lainnya yang suka mengendarai dan menyelip ketika di jalan raya. Bro Haikal harus menyesuaikan ketika berada di dalam lingkungan komunitas motor besarnya, mulai dari tempat nongkrong, dan sebagainya. Bagi dia hal tersebut lumrah dilakukan, karna semua komunitas motor besar juga melakukan hal yang sama. Lain lagi dengan Bapak Nellys Soekidi atau yang biasa disapa dengan Bro Nellys. Beliau anggota sekaligus wakil ketua dari komunitas MBC ini. Bro Nellys sudah menyukai motor besar sejak SMA. Berawal dari kesukaan biasa terhadap motor besar sampai pada akhirnya memiliki motor besar. Beliau mengaku banyak kegiatan yang dilakukan dalam MBC ini. Jika dahulu hari liburnya beliau gunakan untuk diam dan bekerja mengurus usahanya, namun ketika bergabung dalam komunitas MBC beliau mampu menyeimbangkan mengurus usaha sekaligus bergabung dalam komunitas MBC ini. Beliau juga menerapkan kepada anggota komunitas MBC lainnya agar selalu melakukan safety riding ketika di jalan raya. Hal itu dilakukan agar perspektif masyarakat akan komunitas MBC tidak negatif lagi. Dari hasil wawancara diatas, key informan rata-rata memiliki tujuan bergabung di komunitasnya untuk memperbanyak relasi dan teman. Mereka juga menapik yang mengatakan bahwa mereka memiliki sikap yang arogan saat

36 77 dijalan ataupun di lingkungan sekitar mereka. Mereka mesara solidaritas mereka terhadap lingkungan sangat tinggi, hal tersebut dapat dibuktikan dari berbagai kegiatan positif yang mereka lakukan seperti baksos, menyatuni anak yatim dan sebagainya. Namun secara gaya hidup mereka sudah pasti berubah karna mereka juga menyadari bahwa hal tersebut sudah menjadi konsekuensi mereka ketika memiliki motor besar dan bergabung dalam komunitas motor besar. 4.3 Pembahasan Setelah peneliti menemukan dan menggali informasi dari semua data-data yang dikumpulkan pada hasil penelitian, maka dalam pembahasan ini peneliti akan memahas hasil penelitian yang diuraikan sesuai dengan fokus penelitian Bagaimana reinterpretasi dari gaya hidup Komunitas MBC di Jakarta, adalah sebagai berikut : A. Karakteristik Gaya Hidup Pada Komunitas MBC 1. Touring Gaya hidup touring merupakan gaya hidup yang terbentuk dari kegiatan touring yang dilakukan rutin oleh subjeknya. Jika tidak mengikuti kegiatan touring, sebjek merasa ada yang kurang dari dalam dirinya. Karena kegiatan touring ini merupakan identitas sosial baginya, subjek merasa bangga apabila disebut orang lain sebagai bikers dalam komunitasnya. Hal tersebut menjadikan subjek memiliki prestise dalam komunitasnya maupun komunitas motor lainnya karena subjek dianggap sebagai orang yang datang dalam setiap kegiatan komunitas. Dan itu merupakan hal yang penting bagi subjek dan

37 78 bertujuan untuk menyambung silaturahmi atau rasa persaudaraan dengan komunitas motor lainnya. Selain daripada itu tentu juga untuk membesarkan nama komunitas MBC sendiri karna dalam dunia komunitas motor, komunitas motor yang selalu datang dengan rombongan anggota terbanyak akan disegani oleh komunitas lainnya karena mereka dianggap kompak dan solid antar sesama anggota. Tentunya subjek melakukan proses yang cukup panjang untuk mendapatkan gaya hidup tersebut. Karna suatu komunitas dapat dikatakan sebuah komunitas ataupun sekumpulan individu dalam masyarakat yang memiliki kesamaan visi dan misi yang dapat memberikan ciri khas dalam keanggotaan mereka. Komunitas Motor Besar pasti identik dengan agenda touring karna memang salah satu kegiatan rutin setiap komunitas motor adalah melakukan kegiatan touring didalam kota maupun luar kota, dengan tujuan bermacammacam seperti halal bihalal menghadiri undangan komunitas motor besar lainnya, bakti sosial, atau sekedar rekreasi. Selain itu, yang biasa dilakukan kegiatan touring adalah untuk memberikan pengarahan terhadap masayarakat maupun anggota komunitas nya terhadap safety riding dan juga memberikan pengarahan cara membawa kendaraaan besar dengan baik dan benar, agar tidak ugal-ugalan saat dijalan raya. Melakukan touring sebagai identitas sosial atau syarat-syarat keberadaannya, karna bagi subjek semakin jauh dan banyak melakukan

38 79 touring maka tentu saja, identitas sosialnya akan semakin tinggi karna mereka sudah menjelajahi tiap kota dan komunitats motor lain akan mengakuinya. Melakukan touring juga harus didukung dengan kendaraan yang digunakan. Hal tersebut dapat dilihat pada sepeda motor yang dimiliki oleh semua subjek dan pada tiap motor yang dikendarainya terdapat stiker icon komunitasnya. Selain dari pada itu yang dimiliki subjek dalam gaya hidup touring ini harus berjalan seimbang dengan modal ekonomi yang dimiliki oleh subjek. Mengingat mereka melakukan aktivitas touring ini dengan menggunakan materi pribadi dan tanpa sponsor dari manapun. Dengan kemampuan financial yang baik tentunya akan menghasilkan praktik sosial atau tindakan sosial bagi dirinya sendiri. 2. Modifikasi Motor Gaya hidup modifikasi motor adalah gaya hidup yang terbentuk dari hobi memodifikasi motor kesayangan yang dimiliki oleh subjek. Karna bagi subjek motor besar ini merupakan motor yang selain dari bentuk yang super besar dan semakin keren dimodif dengan berbagai macam. Mereka melakukan hal tersebut dengan alasan untuk mendapatkan akselerasi motor lebih baik, untuk mendapatkan tampilan motor lebih bagus dan unik. Subjek yang sering mengendarai motor tentu saja dapat merasakan kondisi motor yang dipakainya itu apakah sudah nyaman ataukah masih kurang nyaman. Mereka memodif motor mereka dengan tujuan selain merawat motor itu sendiri juga untuk mempercantik motor sesuai dengan keinginan subjek.

39 80 Kebiasaan yang dilakukan oleh subjek ini ketika berkumpul pada kopdar wajib dan kopdar santai selalu saja membicarakan tentang motor. Selain itu juga kebiasaan subjek yang memiliki gaya hidup modifikasi motor rajin untuk mencoba kecepatan motor mereka untuk mengetahui sampai manakah akselerasi maksimal motor mereka. Dan juga menjadikan mereka menjadi orang yang tepat untuk diajak sharing mengenai masalah motor kepada sesama pecinta motor besar. Sehingga sering kali mereka menjadi acuan bagi yang lainnya mengenai memodifikasi masalah motor dan merawat motor ke bengkel yang dimiliki oleh subjek. Untuk simbolisnya, bagi subjek motor yang dirawat dan modif dengan baik tentu saja akan menjadi nilai lebih bagi pemiliknya. Dan dari segi yang dirawat dan di modif dengan baik tentu saja akan menjadi nilai lebih bagi pemiliknya Reinterpretasi Komunitas MBC Setelah peneliti melakukan penelitian, adapun beberapa hasil penemuan dan kebiasaan yang dilakukan komunitas MBC dalam kesehariannya yang memiliki keanekaragaman, diantaranya adalah : 1. Bikers Stylist Merupakan sebuah istilah yang diberikan untuk para anggota motor besar yang berpenampilan menarik, elegant, rapih dan wangi. Didalam sebuah acara atau berkumpul mereka menggunakan pakaian, atau aksesoris yang dinilai high class.

40 81 Ciri-ciri : c. Gaya berbusana sangat mewah d. Modis e. Aksesoris full body f. Up to date 2. Bikers Eksis Merupakan motif dari seorang bikers yang ingin selau tampil dan hadir dalam setiap acara-acara. Ini merupakan keinginan seseorang untuk diakui oleh lingkungan disekitarnya ataupun oleh para anggota komunitas motor besar lainnya, kalau dia adalah orang yang penting dan bernilai. Pada kehadiran di setiap acara mereka selalu mengutamakan tampil di depan jepretan kamera dan panggung acara. Ciri-ciri : g. Sering berfoto dengan motor besarnya maupun selfie h. Lebih aktif ketika berkumpul di lingkungan motor besar i. Selalu menshare update status jika berada di berbagai tempat 3. Bikers Sejati Merupakan sebuah panggilan untuk anggota komunitas motor besar yang memiliki mental berkendara yang baik saat berada di jalan raya maupun di dalam lingkungan sekitarnya. Ciri-ciri : j. Sopan, tidak arogan

41 82 k. Mementingkan pengguna jalan lainnya l. Memahami safety riding dengan baik m. Menyayangi Motor Besarnya 4. Bikers Bebas Merupakan istilah yang diberikan untuk anggota motor besar yang ingin berusaha tampil apa adanya, yang tidak suka dengan gaya hidup mewah dan terlalu banyak peraturan. Karna tujuan mereka mengikuti komunitas itu hanya untuk mengisi waktu luang. Ciri-ciri : - Sering terlambat - Sering melanggar lalu lintas - Berpakaian ala kadarnya

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. sendiri diproduksi 600 rebu unit-an Honda CB 100. Namun hingga saat ini yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. sendiri diproduksi 600 rebu unit-an Honda CB 100. Namun hingga saat ini yang BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek penelitian 4.1.1 Honda CB 100 Honda CB 100 diproduksi pada kurun waktu 1971-1981. Di Indonesia sendiri diproduksi 600 rebu unit-an Honda CB 100. Namun hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era perkembangan zaman saat ini, seseorang dituntut untuk mobilitas yang tinggi. Dengan didukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Seperti yang terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini kemajuan teknologi di Indonesia mengalami perkembangan pesat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana transportasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya sejenis 1.1. Sepatu Boots Pengguna sepatu boots sekarang dapat memilih jenis apa yang akan mereka kenakan, apakah sepatu boot kulit, sepatu boot kanvas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang komunitas klub motor mengingatkan kita kepada orangorang yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor ini memang sering

Lebih terperinci

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, masuk dan berkembangnya teknologi ternyata berpengaruh terhadap perubahan dan orientasi karakter masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merk Honda dan Yamaha dan roda empat banyak yang berlalu lalang berjalanjalan

BAB I PENDAHULUAN. merk Honda dan Yamaha dan roda empat banyak yang berlalu lalang berjalanjalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas kehidupan di Jakarta. Berbagai merk kendaraan bermotor baik roda dua seperti merk Honda dan Yamaha

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan

BAB IV GAMBARAN UMUM. Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Sejarah Berdirinya Klub motor Byson Independent Metro berdiri pada 14 Oktober 2012, dan dirintis oleh dua orang kakak beradik yaitu Erik (001) dan adik kandung Edo (002). Pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung Komunitas Motor KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung merupakan sebuah organisasi komunitas motor yang awal terbentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Komunitas Honda CB Jakarta Awal berdirinya dibentuk oleh 4 orang yang berada di daerah bulungan, karena di daerah bulungan tersebut banyak perkumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa ini membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR 0 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah realita kehidupan pada era globalisasi seperti sekarang ini masih terbilang cukup unik. Karena dengan menawarkan begitu banyak

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor

KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor Disusun Oleh: NAMA : MUHAMMAD ARIF ALIM NIM : 09.11.2929 KELAS DOSEN : 09-S1TI-05 : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas adalah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berasal dari berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam Komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia otomotif di Indonesia semakin bertambah maju dan berkembang sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil dengan merk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. dengan buku panduan ini, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan bisa dengan mudah disampaikan tentunya secara efektif dan menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi merupakan bagian penting dari masyarakat saat ini. Setiap hari manusia butuh Informasi yang cepat dan akurat. Media infomasi seiring waktu berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu, perubahan tersebut sering kita jumpai terutama di kalangan anak muda di era modern saat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut sosio-kultur bangsa ini, khususnya di kota besar seperti Medan untuk terus membuat citra akan penampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : RIZKY OKTARIA F 100 080 149 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Anggota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola hidup tiap masyarakat kerap berubah, masyarakat lebih cenderung memilih gaya hidup yang mencontoh tren mode terkini, terutama terjadi pada usia remaja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor trail memiliki keunggulan sendiri. Motor trail merupakan hasil dari modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan dalam melaksanakan kepentingannya tidak bisa berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. Pihak-pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Motor Box Bandung atau dapat disingkat sebagai KOMBO Bandung adalah suatu komunitas otomotif dimana anggotanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu dari industri, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat baik dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan meningkatkan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hukum di Indonesia harus ditegakkan dengan sebaik mungkin. Hukum di Indonesia

Lebih terperinci

Mukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1

Mukadimah. Anggaran Dasar Ruby Owners Club Munas III Hal : 1 Mukadimah Pada tanggal 11 Januari 2009, beberapa pemilik sepeda motor Kaisar Ruby yang mempunyai kesamaan tekad, prinsip, visi dan misi mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membentuk perkumpulan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi melalui media cetak, TV, internet, gadget dan lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi memberikan dampak terhadap gaya hidup khususnya bagi kaum remaja saat ini. Hal tersebut dikarenakan mudahnya mereka mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menggambarkan budaya bangsa. Kalau buruk cara kita berlalu lintas maka BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku berlalu lintas masyarakat kita buruk. Cara menggunakan jalan dalam berlalu lintas adalah cermin dari budaya bangsa. Kesantunan dalam berlalu lintas yang dilakukan

Lebih terperinci

Rekap hasil wawancara:

Rekap hasil wawancara: L1 Rekap hasil wawancara: Angga Angga mempunyai 2 buah mobil Honda yang dimiliki keluarganya selama belasa tahun. Menurutnya Brand Honda mempunyai segmentasi mobil untuk setiap profil konsumen yang ada.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian mengenai terjadinya variasi penggunaan hijab di masyarakat perkotaan, dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang menimbulkan pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, khususnya di kota-kota besar memiliki masyarakat yang heterogen, dimana terdiri dari orang-orang dengan bermacam perilaku, kebiasaan, dan kesukaan.

Lebih terperinci

( ) (Siti Aisyah Adjmil M)

( ) (Siti Aisyah Adjmil M) LAMPIRAN A. Angket Penelitian PETUNJUK PENGISIAN Assalamualaikum Wr. Wb Saya adalah mahasiswa fakultas psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian tentang Pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

2015 LADY BIKERS 250CC PLUS DALAM GAMBARAN FEMININITY DAN MASCULINITY

2015 LADY BIKERS 250CC PLUS DALAM GAMBARAN FEMININITY DAN MASCULINITY BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari fenomena wanita yang menjadi lady bikers dan bergabung menjadi anggota klub motor yang didominasi oleh laki-laki, rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari semakin meningkat, terutama pada saat akhir pekan kenyamanan berkendara di Bandung menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, hampir semua kalangan masyarakat mempunyai kendaraan khususnya sepeda motor. Dalam perkembanganya sepeda motor tidak hanya digunakan sebagai layaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Komunitas 46 Bikers Club 46 Bikers Club merupakan komunitas persaudaraan para pecinta motor yang terdiri dari para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan dampak luas terhadap berbagai segi kehidupan, khususnya bagi lalu lintas dan angkutan jalan. Seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang permasalah Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya, terutama manusia, sejak lahir sampai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING

BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING A. Profil Butik Alam Bening Butik Alam Bening didirikan oleh Indanawati atau yang sering disapa dengan Ibu Iin pada Tahun 2013. Pada awalnya beliau hanya coba-coba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas kehidupan di Jakarta. Berbagai merk kendaraan bermotor baik roda dua seperti merk Honda dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang

SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN EVENT ADVENTURE MOTOR RAPAT KERJA PROVINSI 2013 IKATAN MOTOR INDONESIA JAWA BARAT BAB I PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 2. Formulir Persetujuan Menjadi Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Pada saat ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang diperoleh dari informan maupun dari lapangan. Analisis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang,

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kendaraan Yamaha NMAX, merupakan jenis otomotif roda dua bermesin Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang, Nmax pertama kali diproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia merupakan individu yang berdiri sendiri, mempunyai unsur fisik dan psikis yang dikuasai penuh oleh dirinya sendiri. Masing-masing individu tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu, manusia ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu, manusia ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik dan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu, manusia ingin memenuhi kebutuhannya masing-masing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia motor sport membuat perusahaan dituntut bersaing dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia motor sport membuat perusahaan dituntut bersaing dalam hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi otomotif yang semakin pesat, utamanya dalam dunia motor sport membuat perusahaan dituntut bersaing dalam hal mempertahankan dan menciptakan

Lebih terperinci

Informan 1. Safety riding kan merupakan kegiatan CSR PT XYZ, menurut bapak CSR itu apa sih pak?

Informan 1. Safety riding kan merupakan kegiatan CSR PT XYZ, menurut bapak CSR itu apa sih pak? OPEN CODING Informan 1 Pertanyaan Safety riding kan merupakan kegiatan CSR PT XYZ, menurut bapak CSR itu apa sih pak? Apa tujuan dari program safety riding sendiri pak? Materinya apa aja ya pak di program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan sebuah pelangaran lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda. Perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Pada

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan ini adalah : 1. Variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat perilaku safety

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Sarlito (2013) batasan umum usia remaja adalah tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Sarlito (2013) batasan umum usia remaja adalah tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Sarlito (2013) batasan umum usia remaja adalah 11 24 tahun dan belum menikah untuk remaja Indonesia dengan pertimbangan usia 11 tahun adalah usia ketika

Lebih terperinci

SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA KATEGORI : INTERNAL SERVICE PROJECT RUMAH SAKIT PANTI RAPIH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pekerjaan, kemunculan komuitas hobi ini menjadi hal yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia pekerjaan, kemunculan komuitas hobi ini menjadi hal yang menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini semakin pesat dan sarat akan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di berbagai sektor. Salah satu yang mulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Hidup Hedonis. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Hidup Hedonis 1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA

BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA BAB IV GAMBARAN UMUM KOMUNITAS FOXY SALATIGA 4.1. Gambaran Umum Komunitas Foxy Foxy berdiri secara resmi pada 15 juli 2011. Sebelumnya foxy merupakan sekolompok anak muda yang berkuliah di UKSW. Mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membedakan individu satu dengan individu lain dalam persoalan gaya hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membedakan individu satu dengan individu lain dalam persoalan gaya hidup. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Kehidupan yang semakin modern membawa manusia pada pola perilaku yang unik, yang membedakan

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI BANDUNG SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI BANDUNG SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI BANDUNG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin banyak remaja yang mengalami perubahan khususnya dalam segi penampilan dan hal ini mendorong remaja untuk terus memenuhi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Umum Data yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, yaitu : Data teori dan literatur yang didapat dari buku-buku referensi

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MATARAM SCOOTER CLUB YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM MATARAM SCOOTER CLUB YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM MATARAM SCOOTER CLUB YOGYAKARTA Pada bab dua ini penulis menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan Vespa di Indonesia dan menjelaskan mengenai gambaran umum komunitas Mataram Scooter

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Jaket parka merupakan salah satu tren fashion yang sedang berkembang akhirakhir

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Jaket parka merupakan salah satu tren fashion yang sedang berkembang akhirakhir BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1. Deskripsi Konsep Bisnis Jaket parka merupakan salah satu tren fashion yang sedang berkembang akhirakhir ini. Jaket ini sendiri sudah mulai dikenal dari dulu sebagai pakaian

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting dalam memperlancar pembangunan yang pemerintah laksanakan, karena merupakan sarana untuk masyarakat

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1 Hubungan Terpaan Sosialisasi Tertib Lalu Lintas Kementerian Perhubungan di Televisi dan Interaksi Peer Group dengan Perilaku Tertib Berlalu Lintas Pelajar dan Mahasiswa Semarang Skripsi Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Baju Sisa Import Awul-awul Berkembangnya gaya fashion di negara kita, memang tidak dapat dihindari lagi. Dari model terkenal, artis ibukota hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kasoos merupakan singkatan dari Kampung Scooter Owner Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN. Kasoos merupakan singkatan dari Kampung Scooter Owner Salatiga. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasoos adalah salah satu komunitas Vespa di Salatiga yang rutin berkumpul pada hari Jum at malam mulai jam 21.00 WIB di alun-alun Pancasila Kota Salatiga. Komunitas

Lebih terperinci

DAFTAR INTERNET.

DAFTAR INTERNET. 97 DAFTAR INTERNET www.harley-davidson.com www.hog.com http://www.harley-davidson-jakarta.com/customer/s_chr.php www.marketingteacher.com www.learnmarketing.com http://faculty.msb.edu/homak/homahelpside/webhelp/marketingaugmentedprodu

Lebih terperinci