ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR UHT (Ultra High Temperature) DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI, KOTA BOGOR, JAWA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR UHT (Ultra High Temperature) DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI, KOTA BOGOR, JAWA BARAT"

Transkripsi

1 ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR UHT (Ultra High Temperature) DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI, KOTA BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEUCHE PURWANTY KOSASIH H DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

2 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya berjudul Analisis Ekuitas Merek Susu Cair UHT (Ultra High Temperature) di Foodmart Plaza Ekalokasari Bogor adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, April 2010 Deuche Purwanty Kosasih H iv

3 RINGKASAN DEUCHE PURWANTY KOSASIH. Analisis Ekuitas Merek Susu Cair UHT di Foodmart Plaza Ekalokasari, Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan YANTI NURAENI MUFLIKH). Susu merupakan bahan pangan dan salah satu sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia karena mengandung nilai gizi cukup tinggi. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini menyebabkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dari susu bubuk ke susu cair. Peluang pasar susu cair yang cukup besar di dalam negeri menjadi daya tarik bagi kelompok perusahaan besar untuk masuk dan bersaing di dalamnya. dapat dilihat dari banyaknya merek susu yang beredar, diantaranya adalah merek susu Ultra, Indomilk dan Frisian Flag. Persaingan antar produsen pengolahan susu ini tidak terlepas dari adanya bermacam-macam merek dengan produk yang sama di pasar, maka peran dari merek pun semakin penting sebagai atribut pembeda dari produk sejenis lainnya. Peran dari merek ini sangat terkait dengan kepercayaan masyarakat selaku konsumen terhadap suatu produk. Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seringkali ditemukan jenis konsumen yang keputusan membelinya lebih didorong oleh merek yang akan dibelinya, hal ini disebabkan persepsi suatu produk dengan produk lainnya dibenak konsumen tidak sama. Oleh karena itu membangun persepsi konsumen harus dilakukan dengan memiliki suatu ekuitas merek yang kuat. Semakin kuat ekuitas suatu produk, maka semakin kuat pula daya tariknya dalam menarik minat konsumen agar mengkonsumsi produk tersebut, dan adanya pemahaman mengenai ekuitas merek ini sangat diperlukan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek dan dapat memberikan keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik umum konsumen susu cair UHT dan menganalisis ekuitas merek susu cair UHT yang terdapat di Foodmart Ekalokasari Plaza. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja yaitu di Foodmart Ekalokasari Plaza dikarenakan beberapa produk susu cair UHT dijual di tempat tersebut. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2009 sampai dengan Januari Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer meliputi data demografi responden dan pertanyaanpertanyaan mengenai elemen-elemen ekuitas merek. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Reliabilitas (hoyt), uji Cochran, Importance Performance Analysis (IPA) dan Brand Switching Patern Matrix. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mewawancarai langsung 100 responden yang membeli susu cair UHT di Foodmart Ekalokasari Plaza tersebut, dengan asumsi beberapa responden tersebut dapat mewakili penilaian secara objektif terhadap suatu produk. Sebagian besar responden berusia antara tahun. Jenis kelamin responden didominasi oleh wanita dan menurut jenis pekerjaannya adalah pegawai swasta yang memiliki persentase terbesar. Lebih dari separuh responden viii

4 yang sudah menikah. Menurut tingkat pendidikannya, paling banyak adalah lulusan S1/Sarjana serta menurut rata-rata pengeluaran sebulan susu cair, persentase terbesar adalah Rp Rp ,-. Pada elemen kesadaran merek (brand awareness) merek Ultra Milk secara umum mendapat tempat yang lebih baik dibandingkan merek lainnya. Pada elemen asosiasi merek (brand association) merek Indomilk dan merek Frisian Flag memiliki 10 asosiasi pembentuk brand image. Pada elemen persepsi kualitas (perceived quality) merek Ultra Milk memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih bagus dibandingkan merek Indomilk, karena terdapat tiga atribut dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu rasanya enak, kualitas baik dan kandungan gizi lengkap. Merek Frisian Flag juga memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih bagus dibandingkan merek Indomilk karena terdapat tiga atribut dengan nilai ratarata tertinggi yaitu rasanya enak, kandungan gizi lengkap dan mudah didapatkan. Pada elemen loyalitas merek (brand royalty) merek Indomilk memiliki pelanggan yang lebih loyal dibandingkan merek lainnya. Hasil dari perbandingan elemen-elemen pada ekuitas merek produk susu cair UHT menunjukan bahwa merek dengan ekuitas merek terkuat oleh merek Ultra Milk, karena lebih unggul pada elemen kesadaran merek dan jumlah pengguna (user) yang lebih banyak. Untuk elemen persepsi kualitas merek Ultra Milk dan Frisian Flag lebih unggul dibandingkan merek Indomilk dan pada elemen asosiasi merek, merek Indomilk dan merek Frisian Flag karena semua asosiasi dapat membentuk brand image. ix

5 ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR UHT (Ultra High Temperature) DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI, KOTA BOGOR, JAWA BARAT DEUCHE PURWANTY KOSASIH H Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 ii

6 Judul Skripsi Nama NRP : Analisi Ekuitas Merek Susu Cair UHT (Ultra High Temperature) di Foodmart Plaza Ekalokasari, Kota Bogor, Jawa Barat : Deuche Purwanty Kosasih : H Disetujui, Pembimbing Yanti Nuraeni Muflikh, SP, M Agribuss NIP Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Dr. Ir Nunung Kusnadi, MS NIP Tanggal Kelulusan : iii

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada Tanggal 27 April 1986 sebagai anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. E. Kosasih, Apt (Alm) dan Ibu Endang Tresnawati. Penulis mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Pengadilan V Bogor, dan lulus tahun Pendidikan tingkat menengah pertama dapat diselesaikan penulis pada tahun 2001 di SMP PGRI 3 Bogor, pendidikan menengah atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di SMU Al-Azhar Plus Bogor. Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, pada program Diploma Budidaya Hutan Tanaman, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) dan diselesaikan pada tahun Penulis juga sering mengikuti seminar dan pelatihan yang berhubungan dengan program studi penulis. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan kembali studinya pada Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. v

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikann. Skripsi yang berjudul Analisis Ekuitas Merek Susu Cair UHT (Ultra High Temperature) di Foodmart Plaza Ekalokasari Bogor. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi karakterisitik umum konsumen susu cair UHT di Foodmart Ekalokasari Plaza, (2) menganalisis ekuitas merek susu cair UHT yang terdapat di Foodmart Ekalokasari Plaza. Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, April 2010 Deuche Purwanty Kosasih H vi

9 UCAPAN TERIMA KASIH Atas izin Allah, penulis dipertemukan dengan orang-orang yang sangat luar biasa dalam membantu penyelesaiaan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Yanti Nuraeni Muflikh, SP, M Agribuss. Sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama ini. 2. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS. Selaku dosen penguji utama yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat bagi penulis. 3. Etriya, SP, MM. Selaku dosen komisi pendidikan yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat bagi penulis. 4. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS. selaku dosen evaluator yang telah bemberikan masukan kritik dan saran kepada penulis. 5. Keluarga tercinta, mama yang telah memberikan dorongan, perhatian, kasih sayang, dan dukungan moril dan materil, serta kakak-kakakku yang sudah memberikan semangatnya kepada penulis. 6. Kepada pihak Foodmart Plaza Ekalokasari Plaza Bogor yang telah membantu kelancaran penelitian penulis. 7. Kepada Oto Djuarsa atas perhatian dan dukungan selama ini kepada penulis. 8. Teman-teman Agribisnis angkatan 3 atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulis skripsi, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya. Bogor, April 2010 Deuche Purwanty Kosasih H vii

10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian Definisi Merek dan Ekuitas Merek Pengertian dan Jenis-Jenis Susu Penelitian Terdahulu III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Definisi Merek Kesadaran Merek (Brand Awarness) Asosiasi Merek (Brand Association) Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Aset-Aset Merek Lainnya Peranan Ekuitas Merek Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Contoh Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis Deskriptif Uji Reabilitas Cochran Test Importance Performance Analysis (IPA) Brand Switching Pattern matrix V. KEADAAN UMUM LOKASI DAN BEBERAPA PRODUSEN SUSU CAIR Sejarah Singkat PT. Matahari Sebagai Pemilik Pemilik Foodmart x

11 5.2 Supermarket Foodmart Struktur Organisasi Karakteristik Ultra Milk Karakteristik Indomilk Karakteristik Frisian Flag Karakteristik Responden VI. ANALISIS EKUITAS MEREK Analisis Kesadaran Merek (Brand Awareness) Puncak Pikiran (Top o f Mind) Pengingatan Kembali Terhadap Merek (Brand Recall) Pengenalan Merek (Brand Recognition) Tidak Menyadari Merek (Unware of Brand) Analisis Asosiasi Merek (Brand Association) Analisis Asosiasi Merek Ultra Milk Analisis Asosiasi Merek Frisian Flag Analisis Asosiasi Merek Indomilk Analisis Persepsi Kualitas Analisis Persepsi Kualitas Merek Ultra Milk Analisis Persepsi Kualitas Merek Frisian Flag Analisis Persepsi Kualitas Merek Indomilk Analisis Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Committed Buyer Liking The Brand Satisfied Buyer Habitual Buyer Switcher/Price Buyer Piramida Loyalitas/Kepuasan Brand Switching Matrix Ekuitas Merek Terkuat VII. KESIMPULAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Top Brand Susu Cair UHT Merek Indomilk, Frisian Flag dan Ultra Milk Dengan Pangsa Pasarnya Penelitian Terdahulu Mengenai Ekuitas Merek Distribusi Konsumen Menurut Jenis Kelamin Distribusi Konsumen Menurut Status Pernikahan Distribusi Konsumen Menurut Usia Distribusi Konsumen Menurut Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan Distribusi Konsumen Menurut Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi Susu Puncak Pikiran Merek Susu Cair Pengingatan Kembali Terhadap Merek Pengenalan Merek Susu Cair Tidak Menyadari Merek Susu Cair Nilai Asosiasi Merek Ultra Milk Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Asosiasi Merek Frisian Flag Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Asosiasi Merek Indomilk Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Performance dan Importance Merek Ultra Milk Nilai Performance dan Importance Merek Frisian Flag Nilai Performance dan Importance Merek Indomilk Perhitungan Committed Buyer Perhitungan Liking The Brand Perhitungan Satisfied Buyer Perhitungan Habitual Buyer Perhitungan Switcher/Price Buyer Perhitungan Brand Switching Matrix Kemungkinan Perpindahan Merek xii

13 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Piramida Kesadaran Merek Nilai-Nilai Persepsi Kualitas Tingkat Loyalitas Merek Kerangka Pemikiran Operasional Diagram Importance dan Performance Diagram Performance dan Importance Merek Ultra Milk Diagram Performance dan Importance Merek Frisian Flag Diagram Performance dan Importance Merek Indomilk Piramida Loyalitas Merek Ultra Milk Piramida Loyalitas Merek Indomilk Piramida Loyalitas Merek Frisian Flag xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Sruktur Organisasi Foodmart Ekalokasari Bogor Perhitungan Reabilitas Produk Susu Cair Pengujian Asosiasi Merek Ultra Milk Pengujian Asosiasi Merek Frisian Flag Tahap I Pengujian Asosiasi Merek Indomilk Tahap I Hasil Perhitungan Comited Buyer Hasil Perhitungan Linking The Brand Hasil Perhitungan Statisfed Buyer Hasil Perhitungan Habitual Buyer Hasil Perhitungan Switcher/Price Buyer Tingkat Performance Merek Ultra Milk Tingkat Importance Merek Ultra Milk Tingkat Performance Merek Frisian Flag Tingkat Importance Merek Frisian Flag Tingkat Performance Merek Indomilk Tingkat Importance Merek Indomilk xiv

15 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia baik sebagai makanan ataupun minuman. Pangan menjadi bagian dari budaya dan kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks, karena itulah kegiatan manusia dalam mengkonsumsi pangan terus mengalami perubahan. Beberapa hal yang mendasari perubahan konsumen dalam memandang nilai dari suatu pangan antara lain adalah usia, status pendidikan, status sosial, teknologi, etnis dan lain-lain. Dari berbagai bahan pangan yang dibutuhkan tubuh, susu merupakan salah satu bahan pangan yang penting dan salah satu sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia karena mengandung nilai gizi cukup tinggi karena banyak mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh seperti lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Menurut Muchtadi (2003) Produk susu yang dikonsumsi oleh masyarakat saat ini tidak hanya terbatas pada susu bubuk dan susu kental manis saja, tetapi juga terdapat susu cair yang siap minum dengan berbagai macam rasa dan bentuk kemasan yang praktis. Adanya beberapa macam-macam susu dapat dilihat dari merek, rasa, harga, volume, kemasan yang ditawarkan oleh beberapa produsen susu. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini menyebabkan Adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dari susu bubuk ke susu cair. Beralihnya konsumen susu bubuk ke susu cair disebabkan karena kandungan gizi susu cair tidak berubah seperti susu segarnya disamping itu susu cair mempunyai nilai tambah dalam kepraktisan penyajiannya. Peluang pasar susu cair yang cukup besar di dalam negeri menjadi daya tarik bagi kelompok perusahaan besar untuk masuk dan bersaing didalamnya. dapat dilihat dari banyaknya merek susu yang beredar. Beberapa merek produk susu cair olahan dengan pangsa pasarnya yang ditunjukkan pada Tabel 1.

16 Tabel 1. Top Brand Susu cair Dalam Kemasan Merek Indomilk, Frisian dan Ultra dengan Pangsa Pasarnya No. Merek Produksi Last Usage Future (Ton) (%) Intention Average 1. Indomilk Frisian Ultra Lainnya Sumber : Majalah Marketing Edisi Khusus Top Brand (2008) Berdasarkan Tabel 1 persaingan yang ketat antar produsen susu dilihat dari besarnya pangsa pasar susu cair yang didominasi oleh tiga merek produk tersebut. Merek Indomilk memiliki pangsa pasar terbesar dengan rata-rata persentase 28,1 persen, berikutnya merek Frisian Flag dengan rata-rata pangsa pasar sebesar 25.3 persen dan merek Ultra sebesar 24.5 persen. Ketiga merek tersebut menguasai pangsa pasar sekitar 77.9 persen dan sekitar 22.1 persen pangsa pasar diisi oleh merek susu cair lainnya. Adanya berbagai merek yang beredar di pasar saat ini menimbulkan kecendrungan persaingan merek, yaitu dimana suatu perusahaan bersaing untuk memperoleh dominasi merek dari produknya. Persaingan antar beberapa produsen pengolahan susu ini tidak terlepas dari adanya bermacam-macam merek tersebut dengan produk yang sama di pasar, maka peran dari merek pun semakin penting sebagai atribut pembeda dari produk sejenis lainnya. Peran dari merek ini sangat terkait dengan kepercayaan masyarakat selaku konsumen terhadap suatu produk. Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seringkali ditemukan jenis konsumen yang keputusan membelinya lebih didorong oleh merek yang akan dibelinya, hal ini disebabkan persepsi suatu produk dengan produk lainnya dibenak konsumen tidak sama. Oleh karena itu membangun persepsi konsumen harus dilakukan dengan memiliki suatu ekuitas merek yang kuat. Semakin kuat ekuitas suatu produk, maka semakin kuat pula daya tariknya dalam menarik minat konsumen agar mengkonsumsi produk tersebut, dan adanya pemahaman mengenai ekuitas merek ini sangat diperlukan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek dan dapat memberikan keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan. 2

17 Ekuitas merek dapat menciptakan nilai bagi konsumen dan perusahaan. Ekuitas merek dapat mempengaruhi proses informasi konsumen, meningkatkan rasa percaya diri konsumen dalam keputusan pembelian dan pencapaian kepuasan konsumen. Selain itu, ekuitas merek juga dapat meningkatkan peluang pemilihan merek, keinginan untuk membayar harga premium, keefektifan komunikasi pemasaran, kesempatan lisensi merek dan menurunkan kerapuhan terhadap tindakan-tindakan pemasaran pesaing. Dari sudut pandang manajerial, ekuitas merek memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan (Aaker, 1997). Selain pentingnya ekuitas merek tersebut, adanya perkembangan pengetahuan masyarakat akan pentingnya keamanan dan kualitas dari suatu produk dapat mempengaruhi pola pembelian masyarakat saat ini. Semakin banyaknya masyarakat perkotaan saat ini termasuk di Kota Bogor yang memilih pusat perbelanjaan modern sebagai tempat mereka membeli produk dengan alasan adanya jaminan kualitas dan kenyamanan dalam berbelanja. Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bogor yang memberikan jaminan produk dan kenyamanan dalam berbelanja adalah Foodmart Ekalokasari Plaza. Foodmart Ekalokasari Plaza ini menawarkan beberapa produk makanan dan minuman dari berbagai jenis merek. Salah satu produk minuman yang dijual di Foodmat Ekalokasari Plaza ini adalah susu cair dengan beragam merek seperti Ultra Milk, Indomilk dan Frisian Flag. Ketiga merek tersebut merupakan Top Brand susu cair yang sudah menguasai pangsa pasar ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang ketat diantara ketiga merek tersebut yang selama ini terjadi. Oleh karena itu suatu perusahaan dengan merek yang kuat akan mudah dalam melakukan peningkatan penjualan produknya. Untuk itu diperlukan suatu penelitian akan pentingnya analisis ekuitas merek dari ketiga merek susu cair UHT ini yang dilakukan oleh peneliti di Foodmart Ekalokasari Plaza. 1.2 Perumusan Masalah Kehidupan modern yang serba cepat secara otomatis telah mengubah masyarakat pada khususnya di daerah perkotaan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang serba praktis khususnya masyarakat dengan pendapatan menengah keatas. Pola konsumsi makanan dan minuman yang serba praktis 3

18 tersebut juga terjadi dalam pola konsumsi susu. Semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan kebutuhan gizi maka semakin memperketatpersaingan produk susu olahan. Sehingga, mengharuskan produsen untuk berorientasi pada kepentingan konsumen dengan memproduksi susu yang sesuai dengan permintaan dan keinginan konsumen. Untuk mempermudah mengkonsumsi maka produsen susu memproduksi produk olahan susu dalam kemasan siap minum, seperti susu UHT (Ultra High Temperature). Agar produsen agar lebih mudahmengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen maka tugas utama produsen adalah memahami perilaku konsumen dan factor yang mempengaruhinya (Kotler, 2000). Dari data market share beberapa perusahaan penghasil susu cair UHT seperti yang tercantum pada Tabel 1 di atas, memperlihatkan persaingan yang sangat ketat antar tiga merek susu cair UHT yaitu Ultra Milk, Frisian dan Indomilk. Sebagai pionir dari usaha ini PT. Ultrajaya dengan merek produk Ultra Milk tidak terlepas dari persaingan ini. Menghadapi kondisi pasar yang semakin kompetitif beberapa perusahaan pengolahan susu cair UHT sudah selayaknya perlu lebih memperhatikan kekuatan mereknya. Suatu pemahaman akan pentingnya preferensi dan loyalitas pelanggan adalah suatu kunci kesuksesan bagi keunggulan bersaing dari perusahaan tersebut. Loyalitas pelanggan dapat diketahui dengan adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Usaha untuk menciptakan ikatan emosional berupa ekuitas merek yang kuat, perusahaan harus bisa membangun merek yang sesuai dengan karakteristik produknya. Selain itu, pemilihan pembuatan merek pun harus disesuaikan dengan karakteristik konsumennya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang elemen-elemen ekuitas merek yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek serta karakteristik umum konsumen susu cair, sangat diperlukan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek, yang akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Foodmart Plaza Ekalokasari Bogor menjual susu cair UHT dari beragam marek kapada konsumen, oleh karena itu karakteristik dari konsumen ini sangat 4

19 diperlukan bagi suatu perusahaan dalam memasarkan produk susu cair UHT khususnya di Foodmart Ekalokasari. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana karakteristik umum konsumen susu cair UHT di Foodmart Ekalokasari Plaza? 2. Bagaimana ekuitas merek susu cair UHT yang terdapat di Foodmart Ekalokasari Plaza? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi karakteristik umum konsumen susu cair UHT di Foodmart Ekalokasari Plaza. 2. Menganalisis ekuitas merek susu cair UHT yang terdapat di Foodmart Ekalokasari Plaza 1.4 Kegunaan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Perusahaan, sebagai bahan masukan, informasi dan evaluasi tentang ekuitas merek susu cair UHT bagi pihak perusahaan. 2. Penulis, sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengalaman praktis dalam bidang ilmu manajemen pemasaran. 3. Penelitian selanjutnya, sebagai masukan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian dilakukan terhadap responden yang membeli susu cair UHT atau pernah mengkonsumsi susu cair UHT dalam satu bulan terakhir. 2. Pengkajian dilakukan di pusat perbelanjaan yaitu pada Foodmart Plaza Ekalokasari Bogor. 5

20 3. Merek susu cair UHT yang diteliti dalam penelitian ini ada tiga merek yaitu Ultra Milk, Frisian Flag dan Indomilk. 4. Ekuitas merek pada penelitian ini dikaji dengan menganalisis empat elemen utama ekuitas merek dan konsekuensinya untuk memutuskan ekuitas merek terkuat hanya berdasarkan pertimbangan perbandingan relatif dari masing-masing elemen utama tersebut. 5. Elemen yang diteliti hanya terbatas pada empat elemen saja. Elemenelemen tersebut antara lain : kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas dan kesetiaan merek. Aset lainnya tidak diteliti karena tidak berhubungan langsung dengan konsumen. 6. Alat analisis yang digunakan terbatas pada Analisis Deskriptif, Uji Reliabilitas (Hoyt), Analisis Cochran Test, Importance Performance Analysis (IPA), serta Brand Switching Pattern Matrix. 6

21 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat dan selera (preferensi). Pengelompokan konsumen ini sangat bermanfaat bagi para produsen dalam merencanakan strategi pemasaran (Kotler dan Amstrong 1995). Menurut Schiffman dan Kanuk (1994), perilaku konsumen adalah perilaku yang memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhannya. Mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan untuk menggunakan sumberdaya yang dimilikinya (waktu, uang dan usaha) untuk memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Rangkuti (2002) membedakan perilaku konsumen berdasarkan tiga jenis definisi, yaitu : a) Perilaku konsumen adalah dinamis, menekankan bahwa seorang konsumen, kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap pada satu strategi pemasaran yang sama, dapat memberikan hasil yang sama pula sepanjang waktu, dan di pasar serta industri yang sama. b) Perilaku konsumen melibatkan interaksi, menekankan bahwa untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami yang dipikirkan (kondisi), dirasakan (pengaruh), dan dilakukan (perilaku) oleh konsumen. Selain itu, kita juga harus memahami apa dan dimana peristiwa (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh pikiran, perasaan dan tindakan konsumen. c) Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, menekankan bahwa konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran sejauh ini juga berkaitan dengan pertukaran. 7

22 Engel, et al. (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakantindakan yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Perilaku konsumen dipengaruhi beberapa faktor berikut : a) Pengaruh lingkungan, yang meliputi lingkungan budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi. b) Perbedaan individu, yang meliputi sumberdaya konsumsi, motivasi, keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi. c) Proses psikologis yang meliputi pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. 2.2 Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian Engel, et al. (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Setiap hari konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan produk dan merek yang akan mereka konsumsi. Secara umum proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melalui lima tahap, yaitu sebagai berikut : 1. Pengenalan kebutuhan Konsumen mempersepsikan perbedaan antara yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan proses keputusan. 2. Pencarian informasi Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). 3. Evaluasi alternatif Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyampaikan pilihan hingga alternatif yang dipilih. 4. Pembelian Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. 8

23 5. Hasil Konsumen mengevaluasi apakah alernatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah dikenakan (Engel et al, 1994). 2.3 Definisi Merek dan Ekuitas Merek Kotler (1997) mendefinisikan merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 dalam Irrawati (2007), merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Menurut Kotler (2002), merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. Merekmerek terbaik memberikan jaminan mutu dan merek lebih dari sekedar simbol. Produsen memberi merek karena merek memudahkan penanganan produk, menjaga produksi pada suatu standar kualitas, memperkuat preferensi pembeli, serta memudahkan identifikasi pemasok. Perusahaan menggunakan merek sebagai sarana untuk mengembangkan dan memelihara loyalitas pelanggan. Merek yang kuat memungkinkan terciptanya harga premium, dan akhirnya memberikan laba yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peran perusahaan pada saat ini yang tidak lagi sekedar memproduksi barang tetapi juga berupaya memasarkan aspirasi, citra dan gaya hidup. Konsumen menginginkan dan memerlukan merek karena dapat membantu konsumen dalam mengidentifikasi perbedaan kualitas sehingga dapat berbelanja dengan lebih efisien. Selain itu merek juga dijadikan sebagai alat kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan pembelian. Merek sebagai petunjuk dalam membuat keputusan dalam pembelian (Simamora, 2002). Dalam persaingan yang ketat antar merek, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang sangat jelas, bernilai dan berkelanjutan. Merek yang kuat mendapatkan posisi khusus dalam benak konsumen karena menawarkan pesan- 9

24 pesan yang dapat dipercaya, rasional, atraktif dan konsisiten sepanjang waktu, sehingga konsumen membentuk pola asosiasi yang bermakna (Simamora, 2002). 2.4 Pengertian dan Jenis-jenis Susu Menurut Sudarmanto et al, (1990) dalam Hanjaya (2005) susu dengan pengertian air susu sapi merupakan bahan makanan berkualitas prima yang mengandung komponen-komponen yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh, kesehatan dan kecerdasan. Air susu mengandung protein yang mampu memasok semua asam-asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan membantu penyembuhan penyakit, juga mengandung vitamin, mineral yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Susu adalah cairan putih yang dikeluarkan oleh kelenjar mamalia dari hewan mamalia untuk memberi makan anaknya. Susu yang biasa dikonsumsi manusia adalah susu sapi. Komposisi gizi pada susu sapi sangat beragam akan tetapi angka rata-rata untuk semua jenis kondisi dan jenis sapi perah adalah protein bermutu tinggi sebesar 3,4 persen dengan kadar lemak 3,9 persen. Susu merupakan sumber kalsium dan fosfor yang baik, tinggi kandungan vitamin A, thiamin, niacin dan riboflavin, selain itu susu juga mempunyai kadar air 87, 10 persen, kandungan gulanya cukup tinggi yaitu 5 persen, namun rasanya tidak manis karena gula susu atau laktosa serta daya kemanisannya lebih rendah dari gula pasir atau sukrosa (Purnomo 1985). Menurut Muchtadi (2003) selain berupa susu murni, susu juga dapat diolah menjadi berbagai macam olahan, seperti susu cair dalam kemasan yaitu : a) Susu Pasteurisasi. Adalah susu yang telah dipanaskan dengan suhu tinggi untuk membunuh bakteri berbahaya. Lamanya pemanasan adalah 15 menit dengan suhu 75 o C, kemudian susu didinginkan segera pada suhu 10 o C untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri yang masih tinggal. Pasteurisasi tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga susu aman untuk diminum dan memperlama masa penyimpanan. 10

25 b) Susu UHT (Ultra High Temperatur), yaitu susu yang di pasteurisasi dengan menggunakan UHT, 143 o C dalam 5 detik. Susu UHT dapat bertahan selama 2 tahun tanpa disimpan dalam lemari pendingin. 2.5 Penelitian Terdahulu Penelitian Nasution (2009) menganalisis Sikap dan Preferensi Konsumen Dalam Mengkonsumsi susu cair (pada hypermarket Carrefour, Lebak bulus, Jakarta). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi susu cair, menganalisis sikap konsumen terhadap susu cair dan susu bubuk, menganalisis preferensi konsumen dalam mengkonsumsi susu cair. Instrumen pengumpulan data primer berupa kuisioner dengan total 60 total sampel konsumen yang terdiri dari 30 orang konsumen yang mengkonsumsi susu bubuk dan 30 orang yang mengkonsumsi susu cair. Metode yang digunakan antara lain Analisis multiatribut fishbein, dan analisis konjoin. Pada analisis fishbein konsumen susu cair mempunyai sikap yang positif terhadap susu cair dan memiliki sikap yang netral terhadap susu bubuk. Analisis konjoin konsumen susu cair lebih menyukai susu cair dengan karakteristik dengan rasa yang manis, memiliki label halal dan tidak memiliki bahan pengawet. Penelitian Dewi (2008) menganalisis ekuitas merek produk susu Cimory (kasus di Giant hypermarket botani square Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik umum konsumen susu cair di Giant hypermarket botani square Bogor, menganalisis ekuitas merek susu cair di Giant hypermarket botani square Bogor. Pengambilan sampel dilakukan terhadap konsumen susu cair yang datang ke Giant hypermarket botani square Bogor untuk membeli atau melihat-lihat produk susu Cimory atau Indomilk sebagai pembanding. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan antara lain metode validitas, reliabilitas, cocharn test, Importance Performance Analiysis, brand switching pattern matrix. Dari metode tersebut diperoleh 100 orang responden dengan menggunakan rumus slovin. Hasil yang diperoleh dari rumus tersebut yaitu 47 responden menyebutkan merek Indomilk sebagai merek yang 11

26 pertama kali diingat, 24 responden mengingat merek Cimory, dan 29 responden mengingat merek lainnya. Juliantina (2007) melakukan penelitian mengenai analisis atribut dan rentang susu kedelai bubuk merek Maureen pada PD alam lestari Tasikmalaya. Menggunakan alat analisis deskriptif, model atribut fishbein dan analisis seneitivitas harga. Analisis deskriptif digunakan untuk menjabarkan data-data dalam bentuk tabel dan persentase. Model multi atribut fishbein diukur menggunakan skala likert. Hasil penelitian atribut produk dengan menggunakan model analisis multiatribut fishbein diketahui merek susu kedelai bubuk merek Maureen memiliki keunggulan dalam atribut harga dan rasa kedelai. Keunggulan susu bubuk merek Alamina yaitu pada atribut ketersediaan, daya tahan produk dan pilihan rasa, sedangkan susu kedelai merek MDL 525 unggul dalam atribut promosi dan merek. Atribut lainnya seperti kehalusan serbuk, warna, tingkat kelanguan dan kemasan merupakan unggulan dari susu kedelai bubuk merek Melilea. Perbandingan skor rata-rata sikap responden terhadap susu kedelai bubuk merek Maureen lebih baik dari pada merek susu bubuk lainnya. Susila (2006) melakukan penelitian mengenai analisis ekuitas merek produk susu berkalsium tinggi di Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis posisi suatu merek produk susu berkalsium tinggi, mengetahui kesan seseorang yang terkait dengan produk susu berkalsium tinggi, menganalisis kesan kualitas produk susu berkalsium dan menganalisis tingkat kesetian merek serta mengetahui ekuiatas merek secara keseluruhan. Pengambilan sampel dilakukan terhadap ibu rumah tangga atau wanita yang sudah berkeluarga yang berbeda di Kota Depok. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan antara lain metode Reliabilitas, cocharn test, Importance Performance Analiysis, brand switching pattern matrix. Dari metode tersebut diperoleh 100 orang responden dengan menggunakan rumus slovin. Hasil yang diperoleh dari rumus tersebut yaitu 64 responden menyebutkan merek Anlene sebagai merek yang pertama kali 12

27 diingat, 20 responden mengingat merek Tropikana slim hi-lo, 12 responen mengingat merek Calcimex dan empat responden mengingat merek Produgen. Tabel 2. Penelitian Terdahulu Mengenai Ekuitas Merek Nama Judul Alat analisis Hasil Nasution (2009) Dewi (2008) Juliantina (2007) Sikap dan Preferensi Konsumen Dalam Mengkonsumsi Susu cair (pada Hypermarket Carrefour, Lebak bulus, Jakarta) Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Cimory (kasus di Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Analisis Atribut dan Rentang Harga Susu Kedelai Bubuk Merek Maureen pada PD Alam Lestari Tasikmalaya Susila (2006) Analisis Ekuitas Produk Susu Berkalsium Tinggi di Kota Depok Analisis multiatribut fishbein, dan analisis konjoin Analisis deskriptif, Uji Reabilitas, Analisis Cochran, ChiSquare, Importance Performance Analiysis, Brand Switching Analisis deskriptif, model multiatribut fishbein, analisis sensitivitas harga Uji Reabilitas, analisis Cochran, importance Performnce Analysis Brand Switching Pada analisis fishbein konsumen susu cair mempunyai sikap yang positif terhadap susu cair dan memiliki sikap yang netral terhadap susu bubuk. Analisis konjoin konsumen susu cair lebih menyukai susu cair dengan karakteristik dengan rasa yang manis, memiliki label halal dan tidak memiliki bahan pengawet Indomilk unggul pada elemen kesadaran merek. Indomilk merupakan merek yang menjadi puncak pikiran dan pengenalan merek. Sedangkan cimory menempati pengingatan kembali dan tidak menyadari merek Susu kedelai merek Maureen lebih unggul dalam atribut harga dan rasa kedelai, susu bubuk merek Almina unggul pada atribut ketersediaan, daya tahan produk, pilihan rasa, susu merek MDL 525 unggul dalam atribut promosi dan merek Anlene unggul pada elemen kesadaran merek dan presepsi kualitas. Produgen unggul pada elemen asosiasi merek. Dari hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, peneliti memperoleh gambaran seputar penelitian yang dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan terdahulu. Persamaannya adalah menganalisis ekuitas merek 13

28 produk olahan dan menggunakan alat analisis yang sama. Perbedaannya adalah perbedaan komoditi yang dianalisis, untuk komoditi yang sama perbedaan dari jenis dan daerah penelitian. Kontribusi yang diberikan dari penelitian ini adalah memberikan saran dan masukan yang terkait dengan ekuitas merek untuk melengkapi hasil dari penelitian terdahulu dengan produk yang sama. 14

29 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok produsen dan untuk membedakannya dari barangbarang yang dihasilkan oleh pesaing (Swastha dan Sukotjo 1993). Menurut Durianto. et.al (2004) merek memiliki nilai tangible (arti merek itu sendiri) dan intangible (makna yang terkandung dalam merek) yang terwakili dalam sebuah merek dagang (trademark) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila dikelola dengan tepat. Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Menurut Aaker (1997), sebuah merek diartikan sebagai nama dan/atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan para kompetitor. Menurut Durianto, et al (2004) merek menjadi sangat penting, dikarenakan beberapa faktor berikut : 1. Emosi konsumen terkadang turun naik. Mereka mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil. 2. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bila dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya. 3. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand association (asosiasi merek) yang terbentuk memiliki kualitas dan kauntitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image (citra merek). 4. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. 15

30 5. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut. 6. Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan. Durianto, et al (2001) menyebutkan bahwa ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan. Asset dan liabilitas adalah suatu nilai atau bobot yang sangat berarti bagi perusahaan baik yang terlihat maupun yang tidak. Ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif (Kotler 2002) : 1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil, karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen tinggi. 2. Perusahaan akan mempunyai posisi lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mempunyai merek tersebut. 3. Perusahaan mengenakan biaya lebih tinggi dari pesaingnya karena merek tersebut memiliki mutu yang diyakininya lebih tinggi. 4. Perusahaan lebih mudah meluncurkan perluasan merek, karena merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi. 5. Merek memberikan pertahanan terhadap persaingan harga ketat. Menurut Aaker (1997) Ekuitas merek dapat dikelompokan menjadi lima elemen yaitu : 1. Kesadaran merek (brand awarness), 2. Asosiasi merek (brand association), 3. Persepsi kualitas (perceived quality), 4. Loyalitas merek (brandloyality), 5. Aset-aset lainnya. 16

31 Elemen-elemen tersebut akan membentuk ekuitas merek suatu produk yang selanjutnya dapat dijadikan salah satu modal untuk menentukan keunggulan kompetitif perusahaan. Selanjutnya penjelasan dari masing-masing elemen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Kesadaran Merek (Brand Awarness) Kesadaran merek merupakan kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek dapat digambarkan di dalam sebuah piramida. Piramida kesadaran merek dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut : Top of Mind Brand Recall Brand Recognition Unaware of Brand Gambar 1. Piramida Kesadaran Merek Sumber : Durianto, et al (2001) a) Unaware of Brand (tidak menyadari merek) Adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek b) Brand Recognition (pengenalan merek) Adalah tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan c) Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) Adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan 17

32 d) Top of Mind (puncak pikiran) Adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen Asosiasi Merek (Brand Association) Segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek. Asosiasi merek berkaitan erat dengan pencitraan merek, yang didefinisikan sebagai serangkaian asosiasi merek dengan makna tertentu. Asosiasi merek memiliki tingkatan kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Menurut Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkan. Persepsi kualitas mempunyai peran yang penting dalam membangun suatu merek. Dalam banyak konteks persepsi kualitas sebuah merek dapat menjadi alasan yang penting dalam pembelian, serta merek yang mana yang akan dipertimbangkan pelanggan yang pada gilirannya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek yang akan dibeli. Terdapat lima nilai-nilai persepsi kualitas yang digambarkan oleh Durianto et al, yaitu: a. Alasan untuk membeli Konsumen seringkali tidak termotivasi untuk mendapatkan dan menyaring informasi yang mungkin mengarah pada kualitas suatu produk. Karena terkait dengan keputusan-keputusan pembelian, persepsi kualitas mampu mengefektifkan semua elemen program pemasaran. Apabila kesan kualitas atau 18

33 persepsi kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi yang dilancarkan akan efektif. b. Diferensiasi/ posisi Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi persepsi kualitas, yaitu apakah merek tersebut super optimum, bernilai atau ekonomis. Berkenaan dengan persepsi kualitas, apakah merek tersebut terbaik atau sekedar kompetitif terhadap merek lain. c. Harga Optimum Harga optimum bisa meningkatkan laba dan atau memberikan sumber daya untuk reinvestasi pada merek tersebut. Harga optimum juga dapat menguatkan persepsi kualitas yaitu anda mendapatkan yang anda bayar. d. Minat saluran distribusi Persepsi kualitas juga mempunyai arti penting bagi para pengecer, distributor dan berbagai pos saluran lainnya. Pos saluran distribusi dimotivasi untuk menyalurkan merek-merek yang diminati oleh konsumen. e. Perluasan Merek Sebuah merek yang kuat dalam hal persepsi kualitas dapat dieksploitasi untuk meluaskan diri lebih jauh, dan akan mempunyai peluang sukses yang lebih besar dibandingkan merek dengan persepsi kualitas yang lemah Alasan untuk membeli Diferensiasi/ posisi Persepsi Kualitas Harga optimum Minat saluran distribusi Perluasan merek Gambar 2. Nilai-nilai Persepsi Kualitas Sumber : Durianto, et al (2004) 19

34 3.1.5 Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas merek merupakan suatu ukuran kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran karena hal ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentaan kelompok pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi. Hal ini merupakan suatu indikator dari ekuitas merek yang berkaitan dengan perolehan laba di masa yang akan datang karena loyalitas merek secara langsung dapat diartikan sebagai penjualan di masa depan (Rangkuti 2004). a. Switcher/Price Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) Switcher/price buyer adalah tingkat loyalitas yang paling dasar. Semakin sering membeli konsumen berpindah dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan bahwa mereka tidak loyal, semua merek dianggap memadai. b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) Habitual Buyer adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, pengorbanan lain. Jadi, ia membeli suatu merek karena alasan kebiasaan. c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) Statisfied buyer adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi. Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung biaya peralihan seperti waktu, biaya atau resiko yang timbul akibat tindakan peralihan merek tersebut, d. Liking the Brand (menyukai merek) Liking the brand adalah kategori pembeli yang bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan dengan symbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya atau persepsi kualitas yang tinggi. 20

35 e. Committed Buyer (pembeli yang berkomitmen) Committed buyer adalah kategori yang setia. Mereka memiliki kebanggaan dalam menggunakan suatu merek. Merek tersebut bahkan menjadi sangat penting baik dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi siapa sebenarnya penggunanya. Commited Buyer Linkinh the Brand Satisfied Buyer Habitual Buyer Swihcer/Price Buyer Gambar 3. Tingkat Loyalitas Merek Sumber : Durianto, et al (2001) Aset-Aset Merek Lainnya Aset-aset brand equity lainnya seperti hak paten, merek dagang dan hubungan saluran distribusi. Apabila brand awarnes. Perceived quality, brand association dan brand loyalty sudah kuat. Maka secara otomatis aset-aset merek lainnya juga akan kuat. Hal tersebut ditegaskan oleh Durianto, Sugiarto dan Budiman (2001) bahwa penekanan riset brand equity diberikan pada keempat elemen utama dari brand equity. Sedangkan asset brand equity yang kelima yaitu aset-aset merek lainnya secara otomatis terwakili oleh kekuatan atau kualitas dari keempat elemen utama tersebut. 21

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri terdiri

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A 14103568 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Menurut Philip Kotler (2006) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Merek dan Perspektif Merek 1. Definisi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001 merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU CIMORY (Kasus di Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh : RIKA ARIANIKA DEWI A14105596 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Di Indonesia menurut Saragih (1998), pada awal Orde Baru, kegiatan ekonomi berbasis sumber daya hayati praktis hanya dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek Aaker (1997:9) mengungkapkan bahwa merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian ini. Diantaranya penelitian pertama adalah Erfan Severi & Kwek Choon Ling yang berjudul

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI SARI OCTAVIA 0600652465 ABSTRAK Dalam memutuskan untuk melakukan pembelian, seorang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Loyalitas Merek Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kembang Gula Definisi dari kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau pemanis lain atau campuran gula dengan pemanis lain dengan atau tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA

ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Pendahuluan Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari penelitian ini. Dalam bab ini akan dijabarkan landasan teori yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya peningkatan pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah meningkatkan persaingan-persaingan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. sebenarnya merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah

BAB II KERANGKA TEORITIS. sebenarnya merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Ekuitas Merek Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi halhal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Pengertian ekuitas merek menurut (Aaker, 1996 dalam Agusli dan Kunto, 2013) bahwa ekuitas merek menciptakan nilai, baik pada perusahaan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KACANG OLAHAN DALAM KEMASAN DI KOTA BOGOR. Oleh : EMMA ISABELLA AETERNI BARUS A

ANALISIS EKUITAS MEREK KACANG OLAHAN DALAM KEMASAN DI KOTA BOGOR. Oleh : EMMA ISABELLA AETERNI BARUS A ANALISIS EKUITAS MEREK KACANG OLAHAN DALAM KEMASAN DI KOTA BOGOR Oleh : EMMA ISABELLA AETERNI BARUS A14102020 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Minat konsumen terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin meningkat di Kota Cirebon. Hal ini mendorong beberapa perusahaan mengeluarkan AMDK dengan berbagai macam merek. Pangsa pasar terbesar

Lebih terperinci

SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU CAIR (Pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta) Oleh : ASMA NASUTION H

SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU CAIR (Pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta) Oleh : ASMA NASUTION H SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI SUSU CAIR (Pada Hypermarket Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta) Oleh : ASMA NASUTION H 34066025 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION Modul ke: STRATEGIC BRAND COMMUNICATION BRAND EQUITY MEASUREMENT Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id WHAT IS BRAND

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu sapi merupakan bahan pangan yang dapat dikatakan memiliki kandungan gizi yang hampir sempurna kelengkapan gizinya. Selain air, susu sapi yang mengandung protein,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS)

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) KRISTIN MARIA 0700728766 ARIEL RHESA 0700725871 ABSTRAK Perkembangan penduduk

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya)

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya) PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya) SKRIPSI Diajukan Oleh Dwi Satrio Widodo 0812010065/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi wacana yang menarik bagi para pemasar. Mengetahui dan mengamati apa saja faktor-faktor

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Merek Pemahaman merek dan pemasarannya sangatlah penting dalam masyarakat industri yang modern. Merek-merek memenuhi kebutuhan konsumen akan produk, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal akan beragam suku dan budayanya, termasuk makanan khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya juga memiliki makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Ekuitas Merek (Brand equity) 2.1.1. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) Ekuitas berarti nilai. Nilai sebuah merek sebenarnya didapatkan dari kata-kata dan tindakan konsumennya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan di berbagai bidang usaha saat ini semakin tajam, hal ini tampak dengan adanya persaingan dimana setiap perusahan dituntut untuk lebih berusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoretis 2.1.1 Pemasaran Pemasaran menurut Kotler, dkk (2007:6) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 ANALISA ELEMEN ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin sengit. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan dalam bersaing kini semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, hal inilah yang pada akhirnya menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu hingga era globalisasi ini persaingan bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (brand) Aaker dalam Rangkuti (2002: 36) menyatakan merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam industri telepon seluler saat ini sangat ketat. Produsen telepon seluler saling berlomba menciptakan seri dan model terbaru dengan fiturfitur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Brand Awareness Kesadaran konsumen terhadap merek suatu produk. Top of Mind Dengan mengumpulkan informasi dari 110 responden didapatkan bahwa Kecap Matahari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana dan fitur-fitur yang selalu berubah setiap waktunya. Ini disebabkan karena manusia tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini pemasaran memiliki peranan penting terhadap kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Valencia Dwiamanta 0612010121/FE/EM

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik responden. Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA

ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA Nova Scoria 0600645320 Abstrak Dewasa

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS PENGGUNA

Lebih terperinci

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

Ryandhi Widjaya ABSTRAK ANALISIS BRAND EQUITY DARI WHOLE MARKET DAN KEPUASAN KONSUMEN DARI MEMBER CELEBRITY FITNESS CABANG MALL PURI INDAH (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Ryandhi Widjaya 0800735305 ABSTRAK Sebuah merek seringkali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Ekuitas Merek Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam konsumen berfikir, merasa, dan bertindak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu

Lebih terperinci

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 Binus University Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISIS EKUITAS MEREK MANDALA SWALAYAN DALAM PERSAINGAN INDUSTRI RETAILER DI JAMBI (STUDI KASUS PADA KONSUMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci