Bab V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Radio merupakan instrumen komunikasi massa yang jamak digunakan orang. Persebaran radio menjangkau semua

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Radio merupakan instrumen komunikasi massa yang jamak digunakan orang. Persebaran radio menjangkau semua"

Transkripsi

1 Bab V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Radio merupakan instrumen komunikasi massa yang jamak digunakan orang. Persebaran radio menjangkau semua wilayah, dari perkotaan hingga pelosok desa. Mengapa banyak orang masih menggunakan radio sebagai instrumen komunikasi massa, di tengah gempuran instrumen canggih lain, semisal televisi? Alasannya, operasionalisasi radio jauh lebih mudah dibanding televisi, pun harganya juga lebih murah. Di daerah-daerah yang masih banyak penduduknya menggemari siaran radio, instrumen komunikasi massa temuan Marconi ini sering dijadikan alat untuk mewadahi kegiatan komunikasi anggota komunitas. Maka, sering kita temui istilah radio komunitas. Radio komunitas definisinya adalah, stasiun radio yang didirikan oleh komunitas, serta mempunyai segmen khalayak utama warga komunitas, bersifat independen, dan tidak komersial. Ukuran kesuskesan radio komunitas bukan pada banyaknya pemasukan iklan, melainkan kepuasan anggota komunitas. Radio komunitas ini, meskipun tidak wajib ada, namun penting untuk komunitas. Pasalnya, kehadirannya mewujudkan setidaknya tiga hal yang bermanfaat bagi komunitas, yakni; mendorong gerakan sosial, sarana pemberdayaan masyarakat, serta penyedia konten siaran yang sehat dan kontekstual dengan kebutuhan lokal warga komunitas. Salah satu contoh radio komunitas adalah Radio Desa Kawasan Konservasi (Radekka) FM. Radekka FM adalah radio komunitas warga Semoyo, Pathuk, Gunungkidul. Radekka FM muncul atas inisiatif pegiat Serikat Petani Pembaharu (SPP) Desa Semoyo. Penggagas utama Radekka FM adalah Suratimin sebagai ketua SPP kala itu, 2007, dibantu orang dari luar Semoyo, yakni Hernindya Wisnuadji dan F. Bambang Hery Purwanto, keduanya adalah pegiat LSM. Radekka FM penting bagi warga Semoyo, karena pertama, mendorong gerakan sosial konservasi lingkungan yang digalakkan dan dikoordinir oleh SPP. Kedua, menjadi media komunikasi untuk pemberdayaan masyarakat Semoyo, 159

2 dalam konteks penguatan kapasitas terkait gerakan konservasi lingkungan. Ketiga, menyediakan konten siaran yang sehat serta kontekstual dengan situasi masyarakat Semoyo. Tujuan Radekka FM sendiri adalah i) menjadi instrumen pembelajaran pengelolaan media komunitas untuk isu lingkungan, dan ii) menjadi jembatan udara yang menyajikan informasi serta ilmu pengetahuan bagi keluarga-keluarga Desa Kawasan Konservasi Semoyo dan sekitarnya. Secara struktural, Radekka FM mempunyai divisi-divisi sebagai berikut; divisi pemberitaan dengan koordinator Hernindya Wisnuadji, divisi siaran dengan koordinator F. Bambang Hery, divisi teknik dengan koordinator Suparno, dan divisi umum dengan koordinator Sutarmi. Para koordinator divisi bertanggungjawab kepada ketua Badan Pelaksana Penyelenggaraan Penyiaran (BPPK), Suratimin. Radekka FM, berupaya menjadi media komunitas bagi warga Semoyo yang mewadahi komunikasi warga mengenai gerakan konservasi lingkungan, serta berusaha menjadi penghubung antara warga dengan pemangku kebijakan di level desa hingga nasional. Upaya dan usaha Radekka FM itu, dilaksanakan lewat program-program siaran Radekka FM. Programming Radekka FM sebagai radio komunitas, tujuannya sedikit berbeda dengan radio komersial. Pada radio komunitas, programming siaran bertujuan untuk menyasar segmen audiens yang terbatas pada lingkup komunitas tertentu, dan tidak untuk mencari keuntungan dari iklan. Namun, ada pula kesamaan di antara keduanya, yakni sama-sama ingin memperoleh pendengar sebnayak-banyaknya. Jika radio komersial, dengan banyak pendengar, akan berlimpah iklan yang masuk, lain halnya dengan radio komunitas, yang menyasar banyak pendengar untuk menjadi media komunikasi yang kontekstual dengan kebutuhan mereka, serta menyampaikan kepentingan komunitas secara umum. Sebelum membuat programming (susunan program), pegiat Radekka FM terlebih dulu meriset situasi warga Semoyo. Adapun situasi warga Semoyo terkait gerakan konservasi lingkungan, adalah stabil, dalam arti warga sudah sadar akan pentingnya konservasi lingkungan. Namun warga masih perlu asupan informasi 160

3 dan edukasi mengenai konservasi lingkungan. Misalnya, masih banyak warga yang belum paham verifikasi legalitas kayu, desain permakultur, dan lain-lain. Dalam melihat situasi warga Semoyo ini, ada dua hal yang penting diperhatikan, yakni particular local purpose atau harapan lokal dan particular moodatauminat warga. Harapan lokal berarti harapan warga Semoyo terhadap adanya radio komunitas. Harapan ini tentu berkaitan dengan kepentingan bersama komunitas secara umum, yakni gerakan konservasi lingkungan. Gerakan konservasi lingkungan ini adalah situasi di Semoyo yang memang secara riil menjadi kepentingan bersama warga. Selain itu, ada juga harapan lokal warga Semoyo yang tidak secara riil menjadi kebutuhan bersama, namun oleh pegiat Radekka FM dipandang sebagai kebutuhan warga. Contohnya, informasi tentang kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, dan demokrasi-politik. Isu-isu tersebut menjadi penting disampaikan Radekka FM, karena para pegiat (Suratimin, Mugiriyanto, Sugiyono, Hernindya, dan F. Bambang Hery) memandangnya perlu untuk mengedukasi warga Semoyo. Dalam konteks pemenuhan particular mood, penyampaian konten siaran oleh Radekka FM lekat dengan nuansa hiburan, terutama musik. Sebab, minat warga, menurut pegiat Radekka FM, berkutat pada siaran hiburan terutama musik bergenre dangdhut, campursari dan tembang jawa, pop indonesia lama dan baru. Selain musik, warga juga beminat terhadap hiburan lain seperti wayang, ketoprak. Sebagai radio komunitas warga Semoyo, Radekka FM mengakomodasi harapan atau kepentingan dan minat warga dengan membuat program siaran, yang disusun menjadi programming siaran. Strategimenyusun programming harus memenuhi lima elemen strategi programming, yakni kesesuaian, membangun kebiasaan, menjaga aliran pendengar, memelihara sumber daya program, dan daya tarik luas. Kesimpulan analisis riset ini, programming Radekka FM sebagian sudah memenuhi elemen kesesuaian. Namun ada pula program lain yang tidak sesuai dengan elemen ini. Berarti kesimpulan dalam analisis pemenuhan elemen kesesuaian ini, Radekka FM tidak sepenuhnya menyajikan program yang sesuai dengan konteks masyarakat Semoyo. Dengan kata lain, strategi Radekka FM 161

4 kurang tepat untuk memenuhi elemen kesesuaian secara menyeluruh. Sehingga, dalam konteks ini, strategi programming mendorong gerakan sosial konservasi lingkungan, tidak 100 persen sesuai dengan konteks komunitas. Dalam konteks elemen kedua, yakni membangun kebiasaan pendengar, Radekka FM secara teknis, tidak bisa memenuhinya secara menyeluruh. Pasalnya beberapa program siaran disiarkan pada jam-jam warga tidak berpotensi mendengarkan radio. Pendengar akan sulit membiasakan terhadap siaran radio, sementara dia tidak bisa setiap waktu mendengarkan. Khusus dalam konteks strategi mendorong gerakan sosial konservasi lingkungan, programming Radekka FM sudah bisa memenuhi elemen membangun kebiasaan ini. Terlihat dari program acara seperti Habitat, Desa Kita Petang dan Malam, dan GdHE yang disiarkan pada prime time. Untuk programprogram itu, strategi mendorong gerakan sosial sesuai dengan kebiasaan warga Semoyo. Elemen ketiga, mengontrol aliran pendengar, tidak bisa diukur oleh peneliti maupun Radekka FM sendiri. Pasalnya, Radekka FM tidak mempunyai data kuantitatif tentang jumlah dan kontinyuitas pendengar pada setiap program. Memang, Radekka FM sudah menerapkan usaha mengontrol pendengar dengan menerapkan metode blunting (menyajikan program yang mirip dengan radio lain ) dan countering (menyajikan program yang berbeda dengan radio lain). Namun, bila tidak ada data kuantitatif jumlah dan kontinyuitas pendengar program pada periode tertentu, aliran pendengar tidak bisa diketahui. Dengan ketiadaan data tersebut, peneliti menyimpulkan, Radekka FM tidak mengenali karakter warga Semoyo dalam mendengarkan radio, pun pasang surut mereka dalam mendengarkan siaran Radekka FM. Elemen keempat, pemeliharaan sumber daya program, secara teknis sudah dipenuhi oleh Radekka FM. Terbukti dengan tidak adanya slot siaran yang kosong. Tetapi, untuk memenuhi elemen ini, tidak hanya sekedar bisa memenuhi slot siaran. Melainkan, Radekka FM harus pula memberikan konten yang kontekstual dengan particular local purpose warga Semoyo. Masalahnya, tidak semua program siaran bisa memenuhi particular local purpose warga Semoyo. 162

5 Contohnya, beberapa program relay dari KBR68H yang menyajikan isu nasional, yang tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan komunitas. Jadi, penulis meyimpulkan, dalam memenuhi elemen pemeliharaan sumber daya program, Radekka FM hanya tepat secara teknis. Sementara pada konteks memelihara sumber daya program yang memenuhi particiular local purpose, Radekka FM belum sepenuhnya tepat, karena masih adanya slot-slot siaran yang diisi program berkonten tidak sesuai dengan kebutuhan lokal komunitas warga Semoyo. Terakhir, untuk melihat bagaimana Radekka FM memenuhi elemen daya tarik luas, harus ditinjau dulu dua aspek, yakni particular local purpose dan particular mood. Sebab, keluasan daya tarik untuk komunitas warga Semoyo, ditentukan oleh dua aspek itu. Particular local purpose yang natural (bukan interpretasi pegiat Radekka FM) ada di Semoyo oleh Radekka FM dipenuhi dalam program-program Desa Kita, Habitat, Forum BPD, dan GdHE. Sementara, particular local purpose interpretasi pegiat Radekka FM, dipenuhi dalam program seperti Pilar Demokrasi, Perempuan Gunungkidul, Desa Kita (program ini juga sering memuat tentang kesehatan reproduksi), dan Siraman Rohani. Selain itu, ada lagi program yang memenuhi particular local purpose dan particular mood sekaligus, yakni Keroncong Konservasi. Dua aspek itu, dipenuhi dengan siaran musik keroncong yang diselingi Iklan Layanan Masyarakat dan rekaman warga tentang sesuatu berkaitan dengan konservasi lingkungan. Tidak semua siaran reguler dalam programming Radekka FM, memenuhi particular local purpose warga Semoyo. Program reguler yang tidak memenuhi particular local purpose warga Semoyo adalah, Sarapan Pagi dan Buletin KBR, dan Guru Kita, di mana tidak menyiarkan konten yang berkaitan langsung dengan kepentingan komunitas. Program tersebut kebetulan juga tidak memenuhi particular mood warga Semoyo. Sementara itu, particular mood dipenuhi dalam program-program musik seperti musik pop Indonesia baru dan lama, dangdhut, campursari, serta siaran langsung maupun tunda kesenian teater Jawa seperti wayang kulit dan ketoprak. Particular mood ini, dilihat dari permintaan warga kepada Radekka FM untuk 163

6 memutar program siaran hiburan. Permintaan warga itu disampaikan melalui forum warga, SMS dan telepon, atau langsung kepada pegiat (Suratimin dan kawan-kawan). Dalam konteks pemenuhan elemen daya tarik luas ini, programming Radekka tidak sepenuhnya tepat. Mengingat masih ada beberapa program yang tidak sesuai dengan particular local purpose dan particular mood warga Semoyo. Berarti, disimpulkan, bahwa programming Radekka FM tidak menarik bagi warga Semoyo. Hanya saja, simpulan ini tidak kuat karena nihil data kuantitatif tingkat ketertarikan warga terhadap program-program siaran Radekka FM. B. Kritik dan Saran 1. Kritik Banyak hal yang bisa dipelajari dari Radekka FM, khususnya mengenai programming. Pertama, Radekka FM, sebagai media komunitas dan bersifat nonkomersial, bisa menyusun program siaran layaknya media komersial yang rigid programmingnya. Hal ini tidak dimiliki radio komunitas lain, terutama di Gunungkidul dan sekitarnya 106. Kedua, Radekka FM cukup pro-aktif menjalin hubungan dengan pemerintah maupun organisasi non-pemerintah. Dengan pemerintah, Radekka FM menjalin hubungan dalam pengembangan program siaran, yakni penyelenggaraan program GdHE. Program ini difasilitasi oleh Pemkab Gunungkidul. Selain itu, Radekka FM juga mempunyai akses untuk menyiarkan secara langsung kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Gunungkidul. Dengan oraganisasi non-pemerintah, Radekka FM menjalin hubungan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat IDEA (bergerak di bidang mendorong transparansi anggaran pemerintah), Combine Resource Institution (bergerak di bidang pemberdayaan dan kajian media rakyat/komunitas). Dari IDEA, Radekka FM memperoleh arahan untuk menjadi media mendorong transparansi anggaran 106 Dalam pengamatan peneliti, dua radio komunitas di dekat Radekka FM, yakni Angkringa di Sewon, Bantul dan Sadewo di Pleret, Bantul tidak mempunyai programming siaran. Dua radio ini hanya menyiarkan acara-acara yang bersifat insidental. Selebihnya, siaran hanya diisi dengan pemutaran musik atau mengulang siaran live. 164

7 pemerintah dari tingkat Desa hingga Kabupaten. Hal ini disisipkan dalam program-program siaran, terutama Desa Kita. Selain itu, Radekka FM juga memperoleh sumbangan ide program, yakni Habitat dari pegiat IDEA, F. Bambang Hery Purwanto. Ketiga, Radekka FM berani menginterpretasikan kebutuhan lain yang tidak nampak dalam keseharian warga Semoyo dan mengakomodasi dalam program siaran. Kebutuhan-kebutuhan itu adalah informasi tentang kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, dan poltik- Sebagai radio komunitas, Radekka FM juga mempunyai kekurangan, terutama pada sisi programmingnya. Kekurangan-kekurangan itu menjadi kritik bagi internal Radekka FM, supaya bisa lebih baik. Pasalnya, radio komunitas dengan programming baik, tentu lebih maksimal dalam melayani komunitas, mengingat programming yang baik pasti memperhatikan particular local purpose dan particular mood masyarakat. Kritik penulis terhadap Radekka FM, sebagai berikut; pertama, ketiadaan data jumlah dan kontinyuitas pendengar terhadap program tertentu, hal ini menyulitkan Radekka FM mengontrol aliran pendengar. Kedua, regenerasi pegiat yang kurang baik. Radekka FM kesulitan menjaga semangat relawan kaum muda untuk terus bergiat. Hal ini menjadi masalah kelak jika pegiat sekarang mulai tua dan tidak mampu lagi mengelola Radekka FM. Ketiga, mengenai beberapa program siaran yang tidak memnuhi particular local purpose dan particular mood warga Semoyo. Hal ini menjadi persoalan serius, karena dua aspek itu vital dalam pembuatan programming radio. Kritik tersebut, menjadi dasar bagi penulis untuk membuat saran terhadap Radekka FM. Saran penulis dalam penelitian ini, ada dua ranah. Pertama saran di ranah praktis, dan kedua, saran di ranah akademis. Saran ranah praktis adalah yang berkaitan dengan Radekka FM khususnya, dan radio komunitas umumnya supaya bisa secara tepat menerapkan elemen strategi programming dan maksimal dalam pemenuhan tuntutan dalam lima elemen itu. 165

8 Sedangkan ranah akademis, adalah saran penulis untuk hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan akademis, seperti penelitian, studi banding, dan sebagainya. Berikut, saran penulis untuk Radekka FM: 2. Saran Praktis Setelah melihat data dan temuan selama meneliti strategi programming Radekka FM, peneliti menyarankan beberapa hal, supaya strategi programming Radekka FM bisa memenuhi elemen strategi programming. Pertama, Radekka FM mengadakan riset untuk mengetahui jumlah dan kontinyuitas pendengar pada setiap program siaran. Riset ini, bisa dilakukan dengan metode survei, dan focus group discussion. Dengan adanya data mengenai jumlah dn kontinyuitas pendengar, bisa diketahui aliran pendengar pada setiap program siaran. Bila aliran pendengar diketahui, maka, Radekka FM bisa lebih mudah untuk menyesuaikan dan membangun kebiasaan pendengar. Kedua, Radekka FM meregenerasi sumber daya manusia secara lebih baik. Dalam hal ini, regenerasi menyentuh kaum muda Semoyo. Contohnya, ketika penyiar program siaran tertentu berhenti, maka, Radekka FM harus bisa mencari pengganti. Lalu, hubungannya dengan regenerasi kaum muda, yakni, kaum muda biasanya belum mempunyai tanggungjawab besar di luar Radekka FM, maka, mereka bisa maksimal untuk bergiat di Radekka FM. Selain itu, juga untuk memberi wadah bagi kaum muda untuk terbiasa berorganisasi dan berlatih mengelola radio komunitas, supaya bisa menjadi penerus bagi pegiat saat ini. Ketiga, Radekka FM memperbanyak program siaran yang memenuhi particular local purpose dan particular mood. Hal ini memang susah, terutama berkaitan dengan elemen ketersediaan sumber daya program. Di mana tidak banyak ragam materi tentang gerakan lingkungan, yang bisa disiarkan. Menyiasati hal ini, relay dari KBR68H yang tidak mengakomodir particular local purpose warga Semoyo, bisa dikurangi, dan diganti dengan acara yang membahas konservasi lingkungan. 166

9 Keempat, Radekka FM secara berkelanjutan mengadakan pertemuan warga untuk membicarakan dinamika peran radio komunitas dalam mendorong gerakan konservasi lingkungan. Pertemuan bisa diadakann minimal sebulan sekali. Kelima, untuk mengganti program relay dari KBR68H, bisa dengan memutar Iklan Layanan Masyarakat bertema konservasi lingkungan, atau isu lain yang dipandang perlu seperti kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, serta demokrasi dan politik. Keenam, membuat banyak Iklan Layanan Masyarakat bertema konservasi lingkungan, atau isu lain yang dipandang perlu seperti kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, dan demokrasi-politik. Dengan Iklan Layanan Masyarakat dengan fokus turunan tema yang beragam, Radekka FM tidak akan kesulitan lagi memelihara sumber daya program. Ketujuh, Radekka FM lebih memberdayakan kaum muda dalam pengelolaan radio komunitas. Pemberdayaan ini bisa dilakukan dengan menggerakkan kaum muda untuk menjadi penyiar program-program yang berkaitan dengan konservasi lingkungan maupun kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, demokrasi dan politik, serta siraman rohani. Kedelapan, Radekka FM mengadakan pelatihan mengelola radio komunitas secara baik kepada warga terutama generasi muda. Harapannya, dengan mereka memahami seluk beluk dan manfaat pengelolaan radio komunitas untuk kepentingan komunitas, kemudian akan tertarik untuk menjadi pegiat. 3. Saran akademis Pertama, kajian tentang media media komunitas hendaknya lebih digalakkan oleh universitas yang mempunyai jurusan ilmu komunikasi maupun kajian media. Pasalnya selama ini masih jarang ditemukan riset dalam bentuk skripsi, tesis, maupun disertasi tentang media komunitas. Kedua, universitas yang mempunyai fakultas ilmu sosial dan politik serta jurusan ilmu komunikasi atau kajian media khususnya, bisa lebih menggiatkan riset tentang media komunitas dan hubungannya dengan penguatan gerakan masyarakat sipil pasca orde baru. Dalam konteks ini, programming media 167

10 komunitas (radio dan televisi) juga menjadi aspek penting dalam menunjang gerakan masyarakat sipil itu. Sebab, programming yang baik tentu memperhatikan particular local purpose dan particular mood. Ketiga, dunia akademis bisa memberikan masukan bagi pengelola media komunitas dari perspektif keilmuan, supaya keberadaan media komunitas bisa lebih terasa secara praktis dalam menjadi media komunikasi komunitas. Masukan dari akademisi, khususnya ilmu komunikasi bisa berupa konsep programming yang baik bagi radio komunitas. 168

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan di radio komunitas. Karakteristik radio komunitas yang didirikan oleh komunitas, untuk komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification merupakan salah satu pendekatan yang menekankan pada penggunaan media bergantung pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Uses and Gratification adalah teori yang menjelaskan bahwa orang secara aktif mencari media dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan sebuah kepuasan (West dan H.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangat tinggi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting karena dapat memberikan perkembangan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini radio merupakan salah satu media massa yang dibutuhkan masyarakat, Selain menyajikan informasi, sekarang ini banyak dari radio yang membuat program hiburan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.Strategi Program Acara Radio Angkringan FM

BAB IV PENUTUP. 1.Strategi Program Acara Radio Angkringan FM 74 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulannya adalah : 1.Strategi Program Acara Radio Angkringan FM Radio komunitas menurut pengelola

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan melalui media ataupun secara langsung kepada penerima pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan yang menjabarkan pernyataan singkat hasil temuan penelitian yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kesimpulan penelitian akan dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara kepulauan, dimana ketika kita berbicara masalah budaya, Indonesia mempunyai berbagai macam suku dan ras yang tinggal di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa ini perkembangan teknologi komunikasi telah berkembang sehingga membuat sebuah informasi bertumbuh pesat, hal ini membuat kebutuhan setiap individu terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG

BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG A. Analisis Data Penelitian Pada awal perkembangan industri penyiaran di Indonesia, pengelola media penyiaran pada umumnya membidik audien hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu media elektronik dan media cetak, sebagaimana diketahui dengan istilah media massa adalah media yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan massa.

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Jaringan Media Komunitas

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan media merupakan proses pengarahan pesan periklanan kepada khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya kebijakan desentralisasi yang memberi kewenangan kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa banyak terobosan bagi terciptanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi sekarang ini media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan komunikasi. Diantara

Lebih terperinci

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi telah menghadirkan berbagai macam bentuk acara untuk disajikan pada masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta,

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Surabaya merupakan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Surabaya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Surabaya merupakan sebuah radio Pemerintahan dan berstatus stasiun penyiaran bertipe B. RRI atau Radio Republik

Lebih terperinci

Menemukan Kebenaran dalam Media Komunitas

Menemukan Kebenaran dalam Media Komunitas Menemukan Kebenaran dalam Media Komunitas UC UGM, 4 Februari 2017 Media komunitas itu... Tidak ada definisi tunggal tentang media komunitas di seluruh dunia Studi media komunitas muncul pertama kali sebagai

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Dwi Agusetyarini Daraningrum F Info di Info RRI Pro I FM Surakarta) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Disusun Oleh: Dwi Agusetyarini Daraningrum F Info di Info RRI Pro I FM Surakarta) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Analisis pengaruh experience, brand name, word of mouth, dan information pada brand commitment yang dimediasi oleh brand trust terhadap acara berita radio di Surakarta (studi kasus pada acara berita Info

Lebih terperinci

Baru sulit diperoleh, kecuali pada media bawah tanah (underground). Pada

Baru sulit diperoleh, kecuali pada media bawah tanah (underground). Pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan informasi dan komunikasi dari masa ke masa semakin maju dan berkembang semakin pesat, seiring peran media massa yang tidak hanya sebagai media

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG PEDOMAN SIARAN KAMPANYE DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI LEMBAGA PENYIARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. Radio sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS?

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? Lampiran 1 KUISIONER 1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa di Ponorogo? 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? 3. Program kesenian jawa apa saja yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di masa sekarang ini kita dengan mudah dapat menikmati penyiaran radio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di masa sekarang ini kita dengan mudah dapat menikmati penyiaran radio BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini kita dengan mudah dapat menikmati penyiaran radio dan telinga kita dimanjakan melalui bunyi-bunyian dan suara, karena adanya dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi menjadi komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat

Lebih terperinci

commit to user BAB V PENUTUP

commit to user BAB V PENUTUP 92 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa simpulan yakni sensitivitas lembaga penyiaran radio terhadap advokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2011 NOMOR 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2011 NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2011 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SIARAN PEMERINTAH DAERAH IJE

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hidup ini terdapat macam media massa. Media massa memberikan pengaruh dalam pikiran dan tingkah laku masyarakat atau khalayak yang menikmatinya. Media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il Denis M c Q u a il Teori Komunikasi Massa c Q a il Prakata Bagaimana Menggunakan Buku Ini ix xi BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1 1 Pengenalan terhadap Buku 3 Objek Studi 4 Struktur Buku Tema dan Isu dalam Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik

BAB IV PENUTUP. mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Generasi 90an merupakan karya yang membuat Marchella masuk dan mengambil posisi di ranah perbukuan Indonesia pasca-orde Baru. Praktik Marchella sebagai penulis, yakni meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio, sebagai sebuah media komunikasi, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Seperti halnya media komunikasi massa pada umumnya, radio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik atau gelombang elektromagnetik. Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat pada 25 Maret 2014 pukul WIB. gelombang FM atau AM)

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat pada 25 Maret 2014 pukul WIB. gelombang FM atau AM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khalayak di seluruh dunia akrab dengan teknologi radio hingga kini. Teknologi komunikasi temuan Marconi beberapa abad lalu ini, sekarang menjadi instrumen media komunikasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG 4 Nopember 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N SERI E NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

Wawancara dengan Pak Gatot Supriyanto, selaku Stasion Manager

Wawancara dengan Pak Gatot Supriyanto, selaku Stasion Manager Hasil Wawancara Wawancara dengan Pak Gatot Supriyanto, selaku Stasion Manager 1. Bagaimana peran dan partisipasi warga terhadap radio komunitas Saka Peran dan partisipasi warga terhadap radio, peran dari

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran atau materi dakwah yang sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja, disamping itu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini terlihat sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya melahirkan era informasi global tetapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Moderen ini kebutuhan soal informasi sangat lah penting, bahkan sudah menjadi kebutuhan di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam menciptakan program-program baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan khalayaknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Abad ini disebut abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai satu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di Indonesia sudah memasuki era digital. Sehingga masyarakat sudah semakin banyak yang menggunakan media internet sebagai akses untuk mendapatkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SUARA SALATIGA b. c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu dari media komunikasi penyiaran yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu dari media komunikasi penyiaran yang efektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio merupakan salah satu dari media komunikasi penyiaran yang efektif karena dapat menembus berbagai lapisan masyarakat. Radio sering ditempatkan sebagai sahabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10).

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi dan informasi yang semakin berkembang menyebabkan arus informasi dapat berjalan dengan sangat cepat. Hal ini memungkinkan orang diseluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek merupakan hal yang tidak asing dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ada begitu banyak pilihan produk dan jasa dengan merek yang beragam tersedia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Radio GDS FM. Radio GDS FM adalah Stasiun Radio Gema Duta Suara yang beralamat di Jalan. R. Soesilo No. 30 Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka beberapa kesimpulan dapat dibuat. Pertama, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemkab Sragen, dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi sekarang ini memang tidak dapat dimungkiri. Begitu pesatnya perkembangan teknologi tersebut memberikan dampak yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan BUPATI JEMBRANA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan BUPATI JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO ANANTA PRAJA SWARA FM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 10 TAHUN 2015 T E N T A N G

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 10 TAHUN 2015 T E N T A N G WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 10 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GANDORIAH FM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat karena

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat karena BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya yang luas dan dapat menembus berbagai lapisan masyarakat. Radio sering ditempatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TVRI (Televisi Republik Indonesia) merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia. TVRI berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962. TVRI dahulunya merupakan media perpanjangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berita menjadi hal yang penting sebelum berita tersebut ditayangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. berita menjadi hal yang penting sebelum berita tersebut ditayangkan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi suatu berita dalam sebuah media merupakan kegiatan yang dilakukan guna untuk memberikan suguhan berita yang sesuai dengan karakteristik suatu berita, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan sehari-harinya manusia tidak lepas dari komunikasi, baik secara verbal maupun secara non

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelayanan dan hiburan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pelayanan dan hiburan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Sebuah museum adalah tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan hiburan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony

Lebih terperinci