BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
|
|
- Djaja Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Baju Sisa Import Awul-awul Berkembangnya gaya fashion di negara kita, memang tidak dapat dihindari lagi. Dari model terkenal, artis ibukota hingga pejabat serta kaum jelata pun masih menjadikan fashion sebagai salah satu hal penting dalam kehidupannya. Mulai dari produk fashion yang memiliki brand besar dengan harga fantastis, produk brand Cina atau produk lokal yang murah, hingga produk barang bekas import pun mampu menjadi peluang besar di dunia bisnis fashion. Masuknya sandang sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia, tak lepas pula dengan perkembangan fashion yang ada. Bermula dari kebutuhan saja, kini kebutuhan fashion telah beralih fungsi sebagai keinginan manusia. Jadi saat ini banyak orang membeli baju atau pakaian juga dipengaruhi rasa ingin yang sering muncul seiring dengan perubahan musim model yang ada. Hal ini pula yang menjadi dasar pertimbangan awal para pelaku bisnis pakaian import, untuk membuka usaha tersebut. Tidak semua orang mampu untuk membeli baju atau pakaian yang memiliki brand terkenal dengan harga mahal. Usaha baju import menjadi salah satu solusi bagi semua orang yang ingin tetap fashionable dengan barang bekas import yang rata-rata dijual dengan harga yang relatif murah. Rata-rata peminat baju import adalah para remaja yang senang berburu produk brand luar negeri dengan harga murah. Selain itu banyak konsumen dari kalangan menengah ke bawah yang mencari busana yang lebih murah dari harga yang ada di toko baju baru.
2 4.1.1 Sejarah Usaha Baju Sisa Import Awul-Awul Di Salatiga sendiri sekarang ini banyak bermunculan pedagang baju sisa import awul-awul semakin banyak, yang awalnya hanya ada di Pasar Raya II kini muncul lagi beberapa kios seperti di Tingkir, Mrican, Soka (depan terminal lama), dan Blotongan (batas kota Salatiga). Para pedagang merupakan saudara sekampung di Dumai, Riau yang kemudian merantau ke Jawa (2002) berdagang baju sisa import. Sebelum masuk ke Jawa Tengah mereka memulai di Jakarta (1990) di Pasar Senin dilanjut daerah Bandung (1992) kemudian baru memasuki area Jawa Tengah. 4.1 Gambar suasana tempat penjualan pakaian sisa impor Awul- Awul di depan Terminal Lama, Soka Blotongan. Sumber : Data Primer, 2012 Feri Ramadhani (39 tahun) sebagai pemilik usaha penjualan Baju Sisa Import di depan Terminal lama Soka, Salatiga ini sudah lama menggeluti bidang usaha ini. Awal mulanya ia berjualan di Magelang, kemudian pindah ke Salatiga di Mrican kemudian sekarang membuka kios sendiri yang sekarang ditempati ini. Uda Feri begitu sering ia dipanggil berasal dari Riau, sudah hampir 2 tahun ia membuka lapak dan sekarang memiliki + 7 pegawai yang berasal dari Madiun dan ada beberapa yang masih memiliki hubungan kekerabatan. 1 Usaha penjualan baju sisa import semacam ini merupakan sebuah tradisi turun-temurun dari tanah asal yaitu Riau. Rata-rata orang yang berjualan baju sisa 1 Hasil wawancara pada tanggal 26 Juni 2012 pukul Hasil wawancara pada tanggal 26 Juni 2012 pukul 18.30
3 import di Salatiga, masih memiliki hubungan darah karena mereka juga berasal dari satu kampung halaman Mekanisme Barang Dagangan Baju Sisa Import Para pedagang mendapatkan barang dari distributor di Bandung yang sebenarnya berasal dari Riau karena memang dekat dengan pelabuhan dan merupakan distributor utama. Jadi dari situ mendapat kemudahan dalam pengiriman barang yang berwujud bal / karung besar yang berisikan pakaian sisa import. Barang yang banyak dijual oleh para pedagang di Salatiga merupakan barang import dari Korea, Jepang, Singapore dengan alasan harga belinya relatif terjangkau. Harga setiap karung besarnya berbeda bergantung pada jenis barang yang dipesan, misalnya secara standar semua barang harga belinya berkisar Rp Rp per-karung-nya (berdasar kualitas barang, walaupun tidak semuanya berisikan barang bagus). 2 barang-barang dagangan ini kami dapet dari suplier yang langsung diantar ke tempat kami berjualan, prosesnya pun biasanya kami meminta barang sesuai dengan kelasnya (kelas 1, kelas 2, kelas 3). Barang datang dalam kondisi karungan (bal), setelah itu kami sortir sendiri... (Feri Ramadhani), Pedagang Awul-awul, 2 Juni 2012, Salatiga) Setelah barang dibeli dari distributor kemudian para pedagang memilah isi barang disesuaikan dengan kondisi karena ada barang yang benar-benar bagus (masih ber-label) dengan barang yang kualitas sedang dan jelek. Peletakan barang atau men-display barang pun berbeda dan berpengaruh pada harga jual, misalnya untuk barang dengan kualitas bagus (super) berada di atas dengan harga jual mulai dari Rp Rp , barang berkualitas sedang berada di bawah dengan harga jual Rp , sedangkan barang berkualitas rendah (terdapat cacat) harga jual Rp Rp Tetapi tidak berlaku untuk jaket kulit karena per-potong untuk sebuah jaket kulit mulai Rp. 2
4 Rp , tergantung pada kondisi barang. Untuk barang yang cacat/sobek biasanya diletakkan di tumpukan meja besar dan dijual obral dari harga Rp ,- sampai Rp ,- dan obralan itu merupakan salah satu strategi untuk menarik pelanggan. Tidaklah semua barang-barang yang dijual laku semua, salah satu cara untuk menghabiskan barang dagangan tersebut adalah dengan meng-obral atau menjualnya kembali di pasar malam yang diadakan setiap daerah, tentunya dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan di toko atau tempat mereka berjualan. Jenis barang yang dijual pun beragam, seperti kaos, kemeja, blazer, jaket, tas, gorden, bed cover dengan kualitas yang tidak kalah jauh dengan produk baru yang dijual di toko pada umumnya. Kita bisa mendapatkan barang bagus dan berkualitas asalkan kita teliti dan pandai memilih barang yang kita inginkan 4.2 Karakteristik Konsumen Pakaian Awul-awul Jual beli baju impor' atau 'baju bekas' tumbuh subur di daerah sub-urban perkotaan, karena karakter konsumennya yang ingin tampil serba branded dengan biaya yang ekonomis. Para konsumen pun seringkali rela berdesak-desakkan, untuk mencari baju atau aksesoris yang mereka inginkan di tempat tersebut. Di Salatiga sendiri, kemunculan pasar pakaian import ini tidak berjalan merata. Pasar baju bekas di Jakarta, Bandung dan Jogja, lebih dulu muncul daripada di Salatiga. Toko baju bekas di sini lazim disebut dengan toko 'baju impor', karena memang baju-baju bekas itu asalnya dibawa dalam karung-karung besar dari pelabuhan. Di Salatiga, para penjual mendapatkan barang-barang tersebut dari Bandung dengan distributor utama di Riau. Dari hasil pengamatan penelitian awal, penulis kemudian berhasil menemukan konsumen-konsumen di Salatiga yang rutin membeli pakaian-pakaian import bekas ini. Peneliti menggunakan 4 informan kunci untuk dijadikan obyek wawancara terkait
5 dengan upaya disonansi kognitif terhadap informasi-informasi mengenai pakaianpakaian bekas import ini. Peneliti melakukan wawancara ketika mengunjungi tempat-tempat penjualan pakaian-pakaian bekas yang ada di Salatiga. Kota Salatiga, di kalangan pemakai pakaian bekas memang cukup terkenal karena memiliki beberapa gerai penjualan pakaian bekas import. Bahkan penulis juga menemukan beberapa di antara pembeli berasal dari luar kota Salatiga, seperti Semarang, Boyolali, Solo dan sebagainya. Maraknya penjualan pakaian bekas import ini tidak lepas dari tingginya permintaan konsumen yang hampir setiap hari memenuhi tempat penjualan pakaian bekas import tersebut. Beberapa pedagang mengaku sering mendapat permintaan yang cukup banyak serta bermacam-macam dari konsumen, sehingga menuntut mereka untuk terus memenuhi stok dagangannya. Konsumen yang datang ke pedagang awul-awul di Salatiga tidak hanya berasal dari dalam kota saja, dari hasil wawancara penulis dengan beberapa konsumen, ada yang berasal dari kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali bahkan dari beberapa kota seperti Semarang. Selain itu, konsumen pakaian bekas ini terdiri dari remaja hingga orang tua dari segala lapisan sosial ekonomi. Kebanyakan diantara mereka tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi saja namun juga aspek mode karena apabila sedang beruntung. Mereka akan menemukan pakaian dengan merk terkenal dan model serta kondisinya masih bagus. Rata rata peminat baju sisa import adalah para remaja yang senang berburu produk brand luar negeri dengan harga murah. Selain itu banyak konsumen dari kalangan menengah ke bawah yang mencari busana yang lebih murah dari harga yang ada di toko baju baru. Pakaian sisa import merupakan satu fenomena yang cukup menarik karena saat ini berdasarkan pengamatan peneliti di kota Salatiga, hampir setiap hari di tempat
6 penjual awul-awul ini dipadati oleh para pengunjung yang ingin membeli pakaian bekas tersebut. Hadirnya beberapa pedagang awul-awul yang menjamur di Kota ini, membuat Salatiga menjadi pusat penjualan awul-awul karena sekarang ini semakin bertambah. 4.3 Profil Informan Konsumen Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada 4 informan yang benarbenar mau menjawab pertanyaan secara terbuka. Informan penelitiannya adalah sebagai berikut Informan Pertama Informan pertama bernama Ovie berusia 19 tahun, berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan yang merupakan seorang mahasiswa fakultas Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Solo. Berdasarkan hasil observasi, Ovie sudah menggeluti dunia Baju Sisa Import Awul-awul sejak kelas 2 SMA. Menurut pengalamannya, ini merupakan pertama kalinya ia berbelanja di Salatiga karena sebelumnya ia kesulitan untuk menemukan tempat penjualan Baju Sisa import di Solo dan biasanya ia lebih sering pergi ke Yogyakarta, di mana memang terdapat banyak toko penjualan Baju Sisa Import Informan Kedua Informan kedua bernama Koko Haryono berusia 27 tahun berasal dari Salatiga, merupakan pegawai swasta di Kendal dan ia mempunyai profesi sampingan sebagai rapper yang identik dengan pakaian model besar atau longgar. Dari situlah ia gemar membeli dan memakai baju Sisa Import Awul-Awul yang bisa dibilang merupakan kebutuhan wajibnya sebagai rapper yang lekat dengan baju ber-merk di kalangan teman se-profesinya, seperti merk Dicckies, Roca Wear, Academic. Ia menggemari hal tersebut sejak SMP. Di sisi lain kakaknya merupakan salah satu
7 penjual Baju Sisa Import Awul-Awul jadi memudahkan dia untuk mendapatkan akses barang-barang ber-merk Profil Informan Ketiga Informan ketiga bernama Putri Riski berusia 24 tahun berasal dari Salatiga. Sudah sejak SMA dia gemar membeli dan menggunakan Baju Sisa Import Awul- Awul. Ia merupakan penggila fashion atau pengikut mode tetapi dengan asumsi menurutnya bahwa tampil stylist/fashionable tidak perlu mahal. Menurut pengalamannya, ia selalu mencoba mendatangi tiap penjual baju Sisa Import Awul-Awul di Salatiga, dari semua tempat yang paling sering ia datangi adalah di depan Terminal Lama Salatiga karena memang di situ merupakan tempat penjualan paling luas dan besar. Selain tempat paling luas, barang-barangnya pun juga paling lengkap di antara yang lain maka dari itu ia menjadi pelanggan tetap Profil Informan Keempat Informan keempat bernama Putut Setyoko berusia 22 tahun berasal dari Ampel. Awal ia menyukai dan mulai membeli barang sisa impor awul-awul ketika ia duduk dibangku SLTP. Bermula dari ajakan ibunya yang awalnya ia hanya melihat lihat saja kemudian ia membeli dan menjadi ketagihan sampai sekarang. Dari semua baju yang dimilikinya, sebagian besar merupakan baju sisa impor awul-awul. Pemuda bergaya rock n roll ini mengakui style yang ada pada dirinya sekarang ini terilhami oleh band luar yaitu Gun n Roses.
BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari tahun ke tahun pakaian telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sandang atau pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari tahun ke tahun pakaian telah berkembang sesuai dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN. - Daftar Pertanyaan. - Surat Pengantar Fakultas. - Profil Tempat Usaha. - Hasil Wawancara. - Dokumentasi
LAMPIRAN LAMPIRAN - Daftar Pertanyaan - Surat Pengantar Fakultas - Profil Tempat Usaha - Hasil Wawancara - Dokumentasi Daftar Pertanyaan : Karakteristik Informan Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian ini akan lebih mantap hasilnya setelah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Manusia membutuhkan pakaian karena pakaian memiliki manfaat kepada para
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique
1 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa pakaian bekas merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing lagi dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa
Lebih terperinciBAB V DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPOR AWUL-AWUL
BAB V DISONANSI KOGNITIF DALAM PEMAKAIAN BAJU SISA IMPOR AWUL-AWUL Dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian mengenai alasan terjadinya disonansi kognitif, faktor-faktor apa saja yang menyebakan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin factio,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mendasar dan harus dipenuhi. Hakikatnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Barang bekas telah menjadi permasalahan perekonomian setiap negara di dunia. Di negara indonesia dirugikan mencapai hingga triliunan karena banyaknya barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia saat ini semakin komplek untuk dipenuhi. Sepatu atau tas merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pentingnya sepatu dan tas bagi wanita,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi yang efektif dan efisien.hal tersebut tentunya bisa dicapai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padadasarnyaperananbisnis harus mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan usahanya.para pelaku bisnis harus menerapkan strategi yang efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan internet semakin popular dikacamata para generasi muda tak terkecuali mahasiswi. Mahasiswi adalah bagian masyarakat yang sangat dekat dengan persoalan akses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat
Lebih terperinci- Menjadi usaha baju second layak pakai yang banyak diminati oleh masyarakat. - Menjadi tempat usaha yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
Proposal Usaha Penjualan Barang Bekas Layak Pakai BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini harga-harga semakin tinggi, orang-orang dengan kemampuan menengah kebawah sulit untuk memenuhi kebutuhan sandang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita
BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita yang akan diberi nama Dista. Dista merupakan bisnis distro khusus untuk balita yang memberikan pelayanan pembungkus
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK JUAL BELI PAKAIAN BEKAS DI ROYAL PLAZA SURABAYA. menolong terhadap sesamanya. Dengan rasa tolong menolong tersebut maka pada
BAB III PRAKTEK JUAL BELI PAKAIAN BEKAS DI ROYAL PLAZA SURABAYA A. Gambaran Obyek Penelitian Dalam kehiduan sosial bermasyarakat diperlukan adanya rasa tolong menolong terhadap sesamanya. Dengan rasa tolong
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. jeli dalam mengatur pengeluaran agar tidak berlebih. Kebutuhan atas pakaian sering
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pakaian menjadi salah satu kebutuhan yang di rasa semakin meningkat sejak masuk ke bangku kuliah. Terutama bagi mahasiswi, pakaian menjadi salah satu penanda eksistensi diri
Lebih terperinciMakalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo
Makalah Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro DI Susun oleh : Joko Purnomo 14121023 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI 2015-2016 1 DAFTAR ISI BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop Salah satu Butik yang di gemari di kawasan Jl. Bukit Siguntang No: 16 Medan adalah Butik Dorayaky Shop. Awal mulanya butik ini didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat, setiap perusahaan bersaing untuk menarik pelanggan dan mempertahankan eksistensinya di pasar. Termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan, khususnya
Lebih terperinciHARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO
HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi
Lebih terperinci2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DAN LOKASI USAHA TERHADAP PENDAPATAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Gerak sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) amat vital untuk menciptakan
Lebih terperinciBab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari
Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari berbagai sumber, dantara lain: a. Literatur: artikel elektronik maupun non elektronik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menginginkan lokasi belanja yang lebih bersih tertata dan rapi. Utami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri jika masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di daerah perkotaan semakin dimanjakan dengan menjamurnya pertumbuhan ritel. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia sehari-hari. Fashion biasanya identik dengan model pakaian atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fashion adalah sebuah kata yang tidak asing lagi dan sering disebutkan dalam dunia sehari-hari. Fashion biasanya identik dengan model pakaian atau desain baju terbaru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin maju menjadikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin maju menjadikan semua orang berusaha berperilaku lebih cerdas. Mengingat secara umum sebenarnya pertumbuhan
Lebih terperinciPeluang Bisnis Butik
LAPORAN TUGAS E-BISNIS Peluang Bisnis Butik Disusun Oleh : Unik Dinar Irwanti (08.11.2459/S1 TI 6I) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan pada setiap aspek kehidupan telah ikut mempengaruhi terbentuknya pola pikir manusia akan keinginannya sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Life style atau gaya hidup, salah satu unsur penting di kalangan masyarakat modern. Gaya hidup sudah menjadi bagian dari salah satu ciri-ciri masyarakat modern, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Korea Selatan sudah dapat dikatakan berhasil dalam menyebar luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea telah menyebarkan budayanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan banyak manfaat apabila memahami pengetahuan ini. Terutama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era berkembang seperti sekarang, sejarah mode memberi kesempatan untuk mengetahui wujud busana manusia dari masa ke masa. Tentu saja hal ini dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada dasarnya semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kebutuhan untuk membuatnya bertahan hidup. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah
Lebih terperinciPeluang Bisnis Sampingan Distro Online
Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikan peluang bagi para pelaku bisnis terutama di bidang fashion. Kenyataan ini menyebabkan banyak bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat perbelanjaan baru sehingga masyarakat Bandung memiliki banyak pilihan tempat untuk membeli barang-barang
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENJUALAN JILBAB BERBAHAN SATIN VELVET DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA MURAH
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENJUALAN JILBAB BERBAHAN SATIN VELVET DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA MURAH BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. Ratna Dewi Murtiana NIM F3615055
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh unit usaha mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan tersebut dapat dicapai
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN DAFTAR P ERTANYAAN INFORMAN KUNCI Informan Kunci adalah Bapak Nasrullah (Pemilik Toko) Marketing Mix (Produk) 1. Apa saja jenis produk pakaian yang dijual oleh Toko Naufal Fashion? 2. Apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang terjadi pada dunia fashion di Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada dunia fashion di Indonesia saat ini berkembang pesat, terutama perkembangan tas tiruan merek terkenal. Hal ini disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan tahun saat penulis memasuki masa remaja awal, yakni 15 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu, masa remaja
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Penggunaan internet secara global untuk penggunaan sehari-hari menunjukan tren yang meningkat. International Data Corporation (IDC) (2015) memperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari kemajuan peradapan suatu masyarakat. Hal itu dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari dahulu hingga sekarang, fashion merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan peradapan suatu masyarakat. Hal itu dikarenakan fashion sering kali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berimpitan, lokasi penduduk padat, dan sarana-prasarana memadai serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kota memberikan dampak tersendiri, dimana perkembangan kota secara alamiah melahirkan kegembiraan untuk menjadi daya tarik dan pusat pendidikan, ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri fashion yang kini telah berkembang pesat dibanyak daerah di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah industri fashion yang kini telah berkembang pesat dibanyak daerah di Indonesia
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Jaket parka merupakan salah satu tren fashion yang sedang berkembang akhirakhir
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1. Deskripsi Konsep Bisnis Jaket parka merupakan salah satu tren fashion yang sedang berkembang akhirakhir ini. Jaket ini sendiri sudah mulai dikenal dari dulu sebagai pakaian
Lebih terperinciNamaa Nim Kelas : SI.S1.2D
KARYA ILMIAH PENGETAHUAN BISNI IS BISNIS BAJU DISTRO Disusun Oleh : Namaa Nim Kelas : Fatriya Bima Ahadyan Nur : 10.12.6300 : SI.S1.2D STMIK AMIKOM YOGY YAKARTA ABSTRAK Bisnis Distro ini sangat menggiurkan,karena
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin beragamnya jenis produk dengan masing-masing merek membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin beragamnya jenis produk dengan masing-masing merek membuat konsumen semakin kritis dan selektif dalam menyeleksi alternatif-alternatif produk yang akan dikonsumsi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan fashion saat ini sudah semakin pesat. Banyaknya model - model pakaian yang kian beragam dan juga berbagai merek yang bermunculan menjadi ciri
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Desinta Dwi H PERSAINGAN ONLINE SHOP di Facebook
LINGKUNGAN BISNIS Oleh: Desinta Dwi H. 10.12.4682 PERSAINGAN ONLINE SHOP di Facebook Kemajuan teknologi di bidang komputerisasi khususnya internet, telah merebak di seluruh kalangan masyarakat baik remaja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga berfungsi sebagai identitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena pilihan, kesukaan dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari
Lebih terperinciMelestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik
Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang
Lebih terperinciBisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca
Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Jenis Usaha dan Nama Perusahaan MayOutfit adalah usaha yang bergerak dibidang fashion, memulai usahanya dengan membuka online shop hingga sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua variabel memengaruhi kepuasan pelanggan. Variabel kualitas informasi, desain situs web, kemampuan transaksi, waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan majunya teknologi dan jaman yang semakin modern, permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang menginginkan tempat dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ainoheartshop didirikan pada awal tahun 2012, pada awalnya hanya menjual aksesoris seperti cincin, kalung, gelang pada media sosial seperti facebook
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, seiring dengan adanya era perdagangan bebas yang menyebabkan kegiatan dunia bisnis yang semakin terbuka dan kompetitif. Hal ini
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Garage Sale merupakan salah satu usaha fashion yang sedang menjamur di kalangan kaum muda Yogyakarta pada saat ini. Sejak tahun 2012, garage sale mulai diminati oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia yang semakin kompleks, tentunya kebutuhan informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi kebutuhan yang beranekaragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia. Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di semua lapisan
Lebih terperinciBerdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumtif merupakan suatu fenomena yang banyak melanda kehidupan masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan. Fenomena ini menarik untuk diteliti
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar di pasaran dengan berbagai kegunaan dari berbagai merk. Produk-produk kosmetik yang merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Jejaring Informasi Garage Sale di Kalangan Kaum Muda Yogyakarta ini dapat ditarik kesimpulan bahwa 10 pelaku usaha garage saleyang dijadikan informan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan masyarakat yang sering mengunjungi mall atau plaza serta melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat Indonesia cenderung merubah perilaku gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren
BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING
BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING A. Profil Butik Alam Bening Butik Alam Bening didirikan oleh Indanawati atau yang sering disapa dengan Ibu Iin pada Tahun 2013. Pada awalnya beliau hanya coba-coba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia fashion sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap harinya kita tidak lepas dari kebutuhan sandang baik sebagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sebagai
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT), terutama perkembangan dalam penggunaan teknologi internet, dimana saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia fashion merupakan sebuah dunia yang penuh imaji dan selalu menyajikan keindahan bagi para penikmatnya. Dunia fashion nyatanya sangat dekat dengan kehidupan kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Globalisasi tersebut membuat berbagai perubahan-perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Screamous
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Screamous Screamous adalah perusahaan ritel yang bergerak di bidang industri pakaian yang dimulai pada 29 Mei 2004. Perusahaan ini terdaftar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan gaya mode pakaian sangat berpengaruh di seluruh dunia. Selalu ada gaya pakaian yang mencerminkan setiap era pada jamannya. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciF PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Anomali Jeans Solusi Kreatif Olahan Jeans Bekas Menjadi Barang Modis
F3415058 PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Anomali Jeans Solusi Kreatif Olahan Jeans Bekas Menjadi Barang Modis BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: David Yogi Permadi (F3415018) (2015)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fashion adalah istilah umum untuk gaya atau mode. Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Setiap wanita ingin tampil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sektor perekonomian dan teknologi pun terus berkembang sehingga arus informasi pun semakin cepat diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunikan suatu produk, merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saing produknya, karena semakin unik suatu produk, maka konsumen
Lebih terperinci