PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)"

Transkripsi

1 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 86 ayat () Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu dilakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun 005 tentang Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), BAN- S/M telah merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi sekolah/madrasah dan telah mendapatkan pertimbangan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk ditetapkan oleh Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA); Mengingat :. Undang-Undang Nomor 0 Tahun 00 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 00 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 0);. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 005 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 96);

2 . Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 0 Tahun 008;. Keputusan Presiden Nomor 87/M Tahun 00 mengenai pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 77/P Tahun 007; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun 005 tentang Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah; 6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 06/P/006 tentang Pengangkatan Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK- KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA). Pasal () Kriteria dan perangkat akreditasi Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) meliputi instrumen akreditasi, petunjuk teknis pengisian instrumen akreditasi, instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung akreditasi, serta teknik penskoran dan pemeringkatan hasil akreditasi. () Kriteria dan perangkat akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat () digunakan untuk penilaian kelayakan Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) yang diakreditasi. () Kriteria dan perangkat akreditasi Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) sebagaimana dimaksud pada ayat () tercantum pada Lampiran I, II, III, dan IV Peraturan Menteri ini. Pasal Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal September 009 Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional, MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM NIP

3 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TANGGAL SEPTEMBER 009 INSTRUMEN AKREDITASI. Instrumen Akreditasi TK/RA merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Pengisian Instrumen Akreditasi TK/RA. Oleh karena itu, sebelum memilih jawaban pada butirbutir instrumen Saudara harus mempelajari/memahami Juknis Pengisian Instrumen Akreditasi.. Instrumen Akreditasi TK/RA terdiri dari: a. Pernyataan kepala TK/RA. b. Data identitas TK/RA. c. Butir instrumen berisi empat kelompok standar, yaitu: () Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan; () Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; () Standar Isi, Proses, dan Penilaian; dan () Standar Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan.. Semua butir pada Instrumen Akreditasi merupakan pernyataan tertutup yang terdiri dari 5 (lima) opsi jawaban yaitu A, B, C, D, dan E yang harus dipilih sesuai dengan bukti seperti dipersyaratkan dalam Juknis Pengisian Instrumen Akreditasi.. Berilah tanda ceklis ( ) pada kotak jawaban yang telah disediakan. 5. Jawablah semua butir secara obyektif dan jujur sesuai dengan keadaan sebenarnya yang ada di TK/RA Saudara.

4 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Nama TK/RA Alamat TK/RA : : :. Dengan ini menyatakan bahwa:. data yang diberikan dalam dokumen ini adalah benar dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya; dan. saya bertanggung jawab atas jawaban dan pernyataan yang diberikan dalam dokumen ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh rasa tanggung jawab. Pernyataan ini dibuat pada tanggal, 0 Di Kepala TK/RA, Materai Rp.6000,- ( ) Catatan:. Tanda tangan harus mengenai materai.. Bubuhkan stempel TK/RA Saudara.

5 . Nama TK/RA :. Nomor Statistik TK/RA :. Alamat TK/RA : Kecamatan Kab./Kota (coret salah satu) Provinsi Kode Pos Telepon dan Faksimil : : : : : 5. Status TK/RA : Negeri Swasta 6. Nama Yayasan : 7. No. Akte Pendirian Terakhir : 8. Tahun Berdiri TK/RA : 9. Status Akreditasi/Tahun : / 0. Visi TK/RA :

6 . Misi TK/RA :

7 INSTRUMEN AKREDITASI TK/RA I. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN A. UMUR 5 TAHUN. Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama. Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar. Sebanyak 8% 00 % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar Sebanyak % 60 % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik kasar 5

8 . Peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu menirukan gerakan motorik halus. Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Kurang dari % peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan 6

9 5. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sain Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sain Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sain Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sain Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sain 6. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola 7. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Kurang dari % peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf 7

10 8. Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa 9. Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa 0. Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan 8

11 . Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan B. USIA 5 6 TAHUN. Peserta didik TK/RA mampu merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama Kurang dari % peserta didik TK/RA merespon hal-hal yang terkait dengan moral dan agama. Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik kasar 9

12 . Peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus Sebanyak 60% 80% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu melakukan gerakan motorik halus. Peserta didik TK/RA memiliki kesehatan fisik sesuai dengan pertumbuhan. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan Kurang dari % peserta didik TK/RA memiliki kesesuaian antara usia dan berat badan, usia dan tinggi badan, tinggi dan berat badan 0

13 5. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sains Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sains Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sains Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mengenal konsep pengetahuan umum dan sains Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep pengetahuan umum dan sains 6. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola 7. Peserta didik TK/RA mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf Kurang dari % peserta didik TK/RA mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf

14 8. Peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu menerima bahasa 9. Peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengungkapkan bahasa 0. Peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengenal keaksaraan

15 . Peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan. Sebanyak 8% 00% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Sebanyak 6% 80% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Sebanyak % 60% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Sebanyak % 0% peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan Kurang dari % peserta didik TK/RA mampu mengendalikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan

16 II. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A. Guru TK/RA. Guru TK/RA memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan akademik minimum sarjana (S)/diploma empat (D-IV). Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S)/diploma empat (D-IV) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S)/diploma empat (D-IV) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang tidak terakreditasi Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S)/diploma empat (D-IV) kependidikan tetapi bukan dari bidang anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi Memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S)/diploma empat (D-IV) nonkependidikan Tidak memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S)/diploma empat (D-IV). Guru TK/RA menguasai aspek-aspek karakteristik peserta didik. Menguasai 6 aspek karakteristik peserta didik Menguasai 5 aspek karakteristik peserta didik Menguasai aspek karakteristik peserta didik Menguasai aspek karakteristik peserta didik Menguasai aspek karakteristik peserta didik

17 . Guru TK/RA menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam tahun terakhir terlibat lebih dari kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik Dalam tahun terakhir terlibat kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik Dalam tahun terakhir terlibat kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik Dalam tahun terakhir terlibat kali kegiatan peningkatan kompetensi pedagogik Dalam tahun terakhir terlibat kurang dari kali peningkatan kompetensi pedagogik 5. Guru mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan. Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama tahun Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama semester Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester dan Rencana Kegiatan Mingguan Mengembangkan kurikulum dalam bentuk Program Kegiatan Semester Tidak mengembangkan kurikulum 6. Guru TK/RA menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. Selama semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak lebih dari 9 kali Selama semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak 8 9 kali Selama semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak 6 7 kali Selama semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak 5 kali Selama semester menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kontekstual sebanyak kurang dari kali 5

18 7. Guru TK/RA memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan melalui bermain yang mendidik. Selama semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak lebih dari 9 kali Selama semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 8 9 kali Selama semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 6 7 kali Selama semester memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 5 kali Selama semester, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak kurang dari kali 8. Guru TK/RA memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki Selama semester melatih kreativitas anak didik sebanyak lebih dari 9 kali Selama semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 8 9 kali Selama semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 6 7 kali Selama semester melatih kreativitas anak didik sebanyak 5 kali Selama semester, melatih kreativitas anak didik sebanyak kurang dari kali 9. Guru TK/RA berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Mampu melakukan ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik Mampu melakukan ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik Mampu melakukan ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik Mampu melakukan ciri komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik Tidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik 6

19 0. Guru TK/RA menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar. Menyelenggarakan lebih dari jenis penilaian Menyelenggarakan jenis penilaian Menyelenggarakan jenis penilaian Menyelenggarakan jenis penilaian Menyelenggarakan jenis penilaian. Guru TK/RA memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pembelajaran. Dalam semester melakukan lebih dari kali tindak lanjut Dalam semester melakukan kali tindak lanjut Dalam semester melakukan kali tindak lanjut Dalam semester melakukan kali tindak lanjut Tidak memanfaatkan hasil penilaian. Guru TK/RA melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran melalui bermain. Dalam semester melakukan lebih dari kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Dalam semester melakukan kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Dalam semester melakukan kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Dalam semester melakukan kegiatan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Tidak melakukan kegiatan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran 7

20 . Guru TK/RA bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Dalam tahun terakhir tidak pernah terjadi pelanggaran peraturan TK/RA Dalam tahun terakhir terjadi kali pelanggaran peraturan TK/RA Dalam tahun terakhir terjadi kali pelanggaran peraturan TK/RA Dalam tahun terakhir terjadi kali pelanggaran peraturan TK/RA Dalam tahun terakhir terjadi lebih dari kali pelanggaran peraturan TK/RA. Guru TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Selama tahun terakhir, seluruh hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria baik Selama tahun terakhir, dari hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidik Selama tahun terakhir, dari hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidik Selama tahun terakhir, dari hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidik Selama tahun terakhir, seluruh hasil penilaian kinerja guru dengan kriteria kurang baik atau ada catatan untuk pendidik 5. Guru TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Menampilkan 5 unsur kematangan pribadi Menampilkan unsur kematangan pribadi Menampilkan unsur kematangan pribadi Menampilkan unsur kematangan pribadi Menampilkan unsur kematangan pribadi 8

21 6. Guru TK/RA menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik, dan rasa percaya diri. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama tahun Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama semester Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat jenis laporan yang tidak lengkap Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat jenis laporan yang tidak lengkap Laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tidak lengkap 7. Guru TK/RA menjunjung tinggi kode etik profesi. Dalam tahun terakhir tidak pernah terjadi pelanggaran kode etik profesi Dalam tahun terakhir terjadi kali pelanggaran kode etik profesi Dalam tahun terakhir terjadi kali pelanggaran kode etik profesi Dalam tahun terakhir terjadi kali pelanggaran kode etik profesi Dalam tahun terakhir terjadi lebih dari kali pelanggaran kode etik profesi 8. Guru TK/RA bersikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak diskriminatif. Dalam semester melakukan lebih dari 8 kali pembelajaran dengan pendekatan multikultural Dalam semester melakukan 6 8 kali pembelajaran dengan pendekatan multikultural Dalam semester melakukan 5 kali pembelajaran dengan pendekatan multikultural Dalam semester melakukan kali pembelajaran dengan pendekatan multikultural Dalam semester melakukan kurang dari kali pembelajaran dengan pendekatan multikultural 9

22 9. Guru TK/RA berkomunikasi secara efektif, empatik, santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala TK/RA, guru dan komite TK/RA, serta pertemuan antara guru dan orangtua siswa Adanya rapat dewan guru, rapat antara guru dan kepala TK/RA, serta guru dan komite TK/RA Adanya rapat dewan guru serta rapat antara guru dan kepala TK/RA Adanya rapat dewan guru Tidak pernah diadakan rapat 0. Guru TK/RA beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti lebih dari 8 kali dalam kegiatan lingkungan Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 6 8 kali dalam kegiatan lingkungan Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 5 kali dalam kegiatan lingkungan Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti kali dalam kegiatan lingkungan Tidak mampu menggunakan bahasa daerah. Guru TK/RA berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Dalam tahun mengikuti lebih dari 8 kali kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lain Dalam tahun mengikuti 6 8 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lain Dalam tahun mengikuti 5 kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lain Dalam tahun mengikuti kali atau lebih kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lain Dalam tahun mengikuti kurang dari kali kegiatan komunitas profesi sendiri dan profesi lain 0

23 . Guru TK/RA menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan sebagai bagian kompetensi profesional. Dalam tahun mengikuti lebih dari kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional. Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional. Guru TK/RA menguasai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) bidang pengembangan. Menguasai 5 bidang pengembangan Menguasai bidang pengembangan Menguasai bidang pengembangan Menguasai bidang pengembangan Menguasai bidang pengembangan. Guru TK/RA mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Selama semester mengembangkan lebih dari 9 media pembelajaran hasil kreativitas guru Selama semester mengembangkan 7 9 media pembelajaran hasil kreativitas guru Selama semester mengembangkan 6 media pembelajaran hasil kreativitas guru Selama semester mengembangkan kali media pembelajaran hasil kreativitas guru Tidak pernah mengembangkan media pembelajaran hasil kreativitas guru

24 5. Guru TK/RA mengembangkan kompetensi profesional secara berkelanjutan. Dalam tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak lebih dari kali Dalam tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak kali Dalam tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak kali Dalam tahun terakhir melakukan penelitian tindakan kelas sebanyak kali Dalam tahun terakhir tidak pernah melakukan penelitian tindakan kelas 6. Guru TK/RA memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Selama semester memanfaatkan internet lebih dari 9 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri Selama semester memanfaatkan internet 7 9 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri Selama semester memanfaatkan internet 6 kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri Selama semester memanfaatkan internet kali untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri Tidak pernah memanfaatkan internet untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

25 B. Guru Pendamping TK/RA 7. Guru pendamping TK/RA memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan. Memiliki ijazah D-II PGTK atau lulus SMA/sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA yang terakreditasi, atau memiliki ijazah SMA sederajat dan telah berpengalaman sebagai guru pendamping TK/RA minimal 5 tahun Memiliki ijazah D-II PGTK atau lulus SMA/sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA yang tidak terakreditasi, atau memiliki ijazah SMA sederajat dan telah berpengalaman sebagai guru pendamping TK/RA antara tahun Memiliki ijazah SMA/sederajat tetapi tidak memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus TK/RA dan berpengalaman sebagai guru pendamping TK/RA antara tahun Memiliki ijazah SMA/sederajat tidak berpengalaman sebagai guru TK/RA dan berpengalaman kurang dari tahun sebagai guru pendamping TK/RA Memiliki ijazah SMP/sederajat 8. Guru pendamping TK/RA bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak. Dalam buku supervisi rata-rata tidak terdapat catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak Dalam buku supervisi rata-rata terdapat catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak Dalam buku supervisi rata-rata terdapat catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak Dalam buku supervisi rata-rata terdapat catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak Dalam buku supervisi rata-rata terdapat lebih dari catatan kekurangsesuaian perilaku guru pendamping dengan kebutuhan psikologis anak

26 9. Guru pendamping TK/RA bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma agama, budaya dan keyakinan anak. Semua guru pendamping bertindak sesuai dengan peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku dan telah dikenai sanksi yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku, namun diberi kesempatan memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku, namun hanya diberikan peringatan tertulis Ada guru pendamping yang melanggar peraturan dan ketentuan TK/RA yang berlaku, namun tidak diberikan sanksi apa pun 0. Guru pendamping TK/RA menampilkan diri sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur (jujur dan bertanggung jawab). Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama tahun Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama semester Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat jenis laporan yang tidak lengkap Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat jenis laporan yang tidak lengkap Laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester, tetapi semuanya tidak lengkap

27 . Guru pendamping TK/RA menguasai tahapan perkembangan anak sebagai bagian kompetensi profesional. Dalam tahun mengikuti lebih dari kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional Dalam tahun mengikuti kali kegiatan peningkatan kompetensi profesional. Guru pendamping TK/RA menguasai pertumbuhan dan perkembangan anak. Selama semester melakukan lebih dari 9 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama Selama semester melakukan 8 9 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosialemosi, dan moral agama Selama semester melakukan 6 7 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosialemosi, dan moral agama Selama semester melakukan 5 kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosialemosi, dan moral agama Selama semester melakukan kurang dari kali kegiatan pemantauan terhadap perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi, dan moral agama 5

28 . Guru pendamping TK/RA memahami pemberian rangsangan, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Dalam minggu memberikan 6 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan Dalam minggu memberikan 5 kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan Dalam minggu memberikan kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan Dalam minggu memberikan kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan Dalam minggu memberikan kurang dari kali/jenis rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan. Guru pendamping TK/RA membangun kerjasama dengan orang tua dalam pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak. Selama semester melakukan lebih dari 9 kali kerjasama dengan orang tua Selama semester melakukan 8 9 kali kerjasama dengan orang tua Selama semester melakukan 6 7 kali kerjasama dengan orang tua Selama semester melakukan 5 kali kerjasama dengan orang tua Selama semester melakukan kurang dari kali kerjasama dengan orang tua 5. Guru pendamping TK/RA menyusun program kegiatan. Memiliki Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama tahun Memiliki Program Kegiatan Semester, Rencana Kegiatan Mingguan, dan Rencana Kegiatan Harian secara lengkap selama semester Memiliki Program Kegiatan Semester dan Rencana Kegiatan Mingguan Memiliki Program Kegiatan Semester Tidak memiliki progam kegiatan 6

29 6. Guru pendamping TK/RA melaksanakan proses pengasuhan dan pendidikan. Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama tahun Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester secara lengkap selama semester Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat jenis laporan yang tidak lengkap Memiliki laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tetapi terdapat jenis laporan yang tidak lengkap Laporan harian, mingguan, bulanan, dan semester tidak lengkap 7. Guru pendamping TK/RA melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil pengasuhan dan pendidikan. Melaksanakan 5 jenis kegiatan penilaian Melaksanakan jenis kegiatan penilaian Melaksanakan jenis kegiatan penilaian Melaksanakan jenis kegiatan penilaian Melaksanakan jenis kegiatan penilaian 8. Guru pendamping TK/RA mampu beradaptasi dengan lingkungan TK/RA dan masyarakat. Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti lebih dari 8 kali dalam kegiatan lingkungan Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 6 8 kali dalam kegiatan lingkungan Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti 5 kali dalam kegiatan lingkungan Mampu menggunakan bahasa daerah setempat dan mengikuti kali dalam kegiatan lingkungan Tidak mampu menggunakan bahasa daerah setempat 7

30 9. Guru pendamping TK/RA mengkomunikasikan program pembelajaran kepada orangtua peserta didik. Dalam semester rata-rata sebanyak lebih dari kali Dalam semester rata-rata sebanyak kali Dalam semester rata-rata sebanyak kali Dalam semester rata-rata sebanyak kali Dalam semester rata-rata sebanyak kali C. Kepala TK/RA 50. Kepala TK/RA memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S) atau diploma empat (D-IV) dan memenuhi 5 kualifikasi lainnya. Memiliki ijazah sarjana (S) atau diploma empat (D-IV) bidang TK/RA atau Psikologi dari Prodi terakreditasi dan memenuhi 5 kualifikasi lainnya Memiliki ijazah sarjana (S) atau diploma empat (D-IV) bidang TK/RA atau Psikologi dari Prodi yang belum terakreditasi dan memenuhi kualifikasi lainnya Memiliki ijazah Diploma II PGTK/RA dan memenuhi 5 kualifikasi lainnya Memiliki ijazah Diploma II PGTK/RA dan memenuhi kualifikasi lainnya Memiliki ijazah di bawah Diploma II PGTK/RA 5. Kepala TK/RA memiliki kompetensi kepribadian. Dalam tahun terakhir melakukan lebih dari kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA Dalam tahun terakhir melakukan kurang dari kali kegiatan pengembangan diri sebagai kepala TK/RA 8

31 5. Kepala TK/RA memiliki kompetensi manajerial. Menyelenggarakan 7 8 kegiatan pengembangan lembaga Menyelenggarakan 5 6 kegiatan pengembangan lembaga Menyelenggarakan kegiatan pengembangan lembaga Menyelenggarakan kegiatan pengembangan lembaga Tidak menyelenggarakan kegiatan pengembangan lembaga 5. Kepala TK/RA memiliki kompetensi kewirausahaan. Mengelola lebih dari kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didik Mengelola kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didik Mengelola kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didik Mengelola kali/jenis kegiatan produksi/jasa TK/RA sebagai sumber belajar peserta didik Tidak memiliki kompetensi kewirausahaan 5. Kepala TK/RA melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi. Dalam tahun terakhir melakukan lebih dari kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi Dalam tahun terakhir melakukan kurang dari kali kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi 9

32 55. Kepala TK/RA mempunyai kompetensi sosial. Dalam tahun terakhir melakukan lebih dari kali kegiatan sosial Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan sosial Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan sosial Dalam tahun terakhir melakukan kali kegiatan sosial Dalam tahun terakhir melakukan kurang dari kali kegiatan sosial D. Tenaga administrasi 56. Tenaga administrasi minimum memiliki kualifikasi akademik SMA atau yang sederajat dan memiliki keterampilan lain yang sesuai. Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat, memiliki kemampuan aplikasi komputer, dan memiliki kemampuan pembukuan dan kesekretariatan Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat dan memiliki kemampuan pembukuan dan kesekretariatan Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat dan memiliki kemampuan aplikasi komputer Memiliki kualifikasi akademik SMA atau sederajat tetapi tidak memiliki keterampilan lain yang sesuai Memiliki kualifikasi akademik di bawah SMA atau sederajat 57. Tenaga administrasi melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kualifikasinya. Melaksanakan lebih dari tugas pokok Melaksanakan tugas pokok Melaksanakan tugas pokok Melaksanakan tugas pokok Melaksanakan tugas pokok 0

33 III. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN A. Standar Isi 58. Struktur program kegiatan di TK/RA mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan. Sebanyak 8% 00% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan Sebanyak 6% 80% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan Sebanyak % 60% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan Sebanyak % 0% Struktur Program Kegiatan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan Kurang dari % Struktur Program Kegiatan disusun mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui pembiasaan 59. TK/RA menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembangan. Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam 5 lingkup pengembangan Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam lingkup pengembangan Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam lingkup pengembangan Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam lingkup pengembangan Menjabarkan Struktur Program Kegiatan dalam lingkup pengembangan

34 60. TK/RA menyusun Struktur Program Kegiatan secara terpadu dengan pendekatan tematik. Sebanyak 8% 00% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematik Sebanyak 6% 80% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematik Sebanyak % 60% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematik Sebanyak % 0% Struktur Program Kegiatan disusun secara terpadu dengan pendekatan tematik Kurang dari % Struktur Program Kegiatan yang disusun secara terpadu dengan pendekatan tematik 6. Alokasi waktu belajar kelompok usia 6 tahun di TK/RA diselenggarakan sesuai dengan ketentuan BSNP. Diselenggarakan 900 menit atau lebih perminggu Diselenggarakan antara menit perminggu Diselenggarakan antara menit perminggu Diselenggarakan antara menit perminggu Diselenggarakan kurang dari 80 menit perminggu 6. TK/RA memiliki rombongan belajar dengan jumlah peserta didik sesuai ketentuan. Rasio guru dengan peserta didik : 0 atau lebih kecil Rasio guru dengan peserta didik : Rasio guru dengan peserta didik : Rasio guru dengan peserta didik : 5 6 Rasio guru dengan peserta didik : 7 atau lebih besar

35 6. TK/RA memiliki kalender pendidikan untuk pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun. Memuat 5 macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama tahun pelajaran Memuat macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama tahun pelajaran Memuat macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama tahun pelajaran Memuat macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama tahun pelajaran Memuat macam pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama tahun pelajaran B. Standar Proses 6. TK/RA mengembangkan rencana pembelajaran. Rata-rata setiap bulan terdapat lebih dari 0 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Rata-rata setiap bulan terdapat 6 0 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Rata-rata setiap bulan terdapat 5 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Rata-rata setiap bulan terdapat 6 0 Rencana Kegiatan Harian (RKH) Rata-rata setiap bulan terdapat kurang dari 6 Rencana Kegiatan Harian (RKH) 65. TK/RA menerapkan 5 prinsip pembelajaran. Menerapkan 5 prinsip pembelajaran Menerapkan prinsip pembelajaran Menerapkan prinsip pembelajaran Menerapkan prinsip pembelajaran Menerapkan prinsip pembelajaran

36 66. TK/RA mengorganisasikan perencanaan pembelajaran. Mengorganisasikan 5 aspek perencanaan pembelajaran Mengorganisasikan aspek perencanaan pembelajaran Mengorganisasikan aspek perencanaan pembelajaran Mengorganisasikan aspek perencanaan pembelajaran Mengorganisasikan aspek perencanaan pembelajaran 67. Penataan lingkungan bermain mampu menciptakan suasana: () aman, () nyaman, () bersih, () sehat, dan (5) menarik. Mampu menciptakan 5 suasana bermain Mampu menciptakan suasana bermain Mampu menciptakan suasana bermain Mampu menciptakan suasana bermain Mampu menciptakan suasana bermain 68. Alat Permainan Edukatif (APE) memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan. Sebanyak 8% 00% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan Sebanyak 6% 80% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan Sebanyak % 60% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan Sebanyak % 0% APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan Kurang dari % APE memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan sesuai dengan fungsi stimulasi yang telah direncanakan

37 69. Alat Permainan Edukatif (APE) dirancang dengan memanfaatkan lingkungan. Sebanyak 8% 00% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan Sebanyak 6% 80% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan Sebanyak % 60% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan Sebanyak % 0% APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan Kurang dari % APE dirancang dengan memanfaatkan lingkungan 70. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar ruangan. Dalam bulan terakhir sebanyak 6 atau lebih Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran Dalam bulan terakhir sebanyak 5 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran Dalam bulan terakhir sebanyak Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran Dalam bulan terakhir sebanyak 8 0 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran Dalam bulan terakhir sebanyak kurang dari 8 Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang dibuat guru memilih tempat kegiatan yang sesuai dengan tema pembelajaran 7. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan. Memiliki lebih dari ciri pembelajaran yang menyenangkan Memiliki ciri pembelajaran yang menyenangkan Memiliki ciri pembelajaran yang menyenangkan Memiliki ciri pembelajaran yang menyenangkan Hanya memiliki ciri pembelajaran yang menyenangkan 5

38 7. TK/RA mengorganisasikan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Melaksanakan sebanyak lebih dari bentuk kegiatan pengorganisasian Melaksanakan sebanyak bentuk kegiatan pengorganisasian Melaksanakan sebanyak bentuk kegiatan pengorganisasian Melaksanakan sebanyak bentuk kegiatan pengorganisasian Tidak melaksanakan kegiatan pengorganisasian 7. Dalam pelaksanaan program, TK/RA melibatkan orangtua/keluarga peserta didik Dalam tahun terakhir sebanyak lebih dari kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didik Dalam tahun terakhir sebanyak kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didik Dalam tahun terakhir sebanyak kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didik Dalam tahun terakhir sebanyak kali pelaksanaan program melibatkan orang tua/keluarga peserta didik Dalam tahun terakhir pelaksanaan program tidak pernah melibatkan orang tua/keluarga peserta didik C. Standar Penilaian 7. TK/RA melaksanakan teknik-teknik penilaian. Melaksanakan lebih dari teknik penilaian Melaksanakan teknik penilaian Melaksanakan teknik penilaian Melaksanakan teknik penilaian Melaksanakan teknik penilaian 6

39 75. TK/RA melaksanakan penilaian yang mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. Melaksanakan lebih dari lingkup penilaian Melaksanakan lingkup penilaian Melaksanakan lingkup penilaian Melaksanakan lingkup penilaian Melaksanakan lingkup penilaian 76. TK/RA melakukan penilaian mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan. Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama atau lebih semester terakhir Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama semester terakhir Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama semester terakhir Memiliki data penilaian peserta didik secara lengkap selama semester terakhir Tidak memiliki data penilaian 77. TK/RA melaksanakan proses penilaian secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh, dan berkelanjutan. Melaksanakan proses penilaian secara harian, mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester Melaksanakan proses penilaian secara mingguan, bulanan, tengah semester, dan akhir semester Melaksanakan proses penilaian secara mingguan, bulanan, dan akhir semester Melaksanakan proses penilaian secara bulanan dan akhir semester Melaksanakan proses penilaian pada akhir semester saja 7

40 78. TK/RA melaksanakan pengamatan pada saat anak beraktivitas selama di TK/RA. Sebanyak 8% 00% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA Sebanyak 6% 80% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA Sebanyak % 60% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA Sebanyak % 0% anak diamati saat beraktivitas selama di TK/RA Kurang dari % anak yang diamati saat beraktivitas selama di TK/RA 79. TK/RA secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan anak termasuk kebutuhan khusus. Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari dokumen Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari dokumen Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari dokumen Secara berkala mengkaji ulang catatan perkembangan dari dokumen Tidak pernah mengkaji ulang catatan perkembangan 80. TK/RA melakukan komunikasi dengan orangtua. Dalam semester melakukan lebih dari kali komunikasi dengan orangtua Dalam semester melakukan kali komunikasi dengan orangtua Dalam semester melakukan kali komunikasi dengan orangtua Dalam semester melakukan kali komunikasi dengan orangtua Dalam semester melakukan kali komunikasi dengan orangtua 8

41 8. TK/RA memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak. Memonitor 5 aspek tingkat pencapaian perkembangan anak Memonitor aspek tingkat pencapaian perkembangan anak Memonitor aspek tingkat pencapaian perkembangan anak Memonitor aspek tingkat pencapaian perkembangan anak Memonitor aspek tingkat pencapaian perkembangan anak 8. TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia. TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap hari, mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester. TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap mingguan, bulanan, tengah semester, dan semester TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap bulanan, tengah semester, dan semester TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap tengah semester dan semester TK/RA membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi yang tersedia setiap semester 8. TK/RA mengelola hasil penilaian dan melaporkan kepada orang tua/keluarga peserta didik. Dalam semester melaporkan lebih dari kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didik Dalam semester melaporkan kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didik Dalam semester melaporkan kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didik Dalam semester melaporkan kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didik Dalam semester melaporkan kali hasil penilaian kepada orang tua/keluarga peserta didik 9

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN 1. Kualifikasi Penguji

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TANGGAL 11 SEPTEMBER 2009

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TANGGAL 11 SEPTEMBER 2009 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 009 TANGGAL SEPTEMBER 009 INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMK/MAK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 A. KUALIFIKASI PEMBIMBING STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN Standar kualifikasi pembimbing pada kursus

Lebih terperinci

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik STANDAR KOMPETENSI GURU PAUD/TK/RA No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik Menguasai karakteristik peserta 1. Memahami karakteristik peserta didik usia didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) 1. Periksalah kelengkapan perangkat Akreditasi

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI III. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pendidik anak usia dini

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : Bahwa dalam

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2014 KEMENDIKBUD. Instruktur. Kursus Dan Pelatihan. Kompetensi. Kualifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA PENDIDIKAN PADA PROGRAM PAKET A, PAKET B, DAN PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) STANDAR KOMPETENSI (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* KOMPETENSI INTI Kompetensi Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le No.1685, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Kualifikasi Akademik. Pamong Belajar. Kompetensi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 CAKUPAN KAJIAN Pengertian dan cakupan kompetensi guru Kebijakan pemerintah tentang kompetensi guru Analisis berbagai

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR TENAGA ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA PROGRAM PAKET A, PAKET B, DAN PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGELOLA KURSUS DAN PELATIHAN Pendahuluan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI dan PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD dan PNF ) Komplek Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, Gedung

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

INSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

INSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN INSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN No Item Penilaian 1. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum. A. Sebanyak 76% 100% guru berpendidikan minimum S1/DIV PGSD/PGMI. B. Sebanyak

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PENILIK DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PENILIK DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PENILIK DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa pendidikan nasional

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang Mengingat : a. bahwa pendidikan

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perat

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1396, 2014 KEMENDIKBUD. Standar Kualifikasi. Akademik. Kompetensi. Penilik. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terima kasih atas waktu dan upaya Saudara dalam mengisi instrumen ini. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua,

KATA PENGANTAR. Terima kasih atas waktu dan upaya Saudara dalam mengisi instrumen ini. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).

Lebih terperinci

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH A. KUALIFIKASI 1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Kualifikasi kepala

Lebih terperinci

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.45, 2015 PENDIDIKAN. Standar Nasional. Kurikulum. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG POLA PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM SARJANA PADA PERGURUAN TINGGI YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompetensi yaitu pertama kompetensi paedagogik yaitu menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI Disajikan pada kegiatan PPM Di UPTD BALEENDAH KAB BANDUNG Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makna Kompetensi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.

KATA PENGANTAR. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Ketua, Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam melaksanakan tugas dan fungsi Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Menurut Notoatmodjo (2007: 42), efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan alat-alat

Lebih terperinci

-3- Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN MEMUTUSKAN :

-3- Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN MEMUTUSKAN : BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci