BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunitas adalah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berasal dari berbagai lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam Komunitas manusia, individu individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Pada sebuah Komunitas terdapat anggota yang mana mereka melakukan komunikasi dan interaksi, komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada atau dari perilaku pihak lain. Melalui tafsiran pada perilaku pihak lain, seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau perasan yang ingin disampaikan oleh pihak lain itu (Basrowi, 2005). Dalam sebuah Komunitas tidak dapat dipungkiri juga bahwa terdapat persaingan, yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang kehidupan tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial diciptakan dengan fungsi dan peran tertentu, hal itu ditandai dengan adanya interaksi sosial antar manusia baik secara individu maupun secara kelompok. Interaksi tersebut terjadi di lingkup sekitar manusia itu sendiri seperti keluarga, lingkungan tetangga, lingkungan pendidikian dan lingkungan pekerjaan, dimana kesemuanya adalah beberapa tempat dimana manusia dapat berinteraksi dan menggunakan fungsi, serta perannya dalam berinteraksi. Dalam kehidupan, individu mengalami banyak perubahan dan perkembangan, hal ini sering dan mudah terjadi kepada setiap individu maupun kelompok masyarakat khususnya masyarakat yang sering melakukan interaksi seperti masyarakat perkotaan yang mulai terpengaruh berbagai aspek mengarah 4

2 pada perubahan. Membicarakan Kota tidak akan terlepas dari berbagai dinamika yang ada. Budaya massa yang sering juga disebut sebagai Budaya Populer menciptakan masyarakat yang homogen, namun ketidaksadaran masyarakat menjadi peluang kaum kapitalis untuk terus melakukan intervensi terhadap identitas dasar masyarakat atau kelompok, khususnya bagi mereka yang berada di perkotaan. Setiap hari masyarakat disajikan dengan informasi dan hiburan yang serupa dengan kemasan yang beranekaragam. Dan pada akhirnya masyarakat menjadi pengikut setia kebudayaan baru yang dibangun berdasarkan ketidaksadaran mereka. Identitas masyarakat Kota pada akhirnya menjadi homogen karena adanya campur tangan pasar. Barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak lagi menjadi bagian dari fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan melainkan sebagai pembentukan identitas masyarakat. Pola konsumsi masyarakat Kota pada akhirnya mengarah pada konsumsi simbolis sebagai pencitraan identitas masyarakat Kota. Kecenderungan ini pada akhirnya mengakibatkan dua hal yang terjadi pada masyarakat Kota. Kelompok-kelompok masyarakat yang menentang gaya hidup Kota yang sengaja dibentuk oleh pasar untuk masyarakat, pada akhirnya membentuk kantong-kantong kecil yang dinamakan dengan Komunitas. Dari Komunitas inilah sebagian masyarakat memperjuangkan identitas dirinya dengan kelompok untuk tidak mengikuti arus yang dibentuk oleh pasar pada masayarakat Kota. Dalam sebuah Komunitas, produk dan praktek sosial yang dilakukan sering menunjukkan perbedaan. Hal ini tidak lain sebagai bentuk dari perjuangan identitas mereka dalam struktur masyarakat Kota yang cenderung homogen karena pengaruh dari industrialisasi yang dibentuk oleh pasar pada masyarakat Kota. Kota merupakan sebuah tempat perwujudan kebudayaan modern suatu masyarakat. Kota sering ditandai dengan keberadaan masyarakat yang heterogen. Tidak mengherankan, mulai dari berbagai macam jenis pekerjaan hingga kebutuhan menjadi terspesialisasikan (Poerwanto, 2005). Heterogenitas masyarakat juga 5

3 menumbuhkan beragam kebudayaan yang berkembang. Perkembangan kebudayaan di Kota tidak terlepas dari keberadaan media dan informasi yang ada di perkotaan. Melalui surat kabar, televisi, radio dan bahkan internet sebagai media yang sangat efektif dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas sehingga memungkinkan adanya sebuah perubahan sebagai dampak lanjutannya. Tidak terkecuali bagi seluruh masyarakat yang ada di Kota, konsumsi terhadap segala macam informasi oleh masyarakat menjadi pemandangan umum setiap harinya yang memunculkan berbagai macam aktivitas dengan berbagai keanekaragaman. Seperti adanya beberapa Komunitas atau kelompok yang hadir di dalam Kota ini juga sering disebut sebagai salah satu bentuk organisasi. Munculnya Komunitas atau klub-klub organisasi tertentu dewasa ini tertangkap sebagai alat, ruang, bahkan media penghilang kejenuhan dalam kesibukan beraktifitas. Salah satunya yaitu klub otomotif berupa klub motor ataupun klub mobil. Saat ini klub otomotif banyak terlihat bermunculan di pusat Kota Surakarta dan sekitarnya, klub motor CB salah satunya, klub motor yang mempunyai anggota cukup banyak dan tersebar di seluruh wilayah Surakarta ini menunjukan eksistensi mereka kepada masyarakat umum dengan rutinitas berkumpul dan berkonvoi keliling Kota. Penampilan para anggotanya juga terbilang unik, mereka memilih mengendarai motor klasi berjenis CB disertai pakaian atau tampilan atribut tempo lama yang menarik perhatian. Mereka yang berasal dari Jawa biasa menyebut motor tersebut dengan sebutan montor tuo (motor kuno), atau motor klasik. Jika dilihat dari sejarahnya sendiri, motor berjenis Honda CB memang memiliki sejarang perkembangan menarik di Kota Surakarta. Kota Surakarta mempunyai banyak warisan bersejarah dari zaman dulu, salah satunya adalah sepeda motor. Sebagai alat transportasi serba guna yang menggunakan bahan bakar minyak, keberadaan warisan sejarah yang satu ini sudah semakin tergerus perkembangan zaman sehingga motor tua seperti Honda CB semakin terpinggirkan bahkan mulai hilang keberadaannya karena kalah dengan banyaknya merk motor yang kian berkembang model dan jenisnya di pasaran dan 6

4 jalan raya. Sekitar tahun 1970-an, di Kota Surakarta tidak jarang orang-orang sudah mengendarai kendaraan bermotor dalam beraktifitas. Pemandangan semacam itu, tampaknya semakin hari semakin terlihat jelas seiring dengan kian majunya roda transportasi yang digunakan. Lebih lanjut, dominasi kendaraan bermotor menjadi sangat luar biasa, yang secara tak langsung ikut andil dalam perkembangan zaman. Munculnya club motor juga tidak luput dari perkembanagan zaman atau modernisasi, yaitu salah satunya modernisasi di bidang industri kendaraan bermotor, dimana semakin banyaknya model motor baru yang keluar di pasaran untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seiring kebergerakan teknologi, modernisasi sangat besar mempengaruhi industrialisasi, salah satu contoh adalah banyak munculnya kendaraan bermotor dengan model dan teknologi baru yang berdampak pada kemunduran eksistensi kendaraan bermotor lama. Kendaraan lama (kuno) menjadi tersingkirkan sehingga nampak terpinggirkan dan mulai jarang digunakan karena kehadiran sepeda motor baru yang lebih modern. Terlepas dari pada itu, Kota Surakarta sedang manghadapi masalah yang cukup rumit berkaitan dengan alat transportasi darat. Jumlah penduduk yang semakin bertambah, diesertai dengan meningkatnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor, memicu meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dengan merk terbaru. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor roda dua di Kota Surakarta kemudian telah menggantikan alat transportasi lain seperti bus. Secara umum dapat diuraikan bahwa permasalahan transportasi di Kota Surakarta dipengaruhi oleh tidak seimbangnya pertambahan jaringan jalan serta fasilitas lalulintas dan angkutan bila dibandingkan dengan pesatnya pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang berakibat pada meningkatnya volume lalu lintas. Masalah lain juga karena meningkatnya mobilitas orang, barang, jasa dan pariwisata. Hal ini ditambah lagi dengan pengembangan Kota yang tidak diikuti dengan sturktur tata guna lahan yang serasi (tata ruang belum terpadu). Persaingan dalam masalah efisiensi dan efektifitas nampaknya dapat digunakan sebagai alasan untuk lebih memilih 7

5 kendaraan bermotor keluaran terbaru. Secara garis besar, kurangnya kesadaran melestarikan motor tua di Indonesia khususnya di Kota Surakarta. Namun dari kondisi semacam itu, di tengah masyarakat Kota Surakarta masih terdapat sebagian orang yang tak dibatasi oleh usia untuk memilih menggunakan motor tua khususnya. Hal ini cukup unik mengingat Kota Surakarta yang sudah mulai tersentuh modernisasi, namun di dalamnya masih terdapat sebagian masyarakatnya yang tetap mempertahankan Honda CB sebagai alat transportasi sehari hari. Dengan kondisi minoritas inilah maka kemudian para penggemar motor motor tua mulai menginisiasi sebuah organisasi dengan bentuk klub motor sebagai ruang mereka dalam berinteraksi satu sama lain. Hingga pada akhirnya fenomena keberadaan Komunitas motor tua, salah satunya juga dapat dijumpai di Kota Surakarta. Di tengah-tengah beranekaragamnya Komunitas yang bermunculan dan berkembang di Kota Surakarta, Komunitas motor tua hadir menjadi bagian dari kehidupan di Kota Surakarta. Sebagian warga menganggap Komunitas CB sebagai bagian dari transformasi Kota Surakarta yang salah satunya adalah munculnya berbagai macam Komunitas yang lahir di Kota ini. Identitas Kota Surakarta tidak lagi seperti Kota Surakarta pada zaman dahulu. Berkembangnya informasi dan teknologi seperti yang telah diuraikan diatas menciptakan masyarakat Surakarta semakin mudah dalam mencari segala macam informasi terkait dengan kendaraan bermotor khususnya motor klasik yaitu Honda CB. Munculnya Komunitas Honda CB di Kota Surakarta sangat erat kaitannya dengan perkembangan informasi dan budaya Barat yang berada di Kota ini serta juga pengaruh dari beberapa Kota yang sebelumnya telah ada dan berkembang Komunitas Honda CB. Berbagai Komunitas motor khususnya Honda CB muncul di tengah-tengah masyarakat Surakarta. Eksistensi motor tua di Kota Surakarta semakin diperkuat dengan hadirnya Komunitas Solo CB Club (SSC). Disinilah para penggemar Honda CB saling berkomunikasi. Terbentuknya Komunitas ini dengan sebuah harapan agar Honda CB yang pernah menjadi alat transportasi jaman dulu tetap eksis. Komunitas motor 8

6 tua menjadi salah satu garda terdepan untuk mensosialisasikan kembali pentingnya melestarikan dan menjaga kondisi motor tua seperti Honda CB agar tetap eksis di kalangan masyarakat. Gerakan ini juga dipandang sebagai gerakan untuk melawan arus modernisasi, hal ini dilakukan dengan membentuk suatu Komunitas yang mempunyai tujuan bersama. Selain itu, kegemaran masyarakat terhadap Honda CB tepat bersamaan dengan berkembangnya ancaman modernisasi dalam bidang industrialisasi, khususnya dunia otomotif atau transportasi darat yang mulai tidak bisa ditekan lagi perkembangannya. Berbagai usaha telah ditempuh untuk mewujudkan cita-cita melestarikan motor tua. Dalam hal ini SCC sebagai salah satu dari Komunitas motor tua yang ada di Surakarta melakukan beberapa hal untuk mencapai tujuannya yaitu melestarikan dan membudayakan kendaraan bermotor yang dinilai klasik dengan upaya mengumpulkan anggota penggemar serta penggiat motor klasik atau motor tua, saling bertukar informasi seputar motor tua, jual beli spare part, pameran motor klasik, touring di berbagai Kota dan sebagainya. Tapi bagaimanapun, tidak semua masyarakat memiliki kesadaran dan kesamaan untuk melestarikan hal semacam itu. Adakalanya sebagian dari mereka melakukan aktivitasnya dengan mengendarai sepeda motor jenis baru. Hal tersebut dapat saja terjadi karena beberapa sebab misalnya perawatan dan onderdil yang disediakan pabrikan motor baru lebih mudah didapat di pasaran, pengaruh budaya barat dari situasi yang timbul dapat mempengaruhi masyarakat untuk menuju arah modern dan meninggalkan hal yang bersifat teringgal atau tradisional. Terdapat banyak hal positif dalam sebuah klub otomotif, selain menambah pertemanan, pertukaran informasi seputaran motor CB, bengkel, sparepart dan juga tata tertib lalu lintas dalam berkendara dapat dirasa sebagai pengaruh positif keberadaan klub tersebut. Terlepas dari itu, ciri khas atau identitas dalam klub motor CB adalah tentunya semua kendaraan yang dipakai adalah Honda CB entah standar atau modifikasi. Klub motor Honda CB selalu lekat dengan rutinitas touring. Dalam setiap touring ke berbagai Kota di Indonesia mereka 9

7 mengumpulkan pin ataupun stiker yang biasa ditempelkan di helm atau motor mereka sebagai bukti perjalanan mereka di banyak Kota, jadi semakin banyak pin dan stiker yang mereka kumpulkan menandakan pula semakin banyak Kota dan event yang mereka kunjungi atau jelajahi. Touring adalah sebuah kegiatan yang selalu melekat di semua klub otomotif, touring sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang berarti melakukan perjalanan. Bagi para bikers CB walau touring menghabiskan waktu, tenaga dan materi yang tidak sedikit, mereka tetap antusias dan senang melakukan perjalanan. Touring ke luar Kota untuk mengunjungi klub CB lain atau mengunjungi event klub CB di berbagai Kota terbukti memberikan kepuasan tersendiri, selain menjalin silaturahmi para penggemar motor Honda CB juga dapat mengukur kapasitas kekuatan motor CB mereka. Klub dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, diartikan sebagai perkumpulan yang kegiatannya mengadakan persekutuan untuk maksud tertentu dengan menggunakan gedung atau tempat pertemuan tertentu bagi suatu anggota perkumpulan yang bersangkutan (Tim, 2002). Klub juga diartikan sebagai suatu kelompok yang terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan atau kepentingankepentingan tertentu (Soekanto, 1993). Dalam The Contenporary English- Indonesian Dictionary with British and American Pronounciation and Spelling, Club (klub), berarti perkumpulan (Salim, 2006). Pada dasarnya suatu klub hadir dari habitat atau ketertarikan yang sama. Misalnya, satu merk motor dari satu pabrikan. Dari berbagai definisi tersebut, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa klub motor merupakan suatu kelompok atau perkumpulan tertentu (berkaitan dengan sepeda motor), yang memiliki tujuan dan maksud tertentu berkaitan dengan suatu pabrikan motor karena dalam hubungan-hubungan yang terjalin oleh anggotanya mengindikasikan tumbuh dan berkembangnya peran individu, kelompok atau Komunitas itu di dalam masyarakat. Karena dalam hubungan-hubungan yang terjalin oleh anggotanya mengindikasikan tumbuh dan berkembangnya peran serta tindakan sosial. Peran yang dilakukan oleh anggota klub motor melalui berbagai kegiatan kegiatan 10

8 cenderung menjadi potensi yang menghasilkan lahirnya tindakan. Bukan lagi menjadi rahasia umum jika seorang anggota klub motor memperoleh berbagai keuntungan yang sifatnya materiil maupun nonmateriil. Sebagai contoh, berkat peran sosial, misalnya anggota yang memiliki suatu usaha maka usahanya dapat berkembang lebih maju dan terjaga keberlangsungannya berkat bertambahnya konsumen baik dari anggota klub motor tersebut maupun orang lain yang diperkenalkan oleh anggota klub motor. Anggota Klub Motor Solo CB Club ( SCC ) dipilih menjadi subyek penelitian ini. Pemilihan anggota Klub Motor SCC bukan tanpa alasan. Pertama, karena klub ini tergolong sebagai klub motor Honda CB yang notabene tergolong berusia lama (16 tahun) dan telah memiliki jaringan yang cukup luas, terbukti dengan terbaginya klub ini dalam beberapa koordinator wilayah. Kedua, para anggota Klub Motor motor Solo CB Club (SCC) tergolong Komunitas yang anggota nya memiliki hobi mengkoleksi motor Honda CB yang notabenya tergolong motor klasik yang mulai hilang keberadaannya. Interaksi yang dilakukan oleh anggota klub motor melalui berbagai kegiatan-kegiatan cenderung menjadi potensi yang menghasilkan lahirnya peran sosial. Bukan lagi menjadi rahasia umum jika seorang anggota klub motor memperoleh berbagai keuntungan yang sifatnya materiil maupun nonmateriil. Dengan terbentuknya Komunitas motor tua seperti SCC, akan membantu melestarikan keberadaan motor tua yang hampir sulit ditemukan eksistensinya di tengah Kota Surakarta. Maka, penelitian ini berfokus pada peran SCC sebagai salah satu Komunitas / club motor Honda CB yang ada di Surakarta dalam melestarikan Honda CB di Kota Surakarta. Menyikapi penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu komunitas Honda CB SCC adalah komunitas yang memaknai sebuah identitas dengan sebuah aksi komunitas melalui Honda CB agar mendapatkan tujuan yaitu respon masyarakat terhadap komunitas ini agar tetap diaku oleh masyarakat baik secara symbol, eksistensi maupun identitas secara visual yang diwujudkan melalui berkendara yaitu Honda CB. 11

9 B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka untuk lebih dapat mengarahkan bahasan dalam penelitian ini agar lebih terfokus dan terarah, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran Komunitas mempertahankan sebuah identitas pada kelompok anak muda penggemar motor klasik yang ada di Kota Surakarta khususnya pada Komunitas Solo CB Club? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan Peran Komunitas mempertahankan identitas pada kelompok anak muda penggemar motor klasik yang ada di Kota Surakarta khususnya pada Komunitas Solo CB Club. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan serta manfaat terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan konsep penelitian tersebut. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi dan pengembangan Ilmu Pengetahuan terutama kajian-kajian Sosiologi karena melibatkan konsep tindakan, Komunitas, dan peran dalam pembahasannya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi bagi Pemerintah Kota Surakarta dalam menyusun kebijakan unutuk menata dan mengatur keberadaan Komunitas otomotif yang ada di Surakarta, khususnya Komunitas SCC terkait aktivitas dan eksistensinya di Kota Surakarta. 12

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kapitalisme global yang semakin kuat telah menuntut sosio-kultur bangsa ini, khususnya di kota besar seperti Medan untuk terus membuat citra akan penampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pekerjaan, kemunculan komuitas hobi ini menjadi hal yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia pekerjaan, kemunculan komuitas hobi ini menjadi hal yang menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia saat ini semakin pesat dan sarat akan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di berbagai sektor. Salah satu yang mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang baru memasukinya maupun yang sedang meneruskan tradisi modernisasi. Secara historis, modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang,

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kendaraan Yamaha NMAX, merupakan jenis otomotif roda dua bermesin Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang, Nmax pertama kali diproduksi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada

BAB I. PENDAHULUAN. mudah dijumpai, dari jalanan Ibukota sampai di daerah-daerah bisa dipastikan ada BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya jaman, maka seseorang dituntut untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya sarana dan prasarana transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang padat dengan kemacetan lalu lintas sampai dengan jalanan kecil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era perkembangan zaman saat ini, seseorang dituntut untuk mobilitas yang tinggi. Dengan didukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Seperti yang terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Kuda dalam perkembangannya telah ada ketika manusia mulai melakukan aktivitas produksi yang tidak dapat dipenuhi dari hasil produksinya sendiri. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor

BAB I PENDAHULUAN. yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang komunitas klub motor mengingatkan kita kepada orangorang yang suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Fakta adanya klub motor ini memang sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia otomotif di Indonesia semakin bertambah maju dan berkembang sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil dengan merk

Lebih terperinci

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju seiring dengan berjalannya waktu, merupakan tuntutan perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu Museum Transportasi Darat di Bali. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat vital, karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung kebutuhan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia modifikasi sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan grafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia jaman sekarang hidup dengan berbagai tekanan kehidupan dan aktifitas yang sibuk untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tuntutan hidup di jaman modern, yang kadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta selain dikenal sebagai kota batik, juga populer dengan keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki kekhasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup modern masyarakat kota dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia. Ciri khas utama

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia. Ciri khas utama 10 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Definisi Skuter Skuter merupakan sepeda motor roda dua yang popoler berasal dari kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas kehidupan di Jakarta. Berbagai merk kendaraan bermotor baik roda dua seperti merk Honda dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa ini membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. sendiri diproduksi 600 rebu unit-an Honda CB 100. Namun hingga saat ini yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. sendiri diproduksi 600 rebu unit-an Honda CB 100. Namun hingga saat ini yang BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek penelitian 4.1.1 Honda CB 100 Honda CB 100 diproduksi pada kurun waktu 1971-1981. Di Indonesia sendiri diproduksi 600 rebu unit-an Honda CB 100. Namun hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ketahun semakin

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat seperti ini persaingan dibidang usaha terutama dibidang jasa semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor transportasi merupakan hal yang sangat mutlak dibutuhkan terutama oleh negara yang sedang berkembang. Karena transportasi menjadi nadi perkembangan suatu negara,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling digemari sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan roda dua dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan preferensi rasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pesat pula persaingan bisnis antar produsen-produsen global ternama. Persaingan bisnis seperti ini berlaku juga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat 78 BAB V KESIMPULAN Warung kopi merupakan salah satu tempat yang penting bagi masyarakat Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat merepresentasikan gaya hidup masayarakat Aceh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia ini memang telah berlangsung sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitan Penelitian ini berlokasi di Kota Surakarta. Adapun alasan memilih lokasi ini karena terdapat SCC yang merupakan salah satu Komunitas Motor klasik atau motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hukum di Indonesia harus ditegakkan dengan sebaik mungkin. Hukum di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan

Lebih terperinci

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1 I PENDHULUN 1.1 LTR ELKNG Indonesia merupakan pasar yang optimal bagi produsen otomotif, seperti sepeda motor atau kendaraan lain. Seiring dengan perkembangannya, Indonesia selalu dijadikan pasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dalam proses meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pada saat ini jelas terlihat negara-negara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR 0 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam perkembangan dunia usaha semakin meningkat, ini berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. urban yang menjadi kosakata pokok lahirnya kota-kota modern di Asia. Asal-usul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. urban yang menjadi kosakata pokok lahirnya kota-kota modern di Asia. Asal-usul BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Becak Kayuh di Yogyakarta Perjalanan hidup becak masa kini terkait erat dengan kelahiran dan perkembangan jalan-jalan, kehidupan jalanan, moda transportasi dan mobilitas urban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1 Hubungan Terpaan Sosialisasi Tertib Lalu Lintas Kementerian Perhubungan di Televisi dan Interaksi Peer Group dengan Perilaku Tertib Berlalu Lintas Pelajar dan Mahasiswa Semarang Skripsi Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS:

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah permasalahan lalu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI BANDUNG SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI BANDUNG SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA ANGGOTA KOMUNITAS MOTOR DI BANDUNG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini masyarakat sangat bergantung dengan alat transportasi. Untuk mempermudah aktifitasnya, Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merk Honda dan Yamaha dan roda empat banyak yang berlalu lalang berjalanjalan

BAB I PENDAHULUAN. merk Honda dan Yamaha dan roda empat banyak yang berlalu lalang berjalanjalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin pesat, mempertinggi mobilitas kehidupan di Jakarta. Berbagai merk kendaraan bermotor baik roda dua seperti merk Honda dan Yamaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah realita kehidupan pada era globalisasi seperti sekarang ini masih terbilang cukup unik. Karena dengan menawarkan begitu banyak

Lebih terperinci

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, masuk dan berkembangnya teknologi ternyata berpengaruh terhadap perubahan dan orientasi karakter masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut ditunjukan dengan terus bertambahnya volume masyarakat yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri kendaraan bermotor di Indonesia khususnya kendaraan roda dua (sepeda motor) mengalami pertumbuhan yang positif, kendaraan roda dua merupakan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut pada setiap individu.

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut pada setiap individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi pada saat ini, dimana arus teknologi pada sarana transportasi yang masuk di negara kita semakin terasa kemajuannya. Meningkatnya laju pembangunan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepatuhan hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum, dalam budaya hukum dapat dilihat dari tradisi perilaku masyarakat kesehariannya yang sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations adalah manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik mempengaruhi kesuksesan atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Objek. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Objek. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK 1.1.1 Objek Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan ekonomi serta tuntutan mobilitas yang tinggi membuat kendaraan menjadi suatu kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia, khususnya di kota-kota besar memiliki masyarakat yang heterogen, dimana terdiri dari orang-orang dengan bermacam perilaku, kebiasaan, dan kesukaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dengan makin berkembangnya jaman, maka seseorang di tuntut untuk mobilitas yang tinggi. Dan hal ini harus di dukung dengan adanya sarana transportasi yang baik. Tampaknya

Lebih terperinci

2015 LADY BIKERS 250CC PLUS DALAM GAMBARAN FEMININITY DAN MASCULINITY

2015 LADY BIKERS 250CC PLUS DALAM GAMBARAN FEMININITY DAN MASCULINITY BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari fenomena wanita yang menjadi lady bikers dan bergabung menjadi anggota klub motor yang didominasi oleh laki-laki, rumusan masalah yang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri kian meningkat tiap tahunnya. Tidak menutup kemungkinan para produsen mengambil peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede (moge) jumlahnya semakin bertambah dengan seiringnya pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Pada saat ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan sosial dalam batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Menurut Selo Soemarjan

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan sosial dalam batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Menurut Selo Soemarjan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, jauh mengalahkan penjualan mobil. Harga terjangkau, biaya perawatan

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bagi masyarakat Indonesia, Pusat Kebudayaan dirasa sangat monoton dan kurang menarik perhatian, khususnya bagi kaum muda. Hal tersebut dikarenakankan pusat budaya

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda) ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi, seperti yang terjadi saat ini, mall mall berkembang dengan sangat pesat di pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya arus globalisasi, masyarakat saat ini lebih memilih mall untuk menghabiskan waktu liburannya, daripada mengunjungi tempat tempat wisata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Motor Box Bandung atau dapat disingkat sebagai KOMBO Bandung adalah suatu komunitas otomotif dimana anggotanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan mudah. Hal ini berpengaruh terhadap pergeseran kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan mudah. Hal ini berpengaruh terhadap pergeseran kebutuhan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk yang sangat cepat berpengaruh pada perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK). Kemajuan zaman dalam bidang IPTEK tersebut memberikan fasilitas yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang dinyatakan oleh Aristoteles bahwa manusia yang hidup bersama dalam

I. PENDAHULUAN. yang dinyatakan oleh Aristoteles bahwa manusia yang hidup bersama dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan dari orang lain. Oleh karenanya, manusia selalu hidup dalam sebuah kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Manusia merupakan individu yang berdiri sendiri, mempunyai unsur fisik dan psikis yang dikuasai penuh oleh dirinya sendiri. Masing-masing individu tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor

KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor Disusun Oleh: NAMA : MUHAMMAD ARIF ALIM NIM : 09.11.2929 KELAS DOSEN : 09-S1TI-05 : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman begitu pesat, sehingga masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan bermotor terutama roda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai suku bangsa tentunya kaya akan budaya dan tradisi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Situasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1970. Ketika itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendukung industri otomotif di

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER

ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian judul Arti judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Solo Technopark. Untuk dapat mengetahui pengertian judul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan dalam berbagai bidang kini semakin terasa di Indonesia. Kemajuan teknologi telah membawa suatu pengaruh yang cukup signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin maju terlihat dari gedung-gedung yang menjulang tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin maju terlihat dari gedung-gedung yang menjulang tinggi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pertumbuhan dan perkembangan industri di daerah perkotaan di Indonesia semakin maju terlihat dari gedung-gedung yang menjulang tinggi di tengah kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di era modern saat ini memiliki aktifitas dan mobilitas yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke tempat lain. Seringkali

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEDISIPLINAN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEDISIPLINAN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KEDISIPLINAN BERLALU LINTAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan didalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan produk yang baik dan berkualitas,guna memenangkan persaingan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri musik dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA BAB I. PENDAHULUAN I.1.1. Latarbelakang pengadaan proyek Seperti diketahui, sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi penting dan telah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari masyarakat

Lebih terperinci