BAB I PENDAHULUAN. pendek, yaitu kisahan pendek kurang dari kata yang memberikan kesan
|
|
- Yanti Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra. Pengertian cerpen menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah akronim dari cerita pendek, yaitu kisahan pendek kurang dari kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan, (Hasan Alwi dkk). Pendek di sini diartikan sebagai cerita yang dapat dibaca dengan sekali duduk di waktu kurang dari satu jam (Stanton 1965:39). Dikatakan pendek juga karena genre ini mempunyai efek mikroskonis karena mampu mengungkapkan satu makna yang demikian besar melalui sepotong kejadian saja (Stanton, 1965:43). Dalam bahasa Arab, cerpen disebut qiṣṣah qaṣīrah. Qiṣṣah qaṣīrah, yaitu cerita pendek berbentuk prosa yang relatif pendek dan hanya mempunyai efek tunggal, karakter, plot, dan setting yang terbatas, tidak beragam, dan tidak kompleks (Kamil, 2009: 44). Keistimewaan cerpen terletak pada kemampuannya mengemukakan satu pemikiran atau satu peristiwa dengan memperkuat sebuah kemungkinan yang jelas dan sempurna (As-Syayib, 1964:343). Cerpen dalam sastra Arab modern pertama kali muncul pada tahun 1870 di harian al-jinan Mesir. Pada 1870 sejarah cerita pendek modern di Arab ditandai dengan munculnya genre baru, baik yang sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa maupun yang asli. Perkembangan cerpen dalam kesusastraan Arab modern ini mengalami kemajuan pesat ketika Mesir menjadi kiblat dunia jurnalistik, yang mengakibatkan bertambahnya surat kabar dan koran dalam jumlah yang besar. 1
2 2 Peningkatan jumlah tersebut berdampak pada bertambahnya pula jumlah cerpen yang dipublikasikan (Aziz dan Meguid, tt: 77-80). Salah satu antologi cerpen adalah Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ yang ditulis oleh Iḥsan Abd al-quddūs, yaitu seorang novelis, cerpenis, dan juga jurnalis asal Mesir. Selama hidupnya, Iḥsan Abd al-quddūs telah menghasilkan banyak karya. Salah satu cerpen Iḥsan Abd al-quddūs, yaitu Galṭatu Ḥabībī dalam antologi cerpen Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ{. Cerpen Galṭatu Ḥabībī karya Iḥsan Abd al- Quddūs adalah cerpen ke limabelas dalam antologi Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ. Cerpen tersebut menceritakan tentang seorang wanita yang merasa bahagia dengan kehidupannya di rumah justru dipaksa agar bekerja sesuai dengan permintaan kekasihnya. Cerpen Galṭatu Ḥabībī menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut sehingga didapatkan makna yang dibangun oleh hubungan antarunsurnya. Oleh karena itu, dalam pengkajian cerpen ini diperlukan sebuah teori yang beranggapan bahwa karya sastra sebuah struktur yang terdiri dari beberapa unsur intrinsik yang saling berhubungan, yaitu teori struktural. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apa saja unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen Galṭatu Ḥabībī serta bagaimana keterkaitan antarunsurnya. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita Galṭatu
3 3 Ḥabībī dan menjelaskan keterkaitan antar unsurnya serta mengungkap pesanpesan moral apa saja yang hendak disampaikan oleh pengarang melalui karyanya tersebut. 1.4 Tinjauan Pustaka Antologi cerpen Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ karya Iḥsan Abd al-quddūs terdiri atas dua puluh judul cerpen. Sembilan cerpen di antaranya sudah diteliti. Juduljudul tersebut antara lain, al-qaḍiyyah al-akhīrah, Kullu Haża al-jamāli, Lā Tazbahu al-firakh, Ikhtisyāfu al-alūmuniūm, Ḥabībī Aṣgaru Minnī, al- Aqlu al-kabīru, Wisamūn li al-muttahami, Kullu Hażā al-ḥubbu, Abdullāh wa Fātimah. Pertama, yaitu cerpen al-qaḍiyyah al-akhīrah diteliti oleh Adrika (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Berdasarkan penelitian tersebut tema yang disimpulkan adalah bahwa dalam mengambil keputusan, seseorang harus berpegang teguh pada prinsip yang diyakini kebenarannya sehingga tidak menimbulkan penyesalan.. Kedua, cerpen yang berjudul Kullu Hażā al-jamāli diteliti oleh Zainnurahman (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik yang terkandung di dalam cerpen tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain yang meliputi tema dengan tokoh, tokoh utama dengan alur, judul dengan tokoh utama, dan sudut pandang dengan tokoh utama. Tema yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah ketampanan atau kecantikan seseorang tidak dilihat dari fisiknya, tetapi dilihat dari perilaku dan akhlaknya.
4 4 Ketiga, cerpen yang berjudul Lā Tazbahu al-firakh diteliti oleh Faishal (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Penelitian tersebut dapat menyimpulkan bahwa tema yang terkandung adalah perjalanan hidup tokoh utama dalam melawan sifat psikopat dalam dirinya. Unsur-unsur yang ada di dalam cerpen tersebut berkaitan dengan yang lainnya sehingga cerpen tersebut memiliki makna yang utuh. Cerpen yang keempat berjudul Ikhtisyāfu al-alūmuniūm diteliti oleh Prasetya (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang ada dalam cerpen tersebut saling berkaitan, di antaranya adalah unsur tema dengan tokoh utama, tema dengan latar tempat dan latar sosial, dan tema dengan judul cerpen. Tema yang dapat disimpulkan dari penelitian tersebut adalah penerimaan terhadap ide atau pikiran yang berbeda dengan ide atau pikiran sebelumnya yang sudah ada di masyarakat membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Kelima, cerpen yang berjudul Ḥabībī Aṣgaru Minnī diteliti oleh Nurhalimah (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Tema yang disimpulkan dari penelitian tersebut adalah dalam menghadapi kenyataan hidup, ssesorang memerlukan idealisme tetapi jangan berlebihan sehingga dapat menyulitkan hidupnya. Unsur-unsur yang ada di dalam cerpen tersebut berkaitan dengan yang lainnya sehingga cerpen tersebut memiliki makna yang utuh. Cerpen yang keenam adalah al- Aqlu al-kabīru diteliti olah Bening (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disiimpulkan bahwa kebahagiaan tergantung dari konsep diri seseorang.
5 5 Tema tersebut memiliki keterkaitan yang erat dengan karakter, judul cerpen, dan alur Ketujuh, cerpen yang berjudul Wisamūn li al-muttahami diteliti oleh Kalpikaningtyas (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Unsur-unsur yang ada di dalam cerpen tersebut berkaitan dengan yang lainnya sehingga cerpen tersebut memiliki makna yang utuh. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga kesolidan dan kelanggengan persahabatan dibutuhkan pengorbanan yang besar. Cerpen yang kedelapan adalah Kullu Hażā al-ḥubbu diteliti oleh Serena (2014) dengan menggunakan analisis struktural. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bagi laki-laki, pernikahan harus berdasar pada cinta, sedangkan bagi wanita, pernikahan adalah pengabdian sehingga penolakan seorang wanita atas ajakan menikah bukan berarti tidak adanya cinta. Unsurunsur yang berkaitan dalam cerpen tersebut adalah tema dengan latar, tema dengan judul, alur dengan latar, dan sudut pandang dengan perkembangan cerita. Cerpen yang terakhir adalah Abdullāh wa Fātimah diteliti oleh Pratama (2015) dengan menggunakan analisis struktural. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa cerpen tersebut merupakan karya sastra yang dibangun oleh unsur-unsur intrinsik yang saling berkaitan satu sama lain sehingga menghasilkan makna yang utuh. Tema yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah pengidap penyakit schizophrenia dapat melakukan tindak kejahatan tanpa memiliki rasa bersalah sama sekali.
6 6 Berdasarkan pengamatan peneliti, kajian struktural untuk menganalisis cerpen sudah banyak dilakukan. Cerpen Galṭatu Ḥabībī karya Iḥsan Abd al- Quddūs adalah cerpen ke limabelas dalam antologi Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ. Sejauh pengetahuan penulis, terkait penelitian terhadap cerpen Galṭatu Ḥabībī karya Iḥsan Abd al-quddūs ini belum pernah dilakukan baik dari segi linguistik maupun sastra. Oleh karena itu, penelitian terhadap cerpen ini layak dilakukan untuk menambah khasanah pengetahuan kesusastraan Arab dengan menggunakan analisis struktural. 1.5 Landasan Teori Dalam, penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori struktural. Menurut Teuuw (2013:105), teori struktural adalah sebuah teori yang memandang karya sastra sebagai suatu struktur yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berkaitan tanpa dipengaruhi faktor-faktor dari luar. Struktural dipandang sebagai salah satu pendekatan sastra yang menekankan pada kajian hubungan antarunsur pembangun karya sastra (Nurgiyantoro, 2012: 36).. Dalam penelitian ini digunakan teori struktural yang disampaikan oleh Stanton. Stanton (1965:11) membagi unsur pembangun fiksi menjadi tiga aspek, yaitu fakta cerita (fact), tema (theme), dan sarana cerita (literary device). Elemenelemen ini berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita (Stanton, 1965:12). Tema adalah makna yang terkandung dalam cerita (Stanton, 1965:4-5). Adapun sarana cerita dapat diartikan sebagai metode pengarang untuk memilih dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna (Stanton, 1965:23). Fakta-fakta cerita mencakup karakter, alur, dan latar yang ada
7 7 pada cerita tersebut. Jika dirangkum menjadi satu, semua elemen ini dinamakan struktur faktual atau tingkatan faktual cerita (Stanton, 1965:12). Robert Stanton (1965:17) menjelaskan bahwa tokoh atau biasa disebut karakter dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter pertama merujuk kepada individu-individu yang muncul dalam cerita. Konteks kedua, karakter yang merujuk pada berbagai percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu tersebut. Fakta cerita yang kedua yaitu alur, alur merupakan suatu gambaran peristiwa demi peristiwa dalam sebuah cerita yang biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung secara kausal saja (Stanton, 1965:14). Alur memiliki bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir yang nyata, meyakinkan, dan logis, sekaligus dapat memunculkan bermacam-macam kejutan, dan mengakhiri cerita dengan ketegangan-ketegangan. Kemudian fakta cerita yang terakhir adalah latar atau setting. Latar merupakan tempat terjadinya peristiwa-peristiwa atau waktu berlangsungnya tindakan. Latar merupakan lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, segala sesuatu yang berinteraksi dengan rangkaian peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung (Stanton, 1965:18). Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat. Tema menyorot dan mengacu pada aspek-aspek kehidupan sehingga nantinya akan ada nilai-nilai tertentu yang melingkupi cerita. Tema membuat cerita menjadi lebih fokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak sehingga awal dan
8 8 akhir akan menjadi pas, sesuai, dan memuaskan berkat keberadaan tema (Stanton: ). Sarana cerita dapat diartikan sebagai metode (pengarang) memilih dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna (Stanton, 1965:23). Sarana cerita meliputi judul, sudut pandang, gaya bahasa dan nada, simbolisme dan ironi. Judul selalu relevan terhadap karya yang diampunya sehingga keduanya membentuk satu kesatuan. Judul mengacu pada sang karakter utama atau latar tertentu. Akan tetapi, penting untuk selalu waspada bila judul tersebut mengacu pada satu detail yang tidak menonjol (Stanton, 1965:25). Sudut pandang yaitu pusat kesadaran tempat kita dapat memahami setiap peristiwa dalam cerita. Tempat dan sifat sudut pandang tidak muncul semerta-merta (Stanton, 1965:26). Dalam sastra, gaya adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa. Satu elemen yang amat terkait dengan gaya adalah tone. Tone adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita. Menurut Stanton (1965:31), simbolisme adalah salah satu cara untuk memunculkan gagasan dan emosi dalam pikiran pembaca. Adapun ironi adalah sebagai cara untuk menunjukkan bahwa sesuatu berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya (Stanton, 1965:34). 1.6 Metode Penelitian Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural, maka metode yang digunakan adalah metode struktural. Metode analisis struktural dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan (Nurgiyantoro: 2012:37). Metode struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan
9 9 secermat, seteliti, semendetail dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua anasir sehingga menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 2013: 106). Metode analisis struktural dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis dta, dan tahap penyajian data. Prngumpulan data dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang cerpen Galṭatu Ḥabībī agar dapat menemukan data yang berupa unsur-unsur intrinsik seperti fakta cerita yang meliputi karakter, alur, dan latar, tema, serta sarana cerita yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, dan ironi dibongkar secara struktural, diidentifikasi, dikaji, dan dideskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsiknya. Tahap terakhir adalah penyajian data. Dalam tahap penyajian data, data yang berupa unsur-unsur intrinsik dan hubungan antarunsurnya ditulis dalam bentuk pelaporan sesuai dengan sistematika penulisan. Pelaporan hasil analisis dilakukan secara formal. Metode formal adalah analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-unsur karya sastra. Tujuan metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra dengan memperhatikan sifat-sifat teks yang dianggap artistik (Ratna, 2013:49-51). 1.7 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, sistematika penulisan laporan penelitian disusun sebagai berikut. Bab I adalah pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, serta pedoman translitrasi Arab-Latin. Bab II berisi tentang
10 10 sinopsis cerpen Galṭatu Ḥabībī karya Iḥsan Abd al-quddūs dalam antologi cerpen Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ Bab III berisi analisis struktural terhadap cerpen Galṭatu Ḥabībī karya Iḥsan Abd al-quddūs dalam antologi cerpen Ulbatun min aṣ-ṣafīḥ dan pada Bab IV berisi penutup yang berupa kesimpulan. 1.8 Pedoman Translitrasi Arab-Latin Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no b/u/ Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian yang lain dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab dan transliterasinya ke huruf latin. Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan Tidak ا Alif Tidak dilambangkan dilambangkan ب Bā` B Be ت Tā` T Te ث Ṡā` Ṡ Es (dengan titik di atas) ج Jīm J Je ح Hā` Ḥ Ha (dengan titik di bawah) خ Khā` Kh Ka dan ha د Dal D De ذ Żal Ż Zet (dengan titik di atas) ر Rā` R Er
11 11 Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan ز Zai Z Zet س Sīn S Es ش Syīn Sy Es dan ye ص Ṣād Ṣ Es (dengan titik di bawah) ض Dād Ḍ ط Ṭāˋ Ṭ ظ Ẓāˋ Ẓ De (dengan titik di bawah) Te (dengan titik di bawah) Zet (dengan titik di bawah) ع ain Koma terbalik (di atas) غ Gain G Ge ف Fāˋ F Ef ق Qāf Q Ki ك Kāf K Ka ل Lām L El م Mīm M Em ن Nūn N En و Wāwu W We ه Hāˋ H Ha ء Hamzah Apostrof ي Yā` Y Ye 1. Vokal Vokal bahasa Arab, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong, vokal rangkap atau diftong, dan vokal panjang.
12 12 Vokal tunggal Vokal rangkap Vokal panjang Arab Latin Arab Latin Arab Latin ـ A...ي Ai...ا...ى Ā ـ I...و Au ـ...ي ـ U... و Ī Ū 1. Tā Marbūṭah Transliterasi untuk tā Marbūṭah ada dua, yaitu: tā Marbūtah hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, atau ḍammah, transliterasinya adalah /t/ dan tā Marbūṭah yang dibaca mati, transliterasinya adalah /h/. Kalau pada kata yang terakhir dengan tā Marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta kedua kata itu terpisah, maka tā Marbūṭah itu ditransliterasikan dengan /h/. Contoh : املدينة املنو رة :al-madīnah al-munawwarah atau al-madīnatul- Munawwarah. 2. Syaddah Tanda Syaddah dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah tersebut. Contoh : نز ل :nazzala 3. Kata Sandang Transliterasi kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah.
13 13 Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditulis sesuai dengan menghilangkan bunyinya, yaitu huruf /ال/ dan diganti dengan huruf pertama dengan yang mengikuti kata sandang tersebut. Contoh : الش مس : asy-syamsu Kata sandang yang diikuti huruf qamariyyah ditulis sesuai dengan bunyinya, yaitu /ال/ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh : القمر : al-qamar 4. Hamzah Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof jika terletak ditengah dan akhir kata. Bila terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh : إن : inna, ويأخذ : wa ya`khużu, قرأ : qara`a 5. Penulisan Kata Pada dasarnya, setiap kata ditulis terpisah, tetapi untuk kata-kata tertentu yang penulisannya dalam huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka transliterasinya dirangkaikan dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh : وإن اهلل هلو خري الر ازقني : Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn atau innallāha lahuwa khairur-rāziqīn
14 14 6. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab tidak dikenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasinya huruf kapital digunakan dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Contoh : و ما حممد إال رسول : Wa mā Muḥammadun illā rasūl.
DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... i ii iii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. subjek penelitian, objek penelitian, dan sarana atau peralatan penelitian (Ratna,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kerangka penelitian ilmu humaniora, lebih khusus dalam penelitian sastra terdapat tiga poin penting yang harus diperhatikan.ketiga point tersebut adalah subjek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam karya sastra merupakan masalah-masalah yang ada di. lingkungan kehidupan pengarangnya sebagai anggota masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra (novel, cerpen, dan puisi) adalah karya imajinatif, fiksional, dan ungkapan ekspresi pengarang dan perpaduan antara imajinasi pengarang dengan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antarmanusia (Nurgiyantoro, 2013:2). Sebagai sebuah karya. imajinatif, prosa menyajikan berbagai permasalahan manusia dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesastraan mengenal prosa sebagai salah satu genre sastra di samping genre yang lainnya. Prosa merupakan salah satu jenis karya sastra yang bersifat imajinatif,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...
x DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Judul.. ii Halaman Pernyataan Keaslian.. iii Halaman Persembahan. iv Halaman Persetujuan Pembimbing... v Halaman Pengesahan... vi Halaman Motto... vii Halaman Kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1990: 11). Selain kata sastra, dalam KBBI juga ada kata susastra (tambah awalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan segala sesuatu yang tertulis atau tercetak dan merupakan karya imajinatif. Selain itu, sastra juga merupakan karya imajinatif yang dipandang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v PERSEMBAHAN... vi MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TRANSLITERASI... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN...iii PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TRANSLITERASI... xii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khas, dan menuntut pembaca yang khas pula. Lukens (via Nurgiyantoro, 2010 b:3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti dikatakan Quinn (via Sarumpaet, 2010:1) sastra adalah tulisan yang khas, dengan pemanfaatan kata yang khas, tulisan yang beroperasi dengan cara yang khas, dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN.... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING.... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI.. i ii iii iv v vi viii ix xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN.... PERSETUJUAN PEMBIMBING.... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI.. i ii iii iv v vi viii xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TRANSLITERASI...
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam bahasa Arab disebut dengan Adab. Menurut para linguistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dalam bahasa Arab disebut dengan Adab. Menurut para linguistik Arab klasik (Al-Badr, 1970:2), kata adab berarti az}-z}arfu pandai dan cantik, sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TRANSLITERASI... x BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur dalam arti bahwa karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antar unsurnya terjadi hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghayati pengalaman hidup manusia sewajarnya. Memahami sebuah karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan cermin kehidupan manusia. Sebagai cermin kehidupan manusia, karya sastra mampu membuat pembaca membayangkan dan menghayati pengalaman hidup manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan sarana cerita. Fakta cerita meliputi tokoh dan penokohan, alur, dan latar,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT... DAFTAR ISI...
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini
PEDOMAN TRANSLITERASI Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, sastra disebut adab. Istilah adab mempunyai arti lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bahasa Arab, sastra disebut adab. Istilah adab mempunyai arti lain selain sastra yakni etika, sopan santun, tata cara, filologi, kemanusiaan, kultur, dan ilmu
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL.... ii PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... v LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i SURAT PERNYATAAN... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENGESAHAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspresi jiwa pengarang dalam mengilustrasikan kehidupan imajinatifnya (Wellek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Dalam proses kreatif tersebut sastrawan menghasilkan karya sastra. Karya sastra merupakan wujud ekspresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di satu pihak,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra menurut kaum strukturalisme adalah sebuah totalitas yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di satu pihak, struktur karya sastra
Lebih terperinci2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii PERSEMBAHAN... iii NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PENGESAHAN TESIS... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB II : KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Nota Persetujuan Pembimbing... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan... iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi Kata Pengantar...viii Abstrak....
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebuah karya seni dengan menggunakan medium bahasa. Sastra merujuk pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra, menurut Wellek dan Warren (1993:3), adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni dengan menggunakan medium bahasa. Sastra merujuk pada karya seni lisan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...
DAFTAR ISI HALAM AN J UDUL...... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN... v HALAMAN MOTTO....... vi HALAMAN KATA PENGANTAR......
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam
PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BMT BERINGHARJO (PERIODE 2010-2014) The Influence to the Level of Musharaka Financing Risk towards BMT Beringharjo Level of
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyempurnakannya. Hasil kreasi yang orisinil tersebut adalah karya sastra.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wellek dan Warren (1995:3) berpendapat bahwa sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni dan bukan penciptaan ulang dari karya sastra sebelumnya. Sementara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks, sehingga antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks, sehingga antara unsur-unsur struktur ada koherensi atau pertautan erat (Pradopo, 2013:141-142). Jenis-jenis
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...... الملخص i ii iii iv v vi vii viii ABSTRCT... ix PEDOMAN TRANSLITERASI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wellek dan Austin Warren (1989:3,11) berpendapat bahwa yang dikatakan sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni. Sastra merupakan segala sesuatu yang tertulis
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii PERSEMBAHAN... iii NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PENGESAHAN TESIS... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Endraswara, 2003:49). Menurut Junus, (1990:1) sastra adalah bentuk. Sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan fenomena yang memiliki struktur terkait satu sama lain (Endraswara, 2003:49). Menurut Junus, (1990:1) sastra adalah bentuk. Sastra mewakili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang berada dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang berada dalam peradaban manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat
Lebih terperinciPEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA
PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Untuk Memenuhi Salah Satu Persayaratan Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH CABANG KOTTA BARAT MANAHAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN
PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH CABANG KOTTA BARAT MANAHAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain. Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin. Berikut ini adalah Surat keputusan Bersama Menteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebab merupakan hasil ciptaan manusia (Faruk, 2012:77). Lukens (2003:9)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah objek manusiawi, fakta kemanusiaan, atau fakta kultural, sebab merupakan hasil ciptaan manusia (Faruk, 2012:77). Lukens (2003:9) mengemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra menurut Teeuw (2003:135) merupakan sebuah struktur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra menurut Wellek dan Werren (1990:11) merupakan segala sesuatu yang tertulis atau tercetak dan merupakan karya imajinatif dan dipandang lebih luas pengertiannya
Lebih terperinciDAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... MOTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI... DAFTAR ISI... DAFTAR TRANSLITERASI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan. Bahasa juga digunakan sebagai
Lebih terperinciUPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
i UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi
Lebih terperinciTESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KYAI TERHADAP KEDISIPLINAN DAN KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI TAHUN 2016 TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah
Lebih terperinciS K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA
PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SURABAYA NO 33/PID.B/2008/PN.SBYTENTANG PENCABULAN DALAM PERSPEKTIF UU NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN HUKUM PIDANA ISLAM S K R I P S I Diajukan kepada Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkenal. Semasa hidupnya, Iḥsān Abdu al-quddūs telah menghasilkan banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iḥsān Abdu al-quddūs adalah salah satu sastrawan besar Mesir yang terkenal. Semasa hidupnya, Iḥsān Abdu al-quddūs telah menghasilkan banyak karya, yakni 49
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama NIM Fakultas/Jurusan Judul Skripsi : Novianti AsiyahNingrum Solikha : C34210157 : Syariah/ Ekonomi Syari'ah : Mekanisme Fundraising Dana
Lebih terperinciSTRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI
STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciDaftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...
DAFTAR ISI hal Halaman Judul i Halaman Persertujuan Pembimbing... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan Keaslian iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan vi Halaman Kata Pengantar vii Abstrak
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TRANSLITERASI... SURAT PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan memuat
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
STUDI DESKRIPTIF TENTANG KONEKSITAS PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK KELAS V SEMESTER GASAL DI MI MIFTAHUS SIBYAN TUGUREJO SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciHalaman Motto... v Halaman Persembahan... vi
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernyataan... ii Nota Dinas... iii Halaman Pengesahan... iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi Abstraks... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... x Daftar
Lebih terperinciPENGARUH POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ṢALAT FARḌU PESERTA DIDIK KELAS X SMK ISLAM PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
PENGARUH POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ṢALAT FARḌU PESERTA DIDIK KELAS X SMK ISLAM PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EDUTAINMENT
PENERAPAN METODE EDUTAINMENT BAGI PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK POKOK MATERI AKHLAK TERPUJI KELAS VIII MTS AR- RAHMAN LAMBANGAN KULON BULU REMBANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN 1. Konsonan tunggal Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan Ba b be Ta t te sa s es (dengan dengsn titik diatas ) Jim j je Ha
Lebih terperinciPEDOMAN TRANSLITERASI
PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Lebih terperinciSTRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)
STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Strata Satu pada Program Studi Penyiaran dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...
ix DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernyataan... ii Halaman Persembahan... iii Halaman Persetujuan Pembimbing.... iv Halaman Pengesahan..... v Halaman Motto.... vi Halaman Kata Pengantar.... vii
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii PANDUAN TRANSLITERASI... iv ABSTRAK... vi MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gela Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi
PERBEDAAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI ORGANISASI DAN MAHASISWA YANG TIDAK MENGIKUTI ORGANISASI (Studi Kasus Organisasi Intra Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI
Lebih terperinciARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.
ARAB-LATIN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0543 b/u/1978 tertanggal 22 Januari 1988 A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin
Lebih terperinciPERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA
PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN
PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN Jl. Kapten Sumarsono No. 12 Medan Telp. (061) 8457461 Fax. (061)8467077 Website: www.pta-medan.go.id E-Mail: admin@pta-medan.go.id Medan - 20124 Nomor Sifat Lamp. Hal : W2-A/1734/
Lebih terperinciPENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.
ii PENGESAHAN Nama : Siti Maghfiroh NIM : 126051873 Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Judul :Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Gambar Pada Materi Memelihara Lingkungan
Lebih terperinciMINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE)
MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE) SKRIPSI OLEH SOLIHIN HANAVI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN USAHA FOTOKOPI CAHAYA DI BANJARMASIN SKRIPSI OLEH NURUL AIDA
STRATEGI PENGELOLAAN USAHA FOTOKOPI CAHAYA DI BANJARMASIN SKRIPSI OLEH NURUL AIDA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017 M/1438 H i STRATEGI PENGELOLAAN USAHA FOTOKOPI CAHAYA DI BANJARMASIN
Lebih terperinciPERSEPSI KARYAWAN PT. BANK BNI SYARIAH DAN PT. BANK BRI SYARIAH TERHADAP MUTU MAHASISWA PERBANKAN SYARIAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN
PERSEPSI KARYAWAN PT. BANK BNI SYARIAH DAN PT. BANK BRI SYARIAH TERHADAP MUTU MAHASISWA PERBANKAN SYARIAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN DAFTAR
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Kurs Rupiah, BI Rate, JII, LQ45.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kurs rupiah dan BI rate terhadap indeks JII dan indeks LQ45. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang
Lebih terperinciPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Tempat/Tgl. Lahir : Amuntai, 19 Juli 1981
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Husin NIM : 12.0252.0966 Tempat/Tgl. Lahir : Amuntai, 19 Juli 1981 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan dengan sebenarnya
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN)
HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN) TESIS Oleh: Ihda Rifqya NIM : 1202520963 INSTITUT AGAMA ISLAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Goldman via Faruk, 1994:79). Sebagaimana juga disampaikan oleh Lukens
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil imajinatif yang memberikan hiburan yang menyenangkan sekaligus memberikan pengalaman batin bagi pembacanya (Goldman via Faruk, 1994:79).
Lebih terperinciANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempergunakan medium bahasa (Pradopo, 2010: ), sedangkan bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa (Pradopo, 2010:120-121), sedangkan bahasa merupakan sistem tanda yang
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI SYIRKAH di RENTAL PLAY STATION di DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK SKRIPSI. Oleh : ACHMAD ARDANI
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI SYIRKAH di RENTAL PLAY STATION di DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK SKRIPSI Oleh : ACHMAD ARDANI NIM :C02207084 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Lebih terperinciPENYELESAIAN HUKUM KASUS RUMAH TANGGA SUAMI YANG MAFQUD DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT
PENYELESAIAN HUKUM KASUS RUMAH TANGGA SUAMI YANG MAFQUD DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT Oleh: Muhammad Fujiannor NIM. 0801118899 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M / 1437 H i PENYELESAIAN
Lebih terperinciINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H
PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2013 OLEH NAZARUDDIN IKHWAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Quinn mengatakan (via Sarumpaet, 2010:1) sastra adalah Tulisan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Quinn mengatakan (via Sarumpaet, 2010:1) sastra adalah Tulisan yang khas, dengan pemanfaatan kata yang khas, tulisan yang beroperasi dengan cara yang khas, dan menuntut
Lebih terperinciPERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN GADAI SAWAH DALAM MASYARAKAT DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN GADAI SAWAH DALAM MASYARAKAT DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syari ah Fakultas Agama Islam
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BMT UGT SIDOGIRI SE-SURABAYA
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BMT UGT SIDOGIRI SE-SURABAYA SKRIPSI Oleh : IMADA ULINNUHA NIM. C34212096 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sudah sangat kompleks. Tidak hanya sebagai alat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para aggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,
Lebih terperinciABSTRAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan anak usia 0-10 tahun dalam
ABSTRAK Dwi Lis Setianingrum, NIM : 112468, Stain Kudus, Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan judul Pola Pendidikan Anak dalam Islam Menurut Syaikh Jamal Abdurrahman dalam Terjemahan Kitab Athfaalul
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA BAB THAHARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRS CHECK
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA BAB THAHARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRS CHECK PADA BIDANG STUDI FIQIH KELAS VII MTs AR-ROSYIDIN PANCURANMAS, KECAMATAN SECANG, KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi manusia. Dalam setiap komunikasi, manusia saling menyampaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi umat manusia merupakan alat penggabung akal budi, perasaan, maupun untuk menjalin kerja sama yang sangat penting (Sudaryanto,
Lebih terperinciBUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)
BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri WALISONGO Semarang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciTRANSLITERASI ARAB LATIN.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii NOTA DINAS... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. isi dan ungkapannya (KBBI, 2011:1001).Sastra adalah ungkapan pribadi manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) pada Program Studi Muamalat (Syariah) Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE STAD PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI POKOK HAJI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS V MI MIFTAHUL FALAH BETAHWALANG BONANG DEMAK TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP KESADARAN RELIGIUS SISWA DI MTs. DARUN NAJAH NGEMPLAK KIDUL MARGOYOSO PATI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP KESADARAN RELIGIUS SISWA DI MTs. DARUN NAJAH NGEMPLAK KIDUL MARGOYOSO PATI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Lebih terperinciDEMOKRASI DI PAKISTAN MENURUT PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH S K R I P S I
DEMOKRASI DI PAKISTAN MENURUT PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH S K R I P S I Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO
IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas
Lebih terperinciUPAYA SOSIALISASI PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANJARBARU
UPAYA SOSIALISASI PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANJARBARU SKRIPSI OLEH MUHAMMAD FAJAR PRAKASA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 6102 M/0341 H i UPAYA SOSIALISASI PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANJARBARU
Lebih terperinci