diberikan secara cuma-cuma, khusus kepada masyarakat yang kurang mampu, kemudian sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhannya, RS HUSADA
|
|
- Susanti Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu unit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kemajuan suatu rumah sakit dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang bersifat eksternal dan internal. Rumah sakit harus mampu melakukan berbagai upaya untuk menghadapi tuntutan dan perubahan dilingkungan rumah sakit. Tuntutan eksternal antara lain rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dengan biaya yang relatif murah sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kinerja adalah suatu proses penilaian yang sistematis, terarah dan terpadu dalam menilai keseluruhan unsure-unsur yang dimiliki oleh karyawan sebagai pekerja yang produktif. Penilaian secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pekerjaan serta perilaku kerja karyawan dilakukan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya dan bila terjadi kesalahan akan diperbaiki dan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penilaian tersebut memiliki arti penting bagi karyawan, karena bisa menyebabkan impas positif dan negatif terhadap moral kerja karyawan. Rumah sakit merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan dengan memberdayakan berbagai personil terdidik dan terlatih memiliki peranan dan fungsi yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu perlu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional, efektif dan efisien untuk memberi kepuasan kepada pelanggan. Hal ini sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan baik keperawatan, medis, penunjang medis yang terus meningkat dan persaingan dalam industri rumah sakit yang semakin kompetitif. RS HUSADA didirikan pada tanggal 28 Desember 1924 oleh dr Kwa Tjoan Sioe dengan nama Jang Seng Ie. Pada awalnya semua pelayanan RS Jang Seng Ie
2 2 diberikan secara cuma-cuma, khusus kepada masyarakat yang kurang mampu, kemudian sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhannya, RS HUSADA melaksanakan prinsip subsidi silang. Kini menghadapi era globalisasi dan berdirinya banyak rumah sakit profit oriented yang mewah, RS HUSADA sebagai salah satu rumah sakit swasta non profit di Jakarta terus mengabdi tanpa mengubah status yang diwariskan oleh Dr Kwa dan para pemimpin RS HUSADA terdahulu. Setelah ditetapkan sebagai rumah sakit Pusat II wilayah Jakarta Pusat pada tahun 1971, RS HUSADA terus melakukan pengembangan dan pembenahan pelayanan dengan mutu yang baik dan berorientasi pada keselamatan pasien. Pada tahun 1997 mendapat akreditasi penuh untuk 5 pelayanan dari Departemen Kesehatan. Pada April tahun 2001 lulus akreditasi dengan 12 pelayanan dan bulan September 2007 telah lulus akreditasi 16 pelayanan. Visi RS HUSADA adalah menjadi rumah sakit bertaraf Internasional yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan cinta kasih. Sedangkan misinya memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan baik preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada seluruh lapisan masyarakat, memberikan dan meningkatkan layanan pendidikan bagi calon dokter dan perawat, membina dan mengembangkan penelitian kemasyarakatan yang berorientasi kualitas dan pelayanan RS HUSADA.Sedangkan motto adalah Husada Kompak yang artinya Humanisme, santun, damai, komunikasi, patuh dan kerjasama. RS HUSADA berdiri di atas tanah seluas m2, dengan luas bangunan m2. Pelayanan medis di RS HUSADA terkonsentrasi di 3 gedung yaitu graha utama,wing timur dan graha pratama, graha utama terdiri dari 10 lantai terdiri dari: lantai 1 untuk administrasi pasien masuk dan keluar, humas, instalasi farmasi rawat jalan, lantai 2 digunakan untuk praktek dokter spesialis, lantai 3 untuk laboratorium, praktek dokter spesialis dan medical check up, lantai 4 untuk brain mapping, EMG, EEG, USG, laser, fisiotherapi, dan teknologi informasi, Lantai 5 ruang perawatan VIP kebidanan, Lantai 6 untuk perawatan super VIP, Lantai 7 ex praktek dokter
3 3 spesialis, Lantai 8 untuk kantor perkumpulan, keperawatan, marketing dan penagihan, Lantai 9 kantor manajemen dan lantai 10 untuk auditorium. Lingkungan bisnis yang terus bersaing akan mendorong suatu organisasi untuk mengikuti trend perubahan yang terjadi. Rumah sakit sebagai suatu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan harus mampu menganalisis setiap perubahan agar tetap dapat bertahan dan tumbuh ditengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif (Mulyadi, 2007). Persaingan bisnis rumah sakit meningkat seiring dengan terjadinya pergeseran peran rumah sakit yang semula hanya sebagai lembaga sosial berubah fungsinya menjadi lembaga usaha dan sosial. Dalam hal ini rumah sakit menerapkan prinsip bisnis agar dapat tumbuh dan berkembang, serta peran berikutnya yaitu fokus kepada pelanggan, sebagai tanggung jawab rumah sakit kepada sosial. Hal inilah yang mendorong rumah sakit menjadi organisasi yang memproduksi berbagai macam produk layanan dengan masing-masing unit usaha strategisnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Trisnantoro, 2005). Sebelum menjadi rumah sakit yang besar dan megah, RS HUSADA bermula dari poliklinik sederhana yang dibentuk oleh Perkumpulan Jang Seng Ie dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 11 Maret Berdirinya Poliklinik sederhana tersebut telah membangkitkan upaya Dr Kwa untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup sehat dan menyebarluaskan pengetahuan tentang cara hidup sehat secara higienis kepada masyarakat. RS HUSADA menjadi bagian dalam sejarah perumahsakitan di Jakarta sebagai salah satu rumah sakit yang mempunyai misi sosial, yang melayani pasien tidak mampu berobat. Dokter dan perawat menjalankan kewajiban dan melayani dengan sepenuh hati. Dengan berjalannya waktu dan pergeseran misi layanan kesehatan yang berorientasi pasar mengubah berbagai hal di rumah sakit. Dulu misi sosial dengan pengobatan gratis kepada pasien, untuk saat ini sudah sulit dilakukan.
4 4 Pasien kalangan menengah kebanyakan berobat ke rumah sakit pemerintah, sedangkan golongan menengah ke atas berobat ke rumah sakit swasta atau yayasan. Dulu persaingan rumah sakit belum banyak, sekarang persaingan sudah sangat ketat, sehingga diperlukan strategi dalam pengembangan jasa pelayanan rumah sakit dan tetap bisa membantu kepada pasien. Pelayanan unit rawat jalan yang sudah ada di RS HUSADA adalah Klinik umum, Kulit dan Kelamin, Mata, Anak, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, THT, Paru, Gigi dan Mulut, Neurologi, Jantung, Psikologi, Psikiatri, Bedah, Konsultasi Gizi, dan Bayi sehat. Banyak unsur yang berperan dan mendukung berfungsinya operasional rumah sakit, salah satu unsur utama pendukung tersebut adalah sumber daya manusia yang padat karya dan berkualitas tinggi, yang disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan pasien, salah satunya adalah tenaga perawat. Jumlah tenaga di unit rawat jalan khususnya perawat ada 21 orang perawat. Sistem kerjanya pagi hari mulai pukul WIB sampai dengan WIB. Tabel 1. Kunjungan pasien unit rawat jalan pada tahun Rawat jalan Jumlah rata-rata Poliklinik umum 59,222 57,537 51, ,085 56,028 Spesialis pagi lantai II 64,192 66,187 55, ,364 62,121 Spesialis sore lantai II 59,860 62,219 63, , ,149 Spesialis sore lantai VII 14,430 6,007 10,301 30,738 10,246 Poliklinik sore 6,653 28,684 5,606 40,943 13,647 Jumlah 206, ,646 5,606 71,681 23,893 Sumber: Data Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2013 Dari tabel di atas kunjungan poliklinik Umum berdasarkan sensus kunjungan mengalami penurunan dari tahun 2011 ke tahun Rata-rata jumlah pasien 56,028 orang.
5 5 Gambar 1. Kunjungan pasien unit rawat jalan tahun PASIEN PAGI PASIEN SORE Sumber: Data Rekam Medis dan Informasi Kesehatan tahun 2013 Gambar di atas menunjukkan jumlah kunjungan pasien di unit rawat jalan yang berobat pada pagi dan sore hari. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, teknikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik, dan moral. Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahliannya, berat ringannya dan sifat pekerjaan, peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan dalam memberikan bimbingan dan pembinaan (Hamid, 2004). Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional, hal tersebut memberi dampak langsung pada mutu pelayanan di rumah sakit, sehingga pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan kepada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat sebagai pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber daya manusia mulai dari proses rekruitment, seleksi dan penempatan, pembinaan serta pengembangan karir harus dikelola dengan baik, agar dapat memaksimalkan pendayagunaan tenaga perawat dan dapat memberi kepuasan kerja perawat.
6 6 Peningkatan jenjang dan peningkatan penghasilan merupakan hasil kerja staf yang produktif. Penerapan dan pemberlakuan pengembangan jenjang karir dilahan klinik merupakan suatu perubahan yang mendasar bagi suatu organisasi pelayanan kesehatan dan merupakan upaya manajer keperawatan untuk terus mengembangkan diri perawat, sehingga bisa tercapai kepuasan kerja (Gibson, 1996). Sistem pengelolaan secara optimal dapat diwujudkan dengan pemenuhan indikator kompetensi yang terstandarisasi, pengembangan keahlian dengan pelatihan dan asuhan keperawatan, kinerja yang obyektif, pembagian jam kerja yang adil, serta sistem kompensasi yang dapat memberikan kepuasan kerja. Kinerja yang objektif akan memberikan umpan balik yang tepat, sehingga karyawan akan merasa dihargai dan didukung oleh organisasi dan akan memberikan hasil kerja yang optimal, serta secara emosional akan lebih terikat kepada organisasi tempatnya bekerja.kinerja merupakan refleksi dari berkembang atau tidaknya rumah sakit dimana hasil penilaian tersebut menunjukan keefektifan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas yang akan mempengaruhi kinerja. Tabel 2. Data ketenagaan RS HUSADA per Desember 2013 berdasarkan Profesi PROFESI JUMLAH % Dokter 63 5 Perawat Non Medis Jumlah % Sumber: Data Personalia RS HUSADA tahun 2013 Menurut tabel diatas jumlah perawat berjumlah 575 orang atau 41% dari total sumber daya manusia yang ada di Rumah sakit, artinya perawat merupakan ujung tombak pelayanan untuk memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan/pasien.
7 7 Tabel 3. Data ketenagaan Desember 2013 berdasarkan tingkat pendidikan TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2012 % TAHUN 2013 % S ,3 S , ,5 DIII DI 7 0,5 6 0,4 STM 24 1,7 22 1,5 SMEA SMA SMP 121 8, ,2 SD 102 7,3 86 6,1 Total Sumber: Data Personalia RS HUSADA tahun 2013 Menurut tabel diatas ada peningkatan jumlah karyawan secara keseluruhan. Tingkat pendidikan DIII terbanyak didominasi oleh perawat dan yang paling kecil pendidikan D1 dari bagian PMI. Dari segi peningkatan jenjang pendidikan ada kenaikan untuk tingkat pendidikan S1 dan S2. Tabel 4. Data ketenagaan perawat RS HUSADA per Desember 2013 PENDIDIKAN TETAP KONTRAK Sarjana keperawatan 17 4 Diploma III Keperawatan 511 SPK/SPR 43 Total Sumber: Data Personalia RS HUSADA tahun 2013
8 8 Menurut tabel diatas jumlah tenaga perawat 575 orang, di dalamya masih ada tenaga keperawatan yang berpendidikan SPK/SPR, tenaga tersebut tidak langsung dibagian pelayanan pasien tetapi membantu di bagian administrasi. Manajemen sumber daya manusia semakin penting dimasa yang akan datang, disebabkan faktor internal yaitu kebutuhan rumah sakit untuk mendapatkan karyawan yang sesuai, meningkatnya biaya sumber daya manusia (kompensasi: gaji, insentif, fasilitas), tuntutan manajer dan karyawan serta perkembangan dan perluasan rumah sakit.sebab faktor eksternal adalah kebijakan pemerintah, perkembangan sosial ekonomi, kompetisi dengan pesaing dan pengembangan pasar serta dampak globalisasi. Rumah sakit yang sukses adalah rumah sakit yang mampu mengelola sumber daya manusia menjadi kekuatan yang dapat bersatu, memiliki komitmen dan motivasi kerja yang tinggi melalui manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah karyawan untuk dapat menunjang aktifitas organisasi demi tercapai tujuan yang telah ditentukan. Salah satu masalah dalam mengelola sumber daya manusia adalah masalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang menyangkut penyesuaian yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja termasuk masalah gaji, kondisi sosial, fisik dan psikologis. Tabel 5. Data perawat dan pasien Paviliun Gladiola dan Paviliun Mawar Tahun 2012 KETERANGAN HARI % JUMLAH % RAWAT PERAWAT Gladiola ,4 26 9,5 Mawar ,3 26 9,5 Total kelas I , Total kelas III Jumlah % % Sumber: Data Rekam Medis dan informasi Kesehatan tahun 2012
9 9 Menurut tabel diatas Paviliun Gladiola merupakan ruang rawat kelas I yang hari rawat pasien mencapai hari dan mencapai 11,4% dari total kelas I yang tersedia, sedangkan paviliun Mawar ruang Perawatan Kelas III yang hari rawat pasien mencapai dan mencapai 19,3% dari total kelas III yang tersedia. Tabel 6. Data perawat dan pasien di Paviliun Gladiola dan Mawar tahun 2013 KETERANGAN HARI % JUMLAH % RAWAT PERAWAT Gladiola Mawar Total kelas I , Total kelas III , Jumlah % % Sumber: Data Rekam Medis dan informasi Kesehatan tahun 2013 Menurut tabel diatas paviliun Gladiola merupakan ruang rawat kelas I yang hari rawat pasien mencapai hari dan mencapai 11,% dari total kelas I yang tersedia, sedangkan paviliun Mawar ruang Perawatan Kelas III yang hari rawat pasien mencapai dan mencapai 50,4% dari total kelas III yang tersedia.
10 10 Tabel 7. BOR tahun 2013 No Ruangan Jumlah TT Bor / Tahun 1 Nusa Indah I Melati I C U Mawar Teratai MPK Unit Stroke I C C U Gladiola Hati Jantung Graha Lantai Anggrek Cempaka Soka Putra III Diabetes Putra Perina Graha Kebidanan Lantai Putra I Nusa Indah II ICU Anak Lt. Stroke Sumber: Data Rekam Medis dan informasi Kesehatan tahun 2013
11 11 Menurut tabel di atas beberapa ruang perawatan dengan BOR tinggi selama tahun 2013 seperti Nusa Indah 85,51%, Melati 80,52%, ICU 79,35%, Mawar 75,48%, dan Gladiola 56,53%. Ruangan BOR paling rendah yaitu ICU anak 31,28%. Tabel 8. Data perawat dan pasien di Unit Rawat Jalan tahun 2013 Keterangan jumlah pasien % jumlah perawat % Poliklinik URJ 51, Total Unit Rawat Jalan 186, Jumlah 237, % % Sumber: Data Rekam Medis dan informasi Kesehatan tahun 2013 Menurut tabel di atas jumlah kunjungan pasien di Poliklinik unit rawat jalan 51,326 pasien atau sekitar 21% dari total kunjungan unit rawat jalan, dengan jumlah perawat di Poliklinik unit rawat jalan 21 orang. Kepuasan kerja juga di definisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap perbedaan penghargaan yang diterima. Karyawan memberikan pelayanan dengan sepenuh hatinya kepada rumah sakit tergantung pada apa yang dirasakan karyawan tersebut terhadap pekerjaan, hubungan rekan kerja dan pimpinan. Kepuasan kerja juga membantu rumah sakit memaksimalkan profitabilitas jangka panjang rumah sakit melalui cara yaitu: karyawan yang puas cenderung bekerja dengan kualitas yang lebih tinggi, karyawan yang puas cenderung lebih produktif, karyawan yang puas cenderung bertahan lebih lama dan karyawan yang puas cenderung menciptakan pelanggan yang puas. Jumlah perawat di RS HUSADA berdasarkan data dari Personalia Desember 2013 sebanyak 575 orang, dan penelitian ini dilakukan kepada perawat karena perawat merupakan tenaga profesional yang mendukung untuk mutu pelayanan lebih baik di RS HUSADA. Tenaga paramedik keperawatan merupakan tenaga kesehatan terbanyak dan mempunyai waktu kontak pasien lebih banyak dan lebih lama bila dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang lain, sehingga perawat dinilai
12 12 mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan pelayanan yang baik untuk Rumah Sakit. Perawat merupakan ujung tombak dari pelayanan yang diberikan di Rumah sakit. Hal ini dikarenakan profesi inilah yang secara langsung berhubungan dengan pasien. Jika kualitas pelayanan yang diberikan perawat baik, maka kepuasan dari pasien akan meningkat. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi dari petugas kesehatan khususnya perawat, agar dituntut tenaga perawat yang handal dan mempunyai kinerja yang baik dalam melayani pasien. Rumah sakit perlu memberikan perhatian pada kinerja perawat, supaya perawat dapat terdorong untuk melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan (Kristiani, 2008). Kepuasan pasien dipengaruhi oleh baik buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan perawat. Pelayanan keperawatan tidak lepas kaitannya dari kinerja perawat yang salah satunya dipengaruhi oleh pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, sehingga pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan akan enggan untuk memanfaatkan kembali pelayanan di Rumah sakit tersebut sehingga berdampak pula pada penurunan nilai BOR Rumah sakit (Rismawati, 2011). Sistem perubahan kenaikan gaji karyawan di RS HUSADA sampai tahun 2012 masih memakai kenaikan berkala rata 10% dari gaji dasar. Pada tahun 2013 sistem perubahan kenaikan gaji berubah antara 12% sampai dengan 18% dari gaji dasar sesuai dengan 4 variabel yaitu: kehadiran, ketepatan kehadiran, masa kerja dan kinerja. Mempertimbangkan jumlah karyawan RS HUSADA berdasarkan data tahun 2013 sebanyak 1391 orang dan jumlah perawat mencapai 575 orang, peneliti tertarik untuk meneliti perawat karena perawat merupakan tenaga profesional dan salah satu andalan rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan. Pertimbangan peneliti memilih tempat penelitian di ruang rawat inap Paviliun Gladiola, Paviliun Mawar dan unit rawat jalan RS HUSADA karena ruangan tersebut
13 13 BOR nya cukup tinggi dan hari rawat untuk pasien lebih banyak, sedangkan di unit rawat jalan jumlah kunjungan pasien juga tinggi. Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian dengan judul Evaluasi Efektivitas dan Akseptabilitas perubahan sistem kenaikan gaji berbasis kinerja pada perawat di Ruang Rawat Inap Paviliun Gladiola, Paviliun Mawar dan unit rawat jalan RS HUSADA Jakarta. B. Perumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi topik penelitian ini adalah Bagaimana evaluasi efektivitas dan akseptabilitas kinerja pada perawat di Ruang Rawat Inap Paviliun Gladiola, Paviliun Mawar dan unit rawat jalan RS HUSADA terhadap perubahan sistem kenaikan gaji? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum: Untuk mengukur dampak perubahan kenaikan gaji terhadap kinerja pada perawat di RS HUSADA. Tujuan khusus: 1. Mengevaluasi dampak perubahan kenaikan gaji terhadap kehadiran 2. Mengevaluasi dampak perubahan kenaikan gaji terhadap ketepatan kehadiran. 3. Mengevaluasi dampak perubahan kenaikan gaji terhadap masa kerja 4. Mengevaluasi dampak perubahan kenaikan gaji terhadap kinerja pada perawat. D. Manfaat penelitian 1. Untuk mengidentifikasi kinerja perawat ada tidak perbedaan kinerja setelah diadakan perubahan sistem kenaikan gaji berdasarkan kehadiran, ketepatan kehadiran, masa kerja dan kinerja karyawan. 2. Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman dalam penelitian manajemen rumah sakit, khususnya manajemen sumber daya manusia di rumah sakit.
14 14 3. Hasil penelitian ini bisa bermanfaat untuk rumah sakit dalam menentukan kebijakan selanjutnya. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian mengenai penilaian kinerja perawat dilakukan oleh Manurung (2013), aspek yang diteliti adalah pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja perawat di rumah sakit Bhayangkara Medan. Jenis penelitian survey explanatory. Populasi penelitian pada perawat masa kerja di atas 1 tahun. Pengambilan data melalui wawancara langsung dan kuesioner dan dianalisa dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kepemimpinan perawat di RS Bhayangkara Medan kurang. Perbedaan dengan penelitian ini adalah evaluasi efektivitas dan akseptabilitas perubahan sistem kenaikan gaji berbasis kinerja pada perawat di ruang rawat inap Paviliun Gladiola, Paviliun Mawar dan unit rawat jalan RS HUSADA Jakarta, jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan data sekunder, kuesioner dan focus group discussion. 2. Penelitian mengenai faktor faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat pernah dilakukan oleh Lolongan (2013), aspek yang diteliti mengamati hubungan antara variabel independen dan dependen, populasi penelitian perawat dengan metode penarikan sampel dengan cara proportionate random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian mayoritas perawat berjenis kelamin perempuan, kompetensi perawat rendah dan kinerja cukup baik. Perbedaaan dengan penelitian ini adalah evaluasi efektivitas dan akseptabilitas perubahan sistem kenaikan gaji berbasis kinerja pada perawat di ruang rawat inap Paviliun Gladiola, Paviliun Mawar dan unit rawat jalan RS HUSADA Jakarta, jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan data sekunder, kuesioner dan focus group discussion.
15 15 3. Penelitian mengenai analisa kerja perawat pengaruhnya antara persepsi terhadap tugas dan kemampuan terhadap kinerja perawat yang dilakukan oleh Islamiyah,F (2013), dengan metode penelitian survey Analitik mix method dengan penelitian cross sectional sebagai penelitian yang utama.teknik pengambilan sampling, pengambilan data dengan wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan persepsi tugas perawat dan kemampuan perawat secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Perbedaan dengan penelitian ini adalah evaluasi efektivitas dan akseptabilitas perubahan sistem kenaikan gaji berbasis kinerja pada perawat di ruang rawat inap Paviliun Gladiola, Paviliun Mawar dan unit rawat jalan RS HUSADA Jakarta, jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan data sekunder, kuesioner dan focus group discussion.
I.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia. Gambaran kompetensi perawat..., Rahmika Putri, FKMUI, 2009
16 I.1 Latar Belakang Meningkatnya suatu mutu pelayanan kesehatan dari sebuah pelayanan jasa di identifikasikan dengan adanya peningkatan dari suatu konsumen dengan ciri meningkatnya jumlah kunjungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkatnya pula tuntutan
Lebih terperinciBAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009
BAB 1 PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi di abad 21 ini, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk memenangkan persaingan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam satu dasawarsa terakhir. Hal ini menimbulkan persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang akan mereka pilih. Persaingan antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan membuat setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan asuhan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional, merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan insitusi yang menyediakan pelayanan pasien rawat inap, dimana fungsi utamanya memberikan pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah institusi Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul adalah rumah sakit umum terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini memiliki sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peningkatan kualitas dan produktivitas kerja sebagai salah satu aspek kinerja yang menjadi tantangan bagi dunia bisnis dan industri tidak bisa ditunda apabila
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :
BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. ObyekPenelitian Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Slogan Perusahaan :Melayani dengan Ramah, Sabar, Kasih, Sayang Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 Telp :(021)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. telah menempatkan dokter dalam peran sebagai pelaku ekonomi, yakni sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hubungan dokter dan pasien telah mengalami pergeseran dari zaman ke zaman. Hubungan antara dokter dan pasien yang dulunya menganut pola paternalistik berubah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, banyak penelitian yang telah dilakukan pada peran perawat dalam kaitannya untuk bekerja dan tanggung jawab terhadap kinerja karyawan yang berpenghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciPerbedaan jenis pelayanan pada:
APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009
SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009 Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai 2.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan belum semuanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personil terlatih dan terdidik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Sistem Kesehatan Nasional diketahui bahwa subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemenkes RI menyatakan mutu pelayanan kesehatan merupakan segala hal yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perubahan lingkungan yang cepat dan berkembang baik di tingkat lokal maupun global, mendorong rumah sakit untuk melaksanakan berbagai perubahan. Mengingat perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan globalisasi ekonomi di dunia menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi memperebutkan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan salah satu institusi kesehatan yang ada pada bidang pelayanan kesehatan yang memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat yang membutuhkan
Lebih terperinciANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap perbedaan penghargaan yang diterima dan yang seharusnya diterima. Kepuasan kerja dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi ekonomi dan perubahan lingkungan pasar dunia seperti yang sedang terjadi saat ini telah melahirkan kompetisi dunia usaha yang semakin ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI
0 HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: NAMA : JAZA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perkembangan jaman pada era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam segala bidang mempunyai dampak yang sangat besar terhadap suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Efarina Etaham Group PT. Efarina Etaham Group pada awalnya merupakan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang didirikan oleh DR. Jupinus Ramli Saragih, SH, MM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan. Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan sumber daya manusia dengan kualitas yang memadai oleh karena hal ini sangat menunjang pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Lembaga perumahsakitan telah tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih sayang kesadaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama bagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini tercermin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan setiap tahun semakin menjadi prioritas utama bagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini tercermin dari kebijakan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit pengelolaan swasta pun semakin berkembang pesat. Hal ini tidak pelak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan rumah sakit di Indonesia semakin membaik. Tidak hanya rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit-rumah sakit pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan kesehatan juga terus berubah. Untuk itu semua aspek termasuk sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam era globalisasi seperti sekarang di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan pertumbuhan ekonomi berkembang pesat kebutuhan akan layanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mutu layanan. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman, yang semakin maju menyebabkan kebutuhan manusia pun terus berkembang. Dewasa ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhan-kebutuhan baru
Lebih terperinciSKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010
SKRIPSI GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010 Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI
BAB II RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI A. Sejarah Ringkas Rumah sakit Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1 di Kota Tebing Tinggi pada tahun 1958,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya mutu pelayanan dengan berbagai kosekuensinya. Hal ini juga yang harus dihadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi khususnya pada bidang kesehatan, mendorong pelayanan kesehatan untuk terus berupaya meningkatnya
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG 3.1. Profil RS PKU muhammadiyah Temanggung Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung adalah rumah sakit swasta yang berdiri pada lokasi strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyeluruh/integral dari organisasi sosial dan medis. Rumah sakit berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, WHO (1997) memberikan batasan tentang rumah sakit yaitu bagian yang menyeluruh/integral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin membaiknya keadaan sosial ekonomi serta bertambah tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun telah mulai berubah.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Tahun 1935 didirikan Doorgangshuizen Voor Krankzinnigen (Rumah Sakit Jiwa) di Glugur sebagai Rumah Sakit Jiwa yang kelima di Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang bergantung pada kualitas SDM dan memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat dunia dan Indonesia dewasa ini dalam masa transisi, yaitu manusia Indonesia dalam proses perubahan memasuki dunia yang semakin menyatu, dinamik,
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam
74 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian meliputi 1) gambaran umum lokasi penelitian, 2) data demografi responden, 3) data khusus mengenai variabel yang diukur yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Kesehatan RI no 36 pasal 46 tahun 2009, tentang upaya kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlebih organisasi bisnis, eksistensinya ditentukan oleh kemampuan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era kompetisi, organisasi apapun, baik lembaga publik dan terlebih organisasi bisnis, eksistensinya ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusianya. Kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Uneversitas Esa Unggul
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi di abad 21 ini, persaingan bisnis antar Rumah Sakit semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk memenangkan persaingan tersebut,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT
GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Prikasih Yayasan Putra Prikasih bertujuan membantu program pemerintah dibidang pelayanan kesehatan melalui usaha mengelola Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta bersaing bebas dengan unsur lain dalam dan luar lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Pemerintahan dan Pembagian Wilayah Dasar pembentukan Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, berarti Indonesia bebas dimasuki oleh investor asing termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciPANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lampiran SK Direktur Utama RSI Garam Kalianget No.... tentang Panduan Evaluasi Praktek Dokter PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan pemberi pelayanan kesehatan. Semakin tingginya tingkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi
37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan
Lebih terperinci