RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB DUMAI Jl. Pemasyarakatan No. 01 Bumi Ayu - Dumai RUTAN DUMAI
|
|
- Sri Yulia Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB DUMAI Jl. Pemasyarakatan No. 01 Bumi Ayu - Dumai
2 SEJARAH SINGKAT Rumah Tahanan Negara Klas IIB Dumai yang awal mulanya bernama Cabang Rutan Bengkalis di Dumai terletak di Jl. Pemasyarakatan No. 01 Kel. Bumi Ayu. Rutan Klas IIB dibangun pada tahun 1981 dan mulai ditempati untuk narapidana dan tahanan pada tahun Sejalan dengan perubahan yang ada dan berdasarkan Kepmen Kehakiman RI No. M.04.UM Tahun 1983 secara nomenklatur lembaga ini dikukuhkan dari penetapan Lembaga Pemasyarakatan tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara Klas IIB Dumai Rutan Klas IIB mempunyai areal luas tanah mencapai m2 dengan batas tanah sebelah utara Jl. Bukit Datuk Lama, selatan dan barat dengan tanah masyarakat serta sebelah timur dengan Jl. Pemasyarakatan. Bangunan ini meliputi bangunan utama, halaman depan, halaman dalam, beranggang yang dibatasi dengan tembok keliling. Bangunan Rutan terdiri atas ruang perkantoran, ruang dapur, gudang, portir, pos jaga dan kamar-kamar hunian. Kapasitas kamar hunian mencapai 164 orang yang terdiri atas 5 (lima) blok yaitu Blok A, B, C, D dan Wanita dengan jumlah kamar sebanyak 31 kamar. Kota Dumai sebagai kota transit yang berbatasan langsung dengan negara tetangga serta sebagai kota yang sedang berkembang turut juga mempengaruhi angka kejahatan dan kriminalitas. Gejala ini mempunyai pengaruh terhadap tingkat hunian di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Dumai yang terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Keadaan isi hunian saat ini per-tanggal 6 Desember 2014 berjumlah 623 orang yang terdiri dari narapidana dan tahanan dengan berbagai jenis tindak kejahatan.
3 DASAR HUKUM Undang-undang No. 1 Tahun 1946 tentang KUHAP Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara tahun 1981 No. 76 dan tamabahan Negara No PP No. 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Hukum Acara Pidana Undang-undang RI No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak Undang-undang RI No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Undang-undang RI No. 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak Undang-undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Standard Minimum Rules Petunjuk Pelaksanaan No. E.76-UM Tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan PP No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan dll yang terkait
4 VISI DAN MISI VISI Menjadi institusi pelayan hukum yang profesional, akuntabel, transparan dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan MISI Melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia melalui proses Pemasyarakatan dengan menjunjung tinggi prinsipprinsip Pengayoman TUJUAN Membentuk WBP agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan dan dapat secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab Memberi jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia dalam rangka memperlancar proses npenyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidangan Pengadilan
5 MOTTO RUTAN KLAS IIB DUMAI RUTAN KLAS IIB DUMAI BERSERRI Berserri dalam arti : BERSIH SEHAT RAPI DAN BERIMAN
6 LOKASI
7 DENAH
8 STRUKTUR ORGANISASI
9 KONDISI PEGAWAI
10 KONDISI PENGHUNI DATA PERTANGGAL 06 DESEMBER 2014
11 Dalam rangka menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan meningkatkan kedisiplinan, petugas dan WBP Rutan Dumai serta tamu undangan melaksanakan kegiatan upacara bersama diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh paduan suara WBP Rutan Dumai
12 LAYANAN KUNJUNGAN Alur kunjungan, penataan parkir kunjungan, situasi ruang tunggu dan kegiatan kunjungan berlangsung, serta fasilitas penggeledahan wanita yang dapat dipergunakan juga sebagai ruang berkebutuhan khusus (ibu menyusui anaknya)
13 KEGIATAN PENGAMANAN Penggeledahan barang pengunjung Penggeledahan badan pengunjung Tim razia blok kamar hunian beserta hasil razia
14 KEGIATAN LAYANAN KESEHATAN Penyuluhan kesehatan Fogging di area blok hunian dan sekitarnya Khitan narapidana Penyediaan air minum WBP Pemeriksaan darah
15 KEGIATAN OLAHRAGA DAN SENI Persembahan tarian flash mob WBP Senam rutin WBP dan pegawai setiap hari Sabtu Tim bola volley WBP Tim bola volley Dharma Wanita Persatuan Panggung hiburan
16 BENGKEL KERJA BANGKIT Ketrampilan menjahit bantuan Pemprof Riau Kegiatan bercocok tanam dan penghijaun Las, perbengkelan dan pengecatan
17 BENGKEL KERJA BANGKIT Pemanfaatan lahan Rutan Dumai untuk menanam kacang tanah dan cabe rawit Pemanfaatan lahan samping luar bangunan Rutan Dumai untuk perikanan lele dan peternakan serta cucian kendaraan
18 KEGIATAN KEAGAMAAN Peringatan hari besar agama Penyembelihan hewan qurban Penampilan marawis WBP Kebaktian dan doa bersama
19 KEGIATAN KUNJUNGAN dll. Kunjungan forum komunikasi pimpinan daerah Kota Dumai Kunjungan GOW Kota Dumai Penandatanganan MOU Rutan Dumai dengan Dinas Kesehatan Upacara memperingati Hari Aids Sedunia di Rutan Dumai
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI KANTOR WILAYAH RIAU RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB PEKANBARU Jl. Sialang Bungkuk - Kulim Telp : (0761) 869892 Email : rutanpekanbaru@gmail.com VISI Menjadi Rutan
Lebih terperinciBAB IVGAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda
BAB IVGAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kalianda Lapas Kalianda awalnya merupakan Rumah Tahanan Politik (RTP), kemudian pada tahun 1976 ditingkatkan
Lebih terperinciDenah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU TEMPAT TEMU BESUK KANTIN
Lampiran 1 Denah Lokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa KANTOR PU POS (3) P I N T U U T A M A AULA TANGGA MENUJU L.II PINTU II TEMPAT TEMU BESUK KANTIN PINTU III BLOK KAMAR NAPI / TAHANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Dasar 1945 pasal 28H ayat (1) tentang Hak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan undang-undang Dasar 1945 pasal 28H ayat (1) tentang Hak Asasi Manusia juga telah dijelaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
Lebih terperinci2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1528, 2015 KEMENKUMHAM. Lembaga Pemasyarakatan. Rumah Tahanan Negara. Pengamanan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2015
Lebih terperinciKEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI PROFIL CABANG RUMAH TAHANAN NEGARA RENGAT DI TELUK KUANTAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI PROFIL CABANG RUMAH TAHANAN NEGARA RENGAT DI TELUK KUANTAN VISI Pelayanan Prima dalam Mendukung Tegaknya Supermasi Hukum dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Warga Binaan Pemasyarakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang kejahatan semakin berkembang sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang kejahatan semakin berkembang sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu meningkatnya pengangguran dan sulitnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan menjadi subjek yang dihormati dan dihargai oleh sesamanya. Pada dasarnya yang harus diberantas ialah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan hukum sebagai upaya untuk menegakan keadilan, kebenaran dan ketertiban dalam Negara hukum Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasyarakatan mengalami keadaan yang jauh berbeda dibandingkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya seseorang yang melanggar norma hukum lalu dijatuhi hukuman pidana dan menjalani kesehariannya di sebuah Lembaga Pemasyarakatan mengalami keadaan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Profil Lembaga Pemasyarakatan Wanitan Kelas IIA Way Hui
52 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Lembaga Pemasyarakatan Wanitan Kelas IIA Way Hui 4.1.1 Lokasi Penelitian Gambar 1. Lapas Wanita Kelas IIA Way Hui Lokasi penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pemimpin penjara. Gagasan dan konsepsi tentang Pemasyarakatan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Pemasyarakatan lahir di Bandung dalam konferensi jawatan kepenjaraan para pemimpin penjara. Gagasan dan konsepsi tentang Pemasyarakatan ini dicetuskan oleh DR.
Lebih terperinciBAB III. Pemasyarakatan Anak Blitar. 3.1 Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga
BAB III Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar 3.1 Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga Pemasayarakatan Anak Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPP 58/1999, SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN
PP 58/1999, SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 58 TAHUN 1999 (58/1999) Tanggal: 22 JUNI 1999 (JAKARTA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kuantitas dari bentuk kejahatan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejahatan dewasa ini menunjukan tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Hal ini dapat diketahui melalui pemberitaan media cetak maupun elektronik serta sumber-sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas pokok melaksanakan pemasyarakatan narapidana/anak didik. makhluk Tuhan, individu dan anggota masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pemasyarakatan merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis dari jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
Lebih terperinciInstitute for Criminal Justice Reform
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.03 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN BALAI PERTIMBANGAN PEMASYARAKATAN DAN TIM PENGAMAT PEMASYARAKATAN MENTERI HUKUM DAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Pasal
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM RUTAN KLAS II B SERANG
BAB II GAMBARAN UMUM RUTAN KLAS II B SERANG A. Sejarah dan Letak Geografis Rutan Klas II B Serang Rutan Klas II B Serang dibangun pada tahun 1885 oleh pemerintah kolonial Belanda yang pada awalnya difungsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1981, didirikan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Karawang. Alasan didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal
Lebih terperinciKANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG
KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG Oleh: Bitania Dyah Mustikaningrum, Abdul Malik, Sri Hartuti Wahyuningrum Sebagai pusat perdagangan, industri, serta sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Tengah, Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, pemikiran-pemikiran baru mengenai pemidanaan yang tidak lagi sekedar penjeraan tapi juga merupakan suatu usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tahun fenomena kriminalitas yang dilakukan oleh remaja semakin meningkat. banyak kasus yang di timbulkan oleh remaja yang dapat membuat orang bertanya dimana
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Lembaga Pemasyarakatan Secara formal sistem pemasyarakatan dicetuskan pada tanggal 5 juli 1953 oleh Dr. Suharjo, SH yaitu Menteri Kehakiman Republik
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
www.djpp.kemenkumham.go.id BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.323, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pembangunan UPT Pemasyarakatan. Rencana Induk. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada dasarnya merupakan pembangunan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada dasarnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia yang berdasarkan pada Undang-undang Dasar 1945. Fungsi hukum
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung terletak di Ibukota Provinsi Lampung yaitu Bandar Lampung. Saat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN km2 dan secara astronomis terletak di antara Lintang
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau dengan luas sekitar 632.26 km2 dan secara astronomis terletak di antara 0 25-0 45 Lintang
Lebih terperinciLEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB ANAK PEKANBARU LAPAS ANAK
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB ANAK PEKANBARU LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB ANAK PEKANBARU LAPAS ANAK VISI MISI Disamping itu,lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Anak Pekanbaru juga mempunyai misi yaitu
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dan hasil
BAB II URAIAN TEORITIS Teori adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap dimensi-dimensi sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negeri tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan menejemen Pegawai. Negeri Sipil sebagai bagian dari Pegawai Negeri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional, untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi,
Lebih terperinciStrategi RUTAN dan LAPAS yang ada di DKI Jakarta saat ini dalam mengatasi over capacity adalah melakukan penambahan gedung hunian dan
BAB VI PENUTUP 6.1. KESIMPULAN Kesimpulan akhir dari hasil penelitian mengenai Penanggulangan Kepadatan Hunian (Over Capacity) di Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan di DKI Jakarta ini adalah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II TANJUNG GUSTA MEDAN
BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II TANJUNG GUSTA MEDAN 2.1 Gambaran Umum Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan merupakan tempat untuk menampung narapidana
Lebih terperinciBAB IV. Pembinaan Narapidana, untuk merubah Sikap dan Mental. Narapidana agar tidak melakukan Tindak Pidana kembali setelah
BAB IV EFEKTIVITAS PEMBINAAN NARAPIDANA YANG DILAKUKAN OLEH LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I SUKAMISKIN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN
Lebih terperinciLEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 2A AMBARAWA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR LATE-MODERN
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 2A AMBARAWA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR LATE-MODERN Oleh : Pandu Pujo Wicaksono, Hendro Trilistyo, Eddy Hermanto Kabupaten Semarang sebagai wilayah yang sedang berkembang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Balai Pemasyarakatan (BAPAS) adalah institusi yang sangat erat hubungannya dengan penegakan hukum dan sebagai pranata yang melaksanakan bimbingan terhadap klien Pemasyarakatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam hukum pidana Indonesia pidana penjara diatur sebagai salah satu bentuk pidana pokok berdasarkan Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Terpidana
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :M.01-PK TAHUN 1999 TENTANG ASIMILASI, PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS
KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :M.01-PK.04.10 TAHUN 1999 TENTANG ASIMILASI, PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA. Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Berbicara tentang permasalahan keluarga, setiap keluarga pastilah memiliki permasalahan tersendiri dalam membina rumah tangga. Tidak
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS IIB PEKANBARU. Saat ini Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIB Pekanbaru berada di
BAB II DESKRIPSI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS IIB PEKANBARU A. Sejarah Lapas Saat ini Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIB Pekanbaru berada di bawah Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Lebih terperinciBALAI PEMASYARAKATAN KLAS II PEKANBARU PROFIL BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II
PROFIL BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II PEKANBARU Jl. Chandra Dimuka No. 01 Pekanbaru Riau Kode Pos : 28294 No. Telp / Fax : (0761) 65322 Email : bapaspku@gmail.com Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merebaknya kasus kejahatan dari tahun ke tahun memang bervariasi,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merebaknya kasus kejahatan dari tahun ke tahun memang bervariasi, kadang meningkat dan turun, baik secara kuantitas maupun kualitas. Namun jika dicemati, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk anak-anak. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi penopang bagi keberlangsungan bangsa tersebut. Untuk mewujudkan masa depan bangsa yang cerah, diperlukan pendidikan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pada hakikatnya perlakuan terhadap
Lebih terperinciInstitute for Criminal Justice Reform
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pada hakikatnya
Lebih terperinciPROFIL LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB BANGKINANG
Visi: Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan yaitu pemulihan kesatuan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan yang baik dan harmonis dengan menjunjung
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pada hakikatnya Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.844, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Rehabilitasi. Penyalahgunaan. Pencandu. Narkotika. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA
Lebih terperincila>- t8r. p?.dt.7,ol rh+4utt 2-ot6 TENTANG
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN Jalan Veteran Nomor 11 Jakarta Pusat 10110 TelplFax : (021) 3840755!vwt/. d ili e g'! pa -gq, i$ Yth. Kepala KantorWlayah Kementerian
Lebih terperinciLAKIP Rutan Rangkasbitung Tahun
LAKIP Rutan Rangkasbitung Tahun 2015 1 LAKIP Rutan Rangkasbitung Tahun 2015 2 Layanan Informasi Mandiri WBP (Self Service) KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENANGANAN TERSANGKA DAN/ATAU TERDAKWA PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau LP merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang merawat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa disebut dengan LAPAS atau LP merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang merawat dan membina narapidana dibawah Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai salah satu institusi penegak hukum, merupakan muara dari peradilan pidana yang menjatuhkan pidana penjara kepada para
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai
Lebih terperinciProfile LPKA Salemba PUSANEV_BPHN. Berkomitmen Untuk Membangun Manusia Mandiri
Profile LPKA Salemba Berkomitmen Untuk Membangun Manusia Mandiri Jl. Percetakan Negara No. 88 A, Jakarta Pusat Telp/Fax. (021) 4288 3804 4288 3881 A. Peta Peraturan Perundang undangan (Dasar Hukum) UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Kualitas Pelayanan Kesehatan..., Keynes,FISIP UI, 2009
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin beragam pula pola tindak pidana yang dilakukan. Hal ini dipengaruhi dengan
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Dari hasil penelitian yang dilakukan, serta berdasarkan hasil pembahasan
BAB III PENUTUP Dari hasil penelitian yang dilakukan, serta berdasarkan hasil pembahasan dalam bab terdahulu, dapatlah ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban permasalahan penelitian ini. Selanjutnya
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat
42 BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat SLB Negeri Ungaran (sebagai pengembangan dari SDLB Ungaran Tahun 2007), merupakan SLB yang pertama kali berdiri di Ungaran,
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN TENTANG CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG SIDOARJO. Jenderal Sutoyo Medaeng Waru Sidoarjo. Rumah tahanan negara kelas I
BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG SIDOARJO A. Gambaran Umum Rutan Medaeng Rumah tahanan negara kelas I Surabaya beralamat di Jalan Letnan Jenderal Sutoyo Medaeng Waru Sidoarjo.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terabaikannya pemenuhan hak-hak dasar warga binaan pemasyarakatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terabaikannya pemenuhan hak-hak dasar warga binaan pemasyarakatan (WBP), baik yang tercantum dalam UU No. 12 tahun 1995, yang didalamnya juga mencamtumkan 10 prinsip
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN CAMAT ARCAMANIK TAHUN Bulan : April NO HARI/TANGGAL KEGIATAN/ACARA JAM TEMPAT KET
Bulan : April NO HARI/TANGGAL KEGIATAN/ACARA JAM TEMPAT KET 1 2 3 4 5 6 1 Kamis, 02 April 2015 LAPORAN KEGIATAN CAMAT ARCAMANIK TAHUN 2015 Menghadiri Undangan Kegiatan Pentas Seni Menghadiri kegiatan Pemutakhiran
Lebih terperinciIV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG
IV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG 4.1. Keadaan Umum Lokasi 4.1.2. Kelurahan Sukamiskin Kelurahan Sukamiskin merupakan tipologi perkotaan, memiliki luas
Lebih terperinciKEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN Jalan Veteran No. 11 Jakarta
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN Jalan Veteran No. 11 Jakarta Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI 2. Kepala Divisi Pemasyarakatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Konteks dalam Program Skrining IMS dengan VCT di LP
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan 1. Analisis Konteks dalam Program Skrining IMS dengan VCT di LP Wanita Klas II A Kota Malang Berdasarkan hasil evaluasi konteks program skrining IMS dengan VCT di LP Wanita
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan kajian-kajian, penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis tentang Peranan Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Bandung dapat ditarik beberapa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.844, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Rehabilitasi. Penyalahgunaan. Pencandu. Narkotika. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. landasan pendiriannya yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara hukum Indonesia disebut sebagai negara hukum sesuai dengan landasan pendiriannya yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciMENUNAIKAN HAK PELAYANAN KESEHATAN NAPI DAN TAHANAN
MENUNAIKAN HAK PELAYANAN KESEHATAN NAPI DAN TAHANAN Oleh Patri Handoyo Kondisi kesehatan di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) Indonesia sejak tahun 2000-an telah terbawa
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014
PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014 A. Pendahuluan Generasi muda merupakan kader-kader pemimpin masa depan bangsa. Dalam rangka menyiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijamin hak asasi manusianya karena hak asasi manusia merupakan hak dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 setiap manusia harus dijamin hak asasi manusianya karena hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat pada diri
Lebih terperinciHari Raya Natal tahun 2014 bagi narapidana dan anak pidana yang
MENTERI IIUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPTIBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI PADA ACARA PEMBERIAN REMISI KHUSUS KEPADA NARAPIDANA DAN ANAK PIDANA PADA PERINGATAN HARI RAYA NATAL TANGGAL 25
Lebih terperinciRENCANA INDUK PEMBANGUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-07.OT.01.03 TAHUN 2011 RENCANA INDUK PEMBANGUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. yang menerapkan tema arsitektur perilaku (Behaviour Architecture) serta konsep
BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil rancangan yaitu untuk menjelaskan rancangan dari redesain Lapas yang menerapkan tema arsitektur perilaku (Behaviour Architecture) serta konsep Panopticon (untuk memungkinkan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS I CIPINANG
31 BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS I CIPINANG 3.1. Keadaan Umum Rumah Tahanan Klas I Cipinang Rumah Tahanan Klas I Cipinang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PELAKSANAAN PEMBINAAN WBP (WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN) DI LEMBAGA KLAS IIA GORONTALO
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PELAKSANAAN PEMBINAAN WBP (WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN) DI LEMBAGA KLAS IIA GORONTALO Oleh ALIF FIRMANSYAH DAUD 271411005 Telah diperiksa dan disetujui
Lebih terperinciPROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.
PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN 3.1. Visi Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 3.2. Misi 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat belajar. 2. Mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan,
Lebih terperinciPERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT
PERANAN PKK DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN RUMAH SEHAT Disampaikan oleh : TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang bersifat trans-nasional yang sudah melewati batas-batas negara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kejahatan narkoba merupakan kejahatan yang bersifat merusak, baik merusak mental maupun moral dari para pelakunya, terlebih korban yang menjadi sasaran peredaran
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.901,2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tahanan. Pengeluaran. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-24.PK.01.01.01 TAHUN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG BALAI PERTIMBANGAN PEMASYARAKATAN DAN TIM PENGAMAT PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN TUGAS RUTAN KLAS IIB MAMUJU PERIODE
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS RUTAN KLAS IIB MAMUJU PERIODE BULAN JANUARI S/D MARET TAHUN 202 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI BARAT LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS RUTAN KLAS IIB MAMUJU TAHUN 202
Lebih terperinciInstitute for Criminal Justice Reform
KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.PK.04-10 TAHUN 1999 TENTANG ASIMILASI, PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III
BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111
Lebih terperincimenegakan tata tertib dalam masyarakat. Tujuan pemidanaan juga adalah untuk
1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Masyarakat terdiri dari kumpulan individu maupun kelompok yang mempunyai latar belakang serta kepentingan yang berbeda-beda, sehingga dalam melakukan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan pembangunan yang kokoh yaitu dengan meningkatkan disiplin Nasional yang dipelopori oleh Aparatur
Lebih terperinciKULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk
Lebih terperinciKata Kunci : Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan, Pembinaan
PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA DENPASAR Oleh I Gede Ardian Paramandika I Ketut Mertha Gede Made Swardhana Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI. bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND )
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Yayasan Santa Maria cabang Jakarta merupakan yayasan pendidikan di bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND ) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Salah satu tujuan negara Indonesia sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.
BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG A. Profil Sekolah 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 kecamatan Mojolaban kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1983.
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165); 3. Undang-Undang No
No.69, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Tahanan. Pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN TAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat dalam bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Narapidana dapat diberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI SINGKAT B. KOMPETENSI UMUM
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI SINGKAT Modul Penanganan Anak dalam Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS)/Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)/Rumah Tahanan Negara (Rutan)/Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Lebih terperinciPengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan
Pengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan Handar Subhandi Bakhtiar http://handarsubhandi.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-sejarah-singkat.html Konsep tentang pelaksanaan pidana penjara di Indonesia
Lebih terperinci