Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Gorontalo. Survey Partisipasi Pemilih KABUPATEN GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Gorontalo. Survey Partisipasi Pemilih KABUPATEN GORONTALO"

Transkripsi

1 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Survey Partisipasi Pemilih KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GORONTALO Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 1

2 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas ridha serta perkenan-nya, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga KPU Kab. telah selesai melaksanakan Kegiatan Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu di Kabupaten. Laporan ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaankegiatan Pendidikan Pemilih berdasarkan Petunjuk Teknis KPU Republik Indonesia. Pemilu merupakan salah satu elemen strategis dalam manajemen pemilu. Riset tidak hanya memberikan rasionalitas akademik mengenai suatu substansi pemilu. Riset lebih jauh memberikan pijakan empirik mengenai persoalan atas hal yang menjadi perdebatan. Hasil riset memastikan program dan kebijakan kepemiluan tidak dibangun atas postulat spekulatif, tetapi dikonstruksi berlandaskan pada argumen empirik dan rasional dengan proses yang dapat dipertanggungjawabkan Dalam negara demokrasi, partisipasi pemilih menjadi elemen penting demokrasi perwakilan. Ia adalah fondasi praktik demokrasi perwakilan. Persoalannya, terdapat sejumlah masalah menyangkut partisipasi pemilih yang terus menggelayut dalam setiap pelaksanaan pemilu. Sayangnya, persoalan itu tidak banyak diungkap dan sebagian menjadi ruang gelap yang terus menyisakan pertanyaan. Beberapa persoalan terkait dengan partisipasi dalam pemilu diantaranya adalah fluktuasi kehadiran pemilih ke TPS, suara tidak sah yang tinggi, gejala politik uang, misteri derajat melek politik warga, dan langkanya kesukarelaan politik. Masalah tersebut perlu dibedah sedemikian rupa untuk diketahui akar masalah dan dicari jalan keluarnya. Harapannya, partisipasi dalam pemilu berada pada idealitas yang diimajinasikan. Oleh karena itu, program riset menjadi aktivitas yang tidak terhindarkan dalam manajemen pemilu. Penyusunan Laporan Akhir Riset ini merupakan gambaran mengenai akar permasalahan pencapaian tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilih pada setiap pelaksanaan pemilu maupun pemilukada dan disadari masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan agar Laporan Akhir Riset KPU Kabupaten kedepan dapat disusun dengan lebih baik. Disadari bahwa untuk melaksanakan kegiatan ini KPU Kabupaten tidak sendiri, oleh karenanya kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten atas dukungan dan partisipasi dalam melaksanakan serta mensukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada di Kabupaten. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 2

3 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Semoga Laporan Akhir Riset KPU Kabupaten Tahun 2015 ini dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilukada yang nantinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan tingkat partisipasi masyarakat untuk masa yang akan datang. Limboto, November 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GORONTALO K E T U A, HENDRIK IMRAN, S.Ag, M.Ag Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 3

4 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN... 2 A. RASIONALITAS RISET...3 B. TUJUAN C. TEMA RISET Masalah Sosial Ekonomi Kehadiran dan ketidakhadiran Pemilih di TPS Perilaku Memilih Politik Uang Tingkat Melek Politik Warga Kesukarelaan Warga dalam Politik Media Sosial...5 BAB II KONDISI SOSIAL EKONOMI & KEAMANAN... 6 A. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT...7 BAB III PARTISIPASI PEMILIH A. PARTISIPASI PEMILIH Partisipasi Pileg Setiap Daerah Pilihan Partisipasi Mengikuti Pileg Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan dan Partisipasi Memilih Jenis Pekerjaan dan Partisipasi Memilih Usia dan Partisipasi Memilih...15 B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MELEK POLITIK...17 C. KEBIJAKAN YANG PERLU DIRUMUSKAN UNTUK MENINGKATKAN MELEK POLITIK KEHADIRAN PEMILIH KE TPS (Voter Turn-Out)...18 a. Mengapa kehadiran pemilih naik pada pileg dibandingkan pemilu sebelumnya ). Tingkat Kesejahteraan Masyarakat yang Relatif Baik ). Tingkat Kedewasaan dan Melek Berpolitik...19 b. Kenapa angka partisipasi PILPRES menyimpang dari pola pemilu sebelumnya c. Mengapa golput senantiasa ada dalam setiap kali pemilu Tingkat kepercayaan kepada Aleg semakin rendah d. Apa yang menyebabkan golput tetap saja ada dalam setiap pemilu Munculnya persepsi negatif kepada anggota Legislatif PERILAKU MEMILIH (Voting Behaviour) a. Sejauh mana alasan pemilih bersifat rasional...22 b. Apakah rekam jejak menjadi preferensi dalam menentukan pilihan...23 BAB IV MEDIA SOSIAL Aktif Kegiatan Sosial Mengikuti Berita Sumber Informasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 4

5 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 4. Kampanye yang disukai Kampanye Parpol BAB VMONEY POLITIC Money Politic Tindakan setelah Money Politic Jika tidak Money Politic Melihat Tindakan Money Politic Bentuk Pemberian Tindakan yang dilakukan BAB VI INTEGRITAS KPU KPU Netral Dapil dan KPU Netral Tingkat Pendidikan & KPU Netral Jenis Pekerjaan & KPU Netral BAB VII REKOMENDASI DAN DOKUMENTASI A. REKOMENDASI B. DOKUMENTASI Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 5

6 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab I PENDAHULUAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 6

7 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. PENDAHULUAN A. Rasionalitas Riset Riset pemilu merupakan salah satu elemen strategis dalam manajemen pemilu. Riset tidak hanya memberikan rasionalitas akademik mengenai suatu substansi pemilu. Riset lebih jauh memberikan pijakan empirik mengenai persoalan atas hal yang menjadi perdebatan. Hasil riset memastikan program dan kebijakan kepemiluan tidak dibangun atas postulat spekulatif, tetapi dikonstruksi berlandaskan pada argumen empirik dan rasional dengan proses yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam negara demokrasi, partisipasi pemilih menjadi elemen penting demokrasi perwakilan. Ia adalah fondasi praktik demokrasi perwakilan. Persoalannya, terdapat sejumlah masalah menyangkut partisipasi pemilih yang terus menggelayut dalam setiap pelaksanaan pemilu. Sayangnya, persoalan itu tidak banyak diungkap dan sebagian menjadi ruang gelap yang terus menyisakan pertanyaan. Beberapa persoalan terkait dengan partisipasi dalam pemilu diantaranya adalah fluktuasi kehadiran pemilih ke TPS, suara tidak sah yang tinggi, gejala politik uang, misteri derajat melek politik warga, dan langkanya kesukarelaan politik. Masalah tersebut perlu didedah sedemikian rupa untuk diketahui akar masalah dan dicari jalan keluarnya. Harapannya, partisipasi dalam pemilu berada pada idealitas yang diimajinasikan. Oleh karena itu, program riset menjadi aktivitas yang tidak terhindarkan dalam manajemen pemilu. B. Tujuan Tujuan dari Riset Pemilu 2014 adalah untuk mentradisikan kebijakan berbasis riset atas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan manajemen pemilu serta menjadi Bahan penyusunan kebijakan untuk meningkatkan dan memperkuat partisipasi warga dalam pemilu dan setelahnya Secara khusus riset ini bermaksud untuk menemukan akar masalah atas persoalanpersoalan yang terkait dengan partisipasi dalam pemilu serta terumuskannya rekomendasi kebijakan atas permasalahan yang dihadapi dalam kaitannya dengan partisipasi dalam pemilu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 7

8 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. C. Tema Riset Terdapat sejumlah persoalan ditemukan dari setiap periode pemilu. Potret persoalan itu dilihat dalam rentang waktu pemilu-pemilu pada masa reformasi sampai dengan saat ini. Persoalan-persoalan yang dapat dijadikan tema potensial untuk diriset menyangkut partisipasi pemilih diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Masalah Sosial Ekonomi menjadi bagian penting dari partisipasi masyarakat. Rasionalitas pemilih untuk ikut serta dalam ivent demokrasi berkorelasi dengan kondisi ekonomi dan social masyarakat, oleh karena itu gambaran kondisi social ekonomi merupakan bagian informasi riset yang mengawali pembahasan kajian kajian / tema tentang partisipasi masyarakat pada pemilu 2014 di Propinsi. 2. Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS ( Voter turn-out) Partisipasi pemilih sejak pemilu 1999 sampai dengan pemilu 2014 bergerak fluktuatif. Pada pemilu legislatif, penurunan partisipasi pemilih sekitar 10% konsisten terjadi sampai pada pemilu Sementara itu pada pemilu 2014, angka partisipasinya naik sebesar 5%. Pada kasus pilpres, tercatat dalam pemilu 2014 pertama kalinya dalam sejarah angka partisipasinya lebih rendah dibandingkan pemilu legislatif. Pertanyaannya, kenapa angka partisipasi pemilu legislatif naik dibandingkan pemilu sebelumnya? Kenapa angka partisipasi Pilpres menyimpang dari pola pada pemilu-pemilu sebelumnya? Selain itu kenapa golput tetap saja hadir dalam setiap pemilu? Apa penyebabnya? 3. Perilaku memilih (Voting behaviour). Perilaku memilih adalah terkait dengan keputusan pemilih untuk memilih kandidat atau peserta pemilu tertentu. Kenapa seorang pemilih menjatuhkan pilihannya kepada kandidat atau peserta pemilu tertentu. Tentu beragam alasan yang dapat dikemukakan oleh setiap pemilih. Persoalannya adalah, sejauhmana pilihan-pilihan itu bersifat rasional? Dengan kata lain, sejauhmana pilihan politik mereka berdasarkan pertimbangan rasional menyangkut kandidat atau peserta pemilu itu. Apakah rekam jejak, program atau janji peseta pemilu menjadi bahan pertimbangan atau faktor lain. Riset ini penting untuk mengetahui tingat rasionalitas pemilih dalam pemilu. 4. Politik uang ( Money politics/vote buying) Politik biaya tinggi menjadi keluhan sebagian peserta pemilu. Salah satu penyebabnya adalah fenomena politik uang. Peserta pemilu mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan dukungan pemilih, atau pemilih aktif meminta imbalan dari dukungan yang diberikannya. Fenomena ini sudah pasti menjadikan demokrasi kita tidak sehat. Pertanyaannya, bagaimana politik Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 8

9 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. uang terjadi? Polanya seperti apa? Kenapa disebagian tempat terjadi politik uang, disebagian tempat kebalikannya? Faktor apa yang mempengaruhi? Kebiajakan apa yang perlu ditempuh untuk mengatasi mengatasi fenomena politik uang? 5. Tingkat melek politik warga (Political literacy) Terdapat keyakinan bahwa tingkat melek politik warga berpengaruh pada sikap dan perilaku politik warga negara. Muaranya adalah pada tingkat kedewasaan perilaku berdemokrasi. Relasi itu bersifat perbandingan lurus, yaitu semakin tinggi tingkat melek politik warga semakin matang perilaku demokrasinya, dan sebaliknya. Dengan kata lain, wajah demokrasi sebuah negara sebagian ditentukan oleh tingkat melek politik warga. Pertanyaannya adalah seberapa tinggi/dalam melek politik warganegara? bagaimana melek politik warga selama ini terbentuk? faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya melek politik warga? Kebijakan apa saja yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan melek politik warga? 6. Kesukarelaan Warga dalam politik (Political voluntarism) Kesukarelaan warga dalam politik berpengaruh luas dalam kehidupan politik. Absennya kesukarelaan warga dapat merusak sendi-sendi demokrasi. Dalam jangka pendek, biaya politik mahal menjadi resiko yang harus ditanggung karena segalanya serba berbayar. Dalam jangka panjang, korupsi menjadi virus endemik yang pasti menyerang. Sebaliknya, tatanan demokrasi di negara kita akan semakin kokoh apabila kesukarelaan warga dalam berpolitik dapat tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Dari pemilu kepemilu kesukarelaan warga mengalami pasang surut. Kesukarelaan warga yang kehadirannya ditandai dengan munculnya relawan dari berbagai kalangan kuat muncul dalam pemilu Pertanyaannya, apa faktor yang mempengaruhi munculnya kesukuraleaan politik warga dan faktor apa yang menghambatnya? Kebijakan apa saja yang dapat ditempuh untuk menumbuhkan dan mmperkuat kesukarelaan warga dalam politik? Potensial tema riset lain dapat ditambahkan sepanjang berkaitan dengan partisipasi pemilih dalam pemilu dan dikoordinasikan/disampaikan pilihan temanya dengan KPU pada struktur diatasnya. 7. Media Sosial menjadi tren pelaksanaan pemilu dalam lima tahun terakhir, berbagai kejutan dan efektifitas penggunaan media menjadi hal yang perlu dicermati dalam riset ini berikut efesiensi pemanfaatannya oleh Komisi pemilihan Umum Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 9

10 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab KONDISI SO 2 KEAMANAN OSIAL EKONOMI& Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 10

11 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. A. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT Survey ini dilaksanakan di 19 kecamatan di Kabupaten di 71 desa / keluraha terpilih adapaun profil sebaran data adalah Sebaran Data Responden Tiap Kecamatan 9% 6% 6% 7% 7% 5% 5% 5% 4% 4% 4% 4% 4% 1% 2% 3% 3% 11% 12% Berdasarkan hasil olah data di atas diketahui bahwa jumlah sebaran data responden terbanyak berada di Kecamatan Limboto yaitu sebanyak 12 % dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan jumlah data responden terkecil berada di Kecamatan Pulubala dengan jumlah 1% dari jumlah keseluruhan responden. Besaran jumlah responden diambil secara proporsional berdasarkan banyaknya jumlah pemilih setiap wilayah (propotionate stratified random sampling). Daerah Pemilihan Dapil 3 23% Dapil 5 22% Dapil 2 19% Dapil I 18% Dapil 4 18% Persentase responden berdasarkan daerah pemilihan terbanyak berada pada daerah pemilihan tiga yaitu sebanyak 23% dari jumlah keseluruhan responden. Responden terbanyak kedua berada pada daerah pemilihan terbanyak lima yaitu sebanyak 22% responden. Presentase jumlah responden terbanyak selanjutnya berdasarkan daerah pemilihan secara berurutan yaitu daerah pilihan dua sebanyak 19%, daerah pemilihan satu sebanyak 18% dan daerah pilihan empat 18%. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 11

12 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Keadaan Ekonomi Keluarga lbih buruk dari yg lalu 9% lbh baik dri thn lalu 28% sama saja dari tahun lalu 63% Kondisi sosial masyarakat menunjukkan, 63% responden mengatakan bahwa ekonomi keluarga mereka sama saja dari tahun yang lalu. 28 % responden mengatakan lebih baik dari tahun lalu dan 9 % responden mengatakan bahwa ekonomi rumah tangga mereka lebih buruk dari tahun lalu. Kebutuhan Sangat Mendesak lainnya penyediaan air bersih penyediaan jaringan listrik pendidikan grtis 2% 5% 6% 9% pelayanna kesehatan prbaikan jalan Mahyani 14% 15% 15% pmbkaan lapngan kerja 33% Kebutuhan mendesak yang sangat diharapkan masyarakat umumnya adalah pembukaan lapangan kerja yaitu sebanyak 33% responden mengatakan demikian. Kebutuhan mendesak berikutnya yaitu pembangunan rumah layak huni, perbaikan jalan, pelayanan kesehatan, pendidikan geratis, penyediaan jaringan listrik dan penyediaan air bersih. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 12

13 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Ketertiban Lingkungan 57% 34% aman 8% 1% cukup aman kurang aman tdk aman 57 % Responden mengatakan bahwa kondisi lingkungan sudah aman. 34% diantaranya mengatakan bahwa lingkungan cukup aman, 8% responden mengatakann kurang aman dan hanya 1% responden yang mengatakan kurang aman. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 13

14 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab 3 PARTISIPASI PEMILIH Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 14

15 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Partisipasi Pemilih Tingkat partisipasi Pemilih berdasarkan hasil survey ini menunjukan bahwa sebanyak 79% masyarakat umumnya sudah mengikuti Pileg dan hanya 21% saja yang tidak mengikutinya. Dengan demikian partisipasii masyarakat mengikuti pileg umumnya sudah baik. Hasil survey ini jika dibandingkan dengan hasil riil Perhitungan Suara KPU Kabupaten pemilu 2014 tidak jauh berbeda yakni 80,08 % atau selisih hanya 0.78 %. Meskipun demikian jika dibandingkan dengan perolehan Pemilu Presiden 2014 tingkat partisipasi ini mengalami menurun 5.74 % atau hanya 74,33 %. Ikut Pileg 2014 Berdasarkan Hasil Survey tidak 21% ya 79% Tingkat Partisipasi Pemilih (Hasil Aktual Pemilu 2014) PEMILU LEGISLATIF PEMILU PRESIDEN 80,08% 74,33% KAB. GORONTALO Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 15

16 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Pileg Harapan tidak 24% ya 76% 76 % responden mengatakann bahwa pemilu legislatif adalah harapan bagi mereka, 24 % diantaranya mengatakan tidak atau sama saja dengan sebelum-sebelumnya. 1. Partisipasi Pileg Setiap Daerah Pilihan Dapil & Ikut Pileg 17,33% 18,71% 19,02% 21,93% Dapil I Dapil 2 Dapil 4 Dapil 3 Partisipasi tertinggi masyarakat dalam mengikuti pemilihan umum berada pada Dapil 3, yaitu sebanyak 21,93 %. Partisipasi pemilih tertinggi berikutnya berada pada dapil 4 yaitu sebanyak 19,02 %. Partisipasi terbanyak berikutnya berada pada dapil 2 sebanyak 18,71 % dan partisipasi pemilih paling rendah beradaa pada Dapil 1 sebanyak 17,33 %. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 16

17 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 2. Partisipasi Mengikuti Pileg Berdasarkan Jenis Kelamin Partisipasi Mengikuti Pileg Perempuan 49,23% Laki-Laki 50,77% Partisipasi tertinggi mengikuti pemilihan legislatif adalah laki-laki yaitu sebanyak 50,77 % dan Perempuan sebanyak 49,23 %. 3. Tingkat Pendidikan Dan Partisipasi Memilih Tingkat Pendidikan & Ikut Pileg 51,14% 22,02% 12,64% 2,65% 5,66% 5,90% Diploma/Akdmk Sarjana/SI/S2/S3 Tidak Sekolah SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat SD Sederajat Pemilih paling banyak pada pemilihan legeslatif adalah pemilih berpendidikan SD Sederajat yaitu sebanyak 51,14 %. Pemilih terbanyak berikutnya berpendidikan SLTA/Sederajat sebanyak 22,02 %. Pemilih berikutnya adalah SLTA/Sederajat sebanyak 12,64 %. Sebanyak 5,90 % Tidak Sekolah, Sarjana 5,66 % dan Diploma sebanyak 2,65 %. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 17

18 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 4. Jenis Pekerjaan Dan Partisipasi Memilih Jenis Pekerjaan & Partisipasi Memilih 33,53% 24,16% 14,18% 17,67% 2,16% 3,13% 5,17% Wiraswasta PNS / Pensiunan Masih Sekolah/kuliah Nelayan Petani Buruh Ibu RumahTangga Berdasarkan tingkat pendidikan, maka pemilih pada pemilu legeslatif didominasi oleh Ibu Rumah tangga, yaitu sebanyak 33,53%. Selanjutnya, para pekerja buruh sebanyak 24,16 %. Petani 17,67 %, Nelayan 14,18%, Sekolah dan Kuliah sebanyak 5,17 %, PNS sebanyak 3, 13 % dan Wiraswasta sebanyak 2,16 %. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 18

19 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 5. Usia Dan Partisipasi Memilih Usia dan Partisipasi Memilih thn thn thn thn > 55 thn 25,99% 22,40% 19,16% 17,01% 14,01% < 17 tahun 1,44% Berdasarkan usianya, jumlah pemilih terbanyak yaitu pemilih usia tahun sebanyak 25,99%. Usia Tahun sebanyak 22,40%. Usia Tahun sebanyak 19,16 %. Usia Tahun sebanyak 17,01 % dan Usia di atas 55 Tahun sebanyak 14,01%. Pemilih paling sedikit berada pada usia dibawah 17 tahun yaitu sebanyak 1, 44%. Dengan melihat data tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat pada pileg cukup baik. Namun pertanyaannya kemudian adalah apa yang mendasari partisipasi masyarakat mengikuti pileg yang cukup tinggi tersebut. Jawaban akan hal ini memang cukup beragam, namun umumnya sudah rasional seperti ingin berpartisipasi menjadi warga negara yang baik dan ingin adanya perubahan yang lebih baik setelah pemilhan nanti. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 19

20 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Alasan Ikut Pileg 76,8% 0,1% 0,4% 3,9% 7,4% 11,5% lainnya dapat uang caleg biasa ada dipercaya memilih perubahan warga yang baik Umumnya alasan utama masyarakat mengikuti Pileg adalah karena merasa bertangung jawab sebagai warga Negara yang baik yaitu sebanyak 76,8% responden mengatakan demikian. Selanjutnya sebagian masyarakat berkeinginan adanya perubahan yaitu sebanyak 11,5% responden mengatakan demikian. Biasa memilih menjadi alasan 7,4% responden mengikuti pileg dan 3,9% responden memilih karena calegnya dapat dipercaya serta yang memilih karena hanya ingin mendapatkan uang hanya 0,9% responden. Alasan Tidak Ikut parpol tdk dipercaya 4% caleg tdk baik 8% tidak ada gunanya 16% tdk terdaftar 28% untungkan elit 44% Alasan tidak mengikuti Pileg umumnya di dasari pada alasan hanya menguntungkan elit, selanjutnya yaitu tidak terdaftar, berikutnya secara berurutan tidak ada gunanya, caleg tidak baik dan parpol tidak dipercaya. Survey ini mendalami pertanyaan Faktor apa saja yang menghambat kesukarelaan politik warga tersebut? Ketidak Percayaan Kepada Elit. Ketidak percayaan kepada elit khususnya para aleg mengakibatkan rendahnya minat masyarakat dalam kegiatan-kegiatan politik. Pada tataran kebijakan pertanyaan selanjutnya adalah Kebijakan apa saja yang dapat ditempuh untuk menumbuhkan dan memperkuat kesukarelaan warga dalam politik? Meningkatkan kepercayaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 20

21 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. masyarakat dan meningkatkan kefahaman (melek) politiknya. Kepercayaan masyarakat dapat meningkat apabila perilaku elitnya (calon yang dipilih) sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu, ini sangat terkait antara pemilih dan yang dipilih. Kinerja para elit yang kurang baik, berdampak pada tidak baiknya partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik. Hal ini didasari pada anggapan masyarakat bahwa pemilu tidak menghasilkan apa-apa selain sama saja dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar pemilih, yaitu sebanyak 37% sudah mengenal anggotaa legeslatif, 34% di antaranya hanya mengenal orangnya, 23% hanya tahu fotonya dan 6% tidak tahu sama sekali. Penilaian Anggota Legeslatif Kurang Memuaskan 38% Tidak Memuaskan 25% Memuaskan 37% 37% responden mengatakann kinerja anggota legeslatif memuaskan. 38% mengatakan kurang memuaskan dan 25% mengatakan bahwa kinerja legeslatif tidak memuaskan. Dengan demikian umumnya kinerja legeslatif belum memuaskan. Sajian Data-data survey tersebut diatas menunjukkan bahwa alasan-alasan masyarakat mengikuti pileg umumnya disebabkan karena alasan-alasan rasional dan bukan karena alasan pragmatis. Dengan demikian menandakan bahwa daya melek politik masyarakat sudah semakin baik. Lalu... a. Faktor apa saja yang mempengaruhi melek politik? 1) Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan daya melek politik masyarakat. Tingginya angka kecurangan politik di suatu daerah pemilihan sangat berbanding lurus dengan rendahnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat. 2) Informasi yang memadai. Masyarakat umumnya kurang mengikuti informasi-informasi terkait dengan politik. Selain karena lebih banyak mementingkan hiburan, hal ini juga disebabkan karena Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 21

22 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. akses informasi yang susah. Salah satu media informasi yang banyak digunakan masyarakat adalah radio. Sementara informasi-informasi terkait dengan politik lebih banyak di bahas di koran-koran dan selebaran/majalah yang justru jarang tersentuh oleh masyarakat. b. Kebijakan apa saja yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan melek politik? 1) Meningkatkan pendidikan. Meningkatkan pendidikan tidak selamanya harus melalui pendidikan formal namun dapat juga dilakukan melalui pendidikan non formal dan informal. Selama ini, langkah untuk pendidikan non formal kurang tersentuh baik dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, Non Goverment Organization (NGO) dan sebagainya. 2) Layanan informasi yang mudah. Layanan informasi yang akurat dapat meningkatkan daya melek politik masyarakat. Dengan mengetahui informasi, maka preferensi memilih masyarakat tidak sebatas mengenal figur, melainkan visi, misi, track record (rekam jejak) dan agenda-agenda politik yang dibawanya. Sebaliknya, minimnya informasi menjadikan daya kritis dan kefahaman masyarakat juga akan semakin berkurang. 1. KEHADIRAN PEMILIH KE TPS (Voter Turn-Out) a. Mengapa kehadiran pemilih naik pada pemilu legeslatif dibandingkan dengan pemilu sebelumnya? 1) Tingkat kesejahteraan masyarakat yang relatif baik. Umumnya, semakin tinggi tingkat kesejateraan maka akan semakin baik pula partisipasi pemilih ke TPS. Hal ini tentu terkait erat hubungannya antara kesejahteraan dan tingkat pengetahuan dan pendidikan. Selain itu, kesejahteraan yang baik dapat mengurangi kesibukan memenuhi ekonomi keluarga di luar-luar rumah yang dapat mengalihkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan sosial politik kemasyarakatan. Terkait hal ini dapat dilihat pada diagram berikut; Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 22

23 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Pekerjaan & Hak Pilih ya tidak Wiraswasta PNS / Pensiunan Ibu RumahTangga Petani Buruh 100,0% 100,0% 99,4% 98,9% 98,8% 0,0% 0,0% 0,6% 1,1% 1,2% Nelayan 94,1% 5,9% Masih Sekolah/kuliah 85,5% 14,5% Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa tingkat partisipasi pemilih tertingggi berada pada wiraswasta. Partisipasi pemilih tertinggi selanjutnya adalah Pegawai Negeri Sipil, Ibu Rumah Tangga, Petani, Buruh, Nelayan, Masih Sekolah & Kuliyah. Data tersebut menunjukkan semakin baik tingkat pekerjaan seseorang, atau dengan kata lain semakin baik kelas sosialnya, maka umumnya partisipasi memilihnya juga cukup tinggi. 2) Tingkat kedewasaan dan melek berpolitik Tingkat kedewasaan dan melek berpolitik memiliki pengaruh dalam meningkatkan partisipasi pemilih ke TPS. Hal ini dapat dilihat berdasarkan diagram berikut. Usia & Hak Pilih ya tidak 25,0% 4,6% 0,9% 0,4% 1,2% 4,5% 75,0% 95,4% 99,1% 99,6% 98,8% 95,5% < 17 tahun thn thn thn thn > 55 thn Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 23

24 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Data di atas menunjukkan, angka pemilih tertinggi berada pada usia tahun dan usia tahun. Angka-angka tersebut merupakan angka umur produktif dimana kematangan kedewasaan sudah terbentuk. Sebaliknya, umur tahun dan umur 55 tahun serta di atasnya relatif rendah karena pada angka tersebut produktivitas tidak terjadi sebagaimana angka 30-an. Pada usia muda (17-24) merupakan tahap peralihan menuju kedewasaan sebaliknya pada usia tua disebabkan karena beberapa faktor seperti semakin lemahnyaa fungsi fisik, angka produktivitas pun sudah semakin berkurang. b. Kenapa angka partisipasi PILPRES menyimpang dari pola pemilu-pemilu sebelumnya? c. Mengapa golput senantiasa ada dalam setiap kali pemilu? Tingkat Kepercayaan Kepada Aleg Semakin Rendah Rendahnya kepercayaan kepada anggota legeslatif menimbulkan munculnya persepsi bahwa pemilu tidak memiliki menghasilkan apa-apa selain hanya ritual tahunan belaka. Kekecewaan tersebutt kemudian dapat juga berdampak kepada tingginya angka golput karena masyarakat tidak mau lagi mengikuti kegiatan-kegiatan politik kemasyarakatan. Berikut data kepuasanan pemilih terhadap anggota legeslatif. Penilaian Anggota Legeslatif Kurang Memuaskan 38% Tidak Memuaskan 25% Memuaskan 37% Berdasarkan pada diagram tersebut di atas diketahui bahwa 37% responden mengatakan kinerja anggota legeslatif memuaskan. 38% mengatakan kurang memuaskan dan 25% mengatakan bahwa kinerja legeslatif tidak memuaskan. Dengan demikian umumnya, atau sebanyak 63% responden tidak puas dengan kinerja legeslatif. Ketidak puasan ini yang nantinya berdampak kepada minimnya partisipasi pemilih dan tingginya angka golput. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 24

25 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. d. Apa yang menyebabkan golput tetap saja ada dalam setiap pemilu? Munculnya persepsi negatif kepada Anggota Legeslatif Persepsi yang negatif kepada anggota legeslatif berdampak pada kekurang percayaan masyarakat kepada pemerintah. Kurangnya truss tersebut yang kemudian menjadi salah satau pemicu angka golput selalu ada dalam setiap pemilu. Alasan Tidak Ikut parpol tdk dipercaya 4% caleg tdk baik 8% tidak ada gunanya 16% tdk terdaftar 28% untungkan elit 44% Diagram di atas menunjukkan 44% atau sebagian besar masyarakat masih memiliki prasangka buruk atau ketidak percayaan kepada elit sehingga hal ini berdampak juga kepada rendahnya partisipasi memilih dan meningkatkan angka golput. Selain itu angka golput juga bisa disebabkan tidak terdaftarnya masyarakat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), menganggap pemilu tidak ada gunannya, caleg tidak baik dan parpol tidak dipercaya serta alasan-alasan lainnya. 2. PERILAKU MEMILIH (Voting Behaviour) Perilaku memilih sangat erat hubungannnya dengan keputusan pemilih untuk memilih kandidat atau peserta pemilu tertentu. Dasar apa yang digunakan para pemilih untuk menjatuhkan pilihannya kepada kandidat atau peserta pemilu. Tentu sangat beragam alasan yang dapat dikemukakan oleh para pemilih. Masalahnya kemudian, sejauh mana alasanalasan itu cukup rasional? Apakah rekam jejak ( track record), program-program tertentu menjadi preferensi pemilih menjatuhkan pilihannya? Berdasarkan pada masalah-masalah tersebut kemudian penelitian ini seakan menemukan signifikansinya untuk dilakukan. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 25

26 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. a. Sejauh mana alasan pemilih bersifat rasional? Pada umumnya, alasan pemilih dalam menentukan pilihannya cukup rasional. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya angka money politics. Artinya, idealisme dan faktor rasional lain, masih menjadi preferensi pemilih dalam menentukan pilihannya. Money Politik & Hak Pilih Ya, Wajar diterima 26% Tidak bisa diterima 74% Berdasar data tersebut diketahui bahwa yang menerima kebolehan politik uang atau memilih karena alasan pragmatis dan tidak rasional cukup rendah, yaitu sebanyak 26% pemilih. Sebaliknya, pemilih yang mendasarkan pilihannya berdasarkan alasan-alasan lain yang rasional jauh lebih banyak. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 26

27 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Data di atas dapat dikuatkan juga dengan data alasan memilih masyarakat berikut ini. Alasan Ikut Pileg 76,8% 0,1% 0,4% 3,9% 7,4% 11,5% lainnya dapat uang caleg dipercaya biasa memilih ada perubahan warga yang baik Data tersebut menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat cukup tinggi. Alasan mengikuti pileg bukan disebabkan oleh faktor-faktor pragmatis melainkan oleh faktorfaktor rasional seperti ingin menjadi warga negara yang baik, ada perubahan, biasa memilih, caleg dipercaya dan sebagainya. b. Apakah Rekan Jejak (Track Record) menjadi preferensi dalam menentukan pilihan? Pemilih umumnya masih mendasarkan pilihannya berdasarkan calon yang dikenalnya. Data tingkat pengenalan caleg menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat atau 71% pemilih mengetahui calon dan mengenalnya. Dengan demikian maka informasi rekam jejak (track record) calon menjadi dasar pemilih dalam menentukan pilihan. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 27

28 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab 4 MEDIA SOSIAL Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 28

29 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Aktif Kegiatan Sosial parpol 2% senbud 2% orlab 5% karangtaruna 9% orpemuda 10% serikat 22% arisan 51% Kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang umumnya dilakukan masyarakat adalah arisan, yaitu sejumlah 51% responden mengatakan demikian. Kegiatan sosial kemasyarakatan terbanyak berikutnya adalah serikat yaitu sebanyak 22%, organisasi pemuda sebanyak 10%, karang taruna 9%, orlab sebanyak 5%, seni budaya 2% dan partai politik sebanyak 2%. Mengikuti Berita kadang-kadang 29% sering 25% jarang 19% tidakpernah 16% selalu 10% Kebutuhan masyarakat akan berita umumnya masih rendah. Sebanyak 10% responden mengatakan bahwa selalu mengikuti berita. 16% di antaranya mengatakan tidak pernah mendengar berita. 19% responden mengatakan jarang mengikuti berita. 25% responden mengatakan sering dan umumnya atau sebanyak 29% responden hanya kadang-kadang mengikuti berita jika butuh informasi. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 29

30 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Sumber Informasi radio 47% baliho 18% stiker 9% dialog 9% lainnya 8% medsos 5% selebaran 2% Sumber informasi yang sering digunakan oleh masyarakat umumnyaadalah radio yaitu sebanyak 47% responden mengatakan demikian. Selanjutnya adalah baliho yaitu sebanyak 18% responden mengatakan demikian, striker sebanyak 9%, dialog 9%, lain-lain, media sosial 5% dan selebaran 2%. Kampanye Yang Disukai 30,9% 13,2% 12,5% 8,7% 6,2% 5,4% 5,2% 4,6% 3,5% 3,4% 2,3% 1,3% 1,1% 0,9% 0,6% 0,3% Model kampanye yang paling disukai umumnya adalah kampanye dialogis, sebanyak 30,9% responden mengatakan demikian. Model kampanye parpol yang disukai selanjutnya adalah hiburan, layanan kesehatan dan yang terakhir berupa pemutaran film dan sejenisnya. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 30

31 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Kampanye Parpol lainnya 1,99 wirausaha 5,02 budaya hobi olahraga 8,72 10,24 11,75 keagamaan Baksos 24,55 25,97 Bentuk kampanye parpol yang umumnya disukai adalah bakti sosial, sebanyak 25,97% mengatakan demikian. Selanjutnya kegiatan-kegiatan keagamaan sebanyak 24,55%. Olahraga sebanyak 11,75%, hobi sebanyak 10,24%, budaya sebanyak 8,72%, wira usaha 5,02% dan lainnya sebanyak 1,99%. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 31

32 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab 5 MONEY POLITIK Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 32

33 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Hasil Survey ini menunjukkan bahwa 74% masyarakat tidak mau (menolak) politik uang dan hanya sebagian kecil yang menerimannya. Ketika masyarakat sudah berani menolak politik uang itu artinya daya melek politik mereka sudah semakin baik. Masyarakat sudah semakin faham pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan politik bukan karena diukur oleh angka-angka materi melainkan berdasarkan panggilan kesadaran nurani masing-masing. Ya, Wajar diterima 26% Money Politik Tidak bisa diterima 74% 74% masyarakat memandangng bahwa money politik adalah hal yang tidak dapat diterima. 26% mengatakan bahwa hal itu wajar-wajar saja. Tindakan Setelah Money Politik Terima - Pilih saathari H 7% lainnya 10% Terima - Pilih Calon byk uang 11% Terima - tdk pilih calon 22% Terima - Pilih Calon 50% Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 33

34 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 50% responden mengatakan akan menerima uang dan kemudian memilih calon yang memberikan uang tersebut. 22% responden mengatakan akan menerima uang dan tidak memilih calon yang memberikan uang. 11% responden mengaku akan menerima semua uang pemberian uang para calon dan memilih yang terbanyak uangnya dan 7% responden akan menerima uang dan memilih saat hari H. JIka Tidak Money Politik Pembagian Pakaian 8% Pembagian Sembako 11% Pemberian Uang 15% perbaikan Fasilitas Umum 66% Jika tidak terjadi money politik maka hal yang banyak diharapkan masyarakat adalah perbaikan fasilitas umum, yaitu sebanyak 66% responden mengatakan demikian. 15% diantaranya tetap berharap pemberian uang. 11% berharap pemberian sembako, 8% pembagian pakaian. Melihat Tindakan Money Politik Ya 30% Tidak 70% Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 34

35 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 70% responden mengatakan tidak pernah melihat money politik dan 30 % mengatakan pernah melihat money politik. Bentuk Pemberian 58% 21% 12% 10% Pemberian Uang Pembagian Sembako Pembagian Pakaian perbaikan Fasilitas Umum Bentuk Money Politik yang banyak dilakukan umumnya adalah pemberian uang yaitu sebanyak 58%. Selanjutnya pembagian sembako sebanyak 21%. Pemberian pakaian sebanyak 12% dan Perbaikan fasilitas umum sebanyak 10%. Tindakan Yang Dilakukan Akan membantu jika dibutuhkan 27% cukup menyaksikan saja 38% menegur & melaporkan kpd pngawas 35% 38% responden mengatakann cukup hanya menyaksikan saja apabila melihat tindakan yang menjurus kepada money politik. 35% diantaranya akan menegur dan melaporkan kepada panwas dan 27% responden mengatakan akan membantu Jika dibutuhkan. Politik uang umumnya terjadi karena beberapa sebab di antaranya; Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 35

36 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. 1) Tingkat ekonomi masyarakat masih rendah. Alasan mengapa politik uang dapat terjadi umumnya sangat pragmatis, seperti kebutuhan finansial sesaat dianggap lebih penting dari pada masa depan suatu daerah atau negara. Hal ini tentu dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Keadaan Ekonomi Keluarga lbih buruk dari yg lalu 9% lbh baik dri thn lalu 28% sama saja dari tahun lalu 63% Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ekonomi keluarga masyarakat masih sama saja dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan 9% di antaranya mengatakann lebih buruk dari sebelumnya. Walaupun adaa sebagian yang meningkat, namun angka itu tidaklah seberapa. Kesempitan ekonomi keluarga sangat memungkinkan terjadinya money politics disebabkan karena uang dianggap sebagai kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi dari pada kebutuhan yang lain (Abraham Maslow) ). Keadaan Ekonomi & Money Politik Ya, Wajar diterima Tidak bisa diterima lbih buruk dari yg lalu 25,8% 74,2% lbh baik dri thn lalu 26,1% 73,9% sama saja dari tahun lalu 29,5% 70,,5% Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 36

37 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Walaupun informasi data tersebut tidak begitu konsisten antara rendahnya ekonomi dan money politik, namun tidak dapat dinafikan bahwa rendahnya ekonomi menjadi salah satu faktor terjadinya money politik. 2) Pendidikan yang rendah. Pendidikan menjadi faktor utama masyarakat memilih berdasarkan alasan-alasan rasional atau berdasarkan kepentingan-kepentingan pragmatis. Tingkat pendidikan yang baik menjadikan masyarakat dapat berfikir jernih dengan analisa-analisa akademik dan sebaliknya pendidikan yang rendah menimbukan alasan memilih apada adanya, bahkan cenderung pragmatis. Pendidikan & Money Politik Ya, Wajar diterima Tidak bisa diterima Tidak Sekolah Diploma/Akdmk SD Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Sarjana/SI/S2/S3 48,0% 36,0% 28,3% 21,1% 20,1% 16,1% 52,0% 64,0% 71,7% 78,9% 79,9% 83,9% Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tingkat money politik tertinggi berada pada masyarakat yang tidak berpendidikan dan terendah berada pada masyarakat lulusan sarjana dan setingkatnya. Dengan demikian, pendidikan masih menjadi faktor determinan terjadinya money politik. 3) Pekerjaan yang erat hubungannya dengan pendapatan. Semakin tinggi pendapatan umumnya masyarakat tidak cenderung pragmatis. Pekerjaan memiliki hubungan erat dengan pendapatan. Pekerjaan-pekerjaan di sektor publik yang profesional umumnya dikerjakan oleh tenaga-tenaga terdidik dan sebaliknya pekerja-pekerja kasar dikerjakan sebagian besar mereka yang tidak terdidik. Pekerjaan ini yang kemudian mempengaruhi sikap masyarakat terhadap perilaku money politik. Hal ini dapat dilihat dari diagram berikut: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 37

38 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Pekerjaan & Money Politik Ya, Wajar diterima Tidak bisa diterima 93,5% 80,9% 80,4% 73,9% 70,1% 67,5% 66,7% 6,5% 19,1% 19,6% 26,1% 29,9% 32,5% 33,3% Tingkat money politik tertinggi banyak dilakukan pada jenis pekerjaan seperti wiraswasta dan buruh, sebaliknya tingkat money politik terendah berada pada jenis pekerjaan seperti PNS dan sejenisnya. Jenis pekerjaan ini tentu sangat terkait dengan pendidikan. Pada jenis pendidikan pertama umumnya diisi oleh orang-orang berpendidikan rendah dan sebaliknya, jenis pekerjaan kedua umumnya dilakukan oleh orang-orang berpendidikan tinggi. Dengan walaupun jenis pekerjaan masih merupakan faktor dominan yang mempengaruhi money politics namun tidak dapat dilepaskan dari pendidikan. Mengapa disebagian tempat terjadi politik uang dan sebagiannya tidak? Faktor apa yang mempengaruhi? Pendidikan warga setiap tempat berbeda-beda.tingkat pendidikan masyarakat berbeda-beda berdasarkan daerah pemilihannya. Tingkat pendidikan yang menunjukkan tingkat pengetahuan dan kepahaman politik yang berbeda-beda setiap wilayah inilah yang kemudian menjadikan money politics dapat terjadi pada satu daerah dan daerah lainnya. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 38

39 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Berikut data tingkat money politics setiap dapil. Dapil & Money Politik Ya, Wajar diterima Tidak bisa diterima Dapil 5 33,8% 66,2% Dapil I 30,3% 69,7% Dapil 3 23,9% 76,1% Dapil 4 23,1% 76,9% Dapil 2 18,1% 81,9% Berdasarkan data di atas dikehui bahwa tingkat money politics tertinggi berada pada dapil 5 dan tingkat money politik terendah berada pada dapil 2. Tinggi rendahnya dipengaruhi salah satunya oleh tingkat pendidikan. Pada dapil 2 tingkat money politik rendah disebabkan karena mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi, sebaliknya pada dapil 5 mayoritas penduduknya berpendidikan rendah atau hanya lulusan SD. Terkait dengan hal ini dapat dilihat pada diagram berikut. Dapil & Pendidikan Dapil 2 Dapil I Dapil 5 Dapil 3 Dapil 4 Sarjana/SI/S2/S3 10% 8% 5% 4% 3% Diploma/Akdmk 2% 5% 1% 2% 2% SLTA/Sederajat 27% 34% 16% 20% 21% SLTP/Sederajat 10% 8% 16% 14% 18% SD Sederajat 45% 38% 55% 56% 54% Tidak Sekolah 6% 7% 6% 4% 3% Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tingkat pendidikan S1/S2/S3 terbanyak berada pada Dapil 2 sedangkan yang terendah berada pada dapil 4, 3 dan 5. Jumlah diploma paling sedikit berada pada dapil 5 yaitu hanya 1% dari jumlah seluruhnya. Data tersebut semakin Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 39

40 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. meneguhkan bahwa tingkat pendidikan tiap wilayah mempengaruhi perbedaan tingkat money politics di wilayah tersebut. Kebijakan apa yang perlu ditempuh mengatasi fenomena politik uang? 1) Meningkatkan pengetahuan politik masyarakat yang baik. Fenomena politik uang banyak terjadi karena ketidak fahaman masyarakat akan pengetahuan politik. Pengetahuan politik yang dimiliki masyarakat umumnya hanya sekedarnya. Dengan demikian maka kepentingan-kepentingan politik yang lebih besar dapat terkalahkan dengan kepentingan politik sesaat seperti politik uang dan sejenisnya. 2) Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Pendidikan menjadi faktor determinan dari perilaku politik uang di tengah masyarakat. Tingkat pendidikan berbanding terbalik dengan politik uang. Artinya, semakin tinggi pendidikan umumnya dapat menekan rendahnya money politics dalam masyarakat dan begitu pula sebaliknya. Olehnya itu tidak ada cara lain memutus mata rantai politics uang yang efektif kecuali dengan pendidikan. 3) Meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga. Tingkat ekonomi keluarga sangat mempengaruhi politik uang di tengah masyarakat. Semakin rendah tingkat pendapatan ekonomi keluarga, umunya masyarakatnya cenderung pragmatis karena kebutuhan pokok bagi mereka adalah memenuhi kebutuhan keluarga sebelum kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Dengan demikian meningkatkan ekonomi keluarga menjadi salah satu faktor mengurangi timbulnya politik uang. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 40

41 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab 6 INTEGRI ITAS KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 41

42 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Data hasil survey mengenai Integritas Penyelenggaran pemilu 2014 menunjukan KPU Netral Ragu-Ragu 19% Tidak 8% Ya 73% 73% responden mengatakan KPU Netral dalam penyelenggaraan PEMILU. 19% Mengatakan ragu-ragu dan 8% diantaranya mengatakan tidak. Penilaian mengenai netralitas KPU jika didasarkan pada daerah pemilihan diperoleh bahwa di dapil 5 netralitas KPU cukup di respon dengan baik sebaliknya di Dapil 3 perlu perhatian Dapil dan KPU Netral Dapil 5 22,63% Dapil 2 21,55% Dapil 4 19,61% Dapil I 18,32% Dapil 3 17,89% Berdasarkan tingkat pendidikan Responden Netralitas KPU di respon oleh mayoritas berlatar pendidikan SD yakni 51,98 % dan terenah Diploma 1,72 %. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 42

43 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Tingkat Pendidikan & KPU Netral SD Sederajat 51,98% SLTA/Sederajat SLTP/Sederajat Sarjana/SI/S2/S3 22,72% 12,39% 5,85% Tidak Sekolah 5,34% Diploma/Akdmk 1,72% Berdasarkan Jenis pekerjaan responsitas tertinggi mengenai netralitas KPU berasal dari kalangan Ibu-Ibu rumah tangga, selanjutnya kelompok buruh, petani dan nelayan Jenis Pekerjaan & KPU Netral 34,89% 25,04% 14,16% 1,90% 2,42% 17,27% 4,32% Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 43

44 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. berikut aspek-aspek penilaiann responden berdasarkan kategori integritas KPU yakni Ragu-ragu 5% KPU Mandiri Ya 95% 95% responden bahwa KPU Mandiri dan hanya 5% yang mengatakan ragu-ragu. KPU Jujur Ragu-ragu 6% Ya 94% 94% responden mengatakann dan percaya bahwa KPU jujur dan hanya 6% yang mengatakan Ragu-ragu. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 44

45 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Ragu-ragu 2% KPU Adil Ya 98% 98% responden percaya bahwa KPU Adil dalam penyelenggaran pemilu dan hanya 2% yang mengatakan tidak. KPU Terbuka Ragu-ragu 3% Ya 97% 97% responden mengatakan bahwa KPU Terbuka dan hanya 3% yang mengatakan ragu-ragu. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 45

46 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. KPU Profesional Ragu-ragu 3% Ya 97% 97% responden mengatakan bahwa KPU Profesional dan 3% diantaranya yang ragu-ragu. Ragu-ragu 4% KPU Akuntabilitas Ya 96% 96% Responden mengatakan kalau KPU Akuntabel dan 4% mengatakan tidak/ ragu-ragu. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 46

47 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Ragu-ragu 12% Tidak 5% KPU Harapan ya 83% 83% responden mengatakann bahwa KPU adalah Harapan dan 12% diantaranya ragu-ragu dan 5% tidak. Lampiran Profil Responden Pendidikan Diploma/Akdmk Tidak Sekolah Sarjana/SI/S2/S3 2% 5% 6% SLTP/Sederajat 14% SLTA/Sederajat 23% SD Sederajat 50% Tingkat pendidikan pemilih terbanyak adalah SD sederajat yaitu sebanyak 50%. Tinkat pendidikan terbanyak selanjutnya yaitu lulusan SLTA, SLTP, Sarjana, Tidak Sekolah dan Diploma. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 47

48 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Pekerjaan 33% 24% 18% 14% 6% 3% 2% Pekerjaan pemilih terbanyak umumnya adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanak 33%. 24% diantaranya adalah buruh. 18% Petani, 14% Nelayan, 6% Masih Sekolah, 3% Pegawai atau Pensiunan dan 2% diantaranya adalah wiraswasta. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 48

49 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bab 7 REKOMENDASI DAN DOKUMENTASI Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayu umerah Kec. Limboto Kab. 49

50 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. A. REKOMENDASI 1. Merekomendasikan kepada KPU RI dalam rangka pemahaman pemilu dan demokrasi dapat memasukkan pelajaran pemilu pada kurikulum sekolah. 2. Merekomendasikan kepada KPU RI untuk sosialisasi dalam segmentasi tertentu supaya dipatenkan untuk seluruh KPU Kab./Kota se Indonesia. 3. Merekomendasi kepada KPU RI untuk persyaratan penyelenggara Pemilu terutama untuk penyelenggara AD HOC di sesuaikan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di daerah masing masing. 4. Merekomendasikan kepada KPU RI untuk Pemilih Disabilitas disiapkan anngaran khusus sosialisasi / Tahun Anggaran. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 50

51 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. B. DOKUMENTASI KOMISI PEMILIHAN UMUM PROPINSI GORONTALO SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014 JUMLAH SAMPEL KABUPATEN GORONTALO = Sampling Error = 3 % Kec Kode Desa Desa Jumlah Sampel Telaga 1 BULILA 17 Telaga 2 MONGOLATO 18 Telaga 3 PILOHAYANGA 16 Telaga 4 DULOHUPA 11 Batudaa 5 ILUTA 16 Batudaa 6 ILOHUNGAYO 13 Batudaa 7 DUNGGALA 12 Tibawa 8 TOLOTIO 20 Tibawa 9 LABANU 21 Tibawa 10 REKSONEGORO 10 Tibawa 11 BUHU 26 Tibawa 12 ISIMU RAYA 21 Tibawa 13 BALAHU 21 Btda Pantai 14 KAYUBULAN 16 Btda Pantai 15 BONGO 15 Btda Pantai 16 LANGGULA 4 BOLIYOHUTO 17 SIDOMULYO 11 BOLIYOHUTO 18 PARUNGI 11 BOLIYOHUTO 19 DILONIYOHU 11 BOLIYOHUTO 20 MOTODUTO 9 BOLIYOHUTO 21 MONGGOLITO 7 Telaga Biru 22 ULAPATO A 15 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 51

52 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Telaga Biru 23 TALUMELITO 8 Telaga Biru 24 TULADENGGI 26 Telaga Biru 25 PENTADIO TIMUR 18 Telaga Biru 26 DUMATI 11 Bongomeme 27 DULAMAYO 14 Bongomeme 28 MOLAS 14 Bongomeme 29 BATULORENG 11 Bongomeme 30 LIYODU 7 Bongomeme 31 KAYUMERAH 9 Tolangohula 32 SUKAMAKMUR 25 Tolangohula 33 POLOHUNGO 13 Tolangohula 34 SIDOHARJO 17 Tolangohula 35 TAMAILA UTARA 11 MOOTILANGO 36 PARIS 21 MOOTILANGO 37 KARYAMUKTI 10 MOOTILANGO 38 SUKAMAJU 8 MOOTILANGO 39 HUYULA 14 Pulubala 40 PULUBALA 20 Pulubala 41 BAKTI 20 Pulubala 42 MOLALAHU 10 Pulubala 43 PUNCAK 24 Limboto Barat 44 HUIDU 14 Limboto Barat 45 DAENAA 20 Limboto Barat 46 HUTABOHU 24 Limboto Barat 47 HAYA-HAYA 15 Tilango 48 TILOTE 12 Tilango 49 TENGGELA 14 Tilango 50 TINELO 14 Bilato 51 TOTOPO 6 Bilato 52 BILATO 9 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 52

53 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Bilato 53 BUMELA 12 Dunggaliyo 54 AMBARA 16 Dunggaliyo 55 BONGOMEME 22 Dunggaliyo 56 DUWANGA 11 Tabongo 57 TABONGO TIMUR 26 Tabongo 58 ILOMANGGA 18 Tabongo 59 LIMEHU 8 Telaga Jaya 60 LUWOO 19 Telaga Jaya 61 BULOTA 14 Limboto 62 KAYUBULAN 42 Limboto 63 BOLIHUANGGA 25 Limboto 64 HEPUHULAWA 30 Limboto 65 HUTUO 33 Limboto 66 BIYONGA 9 Biluhu 67 LOBUTO 11 Biluhu 68 BILUHU TENGAH 13 Asparaga 69 BULULI 15 Asparaga 70 MOHIYOLO 16 Asparaga 71 BIHE 7 Jumlah 35% Desa 1,107 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 53

54 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Nomor Kuesioner ; RESPONDEN ADALAH WAJIB PILIH 1 Tgl wwcr : Nama Resp :.. 3 Kec. :. 4 Kel / Desa :. 1. Bagaimana keadaan ekonomi rumah tangga B/I/S saat ini.? (1) Lebih baik dari tahun lalu (2) Sama saja dari tahun lalu (3) Lebih buruk dari tahun lalu 2. Menurut B/I/S kebutuhan apa yang paling mendesak untuk ditangani oleh pemerintah daerah (sebut Daerah Kab/Kota) saat ini? (1) Pembukaan Lapangan Kerja (2) Masalah Kesehatan (3) Masalah Pendidikan (4) Listrik / PLN (5) Perbaikan Jalan (6) Penyediaan Air bersih (7) Penyediaan Rumah Layak Huni (8) Lainnya Menurut B/I/S bagaimana kondisi keamanan daerah setahun terakhir ini? (1) Cukup aman (2) Aman (3) Kurang aman (4) Tidak Aman 4. Bagaimana penilaian B/I/S tentang Kinerja Anggota Legislatif selama ini.? (1) Memuaskan (3) Tidak Memuaskan (2) Cukup Memuaskan (88) TT / TJ 5. Bagaimana penilaian B/I/S tentang Kinerja Pemerintah Daerah selama ini.? (1) Memuaskan (3) Tidak Memuaskan (2) Cukup Memuaskan (88) TT / TJ 6. Apakah B/I/S aktif menggunakan media Sosial? (1) Ya ( 2) Tidak Pert 8 7. Jika YA Seberapa sering B/I/S menggunakan Media Sosial tersebut? ( beri tanda (V) pada bagian yang dipilih No Jenis Media Sosial 1 Facebook 2 BBM 3 4 Tweeter 5 Instagram 6 Fandpage 7 Lainnya KOMISI PEMILIHAN UMUM PROPINSI GORONTALO SURVEY PARTISIPASI PEMILU 2014 Sering Setiap Hari /jam (1) Jarang (Setiap Minggu) (2) Kadangkadang (sebulan 1-2 kali) (3) 8. Apakah Bapak/Ibu aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan berikut ini? (1) Arisan Sosial- Keagamaan (Mis ; NU, Muhammadiyah, SI dll) (2) Serikat pekerja/buruh, tani & nelayan (3) Perhimpunan /klub olah raga (4) Organisasi Pemuda (5) Karang Taruna (6) Kelompok seni-budaya (7) Partai Politik (8) Lainnya 9. Apakah B/I/S mengikuti berita-berita yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial kemasyarakatan atau politik di tingkat daerah ataupun nasional? 1. Selalu 2. Sering 3. Jarang 4. Kadang-kadang 5. Tidak pernah 10. Dari mana B/I/S memperoleh Informasi tersebut? (1) Dialog tatap muka sosialisasi (2) Spanduk/baliho (3) Kalender/stiker/poster (4) Radio/ Majalah / Buletin (5) Media social Internet (FB,Tw,dll) (6) Pengumuman / selebaran (7) Lainnya 11. Siaran Radio mana yang Paling Sering di dengar? 1. RRI 2. Selebes Radio 3. STAR FM 4. POLIYAMA FM 5. Lainnya 12. Apa jenis acara/program di Radio Yang paling sering B/I/S dengarkan? 1. Berita / Informasi 2. Acara keagamaan (pengajian dan kerohanian) 3. Dialog / talkshow (rumah kopi dll) 4. Musik 5. Lainnnya Apakah selama Pileg 2014 ini B/ I/S menggunakan Hak pilih secara Bebas (tanpa tekanan)? (1) Ya (2) Tidak 14. Apakah B/I/S menggunakan hak Pilih pada Pemilihan Umum tahun 2014 (Pileg) (1) Ya Pert 15 (2) Tidak Pert Jika YA apa alasan B/I/S memilih.? 1.) Menjadi warga negara yang baik 2.) Ada perubahan Kondisi Bangsa & Daerah 3.) Calon Legislatif baik dan dipercaya 4.) Sudah biasa memilih 5.) Karena diberi sejumlah Uang 6.) Lainnya. 16. Jika TIDAK Apa alasan B/I/S tidak IKUT Pemilihan Legislatif 9 April 2014? 1) Pemilu tidak ada gunanya untuk perbaikan ekonomi masyarakat 2) Pemilu hanya menguntungkan calon tertentu dan elit-elit politik 3) Partai politik tidak bisa dipercaya lagi 4) Calon Legislatif tidak ada yang dinginkan 5) Tidak terdaftar sebagai pemilih 6) Lainnya Apakah B/I/S mengenal Calon Anggota Legislatif yang dipilih tersebut? (1) Ya..sudah lama mengenal dan sangat dekat (2) Ya hanya mengenal orangnya (3) Hanya Tahu Fotonya & Tidak Mengenal Orangnya (4) Tidak Tahu /mengenal sama sekali 18. Menurut B/I/S Apakah hasil Pemilu Legislatif 2014 lalu sesuai harapan? (1) Ya (2) Tidak 19. Apakah B/I/S menggunakan hak Pilih pada Pemilihan Umum tahun 2014 (Pilpres ) (1) Ya (2) Tidak Pert 20 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 54

55 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab Jika TIDAK Apa alasan B/I/S tidak IKUT Pemilihan Presiden 9 Juni 2014? 1) Pilpres tidak ada gunanya untuk perbaikan ekonomi masyarakat 2) Piplres hanya menguntungkan orang-orang tertentu dan elitelit politik 3) Partai politik tidak bisa dipercaya lagi 4) Calon Presiden tidak ada yang dinginkan 5) Tidak terdaftar sebagai pemilih 6) Lainnya Dari mana sumber Informasi Partai Politik & Calon Anggota Legislatif diperoleh? 1) Dialog tatap muka 2) Spanduk/baliho 3) Kalender/stiker/poster 4) Radio 5) Koran 6) Televisi 22 Pada massa kampanye jenis kegiatan mana paling B/I/S sukai? 1) Konvoi 2) Berdialog Dgn Warga 3) Panggung Hiburan 4) Acara Keagamaan 5) Jalan Santai 6) Acara Tradisonal 7) Kerja Bakti 8) Konser Musik / Band 9) Pelayanan Kesehatan 10) Pasar Murah 11) Bagi Bagi Uang 12) Bagi Bagi Sembako 13) Blusukan 14) Acara Olah Raga 15) Pemutaran Film 16) Lainnya 23 Jika ada Partai / Calon yang ingin mengadakan kegiatan berikut ini kegiatan apa yang B/I/S ingin ikuti?. 1) Kegiatan Bakti Sosial 2) Kegiatan Keagamaan 3) Kegiatan Olahraga 4) Kegiatan Pendidikan 5) Kegiatan Wirausaha 6) Kegiatan yang sesuai dengan Hobi 7) Kegiatan Budaya Daerah 8) Lainnya 24. MENURUT B/I/S, Apakah Pemberian sejumlah UANG, BARANG untuk mempengaruhi pilihan pemilih adalah hal yang WAJAR? (1) Ya, wajar di TERIMA (2) Tidak bisa di TERIMA Pert Jika YA, Apakah B/I/S akan menerima bila ada orang yang memberi UANG atau HADIAH tersebut? (1) Akan menerima dan Memilih Calon yang memberi Uang (2) Akan menerima dan memilih calon yang memberi Uang lebih Banyak (3) Akan menerima dan memilih yang memberikan Uang saat menjelang pemungutan Suara (4) Akan menerima, dan tidak memilih Calonnya (5) Lainnya (TULISKAN) 26 Jika tidak apa alasan B/I/S 1) Saya sudah memiliki pilihan (keluarga / teman dekat) 2) Sudah dari dulu mempunyai pilihan Partai tertentu 3) Saya takut dan/tangkap Panwas 4) Saya tahu bahwa Pemberian sejumlah UANG, BARANG adalah Pelanggaran 5) Lainnya (TULISKAN) 27. Apakah B/I/S pernah melihat, menyaksikan Pemberian sejumlah UANG, BARANG untuk mempengaruhi pilihan pemilih? (1) Ya (2) Tidak Pert Jika YA, bentuk pemberian tersebut berupa (1) Pemberian Uang (2) Pembagian Sembako (3) Pembagian Pakaian (4) Perbaikan Fasilitas Umum (5) Lainnya Apakah tindakan B/I/S B/I/S Jika melihat, menyaksikan Pemberian sejumlah UANG, BARANG untuk mempengaruhi pemilih? (1) Menegur dan atau Melaporkan kepada Pengawas Pemilu (2) Cukup Menyaksikan saja (3) Tak mempedulikannya (4) Akan membantu jika di butuhkan 30. Apakah B/I/S SETUJU bahwa Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu adalah tanggungjawab bersama? (1) Ya (2) Tidak 31 Apakah B/I/S PERCAYA bahwa Penyelenggara Pemilu (KPU) TIDAK terlibat dalam kepentingan Politik? (1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ 32 Bagaimana Penilaian B/I/S tentang Integritas KPU dalam Penyelenggaraan Pemilu Legislatif 9 April 2014? (beri tanda (V) pada bagian yang dipilih No Aspek Ya (1) Tidak (2) 1 Mandiri 2 Jujur 3 Adil 4 Keterbukaan 5 Profesionalitas 6 Proporsionalitas 7 Akuntabilitas 33. Dari berbagai pihak berikut ini, manakah menurut B/I/S yang melakukan kecurangan PEMILU 2014.? (1) Petugas PPS (5) Partai Politik (2) PPK dan (6) Kepala kelurahan / Desa (3) KPUD (7)Tim Sukses Partai /CALEG (4) Panwas (8) Lainnya 34 Menurut B/I/S Apakah Penyelenggara Pemilu telah bekerja sesuai Harapan? (1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ 35 Apakah B/I/S YAKIN bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak terlibat dalam kepentingan Politik Praktis? (1) Ya (2) Ragu-ragu (3) Tidak ( 88) TT/TJ PROFIL RESPONDEN 1. Jenis kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan 2. Pendidikan 1.) Tidak sekolah 2.) SD/Sederajat 3.) SLTP/sederajat 4.) SLTA / sederajat 5.) Diploma/Akademik 6.) Sarjana (S1, S2, S3) 3 Pekerjaan 1.) PNS/Pensiunan 2.) Ibu Rumah Tangga 3.) Sekolah / Kuliah 4.) Petani 5.) Swasta 6.) Nelayan 7.) Tak bekerja 4 Usia (1) < 17 tahun (2) tahun (3) tahun (4) tahun (5) tahun (6) > 55 tahun 5. Agama (1) Islam (2) Katholik (3) Protesta (4) Hindu (5) Budha 6. Pendapatan perbulan 1.) ) juta 3.) 1juta 5 juta 4.) 5 juta 5.) Rahasia / tidak jawab 7. Apakah B/I/S mempunyai Kartu Pemilih (1) Ya (2) Tidak 8. Apakah B/I/S mempunyai Handphone (1) Ya (2) Tidak Berkenan kami tahu? No Hp... Surveyor :.Ttd : Kuesioner ini tidak diperkenankan dimiliki dengan cara apapun oleh siapapun, KERAHASIAN RESPONDEN DIJAMIN SEPENUHNYA Terimakasih atas Kerjasama yang Baik Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 55

56 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. GUIDE& QUETION& & (PERTANYAAN& ARAHAN)& PENYELENGGARAAN& PEMILU& 2014& & & PROPINSI& GORONTALO& TAHUN& 2015& NaraSumber: Tokoh& Politik&,& Tokoh& Masyarakat,& Tokoh& Agama,& Tokoh& Wanita& dan& Tokoh& Pemuda,& lainnya& SEGERA& Penting&dan&Wajib& Kondisi& Sosial& Ekonomi& Kabupaten& /& Kota& BagaimanapendapatBapak/Ibu/SaudaramengenaiKondisiEkonomiRumah tanggadikabupaten/kotasetahunterakhirini? MenurutB/I/Skebutuhanapayangpalingmendesakuntukditanganioleh pemerintahdaerahsaatini? bagaimanakondisikeamanandaerahdikabupaten/kotatigabulanterakhir ini? BagaimanapenilaianBapak/Ibu/SaudaratentangkinerjaDPRDKabupaten /kotasaatini? BagaimanapenilaianBapak/Ibu/SaudaratentangkinerjaPemerintahan Kabupaten/kotasaatini? Lainnyayangrelevan & & & & & & Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 56

57 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. & & a) Kehadiran&pemilih&di&TPS& MenurutB/I/Sapayangmenjadipertimbangan/alasanPemilihhadirdi TPSikutPemilihanUmum(Pileg/Pilpres)? MengapasebagianPemilihtidakikutPemilu? MengapaGolonganPutih(Golput)tetapadapadasetiappemilu? MengapakeikutsertaanWargadalamPemilukePemiluFluktuatif? misalnyaangkapartisipasidalampileg2014di(81.97persen) berbedadenganpilpres2014yanghanya(75.11persen)? Apasaran/RekomendasiB/I/SuntukmeningkatkanketertarikanWarga mengikutipileg/pilpres? Lainnyayangrelevan... & b) Perilaku&Pemilih& MenurutB/I/SapayangdapatdilakukanolehCalonLegislatifagardisukai dandipiliholehpemilih? MenurutB/I/Sapayangmenjadipertimbangan/alasanmemilihcalon AnggotaLegislatif? MengapaWargamempunyaialasanini(SEBUTKANALASANNYA)dalam MemilihcalonLegislatiftersebut? MenurutB/I/Sapayangmenjadipertimbangan/alasanmemilihcalon PresidendanWakilPresiden? MengapaWargamempunyaialasanini(SEBUTKANALASANNYA)memilih calonpresidentersebut? Lainnya... (c) Politik&Uang & MenurutB/I/S,ApakahPemberiansejumlahUANG,BARANGuntuk mempengaruhipilihanpemilihadalahhalyangwajardilakukanolehcalon Legislatif? ApakahB/I/Spernahmelihat,menyaksikanPemberiansejumlahUANG, BARANGuntukmempengaruhipilihanpemilih? BagaimanaPraktekPolitikUangitudilakukan?Polanyasepertiapa? MengapaPolitikUanginiterjadi? Apakahdidusun,desa,daerahlainnyajugaterjadiPolitikUang?Bagaimana praktekinidilakukan? ApakahtindakanB/I/SB/I/SJikamelihat,menyaksikanPemberian sejumlahuang,baranguntukmempengaruhipemilih? MengapasebagianwargatidakpedulidenganPraktekMoneyPolitikyang terjadidisekitarnya? Apasaran/RekomendasikebijakanB/I/SuntukmengurangiPraktek MoneyPolitik? ApayangdapatdilakukanolehMasyarakatuntukmengurangiPraktek MoneyPolitik? Lainnyayangrelevan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 57

58 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. d. Melek&Politik&Warga& & ApakahB/I/ScukupmemperolehInformasimengenaikondisiPolitikdi daerah? DarimanaB/I/Smemperolehinformasitersebut? MenurutB/I/SApastrategiyangdapatdilakukanuntukmeningkatkan pengetahuanmasyarakatterhadapdemokrasi? Siapasajapihak\pihakyangpatutberperandalammeningkatkanpengetahuan Demokrasi/Politikini? Bagaimanahalinidilakukan? MenurutB/I/SmediaapayangpalingefektifbagiKPUuntuk mensosialisasikanpenyelenggaraanpemilu? MenurutB/I/SapayangdapatdilakukanolehPenyelenggaraPemiluuntuk meningkatkanpengetahuanwargatentangkepemiluan&demokrasi? ApasaranB/I/IuntukperbaikanpenyelenggaraanPemilumasaakandatang? MenurutB/I/SapakahKPUakanbersikapNETRALdalampemilihanLegislatif 2014? BagaimanapenilaianB/I/StentangKinerjaKPUKabupaten/kota...saatini? Lainnyayangrelevan e. Kesukarelaan&Warga&dalam&Politik& ApakahB/I/SpernahmelihatwargasecarasukarelaterlibatdalamPemilu (Pileg&Pilpres) Dimanadanbagaimanabentukketerlibatan/kesukarelaanwargatersebut? MenurutB/I/Sapayangmenyababkanwargasecarasukarelaterlibatdalam penyelenggaraanpemilu?(mis.pembangunantps,menjagakeamanan,aktif dalamdps DPT,dll) MengapasebagaianwargajustruacuhtakacuhdenganpelaksanaanPemilu? Apayangmenjadihambatan/tantangandalammenumbuhkanketerlibatan wargadalampemilu? ApaperanyangdapatdilakukanolehPartaiPolitikdalammeningkatkan kesukarelaanini? ApaperanyangdapatdilakukanolehPemerintahdalammeningkatkan kesukarelaanini? ApaperanyangdapatdilakukanolehMasyarakat/CSOdanNGOdalam meningkatkankesukarelaanini? KebijakanapayangdapatdirekomendasikanuntukmeningkatkanPartisipasi wargadalampemilu? Lainnyayangrelevan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 58

59 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. (memuat&informasi&latar&responden&dan&proses&wawancara,&dll)& (memuat&hasil&analisis&dan&faktag&data&temuan&hasil&&riset&&berdasarkan&tema)& Pewawancara (nama/hp) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 59

60 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. (memuat&informasi&latar&responden&dan&proses&wawancara,&dll)& (memuat&hasil&analisis&dan&faktag&data&temuan&hasil&&riset&&berdasarkan&tema)& Pewawancara (nama/hp) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 60

61 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. (memuat&informasi&latar&responden&dan&proses&wawancara,&dll)& (memuat&hasil&analisis&dan&faktag&data&temuan&hasil&&riset&&berdasarkan&tema)& Pewawancara (nama/hp) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 61

62 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. (memuat&informasi&latar&responden&dan&proses&wawancara,&dll)& (memuat&hasil&analisis&dan&faktag&data&temuan&hasil&&riset&&berdasarkan&tema)& Pewawancara (nama/hp) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 62

63 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. (memuat&informasi&latar&responden&dan&proses&wawancara,&dll)& (memuat&hasil&analisis&dan&faktag&data&temuan&hasil&&riset&&berdasarkan&tema)& Pewawancara (nama/hp) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 63

64 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. (memuat&informasi&latar&responden&dan&proses&wawancara,&dll)& (memuat&hasil&analisis&dan&faktag&data&temuan&hasil&&riset&&berdasarkan&tema)& Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 64

65 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 65

66 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 66

67 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 67

68 Laporan Akhir Riset Partisipasi Masyarakat dalam Pemiludi Kab. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jln. Katili Dulanimo Kel. Kayumerah Kec. Limboto Kab. 68

PEDOMAN RISET TENTANG PARTISIPASI DALAM PEMILU KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2015

PEDOMAN RISET TENTANG PARTISIPASI DALAM PEMILU KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2015 PEDOMAN RISET TENTANG PARTISIPASI DALAM PEMILU KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2015 PENDAHULUAN Riset pemilu merupakan salah satu elemen strategis dalam manajemen pemilu. Riset tidak hanya memberikan

Lebih terperinci

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. HASIL RISET PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMETAAN PERSEPSI ATAS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI KEPEMILUAN, PARTISIPASI DAN PERILAKU PEMILIH DI KABUPATEN BANGLI Kerjasama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Fakultas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penerbitan Buku Laporan Riset Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Umum. diharapkan dapat menambah hasanah naskah ilmiah akademik

KATA PENGANTAR. Penerbitan Buku Laporan Riset Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Umum. diharapkan dapat menambah hasanah naskah ilmiah akademik KATA PENGANTAR Penerbitan Buku Laporan Riset Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 diharapkan dapat menambah hasanah naskah ilmiah akademik terhadap tingkat partisipasi khususnya di Provinsi

Lebih terperinci

FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN

FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MADIUN Alamat e-mail Website : Jl.Raya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. KATA PENGANTAR...ii. PANITIA PENYUSUNAN LAPORAN. iv BAB I PENDAHULUAN. 1. A. Rasionalitas Riset B. Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. KATA PENGANTAR...ii. PANITIA PENYUSUNAN LAPORAN. iv BAB I PENDAHULUAN. 1. A. Rasionalitas Riset B. Tujuan... i Riset Partisipasi Pemilu 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR...ii PANITIA PENYUSUNAN LAPORAN. iv BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Rasionalitas Riset...... 2 B. Tujuan... 3 C. Tema Riset.. 3

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

KPU KOTA ADM. JAKARTA BARAT HASIL RISET TENTANG

KPU KOTA ADM. JAKARTA BARAT HASIL RISET TENTANG KPU KOTA ADM. JAKARTA BARAT HASIL RISET TENTANG 1. DASAR HUKUM Surat Ketua KPU RI No. 155/KPU/IV/2015 Tentang Pedoman Riset tentang Partisipasi dalam Pemilu 2.LATAR BELAKANG A. Kesukarelaan Warga dalam

Lebih terperinci

Laporan RISET PARTISIPASI

Laporan RISET PARTISIPASI Laporan RISET PARTISIPASI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN @ 2015 Chapter- 1 Pendahuluan A. Rasionalitas Riset Riset pemilu merupakan salah satu elemen strategis dalam manajemen pemilu.riset

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Tingkat Partisipasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Pada Pemilu Presiden 2014 Partisipasi merupakan salah satu aspek penting dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan perilaku pemilih memiliki signifikansi yang kuat. Terdapat hubungan positif antara konsumsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv LATAR BELAKANG DAN TUJUAN RISET... 1 A. LATAR BELAKANG RISET... 1 B. TUJUAN RISET... 4 C. MANFAAT RISET... 4 METODOLOGI RISET... 5 A.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

Lebih terperinci

Ketua. Asep Kurnia, S.H., M.H

Ketua. Asep Kurnia, S.H., M.H KATA PENGANTAR Pelaksanaan pemilu di Kabupaten Sumedang, khususnya yang berkenaan dengan tingkat kehadiran dan ketidakhadiran pemilih di TPS (voter turn-out), menyisakan beberapa fenomena yang perlu dikaji

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN RISET PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU TAHUN 2015

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN RISET PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU TAHUN 2015 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN RISET PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MADIUN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya kegiatan

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sosialisasi politik merupakan salah satu cara dalam menyebarluaskan informasi politik, sehingga fungsi sosialisasi politik yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik

Lebih terperinci

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS R. Siti Zuhro, PhD (Peneliti Utama LIPI) Materi ini disampaikan dalam acara diskusi Penguatan Organisasi Penyelenggara Pemilu, yang dilaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN RISET PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILU

LAPORAN RISET PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILU LAPORAN RISET PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILU LITERASI POLITIK KAUM DIFABEL (Studi Kasus Pada Pemilih Tunanetra Di Kabupaten Banjarnegara Dalam Pemilu Legislatif Dan Pemilu Presiden 2014)

Lebih terperinci

SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DENPASAR 2015

SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DENPASAR 2015 i: SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DENPASAR 2015 I. Pengarah : I Gusti Ngurah Agung Darmayuda, ST., MM II. Penanggung Jawab : I Wayan Arya Arsana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika dan India menjadikan Pemilihan Kepala Daerah sebagai salah satu indikator pelaksanaan demokrasi berbasis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN Oleh: PUSAT STUDI DEMOKRASI DAN HAM ( PuSDekHAM ) FISIP UNISDA LAMONGAN 2015 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI....2 PENGANTAR..3 METODE....5 TEMUAN.6

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN (KERAHASIAAN TERJAMIN) Nomor Angket :... (Diisi peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN (KERAHASIAAN TERJAMIN) Nomor Angket :... (Diisi peneliti) IDENTITAS RESPONDEN (KERAHASIAAN TERJAMIN) Nomor Angket :... (Diisi peneliti) Usia :... Tahun Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan Tingkat Pendidikan : 1. SD/MI/Kebawah 4. D1/D2/D3/D4 2. SMP/MTs 5.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang- 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang- Undang Dasar Tahun 1945 dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Partisipasi politik masyarakat merupakan syarat pokok yang harus dilakukan oleh setiap warga negara terutama pada negara yang menganut paham demokrasi. Tingginya

Lebih terperinci

SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DENPASAR 2015

SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DENPASAR 2015 SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA PUSAT PENDIDIKAN PEMILIH PADA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DENPASAR 2015 I. Pengarah : I Gusti Ngurah Agung Darmayuda, ST., MM II. Penanggung Jawab : I Wayan Arya Arsana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009.

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009. DAFTAR PERTANYAAN I. Kata Pengantar Dengan Hormat, Sehubungan dengan penyelesaian Skripsi yang sedang saya lakukan di Departemen Ilmu Politik FISIP USU, maka saya melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan konsep sumber daya, maka peneliti dapat mendeskripsikan kesimpulan sebagai berikut : sumber daya yang menjadi faktor kekalahan dari caleg perempuan adalah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Maksud penyusunan laporan ini adalah : 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pohuwato selama Pelaksanaan Pemilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik baik di pemerintah maupun di legislatif. Pelaksanaan pemilihan

Lebih terperinci

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi IMAGOLOGI POLITIK (Studi Deskriptif Tentang Opini Publik Terhadap Pencitraan Politik Dalam Meningkatkan Tingkat Elektabilitas Politik Pada Pemilu Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Para siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah mereka yang berumur 17 sampai dengan 21 tahun merupakan pemilih pemula yang baru

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

Pola Surat Suara Tidak Sah dalam Pemilu Presiden 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta

Pola Surat Suara Tidak Sah dalam Pemilu Presiden 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta Pola Surat Suara Tidak Sah dalam Pemilu Presiden 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta Laporan Akhir Penelitian Pola Surat Suara Tidak Sah dalam Pemilu Presiden 2014 di Daerah Istimewa Yogyakarta kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan rakyat didalam konstitusinya. Hal ini menunjukkan bahwa kedaulatan rakyat merupakan suatu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

yang sangat prinsipiil, karena dalam pelaksanaan hak asasi merupakan suatu

yang sangat prinsipiil, karena dalam pelaksanaan hak asasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara demokrasi dimana pemerintahan berdasarkan atas kedaulatan rakyat. Semua proses pembuatan kebijakan politik yang menyangkut kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung. Oleh karena itu, dalam pengertian modern, demokrasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung. Oleh karena itu, dalam pengertian modern, demokrasi dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara demokrasi yang wilayahnya luas dan rakyatnya banyak. Sehingga, demokrasi tidak mungkin dilaksanakan secara langsung. Oleh karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH No Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2012. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Tetap (DPT)

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 tahun ke atas atau telah menikah. Responden tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen,

BAB I PENDAHULUAN. penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan suatu kegiatan atau proses pengumpulan data, dan penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, untuk menilai

Lebih terperinci

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilih kelompok pemula di Indonesia dari pemilu ke pemilu terus bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap yang terdaftar tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi memberikan perubahan mendasar dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia. Perubahan tersebut dapat dilihat pada hasil amandemen ketiga Undang-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (http://www.wikipedia.org). Dalam prakteknya secara teknis yang

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (http://www.wikipedia.org). Dalam prakteknya secara teknis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara demokrasi, dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi pada suatu negara tersebut. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir 59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,

Lebih terperinci

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KUNJUNGAN RUMAH PINTAR PEMILU BOENDA TANAH MELAYU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU A. Latar Belakang Rumah Pintar Pemilu (RPP)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang 259 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat, maka kekuasaan harus dibangun dari bawah. diantaranya adalah maraknya praktik-praktik money politics.

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat, maka kekuasaan harus dibangun dari bawah. diantaranya adalah maraknya praktik-praktik money politics. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum hampir tidak mungkin dilaksanakan tanpa kehadiran partai-partai politik di tengah masyarakat. Keberadaan partai-partai politik juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi bagian utama dari gagasan

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. - Media Elektronik : Internet, tv, dan radio. - Survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat prinsipil. Karenanya dalam rangka pelaksanaan hak-hak asasi adalah suatu keharusan bagi pemerintah

Lebih terperinci

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018 MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018 Disampakain pada acara Jogja Campus Fair Keluarga Kudus Yogyakarta 28 JANUARI 2018 Oleh

Lebih terperinci

TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015

TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015 TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015 Oleh : Tedi Erviantono (Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP Universitas Udayana) Disampaikan dalam Munas Forum Dekan FISIP se Indonesia

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INDEKS KERAWANAN PILKADA 2015

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INDEKS KERAWANAN PILKADA 2015 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INDEKS KERAWANAN PILKADA 2015 Jakarta, 1 September 2015 PENGANTAR Pemilu merupakan sarana pelaksanaan demokrasi prosedural yang diatur oleh UU. Pasca pengesahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu 2014 sebentar lagi akan digelar.perhelatan politik ini akan menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan berlangsungnya kekuasaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan masyarakat yang memiliki kebebasan berekspresi dan berkehendak, serta menyampaikan hak nya sebagai

Lebih terperinci

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung Tlp. : (022) psw. 107 Fax : (022) ,

Sekretariat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung Tlp. : (022) psw. 107 Fax : (022) , KETETAPAN No. 9/MPM/XI/2015 TENTANG PEMILIHAN UMUM PERSATUAN MAHASISWA Menimbang : a. bahwa kepengurusan Persatuan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan hanya berjangka waktu satu tahun periode; b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan

Lebih terperinci

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2.

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II Pengadilan Negeri Kelas II Prabumulih LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI PRABUMULIH KELAS II Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya Pemilu legislatif adalah untuk memilih anggota DPR dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1. Visi Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik demografi pemilih yang mencakup usia antara 20-49 tahun, berpendidikan SLTA dan di atasnya, memiliki status pekerjaan tetap (pegawai negeri sipil, pengusaha/wiraswasta

Lebih terperinci

Politik Uang dan Rekayasa Politik Ancam Transisi Demokrasi

Politik Uang dan Rekayasa Politik Ancam Transisi Demokrasi Politik Uang dan Rekayasa Politik Ancam Transisi Demokrasi Jl Prapanca Raya 101. Kebayoran Baru. Jakarta Selatan Ph +62 21 727 86556/7256355 www.pendiribangsa.com FFH Founding Fathers House (FFH) adalah;

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai makna tayangan debat calon Gubernur Jabar di televisi bagi

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : BAB V Kesimpulan Pembahasan untuk menjawab pertanyaan Bagaimana Strategi Marketing Politik Partai Amanat Nasional Kabupaten Banjarnegara dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan

Lebih terperinci

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU Agustus 2014 Head to Head Dukungan Prabowo-Jokowi Pasca Keputusan Resmi KPU Sejatinya Pemilu Presiden (pilpres) telah usai. Pihak pemegang otoritas

Lebih terperinci

Peran Pemerintah Minimal Saja

Peran Pemerintah Minimal Saja Peran Pemerintah Minimal Saja (Penentuan Hari Raya) Lingkaran Survei Indonesia Agustus 2013 1 Soal Agama, Publik Ingin Peran Pemerintah Minimal (Kasus Penentuan Hari Raya) Perdebatan antar ormas Islam

Lebih terperinci

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran

Lebih terperinci

MENDENGARKAN HATI NURANI

MENDENGARKAN HATI NURANI Mengejawantahkan Keputusan Kongres Nomor Kep-IX / Kongres XIX /2013 tentang Partisipasi Dalam Partai Politik dan Pemilu Wanita Katolik Republik Indonesia MENDENGARKAN HATI NURANI Ibu-ibu segenap Anggota

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih wakil wakil rakyat untuk duduk sebagai anggota legislatif di MPR, DPR, DPD dan DPRD. Wakil rakyat

Lebih terperinci

BAHAN RATAS RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SELASA, 13 SEPTEMBER 2016

BAHAN RATAS RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SELASA, 13 SEPTEMBER 2016 BAHAN RATAS RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SELASA, 13 SEPTEMBER 2016 NO. ISU STRATEGIS URAIAN PERMASALAHAN USULAN KPU 1. Penyelenggara - KPU dalam relasi dengan lembaga lain terkesan ditempatkan sebagai subordinat.

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 1 Pengantar Blunder Politik Demokrat? Sebanyak 41% pemilih

Lebih terperinci

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014 Jokowi Pasca Naiknya BBM LSI DENNY JA November 2014 Jokowi Pasca Naiknya BBM Pemerintahan Jokowi-JK akhirnya memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jokowi menaikan dua harga BBM bersubsidi

Lebih terperinci

Indeks Kepuasan Masyarakat

Indeks Kepuasan Masyarakat 3.4. SURVEI TERHADAP RESPONDEN MASYARAKAT UMUM. Survei terhadap umum dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Bertujuan untuk mengukur persepsi terhadap kelembagaan dan kinerja BPK RI. Tahun

Lebih terperinci

ANALIS HUKUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BANJAR

ANALIS HUKUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BANJAR ANALIS HUKUM PKPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dihubungkan dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAGIAN HUKUM, TEKNIS DAN HUPMAS TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAGIAN HUKUM, TEKNIS DAN HUPMAS TAHUN 2016 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAGIAN HUKUM, TEKNIS DAN HUPMAS TAHUN 2016 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAGIAN HUKUM, TEKNIS, DAN HUPMAS KPU PROVINSI SULAWESI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran-peran pihak terkait, dengan prosedur yang telah ditentukan dalam. dewan perwakilan rakyat daerah (Mashudi, 1993:23).

BAB I PENDAHULUAN. peran-peran pihak terkait, dengan prosedur yang telah ditentukan dalam. dewan perwakilan rakyat daerah (Mashudi, 1993:23). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum merupakan pilar bagi suatu negara yang mengaku dirinya sebagai suatu negara demokrasi, sebab tidak ada demokrasi tanpa adanya pemilihan umum. Terselenggranya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diperuntukkan untuk rakyat. Pemilihan umum merupakan bagian dari

I. PENDAHULUAN. diperuntukkan untuk rakyat. Pemilihan umum merupakan bagian dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan sebuah wacana yang dikembangkan dengan tujuan untuk menampung aspirasi yang terdapat dalam masyarakat. Secara sederhana demokrasi dapat diartikan

Lebih terperinci

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

3 Sukses LSI di Pilpres 2014 3 Sukses LSI di Pilpres 2014 Syukuran Pilpres & Buka Puasa Bersama LSI Media Massa Kantor LSI Rawamangun Jalan Pemuda No. 70 1 3 Sukses LSI dalam Pilpres 2014 Pilpres 2014, bukan hanya pertarungan para

Lebih terperinci