BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperolah data kecepatan. Rumus kecepatan membaca
|
|
- Herman Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kecepatan Membaca Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperolah data kecepatan membaca sebagai berikut: Rumus kecepatan membaca p KM= q Keterangan: KM p q : Kecepatan membaca : Jumlah kata dalam wacana : Waktu dalam hitungan menit Tabel 1 Tabel kecepatan membaca Jenjang SD kelas V wacana Koperasi No Nama Jumlah Jumlah KM(Kpm) Kata Waktu 1. BA ,72 2. DK ,24 3. PU ,66 4. RP ,00 5. WS ,30 38
2 Tabel 2 Tabel kecepatan membaca Jenjang SD kelas V wacanaa Tata Tertib Berlalu Lintas Di Jalan Rayaa No Nama Jumlah Jumlah KM(Kpm) Kata Waktu BA ,85 DK ,26 PU ,26 RP ,67 WS ,72 Grafik 1 Kecepatan Membaca Kelas V Jenjang SD BA DK PU RP WS 39
3 Grafik 1 adalah kecepatan membaca anak tunalaras kelas V SD. Henry Guntur Tarigan (1985:29) mengatakan kemampuan membaca cepat siswa SD kelas V adalah kata per menit. Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa kecepatan membaca anak pada wacana koperasi berkisar antara 45 Kpm-59 Kpm dan wacana Tertib Berlalu Lintas Di Jalan Raya berkisar antara 45 Kpm-54 Kpm. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan membaca anak tunalaras kelas V di SLB-E Handayani termasuk kategori pembaca lambat karena jauh dari standar kecepatan membaca. Tabel 3 Tabel kecepatan membaca Jenjang SD kelas VI wacana Koperasi No Nama Jumlah Jumlah KM(Kpm) Kata Waktu 1. DT ,69 2. ES ,14 3. IP ,33 4. RH ,78 5. TN ,91 40
4 Tabel 4 Tabel kecepatan membaca Jenjang SD kelas VI wacanaa Tata Tertib Berlalu Lintas Di Jalan Rayaa No Nama Jumlah Jumlah KM(Kpm) Kata Waktu DT ,94 ES ,33 IP ,03 RH ,99 TN ,40 Grafik 2 Kecepatan Membaca Kelas VI Jenjang SD DT ES IP RH TN 41
5 Grafik 2 adalah kecepatan membaca anak tunalaras kelas VI SD. Henry Guntur Tarigan (1985:29) mengatakan kemampuan membaca cepat siswa SD kelas VI adalah kata per menit. Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa kecepatan membaca anak pada wacana koperasi berkisar antara 60 Kpm - 89 Kpm dan wacana Tertib Berlalu Lintas Di Jalan Raya berkisar antara 58 Kpm - 83 Kpm. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan membaca anak tunalaras kelas V di SLB-E Handayani termasuk kategori pembaca lambat karena jauh dari standar kecepatan membaca. 2. Kecepatan Efektif Membaca Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka diperolah data kecepatan membaca anak tunalaras di SLB-E Handayani sebagai berikut: Rumus untuk menghitung Kecepatan Efektif Membaca (KEM) p r KEM = x 60 q 100 x Keterangan : p q r : Jumlah kata dalam wacana : Jumlah waktu dalam hitungan detik : Jumlah jawaban yang benar 42
6 Tabel 1 Tabel Kecepatan Efektif Membaca jenjang SD kelas V Wacana Koperasi No Nama p Q R KEM(Kpm) 1. BA ,83 2. DK ,54 3. PU ,19 4. RP ,40 5. WS ,66 Tabel 2 Tabel Kecepatan Efektif Membaca jenjang SD kelas V Wacana Tata Tertib Berlalu Lintas Di jalan Raya No Nama P Q r KEM(Kpm) 1. BA ,79 2. DK ,76 3. PU ,71 4. RP ,80 5. WS ,58 43
7 Grafik 3 Kecepatan Efektif Membaca Kelas V Jenjang SD 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 BA DK PU RP WS Grafik 3 adalah kecepatan efektif membaca anak tunalaras kelas V SD. Nurhadi (1987:40) mengatakann bahwa kecepatan membaca biasanya diukur dengan berapa banyaknya kata yang terbaca pada setiap menitnya dengan pemahaman rata-rata 50% dengan kata lain berkisar antara 40%-60%. Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa kecepatan efektif membaca anak pada wacana koperasi berkisar wacana Tertib Berlalu Lintas Di Jalan Raya berkisar antara antara 50-70% dan 50% - 60%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap wacana pada anak tunalaras kelas V di SLB-E Handayani termasuk kategori kurang 44
8 Tabel 3 Tabel Kecepatan Efektif Membaca jenjang SD kelas VI Wacana Koperasi No Nama P q r KEM(Kpm) 1. DT ,64 2. ES ,34 3. IP ,85 4. RH ,90 5. TN ,61 Tabel 4 Tabel Kecepatan Efektif Membaca jenjang SD kelas VI Wacana Tata Tertib Berlalu Lintas Di jalan Raya No Nama p q r KEM(Kpm) 1. DT ,52 2. ES ,00 3. IP ,92 4. RH ,53 5. TN ,29 45
9 Grafik 4 Kecepatan Efektif Membaca Kelas VI Jenjang SD DT ES IP RH TN Grafik 4 adalah kecepatan efektif membaca anak tunalaras kelas VI SD. Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa kecepatan efektif membaca anak pada wacana koperasi berkisar antara 60-70% dan wacana Tertib Berlalu Lintas Di Jalan Raya berkisar antara 60% - 70%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap wacana pada anak tunalaras kelas VI di SLB-E Handayani termasuk kategori kurang 46
10 B. Pembahasan Pembahasan hasil-hasil penelitian ini mengacu kepada pokok-pokok masalah yang di teliti. Henry Guntur Tarigan (1985:29) mengatakan kemampuan membaca cepat siswa SD adalah sebagai berikut: Jumlah kata yang terbaca dalam per menit, yaitu: Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI kata per menit kata per menit kata per menit kata per menit kata per menit kata per menit Sedangkan untuk pemahaman isi bacaan : 91% - 100% jawaban benar = baik sekali 81% - 90% jawaban benar = baik 71% - 80% jawaban benar = sedang 61% - 70% jawaban benar = kurang - < 60% jawaban benar = kurang sekali Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kecepatan membaca dan kecepatan efektif membaca pada siswa SD di SLB-E Handayani termasuk ke dalam pembaca lambat dengan tingkat pemahaman berkisar antara 50% - 70 %. Secara umum, anak tunalaras cenderung lambat dalam membaca. Hal ini di sebabkan karakteristik belajar anak tunalaras yang cenderung menimbulkan dampak kebiasaan buruk dalam membaca seperti: 47
11 1. Vokalisasi, yaitu kita membaca dengan mengeluarkan suara secara keras apa yang kita baca. 2. Kedua gerakan bibir: yaitu kebiasaan waktu kecil yang membaca sambil mengucap lirih atau mulut ikut bergerak-gerak. 3. Ketiga gerakan kepala, yaitu seringkali ketika membaca kepala kita turut bergerak mengikuti garis-garis kalimat yang kita baca. 4. Keempat menunjuk jari, yatu ketika membaca kebiasaan kita dengan mengeja dan dibantu dengan jari atau pengaris agar apa yang kita baca tidak lompat. 5. Regresi, yaitu kebasaan kita ketika membaca sering mengulang/ mundur kembali apa yang sudah kita. 6. Subvokalisasi,yaitu kebiasaan membaca yang melafalkan dalam bathin/ pikiran kata-kata yang dibaca, sehingga mengalahkan kosentrasi dalam mencari ide pokok dari bacaan yang sedang kita baca. karakteristik anak tunalaras UU-AS PL Tentang ( UU Pendidikan Luar Biasa di Amerika Serikat ) mengemukakan pengertian Tunalaras dengan istilah gangguan emosi adalah suatu kondisi yang mempengaruhi prestasi belajar dengan satu atau lebih dari gejala berikut ini pada tingkat yang cukup mencolok : a. Ketidakmampuan belajar yang di sebabkan oleh faktor intelegensi, penginderaan, dan kesehatan. b. Ketidakmampuan berhubungan baik dengan guru dan teman. 48
12 c. Perilaku atau perasaan yang tidak wajar dalam situasi normal. d. Perasaan tertekan atau tidak bahagia terus menerus. e. Kecenderungan merasa takut atau alergi terhadap masalah-masalah pribadi atau kehidupan sekolah. 49
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MEMBACA UNTUK MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Membaca 1.Menurut Kamus Bahasa Indonesia, definisi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa
201 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Teknik membaca skimming dan scanning dapat meningkatkan kecepatan
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Efektif Membaca a. Pengertian Membaca Pada era globalisasi ini membaca merupakan salah satu kegiatan penting dalam kehidupan setiap individu. Membaca
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: MEMBACA UNTUK MENULIS Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami berbagai
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PERSEPSI. Hesty Nurhayati
Dinamika Vol. 5, No. 4, April 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PERSEPSI SMPN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciMEMBACA UNTUK MENULIS
Modul ke: Fakultas. MEMBACA UNTUK MENULIS Pengertian Membaca, Jenis-jenis Membaca, Tahapantahapan Dalam Membaca, Berbagai Teknik Membaca Cepat, Kecepatan Efektif Membaca (KEM), Hambatanhambatan dalam Membaca
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2010 di kelas X SMA
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 16 Agustus 21 di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun ajaran 21/211. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciTampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya
Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon
Lebih terperinciANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN
ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belakangan ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan hal tersebut setiap orang dituntut untuk selalu cepat dan tepat dalam
Lebih terperinciTEKNIK MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA
HAKIKAT MEMBACA KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA JENIS-JENIS MEMBACA TEKNIK MEMBACA DAN PEMBELAJARANNYA HAKIKAT MEMBACA HAKIKAT MEMBACA KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA Hakikat KEM Rumus KEM Standar KEM Prosedur Pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhenti. Usaha tersebut dilakukan untuk penyesuaian dan mengimbangi tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini tidak pernah berhenti. Usaha tersebut dilakukan untuk penyesuaian dan mengimbangi tuntutan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya selaku warga negara, mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Penelitian yang Relevan Kajian yang relevan dengan penelitian ini digunakan peneliti sebagai bahan perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya. Menurut
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Membaca 1.1 Definisi Membaca Menurut Artanto (2009) Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya. Menurut Soedarso (2004)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia memiliki kewajiban pada warga negaranya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada warga negara lainnya tanpa terkecuali termasuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh secara empirik pada saat penelitian ini berlangsung, penelitian ini secara keseluruhan telah mencapai tujuannya yaitu mendeskripsikan
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016
Efektifitas Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Alphabet Pada Siswa Tunarungu Kelas Tk-A2 SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Riani Rachmawati, Tati Hernawati, dan Juhanaini Departemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki tujuan nasional yang tertuang dalam Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki tujuan nasional yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu untuk berkembangnya
Lebih terperinciPENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Pengaruh keefektifan membaca cepat terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf yang diteliti di SMA Informatika
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO Isminatun 7 SMP Negeri 2 Gatak Kabupaten Sukoharjo A. PENDAHULUAN Salah satu tujuan membaca
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEM DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO TUTORIAL MEMBACA CEPAT
UPAYA PENINGKATAN KEM DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO TUTORIAL MEMBACA CEPAT Oleh: Khoirum, pendidikan bahasa dan sastra indonesia, Khoirum 80@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PULAU TIGA KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PULAU TIGA KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SYARIFAH FITRIANNISA NIM 090388201334 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita untuk selalu belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Nurul Fajarya Drs. Azhar Umar, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinci\ Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya
\ Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya 2.1 Hakikat KEM KEM (Kecepatan Efektif Membaca) merupakan tolok ukur kemampuan membaca yang sesungguhnya (membaca tingkat lanjut), yang melibatkan pengukuran
Lebih terperinciMEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT. Syamsul Alam. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan. Kata Kunci: membaca cepat, memahami makna bacaan,
MEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT Syamsul Alam Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan Abstrak: Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat
Penelitian Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat Keke T. Aritonang*) Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kata per menit kemampuan
Lebih terperinciCARA MEMAKSIMALKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT
CARA MEMAKSIMALKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT Ade Asih Susiari Tantri Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNDIKSHA E-mail: tantri_banjargrafe@yahoo.co.id Abstrak Kemampuan membaca cepat merupakan
Lebih terperinciINOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21
KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) PADA MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Rina Yuliana, Ana Nurhasanah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa rinayuliana@untirta.ac.id Abstrak. Membaca merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu
Lebih terperinciNIM. K BAB 1 PENDAHULUAN
Hubungan kemampuan menyimak dan kemampuan membaca dengan kemampuan berkomunikasi lisan pada pengajaran bahasa Indonesia anak tunagrahita kelas D-5B di SLB-C Setya Darma Surakarta tahun ajaran 2006/2007
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penanganan untuk anak berkebutuhan khusus menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penyelenggara pendidikan luar biasa mengingat karakteristik dan kebutuhan anak yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA TULISAN BRAILLE DENGAN TEKNIK DUA TANGAN BAGI TUNANETRA KELAS V SLB NEGERI 2 PADANG
PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA TULISAN BRAILLE DENGAN TEKNIK DUA TANGAN BAGI TUNANETRA KELAS V SLB NEGERI 2 PADANG Jumaidi, Atmazaki, Harris Effendi Thahar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu siswa agar berhasil dalam belajar, untuk itu sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 Artikel Publikasi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek pembelajaran bagi siswa, yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan dalam berbahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2014 27 Maret 2014. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R. Baiq Corlina Mahdawati 1 Revised: 08/03/2017
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R Baiq Corlina Mahdawati 1 baiqcorlina9@gmail.com Received: 03/01/2017 Revised: 08/03/2017 Aproved: 10/03/2017 Abstrak Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) didefinisikan
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENERAPAN METODE GERAK MATA SISWA KELAS XII IPA A SMA KARUNA DIPA PALU
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENERAPAN METODE GERAK MATA SISWA KELAS XII IPA A SMA KARUNA DIPA PALU Yarni Sinin yarnisinin@yahoo.co.id (Mahasiswa Program Magister Bahasa Indonesia Pascasarjana
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI PLOSOKEREP 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E JOURNAL Oleh Murdi NIM 080320717149 JURUSAN
Lebih terperinciPEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008
PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA. Membaca untuk Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Modul ke: BAHASA INDONESIA Membaca untuk Menulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita berada di ruang sekolah atau kampus. Dengan melakukan kegiatan membaca, kita
Lebih terperinciOleh: ARIEF CAHYO UTOMO A
PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PEMECAHAN SOAL TES SISWA KELAS 2 SD N 2 NGADIROJO TAHUN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu bangsa dapat diukur melalui pelaksanaan pendidikannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menciptakan pembangunan suatu bangsa. Keberhasilan suatu bangsa
Lebih terperinciHAMBATAN KOMUNIKASI. Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.
HAMBATAN KOMUNIKASI Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Jenis-jenis hambatan 1. Gangguan teknis 2. Gangguan Semantik 3. Gangguan Psikologis 4. Rintangan fisik 5. Rintangan Status 6. Rintangan Kerangka Berfikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan yakni
Lebih terperinciSPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK :
SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : Memilah Informasi Penting Cepat Menguasai Informasi Meningkatkan Pemahaman Speed Reading dalam banyak hal justru membantu menyerap informasi dengan lebih
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Yurna Sekti Hendrasari NIM
PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) TEKS NONSASTRA DENGAN TEKNIK TRI-FOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO MEMBACA CEPAT KARYA MUHAMMAD NOER PADA SISWA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 SLEMAN SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciAN ANALYSIS OF SPEED READING ABILITY AT LEVEL II THE STUDENT OF JAPANESE STUDY PROGRAM OF RIAU UNIVERSITY OF ACADEMIC YEAR 2014/2015
1 AN ANALYSIS OF SPEED READING ABILITY AT LEVEL II THE STUDENT OF JAPANESE STUDY PROGRAM OF RIAU UNIVERSITY OF ACADEMIC YEAR 2014/2015 Indra Irawan, Sri Wahyu Widiati, Merri Silvia Basri Email: indrairan@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh
http://www.guruvalah.20m.com 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh Book and Reading Development (1992) yang dilaporkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Membaca merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia sebagai pintu gerbang pengetahuan. Seseorang dengan kemampuan membacanya bisa mendapatkan informasi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Risma Setyarini Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuasai oleh peserta didik. Membaca, melalui kegiatan tersebut peserta didik akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan makin banyak informasi yang tersimpan di dalam buku. Semua jenjang
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN TEKNIK KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI
KEEFEKTIFAN TEKNIK KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting yang masuk dalam ujian nasional pada setiap jenjang pendidikan pelajaran yang lebih
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS
TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh: Resti Yulianita Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dimaksud ialah variabel independen (bebas) pembelajaran yaitu metode Directed
7 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Penelitian Relevan 1. Penelitian dengan judul Efektivitas Model Directed Reading Activity (DRA) dalam Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing oleh Wawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karenanya,
Lebih terperinciK A N D A I. Volume 9 No. 1, Mei 2013 Halaman 24-35
K A N D A I Volume 9 No. 1, Mei 2013 Halaman 24-35 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MAHASISWA PBSI IKIP PGRI SEMARANG DENGAN METODE SQ3R (The Improvement of Reading Comprehension Ability of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP Negeri 2 Polanharjo merupakan sekolahan yang letaknya di pinggiran Kabupaten Klaten tepatnya di Jalan Raya Tegalgondo-Janti km 3, Sidowayah, Polanharjo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan mutu dan efisiensi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat melalui media cerita siswa sekolah dasar, dengan harapan adanya perubahan dan peningkatan
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA. Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: BAHASA INDONESIA Menulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selalu berhubungan dengan tema tema kemanusiaan, artinya pendidikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan kemanusiaan adalah dua entitas yang saling berkaitan, pendidikan selalu berhubungan dengan tema tema kemanusiaan, artinya pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan berbahasa merupakan bagian dari kehidupan manusia. Ketika manusia melakukan kegiatan berbahasa, maka mereka harus memiliki keterampilan berbahasa.tampubolon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
PENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenui Persyaratan Guma Mencapai Derajat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD Pertiwi Laboro Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Bahasa merupakan saran yang efektif
Lebih terperinciDIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 334
DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 334 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MELALUI MEDIA ANIMASI RUNNING TEKS PADA SISWA KELAS VIII C SMP N 2 PAMOTAN KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap siswa karena membaca merupakan aspek yang sangat erat hubungannya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITAN DENGAN NATURAL APPROACH PADA SISWA KELAS VIIC SMPN 1 SAPURAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Hidayati Solichah program studi pendidikan bahasa dan sastra
Lebih terperinciKECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh KORRY MARLINA NIM 09038820173 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia Sesuai dengan fungsinya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIMMING DAN SCANNING PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA N 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIMMING DAN SCANNING PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA N 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam menentukan kelangsungan hidup masyarakat atau suatu bangsa ke arah yang lebih maju, Oleh karenanya
Lebih terperinci2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Komponen bahasa yang harus dikuasi oleh semua peserta didik adalah membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SDN Salunggadue
Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SDN Salunggadue Arianti Hasan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi sebagai
Lebih terperinciDeveloved by: Saepul Anwar
READING SKILLS Develoved by: Saepul Anwar SPEED READING Upgrade Skills membaca Mensuarakan bahasa tulisan (Baca: membaca bukan sekedar mensuarakan bahasa tulisan) TONY BUZAN HUBUNGAN TIMBAL BALIK INDIVIDU
Lebih terperinciMUSRIAH A
PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII di SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia diharapkan dapat saling mengenal dan berhubungan satu sama lain, saling berbagi pengalaman dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna.pendidikan juga merupakan suatu kekuatan dinamis
Lebih terperinci